11
Abdullah: ^storika da Dakwah Islam RETORIKA DAN DAKWAH ISLAM Abdullah Dosen Jurusan Bimbingan & Penyuluhan Islari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta A. PENDAHULUAN Retorika dakwah berkembang berjalan seirinj; dengan perkernbangan dakwah Islam. Aktifitas dakwah sendiri sudah ada sejak adanya Islam karena memang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang memberikan nasihat untuk membenarkan dan mengimani apa yang difirmankan Allah SWT serta mem aenarkan dan melaksanakan perintah yang dikatakan nabi-nabi Allah, juga nasihat untuk orang banyak agar saling tolong menolong serta saling mengingatkan. 1 Dalam merealisasikan fungsinya, Islam sebags i agama dakwah, Allah mengutus nabi dan rasul-Nya sebagai ora :or-orator yang akan mengatur, membimbing dan mengajak semua yang ada di muka bumi untuk taat dan takut pada Allah. Dakwah tersebut dimulai dari Nabi Adam AS hingga kurun sekarang ini. Supaya berhasil dalam aktifitas dakwahnya, para nabi dan rasul dibekali Allah dengan ilmu yang tidak bisa terlepas dari aktifitas dakwah tersebut, yaitu ilmu Retorika. Hal ini bertuj jan agar JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 107

Retorika dan Dakwah Islam - uin-suka.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Abdullah: ^storika da Dakwah Islam

RETORIKA DAN DAKWAH ISLAM

AbdullahDosen Jurusan Bimbingan & Penyuluhan Islari

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

A. PENDAHULUANRetorika dakwah berkembang berjalan seirinj; dengan

perkernbangan dakwah Islam. Aktifitas dakwah sendiri sudah adasejak adanya Islam karena memang Islam adalah agama dakwah,yaitu agama yang memberikan nasihat untuk membenarkan danmengimani apa yang difirmankan Allah SWT serta mem aenarkandan melaksanakan perintah yang dikatakan nabi-nabi Allah, juganasihat untuk orang banyak agar saling tolong menolong sertasaling mengingatkan.1

Dalam merealisasikan fungsinya, Islam sebags i agamadakwah, Allah mengutus nabi dan rasul-Nya sebagai ora :or-oratoryang akan mengatur, membimbing dan mengajak semua yangada di muka bumi untuk taat dan takut pada Allah. Dakwahtersebut dimulai dari Nabi Adam AS hingga kurun sekarang ini.Supaya berhasil dalam aktifitas dakwahnya, para nabi dan rasuldibekali Allah dengan ilmu yang tidak bisa terlepas dari aktifitasdakwah tersebut, yaitu ilmu Retorika. Hal ini bertuj jan agar

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 107

Abdullah: Retorika dan Dakivcih Islam

nibibejiau masih

danAS ketika

kepada

retori <amasyarskat

karenayang

aspeklati serta

dand^kwahnya

dahulumenjadidan

agama Islam dapat disiarkan dengan benar dan dapatanpa ada unsur paksaan. Retorika pada dakwahbelum begitu nampak, karena pada waktu itu dakwahdalam lingkup keluarga. Retorika dakwah baru berkenjbangmulai menampakkan perannya sejak masa Nabi Nuhdakwah yang dilakukan tidak hanya ditujukarkeluarganya saja, melainkan juga untuk umatnya.

Para nabi dan rasul dibekali oleh Allah ilmusinga-singa Islam ini berhadapan denganmempunyai karakter berbeda-beda. Retorika merupal^anpraktis dan juga merupakan seni yang timbul darimerupakan ilham yang tidak semua orang mernilikimenguasai. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakandari mimbar ke mimbar, para nabi berdialog terlebihdengan yang memiliki pengetahuan tentang retorikaorator yang terbaik, yaitu Allah.

