336
Annual Report / Laporan tahunan 2015 PT Bank Sulteng

Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report / Laporan tahunan 2015 PT Bank Sulteng

Page 2: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report / Laporan tahunan 2015 PT Bank Sulteng

Page 3: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan
Page 4: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Daftar Isi

Table of Contents

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values

Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan & Makna Logo) A. Company Highlights (History & Logo Philosophy)

B. Penghargaan sampai dengan 2015 B. Awards until 2015

C. Peristiwa & Tanggung Jawab Sosial Tahun 2015 C. 2015 Events & Corporate Social Responsibility

Kata Pengantar Foreword

A. Kata Pengantar Dewan Komisaris A. Foreword from Board of Commissioners

B. Kata Pengantar Direktur Utama B. Foreword from Chief Director

Strategi Bisnis Business Strategy

Analisa Keuangan Financial Review

Transparansi Laporan Keuangan Transparency of Financial Statement

Laporan Kepatuhan Compliance Report

01 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Laporan Managemen / Management Report

03.

05. 07. 13. 17.

25. 25. 31.

37.

53.

65.

77.

Page 5: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

105.

Laporan Audit Intern Internal Audit Report

Profil Perusahaan / Company Profile

90.

93.

101.

105. A. Jaringan Pelayanan & Alamat Kantor Cabang A. Service Networks & Branch Office Address

B. Jaringan Pelayanan & Alamat Kantor Kas B. Cash Office & Service Networks

199.

Struktur Organisasi

Organization Structure

Organisasi Manajemen

Management Organization

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Profil Direksi Board of Directors Profile

Profil Pejabat Eksekutif Executive Officers Profile

C. Jaringan Pelayanan & Alamat Kegiatan Pelayanan Kas C. Service Networks & Cash Service Address

C. Jaringan Pelayanan & Alamat ATM C. ATM Service Address

119. Tingkat Kesehatan Bank

Profil Kepala Cabang Branch Heads Profile

209.

Bank Health Level

Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Implementation of Good Corporate Governance

Produk & Jasa Products & Services

Informasi Pemegang Saham

Shareholders Information

Informasi Perusahaan

Corporate Information

Annual Report PT. Bank Sulteng 02

85.

109. 111. 115. 205.

123.

211.

223.

Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report

181.

Penerapan Managemen Resiko Risk Management Implementation

185. Pengembangan Teknologi Informasi & Operasional 187. IT & Operation Development

Jaringan Pelayanan 193. Service Networks

Page 6: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

01

Visi, Misi, dan Nilai - Nilai Vision, Missions, and Core Values

Visi Bank Sulteng

Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia,

terdepan di daerah, memahami kebutuhan

nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat,

membangun kemitraan yang saling menguntungkan

dan berkelanjutan.

Bank Sulteng Vision

To be a reliable, leading regional bank in Indonesia,

understanding the customers’ needs, providing

proper financial solutions, build a mutually-beneficial

and sustainable partnership.

Misi Bank Sulteng

1. Memberikan layanan terbaik kepada nasabah

dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian.

2. Mengoptimalkan peranan Bank Sulteng sebagai

lembaga intermediasi dengan tetap fokus pada

penyediaan pembiayaan bagi pelaksanaan

usaha pembangunan daerah.

3. Sebagai motor penggerak pertumbuhan

perekonomian dan pembangunan daerah dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

4. Senantiasa meningkatkan penerapan prinsip

Good Corporate Governance.

Bank Sulteng Mission

1. Provide the best banking service to customers

with the use of prudential banking principle.

2. Optimizing Bank Sulteng role as intermediary

banking institutions to remain focused on

providing financing for the implementation of

regional development.

3. As the motor of economic and regional

development growth in order to improve people’s

living standard.

4. Constantly improving the application of the

principles of Good Corporate Governance.

Moto One Goal, One Team, One Spirit

Motto One Goal, One Team, One Spirit

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 03

Page 7: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Nilai-Nilai Budaya (Six Core Value) yang dianut Bank Sulteng:

1. Integrity: Bekerja dengan dasar integritas yang

tinggi (Integrity) jujur, berprilaku konsisten

serta berpegang teguh pada prinsip kebenaran

untuk menjalankan apa yang dikatakan secara

bertangung jawab.

2. Customer Focus: Selalu Fokus kepada nasabah,

dengan tulus membangun kepercayaan dan

hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan

nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi

perusahaan.

3. Enthusiasm: Enerjik dan bersemangat tinggi

didalam menghadapi setiap tantangan, dorongan

motivasi atau energi yang berasal dari dalam

diri untuk tampil kerja sebaik mungkin dalam

mencapai prestasi yang optimum.

4. Influence: Mampu memotivasi rekan-rekan

sekerja dan lingkungan untuk mencapai visi

Bank. Kemampuan memotivasi, meyakinkan,

mempengaruhi ataupun mengajak orang lain

atau tim untuk mencapai tujuan bersama.

5. Execution: Selaku fokus kepada Implementasi,

tindak lanjut serta pencapaian hasil guna

memberikan nilai tambah dan kontribusi kepada

Bank Sulteng (Action). Kemampuan mengambil

keputusan dan menetapkan tindakan yang tepat

dan cepat untuk mewujudkan harapan dan

membuat sesuatu terjadi dengan nilai tambah

yang tinggi.

6. Adaptability: Selalu siap menghadapi perubahan

baik intern maupun ekstern. Kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap berbagai perbedaan

dan perubahan serta lingkungan termasuk antar

individu dan kelompok dalam rangka memperoleh

hasil yang lebih baik.

Six Core Value adopted by the Bank Sulteng:

1. Integrity: High intergrity working, honest, behave

consistently, and hold firmly to the truth principle

to responsibly implement everything that has

been expressed.

2. Customer Focus: Always focus to customers,

build sincere trust, rapport and costumer oriented

to create added value for the company.

3. Enthusiasm: Energetic and high spirit to face every

challenge, encouragement or energy that comes

from inner-self to perform the best possible work

in order to gain optimum achievements.

4. Influence: Able to motivate co-workers and

the environment to achieve the Bank’s vision.

The ability to motivate, persuade, influence or

persuade another person or team to achieve

common goal.

5. Execution: Always focus to the main

implementation, follow-up and achievement

of results in order to provide added value and

contribution to the Bank Sulteng. The ability

to make decisions and appropriate actions

assignments and quick to realize the hopes and

make something happen with high added value.

6. Adaptability: Always prepared to change or

adapt both internally and externally. The ability

to adjust to the differences and changes as well

as the environment, including among individuals

and groups in order to obtain better results.

Annual Report PT. Bank Sulteng 04

Page 8: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

02 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

05 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 9: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

No. KETERANGAN 2013 2014 2015 DETAILS

A. POS NERACA BALANCE ITEMS

Total Asset 1.797.862 2.759.621 3.977.296 Total Asset

Dana Pihak Ketiga 910.747 1.692.565 2.801.234 Third Party Funds

1. Giro 537.195 711.679 1.028.896 1. Giro

2. Tabungan 279.048 310.410 535.193 2. Savings

3. Deposito 94.504 670.476 1.237.145 3. Deposito

Penempatan & Surat Berharga 318.997 586.758 1.520.243 Inclusion & Bonds

Kredit yang Diberikan 1.169.712 2.038.574 2.258.233 Credits Given

Asset Tetap & Inventaris 39.118 44.345 87.285 Permanent & Inventory Assets

Pinjaman yang Diterima 0 530.010 490.010 Accepted Loans

Modal Capital

Modal (Tier 1) 363.332 466.327 Capital (Tier 1)

Modal Disetor 223.881 158.707 227.430 Deposited Capital

Modal Pelengkap (Tier 2) 18 0 23.810 Supplementary Capital (Tier 2)

B. POS LABA / RUGI PROFIT / LOSS ITEMS

Total Pendapatan 187.309 344.072 466.965 Total Profit

Pendapatan Bunga Bersih 172.727 327.091 440.151 Net Interest Profit

Pendapatan Operasional 14.525 16.277 24.729 Operational Profit

Pendapatan Non Operasional 57 704 2.085 Non-Operational Profit

Total Biaya 122.742 239.500 333.526 Total Cost

Biaya Bunga Dana 34.818 82.764 152.862 Interest Funding Cost

Biaya Operasional 87.617 155.092 179.987 Operational Cost

Biaya Non Operasional 307 1.644 677 Non-Operational Cost

Laba / Rugi Profit / Loss

Laba / Rugi Sebelum Pajak 64.567 109.600 133.439 Profit / Loss Before Tax

Pajak (17.427) (28.034) (34.464) Tax

Laba / Rugi Sesudah Pajak 47.140 81.565 98.975 Profit / Loss After Tax

Pendapatan Komprehensif lain 0 (6.650) 4.374 Other Comprehensive Profit

Total Laba Komprehensif 47.140 74.916 103.349 Total of Comprehensive Profit

C. RASIO KEUANGAN (%) FUND RATIO (%)

BOPO 64,67 69,27 71,60 BOPO

NIM 8,80 9,65 7,53 NIM

ROA 3,52 3,73 3,10 ROA

ROE 22,91 24,06 23,24 ROE

LDR 128,43 120,44 80,62 LDR

CAR 23,11 25,16 27,85 CAR

NPLs Gross 2,92 1,40 1,71 NPLs Gross

NPLs / Vetto 1,95 0,33 0,37 NPLs / Vetto

Annual Report PT. Bank Sulteng 06

Page 10: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

02

Sejarah Perusahaan

Company History PT. Bank Sulteng semula berbentuk Perusahaan

Daerah (PD), dengan nama PD Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah. Didirikan pada tanggal

1 April 1969 dan memperoleh surat izin usaha dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.17

tanggal 27 Januari 1970. Landasan hukum pendirian

PD Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

adalah Undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang

Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah,

Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-

Pokok Perbankan, dan Perda Sulawesi Tengah No. 6

tahun 1966 tentang Pendirian Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah.

PT. Bank Sulawesi Tengah is a regional, government-

owned bank which initially formed as Regional

Corporation, by the name of PD. Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah. Established on April 1st

1969, obtained business license from the Republic

of Indonesia Ministry of Finance No. D.15.6.1.17

dated January 27th 1970. The legal basis of the

establishment of PD. Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah is listed in the legislation No. 13 year

of 1962 on Basic Provisions of Regional Development

Banks, No. 14 year of 1967 on the Principles of

Banking, and Central Sulawesi Regulation No. 6

year of 1966 on the establishment of the Regional

Development Bank of Central Sulawesi.

07 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 11: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I

Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999 tanggal 30 Maret

1999 PERDA No. 4 Tahun 2013 tentang perubahan

bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Tengah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi

Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah yang disingkat menjadi PT. Bank

Sulteng. Sebagai implementasi dari Perda diatas,

manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan

status tersebut dengan dimuatnya dalam Akta

Pendirian dan atau Anggaran Dasar Bank:

Akta pendirian PT. Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah setelah menjadi Perseroan Terbatas:

• Akta pendirin perseroan No. 23 tanggal 30 April

1999, yang telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

dengan Surat keputusan tanggal 12 Juli 1999

dibawah Nomor C-1281.HT.01.01.TH.99, akta

mana telah beberapa kali mengalami perubahan

berturut-turut.

Beberapa perubahan anggaran dasar PT. Bank

Sulteng

• Akta tanggal 27-03-2008 (dua puluh tujuh Maret

dua ribu delapan) nomor 88, telah mendapat

Persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi

Manusia Republuk Indonesia tanggal 23-04-2008

(dua puluh tiga April dua ribu delapan) dibawah

nomor AHU-20214.AH.01.02.Tahun 2008;

• Akta tanggal 21-05-2008 (dua puluh satu Mei

dua ribu delapan) nomor 56, telah mendapat

Persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia tanggal 23-09-

2008 (dua pulu tiga September dua ribu delapan)

dengan AHU-AH.01.10.10-20915 dan nomor:

AHU-AH.01.01.10-20916;

Furthermore, based on the Central Sulawesi 1st level

local regulations No. 2 date of March 30th 1999,

on legal alteration of Central Sulawesi Regional

Development Bank (Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah) has been conducted to Limited

Company (PT/Ltd.), Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah inwhich further abbreviatedtoas PT.

Bank Sulteng as the aforementioned implementation

of legislation no. 2 year of 1999, the management has

proceed to the making of these changes:

Deed of PT. Bank Sulteng Regional Development Bank

as a Limited Company:

• Deed of company establishment No. 23 dated 30

April 1999, which was approved by the Minister

of Justice and Human Rights of the Republic of

Indonesia to the decree dated July 12, 1999 under

No. C-1281.HT.01.01.TH.99, where the deed has

been amended several times.

Some changes to PT. Bank Sulteng the articles of

association:

• Deed dated 27 March 2008 no. 88, has been

approved by the Minister of Justice and Human

Rights Republic of Indonesia dated 23 April 2008

under number AHU 20214.AH.01.02.Tahun 2008;

• Deed dated 21 May 2008 no. 56, has won the

approval of the Minister of Justice and Human

Rights of the Republic of Indonesia dated 23- 09-

2008 with AHU-AH .01.10.10-20915 and

numbers: AHU-AH.01.01.10-20916;

Annual Report PT. Bank Sulteng 08

Page 12: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

02

• Akta tanggal 14 (empat belas) bulan 08 (Agustus)

tahun 2008 (dua ribu delapan) nomor 31, telah

diterima dan dicatat Menteri Hukum Dan Hak

Asasi Manusia Republuk Indonesia tanggal 22

(dua puluh dua) bulan 09 (September) tahun

2008 (dua ribu delapan) dibawah nomor: AHU-

AH.01.10-20920.

• Akta tanggal 17 (tujuh belas) bulan 09 (September)

tahun 2008 (dua ribu delapan) nomor 30, telah

diterima dan dicatat Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22

(dua puluh dua) bulan 12 (Desember) tahun

2008 (dua ribu delapan) dibawah nomor: AHU-

AH.01.10-25560;

• Akta tanggal 11 (sebelas) bulan 06 (Juni) tahun

2009 (dua ribu Sembilan) nomor 33, telah

diterima dan dicatat Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 14

(empat belas) bulan 07 (Juli) tahun 2009 (dua

ribu Sembilan) dibawah nomor: AHU-32701.

AH.01.02 2009.

• Akta tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan 04

(April) tahun 2011 (dua ribu sebelas) nomor 05,

yang dibuat dihadapan Idayanti Pandan, Sarjana

Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Palu,

telah diterima dan dicatat Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal

21 (dua puluh satu) bulan 06 (Juni) tahun 2011

(dua ribu sebelas) dibawah nomor: AHU-31166.

AH.01.02.Tahun 2011.

• Deed dated 14 August 2008 no. 31, has been

received and approved by the Minister of Law

and Human Rights Republic of Indonesia dated

22 September 2008 under the regulation number:

AHU-AH.01.10-20920.

• Deed dated 17 September 2008 no. 30, has been

received and approved by the Minister of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia dated

22 December 2008 under the regulation number:

AHU-AH.01.10-25560;

• Deed dated 11 June 2009 no. 33, has been

received and approved by the Minister of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia dated

14 July 2009 under the regulation number: AHU-

32701.AH.01.02 2009.

• Deed dated 27 April of 2011 no. 05, which is made

by Idayanti Pandan, Bachelor of Laws, Master of

Notary in Palu, has been received and approved

by the Minister of Law and Human Rights

Republic of Indonesia dated 21 June 2011 under

the regulation number: AHU-31166.AH.01.02.

year of 2011.

09 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 13: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Akta tanggal 13 (tiga belas) bulan 03 (Maret)

tahun 2012 (dua ribu dua belas) nomor 05, yang

dibuat oleh Hasnah, Sarjana Hukum, Magister

Kenotariatan, Notaris di Palu, telah diterima

dan dicatat SH.MKn No. 09 tanggal 30 Mei

2012 dan sudah mendapat pengesahan oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia tanggal 17 (tujuh belas) bulan 04

(April) tahun 2012 (dua ribu dua belas) dibawah

nomor: AHU-AH.01.10-13071.

• Akta tanggal 21 (duapuluh satu) 06 (Juni) tahun

2013 (dua ribu tiga belas) nomor 69, yang

buat oleh Charles, sarjana Hukum, Magister

Kenotariatan, Notaris di Palu, telah diterima dan

dicatat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia tanggal 07 (tujuh) bulan 11

(November) tahun 2013 (dua ribu tiga belas)

dibawah nomor: AHU-AH.01.10-47234.

• Akta tanggal 12 (dua belas) 05 (Mei) tahun 2014

(dua ribu empat belas) nomor 16, yang buat oleh

Charles, sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,

Notaris di Palu, telah diterima dan dicatat Menteri

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republuk

Indonesia tanggal 22 (dua puluh dua) bulan 05

(Mei) tahun 2014 (dua ribu empat belas) dibawah

nomor: AHU-10013.40.22.2014.

Perubahan yang terakhir adalah dengan akta RUPS-

LB No. 85 tanggal 29 Mei 2015, yang dibuat oleh

Charles,SH.,MKN Notaris di Palu dan telah mendapat

persetujuan Kementerian HUKUM dan HAM-RI

Nomor: AHU-0936834.AH.01.02.TAHUN 2015

tanggal 9 Juni 2015.

• Deed dated 13 March 2012 no. 05, which is

made by Hasnah, Bachelor of Laws, Master of

Notary in Palu, has been received and approved

by the Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia on 17 April 2012 under the

regulation number: AHU-AH.01.10-13071.

• Deed dated 21 June 2013 no. 69, which is made by

Charles, Bachelor of Laws, Master of Notary, the

Notary in Palu, has been received and approved

the Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia on 07 November 2013 under

the regulation number: AHU-AH.01.10-47234.

• Deed dated 12 May 2014 no. 16, which is made

by Charles, Bachelor of Laws, Master of Notary

in Palu, has been received and approved by the

Minister of Law and Human Rights Republic

Indonesia on 22 May 2014 under the regulation

number: AHU-10013.40.22.2014.

The latter change is based on deed RUPS-LB No. 85

dated 29 May 2015, made by Charles, SH., MKN Notary

in Palu which has been approved by the Ministry

of Law and Human Rights Republic of Indonesia

Number: AHU-0936834.AH.01.02. year of 2015 dated

9 June 2015.

Annual Report PT. Bank Sulteng 10

Page 14: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Makna Logo

Logo Philosophy

Filosofi bentuk logo Bank Sulteng

Membentuk 2 elemen grafis yang saling menunjang

dan selalu ada timbal-balik positif. Mencerminkan 2

pihak; Bank Sulteng dan masyarakatnya, juga antara

bank dan nasabahnya.

Aplikasi kedua elemen tersebut diambil dari bentuk:

• Pohon Kelapa: Diimplementasikan dalam bentuk

daun kelapa yang sederhana

• Kapas: Ringan, fleksibel dan sikap yang luwes,

ramah tamah, pelayanan dan loyalitas

Kedua elemen ini mencerminkan juga ke-Bhinnekaan

dalam mewujudkan kebersamaan dan kemitraan

yang berkelanjutan. Serta merepresentasikan Budaya

Etnis Sulawesi Tengah.

The Philosophy behind Bank Sulteng logo

There are two graphical elements supporting each

other which represents a positive reciprocal. The two

graphical elements also reflect the two parties; Bank

Central Sulawesi and its people, as well as the bank

and customers.

The application of these two elements were both

phisically and figuratively taken from:

• Coconut Trees: Implemented in the form of a

simple palm leaf

• Cotton: Lightweight, represents flexible attitude,

suave, service and loyalty

These two elements are used as the actualization of

Bhinneka concept which means togetherness and

sustainable partnership, also representing Central

Sulawesi ethnicity and custom.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

02

11

Page 15: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Filosofi warna logo Bank Sulteng

Merupakan implementasi warna dari logo daerah

Sulawesi Tengah. Warna biru melambangkan

kesetiaan (Pada daerah Sulteng, tanah air Indonesia

dan cita-cita). Di sini warna logo melambangkan

cita-cita yang tinggi dan luhur untuk memajukan

daerahnya. Termasuk cita-cita dalam memajukan

dunia perbankan di daerahnya sendiri serta

diharapkan menjadi barometer perbankan BPD di

Indonesia.

Sedangkan warna kuning melambangkan kekayaan,

keagungan dan keluhuran budi. Warna biru tua yang

terdapat pada logo mencerminkan kedewasaan dan

kemandirian serta visi Bank Sulteng yang tegas.

The philosophy behind the Bank Sulteng logo

colors

The colors used are the actual implementation

of Central Sulawesi region logo. The blue color

represents fidelity (In Central Sulawesi, Indonesia

and Bank Sulteng’s vision and ideals). The color

symbolizes the noble and high ideals to develop the

region. Including but not limited to in advancing the

ideals of the banking sector in its own country and

is expected to be the regional banking barometer in

Indonesia.

The yellow color used in the logo symbolizes wealth,

grandeur and magnanimity. Dark blue color reflects

the maturity and independence and clear vision of

the Bank Sulteng.

Annual Report PT. Bank Sulteng 12

Page 16: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Penghargaan sampai dengan 2015

Awards until 2015

Kamis, 5 November 2015

Penghargaan dari Economic Review

Bank Pembangunan Daerah Peringkat 1 Dalam

Kategori “Finance (Efficiency, Profit)”

Aset Rp. 2.5 – Rp. 5 Triliun

Thursday, November 5th, 2015

Economic Review Award

Regional Development Bank Rank 1 in “Finance

(Efficiency, Profit)” Category

Rp. 2.5 – Rp. 5 Trillion Worth of Asset

Kamis, 5 November 2015

Penghargaan dari Economic Review

Bank Pembangunan Daerah Peringkat 1 Dalam

Kategori Umum

Aset Rp. 2.5 – Rp. 5 Triliun

Thursday, November 5th, 2015

Economic Review Award

Regional Development Bank Rank 1 in General

Category

Rp. 2.5 – Rp. 5 Trillion Worth of Asset

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

02

13

Page 17: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

24 September 2014

Penghargaan dari Bisnis Indonesia

Sertifikasi “Banking Efficiency Award”

September 24th 2014

Award from Bisnis Indonesia

“Banking Efficiency Award” Certification

18 Juli 2014

Penghargaan dari Infobank

Sertifikasi “Sangat Bagus” dalam Kategori

Performa Keuangan Tahun 2013

Infobank Awards ke-19

July 18th 2014

Award from Infobank “Excellent” Certification in

2013 Financial Performance

19th Infobank Awards

Annual Report PT. Bank Sulteng 14

Page 18: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Penghargaan sampai dengan 2015

Company in Brief

Bisnis Indonesia Awards 2014

Kategori “Emiten Terbaik” Sektor Keuangan Bank

Pembangunan Daerah

Bisnis Indonesia Awards 2014

“Best Issuer” Financial Sector of Regional

Developent Bank

14 Agustus 2014

Penghargaan dari Infobank

Sertifikasi “Sangat Bagus” Dalam Kategori

Performa Keuangan Tahun 2014

Infobank Awards ke-20

August 14th 2014

Award from Infobank

“Excellent” Certification in 2014 Financial

Performance

20th Infobank Awards

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 15

02

Page 19: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

16 Juni 2015

Penghargaan “2015 Best Banks” dari Majalah

Investor

Kategori Bank Pembangunan Daerah dengan

Aset < 10 Triliun

June 16th 2015

“2015 Best Banks” Award from Majalah Investor

Regional Development Bank with < 10 Trilions

Assets Category

Penghargaan dari Tempo Media Group, Sertifikasi

“The Most Efficient Bank”

Kategori Bank Pembangunan Daerah dengan

Aset < 10 Triliun

Tempo Media Group Award, “The Most Efficient

Bank” Certification

Regional Development Bank with < 10 Trilions

Assets Category

Annual Report PT. Bank Sulteng 16

Page 20: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Peristiwa & Tanggung Jawab Sosial Tahun 2015 2015 Events & Corporate Social Responsibility

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Tanggal 16 Juni 2015: Bank Sulteng mendapat

penghargaan dari Majalah Investor dalam ajang

Investor Best Bank untuk kategori Bank BPD asset

dibawah 10 triliun.

June 16th, 2015: Bank Sulteng received an award

from Investor Magazine in the Investor’s Best Bank

event in the below 10 trillion regional development

bank asset category.

Tanggal 17 September 2015: Bank Sulteng menerima

penghargaan dari Tempo Media Group dalam ajang

Indonesia Banking Award 2015 untuk kategori “The

Most Efficient Bank”.

September 17th, 2015: Bank Sulteng received an award

from Tempo Media Group in Indonesia Banking Award

2015 event for “The Most Efficient Bank” category.

Tanggal 20 Desember 2015: Bank Sulteng

meluncurkan produk tabungan terbarunya, yaitu

Tabungan Simpel di Kantor Cabang Ampana.

Desember 20th, 2015: Bank Sulteng launches their

new savings product, “Tabungan Simpel” at Ampana

Branch Office.

17

02

Page 21: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Tanggal 14 November 2015: Dalam rangka menjaga

silaturahmi dan mengimbangi performa kerja staf,

Bank Sulteng mengadakan event ESQ dan outbound.

November 14th, 2015: In order to maintain the staffs’

relationship and job performance balance, Bank

Sulteng hold ESQ outbound event.

Tanggal 27-29 September 2015: Diselenggarakan

Acara FKDKP BPD – SI Wilayah Timur di Palu.

September 27th – 29th, 2015: Bank Sulteng held the

FKDKP BPD event on East Palu region.

Tanggal 24 Agustus 2015: Kantor Cabang Bank

Sulteng Ampana diresmikan.

August 24th, 2015: Inauguration of the new Bank

Sulteng office, Ampana Branch Office.

18

Page 22: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Tanggal 17 Agustus 2015: Bank Sulteng melakukan

program CSR dengan menyerahkan 6 unit Motor

Kaisar dan Beasiswa untuk sebanyak 9 orang

Mahasiswa Akper Kab. Toli – Toli Kepada Pemerintah

Kabupaten Toli –Toli.

August 17th, 2015: Bank Sulteng held CSR programs

by submitting 6 units of “Kaisar” Motorbike and

scholarship for 9 Toli - Toli students to the Toli -Toli

Government.

Tanggal 8 Agustus 2015: Digelarnya acara Gebyar

Deposito Berjangka Bank Sulteng Tahap II.

August 8th, 2015: Gebyar Deposit Bank Sulteng event

- Phase II initiated.

Tanggal 8 Agustus 2015: Selepas hari raya idul fitri,

Bank Sulteng menggelar acara halal bi halal untuk

seluruh staf, karyawan, dan karyawati beserta

keluarga.

August 8th, 2015: Right after Eid, Bank Sulteng held

“halal bi halal” event for the entire staff, employees,

and their families.

19

02

Page 23: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Tanggal 27 Juli 2015: Digelar pelatihan karyawan

baru tahun 2015.

July 27th, 2015: New 2015 employees training

initiated.

Tanggal 17 April 2015: Perjanjian Kerjasama antara

PT. Sulawesi Mining Investment (PT. SMI) dengan

Bank Sulteng tentang pengelolaan rekening giro.

April 17th, 2015: Cooperation agreement held between

PT. Sulawesi Mining Investment (PT. SMI) with Bank

Sulteng about checking account management.

Tanggal 1 April 2015: Dalam rangka HUT Bank

Sulteng, penanaman pohon dilokasi Bandara Mutiara

Sis Aljufri Palu.

April 1st, 2015: Celebrating birthday, Bank Sulteng

held tree planting at Mutiara Sis Aljufri Palu Airport.

20

Page 24: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Tanggal 24 April 2015: Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) Tahun Buku 2014

April 24th, 2015: General Meeting of Shareholders

(AGM) for Fiscal Year 2014

Tanggal 1 – 3 Mei 2015: Porseni XI BPDSI Yogyakarta

May 1st – 3rd, 2015: Porseni XI BPDSI at Yogyakarta

Tanggal 25 Mei 2015: Penandatanganan PKS antara

Bank Sulteng dengan Jasa Raharja Putera.

May 25th, 2015: MCC signing between Bank Sulteng

with Jasa Raharja Putera.

21

02

Page 25: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Tanggal 13 Mei 2015: Penandatanganan

Kesepakatan Kerjasama antara Bank Sulteng dengan

Gapensi Provinsi Sulawesi Tengah perihal dalam hal

penghimpunan dana tabungan, deposito, giro serta

produk yang menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan pekerjaan proyek berupa: dukungan Bank,

garansi Bank dan kredit konstruksi kepada para

kontraktor.

May 13th, 2015: Cooperation agreement signing

between Bank Sulteng and GAPENSI Central Sulawesi

Province in terms of fund collection savings,

deposits, checking accounts, as well as products that

support the smooth implementation of the project

which include: Bank support, bank warranty and

construction loans to contractors.

Tanggal 28 Mei 2015: Pertemuan antara Bank Sulteng

dengan Tim KPK perihal Sosialisasi Laporan Hasil

Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)

May 28th, 2015: Meeting between Bank Sulteng with

KPK regarding socialization of State Officials Wealth

Report (LHKPN)

22

Page 26: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Tanggal 11 Juni 2015: Buka Puasa bersama Bank

Sulteng dengan Pemerintah Daerah Provinsi.

June 11th, 2015: Iftar with Central Sulawesi

Government.

Tanggal 19 – 20 Januari 2015: Bank Sulteng

menggelar rapat koordinasi untuk meningkatkan

kualitas kinerja dan soliditas seluruh divisi dan staf.

January 19th – 20th, 2015: Bank Sulteng held a

coordination meeting to improve the performance

quality and solidity across all divisions and staff.

Tanggal 23 Oktober 2015: Bank Sulteng

menyelenggarakan Corporate Social Responsibility

berupa penyerahan 1 unit mobil ambulans kepada

Pemerintah Daerah Kab. Morowali Utara.

October 23rd, 2015: Bank Sulteng held Corporate

Social Responsibility / CSR by donating one

ambulance unit to the North Morowali district

government.

23

02

Page 27: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Tanggal 17 Februari 2015: Bank Sulteng melakukan

Corporate Social Responsibility CSR berupa

penyerahan 1 unit mobil ambulanskepada Pemerintah

Daerah Kab. Donggala.

February 17th, 2015: Bank of Central Sulawesi held

Corporate Social Responsibility / CSR by donating

one ambulance unit to Donggala district government.

Tanggal 11 Februari 2015: Penyerahan CSR berupa 1

unit mobil ambulans kepada Pemerintah Daerah Kab.

Parigi Moutong.

February 11th, 2015: 1 ambulance unit CSR donation

to Parigi Moutong district government.

Tanggal 23 Februari 2015: Penyerahan CSR berupa 1

unit mobil ambulans kepada Pemerintah Daerah Kab.

Sigi.

February 23rd, 2015: 1 ambulance unit CSR donation

to Sigi district government.

24

Page 28: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kata Pengantar Dewan Komisaris Foreword from Board of Commissioners

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Seluruh pemegang saham dan pemangku

kepentingan PT. Bank Sulteng yang kami hormati.

Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur

ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, barokah

serta perlindunganNya yang telah Ia berikan selama

pelaksanaan tahun buku 2015, yang mana akan

segera dipaparkan dalam laporan pengawasan ini.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dear respected all stakeholders of PT. Bank Sulteng,

All prayer, praise and gratitude to Allah SWT for His

grace, blessing and protection that He gave during

the fiscal year 2015, which will soon be presented in

this annual report.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 25

03

Page 29: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Sebagai salahsatu bagian inti dari fungsi pengawasan

dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris ingin

memastikan kepada Direksi bahwa roda perusahaan

telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai target

yang telah ditetapkan dalam visi misi, kebijakan

dan program serta telah mematuhi ketentuan dan

peraturan perundangan yang berlaku. Disamping

itu Dewan Komisaris juga ingin memastikan bahwa

Direksi telah menindaklanjuti semua temuan audit

dan rekomendasi satuan kerja audit intern, hasil

audit akuntan publik, hasil pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) serta hasil pemeriksaan ekternal

seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sesuai dengan fungsi jabatannya, jajaran Dewan

Komisaris selama ini Dewan Komisaris telah

melakukan berbagai fungsi pengawasan dan

pemberian nasihat sebagaimana sudah disepakati

dalam perjanjian kerja yang terlampir sebagai berikut:

Fungsi Pengawasan dan Pemberian Nasihat

1. Memberikan masukan, persetujuan serta

pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana

Bisnis Bank periode tahun 2015-2016. Dewan

Komisaris mengadakan rapat koordinasi

bersama Direksi dan pejabat eksekutif bank

sulteng setiap triwulan guna mendapatkan

penjelasan mengenai pencapaian indikator

Rencana Bisnis sekaligus merumuskan kebijakan

untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

2. Pengawasan terhadap faktor yang mempengaruhi

tingkat kesehatan bank, serta faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan.

Dalam pelaksanaan upaya pengawasan yang

dilaksanakan Dewan Komisaris Bank Sulteng

antara lain:

As one of the core part of the supervisory and advisory

functions, the Board of Directors want to make sure

that the company wheel is running well as expected

according to the targets set within the company’s

vision, mission, policies and programs and also

complied with rules and regulations in force. Besides,

the Board also wanted to ensure that the Board of

Directors has processed all the audit findings and

recommendations of internal audit unit, the public

accountant audit results, monitoring the Financial

Services Authority (FSA/OJK) and the results of

external examinations such as from the Supreme

Audit Agency (BPK).

Inaccordancewiththefunctionsofoffice, the Boardof

Commissioners during the Board of Commissioners

has made various supervisory and advisory functions,

as already agreed in the employment agreement

which listed below:

Oversight and Advice

1. Provide input, approval and supervision of the

implementation of the Business Plan period

of 2015-2016. The Board of Commissioners

held a joint coordination meeting of the Board

of Directors and executive officers of Central

Sulawesi bank every quarter in order to obtain a

description of the achievement of the indicators

of the Business Plan as well formulate policies to

address the problems faced.

2. Monitoring of the factors that affect the health

of banks, and the factors that affect the overall

performance of the bank. The successful

implementation of the supervision conducted by

the Board of Commissioners of Central Sulawesi,

among others:

Annual Report PT. Bank Sulteng 26

Page 30: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

03

• Pengawasan Dalam Rangka Implementasi GCG

dan Manajemen Risiko.

Dalam implementasi Good Corporate Governance

(GCG) dan manajemen risiko termasuk

pengendalian operasional Bank, secara umum

dapat dilaporkan pelaksanaannya telah berjalan

baik dan penyempurnaannya terus diupayakan

secara berkelanjutan. Sehubungan dengan

hal tersebut Dewan Komisaris telah mencatat

beberapa hal dan hasil implementasi yang antara

lain dipaparkan di bawah ini:

Dewan Komisaris aktif melakukan monitoring

kepatuhan terhadap ketentuan prinsip kehati-

hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesiaantara

lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

serta dalam rangka melakukan upaya perbaikan-

perbaikan di bidang pelayanan, pemenuhan asas

prudential banking dan menciptakan budaya tata

kelola perusahaan yang lebih sehat.

• Pengawasan terhadap tindaklanjut hasil

pemeriksaan:

1. Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap hasil tindak lanjut pemeriksaan baik

yang dilakukan oleh audit eksternal maupun

internal serta memantau komitmen dengan Bank

Indonesia.

2. Dewan Komisaris melakukan pengusulan proses

penunjukkan Akuntan Publik untuk meminta

persetujuan kepada pemegang saham untuk

melakukan Audit Laporan Keuangan Bank

Sulteng Tahun Buku 2015. Selanjutnya Dewan

Komisaris juga mengevaluasi atas penunjukkan

Akuntan Publik yang berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

• Supervision in the Context of the Implementation

of GCG and Risk Management

In the implementation of Good Corporate

Governance (GCG) and operational risk

management, including control of the Bank, can

generally be reported implementation has been

going well and perfected continue to be pursued

in a sustainable manner. Relative to the Board

of Commissioners have noted a few things and

o Moderates of the implementation of which is

explained below:

BOC actively monitor compliance with the

precautionary principle set by Bank Indonesia

among others Lending Limit (LLL) and in order

to make improvements-improvements in service,

fulfillment of the principle of prudential banking

and create a culture of corporate governance

more healthy.

• Supervision of the follow-up of results:

1. The Board of Commissioners to monitor the

resultsoffollow-upexaminationswereperformed

by both internal and external audit and monitor

the commitment by Bank Indonesia.

2. The Board of Commissioners of Public

Accountants proposing appointment process for

approval to the shareholders to Audit Financial

Statements of the Bank of Central Sulawesi Fiscal

Year 2015. Furthermore, The Board also evaluates

the appointment of a Public Accountant by the

legislation in force.

27 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 31: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

3. Dalam rangka melaksanakan Sistem

Pengendalian Intern Bank, Dewan Komisaris

melalui Komite di bawah Dewan Komisaris

dalam hal ini Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

manajemen risiko serta hasil temuan-temuan

audit melalui rapat intern Dewan Komisans yang

mana untuk selanjutnya merekomendasikan

kepada Direksi untuk menyikapi, menindaklanjuti,

dan memperbaiki sebagaimana masukan dan

rekomendasi dari pemeriksaan tersebut.

Saran

1. Agar manajemen terus berupaya dan

mengoptimalkan peningkatan asset, dan

peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara

intensif dengan memperluas dan memperkuat

Customer Base, agar share tabungan terhadap

Dana Pihak Ketiga semakin besar. Salah satu

upaya meningkatkan Dana Pihak Ketiga adalah

menciptakan produk-produk yang dapat menarik

masyarakat/nasabah diiringi dengan teknologi

yang mendukung, mengingat banyaknya

kompetitor dari Lembaga Keuangan Bank dan

Lembaga Keuangan Non-Bank setiap tahunnya.

2. Melakukan upaya penambahan modal disetor

yang berasal dan pemegang saham baik melalui

dana segar maupun melakukan kompensasi

asset milik Pemda yang dijadikan kantor cabang

3. Penyaluran kredit hendaknya dilakukan dengan

tetap mengedepankan prinsip prudential banking,

serta meningkatkan porsi pemberian kredit pada

sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

selaras dengan kebijakan Pemerintah Daerah

didalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dengan memberdayakan sektor UMKM.

3. In order to implement the Internal Control

System Bank, BOC through the Committees

under the Board of Commissioners in this

regard the Audit Committee and Risk Monitoring

Committee evaluates the implementation of risk

management policies and the results of the audit

findings through internal meetings of the Board

Komisans which henceforth recommend to the

Board of Directors to address, follow up and

improve as input and recommendations from

these assessments.

Suggestions

1. In order to optimize the management of

constantly working and increase assets, and an

increase in third party funds (DPK) intensively

by expanding and strengthening Customer Base,

so that the share of savings to third party funds

increases. One effort to improve Third Party Fund

is to create products that can attract the public

/ customers coupled with technological support,

given the number of competitors from Bank

Financial Institutions and Non-Bank Financial

Institutions annually.

2. Promoting efforts to increase paid-in capital and

shareholders are derived either through fresh

funds as well as to compensate government-

owned asset which is used as a branch office

3. Loans should be made to continue to promote

the principles of prudential banking, as well as

increase the share of credit to the sector of micro,

small and medium enterprises (SMEs) in line

with Government policy in promoting economic

growth by empowering the SME sector.

Annual Report PT. Bank Sulteng 28

Page 32: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

03

4. Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja

Audit Intern (SKAI) melalui:

• Peningkatan fungsi SKAI sebagai konsultan

internal Bank.

• Peningkatan fungsi monitoring baik secara

langsung maupun tidak langsung.

• Melaksanakan pedoman Standar Pelaksanaan

Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dalam

membuat ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil

audit oleh SKAI.

• Mengevaluasi kembali Panduan Audit Intern yang

disesuaikan dengan kondisi Bank Sulteng saat ini

yang berdasarkan pada SPFAIB.

• Melakukan penilaian kinerja cabang yang

dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan

sebagai bahan penilaian Direksi.

• Mengoptimalkan fungsi dan peran Komite

Manajemen Risiko didalam penerapan dan

pengelolaan kualitas manajemen risiko.

• Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja

Kepatuhan dengan cara mengikutsertakan SDM

berupa pelatihan, seminar/workshop secara

berkala.

• Melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan

terhadap pengamanan dalam sistem dan

prosedur kerja yang berkaitan dengan Teknologi

Informasi untuk mencegah terjadinya kejahatan

melalui Teknologi Informasi yang dapat

merugikan nasabah maupun bank.

• Penempatan posisi Kepala Divisi dan Kepala

Cabang perlu memperhatikan unsur kompentensi,

integritas, dan kinerja personal serta kinerja

organisasi dalam GCG.

• Membenahi secara terus menerus strategi,

kebijakan, sistem dan standar prosedur

operasional bank dalam rangka optimalisasi

system pengendalian intern bank.

4. Optimizing the function and role of the Internal

Audit Unit (SKAI) via:

• Improvement of the Internal Audit function as an

internal consultant Bank.

• Improved monitoring function either directly or

indirectly.

• Implement guidelines for Internal Audit Standard

Bank (SPFAIB) in making a summary of findings

and recommendations of audit results by the

Internal Audit Unit.

• Re-evaluate the internal audit manual tailored

to the current conditions of the Bank of Central

Sulawesi based on SPFAIB.

• Assess the performance of the branch as outlined

in the Audit Reports as of the assessment of

Directors.

• Optimizing the function and role of the Risk

Management Committee in the implementation

and management of the quality of risk

management.

• Optimizing the function and role of Compliance

Unit by way of involving human resources such

as training, seminars / workshops regularly.

• Implement ongoing evaluation of the security

of the systems and procedures relating to

information technology to prevent crime through

information technology that can be detrimental

to customers and banks.

• Placement position of Head of Division and Head

of the Branch needs to pay attentionto elements of

competence, integrity and personal performance

and the performance of organizations in GCG.

• Fix the ongoing strategies, policies, systems and

standard operating procedures of banks in order

to optimize the bank’s internal control system.

29 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 33: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Mengupayakan pengembangan kompentensi,

profesionalisme dan produktifitas sumber

daya manusia untuk terus ditingkatkan dengan

memberikan pendidikan dan pelatihan, sehingga

Bank mempunyai sumber daya sebagai penerus

bank yang berkualitas dan memiliki kualifikasi

pendidikan dan pelatihan harus dilaksanakan

secara terintegrasi dan berkelanjutan

berdasarkan kondisi pegawai secara faktual dan

kebutuhan ke depan sumber daya manusia (SDM)

dalam rangka mencapai rencana bisnis bank.

• Agar manajemen berupaya untuk terus menerus

meningkatkan dan menyempurnakan kebijakan

pengelolaan sumber daya manusia, antara lain

dalam pengelolaan jalur karir.

Demikian laporan tugas dan fungsi Dewan Komisaris

dalam pelaksanaan, pengawasan serta pemberian

nasehat kepada Direksi atas pelaksanaan operasional

PT. Bank Sulteng Tahun 2015.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

bimbingan/petunjuk dan rahmatNya bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palu, 24 Maret 2016

Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng

Drs. H. Abd Karim Hanggi

Komisaris Utama

• Promote the development of competence,

professionalism and productivity of human

resources to be improved by providing education

and training, so that the Bank has the resources

as the successor bank qualified and qualified

education and training should be implemented in

an integrated and sustainable under conditions

of employees in a factual and needs the future

of human resources (HR) in order to achieve its

business plan.

• In order for the management strives to

continuously improve and enhance the human

resource management policies, among others in

the management career path.

So reports the duties and functions of the Board in

the implementation, monitoring and providing advice

to the Board of Directors on the implementation of

the operations of PT. Bank Sulteng 2015.

May God Almighty continue to give guidance /

instructions and a gift to us all.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palu, March 24, 2016

The Board of Commissioners of PT. Bank Sulteng

Drs. H. Abd Karim Hanggi

Chief Commissioner

Annual Report PT. Bank Sulteng 30

Page 34: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kata Pengantar Direktur Utama Foreword from Chief Director

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Pertama-tama, rasa syukur atas prestasi yang sudah

Bank Sulteng raih di tahun 2015 kami panjatkan

kepada Allah SWT atas petunjuk dan bimbinganNya

untuk selalu rendah hati dan tetap berpegang teguh

pada prinsip Bank Sulteng untuk memajukan serta

berbakti pada masyarakat Sulteng secara khusus

dan Bangsa Indonesia secara umum.

Atas nama seluruh management dan karyawan,

jajaran direksi mengucapkan selamat memasuki

tahun buku 2016, dengan harapan bahwa Bank

Sulteng semakin maju dan dapat berkembang sejajar

bahkan melebihi bank pembangunan daerah lainnya

di Indonesia. Keluarga besar Bank Sulteng bersyukur

dengan berlalunya tahun buku 2015 dengan baik,

terbukti kian bertambahnya volume usaha, meskipun

2015 bukan tahun yang mudah untuk dilalui sebab

karena begitu banyak dinamika yang dihadapi Bank

Sulteng.

Berkenaan dengan program transformasi yang

saat ini sedang berjalan, Bank Sulteng akan terus

memfokuskan diri melaksanakan untuk mewujudkan

tiga pilar penyangga Bank Sulteng sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

First of all, we convey gratitude for the achievements

that Bank Sulteng has achieved in 2015, we pray to

Allah for His guidance to always be humble and stay

true to the principles of the Bank Sulteng to serve

and support people of Sulteng in particular and the

Indonesian people in general.

On behalf of the entire management and employees,

the BOC give a warm welcome to the fiscal year 2016

with expectation of the increasing and evolving in

terms of achievements of Bank Sulteng, even exceeds

other regional development banks in Indonesia. Bank

Sulteng family gratified by the passage of the fiscal

year 2015 with a good, proven increasingly increasing

business volume, although 2015 is not the year that

is easy to get through because business dynamics

faced by Bank Sulteng.

With regard to the transformation program that is

currently running, the Bank will continue to focus

Sulteng implement to achieve the three pillars Bank

Sulteng as follows:

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 31

03

Page 35: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1.

Pilar 1, memperkuat kelembagaan yang meliputi

poin berikut:

Pemenuhan Modal Inti Rp. 1 trilliun paling lambat

sampai pada tahun 2018 (saat ini baru tercapai

1.

1st pillar is to strengthen the core institutions

which include the following points:

Fulfillment of Core Capital Rp. 1 trillion to be

fulfilled later up until 2018 (currently reached

Rp. 487,2 milyar), CAR 18 % (saat ini 29,13%), Rp. 487.2 billion), CAR 18% (currently 29.13%),

BOPO max 75 % (saat ini sudah tercapai 71,19%), BOPO max 75% (at the moment has been

NIM 5,5 % (saat ini masih tercapai 7,51%), LDR reached 71.19%), NIM 5.5% (currently 7.51%),

78-92 % (saat ini sudah masuk dalam range LDR 78-92% (currently within the range of

yakni 80,62 %), ROA minimal 2,5 % (saat ini sudah 80.62%), 2.5% minimum ROA level (currently 3.2%

tercapai 3,2 %), ROE minimal 20 % (saat ini sudah accomodated), ROE of at least 20% (now reached

tercapai 23,71%) Ratio gross NPL = 1,71 % cukup 23.71%) the NPLgrossratio= 1.71% whichisquite

manageable/memenuhi persyaratan manageable / has meet the current requirements.

• Asset, meningkat dari Rp. 2,787 trilliun pada • Assets, increased from Rp. 2.787 trillion in 2014

tahun 2014 menjadi Rp. 3,977 trilliun pada tahun to Rp. 3.977 trillion in 2015, or grew by the number

2015 atau tumbuh sebesar 42,69 %, jauh diatas of 42.69%, well above the average bank in Central

rata-rata perbankan di Sulteng yakni 20,94 % Sulawesi which is 20.94%

Annual Report PT. Bank Sulteng 32

Page 36: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Pilar 2, sebagai agen pembangunan yang meliputi

poin berikut:

• Mendorong pertumbuhan kredit, agar terus

meningkat (saat ini meningkat dari Rp. 2,033

trilliun pada tahun 2014 menjadi Rp. 2.252 trilliun

pada tahun 2015), atau tumbuh 10,77% masih

diatas pertumbuhan rata-rata perbankan di

Sulteng yakni 9,65%.

• Mendorong peningkatan porsi kredit produktif,

(saat ini baru mencapai 4,5%), akan terus dipacu

untuk mencapai komposisi yang ideal yakni +/-

30 %.

• Mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

(DPK), agar terus meningkat (saat ini meningkat

dari Rp. 1.664 trilliun pada tahun 2014 menjadi

Rp. 2.771 trilliun pada tahun 2015) atau tumbuh

sebesar 66,52% jauh diatas rata-rata perbankan

di Sulteng yakni 25,11%.

3. Pilar 3, memperluas jaringan dan akses layanan,

yang diekspresikan pada beberapa poin di bawah

ini:

• Menambah jumlah titik layanan agar dapat

menjangkau seluruh masyarakat sampai ke

pelosok (saat ini sebanyak 132 titik meliputi:

Kantor Pusat = 1, Kantor Cabang = 13, Kantor

Kas = 7, Kantor Payment Point = 26, Kantor Kas

Berjalan = 14, dan ATM = 71 unit; rencana tahun

2016 menjadi 169 titik layanan.

• Saat ini jumlah rekening simpanan di Perbankan

Sulteng = 1.560.970 rekening, jika dibanding

dengan jumlah penduduk = 2.790.000 jiwa,

sehingga ratio penabung terhadap jumlah

penduduk adalah 52,45%., jika dibandingkan

dengan jumlah rekening simpanan di Bank

Sulteng = 395.725 CIF, sehingga ratio terhadap

jumlah penduduk mencapai 14,18 %

2. 2nd pillar is to act as agents of development

which include the following points:

• Encourage the credit growth, in order to continue

to rise (now increased from Rp. 2.033 trillion in

2014 to Rp. 2,252 trillion in 2015), or grew by the

number of 10.77% which is still above the average

Central Sulawesi banking growth by 9.65%.

• Encourage to increase the portion of credits,

(currently on 4.5%), will continue to be driven to

achieve ideal composition which is currently in

the number of +/- 30%.

• Encourage the growth of third party funds (DPK),

to continue to rise (now increased from Rp. 1,664

trillion in 2014 to Rp. 2,771 trillion in 2015), an

increase of 66.52%, well above the average of the

25 banks in Central Sulawesi which is at 11% rate.

3. 3rd pillar is to expand the network and access to

services, which is expressed on several points

below:

• Increase the number of service points in order

to reach the entire community to the most

remote part of region (current total of 132 points

including: Headquarters = 1, Branch = 13 Cash

Office = 7, Office Payment Point = 26 Cash Office

Walking = 14, and ATM = 71 units; a plan in 2016

to 169 service points.

• Current number of deposit accounts with Bank

Sulteng = 1.560.970 accounts, if compared to the

total population = 2.790.000 inhabitants, so that

savers to population ratio is 52.45%., Compared

to the amount of deposit account at the Bank

Sulteng = 395.725 CIF, so that the ratio to the

total population is currently at 14.18%.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 33

03

Page 37: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Keberhasilan yang kami raih tersebut merupakan

komitmen dan buah kerja keras dari seluruh staf

yang senantiasa memberikan pelayanan dengan

tulus dan berkesan

The success which Bank Sulteng has achieved is

the fruit of labor and commitment, also hard work

of all the staff who always provide a genuine and

memorable service

• Jumlah masyarakat Sulteng yang mendapat

fasilitas kredit dari perbankan sebesar 19,8 %,

jauh dibawah rata-rata nasional yakni 36 %

(menurut data dari world bank, 2014), demikian

halnya dengan jumlah rekening yang mendapat

fasilitas kredit di Bank Sulteng = 17.297 rekening,

sehingga ratio terhadap jumlah penduduk = 0,62

%, (menurut data dari world bank, 2014), hal ini

mengandung makna bahwa potensi pertumbuhan

perbankan di Sulteng sangat besar

• Sulteng population has received credit facilities

from the banking sector which amounted up to

19.8%, far below the national average which is at

the rate of 36% (according to World Bank data,

2014), as well as the number of accounts that

receive credit facility in Bank Sulteng = 17.297

account, so that the ratio to the total population is

= 0.62%, (according to the World Bank data, 2014),

this implies that the banking growth potential in

Central Sulawesi is quite large.

Annual Report PT. Bank Sulteng 34

Page 38: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

03

Untuk mendukung kelangsungan usaha Bank Sulteng

ke depan, pada tanggal 18 Januari 2016 yang lalu,

telah dilaksanakan “kick off” dimulainya project Core

Banking System (CBS) penggantian sistem lama

“Olibs 2006” ke system baru 724 serta penggantian

metode “switching” baru, yang mana ditargetkan

dapat “go live” pada tanggal 30 Juni 2016.

Tindakan ini menjadi titik awal bangkitnya daya

saing, nasabah dapat lebih mudah mengakses Bank

Sulteng, variasi produk lebih mudah dibuat, serta

pelaksanaan program-program pendanaan dan DPK

yang sesuai kebutuhan masyarakat serta turut serta

mensukseskan program yang dirilis oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) melalui Agen “Laku Pandai”.

Akhirnya, melalui kesempatan ini kami juga ingin

berbagi kebahagiaan bahwa sejalan dengan program

pengembangan yang terus kami laksanakan secara

berkesinambungan, dukungan yang diberikan oleh

segenap share holder, pada tahun 2015 yang lalu,

Bank Sulteng meraih empat penghargaan dari

lembaga pemeringkat perbankan yang memiliki

reputasi di Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Majalah Investor, memberikan penghargaan

kepada Bank Sulteng sebagai “The Best Bank”

pada kelompok asset dibawah Rp. 10 trilliun,

didasarkan pada kinerja financial ratio dan

growth pada tahun 2014.

2. Majalah Infobank, Pada terbitan Juli 2015,

menobatkan penghargaan kepada Bank Sulteng

sebagai bank “Sangat Bagus” untuk kelas modal

dibawah Rp. 1 trilliun dengan asset kurang dari

Rp. 5 trilliun.

To further support the business continuity of Bank

Sulteng, on January 18th 2016, Bank Sulteng has

implemented a “kick off” start of the Core Banking

System (CBS) project as an enhanced replacement of

the “Olibs 2006” old system to the 724 system as well

as the new replacement “switching” method, which is

targeted to “go live” on June 30th, 2016.

These actions become the starting point of the rise

of Bank Sulteng competitiveness, in which customers

have easier access to Bank Sulteng, easier to create

product varieties, as well as the implementation of

funding programs and third-party funds according

to the needs of society and participate success of

the program that released by the Financial Services

Authority (FSA) through “Laku Pandai” agent.

Finally, through this opportunity Bank Sulteng

also want to share the joy that is in line with the

development program that we continue to execute

in an ongoing-basis, the support provided by all the

shareholders in 2015, Bank Sulteng won four awards

from a reputable banking rating agency in Indonesia

which listed below:

1. Investor Magazine, awarded Bank Sulteng as the

“Best Bank” in the group of assets below Rp. 10

trillion, basedontheratiooffinancialperformance

and growth in 2014.

2. Infobank Magazine, on July 2015 issue, given

an award to Bank Sulteng with the “Very Good”

rating for the class of capital below Rp. 1 trillion,

with assets of less than Rp. 5 trillion.

35 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 39: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

3. Majalah Tempo, Pada tanggal 5 November

2015, memberikan rating kepada Bank Sulteng

sebagai “The Most Efficient Bank” untuk Bank

Pembangunan Daerah dengan asset dibawah Rp.

10 trilliun.

4. Majalah Economic Review juga menobatkan Bank

Sulteng dengan predikat “Eficient & Profitable”

untuk BPD dikelas asset Rp. 2, 5 s/d 5 trilliun.

Keberhasilan yang kami raih tersebut merupakan

komitment dan buah kerja keras dari seluruh staf yang

senantiasa memberikan pelayanan dengan tulus dan

berkesan. Senantiasa kami menyampaikan hormat

dan apresiasi kepada nasabah dan masyarakat

pengguna jasa Bank Sulteng yang memberikan

kepercayaan dan dukungan kepada kami, sehingga

dapat terus berkembang dan mencapai berbagai

kemajuan.

Wabilahitaufik Walhidayah,

Palu, 24 Maret 2016

Dewan Direksi PT. Bank Sulteng

Rahmat A. Haris

Direktur Utama

3. Tempo Magazine, on November 5th 2015, Bank

Sulteng received the “The Most Efficient Bank”

rating among all of Central Sulawesi banks for

the Regional Development Banks with below Rp.

10 trillion assets possessions.

4. Economic Review Magazine also awarded Bank

Sulteng with the title “Eficient and Profitable” for

the Regional Development Bank in the Rp. 2,5 to

5 trillion assets.

The success which Bank Sulteng has achieved is

the fruit of labor and commitment, also hard work

of all the staff who always provide a genuine and

memorable service. We convey biggest respect and

appreciation to customers and public users of Bank

Sulteng that always provide us with sufficient trust

and support, so Bank Sulteng can continue to grow

and achieve further developments.

Wabilahitaufik Walhidayah,

Palu, March 24th, 2016

The Board of Directors of PT. Bank Sulteng

Rahmat A. Haris

President Director

Annual Report PT. Bank Sulteng 36

Page 40: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

Strategi Bisnis Business Strategy

Strategi Bisnis Tahun 2016

Sebagai salah satu langkah dalam menerapkan

prinsip tata kelola yang baik, bank perlu menyusun

dan menetapkan sasaran strategis dan seperangkat

nilai-nilai perusahaan (corporate values). Selanjutnya

sasaranstrategisdan nilai-nilai perusahaan dimaksud

dijabarkan lebih lanjut dalam rencana bisnis, sebagai

landasan dan acuan untuk melaksanakan kegiatan

operasional sesuai visi dan misi bank.

A. Visi dan Misi Bank Sulteng

Visi Bank Sulteng:

Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia,

terdepan di daerah, memahami kebutuhan

nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat,

membangun kemitraan yang saling menguntungkan

dan berkelanjutan.

Misi Bank Sulteng :

• Memberikan layanan terbaik kepada nasabah

dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian.

• Mengoptimalkan peranan Bank Sulteng sebagai

lembaga intermediasi dengan tetap fokus pada

penyediaan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha

pembangunan daerah.

Bank Sulteng 2016 Business Strate

As one step in applying the principles of good

governance, Bank Sulteng need to further prepare

and establish strategic objectives and apply a set of

corporate values. Furthermore, strategic goals and

values of the company is further described in the

business plan, as the basis and reference for carrying

out operational activities according to the vision and

mission of the bank.

A. Bank Sulteng’s Vision & Mission

Bank Sulteng Vision:

To be a reliable, leading regional bank in Indonesia,

understanding the customers’ needs, providing

proper financial solutions, build a mutually-beneficial

and sustainable partnership.

Bank Sulteng Mission:

• Provide the best banking service to customers

with the use of prudential banking principle.

• Optimizing Bank Sulteng role as intermediary

banking institutions to remain focused on

providing financing for the implementation of

regional development.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 37

Page 41: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Sebagai Motor Penggerak terciptanya tingkat

pertumbuhan perekonomian dan pembangunan

daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat

• Senantiasa meningkatkan penerapan prinsip

Good Corporate Governance.

Moto:

One Goal, One Team, One Spirit

Nilai-Nilai Budaya (Six Core Value) yang dianut Bank

Sulteng:

• Integrity: Bekerja dengan dasar integritas yang

tinggi (Integrity) jujur, berprilaku konsisten

serta berpegang teguh pada prinsip kebenaran

untuk menjalankan apa yang dikatakan secara

bertangung jawab.

• Customer Focus: Selalu Fokus kepada nasabah,

dengan tulus membangun kepercayaan dan

hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan

nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi

perusahaan.

• Enthusiasm: Enerjik dan bersemangat tinggi

didalam menghadapi setiap tantangan, dorongan

motivasi atau energi yang berasal dari dalam

diri untuk tampil kerja sebaik mungkin dalam

mencapai prestasi yang optimum.

• Influence: Mampu memotivasi rekan-rekan

sekerja dan lingkungan untuk mencapai visi

Bank. Kemampuan memotivasi, meyakinkan,

mempengaruhi ataupun mengajak orang lain

atau tim untuk mencapai tujuan bersama.

• As the motor of economic and regional

development growth in order to improve people’s

living standard.

• Constantly improving the application of the

principles of Good Corporate Governance.

Motto:

One Goal, One Team, One Spirit

Six Core Value adopted by the Bank Sulteng:

• Integrity: High intergrity working, honest, behave

consistently, and hold firmly to the truth principle

to responsibly implement everything that has

been expressed.

• Customer Focus: Always focus to customers,

build sincere trust, rapport and costumer oriented

to create added value for the company.

• Enthusiasm: Energetic and high spirit to face every

challenge, encouragement or energy that comes

from inner-self to perform the best possible work

in order to gain optimum achievements.

• Influence: Able to motivate co-workers and

the environment to achieve the Bank’s vision.

The ability to motivate, persuade, influence or

persuade another person or team to achieve

common goal.

Annual Report PT. Bank Sulteng 38

Page 42: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

• Execution: Selaku fokus kepada Implementasi,

tindak lanjut serta pencapaian hasil-hasil guna

memberikan nilai tambah dan kontribusi kepada

Bank Sulteng (Action). Kemampuan mengambil

keputusan dan menetapkan tindakan yang tepat

dan cepat untuk mewujudkan harapan dan

membuat sesuatu terjadi dengan nilai tambah

yang tinggi.

• Adaptability: Selalu siap menghadapi perubahan

baik intern maupun ekstern. Kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap berbagai perbedaan

dan perubahan serta lingkungan termasuk antar

individu dan kelompok dalam rangka memperoleh

hasil yang lebih baik.

Change for Success:

Di era sekarang ini, tidak cukup hanya menjadi efektif,

efisien dan terpercaya. Untuk mendorong bisnisnya

bergerak maju, Bank Sulteng perlu bertransformasi

dan harus melakukan inovasi dan perubahan. Ini

adalah jalan yang membuat kami mampu melihat

tantangan sebagai peluang dan terus bergerak untuk

maju.

Untuk mencapai tujuan sesuai visi dan misi,

maka penyusunan rencana bisnis bank perlu

dilakukan secara matang dan realistis dengan tetap

memperhatikan prinsip kehati-hatian dan penerapan

manajemen risiko. Selain itu, perencanaan harus

dilakukan bank secara komprehensif sehingga

lebih mencerminkan kompleksitas usaha dan dapat

menampung arah pengembangan usaha bank.

Rencana bisnis yang komprehensif juga dapat

meningkatkan fleksibilitas operasional bank dalam

menghadapi persaingan usaha yang semakin tinggi.

• Execution: Always focus to the main

implementation, follow-up and achievement

of results in order to provide added value and

contribution to the Bank Sulteng. The ability

to make decisions and appropriate actions

assignments and quick to realize the hopes and

make something happen with high added value.

• Adaptability: Always prepared to change or

adapt both internally and externally. The ability

to adjust to the differences and changes as well

as the environment, including among individuals

and groups in order to obtain better results.

Change for Success:

In this present era, it is not enough only to be effective,

efficient and reliable. To encourage business to move

forward, Bank Sulteng needs to transform, innovate

and change. This is a way that enables us to see the

challenge as an opportunity and continue to move

forward.

To achieve the goal according to the aforementioned

vision and mission, the preparation of its business

plan needs to be done carefully and realistically by

taking the principles of prudence banking and risk

management into account. In addition, planning

should be done in a comprehensive way so it would

come to a better reflection and also the complexity of

the business, thus able to accommodate the direction

of business development bank. A comprehensive

business plan can also increase the operational

flexibility of banks in order to face higher level

competition.

39 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 43: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Dalam penyusunan rencana bisnis bank juga harus

mempertimbangkan faktor eksternal dan faktor

internal yang secara langsung atau tidak langsung

dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank

sehingga dapat menghasilkan rencana yang realistis.

Rencana bisnis yang realistis merupakan salah satu

upaya dalam menerapkan manajemen risiko secara

efektif, khususnya risiko strategik

B. Arah Kebijakan Bank Sulteng

Arah kebijakan Bank Sulteng kedepan yang

dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank Sulteng

periode 2016 -2018, yang bersesuaian dengan

semangat transformasi dan menitikberatkan pada

penyediaan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-

usaha pembangunan daerah dengan memberikan

pinjaman kepada usaha yang bersifat produktif

dan konsumtif. Sejalan dengan fungsi Bank

Pembangunan Daerah yaitu sebagai pendorong

terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat, sebagai pemegang kas daerah

dan atau sebagai pengelola keuangan daerah serta

menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah

(PAD). Arah kebijakan ini juga di singkronkan dengan

pengembangan program pembangunan Provinsi

Sulawesi Tengah, antara lain :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

yang berdaya saing keimanan dan ketakwaan.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

3. Peningkatan pembangunan infrastruktur untuk

menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.

In the preparation of its business plan, Bank Sulteng

should also consider external factors and internal

factors that directly or indirectly affect the survival of

a bank so as to produce a realistic plan. A realistic

business plan is one of the efforts in implementing

effective risk management, in particular strategic risk

B. Bank Sulteng Policy Directions

Bank Sulteng’s future policy direction outlined in the

Bank Sulteng’s Business Plan period of 2016 -2018,

which corresponds to the spirit of transformation

and focuses on providing financial services for

the implementation efforts of local development

by providing loans to productive and consumptive

businesses. As a nod to the core function of Regional

Development Bank as a driver of economic growth

rate and creation of regional development in order

to improve the locals’ living standard, as the account

holder or as a manager of local and regional finances

as well as being one of the sources of local revenue

(PAD). This policy direction is also in sync with the

development program of Central Sulawesi province,

which follows:

1. Improving the quality of human resource

competitiveness in faith and piety.

2. Enhance economic growth through economic

empowerment to the people.

3. Improvement of infrastructure development

to support the activities of the community’s

economy.

Annual Report PT. Bank Sulteng 40

Page 44: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

4. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam

secara optimal dan berkelanjutan.

(sumber data : RPJMD Sulteng 2011-2016)

Arah kebijakan Bank Sulteng yang menitikberatkan

pada “Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui

pemberdayaan ekonomi kerakyatan” di selaraskan

dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/

PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan Jaringan

Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank terutama Pasal

12, yang intinya menyebutkan bahwa Bank pada

Buku 1 wajib menyalurkan kredit atau pembiayaan

kepada usaha produktif paling rendah 55% (lima

puluh lima persen) dari total kredit atau pembiayaan

hingga pada tahun 2018, serta pasal 20, yang

intinya menyebutkan bahwa dalam hal Bank telah

memenuhi persyaratan tingkat kesehatan namun

tidak memenuhi persyaratan ketersediaan alokasi

Modal Inti, Bank dapat melakukan Pembukaan

Jaringan Kantor jika melakukan penyaluran kredit

atau pembiayaan UMKM paling rendah 20 % (dua

puluh persen) dari total kredit atau pembiayaan.

Untuk mengimplementasikan Visi dan Misi serta

mentrasformasikan nilai-nilai budaya kerja Bank

Sulteng melibatkan seluruh stakeholder yakni Dewan

Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Kepala Cabang serta

seluruh karyawan agar memiliki kesamaan (tujuan).

Sehingga semua rencana jangka pendek dan

menengah serta nilai-nilai dalam setiap pemikiran,

tindakan, perilaku dan etika dapat dimengerti,

dipahami dan dijalankan oleh seluruh unit kerja dan

stakeholder untuk mencapai target dan sasaran yang

telah ditetapkan.

4. The management and use of natural resources in

an optimal and sustainable.

(Source: RPJMD Sulteng 2011-2016)

Bank Sulteng policy direction that focuses on

“Increasing economic growth through a populist

economic empowerment” is indeed in sync with

Bank Indonesia Regulation No. 14/26 / PBI / 2012 on

business activity and Office Network Based on Core

Capital Bank, especially article 12, which essentially

states that the Bank in 1st book shall extend credit

or financing service to productive enterprise as few

as 55% of the total credit or financing until 2018,

also mentioned in article 20, which essentially says

that if the Bank has fulfilled the requirements of the

health level but does not meet the required allocation

of core capital availability, the Bank may undertake

office network opening if the bank performs loans or

financing for SMEs at least as 20% of the total credit

or financing.

To implement the vision and mission as well as

transforming the cultural values, Bank Sulteng

involving all stakeholders in the line of Board of

Commissioners, Directors, Head of Division, Head of

Branch and all employees to have the same goal.

All short-and-medium-term plans and values in

every thought, action, conduct and ethics can be

understood, conceived and executed by all working

units and stakeholders to achieve the targets and

objectives that have been set.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 41

Page 45: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

B.1.Arah dan Kebijakan Bank Sulteng Jangka Pendek: Dalam Arah Kebijakan jangka pendek adalah 1 (satu)

tahun (periode Bulan Januari s/d Desember 2016),

Bank Sulteng melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Melakukan perubahan struktur organisasi

sesuai dengan kebutuhan Bank Sulteng yang

berorientasi pada kelancaran tugas dan tanggung

jawab guna pemenuhan struktur organisasi

yang berdasarkan Good Corporate Governance

yaitu; kecukupan pengurus diantaranya Direktur

Kepatuhan dan Komisaris Independen dan unit-

unit kerja yang mendukung rencana bisnis bank.

2. Bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan dan

peningkatan bisnis bank sulteng, maka kualitas

sumber daya manusia bank sulteng ditingkatkan

melalui program peningkatan kompetensi sumber

daya manusia (SDM) adalah sebagai berikut :

• Melaksanakan program-program pendidikan

secara in-house training dengan pengajar dari

internal dan narasumber eksternal Bank, atau

dengan cara mengikutsertakan karyawan pada

seminar, yang sesuai dengan tugas dan jabatan

karyawan;

• Terus menyesuaikan kebijakan dan remunerasi

dengan menggunakan key performance indicator

(KPI) untuk karyawan sehingga setiap karyawan

akan dinilai secara obyektif berdasarkan prestasi

kinerjanya dan remunerasi.

3. Melakukan Upgrade core banking system

dan switching untuk memperbaiki kinerja

aplikasi yang sampai saat ini belum maksimal

mensupport kemajuan teknologi dan layanan

perbankan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

B.1. Short Term Bank Sulteng Directions and Policies:

In the short term Policy Direction is 1 year (the period

of January to December 2016), the Bank Sulteng do

the following:

1. To change the organizational structure according

to Bank Sulteng’s needs that oriented around

fluency tasks and responsibilities in order to

meet the good corporate governance, are as

follows; the adequacy of the board including

the Director of Compliance and the Independent

Commissioner and work units that support the

bank’s business plan.

