17
DATABASE GOOD PRACTICE Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Provinsi Jawa Timur Sektor Ekonomi Sub-sektor Penyederhanaan Perizinan Provinsi Jawa Timur Kota/Kabupaten - Institusi Pelaksana Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T), Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur Kategori Institusi Pemerintah Provinsi Kontak Jl.Pahlawan no.116 Surabaya telp. 0313577691 atau 0313577692. email [email protected] . website www.p2t.jatimprov.go.id Mitra Kedutaan Besar Republik Indonesia di berbagai negara. Kantor perwakilan dagang Jawa Timur di daerah lain. Kerjasama pelayanan perizinan investasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten / kota di Jawa Timur. Peneliti Zunaidi Abdulloh [[email protected]] Mengapa program/kebijakan tersebut muncul? Munculnya P2T merupakan upaya Pemerintah Jawa Timur dalam mengkhiri buruknya perizinan yang berdampak pada kurang optimalnya investasi di Jawa Timur. Apa tujuan program/kebijakan tersebut? Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan di Jawa Timur. Bagaimana gagasan tersebut bekerja? P2T bekerja berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010. Peraturan Gubernur tersebut mencabut Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 5 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/9/KPTS/013/2010 tentang pelimpahan wewenang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Provinsi Jawa Timur. University Network for Governance Innovation merupakan jaringan beberapa universitas di Indonesia sebagai wujud kepedulian civitas akademika terhadap upaya pengembangan inovasi tata pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Saat ini terdapat lima institusi yang tergabung yakni FISIPOL UGM, FISIP UNSYIAH, FISIP UNTAN, FISIP UNAIR, DAN FISIP UNHAS. Sekretriat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur Yogyakarta 55281 email: [email protected] igi.fisipol.ugm.ac.id

Rincian Inovasi - P2T Provinsi Jawa Timur Perizinan Terpadu (P2T... · Sebagai contoh, untuk mengurus ... proyek Penanaman Modal Asing (PMA) dari tahun 2006 ... Kamladu ketika sedang

Embed Size (px)

Citation preview

DDAATTAABBAASSEE GGOOOODD PPRRAACCTTIICCEE

Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Provinsi Jawa Timur

Sektor Ekonomi

Sub-sektor Penyederhanaan Perizinan

Provinsi Jawa Timur

Kota/Kabupaten -

Institusi Pelaksana Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T), Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur

Kategori Institusi Pemerintah Provinsi

Kontak Jl.Pahlawan no.116 Surabaya telp. 0313577691 atau 0313577692. email [email protected]. website www.p2t.jatimprov.go.id

Mitra Kedutaan Besar Republik Indonesia di berbagai negara. Kantor perwakilan dagang Jawa Timur di daerah lain. Kerjasama pelayanan perizinan investasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten / kota di Jawa Timur.

Peneliti Zunaidi Abdulloh [[email protected]]

Mengapa program/kebijakan tersebut muncul?

Munculnya P2T merupakan upaya Pemerintah Jawa Timur dalam mengkhiri buruknya perizinan yang berdampak pada kurang optimalnya investasi di Jawa Timur.

Apa tujuan program/kebijakan tersebut?

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan di Jawa Timur.

Bagaimana gagasan tersebut bekerja?

P2T bekerja berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010. Peraturan Gubernur tersebut mencabut Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 5 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/9/KPTS/013/2010 tentang pelimpahan wewenang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Provinsi Jawa Timur.

University Network for Governance Innovation

merupakan jaringan beberapa universitas di

Indonesia sebagai wujud kepedulian civitas

akademika terhadap upaya pengembangan inovasi tata

pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Saat

ini terdapat lima institusi yang tergabung yakni

FISIPOL UGM, FISIP UNSYIAH, FISIP UNTAN, FISIP

UNAIR, DAN FISIP UNHAS.

Sekretriat

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur

Yogyakarta 55281

email: [email protected]

igi.fisipol.ugm.ac.id

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 2

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Siapa inisiatornya? Siapa saja pihak-pihak utama yang terlibat?

Program ini atas inisiatif Gubernur Jawa Timur dan didukung oleh 17 SKPD dan DPRD (komisi C) Jawa Timur.

