Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RILIS PUPR #2
19 Mei 2018
SP.BIRKOM/V/2018/238
Calon Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Segera Diusulkan Kepada Presiden
Jakarta-Komite Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akan segera menetapkan calon
komisioner dan calon deputi komisioner Badan Pengelola (BP) Tapera untuk diusulkan kepada Presiden
Joko Widodo. Komite Tapera terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki
Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan dan Soni Loho dari unsur profesional.
Dalam UU No 4 tahun 2016 tentang Tapera menyatakan, BP Tapera sebagai pengelola Tapera
dipimpin oleh satu komisioner dan paling banyak empat deputi komisioner. “Minggu depan akan saya
ajukan kepada Komite Tapera untuk dapat ditetapkan untuk masing-masing jabatan sebanyak dua
orang calon. (Nama-nama tersebut) selanjutnya akan diusulkan kepada Presiden untuk dipilih satu
orang (setiap jabatan),” kata Menteri Basuki, di Jakarta, 18 Mei 2018.
BP Tapera terdiri dari satu komisioner dan empat deputi komisioner, yaitu deputi komisioner
bidang pengerahan, bidang pemungutan, bidang pemupukan, dan bidang administrasi dan hukum.
Panitia Seleksi Calon Komisioner dan Calon Deputi Komisioner Badan Pengelola (BP) Tabungan
Perumahan Rakyat (Tapera) periode 2018-2023 sebelumnya telah membuka penerimaan pendaftaran
yang dimulai tanggal 29 Maret 2018 dan berakhir pada 15 April 2018. Pendaftaran tidak dilakukan
dengan tatap muka langsung, namun melalui surat elektronik dan pos untuk menjaga kredibilitas Panitia
Seleksi.
Pada 19 April 2018, Pansel telah mengumumkan hasil seleksi administrasi calon komisioner dan
deputi komisioner dimana sebanyak 29 orang calon telah ditetapkan lolos. Keanggotaan Pansel lintas
Kementerian yakni Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Hukum dan HAM, Akademisi, serta praktisi/profesional.
Mengenai keanggotaan pekerja swasta dalam BP Tapera, Menteri Basuki mengatakan akan
mulai diwajibkan setelah 7 tahun sejak BP Tapera beroperasi yang akan dituangkan dalam peraturan
pemerintah.
Tapera adalah penyimpanan periodik dalam jangka waktu tertentu yang hanya dapat
dimanfaatkan untuk pembiayaan perumahan dan/atau dikembalikan berikut hasil pemupukannya
setelah kepesertaan berakhir. Tujuannya menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang
yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang
layak dan terjangkau bagi peserta.
Untuk tahap awal kepesertaan Tapera adalah aparatur sipil negara (ASN) yang sebelumnya
menjadi anggota Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) yang telah dibubarkan pada
24 Maret 2018 sesuai amanat UU Tapera. Peserta nantinya dapat menggunakan dana pemanfaatannya
untuk pembiayaan pemilikan rumah, pembangunan rumah atau perbaikan rumah. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR