View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
1/18
REVIU SISTEMATIKA HEWAN IUNTUK UJIAN AKHIR SEMESTER
Pembentukan species baru dan Keputusan Tksonomi
Guna megikuti bahasan tersebut perlu dipahami terminologi berikut:
1. Cline, yaitu populasi yang memperlihatkan perubahan secara bertahap dalam ekologi
yang berbeda
2. Spesies allokhronik, yaitu species yang berada pada waktu geologi berbeda
Ahli taksonomi hewan akan selalu berhadapan dengan individu dan populasi hewan, karena
pekerjaannya menentukan anggotaanggota populasi ke dalam taksa species
!ika species sudah dapat ditentukan sesuai rencana, maka penentuan taksa spesies menjadi
lebih mudah. "amun, jika anggota populasi merupakan hasil#produk evolusi opportunistik,
maka penentuan taksa spesies menjadi sulit
$esulitan itu muncul akibat dari dua aspek evolusi yaitu:1. adanya variasi intrapopulasi
2. merupakan awal terbentuknya species baru %incipients species&
Asal Species baru %Speciasi&
Secara umum#universal proses speciasi terjadi berkaitan dengan geogra'ik atau allopatrik.
Speciasi memiliki dua aspek, yaitu genetik dan populasional. $edua aspek itu bukan
merupakan alternati', tetapi keduanya selalu terlibat secara simultan dalam speciasi. Struktur
khromosom terkadang terlibat dalam speciasi. Gen ensim sering sedikit terlibat dalam proses
speciasi. (engatur gen, juga terkadang diduga terlibat dalam spesiasi walaupun tidak ada
bukti yang kuat. )anya pada pembentukan poliploidi banyak bukti yang diketahui dengan
baik. *alam kasus poliploidi, penambahan jumlah kromosom dapat menginduksi speciasiinstan %produksi individu yang terisolasi secara reprodukti'&
*ua proses yang mengakibatkan speciasi:
1. Species baru terbentuk karena isolasi repoduksi.
"amun demikian ada dua masalah yang timbul, yaitu:
a. Species baru bersi'at total crosssterility %crosssterilitas sempurna& dengan species
tetua tetapi tidak berbeda secara mor'ologi
b. $aryotipe baru tidak menimbulkan crosssterilitas sempurna dengan tetua
(engenalannya sebagai species biologi akan sangat sulit, kecuali ada kemungkinan untuk
dilakukan persilangan buatan dan kultivasi
(oliploid merupakan 'enomena yang jarang terjadi pada hewan, kecuali pada oligochaeta.2. Speciasi terjadi karena rekrontruksi genetik secara bertahap dalam populasi
Speciasi simpatrik
Spesies baru yang terjadi karena populasi species yang terisolasi secara reproduksi terjadi
dalam wilayah sebaran keturunan dari populasi tetua. seberapa sering spesiasi simpatrik
terjadi masih kontroversial. $asus yang paling mungkin adalah host-specific plant feeder dan
host-specific parasites
Speciasi paraptrik
+ekanisme isolasi yang terjadi dalam cline sepanjang perbedaan ekologis secara gradual
sampai akhirnya dua populasi yang berdekatan akhirnya terisolasi secara reprodukti'
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
2/18
Speciasi geografis/allopatrik
solasi reproduksi terjadi secara bertahap pada populasi yang terisolasi secara spatial
Speciasi allopatrik tradisional %speciasi dikhopatrik & terjadi di wilayah dengan distribusi
cukup luas dan terbagi oleh adanya barier baru %geologi, geogra'i, vegetasi& yang
memisahkan populasi yang awalnya bersatu.
Speciasi peripatri terjadi oleh isolasi primer dari populasi baru yang terbentuk di luar kisaranspecies kontinyu oleh satu koloni atau kelompok kecil pembentu dan tetap terisolasi cukup
lama agar terbentuk dasar genetik untuk terjadinya isolasi reproduksi
Speciation in time
Species dapat berubah secara genetik karena waktu hingga suatu derajat tertentu yang
menjadikan keturunannya akan terisolasi secara reprodukti' terhadap populasi tetuanya jika
species itu bertemu. !ika tidak terjadi perubahan mor'ologi pada waktu yang sama, akan
terbentuk species sibling karena waktu. !ika terjadi perubahan mor'ologi, ahli taksonomi
harus menentukan seberapa besar perubahan untuk mengidikasikan bahwa tara' species telah
dicapai
$eputusan untuk kasus sulit
*ua masalah praktis yang dihadapi ahli taksonomi
1. Satu populasi interbreeding atau species simpatrik
2. (opulasi mana yang masuk dalam satu species %berbeda ruang dan waktu&
Ada tiga situasi berbeda yang bertanggungawab terhadap sulitnya analisis sampel simpatrik
1. perbedaan ekstrim di antara phena suatu species.
2. kemiripan yang sangat ekstrim pada species biologi %species sibling &
-. variabilitas yang luas dan 'enotip yang saling lingkup %overlaping 'enotipe& dari dua
species
Sibling species
Species biologis merupakan gene pool yang terisolasi. !ika dua gene pool %populasi&
terisolasi secara geogra'is, maka gen tersebut akan berdivergensi secara genetik dan kadang
dapat menghasilkan mekanisme isolasi. Sebagai produk bawaan adalah adanya perubahan
mor'ologi yang cukutp untuk diagnosis karakter. !ika tidak terjadi perubahan pada karakter
mor'ologi, maka species yang sangat mirip ini disebut species kriptik atau sibling .
Species sibling merupakan species yang baru terbentuk beberapa juta sampai 1 juta tahun.