Apa perubahan utama yang dihasilkan?

Pelayanan Perizinan menjadi lebih cepat, ada kepatian waktu, ada kepastian biaya, murah, dan ada kepatian prosedur dan tidak berbelit.

Siapa yang paling memperoleh manfaat?

Keberadaan P2T setidaknya memberikan manfaat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara kelembagaan. Kepala daerah dan wakilnya. Masyarakat yang membutukan perizinan dan Masyarakat Jawa Timur.

Deskripsi Ringkas

Potensi investasi yang sangat besar yang dimiliki Jawa Timur kurang maksimal dalam praktiknya. Salah satu sebabnya adalah buruknya praktek perizinan di Jawa Timur. Melihat kondisi ini Gubernur Jawa Timur – Soekarwo membentuk P2T.

Tujuan utama didirikanya P2T adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan di Jawa Timur. Utamanya dari sisi kepastian prosedur, biaya dan waktu.

P2T Jawa Timur setelah diresmikan bekerja berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010. Sebelumnya P2T bekerja berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 5 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/9/KPTS/013/2010 tentang pelimpahan wewenang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Provinsi Jawa Timur.

Berdirinya P2T membawa perubahan penting setidaknya dalam tiga hal. Pertama Perizinan di

Jawa Timur lebih cepat dan ada kepastian waktu. Sesuai prosedur, proses perizinan paling cepat memakan waktu 15 menit dan paling lama 17 hari. Kedua, adanya kepastian biaya (retribusi) setiap perizinan dan lebih trasparan. Ketiga adanya kepastian prosedur administratif yang dibutukan untuk mengurus perizinan.

Berdirinya P2T membawa dampak positif bagi banyak pihak. Masyarakat bisa mendapatkan perizinan secara efisien dan tidak rumit. Selain itu, P2T juga memiliki andil dalam peningkatkan PAD dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Berdirinya P2T juga memiliki andil dalam pengentasan pengangguran dan kemiskinan.

P2T Jawa Timur memperoleh penghargaan Investment Award katagori terbaik pertama PTSP di bidang Penanaman Modal tingkat Provinsi pada tahun 2010 dan 2012. P2T juga mendapatkan ISO 9001 – 2008 kategori sistem majemen mutu organisasi dari WQA (World wide Quality Assurance) pada tahun 2010 - 2012.

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 3

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Rincian Inovasi Latar Belakang Masalah Sedikitnya ada tiga masalah perizinan yang terjadi di Jawa Timur sebelum munculnya P2T Pertama, proses perizinan yang memakan waktu yang lama. Sebagai contoh, untuk mengurus perizinan usaha penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) rata – rata membutuhkan waktu 78 hari kerja bahkan bisa lebih. Bahkan menurut Pungky, untuk mengurus ijin bidan dan perawat butuh waktu antara 3 - 9 bulan sebelum adanya P2T.1

Kedua adanya pungli yang dilakukan oleh oknum pejabat. Menurut Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Eko Soesamto Tjiptadi, beberapa instansi pelayanan publik di Jawa Timur belum bersih dari praktek percaloan. Parahnya, praktek percaloan dilakukan oleh petugas yang memiliki tanda pengenal.2

Ketiga prosedur dan proses perizinan yang rumit. Hal ini tergambar dalam quick survey kegiatan diskusi panel terkait investasi yang diadakan oleh Bank Indonesia Surabaya bekerjasama dengan Badan Penanaman Modal dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap 5 kelompok responden, yaitu akademisi, investor (PMA / PMDN), perbankan, pemerintah (provinsi dan kota/kabupaten) dan penyedia infrastruktur (PLN, PGN dan PDAM dll) di Jawa Timur. Secara umum, seluruh kelompok responden (kecuali perbankan) menyatakan peraturan yang tumpang tindih dan panjangnya proses perijinan investasi di tingkat propinsi menjadi hambatan utama (lihat Tabel Hambatan Berinvestasi di Jatim).

