71
REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 1 REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA JL. MANYAR KERTOADI SURABAYA TELP. 031- 5924000 FAX 031 5947890 E-mail :rsuhajisby1 @yahoo.com

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYArsuhaji.jatimprov.go.id/images/download/Review RENSTRA RSU HAJI SBY... · dengan tahapan dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010. Keempat tahapan tersebut

Embed Size (px)

Citation preview

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 1

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA JL. MANYAR KERTOADI SURABAYA TELP. 031- 5924000 FAX 031 – 5947890

E-mail :rsuhajisby1 @yahoo.com

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat

serta Hidayah-Nya, RSU Haji Surabaya telah menyusun Review Rencana Strategis

(RENSTRA) RSU Haji Surabaya untuk periode tahun 2015-2019.

Rencana Strategis ini disusun dengan maksud agar dapat menjadi pedoman

penganggaran selama lima tahun kedepan, secara garis besar maksud dan tujuan Review

RENSTRA RSU Haji Surabaya mencakup acuan dalam melaksanakan rencana

pembangunan, pedoman dalam menyusun Renja RSU Haji Surabaya dan acuan dalam

melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit.

Penyusunan Review Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015-2019 ini

dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit yang mewakili rumah sakit

sebagai kelompok kerja yang merupakan wakil unsur terkait dan berkompeten, serta

dukungan juga kerjasama dari seluruh karyawan RSU Haji Surabaya. Diharapkan dengan

implementasi dapat memberikan kontribusi kepada RSU Haji Surabaya sehingga dapat

meningkatkan kinerja Rumah Sakit.

Dengan telah tersusunnya Review Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015-

2019 ini semoga bermanfaat bagi semua pihak khususnya RSU Haji Surabaya dan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surabaya, Juni 2015

Direktur Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

dr. RESTU KURNIA TJAHJANI,M.Kes

Pembina Utama Madya

NIP. 19590829 198703 2 002

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Landasan Hukum ................................................................................ 2

1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 3

1.4 Sistematika Penulisan ......................................................................... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSU HAJI SURABAYA 6

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .............................................. 6

2.2 Sumber Daya Rumah Sakit Umum Haji Surabaya ............................. 15

2.3 Kinerja Pelayanan …………………………………………………... 24

2.4 Analisa Kepuasan Pelanggan …………………………….................. 32

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............. 34

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi …. 34

3.2 Telaahan Terhadap Visi, Misi dan Program KepaLa Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih ………………………………………

37

3.3 Telaah Renstra Kementerian Kesehatan ……………………………. 42

3.4 Telaahan RT RW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ………... 44

3.5 Penetuan Isu-Isu Strategis ………………………………………….. 45

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 48

4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya ………………… 48

4.2 Tujuan dan Sasaran jangka Menengah RSU Haji Surabaya ……….. 50

4.3 Strategi dan Kebijakan RSU Haji Surabaya ………………………... 52

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………

63

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASRAN RPJMD ……………………………………………………

65

BAB VII PENUTUP …………………………………................................................. 67

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara

penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah,

perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku

kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang

dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 tahun

2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja

Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan

koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dalam proses penyusunan Renstra ini, RSU Haji Surabaya melibatkan seluruh

komponen baik internal maupun eksternal. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan

yang optimal bagi implementasinya, proses penyusunan dokumen Renstra RSU Haji dan

membangun komitmen serta kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum Lintas

Pelaku SKPD) untuk mencapai tujuan rencana strategis melalui proses yang transparan,

demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,

partisipatif, dan politis.

Selain proses diatas, penyusunan renstra ini berpedoman pada dokumen RPJMD

Provinsi Jawa Timur tahun 2015 – 2019, mengacu pada RPJMN dan Renstra Kementrian

Kesehatan yang masih berlaku. Selanjutnya Renstra ini dijadikan pedoman oleh RSU Haji

Surabaya dalam menyusunan perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja (Renja) yang

memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan,

dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran.

Penyusunan Renstra RSU Haji ini dilakukan melalui empat tahap utama sesuai

dengan tahapan dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010. Keempat tahapan tersebut yaitu 1)

Tahap Persiapan yang meliputi Pembentukan Tim Penyusun Renstra RSU Haji, Orientasi

Renstra RSU Haji, dan Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen Renstra SKPD

RSU Haji; 2) Tahap Penyusunan Rancangan Awal Renstra RSU Haji, meliputi

Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Pelayanan RSU Haji, Penyusunan profil pelayanan

dan prediksi jangka menengah, Tupoksi, Perumusan Visi dan Misi, Evaluasi Renstra RSU

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 2

Haji periode lalu, Review Renstra kementrian kesehatan, Identifikasi capaian keberhasilan

dan permasalahan, Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan), Pembahasan

Forum SKPD, Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD, Penyusunan Dokumen

Rancangan Renstra SKPD; 3) Tahap Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD yang

terdiri dari Penyusunan Rancangan Akhir dokumen Renstra dan Penyusunan Naskah

Akademis Rancangan Perka SKPD; dan 4) Tahapan Penetapan Renstra RSU Haji oleh

kepala daerah. Selain dari itu urgensi penyusunan Renstra RSU Haji Surabaya adalah :

1. Menjadi acuan penyusunan rencana Kerja Tahunan RSU Haji Surabaya.

2. Dasar Penilaian Kinerja Kepala SKPD (Direktur RSU Haji Surabaya)

3. Menjadi acuan penyusunan LAKIP

Renstra Rumah Sakit Umum Haji Surabaya juga dapat dijadikan bahan evaluasi

yang penting agar setiap program, kegiatan dapat berjalan secara sistematis, komprehensif

dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi rumah sakit

khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra RSU Haji Surabaya berpedoman pada berbagai aturan hukum

sebagai berikut :

1. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tercantum di

dalam Pasal 28 Ayat 1 Tentang Hak Asasi manusia, bahwasanya setiap orang berhak

untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Serta Pasal 34

ayat 3 yang menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak;

2. Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang keberadaannya

diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Disebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus

tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 3

Nasional;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005-2025.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tanggal 30 Oktober 2008, Nomor :

1003/MENKES/SK/X/2008 Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Haji

Surabaya Provinsi Jawa Timur (Menetapkan Kelas B Pendidikan);

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tanggal 30 Oktober 2008, Nomor :

1003/MENKES/SK/X/2008 Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Haji

Surabaya Provinsi Jawa Timur (Menetapkan Kelas B Pendidikan);

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-

2025.

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Tanggal 20 Agustus 2008, Nomor 11 Tahun

2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur

Tahun 2015 - 2019;

14. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 114 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas

Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi dan Sub Bagian Di Rumah Sakit

Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur;

15. Keputusan Gubernur Jawa Timur Tanggal 30 Desember 2008, Nomor

188/441/KPTS/013/2008 Tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

Provinsi Jawa Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

1.3 . MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategi ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi RSU Haji

Surabaya tahun 2015 -2019 disusun dengan maksud tujuan untuk :

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 4

1. Menjabarkan Visi dan Misi serta kebijakan lainya dengan merumuskan program

kegiatan sebagai langkah dan strategi untuk mencapai visi, misi serta tujuan RSU

Haji Surabaya.

2. Tersedianya dokumen perencanaan Rumah Sakit dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2019 yang akan menjadi pedoman

pelaksanaan program dan pengembangan di RSU Haji Surabaya.

3. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Rumah Sakit, strategi

pengembangan dan program-program pelayanan kesehatan, disertai rencana kerja

dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif selama (5)

lima tahun ke depan.

4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, pengendalian dan untuk menjaga kesinambungan arah kebijakan dan

perencanaan program.

5. Sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan yang tertuang dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah sakit Umum Haji

Surabaya.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra RSU Haji Surabaya ini mengikuti sistematika penulisan sesuai

dengan Permendagri 54 tahun 2010 sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan penyusunan Renstra RSU Haji Surabaya dan sistematika penulisan;

Bab II Gambaran Pelayanan SKPD menguraikan informasi tentang peran (tugas dan

fungsi) RSU Haji Surabaya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

sumber daya yang dimiliki RSU Haji Surabaya baik sumberdaya manusia maupun

sarana dan prasarana yang dimiliki, mengemukakan capaian-capaian indikator

kinerja dalam pelaksanaan Renstra RSU Haji Surabaya periode sebelumnya,

gambaran dan capaian Kinerja Pelayanan RSU Haji Surabaya serta Tantangan dan

Peluang Pembangunan Pelayanan bidang kesehatan;

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi menjelaskan permasalahan-

permasalahan pelayanan RSU Haji Surabaya, telaahan visi, misi dan program

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, telaahan Renstra Kementrian Kesehatan,

dan telaahan terhadap RTRW, serta penentuan isu-isu strategis;

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 5

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan menguraikan Visi dan

Misi RSU Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur yang disertai dengan tujuan,

sasaran jangka menengah RSU Haji Surabaya, serta strategi dan arah kebijakan

untuk mencapai sasaran tersebut.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif berisis tentang rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif;

Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Memuat indikator kinerja RSU Haji Surabaya yang mendukung pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMD Provinsi tahun 2015 – 2019;

Bab VII Penutup

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 6

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSU HAJI SURABAYA

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dasar umum pembentukan RSU Haji Surabaya

Tahun 1993 : Rumah Sakit Umum Haji Surabaya yang diresmikan Almarhum

Presiden Soehato sebagai Rumahh Sakit Kelas C yang merupakan

UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tahun 1998 : Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan dengan SK Menkes Nomor

1006/MENKES/SK/IX/1998

Tahun 2008 : Pada tanggal 30 Oktober 2008 Menjadi Rumah sakit kelas B

Pendidikan dengan SK Menkes Nomor

1003/MENKES/SK/X/2008

Tahun 2008 : Dengan Surat Keputusan Gubernur No. 188/441/KPTS/013/2008

tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan Sebagai Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) Penuh

2.1.1. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 16 tahun 2013 tentang Tata

Kelola Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, RSU Haji mempunyai tugas pokok Rumah

Sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya

penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan

serta pengabdian masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut rumah

sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan Pelayanan Medik;

b. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik;

c. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;

d. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan;

e. Penyelenggaraan Usaha Pendidikan dan Pelatihan;

f. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter

spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya;

g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;

h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan dan;

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 7

2.1.2. Struktur Organisasi

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dan

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 114 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur,

Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian di Rumah Sakit Umum Haji

Surabaya Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur nomor 13 Tahun 2013

tentang Tata Kelola Pada Rumah sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur,

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dipimpin oleh Rumah Sakit dipimpin oleh seorang

Direktur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Direktur dan 3(tiga)

Kepala Bagian dan 4(empat) Kepala Bidang, yang terdiri atas :

1. Wakil Direktur Pelayanan medik dan Keperawatan, membidangi Pelayanan medic dan

Keperawatan

2. Wadir Direktur Penunjang Medik, Pendikan dan Penelitian, Membidangi Penunjang

medik serta Pendidikan dan Penelitian.

3. Wadir Umum dan Keuangan, membidangi Bagian Umum, Bagian Keuangan dan

Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mempunyai 17 (tujuh belas) instalasi dibawah

koordinasi kepala Bidang dan Bagian, dan secara rinci dapat diuraikan tugas pokok dan

fungsi dari setiap jabatan struktural Eselon II, Eselon III dan Eselon IV di RSU Haji

Surabaya.

1. Direktur RSU Haji Surabaya

Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,

mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas rumah sakit, Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur mempunyai

kewenangan:

a. Memberikan perlindungan dan bantuan hukum kepada seluruh unsur yang ada di

rumah sakit;

1) Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit;

2) Menetapkan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap Rumah

Sakit;

3) Memberikan penghargaan kepada pegawai, karyawan dan professional yang

berprestasi sesuai peraturan perundang-undangan;

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 8

b. Memberikan sanksi yang bersifat mendidik sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dibawah Direktur

kepada Gubernur;

d. Mendatangkan ahli, profesional konsultan atau lembaga independen manakala diperlukan;

e. Menetapkan organisasi pelaksana dan organisasi pendukung dengan uraian tugas

masing-masing;

f. Menandatangani perjanjian dengan pihak lain untuk jenis perjanjian yang

bersifat teknis operasional pelayanan;

g. Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di bawahnya; dan meminta

pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dari semua pejabat pengelola dibawah

Direktur.

2. Wakil Drektur Umum dan Keuangan

Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas merumuskan

kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan

mengendalikan kegiatan ketatausahaan, perencanaan program dan anggaran,

pengelolaan keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya Untuk melaksnakan tugas

tersebut Wadir Umum Keuangan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan umum dan keuangan;

b. Perencanaan dan pengembangan ketatausahaan, perencanaan program dan

evaluasi, keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, perencanaan program dan

evaluasi, keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya;

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan ketatausahaan, perencanaan program

dan evaluasi, keuangan dan instalasi di bawah koordinasinya;

e. Evaluasi terhadap ketatausahaan, perencanaan program dan evaluasi, keuangan

dan instalasi di bawah koordinasinya;

f. Pengawasan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan ketatausahaan,

perencanaan program dan evaluasi, kegiatan keuangan dan instalasi di bawah

koordinasinya; dan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 9

3. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai

tugas melaksanakan mengembangkan, mengawasi, mengendalikan dan koordinasi

kegiatan pelayanan medik dan keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur Pelayanan

Medik dan Keperawatan mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik dan

keperawatan;

b. Perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di

bawah koordinasinya;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medic, keperawatan dan instalasi di

bawah koordinasinya;

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, keperawatan dan

instalasi di bawah koordinasinya;

e. Evaluasi terhadap pelayanan medik, keperawatan dan instalasi di bawah

koordinasinya;

f. Pengawasan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan

medik, keperawatan dan instalasi di bawah

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

4. Wakil Direktur Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian.

Wakil Direktur Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian mempunyai

tugas melaksanakan pengembangan, pengawasan, pengendalian, koordinasi

kegiatan pemenuhan fasilitas medik, pendidikan dan penelitian dan instalasi di

bawah koordinasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil

Direktur Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penunjang medik,

pendidikan dan penelitian;

b. Perencanaan dan pengembangan penunjang medik, pendidikan dan penelitian dan

instalasi di bawah koordinasinya;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan penunjang medik, pendidikan dan penelitian

dan instalasi di bawah koordinasinya;

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan penunjang medik, pendidikan dan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 10

penelitian dan instalasi terkait di bawah koordinasinya;

e. Evaluasi terhadap penunjang medik, pendidikan dan penelitian dan instalasi

di bawah koordinasinya;

f. Pengawasan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan penunjang

medik, pendidikan dan penelitian dan instalasi di bawah koordinasinya; dan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

5. Bidang Pelayanan Medik

Bidang Pelayanan Medik, mempunyai tugas merencanakan dan pengembangkan

standar, perumusan mutu pelayanan medic dan perumusan kebijakan mutu

pelayanan dan koordinasi dengan instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Bidang Pelayanan Medik,

mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan perancanaan, dan pengembangan pelayanan

medik

b. Pengkoordinasian proses pengembangan kegiatan pelayanan medik.

