108
RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ANGKATAN 2014 TERHADAP RETORIKA DAKWAH DR. ZAKIR NAIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh FIQIH DWI ADAM 1113051000078 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

ANGKATAN 2014 TERHADAP RETORIKA DAKWAH DR. ZAKIR NAIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh

FIQIH DWI ADAM

1113051000078

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

RESPON MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

ANGKATAN 2014 TERHADAP RETORIKA DAKWAH DR. ZAKIR NAIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

FIQIH DWI ADAM

NIM:1113051000078

Di bawah bimbingan

Dr. SYAMSUL YAKIN, MA

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 3: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN

PENYIARAN ISLAM ANGKATAN 2014 TERHADAP RETORIKA DAKWAH

DR. ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 8 Desember 2017.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 21 Desember 2017

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Masran, M.Ag Ahmad Fatoni S.Sos.I

NIP: 19601202 199503 1 001

Anggota

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. M. Yunan Yusuf Ade Masturi

NIP: 19490119 198003 1 001 NIP: 19750606 200710 1 001

Dosen Pembimbing

Dr. SYAMSUL YAKIN, MA

Page 4: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplak

karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 November 2017

Fiqih Dwi Adam

Page 5: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

i

ABSTRAK

FIQIH DWI ADAM 1113051000078

RESPON MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

ANGKATAN 2014 TERHADAP RETORIKA DAKWAH Dr. ZAKIR NAIK

Di era milenial ini berdakwah tidak mengharuskan jamaah bertemu langsung

dengan dai. Berdakwah bisa melalui banyak media yang lebih mudah diakses di

manapun dan kapanpun. Untuk memenuhi kebutuhan dakwah tersebut maka Dr Zakir

Naik muncul di youtube. Dengan kemampuan retorika dakwah yang dimilikinya,

beliau mampu menarik perhatian netizen untuk terus menonton video ceramahnya.

Cara penyampaiannya terasa efektif karena kehadirannya di media sosial banyak

diterima dan menuai pujian.

Berdasarkan latar di atas, munculah beberapa pertanyaan, yaitu: bagaimana

respon kognitif mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam terhadap retorika dakwah

Dr Zakir Naik? Bagaimana respon afektif mahasiswa komunikasi dan penyiaran

islam terhadap retorika dakwah Dr Zakir Naik? Dan bagaimana respon konatif

mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam terhadap retorika dakwah Dr Zakir Naik?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni

dengan menetapkan sampel 62 orang mahasiswa dari 157 mahasiswa komunikasi dan

penyiaran islam angkatan 2014 sebagai responden penelitian. Responden diharuskan

untuk menonton video ceramah Dr Zakir Naik sebelum mengisi angket penelitian.

Kemudian data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus statistik hingga

mendapatkan nilai rata-ratanya.

Teori yang digunakan adalah teori stimulus-organism-respon. Teori S-O-R

adalah salah satu aliran teori yang terdapat dalam teori komunikasi massa, aliran ini

beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi

individu sebagai penonton. Unsur-unsur penting dalam teori ini yakni pesan

(stimulus), seseorang atau penerima pesan (organism), dan efek (respon).

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa skor rata-rata dalam respon kognitif

yakni 252 menandakan bahwa mahasiswa KPI angkatan 2014 mengetahui retorika

dakwah Dr Zakir Naik. Skor rata-rata dalam respon afektif yakni 232,58 menandakan

bahwa mahasiswa KPI angkatan 2014 menerima dan merasakan apa yang

disampakan Dr Zakir Naik dalam ceramahnya. Skor rata-rata dalam respon konatif

mahasiswa 226,83 menandakan bahwa mahasiswa KPI angkatan 2014 akan berubah

menjadi lebih baik setelah menyaksikan video ceramah Dr Zakir Naik.

Kata kunci: Respon, Mahasiswa, Kognitif, Afektif, Konatif

Page 6: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,

hidayah serta taufiq-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Respon Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2014 Terhadap

Retorika Dakwah Dr Zakir Naik”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW,

keluarganya, para sahabatnya, para pengemban risalahnya dan kita selaku umatnya

hingga akhir zaman.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan

kemampuan menulis. Oleh sebab itu dengan hati terbuka penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan

dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di kemudian hari.

Adapun dalam penyusunan usulan penelitian ini tidak semata-mata hasil kerja

sendiri, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah

membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih serta penghargaan kepada yang terhormat:

Page 7: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

iii

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu Nuraini dan Ayah Yana Marjana yang selalu

mendukung dan mendoakan saya selama pembuatan skripsi ini, semoga

Allah SWT membalas kebaikan kedua orang tua saya berlipat-lipat, amin.

2. Prof. Dr. Dede Rosyada MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Arief Subhan MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

4. Drs. Masran MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

5. Bu Fita Fathurokhmah M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam yang pernah membantu saya ketika saya aktif di HMJ KPI,

saya rasa ibu pantas menjadi Kajur bu, amin.

6. Dr. Syamsul Yakin, MA selaku dosen Pembimbing skripsi, yang telah

bersedia meluangkan waktuuntuk memberikan bimbingan yang sangat

membantu dan berguna untuk penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik serta memberikan beragam ilmu yang bermanfaat, semoga ilmu

bapak ibu Dosen dibalas dengan pahala yang tak terhingga.

8. Kakak dan adik tercinta Erna Juliana dan Putri Nuryana yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Teman-teman yang telah bersedia membantu bertukar pikiran dan selalu

memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini, teman-teman KPI

2013, teman-teman KPI B 2013, teman-teman HMI 2013, teman-teman HMJ

KPI 2015, teman-teman kosan yang pindah-pindah, teman-teman dari Teba

Page 8: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

iv

Family. Moch Daniel Halim, Dimas Darmawan, M. Oki Nugroho, M Furqon,

Arga Pebrian, Fadly Dzati M, Nurul Fikri, Intan Afrida R, Ayu Utami S,

Delsha Amanda P, Desti Aryani, Heti Suheti, Afrizal Putra, M Fazlurrahman,

Zhiya Maulana, R Dirgantria, Santika Oktaviani, Elfira Libyani, Abdul Aziz

Masindo, Rizki Jamaludin, Fauzan Kamil.

10. Teman-teman KPI 2014 yang telah membantu mengisi angket penelitian,

semoga kalian semua bisa lulus di waktu yang tepat, Amin.

11. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi

rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada mereka semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan sehingga besar harapan penulis bagi segenap

pembaca untuk memberikan masukan yang lebih baik. Akhir kata, saya ucapkan

terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 22 November 2017

Penulis,

Page 9: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………… I

KATA PENGANTAR………………………………………………………..... II

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… V

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Respon ............................................................................................................. 10

1. Pengertian Respon ........................................................................................... 10

2. Teori SOR ........................................................................................................ 12

B. Retorika .......................................................................................................... 16

1. Pengertian Retorika .......................................................................................... 16

Page 10: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

vi

2. Tujuan Retorika ................................................................................................ 19

3. Fungsi Retorika ................................................................................................ 20

4. Lima Hukum Retorika...................................................................................... 22

C. Dakwah ............................................................................................................ 23

1. Pengertian Dakwah .......................................................................................... 23

2. Unsur – Unsur Dakwah .................................................................................... 24

3. Bentuk – Bentuk Dakwah ................................................................................ 31

4. Retorika Dakwah ............................................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian .......................................................................................... 34

1. Metode Penelitian............................................................................................. 34

2. Waktu dan Tempat penelitian .......................................................................... 34

3. Subjek dan objek penelitian ............................................................................. 34

4. Definisi operasional Variabel Penelitian .......................................................... 35

5. Populasi dan sampel ......................................................................................... 36

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 38

4. Teknik Pengolahan Data .................................................................................. 39

BAB IV GAMBARAN UMUM

Page 11: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

vii

A. Profil Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2014 Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ...................... 42

1. Sejarah Singkat Jurusan KPI ............................................................................ 42

2. VISI, MISI, TUJUAN, dan SASARAN .......................................................... 42

3. Sekilas Tentang Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2014 ............................... 45

B. Biografi Dr. Zakir Naik ....................................................................................... 46

C. Retorika Dakwah Dr. Zakir Naik ......................................................................... 51

BAB V ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Pernyataan Tentang Respon Kognitif .................................................................. 60

B. Pernyataan Tentang Respon Afektif .................................................................... 62

C. Pernyataan tentang respon konatif ....................................................................... 65

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 66

B. Saran .................................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68

LAMPIRAN ................................................................................................................ 72

Page 12: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 blue print sebelum validitas ........................................................................... 35

Tabel 2 blue print setelah validitas.............................................................................. 35

Tabel 3 skala likert positif ........................................................................................... 40

Tabel 4 skala likert negatif .......................................................................................... 41

Tabel 5 jenis kelamin responden ................................................................................. 56

Tabel 6 frekuensi pernyataan ...................................................................................... 57

Tabel 7 pernyataan aspek kognitif .............................................................................. 57

Tabel 8 pernyataan aspek afektif................................................................................. 60

Tabel 9 pernyataan aspek konatif ................................................................................ 63

Page 13: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Retorika adalah bagian dari dakwah bil lisan, retorika sangat menetukan

bagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh da’i kepada mad’u bisa diterima

dengan baik. Retorika disebut dengan seni berbicara dihadapan umum atau ucapan

untuk menciptakan kesan yang diinginkan.1

Salah seorang da'i yang melakukan kegiatan dakwah bil lisan dan terkenal dengan

retorika dakwahnya adalah Dr. Zakir Naik. Nama asli beliau adalah Zakir Abdul

Karim Naik. Beliau adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-

hal tentang Islam dan perbandingan agama yang kini sedang ramai diperbincangkan2.

Beliau berceramah dengan gaya yang tegas, sistematis, dan menguasai hafalan

kitab-kitab yang menjadi pedoman hidup umat beragama. Tentu keahlian cara

penyampaian ceramah yang unik tersebut merupakan pemberian dari Allah. Cara

ceramah Zakir Naik yang khas dan rasional membuat semua orang tersadar akan apa

yang selama ini membuat mereka bingung dan ragu sehingga menemukan jawaban

atas keraguannya setelah mendengar ceramah dari Zakir Naik. Yang membuat Zakir

1 Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh (Jakarta: Al Qalam, 2008), h.15

2 Zakir Naik, https://id.m.wikipedia.org/wiki/zakir_naik, pada tanggal 10 maret 2017 pukul 20.00

Page 14: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

2

Naik terkenal adalah dakwahnya yang mampu membuat orang semakin yakin dengan

agama islam, dan membuat non-muslim masuk islam setelah mendengar ceramahnya.

Zakir naik selalu mengedepankan rasionalitas dalam cara berdakwahnya. Hal ini

dilakukan untuk membuktikan bahwa Al-Qur'an memang pedoman hidup yang wajib

diikuti dan tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.3

Dalam ceramahnya, tak jarang peserta bertanya dengan pertanyaan jebakan yang

tujuannya untuk mengecohnya, tapi karena penguasaan dan pemahaman materi yang

sangat baik, pemikiran dan penyampaian yang sistematis Zakir Naik mampu

menjawab pertanyaan-pertanyaan mengecoh tersebut dengan sangat meyakinkan.

Sosok da'i satu ini boleh dikatakan unik. Ketika di atas panggung beliau terlihat

tegas dan tanpa kompromi, tapi aslinya beliau adalah orang yang murah senyum dan

cepat akrab dengan siapa saja, terbukti saat beliau berbicara dengan Ust Yusuf

Mansyur dan Ust Arifin Ilham sangat akrab sekali dan masyarakat sampai bisa

melihat melalui media sosial.

Zakir Naik tidak pernah terlihat marah ketika berdakwah, selalu tersenyum

setelah dia mengeluarkan argumen untuk menjawab pertanyaan. Beliau berdakwah

dengan materi yang bisa diterima dengan akal, maka dari itu beliau lebih

menggunakan akal daripada emosi ketika berdakwah.

3 Dr. Yahya Nuryadi, Dr. Zakir Naik dokter paling berpengaruh di dunia yang mengislamkan

jutaan orang,(Depok,PT Melyana Media Indonesia,2016)h.10

Page 15: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

3

Dakwah Zakir Naik itu rupanya mendapat tempat di hati masyarakat. Ketenaran

Namanya itu membuatnya diundang oleh kelompok-kelompok muslim yang ada di

Indonesia sehingga pada tanggal 1-10 april nanti Zakir Naik akan mengadakan safari

dakwah di beberapa kota di Indonesia.4

Penyampaian materi yang cukup berat namun diiringi dengan penjelasan yang

bisa diterima dengan akal menjadi daya pikat dan ciri khas Zakir Naik dalam

berdakwah. Awalnya dakwah yang dilakukan banyak mendapat larangan karena

dinilai sering menyudutkan agama lain, namun perlahan dakwahnya mulai dinikmati

di Indonesia. Banyak kalangan yang menganggap bahwa apa yang dikatakan oleh

Zakir naik adalah suatu kebenaran yang perlu diketahui oleh umat manusia di dunia

ini apapun agama yang dianutnya. Di UIN Syarif Hidayatullah sediri nama Dr. Zakir

Naik sudah menyebar sampai keseluruh penjuru fakultas, ceramahnya yang rasional

dinilai pas untuk kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Jakarta dan

mahasiswa fakultas dakwah dan Ilmu Komunikasi karena nantinya berdakwah akan

menjadi makanan kita sehari-hari. Maka dari itu, berdasarkan pemaparan latar

belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Dr. Zakir Naik dengan judul

penelitian “Respon Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2014

Terhadap Retorika Dakwah Dr. Zakir Naik”.

4 Muhammad Taufiqqurahman, Ketika Wapres JK Bertemu dan Dengar „Curhat‟ Zakir Naik,

https://m.detik.com//, pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 16.00

Page 16: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

4

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, fokus

permasalahannya pada respon mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

angkatan 2014 terhadap retorika dakwahnya Dr. Zakir Naik. Dengan melihat tingkat

respon kognitif, respon afektif, dan respon konatif setelah responden menyaksikan

video ceramah Dr. Zakir Naik mengenai tema “Pandangan Islam tentang terorisme

dan jihad” yang diunggah pada tanggal 7 september 2015 oleh akun lampu Islam.

Video tersebut penulis unduh dari situs youtube pada tanggal 26 Februari 2017. Tema

video ceramah tersebut saya ambil untuk penelitian karena penting untuk diketahui

pemahamannya dan hanya meneliti retorika Dr. Zakir Naik dalam menyampaikan

ceramahnya.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI angkatan 2014 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap retorika dakwah Dr. Zakir Naik?

b. Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI angkatan 2014 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap retorika dakwah Dr. Zakir Naik?

Page 17: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

5

c. Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI angkatan 2014 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terhadap retorika dakwah Dr. Zakir Naik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui respon kognitif mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran

Islam angkatan 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap retorika

dakwah Dr. Zakir Naik.

2. Agar dapat diketahui respon afektif mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran

Islam angkatan 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap retorika

dakwah Dr. Zakir Naik.

3. Agar dapat diketahui respon konatif mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam angkatan 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap

retorika dakwah Dr. Zakir Naik.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Segi teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

pengetahuan tentang dakwah islamiyah dan memberikan kejelasan tentang

retorika dakwah Dr. Zakir Naik bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 18: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

6

2. Segi praktis

Agar dapat menambah wawasan sekaligus menjadi masukan bagi para

pengaji dan peneliti sebagai pijakan para pengembang dakwah yang siap

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dakwah islamiyah.

D. Tinjauan Pustaka

Dari sekian banyaknya penelitian yang membahas tentang retorika dakwah baik

yang ada di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun

Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku-buku yang berkaitan

dengan judul untuk menambah kelengkapan dalam skripsi ini.

Skripsi ini memang banyak kemiripan judul dengan skripsi yang ada

sebelumnya, yang ditulis oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, yang sama-sama meneliti tentang Retorika Dakwah, diantaranya:

A. Hari Haryanto. Retorika Dakwah KH Abdul rahman Al-Madinah Di Pondok

Pesantren Al-Hidayah, 106051001821, 2010. skripsi ini membahas tentang

konsep retorika menurut KH. Abdul Rahman Al-Madinah serta penerapannya

dalam berdakwah. Hasil penelitian skripsi tersebut adalah retorika dakwah

KH Abdul Rahman al-Madinah terbilang cukup bagus dan dakwahnya

dikemas dengan menarik sehingga materi dakwahnya dapat dipahami oleh

jamaahnya. Dakwah yang digunakan bersifat information yaitu memberi

informasi kepada jamaahnya. Education yaitu memberi pendidikan, terbukti

Page 19: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

7

dengan pondok pesantren dan beberapa majelis taklim yang beliau asuh.

Persuasion, yaitu mampu mengemas materi dakwah dengan menarik agar

jamaah tertarik untuk melaksanakan apa yang dimaksud oleh da’i. Dan

enterainment yaitu beliau menggunakan canda agar dakwah terlihat lebih

santai. Dengan keempat landasan tersebut dakwah beliau dapat dinikmati oleh

semua lapisan masyarakat.

B. Ugan Suganda. Retorika Dakwah Habib Saggaf di Pesantren al-ashriyyah

Nurul iman NIM. 103051028478, 2007. skripsi ini membahas tentang

bagaimana retorika tabligh yang digunakan Habib Saggaf di Pesantren al-

Ashriyyah Nurul Iman dalam persiapan sampai kepada pelaksanaan retorika

tabligh yang digunakan beliau. Salah satu metode yang digunakan melalui

pendekatan dengan cara menunjukkan akhlak. Beliau selalu mempersiapkan

segala sesuatunya dengan baik dan mengaplikasikan dakwah dengan perilaku

kesehariannya.

C. Ari Pratama Putra, Retorika Dakwah KH. Ahmad Daman Huri di Depok.

NIM: 107051002478, 2011. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif

deskriptif analisis. Skripsi ini membahas bagaimana cara seorang da’i

berbicara yang berkaitan dengan dakwah itu sendiri sehingga orang yang

mendengar itu bisa tertarik dengan apa yang dibicarakan, dari mulai gaya

bahasa, penampilan dan tehnik berbicara yang memiliki daya sentuh kepada

Page 20: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

8

hati penonton sehingga mereka khusyu mendengarkan dan meresap terhadap

apa yang disampaikan oleh para penceramah.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan teoritis

Bab ini meliputi pengertian respon yang terdiri dari respon kognitif, respon

afektif. respon konatif, retorika yang terdiri dari pengertian retorika, tujuan dan fungsi

retorika, dan dakwah yang terdiri dari pengertian dakwah, ruang lingkup dakwah,

tujuan dakwah dan bentuk-bentuk dakwah.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini terdiri dari pendekatan penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengmbilan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, hasil uji validitas dan reliabilitas, teknik

analisis data, sumber data dan teknik penulisan

Page 21: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

9

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini berisi gambaran umum mengenai Mahasiswa KPI yang terdiri dari

sejarah singkat jurusan KPI. Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran, sekilas tentang

Mahasiswa KPI dan biografi Dr.Zakir Naik yang terdiri dari Riwayat hidup Dr.Zakir

Naik, Latar belakang pendidikan Dr.Zakir Naik dan Karir dakwah Dr.Zakir Naik.

Bab V Analisis Hasil Temuan

Bab ini berisi mengenai analisis hasil temuan dalam penelitian respon mahasiswa

KPI angkatan tahun 2014 terhadap retorika dakwah Dr.Zakir Naik yaitu respon

kognitif respon afektif, dan respon konatif.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran

Page 22: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

10

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Respon

1. Pengertian Respon

Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah reaksi

psikologis metabolis terhadap tibanya suatu rangsangan yang ada, bersifat

otomatis seperti refleks dan reaksi emosional langsung ada pula yang bersifat

terkendali.5

Menurut Poerwadinata respon dapat diartikan sebagai tanggapan, reaksi,

dan jawaban.6

Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya

terjadi serangkaian komunikasi.

