109
REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA AJMAL ZAHEER AHMAD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Abdul Haris Maulana NIM: 1112051000078 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H/2017M

REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN

KARYA AJMAL ZAHEER AHMAD

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Abdul Haris Maulana

NIM: 1112051000078

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H/2017M

Page 2: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM

JINN KARYA AJMAL ZAHEER AHMAD

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)

Oleh

Abdul Haris Maulana

NIM: 1112051000078

Di Bawah Bimbingan

Fita Fathurokhmah, M.Si

NIP: 198306102009122001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 3: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau
Page 4: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau
Page 5: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

i

ABSTRAK

Abdul Haris Maulana, 1112051000078, Representasi Nilai KeIslamanan

dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad, di Bawah Bimbingan Fita

Fathurokhmah, M.Si.

Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat berpengaruh bagi

kehidupan manusia. Film merepresentasikan berbagai pesan, baik pada moral,

kemanusiaan, sosial, politik, ekonomi serta budaya. Film Jinn merupakan sebuah

film Hollywood bergenre thriller horror yang berdasarkan kisah dari legenda Islam

tentang sosok jin yang ada di dalam kehidupan manusia. Film Jinn ini

menggambarkan Shawn dan istrinya Jasmine yang kehidupannya diganggu oleh

makhluk ghaib yakni jin. Film thriller horror ini berbeda dengan film horor-horor

Hollywood lainnya, pasalnya film-film Hollywood lain yang selama ini ada hanya

mengedepankan cerita horror yang begitu menakutkan untuk ditonton, sedangkan

film Jinn menampilkan nilai keislaman didalamnya.

Pertanyaan penelitian ini adalah bagimana makna denotasi, konotasi dan

mitos yang ada dalam film Jinn karya Ajmal Zaheer Ahmad? Bagaimana

penggambaran nilai keislaman seperti aqidah, syariat dan akhlak direpresentasikan

dalam cerita pengantar dan cerita inti dalam film Jinn karya Ajmal Zaheer

Ahmad?

Metodologi penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme dan

pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode

yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan

data dengan melakukan teknik observasi yaitu berupa pengamatan dan pencatatan

dengan cara menonton dan mengamati dialog dan adegan dalam film Jinn

kemudian mencatat dan menganalisanya. Penulis juga melakukan teknik

dokumentasi berupa pengumpulan dokumen-dokumen berupa film Jiin, serta

referensi dari artikel, surat kabar, dll yang berkaitan dengan penulisan ini.

Penelitian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall dan konsep

semiotika Roland Barthes. Menurut Stuart Hall representasi merupakan

perwakilan yang menghubungkan makna dan bahasa. Representasi dapat

berwujud gambar, kata, cerita yang mewakili ide, emosi fakta dan sebagainya.

Barthes menjelaskan signifikasi tahap pertama merupakan hubungan penanda dan

petanda yang disebut sebagai denotasi, kemudian konotasi adalah istilah untuk

menunjukkan signifikasi tahap kedua, pada signifikasi tahap kedua yang

berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos.

Hasil penulisan mengacu kepada representasi nilai keislaman yang

disampaikan melalui tokoh-tokoh pemeran dalam sebuah dialog, perilaku,

karakter dan kejadian dalam film Jinn. Penulis menemukan bahwa film ini

menggambarkan bagaimana nilai keislaman yang berupa nilai aqidah, nilai

syariat, nilai akhlak. Nilai aqidah digambarkan dalam halnya adegan ketika

mempercayai adanya makhluk ghaib, nilai syariat dalam halnya tidak

menyekutukan Allah dan melakukan nilai ibadah dengan membaca Al-Quran dan

nilai akhlak dalam halnya berbuat bohong.

Keyword: Semiotika, Representasi, Film, Nilai KeIslaman, Jinn

Page 6: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga memberikan kekuatan

dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan hambatan dalam penyelesaian

skripsi ini. Dengan segala usaha, dan doa, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, orang yang begitu mencintai kita sehingga

diakhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita umatnya.

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menyadari banyak terdapat

kesalahan, kekurangan dan keterbatasan ilmu yang peneliti miliki. Karena tanpa

adanya semangat, doa dan bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ini semua berkat arahan, bantuan,

petunjuk serta motivasi yang diberikan kepada peneliti. Untuk itu peneliti ingin

mengucapkan terimakasih dan penghargaan tersebut diajukan kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta Suparto, M.Ed, Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Page 7: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

iii

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M.Ag selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fita Fathurrokhmah, M.Si, sebagai sekretaris jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus sebagai dosen pembimbing,

yang telah meluangkan waktunya untuk mendiskusikan penelitian ini dan

terimakasih atas masukan yang diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

3. Umi Musyarofah, MA sebagai Dosen Penasehat Akademik.

4. Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

5. Orang Tua penulis, Bapak H. Bachtiar dan Ibu Linda Julita serta nenek

tercinta Ibu H. Danimar yang dengan tulus ikhlas merawat dan mendidik

penuh rasa kasih sayang, memberikan pengorbanan yang tidak terhitung

nilainya dan senantiasa mendoakan penulis dalam menempuh perjalanan

hidup ini.

6. Kakak-kakak tercinta, Muhammad Ihsan S.Th.I, Siti Chairiyah S.E. dan

Putri Lenggogeni S.Psi semoga selalu menjadi anak-anak yang

membanggakan kedua orang tua kita, Amin.

7. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 8: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

iv

Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan

yang baik dari-Nya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Abdul Haris Maulana

Page 9: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….......1

A. Latar Belakang Masalah .. ………………………………………………….1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .. …………………………………………..6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . …………………………………………...7

D. Metodologi Penelitian .................................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………. 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 15

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP ................... 16

A. Semiotika Roland Barthes .......................................................................... 16

1. Pengertian Semiotika ……………………………………………16

2. Konsep Semiotika Roland Barthes ………………………………17

B. Teori Representasi Stuart Hall .................................................................. 21

C. Konsep Nilai Keislaman …………………………………………………24

D. Tinjauan Tentang Film .............................................................................. 27

Page 10: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

vi

1. Sejarah Film .................................................................................. 28

2. Jenis-Jenis Film ............................................................................. 31

3. Unsur Pembentukan Film .............................................................. 32

4. Teknik Pengambilan Gambar ........................................................ 33

BAB III GAMBARAN UMUM FILM JINN .................................................... 38

A. Sekilas Tentang Film Jinn ......................................................................... 38

B. Sinopsis Film Jinn ..................................................................................... 39

C. Profil Produser Film Jinn .......................................................................... 42

D. Profil Sutradara Film Jinn ......................................................................... 43

E. Pemain Film Jinn ...................................................................................... 44

1. Ray Park ........................................................................................ 44

2. Serinda Swan ................................................................................. 45

3. Dominic Rains ............................................................................... 46

4. William Atherton .......................................................................... 48

5. Faran Tahir .................................................................................... 49

F. Tim Produksi Film Jinn ............................................................................. 50

BAB IV TEMUAN ANALISIS DATA ........................................................ 52

A. Analisis Semiotika Film Jinn

1. Scene 1 .......................................................................................... 52

2. Scene 2 .......................................................................................... 56

3. Scene 3 .......................................................................................... 63

4. Scene 4 .......................................................................................... 68

Page 11: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

vii

5. Scene 5 .......................................................................................... 71

6. Scene 6 .......................................................................................... 78

B. Representasi Makna dalam Film Jinn ....................................................... 83

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 90

A. Kesimpulan ............................................................................................... 90

B. Kritik dan Saran ........................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 93

LAMPIRAN ......................................................................................................... 95

Page 12: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Scene 1 ................................................................................................ 53

Tabel 4.2 : Scene 2 ................................................................................................ 57

Tabel 4.3 : Scene 3 ................................................................................................ 64

Tabel 4.4 : Scene 4 ................................................................................................ 68

Tabel 4.5 : Scene 5 ................................................................................................ 72

Tabel 4.6 : Scene 6 ................................................................................................ 78

Page 13: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Foto Benjamin Dresser .................................................................... 42

Gambar 3.2 : Foto Ajmal Zaheer Ahmad.............................................................. 43

Gambar 3.3 : Foto Ray Park .................................................................................. 44

Gambar 3.4 : Foto Serinda Swan .......................................................................... 45

Gambar 3.5 : Foto Dominic Rains ........................................................................ 46

Gambar 3.6 : Foto William Atherton .................................................................... 48

Gambar 3.7 : Foto Faran Tahir .............................................................................. 49

Gambar 3.8 : Foto Cover Film Jinn ...................................................................... 50

Page 14: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai macam

hal. Salah satu media massa yang sekarang ini semakin diminati oleh khalayak

ialah film, film bisa disebut sebagai medium komunikasi yang ampuh, bukan

hanya sebagai hiburan saja akan tetapi juga sesuatu yang dapat mendidik.1

Beragam jenis film menjadi daya tarik penonton dalam memperoleh hiburan,

yang mana para penonton dimanjakan dengan berbagai macam jenis film yang

hadir, salah satunya seperti horor, religi, komedi dan banyak macam lainnya.

Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

berdasarkan kisah nyata. Jika pengaruh negatif yang diarahkan kepada

khalayak maka akan terjadi penilaian yang tidak berimbang karena film

merepresentasikan berbagai pesan, baik pada moral, kemanusiaan, sosial,

politik, ekonomi serta budaya.

Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat berpengaruh

bagi kehidupan manusia. Kerjanya ibarat seperti jarum hipodermik atau peluru

yang banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, dimana kegiatan

mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikkan obat yang

dapat langsung merasuk kedalam jiwa penerima pesan.2

1 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Cipta Aditya Bakti,

2003) h.207. 2 Morissan, Media Penyiaran:Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang: Ramdina

Prakarsa, 2005) h.12.

Page 15: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

2

Pada tahun 2014 tepatnya tanggal 14 April 2014 perfilman Amerika

yang dikenal dengan film Hollywood meluncurkan sebuah film yang bergenre

horror thriller yang berjudul Jinn. Film ini disutradarai oleh Ajmal Zaheer

Ahmad dan dibintangi oleh Ray Park, Serinda Swan, Dominic Rains dan

Faran Tahir. Jinn merupakan sebuah film yang berdasarkan kisah dari legenda

Islam tentang sosok jin di dalam kehidupan manusia yang dibuat dengan

menerobos ke bioskop dunia, melalui sebuah perusahaan produksi di Detroit

telah menyajikan film thriller berbasis Islam pertama.3

Film Jinn ini bercerita tentang kisah seorang muslim bernama Shawn

Walker (Dominic Rains) yang bekerja sebagai desainer otomotif. Shawn telah

memiliki istri yang cantik bernama Jasmine (Serinda Swan). Suatu ketika

Shawn mendapatkan mimpi-mimpi yang aneh, ia mendapatkan pesan lewat

mimpinya bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa dirinya karena sebuah

kutukan dari generasi sebelum Shawn. Awalnya Shawn tidak menanggapi hal

itu dengan serius tapi lama kelamaan pesan tersebut menjadi nyata dan

hidupnya mulai terganggu dengan sesuatu yang aneh. Sebuah kebenaran

akhirnya terungkap bahwa selama ini generasi sebelum Shawn terkena

kutukan dari jin yang jahat, yang mencoba memburu Shawn dan keluarganya.

Hadirnya film Jinn ini dalam industri perfilman adalah tanda bahwa

semakin banyak muslim di industri film Amerika yang siap untuk

memperkenalkan kepada penonton sebuah cerita dari tradisi dan budaya

mereka, bahkan dalam bentuk film horor yang menampilkan makhluk

3 “Jinn cerita rakyat Islam merambah sinema” Artikel diakses pada tanggal 16 Oktober 2016

dari http://www.antiliberalnews.com/2014/04/13/jinn-cerita-rakyat-islam-merambah-sinema/

Page 16: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

3

supranatural dari Islam dan cerita rakyat Arab.4 Terlihat dengan mata

telanjang dan tinggal di dimensi lain, jin muncul di beberapa ayat dalam Al-

Quran. Bahkan ada surat di Al-Quran menamai mereka, yakni surat Al-Jinn,

dan referensi lainnya menggambarkan bagaimana beberapa makhluk tersebut

meninggalkan keyakinan mereka yang biasa disebut Jin kafir dan ada yang

menerima Ketuhanan yang Maha Esa Allah Swt yang biasa disebut Jin

muslim, yang menggambarkan bahwasanya ada jin yang baik dan Jin yang

jahat.

Dalam website themystica.org menuliskan bahwa seperti layaknya

orang, jin bisa menjadi Muslim atau non-Muslim, tetapi karena mereka

dilahirkan dari api dan memiliki kepribadian yang berapi-api, Jin non-Muslim

membentuk sebagian besar dari tentara jin yang paling terkenal yaitu iblis atau

setan.5 Menggambarkan tentang pengetahuan Islam, narator mengatakan pada

awalnya, ada tiga jenis makhluk yang diciptakan, manusia terbuat dari tanah,

malaikat terbuat dari cahaya, dan ketiga jin yang terbuat dari api.

Dalam film Jinn ini sang sutradara Ajmal Zaheer Ahmad ingin

mencakup persamaan dalam semua agama tentang jin, ia berpendapat bahwa

tema tentang agama bukanlah suatu kebetulan, ini merupakan kesempatan

yang baik untuk menunjukkan bahwa kita memiliki lebih banyak kesamaan

daripada perbedaan diantara kita semua umat manusia yang berbeda-beda

agama. Semua yang mengenai sosok jin ini sudah ada lama dari dahulu kala

4“Film Jinn ini bukan film horor pertama yang dibuat oleh seorang Muslim Amerika” artikel

diakses pada 18 Oktober 2016 dari http://www.huffingtonpost.com/2014/04/12/jinn-horror-

movie_n_5128470.html 5“Jin muslim dan Jin non muslim” artikel diakses pada 18 Oktober 2016 dari

http://www.huffingtonpost.com/2014/04/12/jinn-horror-movie_n_5128470.html

Page 17: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

4

pada awal kehidupan manusia ini dimulai, dan kita dapat menemukan ini

melalui semua agama yang berbeda.6 Pada film ini memberikan gambaran

nilai keislaman dalam aspek spiritual, cara adat kebiasaan dalam kehidupan.

Dibalik genre thriller horror yang ada di film ini tersimpan nilai keislaman

serta makna kehidupan di dalamnya, film ini menjadi menarik karena sisi-sisi

keagamaan ditampilkan dalam sebuah film yang tak biasa melalui sebuah film

thriller horror, menjadikan penyampaian makna dari film Jinn ini lebih

menarik untuk ditonton.

Semiotika atau semiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tanda

(Sign). Dalam kehidupan sehari-hari tanda muncul dalam bentuk yang

beraneka ragam, bisa berwujud simbol, lambang, kode, ikon, isyarat atau

sinyal. Film merupakan kajian yang sangat relevan bagi analisis semiotika.

Film dibangun dengan tanda-tanda yang bekerja sama dengan baik untuk

mencapai efek yang diinginkan. Rangkaian dalam film menciptakan imaji

dengan tanda-tanda ikonis yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.

Memang ciri gambar-gambar film adalah persamaannya dengan realitas yang

ditunjuknya. Gambar yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas

yang dinotasikannya.

Film thriller horror ini merupakan film yang berbeda dengan film

thriller horror yang lainnya, karena film-film thriller horror lain lebih

mengedepankan sesuatu yang tidak masuk di akal atau di luar nalar akal

pikiran manusia tidak ada pesan yang disampaikan hanya sebatas hiburan

6 “Jinn merupakan sesuatu yang ada didalam kepercayaan semua agama” artikel di akses pada

tanggal 18 Oktober 2016 dari http://www.huffingtonpost.com/2014/04/12/jinn-horror-movie_n_5128470.html

Page 18: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

5

untuk ditonton saja, sedangkan film Jinn ini mengangkat nilai keagamaannya

dalam menghadapi makhluk supranatural yang dijadikan nilai keIslaman di

dalamnya.