Hal ini dapat disimak dari perjalanan dakwah Nab:dan Nabi Sulaiman AS, misalnya, yang dikisahkan obin Abi Kasir, bahwa apabila Nabi Daud akansebelumnya berkontemplasi dengan berkhalwat danSetelah selesai berkontemplasi Nabi Sulaiman dipeuntuk mempropagandakan bila Nabi Daud akan beCeramah nabi Daud tidak hanya dihadiri olehmelainkan juga oleh gunung-gunung dan berbagai binajtangbermacam-macam tumbuhan. Sebelum masuk pada perrdengan tema surga dan neraka, beliau memulainymemuji pada Allah SWT. Kepandaian Nabi Daud dalammateri tersebut menyebabkan para pendengar tergetarseolah-olah mereka menghadapi kenyataan yangKetika Nabi Daud melanjutkan ulasannya tentang kesuhari kiamat, sebagian dari pendengamya menemui aj

berceramah

marusia

diterimaAdam

Daud ASeh Yahya

harioerpuasa.intahkanceramah.

sajaserta

bahaasana denganmengulasr hatinya,

seoenarnya.itan padad. Karena

108 JUKNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Abdtithb; Rztorikn dan Oaknxih hlattl

begitu pandai beliau menyentuh perasaan dan kelihaian dia dalammengolah kata-kata, ceramahnya mampu menciptakarseperti sungguh-sungguh terjadi.

Apa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS in:kemampuan manusia sebab Allah senantiasa bersaminya danyang mengendalikannya. Tentang kehebatan Nabi Daud ASsebagai seorang orator Islam pada waktu itu, juga diceritikan olehYazid al-Raqasyi yang menyatakan bahwa sewaktu Nabi Daud ASberceramah yang dihadiri oleh 40 ribu jamaah, 30 ribu darijamaah tersebut menemui ajalnya secara mendadak.2 Hal ini tidakada faktor lain kecuali kesucian diri serta kepandaian menguasaimassa dan kelincahan mengolah kata-kata sehingga uraiannyamenyentuh lubuk hati yang paling dalam. Demikian juga nabi-nabi yang lain, mereka adalah orator-orator IsLim yangmengendalikan umatnya sampai pada masa Islam disem jurnakanoleh Nabi Muhammad SAW.

B. PENGERTIAN DAN RUANC LINGKUP RETORIKA DAKWAHArti retorika adalah seni berpidato atau mengarang/membuat

naskah dengan baik. Dalam Webster's World College Dictionarydisebutkan bahwa retorika adalah "the art of speaking or writingwith correctness, clearness and strength", yakni seni berpi iato ataumengarang dengan benar, teliti, jelas, dan kuat. Reto -ika jugadiartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yan* dicapaiberdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (arts,techne). Seni dan kepandaian berbicara dibutuhkan dalarn banyakmedan kehidupan manusia dalam hubungannya denganlain. Mulai dari seorang pengacara, jaksa, hakim, pedagar g sampaikepada negawaran, semuanya membutuhkan retorika.3

Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untukberbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunil :asi antar

di luar

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 109

Abdullah: Rzforika dan Dak^ah Islam

berbicaraitielainkan

gkat,i secara sini

keseiiianatc.upa da

danbahasawaktu

kata-katarus dapat

Modemrasio danbaik.4

menguasai

manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berartilancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi,suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidatojelas, padat dan mengesankan. Retorika modern adalah gabunganyang serasi antara pengetahuan, pikiran,kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapanpopuler, retorika berarti: pada tempat yang tepat,yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkanyang tepat, benar dan mengesankan. Itu berarti orang htberbicara jelas, singkat dan efektif Dalam istilah Retorikaditegaskan : kewajiban Retorika ialah menggunakanimajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih

Orang berbicara banyak, tidak selalu berarti seopandai bicara. Keterampilan seseorang untukberbicara, dapat dicapai dengan mencontoh orang yan(imitatio), dengan mempelajari dan mempergunakarhukum retorika (doctrina), dan dengan melakukan latteratur (exercitium). Dalam seni berbicara dituiitutpenguasaan bahan dan pengungkapan yang tepat melal

