Upload
dhanang-mukti
View
1.867
Download
70
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1) Latar Belakang
Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida direduksi menjadi karbohidrat atas
bantuan beberapa enzim tertentu dengan menggunakan energi metabolisme yang
berasal dari radiasi matahari pada kondisi alami. Sumber karbon dioksida adalah
atmosfer, sehingga gas ini harus ditransfer dari atmosfer ke tempat reduksi yaitu
kloroplas atau tepatnya stroma. Transpor ini berlangsung melalui proses difusi.
Dalam proses transpornya, terdapat hambatan atau resistensi yang disederhanakan
menjadi resistensi lapisan atas, resistensi stomata, dan resistensi mesofil. Laporan
ini akan mengulas lebih lanjut mengenai resistensi difusi gas.
2.2) Tujuan
Memahami definisi resistensi dan definisi.
Memahami definisi resistensi difusi gas.
Memahami macam-macam resistensi difusi gas.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi difusi gas
Memahami perhitungan resistensi difusi gas.
Memahami metabolisme respirasi pada perkecambahan biji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1) Definisi Resistensi
Resistensi adalah ketahanan suatu gas akibat mengalirnya suatu gas dari
konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah.
(Prawirohartono, 2005))
Resistensi adalah ketahanan pengangkatan bahan akibat gerakan butir
penyusunnya.
(Anonymous, 2010)
2.2) Definisi Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi.
(Anonymous, 2010)
Difusi adalah perpindahan dari konsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi
rendah, tetapi hanya berlaku untuk gerakan suhu acak pada suatu molekul.
(Soekartono, 1984)
The movement of substances into a plant from it is surrounding is accomplished
largely by the process known as diffusion.
(Meyer, 1992)
2.3) Definisi Resistensi Difusi Gas
Resistensi Difusi Gas (RDG) ialah suatu ketahanan tanaman terhadap pergerakan
gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui mulut daun (stomata).
(Anonymous, 2010)
2.4) Macam-macam Resistensi Difusi Gas
a) Resistensi lapisan batas (Ra)
Konsentrasi CO2 pada permukaan daun yang sering disebut efek lapisan batas
tergolong hambatan luar yang timbul karena permukaan luar terdapat lapisan
pembatas uap air di dalam difusi dari rongga stomata ke atmosfir uap air
bergerak meninggalkan permukaan daun dengan difusi monokuler melalui satu
lapisan batas di sekitar daun dan pada lintasan yang dilalui digambarkan dari
sudut tanaman.
(Anonymous,2010)
b) Resistensi stomata (Rs)
Tahapan terhadap difusi CO2 dari luar ke daun melalui stomata. Faktor utama
yang mempengaruhi Rs adalah tingkat membukanya stomata sehingga
perhitungan dilakukan dengan cara mengukur banyaknya air yang hilang
melalui daun yang merupakan hambatan oleh stomata dan difusi.
(Gardner, 1991)
c) Resistensi mesofil (Rs)
Merupakan ukuran apa saja yang berhubungan dengan daun dan
mempengaruhi pengambilan CO2 melalui mesofil kecuali tahanan lapisan batas
dan stomata karena apa saja yang mempengaruhi konsentrasi CO2 ke dalam
kloroplas mempengaruhi laju difusi total CO2 dari udara ke kloroplas. Dihitung
sebagai tahanan sisa terhadap pengambilan CO2 oleh daun.
(Gardner, 1991)
2.5) Faktor yang Mempengaruhi Resistensi Difusi Gas
a) Kepadatan gas
Perbedaan difusi gas dipengaruhi oleh faktor lingkungan tertentu antara lain
mengenai kepadatan relatif CO2.
(Soekartono, 1984)
b) Gradien tekanan difusi
Bila besarnya tahap perbedaan tahap difusi ini tinggi, maka kecepatan
difusinya tinggi.
(Heddy, 2003)
c) Morfologi daun
Pada tempat dengan intensitas cahaya tinggi menyebabkan penebalan daun
yang menurunkan resistensinya terhadap difusi CO2 dengan meningkatkan
ruang pori dalam lapisan mesofil.
(Filler and Kay, 1998)
d) Angin
Angin yang sedang menambah kegiatan transpirasi, angin membawa uap air
yang berada dekat stomata, uap yang masih ada dalam daun akan berdifusi
keluar.
(Dwijoseputro, 1992)
e) Temperatur
Kenaikan temperatur akan menaikkan difusi karena temperature akan
menaikkan tenaga kinetis dari molekul substrat yang berdifusi.
