109
REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh : Abitu Rohmansyah 1112051000092 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

  • Upload
    trannhu

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Abitu Rohmansyah

1112051000092

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 3: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 4: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 5: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

i

ABSTRAK

Representasi Stereotip Islam dalam Film Airlift

Oleh: Abitu Rohmansyah

Film Airlift merupakan film Bollywood yang diangkat dari kisah nyata pada

saat invasi Irak terhadap Kuwait. Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan

seorang pengusaha India yang tinggal di Kuwait untuk membebaskan 170.000

warga India yang terjebak pada saat invasi Irak terhadap Kuwait. Banyak pesan

moral yang disampaikan oleh sutrada melalui Ranjit sebagai pemeran utama

dalam film tersebut, akan tetapi dibalik banyaknya pesan moral yang disampaikan

terdapat presentasi stereotip islam yang bersifat stereotip yang dilakukan oleh

tentara Irak dan juga pemerintah Kuwait yang bernotabene sebagai agama Islam.

Berdasarkan konteks di atas, maka pertanyaannya adalah, bagaimana

representasi stereotip islam yang ditampilkan dalam film Airlift? Bagaimana

wacana seputar representasi Islam dalam film Airlift karya Raja Khrisna Menon

dari level teks (struktur makro, superstruktur, struktur mikro), level kognisi sosial,

dan level konteks sosial?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis

wacana Teun A Van Dijk. Teun A Van Dijk membagi analisis wacana menjadi

tiga bagian, yaitu level teks, kognisi social, dan konteks social. Level teks terbagi

menjadi tiga, pertama struktur makro yaitu tematik/topik, kedua superstruktur

yaitu skematik/skema, dan ketiga yaitu struktur mikro yaitu semantik (latar, detail,

maksud, peranggapan), sintaksis (bentuk kalimat, koherensi, kata ganti), stilistik

dan retoris (grafis, metafora, ekspresi). Level kognisi sosial melihat permasalahan

dari kognisi/mental penulis naskah/skenario. Level konteks sosial melihat

bagaimana wacana tersebut berkembang di masyarakat.

Dilihat dari struktur makro dalam film Airlift memberikan pesan moral kepada

penonton melalui tokoh utama Ranjit, akan tetapi terdapat representasi stereotip

islam yang bernilai stereotip, seperti teroris, diskriminasi, tamak, tidak

bertanggung jawab, dan pelecehan seksual. Dari superstruktur film ini terdapat

skematik dari Opening Bill Board, Opening Scene, Conflict Scene, Anti Klimaks,

dan Ending. Dari struktur mikro terdapat semantik yang terbagi menjadi empat,

yaitu latar detail, dan peranggapan, kemudian sintaksis seperti koherensi, bentuk

kalimat, dan kata ganti, kemudian stilistik yang digunakan yaitu bahasa Inggris,

India, dan Arab, kemudian retoris seperti grafis, metafora, dan ekspresi. Dari segi

kognisi sosial film ini dibuat karena Raja Khrisna Menon ingin memberitahu

kepada generasi masa kini bahwa India mempunyai sejarah yang baik. Dari segi

konteks sosial film ini dibuat karena Raja Khrisna Menon yang berasal dari

Kerala sadar dengan warga Kerala yag hadapi pada saat Irak menginvasi Kuwait.

Page 6: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

ii

KATA PENGANTAR

بضن هللا الرحوي الرحين

Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah

membuat tinta untuk menulis, tulisan untuk dibaca dan membaca merupakan

jendela ilmu. Atas berkah dan karunia-Nya skripsi ini bisa terselesaikan. Shalawat

dan salam semoga Allah SWT sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW karena perjuangan beliau kita dapat menikmati Iman dan Islam hingga saat

ini sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada kita semua.

Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Sosial di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dengan segala usaha dan tekad yang kuat, walaupun hambatan dan

rintangan yang penulis hadapi cukup banyak, namun atas izin dari Allah SWT

semua hambatan dapat teratasi dan skripsi ini terselsaikan dengan baik. Namun,

penulis juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki,

mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba terbatas.

Terselsaikannya skripsi ini merupakan salah satu anugerah terindah yang

pernah penulis rasakan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini selesai. Dalam

kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Orangtua H. Ali Sahari dan Elis Carmiati yang telah memberikan kasih sayang

tiada taranya dan juga telah mendidik saya untuk menjadi orang yang bisa

berguna untuk sesama hingga saat ini. Semoga Allah memberikan umur yang

berkah kepada kalian. Amiiiin.

Page 7: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

iii

2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M,Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr.

Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr.

Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

3. Drs. Masran, MA. sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fita

Faturrokhmah, M. Si sebagai Sekertaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

4. Rachmat Baihaky, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktunya untuk memberi arahan serta masukan dalam

penulisan skripsi ini.

5. Umi Musyarofah, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan seluruh

Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajari

Saya banyak ilmu di Kampus ini. Semoga ilmu yang diberikan, menjadi amal

baik di akhirat kelak.aamiin.

6. Seluruh Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan kemudahan dalam melayani penulis mendapatkan refrensi buku-

buku selama penulis kuliah dan selama penulis menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

7. Keluarga Besar Komunikasi Penyiaran Islam, Seluruh teman-teman Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya untuk teman dan sahabat

seperjuangan, Afrizal Rasikhul Ilmi, Falahul Mualim, Sukmana Galih, Dani

Perdana, Ramdhan Hidayat, Muhammad Nur, Sopyan Assauri, Abdi Maulana,

dan teman-teman Manajemen Komunikasi Penyiaran Islam 2102 lainnya yang

selalu memberikan banyak cerita dalam kehidupan penulis semasa menempuh

Page 8: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

iv

studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selalu memberikan support serta

motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kelompok Mahasiswa Lintas Alam (KMLA) Garuda FIDKOM yang telah

banyak memeberikan inspirasi, para Pionir, Badan Pengawas Organisasi,

Pengurus dan Anggota terimakasih untuk kalian sudah memberikan

pengalaman untuk berproses menjadi manusia yang selalu bersyukur atas

kenikmatan ―Terbang Tinggi Tak Lupa Bumi‖

9. Untuk Desba Nurshafitri terima kasih atas waktu yang selalu disempatkan

untuk sekedar saling menyemangati. Terima kasih telah menjadi teman hidup

dan teman perjalanan yang sudah kita lalui bersama.

10. Untuk kakak-kakak tercinta Nda, A Cecep, A Ukon, A Nde, dan A Nunu

terimaksih atas pelajaran hidup kalian yang telah mengingatkan adikmu ini

untuk menjadi pribadi yang baik.

11. Teman-teman angkatan 19 BRIGTISAR yang saya anggap sebagai keluarga

sendiri ketika saya menuntut ilmu di Mahad Tarbiyatul Mubtadiin,

terimakasih karena telah mencoretkan kisah yang dramatis untuk kita semua.

12. Dan untuk semua pihak yang telah memberi segala dukungannya dalam

penyusunan skripsi ini yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, akhir kata

semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Jakarta, 18 Januari 2017

19 Rabiul Akhir 1438 H

Abitu Rohmansyah

Page 9: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 5

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 6

F. Metodologi Penelitian ............................................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 10

A. Representasi stereotip islam .................................................................................. 10

1. Pengertian Representasi .................................................................................... 10

2. Pengertian Stereotip .......................................................................................... 11

3. Pengertian Islam ................................................................................................ 12

4. Definisi Representasi Stereotip Islam ............................................................... 13

B. Tinjauan Tentang Film .......................................................................................... 14

1. Pengertian Film ................................................................................................. 14

2. Klasifikasi Film ................................................................................................. 16

3. Jenis Film .......................................................................................................... 17

4. Struktur Film ..................................................................................................... 18

5. Sinematografi .................................................................................................... 19

C. Analisis Wacana .................................................................................................... 23

1. Pengertian Analisis Wacana.............................................................................. 23

2. Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk ........................................................ 25

BAB III GAMBARAN UMUM ....................................................................................... 32

A. Sekilas Tentang Film Airlift ................................................................................. 32

B. Sinopsis Film Airlift ............................................................................................. 33

C. Profil Sutradara Film Airlift ................................................................................. 35

D. Profil Pemain Film Airlift ..................................................................................... 37

Page 10: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

vi

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS ................................................................. 41

A. Wacana Seputar Representasi stereotip islam Dalam Film Airlift Dari Level Teks

41

1. Struktur Makro .................................................................................................. 41

2. Superstruktur ..................................................................................................... 59

3. Struktur Mikro .................................................................................................. 64

B. Wacana Representasi stereotip islam dalam Film Airlift Dilihat dari Level

Kognisi Sosial ............................................................................................................... 76

C. Wacana Seputar Representasi stereotip islam dalam Film Airlift Dari Level

Konteks Sosial .............................................................................................................. 78

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 81

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81

B. Saran ..................................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 91

Page 11: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Bagian Sinematografi

2. Tabel 2.2 Skema Penelitian dan Metode Van Dijk

3. Tabel 2.3 Struktur Analisis Wacana Kritis

4. Tabel 4.1 Tentang Teroris

5. Tabel 4.2 Tentang Diskriminasi

6. Tabel 4.3 Tentang Tamak

7. Tabel 4.4 Tentang Tidak Bertanggung Jawab

8. Tabel 4.5 Tentang Pelecehan Seksual

9. Tabel 4.6 Opening Billboard

10. Tabel 4.7 Opening Scene

11. Tabel 4.8 Conflict Scene

12. Tabel 4.9 Anti Klimaks (Solusi)

13. Tabel 4.10 Ending

14. Tabel 4.11 Stilistik

15. Tabel 4.12 Metafora

16. Tabel 4.13 Ekspresi

Page 12: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film merupakan sebuah karya seni yang bersifat hidup dan bisa memberikan

imajinasi atau gambaran kepada publik tentang keadaan suatu tempat, budaya,

sampai karakter orang yang berada dalam film tersebut, sesuai dengan dimana

film itu dibuat. Selain dari itu film juga merupakan sebuah hiburan untuk

masyarakat umum, bahkan film dizaman sekarang sudah merupakan kebutuhan

yang harus dipenuhi karena film juga merupakan salah satu media komunikasi dan

sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi atau pesan-

pesan yang sangat efektif.

―Ketika sebuah realitas sosial telah diteguhkan dalam format realitas

media maka bayangan realitas sosial yang digambarkan dalam film,

akan di anggap sebagai realitas yang sesungguhnya yang terjadi

ditengah masyarakat.‖1

Keefektifan tersebut terjadi karena untuk memahami isi film tidak diperlukan

kemampuan membaca, cukup melihat dan mendengarkan. Pada dasarnya dalam

kajian media, tayangan film dijadikan alat untuk menyampaikan pesan baik sosial,

politik, budaya maupun pesan lainnya.

―Film memberikan pengaruh yang besar terhadap jiwa manusia. Hal ini

berhubungan dengan ilmu jiwa sosial tentang gejala “Identifikasi

Psikologi” yaitu orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan

sehingga ia ikut merasa apa yang dirasakan tokoh tersebut.‖2

1 Sumbodo Tinarbuko, Mendengarkan Dinding Fesbuker, (Yogyakarta: Galangpress

Group, 2009), h.81 2 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2005), h.236

Page 13: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

2

Pengaruh yang diberikan oleh film akan membawa dampak kepada

penontonnya, baik itu dampak yang positif maupun negatif. Dampak yang akan

dibawa oleh film dalam positif maupun negative bukan hanya soal perilaku saja,

melainkan juga dari mindset penonton kepada hal-hal yang disampaikan dari alur

cerita film tersebut. Karena dari alur cerita film selalu menggambarkan keadaan

suatu tempat, budaya, dan karakter orang yang berada dalam film yang

diceritakan.

Dalam alur cerita film, selain pesan-pesan baik yang disampaikan tidak bisa

dipungkiri lagi bahwa sering muncul adegan-adegan kurang baik, yang sifatnya

mengintimidasi sesuatu seperti individu manusia, agama bahkan negara.

Pada awal tahun 2016 tepatnya pada tanggal 29 Januari 2016, dunia perfilman

India atau yang biasa dikenal dengan Bollywood merilis film terbarunya yang

bergenre action dengan judul Airlift. Film ini disutradai oleh Raja Khrisna Menon

dan dibintangi oleh Akhsay Kumar dan Nimrat Kaur.

Film ini diambil dari kisah nyata yang di alami oleh 170.000 warga India yang

sedang berada di Kuwait pada saat invasi Irak terhadap Kuwait. Mereka ingin

membebaskan diri dari Kuwait dan harus bertahan dari serangan Irak, dengan

berbagai cara untuk meloloskan diri sehingga mereka harus melewati perjalanan

seribu kilometer melintasi perbatasan ke Yordania untuk sampai pada titik aman.

Sejarah mencatat bahwa ini merupakan evakuasi udara tersukses dan terbesar

di dunia dengan membebaskan 170.000 orang India untuk dibawa pulang

kenegaranya. Selama 59 hari evakuasi ini dilaksanakan dengan penerbangan

sebanyak 488 penerbangan komersial Air India secara aman dan selamat.

Page 14: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

3

Dalam alur cerita film Airlift, Ranjit Katyal berperan sebagai pahlawan untuk

membantu membebaskan warga India dari Kuwait. Skenario perjalanan itu

dijabarkan banyak halang rintang yang harus dihadapinya, sehingga banyak pesan

moral yang disampaikan oleh sutradara melalui Ranjit kepada penonton.

Khususnya pesan untuk tidak pantang menyerah dalam menghadapi segala

sesuatu untuk mencapai kepada satu tujuan.

Ranjit yang sebenarnya dia adalah seorang pengusaha sukses di Kuwait hanya

ingin menyelamatkan keluarganya saja dari Negara Kuwait, namun pada akhirnya

dia sadar bahwa dia adalah salah seorang dari 170.000 warga india lainnya yang

sedang terperangkap dalam Invasi Irak, sehingga dia merubah sifatnya yang egois

menjadi peduli kepada warga sebangsanya. Ketika dia sudah peduli ternyata

masih ada cobaan yang harus dihadapinya dalam memperjuangkan untuk

membebaskan warga negaranya sendiri. Cobaan itu dia hadapi dengan penuh

kesabaran, karena dia harus melakukan diplomasi kepada jendral tentara Irak agar

bisa menyelamatkan warganya dari invasi, belum lagi dari salah satu warga India

yang selalu membuat ulah dan emosi terhadap Ranjit.

Akan tetapi selain pesan moral baik yang disampaikan dalam cerita tersebut,

terselip scene-scene yang mempresentasikan tentara Irak yang bernotabene agama

Islam mempunyai moral yang buruk dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam

yang sebenarnya, dalam film ini ada beberapa adegan Islam diceritakan memiliki

sifat kekerasan, keangkuhan, tindakan asusila, dan keserakahan yang dilakukan

oleh tentara Irak.

Page 15: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

4

Sesungguhnya negara Irak pada waktu itu merupakan sejarah kejayaan Islam

pada jaman dinasti Abbasiyah3, yang selalu disenandungkan oleh para sejarahwan

dan budayawan karena Baghdad yang menjadi ibu kota Irak merupakan kota

termasyhur sehingga mendapat julukan sebagai kota 1001 malam. Kemajuan umat

Islam pada masa itu menjadikan Irak sorotan dunia karena banyak perkembangan

yang dilakukan, seperti kemajuan Islam dalam bidang sosial budaya, kemajuan

dalam bidang politik dan militer, kemajuan dalam bidang ilmu agama islam,

dalam bidang sistem pemerintahan politik dan bentuk Negara, kemajuan dalam

bidang ilmu pengetahuan sehingga pada saat itu Baghdad sebagai ibu kota Irak

merupakan perpustakaan terbesar di dunia.

Film ini merupakan salah satu film Bollywood tersukses dan mencetak rekor

terbaru dengan nilai rating 9.1 dalam Internet Movie Database (IMDB) dan

meraih keuntungan sebesar 160 miliar dalam waktu seminggu. Banyak pelajaran

tentang pesan moral yang disampaikan dalam film ini, tetapi film ini mempunyai

maksud tersendiri dalam menilai stereotip islam yang ditayangkan dalam beberapa

adegan.

Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya penelitian secara mendalam

pada aspek cerita film ―Airlift‖ ini. Sebab dalam industri perfilman, khususnya

bagi sang sutradara mempunyai maksud yang ingin disampaikan kepada

masyarakat luas. Oleh karenanya judul yang di ambil penulis adalah

“Representasi Stereotip Islam Dalam Film “Airlift”.

3 Bani Abbasiyah dalam sejarah lebih banyak berbuat ketimbang Bani Umayyah.

Pergantian Dinasti Umayah kepada Dinasti Abbasiyah tidak hanya sebagai pergantian

kepemimpinan, lebih dari itu telah mengubah, menorah wajah dunia Islam dalam refleksi kegiatan

ilmiah. Pengembangan ilmu pengetahuan pada Bani Abbasiyah merupakan iklim pengembangan

wawasan dan disiplin keilmuwan. Drs. Ajid Thohir, M.Ag, Perkembangan Peradaban di Kawasan

Dunia Islam, Cet-1 (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004), h.50

Page 16: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

5

B. Fokus Penelitian

Untuk menghindari semakin luas dan melebarnya batasan masalah, maka

penelitian ini dibuat suatu fokus penelitian. Ruang lingkup difokuskan hanya

tentang representasi stereotip islam yang terdapat dalam film Airlift, dan juga

hanya dibatasi dengan model analisis wacana Teun A Van Dijk (Critical

Discourse Analysis) yang membahas tentang tiga struktur dalam suatu teks, yaitu

struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta dilihat dari level kognisis

sosial dan konteks sosial.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana representasi stereotip islam yang ditampilkan dalam film

Airlift?

