Upload
trandieu
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1895 Penyelenggara, Nobel Foundation, didirikan.
1901Seremoni untuk memberikan penghargaan pertama Nobel kepada 6 tokoh pertama kali diadakan di Old Royal Academy of Music di Stockholm.
1902Penghargaan Nobel secara formal dianugerahkan oleh Raja Swedia.
1938-1939Adolf Hitler melarang tiga pemenang Nobel menerima penghargaan itu.
1940-1942Tidak ada hadiah diberikan dalam kategori apa pun, akibat pendudukan Norwegia oleh Jerman.
1943semua hadiah diberikan kecuali untuk sastra dan perdamaian.
1968Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah Penghargaan dalam Sains Ekonomi untuk Mengenang Alfred Nobel. Dan pada tahun ini pula ditetapkan keputusan untuk tidak menambah penghargaan lainnya yang mengatasnamakan untuk mengenang Nobel.
1995Penghargaan ekonomi
dinamai penghargaan ilmu sosial, sehingga membuka
kesempatan bagi bidang ilmu politik, psikologi, dan
sosiologi.
Pengkhianatan Wasiat Nobel (?)
SELASA, 19 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 23Fokus Internasional
hadiah nobel penuh kontroversi
KEMARAHAN Gunnar Jahn memuncak. Kepada empat rekannya, Ketua Komite Hadiah Nobel itu mengancam akan mengundurkan diri. Pria asal Norwegia tersebut merasa terlalu banyak penghargaan jatuh ke tangan institusi, semacam Palang Merah.
“Jika kita terus memberikan penghargaan, saya akan meminta (parlemen) untuk melepaskan tugas sebagai anggota komite. Kita tidak bisa secara terusmenerus memberikan penghargaan kepada mereka yang memulihkan lukaluka perang,” tulis Jahn dalam buku hariannya pada 1963 lampau.
Kisah kegeraman Jahn yang menjabat Ketua Komite Hadiah Nobel pada 19421966 itu tertuang di dalam buku The Nobel Peace Prize, What Nobel Really Wanted karya Fredrik Heffermehl.
Pada buku itu, Heffermehl hendak menunjukkan kepada dunia bahwa lebih dari setengah penerima Hadiah Nobel Perdamaian sejak 1946 telah
mengingkari keinginan Alfred Nobel.
Dalam surat wasiat Nobel pada 27 November 1895, pencipta dinamit itu mendambakan penghargaan kepada orang yang berjasa di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan ekonomi.
Nobel juga ingin agar penghargaan tersebut diberikan kepada juara perdamaian, yaitu ‘insan yang telah melakukan pekerjaan terbanyak atau terbaik bagi persahabatan antarbangsa, bagi penghapusan atau pengurangan tentara, dan penciptaan serta perkembangan perdamaian’.
“Komite penghargaan telah mengabaikan Nobel dan membuat hadiah perdamaian sesuai dengan ide mereka. Ini adalah kerusakan moral,” tegas Heffermehl kepada Reuters.
MeluasNyatanya, menurut Heffer
mehl, komite hadiah telah meluaskan definisi perdamaian yang digariskan Nobel. Pada
1960an, mereka memasukkan hak asasi manusia ke kategori perdamaian. Pada dekade terakhir, muncul kegiatan lingkungan. Alhasil, nama penerima Hadiah Nobel Perdamaian beragam. Mulai Bunda Teresa (1979), trio Yasser Arafat, Shimon Peres, dan Yitzhak Rabin (1994), aktivis HAM Iran Shirin Ebadi (2003), aktivis lingkungan asal Kenya Wangari Maathai (2004), Al Gore (2007), bankir Bangladesh Mohammad Yunus (2006), hingga Presiden AS Barack Obama (2009).
Lalu seperti apa prosedur dalam seleksi penerima Hadiah Nobel Perdamaian sehingga namanama tersebut bisa mencuat?
Komite hadiah yang beranggotakan lima orang adalah penanggung jawab pemilihan kandidat penerima Hadiah Nobel. Mereka dipilih Storting atau parlemen Norwegia. Adapun komite memulai pekerjaan mereka saban September. Mereka mengirimkan surat berisi permohonan masukan
kandidat kepada mantan penerima Hadiah Nobel, anggota sejumlah parlemen negara dan pemerintah di seantero dunia, profesor ilmu sejarah, politik, filosofi, hukum, dan teologi, serta anggota Mahkamah Internasional.
Saat tenggat tiba pada Februari, komite mulai menyiapkan daftar pendek berisi namanama kandidat. Lantas pada Maret hingga Agustus, penasihat permanen Institut Nobel akan menyusun laporan riset mendalam tentang setiap kandidat yang menjadi dasar keputusan komite.
Geir Lundestad yang menjabat ketua komite saat ini mengaku keputusan pihaknya a dalah sebuah upaya menjembatani berbagai kepentingan.
“Kami mewakili percampuran realisme dan idealisme. Kami memang sedikit kiritengah secara global dan mungkin di sinilah penghargaan ini harus diposisikan,” kata Lundestad. (Jer/AP/Reuters/I1)
damai lewat gencatan senjata.Dengan pemberian penghar
gaan Nobel Perdamaian kepada Ossietzky itu, tampak jelas bahwa Nobel ingin menstimulasi perdamaian antara Norwegia dan Jerman.
Hingga 1936, pemberian Nobel itu diragukan memiliki maksud dan tujuan mendamaikan dua negara. Karena bagaimanapun, penganugerahan Nobel Perdamaian untuk Andrei Dmitrievich Sakharov, aktivis HAM di Uni Soviet, tidak membuat hubungan Norwegia dan Uni Soviet lebih baik.