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan medik;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

6. Bidang Keperawatan.

Bidang Keperawatan mempunyai tugas merencanakan, mengembangkan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan asuhan dan mutu keperawatan,

merencanakan kebutuhan tenaga, pembinaan dan bimbingan pelaksanaan asuhan

keperawatan, etika dan perumusan kebijakan keperawatan dan

koordinasi dengan instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Bidang Keperawatan,

mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan kegiatan asuhan dan mutu keperawatan;

b. Pengkoordinasian proses pengembangan kegiatan asuhandan mutu

keperawatan;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan asuhan dan mutu keperawatan;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait.;

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 11

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur

7. Bidang Penunjang Medik

Bidang Penunjang Medik, mempunyai tugas merencanakan,

mengembangkan, mengkoordinasikan, mengendalikan tenaga, fasilitas medik,

pengawasan mutu fasilitas medik, fasilitas keperawatan, rekam medik, dan

perumusan kebijakan fasilitas medik dan koordinasi dengan instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut Bidang Penunjang

Medik, mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan fasilitas

medik, fasilitas keperawatan dan rekam medik;

b. pengkoordinasian proses pengembangan fasilitas medik,fasilitas keperawatan

dan rekam medik;

c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi fasilitas medik, fasilitas keperawatan dan

rekam medik;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

8. Bidang Pendidikan dan Penelitian.

Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas merencanakan,

mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pendidikan,

pelatihan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud , Bidang Pendidikan dan

Penelitian, mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan

dalam pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;

b. Pengkoordinasian proses pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan dan penelitian;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 12

9. Bagian Umum.

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan,

pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan ketatausahaan yang meliputi

tata usaha kepegawaian, keprotokolan, perlengkapan, surat menyurat, kearsipan,

rumah tangga, perjalanan dinas, tata naskah dan perumusan kebijakan serta

koordinasi dengan instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Umum , mempunyai

fungsi:

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian dan perlengkapan;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian dan

perlengkapan;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan ketatausahaan, kepegawaian dan

perlengkapan;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

10 . Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi.

Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi, mempunyai tugas perencanaan

dan pengembangan penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan,

fasilitasi hukum kedokteran, humas dan pemasaran serta koordinasi dengan

instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud , Bagian Perencanaan Program

dan Evaluasi mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian dan pelaksanaan perencanaan penyusunan program dan

anggaran, evaluasi dan pelaporan, fasilitasi hukum kedokteran, humas dan

pemasaran;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusunan program dan anggaran,

evaluasi dan pelaporan, fasilitasi hukum kedokteran, humas dan pemasaran;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan program dan

anggaran, evaluasi dan pelaporan, fasilitasi hukum kedokteran, humas dan

pemasaran;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 13

11. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan dan Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan perencanaan dan pengembangan penerimaan pendapatan,

perbendaharaan umum dan personil, verifikasi dan akuntansi keuangan dan

koordinasi dengan instalasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan

Akuntansi, mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan

kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan umum dan personil,

verifikasi dan akuntansi keuangan;

b. pengkoordinasian pengembangan kegiatan penerimaan pendapatan,

perbendaharaan umum dan personil, verifikasi dan akuntansi keuangan;

c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penerimaan pendapatan,

perbendaharaan umum dan personil, verifikasi dan akuntansi keuangan;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 14

Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi Rumah Sakit UmumHajiSurabaya

Sesuai dengan Perda no 11 Tahun 2008

Direktur

DIREKTUR

Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan

Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan

Bidang Yanmed

Subbid Pengemb

Yanmed

Subbid Monev

Yanmed

Bidang Keperawatan

Subbid

Pengembangan Yan

Keperawatan

Subbid Monev Yan

Keperawatan

INSTALASI RAWAT JALAN

Wadir Umum dan Keuangan

Bagian Keuangan dan

Akuntansi

Subbag Penerimaan

Pendapatan

Subbag Perbendaharaan

Subbag Verifikasi dan

Akuntansi

Bagian Umum

Subbag TU dan RT

Subbag Kepegawaian

Bagian PPE

Subbag Sungram dan

Anggaran

Subbag Evaluasi dan

Pelaporan

Subbag

Perlengkapan Subbag Hukmas dan

Pemasaran

Wadir Penunjang Medik dan Diklit

Bidang Jangmed

Subbid

Pengembangan

Fasilitas Medik dan

Keperawatan

Subbid Rekam Medik

Bidang Diklit

Subbid Diklat

Subbid Litbang

Staf Medik

Fungsional

Komite Medik

Komite Medik SPI

S P I

INSTALASI HEMODIALISA

INSTALASI GAWAT DARURAT

INSTALASI PAVILYUN

INSTALASI GIZI

INSTALASI RAWAT INAP

INSTALASI GIGI & MULUT

INSTALASI I C U

INSTALASI BEDAH SENTRAL

INSTALASI REHAB MEDIK

INSTALASI RADIOLOGI

INSTALASI FARMASI

INSTALASI FORENSIK

INSTALASI PATOLOGI

KLINIK

INSTALASI PATOLOGI

ANATOMI

INSTALASI SANITASI

INSTALASI PSP

INSTALASI KERJASAMA

INSTALASI BINA ROHANI DAN

JASMANI

INSTALASI SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA

_____ Garis Komando

-------- Garis Koordinasi

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 15

2.2. SUMBER DAYA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA.

Tenaga medis dan paramedis merupakan pendukung utama dalam pelayanan

kesehatan di RSU Haji Surabaya. Untuk itu diperlukan SDM yang mencukupi dari segi

kualitas maupun kuantitas Standart Pelayanan Rumah Sakit Tipe B Pendidikan, sebagai

gambaran jumlah SDM yang ada di RSU haji dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah SDM RSU Haji Surabaya tahun 2015

Nama Jabatan PNS BLUD Jumlah %

Dokter Umum 20 6 26 2,47%

Dokter Spesialis 74 0 74 7,04%

Dokter Gigi Umum 7 1 12 0,76%

Dokter Gigi Spesialis 7 0 7 0,66%

Keperawatan 256 86 342 32,54%

Non Perawatan 101 76 177 16,84%

Tenaga Teknis dan Adm 239 150 389 37,01%

Pejabat Struktural 28 0 28 2,66%

Total jumlah Tenaga : 732 319 1051 100

Gambaran Ketenagaan Medis dan Keperawatan RSU Haji Surabaya Tahun 2015

Paramedis Non

Perawatan

Jumlah

Kebutuhan PNS BLUD

Adminkes 1 1 0

Apoteker 16 10 5

Asisten Apoteker 62 17 26

Fisioterapis 10 8 2

Okupasi Terapis 3 3 0

Nutrisionis 11 11 0

Perekam Medis 33 9 9

Pranata Lab Kes 34 19 17

Radiografer 24 9 8

Refraksi Optisi 2 1 1

Psikolog Klinis 2 1 1

Sanitarian 6 5 1

Teknisi Elektromedis 10 3 2

Terapis Wicara 1 1 1

Prostetik Ortotik 1 1 0

Penyuluh Kesehatan 1 1 0

Pengobat Tradisional 0 0 1

Tranfusi Darah 4 0 2

Teknisi Gigi 0 1 0

Jumlah 221 101 76

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 16

Nama Jabatan Tahun 2015 (Desember)

Jumlah

Kebutuhan PNS yang ada BLUD

Dokter Umum 21 20 6

Dokter Spesialis 78 74 0

Dokter Gigi Umum 4 7 1

Dokter Gigi Specialis 9 7 0

Orthodontis 2 2

Prostodontis 2 2

Periodontis 1 1

Konservasi Gigi 2 1

Kedokteran Gigi Anak 1 1

Bedah Mulut 1 0

Total 112 108 7

Paramedis Perawatan Jumlah

Kebutuhan PNS yang ada BLUD

Bidan 45 32 11

Perawat 360 219 74

Perawat Gigi 8 5 1

Jumlah 413 256 86

Dokter Spesialis Jumlah

Kebutuhan PNS yang ada BLUD

Spesialis Penyakit Dalam 9 8 0

Spesialis Bedah Umum 2 2

Spesialis Urologi 2 1

Spesialis Bedah Syaraf 1 1

Spesialis Bedah Plastik 1 1

Spesialis Bedah Orthopaedi 2 3

Spesialis Obgyn 8 8 0

Spesialis Syaraf 5 5 0

Spesialis Jantung 6 5 0

Spesialis Paru 4 4

Spesialis Anak 7 7 0

Spesialis Radiologi 6 6

Spesialis Pathologi Klinik 2 2

Spesialis Mikrobiologi 1 1

Spesialis Pathologi Anatomi 2 1

Spesialis Rehabilitasi Medis 3 3

Spesialis Anestesi 3 3

Konsultan ICU 0 0

Spesialis Mata 4 4

Spesialis THT 3 3 0

Spesialis Kulit Dan Kelamin 6 5

Spesialis Kedokteran Jiwa 1 1

Jumlah 78 74 0 Sumber data : Sub. Bag. Kepegawaian

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 17

2.2.1. Sarana dan Prasarana

Luasan lahan tapak RS Haji sebesar 24.000 m2, dengan KDB > 60%,

memberikan batasan luasan lahan yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan

fasilitas gedung di atas permukaan tanah langsung. Adanya rencana penambahan

jumlah TT (dari 240 TT menjadi 350 TT) serta penyediaan fasilitas baru Pusat

Pelayanan Kanker, serta kebutuhan penyesuaian program dan kebutuhan ruang untuk

Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentra dan Instalasi Rawat Inap Intensif

dalam gedung IGD Terpadu jelas akan memberi tambahan beban luasan lahan yang

dibutuhkan oleh RSU Haji Surabaya tahun 2015 – 2019 yang akan datang.

Dalam menggambarkan lokasi bangunan/fasilitas dan tempat-tempat penting

di dalam komplek rumah sakit (gambar site plan), keterangan nama

bangunan/fasilitas/tempat, dan lokasi gambar peta itu sendiri atau pembaca peta di

dalam peta. Untuk memudahkan pengguna berorientasi peta diletakkan pada bagian-

bagian penting rumah sakit khususnya pada lokasi masuk ke dalam komplek rumah

sakit, Pada Rumah Sakit Umum Haji peta diletakkan pada:

1. Kluster Bangunan I, yakni bangunan Penerima/Pusat Pengelola, Pusat Diagnostik

dan Pendidikan, IGD dan Instalasi Rawat Jalan

2. Kluster Bangunan II, yakni kelompok bangunan rawat inap gedung A, gedung B,

gedung C, HD, ICU dan ICCU dan Bedah sentral

3. Kluster Bangunan III, yakni kelopok bangunan penunjang/servis, Gizi, Farmasi,

Bengkel, Forensik, Gudang dan Parkir

1. Peralatan

Tabel 2.2

Inventaris Alat Kesehatan RSU Haji Surabaya Tahun 2015

No Nama Alat Kesehatan Σ

(UNIT)

