Upload
junira-siregar
View
440
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 1/33
I.LATAR BELAKANG
Pasien tidak lagi menunggu terlalu lama melakukan proses administrasi dan menunggu operasi karena
peralatan medis belum siap atau ditemukan
Kebutuhan akan penggunaan teknologi sistem informasi menjadi hal yang tak terelakkan lagi
saat ini, tak terkecuali dalam sistem informasi dunia kesehatan. Penggunaan sistem informasi
menjanjikan suatu proses yang lebih efisien daripada proses konvensional. Proses yang
kompleks menuntut suatu instansi kesehatan untuk mencari cara agar proses yang terjadi
dapat berjalan dengan lebih efisien. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alternatif
pengawasan bagi pasien yang barbasis informasi teknologi yang dirasakan lebih efisien
adalah dengan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID).
Pada era globalisasi keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting. Sebuah sistem
keamanan informasi harus memperhatikan tiga hal yaitu keamanan, autentifikasi, dan
integritas. Untuk mencapai tiga hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat
melakukan identifikasi terhadap pengguna yang akan mengakses suatu informasi.
Pada makalah ini akan dibahas masalah identifikasi, overview mengenai RFID, cara kerja
RFID dan aplikasinya dalam sistem informasi dunia kesehatan (rumah sakit dan perannya
dalam mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan bagi pasien sehingga perawat mampu
melakukan pengkajian berkelanjutan bagi pasien secara holistik yang dapat dilakukan lebih
efisien oleh semua instansi kesehatan yang terkait.
1. PENDAHULUAN
Aplikasi teknologi RFID ( Radio Frequency Identification) di rumah sakit relatif baru dibandingkan
dengan sektor lainnya seperti manufaktur, retail, perpustakaan, logistik dan supply chain. Banyak para
akademisi dan praktisi meyakini bahwa teknologi RFID memiliki potensi besar untuk memberikan
kemanfaatan bagi rumah sakit. Pada suatu penelitian menyatakan bahwa aplikasi teknologi RFID di
sebuah rumah sakit di Taiwan menunjukkan adanya penurunan biaya operasi, peningkatan
keselamatan pasien dan peningkatan kualitas layanan medis. Selain itu adanya peningkatan proses
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 2/33
bisnis dari lima rumah sakit di Taiwan dengan tingkat derajat kesuksesan yang bervariasi baik penuh
maupun parsial. Laporan dari RFID journal dan media internet juga menunjukkan banyak rumah sakit
di dunia yang mengimplementasikannya berhasil mendapatkan manfaat dari pengaplikasian teknologi
ini seperti rumaha sakit di Belanda, Italia dan lainnya. Beberapa rumah sakit di dunia telah berhasil
mengimplementasikan teknologi RFID pada area penelusuran pasien, staf medis, peralatan medis dan
area aplikasi lainnya. Di Amerika Serikat dan Eropa, alasan utama dari pengadopsian teknologi RFID
adalah untuk meningkatkan daya saing bisnis dengan melakukan peningkatan keselamatan pasien dan
menurunkan medical error .
Dua rumah sakit di Singapura dan diikuti oleh lima buah rumah sakit di Taiwan juga telah
mengimplementasikan teknologi RFID. Akan tetapi pemicunya adalah untuk mereduksi gejolak
sosial di masyarakat akibat pademi SARS pada tahun 2003. Setelah pademi SARS dapat dieliminir,
dalam perkembangannya, ternyata sebagian rumah sakit tersebut mengembangkanteknologi RFID
untuk mendapatkan manfaat yang bersifat tangible seperti mereduksi biaya dan waktu operasi
maupun yang bersifat intangible seperti meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan tingkat
keberhasilan yang bervariasi (mulai dari penuh sampai parsial.
Kontras dengan kondisi di Indonesia, pengadopsian dari teknologi RFID di rumah sakit hampir belum
ada yang menggunakan. Padahal penyebaran yang cepat dan dramatis dari penyakittelah meningkat
pada tahun terakhir ini. AIDS/HIV, demam berdarah, flu burung (SARS) dan pandemi lainnya telah
mempengaruhi Indonesia diikuti dengan banyaknya penderita yangmeninggal. FAO chief veterinary
officer menyatakan bahwa ³rata - rata tingkat kematian dari flu burung di Indonesia adalah yang
tertinggi di dunia dan akan lebih menyebar lagi pada manusia jika mereka tidak lebih memfokuskan
pada kandungan penyakit di sumber hewan dan pencegahannya´ (FAOnewsroom, 2008). Beberapa
rumah sakit di Indonesia telah berusaha mencegah kemungkinan penyebaran tanpa bantuan teknologi
seperti teknologi RFID. Padahal adanya keberhasilan mengimplementasikan teknologi RFID di rumah
sakit Taiwan dan Singapura untuk mereduksi penyebaran pademi ternyata tidak diikuti oleh rumah
sakit di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam pengadopsian teknologi RFID di
rumah sakit Indonesia. Perlu adanya investigasi terhadap manfaat-manfaat dan hambatanhambatan
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 3/33
utama dari pengadopsian teknologi RFID yang pengadopsiannya berjalan lambat di rumah sakit
Indonesia.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah RFID
Sejarah awal dari RFID adalah dengan adanya penemuan alat mata-mata untuk pemerintahan Uni
Soviet padfa tahun 1946 oleh leon Theremin. Alat tersebut dapat memancarkan kembali gelombang
radio dengan informasi suara. Prinsip dasarnya adalah Gelombang suara dapat menggetarkan sebuah
diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian resonator memodulasi
frekuensi radio yang terpantul tersebut. Walaupun alat ini bukan sebuah kartu/label identitas
melainkan sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif, tetapi alat ini diakui sebagai benda pertama
dan salah satu nenek-moyang teknologi berbasis RFID. Beberapa sumber publikasi-publikasi
menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada sejak awal era 1920-an, sementara
beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.
Pada tahun 1936, sebuah teknologi yang lebih mirip RFID, yaitu IFF Transponder, ditemukan oleh
Inggris. Alat tersebut secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk
mengidentifikasi pesawat tempur lawan atau kawan. Transponder semacam ini masih digunakan oleh
pihak militer dan maskapai penerbangan hingga saat ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting yang di buat oleh
Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power
(Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196±1204, Oktober 1948.
Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan
sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan
sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh."
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 4/33
Pada tahun 1973 di Amerika Serikat, seseorang bernama Mario Cardullo mematenkan sebuah
transponder radio pasif dengan nomor paten 9.317.148. alat tersebut pertama didemonstrasikan pada
tahun 1971 kepada perusahaan pelabuhan New York (new york port Authority) dan para pengguna
potensial laennya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memory 16 bit untuk digunakan
sebagai sebuah alat pembayaran.