Species sibling dapat ditemukan karena species itu berbeda dalam beberapa atribut walaupun
secara mor'ologi sangat mirip./ontoh atribut yang membedakan itu adalah:
1. !umlah dan struktur kromosom,
2. 0ingkah laku, berupa penampakan visual dan vocal, pembuatan sarang, musim kawin,
tingkah laku migrasi, pemilihan mangsa dan pemilihan inang
-. (atogenitas atau susceptibilitas terhadap berbagai parasit dan kelayakannya sebagai
inang.
. (enggunaan enim elektro'oresis dan marka molekuler lainnya yang dapat membantu
penemuan species sibling
3. (ersilangan dan sterilitas
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
3/18
Tumpang tindih variasi
Species berkerabat dekat kadang sangat bervariasi dan variasinya terkadang saling tumpang
tindih. *engan demikian, species tersebut tidak memiliki satu karakterpun yang nampaknya
memiliki nilai diagnostik mutlak.
Subspecies berbeda atau tidak 4(ertanyaan:
Apakah perbedaan antara dua populasi cukup besar untuk menjusti'ikasinya sebagai dua
subspecies berbeda4. Syarat awal yang paling penting untuk menentukan keputusan tersebut
adalah pemahaman yang jelas mengenai kategori subspecies. !ika kedua sampel jelas berbeda
dalam satu atau beberapa hal, maka species itu dapat dikuali'ikasikan sebagai subspecies.
(ermasalah baru muncul ketika kisaran variasi saling tumpang tindih. 5erapa banyak
tumpang tindih yang diperbolehkan antara dua species4
/ara termudah dengan menentukan tumpang tindih ke dalam tumpang tindih linier dari kedua
sampel. *engan cara ini biasanya yang ditampilkan adalah pentingnya akhir dari kisaran
%ekor dari kurva tumpang tindih&
Batas subspecies
Sebagian besar subspecies merupakan hasil pemisahan geogra'is yang telah terbentuk sejak
dulu yang batasbatasnya dapat ditentukan dengan mudah, yaitu saat terjadi seleksi habitat.
Deliminasi taksa species fossil
Ahli palaentologi akan bingung menentukan 'enon dan species, takson dan ketegori, dan
kenyataan dan dugaan. (emahaman yang jelas dari istilahistilah tersebut dan konsepkonsep
yang berlaku akan menghilangkan kesulitan tersebut.
$enyataan taksonomi dapat berupa tingkah laku, kromosom, properti protein, dan penyusun
kimia lainnya, atributatribut lain dari populasi hidup tidak tersedia pada palaeontologist.
$lassi'ikasi organisme hidup juga dibuat tanpa in'ormasi, ketika in'ormasi tersedia, biasanya
dikon'irmasikan dengan klassi'ikasi yang sudah ada. (alaentologist harus jauh ke depan
memandang mor'ologi. 6leh karena itu, (aleontologist beketrja betdasarkan pada variasi
sampel, 'auna yang berassosiasi, paleoecologi, geographi, horion, and tara' waktu. S(7/7S
Deliminasi pada Parasit
5anyak species parasit muncul pada species hospes inang tunggal. (enentuan status species
tak ada masalah.
$esulitannya muncul ketika populasi pada inang agak sedikit berbeda.
Ada tiga cara menginterpretasikan perbedaanperbedaan mor'ologi:1. (erbedaan yang disebabkan oleh modi'ikasi genetik yang berasal dari lingkungan
'isiologi yang berbeda dari idang yang berbeda.
/ontoh: Fasciola hepatica dari sapi, kelinci, dan marmut agak berbeda dari yang biasa.
2. (erbedaanperbedaan yang mengindikasikan urutan subspecies.
(erbedaan dalam populasi +allophaga, terbaik untuk diperlakukan sebagai subspecies
-. (erbedaanperbedaan yang menjadi indikasi dari urutan sebagai species penuh. (arasit
yang serupa tidak dapat dipindahkan dari satu inang ke inang lainnya.
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
4/18
KARAKTER TAKSNMI
Karakter adalah suatu si'at#atribut yang membedakan satu benda, individu atau kelompok
dengan lainnya %umum&
Karakter taksonomi adalah setiap si'at#atribut yang diperlihatkan oleh satu anggota takson
yang berbeda atau dapat berbeda dari anggota takson lainnya %khusus&$arakter itu harus dapat diukur, dihitung, dan dideskripsikan
0iap karakter memiliki si'at#status
$arakter dapat mirip atau bervariasi antar takson
$arakter yang dipelajari dari suatu hewan harus merupakan karakter taksonomi yang baik
dan jelas, yaitu karakter yang menentukan suatu hewan masuk takson hewan tertentu
7+(A0 $8078A $A8A$078 %*avis and )eywood ,19-&
1. $arakter harus bervariasi rendah dalam takson daripada antar takson.
2. $arakter yang diamati secara genetik harus tidak memiliki keragaman genetik intrinsik.
-. 7kspresi suatu karakter yang termodi'ikasi oleh lingkungan harus tidak nyata
. (ola variasi suatu karakter yang sedang diamati harus seirama dengan pola variasi yangterjadi pada karakter lain
)ampir semua karakter pada suatu takson diduga berman'aat sebagai karakter taksonomi,
jika karakter itu berbeda dengan karakter yang setara pada anggota takson lain. "amun
demikian, kerja pengklassi'ikasian hewan yang tepat hanya dimungkinkan bila material yang
tersedia berasal dari banyak species dan tersedia secara terus menerus sebagai pembanding.
+useum menyediakan peluang itu dan ini merupakan alasan mengapa taksonom lebih
menyukai karakter yang dapat dengan mudah diamati pada specimen awetan.