Kondisi(SET/UNIT) Satuan/Keterangan

Baik Rusak

INSTALASI GAWAT

DARURAT

1 Bedside Monitor 5 5 - Unit

2 DC Shock 3 3 - Unit

3 Infus Pump 1 1 - Unit

4 Syringe pump 1 1 - Unit

5 Suction manual 2 2 - Unit

6 Table operation 1 1 - Unit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 18

7 Lampu Operasi 1 1 - Unit

8 ECG 1 1 - Unit

9 AMBULANCE dan Peralatan 3 3 - Unit

VK BERSALIN

1 ECG 6 Channel 1 1 Unit

2 NST 4 2 2 Unit

3 Infant Warmer baby 1 - 1 Unit

4 Meja gynecology 2 1 1 Unit

5 USG 1 1 Unit

ICU

1 Central Station Monitor 1 1 Unit

2 Defibrilator 2 2 Unit

3 ECG Rekam 2 1 1 Unit

4 Patient Monitor 11 10 1 Unit

5 Suction pump central 6 6 Unit

6 Ventilator mekanik 5 4 1 Unit

7 Ventilator mekanik transport 1 1 Unit

ANASTESI

1 Monitor Anestesi 7 7 Unit

2 Suction pump 1 1 Unit

3 Syringe pump 1 1 Unit

INSTALASI

HEMODIALISA

1 Suction Pump 2 2 Unit

2 Bedside monitor 3 3 Unit

3 ECG 1 1 Unit

4 Infus pump 1 1 Unit

5 Mesin cuci darah 12 12 Unit

6 Syringe pump 1 1 Unit

INSTALASI BEDAH

SENTRAL

1 Kelengkapan TUR 2 2 set

2 Electro cauter 1 1 set

3 Operating Microscope 1 1 Unit

4 Leyla Retractor 1 1 Unit

5 Craniotome Handpiece 1 1 Unit

6 Set PCN (Percutaneus

Nephroscopy ) 1 1

set

7 Pneumatic Drill 1 1 Unit

8 Microscope THT 1 1 Unit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 19

9 Electro cutting 1 1 Unit

10 Boor syaraf 1 1 Unit

11 Meja Operasi 1 1 Unit

12 Lampu Operasi 4 4 Unit

13 Microscope mata 1 1 Unit

14 Legacy 1 1 Unit

15 Alat Phaeco 1 1 set

16 Bipolar 1 1 set

17 Elektro cutting 1 1 set

18 Mesin endoscopy u/ urology 1 1 set

19 Mesin endoscopy + monitor 2 2 set

20 Mesin lipo suction 1 1 Unit

21 C-arm (multimobille) 1 1 Unit

INSTALASI RAWAT

INAP

1 Infus pump 9 9 Unit

2 ECG 9 6 3 Unit

3 Syringe Pump 14 13 1 Unit

4 Strecher 4 4 Unit

5 Pulse Oxymetri 4 4 Unit

6 Sterilisator 1 1 Unit

7 Suction pump 9 9 Unit

8 Viewer double 2 2 Unit

9 WSD 1 1 Unit

10 Infant Incubator 8 7 1 Unit

11 Infant Warmer 2 2 Unit

12 Phototherapy 4 4 Unit

13 Ventilator 1 1 Unit

14 ECG 3 channel 1 1 Unit

INSTALASI RAWAT

JALAN

1 Probe Echo 1 1 Unit

3 ECG 1 1 Unit

4 Echocardiography 1 1 Unit

5 Holter monitor 1 1 Unit

6 Spirometer 2 2 Unit

7 Suction pump 2 2 Unit

8 EEG 2 2 Unit

9 TMS (Trancranial Magnetic 1 1 Unit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 20

Stimulator)

10 Suction Pump 1 1 Unit

11 Bronchoscopy 1 1 Unit

12 Portable pulse oxymetri 1 1 Unit

13 Colour Video Printer 1 1 Unit

14 Endoscopy Diagnostik 1 1 Unit

15 Endoscopy ERCP 1 1 Unit

16 ERCP Set + Scope 1 1 Unit

17 Spirometri 1 1 Unit

18 Meja traksi 1 1 Unit

19 ENT unit 1 1 Unit

20 Suction pump 2 1 1 Unit

21 Audiometer 1 1 Unit

22 UVB Narrowband 1 1 Unit

23 Woods lamp 1 1 Unit

24 Biometri 1 1 Unit

25 Chart Proyektor 1 1 Unit

26 Extractor Corpus alienum

(magnit) 1 1

Unit

27 Keratometer 1 1 Unit

28 Ocular Gonioscope 1 1 Unit

29 Operating lamp 2 2 Unit

30 Perimeter 1 1 Unit

31 Refraktometer 1 1 Unit

32 Slit lamp 2 2 Unit

33 Tonomiter Schiots 3 3 Unit

34 Tonometri Aplanasi 1 1 Unit

35 ECG 2 2 Unit

36 Treadmill 2 2 Unit

37 Laser 1 1 Unit

38 Laser CO2 1 1 Unit

39 Mesoterapi (Mesogun) 1 1 Unit

40 Microdermobrasi 1 1 Unit

RADIOLOGI

1 CR Single 1 1 Unit

2 Panoramic 1 1 Unit

3 Radiologi Tools 1 1 Unit

4 USG Multi Purpose 1 1 Unit

5 X-Ray Ceiling 1 1 Unit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 21

7 C-Arm 1 1 Unit

8 CR 1 1 Unit

9 CT Scann 2 2 Unit

10 Dental Panoramic 1 1 Unit

11 Dental X-Ray 2 2 Unit

12 General X-ray 5 5 Unit

13 Processing Film 2 2 Unit

14 Suction pump 1 1 Unit

15 Transfer strecher 1 1 Unit

16 USG 2 1 1 Unit

17 X-Ray Mobile Unit 4 4 Unit

UNIT DIAGNOSTIK INTERVENSI (UDI)

1 IABP 1 1 Unit

2 Angiography 1 1 Unit

3 Defibrilator + monitor 1 1 Unit

4 ECG 12 Channel 1 1 Unit

5 Electro surgery 1 1 Unit

6 Space pump 2 2 Unit

7 Suction pump 1 1 Unit

REHAB MEDIK

1 Electrotheraphy 1 1 Unit

2 Ultrasound 1 1 Unit

3 Tilt table 1 1 Unit

4 EMG (Elektromiografi) Feedback

Unit 1 1

Unit

5 Treadmill 1 1 Unit

6 2 channel unit for

electrotheraphy+diagnosis 1 1

Unit

7 Tens / Es 3 3 Unit

8 IR 1 1 Unit

9 MWD 2 2 Unit

10 SWD 3 3 Unit

11 USD 2 2 Unit

RUANG HEMATOLOGI

1 Auto analyzer 2 2 Unit

2 Tes aggregasi trombosit 4 channel

Type 490 - 4D 1 1

Unit

3 Centrifuge 1 1 Unit

4 Tabung oswald 1 1 Unit

RUANG KIMIA KLINIK Unit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 22

1 Automatic Analyzer 3 3 Unit

2 Electrolyte analyzer 1 1 Unit

RUANG MIKROBIOLOGI Unit

1 Inkubator 1 1 Unit

2 Microscope 1 1 Unit

RUANG BANK DARAH

1 Blood bank 1 1 Unit

2 Agregator + Inkubator 1 1 Unit

3 Centrifuge 6S 1 1 Unit

4 Centrifuge Diacent 1 1 Unit

5 Analyzer Urine 1 1 Unit

INSTALASI PATOLOGI

ANATOMI

1 Tissue Processor 1 1 Unit

2 Embedding Center 1 1 Unit

3 Rotary Microtome 1 1 Unit

4 Automatic Slide Stainer 1 1 Unit

5 Auto technican 1 1 Unit

PPGD

1 Manekin dewasa 1 0 1 Unit

2 Manekin airway dengan alat 1 0 1 Unit

3 Manekin airway tanpa alat 1 0 1 Unit

I PSP dan LOUNDRY

1 Steam sterilizer 3 3 Unit

2 EO 1 1 Unit

2. Sarana Pengolahan Air Limbah

Sumber limbah yang berasal dari kegiatan rumah sakit, secara umum dapat

dikategorikan dalam limbah infeksius dan limbah non-infeksius. Limbah infeksius

adalah limbah yang mengandung mikroorganisme berbahaya dalam jumlah cukup

besar, sehingga dapat menyebabkan penyakit. Limbah non-infeksius adalah

limbah domestik yang dihasilkan dari berbagai kegiatan di rumah sakit, seperti

instalasi gizi, laundry dan lain-lainSeluruh limbah cair yang dihasilkan dari

operasional rumah sakit ini dialirkan menuju ke tangki septik yang berjumlah 28

buah dan kemudian efluennya dialirkan menuju ke sumur resapan yang berjumlah

29 buah sumur. Pada ruang perawatan sebuah tangki septik maksimal melayani

20 tempat tidur. Limbah yang berasal dari WC sebelum dibuang ke sumur resapan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 23

diendapkan dahulu pada tangki septic, sedangkan limbah cair lainnya seperti

buangan dari lavatori dan floor drain, termasuk limbah dari radiologi dan

laboratorium dialirkan langsung menuju sumur resapan. Kemudian dialirkan

menuju ke bak kolektor (bak penampung sementara) secara gravitasi yang

kemudian akan membawa limbah tersebut menuju ke IPAL dengan sistem

pemompaan. Saat ini pompa yang ada pada bak kolektor mengalami kerusakan

sehingga pengalirannya dilakukan secara gravitasi.

Khusus untuk limbah cair yang berasal dari dapur (instalasi gizi), sebelum

masuk ke perpipaan induk IPAL (instalasi pengolahan air limbah), diolah dahulu

pada bangunan penangkap lemak dan screen. Pengambilan lemak dan kotoran

yang terkumpul dipermukaan bak dilakukan secara manual.

Berdasarkan perhitungan total air bersih yang dibutuhkan oleh rumash

sakit dengan BOR 100% adalah m3/hari, maka total debit limbah cair yang akan

masuk ke IPAL adalah 88,4 m3/hari. Berdasarkan BOR rata-rata 60 – 70 %, maka

total limbah cair yang dihasilkan adalah 58,86 m3/hari, sedangkan pengamatan

pada debit IPAL menunjukkan debit limbah cair yang masuk adalah sebesar 46.8

m3/hari, sehingga dengan diperkirakan 12,06 m3/hari limbah cair meresap ke

dalam sumur resapan.

3. Kegiatan Pelayanan

a. Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan

Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.

b. Pelayanan Medik Spesialis meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan

Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung Tenggorokan,

Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Haji,

Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik

c. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi,

Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.

d. Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut terdiri dari Pelayanan

Konservasi/Endodonsi, dan Periodonti.

e. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan

keperawatan dan asuhan kebidanan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 24

f. Pelayanan Medik Subspesialis yang meliputi Penyakit Dalam

(Endokrin,Gastroentrohepatologi, Nefrology), Kesehatan Anak (Tumbuh

Kembang, Respirology), Obstetri dan Ginekologi.

g. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah,

Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.

h. Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa

Boga /Dapur, Pengelolaan Limbah, Ambulance, Pemulasaraan Jenazah.

2.3. KINERJA PELAYANAN

2.3.1. Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya saat ini sedang meningkatkan

jumlah tempat tidur yang selama ini masih dalam pembangunan gedung rawat

inap maskin yang telah direncanakan bertambah sampai dengan 350 tempat

tidur. Model praktek keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem

(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat

profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan

tempat pemberian asuhan tersebut.

Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan

jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien. Penetapan jumlah

perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal yang penting, karena bila jumlah

perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada waktu

lagi bagi perawat untuk melakukan tindakan keperawatan.

Dengan pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional dapat

diaplikasikan secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan

pelayanan keperawatan.

Mengingat keterbatasan jumlah dan pendidikan sumberdaya perawat

praktik keperawatan profesional tidak bisa seperti yang dilakukan dinegara

maju. Yang dilakukan adalah modifikasi keperawatan primer. Jenis tenaga

adalah perawat primer (PP) yang lulusan S1 keperawatan, perawat asosiet

(PA) yang lulusan D3 keperawatan. Tenaga lain adalah pembantu

keperawatan. Mereka berada dalam satu tim yang di bimbing dan diarahkan

oleh Clinikal Care Managemen (CCM).

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 25

No

. Jenis Pelayanan

Jml Px

Pasien

keluar

hidup

Total

Pasien

keluar

mati

Mati < 48 Jumla

h < 48

jam

Mati > 48 Jumla

h > 48

jam

Total

lama

dirawat

KRS dan

MRS

pada tgl

yang

sama

Total

hari

rawat

Perincian total hari rawat

L P L p Pav Kela

s 1

Kelas

2

Kelas

3

1

Noor Afiyaah

II 5861 1028 17 2 4 6 6 5 11 5976 39 5853 0

0 2703 3150

2 Noor Afiyaah

III 3769 1054 6 1 0 1 2 3 5 4108 3 3761 0

1150 1283 1328

3

Noor Afiyaah

IV 2670 452 9 4 0 4 3 2 5 2856 3 2672 365

2307 0 0

4 Shofa III 6671 1014 66 15 21 36 12 18 30 6061 11 6692 0 0 6692 0

5 Shofa IV 4475 632 42 10 5 15 14 13 27 4780 3 4473 0 4473 0 0

6 Marwah I 6897 1490 15 4 3 7 3 5 8 6970 22 6927 0 0 2989 3938

7 Marwah II 6700 1982 5 1 3 4 0 1 1 6945 84 6712 0 0 3075 3637

8 Marwah III 8115 1238 133 53 2 55 78 0 78 7800 27 8107 0 0 3161 4946

9 Marwah IV 7975 1268 106 2 32 34 1 71 72 8001 12 7969 0 0 3168 4801

10 RB Ibu 3571 1564 0 0 0 0 0 0 0 3958 22 3604 0 531 1329 1744

11 Bayi Sakit 1858 323 20 4 6 10 3 7 10 1682 3 1851 0 0 1851 0

12 Isolasi 413 62 12 3 2 5 5 2 7 401 4 422 0 0 422 0

13 ICU 2272 533 8 4 0 4 4 0 4 2806 4 2278 0 0 2278 0

Jumlah 61247 12640 439 103 78 181 131 117 258 62353 237 61321 365 8461 28951 23544

Tabel 2,3 Pencapaian kinerja Instalasi rawat Inap RSU Haji Surabaya tahun 2015

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 26

2.3.2. Instalasi Rawat Jalan

Unit Fungsional dengan jumlah yang sangat banyak, namun dari data

tiga tahun menunjukkan bahwa rawat jalan memberikan sumbangan

pendapatan masih rendah, bahkan beberapa poli yang lebih rendah dari target.

Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Rawat Jalan Tahun 2013-2015

NO. Poliklinik

Jumlah Kunjungan (pasien)

Trend

(2013 – 2015)

2013 2014 2015

1 Klinik Tumbuh Kembang 435 469 630 34,32

2 Poli Anak 9324 7.621 7.582 -0,51

3 Poli Bedah 12014 12.299 13.299 8,13

4 Poli Bedah Plastik 724 871 731 -16,07

5 Poli Bedah Syaraf 555 736 931 26,49

6 Poli Dalam 29004 31.046 31.680 2,04

7 Poli Endoscopy 1749 2.735 5.008 83,10

8 Poli Gigi &Mulut 10548 10.183 10.544 3,54

9 Poli Gizi 683 555 928 67,21

10 Poli Hamil 3808 3.430 3.489 1,72

11 Poli Jantung 25967 28.283 31.204 10,33

12 Poli Haji 707 - - -

13 Poli Kandungan 6680 8.316 8.859 6,53

14 Poli Kosmetik 1489 1.354 1.329 -1,85

15 Poli Kulit & Kelamin 6663 6.114 5.992 -2,00

16 Poli Mata 10594 11.029 10.798 -2,09

17 Poli Medical Checkup 2845 2.664 3.119 17,08

18 Poli Orthopedi 4731 5.662 6.475 14,36

19 Poli Paru 8784 8.834 9.409 6,51

20 Poli Pegawai 66 22 16 -27,27

21 Poli Psykology 133 170 186 9,41

22 Poli Respirologi Anak 790 948 1.200 26,58

23 Poli Syaraf 20397 20.708 22.662 9,44

24 Poli THT 8442 8.020 7.769 -3,13

25 Poli Urologi 5874 7.777 8.902 14,47

26 Poli Rehabilitasi Medis 25577 25.013 26.013 4,00

27 Poli Paliatip 72 70 73 4,29

28 Poli Bayi 1408 1.472 2.195 49,12

29 Poli Bronscoscopy bayi 1 3 2 -33,33

30 Poli darul hafidz 68 108 217 100,93

Total

200.133 108.284 115.216 6,40

Hari buka 245 243 245 0,82

Rata-rata kunj/hari 817 892 953,95 6,95

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 27

2.3.3. Instalasi Gawat Darurat

Tabel 2.5

Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2014-2015

NO Jenis pasien berdasar

cara bayar

Tahun

2014

Tahun

2015

TREN

(201-2015)

1 Askes PNS 212 - -

2 Inhealth 267 161 -39,70

3 Jamaah Haji 45 383 751,11

4 Jamsostek 4 - -

5 JKN-NON PBI 9.765 17.820 82,49

6 JKN-PBI 2.587 3.046 17,74

7 JPS-JAMKESDA 211 84 -60,19

8 JPS-JAMKESMAS 71 - -

9 JPS-JAMPERSAL 2 - -

10 JPS-SEHATI 5 5 0

11 JPS-SKM SBY 763 490 -35,78

12 JPS-SKM PROV 65 - -

13 Karyawan 162 - -

14 Pihak -3 900 339 -62,33

15 Umum 20.076 16.209 -19,26

16 MCU GZ & RAD - 1 -

Total 35.135 38538 9,69

Hasil kegiatan Instalasi Gawat Darurat mengalami peningkatan

sebesar 9,69 %, dari 35.135 kunjungan pada tahun 2014 menjadi 38538

kunjungan pada tahun 2015.

2.3.4. Instalasi Bedah Sentral.

Hasil kinerja Instalasi Bedah Sentral bahwa trend tertinggi pada

THT (20,88%) walaupun secara kuantitas masih sangat rendah yaitu rata 9

pasien s/d 10 pasien per bulan, sedangkan tindakan Endoscopy tidak ada

tindakan dikarena adanya kerusakan alat medis yang diakibatkan umur

tehnis alat.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 28

Tabel 2.6

Kegiatan Instalasi Bedah Sentral Tahun 20011 - 2015

No Jenis Pelayanan

Tahun

2011 Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Trend

(2014-2015)

%

1 Bedah Umum 815 1.046 1.208 1.256 1.035 -17,60

2 Bedah Orthopedi 528 619 640 708 740 4,52

3 Bedah Urologi 384 397 422 513 530 3,31

4 Bedah Syaraf 36 79 98 133 127 -4,51

5 Obstetri &

Ginekologi 406 457 533 795 845 6,29

6 T H T 91 118 115 91 110 20,88

7 Mata 204 208 206 117 114 -2,56

8 Kulit & Kelamin 0 0 113 115 0 -100,00

9 Bedah Plastik

35 37 53 36 27 -25,00

10 Endoscopy 17 6 0 0 0 0

JUMLAH 2.516 2.967 3.275 3.610 3.528 -2,27

2.3.5. Instalasi Radiologi

Hasil pemeriksaan penunjang di Instalasi Radiologi mengalami

peningkatan 12,36% dari tahun 2014 sebesar 28.808 dan pada tahun

2015 sebesar 32368, sedangkan trend hasil pemeriksaan Imaging

Pencitraan USG, MRI terjadi kenaikan juga.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 29

Tabel 2.7

Hasil Kinerja Instalasi Radiologi Tahun 2011- 2015

No Uraian Jumlah Pemeriksaan Trend

(2014 - 2015) 2011 2012 2013 2014 2015

A Radiodiagnostik 19.195 19.771 22.102 22.605 25.189 11,43

Foto tanpa bahan kontras 18.895 19.398 21.774 338 363 7,40

Foto dengan bahan kontras 300 373 328 22.267 24.826 11,49

B Foto Gigi 303 341 856 1.148 1425 24,13

a. Dento alveolar 303 341 307 181 68 -62,43

b. Panoramic Na Na 549 967 1357 40,33

C CT Scan 1.539 1.634 1.726 1.514 1489 -1,65

a. Di kepala 1.316 1.425 1.540 1.346 1.314 -2,38

b. Di luar kepala 223 209 186 168 175 4,17

D Imaging Pencitraan 3.137 3.654 1.694 3.541 4.265 20,45

USG 3.137 3.465 1.555 3.185 3.826 20,13

MRI - 189 124 356 439 23,31

Angiografi - 6 15 0 0 0

Total 25.406 25.406 26.378 28.808 32.368 12,36

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 30

2.3.6. Instalasi Pathologi Klinik

Pemeriksaan di Instalasi Pathologi Klinik tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 5,07 %, jika dibandingkan dengan pemeriksaan pada

tahun 2014.

Tabel 2.8

Hasil Kegiatan Instalasi Pathologi Klinik Tahun 2011 - 2015

No. Uraian Pemeriksaan

Trend

(2014 –2015)

2011 2012 2013 2014 2015 %

1 Sederhana 3.500 4.134 3.544 4.041 4.129 2,18

2 Sedang 674.958 602.853 421.067 365.250 343.247

-6,02

3 Canggih 5.621 5.082 13.068 13.489 16.008 18,67

Total 684.079 612.069 437.679 382.780 363.384 -5,07

2.3.7. Instalasi Pathologi Anatomi

Tabel 2.9

Kegiatan Instalasi Pathologi Anatomi Tahun 2011- 2015

No. Uraian Pemeriksaan

Trend

(2014 – 2015)

2011 2012 2013 2014 2015 %

1 Sederhana 515 633 727 577 560 -2,95

2 Sedang 628 638 765 952 1058 11,13

3 Canggih 814 736 943 1288 1796 39,44

Total 1957 2.007 2.435 2817 3414 21,19

Hasil Pemeriksaan di Instalasi Pathologi Anatomi tahun 2015

berdasarkan kategori pemeriksaan secara sedang dan canggih terjadi

peningkatan pada masing-masing pemeriksaan, sedangkan secara total terjadi

peningkatan sebesar 21,19%.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 31

2.3.8.Instalasi Rehabilitasi Medik

Tabel 2.10

Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2011 – 2015

No Jenis Tindakan

2012 2013 2014 2015

Trend

2011 (2014 –2015)

%

1 Medis 2.961 4991 9450 8.619 9962 15,58

2 Fisioterapi 66.408 67631 75628 90140 76118 -15,56

a.Latihan fisik 10.385 11683 14883 26130 22997 -11,99

b.Aktinotherapi 4.367 4418 3863 5437 3649 -32,89

c.Elektroterapi 50.535 50.328 55810 58103 58434 0,57

d.Traksi lumbal dan

cevikal 1.027 1.111 741 449 243 -45,88

e.Lain-lain 94 91 331 21 56 166,67

3 Okupasi terapi 4.080 3833 4351 8078 11208 38,75

4 Terapi Wicara - 1073 973 4743 6759 42,50

5 Orthotik Prostetik 151 187 218 176 237 34,66

Jumlah 73.600 77.715 90.620 201.896 189.663 -6,06

Jumlah Pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 6,06 % dari tahun 2014 sebesar 201.896 ke tahun 2015

sebesar 189.663 .

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 32

2.4. ANALISA KEPUASAN PELANGGAN

Tabel 2.11

Hasil Survey Indek Kepuasan Masyarakat 2012 - 2015

No Unit Pelayanan Hasil

2012 2013 2014 2015 Kategori Trend

1 Instalasi Radiologi 81,99 80,18 81,86 82,24 A 0,46

2 Instalasi

Farmasi(Apotek) 82,43 79,39 82,29 81,88 A -0,49

3 Pathologi Klinik 82,61 79,87 82,41 82,36 A -0,05

4 Instalasi Rawat jalan 76,8 81,56 82,20 82,15 A -0,06

No Unit Pelayanan Hasil

2012 2013 2014 2015 Kategori Trend

5 Instalasi Paviliun - 85,05 80,71 80,93 A 0,28

6 ICU 81,37 82,24 82,52 82,6 A 0,10

7 Instalasi Bedah Sentral 80,87 83,67 77,08 78,87 B 2,32

8 Instalasi Rehabilitasi

medis 82,66 83,43 81,90 81,84 A -0,07

9 Instalasi Rawat Inap 80,1 81,08 81,88 81,9 A 0,02

10 Instalasi Gawat darurat

(IGD) 74,57 78,95 81,07 81,43 A 0,45

11 Haemodialisa 85,56 85,81 82,15 82,2 A 0,07

12 VK Bersalin 79,2 86,41 83,33 83,53 A 0,25

13 Medical Chek Up - 0 0 0 - 0

14 Instalasi Kerjasama 83 86,17 81,96 82,06 A 0,13

15 Instalasi Gilut 73,65 84,24 81,45 81,55 A 0,12

16 Rekam Medik 81,3 87,55 83,68 83,4 A -0,33

17 Instalasi Pathologi

Anatomi - 83,91 82,18 82,35 A 0,21

18 Kosmetik Medik - 85,33 82,43 82,69 A 0,32

Rata-rata setiap tahun 80,44 83,23 77,28 77,44

0,21

Keterangan :

Sangat baik : 81,26 - 100

Baik : 62,51 – 81,25

Kurang Baik : 43,76 – 62,50

Kurang : 25 – 43,75

Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat secara rutin dilaksanakan di

RSU Haji Surabaya sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Selain itu juga di

lingkungan Provinsi Jawa Timur telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11

tahun 2005 tentang Pelayanan Publik. Kebijakan ini merespon tuntutan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang semakin meningkat.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 33

Guna melihat tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang ada di

lingkungan RSU Haji Surabaya maka dilakukan survey IKM dengan

menggunakan variabel-variabel berdasarkan Keputusan Men.PAN Nomor:

63/KEP/M.PAN/7/2003, yaitu:

1) Prosedur pelayanan

2) Persyaratan Pelayanan

3) Kejelasan petugas pelayanan

4) Kedisiplinan petugas pelayanan

5) Tanggung jawab petugas pelayanan

6) Kemampuan petugas pelayanan

7) Kecepatan pelayanan

8) Keadilan mendapatkan pelayanan

9) Kesopanan dan keramahan petugas

10) Kewajaran biaya pelayanan

11) Kepastian biaya pelayanan

12) Kepastian jadwal pelayanan

13) Kenyamanan lingkungan

14) Keamanan Pelayanan.

Sehingga dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil survey Kepuasan

Masyarakat di Instalasi Bedah Sentral memang mengalami peningkatan yaitu

sebesar 2,32, tetapi hal itu belum menunjukkan perubahan kategori dan belum

mencapai target. Instalasi Bedah Sentral masih berada dalam kategori B(baik),

Sedangkan target yang telah di tetapkan adalah kategori A (sangat baik). Pada

survey kepuasan masyarakat di Instalasi Bedah Sentral yang menunjukkan niai

yang meningkat dikarenakan faktor obat-obatan yang ada di Instalasi Bedah

Sentral sangat membantu pasien. Sedangkan untuk Instalasi Farmasi yang

mengalami penurunan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan (-

0,49), dikarenakan beberapa hal diantaranya yaitu pemberi imformasi tergesa-

gesa, kebersihan sangat kurang, tempat berantakan, ruang tunggu apotik sangat

sempit, menunggu sangat lama, antrian sangat lama.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 34

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK

FUNGSI.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 16 tahun 2013

tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, RSU Haji Surabaya

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya

penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan

penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,penelitian dan pengembangan

serta pengabdian masyarakat.Untuk menyelenggarakantugas pokok tersebut

rumah sakit mempunyai fungsi antara lain :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik;

Rumah Sakit Umum Haji memberikan pelayanan kesehatan bersifat

Pelayanan medik yaitu pelayanan medik umum dan kesehatan gigi, serta

Pelayanan medik spesialistik terdiri dari Pelayanan Bedah (Bedah umum,

bedah orthopaedi, bedah syaraf, beadah plastic, bedah urologis), Penyakit

Dalam, Penyakit Anak, Kebidanan dan Kandungan, Penyakit Jantung,

Penyakit Syaraf, Penyakit Paru, Penyakit Haji, Penyakit Gigi dan Mulut,

Penyakit Kulit dan Kelamin, Penyakit THT. Pelayanan medik sub spesialistik

adalah pelayanan medik dengan pendalaman tertentu dalam salah satu

pelayanan spesialistik yang meliputi Gastroenterohepatologi, Fetomaternal,

Cardiologi Intervensi.

2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik;

Pelayanan Penunjang Medik diagnostik meliputi :

- Lab. DK : laboratorium patologi klinik, laboratorium mikrobiologi dan

bank darah.

- Lab. Patologi Anatomi.

- Radiologi : diagnostik dan intervensi.