Semiotika Roland Barthes melontarkan konsep tentang denotasi dan

konotasi sebagai kunci dari analisisnya, Barthes menyempurnakan semiologi

pada tingkat konotatif. Barthes melihat aspek lain dari penandaan yaitu

“mitos” yang menandai suatu masyarakat. Denotasi merupakan makna tingkat

pertama yang bersifat obyektif yang dapat diberikan terhadap lambang-

lambang yang ada di tingkatan pertama, sedangkan konotasi adalah makna-

makna yang dapat diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu pada

nilai-nilai budaya yang karenanya berada pada tingkatan kedua, dan mitos

menurut Barthes bukan seperti mitos pada umumnya, ia menguraikan bahwa

mitos dalam pengertian khusus ini merupakan perkembangan dari konotasi,

yakni konotasi yang sudah terbentuk lama di masyarakat itulah mitos.7

Berdasarkan latar belakang film di atas, penulis tertarik melakukan

penelitian lebih mendalam untuk menemukan makna yang ada pada film Jinn

ini dan penting diteliti karena film ini mempunyai nilai keagamaan, maka

penulis tertarik mengangkat judul Representasi Nilai Keislaman dalam Film

Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad.

7 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.263

Page 19: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas agar pembahasan terfokus pada satu

permasalahan sehingga tidak terlalu meluas, penulis membatasi kajian ini

pada scene-scene serta teks atau dialog cerita antar tokoh yang bersifat

nilai keIslaman dalam sebuah cerita horor dalam film “Jinn” dengan

menggunakan analisis semiotik Roland Barthes.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah:

a. Bagaimana penggambaran nilai keislaman seperti aqidah, syariat

dan akhlak direpresentasikan dalam cerita pengantar dan cerita inti

dalam film Jinn karya Ajmal Zaheer Ahmad?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari

penelitiannya ialah:

a. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos pada film

Jinn karya Ajmal Zaheer berdasarkan analisis semiotik Roland

Barthes.

b. Untuk mengetahui representasikan nilai keislaman seperti apa yang

digambarkan pada cerita pengantar dan cerita inti pada film Jinn

Page 20: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

7

karya Ajmal Zaheer Ahmad berdasarkan analisis semiotik Roland

Barthes.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitiannya adalah :

1. Manfaat Akademis

Dalam penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi

ilmiah dalam kajian semiotika Roland Barthes yang terkandung di

dalam film “Jinn”. Serta sumbangan bagi pengembangan kemampuan

keilmuan serta wawasan khususnya dalam hal Ilmu Komunikasi,

khususnya di bidang semiotika.

2. Manfaat Praktis

Dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan

informasi dan kontribusi bagi praktisi media komunikasi terutama

praktisi film dalam menelaah atau mengkaji film melalui metode

penelitian analisis semiotik. Penelitian ini untuk memberikan masukan

dan menambah wawasan bagi para teoritis, praktisi film dan pemikir

dakwah melalui sebuah film dalam mengemas nilai-nilai kebaikan

yang berhubungan erat dengan nilai keagamaan yang menjadikan

sebuah kajian yang menarik.

Page 21: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

8

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan suatu pola atau model tentang bagaimana

sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-

bagian berfungsi (perilaku yang ada didalamnya ada konteks khusus atau

dimensi waktu). Harmon mendefinisikan paradigma sebagai cara

mendasar untuk mempersepsi, berfikir, menilai dan melakukan nilai yang

berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas.8

Paradigma penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, yang

memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik atau utuh,

kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif

(reciprocal). Penelitian pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah

adalah objek yang tidak dimanipulasi oleh penulis dan kehadiran penulis

tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.9

2. Pendekatan Penelitian

Dalam pendekatan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilalui dengan proses analisis

deskriptif kualitatif. Analisis ini merupakan upaya yang dilakukan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data kemudian memilah-milahnya untuk

menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

8 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h.49

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta. 2009), h.8

Page 22: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

9

menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan

memutuskan apa yang bisa diceritakan kepada orang lain.10

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya

dengan menggunakan data empiris yang bertujuan mengembangkan

pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan

konteks yang relevan, menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

11

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

semiotika model Roland Barthes. Dalam konsep Roland Barthes, tingkatan

makna terbagi menjadi tiga yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Denotasi

adalah penafsiran lambang-lambang makna terhadap realitas objek.

Kemudian konotasi adalah pemaknaaan yang dibangun atas sistem lain

yang telah ada. Pemaknaan ini bersifat subjektif, tentunya terkait dengan

nilai-nilai budaya yang terdapat dalam persepsi masing-masing subjek, dan

terakhir mitos merupakan suatu pemaknaan tataran kedua. Mitos adalah

rujukan bersifat kultural atau bersumber dari budaya yang ada, mitos

berfungsi sebagai deformasi dari lambang yang kemudian menghadirkan

10

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007),

h.248. 11

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , h.5

Page 23: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

10

makna-makna tertentu dengan berpijak pada nilai-nilai sejarah dan budaya

masyarakat.12

Semiotika model Roland Barthes ini dikenal dengan (order of

signification) mencakup denotasi (apa yang kita lihat) dan konotasi (apa

yang sebenarnya terjadi, dikaitkan dengan mitos, norma-norma, dll).

Penulis menggunakan semiotika model Roland Barthes karena melihat

aspek yang sama dengan yang ada di film Jinn, bagaimana terdapat tanda

yang bisa dikaitkan dengan makna konotasi yaitu makna yang dapat

diberikan lambang-lambang dengan mengacu kepada nilai-nilai budaya

(second order) dan adanya mitos yaitu rujukan bersifat kultural atau

bersumber dari budaya yang ada dalam film Jinn. Banyak sekali

penandaan suatu masyarakat menggunakan makna konotasi yang akhirnya

tanda inilah yang diyakini yang kemudian berkembang sebagai makna

denotasi.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah film “Jinn” karya Ajmal Zaheer

Ahmad, sedangkan objek penelitiannya ialah potongan gambar dan cerita

dialog yang terdapat dalam film “Jinn” yang berkaitan dengan nilai

keislaman.

12

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.262

Page 24: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

11

5. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu:

a. Data primer, yakni data yang berupa dokumen elektronik

diperoleh file berbentuk video film “Jinn”, kemudian dipilh

gambar dari adegan-adegan yang berkaitan dengan penelitian.

b. Data sekunder, yakni data yang diperoleh dari literatur yang

mendukung data primer seperti buku, artikel, internet, dan

literatur-literatur yang ada hubungannya dengan materi

penelitian.

6. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipakai ada dua yaitu:

a. Observasi

Observasi ini bersifat observasi non partisipan, dalam hal ini

penulis hanya bertindak sebagai penonton saja secara terpisah

berkedudukan sebagai pengamat yakni dilakukan dengan cara

mengamati setiap scene dan dialog yang ada di film Jinn

tersebut, kemudian penulis mencatat, memilih serta

menganalisis sesuai dengan model penelitian yang digunakan

dengan mengambil bagian-bagian yang merupakan inti

permasalahan yang penulis fokuskan.

b. Dokumentasi

Page 25: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

12

Berupa dokumen pendukung yang tertulis seperti resensi

literatur film dari Internet maupun media yang lainnya serta

penggunaan beberapa buku yang relevan dengan penelitian.

7. Teknik Analisis Data

Setelah data primer dan data sekunder terkumpul, kemudian teknik

analisis data diklasifikasikan sebagai berikut:13

a. Reduksi Data: diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan

cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi.

b. Paparan Data: tahapan penting yang kedua dari kegiatan

analisis adalah penyajian data, penyajian data ialah sekumpulan

informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambil tindakan. Dengan melihat

penyajian maka akan dapat memahami apa yang sedang terjadi

dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau

mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat

dari penyajian-penyajian tersebut.

13

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas

Indonesia, 1992), h. 16-19.

Page 26: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

13

c. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi): kegiatan analisis ketiga

yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan

dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kemudian,

dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis

semiotik Roland Barthes. Dimana Rolland mengembangkan

semiotik menjadi denotasi, konotasi dan mitos.

8. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu: Penelitian ini dilakukan dari Oktober 2016 sampai Desember

2016 dan penulisan .dilakukan dari Desember 2016 sampai Maret

2017.

Tempat: penelitian ini banyak dikerjakan di perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

F. Tinjauan Pustaka

Penulis telah melakukan tinjauan pustaka pada penelitian-penelitian

sebelumnya, penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang

penulis buat. Adapun beberapa judul penelitian yang penulis dapatkan ialah

sebagai berikut:

“Representasi Makna Birrul Walidain Dalam Film Ada Surga

Dirumahmu” oleh Faiz Febryan Hafara mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan

Page 27: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

14

Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta , 2015. Skripsi tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini

dalam teori yang digunakan yakni Teori Semiotik Roland Barthes, sedangkan

perbedaanya terletak di Subjek Penelitiannya dan teknik analisis data. Faiz

Febryan membahas film “Ada Surga Dirumahmu” dengan teknik analisis data

wawancara, sedangkan penulis membahas film “Jinn” dengan tidak ada

wawancara dalam teknik analisis data penulis. Serta kesimpulan dari skripsi

Faiz Febryan berdasarkan makana birrul walidain ialah seorang anak yang

begitu mencintai kedua orang tuanya untuk menggapai kesuksesannya dari

ridho dan restu orangtuanya dan menghindari dia dari murkanya Allah karena

murka orangtua

“Representasi Islam Dalam Film PK” oleh Nurleli mahasiswa Fakultas

Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta , 2015. Skripsi ini memiliki persamaan yaitu

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis

sedangkan perbedaannya ialah pada metodelogi dimana skripsi ini

menggunakan Teori Semiotik Charles sanders Peirce. Serta kesimpulan dari

skripsi Nurleli ialah cerita dalam filmnya menggambarkan ketauhitan dan

ajaran-ajaran dalam agama Islam seperti larangan meminum alkohol bagi

seorang muslim, poligami bagi seorang muslim, seorang lelaki muslim harus

menghargai perempuan.

Page 28: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

15

G. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini penulis membahas lima bab dan masing-masing bab

terdiri dari :

BAB I: Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan kepustakaan dan

sistematika penulisan.

BAB II: Landasan Teoritis dan Kerangka Konsep, menjelaskan

tentang semiotika, konsep semiotika Rolland Barthes,

Representasi Stuart Hall, Konsep nilai keislaman serta

membahas mengenai pengertian film, sejarah film,

karakteristik film, jenis film, unsur pembentukan film,

teknik pengambilan gambar.

BAB III: Gambaran umum tentang film Jinn, sinopsis film Jinn,

biografi Produser film Jinn, biografi sutradara film Jinn,

biografi para pemain film Jinn, dan tim produksi film Jinn.

BAB IV: Temuan dan Analisis data, ini difokuskan membahas hasil

penelitian berupa denotasi, konotasi, dan mitos yang

terdapat dalam beberapa adegan (scene) di film “Jinn”, dan

representasi makna dalam film Jinn.

BAB V: Penutup, tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 29: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

16

BAB II

LANDASAN TEORITIS & KERANGKA KONSEP

A. Semiotika Rolland Barthes

1. Pengertian Semiotika

Secara etimologis kata semiotika itu sendiri berasal dari Bahasa

Yunani “Semeion” yang berarti tanda atau “Seme” yang berarti penafsir

tanda.14

Sedangkan secara terminologis, semiotika dapat diartikan sebagai

ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa,

seluruh kebudayaan sebagai tanda. Semiotika komunikasi menekankan

pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya

mengansumsikan 6 faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima

kode atau tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan.

Teori pertama yang membahas tanda dikemukakan oleh ahli

filsafat dari abad kesembilan belas yakni Charles Saunders Peirce. Pierce

mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antar tanda (symbol),

objek dan makna. Tanda mewakili objek (referent) yang ada didalam

pikiran orang yang menginterpretasikannya (interpreter). Pierce

menyatakan bahwa representasi dari suatu objek disebut dengan

interpretan.15

Ketiga elemen tersebut yakni sebagai berikut:

a. Tanda, yaitu seperti kata „gajah‟ yang terdiri atas sejumlah huruf

atau singkatnya, kata „gajah‟ adalah wakil dari tanda.

14

Sobur Alex, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) cet ke-4, h. 16 15

Morissan dan Andy Corry Wardhany, teori komunikasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.

28

Page 30: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

17

b. Referen, yaitu objek yang tergambarkan oleh kata „gajah‟ yang

terbentuk dalam pikiran kita, yaitu hewan berbadan besar berkaki

empat.

c. Makna, yaitu hasil gabungan tanda dan referen yang terbentuk

dalam pikiran. Makna „gajah‟ bagi mereka yang menyukai gajah

adalah hewan yang pintar dan mudah dilatih. Bandingkan makna

gajah bagi orang yang takut pada gajah, bisa jadi gajah adalah

hewan yang menyeramkan dan bisa membunuh.

Jadi pada intinya semiotik menaruh perhatian pada apapun yang

dapat dinyatakan sebagai tanda. Tanda adalah segala hal, baik fisik

maupun mental, baik di dunia maupun di jagat raya, baik di dalam pikiran

manusia maupun sistem biologi manusia dan hewan, yang diberi makna

oleh manusia.16

2. Konsep Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis

yang gemar mempraktikkan model linguistik dan semiologi Saussurean. Ia

juga intelektual dan kritikus sastra Perancis yang ternama, eksponen

penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Bertens

menyebutnya sebagai tokoh yang memainkan peranan sentral dalam

strukturalisme tahun 1960-an dan 1970-an. Barthes lahir pada tahun 1915

dari keluarga kelas menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di

Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik disebelah barat daya Prancis.

16 Beny H. Hoed, Semiotika & Dinamika Sosial Budaya (Bandung: Komunitas Bambu, 2014) h. 5

Page 31: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

18

Ayahnya seorang perwira angkatan laut yang sudah meninggal ketika

umur Barthes belum genap satu tahun, kemudian Barthes diasuh oleh ibu,

kakek dan neneknya.17

Pemikiran Barthes tentang semiotika sangat

dipengaruhi oleh Saussure. Jika Saussure mengintrodusir istilah signifier

dan signified berkenaan dengan lambang-lambang atau teks dalam suatu

paket pesan maka Barthes menggunakan istilah denotasi dan konotasi

untuk menunjuk tingkatan-tingkatan makna.

Tabel 2.1

Peta Roland Barthes18

1. Signifier

(Penanda)

2. Signified

(Petanda)

3. Denotatif Sign (Tanda

Denotatif)

4. CONNOTATIF SIGNIFIER

(PENANDA KONOTATIF)

5. CONNOTATIF

SIGNIFIED

(PETANDA

KONOTATIF)

6. CONNOTATIF SIGN (TANDA KONOTATIF)

Dari peta Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri

atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda

denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal tersebut

17

Sobur Alex, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) cet ke-4, h. 63 18

Sobur Alex, Semiotika Komunikasi, h. 69

Page 32: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

19

merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal tanda “singa”

barulah konotasi seperti kegarangan, keberanian menjadi mungkin. Jadi

dalam konsep Barthes diatas terlihat bahwa tanda konotatif tidak sekedar

memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda

denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya inilah sumbangan

Barthes yang sangat berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure, yang

berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif.19

Jadi pada intinya makna denotasi adalah makna tingkat pertama

yang bersifat objektif yang dapat diberikan terhadap lambang-lambang,

yakni mengaitkan secara langsung antara lambang dengan realitas atau

gejala yang ditunjuk.20

Dalam pengertian umum, denotasi biasanya

dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang “sesungguhnya,” bahkan

kadang kala juga dirancukan dengan referensi atau acuan.

Kemudian makna konotasi adalah makna-makna yang dapat

diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu kepada nilai-nilai

budaya yang karenanya berada pada tingkatan kedua.21

Konotasi memiliki

makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain

denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap objek, sedangkan

makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Konotasi

bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadirannya tidak disadari, oleh

kerena itu tujuan dari adanya analisis semiotik adalah untuk menyediakan

19

Sobur Alex, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) cet ke-4, h. 69 20

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2007) h. 163 21

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, h. 163

Page 33: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

20

metode analisis dan kerangka berfikir dalam mengatasi terjadinya salah

baca (misreading) atau salah dalam mengartikan suatu tanda.

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda

bekerja melalui mitos (myth), yang merupakan suatu sistem pemaknaan

dalam tataran ke-dua. Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan

atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos

adalah perkembangan dari konotasi. Mitos merupakan sistem semiologis,

yakni sistem tanda yang dimaknai manusia, pemaknaannya bersifat

arbitrer sehingga terbuka untuk berbagai kemungkinan.22

Mitos dalam pandangan Barthes berbeda dengan konsep mitos

dalam arti umum. Barthes mengemukakan mitos adalah bahasa, maka

mitos adalah sebuah sistem komunikasi dan mitos adalah sebuah pesan.

