8
ertempat di Hall Selasar Barat B hari Senin (7/6), tak kurang dari seratus alumni JMF UGM meramaikan acara 'Reriungan JMF Lintas Generasi'. Acara ini dirancang sebagai bentuk inisiasi ikatan alumni JMF dengan jajaran civitas akademik FISIPOL UGM. Pukul 09.00 WIB, terdengar senandung nasyid dari tim Socio Voice yang mengiringi kedatangan para alumni di sekitar area penyelenggaraan yang dihias dengan dekorasi indah. Hadirnya seluruh anggota dekanat menambah kesan istimewa dari kegiatan alumni yang baru diadakan di tahun 2014 ini. Semangat pun sangat dirasakan dalam sambutan Bapak Dr. Erwan Agus Purwanto selaku dekan saat membuka acara. Pemutaran kolase foto JMF UGM dari masa ke masa, menjadi salah satu rangkaian acara yang cukup menarik perhatian seluruh tamu. Seorang tokoh inspiratif ditunjuk sebagai pemantik kehangatan akan kehidupan organisasi kampus. Ia adalah Prof. Ichlasul Amal. Tidak hanya pernah memimpin FISIPOL UGM ini sebagai dekan, ia juga seorang pemimpin universitas yang disegani saat menjabat sebagai rektor. Apresiasi ditunjukkan dari berbagai testimonial yang diberikan oleh para tamu. Mengemban tugas pengabdian, itulah kalimat yang sering muncul sebagai pujian terhadap sosok Ichlasul Amal. Selain itu, kajian ilmu agama yang dikemas dalam sebuah tausiyah ringan disampaikan oleh KH. Yahya Cholil Staquf. Sebagai salah satu pendiri JMF, Yahya bersama dekan secara simbolis memberikan kenang-kenangan yang dikumpulkan oleh seluruh tamu undangan. Agenda lain yang tak kalah menarik adalah sharing pengalaman organisasi dengan para alumni. Setelah pengurus JMF tahun 2014 menayangkan profile singkat kepengurusannya, banyak sekali pesan, kesan, dan pelajaran yang diberikan oleh para alumni. Pesan mengenai dinamika dan perubahan arah organisasi, menjadi masukan bagi pengurus JMF yang baru. Pesan yang disampaikan oleh para pendiri JMF tidak lain agar pengurus senantiasa istikamah mempertahankan organisasi JMF sebagai lembaga dakwah kampus, baik di lingkungan fakultas maupun universitas yang berorientasi luas, bukan malah berpikiran sempit dan terkesan inklusif. Oleh sebab itu, keberadaan JMF sejatinya mudah diterima oleh seluruh kalangan, bukan dihindari. Pada akhir acara, ramah-tamah dan foto bersama semakin mengakrabkan para alumni dengan pengurus JMF. Berbaur dan saling menyapa membuat suasana Reriungan JMF Lintas Generasi semakin hangat. (Fathur) Edisi Agustus 2014 RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI doc. fisipol

RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

ertempat di Hall Selasar Barat Bhari Senin (7/6), tak kurang dari seratus alumni JMF UGM

meramaikan acara 'Reriungan JMF Lintas Generasi'. Acara ini dirancang sebagai bentuk inisiasi ikatan alumni JMF dengan jajaran civitas akademik FISIPOL UGM. Pukul 09.00 WIB, terdengar senandung nasyid dari tim Socio Voice yang mengiringi kedatangan para alumni di sekitar area penyelenggaraan yang dihias dengan dekorasi indah. Hadirnya seluruh anggota dekanat menambah kesan istimewa dari kegiatan alumni yang baru diadakan di tahun 2014 ini. Semangat pun sangat dirasakan dalam sambutan Bapak Dr. Erwan Agus Purwanto selaku dekan saat membuka acara.

