Resume Tentang Aktivis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume tentang aktivis dari berbagai sumber

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PARTISIPASI DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN SELF EFFICACYMAHASISWA SEMESTER IV-VIDI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAHMANNA BENGKULU SELATAN

PROPOSAL SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat penyelesayan akhir Program Serjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah pada jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-quraniyah Manna

OLEHAGUSLANNim : 08.01.0641

Dosen PembimbingDrs. H. Abdullah Munir, M.Pd

JURUSAN TARBIYAHSEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT) AL-QURANIYAHMANNA BENGKULU SELATAN2013HUBUNGANANTARATINGKATPARTISIPASI DALAM AKTIVITAS ORGANISASIKEMAHASISWAANDENGANSELFEFFICACYMAHASISWA SEMESTER IV-VI DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN

Diajukan oleh : AGUSLANNPM : 08.01.0641

A.Latar BelakangJikakitamendengarnamaaktivismahasiswamakaakan terbayangdalampikirankitasekelompokpemuda-pemudidenganjas almamaterdansetumpukpekerjaanorganisasiyangharusmerekaselesaikan disampingtugas-tugaskuliahmerekayangjugamenumpuk.Aktivitas keorganisasian mereka yang padat tentunya banyak menyita waktu dan tenaga,namunnilaipositifpengalamanberorganisasiyangmerekadapatkanjuga sebandingdenganpengorbananmereka.Paraaktivis mahasiswa dikenal juga sebagai sosok mahasiswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, dimana mereka ditempa untuksenantiasa yakin bahwa mereka mampu melakukan suatu perubahan besar (agent of change).Keyakinandiriparaaktivisinijugadibuktikandenganbanyak sekalinama-namamantanaktivismahasiswayangkemudiansuksesdan menjadi tokoh nasional, seperti Boediman Soejatmiko, Akbar Tanjung, Yusuf Kalla, Andi Malarangeng, Muhaimin Iskandar, Fahri Hamzah, dan masih banyak lagi. Merekasemua adalahmantanaktivissekaligusmantanpimpinan organisasi- organisasikemahasiswaanbaikekstramaupunintra kampus,yangsemasa kuliahmerekamenghabiskanwaktunyadalamberbagaikegiatanorganisasi mahasiswadisampingaktivitasakademismerekayangjugatidakkalah banyaknya.KemudianjikakitakilasbalikpergerakanbangsaIndonesia tentunyakitapastiingatbahwaawalmulakebangkitannasionalitudiawali denganberkumpulnyasekelompokmahasiswayangdenganpercayadiri membentuksebuahorganisasiterstrukturyangbernamaBudiUtomo,yang membuat mereka lebih berani dan percaya diri bergerak dan berkarya.Darifenomena-fenomenadiatasdapatdilihatbagaimanasebuah pengalaman berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaanmemberikan pengaruh besar bagi peningkatanself efficacy(kepercayaan diri seseorang untuk mampumelakukansesuatu).SebagaimanadiungkapkanBanduratahun1997, dalamAlwisol(2004),efikasidiridapatdiubahsehinggabisaditingkatkan melaluisalahsatukombinasiempatsumber,yaknipengalamanmenguasai sesuatu prestasi(performance accomplishment), pengalaman vikarius(vicarius experience),persuasisocial(socialpersuation),danpembangkitanemosi(emotional/phyisiological state).Hubunganantaratingkatpartisipasiaktifdalamorganisasi kemahasiswaandanpeningkatankepercayaandirijugadikuatkanoleh penelitianRahman(1996),yangmenyatakanbahwaprestasibelajardan kepercayaan diri mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus sangat baik.KemudiandalampenelitianyangdilakukanolehAsmiana(2003), diperoleh hasil bahwa mahasiswayang aktif dalamorganisasi memiliki motif berprestasi lebih baik dibanding yang tidak aktif dalam organisasi intra maupun ekstra kampus dan pengalamanorganisasiterutamapengalamankeberhasilanmenyelesaikan suatupermasalahanyangsulit,dapatmeningkatkankepercayaandiri,motifberprestasi,dankeluwesanparaanggotanyadalammenghadapiberbagai masalah.Berpikir edialis dan selalu berusaha untuk membangun diri serta organisasi merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang akan sangat bermanfaat oleh pelaku akat aktivis mahasisiwa itu.Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).Berdasarkanpra surveyyang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa yang aktif diorganisasi Ekstra maupun Intra kampus, mereka sangat berbeda dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi ekstar maupun intra, mahasisiwa yang aktif lebih mendominasi di bidang pergaulan, tata cara bahasa dan tinglah laku yang memang mereka mendapkanya di pengkaderan organisasi mereka.Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-quraniyah Manna Bengkulu Selatan memilikibanyaksekali organisasi kemahasiwaan baik itu ekstra maupun intra kampus dengan berbagai macamjenisnya Akantetapi, sampaisaatinimasihjarangsekaliadapenelitianyangmembahastentang hubunganorganisasikemahasiswaandenganpeningkatanselfefficacymahasiswa, terutama di lingkungan STIT-Q Manna Bengkulu Selatan.Dengan adanya Kenyataan ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian khusus akan hal ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akanpenelitifokuskanpada Masalah ini yang nantinya akan dituangkan kedalam sebuah Skripsi yang berjudul HUBUNGANANTARATINGKATPARTISIPASI DALAM AKTIVITAS ORGANISASIKEMAHASISWAANDENGANSELFEFFICACYMAHASISWA SEMESTER IV-VI DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATANB.Rumusan MassalahPengalamanmerupakansaranaterbaikdalamproses pengembanganmentaldankepercayaandiriseorangindividu,sehingga banyakpengalamanakanberdampakpositifbagipeningkatself efficacysesorang. Kemudian,organisasikemahasiswaanmemberikansarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai banyaktugas-tugasbaru.Olehkarenaitu,seharusnyapengalamanseorang mahasiswadalamaktivitasnyadiorganisasikemahasiswaanmemberikan kontribusipositifbagipengembanganselfefficacymahasiswayang bersangkutan.Darigambaranlatar belakang di atas, penelitian ini perlu menjawab beberapa pertanyaan sebagai pertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan penelitian yang yang dimaksud dapat di rincikan pada rumusan masalah berikut:1.Bagaimanatingkatpartisipasimahasiswadalamorganisasi kemahasiswaan di UPI?2.Bagaimanaself efficacypada mahasiswa di UPI?3.Apakahterdapathubunganyangsignifikanantaratingkatpartisipasi mahasiswadalamaktivitasorganisasikemahasiswaandenganself efficacymahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan ?C.Tujuan PenelitianPenelitian ini dilakukan untuk memenuhi Beberapa tujuan, tujuan yang ingin di capai dari penelitian yang akan dicantumkan dalam sebuah skrifsi ini adalah:1.Mengetahuibagaimanatingkatpartisipasimahasiswadalamaktivitas. organisasi kemahasiswaan di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?2.Mengetahui bagaimana tingkatself efficacypada mahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?3.Mengetahuibagaimanahubunganantarapartisipasimahasiswadalam aktivitasorganisasi kemahasiswaan denganself efficacypadamahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?D.Hepotesis PenelitianSalah satu dari ciri penelitian berjenis penelitian kuantitatif adalah kebenaran hepotesis, yang merupakan dugaan hasil sementara sebelum penelitian dilakukan. Dugaan hasil berupa positif maupun negatif. Karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan data. Pada sebelumnya hepotesis hanya dugaan atau perkirraan yang belum di uji kebenaranya, hanya untuk membantu pendekatan permasalahan.E.Kegunaan PenelitianUntuk membuat sutu penelitian yang fokus pada pokok permasalahan maka disini perlu dirumuskan apa yang kegunaan atau manfaat penelitian ini, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :1.MamfaatTeoritis: Memberi masukan dan memperkaya konsep keilmuan psikologi terutama mengenai teoriself efficacy.2.Mamfaat Praktis:a.Menjadi dasar bagi pihak kampus STIT-Q untuk semakin memfasilitasi organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.b.Meningkatkanantusiasmemahasiswa untukaktifdalamberbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.F.Kajian pustaka1.Pengertian Organisasi Kemahasiswaan.Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang membentuk sebuah persatuan dengan manajemen yang mereka tentukan sendiri.2.Pengertianself efficacy.self efficacyBahasa Ingris yang apabilah di artikan dalam bahasa Indonesia berarti Kemanjuran diri. Akan tetapi kemanjuran disini di dipinisikan sebagai bentuk kepercayaan diri seseorang. Dalam penelitian ini kepercayaan diri yang dimaksud adalah kepercayaan diri dalam ruang lingkup bergaul, memecahkan dan menghadapi sebuah masalah.G.Metode Penelitian1.Rancangan PenelitianPenelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah mengunakan metode pengumpulan data langsung dari lapangan dan studi kepustakaan. Dalam hal ini leteratur yang dijadikan sebagai sumber primer penelitian meliputi, populasi dan buku-buku kajian pendidikan baik yang mengacu pada leteratur pendidikan islam maupun pendidikan umum dan buku kajian-kajian umum lainya.2.Populasi dan sampela.PopulasiPopulasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek dapat berupa mahluk hidup, benda-benda sytem, prosedur dan lain-lain. Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:a.Keseluruhan subjek penelitian.b.Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan.c.Sejumlah subjek yang lengkap dan jelasDari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau pristiwa sebagai sumber daya yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Subana, 2000:24)Jadi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa semester IV-VI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan yang Aktif sebagai Aktivis kampus atau yang tergabung didalam organisasi intra maupun ekstra kampus.b.Sampel.Sampel adalah bagian kecil dari populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan caraFild Researchyaitu pengumpulan data dari lapangan yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara langsung, dukumentasi dan pengisian angket. Untuk menentukan sampel ada beberapa teknik diantaranya adalahStatified random sampling,yaitu dengan mengambil sampel secara acak dengan persentase antara7% sampai 10%. Dari populasi penelitian.Untuk sampel penelitian ini peneliti akan mengambil seluruh populasi dengan kemungkinan yang tidak dapat hadir pada saat dilakukan berkisar 25%. Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa STIT-Q yang tergabung dalam Organisasi intra dan ekstra kampus .3.Intrumen Penelitian.a.Alat pengumpulan dataDalam penelitian ini penulis memiliki beberapa alat atau media untuk mengumpulkan data diantaranya:1.Observasi lapangan.2.Dukumentasi3.Angketb.Skoring,Koding (Untuk Butir Pengumpulan data)Penentu sekor didalam alat pengumpulan data seperti observasi,angket dan dukumentasi dilakukan langsung di lapangan yaitu mahasiswa STIT-Q Semester IV-VI.c.Jenis dataJenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari cara memperolehnya yaitu data primer dan data skunder.1.Data primerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asinya (tidak melalui media perantara). Data ini dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapkan data primer yaitu : (1) metode Surve dan (2) metode observasi.2.Data sekunderData sekunder adalah data yang didapat peneliti secara tidak langsung dari objek melaikan melalui media perantara (diperoleh dari pihak lain perantara). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dukumenter) yang di Publikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu, indentifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertayaan-pertanyaan sebagai berikut:1.Apakah data sekunder di perlukan dalam penelitian ini atau tidak?2.Data sekunder apa yang kita perlukan?Identifikasi data sekunder yang kita perlukan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.d.Validitas dan Realibilitas (alat pengumpulan data)Validitas akan menunjukan kebenaran pengumpulan data atau data yang dikumpulkan benar-benar ingin diperoleh peneliti. Validitas pengumpulan data study kepustakaan meliputi dua hal yaitu kepercayaan dan kepahaman.4.Teknik Pengumpulan dataUntuk mengumpulkan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:a.ObservasiObservasi adalah teknik yang dilakukan dengan pengamatan data terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.b.Dukumentasi.c.AngketAngket ataukuesioner adalah intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam teknik komunikasi tidak langsung dengan sumber data. Artiya responden secara tidak langsung menjawab daptar pertanyaan tertulis melalui media tertentu (Subana, 2000:30)5.Teknik analisa dataAnalisa data merupakan suatu bentuk proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan, menyusun data berarti menggolongkankedalam pola, tema atau katagori, semua data diklasipikasikan menurut topic-topik yang dibahas.H.Rencana daftar isiHalaman JudulNota pembimbingHalaman pengesahanMottoHalaman persembahanKata pengantarAbstraksDaftar isiData lampiranBab I PendahuluanA.Latar belakangB.Rumusan masalahC.Batasan masalahD.Tujuan penelitianE.Hepotesis penelitianF.Kegunaan penelitianBab II Kajian PustakaA.Pengertian Aktifasi dalam Organisasi KemahasiswaanB.Faktor-faktorC.Faktor Eksternal dan InternalD.Kepercayaan diri MahasisiwaE.Upaya dan tujuan untuk meningkatkanSelf EfficacyMahasisiwa.Bab III Metode PenelitianA.Rancangan PenelitianB.Populasi dan sampelC.Intrumen Penelitiana.Alat pengumpulan datab.Scoring/kodingc.Jenis-jenis datad.Validitas dan reabilitasD.Teknik pengumpulan dataE.Taknik analisa dataBab IV Penelitian dan PersembahanA.Diskripsi Wilayah penelitianB.Hasil PenelitianC.PembahasanBab V Kesimpulan dan saranA.KesimpulanB.SaranDaftar pustakaLampiranRiwayat Hidup PenulisI.Intrumen yang akan digunakanDalam penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian bukanlah alat ukur yang disusun atas dasar difinisi. Melainkan manusia penelitinya itu sendiri. Kapasitas jiwa raga dalam mengamati, bertanya, serta melacak dan mengabstaksikan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti merupakan intrumen satu-satunya dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, Masri.Metode Penelitian Survei,Jakarta : LP3ES, 1991.Mulyana, Dedy.Metodolog Penelitian Kualitatif,Jakarta: Remaja Rosda karya, 2002.Ritzer, George.Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,Jakarta:RajawaliPers, 2009.Partanto, A pius, dan Al-Barry M dahlan. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001.