Menurut Ahmad Soebandi mengatakan respon dengan istilah umpan balik

(feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan

baik tidaknya suatu komunikasi. Dengan adanya respon yang disampaikan oleh

objek dakwah kepada subjek dakwah atau dari komunikan kepada komunikator,

akan meminimalisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan

komunikasi.7

Sedangkan menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya psikologi komunikasi

respon adalah suatu kegiatan dari organisme itu, bukanlah suatu gerakan yang

positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbukan oleh suatu perangsang dapat juga

5 Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Lembaga Pengkajian Dan

Kebudayaan Nusantara, 1997), h. 964 6 Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, (Jakarta:UT, 1997), h. 43

7 Ahmad Subandi, Psikologi Sosial (Jakarta: Bulan Bintang, 1982) cet ke-2, h. 50

Page 23: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

11

disebut respon. Respon secara umum atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil

atau kesan yang didapat dari pengamatan. Adapun hal ini yang dimaksud dengan

tanggapan adalah pengalaman tentang subjek, peristiwa atau hubungan-hubungan

yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, lalu

respon terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kognitif, afektif, dan konatif.

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Respon kognitif berkaitan dengan pengetahuan, kecerdasan dan

informasi seorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila

adanya perubahan terhadap apa yang dipahami dan dipersiapkan oleh

khalayak.

b. Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai

seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada

perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

c. Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata meliputi

tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.8

Dapat diambil kesimpulan bahwa respon ini terbentuk dari proses rangsangan

atau pemberian aksi atau sebab yang berujung pada hasil reaksi dan akibat dari

proses rangsangan tersebut. Mengenai bentuk respon, dapat dilihat dari dalam

kamus besar ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa respon adalah reaksi

psikologis metabolik terhadap tibanya suatu rangsang. Ada yang bersifat refleksi

dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali. Dalam proses

8 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991), h. 128

Page 24: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

12

dakwah, respon akan terjadi pada para mad‟u (objek dakwah). Dakwah yang

disampaikan oleh seorang da‟i dengan metode ceramah tertentu akan

menimbulkan reaksi bermacam-macam pada mad’u. Reaksi yang terjadi pada

mad’u ini disebut respon.9

2. Teori SOR

Dalam ilmu komunikasi tentunya kita sudah mengenal adanya teori S-O-R,

dimana teori S-O-R ini merupakan singkatan dari Stimulus-Organism- Respon

yang pada bagian sebelumnya telah dibahas antara sikap dan prilaku, yang

keduanya merupakan bagian dari respon. Mengenai ruang lingkup respon yang

menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Model teori ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

Respon (perubahan sikap)

9 Bimo Walgito, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 6

Organisme:

Page 25: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

13

Gambar di atas tadi menunjukan bahwa pesan yang disampaikan kepada

komunikan dapat diterima dan tentunya dapat juga ditolak, komunikasi akan

berlangsung jika komunikan akan menaruh perhatian setelah itu pengertian,

lalu kemampuan komunikan menerima dan mengolah inilah yang pada

akhirnya melanjutkan ke proses berikutnya yang kemudian melahirkan

respon.10

Dalam pembahasan teori, respon tidak lepas dari proses teori komunikasi,

karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan

terhadap orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Dimana

komunikasi itu sendiri menampakkan jalinan sistem yang utuh dan signifikan,

sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efisien

apabila unsur-unsur didalamnya terdapat keteraturan.

Subjektifitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang

mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat perspektif ini pada

teori belajar yang memandang bahwa perilaku manusia seperti suatu

rangkaian Stimulus-Respon (S-R). Setiap orang dapat memodifikasikan

stimulus yang mereka terima (pesan dimodifikasi oleh stimulus yang

diterimanya). Perilaku manusia pertama-tama dilukiskan sebagai sesuatu yang

sederhana ini segera dimodifikasikan dengan memperbesar tekanan pada

organisme (O), perilaku manusia dari notasi itu di tulis dalam S-O-R. Ketika

ilmuan menjelaskan bahwa organisme sangat aktif sebagai

penangkap stimulus yang dalam hal ini (O) menunjukkan adanya

10

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003), h. 254-255

Page 26: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

14

pemprosesan mental penyaringan konsep yang terjadi dalam organisme

manusia.11

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini

semula berasal dari psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi,

tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu

komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-

komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Dalam proses

komunikasi yang berkenaan dengan sikap adalah aspek ”how” bukan ”what”

atau ”why”. Dalam hal ini How Change The Attitude, bagaimana mengubah

sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat

berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima

atau ditolak, komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti kemampuan komunikan inilah yang

selanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengelola dan menerimanya,

maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.12

bentuk eksperimen,

penelitian dengan model ini dilakukan Hovland, model ini juga sering disebut

dengan ”Bullet Theory” (teori peluru), karena komunikasi dianggap secara

pasif menerima pesan-pesan komunikasi, bila kita menggunakan komunikator

yang tepat, pesan yang baik, atau media yang benar. Komunikasi dapat

diarahkan dengan kehendak kita, karena behaviorisme amat mempengaruhi

11

Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, h. 13 12

Onong, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 254-256

Page 27: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

15

model ini, efleur menyebutnya sebagai “The Mechanistic” S-R Theory”13

Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang

terdapat dalam komunikasi massa, aliran ini beranggapan bahwa media

massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai

audience penonton atau pendengar). Prinsip-prinsip stimulus respon pada

dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek

merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian seseorang

dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan

media dan reaksi audience, elemen-elemen utama dari teori ini adalah pesan

(stimulus), seseorang atau receiver (organism), dan efek (respon).

3. Macam-macam Respon

Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam

model ini adalah pesan (stimulus, S), komunikan (Organism, O), dan efek

(Respon, R). Menurut Alisuf Sabri, dari segi bentuknya tanggapan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Tanggapan kenangan, yaitu sekedar reproduksi dari pada

pengamatan- pengamatan di masa lampau.

b. Tanggapan khayal, yaitu seolah-olah hasil baru, tetapi

meskipun demikian sebenarnya tanggapan khayal itu tidak

sepenuhnya baru sifatnya. Tanggapan khayal dibentuk dengan

13

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,

2002), h. 62

Page 28: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

16

menggunakan kesan atau pengalaman lama, hanya saja telah

disusun oleh daya khayalnya sebagai sesuatu yang baru

keadaan atau bentuknya.14

Sedangkan menurut Jalaludin Rakhmat respon dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a. Respon Positif: adalah respon yang mendorong komunikatif

berikutnya.

b. Respon Negatif: adalah respon yang menghambat prilaku

komunikatif.15

B. Retorika

1. Pengertian Retorika

Ditinjau dari segi bahasa, retorika berasal dari bahasa Yunani "Rhetor yang

berarti seorang juru pidato yang mempunyai sinonim "orator"16

, dalam bahasa

inggris rhetoric bersumber dari perkataan rhetorica" yang berarti ilmu bicara17

.

Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksitensi (keberadaan) di

tengah-tengah orang lain, bukanlah sukedar berbicara, tetapi berbicara yang

menarik (atraktif), bernilai informasi (informatiff), menghibur (rekreatif) dan

14

Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan (Jakarata: Pedoman Ilmu Jaya,

1993), h. 60 15

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 191 16

MH Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern (Jakarta :CV Firdaus,1993)cet.ke-1

h.10. 17

Onong Uhciana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1997), Cet, Ke-10, h.53.

Page 29: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

17

berpengaruh (persuasive). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan

seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika.

Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh

seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka oleh karena itu,

istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato ataupun ceramah18

.

Adapun menurut istilah beberapa pendapat yaitu:

a. Gusti Ngurah Oka, mengatakan bahwa "Retorika adalah ilmu yang

mengajarkan tindak dan usaha efektif dalam persuasi penataan dan

penampilan tutur untuk membina saling mengerti dan kerjasama

kedamaian dalam kehidupan masyarakat19

.

b. Sekh Datuk Tombok bahwa "Retorika adalah seni Alam,

mengatakan menggunakan bahasa untuk menghasilkan kesan yang

diinginkan terhadap pendengar dan pembaca20

.

c. Wahidin saputra berpendapat bahwa retorika adalah ilmu yang

mempelajari tentang bagaimana bertutur kata dihadapan orang lain dengan

sistematis dan logis untuk memberikan pemahanian dan meyakinkan orang

lain21

.

18

Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian (Bandung Refika Aditama, 1998), h. 6. 19

P Dori Wuwur Retorika:Terampil berpidato, Berdisbusi, Berargumentsi, dan Bernegosiasi

(Yogyakarta: Kanisius, 1991),h 14 20

Goys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,1991). Cet ke-

7,h.51 21

Wahidin saputra, Retorika Dakvah Lisan, (Buku Ajar Fakultas llmu Dakwah UIN syarif

Hidayatullah Jakarta: Dakwah Press,2006), h.2

Page 30: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

18

d. Jalaluddin Rahkmat berpendapat bahwa retorika adalah pemekaran bakat-

bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku

kemampuan untuk berkomunikasi dalam medan fikiran.22

Sebenarnya banyak lagi pakar di bidang ini yang mengemukakan batasan

mengenai retorika, namun semuanya relative sama dengan mengacu pada suatu

kesimpulan (umum) bahwa retorika merupakan seni dan kepandaian berbicara

atau berpidato dengan menggunakan segala teknik dan taktik komunikasi.23

Berbicara yang efektif, menyenangkan memiliki daya tarik, mengasikkan,

mengesankan, mencapai tujuan secara jelas serta mengundang rasa simpatik

pendengar, untuk berbicara yang efektif diperlukan ilmu retorika. Dalam

berpidato ada beberapa etika retorika yang harus diperhatikan. Di antaranya

sebagai berikut

a. Memperhatikan kondisi tertentu. Hal ini memerlukan keputusan yang

bijaksana, humanistik, dan etis sosial;

b. Memperhatikan standar benar tidaknya ditentukan hukum;

c. Memperhatikan nilai adat istiadat dan tata nilai kesopanan yang berlaku

pada masyarakat.

d. Memperhatikan alasan yang logis atau fakta yang ada;

e. Memiliki kekuatan dalil atas nash.24

Pembagian Retorika:

a. Monologika

22

Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern Pendekaran Praktis, (Bandung: Rosdakarya, 1998),

h. 5 23

Kustadi Suhandang, Retorika Strategi teknik dan Pidato (Bandung: Nuansa, 2009), cet ke-

1, h.29 24

Dr Yusuf zainal Abidin, Penganlar Rerorika, (Bandung: cv Pustaka setia 2013), cet-1. h. 69

Page 31: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

19

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, dimana

hanya ada seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam

monologika adalah pidato,kata sambutan, kuliah, ceramah, dan deklamasi.

b. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua

orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam suatuproses

pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab,

perundingan, percakapan dan debat.

c. Pembinaan Teknik Bicara

Teknik berbicara merupakan syarat bagi retorika oleh karena itu

pembinaan teknik berbicara merupakan bagian yang penting dalam

retorika Dalam bagian ini, perhatian lebih diarahkan pada pembinaan

teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik berbicara dan

bercerita.25

Unsur-unsur retorika :

1. Bahasa saluran

2. Argumen

3. Pembicara / komunikator

4. Reseptor / komunikan

2. Tujuan Retorika

Para pelajar retorika sering salah tafsir terhadap maksud dan tujuan pidato itu,

sepanjang banyak tujuan pidato yang serupa dan tumpang tindih Misalnya pada

25

P Rudi Wuwur Hedrikus, Retorika, (Jakarta: CV Firdaus, 1993), h. 16-17

Page 32: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

20

pidato untuk mengubah kepercayaan, mereka mungkin menyampaikan pidato

dengan menyuguhkan beberapa fakta atau mungkin mereka bergaya

membangkitkan semangat audiens (memperkuat kepercayaan) atau mungkin pula

melibatkan humor dalam pidatonya (menghibur).Namun demikian ketiga tujuan

itu hanya muslihat untuk terwujudnya cita-cita dalam berpidato yaitu mengubah

kepercayaan. Dengan demikian ketiga tujuan di atas bisa dipakai untuk

mewujudkan tujuan akhir pidato.26

Secara massa retorika bertujuan sebagai

berikut:

a. To Inform, yaitu memberikan penerangan dan pengertian kepada massa,

guna memberikan penerangan yang mampu menanamkan pengertian

dengan sebaik-baiknya.

b. To Convise, yaitu meyakinkan dan menginsafkan

c. To Inspire, yaitu menimbulkan inspirasi dengan teknik dan system

penyampaian yang baik dan bijaksana.

d. To Intertain, menggembirakan, menghibur dan menyenangkan, dan

e. memuaskan

f. To Ectuare (to put into action), yaitu menggerakkan dan mengarahkan

mereka untuk benindak menetralisir dan melaksanakan ide yang telah

dikomunikasikan oleh orator dihadapan massa.27

3. Fungsi Retorika

I Gusti Ngurak oka menjelaskan bahwa fungsi retorika adalah:

26

Kustadi Suhandang, Retorika Srategi teknik dan Pidato (Bandung: Nuansa, 2009), cet ke-

1, h 76-77 27

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, t.), h. 156

Page 33: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

21

a. Untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam

hubungan kegiatan bertutur kata, termasuk ke dalam gambaran ini antara

lain gambaran proses kejiwaan ketika ia terdorong untuk bertutur dan

ketika ia mengidentifikasi pokok persoalan sampai retorika bertutur

ditampilkan.

b. Menampilkan gambaran yang jelas tentang bahasa atau benda yang bisa

diangkat menjadi topic tutur, misalnya gambaran tentang hakikat, struktur,

dan fungsi topic tutur.

c. Mengemukakan gambaran yang terperinci tentang masalah tutur misalnya

dikemukakan tentang hakikat, struktur, dan bagian-bagian topik tutur

Berdasarkan dengan penampilan gambaran ketiga hal tersebut di atas

disiapkan pula bimbingan tentang:

a. Cara memilih topik.

b. Cara-cara memandang dan menganalisa topik tutur untuk menentukan

sasaran ulasan yang persuasive dan edukatif

c. Penulisan jenis tutur yang disesuaikan dan tujuan yang hendak dicapai

d. Pemilihan materi bahasa serta penyusunan menjadi kalimat-kalimat yang

padat, utuh, dan bervariasi. Pemilihan gaya bahasa dan gaya tutur dalam

penampilan tutur kata.28

Jika kita memahami fungsi retorika, maka akan sejalan dengan empat fungsi

komunikasi yaitu:

28

l Gusti Ngurah oka,Retorika sebuah Tinjauan Pengantar,h.65

Page 34: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

22

a. Mass info, untuk memberi dan menerima informasi kepada

rmation khalayak. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan

pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat

disampaikan dan diterima,

b. Mass education, yaitu memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan oleh guru

kepada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang

memiliki keinginan untuk memberikan pendidikan.

c. Mass persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini biaa dilakukan oleh

setiap orang atau lembaga yang member dukungan dan ini bisa digunakan

oleh orang yang bisnis, dengan mempengaruhi iklan yang dibuat.

d. Mass entertainment untuk menghibur. Hal ini yang biasa dilakukan oleh

radio, televise atau orang yang memiliki professional menghibur.29

4. Lima Hukum Retorika

Ada lima tahapan membuat pidato atau yang sering dikenal dengan (the five

connons rethoric atau lima hukum retorika, Menurut aristoteles dalam buku diksi

dan gaya bahasa yang ditulis oleh Gorys Keraf beriku

a. Invention yaitu penemuan atau penelitian materi materi, Langkah ini

mencakup kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis,

dan memilih materi yang cocok untuk pidato. Menurut Aristoteles

argument argument harus dicari memalui rasio, moral, dan afeksi. Karena

ini dianggap sebagai bagian yang sangat penting

29

Raudhonah, ilmu komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta press,2007) cet-1, h.52

Page 35: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

23

b. Disposition, adalah penyususnan dan pengurutan materi (argument) dalam

sebuah pidato.

c. Elocution, yaitu pengungkapamn atau penyajian gagasan dalam bahasa

yang sesuai, meliputi komposisi bahasa, kerapihan, kemahiran, ketajaman,

kesopanan, kemegahan, dan hiasan fikiran

d. Pronuntiatio, yaitu menyajikan pidato. Penyajian efektif dari sebuah pidato

yang ditentukan oleh suara, sikap, dan gerak-gerik tubuh.30

C. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Menurut bahasa, secara etimologi dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu

yang artinya memanggil (to call) mengajak (to summon) atau menyeru (to دع

propose). Secara terminologi kata dakwah mengandung arti merangkul atau

mengajak manusia dengan cara yang bijaksana untuk menuju jalan yang benar

sesuai dengan petunjuk Allah SWT agar mendapatkan kesenangan,

ketenangan, kenyamanan, keselamatan dan kebahagian di dunia dan di

akhirat.31

Menurut Dr.Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan

sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah

bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan

30

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991) h. 9-10 31

Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah (Jakarta: Wijaya, 1998). Cet. Ke-3, h. 1

Page 36: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

24

pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.32

Kesimpulannya bahwa dakwah adalah sebuah ajakan untuk menjalankan

nilai-nilai agama sesuai dengan hukum syari’at yang diajarkan oleh kanjeng

nabi Muhammad SAW, dimana beban ini tidak hanya dipikul oleh para da’i

tetapi tanggung jawab ajakan ini berlaku untuk seluruh muslim.

Tentunya dakwah yang dilakukan tidak ada sifat memaksa atau dengan

cacar kekerasan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran untuk mengunakan

kata-kata yang baik, dan sebagai manusia tugas dakwah hanya sebatas untuk

ajakan bukan memaksakan agar ajakan itu dapat diterima masuk dihati mad‟u

(audiens).

2. Unsur – Unsur Dakwah

a. Da’i

Da‟i secara bahasa diambil dari bahasa arab, bentuk isim fa‟il dari asal

kata da‟a-yud‟u-da‟watun, artinya orang yang melakukan dakwah. Secara

terminologi, da‟i yaitu setiap muslim yang berakal mukallaf (akil baligh)

dengan kewajiban dakwah.33

Menurut Dr. Musthafa Ar-Rafi’i, syarat- syarat

dan sifat yang harus dipenuhi sosok juru dakwah adalah:

Amal dan kegiatan da‟i harus ikhlas karena mencari ridho Allah

dan kerena ingin meraih pahala dari Allah.

32

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 194 33

Idris A. Shomad, Diktat Ilmu dakwah, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2004), h. 6

Page 37: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

25

Seorang juru dakwah harus menjadi teladan dalam amal shaleh.

Menempuh cara hikmah (bijaksana) terhadap pelajar dan intelek.

Melakukan metode “mauizhah hasanah” (nasihat yang baik)

dalam menghadapi orang awam dan orang biasa.

Seorang juru dakwah harus betul-betul menguasai ilmu yang sesuai

dengan jamaah dan menguasai teori dari bahasa aliyah pemikiran.

Seorang juru dakwah harus lembut dalam menyampaikan nilai-

nilai dan pandangan serta lembut memerangi kesesatan

Dalam berdakwah ia bertujuan menarik manfaat dan

menghilangkan kemudharatan.

Harus sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan.

Harus mengetahui tabi’at kewajiban jamaah

Sang juru dakwah harus menggunakan kekuatan apabila cara

hikmah, jidal, dan mauizhah hasanah tidak mempan.34

Dalam berdakwah seorang da‟i akan selalu menemukan sebuah ujian dan

tantangan yang pada dasarnya tidak diketahui. Seperti dalam firman-Nya pada

surat Al-Maidah ayat 49:

م ه اء ى ه ع أ ب ه ت ل ت و ه للاه ز و أ ا م م ب ه ى ي م ب ن ن اح أ ا و ض م ع ه ب ىك ع ى ت ف ن ي أ م ه ز ر اح و

إ و م ه ىب و ض ذ ع ب ب م ه ب ي ص ن ي أ يد للاه س ا ي م ه و أ م ل اع ا ف ى ه ل ى ن ت إ ف ل ي ل إ ه للاه ز و ا أ يس ث نه م

ىن ق اس ف ل هاس لى ه ا م

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut

apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.

dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan

kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka

berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka ketahuilah bahwa

Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada

34 Mustthafa Ar-Rafi’i, Potret Juru Dakwah, (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 2002), h.

38-50

Page 38: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

26

mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya

kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.

b. Mad’u

Mad‟u manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima

dakwah, baik individu maupun sebagai kelompok, baik yang beragama Islam

maupun tidak. Dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.35

Menurut

Muhammad Abduh dalam bukunya Management Dakwah karangan M. Munir

dan Wahyu Illahi, mad‟u terbagi menjadi tiga golongan.36

Antara lain:

Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berfikir

kritis dan cepat menagkap persoalan.