2. In order to promote growth and increase in Bank

Sulteng business region, the quality of human

resources through improved Bank Sulteng

program to improve the competence of human

resources (HR) are as follows:

• Implement in-house education programs and

trainings with both internal and external teachers,

or by involving employees in the seminar, which

is in accordance with the duties and office

employees;

• Continue to align policies and remuneration

by using key performance indicator (KPI) for

employees so that each employee will be

assessed objectively based on the achievement

of performance and remuneration.

3. Upgrade core banking system and switching to

improve the performance of applications that

until now have not been up support advances in

technology and banking services according to

customers’ requirements.

Annual Report PT. Bank Sulteng 42

Page 46: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

4. Menambah dan mengembangkan produk serta

aktivitas baru. Adapun produk yang menjadi fokus

market kepada masyarakat ditujukan khususnya

di kalangan siswa/pelajar/mahasiswa dan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui “Tabungan

Siswa (TAWA)”, Tabungan “SIMPEL”, Tabungan

“MAPAN”, Tabungan “BISNIS” dan “TabunganKu”

serta “Tabungan Umroh”.

5. Pengadaan layanan aktivitas baru yang berbasis

IT berupa SMS Banking, Mobile Banking, Internet

Banking dan penggunaan EDC.

6. Menetapkan pertumbuhan kredit sebesar 30%

pada akhir tahun 2016, dengan tetap focus pada

sektor usaha ritel/UMKM sesuai dengan MISI

Bank Sulteng dalam menggerakan perekonomian

daerah dengan melakukan pembiayaan di

sector-sektor yang produktif, selain itu tetap

memaksimalkan captive market pada sektor

konsumtif berupa Kredit Pegawai/Multiguna,

Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Pensiun.

7. Peningkatan Kredit Produktif menjadi minimal

10% pada akhir tahun 2016, dengan tetap fokus

pada sektor usaha perdagangan, pertanian dan

konstruksi.

8. Melakukan program layanan keuangan tanpa

kantor dalam rangka keuangan ingklusif

(Laku Pandai) sesuai amanat POJK No.19/

POJK.03/2014 tanggal, 18 November 2014.

9. Menetapkan pertumbuhan dari penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 56,57% pada

akhir tahun 2016.

10. Penambahan jaringan, jenis layanan dan

produk guna mempertahankan daya saing dan

meningkatkan market share yang ada.

4. Add and develop new products and activities.

The products are the focus of the market to the

community which intended in particular among

students and civil servants (PNS) through the

“Tabungan Siswa / Students Savings (TAWA)”

“Simple Savings (SIMPLE)” “MAPAN” Savings,

“BUSINESS” savings and “TabunganKu” and

“Umrah Savings”.

5. Procurement services new IT-based activities

such as SMS Banking, Mobile Banking, Internet

Banking and also EDC usage.

6. Establish a credit growth of 30% at the end of

2016, to stay focused on the retail sector / SME

in accordance with the Bank MISSION Sulteng

in moving the regional economy by financing

productive sectors, besides still maximizing

captive market in the consumer sector Credit in

the form of employee / Multipurpose, Housing

Credit and pension Credit.

7. Credit Increase Productive be at least 10% by

the end of 2016, to stay focused on the business

sector of trade, agriculture and construction.

8. program without an office of financial services

in order to finance ingklusif (Smart Code) as

mandated POJK 19 / POJK.03 / 2014 dated

November 18, 2014.

9. Establish the growth of third party funds (DPK)

amounted to 56.57% at the end of 2016.

10. The addition of network, services and products

in order to maintain its competitiveness and

increase its market share there.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 43

Page 47: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

11. Membangun gedung serba guna khusus sebagai

gedung arsip dan training center, dan gedung

Kantor cabang yang refresentatif dibeberapa

daerah serta Pembelian lokasi Tanah yang

diperuntukan dalam pembangunan kantor

cabang.

12. Melakukan Branding pada kantor kantor

pelayanan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan Direksi.

13. Melakukan relokasi beberapa kantor kas

ketempat yang lebih refresentatif.

14. Melakukan perubahan status dari kantor cabang

pembantu menjadi kantor cabang serta kantor

kas menjadi kegiatan kantor fungsional UMKM

dibeberapa daerah kecamatan dan kabupaten se

Sulawesi Tengah.

15. Melakulan lelang asset dan inventaris Bank yang

tidak produktif yang nilai bukunya sudah sebesar

1 rupiah serta melakukan hapus buku.

16. Melakukan pendataan asset dan inventaris bank

atas asset dan inventaris yang tidak dikuasai

namun masih tercatat dalam neraca bank.

17. Melakukan perubahan struktur gaji pegawai

dengan menggunakan metode sistim penggajian

berdasarkan grading.

18. Penambahan jumlah jaringan layanan Bank

Sulteng direncanakan sampai dengan tahun

2016 menjadi 214 unit layanan, dengan tetap

memperhatikan perhitungan kecukupan

ketersediaan alokasi modal inti,

11. Building a multipurpose building specifically

as an archive building and training centers, and

office buildings refresentatif branches in some

areas as well as the purchase of land intended

location in the construction of the branch office.

12. Doing Branding in office service office in

accordance with established standards of

Directors.

13. Doing relocating some cash office to place more

refresentatif.

14. Make changes status from branch offices into

branches and cash offices into a functional office

activities of SMEs in some areas districts and

regencies in Central Sulawesi.

15. The first requests asset auction and Bank

unproductive inventory that the book value has

amounted to 1 rupiah and perform to remove the

book.

16. Collecting data on bank assets and inventory

assets and inventory that is not controlled but

still recorded in the bank’s balance sheet.

17. Make changes to the salary structure of

employees using payroll software based grading.

18. Increasing the number of network services

Sulteng Bank planned through 2016 to 214

units of service, with regard to the calculation of

the adequacy of the availability of core capital

allocation,

Annual Report PT. Bank Sulteng 44

Page 48: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

B.2.

Arah dan Kebijakan Bank Sulteng Jangka Menengah:

Arah dan kebijakan Bank Sulteng dalam Jangka

Menengah adalah 3 (tiga) tahun (periode Tahun

2016 s/d 2018), menitikberatkan pada berbagai

pertumbuhan yang antara lain adalah sebagai berikut:

• Pemenuhan modal inti sampai dengan tahun

2018 ditargetkan menjadi > Rp. 1 T (BUKU II),

dengan cara melakukan pendekatan kepada

pemegang saham dan investor strategis.

• Pemenuhan portofolio kredit produktif sebesar

20% dari total portofolio kredit pada tahun 2018,

dan pemenuhan target tersebut dialokasikan

dengan proyeksi sebesar 10% pada tahun 2016,

15% pada tahun 2017 dan menjadi 20% pada

tahun 2018.

• Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkelanjutan dan bersertifikasi, karena industri

perbankan merupakan suatu bentuk usaha di

bidang jasa keuangan, maka peran sumber daya

manusia sangat dominan untuk menentukan

kinerja Bank. Sehingga Bank selalu menjaga agar

kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki

sesuai dengan perkembangan bisnis perbankan

di tanah air.

• Persaingan di industri perbankan dan

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa

layanan perbankan mendorong bank-bank aktif

menambah jaringan kantor. Bank Sulteng di

tahun 2017 tetap melanjutkan strategi perluasan

jaringan kantor di daerah-daerah sentra bisnis

secara selektif dan terarah.

B.2.

Medium Term Bank Sulteng Directions and Policies:

The direction and policy of the Bank Sulteng in the

medium-term is three years (2016 to 2018), focusing

on a variety of growth, which are as follows:

• The fulfillment of core capital up to the year 2018

is targeted to be more than Rp. 1 T (BOOK II), by

way of using the right approach to shareholders

and strategic investors.

• Productive loan portfolio fulfillment rises to

20% of the total loan portfolio in 2018, and the

fulfillment of these targets is allocated with a

projected 10% in 2016, 15% in 2017 and to 20%

in 2018.

• Improvement of Human Resources (HR)

sustainable and certified, because the banking

industry is a form of business in the field of

financial services, the role of human resources is

very dominant to determine the performance of the

Bank. Bank thus always keeping the competency

of its human resources in accordance with the

development of the banking business in the

country.

• Competition in the banking industry and the

increasing needs of the community banking

services actively encourage banks to increase

network office. Bank Sulteng in 2017 continued

strategy of expansion of branch network in

regions that are selective and focused business.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 45

Page 49: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Melanjutkan program Upgrade core banking

system dan semua bentuk layanan yang berbasis

IT seperti Mobile Banking, Internet Banking,

pembayaran menggunakan kartu dan lainnya

agar pelayanan serta kebutuhan masyarakat

dapat terpenuhi dengan baik dan disesuaikan

dengan rencana strategi IT.

C. Langkah-Langkah Strategis yang Ditempuh Bank

Secara garis besar Visi dan Misi Bank Sulteng

akan menyesuaikan dengan karakteristik Bank

Pembangunan Daerah Regional Champion. Untuk

mewujudkan hal tersebut, maka melalui kebijakan

umum direksi (KUD) ditetapkan sebagai 6 (enam) pilar

inisiatif dapat dijadikan pijakan dalam melaksanakan

langkah tersebut antara lain :

1. High Margin Lending Business melalui penetrasi

dalam pembiayaan kredit multiguna (PNS), kredit

konstruksi untuk belanja modal (APBD/APBN),

ekspansi terhadap pembiayaan mikro dan kredit

pensiun;

2. Diversification of Revenue Streams melalui

transaksi trade finance berupa Bank Garansi bagi

para kontraktor, surat dukungan Bank maupun

penerbitan kartu kredit melalui credit card

partnership dengan Bank Mandiri atau Bank lain;

3. CASA Growth (60% Composition) melalui

penetrasi dari tabungan Simpeda (synergy

dengan group BPD), program giro pemda, Laku

Pandai Outlet;

4. Sales and Service Transformation melalui

alternate channel (Mobile Banking, SMS Banking),

improve customers overall banking experience

dan inovasi terhadap produk tabungan umrah,

tabungan bisnis;

• Continuing the core banking system upgrade

program and all forms of IT-based services such

as mobile banking, Internet banking, payment

cards and other uses that service and their needs

can be met well and adapted to the IT strategic

plan.

C. Bank Sulteng Strategic Measures

In general, Bank Sulteng’s vision and mission will

adapt to the characteristics of Regional Champion of

Central Sulawesi Regional Development. To achieve

this goal, then through public policy directors (KUD)

are the six (6) pillars of the initiative can be used as

a foothold in implementing these measures include:

1. High Margin Lending Business through

penetration in the multipurpose credit financing

(PNS), construction loans for capital expenditure

(APBD / APBN), expansion of the microfinance

and pension credit;

2. Diversification of Revenue Streams through

trade finance transactions in the form of Bank

Guarantee for contractors, as well as issuance

of letters of support Bank credit card through the

credit card partnership with the Bank or any other

bank;

3. CASA Growth (60% Composition) through the

penetration of savings Simpeda (synergy with

BPD group), checking local government program,

Laku Smart Outlet;

4. Sales and Service Transformation through

alternate channels (Mobile Banking, SMS

Banking), customers improve overall banking

experience and innovation to product Umrah

savings, business savings;

Annual Report PT. Bank Sulteng 46

Page 50: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

04

5. Efficiency Improvement berupa cost efficiency

program dan IT Transformation;

6. Human Capital Development berupa strategic

recruitment and training and development

program, talent appreciation program, capacity

plan analysis.

Dari Ke-6 (enam) pilar inisiatif ini akan tercermin

dalam langkah konkrit sebagai berikut :

1. Melaksanakan project tahun 2016, sebagaimana

pada Lampiran 18.

2. Meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada

nasabah, agar dapat mendukung kinerja dan

kualitas Bank. Langkah yang akan ditempuh

adalah melakukan pendidikan/training kepada

pegawai yang ditempatkan pada costumer

service agar memiliki cara dan pemahaman

dalam melayani nasabah dengan baik.

3. Teknologi informasi yang handal menjadi elemen

penting dalam penyediaan layanan system

informasi yang terpadu dalam mendukung

jalannya operasional dan bisnis Bank Sulteng.

4. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas

kerja, meminimalkan risiko operasional serta

menyediakan layanan teknologi yang aman

dan nyaman. Pengembangan system dan

infrastruktur TI akan terus dilakukan secara

konsisten dengan tetap berlandaskan pada

prinsip kehati-hatian, sehingga informasi yang

tersedia lebih cepat, tepat dan akurat.

5. Efficiency Improvement in the form of cost

efficiency and IT Transformation program;

6. Human Capital Development in the form

of strategic recruitment and training and

development programs, talent appreciation

programs, capacity plan analysis.

All of the six pillars of this initiative will be reflected in

concrete steps as follows:

1. Implement Proyect 2016, as in the appendix no.

18.

2. Improve the best service to customers, in order

to support the performance and quality of the

Bank. Steps to be taken is to conduct education

/ training to the employee who is placed on

customer service in order to have the means and

understanding in serving customers well.

3. Reliable information technology becomes an

important element in the provision of integrated

information system in support of corporate

operations and the Bank’s business in Central

Sulawesi.

4. Increase efficiency and productivity, minimize

operational risk and provide a safe and

comfortable technology. System development

and IT infrastructure will continue to be consistent

with still based on the precautionary principle,

making information available more quickly and

accurately.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 47

Page 51: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

48

5. Melakukan Upgrade baik Core Banking System

maupun Switcing. guna memenuhi dan

melengkapi IT sesuai dengan regulasi Bank

Indonesia, antara lain kartu berbasis Chip dengan

mengikuti spesifikasi standar yang ditetapkan di

Indonesia untuk kartu ATM/Debet yakni NSICCS

(National Standart Implementation Chip Card

Specification).

6. Menyiapkan sarana untuk mendukung Modul

Penerimaan Negara (MPN) generasi II dalam

rangka mengefektifkan penerimaan Negara di

sektor Pajak serta BI-RTGS Generasi II yang telah

lakukan implementasinya pada Desember 2015.

7. Melakukan transformasi secara teritegrasi

yang mencakup aspek kelembagaan termasuk

Good Corporate Governance, Manajemen

Risiko, Penguatan Permodalan, Sumber Daya

Manusia (SDM)/Kultur, dan Insfrastruktur, serta

pengembangan bisnis. Program transformasi

di Bank Sulteng yang saat ini sedang berjalan

sudah dimulai sejak tahun 2013 dan akan terus

ditingkatkan pada tahun mendatang. Beberapa

work stream akan lebih dipertajam lagi antara

lain transformasi bisnis dan budaya.

8. Melakukan kerjasama dengan Pemda Propinsi/

Kabupaten/Kota dalam rangka mengelola

dana hibah dari Provinsi Sulawesi Tengah

kepada Kabupaten/Kota yang didasarkan pada

Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 66

Tahun 2013, tentang Pedoman Umum Program

Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Berbasis

Bedah Kampung (PTPK-BBK), dan pengelolaan

dana Desa yang merupakan program pemerintah

pusat.

9. Menjalin kerjasama usaha melalui partnership

atau aliansi diluar Pemda dalam rangka

diversifikasi produk & layanan, peningkatan

infrastruktur pendukung (kompetensi SDM,

jaringan kantor dan IT).

5. Upgrade both Core Banking System and Switcing.

in order to fulfill and complete IT in accordance

with Bank Indonesia regulation, among other

chip based cards by following the standards set

specificationsin Indonesiafor ATM/ Debitnamely

NSICCS (National Standard Implementation Chip

Card Specification).

6. Prepare a means to support the State Revenue

Module (MPN) II generation in order to streamline

the state’s revenues in the tax sector as well

as the BI-RTGS Generation II has done its

implementation in December 2015.

7. teritegrasi transformation that includes

institutional aspects including the Good

Corporate Governance, Risk Management,

Capital Strengthening, Human Resources (HR) /

culture, and infrastructure, as well as business

development. Bank transformation program

in Central Sulawesi which is currently running

has been started since 2013 and will continue

to be improved in the coming years. Some work

streams will be more refined among other cultural

and business transformation.

8. Cooperating with the provincial government

/ state / city in order to manage grants from

the Central Sulawesi province to the district /

city based on the Central Sulawesi Governor

Regulation No. 66 Year 2013, on General

Guidelines for Integrated Program-Based Poverty

Reduction Surgery Kampung (PTPK-BBK), and

the village fund management which is a program

of the central government.

9. Collaborated efforts through partnerships or

alliances outside the local government in order

to diversify the products and services, improved

infrastructure (HR competency, office network

and IT).

Annual Report PT. Bank Sulteng

Page 52: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

10. Dalam era Teknologi perbankan saat ini peranan

Informasi Teknologi (IT) sangat menentukan,

sehinggaaplikasi Switching merupakan jembatan

antara delivery channel (H2H, ATM, SMS Banking,

Internet Banking, dan EDC) dengan core banking

system. Bank tidak lagi hanya mengandalkan

bagaimana pengumpulan dana pihak ketiga atau

penyaluran kreditnya dengan cara konvensional

(manual). Bank kini mulai bertumpuh dengan

mengandalkan fee Base Income yaitu dengan

melebarkan jaringan pelayanan, memudahkan

cara bertransaksi, dan memperbanyak fitur

layanan perbankan. Transaksi payment

dan transfer sekarang tidak boleh dibatasi

dengan waktu dan tempat, sehingga kapan

dan dimanapun nasabah dapat melakukan

kegiatan perbankannya. Perkembangan bisnis

melaju dengan sangat cepat yang harus diikuti

dengan tingkat kemampuan switching yang

dapat membuat delivery channel baru dengan

cepat pula. Switching yang dimiliki oleh Bank

Sulteng saat ini sangat lambat dalam memenuhi

kebutuhan perkembangan bisnis yang dilakukan

oleh Bank Sulteng. Oleh karena itu Bank Sulteng

harus melakukan Upgrade switching ATM existing

dengan switching ATM yang dapat memenuhi

kebutuhan bisnis Bank Sulteng minimal untuk

jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.

11. Setiap produk baru Bank Sulteng wajib dilengkapi

dengan SOP, terkait dengan aktivitas baru

serta melalui pengkajian divisi kepatuhan dan

manajemen risiko yang mewajibkan Bank untuk

menerapkan manajemen risiko yang memadai

untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh

penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas

baru.

10. In the era of banking technology is currently the

role of Information Technology (IT) is critical, so

the app Switching a bridge between the delivery

channel (H2H, ATM, SMS Banking, Internet

Banking, and EDC) with the core banking system.

Banks no longer just rely on how third-party

funds or lending by conventional means (manual-

way). Banks are now beginning to rely their

income base fee to the wider service network, as

to provide an easy way to do transactions, and

reproduce features of banking services. Payment

transactions and current transfers should not

be limited by time and place, so that whenever

and wherever customers can conduct banking

activities. Business development drove very fast

to be followed by the level switching capabilities

to create a new delivery channel very quickly as

well. Switching owned by Bank Sulteng currently

very slow in meeting the developmental needs

of the business conducted by the Bank Sulteng.

Therefore, the Bank Sulteng must upgrade

existing ATM switching with ATM switching to

meet the business needs of the Bank Sulteng for

a period of at least five (5) years.

11. Any new products Sulteng Bank shall be equipped

with the SOP, associated with new activities as

well as through assessments of compliance

and risk management division which obliges the

Bank to implement adequate risk management to

mitigate the risks posed by the issuance of new

products or implementation activity.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 49

04

Page 53: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

12. Internal control atau kegiatan pengendalian serta

proses verifikasi lebih dini untuk memastikan

bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara

konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan

yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau

kegiatan Bank sehari-hari.

13. Penyelesaian kredit macet maupun kredit hapus

buku secara kontinyu dan konsisten dilakukan

penagihan langsung, di mana semua team yang

telah dibentuk baik di kantor pusat maupun

kantor cabang, turun langsung kelapangan untuk

melakukan penagihan kepada debitur macet

maupun hapus buku. Upayalain dilakukan melalui

proses hukum kepada debitur macet dan hapus

buku dengan cara proses somasi dan untuk

selanjutnya diteruskan kepada proses hukum

baik melalui kejaksaan maupun pengadilan atau

Balai Lelang Swasta (BLS) untuk dieksekusi.

14. Rekruitmen serta melakukan pendidikan dan

pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM),

dengan menggunakan vendor atau pelatihan

yang dilaksanakan melalui in-house training

maupun eksternal training (LPPI/IBI, Asbanda

dan Lembaga Pendidikan lainnya).

15. Diversifikasi/inovasi dan meningkatkan daya

saing produk perbankan baik funding maupun

lending.

16. Melakukan reviem BPP, SOP dan Peraturan

Internal Bank Sulteng.

17. Mereview kembali perjanjian kerjasama dengan

partner strategis (IT, Training & advice compony,

penyewaan/service ATM, Insurance, legal).

18. Menurunkan Non Performing Loan (NPL) dengan

langkah-langkah;

• Penagihan langsung (collection) terhadap debitur

bermasalah;

12. Internal control or control activities as well as

the verification process early to ensure that

these policies and procedures are consistently

followed, as well as an activity inseparable from

any function or daily activities of the Bank.

13. Completion of bad credit or credit remove it

continuously and consistently do direct billing, in

which all the teams that have been established

both at headquarters and branch offices, go

straight spaciousness to collections from

borrowers jammed and remove it. Other efforts

made through the legal process to the debtor

jammed and remove it in a way to process the

call and subsequently forwarded to the judicial

process either by the prosecutor or the court or

the Auctioneer Private (BLS) for execution.

14. Recruitment and providing education and training

for human resources (HR), using vendors or

training conducted through in-house training and

external training (LPPI / IBI, Asbanda and other

Educational Institutions).

15. Diversification/ innovationandimprovingproduct

competitiveness both funding and lending banks.

16. Conduct BPP, SOP and Regulation reviews of

Bank Sulteng.

17. Reviewing the back agreement with a strategic

partner (IT, Training and advice compony, leasing

/ service ATM, Insurance, legal).

18. Reduce Non Performing Loan (NPL) by utilizing

the following steps:

• Direct Billing (collection) against troubled

borrowers;

Annual Report PT. Bank Sulteng 50

Page 54: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Restrukturisasi/Rescheduling terhadap debitur

yang memenuhi syarat dan masih memiliki

sumber pembayaran kembali atas kewajibannya.

• Proses litigasiterhadap debitur-debitur yangtidak

kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan

atas kredit atau kewajibannya.

• Melakukan pemetaan kredit hapus buku dan

metode penyelesaiannya.

19. Berupaya untuk membangun kemitraan dengan

perusahaan yang bergerak di bidang sumber

daya alam dan hasil bumi di wilayah Sulawesi

Tengah, diantaranya perusahaan yang bergerak di

bidang perkebunan (kakao, rotan, tapioka, sawit,

kelapa dalam),Pertambahan (batu pecah/galian

c, nikel, emas) dan bidang lainnya dalam rangka

pembiayaan serta peningkatan penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK).

Prospek Tahun 2016

Perkembangan ekonomi Indonesia yang

diproyeksikan positif di tahun mendatang

mendorong pertumbuhan ekonomi dan usaha-usaha

salah satunya disektor perbankan. Diperkirakan,

perekonomian akan ditopang oleh sektor konsumsi

dan investasi yang cukup tinggi, sehingga peranan

bank sebagai intermediasi akan semakin maksimal.

Dalam merespon prospek di tahun 2016 yang

positif, Bank Sulteng lebih melakukan beberapa

rencana bisnis yang akan di implementasikan pada

3 (tiga) tahun mendatang, Rencana tersebut meliputi

usaha untuk meningkatkan kapasitas bank dalam

menghimpun dan menyalurkan dana yang diperoleh

dari masyarakat.

• Restructuring / Rescheduling to a debtor is

eligible and still have a source of repayment of its

obligations.

• The process of litigation against debtors who are

not cooperative in solving the problems of loans

or obligations.

• Mapping the credit remove books and completion

method.

19. Attempts to establish a partnership with a

company engaged in the field of natural resources

and agricultural products in the region of Central

Sulawesi, including companies engaged in the

plantations (cocoa, cane, tapioca, palm, coconut),

Added (crushed stone / quarrying c , nickel, gold)

and other fields within the framework of the

financing as well as an increase in third party

funds (DPK).

2016 Prospect

Indonesian economic development has a positive

projection in the coming years to encourage economic

growth, one of them in banking sector. It is estimated

that the economy will be supported by high-rate of

consumption and investment, so the role of banks as

the intermediary will be at peak.

In response to the positive prospect of 2016, Bank

Sulteng is now prepared to conduct some business

plans that will be implemented in 3 years, The plan

includes an effort to increase the capacity of banks

in collecting and distributing funds raised from the

public.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 51

04

Page 55: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Beberapa Rencana Bisnis tahun 2016-2018 yang

meliputi penerbitan produk baru yang meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat seperti produk

Tabungan Tawa, Fitur-fitur ATM Bank Sulteng dan

penambahan layanan KPE bagi Pegawai Negeri Sipil

yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah serta Drive

Thru Atm, selain itu dalam rangka meningkatkan

aksesibilitas masyarakat terhadap produk bank,

Bank Sulteng meningkatkan status kantor cabang

dan memperluas jaringan/membuka kantor baru di

daerah potensi di beberapa wilayah kecamatan di

Sulawesi Tengah.

Rencana Bisnis 3 (tiga) Tahun Mendatang

Dengan membaiknya sektor perbankan dan

meningkatnya kesehatan bank-bank membuat

kepercayaan masyarakat terhadap perbankan

semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan

membaiknya indikator-indikator perbankan,

termasuk di antaranya adalah meningkatnya fungsi

intermediasi bank yang ditujukkan oleh peningkatan

potensi realisasi penyaluran kredit.

Bank mempunyai beberapa rencana bisnis yang akan

di implementasikan pada 3 (tiga) tahun mendatang.

Rencana tersebut meliputi pengembangan produk

tabungan, perluasan penyaluran kredit konsumsi

(KPR dan KPM) dan perluasan jaringan kantor

pelayanan kepada masyarakat, Mobile Banking, serta

pengembangan Informasi Teknologi.

Several years 2016-2018 Business Plan which

includes the issuance of new products that improve

the public service such as Tawa Savings products,

features and additions Sulteng Bank ATM KPE

services for Civil Servants in the province of Central

Sulawesi and Drive Thru Atm, besides in order

to improve community access to bank products,

Bank Sulteng improve the status of branches and

expanding / opening new offices in areas of potential

in some of the districts in Central Sulawesi.

Business Plan For 3 Upcoming Years

With the improvement of banking sector’s health

and the surprisingly increasing health level of banks

create positive public confidence. This is proofed by

the improvement in banks indicator, among others

is the increasing level of bank intermediation of the

potential increase of credit realization.

Bank Sulteng has several business plans that will

be implemented in 3 years. The plan includes the

development of savings products, the expansion

of consumer lending (mortgage and car loan) and

the expansion of services to the community office

network, mobile banking, as well as the development

of information technology.

Annual Report PT. Bank Sulteng 52

Page 56: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

05

Analisa Keuangan Financial Review

Menutup tahun buku 2015 Bank Sulteng sukses

mencatat keberhasilan yang ditandai dengan semakin

meningkatnya kinerja keuangan. Keberhasilan ini

tidak terlepas dari upaya menggenjot kinerja usaha

dan profitabilitas dengan tidak melupakan efektifitas

kerjasertameningkatkanefisiensidiseluruhtingkatan

organisasi, serta yang tidak kalah pentingnya upaya

untuk meingkatkan layanan keseluruh lapisan

masyarakat dengan cara memperluas jaringan

kantor Bank Sulteng sehingga mampu meningkatkan

competitive advantage.

Closing the fiscal year of 2015, Bank Sulteng has

successfully achieve the success that indicated by

the increasing financial performance. This success

can not be separated from efforts to boost business

performance and profitability by the effectiveness of

safety and efficiency improvements at all levels of the

organization, and also efforts to boost services to all

segments of society by expanding the Bank Sulteng

branch network to increase competitive advantage.

A. ASSET

Kelolaan kekayaan (Total Asset) Bank Sulteng pada

tahun 2015 tercatat meningkat sebesar Rp.1.217.675

juta atau 30,61% dibanding dengan tahun 2014,

dimana pada tahun 2014 total asset sebesar

Rp2.759.621 juta dan pada tahun 2015 sebesar Rp.

3.977.296 juta.

Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh

kenaikan dana pihak ketiga sebesar 39,58% dan

pertumbuhan kredit sebesar 9,72% disamping

komponen lainnya.

A. ASSETS

Wealth under management (Total Asset) Bank Sulteng

in 2015 recorded an increase of Rp. 1.217.675 million

or 30.61% compared to 2014, where in 2014 the total

assets of Rp2.759.621 million and Rp. 3,977,296

million in 2015.

The increase was strongly influenced by the increase

in third party funding worth up to 39.58% and loan

growth of 9.72% in addition to other components.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 53

Page 57: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tabel 1:

Perkembangan Asset Tetap:

(Dalam Jutaan Rp)

Table 1:

Fixed Asset development:

(Expressed In Millions)

Uraian

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Details

Rp %

Tanah 2.225 1.829 396 21,65 Land

Bangunan kantor 33.521 24.066

Office Building

Rumah dinas 1.057 806

Officials House

Kendaraan bermotor 4.545 4.418

Motored Vehicles

Mesin kantor 22.149 19.087

Office Machines

Perabot kantor 16.771 13.679 Office Furnitures

Perabot rumah dinas 385 343

Officials House Furnitures

Aset Tak Berwujud 2.505 - Intangible Assets

Sub Total 83.158 64.228

Sub-Total

Asset dalam penyelesaian 4.126 7.902

Settlement Assets

Total 87.284 72.130

Total

Akumulasi Penyusutan 34.320 27.785 Accumulated Deprecation

Total-bersih 52.964 44.345 Net-Total

B. PERMODALAN B. CAPITAL

1. Modal Dasar 1. Authorized Capital

Pada Tahun 2014 Modal Dasar PT Bank In 2014 the authorized capital of PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah is Rp.

sebesar Rp. 490.542.400.000 yang ditetapkan 490.542.400.000 which established by the

berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Amendment of Articles of Association of PT Bank

Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Limited

Daerah Sulawesi Tengah No.05 Tanggal 27 April Company No. 05 on April 27, 2011 made by

2011 yang dibuat oleh Notaris Idayanti Panda, Notary Idayanti Panda, SH, M.Kn. and has been

SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan approved by the Minister of Justice and Human

Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-

Indonesia No.AHU-31166.AH.01.02 Tahun 2011 31166.AH.01.02 Year 2011 dated June 21, 2011

tanggal 21 Juni 2011 dengan nilai nominal Rp. with a nominal value of Rp. 100,000 per share.

100.000 per saham.

Annual Report PT. Bank Sulteng 54

Page 58: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

05

Pada Tahun 2015 Modal Dasar PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah

sebesar Rp. 650.000.000.000 yang ditetapkan

berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah No.85 Tanggal 29 Mei 2015 yang

dibuat oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah

disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum & Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0936834.

AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 29 Mei 2015 dengan

nilai nominal Rp. 100.000 per saham.

2. Modal Disetor

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan

Nomor:S-026/KO.63/2015 tanggal 13 Januari

2015 perihal Perubahan Modal Disetor dan

Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi

kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2014

adalah sebesar Rp. 158.706.900.000.

Setoran modal PT. Mega Corpora sebesar Rp

62.094.200.000 beserta agio saham sebesar Rp.

36.299.627.552 dan penambahan setoran modal

sebesar Rp. 9.388.695.750 atau seluruhnya

sejumlah Rp. 107.782.523.302 tersebut, belum

memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur

oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank

Indonesia (PBI) nomor 13/27/PBI/2011 tanggal

28 Desember 2011 tentang perubahan atas PBI no.

11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dimana PT.

Mega Corpora sebagai calon Pemegang Saham

Pengendali dengan persentasi kepemilikan 30%

(tiga puluh persen) harus memenuhi persyaratan

mengenai integritas, kelayakan keuangan dan

mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.

In 2015 the authorized capital of PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah is Rp.

650.000.000.000 which established by the

Amendment of Articles of Association of PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Limited

Company No. 85 on May 29, 2015 made by Notary

Charles, SH, M.Kn. and has been approved by the

Minister of Justice and Human Rights of the Republic

of Indonesia No. AHU-0936834.AH.01.02 2015 dated

May 29, 2015 with the nominal value of Rp. 100,000

per share.

2. Paid-in Capital

Based on the Financial Services Authority No.

S-026/KO.63/2015 dated January 13, 2015

regarding amendment to paid-in capital and

ownership composition of Bank Sulteng, the

composition of the bank’s ownership as of

December 31, 2014 was Rp. 158.706.900.000.

Capital injection from PT. Mega Corpora

amounting to Rp 62.0942 billion and Rp.

36.299.627.552 of additional paid-in capital and

Rp. 9.388.695.750 worth of additional capital

injection, Rp. The 107.782.523.302 as total

count, still does not meet the requirements set

by Bank Indonesia in Bank Indonesia Regulation

(PBI) number 13/27/PBI/2011 dated December

28, 2011 on amendments to the regulation no.

11/1/PBI/2009 regarding commercial banks

where PT. Mega Corpora as the controlling

shareholder of has 30% share ownership must

meet the requirements regarding integrity,

financial feasibility and obtain approval from

Bank Indonesia.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 55

Page 59: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2015

Sesuai dengan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor:

S-110/KO.631/2015 tanggal 9 Maret 2015 tentang

Perlakuan Setoran Modal PT. Mega Corpora, maka

setoran modal beserta agio saham PT. Mega Corpora

pada tahun 2014 telah direklasifikasi sebagai Dana

Setoran Modal. Berdasarkan Surat Otoritas Jasa

Keuangan Nomor: S-638/KO.63/2015 tanggal 30

September 2015 perihal Perubahan Modal Disetor

dan Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi

kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2015

adalah sebesar Rp. 227.430.300.000.

In accordance with the Financial Services Authority

letter No. S-110/KO.631/2015 dated March 9,

2015 for the Treatment of Capital Deposits of PT.

Mega Corpora, then the capital injection as well as

additional paid-in shares. Mega Corpora in 2014

has been reclassified as deposits Capital Fund. By

virtue of the Financial Services Authority No. S-638/

KO.63/2015 dated 30 September 2015 concerning

Amendment to Paid-in Capital and Bank Ownership

Composition of Central Sulawesi, the composition of

the Bank’s ownership Per Date December 31, 2015

amounted to Rp. 227.430.300.000.

Tabel 2:

Komposisi pemegang saham PT. BPD Sulteng untuk

tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Table 2:

The composition of shareholders of PT. Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah for 2015

and 2014 are as follows:

Pemilik Saham Jumlah saham/

Total Capital

Persentase/

Percentage

Nominal / Value

Shareholders

Provinsi Sulteng 753.275 33,12% 75.327.500.000 Central Sulawesi Province

Pemkot Palu 113.107 4,97% 11.310.700.000 Palu Gov’t

Kab Donggala 109.395 4,81% 10.939.500.000 Donggala Regency

Kab Poso 104.308 4,59% 10.430.800.000 Poso Regency

Kab Banggai 98.788 4,34% 9.878.800.000 Banggai Regency

Kab Tolitoli 90.000 3,96% 9.000.000.000 ToliToli Regency

Kab Tojo Una-una 82.456 3,63% 8.245.600.000 Tojo Una-Una Regency

Kab Buol 66.469 2,92% 6.646.900.000 Buol Regency

Kab Morowali 65.281 2,87% 6.528.100.000 Morowali Regency

Kab Parigi Mautong 59.000 2,59% 5.900.000.000 Parigi Moutong Regency

Kab Sigi 25.728 1,13% 2.572.800.000 Sigi Regency

Kab Banggai Kepulauan 19.262 0,85% 1.926.200.000 Banggai Islands Regency

Jumlah 1.587.069 69,78% 158.706.900.000 Total

Annual Report PT. Bank Sulteng 56

Page 60: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

05

2014

Pemilik Saham

Provinsi Sulteng

Jumlah saham/

Total Capital

780.411

Persentase/

Percentage

34,31%

Nominal / Value

78.042.100.000

Shareholders

Central Sulawesi Province

Pemkot Palu 113.107 4,97% 11.310.700.000 Palu Gov’t

Kab Donggala 118.001 5,19% 11.800.100.000 Donggala Regency

Kab Poso 123.240 5,42% 12.324.000.000 Poso Regency

Kab Banggai 105.098 4,62% 10.509.800.000 Banggai Regency

Kab Tolitoli 102.621 4,51% 10.262.100.000 ToliToli Regency

Kab Tojo Una-una 82.456 3,63% 8.245.600.000 Tojo Una-Una Regency

Kab Buol 85.401 3,76% 8.540.100.000 Buol Regency

Kab Morowali 77.902 3,43% 7.790.200.000 Morowali Regency

Kab Parigi Mautong 59.000 2,59% 5.900.000.000 Parigi Moutong Regency

Kab Sigi 35.194 1,55% 3.519.400.000 Sigi Regency

Kab Banggai Kepulauan 25.572 1,12% 2.557.200.000 Banggai Islands Regency

PT.Mega Corpora 566.300 24,90% 56.630.000.000 PT.Mega Corpora

Jumlah 2.274.303 100,00% 227.430.300.000 Total

C. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

Kegiatan operasional Bank Sulteng selain dibiayai

dengan modal sendiri dan pemupukan laba, juga

diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat

melalui Giro, Tabungan , Deposito Berjangka, serta

sumber dana dari penempatan dana antar bank. Dalam

perhimpunan dana masyarakat baik yang berasal

dari nasabah ritel maupun dari nasabah korporasi,

Bank Sulteng selalu berupaya meningkatkan kualitas

pelayanan kepada nasabah yang diarahkan kepada

kecepatan, keamanan dan kenyamanan nasabah

dalam bertransaksi di Bank Sulteng.

C. The Third-Party Funds

Bank Sulteng operation apart from own capital

financing and profit fertilization, also obtained from

the public fund raising through the giro, savings, time

deposits, as well as the source of funds from the

placement of funds between banks. In association

of public funds both from retail customers as well

as from corporate customers, the Bank Sulteng

always working to improve the quality of services to

customers that are directed to the speed, security

and customer convenience in the transaction at the

Bank of Central Sulawesi.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 57

Page 61: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Selain itu untuk memelihara dan mendapatkan

nasabah, Bank Sulteng senantiasa juga memberikan

produk berkualitas yang mampu memberikan

kepuasan bagi nasabah dengan melakukan

pengembangan produk inovatif sehingga bisa

memberikan daya saing produk sejenis di dunia

perbankan. Penghimpunan dana pihak ketiga

dalam bentuk Giro Tabungan dan Deposito secara

keseluruhan hingga akhir tahun 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp. 1.108.669 juta atau 65,50%, dari

sebesar Rp. 1.692.564 juta, di tahun 2014 menjadi

sebesar Rp. 2.801.233 juta di tahun 2015, dengan

rincian sebagai berikut:

Perkembangan Dana Pihak Ketiga:

(Dalam Jutaan Rp)

To successfully maintain and gain new customers,

Bank Sulteng also always provide quality products

that can give satisfaction to customers by

developing innovative products that can provide the

competitiveness of similar products in the banking

world. Third-party funds in the form of savings and

deposits Giro overall by the end of 2015 increased by

Rp. 1.108.669 million or 65.50%, from Rp. 1.692.564

million in 2014 to Rp. 2.801.233 million in 2015, with

details as in the following table:

Third Party Funds Development:

(Expressed In Millions)

Dana Pihak Ketiga

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Third-Party Funds

Rp %

Giro 1.028.896 711.679 317.217 44,57 Giro

Tabungan 535.193 310.410 224.783 72,41 Savings

Deposito 1.237.145 670.476 566.669 84,51 Deposits

Total 2.801.234 1.692.565 1.108.669 65,50 Total

• Giro

Kenaikan dana pihak ketiga tersebut berasal dari

posisi giro mengalami kenaikan cukup signifikan

sebesar Rp. 317.217 juta atau sebesar 44,57 %

yaitu dari Rp. 711.679 juta ditahun 2014 menjadi

Rp. 1.028.896 juta pada tahun 2015. Kenaikan

ini dikarenakan terpeliharanya hubungan baik

dengan Pemda baik selaku stakeholder maupun

sebagai pemegang saham, begitu juga pihak

swasta untuk mempertahankan gironya di Bank

Sulteng dengan mengendapkan dananya atas

pembayaran termyn proyek baik dana APBN

maupun dana APBD.

• Giro

The increasing third party funds are derived from

the position of giro increased significantly by

Rp. 317.217 million or 44.57% from Rp. 711.679

million in 2014 to Rp. 1.028.896 million in 2015.

The increase was due to the maintenance of

good relations with the local government as well

as stakeholders, as well as private parties to

maintain clearing accounts at the Bank of Central

Sulawesi by depositing the funds for the payment

of state funds both project and budget funds

terms.

Annual Report PT. Bank Sulteng 58

Page 62: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Tabungan

Posisi tabungan mengalami peningkatan

sebesar Rp. 224.783 juta atau 72,41%, yaitu dari

tahun 2014 sebesar Rp.310.410 juta menjadi Rp.

535.193 juta pada tahun 2015.

• Savings

Savings position increased by Rp. 224.783 million

or 72.41% from the year 2014 amounted to Rp.

310.410 million to Rp. 535.193 million in 2015.

Perkembangan Tabungan:

(Dalam satuan juta)

Savings Development:

(Expressed in millions)

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 59

05

Tabungan/Savings

2015

2014

Pertumbuhan (growth)

Rp. %

Pihak Berelasi/Related Parties

Simantap 911 885 26 2,93

Simpeda 1.521 117 1.404 1.200

Tabunganku - - - -

Tabungan PNS 2 - 2 100

Tabungan Pensiunku 1 1 0 -

Siswa Plus 116 56 60 107,14

Pihak Ketiga/Third Parties

Simantap 79.180 40.131 39.019 97,22

Tabungan lokal 1 1 0 -

Simpeda 195.419 101.293 94.126 92.92

Tabunganku 35.009 17.604 17.405 98,86

Tabungan PNS 177.963 122.062 55.901 45,79

Tanbungan Pensiunku 1.289 1.494 (205) (13,72)

TabunganKU Plus 33.722 23.846 9.876 41,41

Tabungan Siswa 3.426 977 2.449 250,66

Tabungan Siswa Plus 6.614 1.943 4.671 240,40

Tabungan Simpel 19 - 19 100

Total 535.193 310.410 224.783 72,41

Page 63: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Deposito

Posisi Deposito mengalami peningkatan sebesar

Rp. 566.669 juta atau 84,51 %, yaitu dari tahun

2014 sebesar Rp. 670.476 juta menjadi Rp.

1.237.145 juta pada tahun 2015.

Perkembangan Deposito:

(Dalam Jutaan Rp)

• Deposit

Deposits position increased by Rp. 566.669

million or 84.51% from 2014 which has Rp.

670.476 million to Rp. 1.237.145 million in 2015.

Deposit Developments:

(Expressed In Millions)

Deposito

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Deposits

Rp %

Deposito Berjangka

Time Deposits

1 Bulan 146.971 164.295 (17.324) (10,54) 1 Month

3 Bulan 25.831 54.006 (28.175) (52,17) 3 Months

6 Bulan 303.006 202.096 100.910 49,93 6 Months

12 Bulan 761.337 250.079 511.258 204,43 12 Months

Total 1.237.145 670.476 566.669 84,51 Total

D. Penggunaan Dana

1. Kredit yang Diberikan

Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi, penggunaan dana sebagian

besar adalah dalam bentuk penyaluran kredit,

sementara sisa dana yang belum dipakai

dioptimalkan melalui penempatan dana antar

bank. Pada akhir tahun 2015 penyaluran kredit

Bank Sulteng mengalami kenaikan yang cukup

signifikan sebesar Rp. 2.258.233 juta atau

naik sebesar Rp.219.659 juta atau 10,77 % bila

dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp.

2.038.574 juta.

D. Funds Usage

1. Loans

In accordance with the bank’s function as an

intermediary institution, funds usage in the form

of lending, while the remaining unspent funds is

optimized through inter-bank placements. At the

end of 2015 lending Sulteng Bank experienced a

significant increase of Rp. 2,258,233 million or

increased by Rp. 219.659 million or 10.77% when

compared to 2014 amounting to Rp. 2,038,574

million.

Annual Report PT. Bank Sulteng 60

Page 64: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pemberian Kredit

Berdasarkan Sektor Ekonomi:

(Dalam Jutaan Rp)

Credit Mapping by

Economic Sector:

(Expressed In Millions)

Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan pola

pemberian kredit yang memegang prinsip kehati-

hatian, sehingga portofolio penyaluran kredit

mempunyai tingkat keamanan yang tinggi seperti

tergambar dari rasio NPL-gross sebesar 1,71%

dan rasio NPL-net 0,37% atau jauh dibawah dari

ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 5% dengan

menambah porsi penyaluran kredit produktif.

Sehingga diharapkan sesuai dengan target jangka

panjang kredit produktif (usaha menengah keatas

dan kredit mikro) akan disalurkan 30 % - 50 % dari

total pemberian kredit. Pada tahun 2014 Bank

Sulteng telah menjadi salah satu Bank penyalur

Kredit Perumahan sehingga ekspansi kredit produktif

akan semakin meningkat dan mempengaruhi

peningkatan perekonomian Propinsi Sulawesi Tengah

disektor riil dan usaha mikro, disamping juga akan

merambah kalangan pengusaha terutama UMKM

yang memegang peran penting dalam menunjang

perekonomian daerah.

Credit growth is offset by a lending system that holds

the precautionary principle, thus lending portfolio has

a high security level as illustrated by the gross NPL

ratio of 1.71% and a net NPL ratio of 0.37% or below

of the provisions Bank Indonesia at 5% by adding the

portion of productive lending.

So expect accordance with the long-term target of

earningcredits(medium-sizedenterprisesandmicro-

credits and above) will be distributed 30% - 50% of

total lending. In 2014 Bank Sulteng has become one of

house loan dealer so that the expansion of productive

credit will increase and affect the improvement of the

economy of Central Sulawesi province in real sector

and micro-enterprises, in addition to also be extended

among employers, especially SMEs play an important

role in supporting the regional economy.

Sektor Ekonomi

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Economic Sectors

Rp %

Pertanian 2.299 4.222 (1.923) 45,54 Agriculture

Pertambangan 792 1.078 (286) 26,53 Mining

Perindustrian 708 2.010 (1.302) 64,77 Industries

Perdagangan/Restoran & Hotel 34.527 41.317 (6.790) 16,43 Retail/Restaurants & Hotel

Konstruksi 22.298 7.627 14.671 192,35 Construction

Pengangkutan 708 934 (226) 24,19 Transportation

Jasa Dunia Usaha 18.167 29.611 (11.444) 38,64 Hospitality

Lain-lain 2.178.734 1.951.775 226.959 11,62 Others

Total 2.258.233 2.038.574 219.659 10,77 Total

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 61

05

Page 65: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pemberian Kredit

Berdasarkan Kolektibilitas:

(Dalam Jutaan Rp)

Credit Mapping by

Collectibility

(Expressed In Millions)

Kolektibilitas

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Collectibility

Rp %

Lancar 2.179.616 1.964.516 215.100 10,94 Current

Perhatian Khusus 40.075 45.422 (5.347) (11,77) Special Attention

Kurang Lancar 1.585 842 743 88,24 Less Current

Diragukan 9.962 1.472 8.490 576,76 Doubted

Macet 26.995 26.322 673 2,55 Non-Performing

Total 2.258.233 2.038.574 219.659 10,77 Total

Penyisihan Kerugian (PN) (30.119) (22.003) (8.446) (38,38) Loss Allowance

2. Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank Indonesia tahun 2015 sebesar

Rp.333.498 juta, naik sebesar Rp. 115.154 atau

52,73 % dari tahun 2014 sebesar Rp. 218.344

juta.

3. Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain tahun 2015 sebesar Rp.

11.850 juta, atau terjadi penurunan sebesar Rp.

676 juta atau 5,70% dibandingkan dari tahun

2014 sebesar Rp. 12.526 juta.

4. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Pada tahun 2015, penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain mencapai Rp. 724.000

juta atau mengalami peningkatan sebesar

Rp.539.500 juta atau sebesar 292,41%

dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp.

184.500 juta.

2. Giro in Bank Indonesia

Giro at Bank Indonesia in 2015 has the value of

Rp. 333.498 million, increased by Rp. 115.154

or 52.73% in 2014 with amount of Rp. 218.344

million.

3. Giro in Other Banks

Giro in other banks in 2015 has the value of Rp.

11.850 million, reduction by Rp. 676 million or

5.70% compared to 2014 with amount of Rp.

12.526 million.

4. Placements in Bank Indonesia and Other Banks

In 2015, placements in Bank Indonesia and other

banks reached Rp. 724.000 million or increased

by Rp. 539.500 million or 292.41% compared to

2014 with amount of Rp. 184.500 million.

Annual Report PT. Bank Sulteng 62

Page 66: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

E. Hasil Usaha

1. Pendapatan

Total pendapatan Bank Sulteng pada tahun

2015 sebesar Rp. 466.965 juta dibanding pada

tahun 2014 sebesar Rp. 344.072 juta berarti

meningkat sebesar Rp.122.893 juta atau 26,31%.

Peningkatan ini diakibatkan naiknya pendapatan

dari hasil bunga dan provisi yang berhubungan

dengan aktivitas perkreditan, penempatan pada

bank lain serta pendapatan lainnya.

2. Biaya

Total biaya yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng

selama tahun 2015 sebesar Rp.333.526 juta bila

dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp.239.500

juta terjadi peningkatan sebesar Rp. 94.026 juta

atau 28,19%. Peningkatan ini sangat dipengaruhi

oleh biaya dana, biaya umum dan administrasi,

biaya tenaga kerja dan biaya lain.

3. Laba

Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun

2015 sebesar Rp.133.439 juta, naik sebesar Rp.

23.839 juta atau 17,86% dibandingkan dengan

tahun 2014 sebesar Rp.109.600 juta. Sedangkan

laba bersih atau laba setelah pajak tahun 2015

sebesar Rp. 98.975 naik sebesar Rp. 17.410 juta

atau 17,59% dibandingkan tahun 2014 sebesar

Rp. 81.565 juta.

E. Results of Operations

1. Revenue

Total income of Bank Sulteng in 2015 is Rp. 466

965 million compared to Rp. 344 072 million in

2014 whichmeansithasincreasedby Rp. 122.893

million, or 26.31% in percentage. This increase is

due to rising income from interest and provisions

related to lending activities, placements/deposits

in other banks and other revenue.

2. Cost

Total costs incurred by Bank Sulteng during 2015

is Rp. 333.526 million compared to 2014 which

has the value of Rp. 239.500 million, Rp. 94.026

million increased or 28.19% in percentage. This

increase was strongly influenced by the cost

of funds, general and administrative expenses,

labor costs and other costs.

3. Profit

Operation income or untaxed income in 2015 is

Rp. 133.439 million, Rp. 23.839 million increased

or 17.86% compared to 2014 which has the value

of Rp. 109.600 million. The net profit or profit

after tax in 2015 is Rp. 98.975 or increased by

Rp. 17.410 million or 17.59% compared to 2014

which has aount of Rp. 81 565 million.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 63

05

Page 67: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Development

Revenue & Cost

(Expressed in millions)

Perkembangan

Pendapatan & Biaya

(Dalam satuan juta)

64

Uraian

2015

2014

Pertumbuhan (growth) Details

Rp %

Pendapatan Operasional 464.880 343.369 121.511 35,38 Operational Profit

Pendapatan Non Operasional 2.085 704 1.381 196,16 Non-Operational Profit

Total Pendapatan 466.965 344.073 122.892 35,71 Profit Total

Beban Operasional 332.849 232.829 100.020 42,95 Operational Expenses

Beban Non Operasional 677 1.644 (967) (58,81) Non-Operational Expenses

Jumlah Beban 333.526 234.473 99.053 42,24 Expense Total

Laba Sebelum Pajak 133.439 109.600 23.839 21,75 Profit Before Tax

Pajak Penghasilan 34.464 28.034 6.430 22,93 Profit Before Tax

Laba Setelah Pajak 98.975 77.372 21.603 27,92 Profit After Tax

Page 68: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

06

Transparansi Laporan Keuangan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan / Notes

2015

Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Bunga

Pembayaran Bunga

Pembayaran Kepada Karyawan

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi

Penerimaan Pendapatan Lainnya

Pembayaran Beban Lainnya

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan

Aset dan Kewajiban Operasi

Penurunan/(Kenaikan) Aset Operasi:

Kredit Yang Diberikan

Aset Lain-lain

Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Operasi:

Liabilitas Segera

Beban Yang Masih Harus Dibayar

Simpanan Nasabah:

Pihak Berelasi

435.841.184.435

(152.862.566.244)

(92.264.218.887)

(63.324.157.258)

26.815.811.888

(10.247.360.681)

143.958.693.253

(219.836.736.955)

546.300.135

42.911.453.709

17.421.204.921

2.468.530.554

Pihak Ketiga 1.106.200.510.835

Simpanan dari Bank Lain

Pembayaran Pajak Penghasilan

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI

(40.000.000.000)

(33.799.540.889)

(DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI 1.019.870.415.562

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Efek - efek

Pembelian Aset Tetap

(279.507.160.317)

(15.154.511.550)

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI (294.661.671.866)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Pinjaman yang Diterima

Penambahan Modal Disetor

Pembayaran Dividen

Cadangan IT

Koreksi Saldo Laba

Pendapatan Komprehensif

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

-

20.673.087.673

(38.685.916.067)

(3.868.591.607)

5.400.875.461

4.373.848.855

(12.106.695.685)

713.102.048.008

499.201.047.297

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.212.303.095.305

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:

Kas

Giro Bank Indonesia

Giro Pada Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

142.955.283.738

333.497.875.952

11.849.935.615

724.000.000.000

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS 1.212.303.095.305

65 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 69: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Transparency of

Financial Statement

2014

Rp

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

319.570.344.237

(82.764.292.533)

(85.794.037.787)

(47.850.531.815)

16.982.111.378

11.491.647.175)

108.651.946.305

(877.827.653.904)

1.697.258.975

18.313.942.419

(1.619.364.837)

26.849.511.826

754.967.979.446

85.000.000.000

(35.052.067.441)

80.981.552.789

(93.453.748.033)

(13.184.398.731)

(106.638.146.764)

-

31.552.531.750

(23.569.785.144)

-

-

-

7.982.746.606

(17.673.847.370)

516.874.894.667

499.201.047.297

83.831.616.750

218.343.555.865

12.525.874.680

184.500.000.000

499.201.047.296

Interests reception

Interests payment

Employee payments

General expenses and administration expenses

Other incomes

Other expenses

Current operational cash before adjustments

Assets and operational responsibility

Decrease / (Increase) Operating Assets:

Loans

Other assets

Increase/(decrease) of Liabilitas operasi

Current liabilities

Acccrued expenses

Customer savings

Related parties

Third parties

Other bank savings

Income tax payment

NET CASH AVAILABLE FROM

FOR OPERATIONAL ACTIVITY

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Effects

Permanent assets purchase

NET CASH USED FOR INVESTING ACTIVITIES

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Loan Payment Received

Additional Paid in Capital

Devident payment

IT reserve

Profit balance correction

Comprehensive income

CASH INCREASE / (DECREASE) AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD

CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF:

Cash

Giro from Bank Indonesia

Giro from other banks

Placement on Bank Indonesia and other banks

CASH TOTAL AND CASH-PERIODIC

Annual Report PT. Bank Sulteng 66

Page 70: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

06

Transparansi Laporan Keuangan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal/

Keuntunga

Modal Disetor/ Dana Setoran Modal/ Capital (Kerugian)

Catatan Fully Paid Capital Paid Full Capital Agio program m

Sumbangan/ Donation

pasti/Gain on defined

actuarial b

Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2014 206.980.600.000 16.900.473.544 36.299.627.552 - -

Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan - - - - 4.373.848.

Saldo per 31 Desember 2015 227.430.300.000 36.721.682.018 48.254.338.501 - (1.935.104

67 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Dampak Penyesuaian Atas Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) - - - - 340.871.3

Saldo 1 Januari 2014 setelah penyajian kembali 206.980.600.000 16.900.473.544 36.299.627.552 - 340.871.3

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2014 - 31.552.531.750 - - -

The increase in paid-in capital 13.820.500.000 (13.820.500.000) - - -

Modal Sumbangan - - - 275.450.000 -

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal (62.094.200.000) 98.393.827.552 (36.299.627.552) - -

Agio Saham - (8.079.326.095) 8.079.326.095 - -

Pembagian Laba tahun 2013 - - - - -

Dividen - - - - -

Cadangan Umum - - - - -

CSR - - - - -

Tantiem - - - - -

Laba Tahun Berjalan - - - - -

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - -

Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan - - - - (6.649.824

Saldo per 31 Desember 2014 158.706.900.000 124.947.006.751 8.079.326.095 275.450.000 (6.308.953

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2015 - 20.673.087.673 - - -

Peningkatan modal disetor 68.723.400.000 (68.723.400.000) - - -

Modal Sumbangan - - - (275.450.000) -

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal - - - - -

Agio Saham - (40.175.012.406) 40.175.012.406 - -

Pembagian Laba tahun 2015 - - - - -

Dividen - - - - -

Cadangan Umum - - - - -

CSR - - - - -

Tantiem - - - - -

Cadangan Khusus IT - - - - -

Koreksi saldo laba - - - - -

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - -

Page 71: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Transparency of Financial Statement

n/

aktuarial

anfaat

Telah Ditetapkan Penggunaannya/ Determined Usage

Belum Ditentukan

Penggunaannya/

Jumlah Modal/

Total Capital Notes s (losses) Undetermine Usage

Cadangan Tujuan/ Cadangan Umum/

enefit plan Appropriate Reserve General Reserve

Rp

5.851.514.918 48.039.118.571 47.415.020.288 361.486.354.873 Balance as per January 1 2014

84 - (20.181.608.838) - (19.840.737.454)

Adjustment Impact Upon adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013)

84 5.851.514.918 27.857.509.733 47.415.020.288 341.645.617.419 Balance January 1, 2014 after restatement

.521)

.137) 856

.282)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5.851.514.918

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5.851.514.918

-

-

-

-

-

-

-

17.677.338.858

-

-

-

-

-

45.534.848.591

-

-

275.450.000

-

-

-

-

34.817.324.460

-

-

-

-

-

-

80.627.623.050

-

-

(275.450.000)

-

-

-

(23.569.785.144)

(17.677.338.858)

(2.356.978.515)

(3.535.467.771)

-

81.565.505.418

-

81.565.505.418

-

-

-

-

-

-

(38.685.916.067)

(34.817.324.460)

-

-

(3.868.591.607)

5.400.875.461

98.975.133.835

-

108.569.682.579

31.552.531.750

-

-

-

-

-

(23.569.785.144)

-

(2.356.978.515)

(3.535.467.771)

-

81.565.505.418

(6.649.824.521)

418.651.598.636

-

-

-

-

-

-

(38.685.916.067)

-

-

-

(3.868.591.607)

5.400.875.461

98.975.133.835

4.373.848.856

505.520.036.787

The additional capital deposit during 2014

The increase in paid-in capital

Capital donation

Reclassification to deposit funds Capital

Stock Agio

2015 profit sharing

Devident

General reserve

CSR

Tantiem

Current year profit

Current comprehensive profit

Other current comprehensive profit

Balance as per December 1 2014

The additional capital deposit during 2014

The increase in paid-in capital

Capital donation

Reclassification to deposit funds Capital

Stock Agio

2015 profit sharing

Devident

General reserve

CSR

Tantiem

IT special reserve

Profit balance correction

Other current comprehensive profit

Other current comprehensive profit

Balance as per 31 December 2015

Annual Report PT. Bank Sulteng 68

Page 72: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

06 Transparansi Laporan Keuangan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan / Notes

2015

Rp

Pendapatan dan Beban Oprasional

Pendapatan Bunga 2r,18 440.151.15

Beban Bunga 2r,19 (152.862.5

Pendapatan Bunga - Bersih 287.288.59

Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan Jasa 20 24.729.219

Beban Operasional Lainnya

Umum dan Administrasi

Tenaga Kerja

22 (69.859.66

23 (92.264.21

Pemulihan/(penyisihan) Penurunan Nilai 21 (8.294.255.

Lainnya 24 (9.570.664.

Laba Operasional 132.029.00

Pendapatan dan Beban Non Operasional

Pendapatan Non Operasional

Beban Non Operasional

25 2.086.592.

25 (676.695.8

Laba bersih sebelum pajak 133.438.90

Beban Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini

Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan

2s,15b

2s,15c

(37.062.41

2.598.649.

Laba Tahun Berjalan 98.975.133

Pendapatan Komprehensif Lain

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti

Pajak penghasilan terkait dengan komponen

5.831.798.

Pendapatan komprehensif lainnya (1.457.949.

Kerugian) / Pendapatan Komprehensif Lain Periode Berjalan Setelah Pajak 4.373.848.

Total Laba Komprehensif 103.348.98

*Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

69 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 73: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Transparency of Financial Statement

2014

Rp

Profit and operational expenses

7.658 440.151.157.658 Profit interest

66.244) (152.862.566.244) Interest expenses

1.414

.604

287.288.591.414

24.729.219.604

Net-profit interest

Other operational profit and recompence

Other operational expenses

5.024) (69.859.665.024) General and administrative

8.887) (92.264.218.887) Employees

872)

849)

6.387

(8.294.255.872)

(9.570.664.849)

132.029.006.387

Impairment of recovery/(provision)

Others

Operational profit

Operational profit and expenses

284 2.086.592.284 Non-operational profit

31) (676.695.831) Non-operational expenses

2.839 133.438.902.839 Net-profit before tax

Profit tax expenses

8.500) (37.062.418.500) Current tax expenses

496 2.598.649.496 Deferred tax benefit/(expense)

.835 98.975.133.835 Current year profit

Other comprehensive profits

Items that will not be reclassified to profit or loss

474 5.831.798.474 Gains (losses) on defined actuarial benefit plan

618) (1.457.949.618)

Profit tax according to components

Other comprehensive profits

856 4.373.848.856 (Loss) / Other Comprehensive Profit After Tax Period

2.690 103.348.982.690 Total of comprehensive profits

*Notes of the consolidated financial statements are integral parts of these consolidated financial statements

Annual Report PT. Bank Sulteng 70

Page 74: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

06 Transparansi Laporan Keuangan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan / 2015 20

Notes Rp R

Aset

Kas

Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2014: Rp nihil)

Penempatan Pada Bank Lain dan Bank Indonesia

2f, 3

2c, 2g, 4, 28

2c, 2g, 5, 28

142.955.283.738

333.497.875.952

11.849.935.615

dan Bank Lain 2c, 2h, 6, 28, 29

setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2014: Rp nihil) 724.000.000.000

Efek-Efek 2c, 2i, 7, 28 setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2014: Rp nihil) 450.895.677.627

Kredit 2c, 2j, 8, 28, 29 Pihak Berelasi 6.070.841.804

Pihak Ketiga 2.252.161.766.812

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (30.119.027.003)

Jumlah Kredit Yang Diberikan - Bersih 2.228.113.581.613

Aset Tetap 2k, 9 Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 34.320.415.035

(2014: Rp 27.784.907.269) 52.964.166.454

Aset Pajak Tangguhan 25, 15 6.892.746.758

Beban Dibayar Dimuka dan

Aset Lain-lain 2m, 10 26.127.007.983

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit -

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain 26.127.007.983

Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset 3.977.296.275.739

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Liabilitas Segera 2c, 2n, 11 93.634.023.000

Simpanan Nasabah 2c, 2o, 12, 28

Pihak Berelasi 30.034.850.619

Pihak Ketiga 2.771.198.562.226

Simpanan dari Bank Lain 2c, 2p, 13, 28 490.010.325.965

Utang Pajak 2s, 15 4.920.015.915

71 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 75: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Transparency of Financial Statement

14 2013

p Rp

Assets

83.831.616.750

218.343.555.865

12.525.874.680

184.500.000.000

171.388.517.310

59.449.444.464

120.997.841.636

17.430.482.646

318.997.125.918

77.934.769.277

Cash

Giro on Bank Indonesia

Giro on other banks

Net of allowance

Impairment loss amount

Rp null

Placements on Bank Indonesia and other banks

Other banks

Net of allowance

Impairment loss amount

Rp null

Effects

Net of allowance

Impairment loss amount

Rp null

Credits

Annual Report PT. Bank Sulteng 72

4.816.784.134 5.495.408.947 Related parties

2.033.757.163.905 1.164.217.007.567 Third parties

(22.002.847.510) (23.790.279.721) Allowance loans for impairment losses

2.016.571.100.529 1.145.922.136.793 Granted loans

Permanent assets

Net of accumulated deprecation

Rp 34.320.415.035

44.345.162.670 39.117.713.157 (2014: Rp 27.784.907.269

5.752.046.880 1.473.034.428 Deferred tax assets

Prepaid expenses

22.363.-334.895 19.686.487.763 Other assets

- (3.147.029.374) Allowance loans for impairment losses

22.363.334.895 16.539.458.389 Prepaid expenses

Non-current assets

2.759.621.209.579 1.797.862.006.708 Total assets

Equity and Liability

Liability

50.722.569.291 32.408.626.872 Current liabilities

Customer savings

27.566.320.065 716.808.239 Related parties

1.664.998.051.391 910.030.071.945 Third parties

530.010.325.965 445.010.325.965 Savings from other banks

3.115.087.923 8.070.511.481 Tax debt

Page 76: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

06

Transparansi Laporan Keuangan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Liabilitas Pajak Tangguhan

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Beban Yang Masih Harus Dibayar

dan Liabilitas Lain-lain

Jumlah Liabilitas

Ekuitas

Modal Saham

Modal Dasar -6.500.000 saham

Nilai Nominal - Rp.100.000 per saham

Modal Ditempatkan dan Disetor penuh

2.274.303 (2014 : 1.587.069 saham)

Modal Sumbangan

Agio Saham

Dana Setoran Modal

Komponen ekuitas lainnya

Keuntungan/(Kerugian) Aktuarial program manfaat pasti

Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya

Belum Ditentukan Penggunaannya

Jumlah Ekuitas

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

2s

27

2c, 14

16b

16d

16e

16c

-

31.196.250.948

50.782.210.282

3.471.776.238.955

227.430.300.000

-

48.254.338.501

36.721.682.018

(1.935.104.282)

86.479.137.968

108.569.682.579

505.520.036.784

3.977.296.275.739

*Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian

73 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 77: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

MENT BANK

H ransparency of

Financial Statement

Annual Report PT. Bank Sulteng 74

PT. CENTRAL

NOTES TO T

DECEMBER 3

(Expressed in

SULAWESI REGIONAL DEVELOP

E FINANCIAL STATEMENTS

1, 2015 AND 2014 AND JANUARY

Rupiah, unless otherwise stated)

T

1, 2014

- - Deferred tax liabilities

32.697.408.580 20.356.672.113 Post employment benefit obligation

31.859.847.729 39.623.372.674 Accrued expenses

And other liabilities

2.340.969.610.943 1.456.216.389.289 Total of liabilities

Equity

Stock capital

Base capital – 6.500.000 stock

Nominal value – Rp 100.000 / stock

Issued and fully paid capital

158.706.900.000 206.980.600.000 2.274.303 (2014 : 1.587.069 stocks)

275.450.000 Capital contributions

8.079.326.095 36.299.627.552 Capital agio

124.947.006.751 16.900.473.544 Paid capital funds

Other equity components

(6.308.953.137) 340.871.384 Gains/(losses) of defined actuarial benefit plan

Profit balances

51.386.363.509 33.709.024.651 Determined usage

81.565.505.418 47.415.020.288 Undetermined usage

418.651.598.635 341.645.617.419 Total of equity

2.759.621.209.579 1.797.862.006.708 Total of equity and liability

*Notes of the

consolidated financial statements are integral parts of these consolidated financial statements

Page 78: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan Manajemen Management Report

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 75

Page 79: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng 76

Page 80: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan Kepatuhan Compliance Report

Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan

kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/

PBI/2011 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Fungsi

Kepatuhan Bank Umum, yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi

kepatuhan adalah sebagai berikut:

• Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan

pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan

usaha Bank.

• Mengelola Risiko kepatuhan yang dihadapi oleh

Bank.

• Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem,

dan prosedur sertakegiatan usaha yang dilakukan

oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

• Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen

yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia

dan/atau otoritas pengawas lainyang berwenang.

b. Tugas dan tanggung jawab Direktur yang

membawahkan fungsi kepatuhan, paling kurang

mencakup:

• Merumuskan strategi guna mendorong

terciptanya Budaya Kepatuhan Bank.

Implementation of the Bank’s compliance function

is based on Bank Indonesia Regulation Number

13/2/PBI/2011 regarding the implementation of

the implementation of the Compliance Function

Commercial Bank, which as follows:

a. Function Director in charge of the compliance

function is as follows:

• Achieve the implementation of a culture of

compliance at all levels of the organization and

activities of the Bank.

• Manage Compliance Risks faced by the Bank.

• Ensure that policies, regulations, systems and

procedures and business activities conducted

by the Bank in accordance with Bank Indonesia

and the legislation in force, including the Islamic

principles for Islamic Banks and Sharia Business

Unit.

• Ensure compliance Bank of the commitments

made by the Bank to Bank Indonesia and/or other

competent supervisory authority.

b. Duties and responsibilities of the Director in

charge of compliance, at least include:

• Formulate a strategy to encourage the creation of

a Culture of Compliance.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

07

77

Page 81: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-

prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh

Direksi;

• Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan

yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan

dan pedoman internal Bank;

• Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,

sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang

dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;

• Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;

• Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan

dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank

atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak

menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait

dengan Fungsi Kepatuhan.

Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud

di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban

Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

sebagai anggota Direksi Bank sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas,

apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut

diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi

Bank. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan

mengontrol anggaran Satuan Kerja Kepatuhan/Divisi

Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah

disusun serta memanfaatkan anggaran yang ada

seefisien dan seefektif mungkin, dan memastikan

agar program dan sistem berjalan secara cost

effective (efektif dari segi biaya).

• Propose a compliance policy or principles of

compliance to be determined by the Board of

Directors;

• Establish systems and compliance procedures

that will be used to draw up the rules and internal

guidelines of the Bank;

• Ensure that all policies, regulations, systems

and procedures, as well as business activities

conducted by the Bank in accordance with the

provisions of Bank Indonesia and the legislation

in force, including the Sharia for Islamic Banks

and Sharia Business Unit;

• Minimize Compliance Risk Bank;

• Precautions to ensure that policies and/or

decisions taken by the Board of Directors of the

Bank or the Foreign Bank Branch Office leaders

do not deviate the Bank Indonesia regulations

and legislation in force;

• Perform other tasks related to the Compliance

Function.

