33
I.LATAR BELAKANG Pasien tidak lagi menunggu terlalu lama melakukan proses administrasi dan menunggu operasi karena  peralatan medis belum siap atau ditemukan  Kebutuhan akan penggunaan teknologi sistem informasi menjadi hal yang tak terelakkan lagi saat ini, tak terkecuali dalam sistem informasi dunia kesehatan. Penggunaan sistem informasi menjanjikan suatu proses yang lebih efisien daripada proses konvensional. Proses yang kompleks menu ntut suatu insta nsi kesehat an untuk mencar i cara agar pros es yang te rjadi dapat berjalan dengan lebih efisien. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alternatif  pengawasan bagi pasien yang barbasis informasi teknologi yang dirasakan lebih efisien adalah dengan menggun akan Radio Frequency Identification (RFID). Pada era globalisasi keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting. Sebuah sistem keamanan informasi harus memperhatikan tiga hal yaitu keamanan, autentifikasi, dan integritas. Untuk mencapai tiga hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat melakukan identifikasi terhadap pengguna yang akan mengakses suatu infor masi. Pada makalah ini akan dibahas masalah identifikasi, overview mengenai RFID, cara kerja RFID dan aplikasinya dalam sistem informasi dunia kesehatan (rumah sakit dan perannya dalam mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan bagi pasien sehingga perawat mampu melakukan pengkajian berkelanjutan bagi pasien secara holistik yang dapat dilakukan lebih efisien oleh semua insta ns i kesehatan yang terka it. 1. PENDAHULUAN Aplikasi teknologi RFID (  Radio Frequency Identification ) di rumah sakit relatif baru dibandingkan dengan sektor lainnya seperti manufaktur, retail, perpustakaan, logistik dan  supply chain . Banyak para akademisi dan praktisi meyakini bahwa teknologi RFID memiliki potensi besar untuk memberikan kemanfaatan bagi rumah sakit. Pada suatu penelitian menyatakan bahwa aplikasi teknologi RFID di sebuah rumah sakit di Taiwan menunjukkan adanya penurunan biaya operasi, peningkatan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas layanan medis. Selain itu adanya peningkatan proses

Rfid

Embed Size (px)

Citation preview

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 1/33

 

I.LATAR BELAKANG 

Pasien tidak lagi menunggu terlalu lama melakukan proses administrasi dan menunggu operasi karena

 peralatan medis belum siap atau ditemukan 

Kebutuhan akan penggunaan teknologi sistem informasi menjadi hal yang tak terelakkan lagi

saat ini, tak terkecuali dalam sistem informasi dunia kesehatan. Penggunaan sistem informasi

menjanjikan suatu proses yang lebih efisien daripada proses konvensional. Proses yang

kompleks menuntut suatu instansi kesehatan untuk mencari cara agar proses yang terjadi

dapat berjalan dengan lebih efisien. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alternatif 

  pengawasan bagi pasien yang barbasis informasi teknologi yang dirasakan lebih efisien

adalah dengan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID).

Pada era globalisasi keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting. Sebuah sistem

keamanan informasi harus memperhatikan tiga hal yaitu keamanan, autentifikasi, dan

integritas. Untuk mencapai tiga hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat

melakukan identifikasi terhadap pengguna yang akan mengakses suatu informasi.

Pada makalah ini akan dibahas masalah identifikasi, overview mengenai RFID, cara kerja

RFID dan aplikasinya dalam sistem informasi dunia kesehatan (rumah sakit dan perannya

dalam mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan bagi pasien sehingga perawat mampu

melakukan pengkajian berkelanjutan bagi pasien secara holistik yang dapat dilakukan lebih

efisien oleh semua instansi kesehatan yang terkait.

1.  PENDAHULUAN

Aplikasi teknologi RFID (  Radio Frequency Identification) di rumah sakit relatif baru dibandingkan

dengan sektor lainnya seperti manufaktur, retail, perpustakaan, logistik dan supply chain. Banyak para

akademisi dan praktisi meyakini bahwa teknologi RFID memiliki potensi besar untuk memberikan

kemanfaatan bagi rumah sakit. Pada suatu penelitian menyatakan bahwa aplikasi teknologi RFID di

sebuah rumah sakit di Taiwan menunjukkan adanya penurunan biaya operasi, peningkatan

keselamatan pasien dan peningkatan kualitas layanan medis. Selain itu adanya peningkatan proses

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 2/33

 

 bisnis dari lima rumah sakit di Taiwan dengan tingkat derajat kesuksesan yang bervariasi baik penuh

maupun parsial. Laporan dari RFID  journal dan media internet juga menunjukkan banyak rumah sakit

di dunia yang mengimplementasikannya berhasil mendapatkan manfaat dari pengaplikasian teknologi

ini seperti rumaha sakit di Belanda, Italia dan lainnya. Beberapa rumah sakit di dunia telah berhasil

mengimplementasikan teknologi RFID pada area penelusuran pasien, staf medis, peralatan medis dan

area aplikasi lainnya. Di Amerika Serikat dan Eropa, alasan utama dari pengadopsian teknologi RFID

adalah untuk meningkatkan daya saing bisnis dengan melakukan peningkatan keselamatan pasien dan

menurunkan medical error .

Dua rumah sakit di Singapura dan diikuti oleh lima buah rumah sakit di Taiwan juga telah

mengimplementasikan teknologi RFID. Akan tetapi pemicunya adalah untuk mereduksi gejolak 

sosial di masyarakat akibat pademi SARS pada tahun 2003. Setelah pademi SARS dapat dieliminir,

dalam perkembangannya, ternyata sebagian rumah sakit tersebut mengembangkanteknologi RFID

untuk mendapatkan manfaat yang bersifat tangible seperti mereduksi biaya dan waktu operasi

maupun yang bersifat intangible seperti meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan tingkat

keberhasilan yang bervariasi (mulai dari penuh sampai parsial.

Kontras dengan kondisi di Indonesia, pengadopsian dari teknologi RFID di rumah sakit hampir belum

ada yang menggunakan. Padahal penyebaran yang cepat dan dramatis dari penyakittelah meningkat

 pada tahun terakhir ini. AIDS/HIV, demam berdarah, flu burung (SARS) dan pandemi lainnya telah

mempengaruhi Indonesia diikuti dengan banyaknya penderita yangmeninggal. FAO chief veterinary

officer  menyatakan bahwa ³rata - rata tingkat kematian dari flu burung di Indonesia adalah yang

tertinggi di dunia dan akan lebih menyebar lagi pada manusia jika mereka tidak lebih memfokuskan

  pada kandungan penyakit di sumber hewan dan pencegahannya´ (FAOnewsroom, 2008). Beberapa

rumah sakit di Indonesia telah berusaha mencegah kemungkinan penyebaran tanpa bantuan teknologi

seperti teknologi RFID. Padahal adanya keberhasilan mengimplementasikan teknologi RFID di rumah

sakit Taiwan dan Singapura untuk mereduksi penyebaran pademi ternyata tidak diikuti oleh rumah

sakit di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam pengadopsian teknologi RFID di

rumah sakit Indonesia. Perlu adanya investigasi terhadap manfaat-manfaat dan hambatanhambatan

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 3/33

 

utama dari pengadopsian teknologi RFID yang pengadopsiannya berjalan lambat di rumah sakit

Indonesia.