Pemutaran kolase foto JMF UGM dari masa ke masa, menjadi salah satu rangkaian acara yang cukup menarik perhatian seluruh tamu. Seorang tokoh inspiratif ditunjuk sebagai pemantik kehangatan akan kehidupan organisasi kampus. Ia adalah Prof. Ichlasul Amal. Tidak hanya pernah memimpin FISIPOL UGM ini sebagai dekan, ia juga seorang pemimpin universitas yang disegani saat menjabat sebagai rektor. Apresiasi

ditunjukkan dari berbagai testimonial yang diberikan oleh para tamu. Mengemban tugas pengabdian, itulah kalimat yang sering muncul sebagai pujian terhadap sosok Ichlasul Amal. Selain itu, kajian ilmu agama yang dikemas dalam sebuah tausiyah ringan disampaikan oleh KH. Yahya Cholil Staquf. Sebagai salah satu pendiri JMF, Yahya bersama dekan secara simbolis memberikan kenang-kenangan yang dikumpulkan oleh seluruh tamu undangan.

Agenda lain yang tak kalah menarik adalah sharing pengalaman organisasi dengan para alumni. Setelah pengurus JMF tahun 2014 menayangkan profile singkat kepengurusannya, banyak sekali pesan, kesan, dan pelajaran yang diberikan oleh para alumni. Pesan mengenai dinamika dan perubahan arah organisasi, menjadi masukan bagi pengurus JMF yang baru. Pesan yang disampaikan oleh para pendiri JMF tidak lain agar pengurus senantiasa istikamah mempertahankan organisasi JMF sebagai lembaga dakwah kampus, baik di lingkungan fakultas maupun universitas yang berorientasi luas, bukan malah berpikiran sempit dan terkesan inklusif. Oleh sebab itu, keberadaan JMF sejatinya mudah diterima oleh seluruh kalangan, bukan dihindari. Pada akhir acara, ramah-tamah dan foto bersama semakin mengakrabkan para alumni dengan pengurus JMF. Berbaur dan saling menyapa membuat suasana Reriungan JMF Lintas Generasi semakin hangat. (Fathur)

Edisi Agustus 2014

RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

doc. fisipol

Page 2: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

Para alumni Fisipol UGM yang kami cintai, kami sangat senang bisa menyapa kembali para alumni di seluruh tanah air dan juga yang sedang menjalankan tugas di luar negeri melalui Newsletter Edisi Agustus 2014 ini.

Newsletter kita kali ini menyapa para alumni di tengah-tengah perhelatan politik besar yang sedang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia, yaitu Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Kita patut bersyukur, meskipun kampanye negatif dan kampanye hitam marak mendahului pemungutan suara yang dilakukan pada 9 Juli lalu, namun pelaksanaan Pilpres tetap dapat berlangsung dengan aman dan damai. Keberhasilan ini patut kita syukuri. Apabila pada tanggal 20 Oktober nanti presiden terpilih dapat dilantik dan pergantian pimpinan nasional berlangsung dengan mulus, Indonesia boleh berbesar hati karena telah mampu mematangkan praktik demokrasi yang dirintis pasca-keberhasilan Gerakan Reformasi pada 1998.

Sebagai fakultas ilmu sosial dan ilmu politik terbesar dan tertua di Indonesia, sudah tentu banyak alumni kita yang terlibat dalam perhelatan politik akbar Pilpres ini, baik sebagai fungsionaris partai pengusung pasangan calon

presiden, anggota tim sukses, konsultan politik dan sebagainya. Alhamdulillah, meskipun bekerja untuk pasangan calon yang berseberangan, para alumni Fisipol UGM tetap saling menghormati pilihan politik masing-masing dan menggunakan spirit Kafispolgama sebagai perekat persaudaraan yang mencairkan komunikasi.

Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada seluruh alumni yang telah membantu menyukseskan program tracer study 2014. Bantuan para alumni dalam memberikan informasi melalui tracer study sangat berharga bagi upaya kami untuk terus mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran Fisipol UGM yang lebih kontekstual dengan perkembangan zaman saat ini.

Pada akhirnya, atas nama seluruh civitas akademika Fisipol UGM, izinkanlah kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H, mohon maaf lahir dan batin.

