20
Resume sistem yang bekerja pada sepeda motor Sepeda motor adalah Berdasarkan data dari wikipedia terkait definisi sepeda motor yaitu kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan kestabilan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sepeda motor adalah sepeda besar yang dijalankan oleh motor. A. SISTEM BAHAN BAKAR Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin. Komponen-komponen sistem bahan bakar dapat dilihat seperti gambar dibawah ini :

Resume Sepeda Motor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi teknik sepeda motor

Citation preview

Resume sistem yang bekerja pada sepeda motor

Sepeda motor adalah

Berdasarkan data dari wikipedia terkait definisi sepeda motor yaitu kendaraan

beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi

sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada

kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan

kestabilan.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sepeda motor adalah sepeda

besar yang dijalankan oleh motor.

A. SISTEM BAHAN BAKAR

Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa

komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan

karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini

pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara

alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. Agar bensin yang masuk ke

karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin.

Komponen-komponen sistem bahan bakar dapat dilihat seperti gambar dibawah ini :

Bensin ditampung

didalam tangki bensin

kemudian dialirkan melalaui

saringan bensin. Selang bensin

dan kemudian ke karburatur.

Bensin dalam karburator

dicanpur dengan udara

sehingga menjadi gas. Gas

campuran antara udara dan

bensin dimasukkan ke dalam silinder pada langkah hidup.

1. Tangki Bahan Bakar

Tangki merupakan tempat persediaan bahan bakar. Pada sepeda motor yang

mesinnya di bawah maka tangki bahan bakar ditempatkan di atas.  Kapasitas tangki

dibuat bermacam-macam tergantung dari besarkecilnya mesin. Bahan tangki umumnya

dibuat dari plat baja dengan dilapisi pada bagian dalam dengan logam yang tidak

mudah berkarat. Namun demikian terdapat juga tangki bensin yang terbuat

dari aluminium.

Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pelampung dan sebuah tahanan geser untuk

keperluan alat pengukur jumlah minyak yang ada di dalam tangki.

a. Tank Cap (Penutup Tangki)

Berfungsi sebagai lubang masuknya bensin, pelindung debu dan air, lubang pernafasan

udara, dan menjaga agar bensin tidak tumpah jika sepeda mesin terbalik.

b. Filler Tube

Berfungsi menjaga melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas,

bensin akan memuai).

2. Kran Bensin

Terdapat dua tipe kran bensin, yaitu tipe standar dan tipe vakum.

a. Tipe Standar

Adalah kran bensin yang pengoperasiannya dialakukan secara manual. Pada kran

bensin terdapat handel yang berfungsi untuk membuka dan menutup lubang keluran

bensin dari tangki bensin. Untuk mengelurkan bensin hendel digeser hingga pada posisi

On. Untuk menghentikan aliran bensin maka hendel digeser pada posisi Off. Apabila

hendel posisi on dan bensin habis, hendel dapat digeser ke Res sehingga bensin

cadangan (reserve) dapat digunakan.Pada kran bensin terdapat saringan yang berfungsi

untuk menahan kotoran yang terbawah bensin. Kotoran yang berat akan mengendap di

bagian bawah dari saringan, sedang kotoran yang ringan akan menempel pada saringan.

Apabila rusak, saringan tidak dapat diperbaiki dan harus diganti.

b. Tipe Vakum

Adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup dan tertutup ketika

mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai diapragma yang dapat digerakkan oleh

hisapan dari mesin. Pada saat mesin hidup, diapragma menerima hisapan dan membuka

jalur bensin, dan pada saat mesin mati akan menutup jalur bensin (OFF).

Terdapat 4 jalur dalam kran tipe vakum, yaitu OFF, ON, RES dan PRI. Fungsi OFF,

ON dan RES sama seperti pada kran standar. Sedangkan fungsi PRI adalah akan

mengalirkan langsung bensin ke filter cup (wadah saringan) tanpa ke diapragma dulu.

Jika telah mengisi tangki bensin yang kosong, usahakan memutar kran bensin ke posisi

ON.

3. Selang Bensin

Selang dibuat dari karet dengan kualitas tertentu sehingga tidak lonyot ketika

terkenak bensin, serta tahan getaran. Dalam pemasangan selang, ujung-ujung selang

dipasang klem agar tidak bocor. Bensin dialirkan dari tangki ke karburator melalui

selang ini.

4. Karburator

Karburator berfungsi untuk mencampur udara dan bensin sehingga menjadi gas dan

untuk mengatur pemasukan gas ke dalam silinder. Gas merupakan partikel-partikel

yang sangat halus sehingga mudah terbakar. Selain itu karburator juga harus sanggup

melayani penyampuran udara dengan bensin dan memasukkannya ke dalam silinder

sesuai dengan beban dan kecepatan motor.

            Perbandingan udara dengan bensin dinyatakan dengan berat. Secara teoretis

perbandingan yang sempurna adalah 1 gram bensin berbanding dengan 15 gram berat

udara. Apabila perbandingan udara lebih besar, misalnya 1 gram berat bensin

berbanding 18 gram berat udara maka disebut dengan campuran miskin. Sebaliknya,

bila campuran udara lebih sedikit, misalnya 1 gram berat bensin berbanding dengan 13

gram berat udara maka disebut campuran kaya.

            Kebutuhan campuran udara dan bensin di dalam motor tergantung pada

temperatur, beban, dan kecepatannya. Untuk putaran stationer, beban berat, percepatan

tinggi, membutuhkan campuran kaya, sedang untuk putaran mesin normal dan beban

ringan maka dibutuhkan campuran miskin. Variasi dalam perubahan perbandingan

campuran udara dan bensin dapat dilakukan secara otomatis oleh bagian-bagian

peralatan yang terdapat dalam karburator.

B. SISTEM PELUMASAN

Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin

dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan

yang bergerak.

Secara umum sistem pelumasan dibagi tiga macam yaitu pelumasan dengan

sistem percik, sistem percik dan tekan dan sistem tekan penuh. Pelumasan sistem

percik merupakan sistem yang sederhana dan dipakai untuk motor yang berukuran

kecil. Pada batang penggerak dilengkapi dengan alat yang berbentuk sendok, sehingga

pada waktu bergerak, bagian tersebut mencebur ke dalam karter yang berisi minyak

pelumas dan melemparkan minyak tersebut pada bagian-bagian yang memerlukan

pelumasan. !agian yang banyak memerlukan minyak pelumas yaitu bantalan utama dari

poros engkol, diperlukan pompa yang mengantarkan minyak pelumas melalui saluran-

saluran.

Sedangkan sistem tekan adalah sistem pelumasan yang lebih sempurna. minyak

pelumas dialirkan pada bagian yang memerlukan pelumasan dengan suatu tekanan dari

pompa minyak pelumas. Pelumasan sistem percik dan tekan yaitu minyak pelumas

dialirkan pada bagian yang memerlukan pelumasan dengan suatu tekanan dari pompa

minyak pelumas. dengan suatu tekanan, minyak pelumas mengalir melaui saluran dan

pipa ke bagian seperti pen engkol, poros engkol, batang piston. Sedangkan untuk

melumasi dinding silinder tetap dengan mempergunakan sistem perecik. Sehingga

disebut gabungan antara sistem perecik dan pompa tekan.

  Dan erakhir yaitu pelumasan sistem tekan penuh yaitu gerakan putar dari poros

engkol, selain untuk menggerakkan sistem lain, digunakan pula untuk menggerakkan

pompa, sehingga minyak pelumas yang ada di tangki naik ke bagian yang perlu

dilumasi. Sistem  pelumasan yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu sistem

pelumasan pada mesin sepeda motor.

Fungsi Sistem Pelumas.