Bila ditelusuri ke belakang secara filosofis,yang -demi penemuan kebenaran- menurut "Bapak(Socrates), berangkat dari suatu pemikiran, bahaa manmenggunakan, "common sense"-nya atau akal sehadengan "common sense" diartikan sebagai pendapat jumumnya dianggap "besar". Karena sebagian besarorang yang dapat menggunakan/berpikir waras,demikian. Dengan demikian, pengertian retorika yang hpada filsafat tersebut, sangat dipengaruhi olehmasyarakat pada suatu saat tertentu. Karenapada masyarakat tertentu, retorika menghindari dari pferumusanperdefinisi, yang diinginkan hanya "penerimaan beidasarkan

ang yangseni

terkenalhukum-

han yangjuga

bahasa.pengertkn retorika

Retorika"isia dapat., dimanaang padasejumlah

ber^nggapanerpangkalkeadaan

keterpengaruhan

110 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan arijuni 2009

>: Retorika dtkn Daklfah Islam

perasaan saja". Hal ini sangat tergantung dan paling dominanterletak di tangan para retor yang demagog!.

Selanjutnya apa yang dilakukan oleh Socrates dalari mencari"kebenaran" dengan cara mengajukan pertanyaan-pe rtanyaanyang jawabannya dari lawan dialognya, dirancang daik digiringsedemikian rupa seperti yang dikehendaki, menjadikanpersoalan yang dibahas hanya merupakan jawaban dalam bentukfragmen saja, tidak dalam konteks keseluruhan. Oleh karenaretorika kebenaran yang menganggap bahwa dengan te;-capainyaperumusan melalui common sense" akan tercapai kebenaran.Akan tetapi unsur yang tidak terdapat padanya dalan prosesmencari kebenaran tersebut, justru verifikasi. Halbertentangan dengan hukum logika. Dengan demikian

peraaan-

tersebuthal yang

dicapai secara maksimal oleh retorika kebenaran, biru taraf"pengertian terhadap persoalan" belum sampai mememukan"realitas ataupun kebenaran itu sendiri". Kekurangan dalambidang retorika klasik ini ialah, ia baru sampai pada taraf"mencapai pengertian" sehingga menyebabkan ia masih tetapdianggap sebagai suatu ajaran pra ilmu. Karena hasil dari retorikaini baru merupakan suatu hypotesis. Sedangkin ilmupengetahuan berusaha untuk meninjau sesuatu se-obyektifmungkin. Padahal retorika baru dapat mencapai taraf ":nengerti"yang amat cenderung berwarna subyektif .5

Ilmu retorika juga mempunyai hubungan erat dengandialektika yang sudah dikembangkan sejak jaman Yunani Kuno.Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran lewst diskusidan debat. Melalui dialektika orang dapat mengenal danmenyelami suatu masalah (intellectio), menggunakan argumentasi(inventio) dan menyusun jalan pikiran secara logis (dispositio).Retorika mempunyai hubungan dengan dialektika, karqna debatdan diskusi juga merupakan bagian dari ilmu retorika. Ke lancaran

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 111

Abdullah: Reforika dan Dakwah Islam

tergolong

berbicara dalam retorika sangat dituntut dan menjadikepandaian berbicara. Oleh karena itu retorika jugaerat dengan kelancaran berbicara (elocutio).

Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa, khusubina-bicara. Retorika sebagai bagian dari ilmumencakup: Monologika, Dialogika dan Teknik Bicara. IVadalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog,seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yangmonologika adalah: picato, kata sambutan, kuliah,penyampaian makalah dan deklamasi.ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dualebih berbicara atau mengambil bagian dalam suapembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalahhanya jawab, perundingan, debat dan percakapan. Yanadalah teknik bicara. Sebab efektifitas monologika dartergantung juga pada teknik bicara. Teknik bicarasyarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaanmerupakan bagian yang penting dalam retorika.ini secara teknis perhatian diarahkan pada pembinaiteknis bernafas, mengucap, bina suara, membaca dan

Pengertian dakwah adalah suatu pengertianQur'an dan Al-Hadist. Adapun firman Allah yangpengertian dakwah Islam, diantaranya, Al-Baqoroh:Ahzab: 45-48, Al-Baqoroh: 213, An-Nahl: 37.tersebut menjelaskan bahwa dakwah adalah pemberian(berita), menyampaikan informasi, menyeru, menmemberi peringatan. Secara umum, pengertianadalah Dakwah yaitu Membenkan dan menyampaikantentang Islam yang benar, menyeru dan mengajakjalan yang benar serta memberi peringatan padamelaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar, dalam

