3
LAPORAN FORUM DISKUSI ILMIAH ARSITEKTUR Hari, Tanggal : Selasa, 03 Juni 2014 Tempat : Gedung A lantai 3 Peserta : 85 mahasiswa SUSUNAN ACARA: SAMBUTAN PEMBICARA 1. Mukhanif Yasin Yusuf Waktu : Jam 10:20-11:00 Materi : Kaum Difable masih minim perhatian. Banyak masyarakat yang kurang peduli dengan adanya kaum difabel. Padahal mereka sangat ingin berbaur dengan masyarakat. Bagaimana caranya pendidikan dapat memanusiakan manusia. Dalam artian bahwa pendidikan dapat diperoleh oleh siapa saja, termasuk kaum difabel, bukan membatasi mereka dengan tidak memberikan aksesbilitas bagi mereka serta bukan mengkotak-kotakan mereka dengan tempat yang berbeda atau tempat khusus. Bagaimana desain bangunan pendidikan atau apapun diciptakan untuk dapat digunakan oleh semua orang dan kalangan. Kita sekedar ada di dunia ini atau menjalani hidup secara penuh, bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain? Potensi pada setiap manusia adalah sebagai agent of change atau leader. Kaum difabel bukanlah kaum yang cacat karena setiap manusia di mata Tuhan itu sempurna, hanya saja berbeda kemampuannya. Problem untuk mengatasi masalah tersebut adalah kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat bagi kaum difabel, mindset yang keliru terhadap kaum difabel dan demunanisasi UGM saat ini telah mendirikan PPDI (Persatuan Penyandang Difabel Indonesia) dan berencana akan mengadakan pusat pelayanan bagi kaum difabel. UU NO. 11 tahun 2009 menyatakan bahwa kaum difabel adalah sumber masalah sosial dan disetarakan oleh kaum

Report an Architectural Learning in Universal Design

Embed Size (px)

DESCRIPTION

universal design in architecture

Citation preview

LAPORAN FORUM DISKUSI ILMIAH ARSITEKTUR

Hari, Tanggal: Selasa, 03 Juni 2014Tempat: Gedung A lantai 3Peserta: 85 mahasiswa

SUSUNAN ACARA:SAMBUTANPEMBICARA 1. Mukhanif Yasin YusufWaktu:Jam 10:20-11:00Materi: Kaum Difable masih minim perhatian. Banyak masyarakat yang kurang peduli dengan adanya kaum difabel. Padahal mereka sangat ingin berbaur dengan masyarakat. Bagaimana caranya pendidikan dapat memanusiakan manusia. Dalam artian bahwa pendidikan dapat diperoleh oleh siapa saja, termasuk kaum difabel, bukan membatasi mereka dengan tidak memberikan aksesbilitas bagi mereka serta bukan mengkotak-kotakan mereka dengan tempat yang berbeda atau tempat khusus. Bagaimana desain bangunan pendidikan atau apapun diciptakan untuk dapat digunakan oleh semua orang dan kalangan. Kita sekedar ada di dunia ini atau menjalani hidup secara penuh, bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain? Potensi pada setiap manusia adalah sebagai agent of change atau leader. Kaum difabel bukanlah kaum yang cacat karena setiap manusia di mata Tuhan itu sempurna, hanya saja berbeda kemampuannya. Problem untuk mengatasi masalah tersebut adalah kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat bagi kaum difabel, mindset yang keliru terhadap kaum difabel dan demunanisasi UGM saat ini telah mendirikan PPDI (Persatuan Penyandang Difabel Indonesia) dan berencana akan mengadakan pusat pelayanan bagi kaum difabel. UU NO. 11 tahun 2009 menyatakan bahwa kaum difabel adalah sumber masalah sosial dan disetarakan oleh kaum gelandangan. Ini cukup memperoleh penentangan dari berbagai pihak. Tantangan mahasiswa saat ini untuk mewujudkan kepesulian terhadap difabel yaitu :1. rekonstruksi dan restrukturisasi yaitu perubahan mindset2. Inklusi yaitu sebagai kreator dan inivator3. Partisispasi terhadap difavel ditingkatkan

PEMBICARA 2. Bapak Suryandaru, SS, SHWaktu:Jam 11:00-11:15Materi: Disabel atau Difabel adalah sebuah perbedaan kemampuan, bukanlah seorang penyandang cacat Dalam Rapperda di Jawa Tengah bahwa semua bangunan di Jawa Tengah harus menerapkan aksesibilitas

PEMBICARA 3. Eriawan PrabowoWaktu:Jam 11:15-11:30Materi: Mengenai kajian konsep universal desain pada bangunan dekanat Fakultas Teknik Undip. Bahwa, Bagunan tersebut sangat tidak aksesibel bagi penyandang kaum difabel, berkaitan dengan ketinggian rem dsb. Mengulas sedikit mengenai konsep halte yang universal desain sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan, baik anak kecil, remaja, dewasa bahkan orang tua serta kakek nenek.

SESI TANYA JAWABPertanyaan 1.Oleh Nur Aini Dwi Andini. Mahasiwa 2011.Untuk Bapak SuryandaruPada salah satu bangunan yang terletak id daerah Bekasi, telah menerapkan salah satu konsep UD yaitu, dengan adanya lift pada bangunan tersebut, Namun Lift tersebut tidak digunakan. Bagaimana caranya supaya semua orang atau kaum penyandang difabel menggunakan lift tersebut?

Pertanyaan 2.Oleh Aisyah Nur Hidayah. Mahasiwa 2011.Untuk Mas Mukhanif Y.YBagaimana suka dukanya mas dalam pertama kali mendirikan PPDI (Persatuan Penyandang Difabel Indonesia? Karena biasanya dalam pencetus awal selalu menuai pro-kontra oleh masyarakat. Lalu apa saja kegiatan yang dilakukan oleh komunitas tersebut? Menanggapi UU NO. 11 tahun 2009 menyatakan bahwa kaum difabel adalah sumber masalah sosial dan disetarakan oleh kaum gelandangan. Ini cukup memperoleh penentangan dari berbagai pihak. Apakah ada solusi dan protes dari masayarakat? Karena inisalah satu kesalahan dalam aturan yang cukup fatal.Oleh Wastu Wedha K. Mahasiwa 2011.Untuk Bapak Suryandaru Bagaimana caranya menyuarakan aspirasi para penyandang difabel kepada instansi mengenai kesalahan atau kekurangan aksesbilitas pada sebuah bangunan atau peraturan?