7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisme dikatakan hidup apabila dapat melakukan kegiatan tertentu misalnya bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Tidak hanya dapat dilihat oleh mata, sebagian makhluk hidup juga ada yang berukuran kecil yang disebut mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme adalah protista mirip hewan, yakni Rhizopoda dan Ciliata. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu) sedangkan Ciliata bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Disentri merupakan salah satu kasus yang diakibatkan oleh Rhizopoda. Di samping itu Ciliata juga dapat menjadi parasit bagi manusia. Oleh karena itu kita perlu untuk mempelajari dan memahami peran kedua mikroorganisme ini. B. Tujuan Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui seberapa besar peran Rhizopoda dan Ciliata. C. Rumusan Masalah 1. Apa itu Rhizopoda dan Ciliata? 2. Bagaimana cara hidup Rhizopoda dan Ciliata? 3. Apa peran dan dampak dari Rhizopoda dan Ciliata?

Rhizopoda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rhizopoda keperawatan

Citation preview

Page 1: Rhizopoda

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisme dikatakan hidup apabila dapat melakukan kegiatan

tertentu misalnya bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Tidak hanya dapat

dilihat oleh mata, sebagian makhluk hidup juga ada yang berukuran kecil yang

disebut mikroorganisme.

Salah satu mikroorganisme adalah protista mirip hewan, yakni Rhizopoda

dan Ciliata. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)

sedangkan Ciliata bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Disentri

merupakan salah satu kasus yang diakibatkan oleh Rhizopoda. Di samping itu Ciliata

juga dapat menjadi parasit bagi manusia. Oleh karena itu kita perlu untuk

mempelajari dan memahami peran kedua mikroorganisme ini.

B. Tujuan

Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui seberapa besar peran

Rhizopoda dan Ciliata.

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu Rhizopoda dan Ciliata?

2. Bagaimana cara hidup Rhizopoda dan Ciliata?

3. Apa peran dan dampak dari Rhizopoda dan Ciliata?

Page 2: Rhizopoda

A. RHIZOPODA

Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang

tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang

membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal

membulat dan ada yang tipis merunc

memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya

yang telanjang, contohnya

pseudopodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang

karbonat.

Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan

penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air

tawar, air laut, tempat

atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan

pembentukkan kista.

Bentuk sel Rhizopoda berubah

terdiri dari ektoplasma dan endoplasm

berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam

sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan

ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan

proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan

dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.

BAB II

PEMBAHASAN

Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang

tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang

membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal

membulat dan ada yang tipis meruncing. Psudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan

memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina

yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang bercangkang,

pseudopodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium

Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan

penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air

tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan

atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan

Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak. Sitoplasmanya

terdiri dari ektoplasma dan endoplasm a. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang

berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam

sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan

ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Pada

proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan

dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.

2

Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang

tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang

membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal

ing. Psudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan

Globigerina dan ada

Pada Rhizopoda yang bercangkang,

tersusun dari silica atau kalsium

Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan

penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air

a yang hidup dalam tubuh hewan

atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan

ubah saat diam dan bergerak. Sitoplasmanya

adalah plasma sel bagian luar yang

berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam

sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan

pseudopodia. Pada

proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan

Page 3: Rhizopoda

3

Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner.

Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda

tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista.

Contoh Rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan berupa kista,

kegiatan Amoeba menjadi tidak aktif. Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi

lingkungan sesuai.

Rhizopoda umunya hidup bebas di tanah yang lembab dan di lingkunan berarir,

baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga

uniseluler, bakteri, atau Protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembab,

contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia.

Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari sekelompok Foraminifera, antara

lain Globigerina. Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau

manusia. Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba

histolytica. Entamoeba gingivalis m erupakan parasit pada gusi dan gigi manusia.

Entamoeba histolytica merupakan parasit dalam usus manusia dan menyebabkan

peyakit disentri. Parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang

mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran.

B. CILIATA (CILIOPHORA / INFUSORIA)

Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora (Yunani, phora = gerakan)

bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata disebut juga infusoria karena

hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh

permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia

juga merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke

sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring.

Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola

makanan.

Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan

mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus.

Makronukleus memiliki fungsi vegetative, yaitu untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.

Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan diri dari musuh.

Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Ciliata juga

hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup

bebas di alam contohnya adalah Paramecium caudatum, Didinium, Stentor,

Balantidium, dan Vorticella. Jenis lainnya hidup bersimbiosis dalam perut hewan

Page 4: Rhizopoda

pemakan rumput dan berfu

terdapat dalam rumput.

satunya adalah Balantidium coli.

dan dapat menyebabkan diare

Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,

yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan

dengan konjugasi.

Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah

bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia,

melekat pada substrat.

Didinium sebagai pemangsa

yang hidup sebagai parasit, misalnya

manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan

penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui

makanan/minuman yang ter

coli.

pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang

terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah

Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia

dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis).

Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,

yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan

Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah Stentor

bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia, sedangka

melekat pada substrat. Vorticella berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang dan

sebagai pemangsa Paramecium. Selain hidup bebas, ada juga

yang hidup sebagai parasit, misalnya Balantidium coli, yang bersifat parasit pada

manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan

penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui

makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran babi yang mengandung

4

ngsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang

sebagai parasit. Salah

pada usus besar ternak atau manusia

Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,

yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan

Stentor yang memiliki

sedangka tangkainya

berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang dan

. Selain hidup bebas, ada juga Paramecium

, yang bersifat parasit pada

manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan

penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui

cemar oleh kotoran babi yang mengandung Balantidium

Page 5: Rhizopoda

5

C. PERANAN

Rhizopoda :

1) Foraminifera sebagai petunjuk sumber minyak bumi

2) Radioplaria sebagai sumber silikat

3) Entamoeba gingivalis penyebab rusaknya gusi manusia

4) Entamoeba coli menyebabkan diare

5) Entamoeba histolista / entamoeba disentriae (penyebab disentri)

Ciliata :

1) Idinium : Predator pada statu ekosistem

2) Balantidium – penyebab penakit perut balantidiosis dapat pula membantu

penguraian dalam usus

Page 6: Rhizopoda

6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rhizopoda dan Ciliata merupakan jenis dari Protista mirip hewan, yakni

Protozoa. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia sedangkan Ciliata

bergerak menggunakan silia. Rhizopoda dan Ciliata memiliki peran yang berbeda dalam

kehidupan di bumi, terutama perannya bagi manusia.

B. Saran

Mengetahui jenis dan macam-macam dari Rhizopoda dan Ciliata penting bagi

kita, namun akan lebih baik lagi jika kita mengetahui perannya masing-masing agar

dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 7: Rhizopoda

7

DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya

Aryulina, D. dkk.2004.Biologi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Erlangga

http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/ciri-ciri-dan-klasifikasi-protista-mirip-

hewan-protozoa/

http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/ciri-ciri-ciliata-dan-sporozoa/