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi :

Mengurangi Gesekanmesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen,

terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. gerakan komponen satu

dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi

tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. guna

mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas

(oil film)

Sebagai PendinginProses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas,

demikian pula gesekan antar komponen, sistem pendingin membantu

mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil  panas pada bagian yang

dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.

Sebagai PerapatPiston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas

membantu mengurangi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil

pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian

tersebut.

Sebagai PeredamPistonbatang piston dan poros engkol merupakan bagian

mesin menerima gaya yang  berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan

yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan

menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian

tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

Sebagai Pembersihsalah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas

membantu membawah kotoran sehingga bagian yang bergesekan tetap bersih.

Sebagai Anti Karatsistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan

oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun

maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

CHASSIS SEPEDA MOTOR

Chasis atau rangka adalah salah satu bagian yang penting sekali pada kendaraan ,

karena rangka ibarat tulang punggung bagi kendaraan baik mobil maupun sepeda

motor. Hampir seluruh bagian-bagian penting dipasang pada rangka. Rangka harus

dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan.

Konstruksinya disesuaikan untuk kebutuhan-kebutuhan dalam kegunaanya. Rangka

pada setiap kendaraan umumnya mempunyai bentuk yang hampir sama, karena adanya

persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

A. Rangka sepeda motor

Rangka pada sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine, sistem

kelistrikan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya serta sekaligus sebagai penyangga

penumpang. Bagian rangka juga mencakup komponen komponen lain yang

berhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara. Rancangan

pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan yaitu disesuaikan

dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasangnya, kemudahan penggunaan dari

sepeda motor tersebut, dan ekonomis dalam perawatan.

Gambar : 1. Rangka sepeda motor

Keterangan gambar :

1. Sumbu kemudi

2. Pipa rangka alas

3. Rangka pipa punggung

4. DuduKan peredam getaran

5. Pipa rangka tengah

6. Dudukan lengan ayun

7. Pipa rangka bawah

Pada umumnya sebagian besar jenis rangka menggunakan bahan dari besi dan

aluminium. Aluminium akan menghasilkan bobot yang lebih ringan dari pada besi

dalam bentuk yang sama. Untuk sepeda motor produksi yang sekarang hampir sebagian

besar menggunakan jenis rangka dari bahan pipa bulat dari berbagai jenis ukuran dan

ketebalan. Ada juga beberapa yang menggunakan jenis rangka dari bahan pipa segi

empat dan empat persegi panjang. Rangka dituntut kuat, ringan, indah, dan mudah

dalam perawatan.

Macam-macam rangka

a) Pressed steel

Rangka ini terbentuk dari pelat baja yang seluruhnya dipres (lempengan). Umumnya

pada jenis ini mempunyai pola back bone (bentuk tulang punggung).

Gambar : 2. Rangka jenis pressed steel

b) Back bone

Jenis rangka ini dibuat dari gabungan antara pipa dan press steel. Rancangan dasar jenjs

rangka ini diutamakan untuk penggunaan pada jenis sepeda motor bebek dan scooter.

Gambar : 3. Rangka jenis pressed steel

c) Tubular pola single cradle

Jenis rangka single cradle memiliki satu buah pipa di bawah (down tube) dan satu buah

pipa utama (main pipe) pada bagian depan mesin. Secara struktur bagian-bagian dari

rangka ini mengusung posisi dudukan mesin. Penggunaan yang utama jenis rangka ini

adalah jenis sepeda motor offroad, jenis on-road, dan tipe sport dengan cc sedang,

Disamping mempunyai kekuatan prima, jenis rangka ini juga mudah dalam perawatan.

Gambar : 4. Rangka jenis Tubular pola single cradle

d) Tubular pola double cradle

Jenis rangka double cradle hampir sama dengan jenis single cradle. Hanya pada jenis

ini memiliki dua buah pipa bawah (down tube). Hal ini akan manghasilkan kekuatan

sistem rangka. Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor jenis on-road dengan cc

besar. Pada tipe tertentu bagian dari down tube dapat dilepas pada saat pemasangan dan

melepas mesin.

