19
Restorasi Crown Restorasi Crown adalah penggantian sebagian atau seluruh mahkota klinis yang disemenkan. Pembuatan mahkota gigi bertujuan untuk memperkuat gigi yang kekuatannya menurunkarena hal-hal tertentu, seperti gigi yang berlubang besar. Restorasi mahkotajuga dapat digunakan untuk memodifikasi warna dan juga posisi gigi asli. Restorasi mahkotatidak hanya dapat memperbaiki penampilan, tetapi juga menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan pencabutan gigi (Baum, 1985). Keuntungan dari pemasangan crown yaitu: a) Memperbaiki struktur gigi dan penampilan. b) Memperbaiki gigi yang telah mengalami perubahan warna atau memiliki bentuk yang tidak estetis. c) Menutupi dan menyangga gigi dengan kondisi seperti berikut ini: Pada keadaan sisa gigi yang tidak mencukupi untuk dilakukan tambalan. d) Untuk menyangga bridge (protesa gigi jembatan). e) Untuk melindungi gigi yang lemah dari fraktur atau bahkan memperbaiki gigi yang telah rusak. f) Untuk menutupi gigi implan (Baum, 1985). 2.2.1 Jenis-Jenis Crown

Restorasi Crown

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fkg

Citation preview

Restorasi CrownRestorasi Crown adalah penggantian sebagian atau seluruh mahkota klinis yang disemenkan. Pembuatan mahkota gigi bertujuan untuk memperkuat gigi yang kekuatannya menurunkarena hal-hal tertentu, seperti gigi yang berlubang besar. Restorasi mahkotajuga dapat digunakan untuk memodifikasi warna dan juga posisi gigi asli. Restorasi mahkotatidak hanya dapat memperbaiki penampilan, tetapi juga menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan pencabutan gigi (Baum, 1985).Keuntungan dari pemasangan crown yaitu:a) Memperbaiki struktur gigi dan penampilan.b) Memperbaiki gigi yang telah mengalami perubahan warna atau memiliki bentuk yang tidak estetis.c) Menutupi dan menyangga gigi dengan kondisi seperti berikut ini: Pada keadaan sisa gigi yang tidak mencukupi untuk dilakukan tambalan.d) Untuk menyangga bridge (protesa gigi jembatan).e) Untuk melindungi gigi yang lemah dari fraktur atau bahkan memperbaiki gigi yang telah rusak.f) Untuk menutupi gigi implan (Baum, 1985).

2.2.1 Jenis-Jenis Crown Mahkota Selubung (Jacket Crown)Mahkota selubung adalah mahkota yang menyelubungi seluruh permukaan gigi dan dapat dibuat pada gigi posterior maupun anterior,baik pada gigi yang vital maupun nonvital (post endodontic treatment) (Kidd, 2000)Indikasi Mahkota selubung pada gigi posterior adalah :a) Tidak memungkinkan untuk ditumpat secara langsungb) Resistensi kurang baik untuk restorasi onlayc) Mengalami kerusakan sekeliling cervikalnya maupun abrasi oklusald) Mahkota klinis yang rendahe) Gigi pasca perawatan Saluran akar (Kidd, 2000)Tahapan kerja sebelum melakukan preparasi mahkota selubung :1. Diagnosa2. Pencocokan warna dengan shade guide yang sesuai3. Pembuatan mahkota sementara4. Rontgen foto untuk mellihat keadaan jaringan periapikal maupun bentuk dan besarnya ruang pulpa5. Preparasi pada gigi yang masih vital perlu dilakukan anastesi terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit (Kidd, 2000)Macam-macam mahkota selubung :Menurut Kidd (2000), mahkota selubung dibagi menjadi :1. Mahkota Tuangan Penuh (Full Cast Crown)Mahkota tuangan penuh adalah restorasi yang menyelubungi seluruh permukaan mahkota klinis gigi dan terbuat dari logam campur secara tuang.Indikasi :a. Sebagai restorasi single unitatau sebagai restorasi penyangga suatu jembatan gigi.b. Digunakan pada gigi posterior yang tidak membutuhkan estetik, gigi dengan karies cervikal, dekalsifikasi, enamel hipoplasi atau untuk memperbaiki fungsi kunyah.Kontraindikasi :a. Sisa mahkota gigi tidak cukup untuk menerima beban daya kunyah terutama pada gigi dengan pulpa vital.b. Bila restorasi untuk kepentingan estetik. Pada pasien yang memiliki oral hygiene buruk sehingga restorasi mudah korosi atau tarnish. Gusi cukup sensitif terhadap logam.