Golongan awam yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir

secara kritis dan mendalam serta belum mendapat pengertian-

pengertian yang tinggi.

Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka

senang membahas tetapi hanya dalam batas tertentu saja dan tidak

dapat membahas secara mendalamSedangkan mad‟u menurut

Imam Habib Abdullah Haddad dapat dikelompokkan dalam

delapan rumpun, adalah ulama-ulama, ahli juhud dan ahli ibadah,

penguasaan dan pemerintahan, kelompok ahli perniagaan, industri

dan sebagainya, fakir miskin dan orang lemah, anak, istri dan kaum

hamba, orang awam yang taat dan berbuat maksiat, dan orang-orang

35 Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup), edisi ke-1, cet-2, h. 23

36

Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 23-24

Page 39: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

27

yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.37

Dalam buku

Types of Communication, berdasarkan jenis beberapa khalayaknya

dan sifat audience dapat dikelompokkan menjadi:

Khalayak tidak sadar, kadang-kadang komunikan tidak menyadari

adanya masalahnya atau tidak tahu pengambilan keputusan.

Khalayak apatis, tipikal komunikan adalah tahu masalah akan

tetapi, mereka acuh tak acuh.

Khalayak yang tertarik tapi ragu, komunikan sadar akan adanya

masalah, tahu akan mengambil keputusan akan tetapi, mereka

masih meragukan keyakinan terhadap apa yang harus mereka ikuti

atau sebuah tindakan yang harus mereka jalani.

Khalayak yang bermusuhan, komunikan sadar akan adanya masalah

yang harus diatasi tetapi, mereka menentang usulan dari

komunikan.38

Dengan demikian seorang da‟i harus mengetahui keberagaman mad‟u dari

sudut ideologi, mereka ada yang atheis, musyrik, yahudi, nasrani, dan

munafik. Ada juga yang muslim tapi masih membutuhkan bimbingan atau

umat Islam yang masih melakukan maksiat, mereka juga berbeda dari segi

intelektual, status sosial, kesehatan, pendidikan, ada yang buta huruf, ada

yang kaya, ada yang miskin, ada yang sehat dan yang sakit.

c. Materi Dakwah

37 Munzier Saputra, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)h. 88

38

Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 88

Page 40: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

28

Seorang da‟i yang bijakasana adalah orang yang dapat mempelajari

realitas masyarakat dan kepercayaan mereka serta menempatkan mereka pada

tempatnya masing-masing, kemudian ia mengajak mereka berdasarkan

kemampuan akal, pemahaman, tabi’at, tingkat keilmuan dan status sosial

mereka dan seorang da‟i yang bijak adalah yang mengetahui metode yang

akan dipakainya.39

Materi (maddah) dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da‟i dan mad‟u, pada dasarnya bersumber dari Al-Qur’an dan

hadist sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlak.40

d. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “mete” (melalui)

dan ”hodos” (jalan cara), maka metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan.41

Metode dakwah adalah cara-cara yang

dipergunakan oleh seorang da‟i untuk menyampaikan materi dakwah.42

Atau

kumpulan kegiatan untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Pada surat An-Nahl ayat 165 menerangkan bahwa berdakwah itu

hendaknya dengan menggunakan metode hikmah (bijaksana) dan mauidzhah

hasanah (nasihat yang baik) agar orang-orang yang diajak selalu mendapatkan

siraman rohani yang merupakan obat penenang hati di dalam setiap masalah.

Bahkan ayat Al-Qur’an yang memanggil umat Islam untuk melakukan dakwah

39 Said Al-Qathani, Menjadi Da‟i Sukses, (Jakarta: Qisthi Press, 2005), cet-1, h.97

40

Nurul Badrutaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo,2005), h.

109

41 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 61

42

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Logos, 1997), h. 34

Page 41: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

29

bil hikmah dan maidzhah hasanah serta mujadalah bil ihsan pada saat itu telah

dipahami secara luas sebagai proses komunikasi dan edukasi. Dengan

demikian, prinsip-prinsip metode serta teknik komunikasi dan edukasi berlaku

dan berkembang dalam kegiatan dakwah, selain itu juga terus menerus

mengolah dan mengembangkan pesan dari kegiatan dakwah tersebut.43

e. Media Dakwah

Media dakwah adalah peralatan dakwah yang digunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan materi dakwah.44

Dewasa ini, jenis-jenis

media atau sarana dakwah sangat banyak jumlahnya, antara lain: radio, video,

rekaman, televisi, surat khabar, majalah, tabloid, dan bahkan jaringan

informasi melalui komputer internet. Media dakwah merupakan sarana untuk

menyampaikan pesan agama dengan mendayagunakan alat-alat atau temuan

tekhnologi modern yang ada pada zaman ini. Dengan begitu, banyaknya

media dakwah yang tersedia. Mereka seorang da‟i memilih salah satu atau

beberapa media saja sesuai dengan tujuan atau hendak yang ingin dicapai

sehingga apa yang menjadi tujuan dakwah dapat tercapai dengan efektif dan

efesien.

f. Tujuan Dakwah

Pada dasarnya dakwah dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan

kebahagiaan (sa‟aah) bagi umat manusia baik dalam kehidupan mereka di

dunia maupun di akhirat kelak.45

Jika ditinjau dari aspek psikologis tujuan

43 M. Habib Chirzin, orientasi lembaga dakwah dan agenda dakwah masa depan, seminar

nasional dakwah dan politik, Jakarta: 12 september

44

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 34

45

Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran

Dakwah Harakah, (Jakarta: Penamadani, 2006), cet-1, h. 140

Page 42: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

30

dakwah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan

pengalaman ajaran agama yang disampaikan oleh seorang da‟i. sehingga

ruang lingkup dakwah meliputi masalah pembentukan sikap mental dan

pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek kehidupan.46

g. Keberhasilan Dakwah

Ada beberapa kemungkinan menurut Ahmad Mubarok untuk keberhasilan

dakwah.

Kemungkinan pertama, karena pesan dakwah yang disampaikan seorang da‟i

memang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang merupakan suatu

keniscayaan yang tidak mungkin ditolak, sehingga mereka menerima pesan

dakwah itu dengan antusias.

Kemungkinan kedua, kerena faktor seorang da‟i, yaitu da‟i tersebut

memiliki daya tarik dan pesona yang menyebabkan masyarakat sudah dapat

menerima pesan dakwahnya meski kualitas dakwahnya bisa jadi sederhana

saja.

Kemungkinan ketiga, karena kondisi psikologi masyarakat yang sedang

haus terhadap siraman rohani dan mereka terlanjur memiliki persepsi positif

pada setiap da‟i, sehingga pesan dakwah sebenarnya kurang jelas ditafsirkan

sendiri oleh masyarakat dengan penafsiran jelas.

Kemungkinan keempat, karena faktor kemasan yang menarik, masyarakat

yang semula acuh tak acuh terhadap agama dan juga terhadap da‟i setelah

46 H. M. Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), cet-4, h. 5

Page 43: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

31

paket dakwah yang diberi keemasan lain, maka paket dakwah berhasil

menjadi stimuli yang menggelitik persepsi masyarakat dan akhirnya mereka

pun merespon positif.47

3. Bentuk – Bentuk Dakwah

a. Dakwah bi al-Lisan

Dakwah ini dilakukan dengan menggunakan lisan, antara lain: qaulun

ma‟rufun, dengan berbicara dalam pergaulan sehari-hari yang disertai dengan

misi agama yaitu agama Islam.

b. Dakwah bi al-Hal

Dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung

menyentuh kepada masyarakat sebagai obyek dakwah atau berdakwah melalui

perbuatan, mulai dari tutur kata, tingkah laku, sampai dengan pada kerja bentuk

nyata seperti mendirikan panti asuhan, fakir miskin, sekolah- sekolah, rumah

ibadah, dan lain-lain.48

c. Dakwah bi al-Kalam

Berbicara dakwah bi al-qalam tidak terlepas dengan memahami makna

tulisan. Dalam konteks ini, tulisan memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai alat

komunikasi atau komunikasi ide yang produknya berupa ilmu pengetahuan.

Kedua, sebagai alat komunikasi ekspresi yang produknya berupa karya seni

(jurnalistik).49

47 Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), cet-1,h. 161

48

Rafi’uddin, dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:

Pustaka Setia, 2001), h. 24

49

Nurul Badrutaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 175

Page 44: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

32

4. Retorika Dakwah

Retorika dakwah sendiri berarti berbicara soal ajaran Islam. Retorika dakwah

adalah kepandaian menyampaikan ajaran islam secara lisan guna terwujudnya

situasi dan kondisi yang islami.50

Dalam hal ini, syaikh Dr. Yusuf Al-Qordlowi

dalam bukunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan

judul Retorika Islam (Al-Kautsar, 2004) menyebutkan prinsip-prinsip retorika

Islam sebagai berikut :

1. Dakwah Islam adalah kewajiban bagi setiap muslim

2. Dakwah robbaniyah ke jalan Allah swt

3. Mengajak manusia ke jalan hikmah dan pelajaran yang baik, antara lain

berbicara kepada seseorang dengan bahasanya, bersikap ramah, dan

memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan serta gerakan

bertahap.

Ia menambahkan, retorika dakwah Islam mempunyai karakteristik :

1. beriman kepada Allah dan tidak mengaingkari keberadaan manusia

2. meyakini wahyu dan tidak menafikan akal

3. menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material

4. memperhatikan ibadah syar’iyah dan tidak melupakan nilai-nilai moral

5. mengagungkan akidah dan menyebarkan toleransi dan kasih sayang

6. memikat dengan idealisme dan mempedulikan realita

7. mengajak kepada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan

istirahat dan berhibur

50 Drs. H. Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh,(JawaBarat:A-Qalam,2001)h.76l

Page 45: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

33

8. berfikir universaal dan tidak melupakan aksi lokal

9. semangat kepada modernitas dan berpegang teguh kepada orisinilitas

10. berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu

11. memudahkan dan menggembirakan dalam berdakwah

12. berijtihad dan tidak melampaui batasan yang permanen

13. menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang disyariatkan

14. mengukuhkan eksistensi wanita dan tidak mengikis martabat laki-laki

melindungi hak-hak kaum minoritas dan tidak memarginalisasi kaum mayoritas.51

51 Dr. Yusuf Al-Qordlowi, Retorika Islam (Jakarta:Al-Kautsar, Cet. 1. 2004 ) h. 1-4

Page 46: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, pendekatan kuantitatif

dapat menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan angka yang tepat.

Pendekatan kuantitatif ini merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang

lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran

kuantitatif yang kokoh.52

Metode kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar respon mahasiswa KPI angkatan 2014 terhadap retorika dakwah

Dr. Zakir Naik.

2. Waktu dan Tempat penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada bulan Maret 2017 hingga bulan

November 2017 dan bertempat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Subjek dan objek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah retorika dakwah Dr. Zakir Naik.

Sedangkan objeknya adalah respon mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Dalam menentukan objek ini penulis menggunakan pengambilan sampel

52

Syamsir Salam dan Jaenal Arifin, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta

Press,2006), h. 36.

Page 47: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

35

proporsional. Untuk mempermudah peneliti dalam penelitian, maka dibuatlah blue

print sebagai berikut.

Tabel 1 blue print sebelum validitas

Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

Item

Persentase

Kognitif 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,15,16

- 16 41%

Afektif 17,18,19,20,21,22,23,2

4,25,26,27,28,29,30

- 14 36%

Konatif 31,32,33,34,35,36,37,3

8,39

- 9 23%

Total 39 - 39 100%

Tabel 2 blue print setelah validitas

Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

Item

Persentase

Kognitif 1,5,6,7,8,9,12,13,14,15 - 10

Afektif 18,19,20,21,22,23,24,2

5,27,28,29,30

- 12

Konatif 31,32,33,35,37,38,39 - 7

Total 29 - 29

4. Definisi operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupaka objek pengamatan atau fenomena yang

diteliti.53

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel dalam penelitian ini

adalah:

a. Variabel terikat atau variabel dependent adalah variabel yang

sedang dianalisis tingkat kepengaruhannya oleh variabel

53

Ibnu Hajar, Dasar-dasar penelitian kuantitatif dalam penelitian (Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada), cet, ke-1, h.156.

Page 48: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

36

independent.54

Dalam hal ini variabel terikatnya adalah respon

mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam UIN Jakarta.

b. Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang

sedang dianalisis pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam hal

ini variabel bebasnya adalah retorika dakwah Dr. Zakir Naik.

5. Populasi dan sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian,

atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang dapat diteliti.55

Populasi yang diambil adalah mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2014, yang mana setiap kelasnya terdiri dari kelas A 32 orang, kelas B

32 orang, kelas C 30 orang, kelas D 31 orang, dan kelas E 33 orang. Jika

keseluruhan dijumlah maka menghasilkan sebanyak 158 mahasiswa. Sebelum

dimasukan menjadi sampel, mahasiswa KPI angkatan 2014 ini harus seuai dengan

karakteristik sampel, yakni:

1. Mahasiswa aktif KPI semester 6, dengan syarat sudah membayar biaya

perkuliahan semester 6.

2. Lulus dalam mata kuliah retorika dakwah di semester 4.

Untuk mendapatkan jumlah sampel dari total populasi, maka penulis

menggunakan rumus slovin56

( )

54

Timothy and Stephen, Perilaku Organisasi Edisi 12 (Jakarta: Salemba Empat), h.485 55

Nanang martono, metode Penelitian Kuantutatif, analisis isi dan analisis data sekunder

(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2011) edisi revisi, h.174

Page 49: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

37

Keterangan

n= Jumlah Sampel

N = Jumlah populasi

E = Standar Deviasi

Berdasarkan rumus slovin diatas, maka diperoleh jumlah sampel yang dapat

mewakili populasi dengan menggunakan standar deviasi sebesar 10% (biasa

digunakan dalam penelitian).

(

)

( )

( )

Hasil perhitungan rumus slovin maka diperoleh jumlah sampel yang dapat

mewakili populasi yaitu sebesar 61 mahasiswa, sampel adalah bagian dari

populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.57

Peneliti

dalam menentukan sampel menggunakan teknik pengambilan random sampling,

yaitu peneliti mencampur subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subjek

56

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Gralia Indonesia, 2003), h.174 57

Nanang martono, metode Penelitian Kuantitatif, analisis isi dan analisis data sekunder,

(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2011) edisi revisi, h.74

Page 50: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

38

dianggap sama.58

Dalam memudahkan dan pemetaan penarikan jumlah sampel

dari masing-masing kelas maka dilakukan pembagian kuota sebagai berikut:

Berarti jumlah mahasiswa setiap kelas akan diambil 38,60% untuk dijadikan

sebagai sampel.

Adapun data-data yang penulis gunakan sebagai berikut:

1. Data primer

Yaitu data yang langsung diterima oleh responden melalui

penelitian lapangan dengan cara menyebarkan angket.

2. Data sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan melalui penelitian keperpustakaan,

untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan

masalah data pendukung skripsi ini seperti buku-buku, surat kabar,

internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan metode yang bersumber

pada penelitian lapangan dengan menggunakan:

1. Angket atau kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden.

58

Suhasimi Arikunto, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik, (Jakarta:PT Rieneka

Cipta, 2006) edisi revisi h. 130

Page 51: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

39

2. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat,

agenda dan sebagainya.59

Dokumen ini diambil apabila data tidak bisa

diperoleh dari hasil interview.

Data-data yang diperoleh kemudian diproses dengan beberapa tahapan yaitu:

1. Editing, yaitu memeriksa jawabanjawaban responden untuk diteliti.

ditelaah dan dirumuskan pengelompokannya untuk memperoleh data

yang benar-benar sempurna.

2. Tabulating, yaitu mentabulasikan atau memindah jawaban-jawaban

responden kedalam table, kemudian dicari prosentasenya untuk

dianalisa.

3. Analis dan interpretasi, yaitu membunyikan kata kuantitatif dalam

bentuk verbal kata-kata), sehingga presentase menjadi bermakna.

4. Kesimpulan, yaitu penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa

dan interpretasi data.

Adapun teknik penulisan skripsi, penulis menggunakan buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, Tesis dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi, dkk,

yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan jenis atau tipe

deskriptif untuk menggambarkan populasi yang diteliti. Yang digambarkan adalah

59

Suhasimi Arikunto, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik, (Jakarta:PT Rieneka

Cipta, 2006) edisi revisi h. 231

Page 52: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

40

respon Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta, angkatan 2014 terhadap

tayangan video ceramah Dr.Zakir Naik. Analisa yang dilakukan terhadap data

yang berwujud angka dengan cara mengklasifikasikan, mentabulasikan dan

dilakukan dengan perhitungan data statistik. Adapun teknik analisisnya

menggunakan rumus:

1. Mean adalah nilai rata-rata dari sebuah total bilangan. Jumlah nilai seluruh

pengamatan dibagi dengan banyaknya data.

Keterangan: X : Skor rata-rata mean

Fi : Frekuensi pengamatan

Xi : Pengamatan60

2. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan skala Likert ketentuan

sebagaimana berikut:

Tabel 3 skala likert positif

Katagori Singkatan Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

60

Yusuf Wibisono, Metode Statistic. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005),

h.203

Page 53: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

41

Cukup Setuju CS 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Tabel 4 skala likert negatif

Katagori Singkatan Skor

Sangat Setuju SS 1

Setuju S 2

Cukup Setuju CS 3

Tidak Setuju TS 4

Sangat Tidak Setuju STS 5

Page 54: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

42

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2014

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah Singkat Jurusan KPI

Jurusan KPI bermula pada saat pertama kali dibuka Fakultas Dakwah

memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA)

tahun akademik 1990-1991. Pada tahun akademik 1996-1997, kembali terjadi

pergantian nama, yaitu: Jurusan PPA berubah menjadi Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI).61

Jurusan ini bertujuan menghasilkan sarjana yang menguasai bidang

komunikasi dan penyiaran Islam. Mata Kuliah Keahlian yang diberikan dalam

jurusan ini meliputi: Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah, Psikologi Dakwah, Sejarah

Dakwah, Metodologi Penelitian Dakwah, Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Teknik

Berpidato, Produksi Siaran Radio dan Film, Pengantar Manajemen, Statistik

Sosial, Perilaku Organisasi, Perkembangan Pemikiran Modern dan Penyiaran

Islam, Filsafat Islam, Patologi Sosial, Perbandingan Agama, Geografi Islam,

Public Relation, Ilmu Akhlak, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, dan Pengantar

Psikologi.

2. VISI, MISI, TUJUAN, dan SASARAN

61

http://fidkom.uinjkt.ac.id/?page_id=8 diakses pada tanggal 11 Juni 2017 pukul 13.22

Page 55: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

43

A. Visi Prodi KPI

”Menjadi Program Studi yang unggul, integratif dan berdaya saing tinggi di

tingkat nasional dan internasional pada tahun 2026 ”

B. Misi Prodi KPI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang ilmu

komunikasi dan penyiaran Islam yang integratif dan berbasis

research.

2. Melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu komunikasi dan

penyiaran Islam.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka

mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.

4. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah dalam bentuk diskusi, seminar

dan loka karya

5. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan

berbagai aktivitas komunikasi dan penyiaran Islam.

C. Tujuan Prodi KPI

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi

dan berdakwah secara profesional, baik secara lisan maupun

tulisan.

2. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian islami yang dapat

menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Page 56: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

44

3. Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar metodologi

ilmu komunikasi dan penyiaran Islam, sehingga mampu

mengembangkan dan bertindak sebagai sarjana komunikasi dan

penyiaran Islam.