2.  TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah RFID 

Sejarah awal dari RFID adalah dengan adanya penemuan alat mata-mata untuk pemerintahan Uni

Soviet padfa tahun 1946 oleh leon Theremin. Alat tersebut dapat memancarkan kembali gelombang

radio dengan informasi suara. Prinsip dasarnya adalah Gelombang suara dapat menggetarkan sebuah

diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian resonator memodulasi

frekuensi radio yang terpantul tersebut. Walaupun alat ini bukan sebuah kartu/label identitas

melainkan sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif, tetapi alat ini diakui sebagai benda pertama

dan salah satu nenek-moyang teknologi berbasis RFID. Beberapa sumber publikasi-publikasi

menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada sejak awal era 1920-an, sementara

 beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.

Pada tahun 1936, sebuah teknologi yang lebih mirip RFID, yaitu IFF Transponder, ditemukan oleh

Inggris. Alat tersebut secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk 

mengidentifikasi pesawat tempur lawan atau kawan. Transponder semacam ini masih digunakan oleh

 pihak militer dan maskapai penerbangan hingga saat ini.

Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting yang di buat oleh

Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power  

(Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196±1204, Oktober 1948.

Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan

sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan

sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh."

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 4/33

 

Pada tahun 1973 di Amerika Serikat, seseorang bernama Mario Cardullo mematenkan sebuah

transponder radio pasif dengan nomor paten 9.317.148. alat tersebut pertama didemonstrasikan pada

tahun 1971 kepada perusahaan pelabuhan New York (new york port Authority) dan para pengguna

  potensial laennya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memory 16 bit untuk digunakan

sebagai sebuah alat pembayaran.

Pada dasarnya, paten Mario Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai

media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969

menampilkan penggunaan teknologi ini di berbagai bidang, misalnya

1. bidang transportasi: identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat

nomor elektronik, manifest/daftar barang secara elektronik, pendataan rute kendaraan,

 pengawas kelaikan kendaraan

2. bidang perbankan: buku cek elektronik, kartu kredit elektronik 

3. bidang keamanan: tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses

4. bidang kesehatan: identifikasi dan sejarah medis pasien

Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif,

dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini dioperasikan pada gelombang

915 Mhz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit. Sedangkan paten pertama yang

menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di tahun 1983 dengan nomor Paten

Amerika Serikat 4,384,288.

Pengertian aplikasi RFID

Radio Frequency Identification (RFID) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah

sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau

transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah

sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 5/33

 

  bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label

RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber 

tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangatcocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada

teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam devais yang hanya dapat

dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak 

langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi

kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan,

karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan

yang tinggi.

RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah

metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk 

menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa

dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk 

identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena.

Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan

sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag

membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat

  perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh

  pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada

 pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Sistem RFID terdiri dari empat

komponen, di antaranya:

� Tag: Ini adalah perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering

 juga disebut sebagai transponder.

Berdasarkan catu dayanya, tag dapat dibagi menjadi 2 yaitu

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 6/33

 

 

1.  Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh

  pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya

kecil, dan lebih ringan. Karena pada RFID tag pasif tidak memiliki power supply sendiri.

Sehingga RFID tag ini berkerja hanya dengan berbekal induksi listrik yang ada pada

antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk saja. Induksi

tersebut sudah cukup untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan

  biaya, maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID

saja. Ukuran dari RFID pasif dapat di buat denga ukuran yang sangat kecil dikarenakan

tidak adanya power supply pada RFID tag tersebut.Beberapa RFID komersial yang saat

ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun 2005

tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada

selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan

terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari

10 mm sampai dengan 6 meter.

2.  Tag aktif tag yang catu dayanya diperoleh dari batere, sehingga akan mengurangi daya

yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam j arak 

yang lebih jauh. Berkebalikan dengan RFID tag pasif, RFID tag aktif memiliki power 

supply sendiri. Karena memiliki power supply yang sendiri maka jarak janggkauannya

menjadi lebih jauh. Pada RFID tag aktif juga terdapat memory yang lebih besar sehingga

dapat menampung berbagai informasi di dalamnya. Ukuran terkecil dari RFID tag aktif 

ini sampai saat ini adalah sebesar koin dengan jarak jangkauan hingga 10 meter dan umur 

 baterai sampai bertahun-tahun lamanya.

� Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID.

� Pembaca RFID: adalah perangkat yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi

secara wireless dengan tag.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 7/33

 

� Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari

tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga

dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.

Data yang ditransmisikan dapat berupa e-kode yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu obyek 

tertentu. Suatu RFID tags dapat berupa benda yang sangat kecil, sehingga dapat disatukan dengan

misalnya kertas stiker. Kertas stiker yang terdapat RFID tags tersebut dapat direkatkan ke dalam

suatu produk, binatang, atau bahkan orang. RFID tag yang berisikan antena memungkinkan alat

tersebut dapat menerima dan merespon terhadap suatu sinyal yang dipancarkan oleh suatu RFID

transceiver. Sehingga secara otomatis identitas dari benda yang telah diberi RFID tag tersebut akan

segera diketahui.

Tipe Memori RFID tag  

Berdasarkan tipe memori yang dimiliki RFID tag di bedakan menjadi :

1. Read / Write (Baca/Tulis)

Memori baca/tulis secara tidak langsung sama seperti namanya,memorinya dapat dibaca dan ditulis

secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 8/33

 

2. Read only (Hanya baca)

Tipe ini memiliki memori yang hanya diprogram pada saat tag inidibuat dan setelah itu datanya tidak 

 bisa diubah sama sekali. Databersifat statis.

Berikut ini beberapa arsitektur RFID untuk keamanan. Untuk penggunaan RFID untuk aplikasi sistem

keamanan, terdapat beberapa macam arsitektur yang dapat digunakan.

 Sistem F ix ed Code 

Sistem ini merupakan sistem paling sederhana yang paling sering digunakan. Kode tetap yang

tersimpan di tag RFID dibaca dan dibandingkan dengan kode yang tersimpan database. Untuk 

keperluan ini dapat digunakan tag RFID yang hanya dapat ditulis satu kali saja dan belum diprogram

sama sekali. User dapat memprogram sendiri tag tersebut. Kelemahannya adalah user dapat membuat

copy dari tag RFID yang tidak dapat dibedakan oleh sistem keamanan. Tersedia pula tag RFID yang

hanya dapat dibaca, dan telah diprogram pada proses produksi dengan nomor identifikasi yang unik.

Sistem ini tidak memungkinkan pembuatan copy dari tag RFID. Sistem yang sederhana ini tingkat

keamanannya paling rendah.

 Sistem Roll in g Code 

Beroperasi dengan cara sama dengan sistem Fixed Code, akan tetapi kode rahasia pada tag RFID

hanya berlaku pada periode waktu tertentu. Pembaca RFID pada sistem ini harus mempunyai

kemampuan untuk menulis tag RFID. Tag RFID yang digunakan harus dapat diprogram berkali-kali.