; $arakter 0aksonomia. Karakter morfologi adalah karakter pada hewan yang berupa: mor'ologi eksternal%general e
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
5/18
b. Karakter fisiologi pada hewan sulit dide'inisikan karena terkait dengan karakter
biokimia yang terjadi pada hewan. 6leh karena itu, karakter 'isiologi ini jarang digunakan
dalam mempelajari kekerabatan antar species hewan. Sebagai contoh: 'aktor metabolit
%metabolic factor &, sekresi tubuh %body secretions&, 'aktor sterilitas genetik % genetic
sterility factor &, dan konstanta pertumbuhan.
Semua struktur yang merupakan produk pertumbuhan %proses 'isiologi& merupakankarakter 'isiologis
5eberapa contoh karakter 'isiologi adalah: konstanta pertumbuhan, toleransi pada
temperatur, dan berbagai proses yang dipelajari dalam 'isiologi komparati'
Sebenarnya banyak sekali karakter 'isiologi, namun karena tidak dapat ditemukan pada
organisme awetan, karakter ini jarang digunakan.
c. Karakter molekuler pada hewan adalah kandungan molekul tertentu pada hewan yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi jauh dekatnya kekerabatan antar taksa hewan.
$arakter molekuler yang sering digunakan adalah protein %enim& dan *"A. $eduanya
memungkinkan peneliti dapatmenentukan jarak kekerabatan antar taksa yang tidak berdasarkan atas persamaan karakter mor'ologi.
Serology /haracter.
(rotein satu organisme akan memperlihatkan reaksi antibodi lebih kuat terhadap protein
dari organisme yang berkerabat dekat daripada terhadap protein dari organisme yang
kekerabatannya jauh
(rotein electro'oresis
7nim elektro'oresis merupakan salah satu karakter taksonomi yang cukup baik
+etode elektro'oresis akan memisahkan nukleotida dari tiap protein %enim& yang
dianalisis ke dalam pitapita yang dapat dilihat melalui pewarnaan %(ierce > 5rewbaker,
19-&
(ola protein %isoim& pada elektro'oresis memiliki karakteristik tertentu dan dapat
dianggap sebagai ciri 'enotip suatu individu %$imura, et al., 19?&
(erbedaan bentuk enim dapat dideteksi dengan membedakan jarak migrasi dari titik
anoda %asal& ke titik katoda dalam gel elektro'oresis
6ther +olecular characters
1. mmunological distance
2. 7lectrophoresis di''erences
-. Amino acid se=uences o' proteins
. *"A hybridiation
3. *"A and 8"A se=uences
;. 8estriction endonuclease analyses. 6ther molecular di''erences
d. Karakter tingkah laku akan lebih bermakna bila digunakan untuk mengevaluasi
kekerabatan antar species sibling. $arakter ini merupakan salah satu karakter penting
karena menunjukkan mekanisme isolasi dan adaptasi berdasarkan perubahan tingkah
laku.
$esulitannya adalah karakter tingkah laku ini terkadang muncul terkadang tidak.
/ontoh karakter tingkah laku adalah suara, pola percumbuan dan pola pembuatan sarang
%/ourtship and other ethological isolating mechanisms& dan pola tingkah laku lainnya
%6ther behavior patterns&.
$arakter tingkah laku merupakan salah satu karakter yang sangat penting$arakter tingkah laku pada sibling species lebih baik dari pada karakter mor'ologi
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
6/18
Ada dua kesulitan teknik
1& tidak ditemukan pada specimen awetan
2& hanya bersi'at sementara pada hewan hidup
5eberapa tipe tingkah laku hanya muncul pada musim tertentu atau bahkan waktu
tertentu dalam 2 jam
$arakter tingkah laku merupakan mekanisme isolasi yang paling penting padakebanyakan organisma dan new adaptation sering diawali dengan perubahan tingkah
laku
/ontoh: suara dan courtship, penggunaan material untuk pembuatan sarang,
e. Karakter ekologi. Setiap species memiliki spesific niche.
*ua taksa %species& yang berkerabat pada umumnya dapat hidup bersama untuk
meman'aatkan habitat, pakan dan musim pemijahan#kawin secara bersamaan.
Species memiliki pemilihan karakter ekologi yang sangat spesi'ik, seperti niche@ habitat
selection@ breeding season@ toleransi terhadap berbagai 'aktor 'isik, sebaran ketinggian@
resistansi terhadap predator, komptitor dan patogen
*ua species berkerabat yang hidup di tempat yang sama akan menghindari kon'rontasiyang 'atal melalui pemilihan jenis pakan dan niche yang spesi'ik
Species sibling ditemukan bukan karena perbedaan pemilihan pakan
'. Karakter Geografi. Setiap taksa hewan memiliki kisaran geogra'is yang spesi'ik.
!ika terjadi perubahan, maka perubahan kisaran itu berhubungan dengan sistematika dan
biogeogra'i.
$arakter geogra'i penting dalam dua hal:
• *alam mikrotaksonomi
1& )ubungan sympatricallopatric population sering menentukan penetapan status
species.2& *ua populasi simpatrik dalam kondisi reprodukti' tidak akan pernah merupakan
conspeci'ic
• *alam makrotaksonomi
(emahaman kekerabatan pada taksa lebih tinggi sering dibantu oleh analisis distribusi
Pembobotan karakter
(enggunaan metode numerik dan kladistik yang berbeda dapat menghasilkan 'enogram yang
berbeda pula. berbeda. Guna mengatasi masalah tersebut numerical taxonomist melakukan
pembobotan pada metode yang digunakannya. "amun, tidak ada standar pembobotan tertentu
(embobotan relati' terhadap suatu karakter akan berbeda pada setiap hirarki taksonomi
(embobotan dapat dide'inisikan sebagai metode untuk menduga in'ormasi 'iletik yangterkandung dalam karakter
$arakter yang secara 'ungsional tidak berkorelasi tetapi merupakan mani'estasi 'enotik dari
komples gen tetua yang terintegrasi secara baik adalah berbobot tinggi.