4. Menghasilkan lulusan yang mempunyai keahlian dasar dalam

memahami masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan

sesuai dengan bidang keahliannya.

5. Menghasilkan lulusan yang memahami asas-asas pengelolaan

komunikasi dan penyiaran melalui media tradisional, konvensional

ataupun modern serta mampu memangku jabatan-jabatan sesuai

dengan keahliannya.

6. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian teoritis dan praktis

untuk dapat dipergunakan dalam kompetensi dan kompetisi

lapangan kerja.

D. Sasaran Podi KPI

1. Peserta didik memiliki pengetahuan, kepahaman, dan kemampuan

teoritis dan praktis dibidang ilmu komunikasi.

2. Peserta didik memiliki pengetahuan, kepahaman, dan kemampuan

teoritis dan praktis dibidang penyiaran Islam.

3. Peserta didik memiliki pengetahuan dan kepahami terhadap

masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan.

4. Peserta didik memiliki kepribadian islami yang dapat menjadi

teladan dalam kehidupa bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 57: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

45

5. Peserta didik menjadi sarjana yang kompeten secara teoritis dan

praktis serta mampu berkompetisi dalam mengisi lapangan kerja

dan atau menciptakan lapangan kerja baru.62

3. Sekilas Tentang Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2014

Mahasiswa KPI angkatan 2014 berjumlah 158 orang (data diambil saat

mahasiswa KPI angkatan 2014 di semester 6), yang mana setiap kelasnya terdiri

dari kelas A 32 orang, kelas B 32 orang, kelas C 30 orang, kelas D 31 orang, dan

kelas E 33 orang. Mahasiswa KPI aktif di berbagai organisasi yang ada di jurusan,

fakultas maupun universitas. Pada kepengurusan HMJ KPI 2015-2016 terhitung

tidak kurang dari 100 orang mahasiswa KPI angkatan 2014 yang menjadi anggota

HMJ KPI, selain aktif di organisasi kemahasiswaan internal, mahasiswa KPI

angkatan ini juga terlibat dalam Komunitas minat bakat seperti Jurnalist TV (JTV)

yang konsen dengan pertelevisian, Teras KPI yang konsen dengan media cetak,

dan sekarang muncul lagi komunitas baru yang dibentuk oleh mahasiswa KPI

angkatan 2014 yakni Komunitas Forum Bedah Cinema dan Komunitas Sastra

Pinggiran.

Di tingkat fakultas juga mahasiswa KPI angkatan 2014 mengambil banyak

peran dalam kegiatan organisasi, Ketua Dema-Fidkom periode 2017-2018 berasal

dari jurusan KPI, Wakil Ketua Sema-Fidkom berasal dari jurusan KPI. Organisasi

minat bakat di tingkat fakultas atau biasa disebut LSO (Lembaga Semi Otonom)

juga didominasi oleh mahasiswa KPI, dibuktikan dengan LSO Kontras, LSO

Sketsa yang dipimpin oleh mahasiswa KPI angkatan 2014.

62

http://fidkom.uinjkt.ac.id/?page_id=12 diakses pada tanggal 11 Juni 2017 pukul 13.25

Page 58: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

46

B. Biografi Dr. Zakir Naik

Riwayat Hidup dan Aktivitas Dr. Zakir Naik

Zakir Naik terlahir pada 18 Oktober, 1965 Mumbai (Bombay pada waktu itu)

beliau adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis keislaman dan

perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh

gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak

1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan

perbandingan agama.63

Zakir Naik merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High

School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand

Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical

College and Nair Hospital di Mumbai, India. Ia kemudian menerima gelar MBBS-

nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter

medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam. Zakir Naik

mengatakan ia terinspirasi oleh gurunya, yaitu Ahmed Deedat, (seorang Da’i yang

meninggal pada 8 Agustus 2005 yang mana banyak orang Kristen menganggap

meninggalnya akibat kualat karena sering mengkritisi Kristen, setelah sebelumnya

berceramah di Sidney Australia, dengan tema: Paskah: Dilihat dari Sudut Pandang

Islam) Menurut Naik, tujuan dia menggeluti dunia dakwah adalah "berkonsentrasi

pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan

merasa agamanya telah kuno, dan kurang percaya diri terhadap agamanya sendiri"

63

https://id.m.wikipedia.org/wiki/zakir_naik, diakses pada tanggal 19 maret 2017 pukul

20.00

Page 59: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

47

dan juga adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalah pahaman

tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh

media Barat setelah serangan teroris 11 September 2001 terhadap Amerika

Serikat.64

Thomas Blom Hansen, seorang sosiolog yang memegang posisi akademik di

berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya Naik mengabadikan Qur'an dan

hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian ke berbagai negara untuk

membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di

lingkungan Muslim dan non-Muslim. Meskipun ia biasa berbicara kepada puluhan

ribu bahkan ratusan ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD ceramahnya

yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris,

untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di lingkungan

Muslim Mumbai, dan di saluran Peace TV, sebuah stasiun televisi milik beliau.

Topik yang sering ia bicarakan mencakup: "Islam dan Ilmu Pengetahuan

Modern", "Persamaan Islam dan Kristen", dan "Islam dan Sekularisme", dan lain

sebagainya.65

Zakir Naik juga adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation

(IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran

TV gratis, Peace TV dari Mumbai, India, dimana siaran ini telah ditonton ratusan

juta orang dari berbagai negara, bahkan sampai masuk ke benua Eropa. Jika kita

melihat tayangan video di Youtube, debat dan cermah Dr. Naik seringkali dihadiri

64

http://tgkboy.blogspot.com/…/biografi-dr-zakir-naik-abdul-k… diakses pada tanggal 11

Juni 2017 pada pukul 13.54

65

Dr. Yahya Nuryadi, Dr. Zakir Naik dokter paling berpengaruh di dunia yang

mengislamkan jutaan orang,h.231

Page 60: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

48

oleh puluhan hingga ratusan ribu jamaah. tidak hanya hanya orang Islam saja juga

oleh kristen, hindu, budha, bahkan ateisme yang kerap kali menjadi jamaah dan

mengambil kesampatan pada sesi tanya-jawab.

Ketika diberi pertanyaan yang tak jarang menentang Islam, ia selalu

mengawali jawabannya dengan memuji pertanyaan yang dilontarkan penanya, lalu

menjawab dengan sistematik, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan tersebut dari

mendasar kemudian dengan pengandaian-pengandaian yang dengan mudah

ditangkap akal sehat, serta tak lupa ia sertai dengan dalil-dalil yang lebih

meyakinkan para penanya.

Diantara pendapat-pendapat beliau sungguh mencengangkan publik, bahkan

ketika beliau dengan tenang hati mampu mengalahkan lawan debatnya di

beberapa diskusi keagamaan sampai bisa membuat tepuk tangan penonton, hal ini

karena banyak dari argumen yang beliau gunakan sungguh bisa di terima oleh

akal sehat.

Dr. Zakir Naik dengan kemampuan yang dimilikinya berupa hafalan yang

teramat kuat tidak hanya mampu menghafalkan Al-Qur’an dan Shahih Bukhari

Muslim, akan tetapi beliau juga telah menguasai kitab Weda, Tripitaka, Bhagavad

gita, bahkan telah menggerakkan hati ribuan penganut Hindu di India dan menjadi

mu’allaf. Beliau tanpa ragu-ragu juga mengoreksi pastur dan pendeta jika mereka

salah dalam mengutip ayat-ayat dalam bibble atau injil.66

66

Dr. Yahya Nuryadi, Dr. Zakir Naik dokter paling berpengaruh di dunia yang

mengislamkan jutaan orang,h.231

Page 61: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

49

Bahkan Zakir Naik sempat membuat kemarahan komunitas Syiah dalam

Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, ketika ia menyebutkan kata-kata

“Radhiyallah taa’la anhu” (Semoga Allah meridhoinya) untuk Yazid. Dan

sekarang mulai terlihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab mulai menebar

fitnah. Setelah Orang-orang Syiah, musuh-musuhnya yang lainnya pun mulai

menghembuskan isu Wahabi kepada Dr. Zakir Naik.

Selain itu, Naik pun dibanned (dilarang) untuk memasuki beberapa negara,

termasuk di antaranya adalah Inggris dan Kanada. Hal ini dikarenakan beberapa

statementnya yang cukup keras. Di antara statementnya tersebut adalah beberapa

tahun setelah Gedung Kembar mengalami peledakan pada peristiwa 9/11, Dr.

Zakir Naik mengecap George Walker Bush sebagai teroris nomor 1 dikarenakan

melakukan genosida terhadap penduduk sipil di Irak. Hal ini menjadi kehebohan

bahkan pernyataan Naik dipajang di headline news koran di Amerika.

Dakwah-dakwahnya disampaikan dengan mudah dapat diakses melalui situs

youtube yang kebanyakan berasal dari saluran Peace TV yang direkam dengan

kefasihan beliau dalam berbahasa Inggris, bahkan beberapa telah disertai subtitle

Indonesia.

Dr. Zakir Naik muncul secara rutin di berbagai channel TV di lebih dari 100

negara di seluruh dunia. Dia secara berkala diwawancara dan diundang ke acara-

acara radio maupun TV. Selain itu, beliau juga menulis banyak buku dengan judul

"The Quran and Modern Science – Compatible or Incompatible", "Is the Quran

God's Word?", "Women in Islam – Protected or Subjugated", "Concept of God in

Page 62: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

50

Major Religions", dan "Answers to Non-Muslims Common Questions about

Islam."

Terakhir menurut beliau bagaimanapun Alqur’an bukan buku sains , tetapi

alqur’an adalah sebuah buku tanda-tanda yang senantiasa menganjurkan kepada

manusia untuk senantiasa serasi dengan kehidupan di dunia, dan sekaligus

alqur’an sebagai sebuah bukti nyata bahwa Allah itu benar-benar ada.67

Gurunya, Syekh Ahmed Deedat, memberikan plakat pada tahun 2000 yang

dipersembahkan sebagai hadiah kepada Naik karena pencapaiannya di bidang

dakwah dan studi perbandingan agama. Terukur di plakat tersebut adalah kata-

kata sebagai berikut: "Putraku, kau telah melakukan dalam waktu 4 tahun hal-hal

yang butuh 40 tahun bagiku untuk melakukannya, Alhamdulillah."68

Pada tahun 2015, King Salman dari Arab Saudi memberinya penghargaan

"King Faisal International Prize" kepada Dr. Zakir Naik karena dedikasi dan

pencapaiannya terhadap dakwah Islam yang telah memberi pencerahan kepada

ratusan juta orang di seluruh dunia, dan telah mengislamkan puluhan ribu atau

mungkin ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Pesan beliau, bahwa agama itu masuk akal, terlebih agama islam, semua

ajarannya pasti masuk akal, tidak mungkin tidak, dengan keyakinan seperti ini

banyak pendapat beliau yang sangat di terima oleh khalayak umum, beliau

mengutip statemen Albert Einstein, “sains tanpa agama adalah pincang, dan

67

Dr. Yahya Nuryadi, Dr. Zakir Naik dokter paling berpengaruh di dunia yang

mengislamkan jutaan orang,h.231 68

https://www.islampos.com/siapa-dr-zakir-naik-sebenarnya-…/2/ diakses pada tanggal 11

Juni 2017 pada pukul 13.54

Page 63: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

51

agama tanpa sains adalah buta” sehingga pantas saja dengan keberanian beliau

mengungkapkan beberapa kenyataan yang terkadang beliau dengan berani

mengatakan salah, ketika hal, atau doktrin itu tidak sesuai dengan kenyataan

ilmiah, Dalam terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar "100

Orang India Terkuat 2009" di antara satu milyar penduduk India, Zakir Naik

masuk peringkat 82. Dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir

Naik ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar, menjadi

satu satunya muslim di daftar ini.

C. Retorika Dakwah Dr. Zakir Naik

Dalam ceramah yang disampaikan, Dr. Zakir Naik Selalu meyakinkan wahyu

tapi juga tidak melupakan akal, apa yang disampaikan menjadi rasional sehingga

mampu diterima dengan baik oleh mad’u. Seperti pada isi ceramah tersebut:

“….Zaman sekarang, kata yang paling salah dipahami dalam islam

adalah jihad. Ini bukan hanya disalah pahami oleh non-muslim, bahkan

umat muslim sendiri salah paham akannya. Sebagian besar non-muslim,

begitu juga muslim berpikir bahwa perang apapun, yang dilakukan oleh

muslim manapun, untuk alasan apapun, entah itu untuk keuntungan

pribadi, entah itu untuk ketenaran, entah itu untuk nama, entah itu untuk

daerah kekuasaan, entah itu untuk kekayaan, entah itu untuk kekuatan,

disebut sebagai jihad. Jihad bukan berarti perang manapun yang

dilakukan oleh muslim manapun, entah itu untuk nama, untuk ketenaran,

untuk kekayaan, untuk kekuasaan, untuk daerah. Jihad adalah kata arab

yang berasal dari kata arab “jahada” yang berarti “berjuang atau

berusaha.” Dalam konteks islam, jihad berarti “berjuang dan berusaha

melawan kecenderungan jahat dari diri sendiri.” Jihad artinya untuk

berjuang dan berusaha untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik.

Jihad artinya untuk berjuang dan berusaha melawan penindasan. Jihad

juga berarti untuk berjuang dan berusaha di medan perang untuk

melindungi diri. Jihad pada dasrnya berarti “untuk berjuang dan

berusaha.” Jika seorang murid berusaha dan berjuang untuk melewati

sebuah ujian, dalam bahasa arab, kita mengatakan bahwa dia sedang

Page 64: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

52

berjihad. Dan banyak yang berpikir bahwa jihad hanya bisa dilakukan

oleh muslim. Ada ayat-ayat di dalam Al quran yang berkata bahwa

bahkan non-muslim pun berjihad. Allah berfirman dalam Al quran di

surat luqman [31]: 14, “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat

baik) kepada dua orang ibu bapanya, ibunya telah mengandungnya

dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam

dua tahun.” Lalu ayat berikutnya, surat luqman [31]: 15 berbunyi: “Dan

jika keduanya memaksamu (berjihad) untuk mempersekutukan dengan

aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah

kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah di dunia keduanya dengan

baik.”

Disini quran mengatakan bahwa orang tua non muslim yang berjuang

dan berusaha untuk membuat anak-anak mereka menyembah yang lain

selain tuhan (syirik), “maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan

pergaulilah keduanya dengan baik.” Kalimat yang sama diulang lagi di

surat ankabut[29]:8 “dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan

kepada dua orang ibu bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu

(berjihad) untuk mempersekutukan aku (allah), maka janganlah kamu

mengikuti keduanya.” Meski begitu, kita tetap harus berbuat baik kepada

keduanya. Disini quran mengatakan bahwa orangtua non-muslim

berjihad, mereka berjuang dan berusaha untuk membuat anak-anak

mereka berbuat kesyirikan, atau menyekutukan tuhan. jihad ini disebut

jihad fi sabili syaitan (jihad di jalan setan). Apa yang harus muslim

lakukan adalah jjihad di sabilillah (jihad di jalan allah), kecuali ada hal

tertentu. Hampir semua orientalis menerjemahkan kata “jihad” menjadi

“perang suci (perang atas agama).” Dan sayangnya, banyak orang yang

mengaku sebagai “ulama muslim”, bahkan mereka menerjemahkan jihad

sebagai “perang suci(perang untuk agama).” Perang suci jika

diterjemahkan dalam bahasa arab adalah “harbun muqaddasah.” Jika kau

membaca quran, kata harbun muqaddasah tidak ada sama sekali dalam

quran. Dan tidak ada hadits dari Muhammad s.a.w dimana kata “harbun

muqaddasah” disebutkan. Kata “perang suci” ini pertama kali ditujukan

untuk mendefinisikan perang salib yang dilakukan umat Kristen. Jika

kau membaca sejarah beberapa abad yang lalu, tentara Kristen

melakukan pemaksaan dan pembunuhan puluhan ribu umat manusia

dalam nama kekristenan. Jika kau membaca sejarah, jumlah manusia

yang terbunuh atas nama agama, adalah atas nama kekristenan. Dan

mereka menyebut ini sebagai “perang suci (perang untuk agama).” Dan

sekarang, mereka menggunakannya untuk kata arab “jihad.”….”

Selain itu, saat berceramah Dr. Zakir Naik menggunakan pakaian yang rapih

dan sopan, juga sering menggunakan bahasa tubuh dan mimik wajah yang enak

untuk di pandang, seperti pada gambar berikut:

Page 65: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

53

Satu lagi yang menjadi kekuatan Dr. Zakir Naik dalam berdakwah adalah

bagaimana beliau mampu menyampaikan pesan dakwahnya dengan jelas dan

sistematis. Seperti saat beliau membantah tuduhan media dalam ceramahnya ini:

“...Aku akan mengakhiri ceramahku dengan menjawab tuduhan dari

media bahwa Islam disebarkan dengan pedang. Dan ini adalah tuduhan

Page 66: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

54

yang dilayangkan oleh media internasional bahwa islam disebarkan

dengan pedang. Jawaban atas tuduhan ini diberikan dengan sangat baik

oleh sejarawan terkenal bernama De Lacy O’leary. Dia menyebutkan

dalam bukunya “Islam at The Crossroads” pada halaman 8, De Lacy

O’Leary berkata “sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim

fanatik yang menyapu dunia, memaksakan Islam dengan acungan

pedang pada bangsa-bangsa yang berhasil ditaklukan adalah mitos yang

paling tidak jelas dan fantastis yang pernah ditulis sejarah.” Aku ingin

mengulangi pernyataan dari De Lacy O’Leary, sejarawan yang terkenal

“Sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim fanatik

memaksakan islam dengan acungan pedang pada bangsa-bangsa yang

ditaklukan adalah mitos tidak jelas dan fantastis yang pernah ditulis

sejarah.” Ketika kita membaca sejarah, kita menjadi paham bahwa

bangsa Arab memerintah tanah Arab selama 1.400 tahun kebelakang.

Selama beberapa tahun, orang Inggris datang, selama beberapa tahun

orang Prancis datang, tapi secara keseluruhan, orang muslim Arab

adalah penguasa tanah Arab. Tapi di zaman sekarang, ada lebih dari 9

juta bangsa Arab yang merupakan Kristen Koptik. Kristen koptik berarti

mereka adalah Kristen secara turun-temurun. 9 juta orang arab ini

bersaksi, adalah saksi bahwa islam tidak disebarkan dengan pedang.

Kami sebagai muslim memerintah di India selama lebih dari 1.000

tahun. Saat itu India adalah negara paling kuat di Dunia. Umat Muslim,

jika kami ingin, kami bisa memaksakan setiap non-muslim untuk masuk

islam dengan acungan pedang, kami tidak melakukannya. Di zaman

sekarang, di India, lebih dari 80% orang India, adalah non-muslim. 80%

ini bersaksi, mereka bersaksi, bahwa Islam tidak disebarkan melalui

pedang. Sekarang, negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia

adalah Indonesia, aku bertanya padamu: “tentara muslim manakah yang

pergi ke Indonesia? Tentara muslim mana yang pergi ke Malaysia

dimana Malaysia lebih dari 50% adalah muslim?” tentara muslim yang

mana? Tentara muslim mana yang pergi ke pantai Timur Afrika? Pedang

yang mana? Thomas Carlyle menulis dalam bukunya Hero and Hero

Worship, dia menempatkan nabi kita tercinta, Muhammad s.a.w sebagai

Nabi pahlawan no 1. Nomor satu! Dan dia menulis “setiap gagasan baru

berasal dari seseorang. Dalam pikiran seseorang, ia bersemayam. Satu

orang dari seluruh dunia! Tidak akan berguna baginya jika ia

mengangkat pedang dan memaksakan gagasannya. Kau pertama-tama

harus mendapatkan pedangmu, yaitu pedang intelektual! Seperti yang

difirmankan Allah di Al Quran surat An-Nahl[16]:125 serulah (manusia)

kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan

Page 67: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

55

bantahlah mereka dengan cara yang baik.” Thomas Charlyle

membicarakan tentang pedang intelektual. Di zaman sekarang, Islam

menguasai hati tidak dengan pedang baja melainkan melalui pedang

intelektual, pedang kedamaian. Ada sebuah survey yang dilakukan, yang

diberikan di Reader’s Dugest Almanac Book pada 1994 dan juga

majalah The Plain Truth. Dan data ini memberikan pertumbuhan agama-

agama besar di dunia dalam jangka waktu 50 tahun, mulai dari 1934-

1994, dalam jangka waktu 50 tahun, pertumbuhan dalam agama-agama

besar di dunia. Agama nomor 1 yang bertambah maksimal adalah islam

sebanyak 235%, dan Kristen hanya 47%. Aku bertanya padamu “perang

manakah yang terjadi pada 1934-1994 yang menyebabkan jutaan non-

muslim masuk islam?” perang mana? Perang mana? Di zaman sekarang,

agama tercepat peryumbuhannya di dunia adalah islam. Agama tercepat

pertumbuhannya di Amerika adalah Islam. Agama tercepat

pertumbuhannya di Europa adalah Islam. Betapapun mereka berusaha

menekan Islam, sebanyak itu pula Islam tumbuh. Allah s.w.t berfirman

dalam quran di surat Ali Imran[3]: 54, “orang-orang Kafir itu membuat

tipu daya, dan allah juga berencana. Dan Allah sebaik-baik perencana.”

