Upload
farid-raharja-p
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
konservasi lahan
Citation preview
Usman Teknik Sipil Pengairan 105 810 1434 11 Non Reguler Semester V
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar 2013
Resume
Konservasi Lahan
A. Difinisi Tanah
Tanah adalah benda alam yang terletak di atas permukaan bumi yang terbentuk dari empat bahan
utama yaitu, mineral, bahan organik , udara, dan air serta hasil interaksi antara iklim, bahan
induk (batuan), topografi, organisme dan waktu.
secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai
gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu
menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan,
tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Bahan bahan penyusun tanah adalah sebagai berikut :
1. Bahan Mineral
- Berasal dari hasil pelapukan batuan.
- Susunan mineral dalam tanah berbeda-beda sesuai susunan mineral batuan induknya
(beku, metamorf dan sedimen)
- Mineral dapat dibedakan menjadi : mineral primer dan mineral sekunder.
Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk,
umumnya dalam fraksi-fraksi pasir dan debu.
Mineral sekunder baru yang terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung,
umumnya dalam fraksi liat.
2. Bahan Organik
- Hasil penimbunan sisa-sisa tumbuhan dan binatang, sebagian telah mengalami
pelapukan dan pembentukan kembali menjadi mangsa jasad mikro.
Usman Teknik Sipil Pengairan 105 810 1434 11 Non Reguler Semester V
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar 2013
3. Air
- Dalam tanah terdapat dalam ruang pori tanah.
- Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi tingkat ketersediaan air
tanah bagi tanaman.
- Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena segera hilang
merembes ke bawah.
- Air dalam pori sedang: mudah diserap oleh tanah.
- Air dalam pori halus : sulit diambil oleh tanaman. Jadi, tidak semua air dalam tanah
tersedia bagi tanaman, sebagian tetap tinggal dalam tanah.
- Larutan tanah mengandung garam-garam larut, sebagian besar berupa hara tanaman :
N, P ,K Ca, Mg dan S (hara makro)
Fe,Mn, B, Mo,Cu, Zn dan Cl (hara mikro)
- Terjadi dinamika hara dengan adanya pertukaran antara hara dalam larutan dengan yang
terdapat di permukaan tanah.
4. Udara
- Menempati pori tanah (terutama sedang dan besar)
- Jumlahnya berubah-ubah tergantung kondisi air tanah.
- Susunannya tergantung dari reaksi yang terjadi dalam tanah :
uap air > atmosfer
CO2 > atmosfer
O2 < atmosfer (bervariasi dipengaruhi kandungan CO2 dalam tanah)
Sedangkan Faktor-faktor pembentuk Tanah adalah sebagai berikut :
a. Iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama, yaitu suhu dan curah
hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Jika suhu tinggi, proses
pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan
akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan penyucian tanah yang
cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
Usman Teknik Sipil Pengairan 105 810 1434 11 Non Reguler Semester V
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar 2013
b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
1. Membantu proses pelapukan khususnya pelapukan organik.
2. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan daun-daunan dan
ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan
membusuk dengan bantuan jasad renik (mikroorganisme) yang terdapat di dalam tanah.
3. Jenis vegetasi berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna
hitam karena banyak memiliki kandungan bahan organik.
4. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-
sifat tanah. Misalnya, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia, seperti Ca, Mg, dan
K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya akan
lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
c. Bahan Induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk, mengalami pelapukan, dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia)
yang sama dengan bahan induknya. Bahan induk yang masih terlihat, seperti tanah berstuktur
pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral
bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan
induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang
banyak pula sehingga dapat menghindari penyucian asam silikat membentuk tanah yang
berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah
yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
Usman Teknik Sipil Pengairan 105 810 1434 11 Non Reguler Semester V
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar 2013
1. Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit lapisan
tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan
tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi.
2. Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air.
Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Tanah merupakan benda yang terdapat di alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan
dan penyucian yang terjadi terus menerus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara akan
habis karena mengalami pelapukan sehingga yang tertinggal adalah mineral yang sukar lapuk,
seperti kuarsa. Akibat proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka induk tanah berubah
berturut-turut menjadi muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Tanah muda ditandai oleh adanya
proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan
mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial,
regosol, dan litosol.
Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi
tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horizon B. Misalnya, tanah andosol, latosol,
dan grumosol. Tanah tua ditandai oleh proses pembentukan tanah yang berlangsung terus-
menerus sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horizon A dan B.
Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit).
Lamanya waktu pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas
seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan 1.000
10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.