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Karya Ilmiah ini Disusun Untuk Melengkapi TugasMata Kuliah Penulisan Karya IlmiahSemester V / 2010

Oleh : Ulyatu DiniawatiNIM: 07320931

Jurusan Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah PonorogoJanuari 2010KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang memiliki segala kebesaran dan keagungan, yang memberikan akal pikiran kepada manusia sehingga dengan karunia-Nya tersebut penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.Karya ilmiah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah.Atas terselesaikannya karya ilmiah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:1.Bapak Drs. Sulton, M. Si, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo.2.Bapak Dr. Julan Hernadi, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo.3.Bapak Drs. Subangun, M. Pd, selaku dosen mata kuliah penulisan karya tulis ilmiah.4.Seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo5.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................DAFTAR ISI ................................................................................................BABIPENDAHULUANA.Latar Belakang ......................................................................B.Rumusan Masalah ................................................................C.Tujuan Penelitian ..................................................................D.Manfaat Penelitian ................................................................BABIIKAJIAN PUSTAKAA.Pengertian Organisasi ..........................................................B.Pengertian Prestasi Belajar ..................................................C.Pengaruh Keaktifan BerorganisasiTerhadap Prestasi Belajar ....................................................BABIIIMETODOLOGI PENELITIANA.Rancangan Penelitian ..........................................................B.Populasi dan Sampel ...........................................................C.Teknik Pengumpulan Data ...................................................D.Teknik Analisis Data .............................................................BABIVHASIL PENELITIANA.Deskripsi Data ......................................................................B.Pengujian Hipotesis Penelitian .............................................BABVPENUTUPA.Kesimpulan ...........................................................................B.Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................LAMPIRANiii