Buruknya peforma perizinan di Jawa Timur merugikan pemerintah Jawa Timur secara kelembagaan, pelaku usaha dan masyarakat Jawa Timur (penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan). Hanya segelintir oknum birokrasi yang diuntungkan. Pemerintah Jawa Timur dirugikan karena buruknya perizinan menjadi salah satu faktor penting yang menghalangi meningkatnya laju investasi Jawa Timur. Data yang terterah dalam Table Perkembangan Proyek PMDN di Jawa Timur menginformasikan, bahwa sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 jumlah proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pergerakannya sangat lamban. Jika dilihat dari nilai investasinya, terjadi penurunan yang cukup tajam. 1 . http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2012/06/11 2 . www.tempo.co/read/news/2010/05/20

Sedangkan data dalam Tabel Perkembangan Proyek PMA di Jawa Timur menunjukan jumlah proyek Penanaman Modal Asing (PMA) dari tahun 2006 – 2009 peningkatanya cukup lambat. Sedangkan dilihat dari sisi nilainya terjadi penurunan. Penigkatan cukup baik hanya terjadi pada tahun 2008 tetapi peningkatan itu turun secara tajam pada tahun 2009.

Potensi besar yang dimiliki oleh Jawa Timur sebagai wilayah yang sangat strategis untuk tujuan investasi menjadi tidak optimal dan maksimal dalam prakteknya. Menurut data BPS, Jawa Timur mempunyai penduduk berjumlah 37.476,0 Juta jiwa pada tahun 20103. Jumlah tersebut setara dengan 0, 84% dari total populasi nasional. Dilihat dari jumlah penduduk yang cukup besar, berarti Jawa Timur memiliki ketersediaan tenaga kerja yang melimpah. Sedangkan dilihat dari sisi potensi sumber daya alam, Jawa Timur mempunyai potensi di bidang Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Niaga, Holtikultura, dan Sumberdaya Energi yang sangat bagus. Sebagai contoh, dalam bidang perikanan, Jawa Timur merupakan daerah pengasil Ikan terbesar kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan.

Kedua, dampaknya bagi penyerapan tenaga kerja. Rendanya laju investasi merupakan salah satu faktor penting yang menjadi penyebab tingginya penganguran. Sebagai contoh, menurut Data BPM Jawa Timur, PMDN pada tahun 2006 menyerap tenaga kerja sebanyak 12.645, pada tahun 2007 sebanyak 35.237, pada tahun 2008 sebanyak 25.358 dan pada tahun 2009 sebanyak 19.473.4 Data ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja dari

3 . Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia. BPS. Jakarta. 2010. Hal 12 4 . BPM Jawa Timur. www.jatim.bps.go.id/18/02/2013

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 4

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

sektor penanaman modal sangat fluktuatif, bahkan cenderung menurun dan cukup rendah mengingat Jawa Timur merupakan daerah berpenduduk cukup padat.

Ketiga, Perizinan yang buruk juga berdampak pada keengganan masyarakat dalam mengurus perizinan. Akibatnya banyak kegiatan usaha yang ilegal. Usaha ilegal ini membuat pelaku usaha terancam jika ada rasia aparat. Sebagai contoh,banyak nelayan ilegal yang ditangkap dan perahunya disita aparat seperti Polair, TNI AL, Kamladu ketika sedang mencari ikan di tengah laut yang masuk kawasan Jawa Timur.

Selain itu, usaha yang tidak berizin juga membuat pelaku usaha sulit mengembangkan usahanya. Pasalnya usaha ilegal tidak bisa mendapat pinjaman dari Bank. Padahal usaha yang tak berizin di Jawa Timur cukup banyak. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Surabaya terhadap 400 UMKM di sejumlah wilayah yang menjadi basis ekonomi Provinsi Jawa Timur menunjukan prosentase kepemilikan izin masih minim. Selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel Prosentasi Kepemilikan Izin Usaha di Wilayah Jawa Timur.