Jadinya setiap terjadi proses identifikasi maka sistem keamanan akan mengubah kode rahasia yang

ada pada tag RFID, dan akan menggunakan kode rahasia tersebut untuk proses identifikasi

selanjutnya. Sistem ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik, tetapi yang harus

dipertimbangkan adalah proses sinkronikasi kode rahasia.

 Sistem Protek si den gan Password  

Sistem autentifikasi mutual yang sederhana dapat disediakan oleh sistem RFID dengan proteksi

  password. Data rahasia pada tag RFID hanya akan ditransmisikan setelah Pembaca RFID

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 9/33

 

mengirimkan data berupa password yang sesuai untuk dapat membuktikan keabsahan pembaca RFID.

Panjang dari password dapat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan tingkat keamanan.

Password biasanya ditransmisikan dalam plain text. Waktu untuk menduga password bervariasi antar 

 beberapa menit sampai beberapa tahun bergantung dari panjang dari password.

Untuk sistem keamanan dengan banyak pengguna dengan password berbeda, memiliki keterbatasan

yaitu yaitu total waktu komunikasi yang sangat lama, karena pembaca RFID harus menduga password

dari database yang tersedia.

 Sistem Kombinasi Roll in g Code dan Password  

Merupakan sistem gabungan dengan fasilitas kode rahasia berubah-ubah dan password untuk 

melindungi kode rahasia yang tersimpan dalam tag RFID. Isu yang kritis dari sistem ini adalah waktu

komunikasi dan sinkronisasi password. Dengan sistem ini akan memberikan tingkat keamanan yang

tinggi.

Crypto Transponder 

 Di  g i tal  Si  g nature Transponder  

Digital Signature Transponder adalah device crypto yang menggunakan system pertanyaan dan

  jawaban. Ini adalah merupakan generasi kedua dari tag RFID yang khusus digunakan untuk sistem

keamanan, di mana hanya sebuah kunci yang dapat mengakses sistem kemanan tersebut. Sistem ini

contohnya dapat diaplikasikan pada sistem pengamanan mobil. Pada saat inisialisasi, system 15

keamanan dan transponder bertukar kunci enkripsi rahasia. Kunci ini tidak dapat dibaca, hanya respon

transponder terhadap pertanyaan yang dikirimkan system keamanan yang dapat dibaca.

Pada aplikasinya, sistem keamanan mengirimkan sejumlah bit bilangan acak (pertanyaan) kepada

transponder menggunakan Pulse Width Modulation. Pada transponder pertanyaan tersebut

dimasukkan ke dalam register pertanyaan. Untuk waktu yang singkat, energi disediakan oleh sistem

keamanan dan rangkaian logika enkripsi akan menghasilkan respon (signature). Pada gambar 2 dapat

dilihat sistem Crypto Transponder.

Respon R adalah fungsi dari kunci enkripsi Ke, challenge RAND, dan algoritma kriptografi Fc.

( , , ) c e R = f F RAND K 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 10/33

 

Respon dikembalikan ke sistem keamanan dengan menggunakan Frequency Shift Keying (FSK).

Sistem keamanan menghitung respon yang diharapkan dengan menggunakan algoritma yang sama

dan kunci enkripsi yang sama dan membandingkan respon yang diterima dari transponder dengan

hasil perhitungan. Hasil perhitungan dari respon yang diharapkan dapat selesai bersamaan dengan

komunikasi antara transponder dengan sistem keamanan atau setelah menerima respon dari

transponder. Jika hasilnya sama, maka informasi akan dikirimkan ke computer manajemen.

Keunggulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:

� Respon berbeda pada setiap waktu, bergantung dari pertanyaan (challenge). Akibatnya proses

autentifikasi adalah dinamis.

� Tidak ada bagian dari kunci enkripsi yang dikirimkan setelah inisialisasi.

� Kunci enkripsi tidak dapat dibaca.

� Transponder tidak dapat diduplikasi.

� Kunci enkripsi dapat dikunci atau diubah jika diinginkan dengan melakukan inisialisasi ulang.

Transponder merupakan device logika yang komplek dan sistem yang didesain untuk beroperasi pada

daya sangat rendah. Semua algoritma enkripsi secara teoritis dapat dipecahkan. Sebuah algoritma

enkripsi dikatakan aman jika waktu untuk memecahkannya dibutuhkan waktu sangat lama.

Terdapat beberapa metoda penyerangan terhadap enkripsi yaitu:

� Scanning

Adalah pendekatan paling sederhana di mana penyerang mengirimkan respon random terhadap setiap

challenge yang dihasilkan system keamanan. Waktu rata-rata untuk sukses dirumuskan menjadi:

= × 2(rbí1)s t R 

di mana rb adalah panjang respon dalam bit, dan R adalah waktu perulangan sistem keamanan dalam

detik. Misalkan saja waktu perulangan adalah 200 ms dan panjang respon 24 bit, maka waktu rata-rata

untuk membobol sistem keamanan itu adalah 19,4 hari.

� Dictionary Attack 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 11/33

 

Merupakan pendekatan penyerangan yang kompleks di mana pihak penyerang membuat dictionary,

dan respon disesuaikan dengan challenge dan dictionary yang diupdate setiap respon diberikan.

� Cryptoanalysis

Menggunakan pengetahuan dari algoritma. Penyerang mencoba untuk mencari solusi matematika dari

masalah untuk mencari kunci enkripsi dengan jumlah terbatas pasangan challenge dan respon. Cara

ini sangat sulit sekali dilakukan.

Rangkaian Supervision

Rangkaian ini digunakan untuk meyakinkan reliabilitas dalam aplikasi. Misalnya untuk eksekusi

 pemrograman transponder, penggunaan CRC untuk melakukan pemeriksaan terhadap command, data

dan address yang diterima pada fasa penulisan transponder. Pada gambar 4 dapat dilihat blok diagram

dari transponder crypto.

Beberapa aplikasi yang berkaitan dengan RFID( Radio Frequency Identification) adalah :

» Kartu Pegawai

» Kartu Akses

» Identifikasi binatang

» Kartu Pasien 

» Kartu Parkir 

» Sistem Aplikasi Absensi

» Sistem Aplikasi Inventori

» Sistem Aplikasi Perparkiran

» Sistem Aplikasi Sekuriti

» Sistem Aplikasi Rumah Sakit

» Sistem Aplikasi Jalan Tol

» Sistem Aplikasi Pompa Bensin

» Sistem Aplikasi Supermarket

» Sistem tiket kereta

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 12/33

 

Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag,

reader dan basis data (Gambar n). Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam

sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning

terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke

sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut. sistem

identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan

  portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut

kebutuhan dari aplikasi tertentu (misalnya digunakan untuk mendeteksi apakah pasien sudah

minum obat atau belum, klien memanggil perawat secara tidak langsung).

Gambar n. Komponen utama sistem RFID

Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan sebuah

antena (Gambar 2). Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0.4

mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung

kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau write-

onceread-many. Antena yang terpasang pada chip mikro mengirimkan informasi dari chip ke

reader. Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang

lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau

tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi (eg: dipasang pada klien). Tag dapat discan

dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.