1233

46

7

9101011

1313

1616

18

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangDalam dunia kampus kata Aktivis sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga bahkan seringkali menjadi topik utama dalam setiap pembicaraan. Selama ini banyak kasus yang sudah melekat pada diri seorang aktivis, mulai dari kegagalan dalam perkuliahan seperti gagal lulus dimata kuliah tertentu dan harus mengulang tahun depan, indeks prestasi rendah atau dibawah rata-rata bahkan hingga keterlambatan didalam kelulusan akademik.Senada dengan pendapat Sudarman:Seringkali terdengar seorang aktivis, baik pelajar yang aktif di sekolah maupun mahasiswa yang menjadi aktivis di kampus terkadang mengalami penurunan prestasi akademik di tempat belajarnya. Bahkan, untuk mahasiswa yang menjadi aktivis di kampus terkadang mengenyam bangku kuliahnya lebih lama dari masa studi umumnya.(Sumber: www.klikwebcenter.com)Dan diperkuat lagi dengan pendapat Buhari:Diantara aktivis di kampus yang belum bias mensinergikan aktivitas dan akademiknya tidak jarang seorang aktivis terkesan cuek dengan nilai kartu hasil studinya yang yang nasakom ataupun dengan teguran-teguran dari pihak dosen tentang ketidakdisiplinan mereka. Saya tidak menuntut setiap aktivis cuek untuk memiliki indeks prestasi yang luar biasa dengan peringkat cemaluede, tetapi minimal seorang aktivis memiliki indeks prestasi yang yang bisa dikatakan standart ataupun bagus.(Sumber: www.rafarafa.blog.friendster.com)Mahasiswa merupakan komponen penunjang kemajuan negeri, mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangan melalui kapasitas intelektualitasnya, sehingga masa kuliah seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Mengikuti aktivitas pada unit-unit kegiatan mahasiswa bukanlah berarti meninggalkan tugas belajar kuliahnya.Menjadi aktivismahasiswa tidalah berarti menjadikan nilai kuliah menjadi turun, justru menjadi aktivis mahasiswa menjadi ajang pembuktian diri kita bahwa kita adalah mahasiswa yang memiliki nilai lebih dibanding mahasiswa lainnya dan juga sebagai suplemen menggembleng diriBerdasarkan fakta lemahnya prestasi akademik pada aktivis serta banyaknya pendapat tentang pentingnya berprestasi sekaligus berorganisasi, maka penulis memilih untuk mengadakan penelitian dengan judulPengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Ponorogo

B.Rumusan MasalahMasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa?

C.Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang ada tidaknya pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa.

D.Manfaat PenelitianDengan diadakannya penelitian pada masalah di atas, setidaknya mempunyai arti penting bagi beberapa pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, yaitu:1.Bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo, memperoleh masukan dan informasi akan pentingnya prestasi sekaligus organisasi.2.Bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, memperoleh informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.3.Bagi pembaca, memperoleh informasi dalam rangka menambah wawasan dan masukan tentang pentingnya berorganisasi dan juga prestasi akademik.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian OrganisasiMenurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian:Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut dengan bawahan.(Sumber:www.shvoong.com)James D. Mooney mendefinisikan organisasi sebagai berikut:Organization the form of everyhuman, association for the assignment of common purposeatau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.(Sumber:www.yousaytoo.com)Paul Preston dan Thomas Zimmere juga mengemukakan definisi serupa, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama(organization is a collection people arranged into groups, working together to achieve some common objectives). (Amitai, 1985: 5)Chester L. Bernard (1938) mengatakan bahwa organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih(Define orgazation as a system of cooperative of two or more persons)yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.(Sumber:www.sendokapi.web.id)Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu system formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukansekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama.Organisasi kampus sering dikaitkan keberadaannya dengan aktivitas, dan sebaliknya aktivis pasti terkait organisasi kampus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2002), aktivis adalah individu atau sekelompok orang (terutama anggota politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, perempuan) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya.Aktivis adalah orang yang tidak tenang (gelisah) ketika terjadi ketidakadilan di lingkungannya dengan cara melakukan perubahan tertentu mulai dari titik nol sampai tujuannya tersebut tercapai. Seorang aktivis, selain aktif di organisasi tertentu (sebagai organisatoris), dia juga mempunyai pekerjaan lain di luar itu yaitu memperjuangkan hak-hak orang lain.(Sumber:www.abdulganie.wordpress.com)Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivis merupakan orang yang gelisah melihat ketidakadilannya, bergerak melakukan perubahan untuk mencapai tujuannya yang biasanya bersifat social.Jadi aktif organisasi adalah ikut secara aktif dalam melakukan perubahan karena adanya ketidakadilan di lingkungan dan merupakan suatu sistem formal yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