2. Bagaimana wacana seputar representasi yang ditampilkan dalam film

Airlift yang dilihat dari level teks (struktur makro, superstruktur, struktur

mikro)?

3. Bagaimana wacana film Airlift dilihat dari level kognisi sosial dan konteks

sosial?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai dalam penulisan proposal ini adalah:

1. Mengetahui tentang representasi stereotip islam yang ditampilkan dalam

film Airlift?

Page 17: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

6

2. Mengetahui tentang wacana seputar representasi yang ditampilkan dalam

film Airlift yang dilihat dari level teks (struktur makro, superstruktur,

struktur mikro).

3. Mengetahui kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat dalam film

Airlift.

b. Kegunaan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembang

Ilmu Komunikasi, khususnya penelitian tentang analisis wacana film. Disamping

itu penelitian analisis wacana film Airlift ini juga memberi pemahaman kepada

mahasiswa tentang analisis wacana model Teun A Van Dijk (Critical Discourse

Analysis) yang dilihat pada level teks (struktur makro, superstruktur, struktur

mikro), level kognisi sosial dan level konteks sosial.

c. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai representasi mengenai stereotip islam

yang dianalisis dengan menggunakan wacana Teun A Van Dijk (Critical

Discourse Analysis) bagi para remaja khususnya untuk memaknai konsep

stereotip islam.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini tentang Representasi stereotip islam dalam film Airlift, adapun

tinjauan pustaka yang menginspirasi peneliti dari skripsi-skripsi terdahulu

diantaranya:

1. ―Analisis Wacana Percintaan Beda Agama Dalam Film Cinta Tapi Beda‖,

oleh Zakiyah Al-Wahdah, tahun 2014. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 18: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

7

2. ―Representai Islam Dalam Film PK‖, oleh Nurleli, tahun 2015. Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Metodologi Penelitian

a. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

penelitian analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A Van Dijk. Untuk

mengkaji atau mendeskripsikan dan menganalisa dengan nalar kritis, maka

digunakan pendekatan dekkriptif-analitis. Tipe penelitian deskriptif bertujuan

untuk mendeskripsikan hasil temuan penelitian secara sistematis, faktual, dan

akurat.

Pengertian dari analisis deskriptif sendiri adalah suatu cara melaporkan

data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengualifikasikan serta

menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya, setelah itu baru

disimpulkan.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah film Airlift, dengan meneliti stereotip islam

yang digambarkan dalam film Airlift tersebut.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai antara lain:

1. Observasi adalah mengamati secara langsung tanpa perantara sesuatu

objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek

tersebut. Peneliti akan menonton dan mengamati tayangan film berikut

dialog-dialog seiring adegan dalam film Airlift. Kemudian peneliti

Page 19: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

8

mencatat, memilih serta menganalisis sesuai dengan model penelitian

yang digunakan.

2. Dokumen Research, yakni pencarian dan pengumpulan data-data,

dengan mengkaji berbagai literatur yang sesuai dengan materi

penelitian untuk dijadikan bahan penelitian seperti majalah, artikel,

arsip, buku, internet dan catatan perkuliahan.

d. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai pertanyaan yang

terdapat pada rumusan masalah. Kemudian, dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis (critical

discourse analysis) Teun Van A Dijk.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, peneliti membagi skripsi ini

menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan meliputi: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan Teori, di dalamnya diuraikan tentang metode-metode,

meliputi Representasi stereotip islam, Tinjauan Tentang Film, dan

Analisis Wacana.

BAB III : Gambaran umum film Airlift. Bab ini menggambarkan secara umum

film Airlift karya Raja Krishna Menon, terdiri dari sekilas tentang

film Airlift, Sinopsis Film Airlift, Biografi Sutradara Film Airlift,

Tim Produksi Film Airlift, dan Profil Pemain Film Airlift.

Page 20: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

9

BAB IV : Temuan dan Analisis Data, didalamnya dibahas tentang data dan

hasil penelitian yang diperoleh peneliti dalam penelitiannya.

BAB V : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 21: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Representasi Stereotip Islam

1. Pengertian Representasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), representasi mempunyai arti

apa yang mewakili; perwakilan. Representasi dapat didefinisikan sebagai

penggunaan tanda untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, atau

memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam

bentuk fisik.4

Tanda yang dimaksud seperti gambar, kata, atau cerita yang

mewakili ide, emosi fakta, dan sebagainya untuk dimaknai arti dari pesan yang

ingin disampaikan.

Menurut David Croteau dan William Hoynes, representasi adalah suatu proses

penyeleksian hal-hal tertentu dan menggarisbawahi dari hasil penyeleksiannya.5

Maksud dari proses penyeleksian tersebut adalah tanda yang ingin digunakan

sebagai representasi tentang sesuatu akan mengalami proses seleksi, sebelum

nantinya akan dipublikasikan kepada publik. Tanda mana yang sekiranya

merupakan sesuai dengan kepentingan ideologisnya untuk mencapai tujuan yang

dimaksud.

‖Representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi merupakan

proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan kemampuan

intelektual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia sendiri yang

juga terus bergerak dan berubah. Representasi merupakan suatu proses

usaha kontruksi. Karena pandangan-pandangan baru yang menghasilkan

pemaknaan baru, juga merupakan hasil pertumbuhan kontruksi. Ini menjadi

4 Marcel Dansei, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.24

5 Marcel Danesi, Pesan Tanda dan Makna, h. 3

Page 22: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

11

proses penandaan praktik yang membuat suatu hal menjadi bermakna

sesuatu.‖6

Pada dasarnya arti dari representasi berarti menggunakan bahasa untuk

menyatakan sesuatu secara bermakna, atau mempresentasikan sesuatu kepada

orang lain melalui tanda yang mewakili. Hal ini mewakili fungsi tanda yang kita

tahu dan mempelajari realitas sosial dari tanda tersebut, meskipun konsep

representasi dapat berubah-ubah atau dinamis.

Dari beberapa gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa representasi adalah

sebuah cara memaknai tanda yang mewakili, representasi ini bisa berbentuk kata-

kata atau tulisan, bahkan juga dapat dilihat dalam bentuk gambar. Representasi

merujuk kepada segala bentuk media, terutama media massa terhadap segala

aspek realitas atau kenyataan seperti masyarakat, objek, dan peristiwa.

2. Pengertian Stereotip

Stereotip dalam KBBI adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan

berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Stereotip sangat erat

hubungannya dengan prasangka, prasangka disini diartikan sebagai suatu sikap

negatif kepada seseorang atau kelompok lain dan membandingkan dengan

kelompok nya sendiri.7

Streotip merupakan suatu hambatan terhadap suku, etnis, dan agama dalam

membangun sebuah komunikasi antarbudaya yang efektif, streotip terpaku pada

suatu keyakinan yang berlaku untuk digeneralisasikan, terlalu dibuat mudah,

sederhana atau bisa dilebih-lebihkan mengenai suatu kelompok orang tertentu,

6 Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi

Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h.123 7 Liliweri, Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h.175

Page 23: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

12

dan lebih mudahnya streotip adalah generalisasi atas sekelompok orang yang

dianut oleh budaya tertentu.8 Dari sini sudah jelas bahwa streotip merupakan citra

suatu kelompok rasa tau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra

tersebut, dapat dikatakan bahwa streotip merupakan kecenderungan untuk

menggeneralisasikan setiap benda, individu, maupun kelompok-kelompok tertentu

ke dalam kategori-kategori yang sudah dikenal.

Steoreotip masuk kedalam kehidupan publik sebagai istilah yang digunakan

untuk mendeskripsikan bagaimana kualitas atau karakter negatif pada kelompok

tertentu, dengan cara direpresentasikan dalam beberapa media.9

3. Pengertian Islam

Islam merupakan salah satu agama yang ada dimuka bumi ini, agama yang

ajaran-ajarannya diwahyukan melalui nabi Muhammad SAW sebagai penutup

dari para nabi. Islam sebagai agama yang diwahyukan kepada nabi Muhammad

merupakan agama yang sempurna dan menyempurnakan dari agama yang

sebelumnya pernah ada.

Sebagaimana Allah SWT telah berifirman :

لم ديا صإ وتي ورضيت لكن الإ ت عليإكنإ عإ ولإت لكنإ ديكنإ وأتإووإ م أكإ الإيوإ

―Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku

cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama

bagimu.‖10

Menurut KH.M.Syafi’I Hadzami pengertian Islam adalah tunduk dan patuh

kepada apa yang diberitakan oleh Rasulullah.11

Karena yang diberitakan oleh

8 Feybee H, Rumondor, Stereotip Suku Minahasa Tehadap Etnis Papua, (Journal ―Acta

Diurma‖ Vol:3/ No.2, 2014) 9 Selvira Meiseisar, Representasi Terorisme dalam film java heart, (Commonline

Departemen Komunikasi Vol:4/No:2) , h.258 10

Qur’an Surat Al-Maidah : 3 11

M.Syafi’I Hadzami, Tauhid Adilah, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2010), h.7.

Page 24: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

13

Rasulullah bersumber dari Allah SWT, sesuai dengan arti dari islam adalah

―berserah diri‖ maka kita harus patuh kepada kehendak dan kemauan Allah serta

taat kepada hukum-Nya.

Jadi Islam adalah agama yang menganjurkan untuk mematuhi segala perintah

Allah SWT yang dituangkan didalam kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman

hidup umat Islam dan mempercayai bahwa nabi Muhammad sebagai Rasulullah.

4. Definisi Representasi Stereotip Islam

Berdasarkan dari konsep diatas, representasi adalah suatu tanda perwakilan

atau mewakili pesan yang mempunyai pemaknaan, penggambaran pada suatu hal

menjadi bermakna sesuatu yang memiliki tujuan tertentu.12

Pemaknaan bisa

disamakan apabila kita memiliki pengalaman yang sama dan pengalaman sendiri

berkaitan dengan tanda yang mewakili tersebut.

Pengertian stereotip yaitu suatu konsepsi atau pandangan mengenai sifat suatu

golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Stereotip terpaku

pada suatu nilai yang menjadi sudut pandang sederhana atau bisa dilebih-lebihkan

mengenai suatu orang kelompok tertentu.

Juga pengetian Islam yaitu agama yang diajarkan kepada masyarakat yang

ajarannya diwahyukan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dimana

pedoman untuk melaksanakan ajarannya adalah Al-Qur’an dan Hadits. Oleh

karena itu umat Islam harus mematuhi segala apa yang diperintahkan Allah SWT

12

Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi

Komunikasi, h.123

Page 25: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

14

dan menjauhi segala larangannya, sesuai dengan arti dari Islam yaitu ―berserah

diri‖.13

Jadi representasi stereotip islam adalah bagaimana memaknai suatu tanda yang

mempunyai makna tertentu untuk menilai sikap atau perbuatan suatu kelompok

yang dinilai dengan prasangka yang subjektif dan tidak tepat terhadap agama

Islam.

B. Tinjauan Tentang Film

1. Pengertian Film

Film adalah susunan gambar yang ada dalam selluloid, yang kemudian diputar

menggunakan teknologi proyektor dan bisa ditafsirkan dengan berbagai makna.14

Maka dari itu saat ini dunia perfilman telah mampu merebut perhatian

masyarakat, karena dengan bantuan teknologi yang membuat gambar berjalan

film lebih mudah untuk dipahami dan lebih menarik karena kita tidak hanya

mendengarkan melainkan juga melihat gambar yang ditayangkan tanpa harus

berimajinasi dari alur yang diceritakan.

Film adalah salah satu media komunikasi massa yang bisa menyebarluaskan

informasi dan berbagai pesan secara luas selain radio, televisi, koran, majalah.15

Karena film saat ini bukan lagi dimaknai hanya sebagai karya seni, melainkan

sebagai komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan

tertentu melalui alur cerita yang ditayangkan kepada penontonnya.

13

M.Syafi’I Hadzami, Tauhid Adilah, h.7 14

Gatoto Prakoso, Film Pinggiran-Ontologi Film Pendek, Eksperimental dan

Dokumenter. FFTV-IKJ dengan YLP(Jakarta: Fatma Press), h.22 15

Sean Mac Bried, Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan, Aneka

Suara Satu Dunia (Jakarta: PN Balai Pustaka Unesco, 1983), h.120

Page 26: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

15

Menurut Alex Shobur film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan

hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada

kecenderungan untuk mencari relevasi antara film dengan kehidupan nyata yang

kemudian memproyeksikannya ke atas layar.16

. Karena dalam film mengangkat

realita kehidupan yang ada dimasyarakat yang dikombinasikan dengan hiburan

dan pengetahuan didalamnya, meskipun kisah-kisah yang diangkat lebih bagus

dari kondisi nyata sehari-hari atau sebaliknya malah bisa menjadi lebih buruk dari

kondisi nyata sehari-hari. Pengetahuan yang dimaksud seperti pengetahuan

tentang budaya, sosial dan politik yang terdapat dalam cerita film tersebut

‖Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat berpengaruh bagi

kehidupan manusia. Kerjanya ibarat jarum hipodermik atau peluru yang

banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, dimana kegiatan

mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang

dapat langsung merasuk kedalam jiwa penerima pesan.‖17

Film merupakan media komunikasi massa yang unik dibandingkan dengan

media massa lainnya, karena film sifatnya bergerak secara bebas dan tetap,

penerjemahannya langsung melalui gambar-gambar visual dan suara yang nyata,

film juga memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai subjek yang tidak

terbatas ragamnya.18

―Menurut UU Perfilman No 8 Tahun 1992, film adalah karya cipta seni dan

budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang

dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid,

pita video, dan atau bahan hasil temuan teknologi lainnya dalam segala

bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau

proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dipertunjukan dan atau

ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau

lainnya.‖19

16

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.127 17

Morrisan, Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi, (Tangerang:

Ramdina Prakarsa, 2005), h. 12. 18

Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar, (Jakarta: BPSDM Citra Pusat

Perfilman, 2000), h.6 19

UU Republik Indonesia No 8 Tahun 1992 tentang perfilman Bab 1, Pasal 1 Ayat 1.

Departemen Penerangan RI.

Page 27: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

16

Jadi dapat dipahami film adalah media gambar bergerak yang merupakan

karya seni berupa hiburan dan pembelajaran yang dipertunjukan untuk

menyampaikan suatu pesan agar dapat memberikan pengaruh pada kehidupan

sehari-hari manusia.

2. Klasifikasi Film

Klasifikasi film atau yang biasa disebut dengan genre dalam film berawal dari

klasifikasi drama yang lahir pada abad ke XVIII, pada saat itu terdapat beberapa

naskah drama, diantaranya adalah lelucon, banyolan, opera balada, komedi

sentimental, komedi tinggi, tragedi borjois dan tragedi neoklasik.20

Seiring perkemangan zaman, klasifikasi dalam dunia perfilman mengalami

sedikit perubahan. Namun tidak menghilangkan yang terdahulunya. Sejauh ini

film diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu film komedi, drama, horror,

musical, dan laga.21

Komedi adalah jenis film yang ceritanya mendeskripsikan tentang kelucuan,

kekonyolan, kebanyolan para pemainnya. Sehingga alur cerita dalam filmnya

tidak membosankan karena ada hal-hal kejenakaan yang membuat para penonton

merasa terhibur. Film komedi sering kita temui dimana-dimana, di Indonesia salah

satu film komedinya adalah film ―Warkop DKI‖, alur cerita filmnya banyak sekali

kekonyolan yang dilakukan oleh Dono, Kasino dan Indro sebagai pemeran

utamanya. Sehingga sampai saat ini film itu masih banyak digemari oleh kalangan

masyarakat Indonesia.

20

Hermawan J Waluyo, Drama: Teori dan Pengajarannya, (Yogyakarta: PT Hanindita,

2003), cet ke-2, h.38 21

Eky Imanjaya, Why Not: Remaja Doyan Nonton, (Bandung: PT Mizan Budaya

Kreativa, 2004), h.104

Page 28: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

17

Drama adalah jenis film yang ceritanya mendeskripsikan seperti realita

(kenyataan) dalam kehidupan manusia. Sehingga dalam alur ceritanya dapat

membuat penonton merasakan senang atau sedih bahkan ada yang sampai

meneteskan air matanya. Di Indonesia khususnya banyak sekali tayangan film

drama yang disajikan, hampir disetiap chanel televisi Indonesia menayangkan

film tersebut, seperti film FTV di SCTV, tukang bubur naik haji di RCTI, the east

di NET TV, dan masih banyak yang lainnya.

Horor adalah jenis film yang beraroma mistis, alam gaib, dan spiritual, dalam

alur ceritanya dapat membuat penonton lebih sering merasakan terkejut sehingga

membuat jantung penonton berdegup kencang, karena alur ceritanya yang

menegangkan, dan penonton dapat berteriak histeris.

Musikal adalah jenis film yang alur certinya penuh dengan nuansa musik, alur

ceritanya hampir sama dengan drama, hanya saja dibeberapa bagian adegan dalam

film pemain bernyanyi, berdansa, bahkan berdialog menggunakan musik. Film

jenis musikal ini lebih sering dimainkan dari film-film Bollywood.

Laga (action) adalah jenis film yang dipenuhi dengan aksi, perkelahian,

tembak menembak, dan adegan-adegan berbahaya yang mendebarkan. Alur

ceritanya sederhana, hanya saja dapat menjadi luar biasa setelah dibumbui aksi-

aksi yang membuat penonton tidak mengalihkan perhatiannya.

