Upload
adam-hussein
View
35
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
n
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beberapa aktivitas dalam proses produksi menggunakan mesin bubut
mulai dari pengawasan, design produk, pemakaian alat-alat mulai dari alat
pelindung diri hingga alat kerja yang digunakan akan mempengaruhi pada produk
yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi yang baik dibutuhkan pekerja yang
handal yaitu yang mengerti dan memahami cara penggunaan alat dan mesin kerja
dan juga tak kalah penting keselamatan saat menjalankan pekerjaan.
Mesin bubut yang biasa digunakan mempunyai beberapa elemen-elemen
penting yang mempunyai fungsi masing-msing, seperti kepala tetap, kepala lepas,
eretan, alas mesin, gear box, dan lain-lain. Diantara elemen-elemen yang ada
terdapat elemen yang kurang mendapat perhatian yaitu penampung beram/chip.
Penampung tersebut berfungsi sebagai tempat menampung fluida pendingin dan
beram sebagai hasil dari proses membubut. Kekurangan tersebut menyebabkan
permasalahan yang sering dikeluhkan konsumen khususnya mahasiswa.
Berdasarkan tingginya keluhan mahasiswa mengenai permasalahan dari
penampung chip ini, kami selaku penulis mengambil tema ini dengan tujuan agar
mahasiswa dalam melakukan kegiatan produksi menjadi lebih praktis dan
maksimal dalam mendukung hasil produksi yang lebih baik.
1
Gambar 1. Mesin bubut horizontal
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Permasalahan
Melihat dari objek penelitian, permasalahan yang sering dihadapi
mahasiswa adalah ketidakefektifan selama proses pembersihan mesin bubut dari
beram maupun fluida pendingin yang tertampung pada penampung tersebut
sebagai hasil dari proses membubut. Saat pembersihan, mahasiswa harus
mengeluarkan penampung beram dari mesin bubut sehingga waktu yang
dibutuhkan lama.
Gambar 2. Penampung beram pada mesin bubut di Politeknik Negeri Jakarta
2
1.2.2 Ruang lingkup
Penelitian Reverse Engineering menggunakan objek penelitian pada
penampung beram mesin bubut di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri Jakarta.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kekurangan-kekurangan penampung
beram pada mesin bubut dan menutupi kekurangan tersebut menggunakan
teknologi reverse engineering.
2. Mahasiswa dapat berinovasi dengan benda yang direkayasa balik.
3. Menghasilkan rancangan baru yang sesuai dengan batasan-batasan tertentu
serta sesuai dengan standar yang berlaku.
3
BAB II
ISI
2.1 Permasalahan Pada Gembok
Permasalahan yang timbul pada gembok kerap merepotkan para pengguna.
Keefisienan gembok dalam penggunaan sehari-hari sangatlah besar. Karena
gembok bertujuan sebagai kunci ganda atau tambahan pengamanan untuk
mengunci pintu atau kendaraan bermotor dan sebagainya.
1. Ketidakefektifan dalam penggunaan gembok, yaitu
Gembok susah dibuka
Kunci gembok macet
Tidak mau terkunci
Pin yang bergeser sehingga ring terlepas
2.2 Solusi Permasalahan
Pada penelitian yang kami lakukan dengan objek gembok yang kami
sengaja bongkar, kami menemukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah
yang ada. Solusi yang kami temukan akan menutupi kekurangan-kekurangan yang
telah kami jelaskan sebelumnya. Solusi yang kami dapat adalah dengan
menambahkan beberapa perlengkapan dan mengubah design, yaitu:
1. Menambahan karet pada Ball Place yang bertujuan untuk menguragi
getaran yang terjadi pada ring dan pin gembok apabila terjadi
goncangan akibat benturan atau pembukaan paksa.
4
2. Melapisi bagian pengunci dengan chrome yang bertujuan untuk
menjaga benda agar tidak mudah karat.
3. Mengubah bentuk ring dan pin agar tidak mudah terlepas dari ball
place
2.3 Solusi Desain
Dari beberapa solusi yang didapat, akan dianalisa menurut parameter-
parameter yang sudah ditentukan agar didapat barang yang bisa direkomendasikan
untuk Masyarakat luas adalah.
2.3.1 Solusi desain 1
Dengan menambahkan karet pada ball place bertujuan agar mengurangi
benturan yang diterima oleh ring dan pin agar tidak mudah bergeser sehingga
tidak menimbulkan kerusakan yang besar. Hal tersebut yang mempengaruhi
gembok tidak bias dibuka dan kunci tidak bisa dicabut dari gemboknya.
