3
RESUME JURNAL PENATALAKSANAAN DI RUANG PERINATOLOGI Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Stase Keperawatan Anak Dosen Pembimbing: Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep., Sp.An oleh: Atun Sa’diyati Widyaningsih 22020111130043 PROGRAM PROFESI NERS

Resume Jurnal Efektifitas Sukrosa Oral Terhadap Respon Nyeri Akut Pada Neonatus Yang Dilakukan Tindakan Pemasangan Infus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume

Citation preview

Page 1: Resume Jurnal Efektifitas Sukrosa Oral Terhadap Respon Nyeri Akut Pada Neonatus Yang Dilakukan Tindakan Pemasangan Infus

RESUME JURNAL PENATALAKSANAAN

DI RUANG PERINATOLOGI

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing: Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep., Sp.An

oleh:

Atun Sa’diyati Widyaningsih

22020111130043

PROGRAM PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Resume Jurnal Efektifitas Sukrosa Oral Terhadap Respon Nyeri Akut Pada Neonatus Yang Dilakukan Tindakan Pemasangan Infus

RESUME JURNAL

EFEKTIFITAS SUKROSA ORAL TERHADAP RESPON NYERI AKUT

PADA NEONATUS YANG DILAKUKAN TINDAKAN PEMASANGAN

INFUS

Oleh: Ratna Sari Dewi, Wasisto Utomo, Jumaini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian sukrosa oral

24% untuk mengurangi nyeri pada neonatus yang dilakukan tindakan pemasangan

infus. Desain penelitian berupa pre experimental design dengan rancangan one

group pretest posttest. Pretest dilakukan dengan menilai respon nyeri saat

pemasangan infus dengan memberikan 1 ml water steril 2 menit sebelum

dilakukan penusukan infus, sedangkan posttest menilai respon nyeri saat

pemasangan infus dengan memberikan 1 ml sukrosa 24%, 2 menit sebelum

dilakukan penusukan infus. Hasil pretest dan posttest kemudian dibandingkan,

untuk melihat keefektifan sukrosa 24% terhadap respon nyeri pada neonatus yang

dilakukan pemasangan infus.

Penilaian nyeri menggunakan instrumen observasi Premature Infant Pain

Profile (PIPP) berdasarkan 4 indikator: usia kehamilan, perilaku, fisiologis (HR

maksimum dan saturasi oksigen minimum). Hasil penelitian menunjukkan respon

nyeri maksimum neonatus saat pretest berada pada derajat nyeri maksimal/parah.

Sedangkan respon nyeri maksimum neonatus saat posttest berada pada derajat

nyeri moderat, sehingga dapat disimpulkan sukrosa oral 24% efektif untuk

mengurangi respon nyeri pada neonatus yang dilakukan tindakan pemasangan

infus (p value 0,020; pv<0,05).

Pada penelitian ini, tindakan penusukan infus dilakukan oleh petugas yang

berpengalaman minimal 1 tahun di Ruang Perinatologi sedangkan peneliti

melakukan observasi respon nyeri dengan menggunakan instrumen. Mahasiswa

yang sedang menjalani praktik klinik dapat merekomendasikan teknik ini kepada

petugas pada saat melakukan tindakan invasif pada neonatus. Kekurangan dari

penelitian ini yaitu tidak dijelaskan jenis dan cara pemberian sukrosa oral.