Prinsip dasar preparasi :1. Pemeliharaan struktur gigi2. Bentuk retensi dan resistensi3. Daya tahan dari restorasi4. Integritas tepi restorasi5. Pemeliharaan jaringan periodontiumTeknik Preparasia. Dimulai dengan pengurangan oklusal, sekitar 1,5mm pada tonjol fungsional dan 1,0 mm pada tonjol non-fungsional.b. Groove orientasi sedalam 1,0 mm dibuat pada permukaan oklusal gigi agar diperoleh acuan untuk menentukan apakah pengurangan sudah cukupc. Bevel yang luas dibuat pada tonjol fungsional menggunakan bur intan taper berujung bulat. Bevel tonjol fungsional dibuat pada inklinasi bukal dari tonjol bukal rahang bawah dan inklinasi lingual dari tonjol lingual rahang atas. Kegagalan dalam penempatan bevel ini dapat berakibat pada hasil tuangan yang tipis atau bentuk morfologi restorasi yang burukd. Teknik pengambilan aksial hampir sama dengan pengambilan oklusal. Sisa-sisa struktur gigi pada daerah groove dihilangkan dengan tepi chamfer, dan bur intan taper berujung bulat digunakan dalam prosedur inie. Dinding bukal dan lingual dikurangi dengan bur torpedo, sehingga akan didapatkan pengurangan daerah aksial yang diharapkan karena ujungnya yang taper akan membentuk chamfer. Akhiran diperlukan untuk memungkinkan agar restorasi tepat dan chamfer merupakan akhiran yang dibutuhkan untuk mendapatkan kekuatan selama adaptasif. Pengurangan daerah proksimal dilakukan dengan bur intan needle yang pendek. Ujung buryang tipis bekerja pada daerah proksimal dengan gerakan memotong oklusogingival atau bukolingual, berhati-hati dalam menghindari gigi tetangga. Jika daerah yang cukup sudah didapatkan, bur torpedo digunakan untuk membentuk chamfer sebagai akhiran gingiva pada interproksimalg. Pada langkah akhir preparasi diselesaikan untuk permukaan yang lebih rata dengan menggunakan bur intan taper berujung bulat untuk membuat tepi preparasi. Gunakan long fissure bur diamond 1,6 mm atau 2,1 mm. Hilangkan semua garis tepi sudut tajam dari gigi yang di preparasi.2. Mahkota Pigura (dengan Facing Akrilik)Mahkota pigura adalah suatu restorasi yang menyelubungi seluruh permukaan klinis gigi dan terbuat dari logam campur, di mana bagian labial/bukal dilapisi dengan bahan sewarna gigi (akrilik, porselen, resin komposit).Indikasi :a. Jika dibutuhkan restorasi mahkota tuangan, tetapi memerlukan estetik. Misalnya pada anterior dengan gigitan dalam, premolar atau molar pertama.b. Jika ruang pulpa tidak terlalu besar, karena pada saat restorasi dibutuhkan pengambilan pada bidang labial atau bukal lebih banyak untuk tempat pigura.Kontraindikasi :a. Gigi dengan mahkota klinis pendek, karena sulit dipakai untuk retensi dan kekuatannya pun sangat kurang terutama di bagian oklusal, sehingga mudah pecah atau mudah lepas.b. Pasien dengan indeks karies tinggic. Pasien dengan kebiasaan buruk brixism

3. Mahkota Jaket dan Jembatan (Crown and Bridge)Mahkota jaket dan jembatan adalah suatu restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior, dan ibuat dari bahan akrilik atau porselen sesuai dengan warna gigi. Crown dan Bridge digunakan untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang, baik secara fungsional maupun estetik. Gigi pada kedua celah gigi yang hilang di preparasi untuk dibuatkan mahkota tiruan dan dicetak secara akurat, kemudian hasil cetakan dikirim ke laboratorium gigi. C&B akan dilekatkan pada gigi dengan bahan sementasi.