Mitos dapat dikatakan sebagai produk kelas sosial yang sudah memiliki

suatu dominasi.23

Dapat dijelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan

hubungan antara penanda dan petanda yang disebut denotasi yaitu makna

sebenarnya dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua digunakan

istilah konotasi, yaitu makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif

yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos. Mitos

merupakan lapisan pertanda dan makna yang paling dalam.24

22

Beny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial, (Bandung: Komunitas Bambu, 2014) h. 79 23

Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 28 24

Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 30

Page 34: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

21

B. Teori Representasi Stuart Hall

Representasi merupakan konsep yang menghubungkan antara

makna dan bahasa. Representasi juga dapat berarti menggunakan bahasa

untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti atau menggambarkan dunia

yang penuh arti kepada orang lain. representasi juga merupakan sebuah

bagian esensial dari proses dimana makna dihasilkan dan diubah oleh

anggota kultur tersebut.25

Menurut Stuart Hall, representasi harus dipahami dari peran aktif

dan kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah jalan dimana

makna diberikan kepada hal-hal yang tergambar melalui citra atau bentuk

lainnya pada layar atau pada kata-kata. Hall menunjukkan bahwa sebuah

citra akan mempunyai makna yang berbeda dan tidak ada garansi bahwa

citra akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau

dicipta. Representasi adalah peristiwa kebahasaan. Bagaimana seseorang

ditampilkan, dapat dijelaskan dengan menggunakan sebuah bahasa.

Melalui bahasalah berbagai tindakan representasi tersebut ditampilkan

oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka yang patut dikritisi

ialah pemakaian bahasa yang ditampilkan oleh media. Proses ini mau tidak

mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan

realitas untuk dibaca khalayak.26

25

Stuart Hall, Culture, the Media and the Ideological Effect, (London: Mass Communication

& Society, 1997) h. 15 26

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h.

113

Page 35: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

22

Stuart Hall berargumentasi bahwa representasi ialah perwakilan

budaya dan praktek yang signifikan, perwakilan menghubungkan makna

dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan merupakan bagian penting dari

proses yang berarti dihasilkan dan ditukar diantara para anggota.27

Melalui

representasi suatu makna diproduksi dan dipertukarkan antar anggota

masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa representasi secara singkat adalah

cara memproduksi makna.

Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi, pertama ialah

representasi mental yaitu konsep tentang sesuatu yang ada di kepala kita

masing-masing, representasi mental masih merupakan sesuatu yang

abstrak. Kedua ialah bahasa, yang berperan penting dalam proses

konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus

diterjemahkan dalam bahasa yang lazim, agar dapat menghubungkan

konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dari symbol tertentu.

Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Danesi

mendefinisikannya sebagai berikut: “Proses merekam ide, pengetahuan

atau pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi. Ini dapat

didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk

menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti,

diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik.28

Representasi bekerja melalui sistem representasi, sistem ini terdiri

dari dua komponen yang penting yakni konsep pikiran dan bahasa.

27

Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktek, (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2000),

h.19 28

Marcel Danesi, Understanding Media Semiotics (London: Arnold), h.3

Page 36: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

23

Keduanya saling berkorelasi, konsep dari suatu hal yang diketahui dalam

pikiran sehingga dapat mengetahui makna akan hal tersebut, namun tanpa

bahasa tidak akan bisa mengkomunikasikannya. Kemudian akan menjadi

rumit ketika tidak dapat mengungkapkan hal tersebut dengan bahasa yang

dimengerti orang lain. Sistem representasi yang kedua adalah bekerja pada

hubungan antara tanda dan makna. Konsep representasi sendiri bisa

berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru. Representasi berubah akibat

dari hal tersebut, maka makna juga berubah. Setiap waktu terjadi proses

negosiasi dalam pemaknaan.29

Media sebagai sebuah teks yang banyak menebarkan bentuk-

bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media menunjuk pada

bagaimana seseorang atau suatu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu

ditampilkan dalam pemberitaan.30

Stuart Hall juga berpendapat bahwa ada beberapa prinsip

representasi sebagai sebuah proses produksi makna melalui bahasa,

yaitu:31

1. Representasi untuk mengartikan sesuatu, maksudnya adalah

representasi menjelaskan dan menggambarkan dalam pikiran

dengan sebuah gambaran imajinasi untuk menempatkan

persamaan sebelumnya dalam pikiran atau perasaan kita.

29

Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktek, (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2000),

h.21 30

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h.

113 31

Stuart Hall, Culture, the Media and the Ideological Effect, (London: Mass Communication

& Society, 1997) h. 16

Page 37: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

24

2. Representasi digunakan sebagai alat untuk menjelaskan atau

mengkonstruksi makna dari sebuah symbol.

Pengertian diatas menggambarkan bahwa representasi merupakan

sebuah cara memaknai sesuatu apa yang diberikan pada benda yang

digambarkan. Representasi merujuk kepada segala bentuk media terutama

media massa terhadap segala apa yang dikonstruksikannya dan bagaimana

kita memaknainya.

C. Konsep Nilai KeIslaman

Nilai merupakan sebuah pedoman yang mendasar dalam diri

manusia untuk melakukan sesuatu. Nilai secara praktis merupakan sesuatu

yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari. Nilai juga

menjadi sebuah tolak ukur kita dalam berbuat atau mengerjakan sesuatu.

Nilai adalah standar dari tingkah laku yang mengikat manusia dan

sepatutnya dijalankan serta dipertahankan, nilai menjadi sangat

berpengaruh dalam setiap perbuatan dan penampilan seseorang. Nilai

merujuk kepada kepercayaan yang relative bertahan lama akan suatu

benda, tindakan, peristiwa, fenomena (yang abstrak sekalipun)

berdasarkan kriteria tertentu. Kita hanya bisa menduga bagaimana

kepercayaan dan nilai seseorang berdasarkan tindakannya, terutama yang

konsisten dari waktu ke waktu.32

32

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 43.

Page 38: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

25

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat atau

hal-hal yang berguna dan penting bagi kemanusiaan.33

Nilai (Value)

merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan. Hal yang

demikian itu menjadi panutan banyak orang dalam suatu masyarakat

tertentu agar dapat memperoleh sesuatu yang dianggap pantas, luhur dan

baik yang harus dilakukan atau diperhatikan oleh anggota masyarakat.

Sedangkan kata keislaman sepadan dengan kata religius berarti

bersifat religi atau keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi

(keagamaan), dengan kata lain keislaman sama halnya dengan keagamaan.

Nilai keagamaan adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang

diberikan oleh masyarakat kepada beberapa masalah pokok dikehidupan

yang bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku

keagamaan warga masyarakat yang bersangkutan.34

Nilai-nilai keislaman itu bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah.

Untuk itu kita tidak bisa sembarangan melakukan dan menyosialisasikan

nilai-nilai keislaman. Karena harus berdasarkan kaidah Al-Quran dan

Sunnah. Nilai-nilai Islam itu menyangkut berbagai aspek kehidupan

manusia, seperti dalam Al-Quran pun telah menyimpulkan bahwa nilai-

nilai keislaman itu mencakup tiga nilai yang mewakili keseluruhan aspek

kehidupan manusia. Yaitu nilai aqidah, syariat dan akhlak.

1. Aqidah

33

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988), h. 615. 34

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 615.

Page 39: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

26

Aqidah dalam bahasa Arab ialah ikatan atau sangkutan.

Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau

gantungan segala sesuatu. Sedangkan dalam pengertian teknis

adalah iman atau keyakinan. Aqidah etimologis berarti ikatan,

sangkutan; secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan, iman.35

2. Syariat

Secara etimologi syariat berarti memberi peraturan atau

ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hambanya,

seperti puasa, shalat, haji zakat dan seluruh kebijakan. Syariat

Islam ialah suatu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan

manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama

manusia, hubungan manusia dengan alam lainnya.36

3. Akhlak

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak

adalah jamak dari khulk. Khulk didalam kamus al-Munjid berarti

budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Pada hakikatnya

khulk atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap

dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situlah timbul

berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa

dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.37

35

Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran tentang Islam dan

Ummatnya (Jakarta: CV. Rajawali, 1969), h. 27. 36

Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran tentang Islam dan

Ummatnya, h. 28. 37

Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), cet. Ke-3, h.

1.

Page 40: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

27

Dengan demikian nilai keislaman berarti ukuran atau patokan

untuk menerapkan seperangkat keyakinan tentang pemahaman nilai-nilai

yang terkandung dalam ajaran Islam, keyakinan yang dijunjung tinggi oleh

manusia mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan Islam dan

dijadikan sebagai acuan sehingga pemeluknya dapat mengamalkan nilai-

nilai tersebut dalam sehari-hari.

D. Tinjauan Tentang Film

Film memiliki pengertian yang bermacam-macam, tergantung dari

sudut pandang yang membuat definisinya. Berikut ini adalah beberapa

definisi film:

“Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2009 tentang perfilman

Pasal 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata

sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi

dengan atau tanpa adanya suara dan dapat dipertunjukkan.”38

“Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian film secara fisik adalah selaput

tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret)

atau tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop.”39

Film adalah sebuah karya seni yang terwujud dari satu kreativitas

orang orang yang terlibat dalam proses pembuatan film. Film mempunyai

kemampuan untuk menciptakan suatu realitas buatan sebagai

perbandingan terhadap realitas nyata. Realitas buatan dalam film dapat

menawarkan kepada publik mengenai rasa keindahan renungan terhadap

38

Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia (Bandung: Simbiosa rekatama media, 2011),

cet ke-1, h. 154. 39

W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Jakarta Timur: PT Balai

Pustaka, 2003) edisi ketiga, h. 330.

Page 41: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

28

sesuatu, bukan hanya sekedar hiburan semata atau bahkan ingin

menyampaikan informasi terhadap masyarakat.40

Beberapa kegiatan seperti dakwah, pendidikan, penerangan dan

lain-lain kini banyak menggunakan media film sebagai alat bantu untuk

memberikan penjelasan yang dikemas secara apik.41

Hal itu dilakukan oleh

para pembuat film agar dapat memudahkan khalayak menerima dan

mencerna suatu informasi yang disampaikan oleh komunikator.

1. Sejarah Film

Sebagai seni yang lahir terakhir, film tumbuh dan menyerap

penemuan-penemuan yang telah maupun tengah terjadi baik sains,

teknologi dan estetika. Misalnya fotografi, kinetograf, fonograaf. Hasil

dari beberapa penemuan itu terwujud dalam satu kesatuan yang disebut

sinematograf, sebuah mesin yang sekaligus bisa difungsikan sebagai

kamera dan proyektor, sehingga memungkinkan sebuah film bisa ditonton

oleh banyak orang dalam satu waktu.42

Dalam sejarahnya, film pertama kali terjadi di Perancis, tepatnya

pada 28 Desember 1895, ketika itu Lumiere bersaudara telah membuat

dunia terkejut. Mereka telah melakukan pemutaran film pertama kali ke

hadapan publik Perancis, film buatan Lumiere bersaudara tersebut berjudul

Workers Leaving the Lumiere‟s Factory yang berkisah tentang laki-laki

dan wanita pekerja di pabrik lumiere. Karya Lumiere ini kemudian dengan

40

Heru Effendi, Mari Membuat Film (Jakarta: Erlangga, 2014), cet-2, h. 2. 41

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003), h. 209. 42

Missbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa (Jakarta: Komunitas

Bambu, 2009), h. Xv.

Page 42: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

29

cepat mendunia karena juga di dukung oleh teknologi proyektor 2,75 inc.43

peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan bioskop di dunia.

Sedangkan, film pertama kali diperkenalkan kepada publik

Amerika Serikat adalah The Life Of An American Fireman dan film The

Great Train Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903.

Tetapi film The Great Train Robbery yang masa pemutarannya hanya 11

menit dianggap sebagai film cerita pertama, karena telah menggambarkan

situasi secara ekspresif, dan menjadi peletak dasar teknik editing yang

baik.44

Apabila film permulaannya adalah film bisu, maka pada tahun

1927 di Broadway Amerika Serikat muncul film bicara pertama meskipun

belum sempurna.45

Di dalam negeri kita sendiri perkembangan perfilman tak lepas dari

perjalanan waktu yang cukup panjang. Masyarakat Indonesia mulai

mengenal film sejak awal abad ke-20, hal ini dilihat dari iklan di surat

kabar pada masa itu.46

Namun pada tahun 1920an film di bioskop tidak

pernah jadi hiburan yang populer, karena pada saat itu film belum bisa

mengalahkan popularitas pertunjukkan komedi Stamboel yang sedang di

gandrungi oleh semua kalangan baik dari pribumi maupun orang-orang

dari Eropa dan Indis.47

Pada tahun 1926 baru ada Film cerita pertama yang

43

Missbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa, h. Xv. 44

Ardianto, dkk, Komunikasi Massa, cet-4, h. 144. 45

“Pengertian film menurut para ahli”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-para.html 46

Missbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa (Jakarta: Komunitas

Bambu, 2009), h. xvi. 47

Missbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa, h. 3.

Page 43: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

30

diproduksi di Indonesia, tepatnya di Bandung.48

Film ini berjudul

Loetoeng Kasaroeng yang diproduksi oleh NV Java Film Company.49

Film ini bisa dikatakan sebagai acuan tonggak sejarah perfilman

Indonesia. Kesuksesan produksi film tersebut tidak terlepas dari

keterlibatan bupati Bandung, Wiranata Kusumah V di dalamnya. Film

lokal berikutnya adalah Eulis Atjih yang diproduksi oleh perusahaan yang

sama. Setelah film kedua ini diproduksi, kemudian muncul perusahaan-

perusahaan film lainnya, seperti Halimun Film Bandung yang membuat

Lily van Java dan Central Java Film Coy (Semarang) yang memproduksi

Setangan Berlumur Darah.

Film bicara pertama kali di Indonesia yang berjudul Terang Bulan

yang dibintangi oleh Roekiah dan R.Mochtar berdasarkan naskah yang

ditulis oleh penulis Indonesia yang bernama Saerun.50

Produksi perfilman

lokal tumbuh pesat hingga akhir abad dua puluh. Meskipun pernah

mengalami periode “mati suri” dari tahun 1980-an sampai akhir tahun

1990-an, dunia perfilman Indonesia kini bangkit dan minat masyarakat

Indonesia meningkat terhadap film lokal. Jika diperhatikan sekarang, film

telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.51

48

Muchlisin Riadi, “Pengertian Sejarah dan Unsur-unsur Film”, artikel diakses pada 28

Agustus 2016 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-

film.html 49

Heru Sutadi, “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”, artikel diakses pada 28 Agutus 2016

dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127 50

Ardianto, Komunikasi Massa, cet-4, h. 143-144. 51

Budiman Akbar, Semua Bisa menulis Skenario Panduan teknik menulis scenario untuk film

dan sinetron (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 3.

Page 44: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

31

2. Jenis-Jenis Film

Marcel Danesi mengatakan bahwa ada empat jenis atau

kategori film, yaitu film cerita, film berita, film dokumenter dan film

kartun.52

a. Film Cerita

Film cerita jelas film yang mengandung suatu cerita, yaitu yang

lazim yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan para

bintang filmnya yang tenar. Film jenis ini didistribusikan sebagai

barang dagangan dan diperuntukkan ke semua publik dimana saja.

Film cerita terbagi menjadi dua bagian yakni film cerita panjang dan

film cerita pendek, tidak ada perbedaan yang signifikan hanya saja

durasi, buget dan tingkat kesulitan dalam penyampaian pesan kepada

khalayak dikarenakan dalam waktu sesingkat itu sutradara harus bisa

memberikan pemahaman arti akan film yang dibuatnya kepada publik.

b. Film Berita

Film berita atau newsreel adalah film mengenai fakta, peristiwa

yang benar benar terjadi. Karena sifatnya berita maka film yang

disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita (newsvalue).

c. Film Dokumenter

Menurut Grierson definisi film dokumenter adalah “karya

ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality). Berbeda

dengan film berita yang merupakan rekaman-rekaman kenyataan,

52

Onong Uchana Effendy, Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi(Bandung: PT Citra Aditya Bakti,

1993), h. 210-216.

Page 45: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

32

maka film dokumenter menurut Flaherty merupakan interpretasi yang

puitis yang bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan.

d. Film Kartun

Film kartun atau yang biasa kita sebut film anak-anak ini,

seperti yang kebanyakan kita lihat di layar televisi banyak film-film

kartun yang dibuat oleh Production House (PH) Walt Disney dari

Amerika Serikat, yang diantara karyanya adalah Mickey Mouse, Donal

Duck, dan Snow White. Gagasan awal pembuatan film kartun ini

bermula dari para seniman pelukis. Ditemukannya Cinematopografy

telah menimbulkan gagasan untuk menghidupkan gambar-gambar

yang mereka lukis.