(Heddy, 2003)
f) Keadaan air dalam tanah
Air dalam tanah adalah satu-satunya sumber pokok, darimana akar tanaman
mendapat air yang dibutuhkan. Absorbsi air melalui bagian-bagian lain yang
ada di atas tanah seperti batang dan daun juga ada, akan tetapi pemasukan air
lewat bagian-bagian tersebut tidak sebanding penyebaran air melalui akar.
(Dwijoseputro, 1992)
BAB III
METODOLOGI
3.1) Alat, Bahan, dan Fungsi
Alat:
Timbangan elektrik : menimbang berat speimen
Penggaris : mengukur diameter
Gunting : menggunting replika daun
Pensil : menggambar replika daun
Cawan petri : tempat merendam spesimen
Porometer : mengukur kelembapan
Kalkulator : menghitung data
Bahan:
Daun mangga dan sepatu : Spesimen
Kertas whatman : replika spesimen
Air : perendam spesimen
3.2) Cara Kerja
Daun Asli (mangga, sepatu) kertas whatman (replika)
Timbang berat awal timbang berat awal
ukur diameter
gunting
timbang berat awal
Rendam aquades
Asli = 15 menit
Replika = 5 menit
Ukur RH dan suhu
Timbang pada t = 0’, 10’, 20’, 30’
Catat data hasil
3.3) Analisis Perlakuan
Siapkan beberapa spesimen, antara lain daun mangga dan sepatu sebagai daun
asli, dan kertas whatman sebagai daun replika. Ambil satu daun mangga dan
sepatu lalu buat replikanya pada kertas whatman. Hitung diameter daun replika
dengan penggaris untuk mendapatkan luasnya. Timbang berat awal daun asli dan
daun replika. Rendam daun asli dan replika dalam aquades, untuk daun asli
rendam selama 15 menit, sedangkan daun replika selama 5 menit. Setelah
direndam timbang kembali beratnya dan kelembabannya. Biarkan di udara
terbuka dan timbang kembali berat dan kelembapannya setiap 10 menit sampai
menit ke 30. Catat hasilnya.
\
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1) Data Hasil Pengamatan
Berat awal daun :
1. Mangga : 1,6 gram2. Sepatu : 0,7 gram
Berat awal replica :
1. Mangga : 0,5 gram2. Sepatu : 0,3 gram
Diameter replica :
1. Mangga : 5,4 cm2. Sepatu : 6 cm
t
Mangga Sepatu
Berat (g) RH T Berat (g) RH T
D R D R D R D R D R D R
0 1.9 1.5 84.35 88.6 26.65 26.15 0.8 1 84.3 86.05 26.65 26.45
10 1.8 1.6 83.2 84.5 26.15 26.4 0.8 1 84 84.3 26.15 26.4
20 1.8 1.6 83.18 85.1 26.05 26.15 0.8 1 83.73 84.3 26.11 26.15
30 1.7 1.4 83.12 84.15 26.15 26.13 0.8 1 83.46 84.17 26.07 26.09
4.2) Perhitungan
Luas kertas =
Replika mangga = = 22,89 cm2
Replika sepatu = = 28,26 cm2
Luas daun =
Daun mangga = = 9,52 cm2
Daun sepatu = = 7,065 cm2
Fluks daun =
Mangga 10’ = = 0,00105042
Mangga 20’ = = 0,00105042
Mangga 30’ = = 0,00210084
Sepatu 10’ = = 0
Sepatu 20’ = = 0
Sepatu 30’ = = 0
Sepatu 20’ = = 0
Sepatu 30’ = = 0
Fluks replika =
Mangga 10’ = = -0,000525
Mangga 20’ = = -0,000525
Mangga 30’ = = -0,000525
Sepatu 10’ = = 0
Sepatu 20’ = = 0
Sepatu 30’ = = 0
KUAJ = x1
Daun mangga = 23,05 = 0,0000178
Daun sepatu = 23,05 = 0,3920023
Replika mangga = 23,05 = 0,0000178
Replika sepatu = 23,05 = 0,0000239
KUA = KUAJ x RH
Daun mangga 10’ = 0,0000178 x 83,2 = 0,00148
Daun mangga 20’ = 0,0000178 x 83,18 = 0,00148
Daun mangga 30’ = 0,0000178 x 83,12 = 0,00148
Daun sepatu 10’ = 0,3920023 x 84 = 32,928
Daun sepatu 20’ = 0,3920023 x 83,73 = 32,822
Daun sepatu 30’ = 0,3920023 x 83,46 = 32,716
Replika mangga 10’ = 0,0000178 x 84,5 = 0,00150
Replika mangga 20’ = 0,0000178 x 85,1 = 0,00151
Replika mangga 30’ = 0,0000178 x 84,15 = 0,00149
Replika sepatu 10’ = 0,0000239 x 84,3 = 0,00201
Replika sepatu 20’ = 0,0000239 x 84,3 = 0,00201
