Click here to load reader
Upload
handayu-ganitafuri
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STATUS RESPONSI
MORBUS HANSENOleh: Handayu Ganitafuri G0007079Pembimbing: dr. Nurrachmat Mulianto, Sp.KK, M.Sc
KEPANITERAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI Surakarta 2012
DefinisiInfeksi granulomatosa kronik beserta dengan semua gejala penyertanya, yang diakibatkan oleh M. leprae Kuman ditemukan Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen
Sinonim : Lepra, Kusta
Epidemiologi
Distribusi GeografiDistribusi Faktor Manusia Etnik, suku, dan ras Faktor sosial ekonomi Distribusi menurut Usia Distribusi menurut jenis kelamin
ETIOLOGI M.leprae atau kuman Hansen adalah kuman
penyebab penyakit kusta berbentuk basil, aerob, gram positif. Bersifat intraseluler obligat, ukuran 3-8m x
0,5m, tahan asam dan alcohol, tidak membentuk spora, dan dikelilingi oleh lapisan lilin
Patogenesis
Shepard menginokulasi M. leprae ke dalam kaki mencit
Menghasilkan granuloma-granuloma penuh basil yang menyeluruh, terutama di daerah yang dingin
Penderita yang memiliki kuman yang lebih banyak belum tentu memberikan gejala yang lebih berat
Gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas infeksinya
Diagnosis
Diagnosis BandingDiagnosis banding bercak merahPsoriasis (bercak merah batas tegas, sisik berlapis-lapis). Tinea circinata (bercak meninggi, meradang, mengandung vesikel/krusta). Dermatitis seboroik (lesi di daerah berminyak dengan sisik kuning,gatal, kronis, residif).
Diagnosis banding bercak merahVitiligo (pigmen kulit hilang total, warna kulit putih total). Pitiriasis versikolor (punggung tampak lei berupa plak hipopigmentasi dengan skuam halus berbatas tegas). Pitiriasis alba (makula oval dengan sisik, rasa raba normal).
Diagnosis banding nodulNeurofiromatosis (bercak cafe on liait yang yangtimbul sejak lahir, nodus & tumor bertangkai pada usia lanjut). Sarkoma kaposi (nodus lunak warna biru, lokalisata [terutama pada kaki]). Veruka vulgaris (papul-papul dengan permukaan kasar).4
Diagnosis
Cardinal Signs1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa, kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak keputuh-putihan (hipopigmentasi) atau kemerah-merahan (eritematous) yang mati rasa (anestesi). 2. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf. Gangguan fungsi saraf ini merupakan akibat dari peradangan kronis saraf tepi (neuritis perifer). Gangguan fungsi saraf ini bisa berupa: gangguan fungsi sensoris (mati rasa); gangguan fungsi motoris seperti kelemahan otot (parese) atau kelumpuhan (paralise). 3. Adanya bakteri tahan asam (BTA) di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif)
Klasifikasi
Pedoman utama untuk menentukan klasifikasi/tipe penyakit kusta menurut WHO :Tanda Utama Bercak kusta Penebalan saraf tepi yang disertai dengan PB Jumlah 1-5 Hanya satu saraf MB Jumlah >5 Lebih dari satu saraf
gangguan fungsi
Sediaan apusan
BTA negatif
BTA positif
Klasifikasi
Tanda-tanda lain yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan klasifikasi kusta2:
ALUR DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA2
TERAPITipe PB
Tipe MB
Efek Samping MDT
Reaksi kustaPembagian reaksi: 1. Reaksi kusta tipe 1 hipersensitivitas seluler Pada tipe BT,BB terjadi pada saat 6 bulan pengobatan, untuk BL dan LL sub polar lebih lama Tipe down grading terjadi pada MH yang tidak mendapatkan terapi Tipe reversal/ up grading bisa terjadi pada sebelum pengobatan, selama dan sesudah pengobatan 2. Reaksi kusta tipe 2 (Eritema nodosum leprosum/ ENL) hipersensitivitas humoral Beda dengan tipe I: Reaksi antigen antibodi melibatkan komplemen Mengenai terutama LL,hanya sedikit BL Timbul nodulus yg hilang timbul Biasa disertai gejala prodromal, sangat jarang pada 6 bulan pertama