berpubungan

nya ilmubijia-bicara

onologikadimana hanya

dalamceramah,

. Sedangkan dialog ika adalahcirang atau

u prosesdiskusi,

; teralchirdialogika

rr erupakanteki|iik bicara

bagianseperti:

bercerita.6

berdasarkan Al-mengandung119

Dakm

prasyarat

Beberapa-120, Al-

ayatinformasi;ajak dan

menuhit istilahinformasi

kemb^li kepadaia untukrangka

112 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Jum 2009

Abdullah: Retiirikti dm Dakwah Islam

mencapai tujuan hidup bahagia dunia dan ahirat Dengandemikian, pengertian retorika dakwah adalah se:ii dalammenyampaikan Islam Secara benar. Adapun seni yang diajarkanoleh Al-Qur'an sebagaimana firman Allah dalam sural An-Nahl125.

Berlandaskan pengertian di atas obyek retorika dakwah adadua, yaitu:

Obyek material yaitu Manusia yang berbicara itu sf ndiri.Obyek formal yaitu Seni berbicara itu sendiri, yang haltersebut dilihat dari individunya.

Dengan demikian tujuan retorika dakwah Islam adalah untukmencapai kebenaran sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadist. Hal ini berbeda dengan tujuan retorika non Islam, yanghanya bertitik tolak pada tercapainya cita-cita terlepas apakahitu baik atau buruk.

Bertolak dari firman Allah SWT. Dalam surat An-Nahl: 125mengenai anjuran dan penggunaan media dakwah didalammenyeru umat, para da'i atau Muballigh hendaknyamempersiapkan diri dengan perlengkapan, pengetahuan dankepandaian untuk tolok ukur dalam berdakwah. Salah satuperlengkapan itu adalah Ilmu Retorika sebagai media publisistiklisan yaitu berbicara langsung kepada massa yang dihaqapi. Darisini kita bisa menganalisa betapa pentingnya ilmu retorika kitapelajari disamping methode-methode dakwah yang lain, karenaberdakwah merupakan seni dan kepandaiaan methode sertatehnik yang memungkinkan umat merasa nikmat dan puasdengan perhidangan dakwah tersebut, maka dengan demikianmateri dakwah diharapkan baik dan akan memprodusir prestasidakwah yang efektif.

Karena retorika merupakan suatu seni dalam berbicara (theart of speech), sudah barang tentu banyak diperlukan manusia

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 113

rangkajfengacara,

perlun adalahing sudah

si yangyang

Abdullah: Retorika dan Dakivab ]slam

sekaligus dipelajarinya sebagai kebutuhan hidup dalapimencari perdamaian sekaligus dijadikan profesi sepertihakim, jaksa, muballigh dan Iain-lain. Beberapa halsekali diperhatikan yaitu berbicara dimuka umuimerupakan konveisasi yang diperluas sebagai expresi y;dipersiapkan sebelumnya untuk dapat berargumentamantap dan mudah diterima oleh umat sebagaimanadiharapkan.

Secara garis benar retorika dakwah ada 6:1. Monologika dakwah, yaitu orang berbicara secara mor o (sendiri)

sedangkan audienc hanya sebagai pendengar seqa. Hal iniberbentuk pidato, khutbah resmi.

2. Dialogika Dakwah, adalah berbicara dilakukan oleh iua orangatau lebih dengan saling merespon (face to fac'j) Hal iniberbentuk, diskusi, seminar, hanya jawab, simposium dansaresehan.

3. Tehnik dakwah dalam monologika dan dialogikaSesuai dengan kemampuan.

- Disampaikan dengan kata-kata yang lemah lemfcut- Tidak saling menjatuhkan.- Diutarakan dengan kata-kata yang fasih, sesuii dengan

firman Allah SWT, "Mereka itu adalah orang-o -ang yangAllah mengetahui apa yang di Daam hati mereka. Karenaitu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah merekapelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yangberbekas pada jiwa mereka" (An-Nisa' 63).