Indikasi :a. Gigi anterior yang fraktur.b. Kasus perubahan warna gigi, hipoplasi aenamel, atau dekalsifikasi.c. Kasus perubahan bentuk gigi, atrisi, atau rotasi gigi yang terbatas.d. Menutup diastema yang terbatas. Sebagai retainer suatu jembatanKontraindikasi :a. Mahkota klinis yang terlalu pendek dan tidak mempunyai cingulum.b. Pada gigitan anterior yang dalam (deep bite).c. Kerusakan gigi sedemikian rupa. Gigi non-vital dengan perubahan warna yang sangat gelap.Tahap Preparasia. Preparasi mahkotaPreparasi mahkota jaket meliputi pembuangan jaringan gigi secukupnya yang ditujukan untuk kekuatan dan estetik. Preparasi tidak merusak jaringan pulpa dan juga harus mendukung retensi dari mahkota jaket. Preparasi harus landai dan dengan sudut tidak tajam. Ada beberapa macam finishing line :butt joint: mahkota jaket porcelainchamfer: mahkota jaket porcelain fused to metaltaper: mahkota jaketb. Preparasi tonggak mahkota jaket1) Pengurangan bagian insisal setebal 1,5-2 mm menggunakan fissure diamond. Setelah lingual-labial membentuk sudut 45 derajat2) Pengurangan permukaan proksimalTonggak bagian proksimal bersudut 6 derajat terhadap bidang sagital menggunakan fissure diamond bentuk meruncing diameter 0,8-1 mm.3) Pengurangan permukaan labialBur diamond bentuk tappered diletakkan dipertengahan permukaan labial, selanjutnya dilakukan pengurangan gigi sampai sedikit dibawah dentino enamel function pada dentin. Tindakan ini sebagai panduan sampai pada batas operator melakukan pengurangan bagian labial. Preparasi dilanjutkan dengan menggerakkan bur kearah mesial dan distal sampai seluruh email dan sedikit dentin hilang dengan arah bur yang konstan sehingga tidak terjadi undercut. Pengurangan setebal 0,7-1 mm4) Pengurangan permukaan lingualEmail daerah cingulum dikurangi dengan bur fissure tappered kearah servikal mengikuti permukaan lingual kesejajaran akan menambah retensi mahkota jaket.5) Preparasi daerah servikal gigi sesuai dengan indikasiBahu bagian labial masuk ke subgingival 1 mm, bahu bagian lingual tepat pada margin gingiva. Keuntungan Mahkota jaket dan Jembatan :a. Lebih konservatif. b. Reaksi jaringan periodontal lebih baik.c. Lebih estetik karena jaringan labial/bukal tidak di preparasi .d. Dapat dilakukan electric pulp-testkarena ada bagian yang tidak tertutup restorasi.e. Mudah dibersihkan oleh pasien.f. Lebih mudah didudukan pada gigi penyangga saat sementasi.4. Mahkota PasakMahkota pasak dapat didefinisikan sebagai restorasi pengganti gigi yang terdiri dari inti berpasak yang dilekatkan dengan suatu mahkota. Restorasi ini merupakan restorasi dengan konstruksi dua unit yaitu inti yang berpasak dan mahkota yang nantinya disemenkan pada inti.Indikasi :a. Gigi non vital yang fraktur melebihi setengah mahkota klinis.b. Memperbaiki iklinasi gigi dengan batas-batas atau ketentuan tertentu.c. Gigi yang telah dirawat endodontik, sedangkan sisa gigi tidak mungkin dilakukan penumpatan langsung.Kontraindikasi :a. Gigi dengan kelainan periapikal menetap. Jaringan yang mendukung gigi tidak cukup.b. Oral hygiene buruk.Keuntungan mahkota pasak :1. Jika mahkota berubah warna setelah pemakaian beberapa tahun, maka mahkota jaket akan mudah diganti tanpa harus mengeluarkan atau merusak pasak inti2. Adaptasi pinggiran mahkota terhadap permukaan akar dan posisi mahkota terhadap gigi sebelahnya dan gigi-gigi lawan tidak tergantung pada fit pasak dengan saluran akar3. Restorasi ini dapat digunakan untuk mengubah posisi mahkota.Restorasi ini dilakukan pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik baik pada gigi anterior maupun posterior. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa gigi yang telah dirawat endodontik memerlukan suatu pasak, antara lain :1. Gigi yang telah dirawat endodontik menjadi non vital dan sehat, tetapi jaringan non vital yang tersisa memiliki kelembaban yang lebih rendah daripada gigi vital sehingga gigi menjadi rapuh2. Pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik kontinuitas jaringan telah terputus akibat pembuanganjaringan sehinggamahkota menjadi rapuh apabila hanya dilakukan dengan pembuatan mahkota jaket saja.3. Suplai nutrisi pada gigi post endodontik otomatis terputus sehingga gigi menjadi rapuh4. Gigi mengalami kehilangan banyak mahkota akibat dari kariesPada perawatan endodontik, seluruh jaringan yang ada pada ruang pulpa dan saluran akar dibuang dan diganti dengan bahan atau obat pengisi saluran akar. Bahan pengisi ini tidak cukup kuat untuk menahan tekanan yang datang dari gigi lawan pada proses pengunyahan. Untuk itu diperlukan kekuatan dalam ruang pulpa dan saluran akar yang sama dengan kekuatan yang datang dari luar sehingga tidak terjadi fraktur karena gigi dapat menahan tekanan. Terdapat perbedaan kekuatan resistensi pada gigi yang telah dirawat endodontik tetapi tidak