Duties and responsibilities referred to above does

not eliminate the rights and duties of the Director in

charge of Compliance Function as a member of the

Board of Directors of the Bank as stipulated in the Law

on Limited Liability Companies, if for certain actions

are necessary decision of the Board of Directors of

the Bank. Preparation, coordination, and budget

control of Compliance Unit/Division of Compliance,

in accordance with the work plan that had been

developed as well as utilizing the existing budget as

efficiently and effectively as possible, and ensure that

the system runs the program and cost-effective.

Annual Report PT. Bank Sulteng 78

Page 82: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Selanjutnya Direktur Kepatuhan untuk lebih

mengefektifkan melaksanakan fungsi tugasnya

melakukan antara lain:

• Mengembangkan prosedur kepatuhan pada

setiap satuan kerja, dengan menginformasikan

perubahan peraturan perundang-undangan yang

berlaku untuk disesuaikan ke dalam pedoman

internal bank oleh Divisi terkait.

• Mengembangkan, melaksanakan dan

mempertahankan kepatuhan bank dengan

memberikan pandangan kepada pihak

manajemen mengenai masalah hukum yang

ditemukan.

• Mengembangkan, melaksanakan dan

mempertahankan kepatuhan bank terhadap

penerapan kebijakan, prosedur dan panduan

mengenai anti tindak pencucian uang dan tindak

pidana terorisme.

• Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank

mengenai penanganan secara internal laporan

transaksi yang mencurigakan dari staffdan juga

pihak yang dapat dihubungi untuk Unit Anti-

Money Laundring oleh instansi pemerintah yang

berkepentingan terhadap tindak pencucian uang

ini.

• Melakukan kajian atas kebijakan bank yang

belum selaras dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

• Memberikan masukan kepada pihak manajemen

mengenai masalah kepatuhan dan potensi

dampak, trend serta perkembangan peraturan

yang ada.

Furthermore, below listed procedures in order for

Director of Compliance to more effectively carry out

the functions and perform their duties as follows:

• Develop compliance procedures at each business

unit, to inform changes in laws and regulations

applicable to fit into the bank’s internal guidelines

by relevant Division.

• Develop, implement and maintain compliance

with the bank gives a view to the management of

the legal problems found.

• Develop, implement and maintain compliance

of banks to implement policies, procedures and

guidelines on anti-money laundering and criminal

acts of terrorism.

• Acting as the other party in the Bank regarding

the handling of internal suspicious transaction

report from staffs and also those who can be

contacted for Anti-Money Laundering Unit by the

government agencies concerned to this money

laundering.

• Review the bank’s policies are not in line with

applicable laws and regulations.

• Provide feedback to management regarding

compliance issues and potential impacts, trends

and the development of existing legislation.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 79

07

Page 83: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Melakukankajianaspekkepatuhandanpenerapan

prinsip kehati-hatian terhadap peraturan internal

Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat

Edaran, dan bentuk Surat lainnya sesuai tata

naskah dinas Bank yang berlaku serta perjanjian

atau dokumen hukum lainnya baik yang telah

berjalan ataupun yang diajukan.

• Memastikan dilaksanakannya penyampaian

laporan kepada Bank Indonesia dan atau Otoritas

Jasa Keuangan tentang pelaksanaan Direktur

yang membawahkan fungsi kepatuhan, meliputi:

1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam

Rencana Bisnis Bank (RBB).

2. Laporan kepatuhan.

3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/

atau keputusan Direksi yang menurut Direktur

yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah

menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia

dan/atau peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

• Laporan sebagaimana dimaksud dalam PBI No.

13/2/PBI/2011 pada Pasal 16 huruf (b), wajib

ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan

Fungsi Kepatuhan, dan disampaikan kepada Bank

Indonesia setiap semester dan diterima Bank

Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah

periode pelaporan berakhir dengan tembusan

kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama.

• Bank dianggap terlambat menyampaikan

laporan kepatuhan apabila laporan diterima

Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu

penyampaian laporan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), tetapi belum melampaui 1 (satu)

bulan setelah batas akhir waktu penyampaian

laporan.

• Conduct a study aspects of compliance and

implementation of the precautionary principle

to the Bank’s internal regulations which include

Decree, Circular, and other appropriate forms of

Letter of the official scripts of the applicable Bank

as well as treaties or other legal documents that

have been running well or proposed.

• Enforce the submission of reports to Bank

Indonesia or the Financial Services Authority on

the implementation of the Director in charge of

compliance, include.

1. The compliance work plan contained in the

Business Plan (RBB).

2. Statement of compliance.

3. A special report on the policies and/or the

Board’s decision that the Director is in charge

of Compliance Function has deviated from Bank

Indonesia regulations and/or legislation in force.

• The report referred to in PBI No. 13/2/PBI/2011

on Article 16 (b), shall be signed by the Director

in charge of compliance function, and submitted

to Bank Indonesia every semester and received

by Bank Indonesia no later than 1 (one) month

after the period reporting ends with a copy to the

Board and the Managing Director.

• Banks deemed late in submitting the compliance

report if the report is received by Bank Indonesia

after the deadline for submission of the report as

referred to in paragraph (1), but not exceed one

(1) month after the deadline for submission of

reports.

Annual Report PT. Bank Sulteng 80

Page 84: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Bank dianggap tidak menyampaikan laporan

kepatuhan apabila laporan tersebut belum

diterima Bank Indonesia hingga akhir batas

waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3).

• Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

16 huruf c PBI diatas disampaikan kepada Bank

Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak

diketahui oleh Direktur yang membawahkan

Fungsi Kepatuhan mengenai adanya

penyimpangan.

• Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi.

• Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan

kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia

dan Peraturan Perundang-undangan lainnya,

serta Peraturan Internal Bank yang berlaku.

• Melakukan tindak lanjut temuan hasil

pemeriksaan.

• Mengelola buku pedoman perusahaan Divisi

Kepatuhan.

• Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang

diberikan oleh Direktur yang membawahkan

fungsi Kepatuhan.

• Menetapkan pembagian tugas serta penegakan

disiplin kepada Pejabat/Pegawai yang menjadi

tanggung jawab penyelianya.

• Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi

kepada seluruh unit kerja, untuk membangun

budaya hukum.

• Bank considered not submitting compliance

reports if the report has not been received by

Bank Indonesia until the end of the timeout delay

as referred to in paragraph (3).

• The report referred to in Article 16 letter c PBI

Issuer submitted to Bank Indonesia within 7

(seven) days since known by the Director in

charge of Compliance Function of the existence

of irregularities.

• Managing the implementation of Risk

Management Division.

• Implement prudential banking principles and

compliance with Bank Indonesia regulations and

other legislation, as well as the Bank Internal

Regulation applicable.

• To follow up the findings of the investigation.

• Manage the company’s handbook Compliance

Division;

• Carry out other duties given by the Director in

charge of the Compliance function.

• Establish division of tasks and discipline to

Officers/Employees who become the supervisor’s

responsibility.

• Make a guidance visit and socialization to all

units of work, to build a culture of law.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 81

07

Page 85: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Dalam mengimplementasikan Fungsi Kepatuhan,

Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja

Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat

langkah-langkah dalam rangka mendukung

terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan

usaha bank pada setiap jenjang organisasi, antara

lain melalui pelaksanaan:

• Melaksanakan penyempurnaan Compliance

Sheet bagi bidang-bidang operasional dan non

operasional secara bertahap.

• Melakukan pengkajian terhadap seluruh

kebijakan dan prosedur terkait produk dan jasa

Bank.

• Melakukan review atas ketentuan-ketentuan

internal yang telah diberlakukan.

• Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan

Divisi dan Kantor Cabang.

• Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan

Bank Indonesia/OJK dan pemantauan terhadap

komitmen Divisi dan Kantor Cabang atas hasil

pemeriksaan Divisi Satuan Kerja Audit Internal;

• Menginformasikan setiap ketentuan internal

maupun eksternal Bank kepada unit terkait;

• Mensosialisasikan Fungsi Kepatuhan, Ketentuan

Internal dan Eksternal Bank kepada segenap

organisasi Bank Sulteng;

In implementing the compliance function, the

Compliance Director is assisted by the Compliance

Unit is responsible for making stepsin order tosupport

the creation of a culture of compliance throughout

the bank’s business activities at every level of the

organization, including through the implementation

of:

• Compliance Sheet carry out improvements to

the areas of operational and non-operational in

stages.

• Conduct an assessment of all policies and

procedures related to the products and services

of the Bank.

• Reviews the internal provisions that have been

enacted.

• Monitoring the reporting obligations of the

Division and the Branch Office.

• Monitor the implementation of the results of

the Bank Indonesia/FSA and monitoring of the

commitment of the Division and the Branch Office

on the results of the Division of Internal Audit;

• Inform any internal and external conditions of the

Bank to related units;

• Socializing Compliance Function, Internal

and External Conditions Bank to the whole

organization of Bank Sulteng;

Annual Report PT. Bank Sulteng 82

Page 86: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

07

• Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagian

Kepatuhan melalui program pendidikan dan

pelatihan baik yang ditugaskan oleh bagian

Pendidikan dan Pelatihan maupun berdasarkan

pengajuan/inisiatif dari Divisi Kepatuhan.

Pelaksanaan program anti pencucian uang

dan pencegahan pendanaan terorisme

merupakan program yang dilaksanakan secara

berkesinambungan dalam rangka pemenuhan

kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember

2012 tentang penerapan program anti pencucian

uang dan pencegahan pendanaan terorisme bagi

bank umum. Selama tahun 2015, sebagai langkah

keseriusan dalam menerapkan Program APUPPT

Bank Sulteng telah melaksanakan berbagai

aktivitas sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengembangan dan

penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat

bantu penerapan program APUPPT yang dapat

digunakan untuk:

• Mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang

memenuhi kriteria sebagai transaksi yang wajib

dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan.

• Mengidentifikasi pengelompokan Risiko nasabah

dari sisi APUPPT dan alat bantu dalam rangka

pemantauan Pengkinian Data Nasabah Bank

Sulteng.

• Human Resources Development Section

Compliance through better education and training

programs commissioned by the Education and

Training section or by submission/initiative of

the Compliance Division. Implementation of anti-

money laundering and financing of terrorism is a

program that is carried out continuously in order

to meet the obligations under the Bank Indonesia

Regulation Number 14/27/PBI/2012 dated

December 28, 2012 ontheimplementationofanti-

money laundering and combating the financing

of terrorism for commercial banks. During 2015,

as a measure of seriousness in implementing the

Program APUPPT Bank Sulteng has undertaken

various activities as follows:

1. Implement the development and refinement

of the application system as a tool that aids

implementation APUPPT program that can be

used for:

• Detect financial transactions that meet the

criteria as transactions that must be reported to

the Center for Financial Transaction Reporting

and Analysis.

• Identify customer risk grouping of the APUPPT

and tools in order to monitor Updating Customer

Data Bank Sulteng.

83 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 87: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Melaksanakan pembenahan database CIF 2. Implement database revamping CIF (Customer

(Customer Identification File) nasabah Bank Identification File) Bank Sulteng customers in

Sulteng dalam rangka penerapan ketentuan order to implement the provisions of the CIF

Single CIF. Single.

3. Melaksanakan program pelatihan secara rutin 3. Conduct regular training courses both training

baik pelatihan secara regular yang diterapkan regularly applied to prospective new employees

kepada calon pegawai baru maupun pelatihan as well as specific training to employees who

yang khusus kepada pegawai yang berhubungan deal directly with customers or employees are a

langsung dengan nasabah atau pegawai yang strategic position in the application APUPPT.

posisinya strategis dalam penerapan APUPPT.

4. Adapun statistik pelaksanaan program APUPPT 4. The APUPPT statistical program on 2014 is as

selama tahun 2014 sebagai berikut: follows:

• Laporan Transaksi Keuangan Tunai: 438 Laporan • Cash Financial Transaction Reports: 438 Reports

• Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan: 12 • Suspicious Transaction Reports: 12 Reports

Laporan

• Koresponden dengan pihak berwenang: 31

Koresponden

• Pengkajian APUPPT: 1 Kajian

• Correspondence with the authorities: 31

Correspondents

• APUPPT Assessment: 1 Study

Annual Report PT. Bank Sulteng 84

Page 88: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan Audit Intern Internal Audit Report

Laporan Audit Intern

1. Pelaksanaan fungsi pengendalian internal

terselenggara dalam setiap tingkatan manajemen

dimana pada struktur organisasi Bank, Divisi

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) berada di

bawah Direktur Utama. SKAI telah melaksanakan

kewajiban sebagai berikut:

• SKAI menyampaikan laporan hasil audit kepada

Pemimpin Unit Kerja yang dilakukan pemeriksaan

dan atasan langsung untuk diketahui dan

ditindaklanjuti;

• SKAI menyampaikan ringkasan eksekutif secara

berkala kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris dengan tembusan kepada Direktur

Kepatuhan;

• SKAI menyusun laporan pelaksanaan dan pokok-

pokok hasil audit internal yang ditanda tangani

oleh Direktur utama dan Dewan Komisaris untuk

disampaikan kepada Bank Indonesia/Otoritas

Jasa Kuangan (OJK)

Internal Audit Report

1. Implementation of internal control functions

held in every level of management where the

organizational structure of the Bank, Division of

Internal Audit Unit (SKAI) is under the Director.

SKAI has carried out the following obligations:

• Internal Audit submit the audit report to the Head

of Work Unit conducted the examination and the

direct superior to known and acted upon;

• Internal Audit regularly submit the executive

summary to the President Director and the Board

of Commissioners with a copy to the Director of

Compliance;

• Internal Audit Unit prepared a report on the

implementation and on the results of the internal

audit signed by the Director of the BOC’s main and

submitted to Bank Indonesia/Financial Services

Authority (FSA)

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 85

08

Page 89: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Kedudukan SKAI berada langsung di bawah

Direktur Utama yang tidak terkoordinasi secara

langsung dengan satuan kerja operasional;

3. Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan

Rencana Bisnis Bank Divisi Satuan Kerja Audit

Internal tahun 2015 yang telah disetujui oleh

Direktur Utama. Terhitung sejak tanggal 01

Januari 2015 sampai dengan 31 Desember

2015, SKAI telah melakukan pemeriksaan secara

independen terhadap unit operasional Kantor

Cabang, Pembantu Cabang, Divisi dan Kantor

Pusat, proses bisnis serta teknologi informasi

secara menyeluruh, namun disadari belum

maksimal karena masih ada beberapa kantor

yang belum selesai dilakukan pemeriksaan.

Berikut ini table kegiatan Pemeriksaan SKAI

tahun 2014:

2.. Position SKAI are directly under the Director who

is not directly coordinated with the operational

unit;

3. The examination is conducted in accordance with

the Bank’s Business Plan Internal Audit Division

in 2015 which has been approved by the Director.

Since the date of January 1, 2015 until December

31, 2015, SKAI has conducted independently

audit the operational units Branch Office,

Assistant Branch, Division and Headquarters,

business processes and information technology

as a whole, but realized not maximized because

there are still some offices examination has not

been completed. SKAI examination during 2014

fiscal year is as follows:

Annual Report PT. Bank Sulteng 86

Page 90: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan Audit Intern

Realisasi

Aktivitas Audit Rencana Semester 1 Semester 2

Audit Umum Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas

1. Cab. Utama Terlaksana Terlaksana

2. Cab. Parigi Terlaksana Terlaksana

3. Cab. Toli-toli Terlaksana Tdk Terlaksana

4. Cab. Buol Terlaksana Tdk Terlaksana

5. Cab. Luwuk Terlaksana Tdk Terlaksana

6. Cab. Salakan Terlaksana Tdk Terlaksana

7. Cab. Bangkep Terlaksana Tdk Terlaksana

8. Cab. Poso Terlaksana Terlaksana

9. Cab. Bungku Terlaksana Terlaksana

10. Capem. Morowali Terlaksana Terlaksana

11. Capem. Ampana Terlaksana Terlaksana

12. Capem Donggala Terlaksana Terlaksana

13. Capem. Paleleh Terlaksana Tdk Terlaksana

14. Kantor Kas Lambunu Terlaksana Terlaksana

15. Kantor Kas Soni Terlaksana Tdk Terlaksana

16. Kantor KasTentena Terlaksana Terlaksana

17. Kantor Kas Wakai Terlaksana Terlaksana

18. Kantor Kas Beteleme Terlaksana Terlaksana

19. Kantor Kas Bahomoteve Terlaksana Terlaksana

Audit Kantor Pusat Sekali dalam setahun Tdk Terlaksana Tdk Terlaksana

Audit Tl Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana

Laporan Semester 2 (dua) kali dalam setahun Terlaksana Terlaksana

Menjadi LO untuk Pemeriksaan Bl dan BPK-Rl

Setiap ada pemeriksaan dari Eksternal baik itu dari Bl, BPK-RI maupun dari KAP Divisi SKAI menjadi LO

Terlaksana

Terlaksana

Fraud / Special Audit Audit khusus dilakukan apabila ada indikasl fraud diseluruh kegiatan Bank Sulteng baik Cabang maupun Pusat

Terlaksana

Terlaksana

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 87

08

Page 91: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Internal Audit Report

General Audit on Branch Offices, Representative

Offices, And Cash Offices

Main Office Audit

1. Main Branch Office

2. Parigi Branch

3. Toli-toli Branch

4. Buol Branch

5. Luwuk Branch

6. Salakan Branch

7. Bangkep Branch

8. Poso Branch

9. Bungku Branch

10. Morowali Representative

11. Ampana Representative

12. Donggala Representative

13. Paleleh Representative

14. Lambunu Cash Office

15. Soni Cash Office

16. Tentena Cash Office

17. Wakai Cash Office

18. Beteleme Cash Office

19. Bahomoteve Cash Office

Once annually

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Not Accomplished

Accomplished

Accomplished

Not Accomplished

Not Accomplished

Not Accomplished

Not Accomplished

Not Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Not Accomplished

Accomplished

Not Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Not Accomplished

IT Audit Once annually Accomplished Accomplished

Semestrial Report Twice annually Accomplished Accomplished

Acts as LO for BI

and BPK-RI Examination

Fraud / Special Audit

SKAI to act as LO for every

external examination (from BI, BPK-RI, or KAP)

Only to be carried out if there

is an indication of internal fraud in every aspects of Bank

Sulteng activity

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Accomplished

Annual Report PT. Bank Sulteng

2nd Semester 1st SemesterPlans Audit Activities

Realization

88

Page 92: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pertumbuhan Pegawai sampai dengan Desember

Tahun 2015 sebanyak 624 (enam ratus dua puluh

empat), dibanding dengan jumlah pegawai pada

posisi Desember Tahun 2014 sebanyak 586 (Lima

ratus delapan puluh enam), terjadi peningkatan

jumlah pegawai sebanyak 38 (tiga puluh delapan),

dengan berbagai disiplin ilmu serta kompetensi

yang di miliki. Berikut Pertumbuhan Jumlah Pegawai

dalam 3 (tiga) tahun terakhir:

Pertumbuhan Pegawai Berdasarkan Jenjang

Pendidikan:

Up until December 2015 Bank Sulteng has employee

growth as many as 624 people, compared with

the number of employees in December of 2014

which is 586 people, there is an increasing number

of employees by 38 people, with a wide variety of

disciplines and competencies. Number of employees

growth in the following 3 years is represented in the

following:

Employee growth by education level:

No. Pendidikan 2013 2014 2015 Education

1. Pasca Sarjana (S2) 4 7 7 Postgraduate

2. Sarjana (S1) 233 306 336 Bachelor

3. Deploma (D III) 25 24 23 Diploma

4. SMA dan Lainnya 199 249 258 Undergraduate and others

Total 461 586 624 Total

Pertumbuhan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin: Employee growth by gender:

No. Jenis Kelamin 2013 2014 2015 Gender

1. Laki-laki 327 400 421 Male

2. Perempuan 134 186 205 Female

Total 461 586 624 Total

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 89

09

Page 93: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Perolehan

No. Faktor Nilai / Value Bobot / Weight Nilai / Value Gain Factors

1. Risk Profile 3 30% 0,90 Risk Profile

2. GCG 2 40% 0,80 GCG

3. Earning 3 15% 0,45 Earning

4. Capital 2 15% 0,30 Capital

Nilai Komposit Keseluruhan 2,45 Total Composite Value

Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report (HR)

Pertumbuhan Pegawai Berdasarkan Lokasi Kantor: Employee growth by office location:

No.

Lokasi Kantor

2013 2014 2015

Office Location

1. Kantor Pusat Palu

2. Cabang Utama Palu

3. Cabang Luwuk

4. Cabang Tolitoli

5. Cabang Poso

6. Cabang Bungku

7. Cabang Parigi

8. Cabang Buol

9. Cabang Salakan

10. Cabang Sigi

11. Cabang Banggai Laut

12. Cabang Pembantu Donggala

13. Cabang Pembantu Ampana

14. Cabang Pembantu Morowali

15. Cabang Pembantu Paleleh

142

77

31

23

21

21

31

17

15

NA

12

23

26

12

10

175

87

34

30

26

41

34

18

18

24

16

25

29

19

10

186

88

34

33

27

43

35

19

17

30

19

30

33

20

10

Palu Main Office

Palu Subsidiary

Luwuk Branch

Tolitoli Branch

Poso Branch

Bungku Branch

Parigi Branch

Buol Branch

Salakan Branch

Sigi Branch

Banggai Laut Branch

Donggala Subsidiary

Ampana Subsidiary

Morowali Subsidiary

Paleleh Subsidiary

Total 461 586 624 Total

Annual Report PT. Bank Sulteng 90

Page 94: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pertumbuhan Pegawai Berdasarkan Status: Employee growth by employment status:

No. Status Pegawai 2013 2014 2015 Employment Status

1. Pegawai Tetap 379 400 477 Permanent Employee

2. Pegawai Tidak Tetap 82 186 147 Temporary Employee

Total 461 586 624 Total

Pertumbuhan Pegawai Berdasarkan Status & Jenjang

Pendidikan:

Employee growth by education level:

No.

Lokasi Kantor

2013 2013 2013 Employment Status

S2/ Pos tgra dua te

S1/ Bac hel or

D3/ Dipl om a

SMU /Und ergr adua

te

S2/ Pos tgra dua te

S1/ Bac hel or

D3/ Dipl om a

SMU /Und ergr adua

te

S2/ Pos tgra dua te

S1/ Bac hel or

D3/ Dipl om a

SMU /Und ergr adua

te

1. Pegawai Tetap 4 205 24 146 4 236 23 137 7 299 22 149 Permanent

2. Pegawai Tidak Tetap 0 28 1 53 3 70 1 112 0 37 1 109 Temporary

Jumlah 4 233 25 199 7 306 24 249 7 336 23 258 Sub-Total

Total 461 586 624 Total

Sumber: Data dari Divisi SDM Source: HR employment data

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 91

09

Page 95: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report (HR)

Annual Report PT. Bank Sulteng 92

Page 96: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Penerapan Manajemen Resiko

Risk Management Implementation

Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/

PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan

Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/

PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko

Bagi Bank Umum, Kebijakan manajemen risiko dan

implementasinya dalam bisnis perbankan belakangan

ini telah mengalami perkembangan yang pesat yang

diikuti dengan semakin kompleksnya risiko yang

dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini menuntut

setiap pelaku usaha di industri perbankan, termasuk

PT. Bank Sulteng untuk menerapkan pengelolaan

risiko agar aktifitas usaha yang dilakukan oleh

bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi

kemampuan bank atau yang dapat mengganggu

kelangsungan usaha bank.

PT. Bank Sulteng dalam melakukan pengelolaan

risiko dengan menerapkan 8 (delapan) jenis risiko

yaitu; Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional,

Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum,

Risiko Reputasi dan Risiko Strategi.

Sesuai dengan perkembangan regulasi yang

dikeluarkan oleh regulator, PT.Bank Sulteng selalu

mengikuti dan menyesuaikan perkembangan tersebut

dalam bentuk regulasi intern PT. Bank Sulteng.

Penerapan pengelolaan risiko dalam kegiatan

usaha PT. Bank Sulteng memberikan manfaat untuk

menjelaskan kepada manajemen kemungkinan

potensi kerugian/permasalahan yang dihadapi di

masa depan. Pengelolaan risiko juga memberikan

manfaat bagi bank dalam penyesuaian/perbaikan

metode dan proses pengambilan keputusan yang

sistematis didasarkan atas ketersediaan informasi.

With Bank Indonesia Regulation No. 11/25/

PBI/2009 dated July 1st, 2009 on Amendment

to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003

regarding Implementation of Risk Management for

Commercial Bank, risk management policies and

their implementation in the banking business has

recently experienced rapid development followed

with the increasing complexity of the risks faced by

the banking industry. This requires every business in

the banking industry, including PT. Bank Sulteng to

implement risk management so that the business

activity conducted by the bank did not result in losses

that exceed the ability or disrupt business continuity.

PT. Bank Sulteng in managing risk by applying 8

types of risk, which are; Credit Risk, Market Risk,

Operational Risk, Liquidity Risk, Compliance Risk,

Legal Risk, Reputation Risk and Strategic Risk.

In accordance with the development of regulations

issued by the regulator, PT. Bank Sulteng always

follow and adjust to these developments in the form

of internal regulation PT. Bank Sulteng. Application

of risk management in the business activities of

PT. Bank Sulteng provide benefits to explain to

management the possibility of potential losses/

issues faced in the future. Risk management also

provides benefits for banks in the adjustment/repair

method and systematic decision-making process is

based on the information availability.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 93

10

Page 97: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kebijakan Manajemen Risiko

Dalam rangka implementasi manajemen risiko, Bank

Sulteng memulai dengan menanamkan budaya sadar

risiko kepada seluruh pegawai pada setiap tingkatan

dan pada setiap unit bisnis. Upaya yang dilakukan

dalam rangka menciptakan budaya risiko kepada

seluruh pegawai antara lain: melalui sosialisasi

terhadap ketentuan – ketentuan baik intern maupun

ektern dan menerapkan reward dan punishment.

Sosialisasi dilakukan secara bertahap baik melalui

event khusus, maupun kunjungan langsung ke kantor

cabang.

Kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan

diharapkan dapat mendukung unit bisnis dalam

melakukan dengan tetap berusaha memitigasi risiko

yang mungkin timbul dari aktivitas dari aktivitas

tersebut, proses mitigasi dilakukan melalui:

a. Proses identifikasi risiko dan pengukuran.

Dalam menjalankan aktivitas bisnis, Bank Sulteng

telah memiliki pedoman dalam mengidentifikasi

risiko yang terdapat pada setiap aktivitas.

Pengukuran risiko dilakukan melalui penilaian

profil risiko yang dilaukan oleh Satuan Kerja

Manajemen Risiko.

b. Pemisahan fungsi (organisasi).

Penerapan four eyes principles tercermin

pada adanya pemisahan fungsi antara yang

melaksanakan kegiatan operasional dengan

yang melakukan pengendalian, yaitu adanya

pemisahan fungsi antara yang melakukan

analisa, administrasi kredit dan pemutus kredit.

c. Kebijakan.

Bank Sulteng telah melakukan penyempurnaan

terhadap kebijakan sesuai dengan perubahan

peraturan ekternal terkini.

Risk Management Policy

Regarding implementation of risk management,

Bank Sulteng starts by instilling a culture of risk-

awareness among all employees at every level and

in every business unit. Efforts are made in order to

create a culture of risk awareness to all employees

include: Dissemination of the provisions of both

internal and external and implement reward and

punishment. Socialization is done gradually through

special events, as well as visits to branch offices.

Risk Management Policy that has been set is

expected to support the business units in while trying

to mitigate the risks that may arise from the activities

of the event, the mitigation process is done through

as follows:

a. The process of risk identification and

measurement.

In conducting its business activities, Bank

Sulteng has established guidelines in identifying

the risks inherent in each activity. Measurement

of risk is done through assessment dilaukan risk

profile by the Risk Management Unit.

b. Separation of functions (organization).

Application of “four eyes principles” reflected in

theseparation of functions between implementing

operational activities with the controlling, that

the separation of functions between the analysis,

credit administration and credit breaker.

c. Policy.

Bank Sulteng has made improvements to the

policy in accordance with the latest changes in

external regulations.

Annual Report PT. Bank Sulteng 94

Page 98: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

d. Pengendalian risiko.

Bank Sulteng telah menetapkan limit sebagai

acuan dalam melaksanakan aktivitas bisnis agar

terhindar dari risiko kepatuhan.

Bank Sulteng telah melakukan penyesuaian terhadap

sebagian kebijakan terkait dengan penerapan

manajemen risiko sesuai dengan perubahan

peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia antara

lain:

• Kebijakan Umum Manajemen Risiko,

• Pedoman Penerapan Manajemen Risiko,

• Pedoman Penyusunan Profil Risiko,

• Pedoman KPMM dan perhitungan ATMR untuk

Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional.

• Pedoman Fungsi Kepatuhan

Adapun Pemetaan Predikat/Peringkat Risiko

Komposit, yaitu sebagai berikut:

Profil Risiko Bank Sulteng 2015:

d. Risk control.

Bank Sulteng has set a limit as a reference in

carrying out business activities in order to avoid

compliance risks.

Bank Sulteng has adjusted the policy in part related

to the implementation of risk management in

accordance with changes in the regulations issued

by Bank Indonesia as follows:

• Risk Management General Policy

• Guidelines for the Application of Risk Management

• Guidelines for Preparation of Risk Profile

• CAR Guidelines and the calculation of RWA for

Credit Risk, Market Risk and Operational Risk

• Guidelines Compliance Function

The risk predicate/composite rating mapping is as

follows:

Jenis Risiko

Profil Risiko

Peringkat Risiko Inheren

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Peringkat Tingkat Risiko

Risiko Kredit Moderate Fair 3

Risiko Pasar Low to Moderate Satifactory 2

Risiko Oprasional Moderate Fair 3

Risiko Likuiditas Moderate Fair 3

Risiko Hukum Moderate Fair 2

Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2

Risiko Strategik Moderate Fair 3

Risiko Kepatuhan Low to Moderate Fair 3

Risiko Komposit Moderate Fair 3

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 95

10

Page 99: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank Sulteng 2015 Risk Profile:

Risk Items

Inherent Risk Rank

Risk Profiles

Risk Management Quality Rank

Risk Level Rank

Credit Risk Moderate Fair 3

Market Risk Low to Moderate Satifactory 2

Operational Risk Moderate Fair 3

Liquidity Risk Moderate Fair 3

Law Risk Moderate Fair 2

Reputation Risk Low to Moderate Fair 3

Strate Moderate Fair 3

Compliance Risk Low to Moderate Fair 2

Compository Rank Moderate Fair 3

Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian

terhadap Risiko Inheren dan Penilaian terhadap

kualitas penerapan manajemen risiko yang

mencerminkan system pengendalian Risiko (Risk

Control System), baik untuk Bank secara Individual

maupun untuk Bank Secara Konsolidasi. Penilaian

tersebut dilakukan terhadap 8 (delapan) Risiko yaitu:

Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko

Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Adapun Periode

Penilaian tahun 2015 sebagai berikut:

Risk Profile Assessment, which includes the inherent

risk and risk management assessment that reflects

the risk control system, both for the bank as individual

or consolidation. The assessment is conducted on 8

risks are as follows: Credit Risk, Market Risk, Liquidity

Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk,

Compliance Risk and Reputation Risk. As for the

assessment period of 2015 are as follows:

Annual Report PT. Bank Sulteng 96

Page 100: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh

terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap

kerangka manajemen risiko bank. Direksi telah

membentuk Komite Aset dan Liabilitas(ALCO), Komite

Risiko Kredit dan Operasional yang bertanggung

jawab untuk mengembangkan dan memonitor

kebijakan manajemen risiko bank di area yang telah

ditetapkan. Semua komite Dewan memiliki anggota

eksekutif dan non eksekutif serta melaporkan secara

teratur kepada Direksi pada tanggal kegiatan mereka.

Kebijakan manajemen risiko bank dibuat untuk

mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang

dihadapi oleh bank, untuk menetapkan batas risiko

dan pengendalian yang tepat dan memantau risiko

dan kepatuhan terhadap batas risiko. Kebijakan

manajemen risiko dan sistem direview secara berkala

untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar,

produk dan jasa yang ditawarkan.

Proses mitigasi yang dilakukan PT. Bank Sulteng

dalam mengelola risiko adalah sebagai berikut:

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian dari counterparty

yang tidak mampu memenuhi kontrak kewajiban

mereka. Untuk memastikan penurunan nilai kredit

cepat terdeteksi, portofolio kredit secara aktif

dimonitor pada setiap lapisan struktur risiko dan

akan diatasi melalui penerapan strategi perbaikan.

Direksi telah mendelegasikan tanggung jawab bagi

pengawasan terhadap risiko kredit. Divisi kredit

bertanggung jawab untuk manajemen risiko kredit

PT. Bank Sulteng, termasuk:

Risk Management Framework

The Board of Directors have the responsibility as a

whole, towards the establishment and oversight of

the framework of risk management implementation

of the bank. The Board of Directors have established

the Asset and Liability Committee (ALCO), Credit

and Operational Risk Committee is responsible

for developing and monitoring the bank’s risk

management policies in the designated area. All

Board committees have executive and non-executive

members and report regularly to the Board on their

activities.

Risk management policies of the bank are made to

identify and analyze the risks faced by bank, to set

a limit on the risks and appropriate controls and

monitor risks and adherence to risk limits. Risk

management policies and systems are reviewed

regularly to review the market changes, also products

and services offered.

Mitigation process conducted by PT. Bank Sulteng in

managing risk are as follows:

Credit Risk

Credit risk is the risk of loss from the counterparty

that unable to meet their contractual obligations. To

ensure rapid detection of credit impairment, the loan

portfolio is actively monitored at each layer of the

structure and the risks will be addressed through the

implementation of improvement strategies.

The Board of Directors has delegated responsibility

for the oversight of credit risk. Credit Division is

responsible for Bank Sulteng credit risk management,

which include:

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 97

10

Page 101: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Merumuskan kebijakan kredit yang meliputi

persyaratan agunan, kredit penilaian, penilaian

risiko dan pelaporan, prosedur dokumenter dan

hukum dan sesuai dengan persyaratan peraturan

dan perundang-undangan.

• Untuk persetujuan dan perpanjangan fasilitas

kredit, batas otorisasi dialokasikan untuk petugas

kredit. Fasilitas yang lebih besar memerlukan

persetujuan oleh divisi kredit, kepala divisi

kredit, komite kredit atau dewan direksi yang

membidangi masalah tersebut.

• Manajemen memfokuskan, mengembangkan

dan mengkategorikan risiko kredit bank sesuai

dengan tingkat kerugian keuangan yang akan

dihadapi. Sistem penilaian risiko digunakan

dalam menentukan eksposur kredit.

• Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk

memberikan hasil yang baik kepada bank dalam

mengelola risiko kredit.

Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah risiko bahwa perubahan harga

pasar seperti suku bunga, akan mempengaruhi

pendapatan atau nilai dari instrumen keuangan.

Risiko tingkat bunga bank merupakan kegiatan

yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan

bunga, mengingat tingkat suku bunga tersebut

sesuai dengan strategis bisnis bank. Kegiatan

manajemen dalam memonitoring aset dan liabilitas

bank dilakukan terhadap setiap perubahan tingkat

suku bunga. Adapun pengelolaan risiko suku bunga

disertai dengan pemantauan sensitifitas aset

keuangan dan liabilitas bank untuk meningkatkan

atau menurunkan tingkat suku bunga pasar.

• Formulating credit policies that cover collateral

requirements, credit assessment, risk assessment

and reporting, documentary and legal procedures

and in accordance with regulatory requirements

and legislation.

• For credit facilities approval and renewal, the

authorized limits allocated to loan officers.

Larger facilities require approval by the credit

department, division head of credit, the credit

committee or board of directors in charge of in

accordance to the issues.

• Management focuses, develops and categorizes

the bank credit risk in accordance with the level

of financial losses which will be encountered.

Risk scoring system used in determining credit

exposure.

• Provide education and training to deliver good

results in managing the bank’s credit risk.

Market Risk

Market risk is the risk in market prices change such

as interest rates, which will affect the income or value

of financial instruments.

Bank interest rate risk is an activity aimed at interest

income optimization, given the level of interest rates

is consistent with the bank’s business strategically.

Management activities in monitoring the bank’s

assets and liabilities carried out against any change

in interest rates. As for interest rate risk management

is accompanied by monitoring the sensitivity of

financial assets and liabilities of banks to increase or

decrease in market interest rates.

Annual Report PT. Bank Sulteng 98

Page 102: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

10

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat

pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada

saat bank memiliki posisi terbuka. Bank tidak memiliki

saldo dan transaksi dalam mata uang asing. Dengan

demikian, Bank tidak menghadapi risiko nilai tukar.

Tidak terdapat risiko pada bagian Treasury dan

Investasi karena modal kurang dari 1,00% dari

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

karena Bank bukan merupakan Bank Devisa (Low).

Pada posisi 31 Desember 2015 surat berharga yang

dimiliki adalah berupa Sertifikat Bank Indonesia yang

dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo

(held to maturity) dan termasuk dalam banking book

yang tidak dipertimbangkan pengukuran risiko pasar.

Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak

memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya

(membayar kepada kreditur atau melunasi hutang-

hutangnya pada saat jatuh tempo). Risiko likuiditas

dapat diperkecil dengan suatu perencanaan cash

flow dan pengelolaan kelebihan dana yang tepat

dengan tetap mengantisipasi kebutuhan dan

kewajiban di masa yang akan datang. Pengelolaan

likuiditas dan risiko pendanaannya diawasi oleh

Komite ALCO. Kebijakan risiko likuiditas merupakan

tanggung jawab manajemen dan strategis yang harus

diambil untuk menjamin likuiditas yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan Bank sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Exchange rate risk is the risk of loss due to the

movement in the opposite of the exchange rate at

the time the bank has open positions. Banks do not

have balances and transactions in foreign currencies.

Thus, the Bank does not face exchange rate risks.

There is no risk on the part of Treasury and

Investments for capital which has less than 1.00%

of the Capital Adequacy Ratio (CAR) since the Bank

is not an Exchange Bank (Low). On December 31,

2015 position of securities held is in the form of

Bank Indonesia Certificates are classified as held to

maturity and are included in the banking book are not

considered market risk measurement.

Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk where the Bank have

insufficient funds to meet its obligations (to pay to

the lender or pay off its debts at maturity). Liquidity

risk can be minimized by a cash flow planning and

management of surplus funds the right to continue

to anticipate the needs and obligations in the

future. Management of liquidity and funding risk is

supervised by ALCO Committee. Liquidity risk policy

is the responsibility of management and ideally

should be taken to ensure sufficient liquidity to meet

the needs of the Bank in accordance with applicable

regulations.

99 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 103: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Ukuran utama yang digunakan oleh Bank untuk

mengelola risiko likuiditas adalah rasio aset lancar

bersih terhadap simpanan nasbah. Rasio aktiva

lancar bersih dianggap sebagai uang tunai dan kas

pada aktiva lancar dikurangi dengan simpanan dari

Bank (Giro pada Bank lain). Untuk memantau tingkat

risiko likuiditas, Bank melakukan analisis jatuh tempo

aset dan kewajiban secara periodik.

Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain

disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal

yang mempengaruhi operasional Bank. Tujuan Bank

adalah untuk mengelola risiko operasional sehingga

dapat menghindari kerugian keuangan dan reputasi

Bank.

Adapun tanggung jawab untuk meminimalisir

terjadinya risiko operasional yang dapat

mempengaruhi kegiatan Bank, antara lain sebagai

berikut:

• Penyesuaian dan pemisahan tugasserta otorisasi

transaksi bank.

• Pemantauan operasional bank.

• Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

• Mengontrol seluruh dokumentasi dan prosedur

bank.

• Jika terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam

operasional bank akan dilakukan pelaporan dan

pengusulan tindakan perbaikan.

• Melakukan pelatihan dan pengembangan

pegawai terhadap risiko operasional.

• Memitigasi risiko yang mungkin timbul.

The main measure used by the Bank for managing

liquidity risk is the ratio of net liquid assets to deposits

nasbah. The ratio of net current assets are considered

as cash and cash current assets less the deposits

of the Bank (Bank Giro on the other). To monitor the

level of liquidity risk, the Bank analyzes the maturity

of assets and liabilities on a periodic basis.

Operational Risk

Operational risk is the risk that is due to insufficiency

or failed internal processes, human error, system

failure or external problems affecting the operations

of the Bank. The Bank’s goal is to manage operational

risk to avoid financial losses and reputation of the

Bank at all cost.

Responsibilities to minimize operational risks that

could adversely affect the Bank, are as follows:

• Adjustment and separation of duties as well as

bank transaction authorization.

• Bank operation monitoring.

• Conducted in accordance with the legislation in

force.

• Controlling the entire documentation and bank

procedures.

• If an error or failure in the operation occurs,

remedial action will conducted by the bank,

measurements are in the likes of report and

proposal.

• Conduct training and development of employees

against operational risks.

• Mitigating the risks that may arise sometime in

the future.

Annual Report PT. Bank Sulteng 100

Page 104: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

11

Information Technology Development

Pengembangan Teknologi informasi merupakan

aspek penting dalam meningkatkan kualitas

pelayanan terhadap nasabah dan untuk

meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan

ini juga dapat meningkatkan kompetisi bank terhadap

pesaing dalam meraih pangsa pasar yang lebih baik.

Penggunaan teknologi informasi meningkatkan

kecepatan proses, integritas data (keamanan

data), kerahasiaan dan fleksibelitas bagi pengguna

(nasabah).

Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan

Teknologi Informasi oleh Bank Umum merujuk

Peraturan Bank Indonesia No 9/15/PBI 2007

dimana Bank melakukan identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko yang

berhubungan dengan penyelenggaraan TI. Adapun

upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng dalam

pengembangan Teknologi Informasi adalah sebagai

berikut:

1. Pembuatan Aplikasi Perhitungan CKPN

2. Pembuatan Aplikasi PSAK 50/55

3. Pembuatan Aplikasi e-Dapem

4. Pembuatan Aplikasi Cash Management System

(CMS) berupa Inquiry Rekening Pemerintah

5. Pembuatan Sistem Informasi Gaji

Development of information technology is an

important aspect in the service qulity improvements

to customers and operational efficiency. IT

development can also increase bank competition

against competitors in gaining better market share.

The usage of information technology increases

the speed of the process, data integrity & security,

confidentiality and flexibility for users/customers.

Implementation of Risk Management in the Use of

Information Technology by Commercial Banks refer to

Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI 2007 where

the Bank needs to identify, measure, monitor and

control risks associated with the implementation of IT.

The efforts taken by Bank Sulteng in the development

of Information Technology are as follows:

1. CKPN app development calculation

2. IAS 50/55 app development

3. e-Dapem app development

4. Cash Management System (CMS) app

development in the form of Government Account

Inquiry

5. Salary Information System app development

101 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Pengembangan Teknologi Informasi & Operasional IT & Operation Development

Page 105: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Teknologi Informasi menuntut kedinamisan

sehingga perkembangannya akan sangat cepat dan

berpengaruh terhadap perkembangan aplikasinya.

Hal ini memerlukan perencanaan yang handal dan

teliti untuk dapat mengantisipasi perkembangannya

dimasa mendatang. Sehingga perencanaan

pengembangan atas penerapan Teknologi Informasi

sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah-

langkah ke depan. Diperlukan Rencana Strategis

jangka pendek maupun jangka panjang yang harus

selalu dievaluasi dari waktu ke waktu, termasuk

rencana pemilihan strategi untuk menjadi Regional

Champion. Dalam hal ini Bank Sulteng telah

merencanakan beberapa strategi tersebut, terdiri

dari:

1. Arsitektur dan Capacity-IT Planning jangka

panjang

a. Merancang core banking Bank Sulteng agar

dapat mendukung pengembangan produk/jasa,

informasi manajemen dan laporan keuangan

termasuk sarana penunjangnya.

b. Monitoring 2 kali setahun kecukupan jaringan

komunikasi yang tersedia untuk mendukung

kecepatan proses transaksi.

c. Merancang dan mengantisipasi IT Capacity

skala 5 tahunan atas peningkatan transaksi dan

customer base jaringan secara konvensional dan

elektronik.

d. Organisasi TI perlu memiliki beberapa fungsi:

• Helpdesk

• Call center

Information Technology development requires

variables for its quick development and directly

affecting the application. This requires a reliable and

careful planning to anticipate future developments.

So the development planning for the implementation

of Information Technology is needed to determine

the next steps. Necessary Strategic Plan for short-

term and long-term should always be evaluated from

time to time, including for the election of a strategy

to become a Regional Champion. Regarding that

of Regional Champion preparation, Bank Sulteng

readies the following plans:

1. Capacity-IT architecture and long-term planning

a. Designing Bank Sulteng’s core banking system

to support new product/service development,

information management and financial

statements, including supporting facilities.

b. Twice-annual monitoring the adequacy of

available communication networks for supports

transaction processing speed.

c. Design and anticipate the annual scale-5 “IT

Capacity” on the increasing transactions and

customer base in the conventional and electronic

networks.

d. IT organizations need to have several functions:

• Helpdesk

• call center

Annual Report PT. Bank Sulteng 102

Page 106: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

11

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 103

Page 107: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Optimalisasi support kepada layanan serta

produk dan jaringan

a. Memfasilitasi keberadaan e-Banking (SMS

Banking)

b. Otomatis Pelaporan APU (Anti Pencucian

Uang)

c. Sentralisasi Pelaporan

d. Sentralisasi Arsip

Saat ini PT. Bank Sulteng telah memiliki fitur

layanan ATM Bersama dan fitur standar perbankan

lainnya, namun belum memiliki cakupan yang

lebih luas seperti pembayaran telepon, listrik, bill

payment, layanan kartu kredit dan kartu debit.

Ke depan akan diupayakan untuk mengakomodir

kebutuhan tersebut secara bertahap sebagaimana

yang telah ditetapkan dalan Rencana Bisnis Bank

PT. Bank Sulteng guna memberikan kemudahan

bagi nasabah sehingga dapat menjaga loyalitas

dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi

yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi

peningkatan fee based income dari sisi non kredit.

2. Optimization of support to the services and

products and network

a. Facilitate the availability of e-Banking (SMS

Banking)

b. Automated Reporting AML (Anti Money

Laundering)

c. Centralized Reporting

d. Centralized Archive

Currently PT. Bank Sulteng has ATM Bersama

service and other regular banking features, but

Bank Sulteng needs to have a wider scope such

as payment of telephone, electricity, bill payment,

credit card services and debit cards. The future will

be sought to accommodate these needs gradually

as established role in the PT. Bank Sulteng

Business Plan order to provide convenience for

customers so as to maintain loyalty and customer

convenience in the transaction, which in turn will

contribute to an increase in fee-based income

from non-credit side.

Annual Report PT. Bank Sulteng 104

Page 108: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank Sulteng terus mengupayakan kemudahan akses

bagi semua nasabah dan calon nasabahnya melalui

jaringan pelayanan yang terus diperluas hingga ke

semua tingkat kecamatan dalam Provinsi Sulawesi

Tengah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jasa

perbankan dan solusi finansial yang efektif hingga ke

seluruh lapisan masyarakat. Bersamaan dengan itu,

Bank Sulteng juga akan terus berinovasi dalam hal

variasi produk finansial dan manajemen keuangan

setiap nasabah, sehingga masyarakat Sulwesi

Tengah dapat merasakan manfaat perbankan yang

komprehensif.

Bank Sulteng strives to pursue the ease of access for

all customers and potential customers through an

extensive network of service to all the sub-districts

in Central Sulawesi province. This particular move

is intended to provide enhanced banking services

and also financial solutions more effectively to the

society as a whole. At the same time, Bank Sulteng

will also continue to innovate in terms of variety of

financial products and management to all of the

customers, so that people of Central Sulawesi can

feel the comprehensive benefit of Bank Sulteng

banking services.

Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang

Kantor Pusat Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Tel. (0451) 429509-424537

Fax (0451) 452836

Kantor Cabang Utama Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Tel. (0451) 429509-424537

Fax (0451) 452836

Kantor Cabang Luwuk Jl. Ahmad Yani No. 146, Luwuk

Tel. (0461) 21600-21333

Fax (0461) 23231

Kantor Cabang Bungku Jl. Trans Sulawesi No. Bungku

Tel. (0411) 402199

Fax (0411) 402198

Kantor Cabang Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 50 Parigi

Tel. (0450) 21699

Fax (0450) 21698

Kantor Cabang Salakan Jl. KRI Tongkol No. 20 Salakan

Tel. (0462) 21800

Fax (0462) 21782

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Kantor Alamat

105

12

Page 109: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan Service Networks

Service Networks and Branch Office Address

Office Address

Head Office

Main Branch Office Luwuk Branch Office

Bungku Branch Office

Parigi Branch Office

Salakan Branch Office

Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Tel. (0451) 429509-424537

Fax (0451) 452836

Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Tel. (0451) 429509-424537

Fax (0451) 452836 Jl. Ahmad Yani No. 146, Luwuk

Tel. (0461) 21600-21333

Fax (0461) 23231

Jl. Trans Sulawesi No. Bungku

Tel. (0411) 402199

Fax (0411) 402198

Jl. Trans Sulawesi No. 50 Parigi

Tel. (0450) 21699

Fax (0450) 21698

Jl. KRI Tongkol No. 20 Salakan

Tel. (0462) 21800

Fax (0462) 21782

Annual Report PT. Bank Sulteng 106

Page 110: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat Kantor Cabang

Kantor Alamat

Kantor Cabang Buol Jl. Pulau Sumatera No. 21 Poso

Tel. (0445) 211134

Fax (0445) 211222

Kantor Cabang Poso Jl. Pulau Sumatera No. 21 Poso

Tel. (0452) 21918

Fax (0452) 21320

Kantor Cabang Tolitoli Jl. Sultan Hasanuddin No. 53 Tolitoli

Tel. (0453) 22530-22531

Fax (0453) 23033

Kantor Cabang Pembantu Donggala Jl. Pettalolo No. 97 Donggala

Tel. (0457) 71920

Fax (0457) 72029

Kantor Cabang Pembantu Ampana Jl. R. A. Kartini No. 14 Ampana

Tel. (0464) 21433

Fax (0464) 21444

Kantor Cabang Pembantu Morowali Jl. Yos Sudarso No. 33 Kolonodale

Tel. (0465) 21513

Fax (0465) 21528

Kantor Cabang Banggai Laut Jl. Mampaliasan No. 39 Kel. Lompio

Tel. (0462) 21103

Fax (0462) 21115

Kantor Cabang Pembantu Paleleh Jl. Tadulako No. Paleleh

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 107

12

Page 111: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Office

Service Networks & Branch Office Address

Address

Buol Branch Office Jl. Syarif Mansyur No. 64 Buol

Tel. (0445) 211134

Fax (0445) 211222

Poso Branch Office Jl. Pulau Sumatera No. 21 Poso

Tel. (0452) 21918

Fax (0452) 21320

Tolitoli Branch Office Jl. Sultan Hasanuddin No. 53 Tolitoli

Tel. (0453) 22530-22531

Fax (0453) 23033

Donggala Subsidiary Office Jl. Pettalolo No. 97 Donggala

Tel. (0457) 71920

Fax (0457) 72029

Ampana Subsidiary Office Jl. R. A. Kartini No. 14 Ampana

Tel. (0464) 21433

Fax (0464) 21444

Morowali Subsidiary Office Jl. Yos Sudarso No. 33 Kolonodale

Tel. (0465) 21513

Fax (0465) 21528

Banggai Laut Subsidiary Office Jl. Mampaliasan No. 39 Kel. Lompio

Tel. (0462) 21103

Fax (0462) 21115

Paleleh Subsidiary Office Jl. Tadulako No. Paleleh

Annual Report PT. Bank Sulteng 108

Page 112: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat Kantor Kas

Kantor

Kantor Kas Tentena

Kantor Kas Lambunu

Kantor Kas Bahomotefe

Kantor Kas Beteleme

Kantor Kas Batui

Kantor Kas Wakai

Kantor Kas Soni

Office

Tentena Cash Office

LamDunu Cash Office

Bahomotefe Cash Office

Beteleme Cash Office

Batui Cash Office

Wakai Cash Office

Soni Cash Office

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 109

12

Page 113: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Alamat

Kecamatan Puselembah Kab. Poso

Kecamatan Bolano-Lambunu Kab. Parigi-Moutong

Kecamatan Bahomotefe. Kab. Morowali

Kecamatan Lembo, Kab. Morowali utara

Jl. Trans Sulawesi Kec. Batui

Kecamatan Wakai Tojo Una-Una

Kecamatan Dampal Selatan . Kab. Tolitoli

Cash Offices & Service Networks

Address

Puselembah District, Poso Regency

Bolano-Lambunu District, Parigi-Moutong Regency

Bahomotefe District, Morowali Regency

Lembo District, North Morowali Regency

Jl. Trans Sulawesi, Batui District

Wakai District, Tojo Una-Una Regency

South Dampal District, Tolitoli Regency

Annual Report PT. Bank Sulteng 110

Page 114: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat Kegiatan Pelayanan Kas

Kantor Alamat

1. KPP Palu Kantor Pajak Palu

2. Palu Samsat Corner Jl. Emy Saelan Komp. Mall Tatura Palu Kav. 36

3. Ktr. Gubernur Sulawesi Tengah Jl. Sam Ratulangi No. 101 Palu

4. Kantor Samsat Palu Jl. R.A. Kartini Palu

5. RS. Undata Palu Jl. DR. Yos Sudarso Palu

6. Ktr. Walikota Palu Jl. Balai Kota Selatan Palu

7. RS. Madani Palu Kompleks Rumah Sakit Madani Mamboro

8. Bandara Mutiara Jl. Abd. Rahman Saleh Palu

9. Ktr. Pajak Tolitoli Kantor Pajak Tolitoli

10. Samsat Tolitoli Kantor Samsat Tolitoli

11. DPPKAD Tolitoli Kantor DPPKAD Tolitoli

12. Kulawi Selatan (sigi) Kantor Camat Kulawi Selatan

13. Samsat (sigi) Kantor Samsat Sigi

14. Kantor Bupati Bora (sigi) Kantor Bupati Bora Sigi

15. Camat Palolo (sigi) Kantor Camat Palolo

16. Camat Dolo (sigi) Kantor Camat Dolo

17. Camat Marawola (sigi) Kantor Camat Marawola

18. Camat Kulawi (sigi) Kantor Camat Kulawi

19. Kantor Bupati Tojo Unauna Jl. Merdeka No. 1 Ampana

20. Samsat Tojo Unauna Kantor Samsat Ampana

21. Samsat Parigi Kantor Samsat Parigi

22. Kantor Bupati Parimo Kompleks Kantor Bupati Parigi-Moutong

23. Ktr. Pajak Poso Kantor Pajak Poso

24. DPPKAD Buol Kantor DPPKAD Buol

25. Kantor Bupati Banggai Jl. Bukit Halimun Banggai (Luwuk)

26. Kantor Bupati Morowali Kompleks Kantor Bupati Morowali

27. Kantor Perizinan Donggala Jl. Gunung Bale Donggala

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 111

12

Page 115: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Payment Points Networks & Cash Service Addresses

Office Address

1. KPP Palu Palu Tax Office

2. Palu Samsat Corner Jl. Emy Saelan Komp. Mall Tatura Palu Kav. 36

3. Central Sulawesi Governor Office Jl. Sam Ratulangi No. 101 Palu

4. Samsat Office Palu Jl. R.A. Kartini Palu

5. Undata Hospital Palu Jl. DR. Yos Sudarso Palu

6. Palu Regent Office Jl. Balai Kota Selatan Palu

7. Madani Hospital Palu Madani Mamboro Hospital Complex

8. Mutiara Airport Jl. Abd. Rahman Saleh Palu

9. Tolitoli Tax Office Tolitoli Tax Office

10. Samsat Tolitoli Tolitoli Samsat Office

11. DPPKAD Tolitoli Tolitoli DPPKAD Office

12. South Kulawi (Sigi) Kulawi Selatan Regent Office

13. Samsat (Sigi) Sigi Samsat Office

14. Regent Office Bora (Sigi) Bora Sigi Regent Office

15. Palolo Regent (Sigi) Palolo Regent Office

16. Dolo Regent (Sigi) Dolo Regent Office

17. Marawola Regent (Sigi) Marawola Regent Office

18. Kulawi Regent (Sigi) Kulawi Regent Office

19. Tojo Unauna Regent Office Jl. Merdeka No. 1 Ampana

20. Samsat Tojo Unauna Ampana Samsat Office

21. Samsat Parigi Parigi Samsat Office

22. Regent Office Parimo Kompleks Regent Office Parigi-Moutong

23. Poso Tax Office Poso Tax Office

24. DPPKAD Buol Office DPPKAD Buol

25. Banggai Regent Office Jl. Bukit Halimun Banggai (Luwuk)

26. Morowali Regent Office Morowali Regent Office Complex

27. Donggala Licensing Office Jl. Gunung Bale Donggala

Annual Report PT. Bank Sulteng 112

Page 116: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat Kegiatan Pelayanan Kas

Kantor Alamat

Payment Point Kantor Camat Palolo Kantor Camat Palolo

Payment Point Kantor Camat Dolo Kantor Camat Dolo

Payment Point Kantor Camat Marawola Kantor Camat Marawola

Payment Point Kantor Camat Kulawi Kantor Camat Kulawi

Payment Point Kantor Samsat Parigi Kantor Samsat Parigi

Payment Point Kantor Pajak Tolitoli Kantor Pajak Tolitoli

Payment Point Kantor Pajak Palu Kantor Pajak Palu

Payment Point Kantor Pajak Poso Kantor Pajak Poso

Payment Point Kantor Pajak Parigi Kantor Pajak Parigi

Payment Point Kantor Pajak Donggala Kantor Pajak Donggala

Payment Point Kantor Pajak Buol Kantor Pajak Buol

Payment Point Kantor Pajak Morowali Kantor Pajak Morowali

Payment Point Kantor Pajak Salakan Kantor Pajak Salakan

Payment Point Kantor Perizinan Palu Kantor Perizinan Palu

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 113

12

Page 117: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Service Networks & Cash Service Address

Office Address

Palolo District Payment Point Palolo District Office

Dolo District Payment Point Dolo District Office

Marawola District Payment Point Marawola District Office

Kulawi District Payment Point Kulawi District Office

Samsat Parigi Payment Point Samsat Parigi Office

Tolitoli Tax Office Payment Point Tolitoli Tax Office

Palu Tax Office Payment Point Palu Tax Office

Poso Tax Office Payment Point Poso Tax Office

Parigi Tax Office Payment Point Parigi Tax Office

Donggala Tax Office Payment Point Donggala Tax Office

Buol Tax Office Payment Point Buol Tax Office

Morowali Tax Office Payment Point Morowali Tax Office

Salakan Tax Office Payment Point Salakan Tax Office

Palu Licensing Office Payment Point Palu Licensing Office

Annual Report PT. Bank Sulteng 114

Page 118: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat ATM

ATM Alamat Jumlah

Kantor Cabang Utama Palu Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu 2 Unit

Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Jl. Sam Ratulangi No. 101 Palu 1 Unit

Mali Tatura Palu Jl. Emmy Saelan Palu 1 Unit

Grand Hero Jl. Basuki Rahmat Palu 1 Unit

RSU Undata Palu Jl. Trans Sulawesi Tondo Palu 1 Unit

Kantor Samsat Prop. Sulteng Jl. R. A. Kartini Palu 1 Unit

RSU Madani Kompleks RSU Madani Mamboro 1 Unit

Swissbel Hotel Jl. Malonda Palu 1 Unit

SPBU Palupi Jl. Ngusti Ngurara Palu 1 Unit

Kantor Walikota Jl. Balai Kota Selatan 1 Unit

Kantor Bappeda Propinsi Jl. M. Yamin Palu 1 Unit

Kantor Dinas Kesehatan Propinsi Jl. Kartini Palu 1 Unit

Kantor BKD Propinsi Jl. Sam Ratulangi Palu 1 Unit

Kantor Dikjar Prop. Sulteng Jl. Setia Budi Palu 1 Unit

Wisma Kabupaten Donggala Jl. Diponegoro Palu 1 Unit

Kantor Diperindakop Kota Palu Jl. S. Parman Palu 1 Unit

Museum Prop. Sulteng Jl. Kemiri Palu 1 Unit

Galery Gatsumaya Jl. Mesjid Raya Palu 1 Unit

Swalayan Fitrah Jl. Dwi Sartika Palu 1 Unit

Swalayan Niil Jl. Puo Bongo Palu 1 Unit

Kantor Camat Palolo Kantor Camat Palolo 1 Unit

SPBU Arba Jl. M. Yamin Palu 1 Unit

Pizza Hut Jl. Emmy Saelan Palu 1 Unit

Star Kitchen Jl. Basuki Rahmat Palu 1 Unit

Star Kitchen Jl. 1 Gusti Ngura Ral Palu 1 Unit

Palu Grand Mall Jl. Diponegoro Palu 1 Unit

Swalayan Hokky Houseware Jl. Kimaja Palu 1 Unit

Kantor Telkom Palu Jl. Juanda Palu 1 Unit

Bandara Mutiara Sis-Aldjufri Kompleks Bandara Mutiara Sis-Aldjufri 1 Unit

Kantor Cabang Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 50 Parigi 1 Unit

Kantor RSU Anuta Loko Parigi Jl. Trans Sulawesi Parigi 1 Unit

Kantor Bupati Parigi-Moutong Jl. Trans Sulawesi Parigi 1 Unit

SPBU Tolai Jl. Trans Sulawesi Tolai 1 Unit

Kantor Cabang Luwuk Jl. Ahmad Yani No. 16 Lwuk 2 Unit

Kantor Bupati Banggai Kompleks Kantor Bupati Banggai 1 Unit

RSU Luwuk Jl. Trans Sulawesi Luwuk 1 Unit

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 115

12

Page 119: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

ATM Service Address

ATM Unit Address Unit Total

Palu Main Branch Office Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu 2 Units

Sulawesi Tengah Governor Office Jl. Sam Ratulangi No. 101 Palu 1 Unit

Mali Tatura Palu Jl. Emmy Saelan Palu 1 Unit

Grand Hero Jl. Basuki Rahmat Palu 1 Unit

Undata Palu General Hospital Jl. Trans Sulawesi Tondo Palu 1 Unit

Prop. Sulteng Samsat Office Jl. R. A. Kartini Palu 1 Unit

Madani General Hospital Kompleks RSU Madani Mamboro 1 Unit

Swissbel Hotel Jl. Malonda Palu 1 Unit

Palupi Gas Station Jl. Ngusti Ngurara Palu 1 Unit

Mayor Office Jl. Balai Kota Selatan 1 Unit

Bappeda Province Office Jl. M. Yamin Palu 1 Unit

Health Agency Office Jl. Kartini Palu 1 Unit

BKD Province Office Jl. Sam Ratulangi Palu 1 Unit

Dikjar Office Sulteng Jl. Setia Budi Palu 1 Unit

Donggala Regency Office Jl. Diponegoro Palu 1 Unit

Diperindakop Palu Office Jl. S. Parman Palu 1 Unit

Sulteng Province Museum Jl. Kemiri Palu 1 Unit

Gatsumaya Gallery Jl. Mesjid Raya Palu 1 Unit

Fitrah Convenience Store Jl. Dwi Sartika Palu 1 Unit

Niil Convenience Store Jl. Puo Bongo Palu 1 Unit

Palolo District Office Kantor Camat Palolo 1 Unit

Arba Gas Station Jl. M. Yamin Palu 1 Unit

Pizza Hut Jl. Emmy Saelan Palu 1 Unit

Star Kitchen Jl. Basuki Rahmat Palu 1 Unit

Star Kitchen Jl. 1 Gusti Ngura Ral Palu 1 Unit

Palu Grand Mall Jl. Diponegoro Palu 1 Unit

Hokky Houseware Convenience Store Jl. Kimaja Palu 1 Unit

Telkom Palu Office Jl. Juanda Palu 1 Unit

Mutiara Sis-Aldjufri Airport Kompleks Bandara Mutiara Sis-Aldjufri 1 Unit

Parigi Branch Office Jl. Trans Sulawesi No. 50 Parigi 1 Unit

Anuta Loko Parigi General Hospital Jl. Trans Sulawesi Parigi 1 Unit

Parigi-Moutong Regent Office Jl. Trans Sulawesi Parigi 1 Unit

Tolai Gas Station Jl. Trans Sulawesi Tolai 1 Unit

Luwuk Branch Office Jl. Ahmad Yani No. 16 Luwuk 2 Units

Banggai Regent Office Kompleks Kantor Bupati Banggai 1 Unit

Luwuk General Hospital Jl. Trans Sulawesi Luwuk 1 Unit

Annual Report PT. Bank Sulteng 116

Page 120: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jaringan Pelayanan & Alamat ATM

ATM Alamat Jumlah

Shopping Mall Luwuk Kompleks Shopping Luwuk 2 Units

Kantor Kas Batui Jl. Trans Sulawesi Batui Kab. Banggai 1 Unit

Kantor Cabang Bungku Jl. Trans Sulawesi No. Bungku 1 Unit

Kantor Bupati Morowali Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

Kantor Kas Bahomotefe Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

RSU Bungku Morowali Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

Kantor Cabang Tolitoli Jl. Panjaitan No. 35 Tolitoli 3 Unit

Kantor Badan Keuangan Tolitoli Komplek Kantor Badan Keuangan 1 Unit

Cabang Buol Jl. Syarif Mansyur No. 64 Buol 1 Unit

SPBU Buol Jl. Syarif-Mansyur Buol 1 Unit

Kantor Bupati Buol Kompleks Kantor Bupati Buol 1 Unit

Kantor Pekerjaan Umum Buol Kompleks Kantor Pu Buol 1 Unit

Cabang Salakan Jl. Kri Tongkol No. 21 Salakan 2 Unit

Cabang Pembantu Ampana Jl. R.A. Kartini No. 14 Ampana 2 Unit

Kantor Bupati Tojo Una-Una Kompleks Kantor Bupati Tojo Una-Una 1 Unit

RSU Ampana Kompleks RSU Ampana 1 Unit

Cabang Pembantu Morowali Jl. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale 1 Unit

RSU Kolonodale Kompleks RSU Kolonodale 1 Unit

Kantor Kas Beteleme Jl. Trans Sulawesi 1 Unit

Cabang Pembantu Donggala Jl. Pettalolo No. 97 Donggala 1 Unit

Kantor Bupati Donggala Jl. Jati Gunung Bale Donggala 1 Unit

SPBU Donggala Jl. Trans Sulawesi Donggala 1 Unit

Cabang Pembantu Bangkep Jl. S. A. Amir No. 2 Bangkep 1 Unit

Kantor Cabang Sigi Jl. Lasoso Biromaru 1 Unit

Kantor Bupati Sigi Jl. Lasoso Biromaru 1 Unit

Total 71 Units

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 117

12

Page 121: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

ATM Service Address

ATM Unit Address Unit Total

Luwuk Shopping Mall Kompleks Shopping Luwuk 2 Units

Batui Cash Office Jl. Trans Sulawesi Batui Kab. Banggai 1 Unit

Bungku Branch Office Jl. Trans Sulawesi No. Bungku 1 Unit

Morowali Regent Office Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

Bahomotefe Cash Office Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

Bungku Morowali General Hospital Jl. Trans Sulawesi Bungku 1 Unit

Tolitoli Branch Office Jl. Panjaitan No. 35 Tolitoli 3 Unis

Tolitoli Financial Agency Office Komplek Kantor Badan Keuangan 1 Unit

Buol Branch Office Jl. Syarif Mansyur No. 64 Buol 1 Unit

Buol Gas Station Jl. Syarif-Mansyur Buol 1 Unit

Buol Regent Office Kompleks Kantor Bupati Buol 1 Unit

Buol Public Works Office Kompleks Kantor Pu Buol 1 Unit

Salakan Branch Office Jl. Kri Tongkol No. 21 Salakan 2 Units

Ampana Subsidiary Office Jl. R.A. Kartini No. 14 Ampana 2 Units

Tojo Una-Una Regent Office Kompleks Kantor Bupati Tojo Una-Una 1 Unit

Ampana General Hospital Kompleks RSU Ampana 1 Unit

Morowali Subsidiary Office Jl. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale 1 Unit

Kolonodale General Hospital Kompleks RSU Kolonodale 1 Unit

Beteleme Cash Office Jl. Trans Sulawesi 1 Unit

Donggala Subsidiary Office Jl. Pettalolo No. 97 Donggala 1 Unit

Donggala Regent Office Jl. Jati Gunung Bale Donggala 1 Unit

Donggala Gas Station Jl. Trans Sulawesi Donggala 1 Unit

Bangkep Subsidiary Office Jl. S. A. Amir No. 2 Bangkep 1 Unit

Sigi Branch Office Jl. Lasoso Biromaru 1 Unit

Sigi Regent Office Jl. Lasoso Biromaru 1 Unit

Total 71 Units

Annual Report PT. Bank Sulteng 118

Page 122: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 6/10/

PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan

bank umum, bank telah mendesain tata cara penilaian

kesehatan bank dengan cakupan penilaian meliputi

permodalan, kualitas aktiva, manajemen, ekuitas,

likuiditas, dan sensitifitas terhadap risiko pasar

(CAMELS).

A. Summary Report

1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank

Sulteng pada tahun 2015 pada peringkat komposit

2, yang artinya mencerminkan kondisi Bank secara

umum ”Cukup Sehat”, sehingga dinilai mampu

menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari

perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya

tercermin dari peringkat faktorfaktor penilaian, antara

lain: Profil Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas,

dan Permodalan yang secara umum baik. Apabila

terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan

tersebut kurang signifikan.

Referring to Bank Indonesia regulation No. 6/10 / PBI

/ 2004 regarding the rating system for commercial

banks, the bank has designed procedures for

assessment of the health of banks with ratings

coverage Covers capital, Asset quality, Management,

Equity, Liquidity, and Sensitivity to market risk

(CAMELS).