Nobel yang diberikan kepada Yasser Arafat, Le Ðuc Tho, Henry Kissinger, Jimmy Carter,
dan Barack Obama adalah yang paling mengundang perdebatan. Bahkan penentuan KissingerTho menimbulkan perdebatan yang berujung pada mundurnya dua anggota komite penjurian.
Kritik keras terhadap kegagalan Komite Nobel memilih pemenang dilancarkan majalah Foreign Policy pada 2009. Majalah itu menyebutkan, Mahatma Gandhi, Eleanor Roosevelt, Vaclav Havel, Ken SaroWiwa, Sari Nusseibeh, Corazon Aquino, dan Liu Xiaobo sebagai orang yang ‘seharusnya meme
nangi Nobel, tapi tidak diberikan’.
Nama terakhir, Liu Xiaobo, telah dianugerahi Nobel Perdamaian 2010. Namun, tidak bagi Mahatma Gandhi yang telah jadi nomine pada 1937, 1938, 1939, 1947, dan 1948.
Setelah meninggal pada 1948, anggota komite penjurian mempertimbangkan Gandhi. Namun, tidak ada pemenang yang terpilih karena menurut
Wujud Dedikasi Genius Swedia
komite, ‘tidak ada pemenang yang pantas yang masih hidup’.
Kemudian pada 1989, saat Dalai Lama dianugerahi Nobel, ketua komite Nobel menyebutkan bahwa pemilihan Dalai Lama adalah ‘bagian kontri
busi komite untuk mengingat Mahatma Gandhi’. (Berbagai Sumber/I2)
FOKUSNUSANTARA
BACA BESOK!Tema:
Lumbung Padiyang Tergerus Industri
PENGHARGAAN Nobel yang diberikan setiap tahun tidak terlepas dari Alfred Nobel, ilmuwan dan inovator jutawan kelahiran Stokholm, Swedia. Penemu dinamit ini mendedikasikan kekayaannya untuk diberikan kepada orangorang yang telah berjasa bagi umat manusia.
Lewat surat wasiatnya yang ditulis dalam bahasa Swe dia pada 27 November 1895, setahun sebelum kematiannya, pria genius kelahiran 1833 ini menyerahkan sekitar 94% kekayaannya yang nilainya lebih dari SKr 31 juta (US$186 juta) untuk dijadikan dana dan diinvestasikan.
“Hasil dari investasi ini diberikan setiap tahun dalam bentuk hadiah bagi orangorang yang sepanjang tahun itu telah memberikan manfaat besar bagi umat manusia,” kata industrialis yang tidak menikah ini dalam surat wasiatnya. Dalam surat wasiatnya, ia juga meminta hadiah itu harus diberikan untuk mereka yang berjasa dalam bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian.
Nobel menjabarkan instruksi untuk memilih penerima hadiah itu. Ia menginstruksikan pembentukan Komite Nobel Norwegia yang menyeleksi peraih Nobel Perdamaian.
Wasiat putra keempat dari Imanuel Nobel, seorang industrialis Swedia ini, baru terlaksana setahun pascakematiannya pada 1896. Parlemen Norwegia mengesahkan dua insinyur, Ragnar Sohlman dan Rudolf Lilljequist, yang ditunjuk Nobel untuk menjadi eksekutor pembentukan Yayasan Nobel. Yayasan itulah yang kemudian mengelola dana warisan Nobel dan mengorganisasinya.
Setelah itu, organisasi yang akan menyeleksi pemberian hadiah tersebut juga dibentuk. Di antaranya, Karolinska Institutet pada 7 Juni, Swedish Academy pada 9 Juni, dan Royal Swedish Academy of Sciences pada 11 Juni.
Pada 1900, Yayasan Nobel mencapai kesepakatan mengenai pelaksanaan pemberian hadiah tersebut yang kemudian disahkan Raja Oskar II. Kesepakatan itu juga menetapkan Yayasan Nobel harus terdiri dari sebuah dewan yang diisi lima warga Swedia atau Norwegia yang akan berkedudukan di Stokholm. Ketuanya diangkat Raja Swedia. Empat anggota lainnya diangkat organisasi penyeleksi tersebut. Mulai 1901, hadiah Nobel pun dibagikan.
Bapak Palang Merah Internasional asal Prancis Henry Dunant dan ekonom Prancis Frederic Passy tercatat sebagai penerima Nobel Perdamaian pertama, yang merupakan hadiah paling prestisius. Penerima pertama lainnya adalah Sully Prudhomme (bidang sastra), Wilhelm Conrad Röntgen dan Philipp Lenard (bidang fisika), Jacobus van’t Hoff (bidang kimia), dan Emil von Behring (bidang kedokteran).
Nobel ekonomi baru diberikan pada 1969 dan merupakan sumbangan Sveriges Riksbank untuk mengenang Nobel. Sejak diberikan pertama kali pada 1901 hingga 2010, penghargaan prestisius ini sudah 91 kali diberikan kepada 121 peraih penghargaan yang terdiri dari 98 individu dan 23 organisasi. (Hde/Berbagai Sumber/I5)
PEMENANG NOBEL PERDAMAIAN: Foto penerima Nobel Perdamaian 2010 Liu Xiaobo dipegang istrinya, Liu Xia, di Beijing, China, Minggu (3/10). PENGUMUMAN: Anggota Royal Swedish Academy mengumumkan pemenang Nobel 2010 di Stokholm, Swedia, Rabu (6/10).REUTERS/PETAR KUjUNdziC
GRAFiS: EBET
REUTERS/jANERiK HENRiKSSoN/SCANPiX SwEdEN