Pada dasarnya, paten Mario Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai
media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969
menampilkan penggunaan teknologi ini di berbagai bidang, misalnya
1. bidang transportasi: identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat
nomor elektronik, manifest/daftar barang secara elektronik, pendataan rute kendaraan,
pengawas kelaikan kendaraan
2. bidang perbankan: buku cek elektronik, kartu kredit elektronik
3. bidang keamanan: tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses
4. bidang kesehatan: identifikasi dan sejarah medis pasien
Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif,
dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini dioperasikan pada gelombang
915 Mhz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit. Sedangkan paten pertama yang
menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di tahun 1983 dengan nomor Paten
Amerika Serikat 4,384,288.
Pengertian aplikasi RFID
Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah
sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau
transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah
sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 5/33
bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label
RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber
tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangatcocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada
teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam devais yang hanya dapat
dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak
langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi
kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan,
karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan
yang tinggi.
RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah
metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk
menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa
dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk
identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena.
Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan
sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag
membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat
perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh
pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada
pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Sistem RFID terdiri dari empat
komponen, di antaranya:
� Tag: Ini adalah perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering
juga disebut sebagai transponder.
Berdasarkan catu dayanya, tag dapat dibagi menjadi 2 yaitu
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 6/33
1. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh
pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya
kecil, dan lebih ringan. Karena pada RFID tag pasif tidak memiliki power supply sendiri.
Sehingga RFID tag ini berkerja hanya dengan berbekal induksi listrik yang ada pada
antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk saja. Induksi
tersebut sudah cukup untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan
biaya, maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID
saja. Ukuran dari RFID pasif dapat di buat denga ukuran yang sangat kecil dikarenakan
tidak adanya power supply pada RFID tag tersebut.Beberapa RFID komersial yang saat
ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun 2005
tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada
selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan
terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari
10 mm sampai dengan 6 meter.
2. Tag aktif tag yang catu dayanya diperoleh dari batere, sehingga akan mengurangi daya
yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam j arak
yang lebih jauh. Berkebalikan dengan RFID tag pasif, RFID tag aktif memiliki power
supply sendiri. Karena memiliki power supply yang sendiri maka jarak janggkauannya
menjadi lebih jauh. Pada RFID tag aktif juga terdapat memory yang lebih besar sehingga
dapat menampung berbagai informasi di dalamnya. Ukuran terkecil dari RFID tag aktif
ini sampai saat ini adalah sebesar koin dengan jarak jangkauan hingga 10 meter dan umur
baterai sampai bertahun-tahun lamanya.
� Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID.
� Pembaca RFID: adalah perangkat yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi
secara wireless dengan tag.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 7/33
� Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari
tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga
dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.
Data yang ditransmisikan dapat berupa e-kode yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu obyek
tertentu. Suatu RFID tags dapat berupa benda yang sangat kecil, sehingga dapat disatukan dengan
misalnya kertas stiker. Kertas stiker yang terdapat RFID tags tersebut dapat direkatkan ke dalam
suatu produk, binatang, atau bahkan orang. RFID tag yang berisikan antena memungkinkan alat
tersebut dapat menerima dan merespon terhadap suatu sinyal yang dipancarkan oleh suatu RFID
transceiver. Sehingga secara otomatis identitas dari benda yang telah diberi RFID tag tersebut akan
segera diketahui.
Tipe Memori RFID tag
Berdasarkan tipe memori yang dimiliki RFID tag di bedakan menjadi :
1. Read / Write (Baca/Tulis)
Memori baca/tulis secara tidak langsung sama seperti namanya,memorinya dapat dibaca dan ditulis
secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 8/33
2. Read only (Hanya baca)
Tipe ini memiliki memori yang hanya diprogram pada saat tag inidibuat dan setelah itu datanya tidak
bisa diubah sama sekali. Databersifat statis.
Berikut ini beberapa arsitektur RFID untuk keamanan. Untuk penggunaan RFID untuk aplikasi sistem
keamanan, terdapat beberapa macam arsitektur yang dapat digunakan.
Sistem F ix ed Code
Sistem ini merupakan sistem paling sederhana yang paling sering digunakan. Kode tetap yang
tersimpan di tag RFID dibaca dan dibandingkan dengan kode yang tersimpan database. Untuk
keperluan ini dapat digunakan tag RFID yang hanya dapat ditulis satu kali saja dan belum diprogram
sama sekali. User dapat memprogram sendiri tag tersebut. Kelemahannya adalah user dapat membuat
copy dari tag RFID yang tidak dapat dibedakan oleh sistem keamanan. Tersedia pula tag RFID yang
hanya dapat dibaca, dan telah diprogram pada proses produksi dengan nomor identifikasi yang unik.
Sistem ini tidak memungkinkan pembuatan copy dari tag RFID. Sistem yang sederhana ini tingkat
keamanannya paling rendah.
Sistem Roll in g Code
Beroperasi dengan cara sama dengan sistem Fixed Code, akan tetapi kode rahasia pada tag RFID
hanya berlaku pada periode waktu tertentu. Pembaca RFID pada sistem ini harus mempunyai
kemampuan untuk menulis tag RFID. Tag RFID yang digunakan harus dapat diprogram berkali-kali.
Jadinya setiap terjadi proses identifikasi maka sistem keamanan akan mengubah kode rahasia yang
ada pada tag RFID, dan akan menggunakan kode rahasia tersebut untuk proses identifikasi
selanjutnya. Sistem ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik, tetapi yang harus
dipertimbangkan adalah proses sinkronikasi kode rahasia.
Sistem Protek si den gan Password
Sistem autentifikasi mutual yang sederhana dapat disediakan oleh sistem RFID dengan proteksi
password. Data rahasia pada tag RFID hanya akan ditransmisikan setelah Pembaca RFID
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 9/33
mengirimkan data berupa password yang sesuai untuk dapat membuktikan keabsahan pembaca RFID.
Panjang dari password dapat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan tingkat keamanan.
Password biasanya ditransmisikan dalam plain text. Waktu untuk menduga password bervariasi antar
beberapa menit sampai beberapa tahun bergantung dari panjang dari password.
Untuk sistem keamanan dengan banyak pengguna dengan password berbeda, memiliki keterbatasan
yaitu yaitu total waktu komunikasi yang sangat lama, karena pembaca RFID harus menduga password
dari database yang tersedia.
Sistem Kombinasi Roll in g Code dan Password
Merupakan sistem gabungan dengan fasilitas kode rahasia berubah-ubah dan password untuk
melindungi kode rahasia yang tersimpan dalam tag RFID. Isu yang kritis dari sistem ini adalah waktu
komunikasi dan sinkronisasi password. Dengan sistem ini akan memberikan tingkat keamanan yang
tinggi.
