16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa aktivitas dalam proses produksi menggunakan mesin bubut mulai dari pengawasan, design produk, pemakaian alat-alat mulai dari alat pelindung diri hingga alat kerja yang digunakan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi yang baik dibutuhkan pekerja yang handal yaitu yang mengerti dan memahami cara penggunaan alat dan mesin kerja dan juga tak kalah penting keselamatan saat menjalankan pekerjaan. Mesin bubut yang biasa digunakan mempunyai beberapa elemen-elemen penting yang mempunyai fungsi masing-msing, seperti kepala tetap, kepala lepas, eretan, alas mesin, gear box, dan lain-lain. Diantara elemen-elemen yang ada terdapat elemen yang kurang mendapat perhatian yaitu penampung beram/chip. Penampung tersebut berfungsi sebagai tempat menampung fluida pendingin dan beram sebagai hasil dari proses membubut. Kekurangan tersebut menyebabkan permasalahan yang sering dikeluhkan konsumen khususnya mahasiswa. 1

Reverse Engineering Bab 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

n

Citation preview

Page 1: Reverse Engineering Bab 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Beberapa aktivitas dalam proses produksi menggunakan mesin bubut

mulai dari pengawasan, design produk, pemakaian alat-alat mulai dari alat

pelindung diri hingga alat kerja yang digunakan akan mempengaruhi pada produk

yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi yang baik dibutuhkan pekerja yang

handal yaitu yang mengerti dan memahami cara penggunaan alat dan mesin kerja

dan juga tak kalah penting keselamatan saat menjalankan pekerjaan.

Mesin bubut yang biasa digunakan mempunyai beberapa elemen-elemen

penting yang mempunyai fungsi masing-msing, seperti kepala tetap, kepala lepas,

eretan, alas mesin, gear box, dan lain-lain. Diantara elemen-elemen yang ada

terdapat elemen yang kurang mendapat perhatian yaitu penampung beram/chip.

Penampung tersebut berfungsi sebagai tempat menampung fluida pendingin dan

beram sebagai hasil dari proses membubut. Kekurangan tersebut menyebabkan

permasalahan yang sering dikeluhkan konsumen khususnya mahasiswa.

Berdasarkan tingginya keluhan mahasiswa mengenai permasalahan dari

penampung chip ini, kami selaku penulis mengambil tema ini dengan tujuan agar

mahasiswa dalam melakukan kegiatan produksi menjadi lebih praktis dan

maksimal dalam mendukung hasil produksi yang lebih baik.

1

Page 2: Reverse Engineering Bab 2

Gambar 1. Mesin bubut horizontal

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Permasalahan

Melihat dari objek penelitian, permasalahan yang sering dihadapi

mahasiswa adalah ketidakefektifan selama proses pembersihan mesin bubut dari

beram maupun fluida pendingin yang tertampung pada penampung tersebut

sebagai hasil dari proses membubut. Saat pembersihan, mahasiswa harus

mengeluarkan penampung beram dari mesin bubut sehingga waktu yang

dibutuhkan lama.

Gambar 2. Penampung beram pada mesin bubut di Politeknik Negeri Jakarta

2

Page 3: Reverse Engineering Bab 2

1.2.2 Ruang lingkup

Penelitian Reverse Engineering menggunakan objek penelitian pada

penampung beram mesin bubut di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri Jakarta.

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kekurangan-kekurangan penampung

beram pada mesin bubut dan menutupi kekurangan tersebut menggunakan

teknologi reverse engineering.

2. Mahasiswa dapat berinovasi dengan benda yang direkayasa balik.

3. Menghasilkan rancangan baru yang sesuai dengan batasan-batasan tertentu

serta sesuai dengan standar yang berlaku.

3

Page 4: Reverse Engineering Bab 2

BAB II

ISI

2.1 Permasalahan Pada Gembok

Permasalahan yang timbul pada gembok kerap merepotkan para pengguna.

Keefisienan gembok dalam penggunaan sehari-hari sangatlah besar. Karena

gembok bertujuan sebagai kunci ganda atau tambahan pengamanan untuk

mengunci pintu atau kendaraan bermotor dan sebagainya.

1. Ketidakefektifan dalam penggunaan gembok, yaitu

Gembok susah dibuka

Kunci gembok macet

Tidak mau terkunci

Pin yang bergeser sehingga ring terlepas

2.2 Solusi Permasalahan

Pada penelitian yang kami lakukan dengan objek gembok yang kami

sengaja bongkar, kami menemukan beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah

yang ada. Solusi yang kami temukan akan menutupi kekurangan-kekurangan yang

telah kami jelaskan sebelumnya. Solusi yang kami dapat adalah dengan

menambahkan beberapa perlengkapan dan mengubah design, yaitu:

1. Menambahan karet pada Ball Place yang bertujuan untuk menguragi

getaran yang terjadi pada ring dan pin gembok apabila terjadi

goncangan akibat benturan atau pembukaan paksa.