A. Summary Report

1. Bank Rating

Based on the above table, the health level of PT. Bank

Sulteng in 2015 is on a composite rank 2, which

means that reflects the condition of banks in general

“Fit”, so it is considered capable of facing the negative

effects signifikat of changes in business conditions

and other external factors reflected in the ranking

factors of valuation, among others: Risk Profile, GCG

implementation, Profitability and Capital general

good. If there are weaknesses, the general weakness

of the less significant.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 119

13

No.

Faktor

Peringkat / Rating

Factors

Desember 2015 / December 2015

Desember 2014 / December 2014

1. GCG 2 2 GCG

2. Risk Profile 3 3 Risk Profile

3. Capital 2 2 Capital

4. Earnings 3 2 Earnings

Nilai Komposit 2 4 Composite Value

Page 123: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tingkat Kesehatan Bank Bank Health Level

B. Peringkat Komposit TKB

2. Peringkat Komposit Keseluruhan Posisi

B.

2.

Desember 2015

TKB Composite Rating

December 2015 Overall Composite Rating

Position

No. Faktor

Nilai / Value

Bobot / Weight Perolehan

Nilai / Value Gain

Factors

1. Risk Profile 3 30% 0,90 Risk Profile

2. GCG 2 40% 0,80 GCG

3. Earning 3 15% 0,45 Earning

4. Capital 2 15% 0,30 Capital

Nilai Komposit Keseluruhan 2,45 Total Composite Value

Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT.

Bank Sulteng pada tahun 2015 mencerminkan

kondisi Bank secara umum ”Cukup Sehat”, sehingga

dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor

eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-

faktor penilaian, antara lain: Profil Risiko, Penerapan

GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang secara

umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara

umum kelemahan tersebut kurang signifikan.

Based on the above table, the health level of PT. Bank

Sulteng in 2015 reflects the “fit” bank condition in

general, so it is considered capable to face significant

negative effects of changes in business conditions

and other external factors reflected in the ranking

factors of valuation, which are: Risk Profile, GCG,

Profitability, and Capitalwhichareallingoodcondition

in general. If there are happen to be weaknesses,

then the weaknesses are considered not significant

enough.

Annual Report PT. Bank Sulteng 120

Page 124: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

121 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 125: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng 122

Page 126: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

Kata Pengantar

Inti dari penerapan tata kelola perusahaan, atau

yang biasa disebut juga dengan Good Corporate

Governance, ialah untuk meningkatkan nilai

dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara

berkesinambungan yang berlaku atau berdampak

ke semua pihak terkait, baik dari sisi manajemen

termasuk staf dan pemegang saham serta pemangku

kepentingan, hingga ke nasabah yang tentunya

mengharapkan pelayanan di bidang perbankan

yang bisa dipercaya, diandalkan serta memiliki

transparansi.

Dengan menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai etika

yang berlaku, Bank Sulteng dalam usaha pencapaian

tata kelola perusahaan / Good Corporate Governance

yang baik selalu menjaga kepercayaan, kredibilitas

bank, serta upaya kontinyu terkait produk dan jasa

perbankan yang solid, yang mana menjadi bagian

dari faktor-faktor yang sangat menentukan bagi

perkembangan dan kelangsungan usaha bank.

Foreword

The core of the implementation of corporate

governance, or commonly referred to as the GCG, is to

increasethevalueandlong-termgrowthsustainability

to give impact to all parties, in terms of management

including staff and shareholders also stakeholders,

and customers who expect a trustworthy, reliable and

feature transparency banking services.

By continuously upholding the norms and ethical

values, Bank Sulteng in achieving the good corporate

governance/GCG always tries to maintain trust,

credibility, as well as efforts to continuously give

rock-solid banking products and services, which

became part of the factor which is crucial for the bank

development and survival.

123 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 127: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Untuk mencapai pelaksanaan Good Corporate

Governance yang baik dan sesuai dengan aturan,

Bank Sulteng senantiasa taat dengan prinsip-prinsip

dari GCG yang terdiri dari 5 poin penting, antara

lain adalah pertama, transparansi (transparency),

yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi

yang material dan relevan serta keterbukaan

dalam proses pengambilan keputusan. Kedua,

akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi

dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank

sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.

Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu

kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip pengelolaan Bank yang sehat Keempat,

independensi (independency) yaitu pengelolaan Bank

secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari

pihak manapun. Kelima, kewajaran (fairness) yaitu

keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

To achieve the implementation of Good Corporate

Governance and in accordance with the rules, Bank

Sulteng always follow the principle of 5 important

points of GCG, first, transparency, is openness

in expressing relevant material information and

transparency in the decision making process.

Second, accountability, is clarity of organ function

accountability and implementation from the bank

so that resulting in effective management. Third,

responsibility is the Bank management conformity

with the legislation in force and the principles of sound

management of the Bank. Fourth, independency,

is the bank management in a professional manner

with no influence/pressure from any party. Fifth,

fairness is justice and equality in fulfilling the rights

of stakeholders that arise under agreement and

legislation in force.

Annual Report PT. Bank Sulteng 124

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation of GCG

Page 128: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

Dalam rangka mewujudkan komitmen Bank dalam

melaksanakan ketentuan Bank Indonesia khususnya

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006,

yang di dalamnya ditegaskan bahwa “Bank wajib

menyusun laporan pelaksanaan Good Corporate

Governance pada setiap akhir tahun buku” serta

guna memenuhi transparansi pelaksanaan GCG Bank

sebagaimana dimaksud di dalam Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

bagi Bank Umum, Bank Sulteng menyusun laporan

Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk

tahun 2015 (periode Januari s/d Desember).

I. Pendahuluan

Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik,

atau yang biasa disebut dengan Good Corporate

Governance adalah hal penting untuk mencapai

misi demi mencapai pergerakan dan mendorong

laju pertumbuhan perekonomian daerah. PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang

selanjutnya disebut Bank Sulteng sebagai bank

umum sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) dan menyadari pentingnya penerapan

prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha

Bank demi kepentingan stakeholders seperti para

nasabah, investor, para pemegang saham serta

masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak

lainnya.

In order to actualize the bank’s commitment in

implementing the provisions of Bank Indonesia,

especially Regulation No. 8/4/PBI/2006 from Bank

Indonesia on Implementation of Good Corporate

Governance for Commercial Banks as amended by

Bank Indonesia Regulation Number 8/I4/PBI/2006,

which emphasized that “Banks are required to report

the implementation of Good Corporate Governance

at the end of each financial year” as well as to

meet the transparency of bank’s GCG as set forth

in Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/DPNP

dated 29 April 2013 on implementation of Good

Corporate Governance for Banks, as compliance to

aforementioned law and provisions, Bank Sulteng

prepared a report on the implementation of Good

Corporate Governance for the year 2015 (period of

January to December).

I. Introduction

Implementation of good corporate governance, or

referred to as GCG from this point forward is essential

to accomplish the mission to achieve growth

movement rate and expanding the regional economy.

Regional Development Bank Sulteng hereinafter

referred to as Bank Sulteng as a commercial bank

upholds the principles of good corporate governance

(GCG) and realize the importance of applying

these principles in every of its business activity in

the interests of stakeholders such as customers,

investors, shareholders and the public in general,

including employees and other parties.

125 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 129: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tata kelola perusahaan atau Good Corporate

Governance bagi bank umum sesuai dengan

Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal

30 Januari 2006 dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal

5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/

PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran

BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, dalam

rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi

kepentingan stakeholders dan meningkatkan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang

berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan

pelaksanaan Good Corporate Governance secara

tepat dan terukur. Dengan semakin kompleksnya

Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat

pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance

oleh perbankan.

Beberapa manfaat dari penerapan prinsip serta

kaidah tata kelola perusahaan / GCG yang konsisten

dan kontinyu, baik untuk bank daerah, para pemegang

saham, pemangku kepentingan, serta nasabah antara

lain adalah:

1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam

menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan,

akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,

kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan/

pengurusan Bank.

2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur,

mengefektifkan manajemen dan meningkatkan

pelayanan kepada stakeholders.

3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor,

nasabah dan debitur serta para pemegang

saham.

4. erlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan

tuntutan hukum.

Good Corporate Governance for commercial banks

are in compliance with Bank Indonesia Regulation No.

8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI NO.

8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on Amendments

to Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January 30,

2006 and Circular Letter No. 15/15/DPNP April 29,

2013, in order to improve the performance of the

Bank in order to protect the interests of stakeholders

and improve compliance with the legislation in

force, as well as ethical values generally accepted

in the banking industry, required the implementation

of Good Corporate Governance appropriately and

measurable. With the increasing complexity of risks

facing the bank, then also increase the need for good

corporate governance practices by banks.

Some of the benefits of consistent and continuous

application of the GCG principles, both for the good

of regional banks, shareholders, stakeholders, and

customers which include:

1. The increasing amount of management sincerity

in applying the principles of transparency,

accountability, responsibility, independence,

fairness and prudential banking in the

management/maintenance of the Bank.

2. The increased performance of the Bank, the

measured efficiency, streamlined management

and service improvements to stakeholders.

3. Increased interest and confidence of investors,

customers and debtors and also shareholders.

4. The protection of Bank from external intervention

and lawsuits.

Annual Report PT. Bank Sulteng 126

Page 130: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa

merugikan Bank.

2. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.

Bank Sulteng, menaati peraturan yang sudah

ditetapkan oleh Bank Indonesia yang dipaparkan di

Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal

30 Januari 2006 dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal

5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/

PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran

BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum, Bank Sulteng terus berupaya untuk melakukan

peningkatan kinerja yang signifikan dengan tetap

mengikut semua peraturan perundangan yang

berlaku, juga nilai etika dan budaya yang ada demi

terlindunginya kepentingan semua pihak.

1. Prinsip-Prinsip Utama Good Corporate

Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance

pada industri perbankan harus senantiasa

berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai

berikut:

• Transparansi (transparency) yaitu keterbukaan

dalam mengemukakan informasi yang

material dan relevan serta keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan;

• Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan

fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban

organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan

secara efektif;

• Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu

kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan prinsip

pengelolaan Bank yang sehat;

1. Minimize fraud occurrence that could be

detrimental to the Bank.

2. Provide contribution of optimal profit.

Bank Sulteng, following the rules set by Bank

Indonesia presented in Bank Indonesia Regulation

No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 and

PBI NO. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on

Amendments to Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated

January 30, 2006 and Circular Letter No. 15/15/

DPNP dated 29 April 2013 on Implementation of

Good Corporate Governance for Banks, Bank Sulteng

continue to strive to make a significant performance

improvement while still follow all applicable laws and

regulations, as well as ethical values and culture that

exist for the sake of protection of the interests of all

parties.

1. Key Principles of Good Corporate Governance

Implementation of Good Corporate Governance

in the banking industry should always be based

on five (5) basic principles which listed below:

• Transparency is the openness in expressing

material and relevant information as well as

transparency in the decision making process;

• Accountability, is the clarity of organ function

accountability and implementation from the bank

so that resulting in effective management;

• Responsibility, is the Bank management’s

conformity with the legislation in force and the

principles of the bank’s sound management;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 127

14

Page 131: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Independensi (independency) yaitu pengelolaan

Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan

dari pihak manapun; dan

• Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan

kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian

dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencantuman prinsip utama Good Corporate

Governance (GCG) dalam Kebijakan Umum Direksi

Tahunan (KUDT) bertujuan untuk mewujudkan

keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan

pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional

serta memastikan bahwa seluruhjajaran Bank Sulteng

akan selalu berpedoman pada Good Corporate

Governance (GCG) dalam menjalankan pekerjaannya

sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan

praktik Good Corporate Governance (GCG) secara

menyeluruh di Bank Sulteng seperti yang diisyaratkan

oleh Bank Indonesia, Bank Sulteng telah merancang

dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta

panduan implementasi Good Corporate Governance

(GCG) sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur

di dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/

PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP

tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good

Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum yang

telah diubah menjadi Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2014 perihal

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi

Bank Umum.

• Independency, is the Bank management in a

professional manner with no influence/pressure

from any party; and

• Fairness, is justice and equality in fulfilling

the rights of stakeholders that rise under the

agreement and the applicable rules and law.

Inclusion of the main principles of Good Corporate

Governance (GCG) in Directors Annual Public Policy

aims to achieve uniformity, language unity, common

vision and unity of operational movement and to

ensure that all employees of Bank Sulteng will

always be guided by the Good Corporate Governance

(GCG) while on their daily work. In order to improve

the application of the practice of Good Corporate

Governance thoroughly in Bank Sulteng as implied

by Bank Indonesia, Bank Sulteng has been designing

and enhance guidance policy and implementation

guidelines of Good Corporate Governance (GCG) in

accordance with Bank Indonesia’s regulation Number

8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 as amended by

Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated

October 5, 2006 and Bank Indonesia Circular Letter

No. 9/12/DPNP on May 30, 2007 concerning the

implementation of the Good Corporate Governance

(GCG) for commercial banks that have been converted

into Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/DPNP

April 29, 2014 concerning the Implementation of Good

Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks.

Annual Report PT. Bank Sulteng 128

Page 132: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Penerapan Good Corporate Governance

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

harus melakukan penilaian sendiri (self-

assessment) secara berkala meliputi 11 (sebelas)

faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu:

• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris

• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

• Penerapan benturan kepentingan

• Penerapan fungsi kepatuhan

• Penerapan fungsi audit intern

• Penerapan fungsi audit ekstern

• Penerapan manajemen Risiko termasuk sistem

pengendalian intern

• Penyediaan dana kepada pihak terkait (related

party) dan penyediaan dana besar (large

exposures)

• Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan Bank laporan pelaksanaan GCGdan

pelaporan internal dan

• Rencana strategis Bank.

Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate

Governance (GCG) yang dikelompokkan dalam suatu

Governance system yaitu:

1. Governance structure;

2. Governance process; dan

3. Governance outcome.

2. Good Corporate Governance Implementation

Implementation of Good Corporate Governance

(GCG) should conduct its own assessment (self-

assessment) regularly include 11 (eleven) GCG

implementation assessment factors listed below:

• Implementation of duties and responsibilities of

the Board of Commissioners

• Duties and responsibilities of the Board of

Directors

• Completion and implementation of the Committee

• Implementation of conflict of interest

• Implementation of compliance

• Application of the internal audit function

• Application of external audit function

• Application of risk management including internal

control systems

• Funds provisioning to related parties and large

exposures

• Transparency of financial and non-financial Bank

report on the implementation GCG and internal

reporting

• Last, Bank’s strategic plan.

An assessment of the implementation of Good

Corporate Governance (GCG), which are grouped in a

governance system, listed below:

1. Governance structure;

2. Governance process;

3. Governance outcome.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 129

14

Page 133: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

3. Visi, Misi, Motto dan Corporate Values

Visi Bank Sulteng

Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia,

terdepan di daerah, memahami kebutuhan

nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat,

membangun kemitraan yang saling menguntungkan

dan berkelanjutan.

Misi Bank Sulteng

• Memberikan layanan terbaik kepada nasabah

dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian.

• Mengoptimalkan peranan Bank Sulteng sebagai

lembaga intermediasi dengan tetap fokus pada

penyediaan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha

pembangunan daerah.

• Sebagai motor penggerak pertumbuhan

perekonomian dan pembangunan daerah dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

• Senantiasa meningkatkan penerapan prinsip

Good Corporate Governance.

Motto

One Goal, One Team, One Spirit

1. Nilai-Nilai Budaya (Six Core Value) yang dianut

Bank Sulteng:

2. Integrity: Bekerja dengan dasar integritas yang

tinggi (integrity) jujur, berprilaku konsisten

serta berpegang teguh pada prinsip kebenaran

untuk menjalankan apa yang dikatakan secara

bertangung jawab.

3. Bank Sulteng Vision, Mission, Motto and Corporate

Values

Bank Sulteng Vision

Being a reliable regional bank in Indonesia, leading in

the area, understand the customers’ needs, providing

therightfinancialsolutions, buildamutuallybeneficial

partnership and sustainable.

Bank Sulteng Mission

• Provide the best service to customers with regard

to the precautionary principle.

• Optimizing the role of the Bank Sulteng as

intermediary institutions to remain focused on

providing financing for the implementation of

regional development efforts.

• As a driving force of economic growth and

regional development in order to improve people’s

living standard.

• Constantly improving the application of the

principles of Good Corporate Governance.

Motto

One Goal, One Team, One Spirit

1. Cultural Values (Six Core Value) adopted by the

Bank Sulteng:

2. Integrity: Working on the basis of high integrity,

honest, behave consistently, and hold fast to the

principle of truth for good responsibility.

Annual Report PT. Bank Sulteng 130

Page 134: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

1. Customer Focus: Selalu fokus kepada nasabah,

dengan tulus membangun kepercayaan dan

hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan

nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi

perusahaan.

2. Enthusiasm: Enerjik dan bersemangat tinggi

didalam menghadapi setiap tantangan, dorongan

motivasi atau energi yang berasal dari dalam

diri untuk tampil kerja sebaik mungkin dalam

mencapai prestasi yang optimum.

3. Influence: Mampu memotivasi rekan-rekan

sekerja dan lingkungan untuk mencapai visi

bank. Kemampuan memotivasi, meyakinkan,

mempengaruhi ataupun mengajak orang lain

atau tim untuk mencapai tujuan bersama.

4. Execution: Selaku fokus kepada implementasi,

tindak lanjut serta pencapaian hasil-hasil guna

memberikan nilai tambah dan kontribusi kepada

bank sulteng (action). Kemampuan mengambil

keputusan dan menetapkan tindakan yang tepat

dan cepat untuk mewujudkan harapan dan

membuat sesuatu terjadi dengan nilai tambah

yang tinggi.

5. Adaptability: Selalu siap menghadapi perubahan

baik intern maupun ekstern. Kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap berbagai perbedaan

dan perubahan serta lingkungan termasuk antar

individu dan kelompok dalam rangka memperoleh

hasil yang lebih baik.

1. Customer Focus: Always focus on clients,

build sincere trust and rapport, oriented to the

customers need to create added value for the

company.

2. Enthusiasm: Energetic and high spirits to face

every challenge, encouragement or energy that

comes from within ourselves to perform the best

in achieving optimum work.

3. Influence: Able to motivate co-workers and, if

possible, the environment to achieve the bank’s

vision. The ability to motivate, persuade, influence

another person or team to achieve a common

goal.

4. Execution: As the main focus to implementation,

follow-up and achievement of results in order to

provide added value and contribution to the Bank

Sulteng. The ability to make decisions and assign

the appropriate action and quick to realize the

hopes and make something happen with high

added value.

5. Adaptability: Always prepared for change both

internally and externally. The ability to adjust

to the differences and changes as well as the

environment, including among individuals and

groups in order to obtain better results.

131 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 135: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

4. Struktur Organisasi Good Corporate Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

di Bank Sulteng berlandaskan pada komitmen

bersama dari seluruh jajaran manajemen dan

karyawan untuk tunduk dan patuh pada seluruh

peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini

dimulai dari puncak kepengurusan Bank Sulteng

yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi

yang independen dan profesional.

Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan

oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji

kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan

serta memberikan saran terhadap pengelolaan Bank,

sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan

dan pengelolaan sehari-hari.

Struktur Organisasi Bank Sulteng sesuai dengan

Surat Keputusan Direksi Nomor 15/SK/BPD-ST/2014

tanggal 1 April 2014 sebagai berikut: (STRUKTUR

ORGANISASI.DOCX)

4. GCG Organizational Structure

Bank Sulteng’s implementation of Good

Corporate Governance (GCG) is based on the joint

commitment of all management and employees

to obey all laws and regulations in force. It starts

from peak stewardship Bank Sulteng conducted

by both of the independent and professional

Board of Commissioners and Directors.

In general, banking activities conducted by

the Commissioner and the Board of Directors.

Commissioners review policies and carry out

surveillance and provide advice to bank’s

management, while the Board of Directors to

lead the implementation of policies and everyday

management.

Organizational Structure Bank Sulteng in accordance

with the Decree of the Board No. 15/SK/BPD-ST/2014

April 1, 2014 as follows: (STRUKTUR ORGANISASI -

ENG.DOCX)

Annual Report PT. Bank Sulteng 132

Page 136: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

II. Pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank

Sulteng

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris dan Direksi

1.1 Dewan Komisaris

• Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum

II. Implementation of Good Corporate Governance in

Bank Sulteng

1. Duties and Responsibilities of the Board of

Commissioners and Board of Directors

1.1 Board of Commissioners

• Amount and Composition of BOC

In accordance with the resulting decision of the

Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Akta

Notaris Nomor: 16 tanggal 12 Mei 2014.

Extraordinary General Meeting of Shareholders

of Regional Development Bank of Sulteng, on

Notarial Deed No. 16 dated May 12, 2014.

Fungsi dan Tugas Pokok Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan

Dewan Komisaris Nomor:

01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

sebagai berikut:

Principal Functions and Duties of BOC

BOC accordance with BOC Decree No.:

01/DK/BPD-ST/IV/2013 explained that the

Duties and Responsibilities of the Board of

Commissioners is as follows:

1.

Melakukan pengawasan secara umum dan

secara khusus terhadap pengelolaan operasional

bank oleh Direksi.

1.

General and specific supervision to the bank’s

management and operations led by the Board of

Directors.

Pengawasan Umum:

Melakukan pemantauan, pengawasan serta

evaluasi terhadap proses pelaksanaan kebijakan

strategis yang dilakukan Direksi, antara lain

rencana bisnis dan rencana strategis bank,

Standar Operasional Prosedur, Struktur

Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate

Governance, Kerjasama dengan pihak ketiga.

Dalam rangka pelaksanaan tugas Pengawasan

Umum dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan adalah:

General supervision:

Perform monitoring, control and evaluation of

strategic policies implementation that the Board

of Directors have carried out, which including the

business and strategic plan of the bank, Standard

Operational Procedures, Bank Organizational

Structure, Implementation of Good Corporate

Governance, cooperation with third parties.

The implementation framework of the Public

Oversight tasks referred to the activities which

has been carried out is as follows:

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 133

14

Page 137: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris,

Rapat dengan Direksi Bank Indonesia/OJK dan

Pemegang saham pengendali baik rutin maupun

berkala, guna memastikan bahan Rencana

Bisnis Bank dan rencana strategis Bank, Standar

Operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank

telah di susun sesuai dengan standar-standar

Perbankan yang berlaku serta memperhitungkan

kemampuan Internal Bank seperti Sumber Daya

Manusia, Informasi Teknologi, Modal serta

capaian-capaian sebelumnya serta melakukan

pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap

realisasi pencapaian hasil sesuai target yang

telah ditetapkan.

• Pengawasan Khusus

Melakukan pemantauan, pengawasan serta

evaluasi terhadap pencapaian target-target

Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan

Eksternal Audit, tindak lanjut atas pelaksanaan

Internal Audit dan Eksternal Audit serta saran dan

Rekomendasi Dewan Komisaris.

2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu

kepada Direksi agar pelaksanaan operasional

bank tetap berjalan sesuai dengan target-target

bisnis yang telah ditetapkan dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kewenangan Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Kewenangan Dewan Komisaris

• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan

Operasional Bank yang dilaksanakan oleh Direksi

Bank Sulteng.

Internal Meetings Board of Commissioners,

meeting with the Board of Directors of Bank

Indonesia/FSA and the shareholders controlling

both in routine and periodically, in order to ensure

that the material Bank’s business plan and

strategic plan of the Bank, Standard Operating

Procedures, Organizational Structure The

Bank has been collated in accordance with the

standards Banking apply, taking into account

the ability of the Internal Bank such as Human

Resources, Information Technology, Capital and

previous achievements as well as the monitoring,

supervision and evaluation of the realization of

progress in meeting the targets which has been

set.

• Special surveillance

Perform monitoring, control and evaluation of

the achievement of the targets of the Bank’s

Business Plan, SKAI findings and external audit,

follow-up on the implementation of the Internal

Audit and external audit as well as advice and

recommendation of the Board of Commissioners.

2. Provide necessary advice tothe Board of Directors

for the continuous implementation of the bank’s

operations to run according to business targets

are established and in accordance with the

legislation in force.

The authority and responsibility of the Board of

Commissioners

• Conduct monitoring of Bank Operations which

carried out by the Board of Directors of Bank

Sulteng.

Annual Report PT. Bank Sulteng 134

Page 138: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Menyetujui kebijakan umum Bank dengan

memperhatikan kebijakan Pemerintah Daerah,

ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh

Bank Indonesia, perkembangan ekonomi dan

keuangan serta perbankan.

• Memberikan persetujuan penyusunan Rencana

Jangka Panjang (Corporate Plan) bank, dan

memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka

Menengah dan Tahunan bank yang di ajukan oleh

Direksi.

• Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan

Rencana Bisnis Tahunan Bank yang diajukan

oleh Direksi.

• Mengevaluasi dan menilai laporan realisasi bisnis

bank setiap triwulan, semester dan tahunan, laba/

rugi, tingkat kesehatan bank, portofolio kredit dan

kegiatan operasional lainnya.

• Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen

Risiko sesuai dengan prinsip pengendalian Risiko

yang baik dan memenuhi peratuan perundang-

undangan.

• Meminta keterangan kepada Direksi dan atau

satuan kerja lainnya mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan kepengurusan dan

pengelolaan bank bila diketahui atau diduga

ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat

merugikan atau mempengaruhi kesehatan bank.

• Memberikan penilaian dan persetujuan kepada

Direksi dalam hal pembelian dan/atau penjualan

asset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses

sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

• Memberikan persetujuan penghapusbukuan

kredit macet yang sulit untuk ditagih dalam

rangka perbaikan portofolio kredit.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

• Approve the general policy of the Bank to observe

the local government policies, other provisions

outlined by Bank Indonesia, development of

economy, finance, and banking.

• Approval of the Bank’s Long Term Plan preparation

(Corporate Plan), and approve the Medium-Term

Business Plan and Annual bank proposed by the

Board of Directors.

• Assess and approving the Bank’s Annual

Business Plan Changes proposed by the Board of

Directors.

• Evaluate and assess the actualization of the

bank’s business statements on every quarter,

semester, and annually, profit/loss analysis,

bank’s health, loan portfolio and other operational

activities.

• Approve risk management policies and

procedures in accordance with proper principle

of risk control and meets the norm of law.

• Request for information from the Board of

Directors and or other work units on matters

relating to the management if it is known or

suspected policies which can harm or affect the

health of the bank.

• Provide an assessment and approval to the

Board of Directors in terms of the purchase and/

or sale of fixed assets/immovable goods to be

processed according to the applicable rules and

regulations.

• Bad loans write-off approval which difficult to

recover in order to improve the loan portfolio.

135

14

Page 139: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor

Cabang/Cabang Pembantu dan pengangkatan

kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang

Bank Suteng.

• Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil

Pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)

dan memberikan petunjuk serta saran atas

hasil evaluasi dan penilaian hasil pemeriksaan

tersebut kepada Direksi.

• Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan

atas pelaksanaan kegiatan operasional Bank

yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap

pelaksanaan semua peraturan Perundang-

undangan yang berlaku dalam kegiatan

operasional Bank.

• Memberikan persetujuan atas system

Remunerasi dan Nominasi dalam lingkungan

Bank.

• Memberikan persetujuan terhadap rencana

pemberian kredit kepada pihak terkait, dan besar

dan kredit sindikasi.

Tanggung Jawab Dewan Komisaris

• Memberikan saran/pendapat dalam rangka

penyusunan Visi, Misi dan Rencana Strategis

Jangka Panjang Bank.

• Memastikan bahwa kebijakan penerapan

manajemen Risiko telah terlaksana sesuai

dengan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen

Risiko yang telah disetujui.

• Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar

Sistem Pengendalian Intern dan melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian

intern bank secara umum.

• Giving consideration regarding the opening of

new Branch Office/Branch and the appointment

of the Division heads and Bank Suteng Branch

Office heads.

• Evaluate and assessing the reports from Internal

Audit Unit (SKAI) and provide guidance and advice

on the results of the evaluation and assessment

of the examination results to the Board.

• Request a report to the Director of Compliance

for the implementation of the Bank’s operational

activities relating to compliance with the

implementation of all applicable regulations and

legislation in the operational activities of the

Bank.

• Provide approval of the Remuneration and

Nomination systems within the Bank.

• Giving approval to the planned lending to related

parties, and large and syndicated loans.

Board of Commissioners Responsibilities

• Provide advice/opinion towards the preparation

of the bank’s vision, mission and long-term

strategic plan.

• Ensure that Risk management policies

implementation has been accomplished in

accordance with the Risk Management Manual

which has been approved beforehand.

• Ensure that the Bank has the Internal Control

System Standards and conduct supervision of

the implementation of the bank’s internal control

in general.

Annual Report PT. Bank Sulteng 136

Page 140: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan

yang berlaku mengenai pemantauan likuiditas,

melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya

serta memastikan kebenaran isi, kesesuaian

persyaratan dan ketepatan waktu penyampaian

laporan kepada Bank Indonesia/COK dan

memberikan pendapat atas laporan tersebut.

• Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur Bank

dalam menjalankan Sistem BI-RTGS telah sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan memantau

pelaksanaannya.

• Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan

yang berlaku mengenai kegiatan penyertaan

modal bank, memberikan persetujuan terhadap

rencana penyertaan modal bank.

• Memantau Bank mematuhi ketentuan yang

berlaku mengenai penggunaan Informasi

Teknologi (IT).

• Memantau perkembangan kinerja Bank

berdasarkan penilaian tingkat kesehatan Bank

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

• Memantau pelaksanaan Kewajiban Penyedian

Modal Minimum (KPMM/CAR) Bank Umum.

• Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib

Minimum (GWM) pada Bank Indonesia.

• Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan

yang berlaku mengenai Penerapan Prinsip

Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan

pengawasan atas penerapan (KYC) secara

berkala.

• Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan

perkreditan secara benar, dan melakukan

pengawasan atas pemberian kredit.

• Memantau bahwa Bank telah melaksanakan

perbaikan Portofolio Kredit dan tetap menjaga

NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.

• Ensure that the Bank complies with the provisions

regarding liquidity monitoring, supervising the

aforementioned implementation and ensure the

validity of the content, suitability requirements

and timely submission of reports to Bank

Indonesia/COK and to give an opinion regarding

the report.

• Ensure that the Bank’s policies and procedures in

running the BI-RTGS system are running properly

with applicable regulations and to monitor

compliance.

• Ensure that the Bank complies with the governing

provisions regarding banking capital investment

activities, giving approval to the planned banking

capital investment.

• Monitor the Bank compliance with the laws and

regulations regarding the use of Information

Technology (IT).

• Monitor the development of the Bank’s

performance which based on the Bank rating

issued by Bank Indonesia.

• MonitoringtheSupplyObligationCapitalAdequacy

Ratio (CAR) General Bank implementation.

• Monitoring the implementation of the

maintenance of Statutory Reserves (GWM) in

Bank Indonesia.

• Monitor that the bank meets the applicable

provisions concerning Application of “Mengenal

Nasabah” or Know Your Customer (KYC) and

control the KYC application periodically.

• Overseer the implementation of the provisions

of the credit policy correctly, and supervise the

provision of credit.

• Monitor that the Bank has been implementing

improvements Loan Portfolio and keep NPL

smaller than the regulation of Bank Indonesia.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 137

14

Page 141: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan

yang berlaku mengenai Kualitas Aktiva Produktif

(KAP), dan melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan prinsip kehab-hatian dalam

penanaman dana pada aktiva produktif.

• Memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan

yang berlaku mengenai Batas Minimum

Pemberian Kredit (BMPK) dan memberikan

saran/pendapat terhadap BMPK.

• Memastikan bahwa Bank telah membentuk

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor

pelaksanaannya.

• Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan

keuangan bulanan secara benar dan tepat

waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya

disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk

dievaluasi.

• Memastikan bahwa Bank membuat laporan

keuangan Publikasi Triwulanan, Semesteran dan

Tahunan secara benar dan tepat waktu kepada

Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan

kepada Dewan Komisaris.

• Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti

temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan

Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan

pemeriksa Ekstern (Bank Indonesia, Akuntan

Publik dan BPK).

• Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip

Good Cororate Governance kepada setiap

kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau

jenjang organisasi.

• Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau

Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi

telah melaksanakan tugas secara efektif.

• Monitor that banks comply with regulatory

requirements regarding the quality of earning

assets (KAP), and supervising the implementation

of the principle of kehab caution in fund

investment in productive assets.

• Ensuring that banks comply with regulatory

requirements regarding Legal Lending Limit (LLL)

and provide advice/opinion towards LLL.

• Ensure that the Bank has established Allowance

for Earning Assets (PPAP) according to applicable

regulations and monitoring its implementation.

• Ensure that the Bank has made monthly

financial reports correctly and timely to Bank

Indonesia and the copy submitted to the Board of

Commissioners to be evaluated.

• Ensure that the Bank’s financial reports

Publications Quarterly, Semi-Annual and properly

and timely to Bank Indonesia and the copy

submitted to the Board of Commissioners.

• Ensure that the Bank has followed up the

findings and recommendations of the Internal

Investigation Unit of the results of the Bank (SPI)

and External Examiner (Bank Indonesia, Certified

Public Accountants and the CPC).

• Ensure that the Bank has implemented the

principles of Good Governance Cororate to any

Bank’s business activities at all levels of the

organization.

• Ensuring the Audit Committee, Risk Monitoring

Committee, and the Remuneration and

Nomination Committee have carried out their

duties effectively.

Annual Report PT. Bank Sulteng 138

Page 142: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14 • Menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

optimal.

• Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan

pribadi, keluarga dan atau pihak lain untuk

mempengaruhi kegiatan operasional bank yang

dapat merugikan bank atau mempengaruhi

profesionalisme pengelolaan Bank.

• Dilarang mengambil dan atau menerima untuk

keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi

dan fasilitas lainnya yang telah diltetapkan

menurut ketentuan yang berlaku.

Pada

pengawasan

• Secara umum Direksi telah menunjukkan upaya

serius untuk mencapai kinerja terbaik dalam

merealisasikan rencana bisnis bank yang

telah ditetapkan. Kinerja Bank tahun 2015 bila

dibandingkan dengan tahun 2014 menunjukkan

adanya pertumbuhan yang signifikan, walaupun

masih ada yang belum mencapai target

sepenuhnya.

• Dewan komisaris berpendapat bahwa bank telah

menerapkan tata kelola perusahaan dengan baik,

berdasarkan hasil pengawasan, pemantauan dan

evaluasi yang telah kami lakukan bersama Komite

Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite

Remunerasi & Nominasi, nampak bahwa masalah

keterbukaan, keterperiksaan, pertanggung

jawaban, independensi, dan kewajaran, dalam

aspekperencanaanpelaksanaandanpengawasan

seperti penyusunan kebijakan, rencana strategis,

program prioritas dan action plan, demikian

pula dalam hal pelaksanaan operasional dan

penataan terhadap standar operasional prosedur

serta perundang-undangan yang berlaku selama

Tahun Buku 2015 telah menunjukkan kemajuan

yang positif.

• Provide sufficient time to perform their duties and

responsibilities optimally.

• Not allowed to take advantage of the Bank for

personal, family or other party to influence the

operational activities of banks that can harm or

affect bank Bank management professionalism.

• Not allowed to take or accept for personal benefit

of the Bank other than remuneration and other

facilities that have been in agreement according

to regulations.

In 2015, BOC has conducted monitoring listed below:

• Ingeneral,theBoardofDirectorshasdemonstrated

serious efforts to achieve the best performance

in the realization of the bank’s business plan.

Bank’s performance in 2015 compared to 2014

showed significant growth, although there are

those which have not completely reached the

target.

• The board believes thatthe bank has implemented

corporate governance quite well, based on the

surveillance results, monitoring and evaluation

which have been done together with the Audit

Committee, Risk Monitoring Committee and also

Remuneration&NominationCommittee,itappears

that the problem of openness, investigation,

accountability, independence and fairness, in

the aspects of planning implementation and

monitoring such as policy formulation, strategic

planning, program priorities and action plan, as

well as in terms of operational implementation

and structuring of the operating procedures

standard and legislation in force during the

Financial Year 2015 has shown positive progress.

139 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 143: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Dewan Komisaris melihat Bank Sulteng telah

menunjukkan kinerja tata kelola perusahaan

yang baik dan berkelanjutan. Pengelolaan Risiko

adalah salah satu bentuk tindakan manajemen

yang sangat konstruktif, yang setiap saat yang

dijalankan oleh Komite Pemantau Risiko, Komite

Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

• Dewan Komisaris telah melakukan sistem

pengawasan terhadap Direksi melalui rapat-

rapat, yang mencakup pemantauan perencanaan

dan realisasi serta mereview terhadap pendanaan

yang berdasarkan indikator-indikator yang

ditetapkan.

• Dewan Komisaris memiliki Komite yang

menjalankan tugas pengawasan operasional

yang mendorong dibangunnya sistem

pengawasan internal disetiap kantor cabang,

serta komunikasi antara Dewan Komisaris dan

Komite lancar dan diadakan secara rutin dalam

bentuk rapat Komite Dewan Komisaris.

• Program-program tanggung jawab sosial

Perusahaan (CSR) dalam kurun waktu tahun

2015 telah merefleksikan komitmen perusahaan

untuk tumbuh bersama seluruh pemangku

kepentingan. Hal ini ditandai dengan fokus

kegiatan CSR sesuai kemampuan Bank Sulteng

dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam

pemberian mobil ambulance kepada masing-

masing Pemda Kabupaten sebanyak 6 (enam)

unit serta pembuatan taman dan relokasi kios-

kios masyarakat. Pelaksanaan kegiatan dana

CSR ini merupakan realisasi dari keputusan RUPS

2015 yang lalu tentang dana CSR.

• The Board of Commissioners see Bank Sulteng

has demonstrated the performance of good

corporate governance and sustainable. Risk

management is one of very constructive

management measures, which at any moment

run by the Risk Oversight Committee, the

Audit Committee and the Remuneration and

Nomination Committee.

• The Board of Commissioners has conducted

monitoring system through the Board of

Directors meetings, which include monitoring

and reviewing the planning and realization of the

funding based on the indicators set.

• The Board of Commissioners has a committee

that performs operational control that encourages

the construction of internal control systems at

each branch, as well as communication between

Commissioners and Committees smoothly and

organized regularly in the form BOC Committee

meeting.

• programs of corporate social responsibility

(CSR) in the period of 2015 has reflected the

company’s commitment to grow together with

all stakeholders. It is characterized by the

focus of CSR activities in accordance Bank

Sulteng’s ability to serve the needs of society in

the provision of ambulances to the respective

District Government as much as six (6) units as

well as a garden and relocation of stalls society.

The implementation of CSR fund is a realization

of the decision of the AGM 2015 and last about

CSR funds.

Annual Report PT. Bank Sulteng 140

Page 144: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

• Secara keseluruhan bahwa permasalahan

yang dihadapi oleh Bank Sulteng, yaitu; Perlu

peningkatan kualitas Penerapan Good Corporate

Governance, Masih rendahnya daya saing, dan

terbatasnya kemampuan penguatan modal. Oleh

karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah

merevisi Program Regional Champion (BRC) Jilid

1 menjadi BRC Jilid 2 yang saat ini sementara

dalam tahap kosinyering oleh OJK bersama Tim

Pokja pada masing-masing BPD, yang bertujuan

untuk pengembangan BPD seluruh Indonesia

agar menjadi Champion di daerahnya masing-

masing.

• Disamping hal-hal tersebut diatas Dewan

Komisaris juga melakukan Pemantauan atas

pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun

2015 melalui rapat gabungan Dewan Komisaris

dan Direksi, Pemantauan kerja Keuangan dan

Non Keuangan bank Sulteng serta Pemantauan

perkembangan Good Corporate Governance bank

Sulteng secara keseluruhan.

1.2 Direksi

a. Jumlah dan Komposisi Direksi

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah., melalui

Akta Notaris Nomor: 16 tanggal 12 Mei 2014 yang

dibuat oleh Notaris Charles, SH., MKn Notaris di

Palu.

Susunan Direksi Bank Sulteng adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama: Ir. Rahmat Abdul Haris

2. Direktur Pemasaran: Diana Liza Mustaqim

3. Direktur Operasional: Hj. Sitti Maryam Dalle**)

• On the whole that the problems faced by the Bank

Sulteng, namely; Need to increase the quality of

Good Corporate Governance, competitiveness

remains low, and the limited ability of capital

strengthening. Therefore, the Financial Services

Authority (FSA) has revised Programme Regional

Champion (BRC) Volume 1 becomes BRC Volume

2 is now temporarily in the consignment stage by

the FSA joint Working Group on each of Regional

Development Bank / BPD, which aims at the

development of BPD throughout Indonesia in

order to be Champions in their respective regions.

• In addition to the things mentioned above,

the Board also conduct monitoring of the

implementation of the Business Plan (RBB)

in 2015 through a joint meeting of the Board

of Commissioners and Board of Directors,

monitoring the work of Financial and Non-

Financial bank in Sulteng as well as monitoring

the development of good corporate governance

of Bank Sulteng overall.

1.2 Board of Directors

a. Composition of the Board of Directors

In accordance with the Decision of the General

Meeting of Shareholders of Extraordinary

Regional Development Bank of Sulteng, Through

Notarial Deed No. 16 dated May 12, 2014 made

by Notary Charles, SH., MKn in Palu.

The composition of the Board of Directors is as

follows:

1. President Director: Ir. Rahmat Abdul Haris

2. Marketing Director: Diana Liza Mustaqim

3. Operational Director: Hj. Sitti Maryam

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 141

Page 145: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

**) Melalui Surat Gubernur Sulawesi Tengah selaku

Pemegang Saham Pengendali No. 584/519/

KO.ADM EKON tanggal 27 Oktober 2014 dan Surat

No. 584/240/KO.ADM EKON tanggal 13 April 2015

dimana Direktur Operasional (Sitti Maryam Dalle)

ditunjuk sebagai Pejabat sementara Direktur yang

membidangi Kepatuhan.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Sesuai dengan anggaran dasar perseroan

menjelaskan mengenai tugas dan tanggung

jawab direksi sebagai berikut:

1. Tugas Pokok Direksi adalah:

• Melaksanakan pengurusan perseroan untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan serta bertindak

selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.

• Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam

melaksanakan tugasnya untuk kepentingan

Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan

Perseroan.

3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik

dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas

untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan

mengindahkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

4. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh

secara pribadi apabila anggota Direksi yang

bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya untuk kepentingan dan usaha

Perseroan.

**) By The Governor of Sulteng as the Controlling

Shareholders No. 584/519/KO.ADM EKON dated

October 27, 2014 and Letter No. 584/240/KO.ADM

EKON dated 13 April 2015 which the Director of

Operations (Sitti Maryam Dalle) was appointed as the

Acting Director in charge of compliance.

b. Directors Duties and Responsibilities

In accordance with the company’s articles

of association to explain the duties and

responsibilities of directors as follows:

1. Main Tasks of the Board of Directors are:

• Carry out the maintenance of the company’s

interests and objectives of the Company as well

as acting as lead manager in the management of

these.

• Maintain and manage the Company’s assets.

2. The Board of Directors is fully responsible for

conducting their duties in the interests of the

Company in achieving the purpose and objectives

of the Company.

3. Each member of the Board of Directors shall in

good faith and responsibly perform tasks for the

benefit and business of the Company with regard

to the legislation in force.

4. Each member of the Board of Directors is fully

responsible personally if members of the Board

of Directors is concerned at fault or negligent

carry out their duties for the benefit and business

of the Company.

Annual Report PT. Bank Sulteng 142

Page 146: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di

luar pengadilan serta melakukan segala tindakan

dan perbuatan, baik mengenai pengurusan

maupun mengenai kepemilikan serta mengikat

Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain

dengan Perseroan.

6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus

mendapat persetujuan tertulis dari Komisaris

dengan mengindahkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku:

• Mengeluarkan surat-surat obligasi;

• Membeli, menjual atau dengan cara lain

mendapatkan atau melepaskan hak atas barang-

barang inventaris milik Perseroan;

• Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak

milik Perseroan yang melebihi jumlah tertentu

yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris;

• Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja

Perseroan;

• Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya

atau ikut serta didalam perseroan atau badan-

badan lain atau mendirikan perusahaan baru

yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang;

• Melepaskan sebagian atau seluruhnya

penyertaan Perseroan dalam perseroan atau

badan-badan lainnya yang tidak dalam rangka

penyelamatan piutang;

• Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang

macet yang telah dihapus tagih yang jumlahnya

dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham;

5. The Board of Directors is entitled to represent the

Company in and outside the court and perform all

acts and deeds, both regarding the maintenance

and the ownership and bind the Company by other

parties and/or other parties to the Company.

6. The actions of Directors under this must be

approved in writing by the Commissioner with

regard to the applicable laws which listed below:

• Issuing bonds;

• Buy, sell or otherwise acquire or relinquish rights

to the inventory of the Company;

• Removing or sell immovable property of the

Company over a certain amount set by the Board

of Commissioners;

• Establishes the organizational structure and

working procedures of the Company;

• Take part either partially or wholly, or participating

in a company or other bodies or establish a

new company that is not in order to save the

receivables;

• Removing partially or entirely participation of the

Company in a company or other entity that is not

in order to save the receivables;

• Actions to cease collection of bad debt that has

been removed is the amount receivable from time

to time determined by the General Meeting of

Shareholders;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 143

14

Page 147: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan,

melepaskan hak atau menjadikan jaminan

hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh

persen) dari seluruh jumlah harta kekayaan

Perseroan, baik dalam satu transaksi atau

beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun

yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

8. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada

point (7) diatas tanpa persetujuan RUPS, tetap

mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam

perbuatan hukum tersebut beretikat baik.

9. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa

transaksi yang mengakibatkan benturan

kepentingan antara kepentingan ekonomis

pribadi anggota Direksi, Komisaris atau

Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis

Perseroan, Direksi memerlukan Persetujuan

Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana

diatur dalam Anggaran Dasar ini dan dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan

yang berlaku dibidang Perbankan.

10. Kebijakan kepengurusan ditetapkan dalam rapat

direksi dengan memperhatikan ketentuan dan

peraturan yang berlaku dibidang perbankan.

11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung

jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat

seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya,

dengan memberikan kepadanya atau kepada

mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu

tersebut yang diatur dalam Surat kuasa.

7. Legal actions to transfer, dispose of the rights or

guarantees of indebtedness of all or more than

50% of the total assets of the Company, either in

one transaction or several transactions that stand

alone or are related to one another, must be the

approval of the General Meeting of Shareholders.

8. Legal actions referred as in point number 7 above,

without the approval of the AGM, the Company

remains binding as long as other parties remain

well-mannered in terms of law compliance.

9. To run legal act in form of the transaction that

resulted in a crossing of interest between

personal economic interest of members of the

Board of Directors, directors or shareholders and

the economic interest of the Company, the Board

of Directors requires approval General Meeting

of Shareholders as stipulated in these Statutes

and with due regard to the banking legislation in

force.

10. The policy set out in the management board

meetings with the provisions and regulations in

banking.

11. The Board of Directors for certain acts on his

own responsibility, also entitled to appoint one or

more as a representative or proxy, by giving him

or them allowance for certain acts that are set out

in the Letter of authorization.

Annual Report PT. Bank Sulteng 144

Page 148: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota

Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang

Sahamdanwewenangtersebutdapatdilimpahkan

kepada Komisaris. Dalam menentukan keputusan

tersebut perlu mempertimbangkan usulan

Direktur Utama.

13. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi

memiliki kewajibkan, antara lain:

• Mengusahakan dan menjamin terlaksananya

usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan

tujuan dan lapangan usahanya;

• Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan

Perseroan dan menyampaikannya kepada

Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam puluh)

hari sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai

untuk mendapatkan persetujuan Komisaris;

• Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan,

untuk mendapatkan persetujuan Komisaris;

• Mengadakan dan memelihara pembukuan dan

administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman

yang berlaku bagi suatu perseroan;

• Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip

pengendalian intern, terutama pemisahan fungsi

pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan

pengawasan;

• Memberikan pertanggungjawaban dan segala

keterangan tentang keadaan dan jalannya

Perseroan berupa laporan kegiatan Perseroan

termasuk laporan keuangan, baik dalam bentuk

laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan

berkala lainya menurut cara dan waktu yang

ditentukan dalam anggaran dasar setiap diminta

oleh Komisaris;

12. The division of tasks and responsibilities of each

member of the Board of Directors determined by

the General Meeting of Shareholders and such

authority may be delegated to the Commissioner.

In determining such decisions need to consider

the proposed Director.

13. In connection with the principal task of the Board

of Directors have responsibilities as listed below:

• Seek and guarantee the implementation of the

Company’s business and activities in accordance

with its business goals and field;

• Prepare work plans and the Company’s annual

budget and present it to the Commissioner no

later than 60 days before the beginning of the

next fiscal year for approval of Commissioners;

• Setting up a long-term plan of the Company, to

obtain the approval of the Commissioner;

• Establish and maintain bookkeeping and

administration of the Company in accordance

with the standards in force for a company;

• Develop accountingsystem based on the principle

of internal control, especially the maintenance of

the separation of functions, recording, storing

and monitoring;

• Provide accountability and any information

about the circumstances and the course of the

Company in the form of a report of activities of the

Company, including financial statements, either

in the form of annual reports and other periodic

reports in the form according to the manner and

time specified in the articles of association of

each requested by the Commissioner;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 145

14

Page 149: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Menyiapkan susunan organisasi Perseroan

lengkap dengan perincian tugas;

• Direksi dapat mengangkat tenaga ahli atau

konsultan dalam melakukan sebahagian tugas

perseroan dan tidak dapat diangkat menjadi

pegawai atau pejabat dalam perseroan, dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan

yang berlaku;

• Direksi dapat mengangkat tenaga yang

berpengalaman (Specialhare) sebagai pejabat

dalam perseroan, dengan tetap memperhatikan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan

Angaran Dasar.

Direksi mempunyai hak dan wewenang, antara lain

sebagai berikut:

a. Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan

kepengurusan;

b. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian

Perseroan termasuk menetapkan gaji, pensiun

atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi

pegawai Perseroan;

c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai

Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian

Perseroan dan/atau Peraturan Ketenagakerjaan

yang berlaku;

d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite

Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan

usulan Komisaris, dan kriteria dari anggotakomite

adalah berintegritas dan jujur serta memiliki

pengalaman dibidang perbankan, keuangan

dan hukum serta ekonomi baik praktisi maupun

akademisi. Khusus Sekertaris diwajibkan dari

seorang Pegawai dalam Perseroan;

• Setting up the organizational structure of the

Company complete with the details of the task;

• The Board of Directors may appoint experts or

consultants to perform some tasks the company

and can not be appointed as an employee or

officer of the company, with due regard to the

legislation in force;

• The Board of Directors may appoint experienced

personnel (Special hire) as an officer in the

company, with due regard to the legislation in

force;

• Running other obligations in accordance with the

Basic Budgets.

The Board of Directors has the right and authority,

among others, as follows:

a. Establish policies in leadership and management;

b. Regulate the provision of employment of the

Company including a set salary, pension or

retirement benefits and other income for the

employees of the Company;

c. Appoint and dismiss employees of the Company

pursuant to employment regulations of the

Company and/or the Employment Ordinance

applicable;

d. Lifting Secretary and Committees of the Board

of Commissioners to consider a proposal

to the Commissioner, and the criteria of the

committee members is integrity and honest and

has experience in banking, finance and law and

economics both practitioners and academics.

Special Secretary are required of an employee of

the Company;

Annual Report PT. Bank Sulteng 146

Page 150: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi

untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar

pengadilan kepada seorang atau beberapa

orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk

untuk itu atau kepada seorang atau beberapa

orang pegawai Perseroan, baik sendiri maupun

bersama-sama atau kepada badan lain;

f. Menghapusbukukan piutang macet yang

selanjutnya mendapat persetujuan Komisaris;

g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai

pengurusan maupun mengenai pemilikan,

sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut

oleh Rapat Komisaris dengan memperhatikan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia

No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP

Tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum, bank

Sulteng telah sejak lama menerapkan pemisahan

tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan

Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan

keluarga baik horizontal maupun vertikal, termasuk

hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga,

antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota

Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau

sesama anggota Dewan Komisaris. Secara umum

hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai

Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-

undangan serta Peraturan Bank Indonesia/OJK yang

berlaku, adalah:

e. Set the delegation of authority of Directors to

represent the Company in and out of court to

one or several members of the Board of Directors

specifically appointed for that or to one or several

employees of the Company, either alone or jointly

or to another body;

f. Write off bad debts were subsequently approved

by the Commissioner;

g. Running other actions, both regarding the

maintenance and the ownership, in accordance

with the provisions stipulated by the Board of

Commissioners with due regard to the applicable

legislation.

c. Relations Directors and the Board of

Commissioners

In accordance with the provisions of Bank Indonesia

Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006

as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/

PBI/2006 dated October 5, 2006 and Bank Indonesia

Circular Letter No. 9/12/DPNP Date May 30, 2007 on

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

for Banks, Bank Sulteng has since implemented the

separation of duties, functions and responsibilities of

the Board of Directors and Board of Commissioners.

In addition, there are no family relationships both

horizontally and vertically, including relations by

marriage, to the third degree, among the members of

the Board of Directors, or between members of the

Board of Directors by the Board of Commissioners,

or other members of Board of Commissioners. In

general relations with the Board of Commissioners

Board of Directors in accordance Statutes Bank

and Legislation and applicable Regulation of Bank

Indonesia/FSA, which are:

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

14

147

Page 151: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-

sama menandatangani dokumen Perusahaan,

yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksaan

Tata Kelola Perusahaan (GCG) Tahunan dan

Laporan Keuangan Tahunan Bank;

2. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang

Direksi bertanggung jawab untuk memastikan

agar semua informasi mengenai Bank secara

tepat waktu dan lengkap disampaikan kepada

Dewan Komisaris;

3. Direksi wajib memberikan akses atas informasi

Bank secara tepat waktu dan lengkap kepada

Dewan Komisaris;

4. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan

Komisaris untuk secara bersama-sama maupun

sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak

memasuki bangunan dan halaman atau tempat

lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh

bank dan berhak memeriksa semua pembukuan,

surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang,

memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas

(untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat

berharga serta berhak untuk mengetahui segala

tindakan yang dijalankan oleh Direksi;

5. Direksi dan bap anggota Direksi wajib untuk

memberikan penjelasan tentang segala hal yang

ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris;

6. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris,

Direksi memberikan keterangan hasil

pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit

Internal;

7. Menyampaikan laporan keuangan bulanan

sesuai permintaan Dewan Komisaris;

8. Menyampaikan surat permohonan persetujuan

tambahan modal di setor untuk mendapat

persetujuan Dewan Komisaris;

1. The Board of Directors and Board of

Commissioners jointly signed a document

of the Company, namely the Corporate Plan,

Implementation Reports Corporate Governance

(GCG) Annual and Annual Financial Statements

of the Bank;

2. Transactions that stand alone or that the

Board of Directors is responsible for ensuring

that all information concerning the Bank

timely and complete submitted to the Board of

Commissioners;

3. The Board of Directors is obliged to provide

access to bank information in a timely manner

and complete to the Board of Commissioners;

4. The Board of Directors shall release the members

of the Board of Commissioners to jointly or

individually at any time during business hours

the Bank, is entitled to enter the building and

yard or other place used or controlled by the

bank and reserves the right to inspect all books,

letters and other documents, inventory, checking

and matching the state of cash (for verification

purposes) and other securities as well as the

right to know all the actions performed by the

Board of Directors;

5. Members of the Board of Directors and bap obliged

to provide an explanation of all things asked by

the members of the Board of Commissioners;

6. Upon written request from the Board of

Commissioners, the Board of Directors to provide

information the results of the examination or the

result of execution of duties Internal Audit;

7. Deliver monthly financial reports as requested by

BOC;

8. Deliver the letter requesting approval for

additional capital deposited approved by the

Board of Commissioners;

Annual Report PT. Bank Sulteng 148

Page 152: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen

Risiko dan laporan pelaksanaan tugas bidang

kepatuhan kepada Dewan Komisaris;

2. Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk

menjadi bahan keputusan bersama dan

mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan

Direksi;

3. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat

meminta secara langsung informasi dari fungsi

- fungsi manajemen terkait operasional bank

untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan

sepengetahuan Direksi;

4. Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib

menghadiri undangan rapat Dewan Komisaris

dengan sepengetahuan Direksi;

5. Direksi wajib memberikan akses atas informasi

bank kepada komite-komite yang membantu

Dewan Komisaris dengan sebelumnya

mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu

melalui Dewan Komisaris kepada Direksi;

6. Direksi dapat mengundang anggota Dewan

Komisaris jika diperlukan pendapatnya dalam

Rapat Direksi;

7. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila

diminta oleh anggota Dewan Komisaris;

8. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk

menetapkan kebijaksanaan Bank berdasarkan

persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin

kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

9. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata

kerja Bank dengan persetujuan Dewan Komisaris;

1. Delivering a report on the implementation of

Risk management and implementation of the

tasks of compliance reports to the Board of

Commissioners;

2. Delivering materials AGM/EGM to be material

joint decision and approved by the Board of

Commissioners to the Board of Directors;

3. If deemed necessary, the Board can request

information directly from functions - functions

related to operational management of the bank

to carry out the oversight function with the

knowledge of the Board of Directors;

4. Or the Board of Directors and other bank

officials required to attend a meeting invitation

with the knowledge of the Directors Board of

Commissioners;

5. The Board of Directors is obliged to provide

access to bank information to the committees

that assist the Board with prior notification in

advance by the Board of Commissioners to the

Board of Directors;

6. The Board of Directors may invite members of the

Board of Commissioners if necessary opinion in

Board of Directors Meetings;

7. Minutes of Meeting of the Board of Directors

must be provided if requested by members of the

Board of Commissioners;

8. The Board of Directors has the right and authority

to determine the Bank’s policy is based on the

approval of the Board of Commissioners in

ensuring the management of the Bank, unless

otherwise stipulated by legislation;

9. The Board of Directors shall determine

the composition and administration of the

Organization of the Bank with the approval of the

Board of Commissioners;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 149

14

Page 153: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

10. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis

Dewan Komisaris dengan berpedoman kepada

perundang-undangan yang berlaku dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengambil bagian atau ikut serta dalam

Perseroan/badan-badan lain atau

menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak

dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b. Melepaskan sebagian atau seluruhnya

penyertaan Perseroan dalam perusahaan atau

badan-badan lain;

c. Menggunakan cadangan untuk penghapusan

kredit kepada pihak terkait sebagaimana

diatur dalam ketentuan Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK) Umum atau peraturan

perundangan yang berlaku;

d. Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit

yang diberikan kepada pihak terkait sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

19. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang

berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam

jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka

waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam

Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan

Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan

Komisaris, dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku khususnya

peraturan Pasar Modal;

10. The Board of Directors based on the written

approval of Board of Commissioners with

reference to the applicable legislation can do the

following things:

a. Take part or participate in a company/other

agencies or organizing new companies that are

not in order to save receivable, in accordance

with applicable regulations;

b. Removing partially or entirely participation of the

Company in companies or other entities;

c. Using reserves for losses on loans to related

parties as stipulated in Lending Limit (LLL)

General or applicable laws and regulations;

d. Doing remove books on the subjects of loans

granted to related parties in accordance with

applicable laws and regulations.

19. Transactions that stand alone or are related to

one another, which occurred in the period of 1

(one) financial year or a longer period of time as

stipulated in the Articles of Association of the

Company to do the Board of Directors with the

written consent of the Board of Commissioners,

with attention to laws which applies particularly

Capital Market regulations;

Annual Report PT. Bank Sulteng 150

Page 154: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

20. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan

dengan kepentingan pribadi seorang anggota

Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh

anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan

mempunyai kepentingan yang bertentangan

dengan kepentingan seluruh anggota Direksi,

maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan

Komisaris;

21. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada

umumnya, (baik mengenai Perseroan maupun

usaha Perseroan dan memberikan nasehat

kepada Direksi) dijalankan dibawah pengawasan

Dewan Komisaris.

Kelengkapan dan Pelaksanaan

Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta

Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka

mendukung efektivitas tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris.

1. Komite Audit

Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia

Nomor 8/14/2006 tentang Perubahan atas Peraturan

Bank Indonesia Nomor 8/4/2006 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum,

maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite

Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan

Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan

pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian

intern, proses internal audit dan pelaporan keuangan,

sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

independensi, dan kewajaran.

20. In the event that the Bank has a conflict of

interest with the private interests of a member

of the Board of Directors, the Company will be

represented by members of the Board of Directors

and in the event that the Company has an interest

conflicting with the interests of all members of

the Board of Directors, then in this case the bank

is represented by the Board of Commissioners;

21. Management of the Company by the Board of

Directors in general, (both regarding the Company

or the Company’s business and provide advice to

the Board of Directors) are executed under the

supervision of the Board of Commissioners.

Completion and Implementation of Task Committees

The Board of Commissioners shall establish at least

the Audit Committee, Risk Monitoring Committee,

and the Remuneration and Nomination Committee, in

order to support the effectiveness of the duties and

responsibilities of the Board of Commissioners.

1. Audit Committee

In order to comply with Bank Indonesia Regulation

No. 08/14/2006 concerning Amendment to Bank

Indonesia Regulation No. 08/04/2006 on the

Implementation of Good Corporate Governance for

Banks, the Board of Commissioners has established

an Audit Committee. The Audit Committee of the

Board of Commissioners fittings which serves

to supervise the effectiveness of internal control

systems, internal audit process and financial

reporting, so that the Bank can be managed based

on the principles of transparency, accountability,

responsibility, independence and fairness.

151 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 155: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng juga

berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-

PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang

Penerapan Praktek Good Corporate Governance

pada Badan Usaha Milik Negara;

b. Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor

05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Maret 2014

tentang pemgangkatan Komite Audit dan Komite

Pemantau Risiko PT. Bank Sulteng Periode 2014-

2017;

c. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng Nomor

19/SK/BPD-ST/2014 tanggal 28 April 2014

Pengangkatan Komite Audit PT. Bank Sulteng

Periode 2014-2017;

d. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng NO.70/SK/

BPD-ST/2014 tanggal 7 Oktober 2014 tentang

Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan

Nominasi PT. Bank Sulteng.

Susunan Komite Audit Bank Sulteng tahun 2014

sebagai berikut:

1. Ketua: Drs.H.Said Awad, MH (Komisaris

Independen)

2. Anggota: H.Syafruddin Sunumpole (Pihak

Independen)

3. Anggota: Dahlan Lasaki (Pihak Independen)

Komite audit secara kolektif mempunyai kompetensi

dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan,

dan perbankan. Semua anggota komite bertindak

secara independen terhadap direksi dan auditor

ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada

dewan komisaris.

Establishment of Audit Committee of Bank Sulteng is

also guided by the following provisions:

a. Decree of the Minister of State Owned Enterprises

No. KEP-117/M-PBUMN/2002 dated August 1,

2002 on the Implementation of Good Corporate

Governance of State-Owned Enterprises;

b. Decree of the Board of Directors of PT Bank

Sulteng No. 05/SK/BPD-ST/2014 dated March 7,

2014 on appointment Audit Committee and Risk

Monitoring Committee PT. Bank Sulteng period

2014-2017;

c. Decree of the Board of Directors of PT. Bank

Sulteng No. 19/SK/BPD-ST/2014 dated 28 April

2014 Appointment of Audit Committee of PT.

Bank Sulteng period of 2014-2017;

d. Decree of Directors of Bank Sulteng 70/SK/

BPD-ST/2014 dated October 7, 2014 Changes

in the Composition of the Remuneration and

Nomination Committee PT. Bank SUlteng.

The composition of the Audit Committee of Bank

Sulteng in 2015 is as follows:

1. Chairman: Drs.H.Said Awad, MH (Independent

Commissioner)

2. Members: H.Syafruddin Sunumpole (Independent

Party)

3. Members: Dahlan Lasaki (Independent Party)

The audit committee collectively have the competence

and experience in accounting, finance, and banking.

All members of the committee to act independently

of directors and the external auditor, and report its

activities to the board of commissioners.

Annual Report PT. Bank Sulteng 152

Page 156: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam

hal:

a. Memastikan laporan keuangan Bank Sulteng

dapat dimengerti, transparan, dan dapat

diandalkan;

b. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang

dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal maupun

eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan

dan pelaporan yang tidak memenuhi standar;

c. Melakukan evaluasi kebijakan Bank Sulteng

yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku,

etika, benturan kepentingan, dan investigasi

kesalahan maupun kecurangan dan memberikan

rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya

melalui Dewan Komisaris;

d. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit

Intern, pelaporan, dan temuan yang signifikan;

e. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan

Kerja terkait tentang status, kemajuan, dan

perkembangan baru pada permasalahan

operasional yang dijumpai serta temuan Divisi

Audit Internal;

f. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat

memiliki akses langsung kepada Komite Audit

dan dapat berkomunikasi di luar rapat komite

yang telah dijadwalkan;

g. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan

Auditor Eksternal/Pengawas Bank untuk

membahas rencana audit, temuan audit maupun

laporan audit.

1.1 Duties and Responsibilities of Audit Committee

The Audit Committee supports the Board to:

a. Ensuring the Bank’s financial statements Sulteng

understandable, transparent, and reliable;

b. Assessing the implementation and results of the

audit conducted by the Internal Audit Division

and externally so as to prevent the execution and

reporting does not meet the standard;

c. Evaluating the policy of Bank Sulteng related

to compliance with the legislation in force,

ethics, conflicts of interest, and errors or fraud

investigations and make recommendations

on improvement of the Bank’s internal control

system and its implementation by the Board of

Commissioners;

d. Evaluating the Work Plan of the Internal Audit

Division, reporting, and significant findings;

e. Communicating with the Board of Directors and

related work units on the status, progress, and

new developments on the operational problems

encountered as well as the findings of the Internal

Audit Division;

f. Ensure that the Internal Audit Division can have

direct access to the Audit Committee and be able

to communicate outside the committee meeting

that had been scheduled;

g. Creating a direct line of communication with the

External Auditor/Supervisory Bank to discuss the

audit plan, audit findings and audit reports.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 153

14

Page 157: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Komite Audit memiliki pedoman kerja yang

dituangkan dalam Pedoman Kerja Komite yang telah

disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman

kerja, Komite Audit merev/ew laporan keuangan dan

informasi keuangan lainnya untuk kepentingan para

stakehotders, menelaah hasil pencapaian, efektivitas,

dan objektifitas dari seluruh proses audit internal

dan eksternal, mengevaluasi kebijakan Bank yang

berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku, dan

memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem

pengendalian internal Bank.

Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab

tersebut di atas, Komite Audit memiliki wewenang

sebagai berikut:

1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan

Komisaris, mengenai operasional Bank, data

karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank

lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugasnya;

2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal;

3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

mengenai penyempurnaan proses audit internal,

eksternal, dan laporan keuangan Bank;

4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai

pengendalian internal/audit yang akan

dipublikasikan dalam laporan keuangan dan

laporan pelaksanaan penerapan GCG;

5. Melakukan kajian atas independensi

dan objektivitas auditor eksternal serta

merekomendasikan auditor eksternal yang

akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan

keuangan Bank.

The Audit Committee has guidelines as outlined

in the Work Guidelines Committee which has been

approved by the Commissioner. In accordance with

the guidelines, the Audit Committee will review

financial statements and other financial information

for the benefit of stakeholders, examine the results

of achievement, effectiveness, and objectivity of

the whole process of internal and external audits,

evaluates the Bank’s policies relating to compliance

with regulations and legislation applicable, and

provide improvement recommendations the Bank’s

internal control system.

In connection with the duties and responsibilities of

the above, the Audit Committee has the authority as

follows:

1. Obtain information, through BOC, concerning

Bank operations, employee data, funds, assets

and other resources related to the Bank’s

performance of its duties;

2. In cooperation with the Internal Audit Division;

3. Provide input to the Board of Commissioners

regarding the improvement of the internal audit

process, external, and financial statements of the

Bank;

4. To evaluate the description of the internal control/

audit that will be published in the financial

statements and report on the implementation of

GCG implementation;

5. Review the independence and objectivity of

the external auditors and external auditors

recommended to be selected by the Bank to audit

the financial statements of the Bank.

Annual Report PT. Bank Sulteng 154

Page 158: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1. Secara garis besar, Komite Audit memberikan

pendapat profesional yang independen kepada

Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi dan

semua Risiko yang penting dipertimbangkan,

identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

khusus dalam bidang laporan keuangan dari

Direksi dan auditor eksternal, serta ketaatan

pada peraturan perundang-undangan dan

pelaksanaan manajemen risiko.

1.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit

Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada

Dewan Komisaris, sebagai pertanggungjawaban

atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit

telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin

maupun yang non-rutin. Komite Audit selama tahun

2015 melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan

diterbitkan oleh Bank seperti laporan keuangan,

proyeksi dan informasi keuangan lainnya.

2. Komite Audit melakukan penelaahan dan

memberikan saran-saran penyempurnaan atas

laporan keuangan publikasi triwulanan.

3. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit

eksternal termasuk penelaahan independensi dan

objektivitas auditor eksternal serta penelaahan

kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk

memastikan semua Risiko yang penting telah

dipertimbangkan;

4. Penelaahan atas ketaatan Bank terhadap

perundang-undangan dan aturan perbankan.

Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang

dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara

optimal;

1. In general, the Audit Committee provides

independent professional opinion to the Board

based on evaluation and all the important risks

to be considered, identify the things that need

special attention in the field of financial reports of

the Directors and the external auditor, as well as

adherence to laws legislation and implementation

of risk management.

1.2 Report of the Implementation of the Audit

Committee

The Audit Committee reported its activities to the

Board of Commissioners, as accountability for the

implementation of the tasks of the Audit Committee.

The Audit Committee has done its work, both routine

and non-routine. Audit Committee during the year

2015 to implement the following activities:

1. Review the financial information to be published

by the Bank such as financial reports, projections

and other financial information.

2. The Audit Committee will evaluate and give

suggestions on improvement of financial reports

quarterly publication.

3. Evaluation of the effectiveness of the

implementation of the external audit including

independent evaluation and objectivity of the

external auditors and evaluation adequacy of

audit performed to ensure that all risks have been

adequately considered;

4. Further evaluation on Bank observance of the

law and banking rules. Testing and monitoring

of compliance made by the Bank has strived

optimally;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 155

14

Page 159: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan

pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak

lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan

proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2015,

Komite Audit telah melakukan pemantauan dan

evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Divisi Satuan Kerja Audit

internal (SKAI). Dari hasil evaluasi dapat

disimpulkan bahwa perencanaan SKAI telah

dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan

pelaporan telah dilakukan sesuai dengan Standar

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB);

b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor

akuntan publik dengan standar yang berlaku.

Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite

Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan

sesuai dengan

c. Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan

Publik Indonesia;

d. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar

yang berlaku termasuk tentang penerapan PSAK

Nomor 50 dan Nomor 55;

e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas

hasil temuan SKAI, akuntan publik dan hasil

pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun 2015

Komite Audit melakukan pertemuan-pertemuan

dengan SKAI dalam rangka membahas temuan

dan tindak lanjut temuan SKAI. Komite Audit juga

menjaga jalur komunikasi langsung dengan SKAI,

baik yang terjadwal dalam rapat rutin maupun di

luar jadwal rapat;

5. Monitoring and evaluation of the planning and

implementation as well as monitoring of audit

follow-up results of the audit in order to assess

the adequacy of the financial reporting process.

During 2015, the Audit Committee has conducted

monitoring and evaluation of:

a. Implementation of the task Division Internal

Audit Unit (SKAI). From the evaluation it can be

concluded that the planning SKAI implemented in

accordance with the risk-based audit planning,

audit and reporting are carried out according to

Standard Bank Internal Audit (SPFAIB);

b. Conformity audit by a public accounting firm

with applicable standards. From the results

of the monitoring and evaluation of the Audit

Committee, the public accounting firm has

conducted in accordance with

c. Auditing standards defined Indonesia Institute of

Certified Public Accountants;

d. The suitability of the financial statements with

the applicable standards, including on the

application of SFAS No. 50 and No. 55;

e. Implementation of follow-up by the Board of

Directors on the findings of the Internal Audit

Unit, public accountant and monitoring reports

from Bank Indonesia. During 2015 the Audit

Committee held meetings with the Internal Audit

Unit in order to discuss the findings and follow-up

the findings of the Internal Audit Unit. The Audit

Committee also maintain direct communication

with SKAI, both scheduled regular meetings and

outside the meetings schedule;

Annual Report PT. Bank Sulteng 156

Page 160: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

f. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan

kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris.

Untuk tahun buku 2015, Tim Pemilihan Kantor

Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit

dan unsur manajemen telah melakukan proses

pemilihan Kantorakuntan publik untuk melakukan

audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank.

Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris

telah menetapkan Kantor Akuntan Publik DBSD

& A (Doli, Sambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali)

sebagai Auditor Independen.

g. Komite Audit juga melakukan beberapa tugas

lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris,

diantaranya memberikan masukan terhadap

pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB).

2. Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko (KPR) Bank Sulteng

merupakan salah satu komite yang dibentuk Dewan

Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas

pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng untuk periode

tahun 2015 dibentuk berdasarkan:

Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor

05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang

pegangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017;

f. Arecommendationontheappointmentofthepublic

accounting firm to the Board of Commissioners.

For the financial year 2015, the Public Accounting

Firm Selection Team consisting of the Audit

Committee and management elements has made

the process of selecting a public accounting firm

to audit the consolidated financial statements of

the bank. The team has proposed and the Board

of Commissioners has set a public accounting

firm DBSD & A (Doli, Sambang, Sulistiyanto, Dada

& Ali) as Independent Auditor.

g. The Committee also perform some other tasks

given by the Board of Commissioners, including

providing input to the discussion of the Bank

Business Plan (RBB).

2. Risk Oversight Committee

Risk Monitoring Committee (Mortgage) Bank of

Sulteng is one of the committees formed by the Board

of Commissioners of Bank in order to support the

effective discharge of its duties and responsibilities,

as stipulated in Bank Indonesia Regulation Number

8/4/PBI/2006 regarding the implementation of Good

Corporate Governance for Banks. Bank Sulteng Risk

Monitoring Committee for the period in 2015 was

formed by:

Decree of the Board of Directors of PT Bank Sulteng

No. 05/SK/BPD-ST/2014 dated March 7, 2014 on

appointment of Audit Committee and Risk Monitoring

Committee PT. Bank Sulteng period 2014-2017;

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 157

14

Page 161: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau

Risiko

Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/

PBI/2003, Pasal 2 yangtelah diubah dengan Peraturan

Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang

Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum,

mewajibkan Bank menerapkan Manajemen Risiko

secara efektif, baik untuk Bank secara individual

maupun untuk bank secara konsolidasi, yang paling

kurang mencakup 4 (empat) pilar yaitu:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan

limit;

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta

sistem informasi Manajemen Risiko; dan

4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan

Risiko merekomendasikan penyempurnaan

infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko.

Secara berkala, Komite Pemantau Risiko melakukan

penyempurnaan kebijakan dan Laporan Pelaksanaan

Good Corporate Governance (GCG) Bank Sulteng

Tahun 2015 berpedoman pada pengelolaan

manajemen Risiko agar dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan bisnis Bank.

2.1 Duties and Responsibilities of the Risk Oversight

Committee

According to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/

PBI/2003, Article 2, as amended by Bank Indonesia

Regulation Number 11/25/PBI/2009 concerning

Application of Risk Management for Commercial

Banks, requiring the Bank to apply Risk Management

effectively, both for the Bank individually and for the

consolidated bank, which at least includes 4 pillars

which listed below:

1. The active supervision of the Board of

Commissioners and Board of Directors;

2. The adequacy of policies, procedures and limits;

3. Adequacy of identification, measurement,

monitoring, and controlling risks, and risk

management information systems; and

4. A comprehensive internal control system.

Evaluation of the implementation of risk management

policy recommends improving infrastructures and

methodologies for measuring risk. Periodically, the

Risk Oversight Committee perfecting policies and

Report on Good Corporate Governance (GCG) Bank

of Sulteng in 2015 guided by the management of the

risks that could be used in making business decisions

Bank.

Annual Report PT. Bank Sulteng 158

Page 162: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan

tugas SKMR, Komite Pemantau Risiko telah

mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank, meliputi

Risiko kredit, Risiko pasar, Risiko likuiditas, Risiko

operasional, Risiko hukum, Risiko reputasi, Risiko

strategi, dan Risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun

2015 pengelolaan Risiko yangsemakin baik dibuktikan

dengan peningkatan risk awareness secara mayoritas

pada risk taking unit Metode pengukuran Risiko dan

pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh

SKMR.

2.2 Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2015

Sesuai pedoman kerja Komite Pemantau Risiko, maka

pada tahun 2015 telah dilakukan hal hal yang terkait

dengan Manajemen Risiko di Bank sebagai berikut:

1. Mengevaluasi implementasi kebijakan

manajemen Risiko dan pelaksanaannya sesuai

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/

DNPN serta melaporkan dan memberikan

rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi kepada

Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

• Profil Risiko triwulanan Bank Sulteng baik

individual, maupun konsolidasi selama tahun

2014 dan triwulan berjalan tahun 2015;

• Profil Risiko Bank Sulteng pada triwulan IV tahun

2013 adalah low to moderate dengan trend naik

sampai dengan triwulan IV tahun 2015 adalah

Moderate,

• Risiko kredit, Risiko pasar, Risiko Operasional,

Risiko likuiditas, Risiko strategi, Risiko kepatuhan,

dan Risiko Hukum adalah Moderate;

• Risiko Reputasi adalah low to moderate.

In connection with the task of monitoring the

implementation of the tasks SKMR, Risk Monitoring

Committee has evaluated the risk profile report,

covering credit risk, market risk, liquidity risk,

operational risk, legal risk, reputation risk, strategic

risk and compliance risk. By the end of 2015 Risk

management is better evidenced by the increase in

risk awareness in the majority in the risk taking units

of measurement methods and control of such risks

continuously refined by SKMR.

2.2 Activity Risk Oversight Committee 2015

Work within the guidelines of the Risk Oversight

Committee, then in 2015 have done things that are

related to Risk Management in Banks as follows:

1. Evaluate the implementation of risk management

policy and implementation according to Bank

Indonesia Circular Letter No. 13/23/DNPN and

report and make recommendations based on the

results of the evaluation to the Board of Directors

are as follows:

• Risk Profilequarterly Bank Sultengbothindividual,

and consolidated during the quarter in 2014 and

2015;

• The risk profile Sulteng the fourth quarter of 2013

were low to moderate to trend up until the fourth

quarter 2015 is Moderate,

• Credit risk, market risk, operational risk, liquidity

risk, strategic risk, compliance risk, and the risk

was Moderate Law;

• Reputation risk is low to moderate.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 159

14

Page 163: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas

pelaksanaan tugas Satuan Kerja yang

menjalankan fungsi Manajemen Risiko melalui

Rapat koordinasi, Diskusi dan telaan atas

program kerja Satuan Manajemen risiko, Diskusi

dan telaah mendesain mekanisme risk tolerance

dan risk culture, Diskusi pengembangan metode

dan tools pengukuran Risiko pasar, Knowledge

sharing, dampak kondisi keuangan global

terhadap perbankan Indonesia.

3. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban

Direksi atas pelaksanaan manajemen Risiko yang

dilakukan melalui:

• Rapat koordinasi dengan Komite Audit membahas

temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan

progres tindak lanjut;

• Pembahasan laporan pengawasan Dewan

Komisaris setiap semester.

4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi

penetapan kebijakan dan pelaksanaan risk

appeUte, serta risk tolerance atas setiap produk

dan layanan Bank Sulteng.

5. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan

rekomendasi atas rencana bisnis dan rencana

kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan

Komisaris, khususnya yang terkait dengan risiko-

Risiko yang akan dihadapi oleh Bank melalui

telaan draft RBB tahun 2015;

6. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman

melalui koordinasi dengan Komite Audit;

2. Monitoring and evaluation of the implementation

of the tasks Task Force that runs the Risk

Management function through coordination

meetings, discussions and the evaluation of

risk management program Unit, discussion and

study of the mechanism design risk tolerance

and risk culture, the development of methods and

tools Discussion of market risk measurement,

Knowledge sharing, the impact of global financial

crisis on Indonesian banks.

3. Assess and evaluate the implementation of the

accountability of the Board of Directors on risk

management is done through:

• The coordination meeting with the Audit

Committee discussed the findings of the

examination results of Bank Indonesia and the

progress of follow-up;

• Discussion BOC monitoring reports every

semester.

4. To monitor and evaluate the establishment of

policies and the implementation of risk appetite,

and risk tolerance for any products and services

of Bank Sulteng.

5. Evaluate, assess and provide recommendations

on the business plan and the work plan before

the approval of the Board of Commissioners,

particularly with regard to risk-risk that will

be faced by the Bank through RBB 2015 draft

evaluation;

6. Evaluate the development of the loan portfolio in

coordination with the Audit Committee;

Annual Report PT. Bank Sulteng 160

Page 164: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

7. Memantau restrukturisasi pinjaman,

penghapusbukuan pinjaman dan recovery

pinjaman melalui koordinasi dengan Komite

Audit;

8. Memonitor Risiko bank wide yang dihadapi

Bank dan memastikan bahwa Direksi telah

melakukan mitigasi risiko-Risiko tersebut melalui

pembahasan profil Risiko triwulanan;

9. Melakukan penelaahan atas pengelolaan

manajemen Risiko dan kepatuhan atas peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku bersama

dengan manajemen, auditor eksternal, Divisi

Audit Intern serta Satuan Kerja yang menjalankan

fungsi Manajemen Risiko.

10. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk

appetite dan risk tolerance serta telah dijabarkan

ke dalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit

bisnis dan Bank secara keseluruhan.

11. Memberi masukan kepada Sekretariat

Dewan Komisaris untuk penyusunan laporan

pengawasan Dewan Komisaris.

12. Melakukan penelaahan atas draft RBB Bank

Sulteng tahun 2015, Memberikan masukan

kepada Dewan Komisaris dalam bentuk Economic

Outlook tahun 2015, dan mengkaji RBB termasuk

perubahannya, khususnya dari aspek risiko,

untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.

2.3 Rapat dan Kehadiran Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah

menyelenggarakan sejumlah pertemuan dalam

rangkan pencapaian nilai-nilai GCG dan program

bisnis di 2016.

7. Monitor the restructuring of loans, write-offs of

loans and recovery of loans in coordination with

the Audit Committee;

8. Monitoring wide bank risks faced by the Bank and

ensure that the Directors have to mitigate risks-

risks through discussion of quarterly risk profile;

9. Reviewing the management of risk management

and compliance with regulations and legislation

in force in conjunction with management, the

external auditors, the Internal Audit Division

and Task Force that runs the Risk Management

function.

10. Ensure that the Bank has the risk appetite and risk

tolerance, and have been translated into policies

on each unit, the business unit and the Bank as a

whole.

11. Provide input to the Secretariat of the Board

of Commissioners for the preparation of the

supervision of the Board of Commissioners.

12. Doing thorough evaluation on draft RBB Bank of

Sulteng in 2015, provide input to the Board in the

form of Economic Outlook 2015, and examines

RBB including amendments, especially from the

aspect of risk, to be submitted to the Board of

Commissioners.

2.3 Meetings and Attendance Risk Oversight

Committee

During 2015, the Risk Oversight Committee has held

a number of meeting in accordance of both GCG and

the bank’s business program actualization in 2016.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 161

14

Page 165: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

2.4 Independensi Ketua dan Anggota Komite

Pemantau Risiko

Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri

dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua)

orang anggota independen.

2.5 Mekanisme Kerja

Komite Pemantau Risiko bekerja berdasarkan

program kerja tahunan yang disusun dan disetujui

Dewan Komisaris, diantaranya kegiatan pemantauan

Risiko bulanan, triwulanan dan tahunan, sertakegiatan

yang tidak ditetapkan waktu pelaksanaannya seperti

kegiatan peningkatan kapabilitas ketua dan anggota

Komite Pemantau Risiko.

Komite Pemantau Risiko melaksanakan rapat

mingguan yang merupakan rapat internal KPR, rapat

koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite

Audit, atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai

program kerja dan kebutuhan.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng

dibentuk berdasarkan:

1. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006

tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate

Governance;

2. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006

tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006

tentang Good Corporate Governance;

3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPNP

tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum;

4. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.70/SK/

BPD-ST/2014 tanggal 7 Oktober 2014 tentang

Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan

Nominasi PT. Bank Sulteng.

2.4 Independence of Chairman and Member of the

Risk Oversight Committee

Chairman and member of the Risk Oversight

Committee consists of 1 (one) Independent

Commissioner and 2 (two) independent members.

2.5 Action Mechanism

Risk Oversight Committee works on the annual work

program prepared and approved by the Board of

Commissioners, including risk monitoring activities

monthly, quarterly and annual reports, as well as

activities that do not set the execution time activities

such as increasing the capability of the chairman and

members of the Risk Oversight Committee.

Risk Monitoring Committee weekly meeting that an

internal meeting of the mortgage, a coordination

meeting with the Division of Risk Management, Audit

Committee, or a joint meeting with the other parts

corresponding work programs and needs.

3. Remuneration and Nomination

Remuneration and Nomination Committee

established by Bank Sulteng:

1. Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006

dated January 30, 2006 on Good Corporate

Governance;

2. Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006

dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank

Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 on

Good Corporate Governance;

3. Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP

on May 30, 2007 on Implementation of Good

Corporate Governance for Banks;

4. Decree of Directors of Bank Sulteng 70/SK/

BPD-ST/2014 dated October 7, 2014 Changes

in the Composition of the Remuneration and

Nomination Committee PT. Bank Sulteng.

Annual Report PT. Bank Sulteng 162

Page 166: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi

dan Nominasi

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance yang telah

dituangkan dalam program kerja Komite, secara

garis besar Komite Remunerasi dan Nominasi

mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

3.1 Duties and Responsibilities of the Remuneration

and Nomination Committee

Based on Bank Indonesia Regulation on the

Implementation of Good Corporate Governance

that have been set forth in the Committee’s work

program, an outline of the Remuneration and

Nomination Committee has duties and respons

bilities as follows:

a)

1.

2.

Terkait dengan kebijakan remunerasi adalah:

Melakukan evaluasi terhadap kebijakan

remunerasi;

Memberikan rekomendasi kepada Dewan

a)

1.

2.

Associated with the remuneration policy are:

To evaluate the remuneration policy;

Provide recommendations to the Board of

Komisaris mengenai:

a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan

Komisaris dan Direksi untuk disampaikan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat

Eksekutif dan pegawai secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada

Direksi.

Commissioners on:

a. The remuneration policy for the Board

of Commissioners and Board of Directors

to be submitted to the General Meeting of

Shareholders;

b. The remuneration policy for Executive

Officers and employees to be submitted

to the Board of Directors.

b)

Terkait dengan kebijakan nominasi adalah:

b)

Policy-related nominations are:

1.

2.

Menyusun dan memberikan rekomendasi

mengenai sistem serta prosedur pemilihan

dan/atau penggantian anggota Dewan

Komisaris dan Direksi kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat

Umum Pemegang Saham;

Memberikan rekomendasi mengenai calon

1.

2.

Develop and recommend a system and

procedures and/or replacement of members

of the Board of Commissioners and Board

of Directors to the Board of Commissioners

to be submitted to the General Meeting of

Shareholders;

Provide recommendations on prospective

3.

anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

Memberikan rekomendasi mengenai Pihak

members of the Board of Commissioners

and/or Board of Directors to the Board

of Commissioners to be submitted to the

General Meeting of Shareholders;

Independen yang akan menjadi anggota

Komite.

3. To provide recommendations on the

Independent Party will become a member of

the Committee.

163 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

14

Page 167: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c) Tugas lainnya

1. Melakukan evaluasi atas pelaporan

kebijakan SDM dan memberikan saran

untuk perbaikan atau peningkatannya;

2. Melakukan self assessment dalam

pelaksanaan tugasnya serta melaksanakan

tugas khusus yang diberikan Dewan

Komisaris.

3.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite

Remunerasi dan Nominasi.

Dalam rapat sepanjang tahun 2015, Komite Remu-

nerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan

terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Terkait dengan kebijakan remunerasi

Melakukan evaluasi terhadap kebijakan

remunerasi:

• Dokumentasi ketentuan dan peraturan

perundang- undangan, kebijakan perusahaan

yang berlaku dalam kebijakan remunerasi,

penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya;

• Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang

sedang berlaku di pasar Bank BUMN/BUMD,

Bank Swasta Nasional maupun asing.

2. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan

remunerasi yang sedang berjalan di Bank Sulteng

a. Remunerasi Pengurus:

i. Membahas kebijakan remunerasi

pengurus yang sedang berjalan di bank

dan merekomendasikan kepada Dewan

Komisaris;

b. Remunerasi Pegawai:

i. Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat

eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.

c) Other tasks

1. Evaluate the report HR policies and

provide suggestions for improvement or

improvement;

2. Conduct a self-assessment in the execution

of their duties and carry out special tasks

assigned by the Commissioners.

3.2 Implementation Report Remuneration and

Nomination Committee.

Throughout 2015 there were meetings about

the Remuneration and Nomination Committee

discussion of the following:

1. In relation to the remuneration policy To evaluate

the remuneration policy:

• Documentation of rules and laws, company

policies that apply to the remuneration policy, the

establishment of facilities and other benefits;

• To monitor the remuneration system in force in

the state-owned bank market/enterprises,

national and foreign private banks.

2. Discussion of the remuneration policy that is

ongoing in Bank Sulteng

a. Remuneration Board:

i. Discussing the remuneration policy the

board is being run on banks and recommend

to the Board of Commissioners;

b. Employee Remuneration:

i. Evaluation of the remuneration policy for

executive officers and employees in general.

Annual Report PT. Bank Sulteng 164

Page 168: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

Terkait dengan kebijakan nominasi:

1. Pembahasan mengenai pedoman/sistem serta

prosedur pemilihan dan atau penggantian

Pengurus;

2. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon

anggota Pengurus;

3. Membahas rekomendasi anggota komite dari

pihak independen:

a. Membahas rekomendasi anggota komite dari

pihak independen;

b. Pembahasan nominasi anggota komite.

3.3 Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi

dan Nominasi

Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan

Nominasi telah menyelenggarakan pertemuan/rapat

baru sebanyak 1 (satu) kali, Selanjutnya dari rapat

tersebut seluruh anggota Komite hadir 100 % dengan

agenda pembahasan adalah nama-nama calon

Direktur Kerpatuhan untuk diusulkan ke Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) tahun 2016.

3. Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi

Dewan Komisaris dan Direksi

Policy-related nominations:

1. Discussion of the guidelines/systems and

procedures and or replacement of the Board;

2. Discuss the election of Board members as

well as the recommendation of candidates;

3. Discuss the recommendation of the

independent committee members:

a. Discuss the recommendation of the

independent committee members;

b. Discussion nomination committee members.

3.3 Meetings and Attendance Remuneration and

Nomination Committee Member

During 2015, the Remuneration and Nomination

Committee has organized meetings/new meeting as

much as 1 (one), then of the meeting, all members

of the Committee attended 100% with the discussion

agenda were the names of candidates for Compliance

Director to be proposed to the General Meeting of

Shareholders (AGM ) in 2016.

3. Package Remuneration Policy and other amenities

For the Board of Commissioners and Board of

Directors

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 165

Page 169: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

a. Dewan Komisaris

No.

1

Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya

Remunerasi

Jumlah Penerima

Jumlah diterima Dalam 1 Tahun

a. Gaji Tahun 2015 (Januari s.d Desember) 3 Orang 1.872.000.000

b. THR 3 Orang 156.000.000

c. Tunjangan Pendidikan 3 Orang 156.000.000

d. Tunjangan Akhir Tahun 3 Orang 156.000.000

e. Tunjangan Sewa Rumah 3 Orang -

f. Tunjangan Pakaian Dinas 3 Orang 4.200.000

g. Tantiem (dihitung dari Laba diperoleh) 3 Orang 1.166.704.365

JUMLAH: 3 Orang 3.510.904.365

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura - -

JUMLAH: - -

TOTAL: 3 Orang 3.510.904.365

a. Board of Commissioners

No.

1

Remunerations & Other Facilities Offered

Remunerations

Number of Participants

Amount of Funds Received Annually

a. 2015 salary (January - December) 3 People 1.872.000.000

b. Public holiday bonus 3 People 156.000.000

c. Education allowance 3 People 156.000.000

d. End of year allowance 3 People 156.000.000

e. House rent allowance 3 People -

3 People 4.200.000

3 People 1.166.704.365

TOTAL: 3 People 3.510.904.365

2 Other facilities - -

TOTAL: - -

GRAND TOTAL: 3 People 3.510.904.365

Annual Report PT. Bank Sulteng 166

Page 170: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Direksi

No.

1

Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya

Remunerasi

Jumlah Penerima

Jumlah diterima Dalam 1 Tahun

a. Gaji Tahun 2015 (Januari s.d Desember) 3 Orang

2.160.000.000

b. THR 3 Orang 180.000.000

c. Tunjangan Pendidikan 3 Orang 156.000.000

d. Tunjangan Akhir Tahun 3 Orang 156.000.000

e. Tunjangan Sewa Rumah 3 Orang 70.000.000

f. Tunjangan Pakaian Dinas 3 Orang 8.400.000

b. Directors

No.

1

Remunerations & Other Facilities Offered

Remunerations

Number of Participants

Amount of Funds Received Annually

a. 2015 salary (January - December) 3 People 2.160.000.000

b. Public holiday bonus 3 People 180.000.000

c. Education allowance 3 People 156.000.000

d. End of year allowance 3 People 156.000.000

e. House rent allowance 3 People 70.000.000

3 People 8.400.000

3.4 Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak

4 (empat) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris

Independen, 1 (satu) orang Komisaris, 2 (dua)

orang pejabat ex officio dari Kepala Divisi Sumber

Daya Manusia dan Kepala Divisi Umum dalam

melaksankan fungsi tugasnya senantiasa bersikap

secara independen.

3.4 The Remuneration and Nomination Committee

Independence

Members of the Remuneration Committee and

Nomination four (4) persons consisting of 1 (one)

Independent Commissioner, 1 (one) Commissioners,

two (2) officials ex officio of the Head of Human

Resources Division and Chief of the General Division

in implementing the function of duties always act

independently.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 167

14

Page 171: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

III. Rencana Strategis Bank

Pada Tahun 2015 Bank Sulteng menetapkan rencana

strategis Bank sebagai berikut:

a. Corporate plan merupakan suatu rencana

strategis ke depan, yang bertujuan memberikan

arah strategis yang harus diambil suatu

organisasi. Bank Sulteng menentukan arahan

strategis sampai dengan tahun 2017 yang

akan dicapai, dimulai dengan analisis lingkungan

eksternal dan internal (SWOT Analysls).

b. Sebagai tahapan lanjutan dari pencapaian “next

level”, Bank Sulteng diarahkan untuk menjadi bank

daerah yang tumbuh berkesinambungan dengan

tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam

bidang pelayanan. Dengan demikian, Bank Sulteng

dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar,

lebih kuat, dan lebih baik. Oleh karena itu, prioritas

rencana bisnis tahun 2015 selain meningkatkan

kredit, terutama kredit konsumtif dan kredit mikro,

juga ditekankan kepada peningkatan kompetensi

SDM dan teknologi informasi yang terintegrasi.

c. Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT) Tahun

2015 ini merupakan dasar serta pedoman dalam

menyusun Rencana Bisnis bank tahun 2015 dan

merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh

jajaran organisasi baik di Kantor Pusat, Kantor

Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas

dan unit-unit pelayanan kas. Berikut ini 4 (empat)

prioritas tersebut dimaksud sebagai berikut:

III. Strategic Planning

In 2015 Bank Sulteng has set some strategic plan as

follows:

a. Corporate plan a future strategic plan, which

aims to provide strategic direction to be taken of

an organization. Bank Sulteng determine strategic

direction up to 2017 is to be achieved, starting

with the analysis of external and internal

environment (SWOT Analysis).

b. As the advanced stages of achieving the “next

level”, Bank Sulteng directed to become a regional

bank that sustainable growth to the level of

high profitability and excel in the field of services.

Thus, the Bank Sulteng can grow into larger

banks, stronger, and better. Therefore, the priority

of the business plan in 2015 in addition to

increasing credit, especially consumer loans

and micro credit, also emphasized to increase the

competence of human resources and information

technology are integrated.

c. Public Policy Directors Annual (KUDT) 2015 is

the basis and guideline in preparing the Business

Plan of banks in 2015 and is a cornerstone of the

implementation of tasks throughout the

organization in the Head Office, Branch Office,

Branch Office, Cash Office and units cash services.

Below listed the four priorities:

Annual Report PT. Bank Sulteng 168

Page 172: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

1. Sumber Daya Manusia:

a. Perseroan memandang kebutuhan terhadap

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

dan berintegritas merupakan salah satu syarat

utama pertumbuhan usaha Bank Sulteng. Karena

itulah, pengembangan kompetensinya merupakan

suatu keharusan.

b. Melanjutkan strategi tahun sebelumnya, hal itu

dilakukan melalui beberapa upaya, di antaranya:

• Peningkatan peran dan fungsi Assesment Center

yang terintegrasi dengan training program

academy.

• Pengembangan program pendidikan dan

pelatihan sesuai dengan perkembangan bisnis

bank.

• Pengembangan sistem informasi SDM yang

komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat

memberikan peta kondisi pegawai yang ada saat

ini dan arah pengembangan pegawai yang harus

dilakukan.

2. Teknologi Informasi

Pengembangan teknologi informasi yang terintegrasi

dilakukan untuk mendukung tujuan bisnis bank.

Sehingga, Perseroan dapat menjadi bank yang besar

dan miliki layanan unggul. Untuk itu, pengembangan

teknologi informasi diarahkan untuk menyediakan

layanan perbankan yang aman, cepat, mudah, serta

customer oriented, melalui hal-hal sebagai berikut:

a. Pengembangan core banking system yang

andal;

b. Meningkatan infrastruktur yang memadai

dalam rangka perluasan layanan efectrontc

banking,

1. Human Resources:

a. The Company looked at the needs of the Human

Resources (HR) quality and integrity is one of the

main conditions of the Bank’s growth in Sulteng.

Therefore, the development of competence is a

must.

b. Continuing the strategy of the previous year, it is

done through several efforts, including:

• Increasing the role and functions of the

Assessment Center integrated with the training

academy program.

• Development of education and training programs

in accordance with the business development

bank.

• Development of a comprehensive HR information

system and integrated so as to provide a map

of the condition of the existing personnel and

direction of staff development to be done.

2. Information Technology

Development of integrated information technology

to support the bank’s business objectives. Thus, the

Company may be a large bank and possess superior

service. To that end, the development of information

technology is directed to provide banking services

that are safe, fast, easy, and customer oriented,

through things as follows:

a. The development of a reliable core banking

system;

b. Boosting adequate infrastructure in

expanding electronic banking services,

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 169

14

Page 173: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c. Pengembangan features layanan perbankan

yang lebih beragam dan multi channel;

d. Menerapkan GCG dalam proses pengadaan

dan pengembangan teknologi informasi

e. Meningkatkan kompetensi pegawai dalam

pengembangan dan operasional teknologi

informasi secara mandiri dan berkelanjutan.

3. Kualitas Layanan

Pengembangan budaya layanan pada tahun 2015

diarahkan agar tercipta service culture melalui:

a. Implementasi “Pengembangan Budaya

Layanan” di seluruh unit layanan Bank

Sulteng.

b. Implementasi standarisasi aspek fisik

(Premises) di seluruh unit layanan Bank

Sulteng.

c. Evaluasi implementasi “Pengembangan

Budaya Layanan” di seluruh unit layanan

Bank Sulteng.

4. Membangun Inkorporasi

Percepatan pencapaian visi Bank Sulteng dapat

ditempuh dengan cara organik dan anorganik. Secara

anorganik, pertumbuhan Bank Sulteng ditempuh

melalui penyertaan modal untuk meningkatkan aset

dan pendapatan bank. Pada tahun 2015, penyertaan

modal akan dilakukan pada Perusahaan Pihak Ketiga,

dan Pemda Propinsi Kabupaten/Kota sebagaimana

yang telah disepakati oleh Para Pemegang Saham.

F. Kebijakan dan Strategi Manajemen

Kebijakan dan strategi manajemen yang akan

dilaksanakan pada tahun 2015 sebagai berikut:

c. The development features a wider range of

banking services and multi-channel;

d. GCG in the procurement process and the

development of information technology

e. Increase employee competence in the

development and operation of information

technology independent and sustainable.

3. Quality of Service

Development of a service culture in 2015 is directed

to create a service culture through:

a. Implementation of “Cultural Development

Services” service unit Bank throughout

Sulteng.

b. Implementation of standardized physical

aspects (Premises) throughout Bank

Sulteng services unit.

c. Evaluation of the implementation of

“Cultural Development Services” service unit

Bank throughout Sulteng.

4. Build Incorporation

Accelerating the achievement of the vision of Bank

Sulteng can be reached by means of organic and

inorganic. Inorganically, growth pursued through

Bank Sulteng capital investment to increase

the bank’s assets and earnings. In 2015, capital

investments will be made on Third Party Company,

and the Provincial Government of Regency/City as

agreed by the Shareholders.

F. Policy and Management Strategy

Management policies and strategies to be

implemented in 2015 as follows:

Annual Report PT. Bank Sulteng 170

Page 174: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

A) Peningkatan komposisi dana pihak ketiga yang

dilakukan melalui upaya:

1) Pertumbuhan DPK yang optimal.

• Intensifikasi pertumbuhan tabungan melalui

optimalisasi penetrasi pasar, antara lain melalui

direct sales agency, yaitu bekerjasama dengan

vendor untuk memasarkan produk tabungan

Bank Sulteng.

• Optimalisasi institusional banking untuk

pengerahan dana dari BUMN, BUMD maupun

institusi lainnya.

• Menerapakan one stop service solution yang

sesuai dengan kebutuhan nasabah korporasi

secara menyeluruh.

• Pengembangan infrastruktur dan sistem Cash

Management untuk institusi bisnis dan institusi

pemerintah.

• Penambahan jaringan kantor dan ATM pada

lokasi - lokasi yang strategis.

2) Peningkatan kulitas layanan

• Peningkatan kualitas layanan di cabang-cabang

dan ATM secara intensif melalui implementasi

budaya layanan.

• Peningkatan kualitas layanan electrontc banking

melalui dukungan teknologi informasi yang

memadai untuk memberikan pelayanan unggul

dalan rangka meningkatkan corporate image dan

fee based Income.

B) Peningkatan penyaluran kredit dilakukan dengan

upaya:

1) Akselerasi fungsi Bank sebagai lembaga

intermediasi.

A) The increase in third party funds composition is

done through the efforts:

1) Growth in deposits is optimal.

• Intensification of the growth of savings through

the optimization of market penetration, such

as through direct sales agency, which is in

collaboration with vendors to market products

Bank Sulteng savings.

• Optimization of institutional banking for the

redeployment of funds from the state, enterprises

and other institutions.

• applying one stop service solution that fits the

needs of corporate customers as a whole.

• Development of infrastructure and Cash

Management systems for business institutions

and government agencies.

• Addition of a network of offices and ATM on

location - a strategic location.

2) Improved quality of their services

• Improved quality of service in branches and

ATMs intensively through the implementation of

a service culture.

• Improved quality of service electronic banking

through adequate information technology

support to provide superior customer service role

in order to enhance corporate image and fee-

based income.

B) The increase in lending is done with the effort:

1) Acceleration Bank function as an intermediary

institution.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 171

14

Page 175: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Peningkatan pemberian kredit baik sektor

produktif maupun konsumtif dengan

mengoptimalkan penggunaan Dana dengan

tetap memperhatikan prinsip ke hati-hatian;

• Diverifikasi produk perkreditan yang memiliki

value preposition dan daya saing.

2) Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka

meningkatkan pangsa pasar kredit.

• Peningkatan pemasaran kredit melalui tenaga

pemasar kredit.

• Mempertahankan serta terus melakukan

ekspansi kredit konsumsi terutama KMG,

serta peningkatan, portofolio KPR melalui

pengembangan fitur produk dan kerjasama

dengan pihak ketiga;

• Perluasan jaringan serta optimalisasi fungsi

kantor-kantor kas Bank Sulteng;

• Memanfaatkan akses likuiditas treasury untuk

disalurkan ke dalam kredit skala besar;

• Mempertahankan kualitas kredit;

• Pengelolaan non-performing laon melalui

pemantauan kolektibilitas pada setiap unit bisnis

pengelola kredit;

• Mengendalikan kualitas kajian terhadap Risiko

kredit sebagai upaya untuk mengendalikan Risiko

kredit.

C) Optimalisasi fee based income untuk mendukung

pencapaian target laba bank.

• Optimalisasi pengelolaan instrument treasury

• Pengembangan Jasa transaksi perbankan,

penambahan jumlah jaringan, serta ATM.

• Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui

penambahan fitur layanan ATM;

• Increased lending both productive and

consumptive sectors by optimizing the use of the

Fund with due regard to the principle of caution;

• Verified lending products that have a value

proposition and competitiveness.

2) Optimal credit growth in order to increase the

market share of the credit.

• Improved marketing of credit through credit sales

force.

• Maintain and continue to expand consumer credit,

especially KMG, as well as increased, mortgage

portfolio through the development of product

features and collaboration with third parties;

• Expansion of the network as well as optimizing

the function of the Bank cash offices Sulteng;

• Utilizing the treasury liquidity access to credit is

channeled into large scale;

• Maintaining credit quality;

• Management of non-performing loan through

monitoring collectability at each business unit

manager of the credit;

• Controlling the quality of the study on the credit

risk in an attempt to control credit risk.

C) Optimization of fee-based income to support the

achievement of the bank’s profit.

• Optimizing the management of treasury

instruments

• Development of banking services, increasing the

number of networks, as well as ATMs.

• Optimization of ATM functionality for customers

through the addition of ATM service features;

Annual Report PT. Bank Sulteng 172

Page 176: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

• Peningkatan penjualan produk wealth

management

D) Pengembangan manajemen untuk mendukung

bisnis bank yang tumbuh berkesinambungan dengan

tingkat profitabilitas yang tinggi.

1) Perencanaan dan Change Management

• Menetapkan arah dan strategi Perseroan, baik

jangka pendek, jangka menengah, maupun

jangka panjang untuk mendukung peningkatan

pertumbuhan bisnis Bank Sulteng;

• Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk

pengembangan bisnis (termasuk analisis internal

dan eksternal);

• Menyempurnakan struktur organisasi bank yang

efektif dan efisien dalam menunjang sasaran dan

tujuan bisnis Perseroan;

• Memastikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan

proyek/program kerja;

• Peningkatan kualitas performa strategi Bank

Sulteng dengan cara me-review key performance

indicator yang telah ditetapkan, serta

mengimplementasikan Balanced Scorecard KPl

secara individual.

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia

• Kebijakan dan pelaksanaan rekrutmen, career

path, serta job grading,

• Penerapan sistem reward dan punishment;

• Pengembangan system informasi terintegrasi

melalui HRIS (Human Resources Information

System);

• Pengembangan Assessment Center;

• Increased sales of wealth management products

D) Development of management to support the

sustainable growth of business banks with high

levels of profitability.

1) Planning and Change Management

• Set the direction and strategy of the Company,

both short term, medium term and long term to

support increased business growth Bank Sulteng;

• Increasing the quantity and quality of research

for business development (including internal and

external analysis);

• Improving the organizational structure of the

bank effective and efficient in supporting the

goals and objectives of the Company’s business;

• Ensuring the effectiveness and efficiency of

project/program of work;

• Improved quality performance of the Bank’s

strategy Sulteng a way to review the key

performance indicators that have been

established, as well as implementing the

Balanced Scorecard MPA individually.

2) Human Resource Development

• Policy and implementation of recruitment, career

path, as well as job grading,

• Implementation of the system of reward and

punishment;

• Development of an integrated information system

through HRIS (Human Resources Information

System);

• Development Assessment Center;

173 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 177: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Program pendidikan dan pelatihan yang

mendukung bisnis Bank secara teratur dan

berkesinambungan dalam Training Program

Academy

• Meningkatkan kompetensi pegawai, baik di posisi

manajerial maupun supporting melalui Training

Program Academy,

• Menetapkan silabus program, silabus dan

anggaran pendidikan dan pelatihan melalui Soft

Skill Program Academy.

3) Peningkatan Layanan dan Operasional

• Meningkatkan dan mengembangkan kualitas

layanan menjadi lebih baik, sehingga tercipta

service culture yang dapat bersaing dengan

standar layanan bank yang baik;

• Optimalisasi pengelolaan likuiditas;

4) Penerapan Manajemen Risiko dan Pelaksanaan

Kepatuhan Bank

• Mengembangkan budaya sadar Risiko (risk

culture)

• Membangun Risk Management System yang

memenuhi ketentuan standar Basel II dan basel

III;

• Mengelola potensi Risiko secara komprehensif;

• Mengembangkan profil Risiko Bank Sulteng

secara terintegrasi untuk mempermudah kontrol;

• Memonitor dan evaluasi program anti pencucian

uang dan pencegahan pendanaan terorisme;

• Melaksanakan zero fraud program.

• Education and training programs that support

the Bank’s business regularly and continuously

in Training Program Academy

• Increase employee competency, both in

managerial positions and supporting through the

Academy Training Program,

• Establish a program syllabus, syllabus and

education and training budget through the Soft

Skills Academy Program.

3) Improvement of Service and Operations

• Improving and developing the quality of service

for the better, so as to create service culture that

can compete with a good standard bank services;

• Optimization of liquidity management;

4) Application of Risk Management and

Implementation of Bank Compliance

• Developing a culture of conscious risk (risk

culture)

• Establish a Risk Management System which

meets the requirements of Basel II standards and

the Basel III;

• To manage the potential risks in a comprehensive

manner;

• Develop risk profile Bank Sulteng in an integrated

manner to facilitate controls;

• Monitoring and evaluation of anti-money

laundering and combating the financing of

terrorism;

• Implement a zero fraud program.

Annual Report PT. Bank Sulteng 174

Page 178: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14

5) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

• Meningkatkan audit internal sebagai Strategic

Business Partner dan memastikan optimalnya

penerapan SPFAIB;

• Memberikan assurance atas terciptanya ketaatan

perusahaan terhadap ketentuan internal dan

kepatuhan bank terhadap ketentuan eksternal.

6) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

• Standarisasi penyusunan laporan keuangan

yang dapat memenuhi unsur keakuratan dan

tepat waktu;

• Pengembangan dan peningkatan pengelolaan

data cost center secara tepat waktu dan akurat;

• Meningkatkan penyempurnaan dan penyesuaian

sistem akuntansi, ketentuan, dan sistem prosedur

internal sesuai perubahan business requirement

definition;

• Sentralisasi dan otomasi pelaporan pajak.

IV. Kepemilikan Saham Anggota Kepemilikan

Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta

hubungan keuangan dan hubungan keluarga.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi

tidak memiliki saham pada Bank Sulteng, Bank lain,

Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun Perusahaan

lainnya. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan

hubungan keluarga dengan anggota Komisaris

lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang

Saham Pengendali.

V. Shares Option, Buy Back Shares dan Obligasi Buy

Back

Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares

dan Buy Back Obligasi belum dilakukan pada PT.

Bank Sulteng.

5) Improvement of Internal Control System

• Improve the internal audit as a Strategic Business

Partner and ensures optimal application of

SPFAIB;

• Provide assurance for the creation of companies’

compliance with internal policies and external

regulations compliance to the bank.

6) Accounting and Financial Reporting

• Standardize financial statements to meet the

elements of accuracy and timely;

• Development and improvement of data

management cost centers timely and accurately;

• Increase the improvements and changes to

accounting systems, rules and systems of

internal procedures according to changes in

business requirements definition;

• Centralization and automation of tax reporting.

IV. Share Ownership of The Board of Commissioners

and Directors, and related financial and family.

All members of the Board of Commissioners and

Board of Directors do not own shares in Bank Sulteng,

another Bank, Non-Bank Financial Institutions as

well as other company. All members of the Board of

Commissioners and Board of Directors does not have

a financial relationship and family relationship with

members of the other Commissioners, members of the

Board of Directors and/or Controlling Shareholders.

V. Option Shares, Bonds, and Buy Back Shares

Event/activity Option Shares, Buy Back Shares and

Buy Back Bonds has not been done at PT. Bank

Sulteng.

175 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 179: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

VI. Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan

yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan

tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Sulteng

terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional

bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank

secara signifikan. Jumlah Internal Fraud yang terjadi

pada Bank Sulteng selama periode 2013 - 2015:

VI.Internal Fraud

Internal Fraud is oddities/fraud committed by

management, employees permanent and temporary

(honorarium and outsourcing) Bank Sulteng

associated with work processes and bank operations

that affect the Bank’s financial condition significantly.

Number of Internal Fraud that occurred in Bank

Sulteng during the period 2013 - 2015:

Internal Fraud dalam 1 tahun

Total Fraud

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai tetapP egawai tidak tetap

2013

2014

2015

2013

2014

2015

2013

2014

2015

-

-

-

2*

4**

-

-

-

-

Telah diselesaikan

-

-

-

2*

4**

-

-

-

-

Dalam proses penyelesaian di internal Bank

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Belum diupayakan

penyelesaiannya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Annual Report PT. Bank Sulteng 176

Page 180: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Internal Fraud

Annually

Total Fraud

Number of cases uphold by

Management Staffs Temporary Staffs

2013

2014

2015

2013

2014

2015

2013

2014

2015

-

-

-

2*

4**

-

-

-

-

Case closed

-

-

-

2*

4**

-

-

-

-

Case in progress

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Not yet carried

out

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Lawsuit in progress

-

-

-

-

-

-

-

-

-

*) Pada tahun 2013 merupakan kasus yang telah

selesai dan mempunya kekuatan hukum tetap yaitu

kasus pada kantor Cabang Pembantu Banggai

Kepulauan (Perkara Pidana Pemberian Kredit Fiktif)

dan kasus pada kantor cabang pembantu Morowali

(perkara pidana penyelewengan setoran dana kredit).

**) Pada tahun 2014 merupakan kasus fraud yang

telah diselesaikan ditingkat internal bank dengan

cara seluruh pegawai tetap yang melakukan fraud

telah di PHK dari Bank yaitu terdiri dari 4 (empat)

orang Pegawai di kantor Cabang Pembantu Ampana,

2 (dua) orang Pegawai di kantor Cabang Salakan, 1

(satu) orang pegawai dikantor Cabang Utama Palu

dan 1 (satu) orang pegawai dikantor Pusat (Divisi

Umum).

*) In 2013 the case has been completed and has

permanent legal force that is the case in the Banggai

Islands Branch Office (Criminal Case Lending

Fictitious) and cases at branch offices Morowali

(criminal cases misappropriation credit fund

deposit)

**) In 2014 the fraud cases that have been resolved

by way of a bank’s internal level all employees remain

who commit fraud have been dismissed from the

Bank and consists of 4 (four) Branch office clerks in

Ampana, two (2) persons Employees in Branch office

Salakan, 1 (one) of the Main Branch office employees

Palu and 1 (one) vote at the office clerks Center

(General Division).

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 177

14

Page 181: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

VII. Benturan Kepentingan

Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi pada

PT. Bank Sulteng yang mengandung benturan

kepentingan. Sehingga dapat dikatakan tidak ada

benturan kepentingan pada Bank Sulteng di tahun

buku 2015.

VIII. Self Assessment Pelaksanaan GCG

HasilpenilaianBankSultengterhadapSelfAssessment

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT.

Bank Sulteng Tahun Buku 2015 adalah Peringkat 3

(tiga) dengan predikat “CUKUP BAIK”. Berikut rincian

Self Assessment GCG PT. Bank Sulteng tahun 2015:

Berdasarkan hasil self assessment terhadap (tiga)

faktor utama yaitu: Governance Structure, Governance

Process dan Governance Outcome yang mencakupi

11 (sebelas) Kriteria/Indikator, bahwa PT. Bank

Sulteng telah melakukan penerapan Good Corporate

Governance secara umum cukup baik. Hal ini

tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas

prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila

terdapat kelemahan-kelemahan dalam penerapan

prinsip GCG, maka secara umum kelemahan-

kelemahan tersebut telah diupayakan perbaikannya

dan terhadap hal-hal yang cukup signifikan maka

diberikan perhatian yang seksama dari manajemen.

VII. Conflict of Interest

During 2015 there were no transactions on PT. Bank

Sulteng conflict of interest. So it can be said there

is no conflict of interest at Bank Sulteng in the fiscal

year 2015.

VII. Self Assessment of GCG

Assessment results of implementation of Good Cor-

porate Governance (GCG) in Bank Sulteng in Fiscal

Year of 2015 is in fact ranked number 3 with the title

“healthy”. Here are the PT. Bank Sulteng GCG self

assessment result for the fiscal year of 2015:

Based on the results of the self assessment of the 3

main factors, which are: Governance Structure, Gov-

ernance Process and Outcome Governance which

includes 11 criteria/indicators that PT. Bank Sult-

eng has carried out a quite good implementation of

Good Corporate Governance/GCG. This is reflected

in the adequate fulfillment of the principles of good

corporate governance. If there are weaknesses in

the application of the principles of GCG, then repairs

have been attempted and also, things that are quite

significant to the management will be given further

attention.

Annual Report PT. Bank Sulteng 178

Page 182: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Profil Perusahaan Company Profile

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 179

Page 183: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng 180

Page 184: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

DIVISI TASK FORCE

Bagian

ATM CENTER

Bagian LAYANAN

MOBIL KAS CENTER

Bagian

PENYELAMATAN

& PENYELESAIAN

KREDIT BERMASALAH

RUPS

DEWAN KOMISAR

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR OPERASIONAL

DIVISI

IT

Bagian

PAYMENT CHANNEL

Bagian CORE

BANKING SYSTEM

Bagian

INFRASTRUKTUR

SERVICE & OPERATION

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Struktur Organisasi

KANTOR CABANG TYPE A, B & C

181

15

DIREKTUR PEMASARAN

DIVISI KREDIT

DIVISI OPERASIONAL

Bagian

KEBIJAKAN KREDIT

Bagian

CENTRAL OPERATION

Bagian

REVIEW KREDIT

Bagian AKUNTANSI

& KEUANGAN

Bagian ADMINISTRASI

KREDIT

DIVISI PERENCANAAN

DIVISI PEMASARAN

Bagian ANGGARAN

& PELAPORAN

Bagian

TREASURY

Bagian PENELITIAN

& PENGEMBANGAN

Bagian

PENDANAAN

Bagian PROGRAM &

PEMASARAN

Page 185: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

IS

KOMITE + KOMITE : AUDIT

PEMANTAU RISIKO

REMUNERASI & NOMINASI

Annual Report PT. Bank Sulteng

DIREKTUR KEPATUHAN

DIVISI UMUM

DIVISI KEPATUHAN

DIVISI SKMR

DIVISI SKAI

DIVISI SDM

DIVISI CORPORATE SECRETARY

Bagian UMUM &

SEKRETARIAT

Bagian

KEPATUHAN

Bagian

RISIKO KREDIT

Bagian

PENGAWASAN KREDIT

Bagian ADMINISTRASI

& PENGGAJIAN

Bagian

HUKUM

Bagian

ASSET & INVENTARIS

Bagian

APU & PPT / UKPN

Bagian RISIKO

OPERASIONAL &

RISIKO LAINNYA

Bagian PENGAWASAN

OPERASIONAL

Bagian

DIKLAT

Bagian

PUBLIC RELATION

Bagian

PENGAWASAN IT

Bagian PENILAIAN &

PENGEMBANGAN SDM

Bagian PERFORMANCE

MANAGEMENT

Bagian

CONTROL UNIT

182

Page 186: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

GMS

BOARD OF COMMISSIO

BOARD OF

COMMISSIONERS

SECRETARY

PRESIDENT DIRECTOR

DIRECTOR OF OPERATION

IT

DIVISION

PAYMENT CHANNEL

DIVISION

CORE BANKING

SYSTEM DIVISION

INFRASTRUCTURE

SERVICE & OPERATION

DIVISION

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

BRANCH OFFICE TYPE A, B, & C

TASK FORCE DIVISION

ATM CENTER DIVISION

MOBILE CASH

SERVICE DIVISION

CREDIT

SETTLEMENT &

RESCUE DIVISION

183

15

DIRECTOR OF MARKETING

CREDIT DIVISION

OPERATION DIVISION

CREDIT POLICY DIVISION

CENTRAL OPERATION DIVISION

CREDIT REVIEW

DIVISION

ACCOUNTING &

FUNDING DIVISION

CREDIT

ADMINISTRATION

DIVISION

PLANNING DIVISION

MARKETING DIVISION

BUDGETING & REPORT DIVISION

TREASURY DIVISION

RESEARCH &

DEVELOPMENT

DIVISION

FUNDING

DIVISION

MARKETING & PROGRAM DIVISION

Page 187: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

NERS

COMMITTEE : AUDIT

RISK MONITORING

REMUNERATION & NOMINATION

Annual Report PT. Bank Sulteng

Organization Structure

DIRECTOR OF COMPLIANCE

GENERAL DIVISION

COMPLIANCE DIVISION

SKMR DIVISION

SKAI DIVISION

HR DIVISION

CORPORATE SECRETARY DIVISION

GENERAL & SECRETARY DIVISION

COMPLIANCE DIVISION

CREDIT RISK DIVISION

CREDIT

SURVEILLANCE

DIVISION

ADMINISTRATION & PAYROLL DIVISION

LAWS DIVISION

ASSETS & INVENTORIES DIVISION

APU & PPT / UKPN DIVISION

OPERATION & OTHER RISK

DIVISION

OPERATION MONITORING DIVISION

TRAINING DIVISION

PUBLIC RELATION DIVISION

IT SURVEILLANCE DIVISION

HR DEVELOPMENT

& ASSESSMENT

DIVISION

PERFORMANCE

MANAGEMENT

DIVISION

CONTROL UNIT DIVISION

184

Page 188: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

16 Organisasi Manajemen

Dewan Komisaris

Komisans Utama

Komisans Independen

Drs. H Abd Karim Hanggi

Drs. H. Said Awad, MH.

Komisaris

Direktur Utama

Direktur Pemasaran

Direktur Operasional

Direktur Kepatuhan

Divisi Perencanaan

Divisi Satuan Kena Manajemen Risiko

Divisi Sumber Daya Manusia

Divisi Kepatuhan

Divisi Task Force

Divisi Satuan Kena Audit Intern

Divisi Informasi Teknologi

Divisi Pemasaran

Divisi Umum

Divisi Kredit

Direksi

Kepala Divisi

Drs. H Amiluddin Haludin

Rahmat A Haris

Diana Uza Mustaqim

Sitti Maryam Dalle

Sitti Maryam Dalle (Pjs)

Risdianto Iskandar

Sarifzen, SE.

Mirna Riyanasan, SE.

Rusian Lapewa, SE.

Dra. Morma Latjambo

Anis Hasbullah

Muh. Abduh Bunre, SE.

Ramiyatie, SE.

Salma Butudoka, SE.

Muh. Amin H Rusman, SE.

Divisi Operasional

Kantor Cabang Utama

Kantor Cabang Luwuk

Kantor Cabang Tolitoli

Kantor Cabang Poso

Kantor Cabang Bungku

Kantor Cabang Parigi

Kantor Cabang Salakan

Kantor Cabang Buol

Pemimpin Kantor Cabang

Diana, ST.

Ramli Martasi, SE.

Muh. Taufiq Akum

M. Thahir Thalib. A. Md.

Moh. Taslim, S.Sos

Darsyaf Agus Slamet, SE.

Firmansyah Azis, SE.

Mangendre Palancoi, SE.

Moh. Bakir, S. Sos.

Kantor Cabang Banggai Laut Moh. Charly Buchary, ST.

Pemimpin Kantor Cabang Pembantu

Kantor Cabang Pembantu Donggala

Kantor Cabang Pembantu Ampana

Kantor Cabang Pembantu Morowali

Kantor Cabang Pembantu Paleleh

Sadik Alatas, SE.

Moh. Affandi, SE.

Ilham, S. Pt.

Moh. Judi Samad, SE.

185 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 189: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Management Organization

Board of Commissioners

Chief Commissioner Drs. H Abd Karim Hanggi

Independent Commissioner Drs. H. Said Awad, MH.

Commissioner Drs. H Amiluddin Haludin

Directors

President Director Rahmat A Haris

Marketing Director Diana Uza Mustaqim

Operation Director Sitti Maryam Dalle

Compliance Director Sitti Maryam Dalle (Act)

Division Heads

Planning Division Risdianto Iskandar

Risk Management Division Sarifzen, SE.

Human Resources Division Mirna Riyanasan, SE.

Compliance Division Rusian Lapewa, SE.

Task Force Division Dra. Morma Latjambo

Internal Audit Division Anis Hasbullah

IT Division Muh. Abduh Bunre, SE.

Marketing Division Ramiyatie, SE.

General Division Salma Butudoka, SE.

Credit Division Muh. Amin H Rusman, SE.

Operational Division Diana, ST.

Branch Office Heads

Main Branch Office Ramli Martasi, SE.

Luwuk Branch Office Muh. Taufiq Akum

Tolitoli Branch Office M. Thahir Thalib. A. Md.

Poso Branch Office Moh. Taslim, S.Sos

Bungku Branch Office Darsyaf Agus Slamet, SE.

Parigi Branch Office Firmansyah Azis, SE.

Salakan Branch Office Mangendre Palancoi, SE.

Buol Branch Office Moh. Bakir, S. Sos.

Kantor Cabang Banggai Laut Moh. Charly Buchary, ST.

Pemimpin Kantor Cabang Pembantu

Donggala Subsidiary Office Sadik Alatas, SE.

Ampana Subsidiary Office Moh. Affandi, SE.

Morowali Subsidiary Office Ilham, S. Pt.

Paleleh Subsidiary Office Moh. Judi Samad, SE.

Annual Report PT. Bank Sulteng 186

Page 190: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Profil Dewan Komisa Board of Commissio

LahirdiBuolpadatanggal27April1944,menyelesaikan

studi di Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam

Jurusan Farmasi pada Universitas Hasanuddin

Makassar. Mengawali karir sebagai Pegawai pada

Kanwil Departemen Kesehatan Propinsi Sulawesi

Tengah di bidang perencanaan, pernah memimpin

proyek pembangunan rumah sakit dan kesehatan

secara umum di Sulawesi Tengah yang merupakan

bantuan kepada dunia. Menjadi Kepala Balai

Pengawasan Obat dan Makanan Sulawesi Tengah.

Pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI/MPR-RI.

Kemudian Pjs. Bupati Buol serta Bupati Buol secara

definitif.

Born in Buol on April 27th 1944, Abd. Karim Hanggi

completed his study at the Faculty of Exact and

Natural Sciences (Pharmacy) at the Universitas

Hasanuddin Makassar. He began his career path

as one of Central Sulawesi Province Department of

Health employee in the field of planning. He once

led the hospital construction projects in Central

Sulawesi generally, in which truly is a help. Abd. Karim

Hanggi once become the Head of the Food and Drug

Administration in Central Sulawesi. He also served as

a member of DPR / MPR one time. Then he became

the Buol Regent sometime after.

187 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

17

Komisaris Utama

Drs. H. Abd. Karim Hanggi

Chief Commissioners

Drs. H. Abd. Karim Hanggi

Page 191: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

ris ners Profile

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikutinya

antara lain:

• Penataran manajemen kesehatan

• Penataran Staf Penyusunan Program dan

Evaluasi Tingkat Pusat

• Diklat Analisa Proyek Pembangunan

• Pelatihan Manajemen Pentaloka (TOT)

• Healthcare Course in Developing Countries

• Latihan Penyusunan Perencanaan Pengendalian

Pembangunan didaerah dan manajemen proyek

• Penataran program penatar (P4)

• Pendidikan penyidik pegawai negeri sipil

• Sekolah pimpinan administrasi tingkat madya

• Kursus Dasar-dasar Analisis mengenai dampak

lingkungan angkatan IV

• Pendidikan dan Pelatihan tenaga saksi ahli

dibidang narkoba dan psikotropika

• Diklat manajemen strategis

• Decetralisation in TVET in Mannhieln Federal

Republic of Germany

• Lokakarya dan penyegaran wawasankebangsaan

dan kewaspadaan nasional

Below are the education and training Abd. Karim

Hanggi ever attended:

• Health Management Upgrade Course

• Staff Level Programming and Evaluation Center

Upgrade Course

• Analysis Training Development Project

• Pentaloka Management Training

• Healthcare Course in Developing Countries

• Preparation Exercise Control of Development

Planning and Project Management Areas

• Training for Trainers Program

• Civil Servants Investigator Education

• Mid-Level School Leadership Administration

• Fundamental Course of The Environmental

Impact Analysis Generation IV

• Education and Training of Expert Witness in The

Field of Drugs and Psychotropic

• Strategic Management Training

• TVET Decetralisation in Mannhieln, Federal

Republic of Germany

• National Vision and Vigilance Workshops and

Knowledge Refreshment

Annual Report PT. Bank Sulteng 188

Page 192: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Poso pada tanggal 05 Februari 1947, dan

menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanuddin Makassar dan Magister Hukum (Hukum

Ekonomi) di Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil pada

Kantor Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi

Tengah, dengan beberapa tugas yang diemban antara

lain:

• Kepala Biro Pembangunan

• Kepala Biro Perekonomian

• Kepala Biro Lingkungan Hidup

• Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

• Pjs. Direktur Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah

• Komisaris Independen Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah

• Pjs. Komisaris Utama PT. Bank Sulteng

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara

lain:

• Program Perencanaan Nasional (Long Course)

• SESPANAS Promosi

• Manajemen Sektor Ekonomi Strategis

• Kursus Auditor Lingkungan

• Pelatihan Sistem Manajemen Pemerintahan

Daerah oleh LEMHANAS

Born in Poso on February 5th, 1947, Said Awad

completed his study at the Universitas Hasanuddin

Faculty of Economics Makassar and Masters in Law

(Economic Law) at the Universitas Muslim Indonesia

in Makassar. Said Awad began his career path as a

civil servant at Central Sulawesi Governor Office,

given the following duties and responsibilities:

• Development Bureau Chief

• Head of Economic Bureau

• Environmental Bureau Chief

• Head of the Environmental Impact Management

Agency

• Acting Director of the Central Sulawesi Regional

Development Bank

• Independent Commissioner of Bank Central

Sulawesi Regional Development

• Acting President Commissioner of PT. Bank

Sulteng

Below are the education and training Said Awad ever

attended:

• National Planning Program (Long Course)

• SESPANAS Promotion

• Strategic Economic Sector Management

• Environmental Audit Course

• Management Training System by the LEMHANAS

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 189

17

Page 193: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Komisaris Independen

Drs. H. Said Awad, MH.

Independent Commissioner

Drs. H. Said Awad, MH.

• Sertifikasi Manajemen Risiko Program

Eksekutif bagi Komisaris

• Pemantapan Peran Dewan Komisaris

dalam Implementasi Manajemen

• Peran Komisaris dalam Pengurusan Bank

oleh LPPI Jakarta

• Risk Management Certification Program

Executive for Commissioners

• Strengthening the role of the Board in

Management Implementation

• The role of the Commissioner in

Management Bank by LPPI Jakarta

• Various courses and other banking seminar

Annual Report PT. Bank Sulteng 190

Page 194: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

17

Lahir di Palu pada tanggal 07 Januari 1949,

menyelesaikan studi di Fakultas Administrasi Negara

Universitas Tadulako, Palu. Mengawali karir sebagai

Account Officer Dana BNI Palu. Pjs. Pimpinan Seksi

Umum BNI Palu. Team Screening BNI Cabang Palu.

Marketing & Relationship Management BNI Cabang

Palu. Koordinator Administrasi Kredit BNI Cabang

Palu. Koordinator Pemasaran Kredit BNI Cabang

Palu. Pemimpin BNI Universitas Tadulako. Penyuluh

Budaya Kerja Pada PT. Bank Negara Indonesia

Cabang Palu. Pemimpin BNI Jalan Imam Bonjol Palu.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Palu. Anggota DPRD Kota Palu. Pimpinan Komisi “B”

membidangi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan.

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara

lain:

• Penataran pengelola KIK/KMKP angkatan ke-II

• Pendidikan Pejabat Pemberian Kredit Angkatan

ke-VII

• Pelatihan Leadership Skills

• Kursus Manajemen Perkreditan Cabang

• Kursus PC Based Accounting Sistem

• Pelatihan Gugus Kendali Mutu

• Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan ke-V

• Pelatihan ATM

Born in Palu on January 7th, 1949, Amiluddin

Haludin completed his study at the Faculty of State

Administration Tadulako, Palu. He began his career

path as an Account Officer Dana BNI Palu, Acting.

General Section Leader BNI Palu, Screening Team

BNI Palu, Marketing & Relationship Management

BNI Palu, Administrative Coordinator Credit BNI Palu,

Marketing Coordinator Credit BNI Palu, Chairman of

BNI Tadulako University, work culture consultant at

PT. Bank Negara Indonesia Branch Palu, BNI leader

Jl. Imam Bonjol Palu. Lecturer at the Faculty of

Economics, University of Muhammadiyah Palu, Palu

DPRD legislator, Chairman of the Commission “B” in

charge of Economy, Finance and Banking.

Below are the education and training Amiluddin

Haludin ever attended:

• KIK / KMKP Management Upgrade Class,

generation II

• Lending Officer Education generation VII

• Leadership Skills Training

• Credit Management Branch Course

• PC Based Accounting System Course

• Quality Control Training

• Branch Training generation V

• ATM Training

191 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Komisaris

Drs. H. Amiluddin Haludin

Commissioner

Drs. H. Amiluddin Haludin

Page 195: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng 192

Page 196: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

18

Profil Direksi Board of Directors Profile

Lahir di Majene pada tanggal, 14 Maret 1959 dan

menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Jurusan Sipil

pada Universitas Hasanuddin Makassar. Mengawali

karir di Bank Niaga dengan beberapa yang diemban

antara lain:

• Program Pendidikan Eksekutif (1985-1986)

• Penata Jasa (1986-1988)

• Internal Audit & Control Head Makassar (1988-

1992)

• Recovery Asset & Litigation Head Makassar

(1992-1994)

• Marketing Manager Makassar (1994-1995)

• Marketing Manager Malang (1995-1996)

Born in Majene on March 14th, 1959. Completed his

study at the Faculty of Civil Engineering Department

at the Universitas Hasanuddin Makassar. He began

his career in Bank Niaga with the following records:

• Executive Education Program (1985-1986)

• Penata Jasa (1986-1988)

• Internal Audit & Control Head - Makassar Branch

(1988-1992)

• Asset Recovery & Litigation Head - Makassar

Branch (1992-1994)

• Marketing Manager - Makassar Branch (1994-

1995)

• Marketing Manager - Malang Branch (1995-

1996)

193 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Direktur Utama

Rahmat A. Haris

President Director

Rahmat A. Haris

Page 197: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Branch Manager Surabaya Andayani (1996-1998)

• Branch Manager Surabaya Kota (1998-1999)

• Branch Manager Cirebon (1998-1999)

• Special Asset Management Jawa Barat (1999-

2000)

• sebagai salah satu penanggung jawab utama

penyelesaian Non Performing Loan (Collecting,

Restructuring, Litigation) di wilayah Jawa Barat

dan Proses Asset Transfer Kit (ATK) ke BPPN

(2000)

• Branch Manager Makassar (2000-2004)

• Branch Manager Perusahaan Gajahmada Jakarta

Cabang Utama (2004-2005)

• Kepala Wilayah Indonesia Timur (Cons. Banking)

Bank Niaga (2005-2007)

• Kepala Wilayah Indonesia Timur (Business

Banking) Bank Niaga (2007-2008)

• Kepala Wilayah Indonesia Timur Bank Niaga

(2008-April 2013), dan

• Sebagai Direktur Utama PT. Bank Sulteng sejak

12 April 2013 - sekarang

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara

lain:

• Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga (1985)

• Complit Pelatihan Ekspor Impor (1989)

• Basic Credit Management (1993)

• Financing The Closely Held Business (1993)

• Andayani Surabaya Branch Manager (1996-1998)

• Surabaya City Branch Manager (1998-1999)

• Cirebon Branch Manager (1998-1999)

• West Java Branch Special Asset Management

(1999-2000)

• As the one primarily responsible for non-

performing loans settlements (Collecting,

Restructuring, Litigation) at West Java and

Process Asset Transfer Kit (ATK) to IBRA (2000)

• Makassar Branch Manager (2000-2004)

• Gajahmada Company Jakarta - Branch Manager

(Main Branch) (2004-2005)

• Bank Niaga Eastern Indonesia Regional Head

(Cons. Banking) (2005-2007)

• Bank Niaga Eastern Indonesia Regional Head

(Business Banking) (2007-2008)

• Bank Niaga Eastern Indonesia Regional Head

(2008-April 2013), and

• Director of PT. Bank Sulteng since April 12, 2013

- present

Below are the education and training Rahmat A. Haris

ever attended:

• Bank Niaga Executive Education Program (1985)

• Complit - Import Export Training (1989)

• Basic Credit Management (1993)

• Closely Held Business Financing (1993)

Annual Report PT. Bank Sulteng 194

Page 198: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Credit Risk Management & seluruh jenjang credit

training (1994)

• The 7 Habits of Highly Effective People (1995)

• Inspector Improvement Program (1995)

• Advance Supervisory Development (1997)

• How To Manage The Problem Loan (1992)

• Breaking The Distribution Rule (2004)

• Retail Finance (2006)

• Leadership Exellence with DISC (2006)

• Value Internalization Program (2007)

• Indonesian Palm oil Conference (2007)

• Essential Leadership Skill Program (2007)

• BSMR Level 1 (2006)

• BSMR Level 2 (2007)

• BSMR Level 3 (2008)

• Leadership in Action (2008)

• BSMR Level 4 (2010)

• Managing Value Chain (2010)

• Refreshment Class for Risk Management (2012)

• Credit Risk Management and all levels of credit

trainings (1994)

• The 7 Habits of Highly Effective People (1995)

• Inspector Improvement Program (1995)

• Advance Supervisory Development (1997)

• How To Manage The Problem Loan (1992)

• Breaking The Distribution Rule (2004)

• Retail Finance (2006)

• Leadership Excellence with DISC (2006)

• Value Internalization Program (2007)

• Indonesian Palm Oil Conference (2007)

• Essential Leadership Skill Program (2007)

• BSMR Level 1 (2006)

• BSMR Level 2 (2007)

• BSMR Level 3 (2008)

• Leadership in Action (2008)

• BSMR Level 4 (2010)

• Managing Value Chain (2010)

• Refreshment Class for Risk Management (2012)

195 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Direktur Pemasaran

Diana Liza Mustaqim

Marketing Director

Diana Liza Mustaqim

18

Page 199: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Palu pada tanggal 19 Agustus 1968,

menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi

Universitas Tadulako Palu. Mengawali karir di

tahun 1993 sebagai teller di Bank Universal Tbk,

yang kemudian merger menjadi Bank Permata Tbk.

Jabatan terakhir sebagai Customer Relation Manager

di Bank Permata Jakarta pada tahun 2007, hingga

pada tahun 2008 dipercaya untuk menjabat sebagai

Direktur Marketing PT. Bank Sulteng.

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara

lain:

• Customer Service Representative Program

(CSRTP-III)

• Crisis management

• Speech Power

• The 7 Habits of Highly Effective People, Covey

Foundation

• The Beauty of Selling

• Consumer Landing

• Know Your Customer (Anti Money Laundering)

• Customer Relation Manager Program

• The Principle of Proactive Leadership

• Effective Problem Solving and Decision Making

• Permata Access Training-Teller Module

• The Service Star Training

• Permata Bank Syariah Office Channeling

• 5 CS-Sales Leader

• Lisensi Keagenan Asuransi Jiwa (Bank

Assurance)

• Keep The Service Alive

• Waper (Wakil agen penjual efek reksadana)

• Socialization of Compliance Culture & KYC

• Basic Agent Training

• Certification Unit Linked Training

• SmartHealth - Maxi Violet (Workshop)

• Workshop Syariah

Born in Palu on August 19th, 1968. Completed

her study at the Faculty of Economics, University

Tadulako Palu. She began his career in 1993 as a

teller at Bank Universal Tbk, which was merged into

Bank Permata Tbk. Her last position as a Customer

Relations Manager at Bank Permata Jakarta at 2007,

till 2008 proved worthy to serve Marketing Director at

PT. Bank Sulteng.