Crypto Transponder
Di g i tal Si g nature Transponder
Digital Signature Transponder adalah device crypto yang menggunakan system pertanyaan dan
jawaban. Ini adalah merupakan generasi kedua dari tag RFID yang khusus digunakan untuk sistem
keamanan, di mana hanya sebuah kunci yang dapat mengakses sistem kemanan tersebut. Sistem ini
contohnya dapat diaplikasikan pada sistem pengamanan mobil. Pada saat inisialisasi, system 15
keamanan dan transponder bertukar kunci enkripsi rahasia. Kunci ini tidak dapat dibaca, hanya respon
transponder terhadap pertanyaan yang dikirimkan system keamanan yang dapat dibaca.
Pada aplikasinya, sistem keamanan mengirimkan sejumlah bit bilangan acak (pertanyaan) kepada
transponder menggunakan Pulse Width Modulation. Pada transponder pertanyaan tersebut
dimasukkan ke dalam register pertanyaan. Untuk waktu yang singkat, energi disediakan oleh sistem
keamanan dan rangkaian logika enkripsi akan menghasilkan respon (signature). Pada gambar 2 dapat
dilihat sistem Crypto Transponder.
Respon R adalah fungsi dari kunci enkripsi Ke, challenge RAND, dan algoritma kriptografi Fc.
( , , ) c e R = f F RAND K
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 10/33
Respon dikembalikan ke sistem keamanan dengan menggunakan Frequency Shift Keying (FSK).
Sistem keamanan menghitung respon yang diharapkan dengan menggunakan algoritma yang sama
dan kunci enkripsi yang sama dan membandingkan respon yang diterima dari transponder dengan
hasil perhitungan. Hasil perhitungan dari respon yang diharapkan dapat selesai bersamaan dengan
komunikasi antara transponder dengan sistem keamanan atau setelah menerima respon dari
transponder. Jika hasilnya sama, maka informasi akan dikirimkan ke computer manajemen.
Keunggulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
� Respon berbeda pada setiap waktu, bergantung dari pertanyaan (challenge). Akibatnya proses
autentifikasi adalah dinamis.
� Tidak ada bagian dari kunci enkripsi yang dikirimkan setelah inisialisasi.
� Kunci enkripsi tidak dapat dibaca.
� Transponder tidak dapat diduplikasi.
� Kunci enkripsi dapat dikunci atau diubah jika diinginkan dengan melakukan inisialisasi ulang.
Transponder merupakan device logika yang komplek dan sistem yang didesain untuk beroperasi pada
daya sangat rendah. Semua algoritma enkripsi secara teoritis dapat dipecahkan. Sebuah algoritma
enkripsi dikatakan aman jika waktu untuk memecahkannya dibutuhkan waktu sangat lama.
Terdapat beberapa metoda penyerangan terhadap enkripsi yaitu:
� Scanning
Adalah pendekatan paling sederhana di mana penyerang mengirimkan respon random terhadap setiap
challenge yang dihasilkan system keamanan. Waktu rata-rata untuk sukses dirumuskan menjadi:
= × 2(rbí1)s t R
di mana rb adalah panjang respon dalam bit, dan R adalah waktu perulangan sistem keamanan dalam
detik. Misalkan saja waktu perulangan adalah 200 ms dan panjang respon 24 bit, maka waktu rata-rata
untuk membobol sistem keamanan itu adalah 19,4 hari.
� Dictionary Attack
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 11/33
Merupakan pendekatan penyerangan yang kompleks di mana pihak penyerang membuat dictionary,
dan respon disesuaikan dengan challenge dan dictionary yang diupdate setiap respon diberikan.
� Cryptoanalysis
Menggunakan pengetahuan dari algoritma. Penyerang mencoba untuk mencari solusi matematika dari
masalah untuk mencari kunci enkripsi dengan jumlah terbatas pasangan challenge dan respon. Cara
ini sangat sulit sekali dilakukan.
Rangkaian Supervision
Rangkaian ini digunakan untuk meyakinkan reliabilitas dalam aplikasi. Misalnya untuk eksekusi
pemrograman transponder, penggunaan CRC untuk melakukan pemeriksaan terhadap command, data
dan address yang diterima pada fasa penulisan transponder. Pada gambar 4 dapat dilihat blok diagram
dari transponder crypto.
Beberapa aplikasi yang berkaitan dengan RFID( Radio Frequency Identification) adalah :
» Kartu Pegawai
» Kartu Akses
» Identifikasi binatang
» Kartu Pasien
» Kartu Parkir
» Sistem Aplikasi Absensi
» Sistem Aplikasi Inventori
» Sistem Aplikasi Perparkiran
» Sistem Aplikasi Sekuriti
» Sistem Aplikasi Rumah Sakit
» Sistem Aplikasi Jalan Tol
» Sistem Aplikasi Pompa Bensin
» Sistem Aplikasi Supermarket
» Sistem tiket kereta
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 12/33
Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag,
reader dan basis data (Gambar n). Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam
sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning
terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke
sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut. sistem
identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan
portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut
kebutuhan dari aplikasi tertentu (misalnya digunakan untuk mendeteksi apakah pasien sudah
minum obat atau belum, klien memanggil perawat secara tidak langsung).
Gambar n. Komponen utama sistem RFID
Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah
antena (Gambar 2). Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0.4
mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung
kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-
onceread-many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke
reader. Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang
lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau
tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi (eg: dipasang pada klien). Tag dapat discan
dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.
Keunggulan utama RFID adalah pada aspek efisiensi dan kenyaman, dapat diuraikan
sebagai berikut:
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 13/33
Tag RFID mampu diidentifikasi secara simultan (bersamaan), tanpa harus berada
dalam jarak dekat (untuk mendukung aktivitas multiple check-in, check-out,
shelf-inventories).
2. Tag RFID mampu diidentifikasi menembus berbagai objek seperti kertas, plastik
dan kayu (wireless data capture).
Selain berfungsi sebagai tag identifikasi, tag RFID juga memiliki berbagai fitur
sekuritas bawaan (built-in) sehingga dapat dikembangkan sebagai pondasi infrastruktur
pengendalian. Layanan self-service diwujudkan dengan sebuah perangkat Smart Self-Service
Kiosk. Perangkat ini merupakan perpaduan dari: komputer, smartcard reader, terminal RFID,
dan Self-Check-In Box. Dengan kartu anggota berbasis smartcard, keabsahan status anggota
dapat diverifikasi dengan memasukkan kartu anggota ke smartcard-reader dan memasukkan
PIN. Verifikasi dapat diperkuat dengan menggunakan sidik jari. Seluruh kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh pasien dapat diidentifikasi. Adapun kelebihan daripada RFID
dibandingkan alat-alat yang sejenis yaitu
y Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih
2000 byte)
y Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan dimana-
mana
y Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagaitempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus
y Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi
pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll.
y Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang
digunakan.
y Kecepatan dalam pembacaan data.
