Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    1/9

    Resume TEORI-TEORI BEHAVIORISME

    Kelompok 1Oleh: Nur Ahmad Soim

    Nur Fadli Hazhar Fachral

    Firda Melaty Herva

    Aspek perilaku menjadi salah satu indicator yang diharapkan dari model teori

    behaviorisme . Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil,

    bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi

    atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil

    belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah

    munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis

    artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan

    penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku

    belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya.

    Pendidik yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa

    merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.

    Ada dua Aliran besar yang mempengaruhi Konsep Behaviorisme.

    1.Edward Lee Thorndike (1874-1949)Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi

    antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori

    connectionism. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkanpada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di

    dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri

    belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap

    berbagai situasi, ada eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan

    reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    2/9

    1 . Hukum kesiapan (Law of Readiness)

    Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus

    maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi

    cenderung diperkuat.

    2. Hukum latihan Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi

    tersebut semakin kuat.

    3 Hukum akibat Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat

    menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.

    2. Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) dan Watson

    Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di

    beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi

    percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa

    disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda

    dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan

    strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus

    alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang

    diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar

    menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat

    yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya

    latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara

    otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.

    Teori-Teori lainnya.

    Carlk L. Hull

    Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi

    reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor. Dalam

    mempelajari hubungan S-R yang perlu dikaji adalah peranan dari intervening variable

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    3/9

    (atau yang juga dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal

    dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa

    output.

    2.Skinner(1904-1990)

    Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan

    belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah

    laku. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak

    akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operant conditing

    menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapatmembimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam

    mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang

    diinginkan Skinner membagi menjadi 2 jenis respon

    1.Responden Respon yang terjadi karena stimulus khusus misalnya Pavlo.

    2.Operans Respon yang terjadi karena situasi random. Operans conditioning

    adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku

    tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

    Prinsip belajar Skinners adalah:

    1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar

    diberi penguat.

    2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran

    digunakan sebagai sistem modul.

    3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan

    hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.

    4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan

    dengan digunakannya jadwal variable ratioreinforcer.

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    4/9

    5.dalam pembelajaran digunakan shapping. Robert Gagne (1916-2002) Teori gagne

    banyak dipakai untuk mendisain Software instructional (Program berupa Drill Tutorial).

    Kontribusi terbesar dari teori instructional Gagne adalah 9 kondisi instructional:

    1. Gaining attention = mendapatkan perhatian

    2. intorm learner of objectives = menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan

    dicapai

    3. stimulate recall of prerequisite learning = stimulasi kemampuan dasar siswa untuk

    persiapan belajar.

    4. Present new material = penyajian materi baru

    5. Provide guidance = menyediakan pembimbingan6. Elicit performance = memunculkan tindakan

    7. Provide feedback about correctness =

    siap memberi umpan balik langsung terhadap hasil yang baik

    8. Assess performance = Menilai hasil belajar yang ditunjukkan

    9. Enhance retention and recall = meningkatkan proses penyimpanan memori dan

    mengingat.Gagne disebut sebagai modern noebehaviouristik mendorong guru untuk

    merencanakan pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi.

    A. Arnold TheCorrupted Sciences,

    Behaviourisme adalah keyakinan bahwa semua proses belajar itu terdiri atas pelatihan

    stimulus/respon, hadiah dan hukuman dan hanya perilaku yang teramati saja yang pantas

    dipelajari, ternyata hasil ini berdampak buruk di abad 20.

    5.AlbertBandura(1925-sekarang)

    Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri

    yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi

    orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah

    laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh

    lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat,

    produksi motorik, motivasi.

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    5/9

    Aplikasi teori behaviouristik terhadap pembelajaran siswa

    Guru yang menggunakan paradigma behaviourisme akan menyusun bahan pelajaran yang

    sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang dikuasai siswa disampaikan secara utuh

    oleh guru. Guru tidak hanya memberi ceramah tetapi juga contoh-contoh. Bahan

    pelajaran disusun hierarki dari yang sederhana sampai yang kompleks. Hasil dari

    pembelajaran dapat diukur dan diamati, kesalahan dapat diperbaiki. Hasil yang

    diharapkan adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan

    Kekurangan dan kelebihan Metode ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuanyang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure kecepatan

    spontanitas kelenturan daya tahan dsb. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih

    anak-anak yang masih membutuhkan peran orang tua. Kekurangan metode ini adalah

    pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistis dan hanya berorientasi

    pada hasil. Murid dipandang pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan

    guru sehingga guru sebagai sentral dan bersifat otoriter.

    teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner

    tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman[1]

    .

    Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap

    arah pengembangan teori dan praktekpendidikan dan pembelajaran yang dikenal

    sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang

    tampak sebagai hasil belajar.

    Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang

    yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan

    menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan

    semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

    Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin,

    2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

    perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang

    berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    6/9

    guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap

    stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan

    respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat

    diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang

    diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat

    diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan

    suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

    Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan

    (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan

    semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement)maka respon juga semakin kuat.

    Behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan tentang martabat manusia, yang

    sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi bercorak psikologis, yaitu :

    1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. Manusia

    mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah. Berdasarkan

    bekal keturunan atau pembawaan dan berkat interaksi antara bekal keturunan dan

    lingkungan, terbentuk pola-pola bertingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas dari

    kepribadiannya.

    2. Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri,menangkap apa yang

    dilakukannya, dan mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri.

    3. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku

    yang baru melalui suatu proses belajar.

    4. Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya pun dipengaruhi oleh

    perilaku orang lain.

    Keyakinan-keyakinan itu, sebagaimana dirumuskan oleh Dustin dan George, dikutip

    dalam buku karangan George dan Kristiani : Theory, Methode, and Processes Of

    Counceling and Psychotheraphy ( 108 ). Sejalan dengan keyakinan-keyakinan itu, bagi

    seorang konselor behafioristik perilaku konseling merupakan hasil dari pengalaman-

    pengalaman hidupnya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Kalau perilaku konseling

    ditinjau dari sudut pandangan apakah perilaku itu tepat dan sesuai dengan situasi

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    7/9

    kehidupannya atau tidak tepat dan salah suai, harus dikatakan bahwa baik tingkah laku

    tepat maupun tingkah laku salah sama-sama merupakan hasil belajar. Karena tingkah

    laku salah merupakan hasil belajar, tingkah laku yang salah itu juga dapat dihapus dan

    diganti dengan tingkah laku yang tepat melalui suatu proses belajar.

    Teori Behavioristik

    Konsep Utama:

    Membatasi perilkaku sebagai fungsi interaksi antara pembawaan dengan lingkungan.

    Kegunaannya:Untuk membantu individu mengubah perilakunya agar dapat memcahkan masalahnya.

    Proses Konseling:

    1. Bentuk kerjasama antara konselor dengan klien yaitu :

    2. Konselor menjelaskan maksd tujuan

    3. Klien mengkhususkan perubahan positif.

    4. Klien dan konselor menetapkan tujuan.

    5. Menjajagi apakah tujuan itu realistis

    6. Mendiskusikan manfaat tujuan

    7. Konselor dan klien membuat salah satu keputusan

    Sifatnya:

    Manipulatif, bersifat dingin dan klurang menyentuh aspek pribadi dan mengabaikan

    hubungan antar pribadi

    Penekanannya:

    Memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan kepada prilaku yang terjadi di masa lalu.

    Konselornya:

    Pemilihan tujuan lebih sering ditentukan oleh konselor.

    Pengertian Teori

    Teori behavioristik adalah teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon.

    Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    8/9

    semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan

    penguatan negatif.

    Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah

    1laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau

    menghilang.

    Kerangka Berpikir Teori

    1. Pemberian bahan pembelajaran dalam bentuk utuh kepada peserta didik

    2. Pemahaman oleh peserta didik dilakukan mandiri oleh peserta didik. Jika ada yang

    kurang jelas baru ditanyakan kepada guru3. Hasil belajar segera disampaikan kepada peserta didik

    4. proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar

    5. Materi pelajaran digunakan sistem modul

    Aplikasi Teori

    Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan

    pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak

    banyak memberikan ceramah, tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik

    dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari

    yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-

    bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran

    berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera

    diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat

    menjadi kebiasaan.

    Kekurangan

    1. Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang

    sudah siap

    2. Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini

  • 8/7/2019 Resume Teori Behaviorisme_Psikologi Pendidikan PPS UNJ PKLH 2010

    9/9

    3. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga

    mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi

    siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah,

    guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.

    4. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan

    apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif

    5. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru

    dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa

    6. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat oleh penguatan yang

    diberikan guru.

    Kelebihan

    1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

    2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang

    menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan,

    spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.

    3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri.

    Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan

    4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan

    dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru dan

    senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

    Beberapa prinsip dalam teori belajarbehavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and

    Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement;

    (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The

    Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).