- Pelayanan Rehabilitasi Medik selain melakukan pelayanan

fisioterapi/okupasi terapi/terapi wicara/orthotic prostetik juga melakukan

pelayanan senam dan juga kebugaran untuk para calon jamaah haji.

Produk pelayanan penunjang medik harus dapat memuaskan pasien

dan juga memuaskan dokter yang meminta tindakan itu dilakukan pada

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 35

pasiennya. Kunci keberhasilan pelayanan dengan kualitas teknis yang baik

adalah dengan melakukannya secara baik dan segala peralatan yang digunakan

harus dalam keadaan siap pakai.

3. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;

Pelayanan Asuhan keperawatan profesional adalah yang memiliki mutu,

kualitas, dbersifat efektif, efisien sehingga memberikan kepuasan pasien.

Asuhan keperawatan merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dan

berinteraksi langsung dengan pasien, baik itu klien sebagai individu, keluarga

maupun masyarakat, oleh karena itu dalam memberikan asuhan

keperawatannya perawat dituntut untuk memahami dan berprilaku sesuai

dengan etika keperawatan. Agar seorang perawat dapat bertanggung jawab

dan bertanggung gugat maka perawat harus memegang teguh nilai-nilai yang

mendasari praktik keperawatan itu sendiri., yaitu : perawat membantu pasien

untuk mencapai tingkat kesehatan optimum, perawat membantu meningkatkan

autonomi pasien mengekspresikan kebutuhannya, perawat mendukung

martabat kemanusiaan dan berprilaku sebagai advokat bagi pasien, perawat

menjaga kerahasiaan pasien, beriorentasi pada akuntabilitas perawat, dan

perawat bekerja dalam lingkungan yang kompeten, etik, dan aman.

4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan;

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan

tanggung jawab, timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah

kesehatan secara vertikal atau horizontal, meliputi sarana, rujukan teknologi

dan ilmu pengetahuan, rujukan tenaga ahli, rujukan medis dan penunjang

medis.

5. Penyelenggaraan Usaha Pendidikan dan Pelatihan;

Pendidikan dan Pelatihan yang ditujukan apada SDM RSU Haji dalam

rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan untuk mencapai

kompetensi di bidang pekerjaannya, sehingga dapat tercapai produktifitas yang

maksimal.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 36

6. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter,

dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya;

Berdasarkan fungsi Rumah Sakit dalam proses pendidikan profesi

kedokteran, Rumah Sakit yang merupakan jejaring Institusi Pendidikan

Kedokteran dan institusi pendidikan lainnya yang dapat digunakan sebagai

wahana pembelajaran klinik untuk memenuhi modul pendidikan dalam rangka

mencapai kompetensi berdasarkan standar pendidikan profesi kedokteran dan

profesi kesehatan lainya.

7. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai wahana pendidikan,

penelitian dan pengembangan bidang kesehatan yang terkait dengan kegiatan

penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran maupun fakultas lain dari suatu

universitas/lembaga pendidikan tinggi kesehatan, untuk pelatihan dokter-dokter

muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru.

8. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan dan Pelaksanaan tugas-tugas lain

yang diberikan oleh Gubernur

Rumah Sakit juga melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan

dengan ketatausahaan, rumah tangga, kepegawaian, kesejahteraan pegawai,

keuangan, rencana kegiatan tahunan, dokumentasi, perlengkapan di

lingkungan RSU Haji Surabaya.

Apabila dikaitkaikan dengan pencapaian visi, misi Gubernur, maka dapat

diketahui permasalahan pelayanan kesehatan yang dihadapi di Rumah Sakit

Umum Haji Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

1) Jumlah SDM yang cukup khususnya dokter spesialis yang berpengalaman

2) Terakreditasi msebagai Rumah Sakit Pendidikan dan sertifikasi ISO

corporate 9001-2008.

3) Adanya program unggulan dan berbagai jenis pelayanan medis dan

penunjang medis.

4) Sebagai BLUD mempunyai fleksibilitas dalam mengelola manajemen

Rumah Sakit

5) Budaya kerja belum mengarah pada kualitas pelayanan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 37

6) Utilitas sarana penunjang medic (Laboratorium, Radiologi, bank Darah,

Farmasi/Apotik)

7) Kurangnya pemasaran Rumah Sakit, sehingga banyak belum tahu

perkembangan dan kemajuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit.

8) Efisiensi penggunaan Bahan pakai habis , listrik, air, gas dan telepon

masih belum efisien

2. Faktor Ekternal

1) Adanya kebijakan kepastian penjaminan pembiayaan bagi pasien

Gakin oleh BPJS

2) Adanya kesempatan untuk mencari sumber pembiayaan lain baik

dari hibah maupun kerja sama investasi

3) Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kedokteran terus berkembang

4) Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RS semakin meningkat

5) Tumbuh Rumah Sakit baru, Klinik swata baru di Surabaya timur

6) Komitment/kesepakatan ASEAN Free Trade Area tahun 2015

7) Meningkatnya kesadaran hokum di masyarakat sehingga meningkatkan

pontensi terjadinya tuntutan hokum,

8) Regulasi terhadap Undang-Undang Rumah Sakit, Undang-Undang

Kesehatan, Undang-Undang Pelayanan Publik.

3.2 TELAAHAN TERHADAP VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA

DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH.

Visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Provinsi Jawa Timur Terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan

yang akan dilaksanakan selama lima tahun mendatang kepemimpinan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Visi Gubernur Jawa Timur terpilih adalah :

“Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing,

dan Berakhlak”.

Dari visi ini selanjutkan dijabarkan dalam melalui misi“Makin

Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”. Label “Makin Mandiri dan

Sejahtera bersama Wong Cilik” yang membingkai lima misi untuk

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 38

mewujudkan visi Jawa Timur 2015-2019 tersebut menunjukkan sikap

keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejalan dengan visi, misi, dan

program Gubernur-Wakil Gubernur terpilih (2015-2019) kepada elemen

asyarakat yang lemah, sekaligus menegaskan bahwa upaya mewujudkan

“Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan

Berakhlak” tersebut, bersifat inklusif dan berkeadilan, termasuk bagi wong

cilik, atau kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial ekonomi.

Adapun 5 misi tersebut yaitu:

1. Misi Pertama : Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.

2. Misi kedua : Meningkatkan pembangunan ekonomi yang

inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis

agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi.

3. Misi ketiga : Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan,

dan penataan ruang.

4. Misi keempat : Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan

publik.

5. Misi kelima : Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni

sosial.

Berdasarkan pada visi dan misi tersebut, disusunlah tujuan dan

sasaran Tahun 2016-2019. Tugas dan fungsi RSU Haji sangat berkaitan

dengan misi pertama yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang

berkeadilan. Salah satu tujuan dalam misi pertama yaitu meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan, termasuk tenaga medis

dan non-medis secara merata;

2. Menurunnya angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan;

3. Meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal;

4. Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan;

5. Meningkatnya akseptor Keluarga Berencana, pelayanan kesehatan reproduksi.

Meningkatkan Kesejateraan Rakyat Yang Berkeadilan, dengan prinsip

pelayanan yang berorientasi kepada pelayanan publik. Pelayanan yang

mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat sehingga berdampak

pada kesejahteraan hidup mereka.Pelayanan publik juga memberikan informasi

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 39

yang jelas dan transparan sehingga seluruh masyarakat dapat bersama ikut

mengawasi jalannya pemerintahan. Pelayanan akan diprioritaskan pada bidang-

bidang yang sangat menyentuh kehidupan masyarakat. dan misi nomor empat (4)

Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, dengan program

mengembangkan konsep reformasi birokrasi sebagai reformasi administrasi yang

terdiri dari elemen regulasi , sumber daya manusia, teknologi informasi dan

kontrol masyarakat, untuk menghasilkan pelayanan publik yang lebih jelas tolak

ukurnya, penguatan aksi anti korupsi dan pemberantasan korupsi serta

memperluas secara bertahap zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK),

meningkatkan efesiensi dan efektifitas ketatalaksanaan dan prosedur pada semua

tingkat pelayanan publik, melanjutkan, dan meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas layanan pemerintahan dengan perumusan pelayanan standart

minimal yang diketahui masyarakat, beserta pemantauan pelaksanaannya oleh

masyarakat.

Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka RSU Haji

menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang

dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur

tersebut dalam tabel di bawah ini.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 40

Tabel 3.1.

Faktor Penghambat dan Pendorong Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan

Program Gubernur dan Wakil Gubernur Visi : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak

No Visi Misi gubernur dan wakil

gubernur terpilih

Permasalahan

Pelayanan SKPD Faktor

Penghambat Pendorong

Misi ke-1: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan

2 Makna Misi dimaksud: Mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua, melalui peningkatan perluasan lapangan kerja dan peningkatan pemenuhan serta pemerataan layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, dan perluasan akses terhadap pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan.

1 Program peningkatan

sarana prasarana kesehatan

1) Banyaknya Alat

kesehatan yang telah

melewati umur tehnis

2) Pemeliharaan alat

dan bangunan belum

optimal.

3) Kemitraan

teknologi kedokteran

belum optimal

1) Maintenance

belum optimal

2) Feedback dari

user belum

terakomodasi

dengan baik

3) Bergantung

kepada rekanan

yang ada saja

1) Revitalisasi sarana

dan prasarana baru

2) Meningkatkan

utilisasi peralatan dan

bangunan yang ada

3) Menambah

Kerjasama

Operasional (KSO)

2 Program kefarmasian, alat

kesehatan dan pengamanan

makanan

1) Penggunaan

bahan dan alat

habis pakai belum

sesuai ketentuan

2) Belum ada support

system riil tim, riil

cost untuk farmasi

1) Budaya kerja

professional belum

terbentuk

2)Belum mampu

mengikuti

perkembangan IT

(1) Evaluasi

penggunaan bahan

dan alat habis

pakai dan prosedur

penggunaan.

2), Jaringan sudah ada

3 Program upaya kesehatan

perorangan

1). RSU Haji

Surabaya belum

terakreditasi versi

2012

2) Belum optimalnya

sumber daya untuk

memenuhi standar

Akreditasi

1).Kurangnya

pemahaman

tentang

pentingya

akreditasi versi

2012

1) Sudah terstandar

dengan SMM iso

9001 – 2008

sehingga sudah

terbiasa dengan

siklus PDCA

4 Program pemberdayaan

sumber daya kesehatan

1) Disiplin sebagai

budaya kerja belum

optimal.

2) Jumlah tenaga

perawat RS masih

kurang dan

kemampuan perlu

ditambah.

3) SDM belum

1) Jumlah

komplain dari

pasien terhadap

sistem

pelayanan RS.

2) Bertumpu pada

tenaga perawat

yang ada.

3). Pelatihan dan

1) Perancangan

budaya kerja dan

sistem reward and

punishment

2) Rekruitment

tenaga perawat

sesuai kompetensi

yang dibutuhkan

3) mengembangkan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 41

kompetitif yang

berdampak pada

pencapaian target

SPM

standar jam

terbang SDM

minim

SDM dan

meningkatkan

volume kegiatan

disemua bidang

pelayanan

5 Program promosi kesehatan

dan pemberdayaan

1). Belum

maksimalnya

kegiatan pemasaran

RS.

1). Belum

optimalnya

promosi

pelayanan yang

ada.

2). Tim PKMRS

belum optimal

1). Adanya Tim

PKMRS

Misi 4 : Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

Makna Misi dimasud :

Misi ini mewujudkan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governace) dan tata

pemerintahan yang bersih (clean government) serta rasioanalisme pelayanan publik

Program peningkatan

pelayanan publik

1.Rendahnya

kompetensi

pelaksana

pelayanan public

2.Masih berorientsi

jangka pendek,

belum jangka

panjang

3.Praturan dan

prosedur tidak

jelas dan sering

berubah –ubah

4. SIM –RS belum

dapat support data

yang lengkap

5. Masih sering

terjadi kehilangan

barang milik

pasien dan

karyawan

1.Akuntabilitas

belum dievaluasi

tiap akhir tahun

2.Belum adanya

system akuntansi

yang handal

untuk

mengevaluasi

keuangan

3.Kurang

transpansi

kebijakan publik

4.Terbatasnya dana

untuk supporting

data

5. belum ada

system keamanan

yang bagus (cctv

keamanan)

1. Kepemimpinan

yang transfor

masional sangat

menguntungkan

untuk pelayanan

public.

2. Rumah sakit

murupakan multi

produk, ditetapkan

sebagai BLUD

3. Adanya SOP

4. Banyak tenaga ahli

IT yang dapat

mensuport

5. Adanya petugas

Pol PP yang cukup

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 42

3.3 TELAAH RENSTRA KEMENTRIAN KESEHATAN

1. Visi Kementrian Kesehatan

“ Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan “

2. Misi Kementrian Kesehatan :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

3. Strategi

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat

madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama;

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,

bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan

pada upaya promotif dan preventif.