Dasar Cara Kerja RFID
Sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen. Misalnya tag, tag reader, tag programming
station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Sedangkan keamannan pada
RFID dapat dicapai dengan dua cara. Yang pertama pintu security dapat melakukan query untuk
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 14/33
mendapatkan status keamanan. Dan yang kedua adalah RFID tag-nya berisi bit security yang bisa
menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station.
Sistem RFID dapat mengirimkan data dari sebuah alat, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca
oleh RFID reader dan kemudian data yang didapat diproses oleh aplikasi komputer yang
membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti
ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain
sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an.
RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak
object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga
berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag
tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode
produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,
memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data
ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi
sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan
kemudian data tadi akan diproses oleh komputer.
Sekilas Tentang Penggunaan RFID Pada Saat ini
beberapa penggunaan RFID menurut perbedaan frekuensinya, yaitu:
1. Low-Frequency RFID tag digunakan untuk identifikasi binatang, beer keg tracking, keylock
pada mobil, dan juga sistem anti pencuri. Di Amerika Serikat, frekuensi RFID yang
digunakan ada dua yaitu 125 kHz (standar aslinya) dan 134.5 kHz (yang merupakan standar
internasional).
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 15/33
2. High-Frequency RFID tag digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses
kontrol gedung, pelacak bagasi pesawat terbang, apparel item tracking, pengidentifikasi
lencana, dan juga pengganti kartu magnetik.
3. UHF RFID tag sering digunakan secara komersial pada pallet dan pelacakan container,
pelacakan truk dan trailer pada pelabuhan kapal laut.
4. Microware RFID tag seringkali digunakan dalam akses kontrol jarak jauh kendaraan
bermotor.
UHF tag tidak dapat digunakan secara global, karena tidak ada peraturan global yang
mengatur penggunaannya.
Potensi penggunaan RFID
RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti barcode UPC atau EAN. Hal ini sisebabkan karena
kesamaan fungsi serta berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh RFID dibandingkan dengan
menggunakan barcode. Tetapi masalahnya adalah harga RFID yang mahal, sehingga untuk sekarang
penggantian barcode dengan RFID dirasa masih sulit.
Dalam beberapa masalah RFID sangatlah dibutuhkan, misalnya:
1. Kode unik yang tersimpan dalam RFID yang dapat menyimpan kode yang panjang.
2. RFID dapat dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya
3. RFID juga sudah dapat digunakan pada point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu
mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning.
Semua ini dapat terrealisasikan apabila di barengi dengan penurunan harga dari RFID tersebut.
Gen 2
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 16/33
Suatu organisasi yang bernama EPC global sedang bekerja untuk pembuatan suatu standar
internasional RFID. Yakni membuat suatu standar mengenai penggunaan RFID dan EPC (Electronic
Product Code) sebagai media identifikasi berbagai barang dalam berbagai industri di seluruh dunia.
Anggota organisasi ini diantaranya
è EAN International,
è Uniform Code Council
è The Gillette Company
è Procter & Gamble
è Wal-Mart
è Hewlett-Packard
è Johnson & Johnson
è Checkpoint Systems
è Auto-ID Labs.
Beberapa sistem berbasis RFID menggunakan standar alternatif yang berdasarkan pada klasifikasi
ISO 18000-6. Standar gen 2 dari EPCglobal telah disetujui pada Desember 2004 dan sepertinya akan
menjadi standar bagi RFID tag.
Kontroversi Penggunaan RFID
Tidak hanya keuntungan saja yang diberikan RFID, ternyata penggunaan RFID juga mempunyai
masalah kontroversi. Ada empat alasan kontroversi RVID terhadap privasi, yaitu:
Ø Pembeli suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari RFID tag
atau bahkan tidak dapat untuk melepasnya.
Ø RFID tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 17/33
Ø Jika suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartu kredit,
maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas pembeli.
EPCglobal sedang membuat suatu standar untuk memberikan suatu ID yang unik secara global dan ini
dikhawatirkan akan menimbulkan masalah privasi dan juga masih belum begitu perlu untuk beberapa
aplikasi.
Aplikasi RFID
RFID dapat dipergunakan untuk melakukan tracking inventory
RFID dapat menjadi barcode generasi berikutnya yang dapat dipergunakan untuk otomatisasi
inventory control karena akan memberikan banyak kemudahan dan mengurangi biaya untuk distribusi
barang dari pabrik atau vendor ke gudang.
RFID dipergunakan pada point-of-sale
RFID dapat dipergunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pada sebuah Retail Store,
antara lain untuk :
y Smart Shelf : Smart Shelf yang berbasis RFID dapat mendeteksi keberadaan setiap item pada
sebuah rak. Ketika sebuah item diambil dari rak, maka sistem dapat mendeteksi item yang
diambil oleh pelanggan, memberikan tanda dan mencatat item yang diambil, sehingga dapat
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 18/33
dilakukan real-time shelf inventory. Selain itu, perilaku pelanggan dapat dicatat dalam
database dan dipergunakan untuk strategi marketing.
y Pada saat pelanggan selesai berbelanja dan akan membayar di kasir (check out), maka RFID
Reader secara otomatis mendeteksi seluruh item (merchandise) yang akan dibeli oleh
pelanggan, hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan scanning satu per satu item oleh
kasir. RFID Reader membaca RFID Chips yang melekat pada setiap item melalui frekuensi
radio, kemudian secara virtual melakukan scanning terhadap seluruh item. Kemudian RFID
Reader akan mengkomunikasikan dengan Server untuk men-generate penjualan pada register
secara otomatis.
y Sales Return dapat dengan mudah dilakukan, karena sistem secara otomatis memeriksa
barang yang dikembalikan , pelanggan dapat membawa atau mengembalikan RFID-tag pada
item tanpa struk (store receipt), tag ini kemudian akan me-refer ke database untuk mengetahui
waktu pembelian, harga beli saat itu (original price), bahkan informasi kartu kredit, dan lain-
lain. Informasi detail tentang Sales Return ini juga akan membantu Store untuk mengupdate
status stok dari item yang dikembalikan.
RFID untuk pelaporan (reporting)
Dengan menggunakan RFID kualitas dan kecepatan pelaporan (reporting) dapat ditingkatkan,
contohnya :
y Berbagai laporan tentang inventory dapat diketahui secara real-time dari Server Pusat, baik
secara OnLine ataupun menggunakan metode sinkronisasi data, Retailer dapat mengakses
data pada seluruh lokasi untuk mendapatkan laporan up-to-date mengenai stok barang.
y Dengan menggunakan RFID, Retailer bisa mengurangi permasalahan µkekurangan stok¶, yang
sering mengakibatkan µlost sales¶, selain juga bisa mengurangi kepercayaan dan kepuasan
pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena status stok dapat dengan mudah di-track untuk
mendapatkan data yang akurat tentang suatu produk tertentu pada suatu saat,yang kemudian
dihubungkan dengan supply-chain.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 19/33
y Teknologi ini juga memungkinkan Retailer untuk menganalisa tingkat utilisasi pada suatu
lokasi (Store) dan juga melakukan analisa produk per lokasi, sehingga Retailer bisa
menyediakan produk yang bersifat custom kepada pelanggan pada lokasi tertentu.
Kegunaan lain RFID pada ritel
Kegunaan RFID lainnya pada bisnis Ritel semakin hari semakin meningkat, contohnya :
y RFID dapat dipergunakan untuk mengurangi tingkat kehilangan barang pada suatu store,
karena RFID tags menempel pada setiap item dan setiap item yang dibawa oleh pelanggan
dapat di-track apakah sudah dibayar atau belum.
y RFID juga dapat ditempatkan pada kartu pelanggan dan pada saat kartu tersebut di-scan pada
saat pembayaran (check out) di konter, monitor POS dapat menawarkan produk-produk
tambahan yang belum dibeli, berdasarkan data histori yang tersimpan di database.
y Wiraniaga dapat menggunakan RFID untuk membantu pelanggan mendapatkan barang sesuai
kebutuhannya, misalnya : ukuran, warna, lokasi item di rak atau di gudang dan lain-lain,
berdasarkan informasi yang disimpan pada RFID tags menggunakan scanner.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 20/33
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi RFID di Rumah Sakit
Sebenarnya, teknologi RFID bukanlah teknologi informasi (TI) yang baru. Teknologi ini
ternyata telah ditemukan pada tahun 1950-an ketika Harris mematenkan penemuannya berupa sistem
radio transmisi dan sebagai awal dimulainya riset teknologi RFID pada skala . Akan tetapi,
komersialisasi oleh perusahaan untuk teknologi ini baru dimulai di awal tahun 1984 ketika General
Motors (GM) melekatkan RFID tags di dalam produk mobilnya. Dorongan utama cepatnya
pengadopsian dari teknologi RFID disebabkan karena adanya mandat dari Walt-Mart, US Defense
Department , dan perusahaan Eropa seperti Metro and Tesco, yang mempersyaratkan pemasok mereka
untuk menggunakan teknologi RFID. Dalam perkembangan yang pesat, teknologi RFID telah berhasil
diaplikasikan dalam bidang manufaktur, logistik dan supply chain dan berpotensi berkembang pada
area yang lebih luas diantaranya di rumah sakit.
RFID sudah dikenal 50 tahun yang lalu tetapi baru digunakan dalam bidang kesehatan baru-baru ini
seiring dengan membaiknya pengembangan standar dan model jaringan serta penurunan harga RFID
tersebut. Awalnya, RFID diimplementasikan untuk melacak aset-aset berupa alat dan persediaan yang
tujuan akhirnya adalah untuk perawatan dan keamanan pasien.
Menurut survei tahun 2005 oleh Spyglass Consulting Group, penggunaan RFID adalah sebagai
berikut :
y 10% digunakan untuk melacak alat-alat kesehatan yang bersifat mobile dan sebenarnya
dibutuhkan tetapi jarang digunakan karena tidak diketahui letaknya,
y 21% digunakan untuk mengontrol keberadaan pasien dan ketersediaan kamar bagi pasien
rawat inap,
y dan sisanya digunakan untuk melacak keberadaan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan
dalam kondisi darurat.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 21/33
Aplikasi RFID pada Farmasi
Penggunaan gelang RFID sebagai Pendeteksi
Setiap pasien dalam rumah sakit diberi gelang RFID. Dan di lingkungan Rumah Sakit terdapat
beberapa Antena RFID yang dapat membaca chip RFID dalam radius 100 meter. Jadi pasien yang
sedang jalan-jalan atau yang sedang berjemur, ketika waktunya diberi obat, suster tidak perlu
mencari-cari pasien, karena di ruang Administrasi, suster sudah tahu kemana harus menemui pasien.
Tentunya, pasien yang mau kabur juga ketahuan, karena gelang RFID ini ternyata susah sekali
dilepas.
Implantasi Chip RFID dalam Tubuh
Penanaman/Implantasi chip RFID dalam tubuh ini ternyata sudah lama dilakukan di luar negeri
seperti di Amerika. Apalagi untuk ternak, mereka sudah melakukannya sejak tahun 80-an. Mungkin
kalau untuk di Indonesia, baru ikan Arowana saja yang diberi chip, dan itu pun bukan RFID.
Salah satu produsen terbesar yang memproduksi Chip khusus untuk implantasi adalah
VeriChip.Ukuran sebenarnya kira-kira sebesar beras, tapi lebih panjang.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 22/33
(V eriChip)
Bagaimana cara memasukkannya dalam tubuh?
Berikut hasil implementasi Chip RFID:
Implant Chip ± seeing by X-Ray
RFID untuk Melacak Peralatan Lab
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 23/33
Solusi tag pasif RFID EPC Gen 2 ultrahigh-frequency (UHF) , serta fixed reader Mercury dari
ThingMagic yang dipasang di pintu untuk tiga laboratorium. Pada tiap portal, satu reader
dihubungkan ke empat antena, dua dipasang di dinding dekat langit-langit di sisi depan pintu dan
dua lagi dipasang di dinding dekat langit-langit di bagian belakang, untuk memungkinkan untuk
perhitungan arah (keluar ± masuk) .. Laboratorium juga memiliki beberapa handheld reader Symbol
MC9090R6 yang digunakan untuk dapat lebih mudah menemukan alat yang memerlukan
kalibrasi.Peralatan dipasangi tag RFID yang beragam, tergantung pada ukuran suatu item. Tag terkecil
yang digunakan adalah Confidex¶s Steelwave Micro metal-mount tag, yang kira-kira seukuran
permen Chicklet, dan dipasang menggunakan lem.
RFID untuk Absensi Petugas di Rumah Sakit
Mesin Absen RFID (Cardnetic)
Setelah mencoba Absensi menggunakan mesin Sidik Jari dan gagal, kami kemudian melirik ke
teknologi RFID. Setelah browsing, pengumpulan data dan observasi, akhirnya kami berkesempatan
mencoba untuk mengimplementasikan Absensi mengunakan RFID.
Pendaftaran kartu absen dapat dilakukan dengan mudah dan jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pendaftaran sidik jari. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 24/33
y Kartu absen (Proximity card) mempunyai 10 digit nomor unik. Nomor ini yang akan dibaca
dan dikenal oleh mesin.
y Untuk menghubungkan data Kartu dengan data karyawan, maka Kartu harus diisi Nomor
Induk Karyawan (NIK), berupa 9 digit (max) angka. Hanya angka, tidak boleh huruf. Karena
NIK kami terkandung huruf di dalamnya, maka dibuat µPIN converter¶ berupa 4 angka nik per
karyawan. 4 angka ini yang akan disimpan dalam database, untuk kemudian disambungkan
dengan NIK.
Pendaftaran (enroll) 1 kartu membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik, dan hampir tidak ada gagal
enroll. Setelah semua kartu didaftarkan, kartu tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh petugas
Rumah sakit.
RFID untuk mencari Obat
Di apotik banyak sekali jenis obat. semakin banyak dan beragam obat-obat
tersebut terkadang menyulitkan apoteker untuk mencarinya atau bisa juga karena faktor lupa sehingga
kesulitan untuk menemukan keberadaannya, salah satu solusi yang tepat ialah memberikan identitas
menggunakan RFID sehingga mempermudah dalam proses pencarian obat yang diinginkan.
Penerapan penggunaan RFID di rumah sakit adalah untuk merapikan managenment
administrasi dan mendukung kinerja petugas medis. Para dokter dan perawat dapat
mengakses informasi kesehatan pasien sekaligus memasukkan data terbaru setelah
pemeriksaan tanpa beranjak dari sisi tempat tidur pasien, menggunakan komputer jinjing
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 25/33
yang terkoneksi ke jaringan Internet nirkabel. Para petugas medis juga semakin mudah untuk
dihubungi di dalam area rumah sakit yang dilengkapi dengan radio-frequency identification
(RFID) yang dipasang di gelang pasien serta peralatan bantuan medis seperti kursi roda,
maka memonitor pergerakan pasien serta mencari lokasi peralatan dapat dilakukan dengan
lebih mudah dan cepat. Dengan memanfaatkan teknologi maka rumah sakit dapat
meningkatkan produktifitas sekaligus menekan biaya operasional. Tentunya RFID membantu
memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, meningkatkan kinerja pelayanan dan kepuasan
dokter, perawat dan karyawan serta tim kesehatan lainnya, sekaligus mematuhi regulasi atas
keamanan dan privasi yang ada, sehingga memungkinkan rumah sakit memanfaatkan penuh
transformasi yang dibawakan oleh teknologi informasi dalam menghadirkan layanan
perawatan yang lebih aman, efektif, dan berorientasi pasien.
Walaupun pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit relatif baru, Business Wire Market
Research (2008) memprediksi bahwa pasar dari RFID tag , reader , dan sistemnya di dalam industri
kesehatan akan meningkat secara drastis mulai dari 85,24 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2007
sampai 2,05 milyar dollar Amerika Serikat pada tahun 2017. Ada tiga pendorong utama yang
mendorong industri kesehatan untuk menggunakan teknologi RFID yaitu:
(1) regulasi pemerintah,
(2) permintaan dari dalam industri kesehatan termasuk rumah sakit, dan
(3) kondisi ekternal sosial.
Untuk regulasi pemerintah, mandat dari US Food and Drugs Administration (FDA) dan
Mexico¶s Federal Seguro Popular heath-insurance institution telah memicu industri kesehatan
mengadopsi teknologi RFID. FDA memandatkan untuk setiap industri kesehatan terutama farmasi
yang mensuplai obat-obatan ke pasar Amerika Serikat perlu membubuhkan semua item obat - obatan
dengan RFID tags (FDA, 2006). Pemerintah Meksiko juga memandatkan persyaratan kepada
manufaktur dan distributor untuk memberikan RFID tags pada setiap obat-obatan yang dijual ke
Meksiko terutama ke institusi Federal Seguro Popular health-insurance.
Hampir setengah (43%) dari industri kesehatan Amerika Serikat yang disurvei memerlukan
teknologi RFID untuk meningkatkan kompetitif strateginya. Ini mengindikasikan bahwa keperluan
dari industri kesehatan itu sendiri lebih berpengaruh dibanding dengan mandat dan rekomendasi dari
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 26/33
pemerintah,organisasi dan konsumen besar seperti perusahaanretailer . Daya dorong lainnya dari
pengadopsian teknologi RFID adalah faktor eksternal seperti rumah sakit di Singapura yang
memerangi pandemi SARS yang menyerang Singapura pada tahun 2003. Bahkan dalam
perkembangannya ternyata teknologi RFID juga berhasil digunakan untuk meningkatkan keselamatan
pasien, meningkatkan kualitas layanan dan mereduksi biaya operasi.
2.2 Manfaat dan Area Aplikasi dari Pengadopsian Teknologi RFID di Rumah Sakit
Teknologi RFID memiliki potensi berkontribusi pada pengoperasian yang lebih efektif, meningkatkan
layanan medis, dan keselamatan pasien ( patient safety). Dengan mengadopsi RFID akan menciptakan
perbaikan proses. Di sisi lain, adanya teknologi RFID memudahkan staf medis melakukan
pengidentifikasian pasien dan penelurusan keberadaan peralatan medis yang diperlukan. Hal ini akan
berdampak pada peningkatan produktivitas dari staf medis terutama perawat. Umumnya, rumah sakit
akan semakin efisien operasinya bila mengaplikasikan teknologi RFID dan juga akan meningkatkan
kepuasaan pasien. Pasien tidak lagi menunggu terlalu lama melakukan proses administrasi dan
menunggu operasi karena peralatan medis belum siap atau ditemukan. Adanya teknologi RFID akan
menggantikan aktivitas manual menjadi otomatis sehingga biaya tenaga kerja dan waktu kerjanya
dapat tereduksi.
Adanya mandat dari pemerintah berkaitan dengan perlunya obat-obatan tertentu dibubuhi dengan
RFID tags menyebabkan jumlah pencurian dan pemalsuan obat dapat ditekan.Dampaknya juga dapat
menekan biaya persediaan obat karena rumah sakit denganmudah bisa mengetahui berapa obat yang
tersedia. Adanya teknologi ini, moral dari staf medis akan meningkat karena kemungkinan terjadinya
kesalahan obat dan sukarnya memantau pasien dan peralatan medis dapat dihindari. Manfaat
teknologi RFID di industri kesehatan terutama rumah sakit:
a. Anti pencurian dan pemalsuan
b. Peningkatan keselamatan pasien
c. Peningkatan proses bisnis
d. Peningkatan kepuasan pasien
e. Peningkatan moral staf medis
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 27/33
f. Pengurangan biaya dan waktu
g. Peningkatan produktivitas
Area aplikasi teknologi RFID di industri kesehatan khususnya rumah sakit relatif beragam. Ada lima
jenis yang bisa dilakukan pengaplikasian teknologi RFID yaitu
(1) kontrol dan pengamanan
(2) penelusuran pasien
(3) penelusuran peralatan medis
(4) penelusuran staf
(5) dan penelusuran aset di luar peralatan medis seperti komputer, kursi, dan lainnya.