/ontoh: karakter diagnostik dari *euterostomia dan /hordata merupakan indeks korelasi
'iletik
Struktur dan karakter ang berbobot tinggi adalah karakter yang memiliki:
Kekompleksan
Struktur yang kompleks memiliki bobot yang lebih besar dari pada karakter yang sederhana.
/ontohnya: armatur genital pada Arthropoda yang sangat kompleks memiliki bobot yang
lebih besar daripada species yang berkerabat sangat dekat.
$ompleks ornamentasi, pola puncak gigi dan pola warna meiliki bobot yang tinggi.Kekonstanan
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
7/18
$arakter yang konstan pada sejumlah besar species memiliki bobot yang tinggi.
ariabilitas 'enotipik yang rendan diberi bobot yang sangat tinggi.
Konsistensi
$arakter yang secara konsisten ada pada satu kelompok dan secara konsisten absen pada
kelompok yang berkerabat memiliki bobot yang lebih tinggi dari pada karakter yang munculsecara sporadis pada beberapa kelompok dan berbeda hanya dalam 'rekuensi kejadian.
$arakter tidak dipengaruhi oleh perubahan ekologi % Ecological Shift &
Setiap karakter yang tidak dipengaruhi oleh perubahan memiliki bobot yang lebih tinggi
daripada karakter yang terpengaruh.
Karakter ang memiliki bobot ang rendah adalah karakter yang:1. ariabilitasnya tinggi
2. +onogenik dan oligogenik
-. )ilang
. 0erspesialisasi sempit
5ila analisis mor'ologi menghasilkan hasil yang mencurigakan, maka in'ormasi tambahan
sangat diperlukan seperti data molekuler, tingkahlaku, atau in'ormasi tambahan lainnya
TATA NAMA HEWAN
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
8/18
$erja ahli oologi pada umumnya berkaitan dengan sangat banyak item@ species@ genus and
ta
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
9/18
7volusi teori nomenklatur
5anyak ketentuan dari kode merupakan hasil kompromi antara prinsipprinsip yang
berkon'lik. $ompromi umumnya dikembalikan ke prinsip Binnaeus, yang memiliki
nomenklatur yang diwujudkan dari prinsipprinsip logika Aristoteles dan metoda pemecahan
masalah/ontoh kon'lik: antara stabilitas dan prioritas, kebebasan taksonomi dan kekakuan
nomenklatur, tipi'ikasi melalui tipe 'iksasi dan melalui tipe restriksi.
$epentingan yang setara merupakan perubahan dalam konsep dasar taksonomi.
(erubahanperubahan tersebut meliputi konsep taksa dari tipe menjadi populasi, tipe alamiah
sebagai pendukung nama, status kategori dari namanama di bawah species %in'raspeci'ic&,
dan penggunaan prinsipprinsip legal dasar tertentu terhadap hukum nomenklature
"078(870AS *A" (7"GGF"AA" $6*7
%he International Code menyajikan aturanaturan yang pasti dengan sedikit penjelasan. )al
khusus yang menyulitkan adalah bagaimana menginterpretasikan aturan agar pemula menjadi
tidak bingung.Stabilitas
$etentuan yang mempromosikan stabilitas khusus dari kode dapat dijumpai pada the Articles
1?g %preservation o' availability&, 2-b %suppression o' priority&, ? %'amily names& 1 %mis
identi'ied genera&, ? b % misidenti'ied type species&, and 9 %plenary powers 'or any action
on behal' o' stability&
0idak semua perubahan nama hasil dari interpretasi aturan
(erubahan nama diperlukan ketika:
1& beberapa spesies %seperti spesies sibling & dirujuk oleh satu nama
2& phena intraspesi'ik diberi nama berbeda
-& beberapa author dari negara berbeda memberi nama suatu takson yang sama tanpa
diketahui oleh author lainnya
& dua atau lebih author menggunakan nama yang identik untuk genera yang berbeda,
bahkan sering terjadi pada kelompokkelompok yang tidak berkerabat sama sekali@
3& penempatan spesies yang tidak benar dan harus dipindahkan ke genus lain
Prioritas
Agar menjadi DavailableE %tersedia&, suatu nama harus dipublikasikan dengan cara yang
sesuai dengan spesi'ikasi Artikel 1? hingga 2?
"ama suatu takson DvalidE jika nama itu tersedia sejak lama dan digunakan %Artikel 2-&.
0anggal publikasi dari nama itu %Artikel 21& menjadi sangat penting
(ada nomenklatur oologi prinsip prioritas digunakan hanya untuk tara' kategori species %dansubspecies&, genus, and 'amilia. tu tidak digunakan untuk kategori yang lebih tinggi.
!adi prioritas berati prioritas publikasi, bukan prioritas dalam penggunaan.
(ergeseran Authoritas pada $ode
$ode digunakan untuk hewan yang masih hidup dan punah %living and extinct animals&
%Artikel 1& dan Artikel 2 dari the Coological /odes yang menguraikan hubungan antara kode
dan status nama yang berubah.