3. Jenis Film

Menurut Elvinaro dan Lukiati dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, film dapat dikelompokan menjadi empat jenis, diantaranya adalah jenis

film cerita, film berita, film dokumenter dan film kartun.22

22

Elvinaro Ardianto, dan Lukati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h.138-140.

Page 29: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

18

Film cerita (story film) adalah film yang mengandung suatu cerita yang dapat

dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film yang terkenal, film

ini biasanya didistribusikan sebagai barang dagangan untuk mendapatkan

keuntungan yang besar. Film cerita ini dibuat semenarik mungkin agar tidak

membosankan, film cerita ini memiliki alur maju-mundur atau sebaliknya bahkan

ada juga yang membuat alur ceritanya dengan campuran. Film cerita dapat berupa

satu film dengan satu masa putar, dapat pula berupa film serial dengan masa putar

lebih dari satu kali.

Film berita (newsreel) adalah film yang dibuat untuk mengkaji suatu kejadian

yang benar-benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada

publik harus mengandung nilai berita yang penting dan menarik.

Film dokumenter (documentary film) adalah film yang dibuat dari hasil

interpretasi pembuatnya mengenai sebuah kenyataan tersebut. Film dokumenter

berisikan peristiwa penting yang diperkirakan tak akan terulang lagi, karena

rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang berlangsung.

Film kartun (cartoon film) adalah film yang dibuat untuk anak-anak,

sepanjang film kartun ini diputar akan membuat penontonya tertawa karena

kelucuan-kelucuan dari tokoh pemainnya, karena inti dari film kartun ini untuk

menghibur.

4. Struktur Film

Film jenis apapun yang sudah dijelaskan sebelumnya pasti memiliki

struktur fisik. Menurut Himawan dalam bukunya ―Memahami Film‖, secara

Page 30: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

19

fisik struktur film dapat dibagi menjadi tiga struktur, yaitu shot, scane

(adegan), dan sequence 23

Shot merupakan sebuah proses pengambilan gambar dengan menggunakan

kamera, sejak kamera di aktifkan hingga kamera dimatikan. Sekumpulan shot

biasanya dapat dikelompokan menjadi sebuah adegan, satu adegan bisa berjumlah

belasan hingga puluhan kali shot.

Scane (adegan) adalah gabungan dari beberapa shot yang menimbulkan satu

pengertian yang utuh. Membuat satu scane sama seperti dengan membuat satu

kalimat, yang terdiri dari awal, isi yang mengembangkan atau pemaknaan dan

diakhiri dengan penutup.

Sequence adalah satu segmen yang besar yang memperlihatkan kejadian yang

utuh. Dalam karya literature, sequence bisa di ibaratkan seperti sekumpulan bab

yang berkesinambungan dari bab yang sebelum-sebelumnya.

―Satu sequence umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling

berhubungan.‖24

5. Sinematografi

Sinematografi adalah cara bagaimana mengambil objek gambar atau biasa

disebut dengan jarak kamera terhadap objek (type of shot), M. Bayu dan

Winastwan dalam bukunya ―Bikin Film Itu Mudah‖ menjelaskan tentang bagian-

bagian dari sinematografi seperti big close up, close up, medium close up, medium

shot, medium full shot, full shot, medium long shot, long shot, dan extreme long

shot.25

23

Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h.29-30 24

Heru Effendy, Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser, (Jakarta: CV

Pedoman Ilmu Jaya, 1986), Cet. Ke-3, h.35. 25

M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, Bikin Film Itu Mudah, (Yogyakarta: CV

Andi Offset, 2007), h.54

Page 31: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 32: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 33: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

22

Medium Long Shot (MLS)

adalah pengambilan gambar dengan

mengikutsertakan setting sebagai

pendukung suasana diperlukan

karena ada kesinambungan cerita

dan aksi tokoh dengan setting

tersebut.

Long Shot (LS) adalah

pengambilan gambar objek akan

terlihat keseluruhan. Dengan

pengambilan gambar long shot bisa

menimbulkan suatu suasana yang

dapat memperlihatkan keseluruhan

pemandangan.

Extreme Long Shot (ELS) adalah

pengambilan gambar yang hamper

tak terlihat membuat artis tampak

berada di kejauhan. Shot yang di

ambil dari jarak yang sangat jauh,

mulai dari kira-kira 200 meter

sampai dengan jarak yang lebih jauh

lagi.

Page 34: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

23

C. Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa tahun yang lalu,

aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penelitiannya hanya kepada soal

kalimat dan barulah belakangan ini sebagai ahli bahasa mengalihkan perhatiannya

kepada penganalisisan wacana.26

―Istilah wacana berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vak yang memiliki

arti „berkata‟ atau „berucap‟. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan

menjadi wacana. Kata „ana‟ yang berada dibelakang adalah bentuk sufiks

(akhiran) yang bermakna membedakan (nominalisasi). Dengan demikian,

kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. Dalam kamus

bahasa Jawa kuno Indonesia karangan Wojowasito terdapat kata waca yang

berarti baca, wacaka berarti mengucapkan dan kata wacana berarti

perkataan.‖27

Sebuah tulisan adalah sebuah wacana, tetapi apa yang dinamakan wacana

tidak perlu hanya sesuatu yang tertulis melainkan sebuah pidato pun adalah

wacana.28

Jadi yang dinamakan dengan wacana tidak hanya dalam bentuk tulisan

melainkan dalam bentuk lisan pun merupakan sebuah wacana.

―Pembahasan wacana pada segi lain adalah membahas bahasa dan tuturan

itu harus didalam rangkaian kesatuan situasi pengguna yang utuh. Analisis

wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada penjumlahan unit

kategori, dasar dari analisis wacana interpretasi, karena analisis wacana

merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengandalkan pengamatan

dan penafsiran peneliti.‖29

26

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.47 27

Dedy Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis

Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h.3 28

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h.10 29

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2006),

cet. Ke-7, h.337

Page 35: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

24

Aris Badara mengungkapkan ada tiga pandangan mengenai analisis wacana

dalam bukunya Analisis Wacana: Teori, Metode dam Penerapannya pada Wacana

Media, yaitu pandangan positivis-empiris, kontruktivisme, dan paradigm kritis.30

Positivis-empiris adalah analisis wacana yang menggambarkan tata tuturan

kalimat, bahasa, dan pengertian bahasa. Dalam pandangan ini melihat bahasa

sebagai jembatan antara manusia dengan objek yang ada diluar dirinya.

Pengalaman-pengalaman manusia dianggap secara langsung diekspresikan

melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala.

Kontruktivisme adalah analisis wacana yang menempatkan suatu analisis

untuk membongkar maksud dan makna tertentu. Dalam pandangan ini bahasa

tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka yang

dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Kontruktivisme justru

menganggap bahwa subjek adalah faktor utama dalam kegiatan wacana serta

hubungan-hubungan sosialnya, maka dari itu pandangan kontruktivisme sangat

bertolak belakangan dengan pandangan positivis-empiris.

Paradigma kritis merupakan analisis wacana yang menekankan pada proses

produksi dan reproduksi makna, dimana bahasa dipahami sebagai representasi

yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu,

maupun strategi didalamnya.

―Secara sederhana, wacana merupakan cara objek atau ide diperbincangkan

secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu

yang tersebar luas. Sedangkan secara umum wacana merupakan rangkaian

ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek)

30

Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode dan Penerapannya pada Wacana Media,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012), h.19-20

Page 36: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

25

yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren,

dibentuk oleh unsure segmental maupun nonmental bahasa.‖31

2. Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk

Menurut Van Dijk analisis wacana kritis secara terminologi yang dikutip dari

buku ―Principles of Critical Discourse Analysis‖ dalam pembahasannya mengenai

―What is Discourse?‖ adalah

―Critical discourse analysis (CDA) is a type of discourse analytical research

that primarily studies the way social power abuse, dominance, and inequality

are enacted, reproduced, and resisted by text and talk in the social and

political context. With such dissident research, critical discourse analysis

take explicit position, and this want to understand, expose, and ultimately

resist social inequality,‖32

―(Analisis wacana kritis (AWK) adalah jenis penelitian wacana yang

mempelajari cara penyalahgunaan kekuasaan sosial, dominasi, serta

ketimpangan yang terjadi, direproduksi, dan mengulas teks dan pembicaraan

dalam konteks sosial dan politik. Dengan begitu penelitian analis wacana

kritis mengambil posisi lebih eksplisit, dan ingin memahami, mengekspos,

serta mengulas ketimpangan sosial yang terjadi.)”

Dari kutipan diatas jelas bahwa Van Dijk telah menilai analisis wacana kritis

merupakan studi kasus wacana yang digunakan untuk menganalisis wacana-

wacana kritis diantaranya politik, ras, gender, kelas sosial dan lain-lain.

Menurut Yoce dalam bukunya analisis wacana kritis, memahami analisis

wacana kritis adalah sebuah upaya untuk memberikan penjelasan makna dari teks

atau realitas sosial yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok

dominan yang mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang

diinginkan.33

Mengutip Fairclough dan Wodak dalam Analisis Wacana yang ditulis Aris

Badara mengatakan bahwa analisis wacana kritis adalah bagaimana bahasa

menyebabkan kelompok sosial yang bertarung dan mengajukan ideologinya

31

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framming, h.11 32

Teun Van Dijk, Principle of Critical Discourse Analysis, (London: Sage, 2002), h.352 33

Yoce Aliyah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), h.49

Page 37: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

26

masing-masing, karakteristik dalam analisis wacana kritis adalah tindakan,

konteks, historis, kekuasaan.34

Dalam karakteristik tindakan, wacana dapat dipahami sebagai tindakan yang

mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. Seseorang berbicara, menulis,

menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain,

seseorang berbicara bisa jadi untuk meminta atau memberi informasi. Ketika

seseorang menulis, sebenarnya dia sedang berusaha berinteraksi dengan orang lain

melalui tulisannya, karena dengan tulisan deskriptif dia menggambarkan sesuatu

dengan lengkap agar pembaca dapat memiliki gambaran terhadap apa yang

sedang dideskripsikan.

Dalam karakteristik konteks, analisis wacana kritis mempertimbangkan

konteks dari wacana seperti latar, situasi, peristiwa dan kondisi. Pada dasarnya

karakteristik konteks ini melihat unsur diluar bahasa, maka dari itu konteks

adalah sesuatu yang menjadi bagian terpenting dalam memahami analisis wacana.

Dalam karakteristik historis, wacana ditempatkan dalam konteks sosial

tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks. Sesuatu yang

terjadi di masa sekarang selalu memliki hubungan dengan peristiwa di masa lalu,

karena analisis wacana kritis tidak hanya mencari tahu kapan sesuatu itu terjadi,

namun menggunakannya untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang mengapa

wacana tersebut dibangun. Maka dari itu aspek historis ini dapat menuntun kita

untuk menjawab dari pertanyaan tersebut.

Dalam konteks kekuasaan, analisis wacana kritis mempertimbangkan elemen

kekuasaan. Analisis wacana mencoba memahami apa sebenarnya pesan atau

34

Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode dan Penerapannya pada Wacana Media,

h-29-32

Page 38: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

27

makna yang terdapat dalam suatu wacana, baik itu wacana yang berbentuk lisan

ataupun tulisan. Analisis wacana kritis memahami mencoba memahami kekuasaan

apa yang bermain dalam terbentuknya suatu wacana.

Selanjutnya, lebih jauh Van Dijk melihat bagaimana teks yang diproduksi

menjadi wacana bekerja. Dalam produksi yang bekerja terdapat proses

penyusunan hingga menjadi teks yang utuh juga harus diamati dan diteliti,

terdapat tiga dimensi yang digunakan dalam analisis wacana kritis model Van

Dijk, yaitu segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang dimana ketiga

dimensi wacana ini merupakan bagian yang digabungkan kedalam satu kesatuan

analisis.35

Van Dijk lebih melihat wacana kepada wacana tulis atau teks, Van Dijk

melihat teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan yang satu sama yang lain

berhubungan dan saling mendukung yang dibaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu

struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.36

Skema penelitian dan metode analisis wacana Van Dijk dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 2.2

Skema Penelitian dan Metode Vam Dijk

Struktur Metode

Teks

Menganalisis bagaimana strategi

wacana yang digunakan untuk

Critical Linguistic

35

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media , h.226 36

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.225-226

Page 39: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

28

menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu. Bagaimana strategi

tekstual yang dipakai untuk

memarjinalkan suatu kelompok,

gagasan atau peristiwa tertentu.

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kognisi

penulis dalam memahami seseorang

atau peristiwa tertentu yang akan

ditulis.

Wawancara Mendalam

Konteks Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat. Proses

produksi dan reproduksi seseorang atau

peristiwa yang digambarkan.

Studi Pustaka, Penelusuran Sejarah,

dan Wawancara

Sumber: Eriyanto37

a. Teks

Dalam ruang lingkup analisis wacana kritis Van Dijk melihat suatu teks dan

membaginya kebeberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling

mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan.

Pertama adalah struktur makro, struktur ini merupakan makna global/universal

dari suatu teks yang dapat diamati dengan cara melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita; kedua adalah superstruktur, ini merupakan

37

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.224

Page 40: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

29

sturktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, yang dimana

bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh; ketiga adalah struktur

mikro, struktur mikro ini adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian

STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik (Tema/topik

yang dibahas dalam suatu

teks berita).

Topik

Superstruktur Skematik (Melihat proses

penyusunan dan urutan

bagian-bagian dalam teks

hingga menjadi berita

yang utuh).

Skema

Struktur Mikro Semantik (Penekanan

makna dalam suatu teks

berita)

Sintaksis (Pemilihan

kalimat, bentuk dan

susunannya)

Stilistik (Pilihan kata

yang dipakai dalam teks

berita)

Latar, detail, maksud,

praanggapan, dan

nominalisasi

Bentuk, kalimat,

koherensi, kata ganti

Leksikon

Page 41: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

30

yang terkecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,

paraphrase, dan gambar, kemudian struktur mikro ini dibagi kembali menjadi

beberapa bagian seperti semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.38

Semantik adalah penekanan makna dalam sebuah teks berita, artinya

bagaimana wartawan ingin menekankan makna suatu teks berita dalam

pemberitaannya; Sintaksis adalah pemilihan terhadap kalimat, baik secara bentuk

atau susunannya, dalam hal ini yang diamati adalah bentuk kalimat, koherensi,

dan kata ganti; Stilistik adalah bagaimana kita mengamati tentang pemilihan kata

yang digunakan wartawan dalam penulisan beritanya; Retoris adalah mengamati

bagaimana dan dengan cara apa penekanan terhadap teks berita dilakukan.

Tabel 2.3

Sumber: Eriyanto39

Dari ketiga struktur ini kita dapat mempelajari suatu teks, tidak Cuma

mengerti dari isi teks berita, namun juga elemen-elemen yang membentuk teks

berita, kalimat, paragraf, dan proposisi. Tidak hanya mengetahui apa yang diliput

oleh media, namun juga dapat mengetahui bagaimana media mengungkapkan

peristiwa kedalam pilihan bahasa tertentu.

38

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h.73-74 39

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.228-229

Retoris (Proses dan cara

penekanan yang

dilakukan)

Grafis, metafora,

ekspresi.

Page 42: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

31

b. Kognisi Sosial

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana untuk membongkar bagaimana

makna yang tersembunyi dalam teks, maka dibutuhkan suatu analisis kognisi dan

konteks sosial, pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak

mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa.40

―Kognisi sosial adalah titik kunci dalam memahami sebuah produksi teks atau

cerita, maksudnya adalah selain meneliti teks, penulis juga meneliti proses

terbentuknya teks. Kognisi sosial menggambarkan bagaimana kesadaran

mental penulis skenario membentuk teks. Untuk mengetahui hal tersebut,

maka diperlukan wawancara mendalam kepada penulis skenario.‖41

c. Konteks Sosial

Dalam konteks sosial ini, membahas mengenai wacana yang berkembang

dalam masyarakat umum yang diperlukan analisis intertekstual yang meneliti

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi dalam

masyarakat.42

―Menurut Van Dijk, wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian

dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti

suatu teks perlu dilakukan wawancara seputar bagaimana wacana tentang

suatu hal diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat. Pada intinya,

konteks sosial itu berhubungan dengan pengetahuan yang berkembang

dalam masyarakat atas suatu wacana.‖43

40

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.260 41

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.259-260 42

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.271 43

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.271

Page 43: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

32

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas Tentang Film Airlift

Film Airlift adalah film drama dan action yang diambil dari kisah nyata, film

ini menceritakan tentang invasi Irak terhadap Kuwait yang dibintangi oleh Akhsay

Kumar dan Nimrat Kaur. Film ini disutradai oleh Raja Khrisna Menon dan

menceritakan kisah seorang pebisnis kaya bernama Ranjit Katiyal yang

diperankan oleh Akhsay Kumar.

Film ini menampilkan peristiwa yang sudah diatur pada tahun 1990, dimana

pada saat itu sedang terjadi invasi Irak terhadap Kuwait. Film ini juga

menceritakan penyelamatan terbesar didunia dengan mengevakuasi warga sipil

India sebanyak 170.000 ribu orang.

Setelah diluncurkannya film ini, Airlift mendapatkan kesuksesan box office

yang luar biasa, film ini diperkirakan telah mengais keuntungan yang sangat

besar. Karena film ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh warga India yang

dievakuasi melalui jalur penerbangan dengan Air India yang berkontribusi besar

dalam melakukan evakuasi bersejarah tersebut. Setelah misi penyelamatan ini

sukses, Air India langsung masuk dalam Guinnes Book of World Records sebagai

maskapai sipil yang sukses membantu evakuasi manusia terbanyak dalam sejarah

Film ini berdurasi selama 125 menit, dan film ini juga memecahkan rekor

terbaru dalam sejarah perfilman Bollywood dengan memiliki rating paling tinggi

di Internet Movie Database (IMDB) sepanjang massa hingga mencapai angka 9,1.