STATUS PASIEN Nama
Umur Jenis kelamin Agama Status Pekerjaan Alamat
: Tn. S : 52 tahun : Laki-laki : Islam : Menikah : Petani : Kutukan Rt 01/04, : 05 Oktober 2012 : 01159636
Wonogiri Tanggal periksa No rekam medik
KELUHAN UTAMATimbul bercak di seluruh tubuh sewarna kulit sebagian hitam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Timbul bercak putih di pinggang kanan disertai 1 gatal, terasa tebal dan kurang merasa bila TAHUN dibandingkan dengan bagian tubuh lainYLL
Keluhan semakin lama semakin banyak dan meluas ke seluruh tubuh, tangan dan wajah Berobat ke puskesmas dan dikatakan pasien menderita kusta 6 BULAN Pasien sering lupa meminum obatnya Muncul benjolan-benjolan merah di wajah dan terasa panas. 2 BULAN Wajah juga berwarna merah dan terasa panas YLL Telapak tangan dan kaki terasa tebal dan mati rasaYLL
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat penyakit serupa
:
disangkal Riwayat alergi makanan : (+) alergi ikan Riwayat alergi obat : disangkal Riwayat atopi : disangkal Riwayat diabetes mellitus : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat kontak dengan penyakit sejenis :
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA` Riwayat penyakit serupa
: : disangkal : disangkal : :
disangkal Riwayat alergi Riwayat atopi Riwayat diabetes mellitus disangkal Riwayat hipertensi disangkal
PEMERIKSAAN FISIKSTATUS GENERALISATA Keadaan umum Vital sign
: baik, compos mentis : TD : 120/80 HR : 88 x/ menit RR : 16x/ menit T : 36,8o C
STATUS DERMATOLOGIS
Regio
generalisata : patch hipopigmentasi, patch eritema sebagian hiperpigmentasi, plakat hiperpigmentasi multiple diskret. Bentuk punch out-like lesion dengan batas tegas.
Regio
generalisata : patch hipopigmentasi, patch eritema sebagian hiperpigmentasi, plakat hiperpigmentasi multiple diskret. Bentuk punch out-like lesion dengan batas tegas.
Regio
generalisata : patch hipopigmentasi, patch eritema sebagian hiperpigmentasi, plakat hiperpigmentasi multiple diskret. Bentuk punch out-like lesion dengan batas tegas.
Regio
digiti V manus sinistra : tampak ulcus soliter dengan ukuran 1 cm, dasar bersih.
PEMERIKSAAN SARAFSensibilitas Lesi Raba : anastesi Tajam/tumpul : hipoestesi Panas/dingin : hipoestesi Pembesaran Saraf N. Aurikularis magnus : +/+ N. Ulnaris : -/ N. Peroneus Lateralis : +/+ Pemeriksaan Sensorik N. Ulnaris : kuat/kuat N. Medianus : kuat/kuat N. Tibialis Posterior : kuat/kuat Pemeriksaan Motorik N. Ulnaris : kuat/kuat N. Medianus : normal/normal N. Radialis : normal/normal
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan bakterioskopik : Telinga kanan : Indeks Bakteri (-) Telinga kiri : Indeks Bakteri +1, Indeks Morfologi 10% Lengan kanan : Indeks Bakteri (-)
Usul pemeriksaan histopatologi & laboratorium darah
DIAGNOSIS KERJA Morbus Hansen tipe Multi Basiler,
Cacat derajat 0 Reaksi kusta tidak didapatkan
PENATALAKSANA ANNon Medikamentosa Edukasi
Konsultasi neurologi gangguan saraf Bekerjasama Puskesmas ambil obat MDT MB
pemantauan terapi
Medikamentosa1. MDT MB Diminum di depan petugas kesehatan : hari ke 1 2 kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg) 3 tablet Lampren @ 100 mg (300 mg) 1 tablet Dapsone/DDS 100 mg Pengobatan harian: hari ke 2-28 1 tablet Lampren 50 mg 1 tablet Dapsone/DDS 100 mg 1 blister untuk 1 bulan Lama pengobatan: 12 blister diminum selama 12-18
bulan
2. Gentamicin zalf 2 dd ue 3. Urea 10% cream 2 dd ue
PrognosisAd vitam Ad sanam Ad fungsionam Ad kosmetikam : dubia ad bonam : dubia : dubia : dubia ad malam