(enggunaan nama
"ama hanya diberikan kepada taksa, dan semua taksa adalah populasi atau kelompok
populasi. $onsekuensinya, hanya populasi yang dinamai. "amanama diberikan kepadaindividu sebagai perwakilan populasi. "ama diberikan kepada individu atau phena dalam
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
10/18
populasi yang tidak mempunyai nama resmi %Artikel 1b %3&, dan %Artikel3c&. "ama yang tak
tersedia berada pada konsep hipotetik, specimen teratologik, dan nama yang diusulkan untuk
nama selain dari yang digunakan taksonomi %Article 1&
"ama 'osil dan hewan hidup
!ika species yang masih hidup diberi nama pertama kali berdasarkan material 'ossil, makanama itu merupakan nama untuk species yang hidup.
!ika nama yang sama secara bebas diusulkan untuk penamaan species yang hidup dan hewan
'ossil, maka nama itu homonim
Awal mula tatanama oologi
"ama hewan baru tersedia setelah dipublikasikan pada 1 !anuari 13 %Systema "ature edisi
1?&
0he 5inomial "omenclature o' Binnaeus
"ama tiap species harus tersusun atas nama genus dan nama species.
"ama genus diberikan sebagai bantuan untuk mengingat dan nama species itu untuk menyatakan perbedaan dan keunikan.
$onsep ketersediaan
Agar nama tersedia %available&, maka nama itu harus dipublikasikan dengan cara memenuhi
ketentuan rinci Artikel hingga 2?. stilah DavailableE digunakan pada kode yang berarti
DlegitimateE. Suatu nama dapat DavailableE secara teknis, namun jika merupakan homonim
utama yunior, maka secara otomatis menjadi nama invalid pada momen publikasi %Artikel 3-
and 39a&. )al itu perlu dipahami agar perbedaan antara available and valid names menjadi
jelas. Guna mengembangkan nama takson, seseorang harus membuat kepastian bahwa nama
itu DavailableE % properly published) serta valid %not preoccupied by a senior synonym or
homonym&
Artikel 11 hingga 19 menda'tar permintaan untuk membuat nama species tersedia. Artikel
1-a %i&, menyatakan namanama yang dipublikasikan setelah 19-? harus dilengkapi dengan
deskripsi yang dinyatakan dengan katakata karakter yang ditujukan untuk mendi''erensiasi
takson. Suatu praktek taksonomi yang baik akan melibatkan in'ormasi diagnostik dan
karakter diagnostik yang berbeda, yang terdiri atas perbandingan yang nyata dengan species
yang berkerabat dekat.
"ama yang dipublikasikan tanpa kondisi DavailableE %tersedia& disebut nomen nudum
!omen nudum tidak ada dalam Coological nomenclature dan itu akan lebih baik jika tak pernah direkam, bahkan pada sinonim.
*iagnosis pembeda
Setiap nama baru harus dilengkapi dengan deskripsi yang mengandung karakter utama yang
akan membedakan takson tersebut dengan lainnya
"ama hewan hibrida
)ewan hibrida secara normal adalah individu, bukan populasi, dan oleh karena itu bukan
taksa. Artikel 1b%-&, menyatakan suatu nama yang diberikan pada suatu hewan yang
kemudian ditemukan menjadi hibrid tetap available hanya untuk tujuan homonim, bukan
sinonim. "ama yang diberikan kepada hibrida tidak dapat diterapkan pada spesies tetuaaliditas
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
11/18
"ama hewan yang benar sangat berkaitan dengan homonim dan sinonim. Sinonim adalah
nama yang berbeda untuk spesies yang sama. )omonim adalah nama identik untuk dua atau
lebih taksa yang berbeda. Satu nama hanya dapat menjadi nama valid dari satu takson.
"ama Species:
"ama species ditulis dengan:1& sistem binomial, yaitu terdiri atas nama genus dan penunjuk species %speci'ic name&,
"ama genus diawali huru' kapital sedang penunjuk spesies diawali dengan huru' kecil.
0anda pada nama species %4& atau Dc'E bukan merupakan bagian nama species
2& bahasa latin#dilatinkan
-& terikat pada tipe spesimen,
& ditulis miring, jika ditulis tangan diberi garis bawah
7
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
12/18
$ata benda latin dengan akhiran us adalah maskulin, domus adalah 'eminin, pectus adalah
netral.dan cola adalah maskulin.
"ama Hamilia
"ama 'amilia harus dalam bentuk jamak %plural& demikian juga nama di atas kategori 'amilia.
Author yang mengajukan nama 'amilia baru memiliki kebebasan dalam memilih tipe genusStabilitas sangat penting untuk nama 'amilia
"ama tara' 'amilia harus dibentuk dari cabang nama tipe genus. !ika nama genus ditolak
sebagai sinonim junior, maka nama 'amilia didasarkan pada itu tidak untuk diganti agar
berlanjut sebagai nama valid .
"ama kelompok 'amilia dibentuk dengan akhiran sebagai berikut:
Super'amilia : oidea
Hamilia : idea
Sub'amilia : inae
0ribus : ini
Subtribus : ina
K!ASSI"IKASI HEWAN
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
13/18
Beberapa terminologi
n group : %kelompok dalam&: kelompok hewan yang sedang dikaji#diteliti#dipelajari.
6ut group : %kelompok luar&: kelompok hewan yang tidak dikaji namun masih berkerabat
tidak terlalu jauh dengan kelompok hewan yang yang dikaji.