Buruknya perizinan muncul sebagai akibat dari kuatnya kultur budaya birokrat patrimonial yang terbangun sejak zaman pra kemerdekaan di Indonesia dan terlesatarikan dengan baik pada masa orde baru. Menurut Harold Crouch negara pada masa orde baru memiliki kemiripan yang sangat kuat dengan model birokrasi patrimonial. Persaingan antar elit tidak terkait dengan subtansi isu kebijakan melainkan persaingan untuk

memproleh jabatan dan imbalan atau keuntungan.5 Lebih lanjut Crouch mangatakan, pelayanan negara terhadap kepentingan kelompok bisnis bertumpu pada landasan patrimonialistik. Pejabat memposisikan diri sebagai patron menyedikan konsensi atau lisensi ke kelompok bisnis tertentu yang menjadi clientnya. Pada saat yang bersamaan kelompok bisnis yang menjadi cliennya menyedikan sejumlah upeti sebagai imbalannya.6 Perdagangan sumber daya atau kewenangan negara juga tidak terbatas pada aktifitas bisnis tapi juga pada hampir setiap pelayanan negara yang dibutukan masyarakat, termasuk dalam mengurus KTP7.

Bergulirnya era reformasi tidak serta merta bisa memunculkan reformasi birokrasi yang mampu merubah kultur birokrasi yang patrimonialistik tersebut dalam waktu yang singkat. Pada saat yang sama sebagian masyarakat pasca reformasi juga masih menganggap melayani atau memberi imbalan kepada pejabat secara personal atas jasa yang telah ia berikan sebagai tindakan yang wajar, bahkan dipandang sebagai keharusan dan sebagian masyarakat tidak marah ketika mengetahui berbagai tindakan korupstif tersebut.

Selain itu, undang-undang atau regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tidak ada yang mengatur sanksi yang mengikat dan tegas bagi daerah yang tidak melaksanakanya. Implikasinya regulasi tersebut tidak memiliki daya tekan yang kuat agar

5. Harold Crouch. Patrimonialism and Military Rule in Indonesia. World Politics, Vol. 31, No. 4 (Juli, 1979), pp. 571-587 6 . ibid 7 . KTP: Kartu Tanda Penduduk

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 5

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Peraturan – peraturan yang ada selama ini hanya sebatas menghimbau, mewajibkan (tanpa sanksi) dan petunjuk jalan bagi daerah yang ingin menerapkan PTSP seperti yang termaktub dalam Perpres No. 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. Permendagri No. 20/2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah.

Sejauh yang penulis ketahui, hampir tidak ada langkah nyata sebelum berdirinya P2T untuk mengatasi permasalahan perizinan yang buruk tersebut. Sebelum P2T berdiri, perizinan masih dipegang oleh 17 SKPD Provinsi Jawa Timur. Menurut bapak Punky inisiatif membuat pelayanan perizinan terpadu sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2007. Saat itu Soekarwo masih menjabat sebagai sekretaris daerah provinsi Jawa Timur. Hanya saja inisiatif ini tidak bisa terwujud. Ada banyak faktor yang bisa menjelaskan, mengapa gagasan ini tidak terwujud seketika itu. Salah satunya adalah minimnya kemauan politik masing – masing pihak. Utamanya dari jajaran SKPD terkait. Pelayanan perizinan satu pintu yang cepat dan accountable pasti akan mengurangi kewenangan masing – masing SKPD. Berkurangnya kewenangan tersebut juga berarti mengurangi sumber atau basis finansial oknum di masing – masing SKPD.8

8 .Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012)

Inisiasi Berdirinya P2T Di Jawa Timur merupakan inisiatif Gubernur Soekarwo. Inisiatif Soekarwo membentuk P2T tentu tidak muncul dalam ruang hampa. Pengalaman Soekarwo dalam mengelola administrasi dan keuangan pemerintah daerah dalam batas tertentu berpengaruh terhadap munculnya P2T. Sebelum menjadi gubernur, Soekarwo merupakan seorang birokrat karir di Pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Soekarwo pernah menjabat Kepala Cabang Dinas Pendapatan Surabaya Selatan pada tahun 1983 - 1994, Kepala Subdinas Perbankan, Dinas Pendapatan Surabaya pada tahun 1994 - 1997, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jatim pada tahun 2001, Sekda Provinsi Jatim pada tahun 2003 – 2008. Jabatan yang pernah dipegang Soekarwo tersebut pasti membuat Soekarwo mengerti tentang arti penting dan dampak regulasi perizinan bagi perkembangan pembangunan di daerah yang sedang dipimpinnya.