2.3.2 Solusi desain 2
Solusi design 2 hampir sama seperti solusi design 1 tetapi dari kedua ini
berbeda di pemberian lapisan yang bertujuan untuk mencegah karat. Karat yang
5
mengakibatkan gembok tidak bisa dikunci atau dicabut karena karat menghambat
laju penarikan gembok. Oleh karena itu pada solusi design 2 ini kita memberikan
ide dengan cara melapisi bagian yang mudah karat dengan chrome, memang
sedikit menambah biaya tetapi dengan melakukan hal ini akan menambah umur
pemakaian gembok dibanding dengan yang tidak dilapisi chrome karena mudah
berkarat.
2.3.3 Solusi design 3
Solusi design 3 adalah mengganti rancangan pada pin dan ring. Pin dan
ring yang sudah dilapisi karet masih ada kemungkinan akan terjadinga pergeseran
pin sehingga ring pada gembok akan tidak berarturan dan mengakibatkan kunci
susah dicabut. Pengubahan design ini dengan cara merubah dimensi pin dan ring
yang awalnya pin hanya berukuran 3mm menjadi 5mm. hal ini akan menambah
kekuatan dari pin sehingga ring tidak akan bergeser akibat benturan yang terjadi
secara sengaja atupun tidak sengaja.
2.4 Gambar Desain
2.4.1 desain 1
6
23
1Keterangan:
1 : wiper karet
2 : slot pengunci
3 : batang wiper
4 : engsel
4
Gambar 7. Design 1
2.4.2 design 2
Gambar 8. Design 2
2.4.3 design 3
7
3 1
Keterangan:
1 : wiper karet
2 : batang wiper
3 : tutup berbentuk setengah silinder
1
3
Keterangan:
1 : wiper karet
2 : batang wiper
3 : rak
2
2
Gambar 9. Design 3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada akhir penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa solusi untuk
menciptakan desain baru pada sebuah penampung beram mesin bubut adalah
dengan cara mencari dahulu permasalahan-permasalahan yang dikeluhkan
mahasiswa. Pada penelitian ini, kami memilih penampung beram mesin bubut
sebagai sampel permasalahan pada penelitian. Pada penampung beram ini,
masalah yang paling sering dikeluhkan adalah ketidakefektifan selama proses
pembersihan beram. Maka kami memutuskan untuk mencari macam-macam
solusi guna menutupi permasalahan tersebut.
Dari analisa solusi desain yang telah kami analisa terhadap setiap opsi
berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan, didapat poin-poin
penting antara lain:
1. Menurut segi ketahanan, opsi ketiga mempunyai ketahanan paling kuat
dengan umur pemakaian paling lama. Ini didukung dari struktur desain
yang lebih kuat dan kokoh.
2. Menurut segi perawatan, semua opsi yang ditawarkan tidak memerlukan
perlakuan perawatan yang khusus. Namun jika melakukan perawatan yang
sama, umur pemakaian opsi ketiga tetap memiliki ketahanan yang lebih
bagus dibanding pilihan lainnya.
3. Menurut segi biaya produksi dan tingkat kesulitan pembuatan, pembuatan
opsi pertama dan opsi kedua mempunyai biaya produksi yang sama namun
tingkat kesulitan paling mudah adalah opsi pertama dibandingkan dengan
opsi lain.
8
4. Menurut segi kontrol pemakaian, opsi kedua mempunyai tingkat kontrol
pemakaian yang paling mudah. Ini didukung dari desain yang lebih
menarik dan keefektifan selama proses pembersihan.
1.2 Pemilihan dan Pertimbangan Solusi
Setelah mempertimbangkan dan menganalisa setiap desain yang kami buat
dan dilihat dari parameter-parameter yang telah ditentukan, maka kami mengkaji
dan memilih opsi kedua untuk diterapkan di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri
Jakarta. Dengan mempertimbangkan bahwa dalam pemakaian lebih efektif,
pengguna mesin akan merasa lebih nyaman selama proses pembubutan.