Keunggulan utama RFID adalah pada aspek efisiensi dan kenyaman, dapat diuraikan

sebagai berikut:

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 13/33

 

Tag RFID mampu diidentifikasi secara simultan (bersamaan), tanpa harus berada

dalam jarak dekat (untuk mendukung aktivitas multiple check-in, check-out,

shelf-inventories).

2. Tag RFID mampu diidentifikasi menembus berbagai objek seperti kertas, plastik 

dan kayu (wireless data capture).

Selain berfungsi sebagai tag identifikasi, tag RFID juga memiliki berbagai fitur 

sekuritas bawaan (built-in) sehingga dapat dikembangkan sebagai pondasi infrastruktur 

 pengendalian. Layanan self-service diwujudkan dengan sebuah perangkat Smart Self-Service

Kiosk. Perangkat ini merupakan perpaduan dari: komputer, smartcard reader, terminal RFID,

dan Self-Check-In Box. Dengan kartu anggota berbasis smartcard, keabsahan status anggota

dapat diverifikasi dengan memasukkan kartu anggota ke smartcard-reader dan memasukkan

PIN. Verifikasi dapat diperkuat dengan menggunakan sidik jari. Seluruh kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan oleh pasien dapat diidentifikasi. Adapun kelebihan daripada RFID

dibandingkan alat-alat yang sejenis yaitu

y  Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih

2000 byte)

y  Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan dimana-

mana

y Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagaitempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus

y  Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi

 pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll.

y  Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang

digunakan.

y  Kecepatan dalam pembacaan data.

Dasar Cara Kerja RFID 

Sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen. Misalnya tag, tag reader, tag programming

station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Sedangkan keamannan pada

RFID dapat dicapai dengan dua cara. Yang pertama pintu security dapat melakukan query untuk 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 14/33

 

mendapatkan status keamanan. Dan yang kedua adalah RFID tag-nya berisi bit security yang bisa

menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station.

Sistem RFID dapat mengirimkan data dari sebuah alat, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca

oleh RFID reader dan kemudian data yang didapat diproses oleh aplikasi komputer yang

membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti

ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain

sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an.

RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak 

object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga

 berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag

tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode

 produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,

memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data

ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi

sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan

kemudian data tadi akan diproses oleh komputer.

Sekilas Tentang Penggunaan RFID Pada Saat ini  

 beberapa penggunaan RFID menurut perbedaan frekuensinya, yaitu:

1.  Low-Frequency RFID tag digunakan untuk identifikasi binatang, beer keg tracking, keylock 

  pada mobil, dan juga sistem anti pencuri. Di Amerika Serikat, frekuensi RFID yang

digunakan ada dua yaitu 125 kHz (standar aslinya) dan 134.5 kHz (yang merupakan standar 

internasional).

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 15/33

 

2.  High-Frequency RFID tag digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses

kontrol gedung, pelacak bagasi pesawat terbang, apparel item tracking, pengidentifikasi

lencana, dan juga pengganti kartu magnetik.

3.  UHF RFID tag sering digunakan secara komersial pada pallet dan pelacakan container,

 pelacakan truk dan trailer pada pelabuhan kapal laut.

4.  Microware RFID tag seringkali digunakan dalam akses kontrol jarak jauh kendaraan

 bermotor.

UHF tag tidak dapat digunakan secara global, karena tidak ada peraturan global yang

mengatur penggunaannya.

Potensi penggunaan RFID 

RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti barcode UPC atau EAN. Hal ini sisebabkan karena

kesamaan fungsi serta berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh RFID dibandingkan dengan

menggunakan barcode. Tetapi masalahnya adalah harga RFID yang mahal, sehingga untuk sekarang

 penggantian barcode dengan RFID dirasa masih sulit.

Dalam beberapa masalah RFID sangatlah dibutuhkan, misalnya:

1.  Kode unik yang tersimpan dalam RFID yang dapat menyimpan kode yang panjang.

2.  RFID dapat dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya

3.  RFID juga sudah dapat digunakan pada point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu

mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning.

Semua ini dapat terrealisasikan apabila di barengi dengan penurunan harga dari RFID tersebut.

Gen 2 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 16/33

 

Suatu organisasi yang bernama EPC global sedang bekerja untuk pembuatan suatu standar 

internasional RFID. Yakni membuat suatu standar mengenai penggunaan RFID dan EPC (Electronic

Product Code) sebagai media identifikasi berbagai barang dalam berbagai industri di seluruh dunia.

Anggota organisasi ini diantaranya

è EAN International,

è Uniform Code Council

è The Gillette Company

è Procter & Gamble

è Wal-Mart

è Hewlett-Packard

è Johnson & Johnson

è Checkpoint Systems

è Auto-ID Labs.

Beberapa sistem berbasis RFID menggunakan standar alternatif yang berdasarkan pada klasifikasi

ISO 18000-6. Standar gen 2 dari EPCglobal telah disetujui pada Desember 2004 dan sepertinya akan

menjadi standar bagi RFID tag.

Kontroversi Penggunaan RFID 

Tidak hanya keuntungan saja yang diberikan RFID, ternyata penggunaan RFID juga mempunyai

masalah kontroversi. Ada empat alasan kontroversi RVID terhadap privasi, yaitu:

Ø Pembeli suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari RFID tag

atau bahkan tidak dapat untuk melepasnya.

Ø RFID tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 17/33

 

Ø Jika suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartu kredit,

maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas pembeli.

EPCglobal sedang membuat suatu standar untuk memberikan suatu ID yang unik secara global dan ini

dikhawatirkan akan menimbulkan masalah privasi dan juga masih belum begitu perlu untuk beberapa

aplikasi.

Aplikasi RFID

RFID dapat dipergunakan untuk melakukan tracking inventory 

RFID dapat menjadi barcode generasi berikutnya yang dapat dipergunakan untuk otomatisasi

inventory control karena akan memberikan banyak kemudahan dan mengurangi biaya untuk distribusi

 barang dari pabrik atau vendor ke gudang.

RFID dipergunakan pada point-of-sale 

RFID dapat dipergunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pada sebuah Retail Store,

antara lain untuk :

y  Smart Shelf : Smart Shelf yang berbasis RFID dapat mendeteksi keberadaan setiap item pada

sebuah rak. Ketika sebuah item diambil dari rak, maka sistem dapat mendeteksi item yang

diambil oleh pelanggan, memberikan tanda dan mencatat item yang diambil, sehingga dapat

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 18/33

 

dilakukan real-time shelf inventory. Selain itu, perilaku pelanggan dapat dicatat dalam

database dan dipergunakan untuk strategi marketing.

y  Pada saat pelanggan selesai berbelanja dan akan membayar di kasir (check out), maka RFID

Reader secara otomatis mendeteksi seluruh item (merchandise) yang akan dibeli oleh

  pelanggan, hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan scanning satu per satu item oleh

kasir. RFID Reader membaca RFID Chips yang melekat pada setiap item melalui frekuensi

radio, kemudian secara virtual melakukan scanning terhadap seluruh item. Kemudian RFID

Reader akan mengkomunikasikan dengan Server untuk men-generate penjualan pada register 

secara otomatis.

y  Sales Return dapat dengan mudah dilakukan, karena sistem secara otomatis memeriksa

 barang yang dikembalikan , pelanggan dapat membawa atau mengembalikan RFID-tag pada

item tanpa struk (store receipt), tag ini kemudian akan me-refer ke database untuk mengetahui

waktu pembelian, harga beli saat itu (original price), bahkan informasi kartu kredit, dan lain-

lain. Informasi detail tentang Sales Return ini juga akan membantu Store untuk mengupdate

status stok dari item yang dikembalikan.