Salam hangat dari Bulaksumur,

Dr. Erwan Agus Purwanto

BERWAWASAN POLITIK DAN BERJIWA SENIMahasiswa JPP angkatan 2011 bernama Hesti Budi Nugraheni adalah sosok mahasiwa FISIPOL UGM yang memiliki sikap profesionalitas di bidang politik dan seni. Berbagai prestasi dalam bidang seni telah diraihnya, seperti peraih medali emas di ajang Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional di Kota Mataram pada bulan Juni 2014. Dalam ajang tersebut, ia menampilkan seni tari dengan tema 'Gawe Urup'. Tema ini mengangkat kehidupan kaum proletar dalam bersikap dan bergaul di masyarakat melalui intrik politik.

PEMBANGUNAN GEDUNG BC FISIPOL UGMPembangunan gedung-gedung baru untuk meremajakan fasilitas di lingkungan FISIPOL UGM terus berlangsung. Dimulai sejak awal Juli 2014, pembangunan Gedung BC, selatan gedung BB (dekanat) resmi dimulai. Gedung BC dibangun untuk melengkapi kebutuhan kantor jurusan dan kantor-kantor unit yang masih berada di lingkungan Sekip, seperti Jurusan Manajemen Kebijakan Publik (MKP) dan Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSDK).

JPP REBUT JUARA DEBAT SE-JAWA BALI

Ketiga mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan, yakni Dyah L. Fardisa (2011), Ekamara Ananami Putra (2011) dan David Thamrin Siadari (2012) berlaga dalam lomba debat se-Jawa dan Bali. Ajang debat se-Jawa dan Bali ini menggagas tema besar yakni 'Gagas Solusi untuk Indonesia'. Pada babak penyisihan, tim ini memperoleh skor tertinggi yakni sebanyak 710,9 dan berhasil meraih juara pertama.

DOSEN TAMU DARI AUSTRALIA

Salah satu bentuk kerjasama Fisipol UGM dengan Victoria University (Melbourne, Australia), adalah adanya kunjungan dosen-dosen di antara kedua belah pihak. Dalam kurun waktu satu bulan, dimulai 5 Juni 2014, salah satu dosen Victoria University bernama Dr. Maxwell Lane, BA, PhD secara resmi mengajar untuk beberapa mata kuliah di FISIPOL UGM.

SAMBUTAND E K A N

FISIPOL HIGHLIGHTS

02 | warta alumni

Page 3: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

03 | warta alumni

GAZA BERGOLAK, FISIPOL BERGERAK

SPACE EVENT

alam posisi international Indonesia cukup Dmemiliki pengaruh terhadap kebebasan bangsa Palestina. Indonesia dan

pemerintahannya juga cukup lantang memprotes serangan-serangan Israel ke Palestina. Namun, sejauh ini teriakan pemerintah Indonesia masih dianggap belum efektif, atau bahkan dianggap angin lalu. Oleh sebab itu, Institute of International Studies (IIS) UGM bekerja sama dengan Global Engagement Office (GEO) Fisipol UGM mengadakan seminar untuk merespons fenomena penyerangan Israel ke Jalur Gaza tersebut.

Hadir dalam diskusi ini, perwakilan dari Jurusan Hubungan Internasional UGM sekaligus peneliti HAM, Drs. Dafri Agussalim, MA dan peneliti studi resolusi konflik, Drs. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc. Menurut pandangan mereka, selama ini konflik Israel-Palestina selalu dilihat dari kacamata agama, padahal yang paling penting adalah isu kemanusiaan dan resolusi konflik di dalamnya. Dafri juga berpendapat bahwa Israel selalu melanggar semua asas hukum humaniter internasional seperti yang diatur dalam konvensi Den Haag 1907. Serangan Israel yang memakan banyak korban perempuan dan anak-anak juga dapat dikategorikan kejahatan terhadap kemanusiaan. (Fathur)

doc. GEO

Page 4: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

APA KATAMelalui pemilihan presiden, masyarakat menantikan sosok pemimpin baru Indonesia. Sosok pemimpin tersebut diharapkan membawa perubahan baik untuk lima tahun ke depan. Tim redaksi mencoba menelurusi opini dari alumni mengenai apa yang harus pertama kali presiden terpilih lakukan untuk Indonesia?