Selain itu, inisiatif Soekarwo membentuk P2T merupakan respon positif terhadap dorongan pemerintah pusat dalam mewujudkan perizinan terpadu di daerah. Pemerintah pusat dalam mendorong terwujudnya perizinan terpadu telah menerbitkan banyak regulasi, seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Perpres No. 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. Permendagri No. 20/2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah. Terlaksananya regulasi tersebut

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 6

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

butuh komitmen kepala daerah. Sebab regulasi tersebut tidak memuat sangsi bagi daerah yang tidak melaksanakanya. Komitmen tersebut terkait erat dengan peforma kepemimpinan kepala daerah. Dari sisi kepemimpinan, Soekarwo termasuk salah satu birokrat yang cukup visioner. Salah satu buktinya, saat menjabat menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Jawa Timur, Soekarwo menginisiasi proses pembayaran pajak kendaraan bermotor dari satu atau dua hari, dipangkas menjadi 5 - 10 menit.

Berdirinya P2T ini bisa dikatakan didipicu untuk mewujudkan keinginan lama Soekarwo dalam menyederhanakan birokasi pelayanan perizinan dalam berbagai aspek. Antara lain mempercepat waktu pelayanan dengan mengurangi tahapan - tahapan dalam pelayanan yang kurang penting dan mengintegrasikan perizinan dalam satu tempat. Kecepatan pelayanan perizinan di P2T diselesaikan maksimal dalam waktu 17 hari. Menurut Soekarwo, standar maksimal selesainya perizinan dalam 17 hari tersebut merupakan standar perizinan seperti yang dilakukan di Singapura. “Artinya, soal perizinan Jatim sudah setara dengan Singapura. Di Malaysia saja, izin membutuhkan 44 hari. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia.9

Selain dimaksudkan untuk memberikan pelayanan perizinan yang cepat dan memiliki kepastian waktu, berdirinya P2T juga dimaksudkan untuk mewujud-kan birokrasi perizinan yang memiliki kepastian dalam pelayanan, kepastian biaya dan kepastian prosedur atau persyaratan. Langkah ini diharapkan mampu menumbukan kepercayaan investor dan masyarakat sehingga laju pertumbuhan investasi dan kegiatan ekonomi tidak lagi terhambat kerena buruknya administasi perizinan.

Munculnya inisiatif ini merupakan langkah nyata Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan reformasi administasi birokrasi melalui regulasi. Menurut Soekarwo reformasi birokrasi yang ditekankan adalah soal prosedur pelayanan publik yang dibangun. Ia menilai pendekatan konvensional sudah tidak zamannya lagi dan harus diubah, seperti “Prosedur pelayanan yang rumit, waktu yang lama, biaya yang tidak pasti, dan syarat yang tidak transparan serta sistem yang konvensional.10 Lebih lanjut, Seokawo mengatakan untuk mengubah reformasi birokrasi, yang pertama kali harus dilakukan adalah bukan dari segi manusianya, akan tetapi regulasinya. Setelah reformasi administrasi melalui regulasi, menurutnya, elemen kedua yakni

9 . http://www.kabarbisnis.com/read/06/01/2010 10 . ibid. 07/12/2012

memperkuat SDM.11

Menurut Pungky untuk wewujudkan gagasan dalam mendirikan pelayanan perizinan terpadu, Gubernur Soekarwo mengumpulkan 17 SKPD untuk diajak bermusyawah terkait dengan rencana menyederhanakan dan memusatkan perizinan di Jawa Timur.12 Tujuh belas SKPD ini merupakan institusi yang memiliki kewenganan perizinan. Ke tujuh belas SKPD itu antara lain perencanaan pembangunan, kesehatan, penanaman modal, energi dan sumber daya mineral, kehutanan, koperasi dan UMKM, Pertanian, Sosial, Budaya dan Pariwisata, Bina Marga, Pengairan, Lingkungan Hidup, Perhubungan dan LLAJ, Peternakan, Lingkungan Hidup, Tenaga Kerja dan Kependudukan, dan Perikanan.