Kau tahu setelah 9/11, media mengatakan “Islam adalah agama teroris,

muslim adalah teroris.” Setelah 9/11, dalam jangka waktu 9 bulan, di

Amerika saja, 34.000 orang Amerika masuk Islam. Di Europa saja

dalam waktu 10 bulan, lebih dari 20.000 orang masuk Islam. Di zaman

sekarang media mengatakan Islam merendahkan wanita, Islam tidak

memberikan wanita hak mereka. Apakah kau tahu, dari orang-orang

yang masuk islam, 2/3 darinya adalah wanita? Aku bertanya: siapakah

yang memaksa wanita Amerika untuk masuk Islam? Siapa yang

memaksa wanita eropa untuk masuk islam? Allah berjanji dalam Al

Quran tidak kurang dalam 3 ayat berbeda. Allah berjanji dalam surat Al-

Fatah[48]: 28, di surat At-Taubah[9]: 33, dan surat Al-Saff[61]:9, bahwa

Allah telah mengirim nabi-nabinya dengan agama kebenaran sehingga ia

akan menang terhadap semua agama lainnya, entah itu ke kristenan,

yudaisme, Hinduisme, Buddhisme, Sosialisme, Ateisme, Modernisme,

Islam ditakdirkan untuk menang atas semuanya! Menguasai mereka

semua! Betapapun orang musyrik tidak menyukainya! Allah telah

mengutus nabi-nabi Nya dengan petunjuk dan agama kebenaran

sehingga ia akan menang atas segala agama lainnya”, entah itu

yudaisme, kekristenan, hinduisme, buddhisme, sosialisme, modernisme,

Islam ditakdirkan untuk menang atas semuanya! Menguasai mereka

semua! Dan dalam hal ini Allah adalah saksinya.”

Page 68: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

56

BAB V

ANALISIS DATA DAN HASIL TEMUAN

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa KPI

angkatan 2014, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terbagi ke dalam 5 kelas

dengan jumlah mahasiswa 158 orang. Dalam penelitian ini peneliti hanya

mengambil sampel sebanyak 61 orang berdasarkan hasil perhitungan slovin.

Peneliti menggunakan teknik sampling proporsional. Teknik sampling

proporsional adalah teknik yang menghendaki cara pengambilan sampel dari

setiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi

tersebut, peneliti mengambil besar masing-masing sampel yaitu:

Kelas A : 32/158x61= 12

Kelas B : 32/158x61= 12

Kelas C : 30/158x61= 12

Kelas D : 31/158x61= 12

Kelas E : 33/158x61= 13

Sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 61 orang mahasiswa yang sudah

menonton video ceramah Dr Zakir Naik adalah sebagai berikut:

Tabel 5 jenis kelamin responden

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 22 orang 36,07%

Page 69: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

57

2 Perempuan 39 orang 63,93%

Jumlah 61 orang 100%

Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui identitas responden berdasarkan jenis

kelamin laki-laki berjumlah 22 orang (36,07%), sedangkan responden perempuan

berjumlah 40 orang (63,93%).

Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian dengan jumla 29 butir

pernyataan. Kuesioner merupakan bentuk angket dengan menggunakan skala

likert. Denga tingkatan tertinggi sangat setuju (SS) sampai terendah Sangat tidak

setuju (STS). Adapun frekuensi masing-masing pernyataan adalah sebagai

berikut:

Tabel 6 frekuensi pernyataan

No Pernyataan Frekuensi Persentase

1 Respon Kognitif 11 38%

2 Respon Afektif 12 41%

3 Respon Konatif 6 21%

Jumlah 29 100%

Tabel 7 pernyataan aspek kognitif

No Pernyataan SS S R TS STS SKOR RANGKING

1 Saya mengetahui Dr.

Zakir Naik sebagai

100 156 6 2 0 264 2

Page 70: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

58

da’i

2 Dr. Zakir Naik adalah

da’i rasional

75 144 33 0 0 252 6

3 Dr. Zakir Naik

terkenal dengan

hafalan yang sangat

baik

150 112 12 0 0 274 1

4 Metode ceramahnya

dapat membantu

jamaah dalam

memahami isi pesan-

pesan dakwahnya

75 148 24 4 0 251 7

5 Saya mendapat

pengetahuan agama

dari ceramah Dr. Zakir

Naik yang tidak saya

ketahui sebelumnya

50 140 39 8 0 237 9

6 Dengan mendengar

ceramah Dr. Zakir

Naik, saya dapat

mengetahui mana

yang dilarang dan

mana yang tidak

30 152 42 8 0 232 11

Page 71: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

59

dilarang

7 Materi yang diberikan

mudah dipahami,

singkat, padat, dan

jelas

25 164 39 6 0 234 10

8 Penyampaian materi

bersifat interaktif dan

komunikatif

95 152 12 0 1 260 4

9 Penyampaian materi

ceramah dijelaskan

dengan rinci

80 132 39 0 0 251 8

10 Penyampaian materi

ceramah dengan gaya

berwibawa, tegas,

tenang, dan terstruktur

80 148 27 0 0 255 5

11 Materi yang

disampaikan

bersumber pada

alqur’an dan hadits

110 132 18 2 0 262 3

JUMLAH 2772

MEAN 252

Page 72: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

60

A. Pernyataan Tentang Respon Kognitif

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menempati rangking tertinggi

dalam respon mahasiswa KPI angkatan 2014 terhadap retorika dakwah Dr Zakir

Naik adalah pernyataan no 3, yang berbunyi Dr Zakir Naik terkenal dengan

hafalan yang sangat baik dengan skor 274, diikuti dengan pernyataan no 1 dengan

skor 264 yang berbunyi saya mengetahui Dr Zakir Naik sebagai da’i. Pada

rangking ketiga diduduki oleh pernyataan no 11 yang berbunyi materi yang

disampaikan bersumber pada alqur’an dan hadits. Sedangkan rangking terendah

terdapat pada pernyataan no 6 dengan skor 232 tentang isi materi yang dibawakan

oleh Dr Zakir Naik.

Dalam hal ini, respon kognitif mahasiswa terhadap retorika dakwah Dr Zakir

Naik adalah mahasiswa mendapat pengetahuan setelah menonton video ceramah

Dr zakir Naik dan mahaiswa setuju dengan kemampuan hafalan yang sangat baik

dari Dr zakir naik. Hal itu juga yang menjadi kekuatan Dr Zakir Naik dalam

menyampaikan dakwahnya dan menjadi daya tarik bagi mahasiswa.

Tabel 8 pernyataan aspek afektif

No Pernyataan SS S R TS STS SKOR RANGKING

12 Kesederhanaan dalam

berceraham Dr Zakir

Naik membuat saya

terinspirasi

30 140 45 12 0 227 7

13 Saya menyukai 45 112 60 10 0 227 8

Page 73: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

61

kepribadian Dr Zakir

Naik yang akrab

dengan siapa saja

14 Saya menyukai gaya

ceramah Dr Zakir Naik

yang mengedepankan

dakwah rasional

65 152 27 4 0 248 2

15 Saya merasakan

perubahan pada diri

saya setelah

menyaksikan ceramah

Dr Zakir Naik

5 80 90 20 1 196 12

16 Saya menyukai materi

yang diberikan dalam

ceramah Dr Zakir Naik

25 180 30 2 1 238 4

17 Saya menyukai cara

penyampaian materi

ceramah Dr Zakir Naik

40 176 24 2 1 243 3

18 Saya menyukai bahasa

yang digunakan Dr

Zakir Naik

15 156 48 8 0 227 9

19 Saya menyukai

intonasi Dr Zakir Naik

25 156 51 2 0 234 6

Page 74: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

62

saat berceramah

20 Saya menyukai

artikulasi Dr Zakir

Naik saat berceramah

15 148 57 6 0 226 10

21 Metode ceramah Dr

Zakir Naik menarik

saya fokus

95 160 9 0 0 264 1

22 Saya merasa antusias

melihat dang

mendengar ceramah Dr

Zakir Naik

45 140 45 6 0 236 5

23 Saya merasa

termotivasi untuk

memperbaiki diri

setelah mendengar

ceramah Dr Zakir Naik

25 124 72 4 0 225 11

JUMLAH 2791

MEAN 232,58

B. Pernyataan Tentang Respon Afektif

Dari tabel di atas dapat dilihat rangking tertinggi pada respon afektif

mahasiswa terhadap retorika dakwah Dr Zakir Naik adalah pada pernyataan no 21

Page 75: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

63

yang berbunyi metode ceramah Dr Zakir Naik menarik saya fokus dengan skor

264. Sedangkan rangking terendah terdapat pada pernyataan no 15 tentang rasa

perubahan diri jamaah setelah menonton ceramah Dr Zakir Naik dengan skor 196.

Pada pernyataan-pernyataan mengenai respon afektif di mana responden

merasakan adanya perubahan pada apa yang dirasakan, baik disukai atau tidak

disukai setelah menyaksikan ceramah Dr Zakir Naik. Peneliti menyimpulkan

bahwa responden menyukai retorika Dr Zakir Naik ketika berceramah. Cara

beliau menyampaikan materi dan pakaian yang digunakan mampu membuat

jamaah fokus dalam menyaksikan ceramah yang disampaikan.

Dalam hal ini, Dr Zakir Naik melaksanakan retorika dakwah yang mampu

membuat jamaah menerima isi pesan dakwahnya. Beliau mampu menghadapi

jamaah yang beraneka ragam tingkat pendidikan, strata sosial, latar belakang

budaya dan agama. Sehingga beliau mampu menguasai kondisi mad’unya dan

mampu menempatkan dirinya kapan beliau harus berbicara dan kapan harus diam,

dengan cara ini beliau mendapatkan kesuksesan dakwah islamiyahnya.

Tabel 9 pernyataan aspek konatif

No Pernyataan SS S R TS STS SKOR RANGKING

24 Saya mulai

membiasakan, selalu

berbicara dengan

rasional

40 144 45 4 1 234 4

25 Saya mulai melatih 75 152 24 0 1 252 3

Page 76: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

64

artikulasi saya ketika

berbicara

26 Saya mulai

menekankan intonasi

pada hal penting yang

ingin saya sampaikan

kepada lawan bicara

saya

70 164 18 0 1 253 2

27 Setelah menyaksikan

ceramah Dr Zakir

Naik, saya akan

membiasakan tutur

bahasa lebih sopan

dan lebih lembut

20 132 57 12 0 221 5

28 Mulai membiasakan

berbicara dengan

bahasa tubuh yang

baik

0 84 117 4 0 205 6

29 Mulai membiasakan

berbicara dengan

sistematis

5 68 105 18 0 296 1

JUMLAH 1361

MEAN 226,833

Page 77: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

65

C. Pernyataan tentang respon konatif

Rangking tertinggi dalam respon konatif terhadap retorika dakwah Dr Zakir

Naik terdapat pada pernyataan no 29 tentang mulai membiasakan berbicara

dengan sistematis dengan skor 296. Sedangkan rangking terendah terdapat pada

pernyataan no 28 yang berbunyi Mulai membiasakan berbicara dengan bahasa

tubuh yang baik dengan skor 205.

Respon konatif merupakan respon berupa tindakan, dalam hal ini setelah

responden menyaksikan ceramah Dr Zakir Naik, responden menyadari pentingnya

retorika dalam kehidupan sehari-hari dan akan mulai membiasakan berbicara

dengan dengan nilai-nilai retorika seperti rasional, berintonasi yang pas, artikulasi

jelas, lebih sopan dan lemibut, menggunakan bahasa tubuh yang baik dan

sistematis.

Pada pernyataan no 29 menandakan bahwa responden sangat menyukai apa

yang disampaikan oleh Dr Zakir Naik sehingga responden ingin mengikuti gaya

berbicara Dr Zakir Naik yang sistematis. Dengan demikian peneliti

menyimpulkan bahwa retorika dakwah Dr Zakir Naik berhasil memikat perhatian

mahasiswa KPI angkatan 2014.

Page 78: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

66

Bab VI

Penutup

A. Kesimpulan

Dari penelitian skripsi yang berjudul “Respon Mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam Angkatan 2014 terhadap Retorika Dakwah Dr Zakir Naik”,

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, didapati respon terhadap video dakwah Dr Zakir Naik

pada media sosial youtube. Jika dilihat pada tabel pernyataan Kognitif,

didapati data dari 11 pernyataan mendapat jumlah nilai 2772 dengan rata-

rata 252. Angka ini menunjukan bahwa mahasiswa KPI angkatan 2014,

dalam merespon video dakwah Dr Zakir Naik pada media sosial youtube,

pada aspek kognitif sudah sangat mengetahui retorika dakwah Dr Zakir

Naik pada media sosial youtube dengan persentase mencapai 83%. Maka

pada aspek kognitif didapati respon yang positif dari mahasiswa KPI

angkatan 2014.

2. Kemudian dari aspek afektif responden dalam merespon retorika dakwah

Dr Zakir Naik pada media sosial youtube, tabel pernyataan afektif

menunjukan bahwa dari 12 pernyataan mendapat jumlah nilai 2791

dengan rata-rata 233.angka ini menunjukan bahwa mahasiswa KPI

angkatan 2014 sudah mampu merasakan dan memberikan penilaian

Page 79: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

67

terhadap retorika dakwah Dr Zair Naik. Maka pada aspek ini didapati

respon yang positif dengan persentase mencapai 76%.

3. Dan dari aspek konatif, dengan 6 pernyataan didapati jumlah nilai 1361

dengan rata-rata 227. Hal ini menandakan bahwa responden pun

melakukan tindakan dan kegiatan komunikasi yang merujuk pada video

dakwah Dr. Zakir Naik, karena hal ini dianggap membawa dampak positif

dengan persentase mencapai 74%.

B. Saran

Dari proses dan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis menyarankan beberapa

hal yaitu:

1. Bagi mahasiswa KPI angkatan 2014, agar lebih selektif dalam memilih

tayangan terutama di media sosial youtube, saya berharap mahasiswa KPI

angkatan 2014 lebih memilih menonton tayangan yang bersifat edukatif

seperti video dakwah Dr Zakir Naik.

2. Saya berharap mahasiswa tidak hanya menonton video ceramah Dr Zakir

naik, tetapi juga mencontoh apa yang dilakukan beliau dalam berdakwah.

Page 80: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

68

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Utama Buku

A. Shomad, Idris, Diktat Ilmu dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2004

Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan Jakarata: Pedoman Ilmu

Jaya, 1993

Al-Qathani, Said, Menjadi Da‟i Sukses, Jakarta: Qisthi Press, 2005, cet-1

Arifin, H.M, Psikologi Dakwah, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, cet-4

Arifin, Jaenal, dan Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006

Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991

Arikunto, Suhasimi, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik, Jakarta: PT

Rieneka Cipta, 2006

Ar-Rafi’i, Mustthafa, Potret Juru Dakwah, Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar,

2002

Bachtiar, Wahdi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Ciputat: Logos, 1997

Badrutaman, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta:

Grafindo,2005

Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian, Bandung Refika Aditama,

1998

Hajar, Ibnu, Dasar-dasar penelitian kuantitatif dalam penelitian, Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada

Page 81: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

69

Illahi, Wahyu dan Munir, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, edisi ke-1,

Ismail, Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran

Dakwah Harakah, Jakarta: Penamadani, 2006, cet-1

Israr M H, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta :CV Firdaus,1993

Kustandi Suhandang, Retorika Strategi teknik dan Pidato, Bandung: Nuansa,

2009, cet ke-1

Martono, Nanang, metode Penelitian Kuantitatif, analisis isi dan analisis data

sekunder, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2011 edisi revisi, h.74

Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantutatif, analisis isi dan analisis data

sekunder, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011, edisi revisi

Mubarok, Ahmad, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999, cet-1

Nazir,Moh, Metode Penelitian, Jakarta:Gralia Indonesia, 2003

Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, Jakarta:UT, 1997

Rafi’uddin, dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah,

Bandung: Pustaka Setia, 2001

Rahmat, Jalaluddin, Retorika Modern Pendekaran Praktis, Bandung: Rosdakarya,

1998

Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1999

Raudhonah, ilmu komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta press,2007 cet-1

Page 82: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

70

Saputra, Munzier, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010,

Saputra, Wahidin, Retorika Dakwah Lisan, Buku Ajar Fakultas llmu Dakwah UIN

syarif Hidayatullah Jakarta: Dakwah Press,2006

Subandi, Ahmad, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, cet ke-2

Suhandang, Kustadi, Retorika Srategi teknik dan Pidato, Bandung: Nuansa, 2009

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama,

Walgito, Bimo, Psikologi Belajar Jakarta: Rineka Cipta, 1997,

Wuwur Hedrikus, P Rudi, Retorika, Jakarta: CV Firdaus, 1993

Wuwur, P Dori, Retorika: Terampil berpidato, Berdisbusi, Berargumentsi, dan

Bernegosiasi, Yogyakarta: Kanisius, 1991

Yahya Umar, Toha, Ilmu Dakwah Jakarta: Wijaya, 1998, Cet. Ke-3

Yani, Ahmad, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh, Jakarta: Al Qalam, 2008

Ya'qub, Hamzah, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung:

Diponegoro,1981

Zainal Abidin, Yusuf, Pengantar Rerorika, Bandung: cv Pustaka setia 2013, cet-1

Sumber Utama Internet

http://fidkom.uinjkt.ac.id/?page_id=12

https://www.islampos.com/siapa-dr-zakir-naik-sebenarnya-…/2/

Zakir Naik, https://id.m.wikipedia.org/wiki/zakir_naik, pada tanggal 10 maret

2017 pukul 20.00

Page 83: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

71

Zakir Naik, https://m.detik.com//, pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 16.00

Sumber Buku Tambahan

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu,Teori dan filsafat komunikasi, Bandung: Citra

Aditya bakti.

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2001

J. Kazmier,Leonard, Statistik Untuk Bisnis, Jakarta: Erlangga,2004

Nafsiah,Siti, Prof. Hembing Pemenang The Star of Asia Award Pertama di Asia

Ketiga di Dunia, Jakarta: Prestasi Insan Indonesia

Shadilly, Hasan dan Jhon M Echols, Kamus Besar bahasa Inggris Indonesia,

Jakarta: PT. Gramedia, 2003, cet ke-27

Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian

Dan Kebudayaan Nusantara, 1997

Taufiqqurahman, Muhammad, Ketika Wapres JK Bertemu dan Dengar „Curhat‟

Timothy, and Stephen, Perilaku Organisasi Edisi 12, Jakarta: Salemba Empat

Wibisono, Yusuf, Metode Statistic, Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

2005

Goys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,1991.