B.Pengertian Prestasi BelajarMenurut Morgan dalam bukunyaThe conditions if Learning, Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. (dalam Suparno, 2006: 11)Menurut Slameto pengertian belajar sebagai berikut:Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (1987: 2)

Jadi belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil latihan atau pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.Fudyartanto menyatakan, Prestasi adalah taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan yang ada pada seseorang yang berbeda. (dalam Diyanto, 2004: 21)W.J. S. Poerwodarminto menyatakan, Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan belajar. (dalam Diyanto, 2004: 21)Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai atau pengukuran kemampuan seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan ketrampilan.Dalam dunia pendidikan, prestasi dan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga sulit dipisahkan. Prestasi dapat menunjukkanseberapa jauh nilai yang diperoleh dalam setiap kegiatan atau belajar. Dari suatu nilai kemampuan yang menunjukkan hasil yang tertinggi dicapai dalam suatu saat yang tertentu itulah disebut prestasi.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal ada dua macam, yaitu: (1) kondisi fisiologi, yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. (2) kondisi psikologi, yang dipengaruhi oleh minat, perhatian, kecerdasan, bakat, dan motivasi. Faktor eksternal ada tiga macam yaitu, keadaan lingkungan, keadaan sekolah, dan fasilitas belajar.

C.Pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi BelajarKeaktifan berorganisasi sering berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Sebagai mahasiswa menjadi aktivis adalah sebuah panggilan moral. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat, sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yang menyiratkan aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Aktifis sering digambarkan sebagai mahasiswa yang aktif di organisasi tetapi mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah dari rata-rata sedangkan mahasiswa non aktif sering digambarkan dengan mahasiswa yang selalu ber-IPK baik dan di atas rata-rata, tetapi tidak mempunyai kepedulian dengan hal-hal di luar akademis. Stereotip seperti ini tidak sepenuhnya salah, kenyataannya memang banyak sekali contohaktivis kampus yang ber-IPK rendah dan banyak sekali mahasiswa non-aktivis yang lulus cumlaude. Dan semuanya kembali pada diri masing-masing individu, yang paling rugi adalah mahasiswa yang bukan aktivis dan juga mahasiswa yang ber-IPK tinggi.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A.Rancangan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian yang disebutkan pada bab I sebagai jawaban sementara dari masalah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Agar tujuan penelitian ini tercapai, maka penulis membagi sampel menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa yang aktif organisasi dan kelompok mahasiswa yang tidak aktif organisasi.Langkah-langkah dan prosedur kerja yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) melakukan kajian kepustakaan yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, (2) mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, (3) merumuskan hipotesis berdasarkan kajian kepustakaan, (4) mendefinisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama, (5) menyusun data kasar yang mempermudah analisis selanjutnya, (6) melakukan tes signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya, (7) membuat interpretasi hasil tes, membahasnya dan membuat laporan.

B.Populasi dan SampelMenurut Hadi, sampel didefinisikan sebagian individu yang diselidiki, sedangkan populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. (dalam Layyin, 1995: 46)Sampel tidak menceminkan secara tepat keadaan populasi, karena adanya resiko ini maka teknik peenentuan sampel sangat penting dalam penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VJurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun ajaran 2009/2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan wawancara, kemudian diambil dua kelompok sampel yang masing-masing terdiri dari enam anggota sampel. Kelompok pertama sebagai kelompok kontrol dan kelompok kedua adalah kelompok yang aktif berorganisasi.

C.Teknik Pengumpulan DataData dalam penelitian ini diperoleh langsung dari sumber asalnya (sampel), yaitu melalui wawancara dan dokumentasi. Data dokumentasi berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa.