Menurut Tutut Herawati perumusan kebijakan berdirinya P2T hanya melibatkan unsur birokrasi terkait. Konsepsi ini digodok dalam selang waktu yang tidak terlalu lama setelah Soekarwo dilantik sebagai gubernur pada 12 Februari 2009.13 Secara struktural 17 SKPD yang memiliki kewenangan perizinan berada dalam kendali penuh Gubernur sehingga konsolidasi gagasan ditingkat birokrasi hampir tidak ada kendala yang berarti. Meskipun pada awalnya gagasan ini kurang disetujui oleh sebagian SKPD. Hal ini terkait dengan ego sektoral masing – masing SKPD. Sebab berdirinya P2T otomatis akan pemotongan tugas, pokok dan fungsi masing – masing SKPD. Namun setelah Gubernur Jawa Timur memberikan penjelasan, pengertian melalui berbagai rapat dengan SKPD terkait akhirnya beberapa SKPD yang semula keberatan akhirnya mensetujui berdirinya P2T.

11 . http://www.surabayapost.co.id/ Selasa, 12/02/2013 12 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012). 13 . Wawancara Tutut Herawati, Kepala BPM Jawa Timur 2009 – 2010 (pukul 13:35, Tanggal 21 Februari 2013)

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 7

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Implementasi

P2T diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur pada 27 September 2010 melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010. Merujuk pada Pergub No.77/2010 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan Terpadu pasal 4 ayat 1 dan 2

serta pasal 5 dan 6, P2T diwujudkan dalam bentuk lembaga perizinan satu atap satu pintu (One stop Service) bukan satu atap banyak pintu (One Roof Service). Kantor P2T bukan berfungsi terminal yang berfungsi untuk mendistribusikan ke dinas atau SKPD terkait. Kantor UPT P2T berfungsi integratif yakni sebagai penerima, penyeleksi, memproses,

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 8

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

menerbitkan dan mengeluarkan perizinan. Secara umum dapat dilihat dalam Bagan Alur Mekanisme SPIPISE.

Wujud nyata atau implementasi perizinan dalam bentuk satu atap satu pintu (One stop Service) adalah adanya pemangkasan banyaknya jumlah instansi yang bertanggungjawab untuk perizinan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010 pasal 4 ayat 1 dan 2. Adapun jenis dan banyaknya perizinan yang ditarik diatur dalam Pergub Nomor 77 Tahun 2010 pasal 8 ayat 1 dan 2. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Pelimpahan Wewenang.

Selain itu, berbagai persyaratan perizinan yang tumpang tindih, tidak konsisten dan tidak penting dihapuskan. Perizinan semakin mudah, murah, cepat dan transparan. Semua persyaratan, besaran retribusi dan jangkah waktu yang dibutukan untuk mengurus perizinan dapat dilihat dengan muda oleh pengguna layanan di website P2T maupun di kantor P2T.

Dengan menerapkan sistem kerja yang cepat, pasti, mudah dan transparan, keberadaan P2T bisa memberi keuntungan kepada pengguna layanan, masyarakat dan pemerintah sebagai penyedia layanan. Pengguna layanan tidak perlu lagi membuang banyak waktu, tenaga dan materi untuk mendapatkan perizinan. Selain itu, keberadaan P2T bisa memicu laju pertumbuhan investasi dan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan laju investasi dan kegiatan ekonomi diyakini akan berpengaruh terhadap peluang kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan daerah utamanya dari sektor pajak. Meningkatnya pendapatan daerah akan berpengaruh terhadap kapasitas pemerintah dalam meningkatkaan kesejahtraan masyarakatnya. Dengan demikin keperpihakan pemerintah terhadap pemodal atau pelaku usaha dalam mengembangkan investasi dan usahanya lewat kemudahan perizinan merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

Mekanisme kinerja di P2T juga memberikan kemudahan bagi pengguna layanan yang membutukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemkab / kota. P2T akan memfasilitasi atau menghubungkan ke pusat atau daerah. Menurut Soekarwo pelanggan atau masyarakat Jatim yang mengajukan izin ke P2T tidak perlu lagi naik pesawat ke Jakarta atau berangkat sendiri ke daerah, melainkan hanya dengan pengajuan ke P2T itu sudah dapat dilakukan.14