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk

mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang

merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat

dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan,

dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan

berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan

yang bertanggungjawab.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor-faktor penghambat dan

pendorong dari pelayanan RSU Haji mempengaruhi permasalahan pelayanan

ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L:

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 43

Tabel 3.2.Permasalahan Pelayanan RSUHaji Surabaya berdasarkan Sasaran

Renstra K/L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya

No Sasaran Jangka

Menengah Renstra K/L

Permasalahan

Pelayanan RSU Haji

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Meningkatnya status

kesehatan dan gizi

masyarakat

Kurangnya

pengetahuan

pasien terhadap

fasilitas pelayanan

kesehatan

Tingkat

pendidikan yang

rendah dan

kurangnya

informasi (2)

Kompetensi

SDM RS rendah

Informasi yang

komprehensif

tentang pelayanan

kesehatan

b. Menurunnya angka

kematian ibu

melahirkan dari 228

menjadi 118 per

100.000 kelahiran

hidup

Kurangnya tenaga

bidan professional

yang

berpengalaman

dokter obgyn/

Bidan

berpengalaman

cenderung

membuka

praktek sendiri

RS memberikan

remunerasi yang

baik bagi

dokter/bidan

berpengalaman

c. Menurnnya angka

kematian bayi dari

34 menjadi 24 per

1.000 kelahiran

hidup

Kurangnya tenaga

berpengalaman di

perinatologi

Kurangnya

anggaran untuk

pendidikan

pelatihan

Keinginan tenaga

perinatologi untuk

maju dan

berkembang (self

motivation) d. Menurunnya angka

kematian neonatal

dari 19 menjadi 15

per 1.000 kelahiran

hidup

Kurangnya tenaga

berpengalaman di

neonatal

Kurangnya

anggaran untuk

pendidikan

pelatihan

Keinginan tenaga

neonatal untuk

maju dan

berkembang (self

motivation) f. Persentase ibu

bersalin yang

ditolong oleh nakes

terlatih (cakupan

PN) sebesar 90%

Komitmen tenaga

kesehatan (nakes)

professional yang

berpengalaman

tenaga kesehatan

(nakes)

berpengalaman

cenderung

membuka

praktek sendiri

RS memberikan

remunerasi yang

baik bagi pemberi

pelayanan

4

Meningkatnya

penyediaan anggaran

publik untuk

kesehatan dalam

rangka mengurangi

risiko finansial

akibat gangguan

kesehatan bagi

seluruh penduduk,

terutama penduduk

miskin

- Sistem

keuangandan

reimbursement

pada provider

kesehatan

penduduk miskin

berbeda-beda,

berpengaruh

terhadap sistem

di RS

- Belum

tersedianya SIM

yang Link antara

system RS

dengan BPJS

Belum adanya

kesatuan

pembiayaan

pada seluruh

maskin

Tersedia SDM

yang memiliki

kompetensi

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 44

3.4 TELAAHAN RT RW DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

STRATEGIS.

Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya maka peningkatan kualitas

prasarana dan sarana kesehatan yang telah ada dilakukan pada Rumah Sakit yang dikelola oleh

Pemerintah dan/atau militer yang terdapat pada Unit Pengembangan (UP) II Kertajaya, UP IV

Dharmahusada,UP VI Tunjungan, UP VII Wonokromo, UP. IX Ahmad Yani,Rumah Sakit

Rumah Sakit / klinik Swasta, dan

PusatKesehatan Masyarakat (Puskesmas)

yang tersebar di setiap wilayah Kecamatan

dan pada lokasi-lokasi fasilitas umum; untuk

pembangunan fasilitas kesehatan baru

dilakukan secara tersebar pada lokasi-lokasi

fasilitas umum di sekitar kawasan

perumahan sesuai dengan daya dukung dan

daya tamping ruang, serta lingkup pelayanannya.Secara umum pada saat ini lokasi

Rumah Sakit Haji teletak di kawasan yang sangat strategis karena berdekatan

dengan jalur arteri sekunder Middle East Ring Road (MERR IIC) yang

merupakan jalan alternatif untuk mengimbangi koridor utara-selatan Surabaya

yang cukup padat.Sebelah Utara dibatasi oleh jalan Manyar Kertoadi. Sebelah

timur dibatasi oleh guna lahan perdagangan dan jasa (Komplek Pertokoan

Galaxy) yang semakin berkembang, sedang disebelah selatan masih berupa

lahan kososng dan disebelah barat berupa bangunan Asrama Haji.

Posisi RSH kedepan akan semakin strategis karena dalam Dalam RTRW

2009-2029 ditetapkan sebagai unit pengembangan II Surabaya (Kecamatan

Kertajaya dan Kecamayan Mulyorejo dengan pusat Kertajaya Indah dan

Dharmahusada Indah) yang diperuntukkan bagi Permukiman, Perdagangan,

Pendidikan, dan Lindung terhadap alam dan terletak didekat Jaringan jalan

arteri sekunder (MERR) yang akan segera tuntas dengan tersambungnya

beberapa penggal yang tersisa. Posisi yang lebih strategis daripada MP 2005

dapat dilihat dengan munculnya bangunan-bangunan baru dikoridor MERR

tersebut seperti Bangunan Perkantoran milik Sampoerna, BCA, Bangunan Jasa

Hartono Electronic yang memgakibatkan terbatasnya lahan bagi pengembangan

RSH sehingga akan menjadi permasalahan tersendiri dalam rencana jangka

panjangnya.

Sumber : RTRW Surabaya 2009-2029

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 45

3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS.

Dari hasil analisis permasalahan pelayanan kesehatan RSU Haji

Surabaya telah diketahui faktor-faktor yang menjadi penghambat maupun

pendorong untuk penyelesaian masalah. Di dalam menyelesaikan

permasalahan pelayanan kesehatan di RSU Haji Surabaya, perlu

diperhatikan pula lingkungan strategis baik dalam lingkup internasional,

nasional, dan lokal yang dapat memberikan pengaruh terhadap

penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

3.5.1. Isu Strategis Internasional, Antara Lain :

1. Implementasi WTO, APEC dan AFTA dengan segala resiko reregulasi dan

perijinan yang harus diantisipasi.

2. Penggunaan teknologi tinggi,

3. Global epidemic diseases,

4. Millenium Development Goals (MDG’s),

5. Krisis ekonomi global,

6. Komitmen bilateral di wilayah ASEAN,

3.5.2. Isu Strategis Nasional, Antara Lain :

1. Masuknya investasi dan tenaga kerja asing,

2. Berlakunya Undang – Undang JKN

3. Dinamika politik nasional,

4. Keterbatasan dana Pemerintah,

5. Pengurangan anggaran dari Pusat,

6. Pengurangan peran Pemerintah,

7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kualitas SDM ,

8. Kemiskinan dan pengangguran,

9. BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional dikelola oleh

BPJS

3.5.3. Isu Strategis Lokal, antara Lain :

1. Belum optimalnya fungsi /fleksibilitas BLUD

2. Belum optimalnya pemberdayaan karyawan untuk ikut berperan serta dalam

efisiensi penggunaan Listrik, Air, Gas, Telepon, Obat dan Bahan Pakai Habis.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 46

3. Masih banyaknya tenaga BLUD yang menjadi beban belanja fungsional

Rumah Sakit,

4. Kerusakan sarana gedung pelayanan, Prasarana dan Alat medik perlu

diperhatikan secara serius untuk menunjang performa Rumah Sakit.

5. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk menunjang

pelayanan rumah sakit, renumerasi Rumah Sakit belum optimal;

6. Manajemen SDM dalam upaya perbaikan mutu pelayanan melalui

peningkatan kuantitas, kualitas, kompetensi dan tenaga medis maupun non

medis masih belum optimal;

7. Manajemen Pelayanan kesehatan dalam upaya sinkronisasi perencanaan

kebijakan, program dan anggaran masih belum optimal.

Berdasarkan uraian mengenai gambaran pelayanan SKPD, sasaran

jangka menengah pada Renstra Kementerian Kesehatan RI dan RPJMD

Propinsi Jawa Timur serta implikasi RTRW bagi pelayanan Rumah Sakit, maka

isu-isu strategis yang dapat mempengaruhi pelayanan Rumah Sakit Umum

Haji Surabaya antara lain :

1. Pelayanan Kesehatan di RS yang mempunyai peran sangat besar dalam upaya

pencapaian target MDG’s dan Peninhkatan pelayanan kepada publik , hal ini

juga terkait dengan sasaran Renstra di Kementerian Kesehatan dan Renstra

Provinsi Jawa Timur.

2. Adanya program JKN yang mendorong Pelayanan Kesehatan di RS

memperhatikan kendali mutu dan kendali biaya.

3. Penampilan pelayanan rumah sakit, masih memerlukan upaya peningkatan dari

sisi fisik bangunan (penyelesaian gedung rawat inap dan bedah sentral,

apotik/gudang obat, kerjasama, jalan, parkir dan taman), dan prasarana (alat

kesehatan/kedokteran, sistem penanggulangan kebakaran , gas sentral, jaringan

limbah cair) serta jumlah sumber daya manusia (dokter spesialis, perawat dan

tenaga kesehatan non medis yang kompeten.

4. Adanya tuntutan peningkatan mutu keselamatan pasie yang tinggi dari

masyarakat serta diberlakukannya UU nomor 44 tahun 2012 tentang Rumah

Sakit, UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 14 tahun 2008

tentang keterbukaan informasi publik, UU nomo 8 tahun 1999 tentang

perlindungan Konsumen

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 47

5. Upaya untuk menuju Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia melalui Akriditasi

Versi 2012

6. Pengelolaan Keuangan Rumah sakit yang transparan dan efisien serta berHaji

entreprenuer dengan model BLUD

7. Upaya menuju RS Kelas A untuk meningkatkan kemampuan sebagai Rumah

Sakit rujukan level 3 (tiga).

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 48

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA:

4.1.1. Visi :

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai salah satu SKPD Pemerintah

Provinsi Jawa Timur untuk mengambarkan arah atau kondisi masa depan yang ingin

dicapai melalui penyelengaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang

akan datang memiliki visi :

“Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan,

Pendidikan dan Penelitian, Yang Berstandar Internasional”

4.1.2. Misi :

Dalam rangka mewujudkan Visi“Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima

dan Islami dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian Yang Berstandar

Internasional”maka Misi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dijabarkan :

1. Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas

menuju standar internasional

2. Menyediakan SDM yang professional

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sesuai perkembangan IPTEKDOK

4. Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan karyawan

Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :

1. Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas

menuju standar internasional, artinya pelayanan kesehatan, pendidikan dan

penelitian yang berstandar Internasional adalah pelayanan kesehatan, pendidikan

dan penelitian yang mengedepankan peningkatan mutu dan keselamatan pasien

serta tunduk pada peraturan perundangan atau standar yang dipergunakan secara

Internasional. Pelayanan yang berstandar Internasioanl ini merupakan wahana

pendidikan dan penelitian yang berkualitas sehingga menghasilkan tenaga –

tenaga dokter atau tenaga kesehatan yang berkompeten serta hasil penelitian yang

berkualitas pula.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 49

2. Menyediakan SDM yang professional, dalam penyelenggaraan upaya pelayanan

kesehatan yang bermutu, dapat terlaksana dengan menyediakan kualitas sumber

daya manusia melalui jenjang pelatihan fungsional maupun struktural,

Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras

serta kontibusi positif dari berbagai pelaksana. Dengan terciptanya manajemen

Rumah Sakit yang efisien, transparan dan akuntabel diharapkan administrsi dapat

terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi.

Melalui penyelenggaraan manajemen Rumah Sakit yang efisien, transparan dan

akuntabel dengan menerapkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik

diharapkan dapat dipertanggungjawabkan serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN).

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan

IPTEKDOK, artinya bahwa rumah sakit meningkatkan kualitas pemenuhan sarana

dan prasarana untuk mencapai standart peralatan sesuai kelas B pendidikan.

Kualitas peralatan senantiasa dijamin. Persediaan perbekalan farmasi dijamin

lengkap sesuai dengan standar / formularium yang telah disusun.

4. Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan karyawan, artinya

pola Pengelolaan Keuangaan Badan Layanan Umum adalah pola pengelolaan

keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan

praktek - praktek bisnis dan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan

keuangan yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,

sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.

4.1.3. Nilai

JUJUR Benar dalam pikiran, ucapan dan perbuatan baik

kepada pelanggan maupun kepada sesama pegawai

AMANAH Mampu menjaga rahasia pasien yang sudah

dipercayakan kepada petugas kesehatan kecuali untuk

kepentingan hukum

KERJASAMA Saling tolong menolong antara sesama petugas

maupun dengan pelanggan dan tidak saling

merugikan.

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 50

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSU HAJI

SURABAYA.

4.2.1. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua

program dan kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan dicanangkan untuk

jangka waktu 5 (lima) tahun. Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal,

lebih berhasil, lebih maju, lebih bahagia, yang ingin diwujudkan atau

dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara

keinginan (das solen) dan kenyataan (das sein), pada kurun waktu tertentu.

Dalam mewujudkan misinya, RSU Haji surabaya menetapkan tujuan dalam

kurun waktu 5 tahun mendatang sesuai pada tiap – tiap misi adalah sebagai

berikut :

Misi 1: Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang

berkualitas menuju standar Internasional.

Tujuan :

1) Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta

kepuasan pelanggan

2) Mewujudkan kualitas pelayanan pendidikan dan penelitian sesuai standar

Rumah sakit Kelas B pendidikan

Misi2: Menyediakan SDM yang professional

Tujuan :

Mewujudkan kualitas SDM sesuai standar kompetensi profesi

Misi 3 :Meningkatkan kualitas Sarana dan Prasarana Rumah sakit sesuai

perkembangan IPTEKDOK.

Tujuan :

Mewujudkan kualitas sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan kelas B

Pendidikan.

Misi 4 :Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan

karyawan.

Tujuan :

Mewujudkan pengelolaan keuangan yang terintegrasi dan transparan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 51

4.2.2. SASARAN

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan oleh RSU Haji Surabaya dalam jangka waktu tertentu. Sasaran

merupakan bagian integral dalam proses perencanaan stratejik yang berfokus

pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.