3. Unsur Pembentukan Film

Film memang dibentuk oleh banyak unsur (audio dan visual),

secara teori unsur-unsur audio visual dalam film dikategorikan ke dalam

unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi

satu sama lain untuk membuat sebuah film. Unsur naratif adalah materi

atau bahan olahan, kalau dalam film yang dimaksud unsur naratif adalah

penceritaannya, sementara yang dimaksud unsur sinematik adalah cara

atau gaya seperti apa bahan olahan itu di garap. Dalam film cerita unsur

naratif adalah perlakuan terhadap cerita filmnya, sementara unsur

sinematik atau gaya sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk

film.53

53

Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008) h. 1-2.

Page 46: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

33

Unsur sinematik terbagi menjadi empat buah elemen, yaitu:

1. Mise-en-scene, yaitu segala sesuatu yang terdapat di depan kamera

seperti kombinasi gambar, setting tempat, alat peraga, aktor, kostum

dan pencahayaan.

2. Sinematografi, yaitu pergerakan seorang cameraman terhadap

kamera dan film dan kamera terhadap objek yang di ambilnya.

3. Editing, yaitu proses mempersiapkan dan memilih bahasa, gambar,

suara video atau film melalui proses seleksi, koreksi, organisasi dan

juga modifikasi sehingga terbentuk suatu rangkaian audiovisual

yang koheren dan memiliki makna.

4. Suara, adalah segala sesuatu yang terdapat dalam film yang mampu

tertangkap oleh indera pendengaran manusia. Dalam perkembangan

efek suara memiliki peran penting dalam mengarahkan emosi

penonton ketika menonton sebuah film.54

4. Teknik Pengambilan Gambar

Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar

untuk jurnalistik televisi yaitu:55

a. Camera Angle

Camera angle adalah posisi kamera pada saat pengambilan gambar.

Masing-masing angle atau sudut mempunyai makna tertentu. Camera

angle dalam sudut pengambilan gambar ada lima bagian, yaitu:

54

Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 92. 55

Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006), cet-1, h. 120.

Page 47: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

34

1. Bird Eye View adalah teknik pengambilan gambar yang

dilakukan oleh kameraman dengan posisi kamera diatas

ketinggian objek yang direkam. Tujuannya adalah untuk

memperlihatkan objek-objek yang lemah dan tak berdaya.

2. High Angle adalah pengambilan gambar dari atas objek. Kesan

yang ditampilkan dari pengambilan gambar ini kesannya

lemah, tak berdaya, kesendirian dan kesan lain yang

mengandung konotasi dilemahkan atau dikerdilkan.

3. Low Angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah objek

sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini

memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung atau prominance,

berwibawa, kuat, dominan.

4. Eye Level adalah sudut pengambilan gambar sejajar dengan

objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata

seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan

kesan wajar.

5. Frog Eye adalah sudut pengambilan gambar dengan ketinggian

kamera sejajar dengan alas atau dasar kedudukan objek atau

lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton

mewakili mata katak.

Page 48: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

35

b. Frame Size

Frame size adalah ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek

bersangkutan. Frame size yang menjadi kekuatan gambar baik dalam

film maupun audiovisual lainnya. Ada dua belas bagian dalam frame

size, yaitu:

1. Long Shot (LS)

Pengambilan gambar ini objek penuh dengan latar belakang.

Tujuannya untuk memperlihatkan objek dengan latar belakang.

2. Full Shot (FS)

Teknik pengambilan gambar ini dari batas kepala hingga kaki.

Tujuannya untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan

sekitar.

3. Knee Shot (KS)

Pengambilan gambar teknik ini dari batas kepala hingga lutut.

Teknik ini bertujuan memperlihatkan sosok objek.

4. Medium Shot (MS)

Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai

pinggang. Tujuannya untuk memperlihatkan seseorang dengan

sosoknya.

5. Medium Close Up (MCU )

Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk

menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.

6. Close Up (CU)

Page 49: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

36

Pengambilan gambar dari batas kepala sampai leher bagian bawah.

Teknik ini memberi gambaran objek secara jelas.

7. Big Close Up (BCU)

Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek. Teknik

ini menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.

8. Extreme Close Up (ECU)

Pengambilan gambar dengan teknik ini akan menunjukkan secara

detail ekspresi dari objek, seperti pangkal tangan, hidung, telinga,

dan mata.56

9. Group Shot

Pengambilan gambar dengan sekelompok orang.

10. Three Shot

Pengambilan gambar dengan tiga objek.

11. Two-Shot

Pengambilan gambar dengan dua objek.

12. One-Shot

Pengambilan gambar dengan satu objek.

c. Moving Camera

Moving camera adalah posisi kamera bergerak, sementara objek

bidikan diam. Gerakan kamera ada tiga, yaitu:

1. Zoom In dan Zoom Out (gerakan kamera mendekat dan menjauh).

56

Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi Tehnik Memburu dan Menulis Berita (Jakarta: Indeks,

2007), h. 37.

Page 50: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

37

2. Till up dan Till Down (gerakan kamera dari bawah keatas, dari atas

ke bawah).

3. Panning Right dan Panning Left (gerakan kamera dari kiri ke

kanan, dan gerakan kamera dari kanan ke kiri).

d. Gerakan Objek

Gerakan Objek adalah posisi kamera diam objek bidikan bergerak.

Gerakan objek ada tiga, yaitu:

1. Objek sejajar dengan kamera.

2. Walk-in atau Walk-away (menjauh atau mendekat ke kamera).

3. Framing (masuknya objek dalam sebuah frame film yang awalnya

kosong).

e. Komposisi

Komposisi adalah seni menempatkan gambar pada posisi yang baik

dan enak dilihat. Komposisi ada tiga, yakni:

1. Headroom (H) yakni mengatur frame diatas kepala objek

2. Noserum (N) jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya, baik

kekiri maupun kekanan.

3. Lookingspace (L) yakni ruangan depan maupun belakang objek

Page 51: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

38

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM “JINN”

A. Sekilas Tentang Film Jinn

Film Jinn merupakan film bergenre thriller asal Amerika Serikat yang

skenarionya ditulis sendiri oleh sutradaranya sendiri yakni Ajmal Zaheer

Ahmad. Film ini secara garis besar menceritakan makhluk supranatural yang

mengganggu kehidupan seorang suami istri, bukan hanya satu agama yang

diangkat dalam film ini, nilai keagamaan direpresentasikan dalam film ini,

menggabungkan nilai keagamaan dengan genre thriller horror menjadi sesuatu

acuan yang baru dalam sebuah film horror dari Amerika Serikat, dan inilah

yang diberikan film Jinn. Dimana nilai keagamaan dikemas menggunakan

kisah horror yang diperankan dengan baik oleh pemainnya.

Digarap oleh sutradara keturunan India Ajmal Zaheer Ahmad, serta

diproduseri Benjamin Dresser dan diperankan oleh pemain-pemain film

Hollywood yang cukup ternama seperti Ray Park, Serinda Swan, Dominic

Rains serta Faran Thahir mampu membawa penonton menyelami rasa

ketakutan dengan penasaran dicampur nilai keagamaan yang dimasukan dalam

beberapa scene didalamnya.

Diawal kemunculannya, film ini banyak mendapat pertanyaan,

kecerdasan sang sutradara mengambil tema antar agama menuai banyak

pertanyaan dari berbagai pihak mengapa sang sutradara membuat film thriller

horror yang tak biasa dilandasi dengan antar agama. Hal itulah menjadi

Page 52: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

39

sesuatu yang sangat berbeda karena sebuah film Hollywood tak biasanya

memberikan gambaran dua agama dalam filmnya, apalagi agama tersebut

ialah Islam dan Kristen yang cukup sensitif bila digabungkan.

B. Sinopsis Film Jinn

Berawal pada tahun 1901, seorang pria memasuki sebuah hutan dan

menemukan sebuah gubuk yang terdapat sesosok jin tengah duduk dan

menunggu pria tersebut dan hendak menyerang pria tersebut. Pria tersebut

mulai membaca doa untuk berlindungi dari serangan jin tersebut. Pria tersebut

adalah Jehamgir Amin, ia mencoba untuk melawan jin tersebut dengan

mengambil botol air zam-zam lalu mencoba menyiramnya ke jin tersebut akan

tetapi jin itu melawan dengan keras hingga menarik Jehamgir ke dalam

lubang. Jehangir memanjat keluar dari lubang tersebut dan jin kembali

menyerang dia, kemudian Jehangir berhasil menyiramkan air zam-zam ke jin

tersebut sehingga membuat jin sangat marah dan bersumpah untuk membalas

dendam dengan sebuah kutukan kepada keluarga Jehangir turun-temurun.

113 tahun kemudian setelah kejadian tersebut, seorang muslim

bernama Shawn Walker yang bekerja sebagai desainer otomotif. Shawn telah

menikah dan memiliki seorang istri yang cantik bernama Jasmine. Karir yang

cemerlang serta memiliki istri yang cantik, adalah sebuah kebahagiaan bagi

Shawn yang tak ternilai oleh apapun. Namun sayang, kebahagiaan yang

selama ini ia idam-idamkan itu tak berlangsung lama. Suatu ketika Shawn

mendapatkan mimpi-mimpi aneh. Ia mendapatkan pesan lewat mimpinya

kalau sesuatu yang buruk akan menimpa dirinya karena kutukan dari generasi

Page 53: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

40

sebelum Shawn. Tentu hal ini tidak langsung Shawn tanggapi secara serius.

Pada suatu hari Shawn memberitahu istrinya tentang kenaikan gaji dirinya dan

atas hal itu Shawn mengatakan bahwa ia siap untuk memiliki anak pertama

mereka, akan tapi Jasmine mengatakan kepadanya bahwa itu tidak mungkin

baginya untuk memiliki anak karena Jasmine mandul sejak lama. Sedih dan

kecewa atas kenyataan yang Shawn terima, Shawn akhirnya meninggalkan

Jasmine untuk pergi menenangkan pikirannya.

Dimulai dari sedikit perselisihan yang terjadi di antara Shawn dan

Jasmine hal-hal aneh mulai terjadi di rumah mereka, mulai munculnya sosok

yang mengamati rumah mereka secara misterius dan berupa kiriman kepada

Shawn yang tidak jelas pengirimnya. Merasa hidupnya mulai terganggu oleh

sesuatu yang aneh, Shawn berusaha untuk menghindari hal buruk yang

mungkin saja terjadi pada dirinya dan keluarganya. Setelah itu Shawn

menonton sebuah rekaman video dari ayahnya yang telah meninggal isinya

merupakan pesan kepada Shawn bahwa akan ada sosok yang datang di

kehidupan Shawn yang merupakan sosok makhluk ghaib yang disebut jin,

dalam video tersebut ayah Shawn meminta agar ia mempercayainya.

Pada akhirnya Shawn mempercayai pesan dari ayahnya memang

benar, akan tetapi Shawn tak tahu harus bagaimana dan kepada siapa dia harus

meminta bantuan. Pada saat seperti itu, muncullah Bapa Westhoff dan

Gabriel yang mengaku mempunyai jawaban atas segala sesuatu yang menimpa

pada diri Shawn. Karena tidak punya pilihan lain lagi, akhirnya Shawn

menerima mereka berdua untuk membantunya mengatasi hal ini. Sebuah

Page 54: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

41

kebenaranpun terungkap, rupanya selama ini generasi sebelum Shawn telah

terkena kutukan dari Jin jahat. Dan sekarang Jin itu mencoba untuk memburu

Shawn dan keluarganya.

Dengan mengandalkan bantuan Bapa Westhoff, Shawn tahu alasan jin

mengejar dan mengusik kehidupannya, Bapa Westhoff mengirimkan dia pada

pencarian tentang cara untuk mengalahkan jin. Shawn pergi untuk mencari air

suci (zam-zam) dan Shawn berhasil menemukan air suci tersebut lalu ia

kembali ke apartemennya dan memutuskan untuk segera mengakhiri kutukan

itu demi menyelamatkan keluarganya. Sebelum memulai pertarungan

melawan Jin, Shawn menemui pamannya di rumah sakit jiwa dan juga

berusaha meminta pertolongan kepada pamannya tersebut, sang paman

akhirnya merasa sudah waktunya mengakhiri kutukan dari Jin yang

mengganggu tersebut.

Dibantu oleh Bapa Westhoff dan Gabriel, Shawn mencoba melawan

kekuatan jahat yang coba menghabisinya. Tak ada yang menyangka kalau

Shawn yang selama ini dikenal sebagai seorang desainer otomotif itu berani

melakukan perlawanan. Mereka berempat mencoba menghabisi jin-jin jahat

yang selama ini terus-terusan mengacaukan hidup Shawn. Bukan hanya

dengan fisik, Shawn juga harus berjuang dengan mental yang kuat karena jin

adalah makhluk yang hidup di dunianya sendiri. Meskipun begitu, Shawn

tetap bertekad untuk melawan apapun itu yang tengah mencoba

menghancurkan kehidupan ia dan keluarganya, yang pada akhirnya

Page 55: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

42

pertarungan yang sesungguhnya harus Shawn jalani sendiri untuk memutus

kutukan yang telah terjadi selama ratusan tahun dari keturunannya.

C. Profil Produser Film Jinn

Gambar 3.1

Benjamin Dresser

Benjamin Dresser merupakan salah satu produser asal Amerika

Serikat dengan rumah produksi Exxodus Picture. Ia tidak hanya menjadi

produser akan tetapi ia juga terlibat sebagai asisten manajer lokasi dan

aktor dalam film yang ia produksi. Dalam karirnya ia telah menghasilkan

beberapa film diantaranya The Butterfly Effect 3: Revelations dan America

di tahun 2009, Little Murder dan Conviction pada tahun 2010, Flipped di

tahun 2011, The Citizen pada tahun 2012, Jinn pada tahun 2014. Pada

tanggal 13 Desember 2016 Benjamin kembali bermain sebagai Marcus

dalam film Future yang merupakan film ketiganya sebagai pemain.57

57

Benjamin Dresser”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Dresser

Page 56: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

43

D. Profil Sutradara Film Jinn

Gambar 3.2

Ajmal Zaheer Ahmad

Ajmal Zaheer Ahmad adalah sutradara film Amerika, penulis dan

produser dari Detroit, Michigan. Ia juga co-founder dan CEO perusahaan

produksi film yang berbasis di Detroit yakni Exxodus Pictures saat ini.

Pekerjaannya sebagai pembuat film telah menghasilkan beberapa film

yakni meliputi Perfect Mismatch, The Citizen dan Jinn. Ajmal lahir dari

orangtua asal Pakistan di West Bloomfield, Michigan. Dia menempuh

pendidikan di Detroit Country Day School di Southfield Michigan dan Art

Center College of Design di Pasadena, California.

Ajmal memulai karirnya sebagai desainer konsep di California

untuk film, televisi dan iklan. Dia melakukan debut karirnya pada tahun

2000 dengan menciptakan komersial untuk Apple Computers bernama

Apple Core. Ajmal kemudian menghasilkan sebuah film pendek Alliance

pada tahun 2005 dan film Bollywood nya Mismatch (sekarang Perfect

Page 57: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

44

Mismatch) pada tahun 2009. Dia mendapat pengakuan dari publik dengan

karya film action-horror-thriller jin, yang dirilis pada bulan April 2014.

Ajmal juga muncul Televisi seri Icon Berita di 2010 dan memfilmkan The

Citizen pada tahun 2012.58

E. Pemain Film Jinn

1. Ray Park

Gambar 3.3

Ray Park

Raymond “Ray” Park lahir pada tanggal 23 Agustus 1974 di

Glasgow Skotlandia, merupakan seorang aktor film, penulis dan seniman

beladiri asal Inggris. Pada mulanya Ray merupakan atlit beladiri. Sejak

kecil ia telah diajari seni bela diri kungfu oleh ayahnya. Di usia 14 tahun ia

mulai menambahkan berbagai macam seni beladiri lainnya seperti

kickboxing, tekwondo dan wushu. Ketika berusia 16 tahun Ray

memenangkan seni bela diri kejuaraan nasional Inggris, kemudian ia

mengembangkan karir bela dirinya hingga ke Malaysia dan mengikuti

58

“Ajmal Zaheer Ahmad”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Ajmal_Zaheer_Ahmad

Page 58: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

45

banyak turnamen seni bela diri di dunia dan memenangkan berbagai

penghargaan sebelum akhirnya beralih profesi di akhir tahun 1990an. Ray

mulai dikenal sebagai aktor berkat film Star Wars: Episode I - The

Phantom Menace sebagai Darth Maul.59

Dalam film Jinn ini ia berperan sebagai Gabriel yang merupakan

salah satu tokoh yang berperan menolong keluarga Shawn dari kejaran jin

jahat yang menggangu kehidupan keluarga Shawn yang merupakan

kutukan dari keturunan Shawn. Gabriel pada awalnya hanya dikira sebagai

seorang manusia biasa yang ingin menolong dan pada akhirnya ternyata ia

juga merupakan sosok Jin yang menyerupai manusia.