/lade : kelompok hewan mono'iletik yang berkerabat berdasarkan keturunan dari
tetua yang sama(lesiomor'i : karakter asli tetua. (lesiomor'i yang dimiliki bersama oleh beberapa
kelompok hewan disebut simplesiomor'i
Apomor'i : karakter yang berkembang, hasil evolusi dari plesiomor'i. Sinapomor'i:
apomor'i yang dimiliki bersama
)omoplasi : persamaan yang terjadi karena evolusi konvergen atau kesejajaran
%parallelism&
)omology : menyatakan setiap similaritas antara karacteristika yang disebabkan oleh tetua
terbaginya. Struktur anatomi yang memperlihatkan 'ungsi sama pada species
biologi yang berbeda dan terlingkup dari struktur yang sama pada beberapa
species tetua disebut homolog
Analogy : struktur yang memiliki 'ungsi sama tetapi berevolusi dari si'at tetua yang berbeda %sayap burung dan sayap kupukupu&
(7"GA"0A8
$lasi'ikasi adalah pengelompokan suatu hewan ke dalam kelas tertentu karena memiliki
atribut yang sama %0radisional&. $lasi'ikasi juga mengandung makna penyusunan hewan ke
dalam suatu kelompok berdasarkan hubungan kekerabatannya yang disatukan oleh adanya
contiguity, similarity or both.. *alam sistematika hewan, klasi'ikasi memiliki makna yang
lebih sempit dari sistematik, yaitu merupakan bagian dari aktivitas yang dilakukan oleh
sistematika
(8"S( *ASA8 $BASSH$AS
Aturan umum $lassi'ikasi
1& temitem disusun ke dalam kelompokkelompok yang dibuat sehomogen mungkin
2& Satu item individual dikelompokan dengan anggota yang memiliki sejumlah besar atribut
yang sama
-& Satu kelompok dipisahkan berdasarkan item tertentu yang sangat berbeda dengan
kelompok yang ditentukan terdahulu
& *erajat perbedaan di antara kelompokkelompok itu dinyatakan dengan menyusunnya ke
dalam hirarkhi himpunan tersarang dan setiap tara' kategori pada hirarkhi itu menyatakan
suatu tara' tertentu yang berbeda.
%turan tambahan untuk klassifikasi he&an
$lassi'ikasi biologi merupakan pengelompokan bertingkat dari hewan berdasarkan
similaritasnya dan konsistensi dengan keturunan penduganya %their inferred descent &
*ua kriteria umum yang digunakan untuk pengelompokkan hewan adalah similaritas dan
kesamaan asal % sameness of causation atau lines of descents&
*7"0H$ASdenti'ikasi dan $lassi'ikasi berbeda
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
14/18
$lassi'ikasi mengatur berurutan keragaman item ke dalam kelompok atau taksa berdasarkan
prinsipprinsip dan kriteria. Skema identi'ikasi atau kunci mengijinkan penempatan
specimen tak teridenti'ikasi ke dalam taksa.
$riteria klassi'ikasi oologi
(rosedur klasi'ikasi adalah menggabungkan species berkerabat ke dalam kelompok yangdisebut taksa. 0akson adalah satu kelompok mono'iletik dari populasi atau taksa yang dapat
dikenali dari sekolompok karakter tertentu yang dimiliki bersama. $elompok tersebut harus
cukup berbeda untuk mendapatkan satu nama dan harus diurutkan dalam satu kategori
taksonomi tertentu
5agaimana memperoleh karakter yang digunakan untuk mengelompokan species ke dalam
kategori lebih tinggi4
(re*arwin: similarity
*arwin: prinsip genealogika dari turunan umum.
/lassi'ication: mengenal kelompok alamiah berasarkan similaritas, selanjutnya pengujiankelompok alamiah dengan semua metoda yang tersedia termasuk adanya siapomor'i,
eliminasi kom'lik dengan catatan 'osil, kejelasan homoplasi, dan 'aktor'aktor yang
mempengaruhi ketepatan kekerabatannya.
$lassi'iksi dan Hilogeni
*arwin : klassi'ikasi berdasarkan pada genalogi dengan kesulitannya adalah
bagaimana mengenal turunan langsung dari tetuanya.
7rnst )aeckel : mengusulkan klassi'ikasi berdasarkan 'ilogeni dari kelompok yang dibahas.
Hilogeni adalah sejarah evolusi dari species atau kelompok species yang berkerabat.
*isiplin sistematika mengklassi'ikasikan organisme dan menentukan kekerabatan evolusinya.
Ahli sistematika menggunakan 'osil, molekul, dan data gentika untuk menduga kekerabatan
evolusi. Hilogeni menunjukkan kekerabatan evolusi. 0aksonomi adalah pembagian berurut
dan penamaan organisme .
Sistematika molekuler
*isebut juga molecular phylogenetics : penggunaan struktur molekul untuk memperoleh
in'ormasi hubungan evolusi organsime
+uncul tahun 19;?an
$emotaksonomi: menggunakan protein, enim, karbohidrat dan molekul lain
(enggunaan sekuen *"A
Sistematik molekuler pada dasarnya adalah pendekatan kladistik yang mengasumsikan bahwaklasi'ikasi harus berhubungan dengan hubungan 'ilogenetik antar keturunan dan taksa yang
valid harus bersi'at mono'iletik
The 'mportant of Sound (lassification
1& (rere=uisite o' application o' comparative methods
2& Study o' all aspect o' living organisms are o'ten meaningless without a sound
calssi'ication
-& Studies o' species 'ormation, the 'actors o' evolution and the histories o' 'aunas are
unthinkable unless they are based on sound classi'ication
& mportant in applied biology
KOLEKSI TAKSONOMI DAN PROSES IDENTIFIKASI
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
15/18
(endahuluan
Semua klassi'ikasi didasarkan pada perbandingan specimen yang menggambarkan populasi
dan species. Seseorang dapat menentukan karakter spesi'ik species dari suatu hewan hanya
dengan membandingkannya dengan anggota dari species lain yang serupa dan lebih disukai
yang memiliki kekerabatan sangat dekat. 6leh karena itu, koleksi harus cukup tersedia.