Tabel 3.2 Perbandingan Analisa Design Opsi
Bobot I II III
Ketahanan 35% 3 1,05 3 1,05 5 1.75
Perawatan 30 % 4 1.2 4 1.2 3 0.9
Biaya
produksi
25 % 4 1 4 1 2 0,5
Kontrol
pemakaian
10% 3 0.3 4 0.4 3 0,3
Jumlah 14 3,55 15 3,65 13 3,45
Penjelasan:
Bobot dipilih berdasarkan keluhan konsumen, dimana semakin tinggi
bobot semakin penting peranannya dalam bengkel teknik mesin maupun industri.
Kita ambil contoh biaya produksi, harga dalam industri sangat penting, semakin
murah dan berkualitas suatu barang maka barang tersebut akan laku terjual.
Pada alternatif pertama terdapat angka 4 dan 1. Angka 4 disini adalah
nilai dari benda yang akan kita produksi, jika perbandingan dengan produk yang
9
ada dalam industri tinggi, maka produk kita bisa disebut mahal, semakin mahal
maka nilai dalam kolom harga semakin kecil, sebaliknya, semakin murah maka
nilai dalam kolom harga semakin besar karena dapat diterima oleh konsumen.
Sedangkan, nilai 1 sebagai contoh, adalah perkalian dari bobot dan nilai per
seratus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama memiliki harga
yang cukup murah karena bahan yang digunakan mudah dijangkau, perawatan
yang lebih mudah dibandingkan dengan alternatif ketiga. Ketahanan yang
dimiliki oleh alternatif pertama cukup untuk menahan beban-beban tarik dan kejut
pada sistem ini, kemudian kontrol pemakaian cukup mudah.
Pada alternatif kedua memiliki harga yang sama dengan alternatif
pertama, namum mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam proses
produksi, yang disebabkan oleh pembuatan tutup berbentuk setengah silinder yang
menuntut ketelitian yang tinggi dan menjadikan tampilan dari benda modifikasi
ini menarik, kontrol pemakaian yang cukup mudah karena sistem kerja tutup yang
bisa dibuka-tutup tanpa adanya penambahan dimensi.
Pada alternatif ketiga ini memiliki harga yang cukup mahal dikarenakan
membutuhkan pelat yang lebih banyak dibanding alternatif pertama maupun
kedua untuk membuat bagian rak. Ketahanan pada alternatif ketiga ini mempunyai
nilai yang paling tinggi karena menggunakan tutup bentuk datar yang disambung
menggunakan las sehingga mampu menahan beban-beban tarik dan kejut yang
diberikan pada alternatif ini.
Alasan opsi kedua paling cocok diterapkan di Bengkel Teknik Mesin,
Politeknik Negeri Jakarta, adalah:
1. Biaya produksi yang murah.
2. Beram yang dibersihkan tidak akan jatuh ke lantai karena tertampung pada
penutupnya.
3. Keefektifan dalam pemakaian dibandingkan dengan opsi lainnya.
4. Kontrol pemakaian yang cukup mudah.
5. Tampilan desain yang menarik.
10
1.3 Pengembangan Desain Modifikasi
Produk yang baik adalah produk yang memiliki manfaat sesuai yang
dibutuhkan oleh konsumen. Setelah dari beberapa opsi tersebut dipilih satu opsi
sebagai rekomendas, maka produk tersebut dituntut untuk bisa berkembang
menjadi lebih baik sesuai perkembangan jaman. Produk tersebut harus mampu
berkembang dari segi harga untuk jadi lebih murah maupun dari segi bentuk agar
makin nyaman digunakan.
Beberapa bagian yang bisa dikembangkan pada opsi kedua , adalah
sebagai berikut:
1. Bagian material dapat diganti bahan yang lebih murah guna mengurangi
biaya produksi namun masih tetap memprioritaskan kekuatan bahan.
2. Batang wiper dapat diganti dengan bahan yang lebih flexibel.
3. Desain penutup dapat dikembangkan agar tampilan menjadi lebih menarik.
1.4 Penutup
Kami menyarankan pada pembaca untuk selalu mencari awal
permasalahan suatu produk dalam upaya untuk mengembangkannya kembali dan
dalam upaya melakukan rekayasa balik suatu produk, alangkah baiknya apabila
produk yang akan direkayasa balik tersebut memiliki segmen dan peminat pada
pasar, sehingga pada akhirnya rekayasa balik produk tersebut dapat menghasilkan
keuntungan / laba bagi perusahaan yang meneliti rekayasa balik produk tersebut.
Terdapat banyak kekurangan pada desain dan modifikasi kami
dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan perancangan kami, oleh
karena itu kami banyak berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi kebaikan makalah ini dan penulisan
11
makalah pada kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
12