Gambar :.5. Rangka jenis Tubular pola double cradle

e) Rangka jenis aluminium

Rangka jenis aluminium mempunyai bobot yang ringan dibandingkan dengan rangka

dari besi. Penggunaan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Pada jenis ini akan

menjadikan rangka semakin kuat dan tahan terhadap tekanan. Bagian-bagian rangka

(sub-frame) dapat dilepaskan untuk tujuan memudahkan dalam perawatan. Jenis rangka

ini dipakai pada sepeda motor tipe sport.

Gambar : 6. Rangka jenis aluminium

Rangka dan kestabilan

Kondisi rangka menentukan kestabilan kendaraan. Jika kondisi rangka tidak sesuai

dengan standar ukuran yang sebenarnya, maka akan mengakibatkan timbulnya

kerusakan, misalnya: bengkok, patah/retak pada bagian sambungan rangka. Kerusakan

sambungan rangka dapat terjadi karena akibat benturan keras (kecelakaan) atau

bermuatan yang melampaui batas kemampuan.

B. Sistem kemudi sepeda motor

Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan dengan

cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (stang) yang diterusakan ke

garpu depan (front fork). Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalannya

kendaraan. Selain penampilan, panjang pendeknya stang kemudi merupakan unsur yang

harus diperhitungkan, karena batang kemudi yang panjang akan ringan untuk

digerakkan, namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang

pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah, namun berat untuk dikendalikan.

Sistem kemudi dan kelengkapannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

                  (A)                                           (B)                         (C)

    

                    Gambar :7. Kemudi dan kelengkapannya

Keterangan gambar:

1. Batang kemudi

2. Penghubung garpu bagian atas

3. Pengikat stang

4. Poros kemudi

5. Kones bagian atas

6. Peluru baja

7. Karet penahan kotoran

8. Kones bagian bawah

C. SISTEM KELISTRIKAN

Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena sistem

ini menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk menggerakkan

pendukung sepeda motor. Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan

sepeda motor dapat digolongkan menjadi:

1. Sistem Pembangkit Listrik

Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada

sepeda motor tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda

motor, yaitu pembangkit listrik arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.

2. Sistem Pengisian

Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus

listrik dari pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa

arus searah ( DC). Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak -

balik ( AC ) maka arus tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.

3. Sistem Pengukuran

Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensin

pada tangki dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya

dipasangkan di dekat lampu kepal pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda

motor mempunyai kedua instrumen pengukur tersebut.

4. Sistem Pengapian

Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat

yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Seperti

yang kita ketahui bahwa system pengapian konvensional menggunakan gerakan

mekanik kontak platina untuk menghubung dan memutus arus primer, maka kontak

platina mudah sekali aus dan memerlukan penyetelan/perbaikan dan penggantian setiap

periode tertentu. Hal ini merupakan kelemahan mencolok dari sistem pengapian

konvensional.

Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai

penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer

adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI

merupakan system pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian

(charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan

pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya

kontak platina (pada sistem pengapian konvensional).

Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem pengapian elektronik digunakan

SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang disebut Thyristor switch).

Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian CDI

5. Sistem Penerangan Dan Sistem Tanda

Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau

udara berkabut penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri

atas lampu kepala dan lampu belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan

lampu jarak pendek. Sebagian sepeda motor ada yang dilengkapi dengan lampu kota.

Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu.

atau dengan bunyi Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda

belok dan lampu rem. Sistem tanda erat sekali hubungannya dengan keselamatan

pengendara sepeda motor karena sistem tanda berguna sebagai pemberi peringatan

kepada pemakai jalan lainnya.

6. Sistem Starter

Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik

mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar poros engkol. Sepeda

motor yang menggunakan elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik karena jika

starter elektriknya rusak atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik

maka sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.