2. Serinda Swan

Gambar 3.4

Serinda Swan

59

“Ray Park”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Ray_Park

Page 59: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

46

Serinda Swan lahir pada tanggal 11 Juli 1984 di West Vancouver

Kanada, merupakan aktris asal Kanada yang lebih dulu terjun sebagai

aktris serial drama sebelum memulai karir aktingnya di layar lebar pada

tahun 2009 dalam film The Break-UpArtist sebagai Ashley. Selain aktif

sebagai seorang aktris, Swan juga aktif bekerja dengan badan amal yang

berbeda-beda seperti Somaly Mam Foundation, United Nations

Foundation's Nothing But Nets, dan Heifer International.60

Dalam film Jinn ini Serinda berperan sebagai Jasmine Walker

seorang tokoh yang merupakan istri dari Shawn Walker. Dalam film ini ia

terkena imbas dari kutukan suaminya ketika tubuhnya di rasuki oleh jin

jahat yang memperdaya ia sehingga membuat sang suami Shawn dilanda

ketakutan karena istrinya dijadikan tumbal oleh jin jahat tersebut ketika

Shawn berhadapan dengan sang jin jahat.

3. Dominic Rains

Gambar 3.5

Dominic Rains

60

“Serinda Swan”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Serinda_Swan

Page 60: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

47

Dominic Rains lahir di Teheran Iran pada tanggal 1 Maret 1982

adalah seorang aktor Amerika yang merupakan orang asli Iran dengan

nama aslinya Amin Nazemzadeh. Sejak kecil ia pindah dari Iran ke

London kemudian ia dibesarkan di Dallas Texas. Dominic yang

merupakan adik dari Ethan Rains mulai dikenal karena perannya dalam

film-film independen seperti The Taqwacores di tahun 2010, dan A Girl

Walks Home Alone at Night di tahun 2014. Dominic memulai karir

aktingnya dengan membintangi film TV terkenal yakni Saving Jessica

Lynch pada tahun 2003, kemudian ia kembali muncul pada tahun 2006 di

Film TV populer Flight 93. Selain televisi dan film, Dominic juga aktif

dalam komunitas teater Los Angeles dan merupakan anggota dari

Elephant‟s Theatre Company yang berbasis di Los Angeles.61

Dalam film Jinn ini Dominic Rains berperan sebagai Shawn yang

merupakan desainer otomotif yang karirnya sedang bersinar, akan tetapi

ketika ia tengah menikmati kesuksesan karirnya petaka datang

menghampiri ia dan istrinya yang ikut terbawa. Petaka itu merupakan

kutukan turun temurun dari keturunannya terdahulu, yang mana bangsa jin

tidak ingin membuat kehidupan keluarganya hidup dengan tenang. Jin

tersebut menggangu dan menakut-nakuti Shawn dengan mencoba

membunuh shawn dan istrinya disandera jin tersebut dan hendak dijadikan

tumbal. Pada akhirnya Shawn kesana kemari meminta pertolongan kepada

61

“Dominic Rains”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Dominic_Rains

Page 61: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

48

pendeta dan pamannya yang muslim untuk membantunya mengusir

kutukan dari bangsa jin tersebut.

4. William Atherton

Gambar 3.6

William Atherton

William Robert Atherton Ksatria Jr lahir pada tanggal 30 Juli 1947

di Orange Connecticut, yang dikenal sebagai William Atherton. Ia adalah

seorang aktor panggung film dan televisi Amerika, yang belajar akting di

sekolah drama di Carnegie Tech dan lulus dari Carnegie-Mellon

University pada tahun 1969. Pada tahun 1984, Atherton muncul dalam

film komedi Ghostbusters sebagai agen EPA yang sombong Walter Peck.

Pada tahun 1985, Martha Coolidge memilih Atherton memainkan peran

sebagai Profesor Jerry Hathaway dalam film komedi remaja Real

Genius.62

Dalam film Jinn ini Artherton berperan sebagai Bapa Westhoff

yang merupakan seorang pendeta di gereja yang ikut menolong Shawn dan

62

“William Atherton”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari

https://en.wikipedia.org/wiki/William_Atherton

Page 62: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

49

istrinya. Ia memberikan cara untuk mengalahkan jin dan ia juga yang

menjaga Jasmine di gereja ketika Shawn berhadapan dengan jin.

5. Faran Tahir

Gambar 3.7

Faran Tahir

Faran Haroon Tahir lahir pada tanggal 16 Februari, 1964 di Los

Angeles adalah aktor Pakistan-Amerika yang muncul dalam serial televisi

dan film Amerika. Dia adalah putra dari aktor Pakistan veteran Naeem

Tahir dan Yasmeen Tahir. Ia dibesarkan di Pakistan dan kembali ke

Amerika Serikat tahun 1980. Dia telah menempuh pendidikan di

University of California Berkeley dan Harvard University di mana ia

belajar teater. Ia lulus dari University of California Berkeley dengan gelar

BA dalam Teater sebelum memperoleh gelar sarjana dari American

Repertory Theater (A.R.T.) Institute for Advanced Theater Training di

Harvard University. Faran membuat debut filmnya sebagai Nathoo dalam

film Disney The Jungle Book tahun 1994. Dia juga bermain dalam film

Picture Perfect tahun 1997, Anywhere but Here di tahun 1999 dan Charlie

Page 63: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

50

Wilson‟s War tahun 2007. Pada tahun 2008, Faran memainkan peran

penjahat sebagai Raza di film Iron Man.63

Dalam film Jinn ini Faran berperan sebagai Ali yang merupakan

paman dari Shawn yang bertingkah laku aneh dan dianggap memiliki

gangguan jiwa, akan tetapi ia ternyata mengetahui bahwa keponakannya

Shawn akan mendapati kutukan yang diturunkan dari ayahnya sehingga ia

seperti ketakutan dan berperilaku aneh akan tetapi ia salah satu orang yang

ikut mengalahkan jin yang menganggu shawn.

F. Tim Produksi Film “Jinn”

Gambar 3.8

Production House : Exxodus Pictures

Pemain : Ray Park, Serinda Swan, Dominic Rains,

William Atherton, Faran Tahir.

Casting : Cedric Lee

63

“Faran Tahir”, artikel diakses pada 6 Desember 2016 dari https://en.wikipedia.org/wiki/Faran_Tahir

Page 64: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

51

Costume : Amy Julia Cheyfitz

Special Make Up Effects : Robert Kurtzman

Sound Design : Steve Boeddeker dan David C. Hughes

Efek visual : Joseph H. Coleman

Editor : Justin Hynous

Penata Musik : Noah Sorota

Penata Kamera : Robert Mehnert

Skenario : Ajmal Zaheer Ahmad

Penulis : Ajmal Zaheer Ahmad

Producer : Benjamin Dresser

Executive Producer : Richard Mandell

Distributor Film : Freestyle Releasing

Sutradara : Ajmal Zaheer Ahmad

Page 65: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

52

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Semiotika Film Jinn

Film merupakan karya estetika sekaligus sebagai sebuah alat informasi

yang bisa menjadi alat hiburan, alat politik, serta propaganda. Tidak selalu hal-hal

yang ditayangkan sebuah film dalam adegan-adegannya dapat dimengerti secara

jelas apabila tidak disertai adanya pengamatan yang mendalam, banyak adegan

yang muncul mengandung pesan yang diwakilkan oleh properti yang di

visualisasikan pada tayangan atau adegan film itu sendiri. Akan hal itu maka

penulis menganalisis film Jinn menggunakan semiotika Rolland Barthes, yaitu

dengan mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam film

Jinn.

1. Scene 1

Scene ini merupakan sebuah prolog ilustrasi gambar tentang gambaran

bentuk atau wujud dari makhluk-makhluk yang yang diciptakan sang pencipta

yaitu manusia, malaikat dan jin yang menjadi pengantar awal dari film jinn.

Page 66: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

53

Tabel 4.1

Visual Dialog Type of Shot

Pada awalnya ada tiga

makhluk yang diciptakan.

yang pertama manusia

yang terbuat dari tanah liat

kemudian malaikat yang

terbuat dari cahaya

Long Shot, gambar

diambil dari jarak jauh,

sehingga objek dan

belakangnya nampak

jelas.

Long Shot, gambar

diambil dari jarak jauh,

sehingga objek dan

belakangnya nampak

jelas.

Long Shot, gambar

diambil dari jarak jauh,

sehingga objek dan

belakangnya nampak

jelas.

Page 67: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

54

Visual

Dialog

dan yang ketiga dari api

yang disebut jin.

Type of Shot

Long Shot, gambar

diambil dari jarak jauh,

sehingga objek dan

belakang nampak jelas.

a. Denotasi:

Pada gambar pertama hanya ada prolog tentang tiga makhluk yang

diciptakan Tuhan. Pada gambar kedua terdapat ilustrasi gambar suatu makhluk

seperti manusia dengan perkataan “yang pertama diciptakan adalah manusia yang

terbuat dari tanah liat”. Pada gambar ketiga terdapat ilustrasi gambar manusia dan

makhluk bersayap dengan perkataan “kemudian malaikat yang terbuat dari

cahaya”. Pada gambar terakhir terdapat ilustrasi gambar makhluk bersayap dan

syeitan dengan perkataan “dan yang ketiga dari api yang disebut jin”.

b. Konotasi:

Dimulai dengan sebuah prolog yang memberikan gambaran ilustrasi

makhluk-makhluk yang telah diciptakan oleh sang pencipta yakni Allah SWT,

dimulai dengan sebuah gambaran manusia yang digambarkan sebagai makhluk

yang tegap memiliki kepala tangan dan kaki, dilanjutkan dengan sebuah gambaran

malaikat yang digambarkan sebagai makhluk yang memilik sayap yang sedang

bergerak terbang keatas dan gambaran jin yang digambarkan sebagai makhluk

dengan perwujudan tidak jelas dan menyeramkan.

Page 68: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

55

c. Mitos:

Penciptaan Makhluk oleh Allah SWT menjadi sebuah awal dari penciptaan

sebuah kehidupan di dunia. yang digambarkan dari penciptaan makhluk oleh

Tuhan ialah manusia, malaikat dan jin. Allah SWT berfirman:

26. “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat

kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

27. “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat

panas.”

(Q.S. al-Hijr: 26-27)

Kemudian tentang penciptaan malaikat Allah berfirman:

“segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat

sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang

mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah

menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah

Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

(Q.S. al-Fathir: 1)

Dan dalam sebuah hadits dari Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim

juga menjelaskan tentang penciptaan malaikat, jin dan manusia

Page 69: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

56

للبللبنت عبئشخع هللاصم للارطى هئكخخهمتوطه ىعه ان ري وخهكى ان جب يبردي بري

بادووخهك نكى وصفي

Artinya: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw bersabda,”Malaikat diciptakan

dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan

dari Sesutu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.”

(H.R. Muslim)

Pada dasarnya memanglah hanya Allah SWT pencipta dari seluruh alam

semesta beserta isinya yakni apa yang ada dibumi dan langit, salah satunya

makhluk-makhluknya, berdasarkan firman-firman Allah dan hadits diatas maka

telah jelas bahwasannya Allah SWT merupakan sang pencipta yang telah

menciptakan tiga makhluk yang ada di langit maupun dibumi yaitu malaikat dari

sebuah cahaya, jin dari nyala api dan manusia dari tanah liat kering.

2. Scene 2

Scene ini menggambarkan Jehangir berjalan memasuki sebuah gua yang

gelap, Jehangir bertemu dengan sosok jin yang menculik seorang wanita dan

meminta jin tersebut mengembalikan wanita yang dimaksud, namun sang jin

bukannya mengembalikan wanita yang dimaksud malah mencoba menyerang

Jehangir, Jehangir tidak goyah dia membaca ta‟awudz berulang dan

menumpahkan air zam-zam dikepala sang jin jahat atau syaitan.

Page 70: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

57

Tabel 4.2

Visual Dialog Type of Shot

Jehangir: hai pengikut

syaitan, kau telah

mengambil sesuatu

yang bukan milikmu.

Aku ada disini untuk

mangambilnya lagi.

Kembalikan dia.

Tidak ada ucapan

Jehangir: ragamu bisa

menghentikannya,

namun jiwamu telah

mati. Serahkan wanita

itu kembali.

Medium Close up, gambar

diambil dari mulai dada

sampai kepala.

Dengan latar belakang

sebuah gua yang gelap.

Medium Shot,

menampilkan sosok jin

yang sedang duduk

menunduk.

Close up: gambar diambil

dari kepala atau wajah.

Page 71: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

58

Visual

Dialog

Tidak ada ucapan

( jin mulai marah dan

menghampiri Jehangir)

Jenghangir: Audzu

billahi minas

syaitonirrajim

(Berulang-ulang)

Tidak ada dialog

Tidak ada dialog

(Air zam-zam

menyirami tubuh jin)

Type of Shot

Medium Close up: gambar

diambil dari mulai dada

sampai kepala. (Sosok

yang menyeramkan yang

mendekati Jehangir)

Medium Close up:

ekspresi Jehangir yang

mulai panik.

Close up: gambar ini

memperlihatkan tangan

dengan jelas dan gesture

yang mendetail.

Close up: gambar ini

memperlihatkan dengan

jelas.

Page 72: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

59

a. Denotasi:

Pada gambar pertama Jehangir memasuki sebuah gua dan melihat sosok

yang diyakini jin jahat atau syaitan dengan berkata “hai pengikut syaitan, kau

telah mengambil sesuatu yang bukan milikmu. Aku ada disini untuk

mangambilnya lagi”. Pada gambar kedua menampilkan Sosok Jin yang sedang

duduk menunduk dengan tidak mengucap apapun. Pada gambar ketiga

menampilkan Jehangir yang memberi peringatan kepada Sosok jin tersebut

dengan berkata “ragamu bisa menghentikannya, namun jiwamu telah mati.

Serahkan wanita itu kembali”. Pada gambar keempat sesosok makhluk yang

menyeramkan yang diyakini sebagai jin jahat atau syaitan menghampiri Jehangir.

Pada gambar kelima menampilkan ekspresi Jenghangir yang mulai panik ketika

sosok yang menyeramkan tersebut perlahan mendekatinya dengan mengucapkan

“Audzubillah himinas syaiton nirojim” berulang kali. Pada gambar keenam

terlihat jenghangir ingin meraih air zam-zam yang terlepas darinya. Pada gambar

ketujuh jenghangir memecahkan botol air zam-zam ke kepala jin jahat (syeitan).

b. Konotasi:

Jehangir yang memasuki sebuah gua yang gelap untuk mencari jin yang

telah menculik seorang wanita yang ia kenal, setelah menemukannya ia berusaha

untuk meminta jin tersebut melepas wanita tersebut. Jin tersebut tidak

mengacuhkan perkataan Jehangir dan tetap diam dengan duduk menunduk.

Kemudian Jehangir menggertak sang jin untuk melepas wanita yang ia maksud.