RFID untuk pelaporan (reporting)  

Dengan menggunakan RFID kualitas dan kecepatan pelaporan (reporting) dapat ditingkatkan,

contohnya :

y  Berbagai laporan tentang inventory dapat diketahui secara real-time dari Server Pusat, baik 

secara OnLine ataupun menggunakan metode sinkronisasi data, Retailer dapat mengakses

data pada seluruh lokasi untuk mendapatkan laporan up-to-date mengenai stok barang.

y  Dengan menggunakan RFID, Retailer bisa mengurangi permasalahan µkekurangan stok¶, yang

sering mengakibatkan µlost sales¶, selain juga bisa mengurangi kepercayaan dan kepuasan

  pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena status stok dapat dengan mudah di-track untuk 

mendapatkan data yang akurat tentang suatu produk tertentu pada suatu saat,yang kemudian

dihubungkan dengan supply-chain.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 19/33

 

y  Teknologi ini juga memungkinkan Retailer untuk menganalisa tingkat utilisasi pada suatu

lokasi (Store) dan juga melakukan analisa produk per lokasi, sehingga Retailer bisa

menyediakan produk yang bersifat custom kepada pelanggan pada lokasi tertentu.

Kegunaan lain RFID pada ritel 

Kegunaan RFID lainnya pada bisnis Ritel semakin hari semakin meningkat, contohnya :

y  RFID dapat dipergunakan untuk mengurangi tingkat kehilangan barang pada suatu store,

karena RFID tags menempel pada setiap item dan setiap item yang dibawa oleh pelanggan

dapat di-track apakah sudah dibayar atau belum.

y  RFID juga dapat ditempatkan pada kartu pelanggan dan pada saat kartu tersebut di-scan pada

saat pembayaran (check out) di konter, monitor POS dapat menawarkan produk-produk 

tambahan yang belum dibeli, berdasarkan data histori yang tersimpan di database.

y  Wiraniaga dapat menggunakan RFID untuk membantu pelanggan mendapatkan barang sesuai

kebutuhannya, misalnya : ukuran, warna, lokasi item di rak atau di gudang dan lain-lain,

 berdasarkan informasi yang disimpan pada RFID tags menggunakan scanner.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 20/33

 

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Teknologi RFID di Rumah Sakit

Sebenarnya, teknologi RFID bukanlah teknologi informasi (TI) yang baru. Teknologi ini

ternyata telah ditemukan pada tahun 1950-an ketika Harris mematenkan penemuannya berupa sistem

radio transmisi dan sebagai awal dimulainya riset teknologi RFID pada skala . Akan tetapi,

komersialisasi oleh perusahaan untuk teknologi ini baru dimulai di awal tahun 1984 ketika General

Motors (GM) melekatkan RFID tags di dalam produk mobilnya. Dorongan utama cepatnya

  pengadopsian dari teknologi RFID disebabkan karena adanya mandat dari Walt-Mart, US Defense

 Department , dan perusahaan Eropa seperti Metro and Tesco, yang mempersyaratkan pemasok mereka

untuk menggunakan teknologi RFID. Dalam perkembangan yang pesat, teknologi RFID telah berhasil

diaplikasikan dalam bidang manufaktur, logistik dan  supply chain dan berpotensi berkembang pada

area yang lebih luas diantaranya di rumah sakit.

RFID sudah dikenal 50 tahun yang lalu tetapi baru digunakan dalam bidang kesehatan baru-baru ini

seiring dengan membaiknya pengembangan standar dan model jaringan serta penurunan harga RFID

tersebut. Awalnya, RFID diimplementasikan untuk melacak aset-aset berupa alat dan persediaan yang

tujuan akhirnya adalah untuk perawatan dan keamanan pasien.

Menurut survei tahun 2005 oleh Spyglass Consulting Group, penggunaan RFID adalah sebagai

 berikut :

y  10% digunakan untuk melacak alat-alat kesehatan yang bersifat mobile dan sebenarnya

dibutuhkan tetapi jarang digunakan karena tidak diketahui letaknya,

y  21% digunakan untuk mengontrol keberadaan pasien dan ketersediaan kamar bagi pasien

rawat inap,

y  dan sisanya digunakan untuk melacak keberadaan tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan

dalam kondisi darurat.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 21/33

 

Aplikasi RFID pada Farmasi 

Penggunaan gelang RFID sebagai Pendeteksi 

Setiap pasien dalam rumah sakit diberi gelang RFID. Dan di lingkungan Rumah Sakit terdapat

  beberapa Antena RFID yang dapat membaca chip RFID dalam radius 100 meter. Jadi pasien yang

sedang jalan-jalan atau yang sedang berjemur, ketika waktunya diberi obat, suster tidak perlu

mencari-cari pasien, karena di ruang Administrasi, suster sudah tahu kemana harus menemui pasien.

Tentunya, pasien yang mau kabur juga ketahuan, karena gelang RFID ini ternyata susah sekali

dilepas.

Implantasi Chip RFID dalam Tubuh  

Penanaman/Implantasi chip RFID dalam tubuh ini ternyata sudah lama dilakukan di luar negeri

seperti di Amerika. Apalagi untuk ternak, mereka sudah melakukannya sejak tahun 80-an. Mungkin

kalau untuk di Indonesia, baru ikan Arowana saja yang diberi chip, dan itu pun bukan RFID.

Salah satu produsen terbesar yang memproduksi Chip khusus untuk implantasi adalah

VeriChip.Ukuran sebenarnya kira-kira sebesar beras, tapi lebih panjang.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 22/33

 

 

(V eriChip)

Bagaimana cara memasukkannya dalam tubuh?

Berikut hasil implementasi Chip RFID:

Implant Chip ± seeing by X-Ray

RFID untuk Melacak Peralatan Lab 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 23/33

 

Solusi tag pasif RFID EPC Gen 2 ultrahigh-frequency (UHF) , serta fixed reader Mercury dari

ThingMagic yang dipasang di pintu untuk tiga laboratorium. Pada tiap portal, satu reader 

dihubungkan ke empat antena, dua dipasang di dinding dekat langit-langit di sisi depan pintu dan

dua lagi dipasang di dinding dekat langit-langit di bagian belakang, untuk memungkinkan untuk 

 perhitungan arah (keluar ± masuk) .. Laboratorium juga memiliki beberapa handheld reader Symbol

MC9090R6 yang digunakan untuk dapat lebih mudah menemukan alat yang memerlukan

kalibrasi.Peralatan dipasangi tag RFID yang beragam, tergantung pada ukuran suatu item. Tag terkecil

yang digunakan adalah Confidex¶s Steelwave Micro metal-mount tag, yang kira-kira seukuran

 permen Chicklet, dan dipasang menggunakan lem.