Page 44: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

33

Disamping itu film Airlift juga menjadi film India pertama yang mengangkat tema

tentang Perang Teluk.

B. Sinopsis Film Airlift

Cerita ini diawali dengan pertemuan seorang pengusaha besar dari India,

Ranjit Katyal dengan pemimpin Kuwait di istana Dasman, mereka bertemu untuk

membicarakan permasalahan bisnis yang mereka sepakati. Setelah bertemu

kemudian Ranjit langsung kembali kerumah dengan supir pribadinya yang sama

berasal dari India.

Setelah sesampinya dirumah kemudian Ranjit langsung bersiap-siap untuk

pergi kepesta bersama istrinya yang bernama Amrita Katyal. Pesta itu dimulai

dengan sebuah lagu dan juga penarinya, kemudian dalam pesta itu Ranjit

mengambil alih untuk menyanyi dan menari dihadapan semua tamu.

Pada malam yang sama pukul 03:00 dini hari di Abdali Labour Camp tiba-tiba

mendapat serangan dari tentara Irak yang di utus oleh Saddam Hussein sebagai

kepala negara di Irak. Penyerangan ini akibat Irak yang mempunyai hutang

kepada Kuwait sebesar 14 miliar dolar pasca perang antara Irak-Iran, Irak ingin

Kuwait membebaskan hutangnya, dan Irak pun telah menuduh Kuwait telah

mencuri minyaknya, karena itu Irak menginvasi Kuwait.

Para tentara Irak tidak sungkan-sungkan untuk menghancurkan negara Kuwait

dengan segala persenjataannya, dan memberikan perintah kepada warga Negara

Kuwait untuk keluar dari rumahnya karena mereka telah mengakui bahwa Kuwait

merupakan kekuasaan mereka sekarang. Sambil berteriak untuk memerintahkan

warga Kuwait untuk keluar, mereka juga sambil menembakan senjata mereka

keudara dan berteriak ―Hidup Saddam!‖.

Page 45: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

34

Dalam situasi yang sangat genting, Ranjit memikirkan untuk membawa pergi

keluarganya dari Kuwait. Kemudian Ranjit pergi keluar bersama supirnya untuk

pergi kekedutaan dan mempersiapkan semua kebutuhan agar bisa keluar dari

Kuwait.

Dalam perjalanan menuju kedutaan banyak tentara Irak sedang mencari warga

Kuwait kemudian menyeret dan menembakinya. Ternyata tentara Irak tersebut

masih banyak yang berusia dibawah umur, dan mereka sudah memperlakukan

manusia secara tidak manusiawi. Ranjit kemudian dibawa tentara Irak untuk

menemui panglima tentaranya di Istana Dasman. Di istana tersebut mereka

membicarakan tentang masalalu mereka dan Ranjit diberikan stiker agar bisa

bebas disetiap pos penjagaan.

Ranjit yang kemudian berangkat menuju ke kedutaan besar India di Kuwait

ingin meminta pertolongan agar dia dan keluarganya bisa dikeluarkan dari negara

Kuwait, karena pada saat itu dia hanya memikirkan kepentingan pribadinya tanpa

memikirkan orang lain. Maka dari itu salah seorang pegawai dari kedutaan besar

India menegur Ranjit untuk memikirkan 170.000 warga India lain yang

mempunyai keinginan sama dengan Ranjit agar bisa keluar dari Negara Kuwait.

Disisi lain, film ini memperlihatkan para tentara Irak sedang menyerang warga

Kuwait dengan menembaki dan juga membom daerah setempat. Terlihat para

tentara Irak yang bernotabene agama Islam ini sangat arogan, angkuh, tidak

mempunyai sifat manusiawi, pelecehan seksual, dan juga terlihat serakah.

Ranjit yang sedang berusaha untuk mengeluarkan keluarganya dari Kuwait,

dia langsung menemui panglima militer Irak untuk melakukan diplomasi agar bisa

mengeluarkan keluarganya. Pada akhirnya kesepakatan antara Ranjit dan

Page 46: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

35

panglima militer Irak sudah dilaksanakan, dan Ranjit bisa membawa pergi

keluaranya.

Akan tetapi sesampainya Ranjit di perusahaannya, dia mendapatkan teguran

kembali bahwa warga India bukan hanya dia dan keluarganya saja, melainkan

masih ada 170.000 warga India yang terlantar akibat invasi tersebut. Dimulai dari

sini dia mempunyai rasa peduli dengan mengubah sifat egoisnya, walaupun

keputusan dia untuk menolong warganya dibantah oleh istrinya tetapi dia tetap

sabar dan tetap memikirkan kepentingan umat dibanding dengan kepentingan

pribadinya, dan masih banyak cobaan lainnya yang menghadang dia untuk

menyelamatkan warganya. Sampai pada akhirnya dia mampu menjadi pahlawan

dan menyelamatkan sebanyak 170.000 warga India dengan selamat dan penuh

perjuangan dan kesabaran yang sangat besar.

C. Profil Sutradara Film Airlift

Raja Khrisna Menon

Page 47: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

36

Raja Khrisna Menon adalah seorang sutradara, produser, dan penulis dari

India, dia sudah membuat tiga film Bollywood dan yang terakhir adalah film

Airlift yang rilis pada tanggal 22 Januari 2016 dan mempunyai kesuksesan yang

luar biasa dari box office.

Raja Khrisna Menon lahir di Thrissur – Kerala, dia menghabiskan waktu masa

kecilnya di Kerala. Dia setelah besar kuliah di Universitas Kristen – Bangalore,

dan mempunyai gelar sarjana kimia. Meskipun dia mengambil jurusan kimia

pada saat kuliahnya, Raja Khrisna Menon juga melibatkan diri dibeberapa

kegiatan seperti dia pernah menjadi pendebat, penulis, dan quizzer sehingga dia

bisa memenangkan banyak kompetisi festival kampus.

Setelah menyelsaikan pendidikannya di universitas, Raja Khrisna Menon

memulai karirnya menjadi asisten D. Radhakrishnan sebagai sutradara film dan

sebagai photograper. Kemudian dia pindah ke Mumbai pada tahun 1993 sampai

1996 sebagai manager bisnis Sanjeev Khamgaonkar untuuk penulis atau

sutradara. Kemudian pada akhir tahun 1996 dia keluar dari pekerjaannya dan

membuat perusahaannya sendiri.

Pada tahun 2003, Raja Khrisna Menon membuat film terbarunya yang

berjudul Bas Yun yang dibintangi oleh Nandita Das dan Purab Kohli. Setelah itu

dia melanjutkan periklanan dari tahun 2003-2008, dan pada tahun 2009 dia

kembali membuat film yang berjudul Barah Aana yang dibintangi oleh

Naseeruddin Shah, Vijay Raaz, dan artis dari Italia yaitu Violante Placido. Film

imi mendapatkan kritikan sukses, dan film Barah Aana terpilih di festival film

internasional dan juga Chicago International Film Festival. Kemudian yang

terakhir adalah film Airlift yang rilis pada tanggal 22 Januari 2016 yang

Page 48: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

37

dibintangi oleh Akhsay Kumar dan Nimrat Kaur, film ini juga merupakan film

tersukses Raja Khrisna Menon dalam Box Office dan mendapatkan rating 9,1 di

Internet Movie DataBase (IMDB).

D. Profil Pemain Film Airlift

1. Akhsay Kumar

Akhsay Kumar (Ranjit Katyal)

Akhsay Kumar atau yang berperan sebagai Ranjit Katyal lahir di Amritsar,

Punjab-India, 9 September 1967. Kemudian dia telah menikah dengan aktris India

yang bernama Twinkle Khanna. Dari perkawinannya yang dilaksanakan pada 14

Januari 2001, mereka dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Araav.

Ia adalah seorang aktor India yang mengawali karirnya dalam film Khiladi

Series dan Ek Rishtaa pada tahun 1990-an. Kemudia peran sebagai aktor mulai

didapatkan saat dia membintangi film Thriller Khiladi pada tahun 1992, kemudian

pada tahun 1994 dia membintangi film Main Khiladi Tu Anari, Mohra, dan Yeh

Dillagi. Dari film-film tersebutlah Akhsay Kumar dikenal luas, terutama pada

Page 49: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

38

film Yeh Dillagi pada tahun 1994, ia berhasil masuk ke nominasi untuk Best Actor

Filmfare.

Karena namanya dikenal semakin meluas, dia sudah membintangi banyak film

Bollywood, khususnya pada tahun 1997 disaat dia membintangi film larid Dil To

Pagal Hai dengan arahan sutradara Yash Chopra, dia berhasil meraih nominasi

Filmfare Best Supporting Actor yang membuat namanya semakin dikenal dan

dicari untuk memainkan film.

Selain berperan sebagai aktor, diajuga bertindak sebagai pemeran pengganti

dalam adegan berbahaya, khususnya dalam film yang diperankannya. Karena

profesinya tersebut, Akhsay Kumar dijuluki Jackie Chan India.

2. Nimrat Kaur

Nimrat Kaur (Amrita Katyal)

Nimrat Kaur yang berperan sebagai Amrita Katyal lahir pada 13 Maret 1982

di Pilani, Rajashtan-India. Dia berasal dari keluarga menengah, ayahnya adalah

seorang tentara India dan adik perempuannya adalah seorang psikologi di

Page 50: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

39

Bangalore. Disaat umur Nimrat Kaur berumur 12 tahun ayahnya meninggal dunia

karena serangan teroris di Kasmhir, setelah kejadian itu Nimrat dan keluarga

pindah ke Noida.

Di Noida Nimrat Kaur menyelsaikan sekolahnya di ―Delhi Publik School‖,

kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Delhi. Sesudah menyelsaikan

kuliahnya Nimrat Kaur pindah ke Mumbai dan memulai pekerjaannya sebagai

artis, pada tahun 2012 dia memberikan pertunjukan pertamanya di Bollywood

dalam film Peddler yang disutradarai oleh Anurag Kashyap, yang diputar di

festival Film Cannes 2012.

Kemudian dia kembali dengan perannya yang baik dalam film The Lunchbox,

sebuah drama yang mendapat pujian para kritikus dan dibintangi oleh Irrfan Khan,

yang diputar di Festival Film Cannes 2013. Kemudian dia memainkan peranan

wanita terkemuka berpasangan dengan Akhsay Kumar dalam film Airlift, film ini

juga kemudian mendapatkan pujian dari para kritikus dan termasuk box office

tersukses yang pernah ada di Bollywood.

3. Inaamulhaq

Inaamulhaq (Mayor Kahlaf Bin Zayd)

Page 51: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

40

Inaamulhaq yang berperan sebagai Mayor Kahlaf Bin Zayd lahir pada tanggal

14 November 1979 di Saharanpur-Uttar Pradesh. Dia pertama muncul di

panggung pada umur 12 tahun, kemudian dia bergabung di ―Indian People’s

Theatre Association‖ dan dia bertindak di banyak pemain layaknya pemimpin.

Di Mumbai dia memulai karirnya sebagai jurnalis di siaran Televisi, sesudah

menjadi jurnalis kemudian dia bekerja di Creative Consultan dengan Comedy

Circus selama dua setengah tahun. Setelah itu dia pindah kedunia perfilman dan

menulis dialog untuk film Buddha Hoga Terra Baap (2011).

Inaamulhaq pernah memenangkan beberapa penghargaan dalam sejarah

hidupnya, diantaranya adalah :

Best Actor in a Supporting Role (Male) Filmistaan at “Big Life Ok

Now Awards”.

Best Actor in a Supporting Role (Male) Filmistaan at “SICA Awards”

Best Actor in a Supporting Role (Male) Filmistaan at “21st Annual

Screen Awards”.

Best Actor in a Supporting Role (Male) Filmistaan at “IBNLive Movie

Awards 2015”

Best Actor in a Supporting Role (Male) Filmistaan at “AIBA Awards

2015”.

Page 52: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

41

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Wacana Seputar Representasi Stereotip Islam Dalam Film Airlift Dari

Level Teks

Sesuai dengan model analisis Teun Van Dijk, analisis wacana teks terdiri dari

tiga struktur atau tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, struktur mikro,

yang masing-masing saling mendukung.

1. Struktur Makro

a. Tematik

Tema atau topik menggambarkan apa gagasan inti atau pesan inti yang

menunjukan informasi penting yang ingin diperkenalkan atau diungkapkan dalam

film Airlift. Tema besar dalam film ini menceritakan tentang perjuangan seorang

pengusaha besar di Kuwait yang berasal dari India untuk menyelamatkan warga

negaranya pada saat invasi Irak terhadap Kuwait dengan jumlah 170.000 orang.

Film ini diangkat dari kisah nyata, selain dari sejarah invasi Irak terhadap Kuwait

juga untuk mengingat sejarah dan juga perjuangan pemerintah India untuk

menyelamatkan warga negaranya menggunakan jalur udara.

Akan tetapi dibalik dari tema besar ini terdapat maksud untuk

mempresentasikan stereotip islam yang dilakukan oleh tentara Irak yang

bernotabene sebagai agama Islam. Walaupun memang sebenarnya lebih kepada

pesan moral yang disampaikan Ranjit sebagai peran utama, tetapi ada maksud lain

yang mempresentasikan stereotip islam dalam film Airlift. Adapun presentasi

Page 53: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

42

Islam yang disampaikan adalah presentasi yang bersifat stereotip, seperti teroris,

diskriminasi, tamak, tidak bertanggung jawab, dan pelecehan seksual.

Melalui media film ini, Islam distereotipkan dengan banyak hal, seperti yang

sudah disebutkan diatas bahwa Islam distereotipkan tentang terorisme,

diskriminasi, tamak, tidak bertanggung jawab, dan pelecehan seksual.

a. Terorisme

Menurut Cunningham Jr. W.G dalam bukunya Mirra Noor Milla ―Mengapa

Memilih Jalan Teror, Analisis Psikologi Teror ― tahun 2010 merumuskan

tindakan terorisme meliputi penggunaan kekerasan kekuatan atau ancaman,

merupakan tindakan politik, secara intens menyebabkan ketakutan atau terror

dalam rangka untuk mencapai tujuan, serta terjadi efek dan reaksi psikologis.44

Dalam film ini sangat digambarkan sekali bahwa tentara Irak yang bernotabene

agama Islam memiliki ciri-ciri yang sudah dijelaskan oleh Cunningham Jr. W.G,

sehingga stereotip terhadap agama Islam yang dimunculkan oleh media film ini

sangat menandakan bahwa Islam adalah teroris.

Menurut Romli, Barat berusaha membuat ―Demonologi Islam‖ yaitu

penggambaran atau pencitraan Islam sebagai demon (setan, iblis atau hantu) evil

(yang jahat) cruel (yang kejam).45

Media sangat berperan dalam mengkontruksi

sebuah pesan, begitu juga dengan pemberitaan Islam di berbagai media, stereotip

pemikiran barat menggambarkan bahwa muslim adalah fundamentalis atau teroris

Islam. Barat sangat berusaha untuk menenggelamkan nama Islam dan membuat

masyarakat dunia memusuhi Islam serta menumbuhkan Islamphobia.

44

Mirra Noor Milla, Mengapa Memilih Jalan Teror, Analisis Psikologi Pelaku Terror,

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010) h.18-19

45 Asep. Syamsul M Romli, Demonologi Islam; Upaya Barat Membasmi Kekuatan Islam,

(Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h.3

Page 54: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

43

Dalam film Airlift tentara Irak digambarkan sangat kejam dan tidak

manusiawi, membunuh dengan cara menembaki masyarakat Kuwait,

menghancurkan bangunan-bangunan, dan masih banyak tindakan-tindakan

kejahatan yang dilakukan tentara Irak yang digambarkan dalam film Airlift. Pada

tema ini, pesan yang disampaikan adalah representasi Islam mengenai teroris.

T abel 4.1

Teroris

Durasi Teroris Skenario dan Keterangan

00:12:53 Gambar 4.1 Potongan Adegan;

Teroris

Tentara: ayo cepat pergi pergi

pergi, kamu pergi kekanan ayo

cepat cepat cepat.

Ket: para tentara berhenti

didepan Masjid, mengatur

strategi untuk mencari dan

membunuh warga Kuwait.

Mereka berhenti tepat didepan

Masjid yang merupakan tempat

peribadahan umat Islam sekaligus

lambang umat Islam.

00:15:10 Gambar 4.2 Potongan Adegan;

Teroris

Tentara : Kuwait! Keluar! Ini

tanah kami sekarang!/Hidup

Saddam!Hidup Saddam! Hidup

Saddam!

Ket: Tentara Irak keliling sambil

berteriak dan menembaki

senapan keudara, sehingga

terdapat warga Kuwait yang

ketakutan atas tindakan tentara

Irak. Dari sini terlihat untuk

pengambilan kekuasaan dengan

secara paksa dengan

menggambarkan teroris atas

nama politik, karena tentara Irak

sudah mengakui wilayah tersebut

menjadi wilayah kekuasaannya.

Page 55: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

44

00:22:40 Gambar 4.3 Potongan Adegan;

Teroris

Ranjit : Brij, apa yang sedang

terjadi?

Brij : apa yang terjadi? Tenang!