Damar Anggarawati, S. IP. (Ilmu Komunikasi 2005)Customer Service Officer PT Bank Mandiri

Menurut saya, yang pertama kali harus dilakukan adalah membentuk kabinet yang terdiri dari orang-orang yang berkompetensi baik dan 'bersih'. Hal ini penting untuk menunjang keberhasilan program kerja yang dimiliki dan dikampanyekan oleh presiden terpilih. Akan menjadi percuma ketika presiden terpilih memiliki banyak misi, visi, dan program kerja yang baik, tetapi tidak dieksekusi dengan baik oleh tangan-tangan yang memang ahli di bidangnya. Program yang sebaiknya menjadi prioritas, menurut saya, sebagai seorang ibu dari satu anak, adalah perbaikan pendidikan dan sistem pengajaran. Ada banyak aspek yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari kurikulum, metode pengajaran, sumber daya pengajar, dan terlebih lagi mengenai sistem UAN. Inshaallah, dengan perbaikan pendidikan akan memperbaiki sumber daya manusia Indonesia untuk modal utama membangun negeri.

Tio Dora, S. IP. (Jurusan Politik Pemerintahan/ Ilmu Pemerintahan 2004)Host/Presenter Freelance (RCTI, JakTV, KompasTV, ElshintaTV)

Menurut saya, yang harus menjadi prioritas untuk pemerintahan yang akan datang adalah menyangkut dua krisis. Pertama, krisis pangan yang diakibatkan membludaknya penduduk Indonesia (data terakhir 2,5 juta orang menikah setiap tahun di indonesia), sementara jumlah petani atau yang mau menjadi petani cenderung menurun. Kedua, krisis energi. Pemerintahan yang baru akan langsung dihadapkan dengan opsi menaikkan harga BBM, karena subsidi membengkak. Semoga pemerintahan yang baru bisa segera melaksanakan energi alternatif dan membuat UU energi dengan pos pembuatan sumur-sumur baru termasuk pemberantasan mafia migas. Pemerintah juga harus menjadikan persiapan perdagangan bebas tahun 2015 sebagai prioritas.

Baiq Nadia Yunarthi, S. IP. (Ilmu Komunikasi 2006)Editor Nonfiksi Remaja Bentang Pustaka

Presiden terpilih kalau bisa sih ... membereskan dulu masalah dengan pesaingnya. Sebelum memulai “hidup baru”, dia harus bisa setidaknya menenangkan hati sang rival (beserta pendukung fanatik di belakangnya). Diajak piknik bareng, liburan, nonton konser, ngapain kek. Hehehe ... Selain biar bisa tidur nyenyak, berbaikan juga konon bisa membantu proses transisi kekuasaan ini berlangsung aman dan damai. Setelah itu baru deh, bisa menilik lagi daftar kandidat menteri yang siap mengisi kursi kabinet baru, yang anggotanya dipilih dengan bijaksana, jadi hanya yang benar-benar pantas dan mampu memikul tanggung jawab seberat itu. Bikin audisi kalau perlu. Di atas semuanya, yang paling penting adalah tetap menjaga kesehatan jiwa dan raga.

ALUMNI

Yoppie Palestiano, S. Sos. (PSDK/Sosiatri 2002)Territory Sales Supervisor di Glaxo Smith Kline (GSK)

Presiden terpilih harus segera membentuk tim kabinet yang berasal dari orang-orang berdasarkan track record, integritas, dan kapabilitasnya di bidang masing-masing. The right man on the right place-lah ya.Program yang menjadi prioritas adalah kesehatan. Kenapa? Simpel aja, dengan sehat, masyarakat Indonesia bisa berkesempatan hidup, tumbuh, dan berkembang di lingkungannya. Dengan sehat, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk mengenyam pendidikan. Dengan sehat, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk bisa bekerja dan berkarya demi mendapatkan penghidupan yang layak. Dengan sehat, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk menjadi agent of change, untuk mengubah Indonesia, bahkan dunia ke arah yang lebih baik lagi tentunya.

