7
Senja di pelabuhan kecil Ini kali tidak ada yg mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut, Garimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang Menyinggung muram, desir hari lari berenang Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak Dan kini tanah dan air tidur, hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan Menyisir semenanjung, masih pengap harap Sekali tiba di ujung dan sekaliaan selamat jalan Dari pantai keempat, sedu panghabisan bisa terdekap (Chairil anwar)

resum pkn smt 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SDF

Citation preview

Senja di pelabuhan kecil

Ini kali tidak ada yg mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua, pada cerita

Tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut,

Garimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram, desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

Dan kini tanah dan air tidur, hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

Menyisir semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekaliaan selamat jalan

Dari pantai keempat, sedu panghabisan bisa terdekap

(Chairil anwar)

Modul 5

Materi dan Pembelajaran Pancasila dan UUD Negara Tahun 1945

Kegiaran Belajar 1

Hakikat dan Fungsi Pancasila

Secara historis, proses perumusan dasar negara indonesia diawali dengan dibentuknya BPUPKI yang mulai bersidang pada tanggal 29 mei 1945. Sidang pertama, pada tanggal 29 mei 1 juni 1945 untuk membicarakan dasar Indonesia Merdeka (philosofische grondslag dari indonesia merdeka), kemudian menghasilkan naskah penting yang disebut Piagam Jakarta.Sidang BPUPKI yang kedua diselenggarakan pada tanggal 10-17 Juli 1945, Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI sebagai pembukaan dari Rancangan Undang-undang Dasar yang dipersiapkan untuk negara Indonesia merdeka.

Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI,kemudian setelah diadakan beberapa perubahan disahkan sebagai dasar negara RI oleh PPKI yang telah dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945. Bagi bangsa dan negara indonesia, hakikat dari pancasila yaitu sebagai Pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara.

A. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

Dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai Kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam, dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.Pancasila dalam pengertian sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, petunjuk hidup. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Artinya setiap sikap dan perilaku manusia indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai-nilai pancasila. Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat disebut pengamalan pancasila sebagai subjektif (pelaksanaan subjekrif pancasila),yang meliputi bidang-bidang yang sangat luas yaitu bidang ideologi,politik,ekonomi,sosial dan kebudayaan. B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA INDONESIA

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara yang berarti

bahwa pancasila dipergunakan sebagai dasr untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Sebagai landasan untuk menyelenggarakan negara, pancasila ditafsirkan dalam bentuk aturan yaitu pasal-pasal yang tercantum dalam UUD 1945.Berdasarkan uraian diatas maka fungsi pokok dari pancasila adalah sebagai dasar negara, yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum

Dalam kehidupan bernegara Indonesia. Pengertian tersebut merupakan pengertian pancasila yang bersifat yuridis ketatanegaraan.

Berkaitan dengan masalah nilai,dapat dikatakan bahwa nilai-nilai pancasila mempunyai sifat objektif dan subjektif.

Menurut pendapat Notonagoro dalam Dardji Darmodihardjo,dkk (1978:51) sbb:

1. Nilai materiil yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.

2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.

3. Nilai kerohaniah yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Kegiatan belajar 2

UUD Negara RI Tahun 1945 dan Perubahannya (Amandemen)

A. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UUD atau konstitusi sangat penting dimiliki oleh setiap negara sebagai upaya

Untuk membatasi kekuasaan penguasaan dan sekaligus sebagai aturan untuk menyelenggarakan pemerintahan negara. Dengan memiliki konstitusi atau UUD, setiap penguasa dan warga negara akan mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing pihak. Jika suatu negara tidak memiliki UUD (konstitusi),dapat dipastikan akan terjadi penindasan terhadap hak asai manusia (rakyat),seorang sejarawan inggris yang bernama Lord Acton berpendapat bahwa power tend to corrup, but absolut power tend corrupt absolutely artinya bahwa kekuasaan itu cenderung untuk disalah gunakan,tetapi kekuasaan yan g tidak terbatas pasti disalah gunakan.untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang absolut maka sangat diperlukan UUD (konstitusi).B. PERUBAHAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945

Fleksibilitas suatu negara UUD dapat dilihat dari dua segi,yaitu dari cara perubahannya dan dari kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu,adanya pasal tentang perubahan UUD merupakan sesuatu hal yang penting sebagai upaya untuk mengantisipasi tuntutan perubahan zaman yang sulit dihindari oleh bangasa mana pun.1. Pengerian Amandemen (perubahan)

Kata amandemen berasal dari bahasa inggris yaitu amandemen,yang berarti

Perubahan atau to amend to alter dan to revise.