Sang jin mulai bangkit dan melayang menghampiri Jehangir, melihat sang jin

yang mendekat Jehangir mulai panik karena takut diserang oleh jin tersebut

Page 73: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

60

sembari mulai membaca ta‟awudz dan mengeluarkan botol air zam-zam dari tas

nya, botol air zam-zam itu terjatuh sang jin mulai lebih mendekat dan bertatap-

tatapan dengan Jehangir dan Jehangir tetap berusaha melawan dengan terus

membaca ta‟awudz dan mencoba meraih kembali botol air zam-zam tersebut dan

kemudian memecahkan botol air zam-zam tersebut ke kepala jin atau syaitan.

c. Mitos:

Sosok jin jahat atau syaitan tidak hanya Menganggu atau menakut-nakuti

manusia yang merupakan tabiatnya atau merupakan sebuah tindakan yang selalu

diupayakan oleh syaitan dari golongan jin kepada manusia, akan tetapi sosok jin

dapat menculik manusia untuk masuk ke alamnya. diriwayatkan oleh Al-Imam

Abu Bakr Al-Baihaqiy rahimahullah, beliau menuturkan :

د بن مهدي لفظا، د بن محم د بن محم د عب الحافظ، وأبو محم عقوب، أخبرنا أبو عبد للا د بن اس محم قاال: نا أبو العب

ا ى بن أب طالب، أنا عبد الوه ح حمن بن أب نا ب بن عطاء، نا سعد، عن قتادة، عن أب نضرة، عن عبد الر

لى، صل مع قومه العشاء فسبته الجن ففقد، فانطلق ” ل ى عمر بن ت امرأته ل أن رجال من قومه من األنصار خرج

ة فسأل عنه عمر قومه، فقالوا: نعم، خرج ه القص ت عل عنه فقص للا اب رض صل العشاء ففقد، فأمرها أن الخط

ا مضت األربع سنن أتته جت فجاء تربص أربع سنن، فلم ج فتزو فأخبرته فسأل قومها، فقالوا: نعم، فأمرها أن تتزو

للا اب رض عنه، فقال عمر بن الخط للا اب رض خاصم ف ذلك لى عمر بن الخط ب أح زوجها دكم عنه:

ا أمر المؤمنن، قال: وم اته، فقال له: ن ل عذرا علم أهله ح ول ال مان الط ا عذرك؟ قال: خرجت أصل الز

مؤمنون، أو قال: مسلمون، شك سعد فقاتلوهم فظهروا العشاء فسبتن الجن فلبثت فهم زمانا طوال ف زاهم جن

حل ا فسبون فما سبوا منهم، فقالوا: نراك رجال مسلما وال هم فسبوا منهم سبا ن المقام عل رون ب ك فخ لنا سب

ثونوب حد س ل فل ا بالل هار فعصار رح ن القفول لى أهل فاخترت القفول لى أهل فأقبلوا مع أم ا بالن وأم

عنه: فما كان طعامك فهم؟ قال للا ه، قال: فما كان أتبعها، فقال له عمر رض عل ذكر اسم للا : الفول وما لم

شرابك للا ره عمر رض ر من الشراب، قال: فخ خم دا فهم؟ قال: الجدف، قال قتادة: والجدف ما ال ن الص عنه ب

ن امرأته وب

Page 74: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

61

Abu „Abdillaah Al-Haafizh dan Abu Muhammad „Ubaid bin Muhammad bin

Muhammad bin Mahdiy telah mengkhabari kami -secara lafazh-, keduanya

berkata, Abul „Abbaas Muhammad bin Ya‟quub telah mengkhabari kami, Yahyaa

bin Abi Thaalib telah mengkhabari kami, „Abdul Wahhaab bin „Athaa‟ telah

memberitakan kami, Sa‟iid telah mengkhabari kami, dari Qataadah, dari Abu

Nadhrah, dari „Abdurrahman bin Abi Lailaa :

“Bahwasanya ada seorang lelaki dari kaumnya Ibnu Abi Lailaa yaitu kaum

Anshar yang keluar untuk shalat Isya bersama mereka. Tiba-tiba jin menawan

lelaki tersebut dan hilanglah ia tak berbekas. Serta merta pergilah istri si lelaki

kepada Umar bin Al-Khaththaab radhiyallaahu „anhu lalu ia melapor kepada

Umar atas kejadian yang menimpa suaminya, kemudian Umar pun bertanya

kepada kaum Anshar perihal lelaki tersebut. Mereka menjelaskan, Benar, ia

keluar untuk shalat „Isya dan tahu-tahu ia menghilang!” Maka Umar

memerintahkan kepada istri si lelaki untuk menahan diri selama 4 tahun.

Ketika telah berlalu masa 4 tahun, ia kembali mendatangi Umar dan

memberitahukan keadaannya (yang telah menunggu hingga lewat masa 4 tahun)

kepada Umar. Lalu Umar pun bertanya kepada kaum si wanita (mengenai

kebenaran perkataannya). Mereka menjawab, “Benar!” Kemudian Umar

memerintahkan wanita tersebut agar menikah lagi dan ia pun menikah (dengan

lelaki lainnya).

Tiba-tiba datanglah suaminya yang telah menghilang selama 4 tahun tersebut

(dan ia mengetahui istrinya telah menikah lagi) lantas ia mendebat „Umar bin Al-

Khaththaab mengenai hal ini.

„Umar berkata, “Salah seorang dari kalian raib dalam rentang waktu yang

demikian lama, keluarganya pun tidak ada yang mengetahui mengenai

keberadaannya.”

Sang lelaki berusaha menjelaskan kepada Umar, “Sesungguhnya diriku

mempunyai udzur, wahai amiirul mu‟miniin!”

Umar bertanya, “Apa „udzurmu?”

Sang lelaki menceritakan kisah yang dialaminya, “Aku keluar untuk shalat „Isya

dan tahu-tahu ada jin yang menawanku. Maka aku menetap di alam mereka

selama rentang waktu yang panjang. Dan ada sekelompok jin mu‟min -atau jin

muslim, Sa‟iid (salah seorang perawi kisah) ragu- yang memerangi jin-jin kafir

tersebut, lantas kelompok jin mu‟min berhasil menaklukkan kelompok jin kafir

lalu para jin mu‟min menawan para tawanan yang pernah ditawan para jin kafir

dan aku termasuk ke dalam kelompok tawanan yang direbut dari mereka. Para jin

mu‟min berkata, “Kami melihatmu sebagai seorang lelaki muslim dan tidak halal

bagi kami untuk menawan kamu.” Kemudian mereka memberiku pilihan antara

tetap tinggal (di alam jin tersebut) atau kembali ke keluargaku, aku pun memilih

Page 75: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

62

kembali ke keluargaku dan para jin mu‟min pun membebaskanku. Ketika malam

hari tiba maka mereka tidak lagi berbicara denganku, dan adapun pada siang

hari maka saat itulah ada deru angin yang aku mengikutinya (hingga aku dapat

keluar dari alam mereka).”

„Umar bertanya, “Apa makananmu ketika bersama mereka?”

Lelaki tersebut menjawab, “Sejenis kacang-kacangan dan segala sesuatu yang

tidak disebut nama Allah padanya.”

„Umar bertanya kembali, “Dan apa minumanmu ketika bersama mereka?”

Si lelaki menjawab, “Al-Jadaf.”

-Qataadah menjelaskan, “Al-Jadaf adalah segala jenis minuman yang tidak

ditutup.”-

Akhirnya, „Umar pun memberi pilihan untuk si lelaki antara mahar dan

istrinya.”.64

(HR.Baihaqi)

Sunan Al-Kubraa li Al-Baihaqiy 7/733, Daar Al-Kutub Al-„Ilmiyyah

Dan ketika manusia digoda atau di takut-takuti oleh jin jahat atau syaitan

dalam hal ini sebenarnya seorang manusia yang beriman tidak perlu takut untuk

menghindari gangguan atau godaan dari syaitan sebab Allah sudah memberikan

petunjuk untuk mengatasi hal tersebut. Dalam firmannya:

200. “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada

Allah[590].” [590] Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-

rajiim.

Sesungguhnya aku tahu suatu kalimat yang apabila ianya diucapkan maka apa

yang beliau derita itu menjadi hilang, yaitu Audzubillah himinas syaiton nirojim.

(Q.S. Al-A‟raaf: 200)

64

Sunan Al-Kubraa li Al-Baihaqi 7/733, Daar Al-Kutub Al-„Ilmiyyah

Page 76: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

63

Berdasarkan Hadits dan potongan ayat Alquran diatas bahwa jin jahat atau

syaitan bisa berbuat sesuatu sesuai kehendak mereka termasuk menculik seorang

manusia dan memasukannya kedalam dunianya yang berbeda dimensi akan tetapi

dengan kehidupan yang sama seperti kehidupan manusia di bumi. Dan juga

apabila kita sebagai seorang muslim merasa digoda dan ditakuti oleh jin jahat atau

syaitan maka kita diperintahkan dalam Al-Quran untuk mengucapkan ta‟awudz.

3. Scene 3

Scene ini menggambarkan saat Shawn memutuskan untuk menonton isi

video dari kaset video yang ia dapat dari seseorang tak dikenal yang ia fikir

menjadi sebuah petunjuk dari apa yang sedang ia alami dengan istrinya, Shawn

terkejut dengan isi video tersebut yang ternyata isi video itu adalah rekaman ayah

Shawn ketika masih hidup yang memberika nasehat kepada Shawn dan sebagai

bentuk perpisahan terakhir apabila ayahnya meninggal yang isinya memberikan

sebuah nasihat tentang makhluk ghaib yang akan datang dalam kehidupan Shawn

dan menggangu hidupnya yang mana hal itu merupakan gangguan dari jin,

sehingga Shawn harus mempercayai itu dan bersiap melawannya.

Page 77: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

64

Tabel 4.3

Visual Dialog Type of Shot

Ayah Shawn: ayah minta

kau dengarkan nasihat

ayah dengan seksama.

Semua yang telah ayah

lakukan dan kerjakan

ayah lakukan adalah

untuk melindungimu dan

ibumu. Ingat selalu itu.

Shawn: ( mendengarkan

apa yang diucapkan

ayahnya)

Ayah Shawn: Kejadian

aneh akan terjadi

padamu, seperti yang

terjadi pada ayah. Ada

sesuatu diluar sana

Shawn, ayah bahkan

Long Shot,

menampilkan ayah

Shawn dan Shawn yang

sedang duduk

menyaksikan video

ayahnya.

Medium Close up,

gambar diambil dari

mulai dada sampai

kepala.

Close up: gambar

diambil dari kepala atau

wajah. Menampilkan

ekspresi yang serius.

Page 78: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

65

Visual

Dialog

tidak tahu apakah masih

ada. Tapi mereka itu

nyata dan mereka sangat

jahat. Mereka itu jin.

Percayalah akan hal itu.

Shawn: (menegaskan apa

yang dikatakan ayahnya)

Type of Shot

Medium Close up,

Shawn yang serius

mengamati setiap

perkataan ayahnya.

a. Denotasi:

Pada gambar pertama menampilkan Shawn yang sedang menatap ayahnya

di layar televisi dan mendengarkan pesan dan nasihat sang ayah yang berkata

“Ayah Shawn: ayah minta kau dengarkan nasihat ayah dengan seksama. Semua

yang telah ayah lakukan dan kerjakan ayah lakukan adalah untuk melindungimu

dan ibumu. Ingat selalu itu”. Gambar kedua menampilkan Shawn yang mencoba

memperhatikan apa yang ayahnya ingin sampaikan. Gambar ketiga menampilkan

sosok ayah Shawn dalam video yang berkata “Kejadian aneh akan terjadi padamu,

seperti yang terjadi pada ayah. Ada sesuatu diluar sana Shawn, ayah bahkan tidak

tahu apakah masih ada. Tapi mereka itu nyata dan mereka sangat jahat. Mereka

itu jin. Percayalah akan hal itu”. Gambar keempat menampilkan Shawn yang

Page 79: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

66

sedikit tegang setelah mendengarkan nasihat dari ayahnya dan mulai

mempercayainya.

b. Konotasi:

Shawn memutuskan untuk menonton video yang ada di kaset video yang

ia terima dari seorang yang tak dikenalnya. Setelah video diputar ternyata itu

merupakan video rekaman ayahnya sebelum meninggal yang bertujuan untuk

memberikan pesan terakhir atau nasihat kepadanya. Shawn pun dengan serius

memperhatikan setiap ucapan yang diucapkan ayahnya, hingga pesan yang cukup

ditekankan ayahnya yang mengingatkan Shawn untuk mempercayai tentang ada

nya jin yang nyata. Shawn pun sontak cukup terkejut mendengarkan kata yang

diucapkan ayahnya tentang jin dan merasa bahwa yang diucapkan ayahnya

memang benar adanya dan sedang menghampiri kehidupan ia dan istrinya.

c. Mitos:

Jin merupakan salah satu dari makhluk ghaib, jin merupakan makhluk

yang bersifat hawa (udara) atau api , berakal, tersembunyi dapat berbentuk dengan

berbagai bentuk dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan berat. Sayyid sabiq mendefinisikan jin sebagai sejenis ruh yang berakal,

berkehendak, mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah) sebagaimana bentuk

materi dari manusia akan tetapi luput dari jangkauan indra atau tidak dapat terlihat

sebagaimana keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya

dan mereka mempunyai kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk. Dan jin

pun memang hampir sama persis dengan manusia dalam bentuknya, tugasnya

Page 80: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

67

maupun tabiatnya yang mana jin ada laki-laki dan ada jin perempuan dan juga jin

ada yang mukmin ada juga yang kafir65

. Allah SWT berfirman:

“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah kepada-Ku.”

(Q.S: Adz Dzaariyaat: 56)

“dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta

perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah

bagi mereka dosa dan kesalahan”.

(Q.S. Al-Jin: 6)

“dan Sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang saleh dan di antara

Kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah Kami menempuh jalan yang

berbeda-beda”.

(Q.S. Al-Jin: 11)

Jadi berdasarkan ayat-ayat diatas jin merupakan suatu makhluk yang

sebenarnya hampir sama persis kehidupannya dengan manusia, yang tugasnya

untuk menyembah kepada Allah, bentuknya atau jenisnya pun ada yang laki-laki

65

Sayid sabiq, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 58

Page 81: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

68

dan perempuan, sifat-sifatnya ada yang baik (mukmin) atau jahat (kafir) , yang

membedakan dari wujudnya yang tidak bisa dilihat oleh panca indra manusia.

4. Scene 4

Scene ini menggambarkan Ali yang sedang duduk disebuah ruangan dalam

rumah sakit jiwa membacakan surat An-Nas dan Al-Falaq berulang-ulang, namun

tiba-tiba ruangan yang ditempati Ali menjadi menakutkan seperti ada yang

mengawasi Ali dan hal itu membuat Ali semakin panik kemudian muncul sosok

yang datang didepan Ali. Ternyata yang muncul didepan Ali bukan seperti yang ia

bayangkan melainkan Gabriel.

Tabel 4.4

Visual Dialog Type of Shot

Ali: membaca QS:

Al-Falaq 1-5 & QS:

An-Nas 1-6

Ali : Siapa disana?

Long Shot: gambar diambil

dari jarak jauh, sehinga

objek dan belakangnya

68ampak jelas.

Medium Close up: gambar

diambil dari mulai dada

sampai kepala.

Menampilkan ekspresi Ali

yang ketakutan.

Page 82: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

69

Visual

Dialog

Tidak ada dialog

Ali: Gabriel, ternyata

kau. Syukurlah

Type of Shot

Medium Close up: gambar

diambil dari mulai dada

sampai kepala.

Long Shot: gambar diambil

dari jarak jauh, sehingga

objek dan belakangnya

nampak jelas.

Dengan latar belakang

sebuah ruangan yang agak

gelap.

a. Denotasi:

Pada gambar pertama menjelaskan, dengan gelisah dan ketakutan Ali

ketika sedang membaca surat Al-Falaq dan An-Nas berulang kali. Pada gambar

kedua Ali mulai tampak lebih ketakutan tidak berani menatap pandangan ke depan

dengan berkata “siapa disana”. Pada gambar ketiga Ali terkejut dengan kehadiran

seseorang yang muncul di depannya. Pada gambar keempat Ali mulai menatap

pandangan kedepan setelah ia tahu sosok yang datang menghampirinya sembari

berkata “Gabriel, ternyata kau, syukurlah”.

Page 83: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

70

b. Konotasi:

Ali yang sedang terkurung disebuah ruangan di rumah sakit jiwa dan

sedang membaca surat An-Nas dan Al-Falaq merasa panik dan terkejut dengan

suasana ruangan yang gelap seolah-olah sedang ada yang mengawasinya, dia

membaca surat An-Nas dan Al-Falaq berulang kali dengan mulai gemetaran

karena seperti ada yang ingin mengganggunya. Ali mulai menundukan

pandangannya karena seperti sesuatu yang ingin menghampirinya semakin dekat

dan nafasnya terengah-engah ketakutan. Tiba-tiba muncul seseorang didepan Ali

dan itu adalah Gabriel, Ali pun menjadi lega setelah mengetahui yang

menghampirinya adalah Gabriel.

c. Mitos:

Membaca surat An-Nas dan Al-Falaq berulang-ulang merupakan memiliki

manfaat dan keutamaan salah satu cara memohon perlindungan kepada Allah dari

sesuatu yang membuat diri kita merasa terancam atau was-was. Dalam suatu

hadits menjelaskan

“Barang siapa yang takut akan godaan setan atau manusia atau takut

akan kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia bacalah surat Al-Falaq dan

An-Nas sebanyak 100 kali”.