$oleksi sistematika
$oleksi taksonomi memiliki nilai yang tak terhingga. +useum memainkan peranana penting
sebagai pusat dokumentasi, yaitu sebagai
(enyediaan rekaman permanen dari 'auna, khususnya untuk lokalitas di mana biota telah
dirusak oleh aktivitas manusia.
0empat sample yang diambil dari beragam area.
+aterialnya bernilai unik karena membentuk basis riset yang dipublikasikan.
8evisi taksonomi hanya dapatb dilakukan juka tersedia material yang memadai.
$olesi adalah alat re'erensi, sepenting buku di perpustakaan, yang yang tidak secara
kontinyu digunakan tetapi itu harus tersedia bila dibutuhkan.
+aksud dari koleksi ilmiah:
0aksonom tipologi:
Suatu koleksi merupakan koleksi identi'ikasi
Spesimen tambahan sebagai duplikat untuk pertukaran atau pemberian.
0aksonom modern:
$oleksi biological merupakan populasi bertingkat
(engkoleksian adalah pengambilan sampel populasi
(ertimbangan keragaman besar dari populasi yang paling alamiah
Sampel memadai dari setiap populasi akan dikoleksi dan diawetkan.
+emadai4
$eputusan yang benar harus diarahkan olehsejumlah 'akta.
5anyak individual dibutuhkan dalam satu species dengan individual yang kuat dan variasi
geogra'i dari pada species yang seragam
Bebih banyak materials dibutuhkan untuk studi karakter spesi'ik dan subspesi'ik dari pada
untuk studi karakter dari taksa yang lebih tinggi.
Fkuran sampel bergantung kepada tujuan riset.
Ada atau tidaknya karakter anatomi bukan merupakan subjek variasi,
Analisis populasi %ukuran, proporsi, pewarnaan, danpolimor'isme& sampel besar dari banyak
lokalisasi dibutuhkan/ontoh: setiap populasi dapat bervariasi dalam karakter meristik %'in rays, vertebrae&,
specimen tunggal per lokasi akan memberikan in'ormasi yang sedikit. Semua 'ena dari
species akan di diungkapkan dalam koleksi.
$oleksi speciesn
$oleksi sistematik klassik:
1& +engawetkan specimen utuh
2& $ulit kering dari mammalia, burung, insekta dijepit dengan jarum.
-& 8eptilia, kan dan nvertebrata di awetkan dalam alkohol atau preservati' cair lainnya.
$oleksi sistematika modern:1& Setiap upaya akan dilakukan untuk mengkoleksi sampel populasi secara benar.
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
16/18
2& +enghindarkan pengakumuliasian sejumlah besar DaberrrationsE or berkonsentrasi pada
pembentukan se< pada species dimor'ik seksual.
-& +engkoleksi hewan dewasa dan semua tingkatan siklus hidupnya %termasuk larvae& dan
parasit yang berkaitan.
& (engambilan sampel menyediakan sampel untuk taksonom an ahli evolusi.
+706*7 (7"7B0A"
1& +etode: survei
2& 0eknik sampling: random sampling, clustered random sampling, strati'ied random
sampling, purpossive sampling
Pengumpulan data )ammalia
0ujuan jangka panjang memperoleh da'tar jenis, sebaran dan biologis masingmasing jenis
0ujuan jangka pendek: memperoleh data akurat dan data tersebut dapat dikaji ulang
mengenai kebenarannya
Syarat koleksi ilmiah: utuh@ tidak cacat@ mewakili kelamin, variasi karakter jenis, dan variasi
lingkungan+aterial yang dikumpulkan: individu utuh atau kulit dan kerangka utuh
Adanya berbagai keterbatasan kadang tidak mungkin untuk mengkoleksi mammalia secara
utuh
+ammalia berukuran besar cukup dikoleksi tengkoraknya saja untuk diawetkan secara kering
+ammalia berukuran kecil dapat diambil kulitdan tengkoraknya untuk diawetkan secara
kering
+ammalia seperti tikus dan kelelawar kecil dapat dikoleksi berupa individu secara utuh dan
diawetkan secara basah dalam etanol 9;I.
$elelawar sebaiknya dikoleksi berupa individu secara utuh dan diawetkan secara basah
dalam etanol 9;I karena karakter diagnostiknya terdapat pada ukuran tulangtulang sayap
dan daun hidung
(engukuran bagian tubuh atau dokumentasi specimen sebaiknya dilakukan pada saat masih
segar karena jika sudah diawetkan dapat mengalami perubahan baik ukuran maupun warna
Specimen species sibling perlu dilakukan analisis genetik sehingga perlu dikoleksi sampel
jaringan
$oleksi specimen harus dilengkapi in'ormasi seperti:
1& jenis kelamin %H untuk betina dan + untuk jantan&,
2& umur %bayi, ! untuk juvenile, S5 untuk remaja&
-& !enis: nama lokal dan nama ilmiah
& Bokasi sampling3& $oordinat: diukur menggunakan G(S
;& $etinggian#altitude
& 0anggal koleksi
& Alat tangkap
9& "ama kolektor
1?&)abitat
11& *ata ukuran dan kondisi reproduksi
12& /ara pengawetan: H %'ormalin&, A %alkohol&, HAJ 'ormalin ke alkohol, H*J 'ormalin ke
awetan kering
1-& Alat tangkap:
1& (erangkap J perangkap mati dan perangkap hidup
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
17/18
/ara $oleksi
1& Alat tangkap dapat diletakkan secara: acak, dan sistematis
2& $oleksi secara sistematis dibedakan menjadi beberapa cara: kuadrat atau grid dan transek.