C. METODE RETORIKA DAKWAH

Cukup banyak methode da'wah Daam retorika tfergantungkemauan, keahlian, kemampuan dan kesempa':an yang

114 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Abdullah: Vjtorika dc.

memungkinkan tetapi bertitik tolak dari firman Allah SWT. Dalamsurat An-Nahl :125, yang secara garis besar dibagi menjadi tigabagian:1. Hikmah (Bijaksana); Hihnah artinya segala sikap,

Dakwak ]s!am

ucap dantindakan yang dilakukan berdasarkan Umu yang benar karenadidorong oleh rasa keadilan serta pertimbangan yangi seksamasambil memperhatikan situasi dan kondisi medan sertasasaran ddaam mencapai tujuan.Mau'izhah Hasanah (nasehat yang baik); Mau'izhah Hasanahyaitu tutur kata, pendidikan dan nasehat yang baik-baik.Da'wah dengan Mau'izhah Hasanah ini adalah yang palingmudah dilakukan dan paling cepat sampai pada sasaran sertapaling murah biayanya, karena yang digunakan obyek da'wahhanyalah indra pendengaran dan indra penglihatan. Beberapacontoh Mauizhah Hasanah dapat berupa kegiatan: kunjungankeluarga, Sarasehan, penataran atau kursus-kursus,pengajian berkala di masjid ta'lim, ceramah, tabligh,penyuluhan, dan Iain-lain.

3. bertukarMujadalah Billati Hiya Ahsan (Berdiskusi); yaitufikiran dengan baik, mengindahkan kode etik atau kesopanandan bukan untuk mencari kemenangan dan popularitasmelainkan untuk mencari mutiara kebenaran. Bentu c-bentukMujadalah Billatii Hiya Ahsan diantaranya, misalnya adalahpanel Diskusi, seminar, dialog, loka karya, debat, dan lainsebagainya.

D. PENUTUPUntuk memperoleh gambaran tentang Retorika Dakwah yang

efisien dan efektif seorang muballigh haruslah mengenalmempelajari ilmu-ilmu pembantu da'wah, diantaranya adalah ilmuretorika yang merupakan study pendekatan da'wah dalam upaya

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 115

Abdullah: Retorika dan Dakwah Islam

mencari bentuk alternatif methode da'wah.

Pengenalan retorika dalam da'wah merupakarkeharusan seorang muballigh sebagai obyek penelaiihanmethode da'wah wal mau'idhatil hasanati wa jaadilhumhiya ahsan dalam korelasinya secara menyeluruh dansesuai dengan tujuan. Retorika merupakan applied skeseluruhan methode billisan yang dapat dijadikanfenomena yang kongkrit dari telaah materi yang silmu-ilmu sosial yang lainya. Dengan demikian besarretorika sebagai pengantar media da'wah maupun medialainya untuk mencari dukungan atau kesamaan pendapatkomunikator dengan komunikan sebagai saran da'wah

dimensidari

billatiiterencana

x darisuatu

dengancali fungsi

interaksiantara

se cali

99.

12.

235.

17.

1 Lihat misalnya Shahih Muslim, hadits no. 82.2 Al-Ghazali, Ihya' Ulumuddin, juz IV, (Beirut: Darul Fikr, tt.) him. 192.3 Hamzah Ya'qub, PublisistikIslam, (Bandung: CV. Diponegoro 1981), him.

* Jalaluddin Rahmat, Retorika Modem, (Bandung: Rosdakarya 1996), him.

5 Astrid Susanto, Pendapat Umum, (Bandung: Bina Cipta, 1975), hlm.233-

Dori Wuwur Hendrikus, Retorika, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), him.

116 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

.Abdullah: Retorika dtyn Duktvah Islam

DAFTAR PUSTAKA

Akrim Ridha, Seni Menghadapi Publik, Bandung: PTL SyaamilCipta Media, 2003.

Al-Ghazali : Ihya' Ulumuddin, TV, Bairut: Darul Fikr, tt.Astrid Susan to, Pendapat Umum, Bandung: Bina Cipta

Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: CV.Kathoda, 1989.

1975.

Dori Wuwur Hendrikus, Retorika, Yogyakarta: Kanisiusj 1993.Hamzah Ya'qub, Publisistik Islam, Bandung: CV. Diponegoro, 1981.Jalaluddin Rahmat, Retorika Modem, Bandung: Rosdakaiya, 1996.Syamsuri Siddiq, Dakwah dan Teknik Berkhutbah, Bar dung, tt.

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 117