Manfaat dan keutamaan lain dalam membaca surat an-Nas dan al-Falaq

ialah dari Uqba bin Amar RA meriwayatkan “Muhammad SAW berkata

kepadaku di dalam suatu perjalanan:

“Maukah kamu belajar dua surat yang luar biasa.‟ Aku menjawab „ya,

ajarkanlah padaku.‟ Nabi mengajarku surat Al Falaq dan Surah An-Nas . Ia

mengulang surat-surat yang sama ketika shalat Magrib hari itu. Lalu ia berkata

kepadaku, „Kamu harus membaca kedua surat ini ketika hendak berangkat tidur

maupun ketika baru bangun tidur.”

(Thirmidhi, Abu Dawud, & Nasai)

Page 84: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

71

Sayyidiah‟ Ali r.a. menerangkan:

“pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam.

Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu disapukan pada anggota

badan yang digigit kala tadi”.

Membaca ayat-ayat Allah pastilah sangat baik dan bernilai pahala yang

berlipat ganda serta membawa syafa‟at bagi orang-orang yang apabila

membacanya, selain itu pula dalam membaca ayat Allah di setiap suratnya

ternyata terdapat berbagai macam manfaat salah satunya pada surat An-Nas dan

Al-Falaq yang memiliki manfaat dan keutamaan yaitu sebagai doa-doa pelindung

diri dari godaan setan, sebagai obat penyakit karena dari perbuatan syaitan atau

manusia. Diantara kedua manfaat dan keutamaan tersebut sangatlah berguna

dalam kehidupan seorang muslim.

5. Scene 5

Scene ini menggambarkan Jasmine yang merasa tidak nyaman dengan

sesuatu hal yang penting yang dia tutupi dari Shawn, ketika ia sedang melamun

memikirkan suatu hal penting tersebut dikamar Shaw menghampiri Jasmine yang

khawatir dengan keadaan Jasmine yang tiba-tiba terlihat murung, hingga akhirnya

Jasmine mengaku telah berbohong kepada Shawn bahwa ia sebenarnya tidak bisa

hamil karena ia mandul. Jasmine berbohong kepada Shawn karena ia takut

diceraikan oleh Shawn. Mendengar pengakuan dari Jasmine tersebut, membuat

Shawn terkejut tidak percaya dengan yang terjadi dan membuat Shawn terdiam

menerima kenyataan yang ia terima.

Page 85: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

72

Tabel 4.5

Visual Dialog Type of Shot

Jasmine: Ada sesuatu yang

ingin aku katakan padamu,

tapi aku tak tahu

bagaimana.

Shawn: Baiklah apapun itu

kita jalani akan kita lewati

seperti yang kita lakukan.

Jasmine: aku tak bisa

punya anak Shawn.

Shawn: apa yang kau

katakan.

Medium Close Up, gambar

diambil mulai dari dada

sampai kepala.

Menampilkan ekspresi cemas

Close Up, gambar diambil

kepala penuh.

Menampilkan ekspresi

merayu.

Medium Close Up, gambar

diambil mulai dari dada

sampai kepala.

Dengan latar belakang

sebuah kamar.

Medium Close Up.

menampilkan rasa penasaran

Shawn.

Page 86: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

73

Visual

Dialog

Jasmine: maksudku ini

tidak akan mungkin, aku

tidak bisa punya anak.

Shawn: sejak kapan kau

tahu?

Jasmine: sudah lama, aku

tahu aku seharusnya

memberitahumu, tapi aku

takut 73alua kau nanti

meninggalkanku, aku tak

ingin berbohong padamu.

Shawn: (terdiam sambil

menghela nafas menerima

kenyataan yang ia

dapatkan)

Type of Shot

Medium Close Up, terlihat

ekspresi sedih Jasmine ketika

berbicara.

Medium Close Up,

menampilkan rasa tak

percaya Shawn sembari

bertanya kepada Jasmine.

Medium Close Up,

menampilkan ekspresi

penyesalan Jasmine karena

telah berbohong kepada

Shawn.

Medium Close Up, gambar

diambil mulai dari dada

sampai kepala.

Page 87: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

74

a. Denotasi:

Pada gambar pertama menampilkan Jasmine yang tiba-tiba cemas ketika

Shawn mengingatkan perkataannya minggu lalu untuk segera punya anak,

kemudian hal itu membuat Jasmine ingin segera jujur kepada Shawn dengan

berkata “Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu, tapi aku tak tahu

bagaimana”. Gambar kedua memperlihatkan Shawn yang menghampiri Jasmine

yang terlihat murung sembari menenangkannya dengan berkata “Baiklah apapun

itu kita jalani ,akan kita lewati seperti yang kita lakukan”. Gambar ketiga

menampilkan Jasmine yang mulai berterus terang dan berkata “aku tidak bisa

punya anak Shawn”. Gambar keempat menampilkan ekspresi Shawn yang sedikit

terkejut dan bingung apa maksud dari Jasmine dengan berkata “apa yang kau

katakan” dengan suara yang pelan. Gambar kelima memperlihatkan kesedihan

Jasmine ketika berbicara dengan Shawn dengan berkata “ini tidak akan mungkin,

aku tidak bisa punya anak”. Gambar keenam menampilkan keterkejutan dari

ekspresi Shawn, ia bertanya kepada Jasmine “sejak kapan kau tahu?”. Gambar

ketujuh menampilkan wajah Jasmine dengan ekspresi menyesal dan berkata

“sudah lama, aku tahu aku seharusnya memberitahumu, tapi aku takut kalau kau

nanti meninggalkanku, aku tak ingin berbohong padamu”. Gambar kedelapan

menampilkan ekspresi ketidakpercayaan Shawn dari raut wajahnya, dengan

terdiam sembari menghela nafas dengan bersabar menerima kenyataan yang ia

dapatkan.

Page 88: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

75

b. Konotasi:

Jasmine yang sedang merapikan pakaian di kamar tiba-tiba berubah

menjadi murung ketika diingatkan kembali oleh Shawn untuk segera memiliki

anak. Shawn kemudian menghampiri Jasmine kekamar setelah dari kamar mandi.

Melihat Shawn menghampiri, Jasmine ingin menyampaikan sesuatu yang terasa

mengganjal di hatinya, akan tetapi ia sedikit ragu untuk menjelaskannya. Melihat

Jasmine yang terlihat tidak begitu baik, Shawn kemudian mencoba menangkan

Jasmine dan meyakininya tentang apapun yang terjadi. Kemudian Jasmine mulai

memberanikan diri apa yang mengganjal di hatinya bahwasannya Jasmine telah

berbohong kepada Shawn tentang kesuburan dirinya untuk bisa punya anak,

Jasmine berkata kepada Shawn bahwa ia tidak bisa punya anak atau mandul.

Mendengar perkataan Jasmine, Shawn sedikit terkejut dan tidak percaya dengan

bertanya kepada Jasmine tentang apa yang ia katakan. Kemudian Jasmine

menjelaskan dengan mata yang berkaca-kaca, bahwasannya dia tidak mungkin

untuk memiliki anak karena dia mandul, Shawn yang masih tidak percaya kembali

bertanya sejak kapan Jasmine di diagnosa mandul. Jasmine menjawab bahwa ia

mandul sejak lama, sambil menyesal seharusnya dia jujur dari awal kepada Shawn

tentang hal tersebut, akan tetapi Jasmine takut apabila dia diceraikan dan

kehilangan Shawn. Kemudian Shawn terdiam sejenak sambil menghela nafas

untuk sedikit menenangkan diri dan menerima kenyataan yang ia terima.

Page 89: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

76

c. Mitos:

Berbohong atau melakukan suatu kebohongan dalam ajaran Islam adalah

haram hukumnya, bahkan berbohong dalam Islam dipandang sebagai salah satu

sifat kekufuran dan kemunafikan. Di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:

105. “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang

yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang

pendusta”.

(Q.S. an-Nahl: 105)

Akan tetapi dalam keadaan tertentu atau keadaan yang memaksa untuk

berbohong Islam memberi kelonggaran. Hal ini dijelaskan oleh beberapa hadits-

hadits yang shahih tentang bolehnya berbohong pada kasus-kasus tertentu. Hadist

Ummu Kultsum:

عأوكهخىوثتعمجخأخجزته:أهبطعترطىلللاصهللاعههوطهىمىل:نضانكذاة

انذصهخثانبصفخزاأومىلخزا

Dari Ummu Kultsum binti Uqbah mengabarkan bahwa dia mendengar Rasulullah

SAW bersabda: "Bukanlah pendusta orang yang mendamaikan antara manusia

(yang bertikai) kemudian dia melebih-lebihkan kebaikan atau berkata baik".

[Muttafaqun 'Alaih]

Di dalam riwayat Al Imam Muslim terdapat tambahan:

ونىأطعزخصفشءيبمىلانبصكذةإالفحالثانذزةواإلصالحثانبصوددجانزجم

ايزأتهوددجانزأحسوجهب

Page 90: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

77

Artinya: "Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan

rukhsah (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam

perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya

dan pembicaraan istri pada suaminya".

Dalam film Jinn ini kasus yang terjadi yaitu sang Istri (Jasmine) yang telah

membohongi suaminya (Shawn) tentang perihal kemandulan yang tidak

diungkapkan kepada Shawn karena Jasmine takut Shawn menceraikannya. Hal ini

berkaitan dengan hadis diatas penjelasan ini lebih ditekankan melalui hadits

Asma‟ binti Yazid

لبلرطىلللا تشدلبنت بءث أط جم»-وطهىصهللاعهه-ع ثانز فحالثذد ان كذةإال الذم

ان بص هخث ةوان كذةنص ضهبوان كذةفان ذز زأتهنز ىدفددخه«.اي هخان كذة»ولبليذ الص

فحالث ىلبلأثىع«.إال خخ ددجاث ي بءإال ددجأط زفهي الع ظهذاددجدظ

Dari Asma' binti Yazid dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Bohong itu tidak

halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami pada istrinya agar mendapat ridho

istrinya, bohong dalam perang, dan bohong untuk mendamaikan diantara

manusia".

Tiga keadaan seseorang boleh berbohong dari Ummu Kultsum RA ia

berkata: "Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran

berdusta kecuali dalam tiga hal: [1] Orang yang berbicara dengan masud hendak

mendamaikan, [2] orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan [3]

suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya

(mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)".

(HR. Muslim)

Berdasarkan hadits-hadits diatas maka kita bisa memaknai suatu

kebohongan yang diperbolehkan demi kebaikan, Islam memberikan kelonggaran

atau keringanan ketika berbohong karena ada maslahat yang besar demi menjauhi

suatu keburukan atau yang tidak diinginkan terjadi.

Page 91: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

78

6. Scene 6

Scene ini menggambarkan ketika Shawn mulai berhalusinasi memasuki

sebuah gua untuk mencari istrinya yang hilang yang didalamnya terdapat jin yang

menyerupai dirinya dan ia menanyakan kenapa jin tersebut terus menerus

mengganggu dan menghilangkan keluarganya turun temurun. Jin pun menjawab

pertanyaan Shawn lalu merayu Shawn untuk bersekutu dengannya dengan

menjanjikan akan memberikan apa saja yang Shawn inginkan. Namun Shawn

tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh jin tersebut dan hanya mananyakan

dimana istrinya. Jin tersebut pun kesal dan menyerang Shawn.

Tabel 4.6

Visual Dialog Type of Shot

Shawn: Kenapa kau

melakukan ini?

Jin: Kenapa? Semua orang

yang kau sayangi telah

pergi, dan seperti

permulaan hanya ada aku.

Aku selalu ada disana.

Selalu tahu apa yang kau

Close up: gambar

diambil dari kepala

penuh.

Medium Close up:

gambar diambil mulai

dari dada sampai

kepala.

Page 92: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

79

Visual

Dialog

mau. Tidakkah kau mau

ikut denganku. Aku bisa

menawarkan sesuatu yang

lebih. Kau bisa jadi raja.

Memiliki ribuan anak, dari

ribuan Jasmine.

Shawn: aku tidak ingin

semua itu. Aku hanya ingin

satu orang, istriku.

Sekarang dimana dia?

Jin: Perang akan datang

Shawn. Tidak 79ka nada

manusia ataupun jin bisa

menghentikanku.

Shawn: mungkin

menurutmu tidak ada, tapi

aku yang akan

menghentikanmu.

Type of Shot

Close up: gambar

diambil kepala.

Menampilkan ekspresi

sedikit emosi.

Close up: gambar

diambil kepala penuh.

Close up: gambar

diambil kepala penuh.

Page 93: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

80

Visual

Dialog

Jin: (bangkit dan

menyerang Shawn)

Shawn: (terbangun dari

halusinasinya) membaca

ta‟awudz.

Type of Shot

Medium Shot:

menampilkan bagian

pinggang ke atas.

Close Up:

menampilkan wajah

secara penuh

a. Denotasi:

Pada gambar pertama menampilkan Shawn yang masuk kedalam gua dan

melihat jin yang menyerupainya, kemudian ia bertanya kepada jin dengan berkata

“kenapa kau melakukan ini?”. Pada gambar kedua jin yang sedang duduk mulai

memandang Shawn dan menjawab pertanyaan Shawn dengan berkata “Kenapa?

Semua orang yang kau sayangi telah pergi, dan seperti permulaan hanya ada aku.

Aku selalu ada disana. Selalu tahu apa yang kau mau. Tidakkah kau mau ikut

denganku. Kami bisa menawarkan sesuatu yang lebih. Kau bisa jadi raja.

Memiliki ribuan anak, dari ribuan Jasmine”. Pada gambar ketiga memperlihatkan

ketidakpedulian Shawn dengan rayuan sang jin dan berkata “aku tidak ingin

semua itu. aku hanya ingin satu, istriku. Sekarang dimana dia?”. Gambar keempat

Page 94: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

81

memperlihatkan jin yang kesal karena Shawn tak mau dari ajakannya bangkit dari

duduknya dan menghampiri Shawn seraya berkata “Perang akan datang Shawn.

Tidak akan ada manusia ataupun jin bisa menghentikanku”. Gambar kelima

memperlihatkan Shawn yang menantang sang jin dengan berkata “mungkin

menurutmu tidak ada, tapi aku yang akan menghentikanmu”. Gambar keenam

memperlihatkan Jin yang langsung menyerang Shawn dengan cepat tanpa ada

dialog. Gambar ketujuh memperlihatkan Shawn yang terbangun dari

halusinasinya kemudian berucap “Audzubillahiminasyaitonirrajim”.

b. Konotasi:

Shawn yang sedang duduk dalam sebuah pabrik tiba-tiba berhalusinasi,

sesuatu memasuki pikirannya, dan terdapat bayangan bahwa ia memasuki sebuah

gua yang gelap untuk mencari keberadaan Jasmine yang didalamnya terdapat

seseorang yang menyerupai dirinya yang ternyata itu adalah sosok jin, kemudian

Shawn bertanya kepada jin tersebut, akan tetapi jin tersebut mencoba untuk

merayunya dengan memberikan apa yang diinginkan Shawn. Salah satunya untuk

memilik anak dari apa yang tak mungkin bisa ia dapat dengan Jasmine. Lalu

Shawn tidak menginginkan semua itu, dia tidak mengiyakan apa yang di tawarkan

sang jin dan hanya mau tahu dimana Jasmine berada. Jin pun kesal dengan sikap

Shawn yang menolak ajakannya. Sang jin yang awalnya duduk kemudian mulai

berdiri dan menyatakan perang akan dimulai dan tak ada yang bisa

mengalahkannya, Shawn pun justru menantang balik bahwa dirinya yang bisa

mengalahkannya dan tiba-tiba jin menyerang Shawn dengan cepat lalu tiba-tiba

Shawn tersadarkan dari halusinasinya.

Page 95: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

82

c. Mitos:

Jin atau syaitan selalu berusaha menipu daya manusia untuk menyesatkan

manusia dari kebenaran dan menjadikan orang yang terpengaruh terjerumus

kedalam api neraka. Sejak zaman nabi Adam AS syaitan telah memproklamirkan

permusuhannya dengan menyerahkan seluruh hidup dan jiwanya untuk

menyesatkan dan menghancurkan anak cucu adam. Tipu daya syaitan salah

satunya janji manis syaitan. Allah SWT berfirman:

120. “syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan

angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada

mereka selain dari tipuan belaka”.