04 | warta alumni

Page 5: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

05 | warta alumni

erbagai macam sorotan isu Bmewarnai proses perjalanan pemilihan umum, baik legislatif

maupun presiden dan wakil presiden 2014. Pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi beberapa kali menimbulkan situasi panas dan kondisi ekonomi politik yang meresahkan masyarakat. Media-media yang seharusnya mengambil posisi netral, malah terang-terangan beralih menjadi berkawan dan partisan. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan mencoba menggiring opini publik melalui informasi yang cenderung memihak pada kelompok pengusung calonnya. Sebut saja hasil quick count beberapa lembaga survei yang dijadikan pedoman pemenangan salah satu calon presiden dan wakil presiden. Antara 'TV merah' dan 'TV biru' memiliki perbedaan signifikan dalam menampilkan hasil quick count tersebut. Tentu saja, kedua stasiun TV tersebut mengaku, bahwa lembaga survei yang mereka pakai adalah lembaga yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Melihat fenomena demikian, kemudian muncul keresahan dalam opini masyarakat. Tak heran apabila timbul pertanyaan, seberapa independen kah lembaga survei yang ada di Indonesia saat ini? Padahal, keberadaan lembaga survei yang menghasilkan quick count berperan untuk mengawal, mengontrol, dan menjaga hasil real count KPU agar sesuai dengan realitas di TPS sehingga

tercipta check and balances, bukan malah menjadi alat untuk memenangkan pihak tertentu. Agung Baskoro, alumni JPP 2005, yang saat ini terjun langsung dalam salah satu lembaga survei Indonesia membagi pandangannya. Agung menyatakan, “independesi lembaga survei bisa dilihat dari metodologi dan teknis operasionalisasi lembaga tersebut dalam mengambil, mengolah, dan memublikasikan data. Bila keterkaitan antara metodologi dan teknis tidak bertemu, maka ada problem sistemik yang terjadi.” Agung menambahkan, bahwa terjadinya perbedaan hasil quick count disebabkan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam Pilpres 2014, seperti lembaga survei, asosiasi profesi, penyelenggara Pemilu, baik KPU dan Bawaslu, maupun KPI dan Dewan Pers sebagai regulator media, bertindak kurang cepat dan kurang tepat. Lembaga survei seharusnya berperan tepat dengan bertindak profesional menjaga kualitas kerja yang diwujudkan dalam riset, survei, exit poll, maupun quick count itu sendiri. Sementara, asosiasi profesi, dapat berperan tepat dalam pengawasan guna menjaga kualitas kerja dari hasil-hasil kerja yang dilakukan lembaga survei tadi. Kemudian, KPU dan Bawaslu dapat mengatur keberadaan lembaga survei secara lebih jelas seperti sanksi etik (rekomendasi asosiasi), maupun administrasi (izin beraktivitas dicabut) secara lebih tegas. Begitu pun KPI dan

Dewan Pers, keduanya harus bertindak cepat dalam menyikapi media yang terbukti bersalah atau mereproduksi kesalahan secara sengaja demi memengaruhi persepsi dan opini publik melalui penyebaran informasi keliru sehingga menimbulkan keresahan publik.

“Masyarakat sudah seharusnya membedah perbedaan yang terjadi dalam quick count kemarin secara substansial dengan melihat dua hal. Pertama, metodologi dan teknis penyelenggaran quick count, karena ini dapat menjelaskan banyak hal. Mulai dari proses sampling penentuan TPS, jumlah TPS, tim relawan di TPS maupun di tingkat provinsi (koordinator wilayah-wakil koordinator wilayah) maupun pusat (operasional, koordinator regional, call backer, tim IT, dsb), hingga bukti otentik foto pelatihan relawan dan nomor ponsel relawan yang terlibat dalam proses quick count ini. Kedua, terkait dengan rekam jejak dan integritas pendiri lembaga survei dalam menjaga kode etik profesi maupun hasil-hasil kerja yang dilakukan oleh lembaga survei tersebut selama berkiprah. Karena, ini bisa berkata lebih banyak dibandingkan dengan perdebatan yang selama ini terjadi; apakah terdapat kontroversi atau kesalahan fatal yang berefek sistemik bagi data maupun publik secara keseluruhan ketika merilis hasil-hasil kerjanya,” jelas Agung. (Fitria)

QUICK COUNT PILPRES 2014 DARI KACAMATA ALUMNI FISIPOL UGM

Page 6: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

06 | warta alumni

enyambut mahasiswa baru angkatan M2014, Fisipol UGM telah menyiapkan kegiatan Pekan

Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB). PPSMB adalah kegiatan orientasi yang mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai dunia perkuliahan.