Ranjit : Seorang tentara Irak

berusia 16 tahun menembak supir

ku, dan mereka menyeret aku ke

Istana Dasman, aku tidak tahu

bahwa apakah mayor Irak itu

bersikap ramah atau memang

mengancam aku.

Ket: Ranjit yang datang ke

kedutaan besar India di Kuwait

menjelaskan tentang kejadian

yang baru saja di alami olehnya,

terutama menjelaskan bahwa

supirnya dibunuh oleh tentara

Irak yang masih berusia 16 tahun,

disini menegaskan bahwa Islam

yang masih usia dini sudah

diajari untuk membunuh dengan

senapan.

00:24:05 Gambar 4.4 Potongan Adegan;

Teroris

Amrita: Bawa dia!

Ket: Amrita memberikan Simu

(anaknya) kepada pembantunya,

kemudian Amrita berlari

kejendela untuk melihat kejadian

diluar. Diluar tentara Irak berlari-

lari memburu warga Kuwait dan

membunuhnya dengan senapan

tanpa ada belas kasih.

01:00:00 Gambar 4.5 Potongan Adegan;

Teroris

Ashok: mereka tentara anak-anak

yang bahkan masih belum

dewasa, gila!

Ranjit: Ashok, apa pilihan yang

kita miliki? Kamu mengatakan

dengan begitu mudah tapi apa

pilihan yang kita miliki? Tentara

Irak yang gila dapat kembali

kapan saja, mereka bisa

meledakan sekolah kami, dan apa

yang bisa kita lakukan?

Ket: Ranjit ingin pergi ke

Baghdad untuk berbicara dengan

orang-orang yang dia kenal untuk

Page 56: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

45

melakukan diplomasi agar warga

negaranya bisa diselamatkan.

Akan tetapi dalam dialog tersebut

sangat menekankan sekali kepada

tentara Irak yang masih dibawah

umur, yang bisa menembak dan

menghancurkan apapun sesuka

hatinya, lebih tepatnya dialog ini

bertujuan untuk menggambarkan

Islam telah mengajarkan

kekerasan sejak mereka masih

muda.

01:28:01 Gambar 4.6 Potongan Adegan;

Teroris

Tentara: Duduk!

Nahkoda: Aku tidak tahu, aku

tidak tahu.

Ket: Tentara Irak mencegah

kapal yang ingin membawa

sebagian warga India untuk

kembali ke negaranya, dan sang

nahkoda kapal ditodong senjata

oleh seorang tentara Irak. Tentara

yang lain sedang mengoperasi

warga India yang berada di

dermaga tersebut.

01:34:10 Gambar 4.7 Potongan Adegan;

Teroris

George: Sebuah bom waktu

berdetak di dalam bus.

Ranjit: Apa?

George: Wanita berpergian

dengan Preethi, dia adalah warga

Kuwait.

Ranjit: Aku tahu itu.

George: Kamu tahu, namun kamu

membiarkan dia tinggal di kamp,

jika militer Irak akan menemukan

mereka akan memotong kita

semua pada hari itu.

Ket: George sangat tidak sepakat

karena ada seorang warga Kuwait

yang tinggal bersama warga India

lainnya di kamp dan pergi

bersama warga india lainnya.

Geroge menjelaskan bahwa

tentara Irak akan membunuh

semua warga India jika terdapat

warga Kuwait yang ikut bersama

warga India lainnya di kamp.

Page 57: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

46

Dari sini menggambarkan bahwa

sangat kejamnya tentara Irak,

bisa membunuh semua orang

yang berada dipenampungan

warga India karna hanya ada satu

warga Kuwait.

b. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk

menunjukan perbedaan satu sama lain atau perlakuan pertimbangan dalam

membuat perbedaan untuk melawan orang atau sesuatu yang berdasarkan kepada

kelompok atau strata tertentu.46

Telah jelas bahwa diskriminasi merupakan

perlakuan yang tidak adil yang telah dirasakan oleh perseorangan atau kelompok,

beberapa diskriminasi yang sering terjadi biasanya menyangkut suku/etnis, ras,

agama dan keyakinan, jenis kelamin, penyandang cacat, penderita HIV/AIDS, dan

karna kasta sosial.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia NO 39 tahun 1999 bab 1 ayat 3

tentang Hak Asasi Manusia berbunyi sebagai berikut:

―Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang

langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas

dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status

ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan potik, yang berakhir

pengurungan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan

atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan

baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,

budaya, dan aspek kehidupan lainnya‖.47

Dalam film Airlift terdapat beberapa adegan diskriminasi kelompok yang

dilakukan oleh orang Irak yang bernotabene sebagai agama Islam. Sangat

digambarkan sekali diskriminasi kelompok dalam film ini, seperti mereka

46

Maria Angelia Yulianto, Penerimaan Penonton Terhadap Diskriminasi Etnis Tionghoa

Dalam Film “Ngenest”, (Jurnal e-Komunikasi Vol 4.No 1 Tahun 2016), h. 2 47

http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%2039%20Tahun%201999%20ten

tang%20HAM.pdf di akses pada 17 Januari 2017, pukul 10:26 WIB

Page 58: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

47

melepaskan orang lain kemudian mencari warga Kuwait dan membunuhnya.

Penekanan-penekanan diskriminasi bisa dilihat dari segi teks dan juga visual

dalam film Airlift, yang sebenarnya dalam agama Islam tidak dianjurkan untuk

berbuat diskriminasi, sebagaimana difirmankan Allah:

كنر ى ك أتر رهكنر عذ لل ر ل لتعارفواإ ى أ ا وقباكنر شع وب ـك ي ركر وأثىك وجعلر كن ه ـك ر أيہا لل اس ا خل ـك ي

علين خبير لل

―Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.

(Q.S. Al-Hujrat: 13)‖48

Telah jelas diterangkan oleh firman Allah, bahwasanya manusia diciptakan

dalam perbedaan untuk saling kenal mengenal dan tidak membedakan satu dengan

lainnya, agar tidak mengakibatkan munculnya sifat yang buruk yaitu

kesombongan dan membanggakan diri sendiri serta meremehkan orang lain.

48

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV.Naladana, 2004), h.745

Page 59: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

48

Tabel 4.2

Diskriminasi

Durasi Diskriminasi Skenario & Keterangan

00:15:50 Gambar 4.8 Potongan Adegan;

Diskriminasi

Ranjit: Nair, apa yang terjadi

diluar?

Nair: Pak, aku menghindari

jalan-jalan utama dan

mengambil jalan raya untuk

sampai kesini. Militer Irak ada

dimana-mana, mereka

memeriksa semua orang. Mereka

melepaskan orang lain tapi

mencari warga Kuwait dan

membunuh mereka.

Ket: Ketika Ranjit bertanya

tentang keadaan diluar kepada

Nair, Nair menegaskan kepada

Ranjit bahwa tentara Irak

melepaskan orang lain dan

mencari serta membunuh warga

Kuwait. Dalam perbincangan ini

dijelaskan bahwa tentara Irak

memiliki sifat diskiriminasi

bangsa, sehingga hanya orang

Kuwait saja yang dicari serta

dibunuh.

00:17:48 Gambar 4.9 Potongan Adegan;

Diskriminasi

Tentara: Keluar, keluar, keluar!

Ranjit: Saya India, India, India.

Kami adalah India.

Nair: (Berbicara bahasa Arab)

Ranjit: Nair jangan berbicara

dengan mereka dalam bahasa

Arab, Nair silahkan duduk

didalam mobil.

Ket: Ketika Ranjit dalam

perjalanan menuju Kedutaan

besar India yang berada di

Kuwait, tiba-tiba tentara Irak

menghentikan mobilnya dan

menyuruh keluar Ranjit. Ranjit

keluar dengan mengatakan

bahwa dirinya adalah seorang

India, kemudian Nair keluar

Page 60: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

49

mobil sambil berbicara bahasa

Arab. Ranjit pun memberitahu

bahwa Nair tidak boleh berbicara

Bahasa Arab dengan tentara

Irak, karena dengan

menggunakan bahasa Arab Nair

akan disangka warga Kuwait dan

akan dibunuh oleh tentara Irak.

Karena Nair menggunakan

bahasa Arab pada akhirnya Nair

ditembak oleh seorang tentara

Irak hingga dia terbunuh

ditempat. Dalam konteks ini

sangat dijelaskan bahwa terdapat

diskriminasi bangsa melalui

bahasa, ketika menggunakan

bahasa Arab maka mereka akan

terbunuh, tetapi jika

menggunakan bahasa India atau

Inggris maka mereka akan

terselamatkan dari tentara Irak.

00:26:40 Gambar 4.10 Potongan Adegan;

Diskriminasi

Tentara: (ketuk pintu jendela

mobil), apa yang kamu lakukan?

Ranjit: (membuka jendela mobil)

Tentara: Berikan identitasmu

padaku.

Ranjit: (memberikan identitas)

Tentara: Oke, kamu bisa pergi.

Ket: Ketika Ranjit dalam

perjalanan pulang menuju

rumahnya, tiba-tiba tentara Irak

menghentikannya dan mengetuk

jendela mobilnya. Tentara Irak

meminta dan memeriksa

identitas Ranjit, setelah melihat

identitasnya Ranjit dipersilahkan

pergi kembali. Dalam konteks

ini terlihat perlakuan

diskriminasi dari tentara Irak,

karena setelah melihat identitas

Ranjit, dan mengetahui bahwa

Ranjit adalah warga Negara

India, maka dari itu Ranjit

dipersilahkan pergi. Karena

tentara Irak hanya mencari

warga Kuwait untuk ditangkap

dan dibunuh.

Page 61: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

50

00:49:53 Gambar 4.11 Potongan Adegan;

Diskriminasi

Meher: Ayah!Mereka

membunuh orang diluar sana.

Ayah Meher: Meher, Saddam

telah menjamin bahwa Irak tidak

akan menyakiti orang India.

Meher: Bagaimana mereka akan

tahu siapa Kuwait, siapa India?

Ket: Ayah Meher akan pergi

keluar dari camp penampungan

orang-orang India, karena

memikirkan tabungan seluruh

hidupnya, kemudian Meher

mencegah untuk tidak keluar

karna tentara Irak membunuh

orang diluar sana, kemudian

dengan jelas ayah Meher

menjelaskan bahwa Saddam

sebagai presiden Irak telah

menjamin keamanan warga

India. Dari segi teks ini juga

merupakan sikap diskriminasi

Presiden Irak (Saddam Husein),

yang hanya menjamin keamanan

dari warga India dan membunuh

warga Kuwait.

Page 62: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

51

01:42:44 Gambar 4.12 Potongan Adegan;

Diskriminasi

Ranjit: India, kami India, Pak.

Tentara: Dua orang lagi, aku

ingin dua paspor lagi.

Ranjit: tidak, tidak, tidak,

mereka semua orang India. Kami

tidak memiliki paspor.

Tentara: Kuwait? Kuwait?

Ranjit: tidak, tidak, tidak, India,

Kami India.

Amrita: India, India, India

Ket: Ketika warga India sedang

menuju ke Yordania untuk

pulang kenegaranya, tiba-tiba

dipertengahan jalan terdapat

tentara Irak sedang menjaga

perbatasan. Kemudian mereka

menghentikan perjalanan warga

India untuk menanyakan

identitas atau paspor, ketika

Ranjit keluar dari mobilnya

sambil berkata bahwa dia adalah

warga India, kemudian tentara

Irak tersebut memintakan paspor

sebagai bukti. Karena tidak

percaya dengan perkataan Ranjit,

tentara tersebut ingin membunuh

Ranjit dan akhirnya Amrita

keluar mobil dengan

menunjukan paspornya. Karena

paspor yang diberikan hanya

keluarga Ranjit, maka tentara

tersebut langsung membawa

keluar perempuan Kuwait yang

berada dimobil Ranjit.

Diskriminasi ditunjukan kembali

dalam adegan ini, karena hanya

warga India saja yang bisa

dibebaskan melainkan warga

Kuwait ditangkap.

Page 63: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

52

c. Tamak

Tamak adalah suatu akhlak tercela, tamak berarti selalu ingin memperoleh

banyak untuk kepentingan diri sendiri, dalam arti keinginan untuk memperoleh

sebanyak-banyaknya.49

Karena tamak di samping dapat menimbulkan dampak

negatif kepada orang memilikinya juga dapat menimbulkan dampak negatif

kepada orang lain, pada prinsipnya tamak untuk memperbanyak harta serta tidak

ada kepuasan terhadap apa yang dimilikinya dengan tujuan untuk memperkaya

diri sendiri.

Dalam film Airlift terdapat adegan yang menggambarkan tentara Irak yang

bersifat tamak, tamak disini digambarkan tentara Irak dengan mengambil dan

meminta barang berharga, makanan, dan juga uang dalam jumlah yang besar.

Ketamakan Islam yang digambarkan dalam film Airlift melalui tentara Irak

merupakan presentasi Islam dalam film ini, dengan ini khalayak bisa

menyimpulkan bahwa agama Islam merupakan agama yang tamak dalam duniawi

meskipun sesungguhnya Islam tidak mengajarkan hal yang demikian. Sesuai

dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:

ض ط لنإ يرإ طى رضى ، وىإ لنإ يعإ هن والإطيفة والإخويصة ، ىإ أعإ رإ يار والذ تعش عبإذ الذ

―Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode.

Jika di, ia Ridho. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridho. (HR. Bukhari

no. 6435)

49

Muhyidin Tahir, Tamak dalam Perspektif Hadis, (Jurnal Al-Hikmah Vol.XIV Nomor

1/2013), h. 14

Page 64: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

53

Tabel 4.3

Tamak

Durasi Tamak Skenario dan Keterangan

00:22:00 Gambar 4.13 Potongan Adegan;

Tamak

Tentara: Apa yang bersinar di

tangan kamu? Berikan kepada

kita. Bagus!

Ket: Tamak dalam scene ini

sangat jelas sekali ketamakan

tentara Irak, karena ketika

Ranjit dibawa oleh tentara Irak

untuk menemui Mayor

tentaranya di Istana, para tentara

mengambil semua milik Ranjit

yang berada ditubuhnya secara

paksa, dan kasar.

00:32:28 Gambar 4.14 Potongan Adegan;

Tamak

Mayor Kahlaf bin Zayd: Ada

harga untuk segala sesuatu, Mr

Ranjit.

Ranjit: Aku siap untuk

membayar.

Mayor Kahlaf bin Zayd: Dinar

Kuwait tidak berharga sekarang,

300.000 dolar untuk 3 orang.

Ket: Kahlaf bin Zayd adalah

mayor dari tentara Irak, dalam

adegan ini Ranjit datang untuk

menemui Mayor dengan tujuan

untuk bernegoisasi agar dia dan

keluarganya bisa bebas dan

pergi dari Negara Kuwait.

Mayor disini sangat terlihat atas

ketamakannya, karena sang

mayor berkata bahwa segala

sesuatu ada harganya dan

meminta 300.000 dolar untuk

tiga orang agar bisa keluar dari

Kuwait.

Page 65: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

54

00:40:51 Gambar 4.15 Potongan Adegan;

Tamak

Mayor Kahlaf bin Zayd: Ini

minuman wiski tua, tapi tidak

seharga 500.000 dolar, Mr

Ranjit.

Ket: Dalam teks ini, dengan

ketamakan mayor tentara Irak

tidak puas dengan apa yang

telah diberikan oleh Ranjit,

karena dia ingin yang lebih lagi,

dan sesuai dengan yang dia

minta yaitu sejumlah 500.000

dolar.

00:54:22 Gambar 4.16 Potongan Adegan;

Tamak

Tentara: Berikan, berikan,

berikan!

Ket: Dalam adegan ini terlihat

wanita India yang memakai

gelang emas kemudian diminta

oleh seorang tentara Irak secara

paksa, dengan terpaksa wanita

itu memberikan gelang emasnya

kepada tentara Irak. Sebenarnya

para tentara Irak yang datang

untuk merampas semua

makanan yang berada di kamp

penampungan warga India

untuk persediaan mereka selama

di Kuwait. Dari sini sangat

terlihat ketamakan dan

kekerasan yang dilakukan oleh

tentara Irak yang bernotabene

beragama Islam.

00:55:50 Gambar 4.17 Potongan Adegan;

Tamak

Mayor Kahlaf bin Zayd: Baik

untuk melihat kamu, Mr. Ranjit.

Dimana minuman wiski aku

buat hari ini.

Ranjit: Tentara kamu datang,

mereka menjarah kamp kami.

Mayor Kahlaf bin Zayd: Aku

minta maaf, tapi apa yang bisa

mereka lakukan? Baghdad

mengirim kami, tapi lupa

menyediakan persediaan buat

kami. Mereka piker kita bisa

bergantung pada keramahan

kamu, tapi kenapa kau begitu

khawatir? Ini tidak seperti

Page 66: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

55

mereka benar-benar melakukan

sesuatu untuk kamu. Apakah

mereka? Mungkin mereka akan

datang kembali, aku tidak bisa

menghentikan mereka.

Ket: Setelah para tentara Irak

menjarah kamp India, Ranjit

datang untuk menemui mayor

tentara Irak. Disini Ranjit

bertemu tepat di depan Masjid,

dimana menjelaskan bahwa Irak

yang bernotabene agama Islam

tetapi melakukan hal-hal yang

dilarang dalam agama Islam.

Ketamakan mayor tentara Irak

diperlihatkan kembali dalam

teks ini, dengan tanpa beban dan

tidak punya rasa belas kasihan,

karena telah menjarah makanan

dari kamp warga India.

01:28:06 Gambar 4.18 Potongan Adegan;

Tamak

Mayor Kahlaf bin Zayd: Aku

ingin uang 100.000 dolar.