(engumpulan data burung
1& Sampel yang dikoleksi dapat berupa specimen utuh, kulit, bulu, rangka, organ dalamtubuh, darah, telur, sarang, rekaman gambar dan rekaman suara
2& $eterangan yang diperlukan: "omor lapangan, nama jenis burung, nama kolektor, tanggal
koleksi, nama lokasi, jenis kelamin, dan umur
-& Alat:
a. jebakan %trap& berupa lubang, getah, untaian tali, kurungan
b. $etapel
c. Sumpit
d. Senapan
e. !aring kabut
& /ara koleksi
$oleksi specimen untuk studi sistematika harus dalam keadaan baik dan sesempurnamungkin sehingga dapat mewakili populasi yang ada.
(engumpulan *ata )erpeto'auna
1& Sampel yang diambil dapat berupa specimen utuh, telur dan larva
2& Sampel berukuran kecil dapat diawetkan secara basah, sedangkan sampel berukuran besar
diawetkan secara kering dengan mengeluarkan isi perutnya terlebih dahulu
-& $eterangan yang harus menyertai specimen meliputi: lokasi, tanggal dan waktu koleksi,
nomor atau kode lapangan, nama kolektor, pertelaan specimen seperti warna dan
penampakan lain yang akan hilang karena pewarnaan, habitat, koordinat, ketinggian
tempat dan data lain seperti 'oto dan rekaman suara
& Alat
1& 0ongkat berbentuk B
2& skop
-& !erat
& 5ubu
3& Senter dan lampu kepala
;& (erangkap sumuran
& Sumpit
& Bem
3& /ara koleksi
a. (erlu diperhatikan waktu koleksi %siang, malam, musim hujan, musim kering& b. Secara umum koleksi pada musim hujan lebih menguntungkan daripada musim
kemarau
c. (ada daerah tertentu musim kering dapat menyebabkan berkumpulnya herpeto'auna
disekitar sumber air
d. Siang hari herpeto'auna dapat dicari di bawah batu, kayu dan potongan kayu pada
permukaan tanah
e. +alam hari dapat dicari disekitar kolam, danau dan aliran sungai
'. )erpeto'auna lebih banyak ditemukan pada daerah yang belum terganggu
Pengumpulan data ikan
8/17/2019 Reviu Sistematika Hewan i
18/18
1& Sampel yang diambil dapat berupa specimen utuh dan jaringan tubuh %otot, hati, mata,
sirip, 'ilamen insang&
2& Alat: eletric fishing , jala, pukat, alat pancing, tuba, bubu halus, bubu kasar
-& Fntuk studi taksonomi pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak tanpa penentuan
lokasi dan metode koleksi seperti kuadran atau transek %untuk studi ekologi&
Koleksi specimen utuh
1& Fntuk studi 'aunistik, data kisaran panjang ikan %baku dan total& dapat disajikan beserta
jumlah individunya
2& $oleksi banyak dilakukan di sungai dan danau
-& (emakaian alat tangkap disesuaikan tipe habitat
& Electric fishing biasanya dilakukan di sungai kecil
3& !ala lebih baik digunakan didaerah lubuk, jala bermata besar biasanya digunakan di
sungaisungai besar dan daerah hilir
;& (ukat biasanya dipakai di daerah muara, sungai yang besar dan danau
& Alat pancing dapat digunakan untuk koleksi ikan lele yang akti' malam hari %mata
pancing no. - K 3&, mata pancing no. 1 digunakan untuk koleksi ikan kelompok 8asboraspp., dan jenis cyprinid lain yang hidup berkelompok dekat vegetasi rawa, ikan baung,
dan cuprinid berukuran besar
& 0uba untuk koleksi untuk koleksi ikan di daerah lubuk yang terisolasi.
Pengumpulan data molusca
1& +aterial yang dikumpulkan
2& Sepsimen utuh %tubuh dan cangkang& yang dikoleksi ketika masih hidup
-& !ika spesimen utuh sulit ditemukan, cangkang utuh yang masih berwarna cerah atau segar
dapat dikoleksi.
& Gambar atau 'oto spesimen hidup dapat dijadikan data tambahan untuk deskripsi warna
tubuh
3& Agar bernilai ilmiah sampel yang dikoleksi harus disertai keterangan lengkap seperti:
lokasi, habitat, alat tangkap, tanggal, dan kolektor
;& Alat koleksi molusca berukuran kecil yang hidup pada serasah
& 0ergantung jenis dan tipe habitat
& Fntuk jenis yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur biasanya digunakan serok
atau dredge
9& Fntuk jenis yang menempel pada substrat dapat digunakan kuas, pinset atau diambil
langsung
1?& Ayakan dapat digunakan untuk koleksi molusca yang ada di substrat berpasir
/ara koleksi
1& $oleksi sampel molusca untuk kepentingan studi taksonomi biasanya dilakukan secara
kualitati' yaitu pengambilan secara acak diberbagai habitat yang dianggap mewakili
kelompok atau jenis tertentu
2& $oleksi sebaiknya dilakukan dalam keadaan hidup, koleksi cangkang saja biasanya sudah
cukup untuk menjelaskan bahwa disuatu daerah ditemukan jenis tertentu berdasarkan
deskripsi mor'ologi cangkangnya
-& $oleksi dibedakan menjadi dua yaitu basah dan kering