Cet ke-7

Page 84: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

72

LAMPIRAN

Foto Pengisian Kuesioner

Page 85: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

73

Page 86: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

74

Foto Responden Menonton Video Dr Zakir Naik

Page 87: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

75

Hasil Uji Reliabilitas

RELIABILITY

/VARIABLES=Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8

Item_9 Item_10 Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17

Item_18 Item_19 Item_20 Item_21 Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26

Item_27 Item_28 Item_29

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 19-SEP-2017 14:51:01

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 62

Matrix Input

Missing Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases

with valid data for all variables

in the procedure.

Page 88: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

76

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=Item_1 Item_2

Item_3 Item_4 Item_5 Item_6

Item_7 Item_8 Item_9 Item_10

Item_11 Item_12 Item_13

Item_14 Item_15 Item_16

Item_17 Item_18 Item_19

Item_20 Item_21 Item_22

Item_23 Item_24 Item_25

Item_26 Item_27 Item_28

Item_29

/SCALE('ALL VARIABLES')

ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.00

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0

Page 89: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

77

Excludeda 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 29

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 107.4194 120.969 .541 .921

Item_2 107.6129 120.700 .513 .922

Item_3 107.2581 121.604 .477 .922

Item_4 107.6290 118.795 .590 .921

Item_5 107.8548 117.700 .600 .920

Item_6 107.9355 120.520 .467 .922

Item_7 107.9032 119.466 .589 .921

Item_8 107.4839 120.483 .489 .922

Page 90: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

78

Item_9 107.6290 118.893 .606 .920

Item_10 107.5645 119.397 .629 .920

Item_11 107.4516 122.022 .392 .923

Item_12 108.0161 116.213 .684 .919

Item_13 108.0161 117.819 .553 .921

Item_14 107.6774 119.861 .527 .921

Item_15 108.5161 118.319 .568 .921

Item_16 107.8387 118.170 .689 .919

Item_17 107.7581 116.973 .743 .918

Item_18 108.0161 119.262 .591 .921

Item_19 107.9032 122.941 .379 .923

Item_20 108.0323 123.474 .312 .924

Item_21 107.4194 123.952 .349 .924

Item_22 107.8710 118.934 .553 .921

Item_23 108.0484 120.735 .483 .922

Item_24 107.9032 120.679 .420 .923

Item_25 107.6129 120.471 .471 .922

Item_26 107.5968 120.376 .506 .922

Item_27 108.1129 121.741 .366 .924

Item_28 108.3710 122.237 .506 .922

Item_29 108.5161 119.336 .580 .921

Page 91: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

79

Gambar Uji validitas kuesioner

Page 92: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

80

Transkip Isi Ceramah Dr Zakir Naik

Islam berasal dari kata arab “salam” yang berarti kedamaian, Ini juga berasal dari

kata arab “silm” yang berarti untuk tunduk kepada Allah swt. Secara singkat,

islam berarti kedamaian yang didapatkan dengan tunduk kepada tuhan, dan

seseorang yang mendapatkan kedamaian dengan tunduk kepada tuhan disebut

sebagai muslim. Hari ini, senjata paling penting di dunia adalah media, media

dapat mengubah hitam menjadi putih, siang menjadi malam, pahlawan menjadi

penjahat, dan kita lihat sekarang di media internasional, ada banyak propaganda

jahat untuk menyerang islam. Kita lihat di media internasional, surat kabar

internasional, majalah internasional, siaran radio, chanel tv, internet, media

memborbardir islam dengan tuduhan-tuduhan. Dan menurut artikel di News Week

Magazine pada 16 April 1979, dikatakan bahwa lebih dari 60.000 buku telah

ditulis untuk menyerang islam dalam jangka waktu 150 tahun. Jika kita hitung, ini

berarti ada lebih dari 1 buku tiap harinya. Dan setelah 9/11, ini telah mencapai

tingkat epidemik (sangat tinggi). Dan kita sering kali melihat di media, muslim di

cap sebagai fundamentalis, ekstrimis, dan teroris. Apakah arti dari kata

fundamentalis? Fundamentalis secara definisi berarti seseorang yang mengikuti

fundamental (prinsip-prinsip) dari subjek yang bersangkutan. Misalnya, jika

seseorang ingin menjadi matematikawan yang baik, dia harus mengetahui,

mengikuti, dan mempraktekan fundamental dari matematika. Apabila dia tidak

menjadi fundamentalis dalam matematika, dia tidak bisa menjadi matematikawan

yang baik. Apabila seseorang ingin menjadi ilmuwan yang baik, dia harus tahu,

mengikuti, dan menjalankan fundamental dari sains. Apabila dia tidak menjadi

fundamentalis dalam bidang sains, dia tidak bisa menjadi ilmuwan yang baik. Kita

tidak bisa mengecap semua fundamentalis dengan cap yang sama, yaitu semuanya

baik, atau semuanya buruk. Tergantung pada bidang manakah seseorang menjadi

fundamentalis, kita kita harus mengecap dia dengan adil. Misalnya, jika seseorang

adalah fundamentalis di bidang pencurian, di mana profesinya adalah merampok,

maka dia buruk bagi masyarakat. Dia bukan fundamentalis yang baik. Di sisi lain,

jika seseorang menjadi fundamentalis di bidang kedokteran, di mana profesiny

adalah menyelamatkan ribuan nyawa manusia, maka dia baik bagi masyarakat.

Kau tidak bisa mengecap semua fundamentalis dengan cap yang sama, pertama-

tama kau harus menganalisis di bidang manakah orang tersebut menjadi

fundamentalis. Berkenaan dengan diriku, aku adalah seorang muslim

fundamentalis dan aku bangga menjadi muslim fundamentalis. Karena aku tahu

bahwa aku mengikuti dan berusaha mempraktekan fundamental (prinsip-prinsip)

islam, dan aku tahu bahwa tidak ada satu pun fundamental dalam islam yang

bertentangan dengan pri kemanusiaan secara keseluruhan. Mungkin ada beberapa

ajaran islam tertentu yang latar belakangnya tidak diketahui sebagian orang. Tapi

Page 93: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

81

pada saat kau memberikan jawabannya dengan logika dan nalar, dan mengapa

ajaran ini seperti itu, tidak ada satu orang pun yang logis di dunia ini, yang dapat

menunjukan satu saja prinsip islam yang bertentangan dengan pri kemanusiaan

secara keseluruhan. Ketika kita membaca kamus Webster, kita menjadi tahu

bahwa fundamentalisme adalah kata yang pertama kali ditunjukan untuk

menjelaskan orang-orang Kristen amerika pada awal abad ke 20. Mereka disebut

sebagai Kristen protestan karena mereka memprotes gereja. Gereja percaya bahwa

pesan dari bibel berasal dari tuhan. para Kristen protestan ini memprotes dan

berkata “tidak hanya pesan bibel itu dari tuhan, setiap kata, setiap huruf dari bibel

berasal dari tuhan.” jika seseorang dapat membuktikan bahwa setiap kata dalam

bibel berasal dari tuhan, maka gerakan ini adalah gerakan yang baik. Tapi disisi

lain, jika seseorang dapat membuktikan bahwa tidak setiap kata dalam bibel

berasal dari tuhan, maka gerakan fundamentalis ini tidak baik. Menurut kamus

oxford, fundamentalis adalah seseorang yang dengan ketat mematuhi ajaran dan

kitab kuno dari agama manapun. Tapi ketika kita membaca edisi revisi dari kamus

oxford, ada sedikit perubahan. Edisi revisi dari kamus oxford mengatakan bahwa

“fundamentalis adalah orang yang dengan ketat mematuhi ajaran dan kitab kuno

dari agama manapun, terlebih lagi islam.” “Terlebih lagi islam” telah ditambahkan

dalam edisi revisi dan kamus oxford, sehingga ketika kau mendengar kata

“fundamentalis”, kau mulai memikirkan tentang muslim. “muslim adalah

fundamentalis”,”muslim adalah ekstrimis.” Dan seringkali, kita sebagai muslim

bersikap defensif. Seperti yang dikatakan Tun Dr. Mahathir Mohammad, “kenapa

kita harus menjadi defensif?” banyak muslim menjadi defensive “tidak,

tidak,tidak, aku bukan seorang fundamentalis, aku bukan ekstrimis.” Seharusnya,

katakan “aku memang seorang ekstrimis.” “aku ekstrim dalam berbuat kebaikan,

aku ekstrim dalam berkasih sayang, aku ekstrim dalam mencintai, aku ekstrim

dalam perkara keadilan, aku ekstrim dalam kejujuran. Apa salahnya ekstrim

dalam kebaikan, ekstrim dalam keadilan, ekstrim dalam kejujuran? Dapatkah

seseorang memberitahuku bahwa berbuat ekstrim dalam kebaikan itu salah?

Berbuat ekstrim dalam kejujuran itu salah? berbuat ekstrim dalam keadilan itu

salah? Jika ada hal menguntungkanmu, kau adil, tapi jika tidak

menguntungkanmu, kau tidak adil, itu bukanlah islam. Dan quran berfiraman

bahwa kau harus ekstrim dalam kebaikan, ekstrim dalam mencintai, ekstrim

dalam kasih saying, ekstrim dalam kejujuran. Jika kau adalah muslim yang taat,

kau harus menjadi ekstrim dalam kebaikan, ekstrim dalam kejujuran, ekstrim

dalam keadilan. Kau harus menjadi ekstrimis dalam arah yang benar.

Sekarang media mencap, media mengatakan bahwa muslim adalah teroris. Apa

arti dari kata teroris? Teroris secara definisi berarti “orang yang menyebabkan

terror.” Ketika seseorang perampok melihat seorang polisi, dia ketakutan. Jadi

bagi perampok, polisi adalah teroris. Dan seringkali kau melihat bahwa bagi orang

Page 94: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

82

yang sama, bagi aktivitas yang sama, dua cap yang berbeda diberikan. Dan contoh

terbaik adalah ketika india diperintah oleh pemerintah inggris, sekitar lebih dari

60 tahun yang lalu, ada banyak orang india yang berperang untuk kemerdekaan

negara mereka. Orang-orang ini di cap oleh teroris oleh negara inggris. Tapi kami

sebagai orang india, kami menyebut orang-orang ini sebagai pahlawan

kemerdekaan, pejuang kebebasan. Orang yang sama, aktivitas yang sama, tapi dua

cap yang berbeda. Jika kau setuju dengan pandangan pemerintah inggris, bahwa

mereka punya hak untuk memerintah india, maka kau harus menyebut mereka

yang melawan inggris adalah teroris. Tapi jika kau setuju pada pandangan

penduduk india, bahwa orang-orang inggris datang ke india untuk melakukan

bisnis, dan mereka tidak punya hak untuk memerintah kami, kau akan menyebut

mereka yang melawan inggris sebagai pahlawan kemerdekaan. Orang yang sama,

aktivitas yang sama, tapi dua cap yang berbeda. Dan seringkali, ketika aku

berbicara pada media india, dan mereka bertanya padaku “kenapa muslim adalah

teroris?” jadi aku bertanya pada mereka bahwa lebih dari 65 tahun yang lalu,

orang inggris menyebut Bhagat Singh (pejuang kemerdekaan india) sebagai

teroris. Apakah kau percaya itu? Dan media berkata “tidak.” Aku berkata

“kenapa?” “karena kita tahu bahwa Bhagat Singh bukanlah teroris, dia seorang

pahlawan kemerdekaan.” Aku katakan “aku juga tidak setuju bahwa Bhagat Singh

adalah teroris. Dia seorang pahlawan.” 60 tahun lalu ketika orang inggris mencap

Bhagat Singh sebagai teroris, kau tidak setuju dengan itu, tapi sekarang ketika

orang inggris melabeli muslim sebagai teroris, kenapa kau setuju dengan mereka?

Kenapa ada standar ganda disini? Dan ada banyak contoh tentang ini dalam

sejarah di berbagai belahan dunia. Kita tahu bahwa beberapa abad yang lalu,

orang inggris memerintah di amerika. Pada 1776, terjadi revolusi amerika. Pada

waktu itu ada banyak orang amerika yang berperang untuk kemerdekaan negara

mereka. Dan pada waktu itu, pemerintah inggris menjuluki George Washington

sebagai “teroris nomor 1.” “Teroris nomor 1” adalah julukan yang diberikan

pemerintah Inggris pada 1776 pada George Washington. Ketika AS mendapatkan

kemerdekaanya, “teroris nomor 1” menjadi presiden dari Amerika Serikat.

Kita juga bisa melihat dari afrika selatan. Sebelumnya, ketika pemerintah

apartheid kulit putih memerintah afrika selatan, mereka menangkap nelson

mandela dan memenjarakannya di pulau Robben selama lebih dari 25 tahun. Dan

mereka menyebutnya sebgaai “teroris no 1.” Ketika afrika selatan mendapatkan

kemerdekaannya, “teroris nomor 1” yang sama menjadi presiden dari afrika

selatan yang baru merdeka. Dan selanjutnya, dia mendapatkan hadiah nobel untuk

kedamaian. Ini bukan karena dia tadinya buruk dan menjadi baik. Karena aktivitas

yang sama yang membuatnya dijuluki sebagai “teroris nomor 1”, di kemudian

waktu , dia mendapat hadiah nobel untuk kedamaian. Dapatkah kita

membayangkan teroris nomor 1 di dunia mendapat hadiah nobel untuk

Page 95: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

83

kedamaian? Jadi apa yang kita sadari bahwa siapapun yang berkuasa, apapun cap

yang diberikan, ini akan melekat, terlepas dari cap itu benar atau salah. Jadi media

itu sangat kuat. Apapun cap yang diberikan media, sayangnya ia akan melekat,

terlepas dari apakah itu benar atau salah. Itulah mengapa aku berkata: sekarang,

media adalah senjata paling kuat di dunia. Ia dapat mengubah hitam menjadi

putih, siang menjadi malam, pahlawan menjadi penjahat, penjahat menjadi

pahlawan. Dan sayangnya kita sebagai muslim, kita sangat terbelakang berkenaan

dengan media. Zaman sekarang, kata yang paling salah dipahami dalam islam

adalah jihad. Ini bukan hanya disalahpahami oleh non-muslim, bahkan umat

muslim sendiri salah paham akannya. Sebagian besar non-muslim, begitu juga

muslim berpikir bahwa perang apapun, yang dilakukan oleh muslim manapun,

untuk alasan apapun, entah itu untuk keuntungan pribadi, entah itu untuk

ketenaran, entah itu untuk nama, entah itu untuk daerah kekuasaan, entah itu

untuk kekayaan, entah itu untuk kekuatan, disebut sebagai jihad. Jihad bukan

berarti perang manapun yang dilakukan oleh muslim manapun, entah itu untuk

nama, untuk ketenaran, untuk kekayaan, untuk kekuasaan, untuk daerah. Jihad

adalah kata arab yang berasal dari kata arab “jahada” yang berarti “berjuang atau

berusaha.” Dalam kontek islam, jihad berarti “berjuang dan berusaha melawan

kecenderungan jahat dari diri sendiri.” Jihad artinya untuk berjuang dan berusaha

untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik. Jihad artinya untuk berjuang dan

berusaha melawan penindasan. Jihad juga berarti untuk berjuang dan berusaha di

medan perang untuk melindungi diri. Jihad pada dasrnya bearti “untuk berjuang

dan berusaha.” Jika seorang murid berusaha dan berjuang untuk melewati sebuah

ujian, dalam bahasa arab, kita mengatakan bahwa dia sedang berjihad. Dan

banyak yang berpikir bahwa jihad hanya bisa dilakukan oleh muslim. Ada ayat-

ayat di dalam al quran yang berkata bahwa bahkan non-muslim pun berjihad.

Allah berfirman dalam quran di surat luqman [31]: 14, “Dan kami perinrtahkan

kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapanya, ibunya telah

mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya

dalam dua tahun.”

Lalu di ayat berikutnya, surat luqman [31]: 15 berbunyi: “Dan jika keduanya

memaksamu (berjihad) untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak

ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan

pergaulilah di dunia keduanya dengan baik.”

Disini quran mengatakan bahwa orang tua non muslim yang berjuang dan

berusaha untuk membuat anak-anak mereka menyembah yang lain selain tuhan

(syirik), “maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya

dengan baik.” Kalimat yang sama diulang lagi di surat ankabut[29]:8 “dan kami

wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya. Dan jika

Page 96: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

84

keduanya memaksamu (berjihad) untuk mempersekutukan aku (allah), maka

janganlah kamu mengikuti keduanya.” Meski begitu, kita tetap harus berbuat baik

kepada keduanya. Disini quran mengatakan bahwa orangtua non-muslim berjihad,

mereka berjuang dan berusaha untuk membuat anak-anak mereka berbuat

kesyirikan, atau menyekutukan tuhan. jihad ini disebut jihad fi sabili syaitan

(jihad di jalan setan). Apa yang harus muslim lakukan adalah jjihad di sabilillah

(jihad di jalan allah), kecuali ada hal tertentu. Hampir semua orientalis

menerjemahkan kata “jihad” menjadi “perang suci (perang atas agama).” Dan

sayangnya, banyak orang yang mengaku sebagai “ulama muslim”, bahkan mereka

menerjemahkan jihad sebagai “perang suci(perang untuk agama).” Perang suci

jika diterjemahkan dalam bahasa arab adalah “harbun muqaddasah.” Jika kau

membaca quran, kata harbun muqaddasah tidak ada sama sekali dalam quran. Dan

tidak ada hadits dari Muhammad s.a.w dimana kata “harbun muqaddasah”

disebutkan. Kata “perang suci” ini pertama kali ditujukan untuk mendefinisikan

perang salib yang dilakukan umat Kristen. Jika kau membaca sejarah beberapa

abad yang lalu, tentara Kristen melakukan pemaksaan dan pembunuhan puluhan

ribu umat manusia dalam nama kekristenan. Jika kau membaca sejarah, jumlah

manusia yang terbunuh atas nama agama, adalah atas nama kekristenan. Dan

mereka menyebut ini sebagai “perang suci (perang untuk agama).” Dan sekarang,

mereka menggunakannya untuk kata arab “jihad.”

Fundamentalis pertama kali ditujukan untuk menggambarkan tentara Kristen, tapi

sekarang malah digunakan untuk muslim. Jadi jihad bukan berarti “perang suci”,

jihad artinya “berjuang dan berusaha.” Cara terbaik untuk memahami arti kata

“jihad” adalah dengan memahami apa yang dikatakan kitab suci umat islam

tentang jihad, apa yang disebutkan dalam quran dan hadits sahih Rasulullah s.a.w.

ketika kita membaca quran, kita menjadi tahu. Disebutkan dalam quran surat al-

hajj[22]:78 “dan berjuanglah (berjihadlah) kamu pada jalan allah dengan

perjuangan (jihad) yang sebenar-benarnya. Dia(Allah) te;;ah meminta kamu dan

dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.”

Allah berfirman dalam quran di surat at-taubah[9]: 20 “orang-orang yang beriman

dan berhijrah serta berjuang (berjihad) di jalan allah dengan harta, benda, dan diri

mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi allah, dan itulah orang-orang yang

mendapat kemenangan.” Artinya mereka akan masuk surga, mereka akan

dimasukan ke dalam jannah, mereka akan mendapatkan keselamatan. Rasulullah

saw tercinta bersabda dalam hadits sahih bukhari vol 4 kitab jihad hadits no 46,

abu hurairah r.a berkata bahwa rasulullah saw bersabda “orang yang berjihad di

jalan allah, dan allah maha mengetahui siapa yang berjihad (berjuang dan

berusaha di jalan allah)” “orang yang berusaha dan berjuang di jalan allah, dan

allah maha mengetahui siapa yang berjuang dan berusaha di jalan allah, bagaikan

orang yang terus menerus berpuasa dan melaksanakan shalat. Dan allah telah

Page 97: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

85

menjanjikan surge baginya jika dia terbunuh di medan perang atau allah

mengembalikannya dengan selamat dengan pahala dan harta rampasan perang.”