Below are the education and training Diana Liza

Mustaqim ever attended:

• Customer Service Representative Program

(CSRTP-III)

• Crisis Management

• Speech Power

• The 7 Habits of Highly Effective People, Covey

Foundation

• The Beauty of Selling

• Consumer Landing

• Know Your Customer (Anti Money Laundering)

• Customer Relation Manager Program

• The Principle of Proactive Leadership

• Effective Problem Solving and Decision Making

• Permata Access Training - Teller Module

• The Service Star Training

• Bank Permata Syariah Office Channeling

• 5 CS-Sales Leader

• Life Insurance License Agent (Bank Assurance)

• Keep The Service Alive

• Waper (Vice agent sellers of securities mutual

funds)

• Culture & KYC Compliance Socialization

• Basic Agent Training

• Certification Unit Linked Training

• SmartHealth - Maxi Violet (Workshop)

• Sharia Workshop

Annual Report PT. Bank Sulteng 196

Page 200: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• General Insurance Product

• Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, II, III dan

IV

• International Certificate In Banking Risk

and Regulation Global Association Of Risk

Professionals

• General Insurance Product

• Risk Management Certification Level I, II, III and

IV

• International Certificate in Banking Risk and

Regulation of Global Association of Risk

Professionals

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Direktur Operasional

Sitti Maryam Dalle

Director of Operations

Sitti Maryam Dalle

197

18

Page 201: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Makassar pada tanggal 21 Desember 1954,

dan menyelesaikan studi di Fakultas Perbankan

Akademi Bank Indonesia (ABI) LPI Ujung Pandang.

Mengawali karir di Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah Tahun 1980 sebagai Teller, Tahun

1985 sebagai sebagai Kelompok Pembinaan

Nasabah, Tahun 1986 sebagai Pelaksana Akuntansi,

Tahun 1987 sebagai Pelaksana Riset & Perencanaan,

Tahun 1989 sebagai Kepala Bagian Perencanaan,

Tahun 1995 Kepala Biro Riset & Perencanaan, Tahun

2000 sebagai Kepala Biro Treasury, Tahun 2003

sebagai Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan, Tahun

2004 sebagai Kepala Biro Riset & Perencanaan, 2006

sebagai Kepala Biro Administrasi Keuangan & TSI.

Born in Makassar on December 21st, 1954.

Completed her study at the Faculty of the Academy of

Banking of Bank Indonesia (ABI) LPI Ujung Pandang.

She began her career as teller at Bank Sulteng in

1980, 1985 as Group Coaching Customer, 1986 as

Executive Accounting, 1987 as Executive Research

& Planning, 1989 as Head of Planning, 1995 Head of

Research & Planning, 2000 as Head of Treasury, 2003

as Verification and Compliance Bureau Chief, 2004

as Head of Research & Planning, 2006 as Head of

Administration Finance Bureau & TSI.

Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara

lain:

• Implementasi supervisi kredit dan pembinaan

nasabah

• Pemimpin Cabang Angkatan III

• Manajemen Risiko Bank

• Pengetahuan dasar di bidang dana pensiun

• Implementasi action plan risk management, risk

profile, camels, danpengelolaan SDMsertasistem

pengendalian intern pada bank Pembangunan

Daerah se Indonesia

• Sertifikasi manajemen risiko tingkat 1 - 4

• Workshop manajemen investasi dan manajemen

resiko dana pensiun

• Seminar menyongsong tahun 2007 Investasi

sebagai peluang yang disikapi oleh peran risk

manajemen yang optimal

• Workshop Manajemen Pengembangan &

Pemeliharaan IT

• Pelatihan teknis Vsat IP PT. Bank Sulteng

Below are the education and training Sitti Maryam

Dalle ever attended:

• Credit supervision implementation and clients

coaching

• 3rd Branch Head

• Risk Management Bank

• Basic knowledge in the field of pensions

• Action plan implementation for risk management,

risk profile, camels, and human resource

management and internal control systems in

banks across Indonesia Regional Development

• Risk management certification level 1 - 4

• Investment management workshop and pension

funds risk management

• Seminar on Investment towards the year 2007 as

an opportunity posed by the optimal role of risk

management

• Development & IT Maintenance Management

Workshop

• Technical training Vsat IP PT. Bank Sulteng

Annual Report PT. Bank Sulteng 198

Page 202: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

19

Profil Pejabat Eksekutif Executive Officers Profile

Kepala Divisi Kepatuhan

Ruslan Lapewa, SE.

Head of Compliance Division

Ruslan Lapewa, SE.

Lahir di Sambo pada tanggal 14 Agustus 1961.

Menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan sejak

tahun 2015. Pendidikan Sarjana Ekonomi dari

Universitas Muhammadiyah Palu tahun 2004. Telah

mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi

manajemen Risiko level 1, 2, 3 & 4.

Born at Sambo on August 14th, 1961. Ruslan Sapewa

serves as Chief of the Division of Compliance at Bank

Sulteng since 2015. Graduated from the University of

Muhammadiyah Palu 2004 as Bachelor of Economics.

Attended a number of training including the Risk

Management Certification level 1, 2, 3 & 4.

Kepala Divisi SKMR

Sarifzen

Head of SKMR Division

Sarifzen

Lahir di Pinotu pada tanggal 09 Juni 1965. Menjabat

sebagai Kepala Divisi SKMR sejak tahun 2015.

Pendidikan Sarjana Ekonomi pada STIE Panca Bhakti

Palu tahun 1992. Telah mengikuti sejumlah pelatihan

diantaranya Sertifikasi manajemen Risiko level 1, 2,

3 & 4.

Born at Pinotu on June 09th, 1965. Sarifzen serves

as Chief of the SKMR Division since 2015. Graduated

from STIE Panca Bhakti Palu on 1992 as Bachelor of

Economics. Attended a number of training including

the Risk Management Certification level 1, 2, 3 & 4

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 199

Page 203: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kepala Divisi SKAI

Anis Hasbullah

Head of Internal Audit Division

Anis Hasbullah

Kepala Divisi Umum

Salma Butudoka

Head of General Division

Salma Butudoka

Lahir di Palu pada tanggal 24 Maret 1966. Menjabat

sebagai Kepala Divisi SKAI sejak tahun 2013 Telah

mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi

manajemen Risiko level 1, 2, & 3.

Born at Palu on March 24th, 1966. Anis Hasbullah

serves as Head of Internal Audit Division since 2013.

Attended a number of training including the Risk

Management Certification level 1, 2, & 3.

Lahir di Buol, tanggal 23 Mei 1966. Menjabat sebagai

Kepala Divisi Umum sejak tahun 2015 Sarjana

Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu. Telah

mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi

manajemen Risiko level 1, 2, & 3.

Born at Buol on May 23rd, 1966. Salma Butudoka

serves as Chief of the General Division since 2015

Bachelor of Economics graduate at the University

of Tadulako Palu. Attended a number of training

including risk management certification level 1, 2, & 3.

Annual Report PT. Bank Sulteng 200

Page 204: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Donggala, tanggal 01 Mei 1970. Menjabat

sebagai Kepala Divisi SDM sejak tahun 2014 Sarjana

Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKP.

Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya

Sertifikasi manajemen Risiko level 1, 2, & 3.

Born at Donggala on May 1st, 1970. Mirna Riyanasari

serves as Head of Human Resources Division since

2014. Bachelor of Economics graduate at the YPKP

School of Economics. Attended a number of training

including risk management certification level 1, 2, & 3.

Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967. Menjabat

sebagai Kepala Divisi Task Force sejak tahun 2014

Sarjana pada STIKi Makassar Jurusan Akuntansi.

Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya

Sertifikasi manajemen Risiko level 1 & 2.

Born at Palu on May 28th, 1967. Morina serves as

Head of the Task Force since 2014. Having educational

degree in Accounting Department at Makassar

STIKI. Attended a number of training including Risk

Management Certification Level 1 & 2.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 201

19

Kepala Divisi Task Force

Dra. Morina Latjambo

Head of Division Task Force

Dra. Morina Latjambo

Kepala Divisi SDM

Mirna Riyanasari, SE

Head of Human Resources Division

Mirna Riyanasari, SE

Page 205: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Kuala Kapuas pada tanggal 21 Agustus 1971.

Menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasaran sejak

tahun 2015, Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Perusahaan Universitas Muhammadiyah

Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya

Sertifikasi manajemen Risiko level 1, 2 & 3.

Lahir di Kefamenanu NTT pada tanggal 01 Mei

1973. Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak

2014 Alumnus Universitas Merdeka Malang. Telah

mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi

manajemen Risiko level 1 & 2.

Born at Kefamenanu NTT on May 1st, 1973. Nur

Amin serves as Head of Credit Division since 2014.

University Merdeka Malang graduate. Attended

a number of training including Risk Management

Certification Level 1 & 2.

Born at Kuala Kapuas on August 21st, 1971.

Ramiyatie serves as Head of Marketing Division

since 2015. Graduated from Faculty of Economics

Department of Company Management at Universitas

Muhammadiyah in Palu. Attended a number of

training including Risk Management Certification

Level 1, 2 & 3.

Annual Report PT. Bank Sulteng 202

Kepala Divisi Kredit

Nur Amin H. Rusman, SE

Head of Credit Division

Nur Amin H. Rusman, SE

Kepala Divisi Pemasaran

Ramiyatie, SE

Head of Marketing Division

Ramiyatie, SE

Page 206: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Palu pada tanggal 29 Oktober 1977. Menjabat

sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2014

Alumnus Fakultas Teknik Informatika STT Telkom

Bandung. Telah mengikuti sejumlah pelatihan

diantaranya Sertifikasi manajemen Risiko level 1, 2 &

3.

Lahir di Enrekang pada tanggal 19 Februari 1974.

Menjabat sebagai Kepala Divisi Informasi dan

Teknologi sejak tahun 2015 Alumnus Universitas

Tadulako Palu tahun 1993. Telah mengikuti sejumlah

pelatihan diantaranya Sertifikasi manajemen Risiko

level 1, 2 & 3.

Bornat Enrekang on February 19th, 1974. Abduh Bunre

serves as the Chief of the Division of Information

and Technology since 2015. University Tadulako

Palu graduate (1993). Attended a number of training

including the Risk Management Certification Level 1,

2 & 3.

Born at Palu on October 29th, 1977. Diana serves as

Chief of the Division of Operations since 2014. STT

Telkom Bandung Faculty of Information Engineering

graduate. Attended a number of training including

Risk Management Certification Level 1, 2 & 3.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 203

19

Kepala Divisi Informasi Teknologi

Muh. Abduh Bunre, SE

Head of the Division of Information Technology

Muh. Abduh Bunre, SE

Kepala Divisi Operasional

Diana, ST.

Head of Operational Division

Diana, ST.

Page 207: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Lahir di Palu pada tanggal 22 Desember 1977.

Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan

& Pengembangan pada Oktober tahun 2015.

Pendidikan Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tingggi

Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) tahun 2002. Telah

mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi

Manajemen Risiko Level 1 & 2.

Kepala Divisi Perencanaan

Risdianto Iskandar

Head of Planning & Development Division

Risdianto Iskandar

Born at Palu on December 22nd, 1977. Risdianto

Iskandarserves asthe Head of the Division of Planning

and Development since October 2015. Graduated

from the School of Economic Sciences Makassar

(STIEM) Bachelor of Economics in 2002. Attended

a number of training including Risk Management

Certification Level 1 & 2.

Annual Report PT. Bank Sulteng 204

Page 208: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Profil Kepala Cabang Branch Heads Profile

Kaniot Cabang Luwuk

Muh Taufiq Akum, A. Md.

Luwuk Branch Office

Muh Taufiq Akum, A. Md.

Kantor Cabang Tolitoli

M. Thahir Thalib, A. Md.

Tolitoli Branch Office

M. Thahir Thalib, A. Md.

205 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Kantor Cabang Utama

Ramli Martasi, SE.

Main Branch Office

Ramli Martasi, SE.

20

Page 209: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kantor Cabang Poso

Moh. Taslim, SE.

Poso Branch Office

Moh. Taslim, SE.

Kantor Cabang Parigi

Firmansyah Azis, SE.

Parigi Branch Office

Firmansyah Azis, SE.

Kantor Cabang Buol

Moh. Bakir, S. Sos.

Buol Branch Office

Moh. Bakir, S. Sos.

Annual Report PT. Bank Sulteng 206

Page 210: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

20

Kantor Cabang Bungku

Darsyaf Agus Slamet, SE.

Bungku Branch Office

Darsyaf Agus Slamet, SE.

Kantor Cabang Salakan

Mangendre Palancoi, SE.

Salakan Branch Office

Mangendre Palancoi, SE.

Kantor Cabang Sigi

Moh. Bakir, S. Sos.

Sigi Branch Office

Grace Susan Elisabeth, ST.

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Kantor Cabang Pembantu Paleleh

Yudi Samad, SE.

Paleleh Subsidiary Office

Yudi Samad, SE.

207

Page 211: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kantor Cabang Pembantu Donggala

Sadik Alatas, SE.

Donggala Subsidiary Office

Sadik Alatas, SE.

Kantor Cabang Pembantu Ampana

Moh. Affandi, SE.

Ampana Subsidiary Office

Moh. Affandi, SE.

Kantor Cabang Pembantu Morowali

Ilham, S. PT.

Morowali Subsidiary Office

Ilham, S. PT.

Annual Report PT. Bank Sulteng 208

Kantor Cabang Banggai Laut

Moh. Charly Buchary, ST.

Banggai Laut Branch Office

Moh. Charly Buchary, ST.

Page 212: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

21

Produk & Jasa Products & Services

Produk

Tabungan

1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan

masyarakat dan Pemda berupa:

a. Giro

b. Deposito

c. Tabungan:

• Tabungan Simpeda

• Simpanan Anutapura

• TabunganKu

• Tabungan PensiunKu

• Tabungan PNS

• Tabungan Siswa (TAWA)

2. Penggunaan dana yang disalurkan dalam

bentuk pemberian kredit kepada masyarakat

berdasarkan jenis dan sektor ekonomi, yang

terdiri dari:

a. Berdasarkan Jenis:

• Kredit modal kerja

• Kredit investasi

• Kredit Usaha Kecil (KUK)

• Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)

• Kredit konsumtif

• Kredit program

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi:

• Pertanian

• Pertambangan

Products

Savings

1. Bank Sulteng provides various funding products

based on customers’ saving are as follows:

a. Giro

b. Deposits

c. Savings:

• Simpeda Savings

• Anutapura Savings

• TabunganKu

• PensiunKu Savings

• PNS / Civil Servants Savings

• Tabungan Siswa / Students’ Savings

(TAWA)

2. Use of funds disbursed in the form of credit

extended to the public by type and economic

sector, which consists of:

a. By Type:

• Working Capital Loans

• Investment Credit

• Small Business Credit (KUK)

• Construction Works Capital Credit (KMKK)

• Consumptive Credit

• Program Credit

b. By Economic Sector:

• Agriculture

• Mining

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 209

Page 213: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

• Perindustrian

• Perdagangan/restoran & hotel

• Listrik, gas & air

• Konstruksi

• Pengangkutan

• Jasa dunia usaha

• Jasa-jasa sosial masyarakat

• Lain-lain Pinjaman / Kredit

Skin kredit yang diberikan:

• Kredit umum lainnya

• Stanby loan

• Kredit Konsumtif

• Kredit Program

• Kredit Investasi

• Kredit Modal Kerja

• Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

• Industry

• Trade / Restaurant & Hotel

• Electricity, Gas & Water

• Construction

• Transportation

• Business Services

• Social Service Communities

• Others

Loans

Various of loan products offered by Bank Sulteng:

• General Credit

• Stanby Loan

• Consumer Credit

• Program Credit

• Investment Credit

• Working Capital Credit

• House Credit (KPR)

Jasa

Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah melalui

upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan

kantor dan kemitraan dengan lembaga / badan

usaha / instansi lainnya sehingga diharapkan akan

memberikan kontribusi yang semakin meningkat

terhadap kinerja Bank Sulteng yang berkaitan dengan

fee-based income. Bank Sulteng memiliki jasa

perbankan lainnya, antara lain:

a. Kiriman uang

b. Inkaso

c. Transfer BI-RTGS

d. Garansi bank

e. Referensi bank

f. Penerimaan pembayaran pajak

g. Pembayaran gaji pegawai/pensiun

h. Electronic banking:

• ATM bersama

• Pembelian pulsa Telkomsel

Services

To provide optimal services according to customers’

needs and society by technology improvements,

expanding office networks and partnerships with

agencies, enterprises, or institutions which are

expected to give contribution to increase Bank

Sulteng performance related to fee-based income.

Bank Sulteng has other banking services, as listed

below:

a. Money Transfer

b. Collection

c. BI-RTGS Transfer

d. Bank Guarantee

e. Bank Reference

f. Tax Payments

g. Employee Salary / Pension Payments

h. Electronic Banking:

• ATM Bersama

• Telkomsel Top-Up

Annual Report PT. Bank Sulteng 210

Page 214: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Provinsi Sulawesi Tengah

Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun

1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah

Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan mencakup

13 Kabupaten/Kota, terdiri dari 1 (satu)

Kotamadya, yaitu:

Kota Palu dan 12 (dua belas) Kabupaten,

yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala,

Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai

Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten

Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten

Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali

Utara, Kabupaten Parigi-Moutong, dan

Kabupaten Sigi.

Sampai dengan saat ini Propinsi Sulawesi

Tengah dipimpin oleh:

• Gubernur: Drs. H. Longki Djanggola, MSi.

• Wakil Gubernur: H. Sudarto, SH, M. Hum.

Central Sulawesi Province

Central Sulawesi Province was established

under constitution No. 13 year of 1964 on the

Establishment of Provincial Level I Central

Sulawesi. Central Sulawesi consists of 13

regencies and 1 municipality, which are:

Palu City and 12 districts, consisting of Poso

district, Donggala district, Banggai district,

Banggai Islands district, Banggai Sea district,

Tolitoli district, Tojo Una-Una district, Buol

district, Morowali district, North Morowali

district, Parigi- Moutong district, and Sigi

district.

As of today, Central Sulawesi is led by:

• Governor: Drs. H. Longki Djanggola, MSi.

• Deputy Governor: H. Sudarto, SH, M. Hum.

211

Page 215: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Poso Regency

Poso Regency was established under

constitution no. 29 year of 1959 on the

Establishment of Regions Level II in Sulawesi.

Poso District consists of 18 coverage of the

districts, which are:

South Pamona district, West Pamona district,

Southeast Pamona district, East Pamona

district, North Pamona district, South Lore

district, West Lore district, Central Lore district,

East Lore district, Lore Peore district, Poso

Pesisir district, North Coast Poso district, South

Poso Pesisir district, Poso City, South Poso

City, North Poso City, and Lage district.

As of today, Poso Regency is led by:

• Regent: Marine Col. Nasution A. Sigilipu

• Vice Regent: Ir. T Syamsuri

Kabupaten Poso

Wilayah Kabupaten Poso dibentuk berdasarkan

Undang-Undang No. 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di

Sulawesi. Kabupaten Poso terdiri dari 18

(delapan belas) cakupan wilayah kecamatan,

yaitu:

Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan

Pamona Barat, Kecamatan Pamona Tenggara,

Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan Pamona

Utara, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore

Barat, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore

Tengah, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan

Lore Peore, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan

Poso Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir

Selatan, Kecamatan Poso Kota, Kecamatan

Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso Kota Utara,

dan Kecamatan Lage.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Poso

dipimpin oleh:

• Bupati: Kolonel Marinir Darmin A. Sigilipu

• Wakil Bupati: Ir. T Syamsuri

212

Page 216: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Kabupaten Donggala

Wilayah Kabupaten Donggala dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun

1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat

II di Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala

terdiri dari 16 (enam belas) cakupan wilayah

kecamatan, yaitu:

Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang

Tanjung, Kecamatan Banawa, Kecamatan

Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah,

Kecamatan Damsol, Kecamatan Labuan,

Kecamatan Pinembani, Kecamatan Rio

Pakava, Kecamatan Sindue, Kecamatan Sindue

Tobata, Kecamatan Sindue Tombusabora,

KecamatanSirenja,KecamatanSojol,Kecamatan

Sojol Utara,dan Kecamatan Tanantovea.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Donggala

dipimpin oleh:

• Bupati: Drs. Kasman Lassa, SH

• Wakil Bupati: Vera Elena Enor Laruni

Donggala Regency

Donggala regency was established under

constitution no. 29 year of 1953 on the

Establishment of Regional Level II in Central

Sulawesi. Donggala consists of 16 coverage of

the districts, which are:

Balaesang district, Balaesang Tanjung district,

Banawa district, South Banawa district, Central

Banawa district, Damsol district, Labuan

district, Pinembani district, Rio Pakava district,

Sindue district, Sindue Tobata district, Sindue

Tombusabora district, Sirenja district, Sojol

district, North Sojol district, and Tanantovea

district.

As of today, Donggala is led by:

• Regent: Drs. Kasman Lassa, SH

• Vice Regent: Vera Elena enor Laruni

213

Page 217: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng

Banggai Regency

Banggai regency established under constitution

no. 29 year of 1959 on the Establishment of

Regions Level II in Sulawesi. Banggai regency

consists of 23 coverage of the districts, which

are:

Toili district, West Toili district, Moilong district,

Batui district, South Batui district, Bunta district,

Nuhon district, Simpang Raya district, Kintom

district, Luwuk district, East Luwuk district,

North Luwuk district, South Luwuk district,

Nambo district, Pagimana district, Bualemo

district, Lobu district, Lamala district, Masama

district, Mantoh district, Balantak district, South

Balantak district, and North Balantak district.

As of today, Banggai regency is led by:

• Regent: H. M. Sophian Mile, SH. MH.

• Vice Regent: Ir. Herwin H. Yatim, MM.

Kabupaten Banggai

Wilayah Kabupaten Banggai dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun

1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Tingkat II di Sulawesi. Kabupaten Banggai

terdiri dari 23 (dua puluh tiga) cakupan wilayah

kecamatan, yaitu:

Kecamatan Toili, Kecamatan Toili Barat,

Kecamatan Moilong, Kecamatan Batui,

Kecamatan Batui Selatan, Kecamatan Bunta,

Kecamatan Nuhon, Kecamatan Simpang

Raya, Kecamatan Kintom, Kecamatan Luwuk,

Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Luwuk

Utara, Kecamatan Luwuk Sealatan, Kecamatan

Nambo, Kecamatan Pagimana, Kecamatan

Bualemo, Kecamatan Lobu, Kecamatan Lamala,

Kecamatan Masama, Kecamatan Mantoh,

Kecamatan Balantak, Kecamatan Balantak

Selatan, dan Kecamatan Balantak Utara.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Banggai

dipimpin oleh:

• Bupati: H. M. Sophian Mile, SH. MH.

• Wakil Bupati: Ir. H. Herwin Yatim, MM.

214

Page 218: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Kota Palu

Wilayah Kota Palu dibentuk berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1978 tanggal

1 Juli 1978 Pembentukan Kota Administratif

Palu. Kota Palu terdiri dari 8 (delapan) cakupan

wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Palu Barat Kecamatan Palu Selatan,

Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara,

Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Ulujadi,

Kecamatan Tatanga, dan Kecamatan Tawaeli.

Sampai dengan saat ini Kota Palu dipimpin

oleh:

• Walikota: Drs. Hidayat, M.Si

• Wakil Walikota: Sigit Purnomo Said

Kabupaten Tolitoli

Wilayah Kabupaten Tolitoli dibentuk berdasarkan

Undang-Undang No. 59 Tahun 1960. Kabupaten

Tolitoli terdiri dari 10 (sepuluh) cakupan wilayah

kecamatan, yaitu:

Kecamatan Baolan, Kecamatan Basidondo,

Kecamatan Dako Pamean, Kecamatan Dampal

Selatan, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan

Dondo, Kecamatan Galang, Kecamatan

Lampasio, Kecamatan Ogo Deide, dan

Kecamatan Tolitoli Utara.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Tolitoli

dipimpin oleh:

• Bupati: H. Moh. Saleh Bantilan, SH

• Wakil Bupati: H. Abdul Rahman, HB

Palu City

Palu City established under the Government

Regulation No. 18 date of July 1st, 1978 about

Establishment of the Palu City. Palu City consists

of 8 coverage districts, which are:

West Palu district, South Palu district, East Palu

district, North Palu district, Mantikulore district,

Ulujadi district, Tatanga district, and Tawaeli

district.

As of today, Palu City is led by:

• Mayor: Drs. Hidayat, M.Si

• Vice Mayor: Sigit Purnomo Said

Tolitoli Regency

Tolitoli Regency established under constituetion

no. 59 year of 1960. Tolitoli consists of 10

coverage districts, which are:

Baolan district, Basidondo district, Dako Pamean

district, South Dampal district, North Dampal

district, Dondo district, Galang district, Lampasio

district, Ogo Deide district, and North Tolitoli

district.

As of today, Tolitoli is led by:

• Regent: H. Saleh Bantilan, SH

• Vice Regent: H. Abdul Rahman, HB

215 PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Page 219: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kabupaten Tojo Una-Una

Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2003

tentang Pembentukan Kabupaten Tojo Una-

Una di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten

Tojo Una-Una terdiri dari 9 (sembilan) cakupan

wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Tojo,

Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana

Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan

Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar,

Kecamatan Una-Una, dan Kecamatan Tosean.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Tojo Una-

Una dipimpin oleh:

• Bupati: Mohammad Lahay, SE

• Wakil Bupati: Admin AS Lasimpala, S. Ip

Kabupaten Buol

Wilayah Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan

Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten

Morowal I, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Kabupaten Buol terdiri dari 11 (sebelas) cakupan

wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Biau, Kecamatan Bokat, Kecamatan

Bukal, Kecamatan Bunobogu, Kecamatan

Gadung, Kecamatan Karamat, Kecamatan Lakea,

Kecamatan Upunoto, Kecamatan Momunu,

Kecamatan Paleleh, Kecamatan Peleleh Barat,

dan Kecamatan Tiloan.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Buol

dipimpin oleh:

• Bupati: Dr. H. Amirudin Rauf, Sp. OG, M. Si.

• Wakil Bupati: Dr. Syamsuddln Koloi.

Tojo Una-Una Regency

Tojo Una-Una established under constitution

no. 32 year of 2003 on the Establishment of Tojo

Una-Una in Central Sulawesi Province. Tojo Una-

Una consists of 9 coverage of the districts, which

are:

West Tojo district, Tojo district, Ulubongka

district, Ampana City district, Ampana Tete

district, Walea Islands district, Greater Walea

district, Una-Una district, and Tosean district.

As of today, Tojo Una-Una is led by:

• Regent: Mohammad Lahay, SE

• Vice Regent: US Admin Lasimpala, S. Ip

Buol Regency

Buol Regency established under constitution no.

51 year of 1999 on the Establishment of Buol,

Morowal District I, and Banggai islands. Buol

consists of 11 coverage districts, which are:

Biau district, Bokat district, Bukal district,

Bunobogu district, Gadung district, Karamat

district, Lakea district, Upunoto district, Momunu

district, Paleieh district, West Paleleh district,

and Tiloan district.

As of today, Buol Regency is led by:

• Regent: Dr. H. Amirudin Rauf, Sp. OG, M. Si.

• Vice Regent: Dr. Syamsuddln Koloi.

Annual Report PT. Bank Sulteng 216

Page 220: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan

Kabupaten Morowali

Wilayah Kabupaten Morowali dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun

1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol,

Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai

Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah

Kabupaten Morowali sebanyak 18 (delapan

belas) kecamatan, karena adanya pemekaran

Morowali Utara berdasarkan Undang-Undang

No. 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan

Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi

Tengah dengan cakupan 9 (sembilan) kecamatan,

sehingga wilayah Kabupaten Morowali menjadi 9

(sembilan) kecamatan yaitu:

Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bumi Raya,

Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bungku

Pesisir, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan

Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Timur,

Kecamatan Menut Kepulauan, dan Kecamatan

Witaponda.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Morowali

dipimpin oleh:

• Bupati: Drs. Anwar Hafid

• Wakil Bupati: Drs. S. U. Marunduh, M. Hum.

Morowali Regency

Morowali Regency established under

constitution no. 51 year of 1999 on the

Establishment of Buol district, Morowali and

Banggai islands. At first, the coverage area of

Morowali district holds a total of 18 districts,

due to the expansion of North Morowali under

the constitution no. 12 year of 2013 on the

Establishment of North Morowali Regency in

Central Sulawesi Province, allows Morowali

Regency to hold 9 districts total, which are:

Bahodopi district, Bumi Raya district, West

Bungku district, Bungku Pesisir district, South

Bungku district, Central Bungku district, East

Bungku district, Menut Islands district, and

Witaponda district.

As of today, Morowali Regency is led by:

• Regent: Drs. Anwar Hafid

• Vice Regent Drs. U. S. Marunduh, M. Hum.

217

Page 221: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Annual Report PT. Bank Sulteng 218

Kabupaten Parigi-Moutong

Wilayah Kabupaten Parigi Moutong dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun

2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi-

Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabupaten Parigi-Moutong terdiri dari 22 (dua

puluh dua) cakupan wilayah kecamatan, yaitu:

KecamatanSausu,KecamatanTorue,Kecamatan

Balinggi, Kecamatan Parigi, Kecamatan Parigi

Selatan, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan

Parigi Utara, Kecamatan Parigi Tengah,

Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar,

Kecamatan Toribulu,

Kecamatan Tinombo,

Kecamatan Siniu,

Kecamatan Tinombo

Selatan,

Mepanga,

Moutong,

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

Tomini,

Palasa,

Bolano

Kecamatan

Kecamatan

Lambunu,

Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano, dan

Kecamatan Ongka Malino.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Parigi-

Moutong dipimpin oleh:

• Bupati: H. Samsurizal Tombolotutu

• Wakil Bupati: Badrun Nggai, SE.

Parigi-Moutong Regency

Parigi-Moutong Regency established under

constitution no. 10 year of 2002 on the

establishment Parigi-Moutong district in Central

Sulawesi Province. Parigi-Moutong Regency

consists of 22 districts coverage, which are:

Sausu district, Torue district, Balinggi district,

Parigi district, South Parigi district, West Parigi

district, North Parigi district, Central Parigi

district, Ampibabo district, Kasimbar district,

Toribulu district, Siniu district, Tinombo district,

South Tinombo district, Tomini district, Mepanga

district, Palasa district, Moutong district, Bolano

Lambunu district, Taopa district, Bolano district,

and Ongka Malino district.

As of today, Parigi-Moutong Regency is led by:

• Regent: H. Samsurizal Tombolotutu

• Vice Regent: Badrun Nggai, SE.

Page 222: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Kabupaten Sigi

Wilayah Kabupaten Sigi dibentuk berdasarkan

Undang-Undang No. 27 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi

Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi terdiri dari 15

(lima belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Dolo, Kecamatan Dolo Barat,

Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa,

Kecamatan Kinovaro, Kecamatan Kulawi,

Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Lindu,

Kecamatan Marawola, Kecamatan Marawola

Barat, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo,

Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Sigi Biromaru,

dan Kecamatan Tanambulava.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Sigi dipimpin

oleh:

• Bupati: Mohammad Irwan Lapata S.Sos,

M.si

• Wakil Bupati: Paulina, SE. M.Si

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 219

Sigi Regency

Sigi Regency established under constitution

no. 27 year of 2008 on the Establishment of

Sigi Regency in Central Sulawesi province. Sigi

consists of 15 coverage districts, which are:

Dolo district, West Dolo district, Dolo district,

Gumbasa district, Kinovaro district, Kulawi

district, South Kulawi district, Lindu district,

Marawola district, West Marawola district,

Nokilalaki district, Palolo, Pipikoro district, Sigi

Biromaru district, and Tanambulava district.

As of December 31st, 2015, Sigi Regency is led

by:

• Regent: Irwan Mohammad Lapata S.Sos, M.

Si.

• Vice Regent: Paulina, SE. M.Si

Page 223: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

Kabupaten Banggai Kepulauan

Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun

1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol,

Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai

Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah

Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 19

(sembilan belas) kecamatan, karena adanya

pemekaran Banggai Laut yang berdasarkan

pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2013

tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut

di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 7

(tujuh) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten

Banggai Kepulauan menjadi 12 (dua belas)

kecamatan yaitu:

Kecamatan Buko, Kecamatan Buko Selatan,

Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan,

Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Liang,

Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan

Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Selatan,

Kecamatan Tinangkung Utara, Kecamatan

Totikum, dan Kecamatan Totikum Selatan.

Sampai dengan saat ini Kabupaten Banggai

Kepulauan dipimpin oleh:

• Bupati: Drs. Lania Laosa

• Wakil Bupati: Drs. H. Zakaria Kamindang

Banggai Islands Regency

Banggai Islands Regency established under

constitution no. 51 year of 1999 on the

Establishment of Buol district, Morowali and

Banggai islands. At first, Banggai Islands

Regency holds a total of 19 districts, due

to the expansion of Banggai Laut Regency

under constitution no. 5 year of 2013 on the

Establishment of Banggai Laut Regency in

Central Sulawesi Province with a total of 7

districts coverage, which resulted substraction

of Banggai Islands Regency districts coverage

into a total of 12 districts coverage, which are:

Buko district, South Buko district, Bulagi district,

South Bulagi district, North Bulagi district, Liang

district, Central Peling district, Tinangkung

district, South Tinangkung district, North

Tinangkung district, Totikum district, and South

Totikum district.

As of today, Banggai Islands Regency is led by:

• Regent: Drs. Lania Laosa

• Vice Regent: Drs. H. Zakaria Kamindang

Annual Report PT. Bank Sulteng 220

Page 224: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22

Kabupaten Morowali Utara

Kabupaten Morowali Utara merupakan

pemekaran dari kabupaten induk yakni

Kabupaten Morowali. Dimana kabupaten

Morowali merupakan salah satu daerah otonom

yang terbentuk bersama dengan dua Kabupaten

lainnya di Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan

Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang

pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten

Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pada tahun 2013 Menteri Dalam Negeri atas

nama Presiden RI mensahkan pembentukan

Morowali Utara berdasarkan Undang-Undang

nomor 12 tahun 2013 tentang pembentukan

kabupaten Morowali Utara di Propinsi Sulawesi

Tengah.

Kabupaten Morowali terdiri atas 10 Kecamatan

yaitu: Kecamatan Petasia, Kecamatan Petasia

Timur, Kecamatan Lemboraya, Kecamatan

Lembo, Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Mori

Utara, Kecamatan Soyojaya, Kecamatan Bungku

Utara, Kecamatan Mamosalato dan Kecamatan

Petasia Barat

Sampai dengan saat ini Kabupaten Morowali

Utara dipimpin oleh:

• Bupati: Ir. Aptripel tumimomor, MT

• Wakil Bupati: Moh. Asrar Abd Samad, SE

North Morowali Regency

North Morowali Regency is an extension of the

main district Morowali district. Where Morowali

district is one of the autonomous regions are

formed together with two other districts in

Central Sulawesi Province by legislation No.

51 year of 1999 on the establishment of Buol

district, Morowali and Banggai islands. In 2013

the Minister of the Interior on behalf of the

President authorizing the establishment of the

North Morowali by legislation No. 12 year of

2013 on the establishment of the North Morowali

district in Central Sulawesi province.

Morowali Regency consists of 10 districts

coverage, which are:

Petasia district, East Petasia district, Lemboraya

district, Lembo district, Upper Mori district, North

Mori district, Soyojaya district, North Bungku

district, Mamosalato district, andWest Petasia

district.

As of today, North Morowali Regency is led by:

• Regent: Ir. Aptripel tumimomor, MT

• Vice Regent: Moh. Asrar Abd Samad, SE

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 221

Page 225: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

Annual Report PT. Bank Sulteng

Kabupaten Banggai Laut

Wilayah Kabupaten Banggai Laut dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun

2013 tentang Pembentukan Kabupaten

Banggai Laut, dimana sebelumnya merupakan

bagian dari Kabupaten banggai Kepulauan.

wilayah Kabupaten Banggai laut terdiri dari 7

(tujuh) kecamatan yaitu: Kecamatan banggai,

kecamatan banggai selatan, kecamatan banggai

utara, kecamatan banggai tengah, kecamatan

labobo, kecamatan boakan kepulauan,

kecamatan bangkurung.

Sampai dengan saat ini Kabupaten banggai laut

dipimpin oleh:

• Bupati: Drs. H. Wenny Bukamo

• Wakil Bupati: Dra. Hj. Tuty Hamid

Banggai Sea Regency

Sea Banggai regency established under

legislation No. 5 year of 2013 on the

Establishment of Banggai Sea, which previously

was a part of Banggai Islands Regency.

Banggai Sea Regency consisting of 7 districts

coverage, which are: Banggai district, South

Banggai district, North Banggai district, Central

Banggai districts, Labobo district, Boakan

Islands district, Bangkurung district.

As of today, Banggai Sea regency is led by:

• Regent: Drs. H. Wenny Bukamo

• Vice Regent: Dra. Hj. Tuty Hamid

222

Page 226: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Nama Perusahaan: PT. Bank Pembangunan Daerah

Nama Panggilan: Bank Sulteng

Bidang Usaha : Bank Umum

Kantor Pusat : Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Telepon : (0451) 424 537, 429 509

Fax : (0451) 452 836

Website: www.banksulteng.co.id

Tanggal Didirikan: 1 April 1969

Perizinan:

• SIUP No. 503/19.3/02/0016/11/2014

• TDP No. 503211642226 tgl 20/11/2014

• SITU No. 65O-IG/l562/BP21/Xll/2014 tgl.

18/12/2014

• NPWP No. 1.142.881.8-831

• Modal Dasar Rp. 650.000.000.000

Kepemilikan:

Pemda Provinsi Sulawesi Tengah

Pemda Kabupaten dan Kota Se-Sulawesi Tengah

Jaringan Kantor:

• 1 Kantor Pusat

• 1 Kantor Cabang Utama

• 9 Kantor Cabang

• 4 Kantor Cabang Pembantu

• 7 Kantor Kas

• 71 Unit ATM

• 14 Unit Kas Mobil (Kantor Berjalan)

• 28 Payment Point Pajak (Gerai Bank Sulteng)

Company Name: PT. Bank Pembangunan Daerah

Company Nickname: Bank Sulteng

Field of Business: Banking

Head Office: Jl. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu

Office Number: (0451) 424 537, 429 509

Fax: (0451) 452 836

Website: www.banksulteng.co.id

Founded: April 1st, 1969

Business Permits:

• SIUP No. 503/19.3/02/0016/11/2014

• TDP No. 503211642226 tgl 20/11/2014

• SITU No. 65O-IG/l562/BP21/Xll/2014 date of

18/12/2014

• NPWP No. 1.142.881.8-831

• Base Capital Rp. 650.000.000.000

Ownership:

Central Sulawesi Province Goverment

Sulawesi Tengah City & Regency Regional Government

Office Networks:

• 1 Head Office

• 1 Main Branch Office

• 9 Branch Offices

• 4 Subsidiary Offices

• 7 Cash Office

• 71 ATM Units

• 14 Mobile Cash Units (Mobile Office)

• 28 Tax Payment Offices (Bank Sulteng Outlets)

PT. Bank Sulteng Laporan Tahunan 223

01

Page 227: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Informasi Perusahaan Corporate Information

Annual Report PT. Bank Sulteng 224

Page 228: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2015/ 31 December 2015

Page 229: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan / Notes 2015 2014 2013 Rp Rp Rp

Aset Assets

Kas 2f, 3 142.955.283.738 83.831.616.750 59.449.444.464 Cash

Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 4, 28 333.497.875.952 218.343.555.865 120.997.841.636 Giro on Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 2c, 2g, 5, 28 Giro on other banks

setelah dikurangi cadangan Net of allowance

kerugian penurunan nilai sebesar Impairment loss amount

Rp nihil (2014: Rp nihil) 11.849.935.615 12.525.874.680 17.430.482.646 Rp null

Penempatan Pada Bank Lain dan Bank Indonesia Placements on Bank Indonesia and other banks

dan Bank Lain 2c, 2h, 6, 28, 29 Other banks

setelah dikurangi cadangan Net of allowance

kerugian penurunan nilai sebesar Impairment loss amount

Rp nihil (2014: Rp nihil) 724.000.000.000 184.500.000.000 318.997.125.918 Rp null

Efek‐‐‐Efek 2c, 2i, 7, 28 Effects

setelah dikurangi cadangan Net of allowance

kerugian penurunan nilai sebesar Impairment loss amount

Rp nihil (2014: Rp nihil) 450.895.677.627 171.388.517.310 77.934.769.277 Rp null

Kredit 2c, 2j, 8, 28, 29 Credits

Pihak Berelasi 6.070.841.804 4.816.784.134 5.495.408.947 Related parties

Pihak Ketiga 2.252.161.766.812 2.033.757.163.905 1.164.217.007.567 Third parties

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (30.119.027.003) (22.002.847.510) (23.790.279.721) Allowance loans for impairment losses

Jumlah Kredit Yang Diberikan ‐‐‐ Bersih 2.228.113.581.613 2.016.571.100.529 1.145.922.136.793 Granted loans

Aset Tetap 2k, 9 Permanent assets

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan Net of accumulated deprecation

sebesar Rp 34.320.415.035 Rp 34.320.415.035

(2014: Rp 27.784.907.269) 52.964.166.454 44.345.162.670 39.117.713.157 (2014: Rp 27.784.907.269)

Aset Pajak Tangguhan 25, 15 6.892.746.758 5.752.046.880 1.473.034.428 Deferred tax assets

Beban Dibayar Dimuka dan Prepaid expenses

Aset Lain‐‐‐lain 2m, 10 26.127.007.983 22.363.334.895 19.686.487.763 Other assets

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit ‐‐‐ ‐‐‐ (3.147.029.374) Allowance loans for impairment losses

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain‐‐‐lain 26.127.007.983 22.363.334.895 16.539.458.389 Prepaid expenses

Jumlah Aset Tidak Lancar Non‐‐‐current assets

Jumlah Aset 3.977.296.275.739 2.759.621.209.579 1.797.862.006.708 Total assets

Liabilitas dan Ekuitas Equity and Liability

Liabilitas Liability

Liabilitas Segera 2c, 2n, 11 93.634.023.000 50.722.569.291 32.408.626.872 Current liabilities

Simpanan Nasabah 2c, 2o, 12, 28 Customer savings

Pihak Berelasi 30.034.850.619 27.566.320.065 716.808.239 Related parties

2

Page 230: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pihak Ketiga 2.771.198.562.226 1.664.998.051.391 910.030.071.945 Third parties

Simpanan dari Bank Lain 2c, 2p, 13, 28 490.010.325.965 530.010.325.965 445.010.325.965 Savings from other banks

Utang Pajak 2s, 15 4.920.015.915 3.115.087.923 8.070.511.481 Tax debt

Liabilitas Pajak Tangguhan 2s ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Deferred tax liabilities

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 27 31.196.250.948 32.697.408.580 20.356.672.113 Post employment benefit obligation

Beban Yang Masih Harus Dibayar 2c, 14 50.782.210.282 31.859.847.729 39.623.372.674 Accrued expenses

dan Liabilitas Lain‐‐‐lain And other liabilities

Jumlah Liabilitas 3.471.776.238.955 2.340.969.610.943 1.456.216.389.289 Total of liabilities

Ekuitas Equity

Modal Saham Stock capital

Modal Dasar ‐‐‐6.500.000 saham Base capital – 6.500.000 stock

Nilai Nominal ‐‐‐ Rp.100.000 per saham Nominal value – Rp 100.000 / stock

Modal Ditempatkan dan Disetor penuh Issued and fully paid capital

2.274.303 (2014 : 1.587.069 saham) 16b 227.430.300.000 158.706.900.000 206.980.600.000 2.274.303 (2014 : 1.587.069 stocks)

Modal Sumbangan 16d ‐‐‐ 275.450.000 Capital contributions

Agio Saham 16e 48.254.338.501 8.079.326.095 36.299.627.552 Capital agio

Dana Setoran Modal 16c 36.721.682.018 124.947.006.751 16.900.473.544 Paid capital funds

Komponen ekuitas lainnya Other equity components

Keuntungan/(Kerugian) Aktuarial program manfaat pasti (1.935.104.282) (6.308.953.137) 340.871.384 Gains/(losses) of defined actuarial benefit plan

Saldo Laba Profit balances

Telah Ditentukan Penggunaannya 86.479.137.968 51.386.363.509 33.709.024.651 Determined usage

Belum Ditentukan Penggunaannya 108.569.682.579 81.565.505.418 47.415.020.288 Undetermined usage

Jumlah Ekuitas 505.520.036.784 418.651.598.635 341.645.617.419 Total of equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.977.296.275.739 2.759.621.209.579 1.797.862.006.708 Total of equity and liability

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

Notes of the consolidated financial statements are integral parts of these consolidated financial statements

3

Page 231: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan

Modal Disetor/

Fully Paid Capital

Dana Setoran Modal/

Paid Full Capital

Agio

Modal/

Capital

Keuntungan/

(Kerugian) aktuarial

program manfaat

pasti/

Gains (losses) on

defined actuarial

benefit plan

Telah Ditetapkan Penggunaannya/

Determined Usage

Belum Ditentukan

Penggunaannya/

Undetermine Usage

Jumlah Modal/

Total Capital

Notes

Sumbangan/

Donation

Cadangan Tujuan/

Appropriate Reserve

Cadangan Umum/

General Reserve

Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2014 206.980.600.000 16.900.473.544 36.299.627.552 ‐‐‐ 5.851.514.918 48.039.118.571 47.415.020.288 361.486.354.873

Balance as per January 1

2014

Dampak Penyesuaian Atas Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013)

‐‐‐

‐‐‐

‐‐‐

340.871.384

(20.181.608.838)

(19.840.737.454)

Adjustment Impact Upon

adoption of SFAS No. 24

(Revised 2013)

Saldo 1 Januari 2014 setelah penyajian kembali 206.980.600.000 16.900.473.544 36.299.627.552 ‐‐‐ 340.871.384 5.851.514.918 27.857.509.733 47.415.020.288 341.645.617.419 Balance January 1, 2014

after restatement

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2014 ‐‐‐ 31.552.531.750 ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 31.552.531.750 The additional capital

deposit during 2014

The increase in paid‐‐‐in capital 13.820.500.000 (13.820.500.000) ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ The increase in paid‐‐‐in

capital

Modal Sumbangan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 275.450.000 ‐‐‐ ‐‐‐ (275.450.000) ‐‐‐ Capital donation

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal (62.094.200.000) 98.393.827.552 (36.299.627.552) ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Reclassification to deposit

funds Capital

Agio Saham ‐‐‐ (8.079.326.095) 8.079.326.095 ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Stock Agio

Pembagian Laba tahun 2013: 2015 profit sharing

Dividen ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (23.569.785.144) (23.569.785.144) Devident

Cadangan Umum ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 17.677.338.858 (17.677.338.858) ‐‐‐ General reserve

CSR ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (2.356.978.515) (2.356.978.515) CSR

Tantiem ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (3.535.467.771) (3.535.467.771) Tantiem

Laba Tahun Berjalan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Current year profit

Laba Komprehensif Tahun Berjalan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 81.565.505.418 81.565.505.418 Current comprehensive

profit

Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (6.649.824.521) ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (6.649.824.521) Other current

comprehensive profit

Saldo per 31 Desember 2014 158.706.900.000 124.947.006.751 8.079.326.095 275.450.000 (6.308.953.137) 5.851.514.918 45.534.848.591 81.565.505.418 418.651.598.636 Balance as per December

1 2014

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2015 ‐‐‐ 20.673.087.673 ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 20.673.087.673 The additional capital

deposit during 2014

Peningkatan modal disetor 68.723.400.000 (68.723.400.000) ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ The increase in paid‐‐‐in

capital

Modal Sumbangan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (275.450.000) 275.450.000 ‐‐‐ Capital donation

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Reclassification to deposit

funds Capital

Agio Saham ‐‐‐ (40.175.012.406) 40.175.012.406 ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Stock Agio

Pembagian Laba tahun 2013: 2015 profit sharing

Dividen ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (38.685.916.067) (38.685.916.067) Devident

Cadangan Umum ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 34.817.324.460 (34.817.324.460) ‐‐‐ General reserve

CSR ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ CSR

Tantiem ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ Tantiem

Cadangan Khusus IT ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ (3.868.591.607) (3.868.591.607) Current year profit

Koreksi saldo laba ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 5.400.875.461 5.400.875.461 Current comprehensive

profit

Laba Komprehensif Tahun Berjalan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 98.975.133.835 98.975.133.835 Other current

comprehensive profit

Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 4.373.848.856 ‐‐‐ ‐‐‐ ‐‐‐ 4.373.848.856 Other current

comprehensive profit

Saldo per 31 Desember 2015 227.430.300.000 36.721.682.018 48.254.338.501 ‐‐‐ (1.935.104.282) 5.851.514.918 80.627.623.050 108.569.682.579 505.520.036.787 Balance as per 31

December 2015

4

Page 232: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

2015 2014 Rp Rp

Pendapatan dan Beban Operasional Profit and operational expenses

Pendapatan Bunga 2r,18 440.151.157.658 327.091.479.718 Profit interest

Beban Bunga 2r,19 (152.862.566.244) (82.764.292.533) Interest expenses

Pendapatan Bunga ‐‐‐ Bersih 287.288.591.414 244.327.187.185 Net‐‐‐profit interest

Pendapatan Operasional Lainnya Other operational profit

dan Imbalan Jasa 20 24.729.219.604 16.277.588.515 And recompence

Beban Operasional Lainnya Other operational expenses

Umum dan Administrasi 22 (69.859.665.024) (55.807.481.032) General and administrative

Tenaga Kerja 23 (92.264.218.887) (90.984.030.319) Employees

Pemulihan/(penyisihan) Penurunan Nilai 21 (8.294.255.872) (7.178.690.168) Impairment of recovery/(provision)

Lainnya 24 (9.570.664.849) 3.904.825.914 Others

Laba Operasional 132.029.006.387 110.539.400.095 Operational profit

Pendapatan dan Beban Non Operasional Operational profit and expenses

Pendapatan Non Operasional 25 2.086.592.284 704.522.863 Non‐‐‐operational profit

Beban Non Operasional 25 (676.695.831) (1.644.177.935) Non‐‐‐operational expenses

Laba bersih sebelum pajak 133.438.902.839 109.599.745.023 Net‐‐‐profit before tax

Beban Pajak Penghasilan Profit tax expenses

Beban Pajak Kini 2s,15b (37.062.418.500) (30.096.643.883) Current tax expenses

Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan 2s,15c 2.598.649.496 2.062.404.278 Deferred tax benefit/(expense)

Laba Tahun Berjalan 98.975.133.835 81.565.505.418 Current year profit

Pendapatan Komprehensif Lain Other comprehensive profits

Pos‐‐‐pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified to profit or loss

Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti 5.831.798.474 (8.866.432.694) Gains (losses) on defined actuarial benefit plan

Pajak penghasilan terkait dengan komponen Profit tax according to components

Pendapatan komprehensif lainnya (1.457.949.618) 2.216.608.173 Other comprehensive profits

(Kerugian) / Pendapatan Komprehensif Lain Periode

Berjalan Setelah Pajak

4.373.848.856 (6.649.824.521) (Loss) / Other Comprehensive Profit After Tax Period

Total Laba Komprehensif 103.348.982.690 74.915.680.897 Total of comprehensive profits

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

Notes of the consolidated financial statements are integral parts of these consolidated financial statements

5

Page 233: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERTA 1 JANUARI 2014

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL DEVELOPMENT BANK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND JANUARY 1, 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes

2015 2014 Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Bunga 435.841.184.435 319.570.344.237 Interests reception

Pembayaran Bunga (152.862.566.244) (82.764.292.533) Interests payment

Pembayaran Kepada Karyawan (92.264.218.887) (85.794.037.787) Employee payments

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (63.324.157.258) (47.850.531.815) General expenses and administration expenses

Penerimaan Pendapatan Lainnya 26.815.811.888 16.982.111.378 Other incomes

Pembayaran Beban Lainnya (10.247.360.681) (11.491.647.175) Other expenses

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Current operational cash before adjustments

Aset dan Kewajiban Operasi 143.958.693.253 108.651.946.305 Assets and operational responsibility

Penurunan/(Kenaikan) Aset Operasi: Decrease / (Increase) Operating Assets:

Kredit Yang Diberikan (219.836.736.955) (877.827.653.904) Loans

Aset Lain‐‐‐lain 546.300.135 1.697.258.975 Other assets

Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Operasi: Increase/(decrease) of Liabilitas operasi

Liabilitas Segera 42.911.453.709 18.313.942.419 Current liabilities

Beban Yang Masih Harus Dibayar 17.421.204.921 (1.619.364.837) Acccrued expenses

Simpanan Nasabah: Customer savings

Pihak Berelasi 2.468.530.554 26.849.511.826 Related parties

Pihak Ketiga 1.106.200.510.835 754.967.979.446 Third parties

Simpanan dari Bank Lain (40.000.000.000) 85.000.000.000 Other bank savings

Pembayaran Pajak Penghasilan (33.799.540.889) (35.052.067.441) Income tax payment

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI NET CASH AVAILABLE FROM

(DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI 1.019.870.415.562 80.981.552.789 FOR OPERATIONAL ACTIVITY

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Efek ‐‐‐ efek (279.507.160.317) (93.453.748.033) Effects

Pembelian Aset Tetap (15.154.511.550) (13.184.398.731) Permanent assets purchase

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI (294.661.671.866) (106.638.146.764) NET CASH USED FOR INVESTING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran Pinjaman yang Diterima ‐‐‐ ‐‐‐ Loan Payment Received

Penambahan Modal Disetor 20.673.087.673 31.552.531.750 Additional Paid in Capital

Pembayaran Dividen (38.685.916.067) (23.569.785.144) Devident payment

Cadangan IT (3.868.591.607) ‐‐‐ IT reserve

Koreksi Saldo Laba 5.400.875.461 ‐‐‐ Profit balance correction

Pendapatan Komprehensif 4.373.848.855 ‐‐‐ Comprehensive income

(12.106.695.685) 7.982.746.606 KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 713.102.048.008 (17.673.847.370) CASH INCREASE / (DECREASE) AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 499.201.047.297 516.874.894.667 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.212.303.095.305 499.201.047.297 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Kas 142.955.283.738 83.831.616.750 Cash

Giro Bank Indonesia 333.497.875.952 218.343.555.865 Giro from Bank Indonesia

Giro Pada Bank Lain 11.849.935.615 12.525.874.680 Giro from other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 724.000.000.000 184.500.000.000 Placement on Bank Indonesia and other banks

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS 1.212.303.095.305 499.201.047.296 CASH TOTAL AND CASH‐‐‐PERIODIC

6

Page 234: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

7

Page 235: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH

SULAWESI TENGAH CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

SERTA 1 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

2015 DAN 2014 (Disajikan dalam Rupiah penuh,

kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, untuk

selanjutnya disebut “PT Bank Sulteng” atau “Bank”, yang

mulanya bernama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Tengah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 8

tahun 1966 tentang Bank Pembangunan Daerah dan telah

mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1999.

Sesuai Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30

April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan,

SH., berkedudukan di Palu, maka BPD Sulteng telah berubah

statusnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan

Terbatas (PT) dan bernama PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah, serta telah mendapat pengesahan sesuai

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-

12841 HT .01.01 TH 99 tanggal 12 Juli 1999 dan telah

mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri No. 584.52-

442 tanggal 10 Mei 1999 tentang Pengesahan Peraturan

Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No.

02 tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan

Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. I/29/KEP.

GBI/1999 tanggal 10 Desember 1999 tentang Perubahan

Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah menjadi Perseroan

Terbatas Bank Pembagunan Daerah Sulawesi Tengah.

PT. CENTRAL SULAWESI REGIONAL

DEVELOPMENT BANK NOTES TO THE

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. GENERAL INFORMATION

a. Bank Establishment and General Information of the

Bank

PT. Central Sulawesi Regional Development Bank, hereinafter

referred to as “PT Bank Sulteng” or the “Bank”, which was

originally named the Central Sulawesi Regional Development

Bank was established based on Local Regulation 8 of 1966

on the Regional Development Bank and has been amended

several times, most recently by Regional Regulation No. 2,

1999.

Accordance with the Deed of Establishment Company Limited

No. 23 30 April 1999 Notary Anand Umar Adnan, SH., Based

in Palu, the BPD Sulawesi has changed its status from the

Regional Company (PD) to Limited Liability Company (PT)

and was named the Regional Development Bank of Central

Sulawesi, and has been granted approval according to the

Decree of Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.

C-12 841 HT .01.01 TH 99 dated July 12, 1999 and has been

approved by the Minister of Interior No. 584.52-442 dated

May 10, 1999 on the Ratification of Provincial Regulation of

Provinces of Central Sulawesi No. 02 of 1999 on Amendment

Legal Forms Bank Central Sulawesi Regional Development of

the Regional Company (PD) to Limited Liability Company

(PT) and Bank Indonesia Governor Decree No. I / 29 / KEP.

GBI / 1999 dated December 10, 1999 on the amendment of

Legal Entity Regional Company of Central Sulawesi Regional

Development Banks into Limited Liability Banks Central

Sulawesi regional development.

8

Page 236: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir melalui Akta Notaris Charles, SH, M.Kn

No. 16 tanggal 12 Mei 2014 tentang Pernyataan Keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).

b. Maksud dan Tujuan

Maksuddantujuanpendirian Bankadalahuntukmendorong

pertumbuhan daerah di segala bidang serta sebagai salah

satu alat kegiatan ekonomi di bidang keuangan/perbankan

untuk pengelolaan sumber pendapatan asli daerah, dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk mencapai

tujuan tersebut, Bank melaksanakan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat

deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu;

- Memberikan kredit;

- Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri

maupun untuk kepentingan nasabah;

- Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun

dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

- Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun

sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi

kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan

yang dibeli tersebut dicairkan secepatnya;

- Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau

perusahaan lain di bidang keuangan serta sewa guna

usaha pada bank atau perusahan lain di bidang keuangan

serta sewa guna usaha, modal ventura perusahaan

efek asuransi serta lembaga kliring penyelesaian

dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh yang bertindak sebagai pendiri dana

pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana

pensiun yang berlaku;

- Membantu Pemda dalam membina BPR milik

Pemda Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan

Pemerintah

Bank Articles of Association have been amended several

times, most recently by the Notarial Deed Charles, SH, M.Kn

No. 16 dated May 12, 2014 Statement of General Meeting

Extraordinary Shareholders (EGM).

b. Purpose and Objectives

The aims and objectives establishment of the Bank is to foster

the growth of the region in all fields as well as one of the tools

of economic activity in the field of finance / banking to the

management of local revenue sources, in order to improve

people’s living standard. To achieve these objectives, the Bank

undertakes the following activities:

- Raise funds from the public in the form of deposits such

as demand deposits, time deposits, certificates of deposit,

savings and / or other equivalent form with it;

- Giving credit;

- Transferring money either for themselves or for the

account of customers;

- Placing funds on, borrow from or lend funds to other

banks, either by using the mail, telecommunication

facilities and the notes show, check or other means.

- Purchasing through the collateral customer either all or

in part in the event that the debtor does not fulfill its

obligations to the Bank, with the provisions of the

purchased collateral disbursed as soon as possible;

- Conducting equity participation in banks or other

companies in the field of finance and leasing to banks or

other companies in the financial sector as well as leasing,

venture capital securities companies, insurance, and

clearing-settlement and storage to meet conditions set by

acting as founder of the pension fund in accordance with

he provisions of the applicable pension regulations;

- Assist local governments in fostering government-owned

rural banks of the Province of Central Sulawesi and the

Government

9

Page 237: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Jaringan Kantor

Bank berkantor pusat di Jl.Hasanuddin Nomor 20

PaIu,Sulawesi Tengah. Bank mengklasifikasikan Kantor

Cabang menjadi Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang,

Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Unit Pelayanan.

Jumlah kantor dan jaringan Anjungan Tunai Mandiri

(ATM) Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

adalah sebagai berikut:

d. Manajemen Eksekutif

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Dewan

Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko

serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah

sebagai berikut:

- Perform other activities commonly conducted by the

bank is not contrary to the legislation in force.

c. Office Network

Banks headquartered in Jl.Hasanuddin No. 20 PaIu, Central

Sulawesi. The Bank classifies Branch Office to Branch Office

Main Branch Office, Branch Office, Cash Office and Services

Unit. Number of offices and a network of Automated Teller

Machine (ATM) Bank on December 31, 2014 and 2013 were

as follows:

d. Executive Management

On December 31, 2015 and 2014, the Board of Commissioners,

Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and

Remuneration and Nomination Committee of the Bank are

as follows:

10

Page 238: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Susunan pengurus Bank tersebut diatas telah dicatat dalam

administrasi Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank

Indonesia No.l5/35/DPKP/Dpr tanggal 9 Desember 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki

karyawan masing-masing sebanyak 624 dan 586 karyawan

(tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara

konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan

2014 adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disusun sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di

Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), Pedoman

Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 yang

diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia dan

praktek praktek industri perbankan yang berlaku, pedoman

akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas

perbankan Indonesia.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan Bank disusun dengan konsep nilai

historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk beberapa hal

dibawah ini Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi diukur pada nilai wajar. Aset keuangan

tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Liabilitas

imbalan pasti diakui sebesar nilai kini liabilitas imbalan

pasti dikurangi dengan aset bersih dana pensiun ditambah

keuntungan aktuaria yang belum diakui dikurangi beban

jasa lalu yang belum diakui dan kerugian aktuaria yang

belum diakui.

11

The composition of the Bank’s management mentioned above

have been recorded in the administration of Bank Indonesia

in accordance with the Bank Indonesia No.l5 / 35 / DPKP /

Dpr dated December 9, 2013. On December 31, 2015 and

2014, the Bank had employees respectively of 624 and 586

employees ( no audited).

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

The significant accounting policies, consistently applied in

the preparation of financial statements for the year ended

December 31, 2015 and 2014 are as follows:

a. statement of Compliance

Bank’s financial statements for the year ended December

31, 2015 and 2014 prepared in accordance with Statement

of Financial Accounting Standards (SFAS) in Indonesia

issued by the Accounting Standards Board of the Indonesian

Accountants Association (DSAK-IAI), Indonesian Banking

Accounting Guidelines ( “PAPI”) 2008 IAI published in

cooperation with Bank Indonesia and practices prevailing

banking industry practices, accounting and reporting

guidelines established by the Indonesian banking regulatory

authority.

b. Basis of Preparation of Financial Statements

The financial statements have been prepared on the historical

cost concept and accrual basis, except for some of the following

financial instruments at fair value through profit or loss are

measured at fair value. Available for sale financial assets

are measured at fair value. The defined benefit obligation

recognized at the present value of the defined benefit obligation

less the net assets of the pension fund plus unrecognized

actuarial gains net prior service cost and unrecognized

actuarial losses unrecognized.

Page 239: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode

langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan

laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri

dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank

lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan

Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu

3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak

digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima

serta tidak dibatasi penggunaannya.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan

keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-

angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali

dinyatakan lain, disajikan dalam Rupiah penuh.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank

Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli

dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan,

penyertaan saham dan aset lain lain, Liabilitas keuangan

Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah,

simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima dan

liabilitas lain-lain.

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011),

“Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan

PSAK No.60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian

dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi

yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut

ditetapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan,

dari perspektif penerbit dalam aset keuangan, kewajiban

keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian

yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian

dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan

dan kewajiban saling hapus. PSAK ini mensyaratkan

pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang

mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus

kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen

keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan.

Statements of cash flows prepared using the direct method by

classifying cash flows into operating, investing and financing

activities. For the purposes of cash flow statement, cash

and cash equivalents consist of cash, demand deposits with

Bank Indonesia and other banks, placements with Bank

Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates

maturing within three (3) months from the date of acquisition

, to the extent not used as collateral for loans received and

unrestricted.

The reporting currency used in the Bank’s financial statements

is the Indonesian Rupiah (Rp). The figures presented in the

financial statements, unless otherwise stated, are presented in

the full amount.

c. Assets and Financial Liabilities

Financial assets the Bank consist of cash, demand deposits

with Bank Indonesia, current accounts with other banks,

placements with Bank Indonesia and other banks, securities,

securities purchased under resale agreements, loans, equity

participations and other assets of the other, the Bank’s financial

liabilities consist of liabilities immediately, customer deposits,

deposits from other banks, borrowings and other liabilities.

Bank adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial

Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011),

“Financial Instruments: Recognition and Measurement” and

IAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

SFAS No. 50 (Revised 2010), contains requirements for

the presentation of financial instruments and identifies

the information that should be disclosed. The presentation

requirements assigned to the classification of financial

instruments, from the perspective of the issuer into financial

assets, financial liabilities and equity instruments; the

classification of related interest, dividends, losses and gains,

and the circumstances in which financial assets and liabilities

are offset. This SFAS requires the disclosure, among others,

information about factors that affect the amount, timing and

certainty of future cash flows of an entity associated with

financial instruments and the accounting policies applied.

12

Page 240: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menerapkan prinsip untuk

pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban

keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan

item-item non-keuangan. PSAK ini memberi definisi

dan karakteristik derivatif, kategori- kategori dari

masing-masing instrumen keuangan, pengakukan dan

pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari

hubungan lindung nilai.

PSAK No. 60 termasuk penyesuaiannya tahun 2012,

mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-

masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan

kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari

instrumen keuangan yang dihadapi Bank Sulteng selama

periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan

bagaimana Bank mengelola risiko tersebut.

(i) Klasifikasi

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan

kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

- Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua)

sub- klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan

demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas

keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan;

- Kredit yang diberikan dan piutang;

- Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;

- Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori

sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

- Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,

yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada

saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah

diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

- Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur

dengan biaya perolehan diamortasi.

SFAS No. 55 (Revised 2011) applies the principles for

recognizing and measuring financial assets, financial

liabilities and some contracts of purchase or sale of items of

non-financial. SFAS gives definitions and characteristics

of derivatives, the categories of the respective financial

instrument, pengakukan and measurement, hedge accounting

and determination of hedging relationships.

SFAS No. 60 including the adjustment in 2012, requires

disclosure of the significance of each of the financial

instruments for financial position and performance and the

nature and extent of risks arising from financial instruments

The Bank Central Sulawesi during the period and at the end of

the reporting period, and how the Bank manages these risks.

(i) Classification

Bank classifies its financial assets in the following categories at

initial recognition:

- Financial assets at fair value through profit or loss,

which has two (2) sub-classification, ie financial liabilities

designated as such upon initial recognition and financial

liabilities classified as held for trading;

- Loans and receivables;

- Investments held-to maturity;

- Investments in available for sale.

Financial liabilities are classified into the following categories

at initial recognition:

- Measured at fair value through profit or loss, which has

two (2) sub-classification, ie financial liabilities designated

as such upon initial recognition and financial liabilities

classified as held for trading;

- Other financial liabilities not classified as financial

iabilities measured at fair value through profit or loss are

categorized and measured at acquisition cost diamortasi.

13

Page 241: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kelompok aset dan liablitas diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi komprehensif adalah aset dan liabilitas

keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh

atau dimiliki oleh Bank untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian

dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola

bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau

position taking.

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan

non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,

kecuali:

- Yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam

waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi komprehensif;

- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam

kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

- Dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh

kembali investasi awal secara substansial kecuali yang

disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan

dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok

tersedia untuk dijual.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset

keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau

telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan

dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan

untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo,

investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat

ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.

Group assets and liablitas measured at fair value through

profit or loss are financial assets and liabilities held for trading

are acquired or held by the Bank for the purpose of selling or

repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio

of certain financial instruments that are managed together to

obtain short-term profit or position taking.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with

fixed or determinable payments that are not quoted in an

active market have, except:

- What is meant by the Bank to be sold soon in the near

future, which are classified as trading, and those designated

upon initial recognition as at fair value through profit or

loss;

- That upon initial recognition designates as available-for

sale investments; or

- In the event that the Bank may not recover substantially

initial investment unless caused by a decrease in the quality

of loans and receivables, which are classified as available

for sale.

Investments held to maturity consist of financial assets non-

derivatives with fixed payments or determinable and fixed

maturity which the Bank has the positive intention and ability

to hold financial assets to maturity, investments held for a

period that can not be determined to be categorized in this

classification.

14

Page 242: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangannon-

derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau

tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset

keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia

untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba

atau rugi komprehensif yang diakui sebagai bagian dari

ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya

atausampaiinvestasidinyatakanmengalamipenurunannilai

dimana akumulasi laba atau rugi komprehensif sebelumnya

dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba

rugi komprehensif konsolidasian. Hasil efektif dan (bila

dapat diaplikasikan ) hasil dari nilai tukar dinyatakan

kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan

yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai

nilai wajar melalui laba rugi komprehensif saat pengakuan

liabilitas.

(ii) Pengakuan Awal

a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang

memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang

telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang

berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui

pada tanggal penyelesaian, seperti tanggal perusahaan

berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya

diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan

atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar

melalaui laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar

tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset

keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya.

Categories available for sale consist of non-derivative financial

assets designated as available for sale or are not classified as

one of the other categories of financial assets. After initial

recognition, investments available for sale are measured at

fair value with gains or comprehensive income recognized as

part of equity until the investment is derecognized or until

the investment is stated to be impaired where the cumulative

gain or comprehensive income previously reported in

equity is reported in the income statement the consolidated

comprehensive. The effective yield and (if applicable) the

results of the exchange rate restated for investments available

for sale and are reported in the consolidated statement of

comprehensive income.

Other financial liabilities are financial liabilities that are not

held for sale or determined as fair value through profit or loss

upon recognition of a liability.

(ii) Initial Recognition

a. The purchase or sale of financial assets that require

delivery of assets within the time frame stipulated by the

regulations and customs prevailing in the market (regular

purchases) are recognized on the settlement date, such as

the date the company commits to purchase or sell the

asset.

b. Financial assets and financial liabilities are initially

recognized at fair value. In the case of financial assets

or financial liabilities not measured at fair value

melalaui statement of comprehensive income, the fair

value plus transaction costs that are directly attributable.

Measurement of financial assets and financial liabilities

after initial recognition depends on their classification.

15

Page 243: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat

diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu

aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan

dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi

apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh

atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi

ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan

aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi

dikurangkan dari jumah utang yang diakui pada pengakuan

awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama

unur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan

dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya

transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai

bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan

dengan liabilitas.

Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset

keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba

rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan

hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:

- Penempatan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau

mengeliminasi ketidakkonsistenan pengakuan dan

pengukuran (accounting missmatch) yang dapat timbul;

atau

- Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio

instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan

dilaporan kepada manejemen kunci berdasarkan nilai

wajar; atau

- Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif

melekat yang harus dipisahkan.

Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan

piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit

derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi

kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, kredit yang

diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi

dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui

laba rugi komprehensif.

Transaction costs only include costs that are directly

attributable to the acquisition of a financial asset or issuance

of a financial liability and an additional expense which would

not occur if the instrument is not obtained or published. For

financial assets, transaction costs are added to the amount

recognized on initial recognition of the asset, while for financial

liabilities, transaction costs are deducted from the sheer

number of debts that are recognized in the initial recognition

of a liability. The transaction costs are amortized over Unur

instruments based on the effective interest rate method and

recorded as part of interest income for transaction costs in

connection with a financial asset or as part of interest expense

for transaction costs in connection with liability.

Bank on initial recognition can assign certain financial

assets at fair value through profit or loss (fair value option).

Fair value option may be used only if it meets the following

provisions:

- Placement of the fair value option to reduce or eliminate

inconsistencies in the recognition and measurement

(accounting mismatch) that may arise; or

- Financial assets are part of a portfolio of financial

instruments whose risks are managed and are reported to

the management key to a fair value basis; or

- Financial assets consist of major contracts and embedded

derivatives that must be separated.

Fair value option is used for loans and certain receivables are

hedged using credit derivatives or interest rate swaps, but did

not meet the criteria for hedge accounting. If not, the loans

will be accounted for at amortized cost and derivatives are

measured at fair value through comprehensive income.

16

Page 244: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang

merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan

basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk

structured investment termasuk derivatif melekat.

(iii) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan

aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi komprehensif diukur pada nilai

wajarnya. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi

dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya

perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga

efektif.

(iv) Penghentian Pengakuan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:

- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset

keuangan tersebut berakhir; atau

- Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang

berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas

untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut

secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak

ketiga dibawahkesepakatan pelepasan (pass-through

arrangement); dan antara (a) Bank mentransfer secara

substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau

(b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara

substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun

telah mentransfer kendali atas aset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas

dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement

dan tidak mentransfer serta tidak menpertahankan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau

tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar

keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset.

Fair value option is also used for investment funds that are

part of a portfolio managed with a fair value basis. Fair

value option is also used for structured investment include

embedded derivatives.

(iii) Measurement After Initial Recognition

Financial assets classified as available for sale and financial

assets and financial liabilities at fair value through profit

or loss are measured at fair value. Loans and receivables

and held-to-maturity investments and financial liabilities

measured at amortized cost are measured at amortized cost

using the effective interest method.

(iv) Derecognition

Financial assets are derecognized if:

- The rights to receive cash flows from the financial assets

have expired; or

- The Bank has transferred its rights to receive cash flows

from the financial asset or assumed an obligation to pay

the received cash flows in full without material delay

to a third party under terms of release (pass-through

arrangement); and between (a) the Bank transferred

substantially all the risks and rewards of the asset, or

(b) the Bank has neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of the asset, but has

transferred control of the asset.

When the Bank has transferred its rights to receive cash flows

from an asset or has entered into a pass-through arrangement

and neither transfer nor menpertahankan substantially all the

risks and rewards of the asset or not transferred control of the

asset, the asset is recognized for its involvement sustained on

assets.

17

Page 245: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan

ketika tidak terdapat lagi prospek yang realistis mengenai

pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank

dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi

tersebut dihapusbukukan dengar mendebit cadangan

kerugian penurunan nilai. Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,

yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak

dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan

yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan

yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu

liabilitas yang ada secara substansial telah diubah, maka

pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai

penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan

liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing

diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

(v) Pengakuan Pendapatan dan Beban

Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas

keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan

diamortisasi, pendapatan dan beban bunga diakui pada

laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan suku

bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai

wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif,

diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan

nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam

kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung

dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat

perubahan nilai tukar dari item moneter, dihentikan

pengakuannya atau adanya penurunan nilai dari aset

keuangan.

Write-offs of loans made when there is no longer a realistic

prospect of the repayment of the loan or the normal

relationship between the bank and the debtor has ended.

Credit that can not be repaid are written off debit hearing

impairment losses. A financial liability is derecognized when

the financial liability to an end, ie when the liabilities specified

in the contract is released or canceled or has expired.

If a financial liability that is replaced with another by the same

lender on the circumstances that are substantially different,

or based on a liability that is substantially modified, such an

exchange or modification is treated as a derecognition of the

original liability and the recognition of a new liability and

the difference respective carrying value is recognized in the

statement of comprehensive income.

(v) Revenue and Expense Recognition

Assets held for sale and financial assets and financial liabilities

are recorded at amortized cost, interest income and expense

are recognized in the statement of comprehensive income

using the effective interest rate.

Gains and losses arising from changes in fair value of financial

assets and financial liabilities at fair value through profit or

loss are recognized in the statement of comprehensive income.

Gains and losses arising from changes in fair value on financial

assets classified as available for sale are recognized directly in

equity, except for gains or losses due to changes in exchange

rates of monetary items, are derecognized or impairment of

financial assets.

18

Page 246: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau

terjadi penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian

kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus

direklas pada laporan laba rugi komprehensif.

(vi) Reklasifikasi Aset Keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen

keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan

yang di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif selama instrumen keuangan tersebut dimiliki

atau diterbitkan.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai

investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode

berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya,

telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga

jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang

tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah

yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai

investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan

atau reklasifikasi tersebut:

- Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh

tempo atau tanggal pembelian kembali dimana

perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

- Terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial

seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai

jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh

pelunasan dipercepat; atau

- Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar

kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi

secara wajar oleh Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga

jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat

sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang

belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen

pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan

tersebut dihentikan pengakuannya.

When a financial asset is derecognized or impaired, the

cumulative gain or loss previously recognized in equity are

reclassified to the statement of comprehensive income.

(vi) Reclassification of Financial Assets

Banks are not allowed to reclassification of financial

instruments or to a category of financial instruments

measured at fair value through profit or loss during the

financial instruments held or issued.

Bank shall not classify any financial assets as held to maturity,

if in the current period or in the period of 2 (two) years

earlier, sold or reclassified investments held to maturity in the

amount of more than insignificant amount before maturity

(more than an insignificant amount compared with the total

value of investments held to maturity), unless the sales or

reclassifications that:

- Conducted when the financial asset is approaching

maturity or repurchase date that changes in interest rates

will not significantly affect the fair value of financial

assets;

- Occurs after the Bank has gained substantially all of the

principal amount of its financial assets according to

schedule payments or Bank has obtained early repayment;

or

- In connection with certain events that are beyond the

Bank’s control, non-recurring and could not be reasonably

anticipated by the Bank.

Reclassification of financial assets from held to maturity to

available-for-salearerecordedatfairvalue. Gainsorunrealized

losses recorded as a component of other comprehensive income

until the financial asset is derecognized.

19

Page 247: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

(vii) Saling Hapus

Aset dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan

nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika

dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui

tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara

neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban

disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan

oleh Standar Akuntansi Keuangan,

(viii) Pengukuran Biaya Diamortisasi

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau

liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal

dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau

dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode

suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai

pengakuan awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi

penurunan nilai.

(ix) Pengukuran Nilai Wajar

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat

dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, di

antara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran,

termasuk didalamnya adalah nilai pasar dari interdealer

market Association (IDMA) atau harga yang diberikan oleh

broker (quoted price ) dari Blomberg atau Reuters pada

tanggal pengukuran.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu

instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar

aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif

bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari

bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker),

kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau

regulatory agency) dan merupakan transaksi pasar aktual

dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

(vii) Offsetting

Financial assets and liabilities carried out are offset and the

net amount presented in the statement of financial position

if and only if the Bank has a legal enforceable right to offset

the recognized amounts are and their intention to settle

on a net basis, or to realize the asset and settle the liability

simultaneously. Revenues and expenses are presented on a

net basis only when permitted by the Financial Accounting

Standards.

(viii) Amortized Cost Measurement

The amortized cost of a financial asset or financial liability

is the amount of the financial asset or financial liability is

measured at initial recognition minus principal repayments,

plus or minus the cumulative amortization using the effective

interest method of any difference between the initial amount

recognized and the maturity amount and less impairment.

(ix) Fair Value Measurements

Fair value is the amount for which an asset could be

exchanged, or a liability settled, between parties, willing to

trade fair at the measurement date, including the market

value of the interdealer market Association (IDMA), or the

price given by broker (quoted price) from Blomberg or Reuters

on the measurement date.

If available, the Bank measures the fair value of an instrument

using quoted prices in an active market for that instrument.

A market is considered active when the price of unquoted

available at any time of the exchange, securities traders

(dealers), brokerage (broker), industry groups, regulatory

bodies (pricing service or regulatory agency) and is a market

transaction actual and regularly occurring in reasonable.

20

Page 248: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif. Bank

menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik

penilaian. Bank menggunakan credit risk spread sendiri

di dalam menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif

dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan

opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit

spread, Bank mengakui keuntungan atas liabilitas tersebut

sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika

terjadi penurunan di dalam credit spread, entitas mengakui

kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan

nilai Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang

digunakan secara umum untuk menggunakan nilai wajar

dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang

rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input

yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen

keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi.

Untuk instrumen yang lebih komplek. Bank menggunakan

model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan

teknik dan metode penilaian yang diakui sebagai standar

industri. Model penilaian terutama digunakan untuk

menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui

pasar, over the counter, unlisted debt securities (termasuk

surat utang dengan derivatif melekat) dan instrumen utang

lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari

model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi

di pasar yang dengan demikian merupakan hasil estimasi

berdasarkan asumsi tertentu.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga

pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan

mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya

sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan

terhadap aset neto efek-efek tersebut.

If the market for a financial instrument is not active. Bank

establishes fair value by using valuation techniques. The Bank

uses its own credit risk spreads in determining the fair value

of derivative liabilities and other liabilities that have been set

using the fair value option. When there is an increase in credit

spreads, the Bank recognized a gain on these liabilities as a

result of a decrease in the carrying value of liabilities. When

there is a decrease in the credit spread, the entity recognizes a

loss on these liabilities as a result of the increase in value of the

Bank using several valuation techniques are used in general to

use the fair value of financial instruments with a low level of

complexity, such as options exchange rate and currency swaps.

Inputs used in valuation techniques for financial instruments

are observable market data.

For more complex instruments. The Bank uses internally

developed models, which are usually based on valuation

methods and techniques that are recognized as the industry

standard. Valuation models are mainly used to rate derivative

contracts traded through the market, over the counter, unlisted

debt securities (including debt securities with embedded

derivatives) and other debt instruments that the market is not

active. Some of the inputs of the model is not derived from

observable data in the market thus is estimated based on

certain assumptions.

For financial instruments that do not have market prices,

estimates of the fair value of securities is determined by

reference to the fair value of another instrument that is

substantially the same or is calculated based on the expected

cash flows to the net assets of these effects.

21

Page 249: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan suatu estimasi

atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan

dengan pasti dan teknik penilaian yang digunakan mungkin

tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan

atas posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian

disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk,

risiko likuiditas darn risiko kredit counterparty. Berdasarkan

kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan

prosedur yang diterapkan, manajemen Bank berkeyakinan

bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan

dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari

instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar

dalam laporan posisi keuangan. Data harga dan parameter

yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada

umumnya telah direview dan disesuaikan jika diperlukan,

khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini.

(ix) Pengukuran Nilai Wajar

Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak

dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai

sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan

nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang,

serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan

menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual,

dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan

biaya.

Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit

yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai

tercatatnya.

Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang

akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga

penawaran, liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki

atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan

harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan

liabilitias konsolidasiandimana risiko pasarnya saling hapus,

maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar

sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko

yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian

tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan

terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), mana

yang lebih sesuai.

The results of a valuation technique is an estimate or forecast

of a value that can not be determined with certainty and

assessment techniques used may not reflect all relevant

factors on positions held by the Bank. Thus, the assessment

adjusted for additional factors such as the model risk,

liquidity risk darn counterparty credit risk. Based on the

valuation of technical policies, controls and procedures are

applied, the Bank’s management believes that the adjustments

to the aforementioned assessment is required and deemed

appropriate to present the fair value of financial instruments

measured at fair value in the statement of financial position.

Price data and parameters used in the measurement procedure

in general have been reviewed and adjusted if necessary, in

particular to the latest developments in the market.

(ix) Fair Value Measurements

At the time of the fair value of unlisted equity instruments

can not be determined reliably, the instruments are valued at

cost less impairment. The fair value of loans and receivables,

and liabilities to banks and customers are determined using a

value based on the contractual cash flows, taking into account

credit quality, liquidity and costs.

The fair value of contingent liabilities and credit facilities that

can not be canceled accrued based on the carrying value.

Financial assets and assets held or liability to be issued

is measured using the bid price, financial liabilities and

liabilities held or liabilities to be acquired is measured using

a price request. If the Bank had asset positions and liabilitias

consolidated where market risk offsetting, the Bank may use

the middle of the market as a basis for determining the fair

value of risk positions offset these and implementing these

adjustments to the offer price or prices on the demand for an

open position or net ( net open position), as appropriate.

22

Page 250: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi

pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK

No.7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.

Definisi pihak berelasi adalah antara lain:

i. Perusahaan di bawah pengendalian Bank;

ii. Perusahaan asosiasi;

iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan

investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;

iv. perusahaan di bawah pengendalian investor yang

dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan

v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber

daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelaporan dengan

pihak- pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang

dibebankan. Semua transaksi yang jumlahnya signifikan

dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat

normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang berelasi,

maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), transaksi antara

Bank dengan Pemerintah, BUMN lainnya dan perusahaan-

perusahaan yang dimiliki, atau dikendalikan negara,

termasuk Lembaga Penjamin Simpanan tidak dikategorikan

sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi.

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Bank

mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif apakah aset

keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi komprehensif telah mengalami penurunan nilai.

Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti

obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan

telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan

peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang

atas aset keuangan yang diestimasi secara handal.

Kriteria yang digunakan oleh entitas untuk menentukan

bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Banktransactions with related parties. Thedefinition of related

parties used is in accordance with SFAS # 7 on “Disclosure of

related parties”. The definition of related parties are as follows:

i. Company under the control of the Bank;

ii. Associated companies;

iii. investors have voting rights, which give the investor a

significant influence;

iv. Companies controlled by investors that are described in

the notes iii above; and

v. key employees and family members.

Related party transaction is a transfer of resources, services

or obligations between a reporting entity with related

parties, regardless of whether there is a price is charged. All

of significant transactions with related parties, whether done

with a normal condition, as is done with a related party, or

not, have been disclosed in the financial statements.

Under SFAS No. 7 (Revised 2010), the transaction between the

Bank and the Government and other state- owned enterprises

or state-controlled, including the Deposit Insurance Agency is

not classified as transactions with related parties.

d. Impairment of Financial Assets

At each balance sheet date. Bank assesses whether there is

objective evidence that financial assets not carried at fair

value through profit or loss are impaired.

Financial asset is impaired if objective evidence indicates that

an adverse event has occurred after the initial recognition of

financial assets and such events have an impact on future cash

flows of the financial asset to be estimated reliably.

The criteria used by the entity to determine the objective

evidence of impairment are as follows:

23

Page 251: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit

atau pihak peminjam;

b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga.

c. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau

hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang

dialami pihak peminjam, memberikan keringanan

(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin

diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami

kesulitan tersebut;

d. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan

lainnya;

e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan

keuangan; atau

f. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya

penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas

masa datang dari kelompok aset keuangan sejak

pengakuan awal aset dimaksud, meskipun

penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset

keuangan secara individual dalam kelompok aset

tersebut, termasuk:

a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam

dalam kelompok tersebut; dan

b. kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi

dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok

tersebut.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan

teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen

untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya,

periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas)

bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih

lama.

a. Significant financial difficulty of the issuer or obligor;

b. Breach of contract, such as a default or delinquency in

interest or principal payments.

c. The lender, for economic or legal reasons in connection

with the financial difficulties experienced by the

borrower, provide relief (concessions) on the part of

borrowers who do not may be given if the borrower did

not experience such difficulties;

d. There is a probability that the borrower will enter

bankruptcy or other financial reorganization;

e. The loss of an active market for that financial asset

because of financial difficulties; or

f. Observable data indicate a measurable decrease in the

estimated future cash flows of a group of financial assets

since the initial recognition of the asset in question,

although the decrease can not be identified on individual

financial assets in the asset group, including:

a. The deterioration of the payment status of the borrower

in the group; and

b. National or local economic conditions that correlate

with defaults on the assets in the group.

Estimates of the period between the occurrence of the events

and the identification of losses is determined by management

for each identified portfolio. In general, the period varies

between 3 (three) and twelve (12) months, for a particular

case is required over a longer period.

24

Page 252: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti

obyektif penurunan nilai secara individual atas aset

keuangan yang signifikan secara individual atau kolektif

untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif

mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai

secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan

atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam

kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko

kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok

tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan

nilainya dilakukan secara individual dan untuk itu kerugian

penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak

termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan

nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria

di bawah ini:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan

dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual

memiliki nilai signifikan.

Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian

secara individual untuk; (a) pinjaman dalam segmen pasar

korporasi dan usaha menengah dengan kolektibilitas

kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) pinjaman

dalam segmen pasar korporasi dan usaha menengah yang

direstrukturisasi.

Bank first assesses whether objective evidence of impairment

exists individually for financial assets that are individually

significant or collectively for financial assets that are not

individually significant. If the Bank determines that no

objective evidence of impairment for financial assets assessed

individually, regardless of financial assets are significant or not,

the Bank include the asset in a group of financial assets with

credit risk characteristics similar and assess for impairment

the group as collective. Financial assets are individually

assessed impairment and for which an impairment loss is

or continues to be recognized are not included in a collective

assessment of impairment.

Bank determines loans to be evaluated for impairment on an

individual basis, if it meets one of the criteria below:

1. Loans which individually have significant value and

objective evidence of impairment;

2. Restructured loans which individually have significant

value.

Based on the above criteria, the Bank performs individual

assessment for; (A) loans in the corporate and medium-

sized businesses with the collectability substandard, doubtful

and loss; or (b) loans in the corporate and medium-sized

enterprises are restructured.

25

Page 253: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai atas aset

keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkan

berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama dengan

mempertimbangkan segmentasi kredit berdasarkan

pengalamankerugianmasalaludankemungkinanterjadinya

kegagalan [probability of default). Kredit yang mempunyai

data dan informasi kerugian historis yang dikategorikan

sebagai daerah rawan bencana oleh Pemerintah Republik

Indonesia dan didukung oleh kebijakan internal Bank, maka

Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai dilakukan

dengan menghitung tingkat kerugian secara keseluruhan

yang meliputi tingkat kerugian aktual ditambah dengan

faktor-faktor risiko terkait yang relevan berdasarkan survey

yang dilakukan secara periodik kepada pihak eksternal

maupun internal Bank.

Bank menggunakan metode migration analysis yang

merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai

cadangan kerugian penuruan nilai atas kredit yang diberikan

secara kolektif. Bank menggunakan rata-rata bergerak

(moving average) data historis 3 tahun dalam menghitung

probability of default (PD) dan loss ofgiven default (LGD).

Bank menggunakan fair value of collateral sebagai arus kas

masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan

kredit hanya bersumber dari agunan;

2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan

didukung dengan perjanjian legal atas pengikatan agunan.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat

pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih

antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi

arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku

bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit

yang diberikan atau efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi

Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku

bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan

untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah

suku bunga efektif yag berlaku yang ditetapkan dalam

kontrak.

Calculation of allowance for impairment losses on financial

assets are assessed collectively grouped based on similar credit

risk characteristics taking into account the segmentation of

credit based on past loss experience and the possibility of failure

[probability of default). Loans that have data and information

on historical loss categorized as a disaster-prone areas by the

Government of the Republic of Indonesia and supported by

the internal policy of the Bank, then the calculation of loss

reserves, decrease the value is done by calculating the rate of

overall loss which includes the level of actual losses coupled

with the risk factors associated relevance based on a survey

conducted on a periodic basis to external parties and internal

Bank.

The Bank uses migration analysis method is a method of

statistical analysis, to assess the loss reserve deterioration in

the value of loans collectively. Banks use the moving average

(moving average) three years of historical data in calculating

the probability of default (PD) and loss ofgiven default (LGD).

The Bank uses fair value of collateral as future cash flows, if it

meets one of the following conditions:

1. Loans are collateral dependent, ie if the loan repayment is

only sourced from the collateral;

2. Foreclosure of collateral is likely to occur and be supported

by a legal agreement on binding of collateral.

Impairment losses on financial assets carried at amortized

cost are measured as the difference between the carrying

value of the financial assets and the present value of estimated

future cash flows discounted at the original effective interest

rate of the asset. If the loans or securities and government

recapitalization bonds held to maturity has a variable interest

rate, the discount rate for measuring any impairment loss

is the effective interest rate applicable Yag stipulated in the

contract.

26

Page 254: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Sebagai panduan praktis. Bank dapat mengukur

penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrument

dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi,

perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang

atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial

asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan

dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya

untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah

pengambilalihan tersebut berpeluang.

Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi

komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian

penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan

yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami

penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang

digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam

pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa

yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan

jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian

penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan

dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi

komprehensif.

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada

setiap tanggal laporan posisi keuangan. Bank mengevaluasi

apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau

kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang

atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas dibawah

biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya

penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian

penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas eThe-efek

yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan

kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam

ekuitas kedalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah

kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui

pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih

antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai

pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini,

dikurangi penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya

telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

As a practical guide. Bank may measure impairment based on

the fair value of the instrument by using market prices that can

be observed, calculating the present value of estimated future

cash flows of the financial asset by collateral (collateralized

financial assets) reflects the cash flows that may result from

foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral,

whether or not foreclosure is probable.

Losses are recognized in the statement of comprehensive

income and reflected in an allowance for impairment on

financial assets carried at amortized cost.

Interest income on financial assets is impaired continues

to be recognized on the basis of the interest rate used to

discount future cash flows in measuring the impairment loss.

When a subsequent event causes the amount of impairment

loss decreases impairment, the impairment loss previously

recognized should be restored and the recovery is recognized

in the statement of comprehensive income.

For financial assets available for sale, at each balance sheet

date. Bank assesses whether there is objective evidence that

a financial asset or group of financial assets is impaired. A

significant reduction or long-term decline in the fair value

of investment in an equity instrument below its cost is

objective evidence of impairment resulting in the recognition

of an impairment loss. Efke Impairment losses on securities

available for sale are recognized by issuing cumulative loss

that had been recognized directly in equity into the income

statement. Total cumulative loss is removed from equity

and recognized in the statement of comprehensive income

represents the difference between the acquisition cost (net

of any principal repayment and amortization) and current

fair value, less any impairment previously recognized in the

statement of comprehensive income.

27

Page 255: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba

rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang

diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia

untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan

atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi

komprehensif pada tahun berjalan.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang

yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk

dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara

obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi

setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi

komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut

harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-

efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang

atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami

kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan

suku bungaefektif awal yang digunakan sebelum persyaratan

diubah. Jika pada suatu periode berikutnya , jumlah kerugian

penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat

dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat

kreditur debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan

nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan

menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset

keuangan diakui pada lapiran laba rugi komprehensif.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang

telah dihapus bukukan, pada tahun berjalan dikreditkan

dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan

nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah

dihapus bukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat

sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Impairmentlossesarerecognizedinprofitorlossoninvestments

in equity instruments classified as equity instruments available

for sale are not reversed through the reversal of previous

impairment in the statement of comprehensive income in the

current year.

If in a subsequent period, the fair value of debt instruments

classified as available for sale increases and the increase can be

objectively related to an event occurring after the recognition

of the loss of value in the statement of comprehensive income,

the impairment loss is reversed through profit or loss.

If the terms of loans, receivables or securities held to maturity

are renegotiated or otherwise modified due to the borrower

or issuer’s financial difficulties, impairment is measured by

initial bungaefektif rate used before the modification of terms.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss

decreases and the reduction can be attributed objectively on

events occurring after the impairment was recognized (such

as increased ranking creditors of the debtor or issuer), the

impairment loss previously recognized is reversed by adjusting

the allowance account, Total recovery of financial assets are

recognized in comprehensive income report.

Return receipts for financial assets that are given that have

been written off, in the current year is credited with adjusting

the allowance account for impairment losses. Return receipts

for financial assets that have been written off in prior years

are recorded as non-interest operating income.

28

Page 256: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank

Indonesia, giro pada bank lain, simpanan yang sewaktu-

waktu dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya

dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar

nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan

cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

f. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Setelah perolehan awal, giro pada Bank Indonesia dan

bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank

Indonesia dan bank lain diklasifikasikan masing-masing

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

g. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah

penanaman dana pada Bank Indonesia berupa deposit

facility, term deposit dan deposit facility syariah, sedangkan

penempatan dana pada bank lain merupakan penanaman

dana dalam bentuk penempatan pada pasar uang (inter-

bank call money) dan deposito berjangka.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan

sebesar biaya perolehan amortisasi menggunakan metode

suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

diklasifikasikan masing-masing sebagai kredit yang

diberikan dan piutang.

h. Efek - Efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi yang

diperdagangkan di bursa efek. Efek-efek diklasifikasikan

sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga

jatuh tempo. Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai

wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal

dicatat sesuai dengan klasifikasi sebagai dimiliki hingga

jatuh tempo.

e. Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalents include cash, demand deposits

with Bank Indonesia, current accounts with other banks,

savings thawed at any time, and short term highly liquid

investments with original maturities of three months or less.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks are

stated at nominal value or the value of the gross balance, less

any allowance for impairment losses, if necessary.

f. Giro at Bank Indonesia and Other Banks

After initial acquisition, current accounts with Bank Indonesia

and other banks are stated at amortized cost using the effective

interest method less allowance for impairment losses. Current

accounts with Bank Indonesia and other banks are classified

as loans and receivables.

g. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Placements with Bank Indonesia and other banks are

placements of funds in Bank Indonesia in the form of the

deposit facility, term deposits and the deposit facility sharia,

while the placement of funds with other banks represent

placements in the form of placement in the money market

(inter-bank call money) and time deposits.

Placements with Bank Indonesia and other banks are stated

at acquisition cost amortization using the effective interest

method less allowance for impairment losses. Placements with

Bank Indonesia and other banks are classified as loans and

receivables.

h. Effects

Securities owned consisted of bonds traded on the stock

exchanges. Marketable securities are classified as financial

assets held to maturity. Marketable securities are initially

measured at fair value plus transaction costs and after initial

recognition is recorded in accordance with the classification as

held to maturity.

29

Page 257: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Efek-efek dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh

tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif.

Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah

yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-

efek yang dimiliki hingga jatuh tempo yang (a) belum

mendekati tanggal jatuh tempo, (b) sebelum diperolehnya

jumlah pokok aset keuangan secara substansial dan (c)

bukan kejadian yang berada di luar kendali entitas, tidak

berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh

entitas akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-

efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok

tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk

mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh

tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua

tahun mendatang.

Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat

indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi

penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan

2e

i. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan

debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar

ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan

secara langsung dan merupakan biaya tambahan

untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah

pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan

cadangan kerugian.

Marketable securities classified as held to maturity are

recorded at amortized cost using the effective interest method.

In the event of sale or reclassification in the amount of more

than insignificant amount of securities held to maturity (a)

has not approached the maturity date, (b) prior to obtaining

the principal amount of the financial asset are substantially

and (c) no occurrence which are beyond the control of the

entity, non-recurring and can not be anticipated reasonably

entity will lead to the reclassification of all securities held to

maturity to available-for-sale, and the Bank is not allowed to

classify securities as held-to-maturity tempo for the current

year and for a period of two years.

Allowance for impairment losses is measured when there

are indications of impairment using the methodology for

impairment as described in Note 2e.

i. Loans

Loans represent provision of cash or the equivalent, based on

agreements with borrowers, borrowers are required to repay

the debt after a certain period of time with interest.

Loans are initially measured at fair value plus transaction

costs that are directly attributable and an additional cost to

acquire the financial assets after initial recognition and are

measured at amortized cost using the effective interest method

less allowance for losses.

30

Page 258: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat

prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau

hubungan antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit

yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit

cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian

atau penggantian asuransi atas kredit yang diberikan yang

telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode

berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun

cadangan kerugian

j. Aset Tetap

1) Kepemilikan Langsung

Aset tetap, kecuali tanah, dicatat sebesar harga perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai

(jika ada).

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan

dengan menggunakan metode saldo menurun ganda

(double- declining balance method). Bangunan disusutkan

dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line

method). Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan

mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa

manfaatnya sebagai:

Loans receivable are written off when there is no realistic

prospect of the return of credit or the relationship between

the bank and the debtor has ended. Credit that can not be

repaid written off by debiting the allowance for impairment

losses. Subsequent recoveries or insurance recoveries on loans

previously written off, if the current period is credited by

adjusting the losses account.

j. Fixed assets

1) Direct Ownership

The fixed assets, except land, are recorded at cost less

accumulated depreciation and impairment losses (if any).

The fixed assets, except land and buildings, are depreciated

using the double-declining balance method (double-declining

balance method). Buildings are depreciated using the straight-

line method (straight-line method). The fixed assets, except

land, are depreciated by allocating the acquisition price over

the expected useful lives as:

31

Page 259: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Metode penyusutan, umur manfaat dan nilai sisa tetap

ditelaah minimal setiap akhir tahun dan dilakukan

penyesuaian terhadap beban penyusutan tahun berjalan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban

pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang

masa manfaat dikapitalisasi dan disusutkan. Aset tetap yang

sudahtidak digunakanlagi atauyang telahdijual dikeluarkan

dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan atas laba

atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan

laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada

saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa

depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan

(dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil

pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam

laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut

dihentikan pengakuannya.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua

biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan

perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan,

biaya dan pengukuran lokasi, biaya dan pajak-pajak yang

berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan

disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas

tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian

dari akun “Aset Lain-Lain” dalam laporan posisi keuangan,

dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang

bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas

tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi

tersebut yang telah ditentukan.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat

diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi

sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan

sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai

yang berlaku. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya

dihapuskan dari akun tersebut. Keuntungan atau kerugian

yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Depreciation methods, useful lives and residual values

are reviewed at least every fixed end of the year and any

adjustment to depreciation expense for the year. Maintenance

and repair costs are recorded as an expense when incurred.

Expenditures that extend the useful lives are capitalized and

depreciated. Fixed assets that are not used anymore or that

have been sold are removed from the accounts in question,

and the profits or losses gained / suffered are reported in the

statement of comprehensive income for the year.

Fixed assets are derecognised upon disposal or when no

future economic benefits are expected from its use or disposal.

Any gain or loss arising on derecognition (calculated as the

difference between the net disposal proceeds and the carrying

amount of the asset) is included in the income statement in the

year the asset is derecognized.

In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all

costs and expenses incurred in connection with the acquisition

of land rights, among others, legal fees, and measurement

locations, fees and taxes associated with it, are deferred and

presented separately from the cost of acquisition land rights

was presented as part of “Other Assets” in the balance sheet,

and amortized over the useful life of land rights is concerned

with using the straight-line method.

In addition, SFAS No. 47 also states that land rights are

not amortized unless it meets these conditions have been

determined.

If the carrying value of assets is greater than the recoverable

value, the carrying amount may be lowered down to its

recoverable value, which is determined as the higher of net

selling price and value are valid. When assets are retired or

otherwise disposed of, the acquisition cost and accumulated

depreciation are eliminated from the accounts. Gains or losses

are recognized in the statement of comprehensive income.

32

Page 260: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pada setiap tanggal pelaporan. Bank melakukan penelaahan

untuk memutuskan apakah terdapat indikasi penurunan

nilai. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”,

Bank memilih untuk menggunakan metode biaya untuk

mengukur aset tetapnya.

2) Aset dalam penyelesaian

Aset dalam penyelesaiandinyatakansebesarharga perolehan

dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi

harga perolehan akan direklasifikasi ke masing masing aset

tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap

digunakan, dan penyusutan mulai dibebankan pada saat itu.

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Bank menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi

2009), “Penurunan Nilai Aset”.

PSAK No.48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur

yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi

jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah

terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang

akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.

Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai.

PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas akan

membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan

yang diperlukan.

Pada setiap akhir periode pelaporan. Bank menilai apakah

terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.

Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian

pada tanggal laporan atas penurunan nilai aset tertentu

(yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak

terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan,

atau goodwiil yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis)

diperlukan, maka Bank akan membuat estimasi atas jumlah

terpulihkan aset.

At each reporting date. Bank conducts a review to determine

whether there is any indication of impairment. Under SFAS

No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”, the Bank chooses to use

the cost model to measure its fixed assets.

2) Construction in progress

Construction in progress is stated at cost and presented as part

of fixed assets. Accumulated acquisition cost will be reclassified

to the respective fixed assets when the asset is completed and

ready for use, and depreciation is charged at the time.

k. Non Financial Impairment

Bank prospectively adopted SFAS 48 (Revised 2009),

“Impairment of Assets”. SFAS 48 (Revised 2009) prescribes the

procedures applied to ensure that assets are recorded entity

does not exceed its recoverable amount. An asset is carried

at more than its recoverable amount if that amount exceeds

the amount to be recovered through use or sale of assets. In

the case, the asset is impaired. This revised SFAS also specifies

when an entity would reverse an impairment loss and

prescribes disclosures.

At the end of each reporting period. Bank assesses whether

there is any indication that an asset may be impaired. If there

are such indications or at the time of testing at the reporting

date for impairment of certain assets (ie an intangible asset

with an indefinite useful life, intangible assets that can not

be used, or goodwiil acquired in a business combination) is

required, the Bank will make estimate of the asset’s recoverable

amount.

33

Page 261: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual

adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau

unit penghasilan kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual

dan nilai pakainya,kecuali aset tersebut tidak menghasilkan

arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset

atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar

daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap

mengalamipenurunannilaidannilaitercatatasetditurunkan

menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai

dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba

rugi komprehensif sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam

menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto

didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat

diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilai pasar

kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir,

jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut.

Bank menggunakan model penilaian yang sesuai untuk

menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini

dibuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar

yang tersedia.

Kerugian penurunan nilai dari operasi berkelanjutan, jika

ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai

dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset

yang diturunkan nilainya.

l. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat

dengan menggunakan metode garis lurus (straight line).

m. Liabilitas Segera

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau

diterima perintahdari pemberi amanat, baik dari masyarakat

maupun dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar

jumlah liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya

perolehan diamortisasi.

The recoverable amount is determined for individual assets is

the higher amount between the fair value of the asset or unit

cash generation (UPK) less costs to sell and its value in use,

unless the asset does not generate cash inflows that are largely

independent of the asset or group of other assets. If the carrying

amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is

considered impaired and the carrying value of assets lowered

to its recoverable amount. Impairment losses of continuing

operations are recognized in the statement of comprehensive

income as “impairment losses”. In calculating the value in use,

the estimated future net cash flows discounted to present value

using a discount rate before tax depicting appraiser market is

now the time value of money and the risks specific assets.

In determining fair value less costs to sell, recent market

transactions, if available. If there are no such transactions.

Banks using the appropriate valuation model to determine

the fair value of the asset. These calculations are made by

multiplying the assessment or other available fair value

indicators.

Impairment losses of continuing operations, if any, are

recognized in the statement of comprehensive income under

expense categories consistent with the function of the impaired

assets.

l. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over the useful life using the

straight-line method (straight line).

m. liabilities Immediately

Liabilities are recorded immediately at the onset of any liability

or received orders from principals, either from the public or

other banks. Liabilities soon liabilities are stated at the Bank.

Liabilities immediately measured at amortized cost.

34

Page 262: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

n. Simpanan Nasabah

Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan

oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian

penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah

giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang

dipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan

sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai

Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan

bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabunganmerupakansimpanannasabahyang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas

keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan yang

dinyatakan sebesar kewajiban Bank kepada nasabah. Biaya

tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan

perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah

simpanan.

o. Simpanan dari bank lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap

bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka

dan interbank call money. Simpanan dari bank lain

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur

pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku

bunga efektif. Biaya tambahan yang jumlahnya signifikan

dan dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan

simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan

yang diterima.

n. Customer deposits

Deposits from customers are the funds placed by the public to

the Bank under the agreement deposit funds. Included in this

account is a checking, savings, time deposits and other forms

equivalent to them.

Demand deposits represent deposits of customers that can

be used as a means of payment, which may be withdrawn at

any time by check, card Automated Teller Machine (ATM),

or through transfer by bank draft or other forms of payment

order.

Saving the customer deposits that can be withdrawn only

under certain conditions Time deposits represent customer

deposits that can be withdrawn only at a certain time in

accordance with the agreement between the depositor and the

Bank.

Customer deposits are classified as financial liabilities and

are measured at amortized cost using the effective interest

rate except deposits are stated at the Bank’s obligation to

its customers. Incremental costs directly attributable to

the acquisition of customer deposits are deducted from the

amount of deposits.

o. Deposits from other banks

Deposits from other banks represent liabilities to other

banks in the form of demand deposits, savings deposits, time

deposits and interbank call money. Deposits from other banks

are classified as financial liabilities and are measured at

amortized cost using the effective interest rate. A significant

amount of additional costs and directly attributable to the

acquisition of deposits from other banks deducted from the

amount of deposits.

35

Page 263: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

p. Pinjaman yang Diterima

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima

dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali

sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman

yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan

yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya

tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan

perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman

yang diterima.

q. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba

rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku

bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang

secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau

penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur

dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika

lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk

memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan.

Padasaatmenghitungsukubungaefektif. Bankmengestimasi

arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan

seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan

tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit

di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh

komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para

pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan

seluruh premi atau diskon lainnya.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa

telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian

penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh

setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif awal.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya

telah lewat 90 (Sembilan puluh) hari atau lebih setelah

jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat

waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai

kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan

pendapatan bunga tersebut akan dibatalkan pada saat kredit

diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan

nilai.

p. Loans Received

Loans received the funds received from the other party with

a repayment obligation in accordance with the terms of the

loan agreement. Loans are classified as financial liabilities

measured at amortized cost. Incremental costs directly

attributable to the acquisition of loans are deducted from the

loan amount received.

q. Interest Income and Expense

Interest income and expense are recognized in the statement of

comprehensive income using the effective interest rate method.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts

estimated cash payments or receipts in the future through the

expected life of the financial asset or financial liability (or, if

sooner, used a shorter period) to the net carrying amount of

the financial asset or liability finance.

When calculating the effective interest rate. Bank estimates

future cash flows considering all contractual terms of the

financial instrument but does not consider future credit losses.

This calculation includes all commissions, fees, and other

forms received between parties to the contract that are an

integral part of the effective interest rate, transaction costs and

all other premiums or discounts.

If a financial asset or group of similar financial assets has been

impaired as a result of impairment losses, interest income

earned thereafter recognized based on the original effective

interest rate. Loans for which the principal or interest has been

past 90 (ninety) days or more after maturity, or loans to the

timely collection doubt, are generally classified as impaired

loans value (impairment) and interest income will be canceled

at the time credit loan is classified as impaired.

36

Page 264: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

r. Pajak Penghasilan

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak

Penghasilan”. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan

temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan

pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan

temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang

belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer

dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut

dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada

masa yang akan datang.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap

tanggal posisi laporan keuangan dan nilai tercatat aset pajak

tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat

kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan

tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua

manfaat aset pajak tangguhan yang telah diakui sebelumnya.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan

tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset

direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan

peraturan Perpajakan yang berlaku atau yang telah secara

subtantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi

keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan

untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer

selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif

pajak, diakui sebagai “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun

berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya

telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban Perpajakan diakui pada

saat penetapan pajak diterima atau jika Bank mengajukan

keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah

ditetapkan. Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan

pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yang

berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus.

r. Income tax

Bank adopted SFAS No. 46 (Revised 2010) “Income Taxes”.

Current tax expense based on the estimated taxable income

for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized

for temporary differences between the assets and liabilities of

financial and tax reporting at each reporting date.

Deferred tax assets are recognized for all deductible

temporary differences and unused tax losses that have not

been compensated, all temporary differences and tax losses

are not compensated dapatdimanfaatkan to reduce taxable

income in the future.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each

financial statement date position and the carrying value of

deferred tax assets is no longer reduced to the extent that it

is probable that sufficient taxable profit will be available to

compensate for some or all of the benefits of deferred tax assets

has been recognized previously.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax

rates that will apply in the year when the asset is realized or

the liability is settled based on tax laws that have been enacted

or substantive enacted at the balance sheet date. Tax effects

related to the allowance for and / or reversal of the entire

temporary differences during the year, including the effect

of changes in tax rates, are recognized as “Benefit (Expense)

Deferred Income Taxes” and included in the net earnings or

losses of the current year, except for transactions previously

charged or credited to equity.

Amendments to tax obligations are recognized when tax

assessment is received or if the Bank appealed against, when

the result of the appeal has been set. Assets and liabilities on

deferred tax and current tax can be offset if there is a legal

enforceable right to offset.

37

Page 265: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

s. Program Pensiun dan Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang

kepada karyawan berdasarkan metode aktual. Imbalan kerja

jangka pendek seperti gaji, tunjangan, insentif dan imbalan

jangka pendek lainnya diakui selama periode jasa diberikan.

Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang

tidak didiskontokan.

Program imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca

kerja

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja

seperti pensiun, uang duka dan penghargaan dicadangkan

dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh

pegawai yang memenuhi kriteria. Imbalan kerja ditentukan

berdasarkan peraturan Bank dan persyaratan minimum

Undang Undang Tenaga Kerja No. 13/2003.

Program imbalan pasti

Bank memiliki program pensiun imbalan pasti untuk

karyawan tetapnya. Program pensiun imbalan pasti didanai

melalui pembayaran kepada Dana Pensiun Pegawai Bank

Pembangunan Daerah Sulteng yang ditentukan dengan

perhitungan aktuaris secara berkala, yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi No.48/SK/

BPD-ST/2006 tanggal 30 Juni 2006 dan telah disahkan

oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-212/

KM.10/2007 tanggal 22 November 2007 dan telah diubah

berdasarkan SK Direksi No.49/SK/BPD-ST/2011 tanggal 1

Agustus 2011 dan telah disahkan oleh Menteri Keuangan

Republik Indonesia No.KEP-836/KM.10/2011 tanggal 14

November 2011.

Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang

menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima

oleh karyawan pada saat pensiun yang biasanya tergantung

pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan

jumlah kompensasi.

s. Pension and Employee Benefits

Short-term employee benefits

Short-term employee benefits are recognized when payable

to employees based on actual methods. Short-term employee

benefits such as salary, benefits, incentives and other short-

term benefits are recognized over the period the services are

rendered. Short-term employee benefits are measured at the

amounts are not discounted.

Long-term benefits and post-retirement benefits program

Long-term employee benefits and post-employment benefits

such as pensions, mourning and awards are reserved and

are recognized as expense when services are rendered by

employees who meet the criteria. Employee benefits are

determined based on Bank rules and minimum requirements

of Labor Law No. 13/2003.

Defined benefit plan

The Bank has a defined benefit pension plan for permanent

employees. Defined benefit pension plan is funded through

payments to the Pension Fund of Central Sulawesi Regional

Development Bank employees as determined by periodic

actuarial calculations, which are set by Decree (SK) Board of

Directors 48 / SK / BPD-ST / 2006 dated June 30, 2006 and

has been ratified by the Minister of Finance of the Republic of

Indonesia No. KEP-212 / KM.10 / 2007 dated 22 November

2007 and amended by the Board of Directors SK 49 / SK /

BPD-ST / 2011 dated August 1, 2011 and approved by the

Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-836

/ KM.10 / 2011 dated 14 November 2011.

Defined benefit plan is a pension plan that defines the amount

of pension benefit that an employee will receive on retirement

which is usually dependent on one or more factors such as age,

years of service and compensation.

38

Page 266: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Jumlah kontribusi karyawan dalam progam pensiun ini

ditetapkan sebesar 5% dari gaji dasar karyawan yang

bersangkutan dan sisanya ditanggung oleh Bank. Beban

liabilitas masa lampau diakui secara langsung di laporan

laba rugi, kecuali pembayaran imbalan tersebut tergantung

pada apakahkaryawan tetap bekerja selama periode waktu

tertentu (periode vesting). Dalam hal ini biaya jasa lalu

diamortisasi secara metode garis lurus sepanjang periode

vesting.

Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas

imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan

dikurangi nilai wajar aset program serta disesuaikan dengan

keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu

yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung sekali

setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian

aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria

sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari

nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas

imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui

sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata rata

sisa tahun jasa pegawai yang telah memenuhi kriteria.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan

mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan

menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan

pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi

korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama

dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh

tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo

imbalan yang bersangkutan.

Total contributions of employees in the pension program is

set at 5% of the basic salary of the employee concerned and

the rest is borne by the Bank. The burden of past liabilities

are recognized immediately in the income statement, except

for payment of the reward depends on apakahkaryawan keep

working during a certain period of time (the vesting period).

In this case the past service cost amortized on a straight-line

basis over the vesting period.

Liabilities for employee benefits is the present value of the

defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair

value of plan assets and adjusted for gains or losses and past

service costs not yet recognized. The defined benefit obligation

is calculated annually by independent actuaries using the

projected unit credit method. Actuarial gains or losses from

adjustments and changes in actuarial assumptions as the

excess of the value of the higher of 10% of the fair value of

plan assets or 10% of the present value of the defined benefit

obligation at the beginning of the period are amortized and

recognized as expense or gain over the expected average of the

rest of the year personnel services who have met the criteria.

The present value of the defined benefit obligation is

determined by discounting the estimated future cash outflows

future using interest rates of government bonds (considering

currently there is no active market for high quality corporate

bonds) in the same currency with the benefit that will be

paid and maturity roughly equal to the time to maturity

remuneration is concerned.

39

Page 267: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan

minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu

untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun,

pada dasarnya jumlah program pensiun berdasarkan

UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.

Perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris

menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan

oleh dana pensiun Bank akan melebihi imbalan pensiun

minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan, oleh

karena itu. Bank tidak perlu melakukan penyesuaian atas

imbalan pensiun yang disediakannya.

Program imbalan jangka panjang lainnya

Diluar program pensiun imbalan pasti. Bank juga

memberikan imbalan yang bersifat jangka panjang

lainnya, yaitu meliputi penghargaan masa kerja, dan uang

duka. Sama seperti imbalan pensiun, liabilitas dan beban

pendanaan penghargaan masa kerja, dan uang duka

dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode projected unit credit.

Bonus dan tantiem

Bankjugamemberikanbonuskepadakaryawansertatantiem

kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Estimasi besarnya

cadangan tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman-

pengalaman tahun sebelumnya, dengan memperhatikan

kemampuan keuangan Bank, dan kemudian dimintakan

persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jika

terdapat selisih antara jumlah bonus yang dicadangkan

dengan realisasinya, maka selisih tersebut dibebankan pada

laba rugi tahun berikutnya.

Uang penghargaan bagi Direksi

Bank memberikan uang penghargaan kepada Direksi pada

setiap akhir masa jabatannya. Besarnya uang penghargaan

Direksi secara bersama-sama ditetapkan sebesar 2.5% dari

laba bersih setelah pajak tahun buku sebelum berakhirnya

masa jabatan. Uang penghargaan tersebut dicadangkan

secara proporsional tiap tahun selama masa jabatan.

Banks should provide a minimum amount of pension benefits

specified in accordance with the Labor Law. Since the Labor

Law sets the formula for calculating the minimum amount

of benefits, basically the number of pension plans under

Labor Law represent defined benefit plans. The calculation of

pension benefits made by the actuary shows that the expected

benefits are provided by the Bank’s pension fund will exceed

the minimum pension benefits of the Labor Law, therefore.

Banks do not need to make adjustments on pension benefits

that it provides.

Other long-term benefit plan

Outside the defined benefit pension plan. Banks also provide

rewards that are more long term, which includes gratuity, and

mourning. Just as pension benefits, liabilities and financing

costs gratuity, and mourning are calculated by independent

actuaries using the projected unit credit method.

Bonus and tantiem

Banks also give bonuses to employees as well as the bonus

to the Board of Commissioners and Board of Directors.

Estimates of the size of the reserve is determined based on

the experiences of the previous year, taking into account the

financial capacity of the Bank, and then require approval by

the General Meeting of Shareholders. If there is a difference

between the amount of the bonus is reserved to the realization,

the difference is charged to the profit and loss next year.

Money awards for Directors

Banks give money awards to the Board of Directors at the

end of his term. The amount of the award money of Directors

jointly set at 2.5% of net profit after tax financial year

before the end of the tenure. The award money is reserved

proportionally each year during his tenure.

40

Page 268: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

t. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah

disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank

dan berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2015:

- PSAK No.l (2013) Penyajian laporan keuangan yang

diadopsi dari IAS No. 1.

- PSAK No. 24 (2013) Imbalan Kerja, yang diadopsi dari

IAS No. 19.

- PSAK No. 46 (2014) Pajak Penghasilan, yang diadopsi

dari IAS 12.

- PSAK No. 48 (2014) Penurunan Nilai Aset, yang

diadopsi dari IAS 36.

- PSAK No. 50 (2014) Instrumen Keuangan, Penyajian,

yang diadopsi dari IAS 32.

- PSAK No. 55 (2014) Instrumen Keuangan, Pengakuan

dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39.

- PSAK No. 60 (2014) Instrumen Keuangan,

Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7.

- PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari

IFRS No.13.

- ISAK No.26 (2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat,

yang diadopsi dari IFRIC 9.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih

mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan

standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada

laporan keuangan Bank.

u. Penggunaan Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi

Yang Signifikan

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan

manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan,

taksiran-taksiran dan asumsi yang mempengaruhi

penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas,

pendapatan dan beban yang dilaporkan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan

terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini,

hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang

diestimasi semula.

t. Changes in Accounting Policies

Here are some accounting standards that have been approved

by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) were

considered relevant to the Bank’s financial reporting and

become effective on or after January 1, 2015:

- SFAS Zero (2013) Presentation of financial statements

adopted from IAS No. 1.

- SFAS No. 24 (2013) Employee Benefits, the adoption of

IAS No. 19.

- SFAS No. 46 (2014) Income Tax, the adoption of IAS 12.

- SFAS No. 48 (2014) Impairment of Assets, the adoption

of IAS 36.

- SFAS No. 50 (2014) Financial Instruments, Presentation,

the adoption of IAS 32.

- SFAS No. 55 (2014) Financial Instruments, Recognition

and Measurement, the adoption of IAS 39.

- SFAS No. 60 (2014) Financial Instruments, Disclosure,

the adoption of IFRS 7.

- SFAS No. 68 Fair Value Measurement, the adoption of

IFRS 13.

- Interpretation of SFAS No.26 (2014) Revaluation of

Embedded Derivatives, adopted from IFRIC 9.

At the time of issuance of the financial statements,

management is still evaluating the possible impact arising

from the application of new standards and the revision and its

influence on the Bank’s financial statements.

u. Use of Accounting Estimates and Significant

Considerations

The preparation of financial statements in accordance

with Indonesian Financial Accounting Standards requires

management to make judgments, those estimates and

assumptions that affect the application of accounting policies

and the amount of assets, liabilities, revenues and expenses

reported.

Although these estimates are based on Management’s best

knowledge of current events and activities, actual results may

differ from those estimates.

41

Page 269: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam

menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

Usaha yang berkelanjutan

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas

kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan

usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber

dayauntukmelanjutkanusahanyadimasamendatang. Selain

itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian

material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan

terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan

telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia

di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai

teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika

statistik. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data

pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia.

Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,

pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan

nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan

likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan

dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hinppa jatuh tempo

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non derivatif

dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh

temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan

signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan

jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini. Bank

mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki

investasi tersebut hingga jatuh tempo.

Significant professional judgment andestimates indetermining

the amounts recognized in the financial statements are as

follows:

Sustainable business

Bank management has assessed the Bank’s ability to continue

its business continuity and believes that the Bank has the

resources to continue their business in the future. In addition,

management is not aware of any material uncertainties that

may cause significant doubt on the ability of the Bank to

maintain its viability. Therefore, the financial statements have

been prepared on the basis of a sustainable business.

The fair value of financial instruments

If the fair value of financial assets and financial liabilities

recorded in the statement of financial position is not available

in an active market, is determined using valuation techniques

including the use of statistical mathematical models. Input

(input) for this model is derived from observable market data

throughout the data is available. When observable market

data is not available, management judgment is required to

determine the fair value. Such considerations include liquidity

and feedback model and the rate of early payment default rate

assumptions.

Classification of investments held hinppa maturity

The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed

or determinable payments and fixed maturity as held to

maturity. Classification requires significant judgment to have

these investments to maturity. In making this judgment. Banks

evaluate the intention and ability to hold these investments to

maturity.

42

Page 270: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif

Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan

mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga

kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam

evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar

dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang

dikuotasikan tersedia sewaktu waktu dan apakah harga

tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan

teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

Bank menelaah kredit yang diberikan yang signifikan

secara individual dan piutang pada setiap tanggal laporan

posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai

harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara

khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam

estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang

ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus

kas ini. Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan

debitur dan nilai realisasi bersih agunan. E sti m asi estimasi

ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah

faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang

tercermin dalam perubahan di masa mendatang penyisihan

penurunan nilai tersebut.

Penurunan nilai efek dimiliki hingga jatuh tempo

Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki

hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan

untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai.

Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah

terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai

wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif

telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud

dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan

pertimbangandari Bank. Dalammenentukanpertimbangan.

Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga

pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan

di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya.

Financial assets with no quoted prices in an active market

The Bank classifies financial assets by evaluating, among

other things, whether the assets have quoted prices in an

active market or not. Included in the evaluation of whether a

financial asset has a quoted market price in an active market

is determining whether unquoted prices available at any time

and whether those prices represent actual market transactions

and regularly occurring naturally.

Impairment of loans and receivables

Bank examines loans that are individually significant

and receivables at each balance sheet date to assess

whether impairment should be recorded in the statement

of comprehensive income. In particular, justification by

management is required to estimate the amount and timing

of future cash flows when determining impairment. In the

estimation of cash flows. Bank makes the justification of

the debtor’s financial situation and the net realizable value

of collateral. E sti m ation these estimates are based on

assumptions about a number of factors and actual results may

different, as reflected in changes in the future allowance for

impairment.

The decline in the value of securities held to maturity

Bank examines securities classified as held to maturity at

each financial position date to assess whether an impairment

has occurred. Impairment of the investment is assessed

whether there is a significant or prolonged decline in the fair

value below its cost or there is objective evidence that an

impairment has occurred. Determining what is meant by

“significant” and “prolonged” requires consideration of the

Bank. In determining the consideration. Bank evaluates such

factors, historical market price movements and duration and

long extension in which the fair value of the investment is less

than its cost.

43

Page 271: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Penurunan nilai atas aset tidak produktif

Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset

non finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan

keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada

suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-

faktor yang dianggap penting oleh Bank yang dapat memicu

adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai

berikut:

- Kinerja dibawah rata-rata yang signifikan yang relatif

terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi

- Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan

aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara

keseluruhan; dan

- Tren negatif industri dan ekonomi yang signifikan

Pengakuan pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi

fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya

kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak

akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan.

Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan

untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang

dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan

tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa

yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan

pajak di masa yang akan datang.

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun

Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan

pasca kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria.

Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi

mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset

yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat

kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan.

Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi

memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Impairment of non-productive assets

Bank assesses the impairment of non-financial assets

whenever events or changes in circumstances indicate that the

carrying amount of an asset may not be recoverable. Factors

that are considered important by the Bank which could lead

to impairment review include the following:

- Performance is below average are significant relative to

historical or projected results of operations results

- Significant changes on how to use the acquired assets or

the strategy for the overall business; and

- The negative trend of the industry and significant economic

Recognition of deferred tax

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses

and temporary differences to the extent possible that the

profits are taxed will be available in which the losses can be

utilized. Significant management judgment is also required

to determine the amount of deferred tax assets that can be

recognized, based on the time that may occur and the level

of profit that is taxed in the future along with tax planning

strategies in the future.

The present value of pension liabilities

The cost for defined benefit pension plan and post-retirement

benefits are determined using actuarial valuation. The

actuarial valuation involves making assumptions about

discount rates, expected return on assets, future salary

increases, mortality rates and an increase in the number of

pensions in the future. Because the long-term nature of these

plans, estimates have significant uncertainties.

44

Page 272: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

3. KAS 3. CASH

4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. BANK INDONESIA GIRO

Sesuai PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010

tentang “G W M Bank Umum pada Bank Indonesia dalam

Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tangggal 1 November

2010, GWM Primer dalam mata uang Rupiah ditetapkan

sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan

GWM Sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam

Rupiah. Mulai tanggal 1 Maret 2011, Bank juga memiliki

kewajiban pemenuhan GWM minimum berdasarkan Loan

to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah dengan batas atas dan

batas bawah masing-masing sebesar 100% dan 78% dengan

KPMM insentif sebesar 14%.

Sesuai PBI No. 13/10/PB1/2011 tanggal 19 Februari 2011

tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.

12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank

Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, GWM dalam

valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga

dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM

dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak

ketiga dalam valuta asing yang berlaku mulai 1 Juni 2011.

PBI tersebut di atas diubah dengan PBI No. 15/7/PBI/2013

tanggal 26 September 2013 tentang “Perubahan Kedua Atas

Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/2010 tentang GWM

Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta

Asing”, terdapat perubahan persentase GWM Sekunder

terhadap dana pihak ketiga dalam Rupiah sebagai berikut:

In accordance PBI No. 12/19 / PBI / 2010 dated October 4,

2010 on “Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank

Indonesia in Rupiah and Foreign Exchange”, began tangggal 1

November 2010, GWM Primary in Rupiah amounting to 8%

of third party funds in Rupiah and GWM secondary 2.5% of

third party funds in Rupiah. Starting on March 1, 2011, the

Bank also has the obligation to fulfill the minimum reserve

requirement based on the Loan to Deposit Ratio (LDR) in

Rupiah with an upper limit and lower limit respectively of

100% and 78% with an incentive of 14% of CAR.

In accordance PBI No. 13/10 / PB1 / 2011 dated February

19, 2011 on the Amendment of Bank Indonesia Regulation

No. 12/19 / PBI / 2010 on “Statutory Reserves of Commercial

Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”,

the reserve requirement in foreign currency is set at 5% of

deposits in foreign currency and the start date of June 1, 2011,

the reserve requirement in foreign currency is set at 8% of

deposits in foreign currency with effect from June 1, 2011.

The above regulation amended by Regulation No. 15/7 / PBI

/ 2013 dated 26 September 2013 of the “Second Amendment

to Bank Indonesia Regulation No. 19/12/2010 regarding

GWM of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah

and Foreign Exchange”, there is a change in the percentage of

secondary reserve against third-party funds rupiah as follows:

45

Page 273: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

- Mulai tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan 31 Oktober

2013 ditetapkan sebesar 3%,

- Mulai tanggal 1 November 2013 sampai dengan 1

Desember 2013 ditetapkan sebesar 3,5%,

- Mulai tanggal 2 Desember 2013 dan seterusnya

ditetapkan sebesar 4%,

Selain itu batas LDR dalam Rupiah sebesar 100% berlaku

sampai dengan 1 Desember 2013 dan diturunkan menjadi

92% mulai tanggal 2 Desember 2013.

Sesuai PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/

PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam

Rupiah Dan valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional

ditetapkan besaran dan parameter yang digunakan dalam

perhitungan GWM LFR sebagai berikut:

- Batas bawah LFR target sebesar 78%

- Batas atas LFR target sebesar 92%

- KPMM Insentif sebesar 14%

- Paramater Disinsentif bawah sebesar 0.1

- Paramater Disinsentif atas sebesar 0.2

GWM LFR adalah simpanan minimum dalam Rupiah yang

wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening

Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari

DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara LFR yang

dimiliki oleh Bank dengan LFR Target Loan to Funding

Ratio yang selanjutnya disingkat LFR adalah rasio kredit

yang diberikan kepada pihak ketiga dalam

Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank

lain, terhadap:

- Dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan

deposito dalam Rupiah dan valuta asing

-Surat-surat berharga dalam Rupiah dan valuta asing yang

memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh Bank

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib

- Starting on October 1, 2013 until October 31, 2013 is set

at 3%,

- Starting November 1, 2013 to December 1, 2013 is set at

3.5%,

- Starting on December 2, 2013 onwards is set at 4%,

Also the amount of 100% LDR limit valid until December

1, 2013 and was lowered to 92% starting on December 2,

2013.

In accordance PBI No. 17/11 / PBI / 2015 dated June

25, 2015 on Amendment to Bank Indonesia Regulation

Number 15/15 / PBI / 2013 concerning Statutory Reserves

of Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies for

Conventional Commercial Bank set the size andparameters

used in the calculation of the reserve requirement LFR as

follows:

- LFR The lower limit of the target by 78%

- The upper limit of the target by 92% LFR

- CAR Incentive of 14%

- Disincentives parameters under 0.1

- Parameters disincentive above 0.2

GWM LFR is the minimum deposit in the amount that

must be maintained by the Bank in the Current Accounts

with Bank Indonesia amounting to a certain percentage of

DPK which is calculated based on the difference between

LFR held by the Bank with LFR Target Loan to Funding

Ratio hereinafter abbreviated LFR is the ratio of credit

given to a third party in Rupiah and foreign currencies,

excluding loans to other banks, to:

- Third party funds which include checking, savings, and

time deposits in Rupiah and foreign currency

- Marketable securities in Rupiah and foreign currencies

that meet certain requirements issued by the Bank

46

Page 274: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro

pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah

cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank

berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan

saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang

dipelihara di Bank Indonesia.

Sejak 1 Desember 2015 GWM Primer menjadi sebesar

7.5% sesuai dengan PBI No.17/21/PBI/2015 tanggal 26

November 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib

Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan valuta Asing

Bagi Bank Umum Konvensional.

Rasio Giro Wajib Minimum pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 masing-masing sebesar:

GWM Primary is the minimum deposit required to be

maintained by the Bank in the Current Accounts at Bank

Indonesia, while the secondary reserve is a minimum reserves

required to be maintained by the Bank in the form of SBIs,

Government Securities (SUN) and / or excess balance of the

Rupiah Account of the Bank of GWM Top maintained in

Bank Indonesia.

Since December 1, 2015 Primary GWM be 7.5% according

to PBI No.17 / 21 / PBI / 2015 dated November 26, 2015

regarding the Second Amendment to Bank Indonesia

Regulation Number 15/15 / PBI / 2013 concerning Statutory

Reserves for Commercial Banks in Rupiahs and Foreign

currency For Conventional Commercial Bank.

Statutory Reserves on December 31, 2015 and 2014

respectively:

47

Page 275: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan Nama Bank

5. OTHER BANK GIRO

a. Based on Bank Name

Suku bunga efektif rata-rata setahun untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

1%.

b. Berdasarkan Kolektabilitas

Seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar. Manajamen

berpendapat tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai

terhadap Giro Bank Sulteng pada Bank lain.

The effective interest rate on average a year for the year ended

December 31, 2015 and 2014 was 1%.

b. Collectibility Based

The entire current accounts with other banks were classified

as current. Manajamen believes there is no indication of

impairment of the Bank Giro Central Sulawesi on the other

bank.

48

Page 276: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN

BANK LAIN

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

dalam mata uang rupiah

a. Berdasarkan jenis dan jatuh tempo

6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND

OTHER BANKS

All placements with Bank Indonesia and other banks

denominated in rupiah

a. Based on the type and maturity

b. Berdasarkan penerbit b. By Publisher

c. Tingkat Suku Bunga per Tahun c. Interest Rate per Year

49

Page 277: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

d. Berdasarkan kolektibilitas

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian

penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain karena seluruh penempatan tersebut digolongkan

lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak

terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

yang digunakan sebagai jaminan.

7. EFEK – EFEK

a. Berdasarkan Jenis dan Tujuan

d. Collectibility Based

No allowance for impairment losses on placements with Bank

Indonesia and other banks because all of these placements

were classified as current. On December 31, 2015 and 2014,

there are no placements with Bank Indonesia and other banks

are used as collateral.

7. EFFECTS

a. Based on Type & Purposes

50

Page 278: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Berdasarkan Penerbit

c. Based on Ranks

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT.

Fitch Ratings Indonesia (‘Fitc’) pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh

PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31

Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

b. By Publishers

c. Based on Ranks

Bond rating is based on the rating by PT. Fitch Ratings

Indonesia (‘FITC’) on December 31, 2015 and 2014 are as

follows:

Bond rating is based on the rating by PT. Securities Rating

Indonesia (PEFINDO) on December 31, 2015 and 2014 are

as follows:

51

Page 279: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

d. Berdasarkan kolektibilitas

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian

penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain karena seluruh penempatan tersebut digolongkan

lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak

terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

yang digunakan sebagai jaminan.

7. EFEK – EFEK

a. Berdasarkan Jenis dan Tujuan

d. Collectibility Based

No allowance for impairment losses on placements with Bank

Indonesia and other banks because all of these placements

were classified as current. On December 31, 2015 and 2014,

there are no placements with Bank Indonesia and other banks

are used as collateral.

7. EFFECTS

a. Based on Type & Purposes

52

Page 280: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Berdasarkan Penerbit

c. Based on Ranks

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT.

Fitch Ratings Indonesia (‘Fitc’) pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh

PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31

Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

b. By Publishers

c. Based on Ranks

Bond rating is based on the rating by PT. Fitch Ratings

Indonesia (‘FITC’) on December 31, 2015 and 2014 are as

follows:

Bond rating is based on the rating by PT. Securities Rating

Indonesia (PEFINDO) on December 31, 2015 and 2014 are

as follows:

53

Page 281: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

d. Berdasarkan Jangka Waktu

e. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

f. Tingkat Suku Bunga

g. Berdasarkan Kolektibilitas

Seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

digolongkan lancar, dan tidak terdapat indikasi penurunan

nilai atas efek-efek tersebut.

d. By Period

e. By Remaining Maturity Period

f. Interest Rate

g. based Collectible

The entire securities on December 31, 2015 and 2014

were classified as current, and there are no indications of

impairment on these securities.

54

Page 282: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

a. Berdasarkan Jenis dan Kolektabilitas

Dari jumlah di atas, kredit yang diberikan kepada pihak

yang berelasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah kredit

yang diberikan kepada para karyawan kunci meliputi

Direksi, Komisaris, dan keluarga.

8. LOANS

a. By Type and Collectibility

Of the above amount, loans granted to related parties per

December 31, 2015 and 2014 are loans granted to key

employees include directors, commissioners, and family.

55

Page 283: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi

Matriks kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi

dan kolektabilitas Bank Indonesia

b. By Economic Sector

Matrix loans based economy and collectibility of Bank

Indonesia

56

Page 284: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

d. Berdasarkan Pihak Berelasi

e. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata Per-Tahun

c. Based on residual maturity age

d. Based on Related Parties

e. Average Interest Rates Per-Year

57

Page 285: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

f. Ikhtisar Kredit Bermasalah Berdasarkan Sektor Ekonomi

g. Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

f. Overview of Non Performing Loans by Economic Sector

g. Changes in Allowance for Impairment Losses

58

Page 286: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian

penurunan nilai kredit yang diberikan telah memadai.

h. Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit

yang Diberikan

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.S-339/

KO.63/2014 tanggal 28 November 2014 dan dituangkan

dalam Memorandum Bank No.1373BPD-ST/MI/

KRD/2014 di Bulan November 2014, Bank diperintahkan

untuk menghentikan penyaluran kredit baru kecuali untuk

kredit yang telah dikomitmenkan (Kredit Modal Kerja

yang perjanjian kreditnya telah ditandatangani sebelum

tanggal 28 November 2014). Penghentian kredit tersebut

dilakukan terhitung sejak tanggal 28 November 2014,

sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Otoritas jasa

Keuangan, karena Rasio AL/NCD dan LDR sejak tanggal 29

Oktober sampai dengan November 2014 yang memiliki tren

menurun dan berada dibawah threshold.

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.S-

173/KO.63/2015 tanggal 30 Maret 2015 perihal Cease and

Desist Order (CDO) terhitung sejak tanggal 30 Maret 2015

larangan bagi Bank Sulteng untuk menyalurkan kredit baru,

kecuali untuk kredit yang telah dikomitmenkan (Kredit

Modal Kerja yang Perjanjian Kredit telah ditanda-tangani

sebelum tanggal 28 November 2014) dinyatakan tidak

berlaku lagi.

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan

agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa

untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang

dapat diterima oleh perbankan.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit

kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.

Management believes that the allowance for impairment

losses on loans is adequate.

h. Other Primary Information In connection with Loans

By virtue of the Financial Services Authority (FSA) No. S-339

/ KO.63 / 2014 dated 28 November 2014 and set forth in the

Memorandum Bank No.1373BPD-ST / MI / KRD / 2014 In

November 2014, the Bank was ordered to stop lending new

except for loans already committed (Working Capital which

credit agreement has been signed before November 28, 2014).

Termination of credit is done starting from 28th November

2014, until further notice from the Financial Services

Authority, because the ratio AL / NCD and LDR since October

29 until November 2014 which had a downward trend and is

below the threshold.

By virtue of the Financial Services Authority (FSA) No. S-173

/ KO.63 / 2015 dated March 30, 2015 regarding the cease

and desist order (CDO) as of the date March 30, 2015 for

Bank Central Sulawesi ban on new credits, except for credits

already committed (Working Capital Credit Agreement which

has been signed prior to the date of 28 November 2014) is no

longer valid.

The loans are generally secured by collateral which is tied to

the right of powers of attorney to sell, time deposits or other

collateral accepted by banks.

