8
REFLEKSI KASUS THT OTITIS MEDIA AKUT Nama : Arif Tantri Hartoyo NIM : 20090310216 Stase : Ilmu Penyakit THT Pembimbing : dr. I Wayan Marthana WK, M,Kes., Sp.THT 1. Rangkuman Kasus a. IDENTITAS Nama : An. D Umur : 13 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki b. KELUHAN UTAMA Nyeri pada telinga kanan yang sudah berlangsung selama 3 hari. c. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri telinga kanan. Sebelumnya pasien sering gelisah dan suka memegangi telinganya yang sakit, sukar tidur . 3 hari sebelum datang ke rumah sakit pasien mengalami batuk pilek yang saat ini sudah sembuh. Demam juga dirasakan naik turun. d. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU - Riwayat penyakit serupa : disangkal - Riwayat telinga dikorek : disangkal

resus THT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resus THT

Citation preview

REFLEKSI KASUS THTOTITIS MEDIA AKUT Nama : Arif Tantri Hartoyo NIM : 20090310216Stase : Ilmu Penyakit THTPembimbing : dr. I Wayan Marthana WK, M,Kes., Sp.THT 1. Rangkuman Kasus a. IDENTITAS Nama : An. D Umur : 13 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

b. KELUHAN UTAMA Nyeri pada telinga kanan yang sudah berlangsung selama 3 hari.c. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri telinga kanan. Sebelumnya pasien sering gelisah dan suka memegangi telinganya yang sakit, sukar tidur . 3 hari sebelum datang ke rumah sakit pasien mengalami batuk pilek yang saat ini sudah sembuh. Demam juga dirasakan naik turun.

d. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU - Riwayat penyakit serupa : disangkal - Riwayat telinga dikorek : disangkal - Riwayat alergi : disangkal - Riwayat batuk+pilek berualang : +

e. RIWAYAT KELUARGA DAN LINGKUNGAN Keluarga mempunyai sakit serupa (disangkal), Asma (disangkal), Alergi (disangkal),

2. Masalah yang dikaji - Stadium dari OMA? - Penanganan OMA?

3. Analisis masalah - Stadium OMA : Ada 5 stadium otitis media akut (OMA) berdasarkan pada perubahan mukosa telinga tengah, yaitu : 1. Stadium Oklusi Ditandai dengan gambaran retraksi membrane timpani akibat tekanan negative telinga tengah. Kadang- kadang membrane timpani tampak normal atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi tetapi sulit dideteksi. 2. Stadium Hiperemis Tamapak pembuluh darah yang melebar di sebagian atau seluruh membrane timpani disertai oedem. Sekret yang mulai terbentuk masih bersifat eksudat serosa sehingga sukar dinilai. 3. Stadium Supurasi Oedem yang hebat pada mukosa telinga tengah disertai dengan hancurnya sel epitel superficial serta terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani menyebabkan membrane timpani menonjol kea rah liang telinga luar. Gejala klinis pasien Nampak terasa sakit, nadi, demam, serta rasa nyeri pada telinga bertambah hebat. Pada keadaan lebih lanjut, dapat terjadi iskemia akibat tekanan eksudat purulent yang makin bertambah, tromboflebitis pada vena-vena kecil bahkan hingga nekrosis mukosa dan submukosa. 4. Stadium Perforasi Rupturnya membrane timpani sehingga nanah keluar dari telinga tengah ke liang telinga luar. Kadang pengeluaran secret bersifat pulsasi. Stadium ini sering diakibatkan oleh terlambatnya pemberian antibiotika dan tingginya virulensi kuman. 5. Stadium Resolusi Ditandai oleh membrane timpani yang berangsur normal hingga perforasi membrane timpani menutup kembali dan sekret purulen tidak ada lagi. Hal ini terjadi jika membrane timpani masih utuh, daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah.

- Penatalaksanaan 1. Antibiotik OMA umumnya adalah penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya. Seikitar 80% OMA sembuh dalam 3 hari tanpa antibiotic. Penggunaan antibiotic tidak mengurangi komplikasi yang terjadi, termasuk berkurangnya pendengaran. Jika gejala tidak membaik dalam 48-72 jam atau ada perburukan gejala, Gejala ringan adalah apabila nyeri telinga ringan dan demam 2tahun, tidak dalam perawatan intensif, belum pernah menerima pengobatan antibiotik dalam 3 bulan terakhir). Sedangkan pemberian dosis tinggi 80mg/kgBB/hari diberikan pada anak dengan resiko tinggi ( umur