Disebutkan dalam surat al-ankabut[29]: 6 dan barang siapa yang berjihad

(berusaha dan berjuang di jalan allah), sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk

dirinya sendiri. Sesungguhnya allah benar-benar mahakaya (tidak memerlukan

sesuatu) dari semesta alam.” Jadi jika kau berjuang di jalan allah (berjihad), maka

manfaatnya untuj dirimu sendiri, ini bukan untuk Allah, karena Allah tidak butuh

bantuan apapun dari mahluk-Nya. Dia terbebas dari segala kebutuhan, patut atas

segala pujian. Disebutkan dalah Sahih bukharivol 4, hadits nomor 2784, Hazrat

Aisyah r.a (istri Rasulullah s.a.w) bertanya kepada rasulullah “Dapatkah aku

bergabung dalam jihad?” dan Rasulullah menjawab “Haji yang sempurna adalah

jihad terbaik untukmu.” Disebutkan dalam Sahih Bukhari hadits nomor 5972,

seseorang bertanya pada rasulullah “dapatkah aku pergi berjihad?” Rasulullah

bertanya padanya “apakah kau punya orang tua?” dia berkata “ya. Bagimu

melayani orang tuamu adalah jihad” disebutkan dalam sunan nasa’I hadits nomor

4209, seseorang bertanya pada rasulullah “jihad manakah yang terbaik?” dan

rasulullah menjawab “Jihad yang terbaik adalah seseorang yang berbicara

kebenaran melawan penguasa yang dzalim.” Disebutkan dalam sahih ibn hibban

hadits no 4682, bahwa rasulullah bersabda “seorang mujahid adalah orang yang

berjuang dan berusaha melawan nafsunya sendiri untuk allah. Dan muhajir adalah

orang yang berpindah dari kebathilan kepada kebenaran.” Dari semua hadits ini

kita mengetahui bahwa jihad terbaik terus-menerus berubah, tergantung pada

situasinya. Ketika rasulullah memberitahu seseorang “apakah kamu punya orang

tua? Jihad terbaik adalah melayani orang tua”, rasulullah mengetahui bahwa orang

tuanya membutuhkannya, tidak selalu berarti bahwa melayani orang tua adalah

jihad terbaik. Untuk orang tersebut karena orang tuanya membutuhkannya, maka

baginya, jihad terbaik adalah melayani orang tuanya. Jadi tergantung pada

situasinya, jihad terbaik berubah-ubah. Allah berfirman dalam quran di surat

furqaan[25]: 51, “dan andaikata kami menghendaki benar-benarlah kami utus

pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).” Ayat selanjutnya,

surat furqaan[25]: 52 berbunyi, “maka janganlah kamu mengikuti orang-orang

kafir (non-muslim) dan jihadlah terhadap mereka dengan al-quran dengan juhad

yang besar.” Disini quran membicarakan tentang jihad dengan quran, berjuang

dan berusaha terhadap orang-orang kafir (non-muslim) dengan quran. Quran

membicarakan tentang berjihad dengan quran, ini artinya kau harus

menyampaikan pesan allah s.w.t kepada non-muslim. Dan sekarang aku pikir,

menurutku jihad terbaik di zaman sekarang adalah jihad bil quran (jihad dengan

quran atau berdakwah). Berusaha dan berjuang terhadap orang-orang kafir (non-

muslim) dengan menyebarkan pesan quran. Allah berffirman dalam quran di surat

ali Imran[3]: 110, “kamu (muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

Page 98: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

86

untuk manusia…” Allah telag memberikan kita kehormatan. Allah telah menyebut

kita muslim sebagai khayra ummah (umat terbaik). Kapanpun ada kehormatan,

selalu ada tangguing jawab. Tidak ada kehormatan tanpa tanggung jawab.

Misalnya di sekolah, kepala sekolah punya kehormatan lebih besar daripada guru.

Seorang guru punya kehormatan lebih besar daripada karyawan tata usaha. Begitu

juga, kepala sekolah punya tanggung jawab lebih besar daripada guru. Guru

punya tanggung jawab lebih besar daripada karyawab tata usaha. Tidak ada

kehormatan tanpa tanggung jawab. Allah s.w.t dalam quran memberikan

kehormatan kepada umat muslim dengan berfirman: “kamu musli, adalah umat

yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia..” bukankah kau berpikir bahwa kau

punya tanggung jawab? Jawabannya diberikan di ayat yang sama, ini karena kita

“menyuruh kepadayang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman

kepada allah.” Allah menyebut kita sebagai khayra ummah (umat terbaik) karena

kita mengajak pada kebaikan (ma’ruf) mencegah yang buruk (munkar), dan kita

beriman pada allah. Jika kita tidak mengajak pada kebaikan, dan tidak mencegah

yang buruk, maka kita tidak pantas untuk disebut sebagai khayra ummah, kita

todak pantas disebut sebagai muslim. Merupakan fardu ain (kewajiban) bagi

setiap muslim untuk menyampaikan pesan islam kepada mereka yang tidak

paham. Allah berfirman dala quran di surat at-taubah[9]: 24 “katakanlah: jika

bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri atau suami-suami, kaum

keluargamu…” allah berfirman dalam surat at-taubah[9]: 24 tentang apakah yang

kau khawatirkan, apakah “bapakmu, putra-putramu, saudara-saudaramu,

pasanganmu (istri atau suami), kerabatmu…” dan allah melanjutkan “harta

kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,

dan tempat tinggal yang kamu sukai…” allah menanyakanmu, “apa yang kau

khawatirkan? Apakah bapakmu, apakah putra-putramu, apakah saudara-

saudaramu, apakah pasanganmu (istri atau suami), apakah kerabatmu, apakah

kekayaan yang kau usahakan, perniagaan yang kau lakukan, rumah yang kau

tinggali…” dan allah melanjutkan dan jika kau lebih mencintai hal-hal ini

melebihi allah dan rasul Nya, dan melebihi berjihad (berjuang dan berusaha di

jalan-Nya)…” allah berfirman “ maka tunggulah sampai Allah mendatangkan

keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang

fasik.” Allah berfirman dalam Quran bahwa jika kau lebih mencintai hal-hal ini,

yaitu bapakmu, putra-putramu, saudara-saudaramu, istri atau suamimu,

kerabatmu, kekayaan yang kau usahakan, perdagangan yang kau lakukan, rumah

yang kau tinggali, jika kau lebih mencintai hal-hal ini daripada Allah, rasul-Nya,

dan berusaha dan berjuang (berjihad) di jalan Allah, Allah berfirman “tunggulah

sampai Allah membawakan kehancuran padamu. Dan Allah tidak memberi

petunjuk pada orang-orang yang fasik.” Di zaman sekarang merupakan kewajiban

setiap muslim untuk menyampaikan pesan islam kepada non muslim yang tidak

Page 99: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

87

sadar akan islam. Allah berfirman dalam surat Muhammad[47]: 38 Allah

berfirmna apabila kau tidak melakukan tugasmu, maka Allah akan

menggantikanmu dengan orang lain dan mereka tidak akan sepertimu. Jika kau

tidak melakukan tugasmu, jika kau berpaling dari jalurmu, Allah akan

menggantikanmu dengan orang lain dan mereka tidak akan sama sepertimu.

Merupakan kewajiban setiap muslim untuk menyampaikan pesan islam kepada

orang-orang yang tidak sadar akannya. Allah s.w.t berfirman dalam quran di surat

Al-Baqarah[2]: 208, “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

islam keseluruhan, dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah syaitan.” Allah

berfirman “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam islam

keseluruhan (bukan setengah-setengah), dan janganlah kamu menuruti langkah-

langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Dan ketika kita membaca quran, kita jadi tahu bahwa sebagian besar Allah

berfirman “Jangankah mengikuti langkah-langkah syaitan.” Allah tidak berfirman

“jangan mengikuti syaitan.” Kau tahu kenapa? Aku ingin memberikan sebuah

contoh. Misalnya ada muslim yang baik. Seorang muslim baik seperti pada

umumnya. Dan jika seorang gadis datang dan berkata pada muslim tersebut “mari

kita bermalam bersama.” Dia akan berkata “berzina (hubungan seks pranikah)?

Bermalam bersama itu haram!” dia tidak akan setuju. Disini setan menghampiri

secara langsung. Tapi muslim yang sama, jika seorang gadis menelponnya, dia

akan berkata “berbicara dengan gadis non-mahram di telpon? Tidak apa-apalah!

Tidak apa-apa berbicara dengan gadis di telpon.” Maka setelah beberapa kali

mereka berbicara di telpon, ketika gadis tersebut berkata “mari kita minum kopi di

starbucks.” “aku minum kopi bersama di starbucks dengan seorang gadis, tidak

masalah!” jadi dia pergi minum kopi dengan gadis tersebut di starbucks.

Kemudian gadis itu berkata “mari makan malam bersama.” “aku pergi makan

malam dengan seorang gadis non-mahram? Tidak apa-apa.” Kemudian gadis itu

berkata “mari kita bermalam bersama”, maka muslim itu berkata “tidak masalah.”

Inilah langkah-langkah setan (trik-trik setan). Ini contohku sendiri tidak ada di

quran. Quran hanya menyebutkan langkah-langkah setan, aku memberikanmu

contoh apa itu langkah-langkah setan. Beginilah jebakan agar dirimu terus-

menerus melanggar aturan hijab dan perlahan-lahan setan akan menguasaimu.

Jadi Allah berfirman dalam quran “hai orang-orang yang beriman, masuklah

kamu ke dalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah

syaitan.” Rasululah s.a.w tercinta bersabda. Ini disebutkan dalam sahih muslim vo

1 kitab iman hadist nomor 79, bahwa rasulullah bersabda “kapanpun kau melihat

sesuatu yang salah, yang terbaik adalah, jika kau bisa menghentikannya dengan

tanganmu, maka hentikanlah dengan tanganmu. Jika kau tidak bisa

menghentikannya dengan tanganmu, maka hentikanlah dengan lidahmu. Jika kua

tidak bisa menghentikannya dengan lidahmu, hal paling minimal yang dapat kau

Page 100: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

88

lakukan adalah mengutuknya dengan hatimu, dan itulah serendah-rendahnya

keimanan.” Ketika kau melihat sesuatu yang salah, merupakan kewajiban seorang

muslim, jika dia bisa, dia hentikan dengan tanganya. Itu yang nomor 1. Jika dia

tidak bisa hentikan dengan lidah, minta orang itu untuk menghentukan

perbuatannya. Jika tidak bisa, hal minimal yang dapat dia lakukan adalah dengan

mengutuk dalam hatinya, maka dia adalah orang beriman dengan tingkat paling

rendah, mukmin dengan derajat paling rendah. Menurut quran, dakwah

(menyampaikan pesan islam kepada non-muslim adalah fardhu (wajib) dilakukan

setiap muslim. Allah berfirman dalam surat Al-asr[103] ayat 1-3 “demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang

beriman dan mengerjakan amal saleh dan menasihati supaya mentaati kebenaran

dan menasihati supaya menetapi kesabaran.” Bagi manusia manapun untuk masuk

jannah (surga), minimal dibutuhkan 4 hal menurut surat al-ashr: Iman, amal

shalih, menasihati orang ke dalam kebenaran, dan menasihati orang agar bersabar.

Dan imam syafii r.h berkata “jika hanya surat Ashr ini yang diwahyukan, maka ini

akan mencukupi sebagau petunjuk umat manusia.” Imam syafii berkata andaikan

jika hanya surat ini saja yang diwahyukan, hanya satu surat yang terdiri dari 3

ayat akan mencukupi sebagai petunjuk bagi umat manusia. Surat ini sangat

powerful (punya kekuatan)! Jadi jika kau ingin masuk surge, merupakan

kewajiban bagimu untuk melakukan 4 hal: kau mungkin seorang muslim yang

sangat baik, kau mungkin shalat 5 waktu dalam sehari, kau mungkin telah berhaji,

kau mungkin berpuasa di bulan ramadhan, kau mungkin berzakat, tapi jika kau

tidak berdakwah, jika kau tidak menyampaikan pesan islam ke non-muslim,

menurut surat Al-ashr kau tidak akan masuk surga. Meski begitu, hanya

berdakwah saja tidak cukup, keempat-empatnya itu sangat penting: iman, amal

salih, dakwah dalam kebenaran (mengajak orang dalam kebenaran), dan mengajak

orang agar bersabar. Jika kau tidak berdakwah, menurut surat A;-ashr, kau tidak

akan masuk jannah (surga). Jika Allah ingin mengampunimu, kemudian

memasukannmu ke dalam jannah (surga), meskipun kau tidak berdakwah, maka

itu hak priogratif allah. Karena allah berfirman dalam surat an-nisa[4]: 48 dan

surat An-nisa[4]: 116 “jika Allah menghendaki, dia akan mengampuni semua

dosa, tapi dosa syirik tidak akan diampuni-Nya.” Dosa tersebar dalam islam bagi

manusia manapun adalah dosa syirik (menyekutukan Allah). Merupakan

kewajiban kita untuk memberitahu saudara/saudari non-muslim kita agar mereka

menyembah hanya satu tuhan yang sejati. Dan Allah menunjukanmu caranya

dalam quran di surat Ali Imran[3]: 64 tentang cara berdakwah, bagaimana cara

menyampaikan pesan islam, bagaimana cara berjihad (berjuang dan berusaha)

terhadap non-muslim dengan quran. Allah berfirman dalam surat ali Imran[3]: 64,

“katakanlah: hai ahli kitab, berpeganglah kepada sesuatu ketetapan yang tidak ada

perselisihan antara kami dan kamu…” apakah ketetapan yang pertama? “bahwa

Page 101: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

89

tidak kita sembah kecuali Allah…” dan tidak kita persekutukan dia dengan

sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai

tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:

“saksikanlah, bahwa kami adalah muslim (orang-orang yang berserah diri pada

Allah).” Ayat quran ini menunjukan padamu caranya berdakwah. “marilah

(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara

kami dan kamu…” berpeganglah pada suatu kesamaan. Dan kau dapat

menggunakan strategi ini untuk menjawab tuduhan media ketika mereka berkata

“muslim adalah teroris”, “islam adalah agama teroris” aku akan memberikanmu

contohnya. Setelah 9/11, pada tahun 2003, ketika aku ke AS, aku mendarat di Los

Angeles. Dan sebagai dai, aku telah bersiap bahwa mereka pasti akan

menanyakanku. Ketika aku mendarat di bandara Los Angeles pada 2003, aku tahu

bahwa aku adalah target yang mudah, dengan peci, jenggot, jas, dasi, terlihat

seperti joker. Aku adalah target yang mudah, aku tahu itu. Ini membantuku

melakukan dakwah. Ketika mereka melihatku, “ok, kau harus diinterogasi dulu.”

Jadi kantor imigrasi bertanya kepadaku “kenapa kau datang kesini?” aku berkata

“untuk menerima award.” Mereka bertanya “penghargaan apa? Apa yang kau

lakukan?” aku berkata aku menyebarkan kebenaran karena Yesus Kristus berkata

“carilah kebenaran maka kebenaran akan membebaskanmu.” Jadi tugasku adalah

berbicara tentang kebenaran dan menyebarkan kebenaran. Aku seorang dai. Jadi

mereka bertanya kepadaku “apakah kau wahabi?” jadi aku bertanya pada mereka

“kau tahu, wahab adalah salah satu sifat Allah s.w.t dalam quran. Aku adalah

abdul wahab (hamba dari wahab), aku adalah hamba dari Allah.” “tidak, tidak,

apakah kamu? Apakah syiah atau sunni?” aku berkata pada mereka “tidak ada

syiah atau sunni dalam quran. Aku seorang muslim.” Aku berkata pada mereka

“Allah berfirman dalam quran du surat Al-an’aam[6]: ayat 159, “orang-orang

yang menjadi bergolongan dalam islam, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu

wahai Rasulullah kepada mereka.” Islam melarang kita bergolongan. Semua

imam besar, seperti imam abu Hanifah, imam ahmad bin hanbal, imam malik,

imam syafi’I, mereka adalah ulama-ulama besar. Mereka datang untuk memberi

petunjuk pada kita, bukan untuk memecah belah muslim, melainkan untuk

membuat kita semua bersatu. Kemudian aku dikirim ke bagian pemeriksaan, dan

aku telah siap. Ketika mereka membuka tasku, mereka menemukan dvdku

“Terorosme dan jihad.” Kau tahu, di cover dvd-nya ada foto senjata. Jadi kantor

pemeriksaan bertanya padaku “apakah kau percaya pada jihad?” aku berkata “ya.

Yesus kristus a.s juga berjihad. Dia berkata agar kau berjuang dan berusaha,

bahkan aku percata pada jihad, aku berjuang dan berusaha.” Mereka berkata

“tidak, tidak, maksudku, apakah kau percaya pada membunuh?” aku berkata

“yesus kristus berkata: ambilah pedangmu dan berperanglah di gospel lukas.”

Bibel membicarakan tentang membunuh di kitab Eksodus 22: 18-20 bahwa kau

Page 102: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

90

harus membunuh. Perang dan membunuh juga ada dalam Bibel dalam kitab

Eksodus 32: 27-28, juga disebutkan dalam kitab bilangan 31: 1-18, dalam Gospel

Lukas 19: 27, dalam Gospel Lukas 22: 36, Yesus Kristus a.s berkata “ambilah

pedang dan berperanglah.” Kantor pemeriksaan berkata” pak, pak, dapatkah kami

bertanya padamu satu lagi saja?” jadi aku menelpon host-ku yang menunggu

diluar “jangan khawatir, aku sedang berdakwah di sini.” Aku mengutip ayat-ayat

dari kitab mereka untuk membuat mereka memahami islam. Aku telah melakukan

ini di banyak waktu, tapi sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, karena

popularitasku, sekarang pada saat aku masuk bandara, mereka tahu namaku “zakir

naik- dai” namaku sudah tercantum di computer mereka, langsung saja. Jadi

sekarang aku tidak punya kesempatan untuk berdakwah, kau tahu peace tv, dank

au tahu itu, dunia barat tidak menyukaiku karena aku menjelaskan islam dengan

sangat baik. Jika hal ini terus berlanjut, maka akan semakin banyak orang yang

menyukai islam, dan itulah alasan mereka berusaha sekeras mungkin untuk

mencegahku agar aku tidak berdakwah. Dan sangat mudah untuk berdakwah,

sangat mudah. Di india, aku aku tidak punya masalah dengan umat hindu. Aku

katakana pada mereka, “jika kau membaca mahabaratha (salah satu kitab suci

umat hindu), jika kua membaca mahabaratha, ada lebih banyak ayat-ayat tentang

peperangan di mahabaratha daripada dalam quran.” Berkali-kali lipat lebih banyak

ayat-ayat tentang perang dalam Mahabaratha daripada dalam quran. Tapi umat

hindu berklata padaku “tidak, tidak, tapi perang itu adalah perang kebenaran

melawan kejahatan.” Jadi aku berkata “quran juga begitu, kebenaran melawan

kejahatan.” “oh, kalau begitu kami tidak ada masalah dengan quran.” Sangat

mudah! Jika kau membaca Bhagavad Gita, ini adalah kitab yang paling banyak

dibaca diantara semua kitab hindu. Ini adalah petunjuk yang diberikan oleh Sri

Krishna yang dianggap sebagai tuhan oleh umat hindu kepada arjuna di medan

perang. Jika kau membaca Bhagavad Gita 1: 45, 46, 47, Bhagavad Gita 1:45

berbunyi “Arjuna menaruh semua persenjataannya di tanah di medan perang.” Di

medan perang, dia menaruh semua senjatanya di tanah dan dia berkata “aku lebih

baik mati tanpa senjata daripada berperang dengan sepupuku.” Jika kau tahu

Mahabaratha, ini adalah kisah tentang perang saudara, antara Pandavas melawan

Kauravas. Mereka saling berperang. Jadi arjuna berkata “aku lebih baik mati tanpa

senjata di medan perang daripada memerangi sepupuku.” Beberapa ayat

kemudian, Bhagavad Gita 2:2-3, Sri Krisna (tuhan umat hindu) memberikan

nasihat “wahai Arjuna, bagaimana mungkin kau begitu tak berdaya” kenapa kau

sangat takut? Merupakan kewajiban seorang ksatria untuk berperang.” Siapa yang

berkata begitu? Sri Khrisna berkata kepada Arjuna bahwa merupakan kewajiban

ksatria untuk berperang. Jika aku berkata bahwa Sri Khrisna memberitahu Arjuna

untuk membunuh sepupunya, ini jahat, ini mengutip keluar dari konteksnya. Apa

yang Sri Khrisna katakana adalah bahwa untuk kebenaran, bahkan jika kau harus

Page 103: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

91

memerangi sepupumu, maka tidak masalah. Dekatilah kebenaran! Seperti yang

quran firmankan dalam surat An-Nisa[4]: 135, “wahai orang-orang yang beriman,

jadilah kamu orang yang menegakan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun

terhadap dirimu sendiri atau ibu bapakmu dan kaum kerabatmu, meskipun jika dia

kaya atau miskin.” Tapi jika aku mengutip keluar dari konteksnya, ini akan

terdengar jahat. Dan banyak kritik terhadap islam, mereka mengutip hadist

terkenal dari Rasulullah s.a.w yang telah ku kutip sebelumnya, bahwa Rasulullah

s.a.w tercinta bersabda dalam Sahih Bukhari vol.4 kitab jihad hadist no 46, “jika

seorang mujahid terbunuh di medan perang, dia akan masuk surge atau Allah akan

membawanya pulang dengan aman bersama pahala dan harta rampasan perang,”

jika kau membaca Bhagavad Gita 2: 37, Sri Khrisna berkata pada Arjuna, “Wahai

Arjuna, terberkatilah orang-orang yang mendapat kesempatan untuk bererang.