dibuatkan pasak dimana gigi yang dibuatkan pasak inti lebih bisa bertahan terhadap fraktur dibandingkan gigi yang tidak dibuatkan pasak inti. Sebagai pengganti jaringan yang hilang tadi maka dibuatlah suatu inti(core) yang terbuat dari logam atau bahan lain. Inti atau core ini satu kesatuan dengan pasak atau dowel yang masuk ke dalam saluran akar gigi yang telah dipreparasi , oleh karena itu restorasi ini sering juga dinamakan sebagai restorasi interradikuler. Pasak inti ada yang diproduksi pabrik dan ada dalam bentuk logam tuang.Macam-macam core :1. Gold postSuatu restorasi dimana mahkota gigi asli masih ada dan dipreparasi sesuai preparasi mahkota jaket2. Full gold coreMahkota gigi asli telah hilang setelah saluran akan dipreparasi3. Partial gold coreSebagian mahkota gigi asli masih tertinggal sedikit disebelah palatinal atau labial dan masih cukup kuat untuk dipertahankan4. Gold core with windowWindow diisi dengan bahan akrilik atau porselen atau semen silikat5. Off centre gold corePasak inti dibuat sesuai dengan kemauan operator. Hampir sama dengan full gold core hanya saja pasak inti dibuat untuk koreksi posisi gigi.Macam-macam pasak :1. Endopost Terbuat dari campuran logam mulia dengan ukuran sesuai standar alat endodontik yaitu 70-140. Merupakan campuran emas atau logam mulia lainnya2. Endowel Pasak plastik, ukuran sesuai dengan alat endo 80-140. Pada saat pengecoran logam pasak ini dapat mencair keluar dari investmen3. Parapost Pasak plastik ukuran tidak disesuaikan dengan alat endo, tetapi preparasi saluran akar memakai rotary instrument khusus yang nantinya disesuaikan panjangnya dengan pasakMacam-macam mahkota pasak (Post crown) :1. Davis crownSuatu mahkota yang keseluruhannya terbuat dari porselen dan diberi dowell dari silver. Terdapat dua tipe :a. Ground in type : pada kasus belum ada kerusakan gigi dibawah permukaan gigib. Case base type : pada kasus dimana terjadi kerusakan terjadi di bawah permukaan gusi2. Richmond crownMahkota pasak yang terbuat dari porselen dengan facing dari porselen dan backing logam. Digunakan pada kasus yang memerlukan kekuatan besar, misalnya GTC dengan empat insisivus hilang3. Porselen jaket crown dengan dowell crownUntuk gigi anterior dimana sebagian mahkota klinis masih utuh, tetapi sudah tidak cukup kuat untuk menahan tekanan daya kunyah4. Akrilik crownRestorasi pada gigi anterior dimana gigi anterior dalam keadaan berjejal, sehingga sulit untuk menetukan lebar mesio distal gigi tersebut.Syarat keberhasilan mahkota pasak :Untuk keberhasilan suatu mahkota pasak, harus memenuhi syarat sebagai berikut :1. Pengisian saluran akar yang lengkap, hermetis, sampai ke ujung akar2. Pada akar tidak boleh terdapat peradangan periapikal3. Jaringan pendukung harus dalam keadaan sehat. Tidak terdapat resorbsi tulang alveolar baik vertikal maupun horizontal4. Jaringan akar masih padat, keras dan dinding saluran akar cukup tebal5. Posisi gigi lawan dalam segala kedudukan rahang bawah menyediakan tempat yang cukup bagi inti dan mahkota jaket6. Pada gigi yang mengalami apikoektomi rasio panjang akar dengan dowel crown harus seimbangHal- hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan post crown :1. Pengisian saluran akar a. Harus hermetis sampai keujung akarb. Pengisian paling baik dengan gitapercha point setelah satu bulan kontrol dan tidak terdapat tanda-tanda peradanganc. Tidak terdapat peradangan periapikal seperti tidak ada abses, granuloma, kista maupun over fillingd. Metode pengisian dengan sectional methode. Metode lain boleh dilakukan dengan rotary instrumen tetapi menggunakan pesoreamers, bur drill dengan putaran rendah, alat plugger yang dipanaskan2. Keadaan mahkota gigi harus sesuai dengan indikasi3. Keadaan oklusalApabila terdapat cervikal bite, close bite,. Ketebalan gigi dalam arah labio-lingual kurang ini menjadi indikasi untuk pembuatan mahkota jenis Richmond crown.Tahap Preparasi :1. Preparasi bagian mahkota:a. Dilakukan preparasi tonggak seperti pada prinsip preparasi tonggak mahkota jaket, hanya saja disesuaikan dengan sisa jaringan gigi yang tertinggal.b. Tumpatan sementara pada mahkota diambil, kemudian dipreparasi intra korona harus diingat tidak ada undercut.c. Cavosurface dibuat contrabevel supaya hubungan tepi antara inti dan gigi baik. 2. Preparasi bagian saluran akar:Pengambilan guta perca dapat dilakukan dengan cara:a. Konvensional Dengan instrumen putar, putaran rendah menggunakan bur drill bentuk bulat dengan diameter lebih kecil danpada diameter orifice (1 - 1,2 mm).b. Dengan instrumen tanganYaitu dengan root canal plugger yang dipanaskan untuk mengambil guta perca sepanjang pasak yang dikehendakic. Kombinasi.Pengambilan guta perca dengan plugger kemudian dilanjutkan dengan gates glidden drill dan peeso reamer sepanjang pasak yang dikehendaki.