Karakteristik dari sasaran paling tidak terdiri atas: SMART ( Specific,

Measurable, Acceptable, Result, Timeliness) sehingga dapat diukur secara

nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau

bulanan. Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, menetapkan sasaran

dan indikator keberhasilan sebagai berikut pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSU Haji Surabaya

NO. Tujuan Sasaran Indikator Pencapaian

Sasaran

Target

2019

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1

Mewujudkan

pelayanan

kesehatan, pendidikan dan

penelitian yang

berkualitas menuju standar

Internasional

Meningkatnya kualitas

pelayanan keehatan dan

keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan

IKM (Indeks Kepuasan

Masyarakat)

82,8%

82%

82,2%

82,4%

82,6%

82,8%

Persentase indikator SPM

( Standart Pelayanan

Minimum) yang

mencapai target

93%

84%

86%

88%

90%

93%

Persentase tercapainya

nilai standart (80%) pada

setiap standart akreditasi

versi 2012

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Presentase tercapainya

indicator sasaran

keselamatan pasien

70 % 50% 55% 60% 65% 70%

Pemanfaatan :

- TT ( BOR ) 75% 70% 71% 72% 73% 75%

- ALOS 4 hr 4,8 hr 4,6 hr 4,4 hr 4,2 hr 4 hr

- TOI 1,2 hr 2 hr 1,6 hr 1,6 hr 1,4 hr 1,2 hr

- BTO 49 kali 45 kali 46 kali 47 kali 48 kali 49 kali

- NDR 18‰ 18,8‰ 18,6‰ 18,4‰ 18,2‰ 18‰

- GDR 29‰ 29,8‰ 29,6‰ 29,4‰ 29,2‰ 29‰

Meningkatnya kualitas

pendidikan dan penelitian

sesuai standar rumah sakit

kelas B Pendidikan

Persentase Dokter Muda

tepat waktu di Rumah

Sakit

98% 95% 96 % 96% 96% 98%

Presentasi penelitian uji

klinik dan kelaikan etik 83% 75% 77% 79% 81% 83%

2

Mewujudkan

kualitas SDM

sesuai standar

kompetensi

Meningkatnya kualitas

SDM sesuai standar

kompetensi

Persentase tercapainya

keahlian SDM sesuai

kompetensi

85% 80,5% 81% 82% 83% 85 %

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 52

NO. Tujuan Sasaran Indikator Pencapaian

Sasaran

Target

2019

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3

Mewujudkan

kualitas sarana

dan prasarana

rumah sakit

sesuai dengan

Kelas B

Pendidikan

Meningkatnya kualitas

sarana dan prasarana

rumah sakit sesuai dengan

RS Kelas B Pendidikan

Persentase sarana dan

prasarana alat kedokteran

rumah sakit sesuai dengan

yang ditetapkan pada

standar RS kelas B

Pendidikan yang

terkalibrasi

83% 75% 77% 79% 81 % 83%

4

Mewujudkan

pengelolaan

keuangan yang

terintegrasi dan

transparan

Meningkatnya

kemandirian keuangan

rumah sakit

Cost Recovery Rate

(CRR)

100 % 100% 100% 100% 100% 100%

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN RSU HAJI SURABAYA.

4.3.1. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL

Penyusunan strategi didasarkan pada analisis SWOT yang

mencermati kondisi lingkungan internal organisasi berupa kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknesses) dan kondisi lingkungan eksternal

organisasi, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Dengan

tehnik SWOT dapat diketahui kondisi-kondisi elemen internal organisasi

yang sifatnya controllable (dapat dikuasai) yang berguna untuk mengetahui

faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta kondisi-kondisi elemen

eksternal organisasi yang sifatnya uncontrollable (yang relatif kurang

dikuasai) yang berguna untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman.

Analisis SWOT ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat urgensi dan

dampak potensial serta skala prioritasnya. Dengan pencermatan (scanning)

terhadap lingkungan organisasi dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman sebagai berikut:

4.3.1.1. Analisis Lingkungan Internal

a. Kekuatan

1. Jumlah SDM cukup khususnya dokter spesialis yang berpengalaman

2. Terakreditasi sebagai RS Pendidikan, dan tersertifikasi ISO corporate 9001-2008

3. Adanya program unggulan dan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang

medis.

4. Sebagai BLUD mempunyai fleksibilitas dalam mengelola manajemen RS

/keuangan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 53

b. Kelemahan

1. Budaya kerja belum mengarah pada kualitas pelayanan

2. Utilitas sarana penunjang medic (Laboratorium. Radiologi dan Apotik) belum

optimal

3. Kurangnya pemasaran Rumah Sakit, sehingga banyak belum tahu perkembangan

dan kemajuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit.

4. Efisiensi penggunaan Bahan pakai habis , listrik, air, gas dan telepon masih

belum efisien

4.3.1.2 . Analisis Lingkungan Eksternal

a. Peluang

1. Adanya kepastian penjaminan pembiayaan bagi pasien Gakin oleh BPJS

2. Adanya kesempatan untuk mencari sumber pembiayaan lain baik dari

hibah maupun kerja sama investasi

3. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terus berkembang

4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit semakin meningkat

b. Ancaman

1. Tumbuhnya Rumah Sakit swasta, dan Klinik swata lain di Surabaya timur

2. Komitment/kesepakatan ASEAN Free Trade Area tahun 2015

3. Meningkatnya kesadaran hokum di masyarakat sehingga meningkatkan

pontensi terjadinya tuntutan hokum, regulasi

4. Terpapar regulasi tentang UU Rumah sakit, UU kesehatan, UU Pelayanan

Publik.

Setelah dilakukan analisa SWOT dan dilakukan penilaian Faktor

Internal dan faktor Eksternal untuk memperoleh factor-faktor kunci keberhasilan

maka posisi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya berada pada kuadran I seperti

pada gambar berikut :

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 54

FAKTOR INTERNAL

Kekuatan / Strenghts :

Kelemahan / Weakneses :

1. Jumlah SDM yang cukup khususnya dokter spesialis yang berpengalaman (S1)

2. Terakreditasi RS Pendidikan dan sertifikasi ISO corporate 9001-2008. (S2)

3. Adanya program unggulan dan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis. (S3)

4. Sebagai BLUD mempunyai fleksibilitas dalam mengelola manajemen RS (S4)

1. Budaya kerja belum mengarah pada kualitas (W1)

2. Utilitas sarana penunjang medic (Laboratorium, Radiologi dan Apotik) belum optimal. (W2)

3. Kurangnya pemasaran Rumah Sakit, sehingga banyak belum tahu perkembangan dan kemajuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit. (W3)

4. Efisiensi penggunaan Bahan pakai habis , listrik, air, gas dan telepon masih belum efisien (W4)

FAKTOR EXTERNAL

Peluang /Opportunities :

Ancaman / Threats :

1. Adanya kebijakan kepastian penjaminan pembiayaan bagi pasien Gakin oleh BPJS (O1)

2. Adanya kesempatan untuk mencari sumber pembiayaan lain baik dari hibah maupun kerja sama investasi (O2)

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terus berkembang (O3)

4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RS semakin meningkat (O4)

1. Tumbuh Rumah Sakit baru dan Klinik swata baru di Surabaya timur (T1)

2. Komitment/kesepakatan ASEAN Free Trade Area tahun 2015 (T2)

3. Meningkatnya kesadaran hokum di masyarakat sehingga meningkatkan pontensi terjadinya tuntutan hokum, (T3)

4. Regulasi terhadap UU Rumah sakit, UU kesehatan, UU Pelayanan Publik. (T4)

Dari hasl analisa SWOT diatas, selanjutnya dibuat Penilaian Faktor Internal

dan faktor Eksternal sebagaimana tabel dibawah ini :

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 55

Penilaian Faktor Internal

NILAI

URGENSI (NU)

BOBOT FAKTOR

(BF)

KEKUATAN (STRENGHTS)

1. Jumlah SDM yang cukup khususnya dokter spesialis

yang berpengalaman

5 5/31 x 100 %

= 16,12

2. Terakreditasi RS Pendidikan dan sertifikasi ISO

corporate 9001-2008.

4 4/31 x 100 %

= 12,90

3. Adanya program unggulan dan beberapa jenis

pelayanan medis dan penunjang medis.

4 4/31 x 100 %

= 12,90

4. Sebagai BLUD mempunyai fleksibilitas dalam

mengelola manajemen RS

3 3/31 x100 %

= 9,68

KELEMAHAN (WEAKNESES)

1 Budaya kerja belum mengarah pada kualitas (W1) 5 5/31 x 100 %

= 16,12

1. Utilitas sarana penunjang medic (Laboratorium.

Radiologi dan Apotik) belum optimal

4 4/31 x 100 %

= 12,90

2. Kurangnya pemasaran Rumah Sakit, sehingga

banyak belum tahu perkembangan dan kemajuan

pelayanan yang ada di Rumah Sakit.

3 3/31 x100 %

= 9,68

3. Efisiensi penggunaan Bahan pakai habis, listrik, air,

gas dan telepon masih belum efisien

3 3/31 x100 %

= 9,68

JUMLAH 31 100

Penilaian Faktor Eksternal NILAI

URGENSI (NU)

BOBOT FAKTOR

(BF)

PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. Adanya kebijakan kepastian penjaminan

pembiayaan bagi pasien Gakin oleh BPJS

5 5/31 x 100 %

= 16,12

2. Adanya kesempatan untuk mencari sumber

pembiayaan lain baik dari hibah maupun

kerja sama investasi

3 3/31 x 100 %

= 9,68

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terus

berkembang

4 4/31 x 100 %

= 12,90

4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RS

semakin meningkat

4 4/31 x100 %

= 12,90

ANCAMAN (THREATHS)

1. Tumbuh Rumah Sakit baru dan Klinik swata

baru di Surabaya timur

5 5/31 x 100 %

= 16,12

2. Komitment/kesepakatan ASEAN Free Trade

Area tahun 2015

4 4/31 x100 %

= 12,90

3. Meningkatnya kesadaran hokum di masyarakat

sehingga meningkatkan pontensi terjadinya

tuntutan hokum,

3 3/31 x 100 %

= 9,68

4. regulasi terhadap UU Rumah sakit, UU

kesehatan, UU Pelayanan Publik.

3 3/31 x 100 %

= 9,68

JUMLAH 31 100

Evaluasi Faktor Internal

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 56

Evaluasi Faktor Eksternal

Keterangan :

NU = Nilai Urgensi

BF = Bobot Faktor

NBD = Nilai Bobot Keterkaitan = NU x BF

NRK = Nilai Rata-rata Keterkaitan

NBK = Nilai Bobot Keterkaitan = NRK x NBD

TNB = Total Bobot Keterkaitan = NRK + NBK

Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 57

FAKTOR INTERNAL

KEKUATAN (STRENGHTS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)

1. Jumlah SDM yang cukup

khususnya dokter spesialis yang

berpengalaman

1. Budaya kerja belum mengarah pada

kualitas (W1)

2. Adanya program unggulan dan

berbagai jenis pelayanan medis dan

penunjang medis.

2. Utilitas sarana penunjang medic

(Laboratorium, Radiologi dan Apotik)

belum optimal. (W2)

FAKTOR EKSTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITIES)

ANCAMAN (THREATS)

1. Adanya kebijakan kepastian

penjaminan pembiayaan bagi

pasien pasien BPJS

1. Tumbuh Rumah Sakit baru, Klinik swata

baru di Surabaya timur

2. Tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap RS semakin meningkat

2. Komitment/kesepakatan ASEAN Free

Trade Area tahun 2015

Dengan membandingkan :

TNB kekuatan / strengths = 4,12

TNB kelemahan / weaknesses = 3,62

TNB peluang / opportunities = 3,84

TNB ancaman / threats = 3,62

Berdasarkan data tersebut diatas, maka peta posisi kekuatan organisasi berada pada

kuadran I dengan gambar grafik sebagaimana dibawah ini :

PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI

T = 3,62

W = 3,62

III

IIIIV

S = 4,12

O = 3, 84

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 58

Tabel 4.2. Hasil Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang(Opportunity / O) Ancaman(Threath / T)

1. Adanya kebijakan kepastian penjaminan pembiayaan bagi pasien Gakin oleh BPJS (O1)

2. Adanya kesempatan untuk mencari sumber pembiayaan lain baik dari hibah maupun kerja sama investasi (O2)

3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kedokteran terus berkembang (O3)

4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RS semakin meningkat (O4)

1. Tumbuh Rumah Sakit baru, Klinik swata baru di Surabaya timur (T1)

2. Komitment/kesepakatan ASEAN Free Trade Area tahun 2015 (T2)

3. Meningkatnya kesadaran hokum di masyarakat sehingga meningkatkan pontensi terjadinya tuntutan hokum, (T3)

4. regulasi terhadap UU Rumah sakit, UU kesehatan, UU Pelayanan Publik. (T4)

Kekuatan (Strength / S) SO (menggunakan kekuatan untuk

meraih peluang)

ST (menggunakan kekuatan menghadapi

ancaman)

1. Jumlah SDM yang cukup khususnya dokter spesialis yang berpengalaman (S1)

2. Terakreditasi RS Pendidikan dan sertifikasi ISO corporate 9001-2008. (S2)

3. Adanya program unggulan dan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis. (S3)

4. Sebagai BLUD mempunyai fleksibilitas dalam mengelola manajemen RS (S4)

1. Mengembangkan kompetensi SDM kususnya dokter spesialis untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat ( S1O4)

2. Mengeembangkan program unggulan sesuai dengan perkembangan IPTEKDOK (S3O3)

3. Mengoptimalkan Flexibilitas BLUD untuk meningkatkan kerjasama dengan BPJS (S4O1)

1. Membangun kerjasama dengan rumah sakit dan pelayanan kesehatan lain yang merupakan pesaing untuk menjadi mitra kerja (S3T1)

2. Meningkatkan efisiensi belanja barang dan jasa., pengawasan yang ketat penggunaan fasilitas RS (S4T1)

3. Meningkatkan sistem mutu dengan standarisasi, dan sertifikasi untuk menghadapi ancaman hukum (S2T2)

kelemahan(Weakness) WO (menekan kelemahan untuk meraih

peluang)

WT (menekan kelemahan untuk

menghadapi ancaman)

1. Budaya kerja belum mengarah pada kualitas pelayanan (W1)

2. Utilitas sarana penunjang medic (Laboratorium. Radiologi dan Apotik) belum optimal. (W2)

3. Kurangnya pemasaran Rumah Sakit, sehingga banyak belum tahu perkembangan dan kemajuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit. (W3)

4. Efisiensi penggunaan Bahan pakai habis , listrik, air, gas dan telepon masih belum efisien (W4)

1. Meningkatkan produktivitas setiap tenaga medis, paramedis dan non medis dengan membentuk budaya kerja yang mengarah pada kualitas pelayanan (W1O4)

2. Manfaatkan program cost containment untuk efisiensi belanja operasional pakai habis, listrik, air, gas) (W4O1)

3. Optimalkan utilisasi alat kedokteran dengan mejalin kerjasama pihak ketiga/jejaring pelayanan RS (W2O2)

1. Memberikan perhatian yang lebih besar tehadap keluhan pelanggan untuk ditangani secara tuntas dan professional (W1T3)

2. Melaksanakan promosi

program pelayanan unggulan untuk menghadapi pesaing (W3T1)

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 59

4.3.2 STRATEGI

Tahap berikutnya berdasarkan Analisa Lingkungan Internal dan

Analisa Lingkungan External tersebut ditentukan strategi yang tepat untuk

menjadi critical success factor dengan membagi kedalam 4 (empat)

strategi sebagai berikut :

Strategi SO (mengoptimalkan kekuatan untuk menangkap peluang)

Pada kuadran SO merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan

peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa

berkembang lebih cepat dengan strategi antara lain :

1. Mengembangkan kompetensi SDM kususnya dokter spesialis untuk

meningkatkan kepercayaan masyarakat (S1O4)

2. Mengeembangkan program unggulan sesuai dengan perkembangan

IPTEKDOK (S3O3)

3. Mengoptimalkan Flexibilitas BLUD untuk meningkatkan kerjasama

dengan BPJS (S4O1)

Strategi ST (Memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman)

Merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus

dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi

untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah

ancaman itu menjadi sebuah peluang.