The consumer loan portfolio consists of mortgages, vehicle

loans and other personal loans.

59

Page 287: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kredit yang diberikan kepada karyawan bank merupakan

kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan

lainnya yang dibebani bunga berkisar antara 5% sampai

dengan 15% per tahun dengan jangka waktu kredit berkisar

antara 1 (satu) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun

yang dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan

dari karyawan yang bersangkutan.

Kredit program Pemerintah yang dananya bersumber dari

Kementrian Keuangan republik Indonesia dan diberikan

kepada pengusaha kecil dan mikro.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat

pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak

berelasi. Bank telah sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan Bank Indonesia.

Syarat, kondisi dan perlakuan kredit yang diberikan kepada

pihak hubungan istimewa sama dengan yang diberikan

kepada pihak ketiga.

Tidak terdapat kredit yang direstrukturisasi dan kredit

sindikasi selama tahun 2015 dan 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio NPL-gross dan rasio

NPL-net adalah masing-masing sebesar 1.71% dan 0.37%

sedangkan pada posisi 31 Desember 2014 masing-masing

sebesar 1.40% dan 0.33% yang dihitung berdasarkan

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16

Desember 2011.

Saldo kredit hapus buku pada tanggal 31 Desember 2015

dan 2014 berjumlah Rp0 dan Rp8.966.122.378,69

Penghapusbukuan kredit ini bukan merupakan hapus tagih,

sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.

Loans granted to employees of the bank is a credit to buy a

house, vehicles and other necessities with rates ranging from

5% to 15% per year with a credit period ranging from 1 (one)

year and 15 (fifteen) years paid back through monthly payroll

deductions from the employee concerned.

Loans Government program funded from the Ministry of

Finance of the Republic of Indonesia and is given to micro and

small entrepreneurs.

On December 31, 2015 and 2014, there are no violations or

exceedances Lending Limit (LLL) to third parties and related

parties. Bank in accordance with rules set by Bank Indonesia.

Terms, conditions and treatment of loans granted to related

parties is equal to that provided to third parties.

There are no restructured loans and syndicated loans during

2015 and 2014.

On December 31, 2015, the ratio of gross NPL and net NPL

ratios are respectively 1.71% and 12:37%, while in the position

of December 31, 2014 respectively 1:40 and 0:33%% are

calculated based on Bank Indonesia Circular Letter No. 13/30

/ DPNP dated December 16, 2011.

Credit balance to remove the book on December 31, 2015 and

2014 amounted to $ 0 and Rp8.966.122.378,69

Credit write-off is not a remove receivable, so that collection

efforts remain to be done.

60

Page 288: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

9. ASSET TETAP 9. FIXED ASSET

61

Page 289: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp4.158.086.144,-

adalah bangunan kantor dan inventaris dalam penyelesaian

yang masih dalam proses pengerjaan pada Kantor

Pusat. Aset tetap telah di asuransikan pada PT. Asuransi

Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan sebesar

Rp88.360.738.632 dan Rp59.284.142.950 per tanggal 31

Desember 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa

nilai pertanggungan tersebut telah mencukupi untuk

menutup kerugian yang terjadi. Manajemen berpendapat

bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai

pada aset tetap. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan

oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN Penjelasan atas Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain

adalah sebagai berikut:

a. Persediaan

Fixed assets in the completion of Rp4.158.086.144, - is an office

building and inventory in the settlement that is still in progress

at the Central Office. Fixed assets have been insured at the

PT. Asuransi Bangun Askrida a sum of Rp88.360.738.632

and Rp59.284.142.950 as at December 31, 2015 and 2014.

Management believes that the insurance coverage is adequate

to cover losses. Management believes that there is no

indication of impairment on fixed assets. There are no fixed

assets pledged by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.

10. PREPAID EXPENSES AND OTHER ASSETS

Explanation for Prepaid Expenses and Other Assets are as

follows:

a. Supplies

62

Page 290: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Beban Dibayar di Muka

c. Pendapatan Bunga Yang Masih akan Diterima

11. LIABILITAS SEGERA

b. Prepaid Expenses

c. Unearned Revenues

11. PROMPT LIABILITY

63

Page 291: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Liabilitas segera adalah kewajiban bank kepada pihak

lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan

perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan

sebelumnya. Liabilitas segera terdiri dari kiriman uang,

dana titipan, dana yang sudah jatuh tempo tapi belum

diambil nasabah, transaksi kliring dan kewajiban wajib

pungut/potong PPh.

Penjelasan atas liabilitas segera adalah sebagai berikut:

a. Kiriman Uang

Liabilities immediately is the bank’s liabilities to other parties

that are immediately payable in accordance with the mandate

for orders or agreements previously defined. Liabilities soon

consist of remittances, deposit funds, funds that have matured

but have not taken the customer, clearing transactions and

obligations required to pay / income tax cut.

Explanations on liabilities immediately are as follows:

a. Remittance

b. Dana Titipan

c. Titipan Pajak Penghasilan

b. Safekeeping Funds

c. Deposit Income Tax

64

Page 292: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

12. SIMPANAN NASABAH

a. Berdasarkan Jenis

12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

a. By type

b. Deposito Berjangka Berdasarkan Jangka Waktu b. Deposits By Period

65

Page 293: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c. Deposito Berjangka Berdasarkan Sisa Umur Sampai

dengan Saat Jatuh Tempo

c. Deposits By Remaining Period Until Maturity

Simpeda adalah produk tabungan dari Bank Pembangunan

Daerah yang memberikan jasa bunga yang dihitung dari

saldo rata-rata harian dengan memberikan hadlah yang

diundi secara nasional.

Simantap adalah produk tabungan khusus dari PT Bank

Sulteng dengan memberikan jasa bunga yang dihitung dari

saldo rata-rata harian namun tidak menawarkan hadiah.

TabunganKu adalah produk tabungan untuk perorangan

dengan persyaratan mudah dan ringan antara lain tanpa

biaya adminstrasi yang diterbitkan secara bersama oleh

bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya

menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 2014 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru

yaitu Tabungan Siswa dan Tabungan Siswa Plus.Tabungan

ini merupakan produk turunan dari TabunganKu yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia, yang dikembangkan lagi

oleh Bank Sulteng.Tabungan Siswa Plus ini memiliki jangka

waktu minimal 2 tahun.

PT Bank Sulteng mengeluarkan produk baru untuk jenis

tabungan yang dituangkan dalam Memo No. 02/BPD-ST/

DIR/XVA/2011 tanggal 14 Januari 2011 perihal Mandatory

Produk Tabungan PNS dan PensiunKu.

Simpeda is a savings product from the Regional Development

Bank which provides services, interest is calculated on the

average daily balance by giving hadlah raffled nationally.

Simantap is a special savings product from PT Bank Central

Sulawesi to provide services, interest is calculated on the daily

average balance but do not offer rewards.

Savings is a savings product for individuals with easy and

light requirements, among others, with no administration

costs, published jointly by banks in Indonesia in order to foster

the culture of saving and improving the welfare of society.

In 2014 the Bank issued a new product that Sulteng Student

Savings and Savings Students Plus.Tabungan is a product

derived from TabunganKu issued by Bank Indonesia, which

was developed further by the Bank Sulteng.Tabungan Student

Plus has a minimum period of 2 years.

PT Bank Central Sulawesi released a new product for the type

of savings that poured in Memo No. 02 / BPD-ST / DIR / XVA

/ 2011 dated January 14, 2011 regarding Mandatory Savings

Products and retirement of civil servants.

66

Page 294: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tabungan PNS adalah produk tabungan untuk perorangan

yang disyaratkan hanya kepada Pegawai Negeri Sipil

dilingkungan Pemerintah Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten

se-Sulawesi Tengah.

Tabungan PensiunKu adalah produk tabungan untuk

perorangan yang disyaratkan hanya kepada Pensiun Pegawai

Negeri Sipil Pusat, Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pejabat

Negara, Hakim, Pensiun PNS Ex Pengadilan, Pensiun PNS

Ex Departemen Perhubungan pada PT KAI, TNI dan Polri,

serta Penerima Tunjangan Veteran, Dana Kehormatan

Veteran PKRI dan KNIP.

Pada tahun 2015 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru

yaitu Tabungan Simpel. Tabungan SimPel adalah tabungan

untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank

di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana

serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi

keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

13. SIMPANAN DARI BANK LAIN

PNS savings are savings products for individuals who

are required only to the Civil Service environment Local

Government Provincial / City / Regency in Central Sulawesi.

Savings retirement are savings products for individuals who

are required only to Retired Civil Servant Center, Regional

Civil Servants, State Officials, Judges, Retirement PNS Ex

Court, Retired civil servant Ex Transportation Department at

PT KAI, military and police, as well as the Recipient Veterans

Benefits, Dana Honor Veterans PKRI and KNIP.

In 2015, the Bank issued a new product that Sulteng Simple

Savings. Simple Savings is a savings for students who

published nationally by banks in Indonesia, with easy and

simple requirements and features of interest, in the framework

of education and financial inclusion to promote the culture of

saving early.

13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Call money pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu bulan.

Tingkat suku bunga:

Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir atau

dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Call money on December 31, 2015 and 2014 have a maturity

of less than one month.

The interest rate:

There are no deposits from other banks that are blocked or

used as collateral for a loan granted on December 31, 2015

and 2014.

67

Page 295: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN

LIABILITAS LAIN-LAIN

Liabilitas lain-lain adalah liabilitas yang tidak dapat

diklasifikasikan ke dalam klasifikasi-klasifikasi akun

liabilitas di atas, dengan rincian sebagai berikut:

14. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES

Other liabilities are liabilities that can not be classified into

account liability classifications above, with details as follows:

a. Jaminan tender terdiri diri:

b. Beban lainnya yang masih harus dibayar terdiri dari:

a. Warranty tender consists of:

b. Other expenses accrued consist of:

68

Page 296: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Corporate Social Responsibllity merupakan program

dana bantuan dari Bank Sulteng di bidang lingkungan,

sosial, pendidikan, olah raga dan kesehatan masyarakat

Sulawesi Tengah yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas serta Peraturan

Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tentang perubahan

atas peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/2006 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank

umum. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham tanggal 09 Mei 2014. Dana ini dicadangkan sebesar

5% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2013.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPS_LB) No 85 tanggal 29 Mei 2015

,pada pasal 25 disebutkan bahwa besarnya anggaran untuk

Corporate Social Responsibllity adalah 2% dari laba bersih

yang telah disetujui oleh RUPS Tahunan dan selanjutnya di

anggarkan dalam tahun berjalan dengan cara menyisihkan

setiap bulan.

Perubahan Corporate Social responsibility per 31 Desember

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Corporate Social Responsibllity a grant program of the Bank

of Central Sulawesi in the fields of environmental, social,

educational, sports and public health in Central Sulawesi were

implemented based on Government Regulation No. 47 Year

2012 on Social and Environmental Responsibility Company

Limited and Bank Indonesia Regulation Number 8/14 / PBI /

2006 regarding the amendment of Bank Indonesia regulation

No. 04/08/2006 on the implementation of good corporate

governance for commercial banks. Based on the General

Meeting of Shareholders dated May 9, 2014. The fund is

backed by 5% of its net profit in 2013 fiscal year.

BasedontheDeedof Minutesof General Meeting Extraordinary

Shareholders (RUPS_LB) No. 85 dated May 29, 2015, article

25, states that the amount of budget for Corporate Social

Responsibllity is 2% of the net profit which was approved by

the Annual General Meeting and subsequently in budgeted in

the current year by way of aside each month.

Changes in Corporate Social Responsibility per December 31,

2015 and 2014 are as follows:

Cadangan Khusus IT merupakan dana yang disisihkan

sebesar 5% dari laba bersih tahun 2014 Berdasarkan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 April

2015 yang diperuntukkan untuk pengembangan IT Bank

Sulteng.

IT Special Reserves are funds set aside 5% of its net profit in

2014 by the General Meeting of Shareholders on 24 April 2015

and earmarked for the development of IT Banks Sulteng.

69

Page 297: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

15. PERPAJAKAN

a. Kewajiban Pajak

Saldo Kewajiban Pajak per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah sebagal berikut:

15. TAXATION

a. Tax Liability

Balance Tax Liability per December 31, 2015 and 2014 are

sebagal follows:

b. Taksiran Pajak Penghasilan b. Estimated income tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang

disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena

pajak Bank untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax as presented in

the statements of income and taxable income of the Bank for

the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

70

Page 298: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Sesuai dengan peraturan Perpajakan Indonesia, Bank

menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah

pajak yang terhutang (self-assesment system). Direktorat

Jenderal pajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban

pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal

terhutangnya pajak.

c. Pajak Tangguhan

In accordance with the regulations Taxation Indonesia, Bank

calculate, assign and pay the tax due (self-assessment system).

The Directorate General of taxes can calculate or amend taxes

within five years from the date the tax becomes due.

c. Deferred tax

71

Page 299: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku

pada tanggal laporan posisi keuangan.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan

besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan

memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer

yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

16. PERMODALAN

a. Modal Dasar

Pada Tahun 2014 Modal Dasar PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp490.542.400.000

yang ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah No. 05 Tanggal 27 April 2011 yang dibuat

oleh Notaris Idayanti Panda, SH, M.Kn. dan telah disahkan

dengan Keputusan Menteri Hukum 8 Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-31166.AH.01.02 Tahun 2011

tanggal 21 Juni 2011 dengan nilai nominal Rp100.000 per

saham.

Pada Tahun 2015 Modal Dasar PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp650.000.000.000

yang ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah No. 85 Tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat

oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan

Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHU-0936834.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal

29 Mei 2015 dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.

b. Modal Disetor

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor :S-026/

KO.63/2015 tanggal 13 Januari 2015 perihal Perubahan

Modal Disetor dan Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng,

komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember

2014 adalah sebesar Rp158.706.900.000.

Deferred tax assets are calculated using tax rates that have

been enacted or substantively enacted at the balance sheet

date.

Management believes that it is possible that future taxable

profit will be available against which the temporary differences

that give rise to deferred tax assets.

16. CAPITAL

a. Authorized capital

In 2014 the authorized capital Regional Development Bank

of Central Sulawesi amounted Rp490.542.400.000 established

by Deed of Amendment of Articles of Association of Limited

Liability PT Bank Central Sulawesi Regional Development

No. 05 On April 27, 2011 made by Notary Idayanti Panda,

SH, M.Kn. and has been endorsed by the Minister of Justice 8

Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-31166.

AH.01.02 Year 2011 dated June 21, 2011 with a nominal

value of Rp 100,000 per share.

In 2015 the authorized capital Regional Development Bank

of Central Sulawesi amounted Rp650.000.000.000 established

by Deed of Amendment of Articles of Association of Limited

Liability PT Bank Central Sulawesi Regional Development

No. 85 On May 29, 2015 made by Notary Charles, SH, M.Kn.

and has been endorsed by the Minister of Justice and Human

Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0936834.

AH.01.02 2015 dated May 29, 2015 with a nominal value of

Rp 100,000 per share.

b. Paid-up capital

By virtue of the Financial Services Authority No. S-026 /

KO.63 / 2015 dated January 13, 2015 concerning Amendment

to Paid-in Capital and Bank Ownership Composition of

Central Sulawesi, the composition of the Bank’s ownership Per

Date December 31, 2014 amounted Rp158.706.900.000.

72

Page 300: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Setoran modal PT. Mega Corpora sebesar Rp62.094.200.000

beserta agio saham sebesar Rp36.299.627.552 dan

penambahan setoran modal sebesar Rp9.388.695.750 atau

seluruhnya sejumlah Rp107.782.523.302 tersebut, belum

memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur oleh

Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)

nomor 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang

perubahan atas PBI no. ll/l/PBl/2009 tentang Bank Umum

dimana PT. Mega Corpora sebagai calon Pemegang Saham

Pengendali dengan persentasl kepemilikan 30% (tiga puluh

persen) harus memenuhi persyaratan mengenai integritas,

kelayakan keuangan dan mendapatkan persetujuan dari

Bank Indonesia. Sesuai dengan surat Otoritas Jasa Keuangan

Nomor: S-110/KO.631/2015 tanggal 9 Maret 2015 tentang

Perlakuan Setoran Modal PT. Mega Corpora, maka setoran

modal beserta agio saham PT. Mega Corpora pada tahun

2014 telah direklasifikasi sebagai Dana Setoran Modal.

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor :S-638/

KO.63/2015 tanggal 30 September 2015 perihal Perubahan

Modal Disetor dan Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng,

komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember

2015 adalah sebesar Rp227.430.300.000.

Capital injection PT. Mega Corpora of Rp62.094.200.000

well as share premium amounting Rp36.299.627.552 and

its capital injection amounting Rp9.388.695.750 or the

total amount of the Rp107.782.523.302, do not meet the

requirements as stipulated by Bank Indonesia in Bank

Indonesia Regulation (PBI) number 13/27 / PBI / 2011

dated December 28, 2011 on amendments to the regulation

no. ll / l / CIB / 2009 concerning Commercial Bank where

PT. Mega Corpora as the Controlling Shareholder of the

persentasl ownership of 30% (thirty percent) must meet the

requirements regarding integrity, financial feasibility and

obtain approval from Bank Indonesia. In accordance with the

Financial Services Authority letter No. S-110 / KO.631 / 2015

dated March 9, 2015 for the Treatment of Capital Deposits PT.

Mega Corpora, then the capital injection as well as additional

paid-in shares. Mega Corpora in 2014 has been reclassified as

deposits Capital Fund.

By virtue of the Financial Services Authority No. S-638 / KO.63

/ 2015 dated 30 September 2015 concerning Amendment to

Paid-in Capital and Bank Ownership Composition of Central

Sulawesi, the composition of the Bank’s ownership Per Date

December 31, 2015 amounted Rp227.430.300.000.

73

Page 301: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka komposisi

pemegang saham PT. BPD Sulteng untuk tahun 2015 dan

2014 adalah sebagai berikut:

Based on the above conditions, the composition of shareholders

of PT. BPD Sulteng for 2015 and 2014 are as follows:

74

Page 302: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c. Dana Setoran Modal

Merupakan tambahan setoran modal oleh para pemegang

saham untuk menambah kepemilikan saham, namun

belum didukung kelengkapan persyaratan modal sehingga

harus dicatat pada rekening dana setoran modal sesuai pasal

14 Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal

12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum Bank Umum.

Saldo Dana Setoran Modal per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

c. Deposit Funds Capital

An additional capital injection by shareholders for more

ownership, but has not supported the completeness of capital

requirements that must be recorded on the capital account

deposit funds in accordance with Article 14 of Bank Indonesia

Regulation No. 15/12 / PBI / 2013 dated December 12, 2013

concerning Minimum Capital Requirement for Commercial

Banks.

Capital Fund Balance Amount per December 31, 2015 and

2014 are as follows:

Dana setoran modal tahun 2015 sebesar Rp18.674.490.416

berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkab dan Pemkot

di wilayah Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan

persetujuan RUPS. Sedangkan sebesar Rp18.047.191.602

merupakan sisa dari dana setoran modal milik PT. Mega

Corpora yang belum mendapatkan persetujuan Otoritas

Jasa Keuangan.

Dana setoran modal tahun 2014 sebesar Rp17.164.483.449

berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkab dan Pemkot

di wilayah Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan

persetujuan RUPS. Sedangkan sebesar Rp107.782.523.302

merupakan reklasifikasi dari setoran maupun agio saham

milik PT. Mega Corpora yang belum mendapatkan

persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Fund 2015 capital injection of Rp 18,674,490,416 derived

from capital injection provincial, regency and municipal

government in Central Sulawesi region that have not been

approved by the AGM. While at Rp18.047.191.602 is the

remainder of the funds paid up capital of PT. Mega Corpora

are not yet approved the Financial Services Authority.

Fund capital paid in 2014 amounted to Rp17.164.483.449

derived from capital injection provincial, regency and

municipal government in Central Sulawesi region that have

not been approved by the AGM. While at Rp107.782.523.302

the reclassification of deposits or additional paid-in shares of

PT. Mega Corpora are not yet approved the Financial Services

Authority.

75

Page 303: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Modal Sumbangan

Merupakan bantuan dari Bank Indonesia berupa

seperangkat hardware dan software bagi komputerisasi

teller system dan akuntansi sesuai Surat Bank Indonesia

Nomor 26/12/UPPP/PPTP tanggal 12 Mei 1993 perihal

Bantuan Teknis kepada PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah.

Berdasarkan PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah

dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah maka per 31

Desember 2015 Modal Sumbangan sebesar Rp275.450.000

di reklasifikasikan ke Pos Cadangan Umum.

Agio Saham

Per 31 Desember 2015 Agio saham yang berasal dari setoran

modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi

Tengah adalah sebesar Rp15.149.006.801. Sedangkan agio

saham PT. Mega Corpora sebesar Rp33.105.331.700.

Per 31 Desember 2014 Agio saham yang berasal dari setoran

modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi

Tengah adalah sebesar Rp8.079.326.095. Sedangkan agio

saham PT. Mega Corpora sebesar Rp36.299.627.552 pada

tahun 2014 telah di reklasifikasi menjadi Dana Setoran

Modal.

Capital Contribution

Bank Indonesia is the help of a set of hardware and software for

computerized teller system and the corresponding accounting

Letter of Bank Indonesia Number 26/12 / UPPP / PPTP dated

May 12, 1993 regarding Technical Assistance to Regional

Development Bank of Central Sulawesi.

Under SFAS 61 Accounting for Government Grants and

Disclosure of Government Assistance, the per December 31,

2015 Capital contribution amounting Rp275.450.000 in

reklasifikasikan to General Reserve Pos.

Agio

As of December 31, 2015 are derived from the share

premium capital injection provincial government, municipal

government and the local government in Central Sulawesi

region amounted Rp15.149.006.801. While the share premium

PT. Mega Corpora of Rp33.105.331.700.

As of December 31, 2014 are derived from the share

premium capital injection provincial government, municipal

government and the local government in Central Sulawesi

region amounted Rp8.079.326.095. While the share premium

PT. Mega Corpora of Rp36.299.627.552 in 2014 has been in

the reclassification become Deposit Capital Fund.

76

Page 304: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

e. Agio Saham

Harga saham atas Dana setoran modal Pemegang Saham

Tahun 2013 sampai saat ini adalah sebesar Rp158.459

per lembar saham dengan rincian Rp100.000 dibukukan

sebagai Nominal saham dan Rp58.459 dibukukan sebagai

Agio saham berdasarkan hasil penilaian dari Kantor lasa

Penilai Publik “Miduk Totok” yang telah diputuskan pada

RUPS-LB tanggal 12 April 2013 dan tertuang dalam Akta

Pernyataan Keputusan RUPS-LB PT.Bank Pembangunan

Daerah Sulteng No. 69 tanggal 21 Juni 2013.

17. PEMBAGIAN LABA BERSIH

Pembagian laba tahun buku 2014 dilaksanakan pada tahun

2015 berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan nomor 84 tanggal 29 Mei 2015. Sedangkan

pembagian laba tahun buku 2013 dilaksanakan pada tahun

2014 berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tahun 2014.

Adapun alokasi pembagian laba untuk tahun-tahun tersebut

adalah sebagai berikut:

e. Agio

The share price on the Fund’s capital contributions

Shareholders In 2013 to date amounted to Rp158.459 per

share with the details of 100,000 recorded as stocks and

Rp58.459 Nominal recorded as share premium based on the

assessment of the Office of Public Appraisal paralyzed “Miduk

Totok” which has been decided at the EGM on 12 April 2013

and contained in the Deed of EGM PT.Bank Central Sulawesi

Regional Development No. 69 dated June 21, 2013.

17. DISTRIBUTION OF NET PROFIT

Profit sharing fiscal year 2014 carried out in 2015 by the Deed

of General Meeting of Shareholders number 84 dated May

29, 2015. The fiscal year 2013 profit distribution was carried

out in 2014 based on the results of the General Meeting of

Shareholders in 2014.

As for the allocation of profits for those years is as follows:

Jasa produksi, dana kesejahteraan, tantiem dan CSR untuk

tahun 2015 telah disajikan sebagai beban tahun berjalan

dan bukan sebagai distribusi laba bersih.

18. PENDAPATAN BUNGA

Production services, and welfare, profits and CSR for 2015 has

been presented as an expense of the current year and not as a

distribution of net profit.

18. INTEREST INCOME

77

Page 305: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

19. BEBAN BUNGA

20. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

21. PENYISIHAN (PEMULIHAN) CADANGAN

KERUGIAN PENURUNAN NILAI

19. INTEREST EXPENSE

20. OTHER OPERATING INCOME

21. PROVISION (RECOVERY) ALLOWANCE FOR

IMPAIRMENT LOSSES

78

Page 306: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

22. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

23. BEBAN TENAGA KERJA

24. BEBAN LAINNYA

22. ADMINISTRATION AND GENERAL EXPENSES

23. EMPLOYEE EXPENSES

24. OTHER EXPENSES

79

Page 307: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

25. PENDAPATAN/(BEBAN) NON OPERASIONAL

26. TAGIHAN DAN LIABILITAS KOMITMEN

KONTIJENSI

25. INCOME / (EXPENSES) NON-OPERATIONAL

26. RECEIVABLES AND CONTINGENT

COMMITMENTS LIABILITIES

80

Page 308: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

27. IMBALAN KERJA

Bank memberikan imbalan kerja Jangka panjang dan pasca

kerja lainnya kepada para karyawannya yang memenuhi

syarat yang terdiri dari program pensiun manfaat pasti,

tunjangan hari tua, penghargaan masa kerja, uang duka dan

penghargaan pensiun, serta penghargaan akhir masa jabatan

direksi, yang dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan

yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan

No.13/2003.

Penilaian aktuaria atas liabilitas imbalan kerja jangka

panjang dan pasca kerja dihitung oleh aktuaria independen

(PT Dian Artha Tama) dengan menggunakan metode

projected unit credit. Perhitungan aktuaria untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, diperoleh

dari laporan aktuaria pada tanggal 20 Februari 2015.

27. EMPLOYEE BENEFITS

Banks provide employee benefits Long-term and other post-

retirement to employees who qualify consisting of a defined

benefit pension plan, annuity, gratuity, mourning and award

pensions, as well as the award end of the tenure of directors,

which is calculated based on the Company Regulations which

is in accordance with the Employment Act No.13 / 2003.

The actuarial valuation for long-term employee benefit

liabilities and post-employment are calculated by an

independent actuary (PT Dian Artha Tama) using the

projected unit credit method. Actuarial calculations for the

years ended December 31, 2014, obtained from the actuarial

report dated February 20, 2015.

a. Program Dana Pensiun

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah memiliki

program pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang pesertanya

meliputi setiap karyawan yang telah berusia 18 tahun atau

telah menikah. Program tersebut memberikan manfaat

pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan yang

berhak pada saat karyawan pensiun atau pada saat karyawan

tersebut berhenti sesuai dengan peraturan dana pensiun

yang bersangkutan.

a. Pension Plan

PT Bank Central Sulawesi Regional Development has defined

benefit pension plans through the Pension Fund of Central

Sulawesi Regional Development Bank whose participants

include all employees aged 18 years or has been married. The

program provides pension benefits to be paid to employees who

are entitled to employees on retirement or when the employee

ceases in accordance with pension regulations are concerned.

81

Page 309: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Pendanaan program pensiun ini dlbentuk dari iuran

peserta sebesar 5,00% dan iuran normal dan tambahan

sesuai perhitungan aktuaria yang dibayarkan oleh PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah sebagai pendiri.

Di samping itu, sumber pendanaan lainnya adalah hasil

investasi Dana Pensiun. Aset Investasi dana pensiun berupa

deposito berjangka.

Berdasarkan laporan aktuaris No.:182-D/PSAK/DAT/

ll/2016 untuk perhitungan Dana Pensiun , Beban

(Pendapatan) Imbalan Pasca Kerja untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 desember 2015, 2014 dan 2013

adalah sebagai berikut:

Funding the plan participants’ contributions dlbentuk

of 5.00% and the normal fee and additional appropriate

actuarial calculations paid by PT Bank Central Sulawesi

Regional Development as a founder. In addition, other sources

of funding are the result of the Pension Fund. Investment

assets of pension funds in the form of time deposits.

Based on actuarial reports No.:182-D/PSAK/DAT/ll/2016 for

the calculation of the Pension Fund, Expense (Income) Post-

Employment for the years ended December 31, 2015, 2014

and 2013 were as follows:

82

Page 310: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban

Imbalan Pasca Kerja

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam

pendapatan Komprehensif lain

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi

Berdasarkan laporan aktuaris No. /PSAK/DAT /2016 untuk

perhitungan Tunjangan Hari Tua, beban (pendapatan)

imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai

berikut:

Reconciliation of Prepaid expenses (reserves) Obligations

Post-Employment Benefits

Accumulation (Profit) / Loss Actuarial recognized in Other

Comprehensive income

b. Program Annuities Employees and Directors

Based on actuarial reports No. / IAS / DAT / 2016 for the

calculation of Annuities, expense (income) post-retirement

benefits for the years ended December 31, 2015, 2014, and

2013 were as follows:

83

Page 311: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi

Berdasarkan laporan aktuaris No. /PSAK/DAT /2016 untuk

perhitungan Tunjangan Hari Tua, beban (pendapatan)

imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai

berikut:

Status Rekonsiliasi imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015,2014, dan

2013 adalah sebagai berikut:

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban

Imbalan Pasca Kerja

b. Program Annuities Employees and Directors

Based on actuarial reports No. / IAS / DAT / 2016 for the

calculation of Annuities, expense (income) post-retirement

benefits for the years ended December 31, 2015, 2014, and

2013 were as follows:

Reconciliation status post-retirement benefits for the years

ended December 31, 2015.2014, and 2013 were as follows:

Reconciliation of Prepaid expenses (reserves) Obligations

Post-Employment Benefits

84

Page 312: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam

pendapatan Komprehensif lain

c. Program Penghargaan Masa Kerja Uang Muka dan

Penghargaan Pensiun

Berdasarkan laporan aktuaris No.l82-B /PSAK/DAT /2016

untuk perhitungan penghargaan Masa Kerja Uang Duka

dan Penghargaan Pensiun, beban (pendapatan)imbalan

pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut:

Status Rekonsiliasi Pendanaan untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013

adalah sebagai berikut:

Accumulation (Profit) / Loss Actuarial recognized in Other

Comprehensive income

c. Gratuity Program Advances and Retirement Choice

Based on actuarial reports No.l82-B / IAS / DAT / 2016 for

award calculations Grief Work Period Money and Retirement

Award, expense (income) post-retirement benefits for the years

ended December 31, 2015, 2014, and 2013 were as following:

Status Reconciliation Funding for the years ended December

31, 2015, 2014, and 2013 were as follows:

85

Page 313: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban

Imbalan Pasca Kerja

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam

pendapatan Komprehensif lain

d. Penghargaan Akhir Masa Jabatan Direksi

Berdasarkan laporan aktuaris No.l82-C /PSAK/DAT /2016

untuk perhitungan penghargaan. Akhir Masa Jabatan

Direksi beban (pendapatan)imbalan pasca kerja untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015, 2014, dan 2013 adalah sebagai berikut:

Reconciliation of Prepaid expenses (reserves) Obligations

Post-Employment Benefits

Accumulation (Profit) / Loss Actuarial recognized in Other

Comprehensive income

d. Choice Directors End of Term

Based on actuarial reports No.l82-C / IAS / DAT / 2016 for the

calculation of the award. End of Term of Office of Directors

expense (income) post-retirement benefits for the years ended

December 31, 2015, 2014, and 2013 were as follows:

86

Page 314: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Status liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan

2013 adalah sebagai berikut:

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban

Imbalan Pasca Kerja

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam

pendapatan Komprehensif lain

Status post-employment benefit obligations for the years

ended December 31, 2015, 2014, and 2013 were as follows:

Reconciliation of Prepaid expenses (reserves) Obligations

Post-Employment Benefits

Accumulation (Profit) / Loss Actuarial recognized in Other

Comprehensive income

87

Page 315: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

e. Asumsi e. Assumption

28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi

keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini

adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang

dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah

dialokasikan berdasarkan klasifikasi-nya. Kebijakan

akuntansi penting pada Catatan No. 2h menjelaskan

bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas

keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban,

termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar

(perubahan nilai wajar instrumen keuangan).

Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan

menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo,

pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan

tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai biaya perolehan diamortisasi.

88

28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Most of the financial instruments on the statement of financial

position are presented at fair value. Here is a comparison of

the carrying value, as reported in the statement of financial

position and its fair value.

In the following table, financial instruments have been

allocated based on its classification. The significant accounting

policies in Note No. 2h explain how each category of financial

assets and financial liabilities are measured and how income

and expenses, including gains and losses on the fair value

(change in fair value of financial instruments).

Grouping of financial assets have been classified as financial

assets held to maturity, loans and receivables, and financial

assets available for sale. Financial liabilities are classified as

amortized cost.

Page 316: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan

adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum

diperbaharui untuk merefleksikan perubahaan keadaan

pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan. Tabel berikut

ini merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset

keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014.

Fair value at the date of statement of financial position is

based on available information and has not been updated to

reflect the change in market conditions after the balance sheet

date. The following table is the carrying value and fair value

of financial assets and financial liabilities on December 31,

2015 and 2014.

89

Page 317: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai

wajar adalah sebagai berikut:

- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali

efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang

diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai

jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen

keuangan tersebut dan/atau suku bunganya sering

ditinjau ulang.

- Nilai wajar efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo

ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

- Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan

diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar

per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

29. KUALITAS ASET PRODUKTIF

Tabel berikut ini menunjukkan tingkat mutu aset produktif

Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku:

The methods and assumptions used to estimate fair value are

as follows:

- The fair value of financial assets and financial liabilities,

except for securities held to maturity and borrowings,

approximate their carrying values due to having

maturities are short on financial instruments and / or the

interest rate is often revisited.

- The fair value of securities held to maturity is determined

based on quoted market price prevailing at the date of

December 31, 2015 and 2014.

- The fair value of loans received assessed using discounted

cash flows based on market interest rate as at December

31, 2015 and 2014.

29. QUALITY OF ASSETS

The following table shows the level of the quality of earning

assets Bank in accordance with Bank Indonesia regulation

that apply:

90

Page 318: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Seluruh penempatan dana pada Bank Indonesia,

penempatan pada bank lain, dan efek-efek digolongkan

sebagai aset lancar.

30. MANAJEMEN RESIKO

PT. Bank Sulteng menerapkan manajemen risiko yang

independen dan sesuai dengan standar yang merujuk

pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang

diterapkan di perbankan internasional.

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei

2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/

PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka

ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank

Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan

Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam

kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai

kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business

enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor

prudential principle dengan menerapkan proses manajemen

risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran - pemantauan –

pengendalian risiko) pada semua level organisasi.

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh

terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka

manajemen risiko Bank. Direksi telah membentuk

Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko

Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab untuk

mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen

risiko Bank di area yang telah ditetapkan. Semua komite

Dewan memiliki anggota eksekutif dan non-eksekutif dan

melaporkan secara teratur kepada Direksi pada tanggal

kegiatan mereka.

The entire placement of funds in Bank Indonesia, placements

with other banks, and securities classified as current assets.

30. RISK MANAGEMENT

PT. Bank Sulteng implement independent risk management

andcompliancewiththestandardsthatreferto Bank Indonesia

regulation and best practices applied in international banking.

The Bank’s risk management framework refers to Bank

Indonesia Regulation (PBI) No. 5/8 / PBI / 2003 dated May

19, 2003 regarding Risk Management for Banks, as amended

by Regulation No. 11/25 / PBI / 2009 dated July 1, 2009 on

the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/8 /

PBI / 2003 regarding Implementation of Risk Management

for Commercial Banks. This framework is contained in the

Risk Management Policy Bank Mandiri (KMRBM) in line

with the planned implementation of the Basel II Accord

in Indonesia. Within the framework of risk management

policies are arranged so that the risk management function

as a business enabler so that business can still grow in the

corridors of the prudential principle by examining the

risk management process (identification - measurement -

mitigation - monitoring) at all levels of the organization.

The Board of Directors has overall responsibility towards the

establishment and oversight of the Bank’s risk management

framework. The Board of Directors has established the Asset

and Liability Committee (ALCO), Credit and Operational

Risk Committee is responsible for developing and monitoring

the Bank’s risk management policies in the designated area.

All Board committees have members of executive and non-

executive and report regularly to the Board on their activities.

91

Page 319: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kebijakan manajemen risiko Bank dibuat untuk

mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang dihadapi

oleh Bank, untuk menetapkan batas risiko dan pengendalian

yang tepat, dan memantau risiko dan kepatuhan terhadap

batas risiko. Kebijakan manajemen risiko dan sistem

direview secara berkala untuk mencerminkan perubahan

dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.

Bank, melalui pelatihan dan pemeliharaan prosedur operasi

standar, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan

pengendalian yang disiplin dan konstruktif, sehingga semua

karyawan memahami peran dan kewajibannya masing-

masing. Komite Audit Bank bertanggung jawab untuk

memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur

manajemen risiko Bank, dan untuk mengkaji kecukupan

kerangka kerja manajemen risiko dalam kaitannya dengan

risiko yang dihadapi oleh Bank.

Audit Komite Bank dibantu oleh fungsi-fungsi Internal

Audit. Internal Audit melakukan review terhadap prosedur

dan pengendalian manajemen risiko secara reguler dan ad-

hoc, hasilnya dilaporkan kepada Komite Audit Bank.

Seluruh risiko dilaporkan Bank kepada Bank Indonesia

melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan

dan laporan Tingkat Kesehatan Bank secara semesteran

untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam

kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara

konsolidasi.

Bank’s risk management policies are made to identify and

analyze the risks faced by the Bank, to set a limit on the risks

and appropriate controls, and to monitor risks and adherence

to limits risk. Risk management policies and systems are

reviewed regularly to reflect changes in market conditions,

products and services offered.

The Bank, through training and maintenance of standard

operating procedures, aims to develop a disciplined control

environment and constructive, so that all employees

understand the roles and responsibilities of each. Audit

Committee is responsible for monitoring compliance with

risk management policies and procedures of the Bank, and

to assess the adequacy of the risk management framework in

relation to the risks faced by the Bank.

Bank’s Audit Committee is assisted by Internal Audit

functions. Internal Audit reviewed the risk management

controls and procedures on a regular basis and ad-hoc, the

results are reported to the Audit Committee.

All risks are reported to Bank Indonesia through the

preparation of quarterly risk profile report and the report

of the Bank biannually to describe all risks inherent in the

Bank’s business activities, including the risk of consolidated

subsidiaries.

92

Page 320: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

a. Profil Risiko Bank

Ringkasan sesuai matriks profil risiko yaitu sebagai berikut:

a. The risk profile

Summary matrix corresponding risk profile is as follows:

Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi Moderate

dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada posisi Fair,

maka peringkat Profil Risiko Per Desember 2015 adalah

peringkat 3 (tiga).

b. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan dari

counterparty yang tidak mampu memenuhi kontrak

kewajiban mereka. Untuk memastikan penurunan nilai

kredit cepat terdeteksi, portofolio kredit secara aktif

dimonitor pada setiap lapisan struktur Direksi telah

mendelegasikan tanggung jawab bagi pengawasan terhadap

risiko kredit. Divisi Kredit bertanggung jawab untuk

manajemen risiko kredit PT Bank Sulteng, termasuk:

Merumuskan kebijakan kredit yang meliputi persyaratan

agunan, kredit penilaian, penilaian risiko dan pelaporan,

prosedur dokumenter dan hukum, dan sesuai dengan

persyaratan peraturan dan perundang-undangan.

By looking at the risks inherent in the position of Moderate and

Quality Risk Management at the Fair position, then ranked

Risk Profile As of December 2015 was ranked 3 (three).

b. Credit risk

Credit risk is the risk of financial loss from counterparties are

unable to meet their contractual obligations. To ensure rapid

credit impairment is detected, the loan portfolio is actively

monitored at each layer of the structure of Board of Directors

has delegated responsibility for the oversight of credit risk.

Credit Division is responsible for credit risk management of

PT Bank Central Sulawesi, including:

Formulating credit policies covering collateral requirements,

credit assessment, risk assessment and reporting, documentary

and legal procedures, and in accordance with regulatory

requirements and legislation.

93

Page 321: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Untuk persetujuan dan perpanjangan fasilitas kredit, batas

otorisasi dialokasikan untuk Petugas Kredit. Fasilitas yang

lebih besar memerlukan persetujuan oleh Divisi Kredit,

Kepala Divisi Kredit, Komite Kredit atau Dewan Direksi

yang membidangi masalah tersebut.

Manajemen memfokuskan, mengembangkan dan

mengkategorikan risiko kredit bank sesuai dengan tingkat

kerugian keuangan yang akan dihadapi. Sistem penilaian

risiko digunakan dalam menentukan eksposur kredit.

Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk memberikan

hasil yang baik kepada Bank dalam mengelola risiko kredit.

Berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Jaminan umumnya tidak diadakan selama penempatan

pada Bank Indonesia dan bank lain.

Adapun Maksimum Eksposur Risiko Kredit adalah sebagai

berikut (dalam jutaan rupiah):

For approval and renewal of credit facilities, the authorized

limits allocated to Credit Officer. Larger facilities require

approval by the Credit Division, Head of Credit Division,

Credit Committee or the Board of Directors in charge of the

matter.

Management focus, develop and categorize bank credit

risk in accordance with the level of financial losses will be

encountered. Risk scoring system used in determining credit

exposure. Conduct education and training to deliver good

results to the Bank in managing credit risk.

Based on the guidelines set by Bank Indonesia. Warranties are

generally not held for placements with Bank Indonesia and

other banks.

The Maximum Credit Risk Exposure is as follows (in millions

of rupiah):

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure to off-balance sheet on December 31,

2015 and 2014 are as follows:

94

Page 322: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas

risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung

kredit lainnya. Untuk aset pada laporan posisi keuangan,

eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih

seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

The above table illustrates the maximum exposure to credit

risk for the Bank as of December 31, 2015 and 2014, without

taking into account collateral or other credit support. For

assets in the statement of financial position, the exposure set

out above are based on net carrying amounts as reported in

the financial statements.

Overview of loans are as follows:

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: Overview of loans are as follows:

95

Page 323: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Bank mendorong optimalisasi portofolio kredit dimana

perluasan/diversifikasi kredit didasarkan pada rencana

strategis Bank, kondisi ekonomi saat ini, dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan kredit,

standar dan pelaksanaan serta pemantauan dan

pengadministrasian portofolio kredit ditetapkan oleh

pejabat bank. Kebijakan ini disetujui oleh Dewan Komisaris

dan secara berkala diperbarui untuk memasukkan

perubahan pasar dan peraturan perbankan yang baru.

Risiko Inherent untuk risiko kredit berada pada posisi

MODERATE. Berikut ini adalah Rasio Non Performing

Loan (NPL) dan Rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) Bank

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Bank mendorong optimalisasi portofolio kredit dimana

perluasan/diversifikasi kredit didasarkan pada rencana

strategis Bank, kondisi ekonomi saat ini, dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kebijakankredit, standardanpelaksanaanserta pemantauan

dan pengadministrasian portofolio kredit ditetapkan oleh

pejabat bank. Kebijakan ini disetujui oleh Dewan Komisaris

dan secara berkala diperbarui untuk memasukkan

perubahan pasar dan peraturan perbankan yang baru.

Risiko Inherent untuk risiko kredit berada pada posisi

MODERATE. Berikut ini adalah Rasio Non-Performing

Loan (NPL) dan Rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) Bank

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Bank credit portfolio which encourage optimization of

the expansion / diversification of credit is based on the

Bank’s strategic plan, the current economic conditions,

and the legislation in force. Credit policy, standards and

implementation as well as monitoring and administration

of the loan portfolio set by the bank officials. This policy

was approved by the Board of Commissioners and regularly

updated to incorporate changes in the market and new

banking regulations.

Inherent risk for credit risk in the position MODERATE. Here

is a ratio of Non Performing Loan (NPL) and the Productive

Asset Quality Ratios (KAP) Bank on December 31, 2015 and

2014:

Bank credit portfolio which encourage optimization of the

expansion / diversification of credit is based on the Bank’s

strategic plan, the current economic conditions, and the

legislation in force.

Credit policy, standards and implementation as well as

monitoring and administration of the loan portfolio set by

the bank officials. This policy was approved by the Board of

Commissioners and regularly updated to incorporate changes

in the market and new banking regulations.

Inherent risk for credit risk in the position MODERATE. Here

is a ratio of Non-Performing Loan (NPL) and the Productive

Asset Quality Ratios (KAP) Bank on December 31, 2015 and

2014:

96

Page 324: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) merupakan rasio

antara aset yang diklasifikasikan tidak produktif (AYDTP)

dibandingkan dengan total aset produktif (AP). Aset yang

diklasifikasikan tidak produktif merupakan rata-rata

tertimbang aset berdasarkan kolektibilitas.

Rasio NPL gross merupakan rasio antara baki debit

pinjaman yang digolongkan non-performing loan (kategori

kurang lancar, diragukan, dan macet) dibandingkan dengan

total baki debit pinjaman. Rasio NPL netto merupakan

rasio antara nilai bersih pinjaman yang digolongkan non-

performing loan (kategori kurang lancar, diragukan,

dan macet) dibandingkan dengan baki pinjaman. Nilai

bersih merupakan baki debit dikurangi saldo penyisihan

penghapusan pinjaman.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kredit

berada pada posisi FAIR. Kebijakan yang diambil oleh Bank

Sulteng dalam Penerapan Manajemen Risiko Kredit adalah

sebagai berikut:

1. Dalam Menentukan arah dan kebijakan Bank dalam

penyediaan dana, Bank telah membentuk Risk Appetite

dan Risk Tolerance yang telah disinkronisasikan dengan

Strategi dan Rencana Bisnis Tahunan.

2. Bank Telah melakukan pembudayaan terhadap tingkat

kepedulian risiko kredit kepada setiap level organisasi

termasuk penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance,

agar kebijakan dan strategi terhadap penyediaan dana

dapat diimplementasikan dengan baik.

3. Dalam rangka pelaksanaan Kebijakan Perkreditan telah

didukung dengan beberapa Standar Operasional

Prosedur antara lain:

a. SOP Kredit Commersial

b. SOP Kredit Multiguna

c. SOP KPR

d. SOP Penyaluran Kredit Multiguna dengan pola

Chanelling.

e. SOP tentang pembelian Kredit Multiguna

f. SOP pengalihan Kredit Multiguna.

g. Kebijakan dan SOP Garansi Bank.

Productive Asset Quality Ratios (KAP) is the ratio of assets

classified as unproductive (AYDTP) compared to total earning

assets (AP). Assets are classified as unproductive a weighted

average assets based on collectibility.

Gross NPL ratio is the ratio between the discharge tray of loans

classified as non-performing loan (category substandard,

doubtful, and loss) compared to the total loan discharge tray.

The net NPL ratio is the ratio between the net value of loans

classified as non-performing loan (category substandard,

doubtful, and loss) compared to the loan balance. The net

value is deducted from the balance debit balance of allowance

for loan.

Quality Risk Management for Credit Risk in the position of

FAIR. Measures taken by the Bank of Central Sulawesi in

Implementation of Credit Risk Management are as follows:

1. In Determine the direction and policy of the Bank in the

provision of funds, the Bank has developed a Risk

Appetite and Risk Tolerance which has been

synchronized with the Strategy and the Annual Business

Plan.

2. The Bank has been doing familiarization of the level

of credit risk concern to every level of the organization

included the establishment of Risk Appetite and Risk

Tolerance, policies and strategies for the provision of

funds can be implemented properly.

3. In the implementation of the Credit Policy has been

supported by some of the Standard Operating

Procedures among others:

a. Credit SOP Commersial

b. SOP Multipurpose Loan

c. SOP KPR

d. SOP Lending Multipurpose with channeling

pattern.

e. SOP on purchases Multipurpose Loan

f. The SOP diversion Multipurpose Loan.

g. Policy and SOP Bank Guarantee.

97

Page 325: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

4. Mempertahankan Rasio Kredit terhadap Dana Pihak

Ketiga (LDR) pada rentan angka 78% - 92% guna

menjaga likuiditas Bank pada posisi yang terkendali.

5. Melakukan pengalihan piutang kepada Bank lain guna

menjaga posisi LDR yang sesuai dengan persyaratan

regulator serta membantu kondisi likuiditas pada posisi

yang normal

6. Dalam Rangka Menurunkan kredit bermasalah

(Non Performing Loan - NPL) Bank Sulteng telah

melakukan langkah - langkah yang sifatnya strategis,

guna mempercepat proses penurunan kredit bermasalah.

Langkah - langkah tersebut antara lain:

a. Menyusun strategi dan rencana kerja atas pelaksanaan

penyelesaian Kredit bermasalah sehingga dapat

mengurangi tingkat atau jumlah kredit bermasalah.

b. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi kredit

bermasalah yang dihadapi debitur serta meyakini

etikad baik debitur terhadap Bank dalam rangka

upaya penyelamatan dan penyelesaian kredit yang

akan di ambil.

c. Menegosiasikan dengan debitur mengenai langkah -

langkah yang perlu di ambil berkaitan dengan kondisi

kredit bermasalah yang dihadapi.

d. Mengusulkan dan melaksanakan bentuk

penyelamatan kredit, antara lain melalui penagihan

langsung (Collection) kepada seluruh debitur yang

masih mempunyai sumber pembayaran serta

keinginan dalam menyelesaikan kewajiban terhadap

Bank.

e. Melaksanakan proses litigasi (eksekusi dan penjualan

agunan) yang mampu memberikan kontribusi

maksimal bagi kepentingan Bank.

4. Maintain Loan Ratios to Third Party Funds (LDR) on

vulnerable at 78% - 92% in order to maintain the

liquidity of the Bank in a position of control.

5. Make the switch accounts to another bank in order to

keep the LDR in accordance with regulatory

requirements and to help liquidity in the normal position

6. In Order to Lose NPL (non-performing loans - NPL)

Sulteng Bank has made a step - a step of a strategic

nature, to accelerate the reduction in non-performing

loans. Steps - The steps include:

a. Develop a strategy and work plan for the

implementation of the settlement of nonperforming

loans so as to reduce the rate or amount of problem

loans.

b. Identify and evaluate the troubled credit conditions

facing the debtor and the debtor believes good etikad

Bank in an effort to rescue and settlement of credit is

to be retrieved.

c. Negotiate with the debtor on steps - steps that need to

be taken with regard to the conditions faced by

problem loans.

d. Propose and carry out rescue forms of credit,

including through direct billing (Collection) to all

debtors who still have the resources and the desire to

complete the payment obligations to the Bank.

e. Implement litigation (execution and sale of the

collateral) that is capable of providing the maximum

contribution for the benefit of the Bank.

98

Page 326: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

c. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko bahwa perubahan harga pasar

seperti suku bunga, akan mempengaruhi pendapatan

atau Risiko tingkat bunga bank merupakan kegiatan

yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan

bunga, mengingat tingkat suku bunga tersebut sesuai

dengan strategi bisnis Bank. Kegiatan manajemen dalam

memonitoring aset dan liabilitas bank dilakukan terhadap

setiap perubahan tingkat suku bunga. Adapun pengelolaan

risiko suku bunga disertai dengan pemantauan sensitivitas

aset keuangan dan liabilitas bank untuk meningkatkan atau

menurunkan tingkat suku bunga pasar.

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan

yang berlawanan dari nilai tukar pada saat Bank memiliki

posisi terbuka. Bank tidak memiliki saldo dan transaksi

dalam mata uang asing. Dengan demikian. Bank tidak

menghadapi risiko nilai tukar.

Risiko inheren untuk risiko pasar dinilai Low To Moderate

karena pada bidang perkreditan, alokasi modal dialas

2,00% dari Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) dan tidak terdapat risiko pada bidang treasury

dan investasi karena modal kurang dari 1,00% dari KPMM

karena Bank bukan merupakan Bank Devisa (Low). Pada

posisi 31 Desember 2015 dan 2014 surat berharga yang

dimiliki adalah berupa Sertifikat Bank Indonesia yang

dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (held

to maturity) dan termasuk dalam banking book yang tidak

dipertimbangkan pengukuran risiko pasar.

Risiko inherent untuk Risiko Pasar berada pada posisi LOW

TO MODERATE, dengan kualitas penerapan manajemen

risiko untuk risiko pasar yang dinilai SATISFACTORY.

Selama Triwulan IV/2015 tidak terdapat risiko pasar yang

dinilai dapat membahayakan Bank.

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per

tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014:

c. Market risk

Market risk is the risk that changes in market prices such as

interest rates, will affect the revenue or the risk of bank interest

rates is an activity aimed at optimizing interest income, given

the level of interest rates is consistent with the Bank’s business

strategy. Management activities in monitoring the bank’s

assets and liabilities carried out against any change in interest

rates. As for interest rate risk management is accompanied by

monitoring the sensitivity of financial assets and liabilities of

banks to increase or decrease in market interest rates.

Exchange rate risk is the risk of loss due to the movement in

the opposite of the exchange rate at the time the Bank has

open positions. Banks do not have balances and transactions

in foreign currencies. Therefore. Banks do not face exchange

rate risks.

Risks inherent to the market risk rated Low To Moderate

because the fields of credit, capital allocation dialas 2.00%

of the Capital Adequacy Ratio (CAR) and there is no risk

in treasury and capital investment for less than 1.00% of

CAR for Bank not an Exchange Bank (Low). On December

31, 2015 and 2014 securities held is in the form of Bank

Indonesia Certificates are classified as held to maturity (held

to maturity) and are included in the banking book are not

considered market risk measurement.

Risks inherent to market risk in the position LOW TO

MODERATE, with the quality of risk management for market

risk were rated satisfactory. During Quarter IV / 2015 there

are no market risk assessed may harm the Bank.

The table below represents the range of interest rates per

annum for significant assets and liabilities for the year ended

December 31, 2015 and 2014:

99

Page 327: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak memiliki

cukup dana untuk memenuhi kewajibannya (membayar

kepada kreditur atau melunasi hutang-hutangnya pada saat

jatuh tempo). Risiko Likuiditas dapat diperkecil dengan

suatu perencanaan cash flow dan pengelolaan kelebihan

dana yang tepat dengan tetap mengantisipasi kebutuhan

dan kewajiban di masa yang akan datang. Pengelolaan

likuiditas dan risiko pendanaannya diawasi oleh Komite

ALCO. Kebijakan risiko likuiditas merupakan tanggung

jawab manajemen dan strategis yang harus diambil

untuk menjamin likuiditas yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku.

d. Liquidity risk

Liquidity risk is the risk that the Bank does not have sufficient

funds to meet its obligations (to pay to the lender or pay off its

debts at maturity). Liquidity risk can be minimized by a cash

flow planning and management of surplus funds the right to

continue to anticipate the needs and obligations in the future.

Management of liquidity and funding risk is supervised by

ALCO Committee. Liquidity risk policy is the responsibility of

management and ideally should be taken to ensure sufficient

liquidity to meet the needs of the Bank in accordance with

applicable regulations.

100

Page 328: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Ukuran utama yang digunakan oleh Bank untuk mengelola

risiko likuiditas adalah rasio aset lancar bersih terhadap

simpanan nasabah. Rasio aktiva lancar bersih dianggap

sebagai uang tunai dan kas pada aktiva lancar dikurangi

dengan simpanan dari bank (Giro pada Bank lain).

Untuk memantau tingkat risiko likuiditas Bank melakukan

analisis jatuh tempo aset dan kewajiban secara periodik.

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset

dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode pada

akhir tahun sampai pada jatuh tempo kontrak.

(Dalam jutaan rupiah)

The main measure used by the Bank for managing liquidity

risk is the ratio of net liquid assets to deposits. The ratio of net

current assets are considered as cash and cash current assets

minus deposits from banks (Current accounts with other

banks).

To monitor the level of liquidity risk The Bank conducts

analysis of the maturity of assets and liabilities on a periodic

basis.

The following table describes the analysis of the maturity of

assets and liabilities of the Bank are calculated based on the

remaining period at the end of the year until the maturity of

the contract.

(in millions Rupiah)

101

Page 329: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

e. Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan

adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistim, atau adanya

masalah eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

Tujuan Bank adalah untuk mengelola risiko operasional

sehingga dapat menghindari kerugian keuangan dan

reputasi Bank.

Adapun tanggung jawab untuk meminimalisir terjadinya

risiko operasional yang dapat mempengaruhi kegiatan

Bank, antara lain sebagai berikut:

- Penyesuaian dan pemisahan tugas serta otorisasi

transaksi bank

- Pemantauan operasional bank.

- Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

- Mengontrol seluruh dokumentasi dan prosedur bank

- Jika terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam

operasional bank akan dilakukan pelaporan dan

pengusulan tindakan perbaikan.

- Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai

terhadap risiko operasional. Memitigasi risiko yang

mungkin timbul.

e. Operational risk

Operational risk is the risk that is partly due to insufficient

or failed internal processes, human error, system failure,

or external problems affecting the operations of the bank.

Destination Bank is to manage operational risk so as to avoid

financial losses and reputation of the Bank.

The responsibility to minimize operational risks that could

adversely affect the Bank, among others, as follows:

- Adjustment and separation of duties as well as bank

transaction authorization

- Monitoring of bank operations.

- Do accordance with the legislation in force.

- Control the entire documentation and bank procedures

- If an error or failure in the operation of the bank will do

reporting and proposing remedial action.

- Conduct training and development of employees against

operational risks. Mitigating the risks that may arise.

102

Page 330: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko

Operasional berada pada posisi FAIR, pengelolaan Risiko

Operasional menjadi perhatian oleh Manajemen, dimana

dalam pengelolaannya dilakukan melalui beberapa cara

antara lain:

Quality Risk Management for Operational Risk in the position

of FAIR, the management of operational risk to the attention

of Management, where the management is done in several

ways, are as follows:

1. Secara rutin Komisaris melakukan pertemuan dengan

Direksi terkait dengan pengembangan perbankan serta

kondisi terakhir Bank. Pertemuan tersebut ditujukan

untuk memutus hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti

dan dibenahi.

2. Komisi melalui Komite Pemantau Risiko secara rutin

melakukan pertemuan dengan Unit Kerja Risk

Manajemen dalam rangka melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan manajemen risiko.

3. Secara Triwulanan Manajemen melakukan rapat Komite

Manajemen Risiko terkait dengan pembahasan Risiko

Operasional yang dihadapi oleh Bank serta pelaporan

Risk Profile Bank kepada Bank Indonesia.

4. Untuk melengkapi Kebijakan dan Standar Prosedur

Operasional Bank yang sudah ada, PT. Bank Sulteng

pada Triwulan IV tahun 2013 khususnya Divisi

Manajemen Risiko melakukan review SOP/BPP antara

lain: Bidang Kepatuhan, Kebijakan Umum Manajemen

Risiko Bank dan Laporan Profil Risiko Bank.

5. Dalam rangka mengidentifikasi kejadian yang berisiko,

Kantor Cabang melaporkan kejadian kejadian tersebut

dalam laporan LTKM dan LTKT.

6. Membentuk Anti Fraud Departement dalam rangka

memperkuat Sistem Pengendalian Intern, khususnya

untuk mengendalikan Fraud yang dilaksanakan oleh

Divisi Satuan Kerja Audit Intern.

7. Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian intern

dan upaya mencegah terjadinya fraud, Manajemen

melalui Divisi Satuan Kerja Audit Intern melaksanakan

sosialisasi strategi anti fraud kepada seluruh cabang

secara rutin.

8. Bank akan segera menerapkan PRC agar dapat

memitigasi risiko-risiko di tiap cabang secara maksimal.

9. Bank akan segera menerapkan LED agar dapat

menghitung semua kerugian yang timbul baik dari

kegiatan operasional bank maupun non operasional yang

dapat menimbulkan kerugian pada bank.

103

1. Routinely Commissioner held a meeting with the Board

of Directors related to the development of the banking

and the last condition of the Bank. The meeting is

intended to cut the things that need to be followed up

and addressed.

2. The Commission through the Risk Oversight Committee

began meeting regularly with the Risk Management

Working Unit in order to supervise the implementation

of risk management.

3. Quarterly Management Risk Management Committee

held a meeting related to the discussion of operational

risk faced by the Bank and reporting Risk Profile Bank to

Bank Indonesia.

4. To complete the Policies and Standard Operating

Procedures existing Bank, PT. Bank Central Sulawesi

in the fourth quarter of 2013 in particular the Risk

Management Division conducted a review SOP / BPP

among others: Sector Compliance, Risk Management

General Policy Bank and risk profile report.

5. In order to identify risk events, the Branch Office to

report the events in the report LTKM and LTKT.

6. Establish Anti Fraud Department in order to strengthen

the Internal Control System, in particular to control

conducted by the Fraud Division of the Internal Audit

Unit.

7. In order to strengthen internal control systems and

efforts to prevent fraud, through the Management

Division of the Internal Audit Unit to implement anti

fraud strategy socialization to all branches regularly.

8. The Bank will immediately apply the PRC in order to

mitigate the risks in each branch to the fullest.

9. The Bank will immediately apply the LED in order to

calculate all the losses arising from the operations of the

bank or non operational may cause harm to the bank.

Page 331: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

f. Risiko hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya

kelemahan aspek yuridis, yang disebabkan adanya tuntutan

hukum, tidak adanya peraturan perundang-undangan

yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak

dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan

yang tidak sempurna.

Risiko hukum mencakup

- Gugatan hukum

- Biaya kasus hukum

g. Risiko reputasi

Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh

adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan

usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Setiap

unit kerja secara proaktif melakukan self assessment dalam

mengidentifikasi dan melakukan analisa probabilitas

timbulnya risiko yang melekat pada unit kerjanya masing-

masing dan bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko

yang melekat pada setiap aktivitas unit tersebut.

h. Risiko Strategis

Risiko strategis merupakan risiko yang disebabkan adanya

penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat,

pengambilan keputusan yang tidak tepat atau kurang

responsifnya terhadap perubahan eksternal.

Risiko strategis mencakup

- Ketepatan kebijakan bidang perkreditan, treasury

maupun investasi.

- Kesesuaian realisasi diversifikasi produk baik kredit

maupun treasury

- Perbandingan realisasi dengan target pasar yang

ditetapkan.

f. legal risk

Legal risk is the risk caused by the weakness of the judicial

aspect, which is due to lawsuits, the absence of legislation that

support, or weakness such as noncompliance with the terms

of the engagement contract validity and binding of collateral

that is not perfect.

The legal risks include

- Lawsuit

- Cost of legal cases

g. reputation risk

Reputation risk is the risk caused by negative publicity related

to the business activities of the Bank or negative perceptions

of the Bank. Each unit is working proactively self assessment

in identifying and analyzing the probability of the emergence

of the risk inherent in each work unit and is responsible for

managing the risks inherent in any activity of that unit.

h. Strategic risk

Strategic risks are risks due to the determination and

implementation of a strategy that is not appropriate, improper

decisions or lack of responsiveness to external changes.

Strategic risks include

- Accuracy of policies on credit, treasury and investment.

- Suitability realization of diversified products both credit

and treasury

- Comparison of the realization of the defined target

market.

i. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan

karena tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko bank

yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lain yang berlaku.

104

i. Compliance risk

Compliance risk is the risk caused by not adhere to or

implement legislation and other rules. In practice, compliance

risks inherent in the bank’s risk related to legislation and other

rules.

Page 332: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Risiko kepatuhan mencakup

- Bidang perkreditan, meliputi batas maksimum pemberian

kredit, kualitas aset produktif dan penyisihan

penghapusan aset produktif.

- Bidang treasury dan investasi, meliputi penyertaan pada

bank atau LKBB.

- Perpajakan

- Kelembagaan dan pelaporan atau perjanjian.

- Pengenalan nasabah atau Know Your Customer (KYC).

31. MANAJEMEN MODAL

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk

mempertahankan posisi modal yang kuat untuk

mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan

investor, deposan, pelanggandan kepercayaan pasar. Dalam

pengelolaan permodalan. Bank mempertimbangkan faktor-

faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada

pemegang saham, menjaga keseimbangan antara

keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta

keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah

memenuhi semua syarat permodalan yang diwajibkan.

Rasio Penyediaan Modal Minimum

Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (Capital

Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap

aset tertimbang menurut risiko (Risk - Weighted Assets

[RWAj). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah

modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier

I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan

pada Entitas Anak. Rasio Kecukupan Modal pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut

(dalam jutaan Rupiah):

Compliance risk covers

- Field of lending, including lending limit, the quality of

earning assets and allowance for losses.

- Field of treasury and investments, including investments

in banks or NBFIs.

- Taxation

- Institutional and reporting or agreement.

- Introduction of the customer or Know Your Customer

(KYC).

31. CAPITAL MANAGEMENT

Bank capital management goal is to maintain a strong

capital position to support business growth and maintain

investor, depositor, pelanggandan market confidence. In

the management of capital. Banks consider factors such as:

optimal capital return to shareholders, maintaining a balance

between the higher returns with a gearing ratio as well as the

security provided by a healthy capital position.

On December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with

all the requirements of capital required.

Capital Adequacy Ratio

Liabilities Capital Adequacy Ratio (Capital Adequacy

Ratio [CAR]) is the ratio of capital to risk-weighted assets

(Risk - Weighted Assets [RWAj). Based on Bank Indonesia

regulations, the amount of capital to credit risk consist of core

capital ( “Tier I”) and supplementary capital ( “Tier II”) less

investments in subsidiaries. Capital adequacy ratio of the

dates December 31, 2015 and 2014 are as follows (in millions

of Rupiah):

105

Page 333: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

Kegiatan Alokasi modal didorong oleh optimalisasi

jumlah modal yang jumlahnya tergantung pada peraturan

perundang- undangan yang berlaku untuk memaksimalkan

laba atas risiko yang disesuaikan dengan modal dasar

yang digunakan dalam menentukan bagaimana modal

dialokasikan oleh Bankpada operasional atau kegiatan

tertentu. Kebijakan Bank yang berhubungan dengan

pengelolaan modal dan alokasi dana direview secara berkala

oleh Direksi.

Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi

kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan

mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia

yang dipimpin oleh Bank Indonesia.

Penerapan Bank atas risiko kredit, risiko pasar dan risiko

operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:

a. Risiko kredit

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.7/10/

DPNP tanggal 31 Maret 2005, Bank menggunakan Bank

menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko

kredit mulai 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran

Bank Indonesia No.l3/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011.

The capital allocation activities are driven by optimization

of the amount of capital which the amount depends on the

legislation applicable to maximize return on risk adjusted

capital base used in determining how capital is allocated by

Bankpada operations or activities. The Bank’s policy related

to capital management and allocation of funds is reviewed

periodically by the Board of Directors.

Since 2007, the Bank is required to meet the Basel II

framework in terms of capital of the Bank by following the

road map for the implementation of Basel II in Indonesia, led

by Bank Indonesia.

Implementation of the Bank on credit risk, market risk and

operational risk in the capital is as follows:

a. credit risk

In accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No.

7/10 / DPNP dated March 31, 2005, the Bank using the Bank

applies the standard approach to managing credit risk began

January 1, 2012 according to Bank Indonesia Circular Letter

No.l3 / 6 / DPNP dated 18 February 2011.

106

Page 334: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

b. Risiko operasional

Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan

pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran

Bank Indonesia No.ll/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009.

Berdasarkan Surat Edaran tersebut, beban modal untuk

risiko operasional sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata

pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir.

Bank Indonesia menganalisa modal dalam 2 (dua) tingkatan:

1. Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio

saham, saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan,

dan kepentingan non pengendali setelah dikurangi

goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya

sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal

tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan

kecukupan modal.

2. Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang

memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum

1,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Bank tidak memiliki modal tambahan lainnya yang

memenuhi kriteria modal tier 3 dalam Peraturan Bank

Indonesia yang Berbagai batasan diterapkan untuk unsur-

unsur dari modal dasar. Pengaruh pajak tangguhan telah

dikecualikan dalam menentukan jumlah laba ditahan

untuk modal tier 1, hanya 50 persen dari keuntungan

tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang termasuk

dalam modal tier 1, dan kualifikasi modal tier 2 tidak dapat

melebihi modal tier 1. Ada juga pembatasan pada jumlah

penurunan cadangan penurunan nilai - kolektif yang dapat

dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.

32. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 31

DESEMBER 2015, 2014, SERTA 1 JANUARI 2014

Beberapa akun pada laporan keuangan per 31 Desember

2014 dan 1 Januari 2014 disajikan kembali dan direklasifikasi

agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2015. Akun-akun yang

disajikan kembali dan direklasifikasi adalah sebagai berikut:

b. operational risk

For operational risk management The Bank applies the basic

indicator approach in accordance with the Bank Indonesia

Circular Letter No.ll / 3 / DPNP January 27, 2009. Based

on the Circular of the capital charge for operational risk by

5%, 10% and 15% of average gross revenue over the last three

years.

Bank Indonesia analyzing capital in two (2) levels:

1. Tier 1 capital consists of ordinary shares, share premium,

retained earnings, the difference in translation of

financial statements and non-controlling interests

after deducting goodwill and intangible assets and other

adjustments with respect to the items included in the

capital but are treated differently for the sake of adequacy

capital.

2. Tier 2 capital consists of subordinated loans eligible and

general reserve (maximum 1.25% of Risk Weighted

Assets (RWA).

Banks do not have the extra capital that meet criteria for tier

3 capital in Bank Indonesia Regulation Various limits are

applied to elements of the capital base. Effect of deferred taxes

have been excluded in determining the amount of retained

earnings for the tier 1 capital, only 50 percent of current year

profit before deferred tax are included in tier 1 capital and tier

2 qualifying capital can not exceed tier capital 1. There are

also restrictions on the amount of impairment impairment

allowance - a collective that can be included as part of tier 2

capital.

32. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS 31

DECEMBER 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014

Certain accounts in the financial statements as of December

31, 2014 and January 1, 2014 are restated and reclassified to

conform to the presentation of financial statements for the

year ended December 31, 2015. The accounts were restated

and reclassified are as follows:

107

Page 335: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

108

Page 336: Report 2015...Daftar Isi Table of Contents Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Vision, Missions, and Core Values Ikhtisar Keuangan Financial Highlight A. Sekilas Perusahaan (Sejarah Perusahaan

109