Ket: Ranjit yang tengah

berusaha mempulangkan 500

orang India melalui kapal

sampah kemudian diketahui

oleh mayor tentara Irak. Mayor

datang kerumah Ranjit untuk

meminta uang 100.000 dolar

sebagai ganti dari kepergian

warga India, atau warga India

disana akan dibunuh oleh

tentara Irak yang sedang

beroperasi. Ketamakan mayor

tentara Irak yang tidak pernah

ada habisnya digambarkan

kembali dalam adegan ini,

walaupun kedian Ranjit bisa

mengelabuhinya.

d. Tidak Bertanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan perbuatan yang harus kita lakukan dalam

kehidupan sehari-hari kita, tanpa adanya tanggung jawab maka kehidupan kita

Page 67: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

56

akan kacau.50

Pentingnya tanggung jawab didalam diri seseorang agar orang

tersebut tidak memiliki kegagalan atau kerugian dalam dirinya sendiri maupun

dalam diri orang lain, karena dengan adanya tanggung jawab maka kita akan

mendapatkan hak kita yang utuh.

―Pentingnya tanggung jawab di dalam diri seseorang adalah agar orang

tersebut tidak mengalami kegagalan atau kerugian untuk dirinya maupun

orang lain. Karena dengan adanya tanggung jawab, kita akan mendapatkan

hak kita seutuhnya. Dengan tanggung jawab juga orang akan lebih memiliki

simpati yang besar untuk kita, dengan sendirinya derajat dan kualitas kita di

mata orang lain akan tinggi karena memiliki tanggung jawab yang besar.

Hingga Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, “The price of greatness is

responsibility.” (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).‖51

Namun dalam film Airlift dijelaskan bahwa Islam merupakan agama yang

tidak bertanggung jawab, karena pada saat Irak menginvasi Kuwait seluruh

pemerintah Kuwait melarikan diri pertama tanpa ada yang memikirkan negara dan

warganya. Walaupun kali ini penekanan bukan lagi kepada tentara Irak,

melainkan kepada pemerintah Kuwait yang masih bernotabene sebagai agama

Islam, namun tetap saja penekanan ini untuk memberikan gambaran kepada

khalayak umum tentang agama Islam yang tidak mempunyai tanggung jawab.

Penekanan Islam sebagai agama yang tidak bertanggung jawab dalam adegan

ini ketika Irak baru saja menghancurkan Kuwait pada hari pertama. Pada saat itu

Ranjit sedang mencari cara agar keluarganya bisa keluar dari negara Kuwait,

kemudian disaat Ranjit mencari cara, terjadi adu mulut antara Ranjit dengan

Amrita yang dimana dalam adu mulut tersebut terdapat penekanan teks bahwa

agama Islam merupakan agama yang tidak bertanggung jawab, melalui

pemerintahan Kuwait yang melarikan diri pertama pada saat Irak menginvasi

Kuwait.

50

AKH. Muwafik Saleh, Membangun Karakter Dengan Hati Nurani, (Jakarta: Erlangga,

2012), h.321 51

AKH. Muwafik Saleh, Membangun Karakter Dengan Hati Nurani, h. 321

Page 68: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

57

Tabel 4.4

Tidak Bertanggung Jawab

Durasi Tidak Bertanggung Jawab Skenario dan Keterangan

00:16:25 Gambar 4.19 Potongan Adegan;

Tidak Bertanggung Jawab

Ranjit: Seluruh pemerintah

Kuwait hilang, tidak ada seorang

pejabatpun disini. Kita kosong

tanpa pemerintah, dan kamu….

Amrita: pergi?

Ranjit: iya!

Amrita: Mereka melarikan diri

pada kesempatan pertama yang

mereka punya, apakah mereka

tidak memiliki tanggung jawab

apapun terhadap rakyat mereka

sendiri?

Ket: Disaat yang genting ini,

Ranjit mencari jalan keluar agar

bisa membawa keluarganya pergi

dari Kuwait. Dalam

perbincangannya dengan Amrita,

dijelaskan bahwa mereka tidak

bisa meminta pertolongan pada

siapapun, pemerintah Kuwait

sudah pergi meninggalkan

Kuwait, dan diperjelas kembali

oleh Amrita bahwa pemerintah

Kuwait pergi tanpa memikirkan

warga negaranya dengan

meninggalkan tanggung

jawabnya sebagai pemerintah.

00:23:33 Gambar 4.20 Potongan Adegan;

Tidak Bertanggung Jawab

Ranjit: dan pemerintah India?

Seperti biasa, hanya menonton

pertunjukan?

Brij: Pemerintah Kuwait bahkan

tidak menunggu acara ini

dimulai. Mereka melarikan diri,

keputusan kebijakan tidak dibuat

dalam waktu yang cepat. Dan

seluruh dunia hanya menonton

pertunjukan ini.

Ket: Ranjit yang dating

kekedutaan besar India di Kuwait

ingin meminta pertolongan agar

Page 69: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

58

dia dan keluarganya bisa keluar

dari Negara Kuwait. Akan tetapi

dalam perbincangan tersebut,

ternyata terdapat teks yang

menjelaskan bahwa pemerintah

Kuwait pergi melarikan diri dan

tidak memikirkan seluruh

warganya yang berada di Kuwait.

e. Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual pada dasarnya merupakan kenyataan yang sering terjadi

dalam masyarakat, tindakan kekerasan terhadap perempuan seringkali terjadi

dimana-mana. Pelecehan seksual atau kekerasan terhadap perempuan merupakan

hal yang tidak manusiawi, padahal perempuan berhak untuk mendapati hak asasi

manusia dan kebebasan-kebasan lainnya.

―Pelecehan seksual yang terjadi pada seorang perempuan dikarenakan system

tata nilai yang mendudukan perempuan sebagai makhluk yang lemah dan

lebih rendah dibandingkan laki-laki; perempuan masih ditempatkan dalam

posisi subordinasi dan marginalisasi yang harus dikuasai, dieksploitasi dan

diperbudak laki-laki dan juga karena perempuan masih dipandang sebagai

second class citizen.‖52

Dalam film Airlift terdapat adegan dimana tentara Irak melakukan pelecehan

seksual kepada wanita India ketika sedang beroperasi menjarah seluruh makanan

di kamp warga India. Meher yang sebagai korban dari pelecehan seksual tentara

Irak sangat sedih setelah tentara Irak berbuat demikian kepada Meher.

Dari adegan ini ditonjolkan bahwa agama Islam yang di wakili oleh tentara

Irak tidak mempunyai sifat manusiawi dan melakukan pelecehan seksual terhadap

wanita. Sebenarnya sudah jelas dalam Al-Qur’an menerangkan untuk tidak

mendekati zina, tetapi disini tentara Irak menggambarkan kebalikan dari perintah

yang sudah jelas terdapat dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:

52

Marcheyla Sumera, Perbuatan Kekerasan/Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan,

(Jurnal Lex et Societatis, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013), h.39

Page 70: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

59

ى ه كاى فاحشة وصاء صبيل إربواإ الز ال ت

―Dan janganlah kamu mendekati Zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk‖ (Q.S. Al-Isra :32).53

Tabel 4.5

Pelecehan Seksual

Durasi Pelecehan Seksual Skenario dan Keterangan

00:54:54 Gambar 4.21 Potongan Adegan;

Pelecehan Seksual

Tentara: (Berbicara bahasa Arab)

Meher: Jangan, tolong jangan!

Ket: Meher tampak ketakutan

sehingga dia berlari menjauh dari

tentara Irak, akan tetapi dia

bertemu dengan tentara Irak, dan

akhirnya tentara Irak mengoda

Meher dan melakukan pelecehan

seksual dengan Meher. Sangat

jelas sekali adegan ini

ditayangkan untuk

menggambarkan kebiadaban

tentara Irak, khususnya dalam

hubungan seks.

2. Superstruktur

b. Skematik

Teks atau wacana mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir,

di mana alur tersebut menunujukan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun

dan diurutkan sehingga mempunyai satu kesatuan arti.54

Superstruktur merupakan

kerangka dimana suatu susunan dan rangkaian struktur suatu wacana atau

skematika, seperti kelaziman percakapan atau tulisan yang dimulai dari

53

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 388 54

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 231

Page 71: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

60

pendahuluan, dilanjutkan dengan isi pokok, diikuti oleh kesimpulan, dan di akhiri

dengan penutup.55

Maka dari itu skematik merupakan strategi dalam pengemasan pesan melalui

skema atau alur dengan memberikan tekanan bagian mana yang didahulukan, dan

bagian mana yang diakhirkan. Pada film Airlift ini penulis mengemas pesan dalam

lima tahap, seperti Opening Billboard, Opening Scene, Conflict Scene (klimaks),

Anti Klimaks (Solusi), dan Ending (akhir cerita).

Opening Billboard menampilkan gambar pada awal mula dimulainya film

dengan diiringi lagu atau soundtrack. Opening Billboard dalam film Airlift

diawali dengan pemandangan kota Kuwait dengan soundtrack kumandang adzan.

Tabel 4.6

Opening Billboard

Durasi Opening Billboard Keterangan

00:04:24 Gambar 4.22 Potongan Adegan;

opening billboard

Pada opening billboard ini,

sutradara memberikan

pemandangan seluruh kota

Kuwait yang di ambil dari atas,

dan mendekat kearah Masjid

dengan suara adzan yang sedang

di kumandangkan.

Opening Scene,merupakan adegan yang menampilkan judul tema sebagai

pembuka cerita, film Airlift berawal dari pemeran utama Ranjit yang sedang

berada di Istana Dasman untuk membicarakan bisnisnya kepada pemerintah

Kuwait.

55

Ahmad Fachruddien Imam, Analisis Wacana Van Dijk Pada Lirik Lagu Irgaa Tani (My

Heart Will Go On), (Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) 2012), h.4

Page 72: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

61

Tabel 4.7

Opening Scene

Durasi Opening Scene Keterangan

00:04:33 Gambar 4.23 Potongan Adegan;

Opening Scene

Pada opening scene disini

sutradara menampilkan pemeran

utama Ranjit seorang pengusaha

Kuwait dari India yang sedang

berada di Istana Dasman untuk

membicarakan bisnisnya dengan

pemerintah Kuwait.

Conflict Scene (klimaks), pada bagian ini munculah klimaks yakni benturan

para tokoh yang berujung konflik. Dalam film ini konflik datang ketika Ranjit

melakukan kerjaan sosial untuk membantu warga India lainnya agar bisa di

ungsikan kedalam satu kamp dan mencoba berusaha membawa pulang seluruh

warga India ke negaranya dari Kuwait, akan tetapi Mayor Kahlaf bin Zayd

melarangnya untuk melakukan kerjaan sosial kepada Ranjit. Mayor tentara ini

hanya memperbolehkan Ranjit dan sekeluarganya yang bisa keluar dari negara

Kuwait, dengan syarat membayar dengan uang yang sangat besar.

Tabel 4.8

Conflict Scene (Klimaks)

Durasi Conflict Scene (Klimaks) Skenario dan Keterangan

00:41:01 Gambar 4.24 Potongan Adegan;

Conflict Scene (Klimaks)

Mayor Kahlaf bin Zayd: Aku

mencoba untuk memberi tahu

kamu, jangan terlibat dalam

pekerjaan sosial karena kamu akan

terjebak.

Ranjit: Bukan itu pak, setelah

kamp diatur aku akan

meninggalkan kota ini dengan istri

dan anaku, selama kamu dengan

Page 73: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

62

kami.

Mayor Kahlaf bin Zayd: Aah

kamu mencoba untuk menyanjung

aku. Bahkan Presiden

menganggap India sebagai teman,

kamu dapatkan pengaturan di

kamp dimana saja yang kamu

inginkan. Kamu memiliki izin dari

aku.

Ranjit: Terimakasih

Mayor Kahlaf bin Zayd: Tapi

mengapa kamu membawa

keluarga kamu ke kamp? Katakan

kepada istri kamu itu, lebih aman

dirumah. Kamu pegang

perkataanku.

Ranjit: Terimakasih

Ket: Ranjit melakukan diplomasi

dengan Mayor Kahlaf bin Zayd

agar bisa mendapatkan kamp

untuk pengungsian warga India

selama di Kuwait. Akan tetapi

Mayor Kahlaf bin Zayd

mencegahnya untuk bekerja sosial

karena itu Ranjit akan terjebak.

Anti Klimaks (solusi), setelah konflik terjadi adegan selanjutnya menampilkan

solusi atau jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dalam film

Airlift, Ranjit kembali berperan sebagai anti klimaks dalam film ini, karena Ranjit

terus berusaha untuk memberikan yang terbaik pada warga Negara India yang

berada di Kuwait.

Page 74: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

63

Tabel 4.9

Anti Klimaks (Solusi)

Durasi Anti Klimaks (Solusi) Skenario dan Keterangan

01:27:15 Gambar 4.25 Potongan Adegan;

Anti Klimaks

Mayor Kahlaf bin Zayd: Aku

ingin 100.000 dolar.

Ranjit: Aku bilang aku salah,

kamu bukan Emir. Jika kamu

adalah Emir maka kamu sudah

tahu tentang kesepakatan yang

kubuat di Baghdad.

Mayor Kahlaf bin Zayd:

Kesepakatan apa?

Ranjit: Berbicara dengan Menteri

Luar Negeri. Semua orang tahu

jika AS mengintervensi, Irak

tidak akan lagi bisa menguasai

Kuwait. Tapi mereka akan

memiliki kekayaan yang dijarah

dari Irak. Semua uang yang

masuk ke Bank Swiss, dan

pemerintah kamu telah meminta

aku untuk melakukan ini untuk

mereka. Sebut Baghdad dan

biarkan pergi. Jika tidak Presiden

kamu Saddam Hussein akan

menggantung kamu seperti yang

ia lakukan pada Fawad.

Ket: Dengan kebohongan Ranjit

kepada Mayor Kahlaf bin Zayd

untuk membebaskan warga India,

akhirnya Ranjit bisa

membebaskan warga India tanpa

adanya bayaran kepada Mayor

Kahlaf bin Zayd.

Ending (akhir cerita) dari film Airlift akhirnya Ranjit menyusun rencana

untuk pergi ke Yordania untuk membebaskan warga India dari negara Kuwait.

Page 75: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

64

Dengan kekompakan warga India akhirnya seluruh warga India bisa bebas dari

negara Kuwait meskipun harus bersembunyi dari tentara Irak.

Table 4.10

Ending (Akhir Cerita)

Durasi Ending (Akhir Cerita) Keterangan

01:31:16 Gambar 4.26 Potongan Adegan;

Ending

Ranjit: Ini adalah Kuwait dan ini

Jordan, jarak dari sini kesini

adalah 1.091 kilometer. Dan

untuk itu aku membutuhkan

semua bantuan kamu, mengambil

orang sebanyak yang kamu bisa.

Ket: Ranjit membuat rencana

untuk bisa bebas dari negara

Kuwait, dia meminta tolong

untuk membawa orang sebanyak

mungkin yang bisa membantu

untuk mempersiapkan perjalanan

panjang menuju Yordania.

3. Struktur Mikro

a. Semantik

1) Latar

Latar merupakan suatu peristiwa yang kemudian dipakai untuk menyajikan

teks atau cerita untuk membawa pandangan dan menentukan arah cerita kepada

khalayak, pada intinya latar berfungsi untuk memberikan bantuan kepada

khalayak dalam pemaknaan suatu peristiwa.56

Film dalam memberikan

pemaknaanya bisa melalui skema atau alur yang terdapat dalam cerita film

tersebut, dalam film Airlift terdapat skema atau alur sebagai berikut:

56

Eriyanto. Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.235

Page 76: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

65

Latar pada film Airlift sebenarnya lebih mengarahkan penonton kepada pesan

moral yang diberikan oleh sutaradara melalui pemeran utama, yaitu Ranjit. Dalam

alur ceritanya Ranjit memberikan pesan moral yang baik kepada penonton atas

perjuangan dia untuk membebaskan warga India sebanyak 170.000 orang yang

berada di Kuwait pada saat Irak menginvasi Kuwait. Akan tetapi dibalik pesan

moral yang disampaikan oleh sutradara melalui Ranjit kepada penonton atas

perjuangannya, terdapat alur yang memberikan presentasi terhadap tentara Irak

yang bernotabene beragama Islam.

Presentasi agama Islam yang diberikan merupakan presentasi negative yang

dilakukan oleh tentara Irak, Ranjit yang berusaha untuk membebaskan warganya

dari negara Kuwait selalu dihalang-halangi oleh tentara Irak meskipun pada

akhirnya Ranjit berhasil membawa pulang warga negaranya ke India. Film ini

dikemas dengan menarik, karena cerita yang diangkat merupakan kisah nyata

yang di alami warga India pada saat Irak menginvasi Kuwait, sehingga kejadian

itu merupakan sejarah terbesar dengan penyelamatan melalui udara sebanyak

170.000 orang.

2) Detail

Dalam film Airlift pihak yang digambarkan secara detai adalah Ranjit, Amrita,

dan Mayor Kahlaf bin Zayd. Cerita atau tema yang diangkat dalam film ini

merupakan tentang pesan moral yang diberikan Ranjit, namun dibalik pesan moral

yang disampaikan terdapat presentasi Islam negatif yang digambarkan dalam film

ini. Tentara Irak yang berawal dari penyerbuan Kuwait, menghancurkan

bangunan, serta mencari dan membunuh warga Kuwait secara terang-terangan

yang digambarkan dalam film tersebut. Kekejaman, kecurangan, dan ketamakan

Page 77: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

66

tentara Irak sangat diperlihatkan dalam film Airlift, tidak ada satupun kebaikan

yang digambarkan oleh tentara Irak dalam film Airlift.