121. “mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari

dari padanya”.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah

beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan

Page 96: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

83

sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut[312], Padahal mereka

telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan

mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.

Berdasarkan firman-firman Allah diatas sudah seharusnya sebagai orang

yang beriman mengetahui janji-janji manis jin atau syaitan dan kita sebagai

seorang mukmin harus berusaha untuk tidak terpedaya dengan menghindarinya

agar tidak terhasut oleh janji manisnya, karena pada intinya ketika manusia sudah

terbujuk rayu janji manis syaitan bukan kesenangan dan kenikmatan yang di dapat

melainkan kemurkaan Allah SWT, karena janji manis syaitan merupakan sebuah

kesesatan dan akan menenggelamkan kita ke dalam kemungkaran yang pada

akhirnya menjadikan diri kita menjadi orang yang menderita di dunia dan akhirat.

B. Representasi Makna dalam Film Jinn

Berlandaskan pemahaman representasi yaitu pemaknaan dan

penggambaran pada suatu hal yang menjadi sesuatu yang memiliki makna tertentu

dan disepakati secara universal. Pemaknaan bisa disamakan bila kita memiliki

pengalaman yang sama dan pengalaman sendiri yang berkaitan dengan budaya

yang ada. Juga berdasarkan pengertian dari nilai keislaman yaitu melakukan

sesuatu atau perbuatan dan suatu hal yang berhubungan dengan islam yang

berlandaskan Al-Quran dan Hadits.

Jadi representasi nilai keislaman adalah bagaimana nilai-nilai yang

berkaitan dengan keislaman digambarkan dan dimaknai secara luas

penggambaran-penggambaran tersebut berdasarkan didasarkan pada pokok-pokok

ajaran tersebut, yakni akidah, syariah dan akhlak. Pengalaman atau budaya yang

Page 97: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

84

terbentuk. Maka penulis meneliti penggambaran yang ada di dalam cerita yaitu

perbuatan dan suatu hal yang masuk dalam bentuk-bentuk nilai keislaman yang

terdapat pada film Jinn.

Film Jinn merupakan film garapan Exxodus Pictures karya Ajmaal Zaheer

Ahmad. Film ini termasuk film bergenre horror thriller dimana terdapat adegan-

adegan yang menyuguhkan tentang nilai keislaman. Film ini mengandung

representasi nilai keislaman yang diwakilkan oleh Shawn yang tidak mau

terjerembab oleh jin untuk menguasai hidupnya dan melakukan perlawanan

dengan nilai keislaman yang terdapat didalamnya yakni aqidah, syariat dan

akhlak, yaitu:

1. Nilai Aqidah.

Nilai aqidah dalam film ini direpresentasikan saat Shawn yang diberi

nasihat oleh ayahnya yang telah meninggal dalam sebuah video untuk

mempercayai adanya makhluk yang ghaib yang itu nyata adanya yaitu merupakan

jin atau syaitan, yang mana sebelumnya Shawn tidak begitu tahu dan merupakan

sesuatu yang tabu baginya sebelum dia mulai diganggu oleh jin, kemudian ia

mulai mempercayainya setelah apa yang dikatakan ayahnya memang benar karena

ia dan Jasmine sedang di ganggu oleh sesuatu yang tidak mereka pahami.

Beriman atau percaya kepada yang ghaib adalah termasuk salah satu asas

dari akidah Islam, bahkan merupakan sifat yang pertama dan utama yang dimiliki

oleh Allah SWT. Bagi setiap orang muslim, wajib beriman kepada yang ghaib,

tanpa sedikitpun ada rasa ragu. Dalam perkara ini Ibn Mas‟ud mengatakan:

Page 98: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

85

“Yang dimaksudkan dengan yang ghaib itu ialah segala apa saja yang ghaib dari

kita dan perkara itu diberitahukan oleh Allah dan Rasul-Nya”.

Begitu juga jin, jin termasuk makhluk ghaib yang wajib kita imani, karena

banyak ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits Nabi yang menerangkan tentang

wujudnya. Walaupun jin itu tidak dapat dilihat, maka bukanlah berarti ia tidak

ada. Sebab berapa banyaknya sesuatu yang tidak dapat kita lihat di dunia ini, akan

tetapi benda itu ada. Dan percaya kepada yang ghaib merupakan bentuk taqwa

kepada Allah yang mana Dalam firman Allah SWT:

1. Alif laam miin 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk

bagi mereka yang bertaqwa. 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[,

yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami

anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al

Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan

sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18]. 5.

mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah

orang-orang yang beruntung[19].

(Q.S. Al-Baqarah: 1-5)

Page 99: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

86

Beriman kepada yang ghaib merupakan salah satu dari rukun iman. itu

artinya kita mempercayai dan meyakini bahwa segala sesuatu yang ghaib atau

yang tidak bisa kita lihat dengan kasat mata itu benar adanya. Jin merupakan salah

satu makhluk ghaib ciptaan Allah selain malaikat, iblis atau syaitan berdasarkan

hadits dan ayat Al-Quran diatas mempercayai atau beriman kepada makhluk ghaib

yakni jin dan malaikat keduanya wajib hukumnya bagi seorang muslim yang

beriman bertaqwa dan sudah seharusnya kita sebagai muslim yang taat dan

beriman harus menjalankannya.

2. Nilai Syariat

Nilai syariat pada film ini dimulai dari prolog penciptaan makhluk yang

ada di bumi ini yang bahwasannya hal tersebut tergambarkan dalam Al-Quran

tentang penciptaan manusia, malaikat dan jin yang ada di dalam ayat Al-Quran

merupakan nilai syariat sebagai pedoman.

Nilai syariat lainnya dalam film ini direpresentasikan salah satunya adalah

ketika Shawn tidak mau bersekutu dengan syaitan dan hal itu merupakan sebuah

bentuk syirik yang sangat berdosa besar dan itu merupakan larangan dalam syariat

Islam atau hukum Islam.

Shawn yang sedang berhalusinasi dirayu oleh syaitan untuk ikut menjadi

pengikut syaitan tersebut dengan janji memberikan imbalan apapun yang Shawn

mau, akan tetapi Shawn tidak terbujuk oleh tipu daya syaitan tersebut dengan

menolaknya dan membuat syaitan tersebut murka.

Nilai syariat salah satunya adalah perintah untuk tidak berbuat syirik

dalam hukum Islam, yang mana syirik atau menyekutukan Allah Azza wa Jalla

Page 100: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

87

adalah sesuatu yang amat diharamkan dan secara mutlak ia merupakan dosa yang

paling besar. Sebagai seorang muslim yang bertaqwa sudah seharusnya kita

mentaati perintah tersebut, Allah SWT berfirman:

“dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan

Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman

yang besar".

(Q.S. Luqman: 13)

Kemudian nilai syariat juga di representasikan ketika pada suatu malam

Ali yang sedang sendirian di dalam ruangan di sebuah rumah sakit jiwa dalam

kegelapan melantunkan ayat-ayat Allah yaitu surat An-Nas dan Al-Falaq secara

terus menerus karena ia dilanda rasa ketakutan dalam kesendiriannya dalam

ruangan tersebut.

Membaca ayat-ayat Allah merupakan salah satu bentuk nilai syariat atau

nilai ibadah dalam islam yang bernilai pahala berlipat ganda serta membawa

syafa‟at bagi orang-orang yang apabila membacanya, Membaca Al-Quran atau

kalamullah adalah sebuah anjuran untuk selalu dilakukan umat muslim, seperti

yang tertera dalam Al-Quran pada ayat di bawah ini:

Page 101: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

88

“bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan

dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan”.

(Q.S. Al-Ankabuut: 45)

Nilai syariat berikutnya ialah ketika Jehangir mulai diserang oleh jin

syaitan kemudian ia membacakan taawudz sebagai bentuk perlindungan.

Membaca taawudz merupakan anjuran bagi seorang mukmin untuk meminta

perlindungan kepada penciptanya. Yang mana dalam firman Allah SWT:

200. “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada

Allah[590].” [590] Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-

rajiim.

(Q.S. Al-A‟raaf: 200)

Nilai syariat merupakan bagian dari nilai keislaman yang harus kita taati

dan lakukan yang akan menghasilkan kebaikan dan manfaat bagi seseorang dalam

berkehidupan karena syariat atau hukum-hukum Allah SWT sudah pasti benar dan

tidak ada keraguan bagi kita untuk tidak mengerjakannya.

3. Nilai Akhlak

Nilai akhlak dalam film ini direpresentasikan ketika Jasmine berbohong

kepada Shawn untuk memiliki keturunan bahwa sebetulnya ia tidak bisa memiliki

anak, sebenarnya Jasmine tidak mau berbohong tentang hal tersebut namun ia

merasa belum siap untuk jujur. Walaupun berbohong dalam hal ini diperbolehkan

Page 102: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

89

(makruh), karena hal tersebut ia lakukan karena tak ingin membuat Shawn kecewa

lalu menceraikan ia seperti yang ia takuti.

Berbohong merupakan salah satu nilai akhlak yakni akhlak buruk atau

akhlak madzmumah dimana suatu perbuatan yang tercela yang mana harus kita

hindari perbuatan tersebut bila tidak ada udzur, Rasulullah pernah bersabda

tentang perbuatan bohong melalui hadits dibawah ini:

كى عه : وطه ى ه عه للا صه للا ل رطى لبل : لبل ه ع للا رض د عى يظ ث للا عج د ع فإ ، ق د ثبنص

جمص شالانز ،ويب إنان ج خ ه د ان جز ،وإ إنان جز قه د د تتانص ك قدت د يانص دقوتذز

ره د ان فجى ر،وإ إنان فجى ان كذةه د وان كذة،فإ ،وإ بكى مب صد دللا شالع إنان بر،ويب

يان كذةدت ذةوتذز جمك اثبانز دللاكذ تتع ك

Dari „Abdullâh bin Mas‟ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh

Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, „Hendaklah kalian selalu berlaku jujur,

karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan

seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih

jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh

kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan

kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa

berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta

(pembohong).‟”

(H.R. Ahmad)

Nilai akhlak termasuk dari salah satu nilai keislaman yang mana nilai

akhlak menjadi suatu bentuk dari ketaqwaan manusia apabila melakukan akhlak

yang baik dan tidak melakukan akhlak yang buruk. Karena nilai akhlak norma-

normanya berhubungan dan terkait dengan Allah serta merupakan ibadah

kepadanya.

Page 103: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengamati dan menganalisis bab sebelumnya, penyimpulan hasil

pada skripsi ini mengacu kepada permasalahan yang ada. Representasi nilai

keislaman dalam film “Jinn” disampaikan melalui tokoh-tokoh yang berperan

dalam film tersebut, tersaji dalam bentuk dialog, perilaku, karakter dan kejadian

dalam film “Jinn”. Maka kesimpulan peneliti terhadap masalah tersebut sebagai

berikut:

1. Makna Denotasi

Analisis film Jinn memiliki makna denotasi sebagai film yang

menggambarkan bagaimana nilai-nilai keislaman yang terdapat dalam agama

Islam dialami oleh para pemeran dengan latar belakang sebuah cerita horror

thriller. Film ini merepresentasikan nilai keislaman yang diwakili oleh para

pemeran yaitu Jehangir, Shawn, Jasmine dan Ali yang menggambarkan suatu hal

atau perbuatan yang terdapat nilai keislamannya, seperti:

a) Nilai aqidah, dalam hal mempercayai adanya makluk ghaib.

b) Nilai syariat, dalam hal tidak menyekutukan Allah, membaca

taawudz untuk meminta perlindungan Allah, dan melakukan nilai

ibadah dengan membaca Al-Quran.

c) Nilai akhlak, dalam hal nilai akhlak madzmumah yaitu untuk tidak

berbohong.

Page 104: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

91

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang terdapat pada film Jinn digambarkan bagaimana

Islam mewajibkan seorang muslim mempercayai tentang adanya sesuatu yang

ghaib dalam scene ketika Shawn menonton video pesan terakhir ayahnya yang

menyuruh dia untuk percaya terhadap hal ghaib yang akan ada didalam hidupnya.

Dalam cerita ini juga digambarkan bagaimana nilai-nilai keislaman dilakukan

dalam bentuk nilai syariat atau ibadah ketika Ali membaca surat An-Nas ketika

sendirian dalam kegelapan malam disuatu ruangan dan nilai syariat atau hukum

tentang larangan menyekutukan Allah dalam bentuk rayuan jin terhadap Shawn

untuk menjadi pengikutnya dengan imbalan memberikan apa yang Shawn mau,

akan tetapi Shawn menolaknya, karena itu merupakan bentuk perbuatan syirik.

Kemudian pada scene berikutnya ketika Jasmine membohongi Shawn tentang

kemandulannya yang ia tutupi sebagai bentuk berbohong demi kebaikan yang ada

dalam Islam.

3. Mitos

Dari hasil analisis data mitos pada keenam scene film Jinn yang

menampilkan sebuah cerita horror yang dibalut dengan nilai-nilai keIslaman

seperti percaya pada yang ghaib atau makhluk ghaib yang merupakan kewajiban

dalam Islam kepada umatnya, kemudian bagaimana Islam melarang untuk berbuat

syirik dan menganjurkan untuk membaca Al-Quran kepada umatnya, serta

melarang umatnya untuk berbohong apabila tidak ada udzurnya.

Page 105: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

92

B. Kritik dan Saran

Kritikan penulis terhadap film ini terdapat pada kurangnya tokoh pemeran

terutama tidak adanya sosok seorang tokoh agama yang mewakili Islam dalam

film ini yang bisa memberikan nilai lebih unsur keIslamannya, yang mana dalam

film ini hanya menampilkan tokoh pendeta yang membantu dan memberikan

pandangan tentang melawan Jin.

Menurut penulis, akan lebih baik apabila sutradara dalam hal ini

menyeimbangkan nilai agama baik dari Islam ataupun Kristen dengan

menghadirkan sosok dua tokoh pemuka agama agar terjadi keseimbangan dalam

penyampaian nilai keagaaman di film ini.

Page 106: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

93

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Arifin, Anwar. Sistem Komunikasi Indonesia, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media cet ke-1, 2011.

Akbar, Budiman. Semua Bisa menulis Skenario Panduan teknik menulis skenario

untuk film dan sinetron. Jakarta: Erlangga, 2015.

Anshari, Ending Saifuddin. Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran tentang Islam

dan Ummatnya, Jakarta: CV. Rajawali, 1969.

Baskin, Askurifai. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja

Rosdakarya cet-1, 2016.

Baker, Chris. Cultural Studies: Teori dan Praktek, Bantul: Kreasi Wacana Offset,

2000.

Danesi, Marcel. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Effendi, Heru. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga, cet ke-2, 2014.

Efendi, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Cipta

Aditya Bakti, 2003.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis,

2001.

Hoedoro Hoed, Beny. Semiotika & Dinamika Sosial Budaya, Bandung:

Komunitas Bambu, 2014.

Johannes Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Miles, Matthew dan Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif, Jakarta:

Universitas Indonesia, 1992.

Morissan. Media Penyiaran:Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang:

Ramdina Prakarsa, 2005.

Morissan dan Andy Corry Wardhany. Teori Komunikasi. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2009.

Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas budaya, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Page 107: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

94

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: Lkis, 2009.

Saputra Harahap, Arifin. Jurnalistik Televisi Teknik Memburu dan Menulis Berita.

Jakarta: Indeks, 2007.

Siragih, Asmaran Ahmad. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2000.

Sobur, Alex Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya cet ke-4, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Yusran Biran, Missbach. Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa, Jakarta:

Komunitas Bambu, 2009.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006.

Vera, Nawiroh. Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia,

2014.

Internet:

http://www.huffingtonpost.com/2014/04/12/jinn-horror-movie_n_5128470.html

diakses pada tanggal 18 Oktober 2016

https://en.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Dresser diakses pada tanggal 6

Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/Ajmal_Zaheer_Ahmad diakses pada tanggal 6

Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/Ray_Park diakses pada tanggal 6 Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/Serinda_Swan diakses pada tanggal 6 Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/Dominic_Rains diakses pada tanggal 6 Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/William_Atherton diakses pada tanggal 6 Desember.

https://en.wikipedia.org/wiki/Faran_Tahir diakses pada tanggal 6 Desember.

Page 108: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

95

LAMPIRAN

Page 109: REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM FILM JINN KARYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Banyak film yang disuguhkan hampir sama dengan kisah aslinya atau

96