RFID untuk Absensi Petugas di Rumah Sakit  

Mesin Absen RFID (Cardnetic)  

Setelah mencoba Absensi menggunakan mesin Sidik Jari dan gagal, kami kemudian melirik ke

teknologi RFID. Setelah browsing, pengumpulan data dan observasi, akhirnya kami berkesempatan

mencoba untuk mengimplementasikan Absensi mengunakan RFID.

Pendaftaran kartu absen dapat dilakukan dengan mudah dan jauh lebih cepat dibandingkan dengan

 pendaftaran sidik jari. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 24/33

 

y  Kartu absen (Proximity card) mempunyai 10 digit nomor unik. Nomor ini yang akan dibaca

dan dikenal oleh mesin.

y  Untuk menghubungkan data Kartu dengan data karyawan, maka Kartu harus diisi Nomor 

Induk Karyawan (NIK), berupa 9 digit (max) angka. Hanya angka, tidak boleh huruf. Karena

 NIK kami terkandung huruf di dalamnya, maka dibuat µPIN converter¶ berupa 4 angka nik per 

karyawan. 4 angka ini yang akan disimpan dalam database, untuk kemudian disambungkan

dengan NIK.

Pendaftaran (enroll) 1 kartu membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik, dan hampir tidak ada gagal

enroll. Setelah semua kartu didaftarkan, kartu tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh petugas

Rumah sakit.

RFID untuk mencari Obat 

Di apotik banyak sekali jenis obat. semakin banyak dan beragam obat-obat

tersebut terkadang menyulitkan apoteker untuk mencarinya atau bisa juga karena faktor lupa sehingga

kesulitan untuk menemukan keberadaannya, salah satu solusi yang tepat ialah memberikan identitas

menggunakan RFID sehingga mempermudah dalam proses pencarian obat yang diinginkan.

Penerapan penggunaan RFID di rumah sakit adalah untuk merapikan managenment

administrasi dan mendukung kinerja petugas medis. Para dokter dan perawat dapat

mengakses informasi kesehatan pasien sekaligus memasukkan data terbaru setelah

  pemeriksaan tanpa beranjak dari sisi tempat tidur pasien, menggunakan komputer jinjing

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 25/33

 

yang terkoneksi ke jaringan Internet nirkabel. Para petugas medis juga semakin mudah untuk 

dihubungi di dalam area rumah sakit yang dilengkapi dengan radio-frequency identification

(RFID) yang dipasang di gelang pasien serta peralatan bantuan medis seperti kursi roda,

maka memonitor pergerakan pasien serta mencari lokasi peralatan dapat dilakukan dengan

lebih mudah dan cepat. Dengan memanfaatkan teknologi maka rumah sakit dapat

meningkatkan produktifitas sekaligus menekan biaya operasional. Tentunya RFID membantu

memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, meningkatkan kinerja pelayanan dan kepuasan

dokter, perawat dan karyawan serta tim kesehatan lainnya, sekaligus mematuhi regulasi atas

keamanan dan privasi yang ada, sehingga memungkinkan rumah sakit memanfaatkan penuh

transformasi yang dibawakan oleh teknologi informasi dalam menghadirkan layanan

 perawatan yang lebih aman, efektif, dan berorientasi pasien.

Walaupun pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit relatif baru,  Business Wire Market 

 Research (2008) memprediksi bahwa pasar dari RFID tag , reader , dan sistemnya di dalam industri

kesehatan akan meningkat secara drastis mulai dari 85,24 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2007

sampai 2,05 milyar dollar Amerika Serikat pada tahun 2017. Ada tiga pendorong utama yang

mendorong industri kesehatan untuk menggunakan teknologi RFID yaitu:

(1) regulasi pemerintah,

(2) permintaan dari dalam industri kesehatan termasuk rumah sakit, dan

(3) kondisi ekternal sosial.

Untuk regulasi pemerintah, mandat dari US   Food and Drugs Administration (FDA) dan

Mexico¶s   Federal Seguro Popular heath-insurance institution telah memicu industri kesehatan

mengadopsi teknologi RFID. FDA memandatkan untuk setiap industri kesehatan terutama farmasi

yang mensuplai obat-obatan ke pasar Amerika Serikat perlu membubuhkan semua item obat - obatan

dengan RFID tags (FDA, 2006). Pemerintah Meksiko juga memandatkan persyaratan kepada

manufaktur dan distributor untuk memberikan RFID tags   pada setiap obat-obatan yang dijual ke

Meksiko terutama ke institusi Federal Seguro Popular health-insurance. 

Hampir setengah (43%) dari industri kesehatan Amerika Serikat yang disurvei memerlukan

teknologi RFID untuk meningkatkan kompetitif strateginya. Ini mengindikasikan bahwa keperluan

dari industri kesehatan itu sendiri lebih berpengaruh dibanding dengan mandat dan rekomendasi dari

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 26/33

 

  pemerintah,organisasi dan konsumen besar seperti perusahaanretailer . Daya dorong lainnya dari

  pengadopsian teknologi RFID adalah faktor eksternal seperti rumah sakit di Singapura yang

memerangi pandemi SARS yang menyerang Singapura pada tahun 2003. Bahkan dalam

 perkembangannya ternyata teknologi RFID juga berhasil digunakan untuk meningkatkan keselamatan

 pasien, meningkatkan kualitas layanan dan mereduksi biaya operasi.

2.2 Manfaat dan Area Aplikasi dari Pengadopsian Teknologi RFID di Rumah Sakit

Teknologi RFID memiliki potensi berkontribusi pada pengoperasian yang lebih efektif, meningkatkan

layanan medis, dan keselamatan pasien ( patient safety). Dengan mengadopsi RFID akan menciptakan

  perbaikan proses. Di sisi lain, adanya teknologi RFID memudahkan staf medis melakukan

 pengidentifikasian pasien dan penelurusan keberadaan peralatan medis yang diperlukan. Hal ini akan

 berdampak pada peningkatan produktivitas dari staf medis terutama perawat. Umumnya, rumah sakit

akan semakin efisien operasinya bila mengaplikasikan teknologi RFID dan juga akan meningkatkan

kepuasaan pasien. Pasien tidak lagi menunggu terlalu lama melakukan proses administrasi dan

menunggu operasi karena peralatan medis belum siap atau ditemukan. Adanya teknologi RFID akan

menggantikan aktivitas manual menjadi otomatis sehingga biaya tenaga kerja dan waktu kerjanya

dapat tereduksi.