2.3 Pengadopsian tekhnonogi RFID pada rumah sakit di Indonesia
Berdasarkan studi pustaka dari beberapa artikel jurnal dan seminar internasional, surat kabar dan
majalah ilmiah menunjukkan bahwa aplikasi rumah sakit Taiwan dan Singapura telah berada pada
tahap infusi/pengembangan. Aplikasi teknologi RFID di rumah sakit di Taiwan dikembangkan tidak
lagi berfungsi sebagai ³pengamanan pasien, pengunjung dan tenaga medis´ tetapi juga telah
digunakan untuk meningkatkan proses bisnis.
Berdasarkan penelusuran artikel di jurnal, majalah dan internet, belum ditemukan laporanmengenai
implementasi teknologi RFID di rumah sakit di Indonesia. Akan tetapi beberapa seminar tentang
aplikasi teknologi RFID telah dilakukan. Ini menunjukkan bahwa rumah sakit di Indonesia masih
dalam taraf inisiasi atau tahap adopsi dimana rumah sakit di Indonesia sedang berupaya mengetahui
dan memahami bagaimana aplikasi teknologi ini dalam konteks rumah sakit. Di sisi lain, mungkin
beberapa rumah sakit berupaya mengadopsi teknologi ini dengan terlebih dahulu melakukan
justifikasi apakah rumah sakit layak dan menguntungkan melakukaninvestasi teknologi ini.
Adanya hambatan yang tinggi antara aplikasi di rumah sakit di Taiwan dan Singapura dengan di
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hambatan yang menghalangi pengadopsianteknologi
RFID di Indonesia. Padahal pengaplikasian teknologi RFID di Taiwan diawali karena adanya
pandemi SARS yang juga melanda di Indonesia. Bahkan pademi lain seperti flu burung juga
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 28/33
menyerang Indonesia dengan jumlah korban terbesar di dunia (FAONewsroom, 2008). Ini
menunjukkan bahwa terjadi hambatan yang menghalangi terjadinya pengadopsian teknologiRFID di
Indonesia bila dibandingkan dengan Taiwan. Penurunan harga dari RFID tags melebihi 70%, dan
RFID readers turun juga mendekati 40% dari tahun 2004 ke 2006. Fenomena ini ternyata masih
belum juga menyebabkan rumah sakit di Indonesia menerapkannya.Ini menunjukkan bahwa tidak
hanya hambatan dari faktor tingginya biaya investasi teknologi RFID saja terutama biaya komponen
RFID tags and readers ±yang menjadi penghambat pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit di
Pulau Jawa.
2.4 Hambatan dari Pengadopsian Teknologi RFID
Implementasi teknologi informasi menjadi 5 tahap yaitu
(1) tahap inisiasi (initiation),
(2) tahap adopsi (adoption),
(3) tahap adaptasi (adaptation)
(4) tahap penerimaan (acceptance),
(5) tahap rutinitas (routinization) dan
(6) tahap infusi/pengembangan (infusion).
Faktor-faktor yang menghambat dari pengadopsian teknologi RFID yaitu:
1. Bisnis
a. Kurangnya koordinasi dengan pemerintah tentang aturan frekuensi
b. Sedikitnya pengadopsian dari industri lain
c. Ketiadaan informasi yang lengkap dan valid
d. Nilai ROI tidak sesuai
e. Tidak tersedianya anggaran yang cukup
f. Tiadanya sumber daya internal yang mendukung
g. Sedikitnya vendor/konsultan dari RFID
h. Kekhawatiran adanya resiko yang mempengaruhi bisnis rumah sakit
i. Adanya penolakan karena isu privasi dan keamanan
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 29/33
2. Teknologi
a. Adanya efek yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
b. Kompleksnya teknologi RFID
c. Belum matangnya standar dari RFID
d. Belum matangnya teknologi dari RFID
e. Adanya perubahan radikal yang mempengaruhi sistem saat ini
f. Reliabilitas yang masih meragukan
g. Kurangnya keamanan dari teknologi
a. Manfaat dan Area Aplikasi dari Pengadopsian Teknologi RFID di Rumah Sakit
Peningkatan keselamatan pasien ( patient safety) adalah manfaat utama yang hendak dicapai bagi para
eksekutif dan manajer di rumah sakit Indonesia bila mereka mengadopsi teknologi RFID. Salah satu
upaya meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan mereduksi medical error . Teknologi RFID
dapat menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga dokter dan staf medis mengetahui jejak
record dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah, obat yang telah
diminum dan tindakan sebelumnya sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukandengan tepat. Para
dokter jaga dengan cepat menelusuri letak pasiennya dan para perawat tidak kesulitan menelusuri
letak peralatan medis yang diperlukan secara mendadak untuk pasien. Adanya aplikasi teknologi
RFID akan menyebabkan peningkatan proses bisnis berupa terjadinya proses otomatisasi yang
berimplikasi tereduksinya proses yang bersifat manual. Dalam konteks rumah sakit, proses pemberian
identitas pasien dan pemenuhan pelaporan SOP ( standard operation procedures) tidak perlu
dilakukan secara manual lagi. Pemberian identitas pasien dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu
menginputkan data kembali karena data pasien sudah tersimpan pada sistem ketika pasien registrasi
pertama kali. Pemenuhan pelaporan SOP sebagai kewajiban perawat jaga, tidak perlu dilakukan
secara manual karena pelaksanaannya bisa dilakukan secara otomatis dengan bukti yang cukup kuat
berupa waktu kapan aktivitas pemberian obat dan suntikan dilakukan oleh perawat. Perawat perlu
menginputkan data aktivitasnya pada RFID tags yang telah dipakai oleh pasien. Pelaporan tindakan
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 30/33
medis yang telah dilakukan perawat sesuai dengan perintah dari dokter, tidak perlu dilaporkan secara
langsung karena dokter dengan bantuan telepon genggam berjenis PDA ( personal digital assitant )
yang memiliki fasilitas infrared dan bluetooth mampu membaca dokumen di RFID tags.