Sarana Pengenalan Pentingnya masa orientasi bagi mahasiswa baru diakui oleh Tiyassari Basara selaku Ketua PPSMB Fisipol 2014. “Menurutku PPSMB itu penting. Ketika dari SMA terus tiba-tiba masuk kuliah, tiba-tiba disuruh belajar dan ngikutin seluruh pola akademik. Aku yakin bingung.” Basara mengungkapkan PPSMB merupakan pintu masuk mahasiswa baru ke dunia perkuliahan. Pada intinya PPSMB memperkenalkan dan memberikan gambaran kepada mahasiswa baru mengenai visi, kegiatan-kegiatan, serta unit-unit di Fisipol. “Melalui PPSMB, maba (mahasiswa baru-red) dikenalkan kurikulum, sistem Kartu Rencana Studi (KRS), dan lain-lain,” tambahnya. Bertempat di kampus Bulaksumur dan Fisipol Unit II (Sekip), PPSMB Fisipol UGM berlangsung selama dua hari, 20- 21 Agustus 2014. Tema yang diusung adalah Society yang berarti masyarakat. “Kita mengambil tema tersebut terinspirasi dari kejadian sehari-hari. Anak Fisipol dikenal kritis dan senang berdiskusi. Hal yang didiskusikan pun berbobot. Namun sayangnya diskusi selalu berhenti pada obrolan saja, enggak ada tindak lanjutnya,” cerita Basara. Ditemui di tempat

berbeda, Ario Wicaksono, M. Si, selaku pembina PPSMB Fisipol UGM menyebutkan, tema tersebut dipilih untuk meninjau kembali esensi dari masyarakat oleh mahasiswa. “Prinsip belajar sosial politik adalah belajar bermasyarakat”, katanya.

Tampil Beda Banyak orang berpikir bahwa untuk menanamkan nilai, mengubah karakter, dan membentuk maba haruslah dengan cara keras Fisipol UGM sendiri menolak dan menghindari adanya kegiatan kekerasan, baik fisik ataupun verbal, karena Fisipol menerapkan budaya egaliter. Pada tahun 2013, angka kekerasan PPSMB Fisipol UGM tidak mencapai lima persen. Hal menarik lainnya, Fisipol UGM memiliki pakta integritas (perjanjian-red) antara panitia dan dekanat. Panitia mahasiswa membuat perjanjian untuk tidak melakukan kekerasan dan akuntabel terhadap pelaksanaan kegiatan PPSMB.

Basara maupun Ario menyadari, waktu yang singkat tidak akan mengubah maba. “Indikator sukses dalam kegiatan ini bukan berarti sekadar lancarnya acara, tetapi nilai-nilai yang pengen kita tanemin ke maba, kayak nilai kemasyarakatan, setidaknya dapat memberikan kesadaran atau fondasi bagi mereka bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat. Suatu saat, kita harus kembali ke masyarakat,” kata Basara. Hal senada diungkapkan Ario, “Paling tidak PPSMB dijadikan sebagai awal cakrawala mereka di Fisipol.” (Vindia)

PPSMB FISIPOL SOCIETY: MANDIRI EDUKATIF DAN AKUNTABEL

doc. PPSMB 2013

Page 7: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

07 | warta alumni

Jurusan Politik dan Pemerintahan UGM patut berbangga memiliki salah seorang alumnus yang banyak memberi kontribusi positif terhadap Indonesia di bidang penelitian, Sri Nuryanti. Aktif dalam berbagai organisasi semasa kuliah seperti menjadi ketua KOMAP Fisipol UGM, wakil jurusan di Badan Perwakilan Mahasiswa, anggota JMF, Setrajana, hingga terlibat dalam penelitian di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerbitan Yogyakarta (LP3Y), Pusat Studi Jepang, asisten penelitian mahasiswa S3, serta mengikuti berbagai seminar dan workshop, membuat Yanti, begitu ia disapa, memiliki jaringan yang luas.