4

Page 5: Reverse Engineering Bab 2

2. Melapisi bagian pengunci dengan chrome yang bertujuan untuk

menjaga benda agar tidak mudah karat.

3. Mengubah bentuk ring dan pin agar tidak mudah terlepas dari ball

place

2.3 Solusi Desain

Dari beberapa solusi yang didapat, akan dianalisa menurut parameter-

parameter yang sudah ditentukan agar didapat barang yang bisa direkomendasikan

untuk Masyarakat luas adalah.

2.3.1 Solusi desain 1

Dengan menambahkan karet pada ball place bertujuan agar mengurangi

benturan yang diterima oleh ring dan pin agar tidak mudah bergeser sehingga

tidak menimbulkan kerusakan yang besar. Hal tersebut yang mempengaruhi

gembok tidak bias dibuka dan kunci tidak bisa dicabut dari gemboknya.

2.3.2 Solusi desain 2

Solusi design 2 hampir sama seperti solusi design 1 tetapi dari kedua ini

berbeda di pemberian lapisan yang bertujuan untuk mencegah karat. Karat yang

5

Page 6: Reverse Engineering Bab 2

mengakibatkan gembok tidak bisa dikunci atau dicabut karena karat menghambat

laju penarikan gembok. Oleh karena itu pada solusi design 2 ini kita memberikan

ide dengan cara melapisi bagian yang mudah karat dengan chrome, memang

sedikit menambah biaya tetapi dengan melakukan hal ini akan menambah umur

pemakaian gembok dibanding dengan yang tidak dilapisi chrome karena mudah

berkarat.

2.3.3 Solusi design 3

Solusi design 3 adalah mengganti rancangan pada pin dan ring. Pin dan

ring yang sudah dilapisi karet masih ada kemungkinan akan terjadinga pergeseran

pin sehingga ring pada gembok akan tidak berarturan dan mengakibatkan kunci

susah dicabut. Pengubahan design ini dengan cara merubah dimensi pin dan ring

yang awalnya pin hanya berukuran 3mm menjadi 5mm. hal ini akan menambah

kekuatan dari pin sehingga ring tidak akan bergeser akibat benturan yang terjadi

secara sengaja atupun tidak sengaja.

2.4 Gambar Desain

2.4.1 desain 1

6

23

1Keterangan:

1 : wiper karet

2 : slot pengunci

3 : batang wiper

4 : engsel

4

Page 7: Reverse Engineering Bab 2

Gambar 7. Design 1

2.4.2 design 2

Gambar 8. Design 2

2.4.3 design 3

7

3 1

Keterangan:

1 : wiper karet

2 : batang wiper

3 : tutup berbentuk setengah silinder

1

3

Keterangan:

1 : wiper karet

2 : batang wiper

3 : rak

2

2

Page 8: Reverse Engineering Bab 2

Gambar 9. Design 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada akhir penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa solusi untuk

menciptakan desain baru pada sebuah penampung beram mesin bubut adalah

dengan cara mencari dahulu permasalahan-permasalahan yang dikeluhkan

mahasiswa. Pada penelitian ini, kami memilih penampung beram mesin bubut

sebagai sampel permasalahan pada penelitian. Pada penampung beram ini,

masalah yang paling sering dikeluhkan adalah ketidakefektifan selama proses

pembersihan beram. Maka kami memutuskan untuk mencari macam-macam

solusi guna menutupi permasalahan tersebut.

Dari analisa solusi desain yang telah kami analisa terhadap setiap opsi

berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan, didapat poin-poin

penting antara lain:

1. Menurut segi ketahanan, opsi ketiga mempunyai ketahanan paling kuat

dengan umur pemakaian paling lama. Ini didukung dari struktur desain

yang lebih kuat dan kokoh.

2. Menurut segi perawatan, semua opsi yang ditawarkan tidak memerlukan

perlakuan perawatan yang khusus. Namun jika melakukan perawatan yang

sama, umur pemakaian opsi ketiga tetap memiliki ketahanan yang lebih

bagus dibanding pilihan lainnya.

3. Menurut segi biaya produksi dan tingkat kesulitan pembuatan, pembuatan

opsi pertama dan opsi kedua mempunyai biaya produksi yang sama namun

tingkat kesulitan paling mudah adalah opsi pertama dibandingkan dengan

opsi lain.

8

Page 9: Reverse Engineering Bab 2

4. Menurut segi kontrol pemakaian, opsi kedua mempunyai tingkat kontrol

pemakaian yang paling mudah. Ini didukung dari desain yang lebih

menarik dan keefektifan selama proses pembersihan.

1.2 Pemilihan dan Pertimbangan Solusi

Setelah mempertimbangkan dan menganalisa setiap desain yang kami buat

dan dilihat dari parameter-parameter yang telah ditentukan, maka kami mengkaji

dan memilih opsi kedua untuk diterapkan di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri

Jakarta. Dengan mempertimbangkan bahwa dalam pemakaian lebih efektif,

pengguna mesin akan merasa lebih nyaman selama proses pembubutan.

