Ribet Skdi

  • Upload
    wiliya

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jj

Citation preview

8

MODUL SKDI KETERAMPILAN KLINIS

PENILAIAN RANGE OF MOTION (ROM) SENDI

Oleh:

WILIYA MAHAYATINIM : 1107101010016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM BANDA ACEHTAHUN 2015

PENILAIAN RANGE OF MOTION (ROM) SENDITujuan belajar :1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan melakukan penilaian ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar mampu menjadi pertimbangan dalam penerapannya di dunia kesehatan.A. PendahuluanRange of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.1Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total.1Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM, jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar dilakukan ROM.2B. Pengertian Range of Motion (ROM)ROM (Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.1Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsofleksi dan plantarfleksi (kaki).3Ketika mengkaji rentang gerak, tenaga medis menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh tenaga medis yaitu latihan rentang gerak pasif. Tenaga medis menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh.4Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.4Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.5C. Manfaat ROM (Range Of Motion)Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu :1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan2.Mengkaji tulang, sendi, dan otot3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi4.Memperlancar sirkulasi darah5.Memperbaiki tonus otot6. Meningkatkan mobilisasi sendi7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan1D. Jenis-jenis ROM (Range Of Motion)ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :a. ROM AktifROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Tenaga medis memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.3Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendiri secara aktif.3b. ROM PasifROM pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (tenaga medis) atau alat mekanik. Tenaga medis melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %.Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total.3Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.5

E.Prosedur Keterampilan

NOAspek Yang DinilaiNilai

012

Membina Hubungan Baik

1.Menyapa dan mengucapkan salam

2. Berdiri dan memperkenalkan diri

3.Mengklarifikasi tujuan pasien datang berobat (langsung pada pasien atau keluarga)

Sendi leher, spinal, servikal

4. Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

5.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

6.Move : sendi leher, spinal, servikal : fleksi 45, ekstensi 45, hiperekstensi 40-45 , fleksi lateral 40-45, rotasi 180, ada/tidak : nyeri pergerakan, spasme otot.

Sendi bahu

7. Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

8.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

9.Move : sendi bahu : fleksi rentang 180, ekstensi rentang 180, hiperekstensi rentang 45-60 , abduksi rentang 180, adduksi 320, rotasi dalam rentang 90, rotasi luar rentang 90, sirkumduksi rentang 360 ada/tidak : nyeri pergerakan, spasme

Sendi siku

10. Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

11.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

12.Move : sendi siku : fleksi rentang 150, ekstensi rentang 150

Sendi lengan bawah

13.Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

14.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

15.Move : sendi lengan bawah : supinasi rentang 70-90, pronasi rentang 70-90

Sendi Pergelangan tangan

16.Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

17.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

18.Move : sendi pergelangan tangan : fleksi 80-90, ekstensi 80-90, hiperekstensi 89-90, abduksi 30, adduksi 30-50.

Sendi jari-jari tangan

19.Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

20.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

21.Move : sendi pergelangan tangan : fleksi 90, ekstensi 90, hiperekstensi 30-60, abduksi 30, adduksi 30.

Sendi pinggul

22.Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

23.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

24.Move : sendi pinggul : fleksi rentang 90-120, ekstensi rentang 90-120, hiperekstensi rentang 30-50 , abduksi rentang 30-50, adduksi 30-50, rotasi dalam rentang 90, rotasi luar rentang 90, ada/tidak : nyeri pergerakan, spasme

Sendi lutut

25.Look : kontur tulang, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, ada/tidaknya jaringan parut/sinus.

26.Feel : suhu kulit, kontur tulang, kontur jaringan lunak, nyeri lokal

27.Move : sendi lutut : fleksi 120-130, ekstensi 120-130

Daftar Pustaka1. Burnside, John W. 2005. Diagnosis fisik. Jakarta : EGC2. Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC3. Swartz, Mark H. 2007. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta : EGC4. Low John, Red. 2008. Elektrotherapy Explained. Principle and Practice.3thedition5. Sidharta, P. 2000. Penyakit Neuromuskuloskeletal dalam Praktek umum.Dian Rakyat. Jakarta

1