Reportase dan WawancaraWorkshop Jurnalistik Mahasiswa Se Bandung Raya1-2 Agustus 2009

REPORTASEPONDASI Reportase adalah pondasi dalam tugas jurnalistik

REPORTASE = report Sebagai sebuah laporan ia harus lengkap dan bisa menangkap beragam fakta yang hidup. Bahkan ia juga bisa merekonstruksi, fakta-fakta

Reportase Reportase beda dengan wawancara.Mengandalkan panca indera dalam menangkap berbagai fakta yang akan memperkaya informasi yang disajikan

WawancaraWawancara menjadi alat mengali faktaAlat untuk mengali lebih dalam fakta.Alat memperkaya informasi, dan membingkai fakta yang disajika

Reportase bagusFaktual dan akurat Hal baru yang membuka mata pembaca dan bisa dipertanggungjawabkanDiskriptif dan hidup Penulis memakai seluruh kemampuan inderawi untuk merekonstruksi situasi, kondisi agar pembaca seperti ada di lokasi dan menangkap langsung

Apa yang harus disiapkanTentukan Topik atau ideSenjatai diri dengan riset ide yang akan direportase.Inventarisir masalah Siapa saja yang wajib ditanya, nara sumberTempat untuk wawancaraHanya 20 persen

Cek list masalah TopikKondisi lokasi (geografis, fisik)BudayaTokoh

Hanya Alat bantu Tape recorderBuku catetan dan pulpenOutline pertanyaan. Ponsel Kamera

Just Tips Reportase dulu, baru kontak sumber lokalHubungi sumber resmi, setelah data lebih lengkapRajin verifikasi data dengan lapanganKenali bahasa, budaya, hingga joke joke masyarakat local.

WawancaraBingkai dan urat nadiReportase bagus, butuh 90 persen wawancara.

Jenis Informasi on the record -> dapat ditulisoff the record -> tidak dapat ditulisback ground -> dapat ditulis tapi tidak disebutkan narasumbernya.

Wawancara bagusDisiapkan matang, riset 70 persenPaham persoalan, Kritis dan mengali

Penting sebelum bertindakJangan pergi perang dengan tangan kosong. Kondisi psikologis sumber.Reportase sebelum wawancara

Penting sebelum bertindaktujuan dan latar belakang wawancaramengapa ia dipilih sebagai narasumberhubungan yang baik tetap dijaga -> bila narasumber menolak untuk diwawancarai.

Penting Sebelum Bertindakwaktunya cukup, tempatnya tertutup (terutama bagi wartawan lain), narasumbernya cocok atau berkompeten untuk di wawancara tema tersebut.

Riset PrawawancaraHasil reportase ditambah pustaka. Detail nara sumber (siapa, kebiasaan dan kompetensi)Detail masalah :bikin outline pertanyaanSiap mental. Banyak hal tak terduga dalam wawancara: Anda yang tertekan dan demam panggung atau disetir narasumber,

Karakteristik narasumberpublicity seeker (pencari publisitas) maka si wartawan tidak perlu repot-repot mencarinya. publicity shy (ogah publisitas) maka wartawan mesti punya kiat dan antisipasi tertentu agar wawancaranya berhasil.

Tehnik WawancaraEkplorasi Teknik ini efektif diterapkan pada tahap awal penggalian bahan. Pada level ini bisa menggunakan modal, outline, riset, background. Tujuan wawancara ini menggali bahan seluas mungkin, bahan mengantar pada ekslorasi lebih lanjut.

Tehnik WawancaraKonfrontasiTeknik ini digunakan jika informasi yang kita miliki sudah lebih dalam. Prinsip yang digunakan pada teknik ini, reporter sudah memegang sebagian informasi, dan narasumber diminta memberikan sisanya. yang merugikan sumber.

Tehnik WawancaraKonfirmasi teknik ini dasar dan wajibCocok untuk menjunjung prisip Cover Both SidesDigunakan bila reporter telah memiliki cukup bahan ditangannya. Wajib bagi berita skandal dan pemberitaan yang merugikan sumber.

Just TipsKreatif dan banyak akalTabah dan tekun.Jangan mengurui dan biarkan sumber berbicara sebanyaknya.Jangan sungkan untuk menggertak dengan informasi terbatas yang dimiliki.Jangan mengibul

Mata Rantai Kerja JurnalisNews Gathering pengumpulan bahan berita atau peliputan. Teknik reportase: wawancara, studi literatur, pengamatan langsung.

News Production penulisan berita, naskah, penentuan posisi berita, editing dan lain-lain hingga penyajian berita

Sekian , Terima kasih

***********************