Tabel 3.2 Perbandingan Analisa Design Opsi

Bobot I II III

Ketahanan 35% 3 1,05 3 1,05 5 1.75

Perawatan 30 % 4 1.2 4 1.2 3 0.9

Biaya

produksi

25 % 4 1 4 1 2 0,5

Kontrol

pemakaian

10% 3 0.3 4 0.4 3 0,3

Jumlah 14 3,55 15 3,65 13 3,45

Penjelasan:

Bobot dipilih berdasarkan keluhan konsumen, dimana semakin tinggi

bobot semakin penting peranannya dalam bengkel teknik mesin maupun industri.

Kita ambil contoh biaya produksi, harga dalam industri sangat penting, semakin

murah dan berkualitas suatu barang maka barang tersebut akan laku terjual.

Pada alternatif pertama terdapat angka 4 dan 1. Angka 4 disini adalah

nilai dari benda yang akan kita produksi, jika perbandingan dengan produk yang

9

Page 10: Reverse Engineering Bab 2

ada dalam industri tinggi, maka produk kita bisa disebut mahal, semakin mahal

maka nilai dalam kolom harga semakin kecil, sebaliknya, semakin murah maka

nilai dalam kolom harga semakin besar karena dapat diterima oleh konsumen.

Sedangkan, nilai 1 sebagai contoh, adalah perkalian dari bobot dan nilai per

seratus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama memiliki harga

yang cukup murah karena bahan yang digunakan mudah dijangkau, perawatan

yang lebih mudah dibandingkan dengan alternatif ketiga. Ketahanan yang

dimiliki oleh alternatif pertama cukup untuk menahan beban-beban tarik dan kejut

pada sistem ini, kemudian kontrol pemakaian cukup mudah.

Pada alternatif kedua memiliki harga yang sama dengan alternatif

pertama, namum mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam proses

produksi, yang disebabkan oleh pembuatan tutup berbentuk setengah silinder yang

menuntut ketelitian yang tinggi dan menjadikan tampilan dari benda modifikasi

ini menarik, kontrol pemakaian yang cukup mudah karena sistem kerja tutup yang

bisa dibuka-tutup tanpa adanya penambahan dimensi.

Pada alternatif ketiga ini memiliki harga yang cukup mahal dikarenakan

membutuhkan pelat yang lebih banyak dibanding alternatif pertama maupun

kedua untuk membuat bagian rak. Ketahanan pada alternatif ketiga ini mempunyai

nilai yang paling tinggi karena menggunakan tutup bentuk datar yang disambung

menggunakan las sehingga mampu menahan beban-beban tarik dan kejut yang

diberikan pada alternatif ini.

Alasan opsi kedua paling cocok diterapkan di Bengkel Teknik Mesin,

Politeknik Negeri Jakarta, adalah:

1. Biaya produksi yang murah.

2. Beram yang dibersihkan tidak akan jatuh ke lantai karena tertampung pada

penutupnya.

3. Keefektifan dalam pemakaian dibandingkan dengan opsi lainnya.

4. Kontrol pemakaian yang cukup mudah.

5. Tampilan desain yang menarik.

10

Page 11: Reverse Engineering Bab 2

1.3 Pengembangan Desain Modifikasi

Produk yang baik adalah produk yang memiliki manfaat sesuai yang

dibutuhkan oleh konsumen. Setelah dari beberapa opsi tersebut dipilih satu opsi

sebagai rekomendas, maka produk tersebut dituntut untuk bisa berkembang

menjadi lebih baik sesuai perkembangan jaman. Produk tersebut harus mampu

berkembang dari segi harga untuk jadi lebih murah maupun dari segi bentuk agar

makin nyaman digunakan.

Beberapa bagian yang bisa dikembangkan pada opsi kedua , adalah

sebagai berikut:

1. Bagian material dapat diganti bahan yang lebih murah guna mengurangi

biaya produksi namun masih tetap memprioritaskan kekuatan bahan.

2. Batang wiper dapat diganti dengan bahan yang lebih flexibel.

3. Desain penutup dapat dikembangkan agar tampilan menjadi lebih menarik.

1.4 Penutup

Kami menyarankan pada pembaca untuk selalu mencari awal

permasalahan suatu produk dalam upaya untuk mengembangkannya kembali dan

dalam upaya melakukan rekayasa balik suatu produk, alangkah baiknya apabila

produk yang akan direkayasa balik tersebut memiliki segmen dan peminat pada

pasar, sehingga pada akhirnya rekayasa balik produk tersebut dapat menghasilkan

keuntungan / laba bagi perusahaan yang meneliti rekayasa balik produk tersebut.

Terdapat banyak kekurangan pada desain dan modifikasi kami

dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan perancangan kami, oleh

karena itu kami banyak berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran

yang membangun kepada penulis demi kebaikan makalah ini dan penulisan

11

Page 12: Reverse Engineering Bab 2

makalah pada kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis

pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

12