D.Teknik Analisis DataData IPK ini berupa data kuantitatif, maka analisis yang digunakan adalah analisis statistik. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji-t dua sampel dengan kasus independent. Sebelum penggunaan uji-t ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu apakah ragam populasi diasumsikan homogen atau tidak. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji-F terlebih dahulu.Untuk uji-F digunakan rumus sebagai berikut:Denganderajat kebebasan kelompok1derajat kebebasan kelompok 2banyaknya sampel kelompok 1banyaknya sampel kelompok 2dengandata dari kelompok sampel 1data dari kelompok sampel 2mean atau rata-rata sampel 1mean atau rata-rata sampel 2Kriteria pengujiannya adalah data homogen jikapada taraf kepercayaan. Analisis selanjutnya adalah uji-t dua sampel independent dengan ragam homogen.Kriteria pengujian adalahditerima jika.

BAB IVHASIL PENELITIAN

A.Deskripsi DataTabel data IPK mahasiswa jurusan matematika semester V:

2.913.57

3.403.19

3.203.07

3.142.93

3.302.75

3.242.98

Keterangan:kelompok mahasiswa yang tidak aktif organisasikelompok mahasiswa yang aktif organisasi

B.Pengujian Hipotesis PenelitianTabel data IPK mahasiswa yang tidak aktif organisasi:

2.910.0841

3.400.20.04

3.2000

3.140.0036

3.300.10.01

3.240.040.0016

Tabel data IPK mahasiswa yang aktif organisasi:

3.570.490.2401

3.190.110.0121

3.070.0001

2.930.0225

2.752.980.1089

0.01

(5, 5, 0.005 ) = 5.05, maka termasuk ragam homogen. Selanjutnya pengujian hipotesis penelitian.tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok mahasiswa.adanya perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok mahasiswa.

(10, 0.05) = 1.812

, makaditerima. Ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelompok yang tidak aktif organisasi dan kelompok yangaktif berorganisasi.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data yang tertera dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang tidak aktif berorganisasitidak lebih baik dibandingkan prestasi belajar mahasiswa yang aktif organisasi. Hal ini berarti hipotesis kedua () ditolak. Adanya penolakan pada hipotesis kedua ini dimungkinkan karena waktu penelitian yang cukup singkat sehingga perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok belum tampak.

B.SaranSetelah dilaksanakan penelitian dengan kesimpulan seperti di atas, penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada pembaca karya tulis ini, adapun yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:1.Untuk dosenSetelah mengetahui hasil penelitian ini, dosen diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran sehingga mahasiswa, baik mahasiswa aktif organisasi maupun yang tidak aktif organisasi mampu menerima materi yang disampaikannya dengan baik.2.Untuk mahasiswaBagi mahasiswa yang aktif organisasi diharapkan dapat memanagement waktunya sebaik mungkin, agar prestasi belajarnya tidak menurun.Bagi mahasiswa yang berminat untuk mengadakan penelitian, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan serta mengembangkannya dalam masalah yang lebih kompleks dan populasi yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pengertian Organisasi.www.shvoong.comdiakses 1 Januari 2010.

Anonim. 2009. Pengertian Organisasi.www.yousaytoo.comdiakses 1 Januari 2010.

Diyanto. 2004. Pengaruh Sikap Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SDN Karangmojo Balong Ponorogo. Skripsi S-1 Universitas Negeri Malang.

Etzioni, Amitai. 1985.Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Gagne, Robert. 1974.Prinsip-Prinsip Pelajaran untuk Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional.

Gani, Abdul. 2009. Aktivis.www.abdulganie.wordpress.comdiakses 1 Januari 2010.

Layyin, Siti. 1995. Pengaruh Pemberian Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I Madrasah Aliyah Al-Islam Mlarak Ponorogo di Joresan. Skripsi S-1 IKIP Malang.

Rafa. 2009. Aktivis vs Akademis.www.rafarafa.blog.friendster.comdiakses pada tanggal 28 oktober 2009)

Slameto. 1987.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudarmo, Indriyo Gito dan Sudita. 1997.Perilaku Keorganisasian.Yogyakarta: PT bpfe yogyakarta.

Suparno. 2006. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Bantuan Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Study Matematika Kelas IV SD Negeri I Balong. Skripsi S-1 Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Surya, Adi. 2008. Aktivis Sebuah Keharusan Bukan Pilihan.www.adi-surya.comdiakses 1 Januari 2010.

Vyansya. 2009. Pengertian Organisasi.www.sendokapi.web.iddiakses 1 Januari 2010.