Replika sepatu 30’ = 0,0000239 x 84,17 = 0,00201
RTD =
Daun mangga 10’ = = -1,392
Daun mangga 20’ = = -1,392
Daun mangga 30’ = = -0,696
Daun sepatu 10’ = = 0
Daun sepatu 20’ = = 0
Daun sepatu 30’ = = 0
RTR =
Replika mangga 10’ = = 2,823
Replika mangga 20’ = = 2,823
Replika mangga 30’ = = 2,823
Replika sepatu 10’ = = 0
Replika sepatu 20’ = = 0
Replika sepatu 30’ = = 0
RD = RTD – RTR
Daun mangga 10’ = (-1,392) – 2,823 = -4,215
Daun mangga 20’ = (-1,392) – 2,823 = -4,215
Daun mangga 30’ = (-0,696) – 2,823 = -3,519
Daun sepatu 10’ = 0-0 = 0
Daun sepatu 20’ = 0-0 = 0
Daun sepatu 30’ = 0-0 = 0
4.3) Analisis Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa semakin besar resistensi maka
semakin sedikit CO2 yang masuk ke daun. Hak tersebut dapat berubah sewaktu-
waktu karena beberapa faktor seperti konsentrasi gas CO2, suhu, kecepatan dan
arah angin, dan lain-lain.
4.4) Grafik
4.4.1) Grafik Fluks Daun
4.4.2) Grafik Fluks Replika
4.4.3) Grafik RTD
4.4.4) Grafik RTR
4.4.5) Grafik RD
4.5) Analisa Grafik
Dari beberapa grafik diatas dapat dianalisis beberapa hal yang secara universal
mencakup semua grafik tersebut antara lain:
Nilai fluks yang didapatkan menunjukkan perbandingan antara konsentrasi dan
resistensi gas CO2.
Nilai minus menunjukkan pergerakan gas CO2 dari konsentrasi tinggi menuju
konsentrasi rendah secara difusi.
4.6) Manfaat Mengetahui Resistensi Difusi Gas untuk Pertanian
1. Fungsi dari difusi CO2. dari atmosfir masuk ke dalam daun dapat diketahui
secara jelas
2. Dapat diketahui lingkungan yang baik bagi tanaman tersebut.
3. Dapat diketahui bagaimana proses perawatannya, khususnya penyediaan udara.
(Anonymous, 2010)
BAB V
PENUTUP
5.1) Kesimpulan
Resistensi difusi gas berhubungan secara langsung terhadap proses fotosintesis.
Proses fotosintesis membutuhkan gas CO2, salah satu substrat dalam proses
fotosintesi, yang diperoleh dari udara bebas, diambil secara difusi oleh daun
melalui stomata yang dalam proses pengambilannya RDG sangat berperan.
Banyak sedikitnya CO2 (substrat) mempengaruhi laju reaksi fotosintesi. Apabila
resistensi tinggi maka CO2 yang terdifusi rendah (laju fotosintesis rendah),
apabuila resistensi rendah maka CO2 yang terdifusi tinggi (laju fotosintesis
tinggi). Jadi, RDG berbanding terbalik terhadap laju fotosintesis.
5.2) Saran dan Kritik
Saya kurang pandai menilai orang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistensi. diunduh tanggal 14
November 2010.
Anonymous, 2010. Resistensi Difusi Gas. http://agrica.online.or.id/resistensi-difusi-
gas/, diunduh tanggal 14 November 2010
Anonymous, 2010. Macam-macam Resistensi Difusi Gas.
http://agrica.online.or.id/macam-macam-resistensi-difusi-gas/ Diakses pada 14
November 2010.
Dwijoseputro. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Filter and Kay. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press. Yogjakarta
Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta
Heddy. 2003. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Yogjakarta
Meyer, B. 1992. Plant Physiology Draw Nastran and Company Inc. New Jersey
Prawirohartono S. 2005. Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara.
Soekartono. 1984. Fisiologi tumbuhan. Universitas Brawijaya. Malang.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
RESISTENSI DIFUSI GAS
Oleh:
Arif Dimas A
0910480020
Kelompok senin 11.00
Asisten Widyatani anggriani
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010