1. Membangun kerjasama dengan rumah sakit dan pelayanan

kesehatan lain yang merupakan pesaing untuk menjadi mitra kerja

(S3T1)

2. Meningkatkan efisiensi belanja barang dan jasa., pengawasan yang ketat

penggunaan fasilitas RS (S4T1)

3. Meningkatkan sistem mutu dengan standarisasi, dan sertifikasi

untuk menghadapi ancaman hukum (S2T2)

Strategi WO (Memanfaatkan peluang untuk meminimalkan kelemahan)

Merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari

luar. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat

dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya.

1. Meningkatkan produktivitas setiap tenaga medis, paramedis dan

non medis dengan membentuk budaya kerja yang mengarah pada

kualitas pelayanan (W1O4)

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 60

2. Manfaatkan program cost containment untuk efisiensi belanja

operasional pakai habis, listrik, air, gas) (W4O1)

3. Optimalkan utilisasi alat kedokteran dengan mejalin kerjasama pihak

ketiga/jejaring pelayanan RS (W2O2)

Strategi WT (Meminimalkan kelemahan untuk menghadapi ancaman)

Area ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena

merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari

luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang

besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah mengendalikan

kerugian, sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

1. Memberikan perhatian yang lebih besar tehadap keluhan pelanggan

untuk ditangani secara tuntas dan professional (W1T3)

2. Melaksanakan promosi program pelayanan unggulan untuk

menghadapi pesaing (W3T1)

4.3.3. KEBIJAKAN

Dengan kondisi tersebut di atas perlu adanya penyusunan strategi dan

kebijakan yang matang guna pengembangan pelayanan RSU Haji lima tahun ke

depan (2014-2019). Prioritas RSU Haji Surabaya adalah meningkatkan dan

menguatkan aspek manajerial rumah sakit, baik melalui peningkatan fasilitas

dan SDM maupun sistem yang mendukungnya, sehingga diharapkan

akan memberikan dampak langsung terhadap perbaikan pelayanan

kesehatan khususnya di bidang safety dan tentunya berdampak pada pencapaian

pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan publik. Fokus strategis

RSU Haji Surabaya yaitu :

1. Peningkatan peran RSU Haji Surabaya dalam pelayanan kesehatan

Perorangan dan kesehatan masyarakat guna meningkatkan derajad

kesehatan masyarakat Jawa Timur sebagai upaya mewujudkan

kesejateraaan rakyat yang berkeadilan, dengan medukung dan

mensukseskan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional);

2. Peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan layanan rawat

inap, bedah sentral, Rawat Jalan, IGD, ICCU, NICU, pengembangan

pelayanan medik sesuai standar mutu (ISO dan Akreditasi RS Versi 2012);

3. Pengembangan sarana dan prasarana, peningkatan kepuasan

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 61

pelanggan melalui mutu pelayanan dan penambahan kapasitas ruang

perawatan rawat inap kelas III melalui upaya pendekatan kepada pemerintah

pusat dan provinsi Jawa Timur agar mendapatkan dana pembangunan

sarana & prasarana, peralatan, dan kebutuhan rutin RS;

4. Peningkatan Pemanfaatan peralatan medik (canggih) yang dimiliki,

melalui peningkatan pemasaran produk pelayanan Rumah Sakit dan

sosialisasi kepada masyarakat, tentang peran RSU Haji dalam pelayanan

kesehatan perorangan;

5. Meningkatkan citra pelayanan prima dan islami bagi masyarakat/

konsumen dengan meningkatkan nilai/budaya kerja yang islami terhadap

tenaga medis, paramedic dan non medis;

6. Peningkatan fungsi dari Tim/Komite terutama Satuan Pengendali

Internal (SPI) guna meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi anggaran,

serta peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antar bagian;

7. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan latihan termasuk peningkatan

kompetensi tenaga medik dan paramedik perawatan melalui pendidikan

dan pelatihan, serta dukungan persediaan anggaran untuk mengikuti

pelatihan dan pendidikan bagi peningkatan kemampuan Sumber Daya

Manusia RSU Haji Surabaya;

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 62

TABEL IV.2

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI : Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan,

Pendidikan dan Penelitian, yang berstandar Internasional

MISI 1 : Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, yang berkualitas menuju

standar internasional

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

1. Mewujudkan

kualitas pelayanan

kesehatan dan

keselamatan pasien

serta kepuasan

1. Meningkatnya

kualitas pelayanan

kesehatan dan

keselamatan pasien

serta kepuasan

pelanggan

1) Meningkatkan Standar

kualitas pelayanan

sesuai akreditasi Versi

2012

2) Menggunakan

teknologi terbaru untuk

pelayanan RS

3) Penetapan standar yang

lebih tinggi dari

standar Depkes

1) Pelaksanaan sertifikasi

ISO 9001:2008,

Akreditasi rumah sakit

dan Akreditasi rumah

sakit pendidikan

2) Pemenuhan sumber daya

manusia sesuai standar

rumah sakit kelas B

Pendidikan dan Standar

Akreditasi

3) Pengembangan

pelayanan lain sesuai

dengan kebijakan bidang

kesehatan dan kebutuhan

pelanggan

2. Mewujudkan

kualitas pelayanan

pendidikan dan

penelitian sesuai

standar RS kelas B

Pendidikan

2. Meningkatnya

kualitas

pendidikan dan

penelitian sesuai

standar rumah

sakit kelas B

Pendidikan

1) Peningkatan

kopentensi SDM

melalui pelatihan

komprehensip.

2) Meningkatkan sarana

pendidikan dan

penelitian bidang

kesehatan

Peningkatan sarana

prasarana pendidikan,

pelatihan dan penelitian

bidang kesehatan

MISI 2 : Menyediakan SDM yang professional

Mewujudkan kualitas

SDM sesuai standar

kompetensi

Meningkatnya kualitas SDM sesuai standar kompetensi

Pengembangan

pengetahuan, ketrampilan

penanaman nilai-nilai

kebaikan

Peningkatan sarana

prasarana pendidikan,

pelatihan dan penelitian

bidang kesehatan

MISI 3 : Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan IPTEKDOK

Mewujudkan kualitas

sarana dan prasarana

rumah sakit sesuai

dengan kelas B

Pendidikan

Meningkatnya

kualitas sarana dan

prasarana rumah

sakit sesuai dengan

rumah sakit kelas

B Pendidikan

Pengembangan sarana dan

prasarana untuk

mengakomodir kebutuhan

pasien, pengunjung, dan

karyawan

Peningkatan pendapatan

BLUD , pengembangan

sistem perencanaan,

pelaporan dan capaian

kinerja

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 63

MISI 4 : Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan karyawan

Mewujudkan

pengelolaan keuangan

yang terintegrasi dan

transparan

Meningkatnya

kemandirian

keuangan rumah

sakit

1) Meningkatkan kualitas

data SIM di masing-

masing unit

2) Pencatatan keuangan

berdasarkan sistem

akutansi dan fasilitas

sitem akutansi berbasis

accrual

Peningakatan pendapatan

BLUD, pengembangan

sistem perencanaan,

pelaporan, dan capaian

kinerja

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 64

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan serta

memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi

dikembangkan dengan 8 program dan kegiatannya. Program-program tersebut

kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap

tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan

parameter/indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif, rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Subsidi Rutin)

1) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

2) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

3) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

4) Ketatausahaan

5) Penyusunan data Base SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa

Timur

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur (Subsidi Rutin)

1) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

2) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga

3. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan

Pemerintahan (Subsidi Rutin)

1) Penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi.

4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Subsidi Rutin)

1) Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat

5. Program Pengadaan dan Peningkatan Sarana Prasarana Badan Layanan

Umum Daerah (Subsidi Pembangunan)

1) Pembangunan Rumah Sakit

2) Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit

3) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga (Dapur,Ruang

pasien,Laundry,RuangTunggu Rumah Sakit).

4) Pengadaan Alat Kedokteran

5) Pengadaan Kendaraan Dinas Rumah Sakit

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 65

6) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Dengan Penyediaan Fasilitas

Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCT)

7) Pembangunan Sarana dan Prasarana RS (Pajak Rokok)

8) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK)

9) Pendamping Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK)

6. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (Subsidi

Pembangunan)

1) Pengembangan Sistem Informasi

2) Pengembangan Sistem Informasi (Pajak Rokok)

7. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah(Subsidi

Rutin)

1) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

8. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Badan Layanan Umum

Daerah ( Dana Fungsional)

1). Peningkatan Pelayanan RS

Berikut ini Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dapat dilihat pada tabel 5

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 65

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja RSU Haji yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai

RSU Haji Surabaya untuk lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur.

Perumusan indikator kinerja RSU Haji Surabaya dalam Rencana Strategis ini

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD sesuai dengan keputusan Gubernur

Jawa Timur Nomor 58 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Pelayanan Minimal RSU Haji Surabaya, Standar Pelayanan Minimal adalah

ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib

daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang rumah

sakit adalah guna memberikan pelayanan atau kegiatan minimal yang harus

dilakukan rumah sakit sebagai tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis

dan mutu pelayanan kesehatan rujukan di RSU Haji Surabaya

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSU Haji Surabaya

meliputi jenis indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis

pelayanan rumah sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, meliputi :

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 66

TABEL 6

INDIKATOR KINERJA RSU HAJI SURABAYA

TAHUN 2015 – 2019

No.

Indikator Kinerja

Kondisi

Kinerja

Pada

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja

Pada Akhir

RPJMD

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019 Tahun

2019

A. IDIKATOR KINERJA

UTAMA

1. Bed Occupancy Rate (%) 67,91 70 71 72 73 75 75

2. Average Lengt of Stay

(hari)

5 4,8 4,6 4,4 4,2 4 4

3. Bed Turn Over (kali) 58,4 45 46 47 48 49 49

4. Turn Over Interval (hari) 2,02 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1,2

5. Net Death Rate (%o) 18,6 18,8 18,6 18,4 18,2 18 18

6. Gross Death Rate (%o) 29,3 29,8 29,6 29,4 29,2 29 29

7. Cost Recovary ratio

(CRR) (%)

105,76 100 100 100 100 100 100

8. Persentase Indek

Kepuasan Masyarakat

(%)

81,62

82

82,2

82,4

82,6

82,8

82,8

9 Prosentase SPM yang

mencapai target (%) - 84 86 88 90 93 93

REVIEW RENSTRA RSU HAJI SURABAYA TAHUN 2015 - 2019 67

BAB VII

P E N U T U P

Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh

pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra) RSU Haji Surabaya, ini merupakan

dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSU

Haji Surabaya selama periode 2015-2019, mengikuti periode berlakunya RPJMD

Provinsi Jawa Timur

Renstra SKPD ini, memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgen dalam

pengembangan Perencanaan, Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan selama 5

(lima) tahun ke depan, memberikan arah, tujuan sasaran, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi RSU haji surabaya.

Renstra RSU Haji Surabaya merupakan penjabaran dokumen RPJMD,

selanjutnya Renstra RSU Haji Surabaya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja)

RSU Haji yang merupakan rencana tahunan RSU Haji Surabaya selama periode lima

tahun, 2015 – 2019 dan akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan

bertanggungjawab.

Renstra RSU Haji Surabaya diterbitkan melalui surat keputusan Direktur

RSU Haji Surabaya dan di dalam pelaksanaannya, senantiasa dilakukan

pengawasan dan evaluasi, sebagai wujud penyelengaraan pemerintahan yang

akuntabel, transparan dan bercirikan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance). Pencapaian kinerja pelayanan sebagaimana tugas pokok dan fungsi

yang berkaitan dengan RSUHaji Surabaya merupakan bagian pencapaian kinerja

dan pertanggungjawaban kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta secara moral

dipertanggung-jawabkan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur

Surabaya, Juni 2015

Direktur Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

dr. RESTU KURNIA TJAHJANI,M.Kes

Pembina Utama Madya

NIP. 19590829 198703 2 002