Ranjit yang merupakan pemeran utama digambarkan memberikan pesan moral

yang sangat baik untuk khalayak, Ranjit yang awalnya egois, mementingkan diri

sendiri kemudian berubah total menjadi seorang yang peduli kepada orang lain,

mempunyai semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, berusaha semaksimal

mungkin, dan menjadi penyabar. Amrita sebagai pasangan dari Ranjit selalu

menemani dan mengingatkan Ranjit bahwa seluruh warga India sedang

membutuhkan dia untuk bisa pergi dan terbebas dari tentara Irak yang sangat

kejam.

Dapat disimpulkan dalam film Airlift bahwa Ranjit dan Amrita yang ingin

menyampaikan pesan moral kepada khalayak melalui media film, akan tetapi

terdapat tentara Irak yang bernotabene agama Islam yang digambarkan sangat

kejam dan tidak punya rasa perikemanusiaan. Pesan-pesan moral yang

disampaikan melalui tokoh utama Ranjit, dan pesan-pesan negatif diperlihatkan

oleh tentara Irak sebagai perusak, tamak dengan mengambil hak orang, pelecehan

seksual, dan pembunuh.

3) Maksud

Dalam film Airlift, elemen maksud bahwa Islam teroris dapat dilihat pada

durasi 00:22:40, ketika Ranjit berbicara kepada Brij yang bekerja di kedutaan

besar India. Ranjit menekan kan bahwa Islam sudah mengajarkan untuk

membunuh di usia yang masih sangat muda.

Page 78: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

67

Ranjit:

Seorang tentara Irak berusia 16 tahun menembak supir ku, dan mereka

menyeret aku ke Istana Dasman, aku tidak tahu bahwa apakah mayor Irak itu

bersikap ramah atau memang mengancam aku.

Dalam dialog tersebut, bahwa Islam sudah mengajarkan untuk membunuh

pada pemuda yang masih dibawah umur. Kekejaman tentara Irak yang disebut itu

menggambarkan presentasi stereotip islam sebagai teroris kepada penonton,

karena sangat jelas Ranjit mengatakan akan kekejaman tentara Irak tanpa ada

perikemanusiaan yang dimiliki dan bertindak seolah tidak ada peraturan dalam

agama yang dianutnya, meskipun sesungguhnya Islam tidak mengajarkan hal

seperti itu.

4) Peranggapan

Elemen peranggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk

mendukung suatu teks, dan biasanya pernytaan tersebut dipandang terpercaya

sehingga tidak perlu dipertanyakan. Disebut peranggapan karena pernyataan

tersebut merupakan kenyataan yang belum terjadi, namun didasarkan pada

anggapan yang masuk akal dan logis.

Peranggapan ini dapat dilihat pada tema diskriminasi durasi 00:49:53, saat

ayahnya Meher ingin pergi keluar untuk mengamankan uang nya, disana terdapat

anggapan yang dinyatakan Meher dan ayahnya tentang tentara Irak yang sedang

menginvasi Kuwait, bahwa tentara Irak akan membunuh siapapun diluar sana.

Meher

Mereka membunuh orang di luar sana.

Page 79: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

68

Ayah Meher

Meher, Saddam telah menjamin bahwa Irak tidak akan menyakiti orang India.

Meher

Bagaimana mereka akan tahu, siapa Kuwait siapa India?

Ayah Meher

Meher, di Bank aku memiliki tabungan seluruh hidup aku, bukan milikmu!

b. Sintaksis

Sintaksis adalah perbincangan mengenai bahasa kalimat, secara harfiah dalam

bahasa Yunani sintaksis memiliki arti ―penyatuan‖ atau ―susunan‖.57

Dalam hal

ini menyangkut bagaimana sebuah kata atau kalimat disusun sehingga menjadi

suatu kesatuan arti. Elemen dari sintaksis adalah:

1) Koherensi

Koherensi merupakan pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam

sebuah teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan sehingga tampak koheren. Koherensi juga merupakan pertalian antar

kata atau kalimat yang dapat diamati dengan memakai kata penghubung

(konjungsi) seperti dan, atau, tetapi, namun, seperti, karena, meskipun, demikian

pula, dan sebagainya. Koherensi dapat dilihat dalam film Airlift pada durasi

00:22:50.

57

George Yule, Kajian Bahasa Edisi Kelima, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 142

Page 80: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

69

Ranjit: Mereka (tentara) menyeret aku ke Istana Dasman, aku tidak tahu

apakah Mayor Irak itu bersikap ramah, atau mengancam aku.

Dalam percakapan tersebut Ranjit berbicara kepada Brij setelah bertemu

dengan Mayor Irak. Ranjit yang sedang kebingungan dan juga ketakutan

menceritakan perjalanannya ketika Ranjit pulang dari Istana Dasman. Dengan

sangat tergesa-gesa Ranjit menceritakan hal tersebut kepada Brij, kamudian Brij

memberikan segelas air kepada Ranjit dan berharap agar tenang. Ternyata

kedatangan Ranjit untuk meminta pertolongan agar keluarnya bisa terbebas dari

perang yang sedang terjadi.

2) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir

logis, yaitu prinsip kausalitas, dimana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan

B, ataukah B yang menjelaskan A.58

Dalam film Airlift bentuk ini dijelaskan pada

durasi 01:00:30 ketika Ranjit ingin pergi ke Baghdad-Irak untuk meminta

pertolongan kepada pemerintah Irak agar bisa menyelamatkan seluruh warga India

yang berada di Kuwait, karena tentara Irak tidak memberikan ijin India pergi

apabila tidak memenuhi syarat yang diminta. Kemudian Ranjit menemui Saddam

Tariq Aziz di Kementrian Luar Negeri untuk meminta bantuannya.

Ranjit menemui Saddam Tariq Aziz di Kementrian Luar Negeri Irak

S P O K

3) Kata Ganti

58

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h.251

Page 81: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

70

Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh penulis scenario untuk

menunjukan dimana seseorang ditempatkan dalam wacana. Berbagai kata ganti

yang berlainan digunakan secara strategi sesuai dengan kondisi yang ada.59

Dalam

film Airlift kata ganti yang digunakan terdapat pada durasi 01:34:12, ketika semua

warga India sedang bersiap-siap menaiki kendaraan bermobil untuk meninggalkan

Kuwait dan pergi ke Yordania. Pada saat itu George menemukan seorang wanita

Kuwait didalam bus, karena itu George merasa terancam dengan adanya wanita

Kuwait yang ikut bersama dengan warga India lainnya untuk pergi meninggalkan

Kuwait, kemudian George memberitahu Ranjit dan meminta wanita Kuwait itu

untuk tidak ikut pergi bersama warga India lainnya.

George: Sebuah bom waktu berdetak di dalam bus.

c. Stilistik

Stilistik atau yang biasa disebut dengan style bisa diterjemahkan sebagai gaya

bahasa.60

Gaya bahasa digunakan oleh seseorang karena mempunyai maksud

tertentu, dalam film Airlift gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris,

bahasa India dan bahasa Arab.

Gaya bahasa menggunakan bahasa Inggris karena bahasa Inggris merupakan

bahasa Internasional sehingga untuk percakapan dari berbeda Negara

menggunakan bahasa Inggris. Gaya bahasa menggunakan bahasa India untuk

percakapan antar sesama warga India, dan gaya bahasa menggunakan bahasa

Arab karena bahasa keseharian di Kuwait dan juga orang Irak menggunakan

59

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.253 60

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.81

Page 82: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

71

bahasa Arab. Maka dari itu gaya bahasa yang disajikan di film Airlift adalah

bahasa Inggris, bahasa India, dan bahasa Arab.

Tabel 4.11

Stilistik

Durasi Potongan Adegan Stilistik (Gaya Bahasa)

00:05:08 Gambar 4.27 Potongan Adegan;

Stilistik

Yang Mulia: But Ranjit, you

know this is deal it’s mean, a lot

of your friends for behind to be

with you. So how do you

explain?

Ket: Dalam percakapan Ranjit

bersama Yang Mulia Kuwait

menggunakan bahasa Inggris,

yang membicarakan masalah

bisnis mereka di Istana Dasman.

00:08:57 Gambar 4.28 Potongan Adegan;

Stilistik

Bernyanyi: aaj looTa mujhko

farebi baaton ne.....

Ket: dalam lagu ini yang

digunakan adalah bahasa India,

karena film ini merupakan film

yang berkategori drama musical,

maka dari itu lagu-lagu yang

dipakai adalah lagu India.

00:15:20 Gambar 4.29 Potongan Adegan;

Anti Klimaks

Tentara: Hayyi Saddam! Hayyi

Saddam! Hayyi Saddam.

Ket: Disini para tentara

mengagung-agung kan Saddam

Husein dengan menggunakan

bahasa Arab yang berarti ―Hidup

Saddam‖.

Page 83: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

72

d. Retoris

1) Grafis

Grafis menampilkan bagian yang menonjol dari sebuah film yang dilihat dari

pengambilan gambar, dalam film Airlift terdapat beberapa pengambilan gambar

seperti close up, big close up, medium close up, full shot, long shot, dan lain

sebagainya. Dalam pengambilan gambar seorang sutradaralah yang menentukan,

karena dari pengambilan gambar bisa menyampaikan maksud apa yang ingin

disampaikan kepada penonton.

2) Metafora

Metafora merupakan kiasan atau ungkapan yang dapat dijadikan sebagai

landasan berfikir,biasanya digunakan sebagai ornament atau bumbu dari suatu

berita atau cerita, semua diperjelas untuk memperjelas pesan utama agar setiap

penonton akan mudah mengingat dan memahami isi pesan tersebut. Terdapat

beberapa ungkapan metafora yang terdapat dalam film Airlift,dalam setiap

metafora yang ada memiliki maksud pesan yang berbeda-beda.

Tepatnya pada awal cerita ketika Ranjit sedang menuju arah pulang bersama

supirnya Nair setelah bertemu dengan pangerang Kuwait di Istana Dasman. Selain

itu terdapat juga metafora yang disampaikan ketika Ranjit dan Nair ingin pergi ke

Kedutaan Besar India yang berada di Kuwait ketika Irak menginvasi Kuwait.

Kemudian terdapat metafora kembali pada saat Ranjit pergi ke supermarket untuk

meminta bantuan makanan dan juga mengajak teman-temannya untuk tinggal di

suatu tempat dengan seluruh warga India lainnya.

Page 84: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

73

Tabel 4.12

Metafora

Durasi Potongan Adegan Skenario dan Keterangan

00:05:33 Gambar 4.30 Potongan Adegan;

Metafora

Ranjit: Heemaar!

Nair: Maaf pak!

Ranjit: Keledai, keledai, Nair!

Banyak yang seperti keledai

di India, tapi sepertinya aku

bertemu dengan mereka di

Kuwait. Hidupkan musik.

Nair: Oke pak, (menyalakan

musik India)

Ranjit: Nair, kamu masih

belum menjadi warga Kuwait,

apakah kamu tidak belajar

apa-apa dari aku?

Nair: Maaf pak, (mengganti

musik Arab)

Ket: Dari dialog ini terdapat 2

metafora atau kiasan yang

terjadi. Pertama Ranjit

menjelaskan bahwa banyak

orang-orang bodoh seperti

keledai di India yang dia

temui di Kuwait. Kemudian

yang kedua Ranjit

mengatakan bahwa Nair yang

sudah tinggal lama di Kuwait

tetapi belum bisa menjadi

selayaknya orang Kuwait.

00:17:56 Gambar 4.31 Potongan Adegan;

Metafora

Ranjit: Nair, Nair jangan

berbicara dengan mereka

dalam bahasa Arab.

Ket: Ranjit menjelaskan

bahwa jangan berbicara dalam

bahasa Arab dengan tentara

Irak, karena dengan berbicara

bahasa Arab akan dianggap

sebagai warga Kuwait dan

akan dibunuh oleh tentara

Irak.

Page 85: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

74

00:40:20 Gambar 4.32 Potongan Adegan;

Metafora

Ranjit: Ashok, diluar

supermarket ini tidak ada

yang mengenal kamu atau

aku. Kami tidak punya

keberanian, satu-satunya hal

yang kita miliki adalah

identitas kita, kami adalah

India bukan Kuwait. Jika kita

bersatu maka kita punya

sesuatu jika tidak, tidak ada!

Ket: Ranjit menjelaskan

kepada Ashok, bahwa diluar

sana tentara Irak tidak akan

bisa membedakan mana India

dan mana Kuwait, karena

tidak mengenal satu sama lain.

Maka dari itu Ranjit mengajak

untuk seluruh warga India

bersatu dalam satu tempat,

agar tentara Irak mengetahui

bahwa itu adalah tempat untuk

warga India dan agar bisa

Kuat apabila bersatu.

3) Ekspresi

Ekspresi merupakan bagian untuk mengetahui apa yang ditekankan atau

ditonjolkan oleh seseorang yang di amati dari teks. Misalnya ekspresi wajah

marah, sedih, menangis, tersenyum, gembira tertawa, kecewa, dan sinis.

Page 86: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

75

Tabel 4.13

Ekspresi

Durasi Ekspresi Scenario dan Keterangan

00:16:16 Gambar 4.33 Potongan Adegan;

Ekspresi

Amrita: Apakah kamu mencoba

Sheikh Faisal di kementerian

internal?

Ranjit: jangan bilang siapa yang

harus kuhubungi!

Ket: Disaat Ranjit sedang mencari

cara untuk bisa keluar dari

Kuwait, Amrita memberi

masukan kepada Ranjit. Akan

tetapi disana Ranjit tidak

menerima masukan dari Amrita

kemudian Ranjit menonjolkan

ekspresi marah kepada Amrita.

00:17:50 Gambar 4.34 Potongan Adegan;

Ekspresi

Tentara: Keluar!

Ranjit: India, India, India aku

India.

Ket: Ranjit yang ingin pergi

menuju kedutaan besar India

bersama Nair dihentikan oleh

tentara Irak, dan tentara Irak

menyuruh Ranjit dan Nair keluar

dari mobil, maka dari itu terlihat

ekpresi takut dari wajah Ranjit

karena tentara Irak memaksanya

untuk keluar dari mobil.

00:27:00 Gambar 4.35 Potongan Adegan;

Ekspresi

Ranjit: Amrita, Amrita… Simu,

Simu…

Ket: Ranjit yang khawatir karena

Amrita dan Simu tidak ada

dirumah setelah dia mencarinya

diseluruh isi rumah, karena itu

ekspresi sedih terlihat dari wajah

Ranjit.

01:08:10 Gambar 4.36 Potongan Adegan;

Ekspresi

Ket: Setelah Ranjit pergi ke

Baghdad dan menemui

kementerian luar negri Irak Thariq

Aziz, akhirnya Ranjit

Page 87: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

76

diperbolehkan untuk membawa

warga negaranya pulang ke India

dengan kapal yang akan

memberikan amunisi kepada

tentara Irak. Sesampainya kembali

di kamp, semua warga India

menampakan wajahnya dengan

ekspresi bahagia luar biasa atas

keberhasilan Ranjit untuk

membawa pulang mereka.

B. Wacana Representasi stereotip islam dalam Film Airlift Dilihat dari

Level Kognisi Sosial

Dalam analisis wacana yang menggunakan model Van Dijk, analisis tidak

hanya difokuskan pada teks semata, tetapi juga kesadaran mental penulis skenario

yang membentuk teks tersebut.61

Selain menganalisis teks yang terdapat dalam

film Airlift, perlu dilakukan penelitian atas kesadaran mental penulis skenario

dalam memandang masalah kisah nyata yang dialami oleh warga India dalam film

Airlift.

―Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya dengan

struktur teks saja, karena struktur wacana itu sendiri menunjukan atau

menandakan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Untuk membongkar

bagaimana makna yang tersembunyi dari sebuah teks, kita membutuhkan

suatu analisis kognisi sosial. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan

lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka tertentu terhadap suatu

peristiwa‖.62

Dalam hal ini penulis mencari dan menemukan sebuah berita dari www.mid-

day.com sebagai media berita online India, yang mewawancarai Raja Khrisna

Menon dalam pembuatan film Airlift.

Film Airlift merupakan karya yang diangkat dari kisah nyata yang dialami

langsung oleh warga India pada saat invasi Irak. Film ini diangkat agar warga

61

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.260 62

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.260

Page 88: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

77

India mengetahui dan tidak mengeluh akan keadaan India tetapi tidak ada yang

dilakukan, dengan film ini Raja Khrisna Menon ingin memberitahu bahwa India

merupakan orang yang hebat karena bisa pergi dari negara Kuwait pada saat Irak

menginvasinya.

―I had family members there who were affected. They would keep telling their

stories. Then i would meet their friends who would their saga. They would

show me their family albums and videos; that was the time Kuwait was the

wealthiest country in the region. It was only arround 2005 that I realised this

was story to be told. My wife‟s aunt was an airhostess with Air India back

then, so she has given a lot of first hand information. The film is about

knowing what it means to be an Indian, something that the present generation

does not know. We are always complaining about things, but what are we

doing? We can be the change, but only if we have a positive approach‖.63

Dari hasil wawancara tersebut telah jelas motif sang penulis skenario untuk

memberitahu bahwa India mempunyai sejarah yang baik untuk diketahui oleh

generasi masa kini, dan dengan tujuan untuk tidak mengeluh dan bisa berbuat

sesuatu untuk negaranya. Karena film ini diambil dari kisah nyata yang diambil

informasinya secara langsung dari tangan pertama, maka dari itu Raja Khrisna

Menon tertarik untuk mengagkat film ini dan ditayangkan kepada publik.