Adanya aplikasi teknologi RFID dengan membubuhkan RFID tags pada obat-obatan, apoteker dan
dokter dapat mengecek apakah obat-obatan yang diberikan ke pasien adalah asli atau palsu sehingga
pemalsuan obat-obatan dapat dieliminir. Upaya mereduksi pemalsuan obat-obatan sangat tergantung
dengan pihak industri farmasi sebagai pemasoknya atau peranan pemerintah yang mempersyaratkan
para industri farmasi menggunakan RFID tags pada obat-obatan yang dipasarkan di Indonesia. Pada
suatu penelitian disebutkan bahwa dekan diadopsiya aplikasi RFID, pasien menginginkan agar rumah
sakitnya bisa melakukan pengurangan biaya dan waktu aktivitas. Akan tetapi mereka lebihcondong
menginginkan agar medical errors dapat ditekan sehingga keselamatan pasien bisa meningkat. Detail
dari keyakinan responden terhadap manfaat yang dapat diperoleh denganmengadopsi teknologi RFID
yaitu:
1. Pengurangan biaya dan waktu
2. Peningkatan moral staf medis
3. Peningkatan kepuasan pasien
4. Peningkatan produktivitas
5. Peningkatan proses bisnis
6. Peningkatan keselamatan pasien
7. Anti pencurian dan pemalsuan
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 31/33
BABII
PENUTUP
5. KESIMPULAN
Implementasi teknologi RFID di rumah sakit Indonesia berada pada tahap inisiasi, dimana para
eksekutif dan manajer rumah sakit berupaya secara aktif maupun pasif mencari informasi dari solusi
yang bisa diberikan untuk menyelesaikan masalah rumah sakit atau meningkatkan dayasaingnya. Bila
dibandingkan dengan negara lain seperti di Taiwan, menunjukkan terjadi perbedaanyang signifikan
dari tahapan proses implementasi teknologi RFID. Berdasarkan hasil penelitian Tzeng et al. (2008)
menunjukkan bahwa implementasi teknologi RFID di rumah sakit di Taiwan telah memasuki tahap
pengembangan (infusion). Tzeng et al. (2008) melaporkan bahwa tidak hanya mampu mereduksi
biaya dan meningkatkan pelayanan medis. Selain itu, teknologi RFID juga mampu meningkatkan
proses bisnis di lima rumah sakit di Taiwan.
Sebagian besar para praktisi di rumah sakit meyakini bahwa teknologi RFID memiliki banyak
manfaat bila diterapkan. Oleh karena itu, teknologi RFID bisa menjadi salah satu pilihan solusi dari
permasalahan dan peningkatan daya saing yang hendak dicapai rumah sakit diIndonesia. Akan tetapi,
dalam pengadopsiannya mengalami hambatan berupa hambatan bisnisdan teknologi. Pada hambatan
bisnis, hambatan utama dari pengadopsian teknologi RFID adalah:
(1) ketiadaan informasi yang lengkap dan valid , (2) tidak tersedianya anggaran yang cukup dan (3)
tiadanya sumber daya internal yang mendukung. Ini menunjukkan bahwa faktor eksternal (ketiadaan
informasi yang lengkap dan valid ) dan faktor internal (tidak tersedianya anggaran yang cukup dan
tiadanya sumber daya internal yang mendukung) merupakan faktor penghambat utama dari
pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit Indonesia. Upaya menyebarkan informasi dan
mempublikasikan aplikasi teknologi RFID dalam bentuk akademis jurnal, workshop dan seminar
penting untuk dilakukan baik oleh para akademisi maupun praktisi. Di sisi lain, para eksekutif dan
manager perlu juga secara aktif menggali informasi untuk memastikan apakah teknologi RFID
mampu memberikan manfaat dan menyelesaikan solusi dari masalah di rumah sakit mereka.
Aplikasi teknologi RFID memerlukan anggaran yang besar karena beragamnya komponenkomponen
dasar dan pendukung seperti RFID tags, readers, middleware, software, dan lainnya. Relatif
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 32/33
rendahnya anggaran pengembangan yang dimiliki sebagian besar rumah sakit di Indonesiaterutama
pemerintah untuk pengembangan teknologi informasi menjadi salah satu penyebab utama
terhambatnya pengadopsian teknologi RFID di Indonesia. Akan tetapi, bila melihat fenomena yang
cenderung turun untuk RFID tags, readers, dan sistem, maka keperluan budget atau anggarannya
cenderung menurun dengan sendirinya.
Tidak adanya sumber daya internal terutama IT manajer dan staf yang memiliki keahlian untuk
mengaplikasikannya juga menghambat pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit. Training dan
keikutsertaan dalam workshop dan seminar menjadi penting untuk dilakukan dan diikuti oleh IT
manajer dan staf rumah sakit. Diharapkan dengan meningkatnya pemahaman dankeahlian terhadap
teknologi RFID dengan training , workshop dan seminar, keberhasilan implementasi teknologi RFID
di rumah sakit mereka dapat diwujudkan. Selain tingginya hambatan pengadopsian teknologi RFID
dalam aspek bisnis, juga dalam aspek teknologi terjadi hambatan yang besar seperti (1) faktor
kompleksitasnya teknologi RFID, (2) belum matangnya teknologi dari RFID dan (3) belum
matangnya standar dari RFID. Hampir sebagian besar responden memberikan nilai tertinggi (5)
sehingga rata-rata dari faktor kompleksnya teknologi RFID adalah 4,90. Adanya konsultan yang
memahami dan memiliki pengalaman mengaplikasikan teknologi RFID di rumah sakit akan dapat
membantu rumah sakit mengaplikasikan teknologi RFID yang relatif kompleks. Dewasa ini, teknologi
RFID telah relatif matang karena banyak temuan dan produk yang telah dihasilkan. Untuk standar
teknologinya, adanya lembaga berpengaruh seperti lembaga ISO yang telah merujuk standar baku
aplikasi teknologi RFID dari EPC yang telah dibuat EPCglobal telah memudahkan para konsultan dan
organisasi mengaplikasikan teknologi ini. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor hambatan
dari pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit Indonesia, para eksekutif dan IT manajer yang
hendak mengadopsi mendapatkan informasi yang berguna dari hasil penelitian ini.
Mereduksi hambatan sebelum pengaplikasian teknologi RFID belum menjamin implementasi
teknologi RFID bisa berjalan sukses. Masih ada hambatan lain pada saat mengaplikasikan teknologi
RFID. Umumnya, hambatan atau faktor-faktor kritis pada saat pengaplikasian teknologi RFID disebut
dengan faktor-faktor kritis kesuksesan (critical success factors) pengaplikasian teknologi RFID.
5/6/2018 Rfid - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 33/33
Penelitian ke depan perlu dilakukan untuk menentukan dan menetapkan faktor-faktor kesuksesan
yang kritis dari pengadopsian teknologi RFID. Adanya
faktor-faktor kesuksesan yang kritis dari pengadopsian teknologi RFID akan menjadi pedoman
penting bagi para manajer dan tim proyek teknologi RFID dalam mensukseskan menjalankan
implementasi teknologi RFID di rumah sakit mereka. Rujukan faktor-faktor kesuksesan yang
kritis dari pengadopsian teknologi RFID dalam area yang berbeda seperti industri, supply chain
management juga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan faktor-faktor kesuksesan yang
kritis dalam konteks rumah sakit.