Adanya mandat dari pemerintah berkaitan dengan perlunya obat-obatan tertentu dibubuhi dengan

RFID tags menyebabkan jumlah pencurian dan pemalsuan obat dapat ditekan.Dampaknya juga dapat

menekan biaya persediaan obat karena rumah sakit denganmudah bisa mengetahui berapa obat yang

tersedia. Adanya teknologi ini, moral dari staf medis akan meningkat karena kemungkinan terjadinya

kesalahan obat dan sukarnya memantau pasien dan peralatan medis dapat dihindari. Manfaat

teknologi RFID di industri kesehatan terutama rumah sakit:

a. Anti pencurian dan pemalsuan

 b. Peningkatan keselamatan pasien

c. Peningkatan proses bisnis

d. Peningkatan kepuasan pasien

e. Peningkatan moral staf medis

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 27/33

 

f. Pengurangan biaya dan waktu

g. Peningkatan produktivitas

Area aplikasi teknologi RFID di industri kesehatan khususnya rumah sakit relatif beragam. Ada lima

 jenis yang bisa dilakukan pengaplikasian teknologi RFID yaitu

(1) kontrol dan pengamanan

(2) penelusuran pasien

(3) penelusuran peralatan medis

(4) penelusuran staf 

(5) dan penelusuran aset di luar peralatan medis seperti komputer, kursi, dan lainnya.

2.3 Pengadopsian tekhnonogi RFID pada rumah sakit di Indonesia

Berdasarkan studi pustaka dari beberapa artikel jurnal dan seminar internasional, surat kabar dan

majalah ilmiah menunjukkan bahwa aplikasi rumah sakit Taiwan dan Singapura telah berada pada

tahap infusi/pengembangan. Aplikasi teknologi RFID di rumah sakit di Taiwan dikembangkan tidak 

lagi berfungsi sebagai ³pengamanan pasien, pengunjung dan tenaga medis´ tetapi juga telah

digunakan untuk meningkatkan proses bisnis.

Berdasarkan penelusuran artikel di jurnal, majalah dan internet, belum ditemukan laporanmengenai

implementasi teknologi RFID di rumah sakit di Indonesia. Akan tetapi beberapa seminar tentang

aplikasi teknologi RFID telah dilakukan. Ini menunjukkan bahwa rumah sakit di Indonesia masih

dalam taraf inisiasi atau tahap adopsi dimana rumah sakit di Indonesia sedang berupaya mengetahui

dan memahami bagaimana aplikasi teknologi ini dalam konteks rumah sakit. Di sisi lain, mungkin

  beberapa rumah sakit berupaya mengadopsi teknologi ini dengan terlebih dahulu melakukan

 justifikasi apakah rumah sakit layak dan menguntungkan melakukaninvestasi teknologi ini.

Adanya hambatan yang tinggi antara aplikasi di rumah sakit di Taiwan dan Singapura dengan di

Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hambatan yang menghalangi pengadopsianteknologi

RFID di Indonesia. Padahal pengaplikasian teknologi RFID di Taiwan diawali karena adanya

  pandemi SARS yang juga melanda di Indonesia. Bahkan pademi lain seperti flu burung juga

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 28/33

 

menyerang Indonesia dengan jumlah korban terbesar di dunia (FAONewsroom, 2008). Ini

menunjukkan bahwa terjadi hambatan yang menghalangi terjadinya pengadopsian teknologiRFID di

Indonesia bila dibandingkan dengan Taiwan. Penurunan harga dari RFID tags melebihi 70%, dan

RFID readers turun juga mendekati 40% dari tahun 2004 ke 2006. Fenomena ini ternyata masih

  belum juga menyebabkan rumah sakit di Indonesia menerapkannya.Ini menunjukkan bahwa tidak 

hanya hambatan dari faktor tingginya biaya investasi teknologi RFID saja terutama biaya komponen

RFID tags and readers ±yang menjadi penghambat pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit di

Pulau Jawa.

2.4 Hambatan dari Pengadopsian Teknologi RFID

Implementasi teknologi informasi menjadi 5 tahap yaitu

(1) tahap inisiasi (initiation),

(2) tahap adopsi (adoption),

(3) tahap adaptasi (adaptation)

(4) tahap penerimaan (acceptance),

(5) tahap rutinitas (routinization) dan

(6) tahap infusi/pengembangan (infusion).

Faktor-faktor yang menghambat dari pengadopsian teknologi RFID yaitu:

1.  Bisnis

a. Kurangnya koordinasi dengan pemerintah tentang aturan frekuensi

 b. Sedikitnya pengadopsian dari industri lain

c. Ketiadaan informasi yang lengkap dan valid

d. Nilai ROI tidak sesuai

e. Tidak tersedianya anggaran yang cukup

f. Tiadanya sumber daya internal yang mendukung

g. Sedikitnya vendor/konsultan dari RFID

h. Kekhawatiran adanya resiko yang mempengaruhi bisnis rumah sakit

i. Adanya penolakan karena isu privasi dan keamanan

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 29/33

 

2. Teknologi

a. Adanya efek yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan

 b. Kompleksnya teknologi RFID

c. Belum matangnya standar dari RFID

d. Belum matangnya teknologi dari RFID

e. Adanya perubahan radikal yang mempengaruhi sistem saat ini

f. Reliabilitas yang masih meragukan

g. Kurangnya keamanan dari teknologi

a.  Manfaat dan Area Aplikasi dari Pengadopsian Teknologi RFID di Rumah Sakit

Peningkatan keselamatan pasien ( patient safety) adalah manfaat utama yang hendak dicapai bagi para

eksekutif dan manajer di rumah sakit Indonesia bila mereka mengadopsi teknologi RFID. Salah satu

upaya meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan mereduksi medical error . Teknologi RFID

dapat menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga dokter dan staf medis mengetahui jejak 

record  dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah, obat yang telah

diminum dan tindakan sebelumnya sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukandengan tepat. Para

dokter jaga dengan cepat menelusuri letak pasiennya dan para perawat tidak kesulitan menelusuri

letak peralatan medis yang diperlukan secara mendadak untuk pasien. Adanya aplikasi teknologi

RFID akan menyebabkan peningkatan proses bisnis berupa terjadinya proses otomatisasi yang

 berimplikasi tereduksinya proses yang bersifat manual. Dalam konteks rumah sakit, proses pemberian

identitas pasien dan pemenuhan pelaporan SOP (  standard operation procedures) tidak perlu

dilakukan secara manual lagi. Pemberian identitas pasien dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu

menginputkan data kembali karena data pasien sudah tersimpan pada sistem ketika pasien registrasi

  pertama kali. Pemenuhan pelaporan SOP sebagai kewajiban perawat jaga, tidak perlu dilakukan

secara manual karena pelaksanaannya bisa dilakukan secara otomatis dengan bukti yang cukup kuat

  berupa waktu kapan aktivitas pemberian obat dan suntikan dilakukan oleh perawat. Perawat perlu

menginputkan data aktivitasnya pada RFID tags yang telah dipakai oleh pasien. Pelaporan tindakan

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 30/33

 

medis yang telah dilakukan perawat sesuai dengan perintah dari dokter, tidak perlu dilaporkan secara

langsung karena dokter dengan bantuan telepon genggam berjenis PDA (  personal digital assitant )

yang memiliki fasilitas infrared dan bluetooth mampu membaca dokumen di RFID tags.

