Upload
haikjismail
View
682
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
rhizopoda keperawatan
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisme dikatakan hidup apabila dapat melakukan kegiatan
tertentu misalnya bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Tidak hanya dapat
dilihat oleh mata, sebagian makhluk hidup juga ada yang berukuran kecil yang
disebut mikroorganisme.
Salah satu mikroorganisme adalah protista mirip hewan, yakni Rhizopoda
dan Ciliata. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)
sedangkan Ciliata bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Disentri
merupakan salah satu kasus yang diakibatkan oleh Rhizopoda. Di samping itu Ciliata
juga dapat menjadi parasit bagi manusia. Oleh karena itu kita perlu untuk
mempelajari dan memahami peran kedua mikroorganisme ini.
B. Tujuan
Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui seberapa besar peran
Rhizopoda dan Ciliata.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Rhizopoda dan Ciliata?
2. Bagaimana cara hidup Rhizopoda dan Ciliata?
3. Apa peran dan dampak dari Rhizopoda dan Ciliata?
A. RHIZOPODA
Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang
tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang
membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal
membulat dan ada yang tipis merunc
memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya
yang telanjang, contohnya
pseudopodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang
karbonat.
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air
tawar, air laut, tempat
atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan
pembentukkan kista.
Bentuk sel Rhizopoda berubah
terdiri dari ektoplasma dan endoplasm
berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam
sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan
ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan
proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan
dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.
BAB II
PEMBAHASAN
Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang
tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang
membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal
membulat dan ada yang tipis meruncing. Psudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan
memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina
yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang bercangkang,
pseudopodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air
tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan
atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak. Sitoplasmanya
terdiri dari ektoplasma dan endoplasm a. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang
berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam
sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan
ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Pada
proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan
dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma.
2
Rhizopoda merupakan salah satu jenis protozoa. Semua Protozoa yang
tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang
membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal
ing. Psudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan
Globigerina dan ada
Pada Rhizopoda yang bercangkang,
tersusun dari silica atau kalsium
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air
a yang hidup dalam tubuh hewan
atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan
ubah saat diam dan bergerak. Sitoplasmanya
adalah plasma sel bagian luar yang
berbatasan dengan membran plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam
sel. Ektoplasma bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan
pseudopodia. Pada
proses makan, pseudopodia membentuk vakuola makanan. Sisa makanan dikeluarkan
3
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner.
Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda
tertentu dapat beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista.
Contoh Rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan berupa kista,
kegiatan Amoeba menjadi tidak aktif. Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi
lingkungan sesuai.
Rhizopoda umunya hidup bebas di tanah yang lembab dan di lingkunan berarir,
baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga
uniseluler, bakteri, atau Protozoa lain. Rhizopoda yang hidup bebas di tanah lembab,
contohnya Amoeba proteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia.
Sedangkan Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari sekelompok Foraminifera, antara
lain Globigerina. Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau
manusia. Contoh Rhizopoda parasit antara lain Entamoeba gingivalis dan Entamoeba
histolytica. Entamoeba gingivalis m erupakan parasit pada gusi dan gigi manusia.
Entamoeba histolytica merupakan parasit dalam usus manusia dan menyebabkan
peyakit disentri. Parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang
mengandung kista Entamoeba karena tercemar kotoran.
B. CILIATA (CILIOPHORA / INFUSORIA)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora (Yunani, phora = gerakan)
bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata disebut juga infusoria karena
hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat pada seluruh
permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia
juga merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke
sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring.
Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola
makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti; makronukleus dan
mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetative, yaitu untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan diri dari musuh.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Ciliata juga
hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Ciliate yang hidup
bebas di alam contohnya adalah Paramecium caudatum, Didinium, Stentor,
Balantidium, dan Vorticella. Jenis lainnya hidup bersimbiosis dalam perut hewan
pemakan rumput dan berfu
terdapat dalam rumput.
satunya adalah Balantidium coli.
dan dapat menyebabkan diare
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,
yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan
dengan konjugasi.
Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah
bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia,
melekat pada substrat.
Didinium sebagai pemangsa
yang hidup sebagai parasit, misalnya
manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan
penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui
makanan/minuman yang ter
coli.
pemakan rumput dan berfungsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang
terdapat dalam rumput. Hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah
Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia
dan dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,
yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan
Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah Stentor
bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia, sedangka
melekat pada substrat. Vorticella berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang dan
sebagai pemangsa Paramecium. Selain hidup bebas, ada juga
yang hidup sebagai parasit, misalnya Balantidium coli, yang bersifat parasit pada
manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan
penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui
makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran babi yang mengandung
4
ngsi membantu hewan tersebut mencerna selulosa yang
sebagai parasit. Salah
pada usus besar ternak atau manusia
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual,
yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan
Stentor yang memiliki
sedangka tangkainya
berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang dan
. Selain hidup bebas, ada juga Paramecium
, yang bersifat parasit pada
manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan
penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui
cemar oleh kotoran babi yang mengandung Balantidium
5
C. PERANAN
Rhizopoda :
1) Foraminifera sebagai petunjuk sumber minyak bumi
2) Radioplaria sebagai sumber silikat
3) Entamoeba gingivalis penyebab rusaknya gusi manusia
4) Entamoeba coli menyebabkan diare
5) Entamoeba histolista / entamoeba disentriae (penyebab disentri)
Ciliata :
1) Idinium : Predator pada statu ekosistem
2) Balantidium – penyebab penakit perut balantidiosis dapat pula membantu
penguraian dalam usus
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rhizopoda dan Ciliata merupakan jenis dari Protista mirip hewan, yakni
Protozoa. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia sedangkan Ciliata
bergerak menggunakan silia. Rhizopoda dan Ciliata memiliki peran yang berbeda dalam
kehidupan di bumi, terutama perannya bagi manusia.
B. Saran
Mengetahui jenis dan macam-macam dari Rhizopoda dan Ciliata penting bagi
kita, namun akan lebih baik lagi jika kita mengetahui perannya masing-masing agar
dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya
Aryulina, D. dkk.2004.Biologi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Erlangga
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/ciri-ciri-dan-klasifikasi-protista-mirip-
hewan-protozoa/
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/ciri-ciri-ciliata-dan-sporozoa/