Yanti mengaku sangat menikmati dunia penelitian yang kini digelutinya. Baginya, menjadi seorang peneliti adalah impiannya sejak lama. Dengan menjadi peneliti, banyak ilmu pengetahuan baru yang ia dapat. Khasanah pemahaman Yanti atas dunia penelitian sosial pun menjadi lebih luas. Ia juga mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan kolega, baik dari dalam maupun luar negeri. Status Yanti sebagai seorang peneliti juga memberi kesempatan kepadanya untuk dapat mengikuti seminar-seminar nasional dan internasional. Bahkan, profesi yang Yanti tekuni membuatnya berkesempatan untuk menempuh beasiswa pendidikan S2 di Australian National University, Canberra, Australia.

Seorang peniliti tentu dituntut menghasilkan karya-karya ilmiah. Begitu juga dengan Yanti, ia telah menghasilkan banyak tulisan dari hasil penelitiannya. “Berkali-kali paper saya terpilih untuk dipresentasikan pada forum ilmiah internasional, yang dengan demikian sekaligus memberi kesempatan kepada saya untuk

dapat berkunjung ke negara lain, mengembangkan jejaring, sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sejauh ini, saya telah berkunjung setidaknya ke 34 negara di lima benua. Bagi saya yang asli dari Bantul, kunjungan-kunjungan tersebut jelas sangat berarti,” tutur Yanti. Tidak hanya menghasilkan tulisan, berkiprah cukup lama dalam bidang penelitian, Yanti juga berhasil meraih berbagai prestasi. Yanti beberapa kali mendapat kesempatan menerima scholarship dan fellowship internasional. Ia juga berkesempatan hadir dalam berbagai konferensi serta seminar di berbagai negara.

Menjadi seorang peneliti politik selama 20 tahun membuat Yanti banyak memberi kontribusi dalam membentuk dan menjelaskan beberapa diskursus politik nasional maupun internasional. Keterlibatan Yanti dalam berbagai forum nasional dan internasional juga membuatnya turut berperan serta dalam praktik demokrasi. Ketika menjadi anggota KPU, Yanti juga berhasil mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang ia peroleh dalam praktik kepemiluan.

Sukses menjadi seorang peneliti mendorong Yanti untuk membagi ilmunya kepada orang lain. “Bagi yang bercita-cita menjadi peneliti seperti saya, resepnya harus banyak membaca, banyak melakukan latihan-latihan penelitian kecil, mengembangkan mind-map pemikiran atas dinamika sosial politik dan melakukan pengayaan dengan cara mencoba mengisi peluang yang ditawarkan melalui Call for Paper atau kompetisi untuk membuat makalah, maupun terlibat aktif dalam berbagai forum akademik,” papar Yanti. (Fitria)

KIPRAH PENELITI BERNAMA SRI NURYANTI

doc. pribadi

Page 8: RERIUNGAN JAMAAH MUSHOLA FISIPOL (JMF) LINTAS GENERASI

Edisi Agustus 2014FISIPOL UNIVERSITAS GADJAH MADA

Reriungan JMF (Jamaah Mushola Fisipol) Lintas Generas

Sambutan Dekan

Highlight Fisipol

Apa Kata Alumni

Quick Count Pilpres 2014 Dari Kacamata Alumni Fisipol Ugm

PPSMB FISIPOL SOCIETY: Mandiri Edukatif dan Akuntabel

Kiprah Peneliti Bernama Sri Nuryanti

08 | warta alumni

Fisipol UGM Jl. Sosio-Justisia, Bulaksumur

Yogyakarta 55281

Telepon : +62 274 563362 ext 464

Faksimili : +62 274 563362 ext 222

E-mail : [email protected]

Hotline Number : 0877 3959 0703

Pin BBM : 74ED0AA7

Website : http://alumni.fisipol.ugm.ac.id

Kirimkan surat, kritik dan saran kepada kami.

Anda dapat juga mengirimkan foto, artikel dan opini

seputar kegiatan alumni.

HUBUNGI KAMI

Kepada:

Gaza Bergolak, Fisipol Bergerak