Dengan kata lain, yaitu untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dengan pertimbangan pertama, politik/ masyarakat akan terus berkembang dan kedua, UUD/konstitusi itu bersifat statis sehingga akan ketinggalan zaman.

UUD 1945 meliputi pembukaan, batang tubuh,dan penjelasan yang merupakan satu rangkaian yang tak terpisah. Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang

fundamental (staats fundamental norm) baik dilihat dari hal terjadinya (pembentukannya) maupun dari aspek isinya yang memuat asaa kerohanian neegara,dan juga memuat ketentuan diadakannya UUD negara.

2. Dasar Pemikiran melakukan Perubahan terhadap UUD Negara RI 1945 Adapun dasar pemikiran yang melatarbelakangi dilakukannya perubahan UUD

Negara RI antara lain:

a. Susunan ketatanegaraan dalam UUD Negara RI 1945 bertumpu pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat.

b. UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar pada presiden yang meliputi kekuasaan eksekutif dan legislatif khususnya dalam membentuk undang-undang.

3. Tujuan Perubahan UUD Negara RI 1945

Tujuan sebagaimana dikemukakan Setjen MPR RI (2005) antara lain:

a. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dan memperkukuh Negara Kesatuan RI.

b. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.4. Kesepakatan Dasar dalam Perubahan

Ada lima kesepakatan dasar yang disusun oleh panitia Ad Hoc I yaitu:

a. Tidak mengubah pembukaan UUD Negara RI 1945b. Tetap mempertahankan NKRI

c. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial

5. Hasil-hasil Perubahan terhadap UUD Negara RI 1945

Perubahan terhadap UUD Negara RI 1945 dilakukan selama empat tahap melalui mekanisme sidang MPR yaitu:

a. Sidang Umum MPR 1999 tanggal 14-21 Oktober 1999b. Sidang Tahunan MPR 2000 tanggal 7-18 Agustus 2000

c. Sidang Tahunan MPR 2001 tanggal 1-9 November 2001

d. Sidang Tahunan MPR 2002 tanggal 1-11 Agustus 2002

Kegiatan Belajar 3

Pembelajaran Materi Pancasila dan UUD Negara RI 1945Dalam pembelajaran PKn guru hendaknya mampu mengembangkan dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (Civic skill), dan watak kewarganegaraan (civic Disposition).

Ciri utama Pkn (baru) tidak lagi menekankan pada mengajar tentang PKn, tetapi lebih berorientasi pada membelajarkan PKn atau pada upaya-upaya guru untuk ber-PKn atau melaksanakan PKn.Jacques Delors (1996) mengemukakan empat tipe dasar belajar:

1. Belajar tahu(learning to know) menguasai pengetahuan sebagai informasi2. Belajar berbuat(learning to do) menguasai keterampilan kerja

3. Belajar hidup bersama(learning to live together)memahami orang lain

4. Belajar mengembangkan diri (learning to be)mengembangkan seluruh aspek kepribadian.

Keempat tipe dasar belajar tersebut merupakan kemampuan siswa yang harus dikembangkan melalui pembelajaran khususnya mata pelajaran PKn.

Dalam PKn dikenal suatu model pembelajaran yaitu model VCT(value Clarification Technique/teknik pengungkapan nilai).Pola pembelajaran VCT menurut A. Kosasih Djahiri(1992) dianggap unggul untuk pembelajaran afektif karena hal-hal berikut :1. Mampu membina dan mempribadikan (personalisasi) nilai moral

2. Mampu mengklarifikasi dan mengungkapkan isi pesan nilai moral yang disampaikan.

3. Mampu mengklarifikasi dan menilai kualitas nilai moral diri siswa dan nilai moral dalam kehidupan nyata.

4. Mampu mengundang,melibatkan, membina dan mengembangkan potensi diri siswa terutama potensi afektualnya.

5. Mampu memberikan pengalaman belajar berbagai kehidupan.

6. Mampu,menangkal meniadakan,menginterversi dan menyubversi berbagai nilai moral naif yang ada dalam sistem nilai dan moral yang ada dalam diri seseorang7. Menuntun dan memotivasi hidup layak dan bermoral tinggi.

Salah satua alternatif model pembelajaran yang dapat di pertimbangkan untuk materi pancasila dan UUD 1945 adalah VCT percontohan dan VCT Analisis Nilai.