Adanya aplikasi teknologi RFID dengan membubuhkan RFID tags   pada obat-obatan, apoteker dan

dokter dapat mengecek apakah obat-obatan yang diberikan ke pasien adalah asli atau palsu sehingga

 pemalsuan obat-obatan dapat dieliminir. Upaya mereduksi pemalsuan obat-obatan sangat tergantung

dengan pihak industri farmasi sebagai pemasoknya atau peranan pemerintah yang mempersyaratkan

 para industri farmasi menggunakan RFID tags pada obat-obatan yang dipasarkan di Indonesia. Pada

suatu penelitian disebutkan bahwa dekan diadopsiya aplikasi RFID, pasien menginginkan agar rumah

sakitnya bisa melakukan pengurangan biaya dan waktu aktivitas. Akan tetapi mereka lebihcondong

menginginkan agar medical errors dapat ditekan sehingga keselamatan pasien bisa meningkat.  Detail 

dari keyakinan responden terhadap manfaat yang dapat diperoleh denganmengadopsi teknologi RFID

yaitu:

1.  Pengurangan biaya dan waktu

2.  Peningkatan moral staf medis

3.  Peningkatan kepuasan pasien

4.  Peningkatan produktivitas

5.  Peningkatan proses bisnis

6.  Peningkatan keselamatan pasien

7.  Anti pencurian dan pemalsuan

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 31/33

 

BABII

PENUTUP 

5. KESIMPULAN

Implementasi teknologi RFID di rumah sakit Indonesia berada pada tahap inisiasi, dimana para

eksekutif dan manajer rumah sakit berupaya secara aktif maupun pasif mencari informasi dari solusi

yang bisa diberikan untuk menyelesaikan masalah rumah sakit atau meningkatkan dayasaingnya. Bila

dibandingkan dengan negara lain seperti di Taiwan, menunjukkan terjadi perbedaanyang signifikan

dari tahapan proses implementasi teknologi RFID. Berdasarkan hasil penelitian Tzeng et al. (2008)

menunjukkan bahwa implementasi teknologi RFID di rumah sakit di Taiwan telah memasuki tahap

  pengembangan (infusion). Tzeng et al. (2008) melaporkan bahwa tidak hanya mampu mereduksi

  biaya dan meningkatkan pelayanan medis. Selain itu, teknologi RFID juga mampu meningkatkan

 proses bisnis di lima rumah sakit di Taiwan.

Sebagian besar para praktisi di rumah sakit meyakini bahwa teknologi RFID memiliki banyak 

manfaat bila diterapkan. Oleh karena itu, teknologi RFID bisa menjadi salah satu pilihan solusi dari

 permasalahan dan peningkatan daya saing yang hendak dicapai rumah sakit diIndonesia. Akan tetapi,

dalam pengadopsiannya mengalami hambatan berupa hambatan bisnisdan teknologi. Pada hambatan

 bisnis, hambatan utama dari pengadopsian teknologi RFID adalah:

(1) ketiadaan informasi yang lengkap dan valid , (2) tidak tersedianya anggaran yang cukup dan (3)

tiadanya sumber daya internal yang mendukung. Ini menunjukkan bahwa faktor eksternal (ketiadaan

informasi yang lengkap dan valid ) dan faktor internal (tidak tersedianya anggaran yang cukup dan

tiadanya sumber daya internal yang mendukung) merupakan faktor penghambat utama dari

  pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit Indonesia. Upaya menyebarkan informasi dan

mempublikasikan aplikasi teknologi RFID dalam bentuk akademis jurnal, workshop dan seminar 

 penting untuk dilakukan baik oleh para akademisi maupun praktisi. Di sisi lain, para eksekutif dan

manager perlu juga secara aktif menggali informasi untuk memastikan apakah teknologi RFID

mampu memberikan manfaat dan menyelesaikan solusi dari masalah di rumah sakit mereka.

Aplikasi teknologi RFID memerlukan anggaran yang besar karena beragamnya komponenkomponen

dasar dan pendukung seperti RFID tags, readers, middleware,  software, dan lainnya. Relatif 

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 32/33

 

rendahnya anggaran pengembangan yang dimiliki sebagian besar rumah sakit di Indonesiaterutama

  pemerintah untuk pengembangan teknologi informasi menjadi salah satu penyebab utama

terhambatnya pengadopsian teknologi RFID di Indonesia. Akan tetapi, bila melihat fenomena yang

cenderung turun untuk RFID tags, readers, dan sistem, maka keperluan budget atau anggarannya

cenderung menurun dengan sendirinya.

Tidak adanya sumber daya internal terutama IT manajer dan staf yang memiliki keahlian untuk 

mengaplikasikannya juga menghambat pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit. Training  dan

keikutsertaan dalam workshop dan seminar menjadi penting untuk dilakukan dan diikuti oleh IT

manajer dan staf rumah sakit. Diharapkan dengan meningkatnya pemahaman dankeahlian terhadap

teknologi RFID dengan training , workshop dan seminar, keberhasilan implementasi teknologi RFID

di rumah sakit mereka dapat diwujudkan. Selain tingginya hambatan pengadopsian teknologi RFID

dalam aspek bisnis, juga dalam aspek teknologi terjadi hambatan yang besar seperti (1) faktor 

kompleksitasnya teknologi RFID, (2) belum matangnya teknologi dari RFID dan (3) belum

matangnya standar dari RFID. Hampir sebagian besar responden memberikan nilai tertinggi (5)

sehingga rata-rata dari faktor kompleksnya teknologi RFID adalah 4,90. Adanya konsultan yang

memahami dan memiliki pengalaman mengaplikasikan teknologi RFID di rumah sakit akan dapat

membantu rumah sakit mengaplikasikan teknologi RFID yang relatif kompleks. Dewasa ini, teknologi

RFID telah relatif matang karena banyak temuan dan produk yang telah dihasilkan. Untuk standar 

teknologinya, adanya lembaga berpengaruh seperti lembaga ISO yang telah merujuk standar baku

aplikasi teknologi RFID dari EPC yang telah dibuat EPCglobal telah memudahkan para konsultan dan

organisasi mengaplikasikan teknologi ini. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor hambatan

dari pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit Indonesia, para eksekutif dan IT manajer yang

hendak mengadopsi mendapatkan informasi yang berguna dari hasil penelitian ini.

Mereduksi hambatan sebelum pengaplikasian teknologi RFID belum menjamin implementasi

teknologi RFID bisa berjalan sukses. Masih ada hambatan lain pada saat mengaplikasikan teknologi

RFID. Umumnya, hambatan atau faktor-faktor kritis pada saat pengaplikasian teknologi RFID disebut

dengan faktor-faktor kritis kesuksesan (critical success factors) pengaplikasian teknologi RFID.

5/6/2018 Rfid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rfid5571fb944979599169954411 33/33

 

Penelitian ke depan perlu dilakukan untuk menentukan dan menetapkan faktor-faktor kesuksesan

yang kritis dari pengadopsian teknologi RFID. Adanya

faktor-faktor kesuksesan yang kritis dari pengadopsian teknologi RFID akan menjadi pedoman

 penting bagi para manajer dan tim proyek teknologi RFID dalam mensukseskan menjalankan

implementasi teknologi RFID di rumah sakit mereka. Rujukan faktor-faktor kesuksesan yang

kritis dari pengadopsian teknologi RFID dalam area yang berbeda seperti industri, supply chain

management  juga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan faktor-faktor kesuksesan yang

kritis dalam konteks rumah sakit.