Retensi Mahkota Pasak :1. Panjang pasak : panjang pasak yang masuk saluran akar tidak boleh kurang dan setengah jarak puncak alveoler ke apeks.2. Kesejajaran (Taper/Paralel)Taper yaitu bentuk ke arah kerucut, dibuat demikian karena kalau berbentuk kerucut maka tekanan ke dinding proksimal menyebabkan akar terbelah. 3. Diameter : kurang lebih 1/3 diameter akar dalam arah mesio-distal. Bila terlalu kecil mudah lepas, patah dan berputar.Pembuatan model inti pasak :1. Inlay wax dipanaskan, ditekan sehingga berbentuk kerucut, dalam keadaan lunak dimassukkan ke dalam preparasi pasak yang telah dibasahi dengan akuades dan dipadatkan dengan sonde yang dipanaskan sampai memenuhi seluruh preparasi pasak.2. Kemudian malam coba diambil untuk mengetahul apakah malam sudah sesual dengan preparasi, juga untuk mengetahui apakah masih ada undercut.3. Bagian Inti dibentuk sesuai tonggak mahkota jaket, setelah itu sprue dipasang dan kawat yang dipanasi terlebih dahulu. Arah sprue diusahakan sejajar arah gigi. Sprue tadi diberi tanda cara membengkokkan supaya mengetahui bagian labial dan Iingualnya.4. Setelah model malam baik, maka model tersebut ditanam dalam moffel dan dicor dengan logam. Pengepasan Inti Pasak :a. Inti pasak coba dimasukkan ke dalam preparasi saluran akar. Kemudian diperiksa retensinya apakah sudah baik.b. Hubungan tepi inti dengan sisa mahkota diperiksa, apakah sudah baik.c. Seteah pas dilakukan pencetakkan untuk mahkotanya.d. Pembuatan mahkota persis seperti membuat mahkota jaketCatatan : tidak boleh untuk menggigit dengan satu tekanan hanya pada daerahmahkota saja karena akan terjadi gerakan mengungkit fraktur akar gigi.