―there are a few things. I think, as Indians, there‟s a strong sense of cynicism

that‟s crept into our mindsets. So, at the end of it if the audience can go back

and say that this seemingly possible and almost miraculous evacuation could

be orchestrated by an Indian govermment for its people then we should begin

to believe a little more that we can change things and things can happen

now‖64

Film ini disajikan untuk memberi gambaran kepada penonton kenyataan

bagaimana perjuangan 170.000 warga India untuk bebas dari negara Kuwait dan

kembali kerumahnya masing-masing. Film Airlift berusaha menghargai dan

memberi penghormatan kepada sejarah India serta ia ingin menyajikan sebuah

cerita bermoral dan perjuangan yang menimbulkan kekeluargaan antar sesama

63

http://www.mid-day.com/articles/raja-krishna-menon-akshay-kumar-would-call-me-at-

5-am-for-narrations/16801155 di akses pada 11 Januari 2017, 00:45 WIB 64

http://www.media247.co.uk/showbiz/raja-krishna-menon-on-airlift-first-time-youll-see-

a-vulnerable-akshay-kumar-2016 di akses pada 11 Januari 2017, 08:55 WIB

Page 89: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

78

bangsanya. Menurut Raja Khrisna Menon, melaui film adalah salah satu

pendekatan positif untuk merubah segalanya, khususnya untuk merubah generasi

India masa sekarang agar bisa melakukan sesuatu tanpa hanya terus mengeluh.

Karena penonton bisa mengatakan bahwa evakuasi ini tampaknya mungkin dan

hampir ajaib yang bisa diatur oleh pemerintah India untuk rakyatnya, dan

penonton harus mulai percaya bahwa warga India dapat mengubah hal-hal yang

terjadi pada saat ini.

Sumber utama dari pembuatan film ini adalah seorang bibi dari istri Raja

Khrisna Menon, dia merupakan tangan pertama atau orang yang benar-benar

mengalami kejadian tersebut disaat Irak menginvasi Kuwait. Film ini

menceritakan tentang bagaimana mereka bisa bertahan di Kuwait dan bisa

meloloskan diri dari Kuwait. Alur cerita, tempat, serta latar belakang dibuat

sedemikian rupa agar cerita tersebut layaknya sama persis sesuai kejadian pada

saat itu.

C. Wacana Seputar Representasi stereotip islam dalam Film Airlift Dari

Level Konteks Sosial

Analisis sosial melihat merupakan suatu cara untuk melihat bagaimana teks itu

dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang

dalam masyarakat atas satu wacana.65

Konteks sosial disini merupakan faktor

eksternal yang mempengaruhi cerita film, eksternal disini yaitu melihat dari

keadaan lingkungan sekitar, sehingga bisa menjadi satu alasan bagi penulis

skenario dalam menulis cerita filmnya.

65

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001),

h.225

Page 90: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

79

Film ini dibuat oleh sutradara Raja Khrisna Menon dengan latar belakang

sutradara yang berasal dari Kerala, karena di Kerala banyak sekali orang yang

bekerja di timur tengah. Maka dari itu Raja Khrisna Menon sadar dengan yang

mereka hadapi pada saat itu ketika Irak menginvasi Kuwait.

―Well, there are many reasons as to why this film is important to me. I knew of

the film because i am from Kerala and a lot of people from there work in the

Middle East. I was therefore acutely aware of the problems that they faced

thorough that. The second thing was when I realised the enormity of what

had transpired in 1990 – the logistical nightmare it must have been, the idea

of 170.000 people stuck in a problem not of their creation and the

government coming together. When I realised how big it was it kind of struck

me that this might be the single greatest, the biggest achievement post

independence that India has to celebrate. That, for me was a very important

aspect to drive the film. So, there are multiple reasons and inspirations.‖66

Film Airlift merupakan film yang memiliki nilai baik dari berbagai sumber,

banyak berita yang mereview dari film Airlift dengan menceritakan keunggulan

film tersebut dengan alasan-alasan yang sesuai. Karena selain diangkat dari kisah

nyata pada saat Irak menginvasi Kuwait, film Airlift mengangkat tema perjuangan

yang diperankan oleh Akhsay Kumar sebagai Ranjit. Banyak sekali point pesan

moral yang bisa didapat dari film Airlift, sehingga pemberitaan tentang Airlift

mendapatkan penilaian yang baik dari penonton. Dibawah ini merupakan

penggalan berita yang menyatakan tentang film Airlift.

―This is a deftly done film, which does slide a little in the second half, but

never abandons its mission: to tell a tale. Akshay Kumar leads from the front,

but shares space when it is need: Nimrat Kaur, in her second Hindi film after

“The Lunchbox”, keeps pace with her co-star; Inaamullhaq (so enjoyable in

„Filmistaan‟), as Saddam‟s man-in-Kuwait, is suitably menacing, Belawadi

as the annoying refugee really does make you want to slap him, Kohli is kohl-

eyed and restrained and makes us feel for him, Mishra as the Dili babu,

disinterested at first, then taking charge, first right in.‖67

66

http://www.media247.co.uk/showbiz/raja-krishna-menon-on-airlift-first-time-youll-see-

a-vulnerable-akshay-kumar-2016 di akses pada 11 Januari 2017, 09:25 WIB 67

http://indianexpress.com/article/entertainment/movie-review/airlift-movie-reivew-

akshay-kumar/ di akses pada 11 Januari 2017, 12:56WIB

Page 91: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

80

―Akhsay Kumar kembali membuktikan sebagai aktor besar di Bollywood.

Lewat aksinya di film Airlift, film yang disutradarai Raja Khrisna Menon ini

mampu meraih pendapatan hingga Rp.160 miliar dalam waktu seminggu.‖68

Dari kesuksesannya membuat film yang diangkat dari kisah nyata ini

merupakan hal yang sangat luarbiasa yang dirasakan oleh Raja Khrisna Menon

dan juga para aktor film Airlift, karena film ini merupakan film yang banyak

disukai oleh penonton sehingga dalam IMDB mendapatkan rating sebesar 9,1.

Selain kebanggaan dari para pemain dan pembuat film, film ini juga menjadi

kebanggaan warga India tersendiri karena telah mengangkat nama India dengan

alur cerita yang diambil dari kisah nyata, dan seluruh dunia bisa mengetahui

tentang sejarah India disaat Irak menginvasi Kuwait.

68

http://showbiz.liputan6.com/read/2423190/film-baru-akshay-kumar-airlift-raih-sukses-

di-box-office di akses pada 11 Januari 2017, 13:06 WIB

Page 92: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis berdasarkan penelitian atau riset yang penulis lakukan

terhadap analisis wacana Teun A Van Dijk yang dilihat dalam segi teks, kognisi

sosial, dan konteks sosial tentang representasi stereotip islam dalam film Airlift,

maka hasil dari penelitian atau riset yang dilakukan penulis mendapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari Segi Teks/Naskah Skenario

Untuk melihat representasi stereotip islam dalam film Airlift, penulis

melakukan penelitian atau riset dari segi teks/naskah skenario yang terdapat dalam

film tersebut. Kemudian penulis menyimpulkan bahwa:

a. Struktur Makro

Struktur makro merupakan tematik/tema dari skenario/naskah film Airlift.

Tema besar yang dibuat adalah tentang perjuangan dan pesan moral yang

disampaikan Ranjit untuk menyelamatkan warga India sebanyak 170.000

orang pada saat invasi Irak terhadap Kuwait, akan tetapi dibalik tema besar

tersebut terdapat maksud untuk mempresentasikan stereotip islam yang

diperankan oleh tentara Irak yang bernotabene sebagai agama Islam.

Adapun presentasi stereotip islam yang disampaikan adalah presentasi

yang bersifat stereotip, seperti teroris, diskriminasi, tamak, tidak

bertanggung jawab, dan pelecehan seksual.

Page 93: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

82

b. Superstruktur

Superstruktur merupakan skematik/skema atau alur. Skema dalam film

Airlift adalah membahas mengenai alur cerita dari pendahuluan sampai

akhir. Diawali dari Opening Bill Board yang menampilkan gambar

pemandangan seluruh kota Kuwait yang di ambil dari atas kemudian

mendekat kearah Masjid dengan suara adzan yang sedang

dikumandangkan. Kemudian Opening Scene, barulah memasuki bagian-

bagian scene yang menampilkan judul tema sebagai pembuka cerita

dengan latar pemeran utama Ranjit sedang berada di Istana Dasman.

Setelah itu barulah masuk pada Conflict Scene atau klimaks, pada film

Airlift klimaks terjadi pada saat Ranjit yang ingin mendirikan kamp untuk

seluruh warga India yang berada di Kuwait dan meminta ijin kepada

mayor tentara Irak, kemudian mayor tersebut berbicara kepada Ranjit

bahwa Ranjit tidak boleh ikut kegiatan sosial karena akan terjebak

nantinya. Kemudian tahap selanjutnya Anti Klimaks atau solusi dari

permasalahan-permasalahan yang terjadi, pada film Airlift menceritakan

bahwa Ranjit yang berperan sebagai peran utama dan juga sebagai solusi

dari permasalahan yang terjadi. Disini Ranjit mencoba mengelabuhi mayor

tentara Irak dengan berpura-pura menelpon Kementerian Luar Negeri Irak

untuk bisa membebaskan warga India untuk bisa pulang kenegaranya

tanpa ada bayaran kepada mayor tentara Irak. Setelah itu barulah masuk

kepada Ending atau akhir cerita, dalam film Airlift akhir cerita ini terdapat

Page 94: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

83

ketika Ranjit menyusun rencana untuk pergi ke Yordania untuk

membebaskan warga India dari negara Kuwait. Dengan kekompakan

warga India akhirnya seluruh warga India bisa bebas dari negara Kuwait

meskipun harus bersembunyi dari tentara Irak.

c. Struktur Mikro

Struktur mikro terdiri dari semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.

Semantik terbagi menjadi empat, yaitu latar, detail, maksud, dan

peranggapan. Sintaksis terdiri menjadi tiga, yaitu koherensi, bentuk

kalimat, dan kata ganti. Kata-kata yang dipakai merupakan gaya bahasa

yang dipakai oleh penulis skenario dan terdapat dalam skenario. Stilistik

atau gaya bahasa yang digunakan dalam film Airlift yaitu bahasa Inggris,

India, dan bahasa Arab. Retoris tebagi menjadi tiga, yaitu grafis, metafora,

dan ekspresi. Grafis dapat dilihat dari pengambilan gambar dalam film

Airlift yaitu, close up, big close up, medium close up, full shot, long shot,

dan lain sebagainya.

2. Dari Segi Kognisi Sosial

Film ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh

warga India pada saat Invasi Irak terhadap Kuwait. Kemudian film ini

diangkat karena Raja Khrisna Menon ingin memberitahu bahwa India

mempunyai sejarah yang baik untuk diketahui oleh generasi masa kini, dan

dengan tujuan untuk tidak mengeluh dan bisa berbuat sesuatu untuk

negaranya. Karena film ini diambil dari sumber informarsinya secara langsung

oleh tangan pertama, maka dari itu Raja Khrisna Menon tertarik untuk

Page 95: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

84

mengangkat film ini kelayar lebar. Menurut Raja Khrisna Menon, melalui film

adalah salah satu cara pendekatan positif untuk merubah segalanya, khususnya

untuk merubah generasi India masa sekarang agar bisa melakukan sesuatu

tanpa hanya terus mengeluh.

3. Dari Segi Konteks Sosial

Sesuai dengan cerita film Airlift, yang bertemakan kisah nyata tentang

perjuangan Ranjit untuk membebaskan 170.000 warga India pada saat invasi

Irak terhadap Kuwait. Dalam konteks sosial film ini dibuat oleh sutradara Raja

Khrisna Menon dengan latar belakang sutradara yang berasal dari Kerala,

karena di Kerala banyak sekali orang yang bekerja di Timur Tengah. Maka

dari itu Raja Khrisna Menon sadar dengan yang mereka hadapi pada saat itu

ketika Irak menginvasi Kuwait. Film ini juga memiliki penilaian baik dari

berbagai sumber, banyak review dari film ini dengan menceritakan

keunggulan tersebut dengan alasan-alasan yang sesuai.

Page 96: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

85

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis terhadap representasi

stereotip islam dalam film Airlift, penulis mempunyai saran yang ingin

disampaikan, diantaranya:

1. Dalam membuat film, tidak semestinya untuk memberikan nilai stereotip

kepada suatu kelompok karena itu merupakan citra kelompok tersebut

yang akan tertanam dipikiran penonton, walaupun sebenarnya memang

banyak pesan moral yang disampaikan oleh pemeran utama.

2. Film Airlift merupakan film yang di angkat dari kisah nyata dari

Bollywood yang berkualitas, dengan dibuktikannya beberapa penghargaan

yang didapat dari film tersebut. Semoga film ini juga bisa memotivasi

produksi film di Indonesia agar bisa menjadi film Internasional dan

memiliki nilai edukasi bagi penontonnya.

3. Perbedaan merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh

umat manusia. Bahkan sejak dilahirkan, perbedaan telah lekat pada diri

setiap insan, dan itu merupakan kehendak sang pencipta agar manusia

dapat terus hidup dan saling menghidupi. Tetapi dari perbedaan tersebut

jangan pernah dijadikan sesuatu yang memiliki nilai stereotip terhadap

seseorang atau suatu kelompok, sehingga bisa mengkonstruk pikiran dan

menjadikan phobia terhadap seseorang atau kelompok tersebut. Maka dari

itu, bagi para industri perfilman agar bisa membuat film dengan nilai

edukasi tanpa harus memberikan nilai stereotip kepada seseorang atau

Page 97: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

86

kelompok tertentu, karena akan bisa mempengaruhi khalayak yang

menontonnya.

4. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan dorongan untuk

terus mengkaji dan menelaah setiap pesan yang terkandung dalam sebuah

film.

Page 98: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

87

DAFTAR PUSTAKA

Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana, Metode dan Penerapannya pada Wacana

Media. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Bried, Sean Mac. 1983. Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan,

Aneka Suara Satu Dunia. Jakarta: PN Balai Pustaka Unesco.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Darma, Yoce Aliyah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Jakarta: CV

Naladana.

Dijk, Teun Van. 2002. Principle of Critical Discourse Analysis. London: Sage.

Effendy, Heru. 1986. Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser. Jakarta:

CV Pedoman Ilmu Jaya.

Erdiyana, Elvinaro Ardianto dan Lukati Komala. 2007. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LkiS.

Feybee H, Rumondor. 2014. "Stereotip Suku Minahasa Terhadap Etnis Papua."

Journal Acta Diurma Vol 3/ No.2.

Hadzami, M Syafi'i. 2010. Tauhid Adilah. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Page 99: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

88

Imam, Ahmad Fachruddien. 2012. "Analisis Wacana Van Dijk Pada Lirik Lagu

Irgaa Tani (My Heart Will Go On)." Journal Of Arabic Learning and

Teaching 4.

Imanjaya, Eky. 2004. Why Not: Remaja Doyan Nonton. Bandung: PT Mizan

Budaya Kreativa.

Liliweri. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Meiseisar, Selvira. n.d. "Representasi Terorisme dalam Film Java Heart."

Commonline Departemen Komunikasi Vol:4/ No.2: 258.

Milla, Mirra Noor. 2010. Mengapa Memilih Jalan Teror, Analisis Psikologi

Pelaku Terror. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Morrisan. 2005. Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi.

Tangerang: Ramdina Prakarsa.

Mulyana, Dedy. 2005. Kajian Wacana: Teori Metode dan Aplikasi Prinsip-

Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nata, Abudin. 1996. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Prakoso, Gatoto. n.d. Film Pinggiran-Ontologi Film Pendek, Eksperimental dan

Dokumenter. Jakarta: Fatma Press.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Rahmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosada.

Page 100: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

89

Romli, Asep Syamsul M. 2000. Demonologi Islam; Upaya Barat Membasmi

Kekuatan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

S, M Bayu Widagdo dan Winastwan Gora. 2007. Bikin Film Itu Mudah.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Saleh, AKH Muwafik. 2012. Membangun Karakter Dengan Hati Nurani. Jakarta:

Erlangga.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

—. 2009. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

—. Bandung. Semiotika Komunikasi. 2006: PT Remaja Rosdakarya.

Sumera, Marcheyla. 2013. "Perbuatan Kekerasan/Pelecehan Seksual Terhadap

Perempuan." Jurnal Lex et Societatis Vol.I/No.2: 39.

Tahir, Muhyidin. 2013. "Tamak Dalam Perspektif Hadis." Jurnal Al-Hikmah

Vol.XIV/No.1: 14.

Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Tinarbuko, Sumbodo. 2009. Mendengarkan Dinding Fesbuker. Yogyakarta:

Galangpress Group.

Waluyo, Hermawan J. 2003. Drama: Teori dan Pengajarannya. Vol. 2.

Yogyakarta: PT Hanindita.

Page 101: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha

90

Wibowo. 2011. Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan

Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Yulianto, Maria Angelia. 2016. "Penerimaan Penonton Terhadap Diskriminasi

Etnis Tionghoa Dalam Film "Ngenest"." Jurnal e-Komunikasi Vol.4/No.1:

2.

Page 102: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 103: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 104: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 105: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 106: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 107: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 108: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha
Page 109: REPRESENTASI STEREOTIP ISLAM DALAM FILM AIRLIFTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35016/1/ABITU... · Dalam film ini menceritakan tentang perjuangan . seorang pengusaha