Dan jika kau mati di medan perang, kau akan pergi ke svarga (surga).” “…atau

jika kau kembali dengan aman, maka Allah akan memberimu harta rampasan

perang.” Benar-benar sama apa yang disebutkan dalam Sahih Bukhari vol.4 kitab

jihad hadist no 46, ini juga disebutkan dalam Baghavad Gita bab2 ayat 37. Ketika

kritik seperti Arun Shourie menuduh tentang kesalahan Quran, mereka belum

membaca kitab Hindu mereka sendiri. Sangat mudah! Aku tidak punya masalah

ketika berdakwah kepada Hindu. Mayoritas umat Hindu, ketika mereka

mendengar ceramahku, mereka langsung… mungkin ada sebagian politisi, politisi

suka menciptakan fitnah dan isu miring. Jadi politisi kemungkinan tidak

menyukai ceramahku karena “Zakir membuat Hindu dan Muslim menjadi

bersatu.” Jadi mereka menciptakan fitnah. Selain itu, dengan umat hindu pada

umumnya, aku tidak mendapat masalah. Aku mengutip kitab mereka agar mereka

lebih memahamI islam. Dan banyak kritik terhadap islam, mereka mengutip ayat

terkenal dari surat At-Taubah[9]: 5 yang berbunyi “dimana saja kau menemui

orang-orang kafir, bunuhlah mereka.” Dan Arun Shourie dalam bukunya The

World of Fatwas, mengutip ayat yang sama dan dia memberikan referensinya,

“Quran berkata dalam surat At-Taubah[9]:5, kapanpun kau menemui orang

kafir…” kemudian dalam kurung dia menambahkan kata “hindu”, “…Kau bunuh

mereka.” Dan ketika kau membuka quran, surat At-Taubah[9]: 5 dan kau

membaca terjemahannya, quran memang mengatakan “kapanpun kau menemui

orang-orang kafir, bunuhlah mereka.” Tapi ini dikutip jauh dari konteksnya.

Untuk memahami konteksnya, kau harus mulai dari ayat nomor 1, yaitu surat At-

Taubah[9]:1, bahwa ada perjanjian damai antara muslim dan kaum musyrik

Mekah. Perjanjian damai ini seraca sepihak dilanggar oleh kaum musyrik

Mekkah. Ketika Allah s.w.t sampai pada ayat ke-5, Dia memberikan perungatan

kepada Musyrik Mekkah “Buatlah segalanya menjadi seperti semula dalam waktu

4 bulan, kalau tidak maka aka nada perang.” Dan di medan perang, ketika mereka

datang untuk membunuhmu, ketika mereka datang untuk menyerangmu di medan

Page 104: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

92

perang, ketika orang-orang kafir datang, maka bunuhlah mereka, jangan takut,

bunuh mereka! “kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.” Ini adalah

ayat Quran yang membicarakan tentang medan perang, ketika musush melanggar

perjanjiannya, dan ketika mereka datang di medan perang untuk memerangimu,

jangan takut, perangilah mereka balik. Dan ini normal. Jendral dari tentara

manapun, untuk meningkatkan semangat dari tentaranya, dia tidak akan berkata

“larilah!” dia akan berkata “ketika musuh datang, kau perangi mereka!” itulah

yang dikatakan Quran. Ini adalah ayat untuk di medan perang, tapi dikutip keluar

dari konteksnya. Dan Arun Shourie, setelah mengutip ayat-5, dia langsung lompat

le ayat ke-7. Kau tahu kenapa? Karena ayat ke-6 punya jawaban atas tuduhannya.

Surat At-Taubah[9]:6 berkata, “dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin

(orang kafir) itu meminta perlindungan (perdamaian) kepadamu. Maka

antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.” Jika musuh, jika orang kafir, jika

mereka menginginkan perdamaian, jangan hanya berikan pada mereka, kawal

mereka ke tempat aman sehingga mereka mendengar firman Allah.” Di zaman ini,

jenderal dari tentara manakah yang berkata hal semacam ini? Maksimal dia akan

memberitahu para tentaranya “jika musuh mau damai, biarkan mereka pergi.”

Disini Quran berfirman, “jangan biarkan mereka pergi, kawallah mereka ke

tempat yang aman.” Dan hampir semua ayat Quran, kapanpun ia membicarakan

tentang peperangan di medan perang, ayat berikutnya langsung berkata

“kedamaian itu lebih baik.” Ayat apapun yang kau kutip dari Quran, ketika

membicarakan tebtabg perang di medan perang melawan musuh, langsung di ayat

berikutnya dikatakan “kedamaian itu lebih baik.” Jika musuh menginginkan

damai, berikan pada mereka.” Dan Quran sangat eksplisit. Ayat yang dibacakan

oleh sang qari di awal program ini, surat Al-Maidah[5]: 32 berbunyi “barang siapa

membunuh manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan

karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

manusia seluruhnya.” Dan siapapun yang menyelamatkan kehidupan seseorang,

maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Disini

Quran berfirman “barang siapa yang membunuh seorang manusia, baik muslim

maupun non muslim, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan

karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

manusia seluruhnya.” Dan siapapun yang menyelamatkan kehidupan seseorang,

baik muslim maupun non-muslim, maka seolah-olah dia telah memelihara

kehidupan manusia semuanya.” Ayat Quran ini saja cukup untuk membuktikan

bahwa islam mrnrntang pembunuhan manusia manapun yang tak bersalah, baik

muslim maupun non-muslim. Tidak ada kitab laindi dunia yang berkata seperti

ini, bahwa jika kau membunuh satu saja manusia, berarti kau membunuh semua

manusia, dan jika kau menyelamatkan satu saja manusia, kau telah

menyelamatkan seluruh umat manusia. Islam begitu jelas dan eksplisit.

Page 105: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

93

Membunuh manusia manapun yang tak bersalah sepenuhnya dilarang. Dan aku

ingat di Bombau pada tahun 2006, aku berceramah dengan judul “Is Terrorism A

Muslim Monopoly?” itu adalah topic yang berbeda dengan hari ini, dan ceramah

itu tidak lama setelah bom kembar yang terjadi di Bombay, dan situasi di Bombay

saat itu menegangkan. Saat itu polisi memberitahuku “kenapa kau tidak

berceramah untuk menjelaskan kepada muslim.” Dan para muslim

memberitahuku “kenapa kau tidak berceramah untuk menjelaskan pada polisi?”

aku berada di ujung sebuah pedang sekarang, dalam situasi sensitive, aku

berceramah dengan judul “Is Terorrism a Muslim Monopoly?” dan aku memberi

pandanganku. Dan saat sesi Tanya jawab, ada seorang Hindu yang berkata “jika

aku seorang muslim…” kau tahu, ribuan muslim terbunuh di Gujarat, ribuan

wanita muslim diperkosa. Dan kemudian ada bom di Bombay, lebih dari 180

orang terbunuh. Dan ada di Koran-koran bahwa muslim berada di balik

pengeboman ini. Jadi saat sesi tanya-jawab, seorang Hindu bangkit dan berkata

“Jika aku berada di posisi Muslim, dan ribuan muslim terbunuh, dan ribuan

wanita muslim diperkosa, aku akan melakukan hal yang sama, aku akan

melakukan pengeboman di Bombay.” Dan setiap orang bertepuk tangan. Aku

berkata padanya “Apa yang kau lakukan layaknya manusia normal. Ini adalah

reaksi. Ribuan muslim terbunuh, dan ribuan wanita muslim terbunuh. Tapi aku

tidak bisa melakukan itu. Aku sebagai muslim tidak bisa melakukan itu karena

Quran (wahyu penutup dan terakhir) tidak mengizinkanku untuk membunuh satu

manusia pun yang tak bersalah. Jika sebagian Hindu melakukannya di Gujarat, hal

itu tetap tidak membolehkanku untuk membunuh orang Hindu di Bombay. Ini

dilarang dalam islam. Hanya karena sebagian Hindu melakukan kesalahan di

Gujarat, aku tidak bisa mencelakai orang Hindu di Bombay. Jika kau ingin

membawa para Hindu, pelaku pengeboman di Gujarat ke pengadilan untuk

disidang dan dihukum, maka aku mendukungnya. Tapi kau tidak bisa membalas

dendam dengan membunuh orang Hindu di Bombay, ini tidak dibolehkan dalam

islam. Bayangkan, orang Hindu yang tak bersalah yang menjadi korban,

keluarganya selamanya akan menjadi musuh Islam. Membunuh manusia manapun

yang tak bersalah dilarang dalam islam. Dan salah satu contohnya adalah ketika

aku berada di Inggris, ketika aku masih diizinkan memasuki Inggris, aku

berceramah dengan topic yang sama: Pandangan Islam terhadap Terorisme dan

Jihad. Seorang pemuda setelah ceramahku berseru “Takbir! Allahuakbar!”

kemudian dia berkata “matilah George Bush! Matilah George Bush!” aku sudah

berceramah berusaha sebaik mungkin, tapi pemuda muslim ini, ia telah

menghancurkan keseluruhan ceramahku. Setiap orang bertepuk tangan, dia

berkata “matilah George Bush” dan orang-orang bertepuk tangan. Kemudian aku

berkata padanya “jika kau membaca sirah dari Rasulullah s.a.w, ada dua musuh

terkuat yang menghalangi Islam. Keduanya bernama Umar. Jadi Rasulullah

Page 106: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

94

berdoa kepada Allah s.w.t agar setidaknya memberikan hidayah kepada salah

seorang Umar. Dan Allah memberikan hidayah kepada Umar Ibn Khattab r.a yang

menjadi pembela terkuat Islam. Jadi aku berdoa kepada Allah agar memberikan

hidayah kepada George Bush. Dengan membunuhnya tidak akan menyelesaikan

masalahnya. Au berdoa agar Allah memberikan hidayah entah pada George Bush

atau Tony Blair. Kau lebih baik baca sirah Nabi Muhammad, daripada menjadi

emosional. Kau tahu, muslim menjadi emosional. Jika kau membaca sirah Nabi

Muhammad, kau akan melihat bagaimana Nabi Muhammad merespon semacam

ini. Allah berfirman dalam Quran di surat Al-Baqarah[2]: 190 “dan perangilah di

jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu

melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

melampaui batas.” Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah[2]: 193 “dan

perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi.” Islam menentang

penindasan, dan bahkan ketika kita melakukan qital (perang melaan kebathilan),

ada beberapa aturan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu kau

berperang dalam self-defense (untuk melindungi diri). Hampir semua perang

adalah untuk self-defense. Ada petunjuk yang dipaparkan, di antaranya ketika

berperang, jangan menebang pepohonan, jangan menyakiti wanita, jangan

menyakiti lansia yang melintas di medan perang, jangan membunuh anak-anak,

jangan menghancurkan rumah ibadah, jangan menghancurkan kuil. Di zaman

sekarang ketika berperang, semuanya dibunuh, wanita dibunuh, anak-anak

dibunuh, orang dewasa dibunuh. Jika kau membandingkannya dengan sejarah

pada masa Muhammad s.a.w, ada 82 pertemuan dengan musuh yang terjadi

dimana hanya 1.081 orang terbunuh. Di perang dunia I, lebih dari 10 juta orang

terbunuh. Di perang dunia II, leboh dari 20 juta orang terbunuh. Bandingkanlah!

Di zaman sekarang, seperti yang ku katakana bahwa media sangat kuat, ia dapat

mengubah hitam menjadi putih, siang menjadi malam. Ketika biarawati Kristen

menutupi kepala mereka, mereka pun dihormati. Ketika wanita muslim, menutupi

kepala mereka, mereka mengatakan: Islam merendahkan wanita. Kenapa? Ketika

orang Sikh mengenakan turban dan berjenggot, dia disebut religius. Ketika

muslim menggunakan peci dan berjenggot, dia disebut sebagai

fundamentalis/teroris. Kenapa ada standar ganda? Aku akan mengakhiri

ceramahku dengan menjawab tuduhan dari media bahwa Islam disebarkan dengan

pedang. Dan ini adalah tuduhan yang dilayangkan oleh media internasional bahwa

islam disebarkan dengan pedang. Jawaban atas tuduhan ini diberikan dengan

sangat baik oleh sejarawan terkenal bernama De Lacy O’leary. Dia menyebutkan

dalam bukunya “Islam at The Crossroads” pada halaman 8, De Lacy O’Leary

berkata “sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim fanatik yang

menyapu dunia, memaksakan Islam dengan acungan pedang pada bangsa-bangsa

yang berhasil ditaklukan adalah mitos yang paling tidak jelas dan fantastis yang

Page 107: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

95

pernah ditulis sejarah.” Aku ingin mengulangi pernyataan dari De Lacy O’Leary,

sejarawan yang terkenal “Sejarah membuatnya jelas bahwa legenda dari muslim

fanatik memaksakan islam dengan acungan pedang pada bangsa-bangsa yang

ditaklukan adalah mitos tidak jelas dan fantastis yang pernah ditulis sejarah.”

Ketika kita membaca sejarah, kita menjadi paham bahwa bangsa Arab

memerintah tanah Arab selama 1.400 tahun kebelakang. Selama beberapa tahun,

orang Inggris datang, selama beberapa tahun, orang Prancis datang, tapi secara

keseluruhan, orang muslim Arab adalah penguasa tanah Arab. tapi di zaman

sekarang, ada lebih dari 9 juta bangsa Arab yang merupakan Kristen Koptik.

Kristen koptik berarti mereka adalah Kristen secara turun-temurun. 9 juta orang

arab ini bersyahadat, adalah saksi, bahwa islam tidak disebarkan dengan pedang.

Kami sebagai muslim memerintah di India selama lebih dari 1.000 tahun. Saat itu

India adalah negara paling kuat di Dunia. Umat Muslim, jika kami ingin, kami

bisa memaksakan setiap non-muslim yntuk masuk islam dengan acungan pedang,

kami tidak melakukannya. Di zaman sekarang, di India, lebih dari 80% orang

India, adalah non-muslim. 80% ini bersyahadat, mereka bersaksi, bahwa Islam

tidak disebarkan melalui pedang. Sekarang, negara dengan penduduk muslim

terbanyak di dunia adalah Indonesia, aku bertanya padamu: “tentara muslim

manakah yang pergi ke Indonesia? Tentara muslim mana yang pergi ke Malaysia

dimana Malaysia lebih dari 50% adalah muslim?” tentara muslim yang mana?

Tentara muslim mana yang pergi ke pantai Timur Afrika? Pedang yang mana?

Thomas Carlyle menulis dalam bukunya Hero and Hero Worship, dia

menempatkan nabi kita tercinta, Muhammad s,a,w sebagai nabi pahlawan no 1.

Nomor satu! Dan dia menulis “setiap gagasan baru berasal dari seseorang. Dalam

pikiran seseorang, ia bersemayam. Satu orang dari seluruh dunia! Tidak akan

berguna baginya jika ia mengangkat pedang dan memaksakan gagasannya. Kau

pertama-tama harus mendapatkan pedangmu, yaitu pedang intelektual! Seperti

yang difirmankan Allah di Quran surat An-Nahl[16]:125 serulah (manusia)

kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yabg baik, dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik.” Thomas Charlyle membicarakan tentang pedang

intelektual. Di zaman sekarang, islam menguasai hati tidak dengan pedang baja

melainkan melalui pedang intelektual, pedang kedamaian. Ada sebuah survey

yang dilakukan, yang diberikan di Reader’s Dugest Almanac Book pada 1994 dan

juga majalah The Plain Truth. Dan data ini memberikan pertumbuhan agama-

agama besar di dunia dalam jangka waktu 50 tahun, mulai dari 1934-1994, dalam

jangka waktu 50 tahun, pertumbuhan dalam agama-agama besar di dunia. Agama

nomor 1 yang bertambah maksimal adalah islam sebanyak 235%, dan Kristen

hanya 47%. Aku bertanya padamu “perang manakah yang terjadi pada 1934-1994

yang menyebabkan jutaan non-muslim masuk islam?” perang mana? Perang

mana? Di zaman sekarang, agama tercepat peryumbuhannya di dunia adalah

Page 108: RESPONS MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN …...ZAKIR NAIK telah diajukan dalam siding munaqosyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal

96

islam. Agama tercepat pertumbuhannya di Amerika adalah Islam. Agama tercepat

pertumbuhannya di Europa adalah Islam. Betapapun mereka berusaha menekan

Islam, sebanyak itu pula Iskam tumbuh. Allah s.w.t berfirman dalam quran di

surat Ali Imran[3]: 54, “orang-orang Kafir itu membuat tipu daya, dan allah juga

berencana. Dan Allah sebaik-baik perencana.” Kau tahu setelah 9/11, media

mengatakan “Islam adalah agama teroris, muslim adalah teroris.” Setelah 9/11,

dalam jangka waktu 9 bulan, di Amerika saja, 34.000 orang Amerika masuk

Islam. Di Europa saja dalam waktu 10 bulan, lebih dari 20.000 orang masuk

Islam. Di zaman sekarang media mengatakan Islam merendahkan wanita, Islam

tidak memberikan wanita hak mereka. Apakah kau tahu, dari orang-orang yang

masuk islam, 2/3 darinya adalah wanita? Aku bertanya: siapakah yang memaksa

wanita Amerika untuk masuk Islam? Siapa yang memaksa wanita eropa untuk

masuk islam? Allah berjanji dalam Quran tidak kurang dalam 3 ayat berbeda.

Allah berjanji dalam surat Al-Fatah[48]: 28, di surat At-Taubah[9]: 33, dan surat

Al-Saff[61]:9, bahwa Allah telah mengirim nabi-nabinya dengan agama

kebenaran sehingga ia akan menang terhadap semua agama lainnya, entah itu ke

kristenan, yudaisme, Hinduisme, Buddhisme, Sosialisme, Ateisme, Modernisme,

Islam ditakdirkan untuk menang atas semuanya! Menguasai mereka semua!

Betapapun orang musyrik tidak menyukainya! Allah telah mengutus nabi-nabiNya

dengan petunjuk dan agama kebenaran sehingga ia akan menang atas segala

agama lainnya”, entah itu yudaisme, kekristenan, hinduisme, buddhisme,

sosialisme, modernisme, islam ditakdirkan untuk menang atas semuanya!

Menguasai mereka semua! Dan dalam hal ini Allah adalah saksinya. Aku akan

mengakhiri ceramahku dengan kutipan ucapan Dr. Adam Pearson. Dr Adam

Pearson berkata “orang –orang khawatir bahwa suatu hari senjata nuklir akan

jatuh di tangan orang arab, mereka tidak menyadari bahwa bom islam (bom

kedamaian) telah dijatuhkan, ia telah jatuh pada saat Nabi Muhammad s.a.w

dilahirkan.”