Pembuatan mahkota sementara :a. pilih mahkota akrilik yang sudah jadi dengan ukuran,bentuk dan warna yang sesuai dengan gigi aslinya dan dicobakan untuk mengecek ketepatan kontaknya di daerah gingival.b. setelah selesai cpba suatu endopost atau file terakhir untuk preparasi guna ruang pasaknya. Ujung korona dipotong sehingga ada bagian yang dapat masuk ke dalam mahkota buatan. Jika digunakan endopost harus ditakik untuk membuat undercut dan terjadi ikatan mekanis dengan akrilik.c. sediakan adukan akrilik yang cepat mengeras, dimasukkan kedalam mahkota buatan dan tekan ke dalam pasak dan gigi ditekan dengan tekanan ringan.d. pada waktu akrilik dalam proses setting, buang kelebihan akrilik selagi lunak dengan sonde.e. jika telah setting, lepaskan mahkota dan pasaknya secara bersama-sama, dibentuk dan mahkota dipolesf. coba mahkota dan pasak ke dalam gigi dan sesuaikan dengan oklusi gigi antagonisnnyag. pasang mahkota sementara dengan semen sementara.

Pemasangan Mahkota Pasak :Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat uji coba pemasangan atau try in mahkota pasak antara lain :a. estetik warna dari post crown harus sesuai dengan gigi asli yang ada dalam rongga mulut. Bentuk dan ukuran harus disesuaikan dengan anatomi gigib. oklusitidak boleh terjadi prematur kontak yang akan mengakibatkan trauma oklusi. Untuk mengetahuinya digunakan kertas artikulasi, adanya teraan yang lebih tebal menunjukkan terjadinya traumatik oklusi.c. AdaptasiTerutama keakuratan atau kerapatan pinggiran servikal antara tepi mahkota jaket dengan bagian servikal gigi asli. Pada bagian pundak, pinggiran mahkota tidak boleh menekan gusi (overhang), karena kelebihan mahkota dapat menjadi tempat tertimbunnya plak yang akan mengakibatkan peradangan gusid. KedudukanMahkota tidak boleh labioversi ataupun palatoversi, disesuaikan dengan kedudukannya terhadap gigi lain yang ada dalam rongga mulute. Daerah titik kontak

Penyemenan post crown:Semen yang akan digunakan harus disesuaikan dengan bahan crown. Semen-semen yang mengandung eugenol (zinc oxide eugenol cement) tidak cocok untuk menyemen mahkota yang terbuat dari bahan akrilik, karena akan bereaksi dengan bahan akrilik dimana akrilik akan berubah warna menjadi lunak dan permukaannya menjadi retak-retak (crazing). Semen jenis komposit memiliki sifat mekanis yang lebih baik. Semen jenis polikarboksilat memiliki sifat adhesi terhadap dentin dan glasir lebih baik daripada semen zinc-phospat dimana semen zinc-phospat lebih mudah larut dalam cairan mulut. Mahkota diisi penuh dengan adukan semen dan sebagian diulaskan merata pada sekeliling preparasi post untuk mencegah terkurungnya gelembung udara pada sudut pundak. Setelah mahkota masuk dengan seksama pada tempatnya, operator harus mempertahankan kedudukannya sampai semen mengeras. Kemudian sisa-sisa semen dibersihkan.

Instruksi pada penderita :a) Jangan makan atau mengunyah dengan crown baru selama 24 jam setelah pemasangan. Perekat permanent yang di pakai waktu pemasangan memerlukan waktu untuk mengeras dengan sempurna. Gunakan sisi yang lain untuk menguyah pada waktu makan. b) Pastikan anda bersihkan crown dan gusi di sekelilingnya dengan teliti. Sikat dan gunakan benang gigi setiap hari. c) Untuk pemasangan bridge, Anda perlu menggunakan benang gigi yang tebal untuk membersihkan dibawah bridge. d) Apabila anda merasakan iritasi pada gusi di sekitar crown, kumur secara perlahan dengan air garam hangat. e) Jika diperlukan, setelah prosedur pemasangan crown / bridge anda bisa mengkonsumsi obat pereda sakit seperti advil atau tylenol f) Gigi ada yang di rawat akan terasa sedikit sensitif karena trauma yang telah terjadi sewaktu prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

Baum L. dkk. (1985). Textbook of Operative Dentistry, Philadelphia: W. B. Saunders.Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6. Jakarta: Widya Medika.