14 . http://kominfo.jatimprov.go.id 16/01/2010

Petugas di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) pada Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur diberi gaji intensif atau reumenerasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2008 tentang pedoman organisasi dan tata kerja unit pelayanan perijinan terpadu di daerah pasal 16 ayat 2. Menurut Pungky reumenerasi untuk eselon 2 sebesar 7.500.000, eselon 3 sebesar 6000.000, eselon 4 sebesar 4500.000, tim teknis (staf) sebesar 3000.000.15 Hal ini dimaksudkan agar pegawai P2T bisa bekerja secara maksimal dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan di luar sistem, seperti memintah atau menerimah suap. Ini merupakan langkah penting sebab perizinan merupakan tempat basah yang memiliki potensi sangat besar dimainkan untuk memaksimalkan kepentingan pribadi.

Selain itu langkah pemerintah Jawa Timur menyederhanakan perizinan dengan membentuk P2T sejalan dengan pandangan anggota komisi C DPRD Jawa Timur. Komisi C DPRD Jawa Timur sebagai mitra kerja pemerintah provinsi Jawa Timur, mendukung penuh pembentukan P2T, termasuk memberikan dukungan anggaran. Dalam pelaksanaanya, P2T mendapatkan dukungan anggaran lebih dari cukup. Menurut Pungky pada tahun 2010, anggaran P2T masih ditopang oleh pos anggaran yang dimiliki oleh Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur. Sebab APBD 2010 sudah diputuskan sebelum P2T diresmikan. Pada tahun 2011, P2T mendapat anggaran dana 16 milyar dan pada tahun 2012 mendapat anggaran 19 milyar.16

Selain digunakan untuk membiayai kegiatan oprasional P2T, anggaran yang besar tersebut juga digunakan untuk memperbaiki dan melengkapi sarana dan pra sarana dan fasilitas penunjang di P2T seperti mushola, lahan parkir yang cukup luas, cafe / lounge investasi, (yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menunggu selesainya perizinan) dan mobil dinas operasional.

15. Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012). 16. Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 9

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Sumber personil atau SDM di P2T diambil dari berbagai SKPD. Sebagian pegawai yang dulu terlibat perizinan di berbagai SKPD ditugaskan untuk menjalankan tugas yang sama di P2T. Soekarwo menginstruksikan pada 17 SKPD yang terkait dengan P2T agar benar-benar menempatkan petugas perizinan yang memiliki skill yang mumpuni dan ramah terhadap pelanggan. Jika nantinya saat

pelaksanaan telah berlaku efektif, ia mengimbau bagi karyawan yang bekerja kurang maksimal dan melakukan kesalahan agar segera diganti. Intinya jangan sampai kesalahan satu karyawan bisa menghambat kinerja perizinan.17

17 . http://kominfo.jatimprov.go.id 16/01/2010

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 10

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Sebelum diresmikan pada 27 September 2010, P2T mulai diujicobakan sejak 4 Januari 2010. Pada ujicoba pertama ini, walau sudah dipersiapkan, ternyata masih terdapat banyak kekurangan hampir di semua sektor. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr Rasiyo proses pada P2T mulai dari ruang pusat informasi, loket pendaftaran, pengaduan, sektor perizinan dari 17 SKPD, ruang tunggu, hingga loket pembayaran yang difasilitasi Bank Jatim belum dapat berjalan maksimal. lebih lanjut Rasio mengatakan, untuk pusat informasi, layanan info yang ada masih belum lengkap dan tampilannya masih cukup jadul. Pada loket pendaftaran, Rasio mengatakan, idealnya proses pendaftaran hingga pelaksanaan proses perizinan sudah menggunakan sistem komputerisasi online, Sehingga, saat ada pengajuan perizinan di loket pendaftaran dapat segera direspon oleh petugas dari SKPD terkait dan proses dapat lebih cepat. “Masa’ jaman gini masih pakai sistem rekap laporan dalam bentuk pembukuan manual. Ini harus diganti online.18 Berbagai kekurangan tersebut patut dimaklumi mengingat P2T merupakan inovasi perizinan baru atau pertama di Jawa Timur.

Bebagai kekurangan tersebut diatasi dengan secara bertahap dan mengusahakan agar P2T mendapatkan pos anggaran secara khusus dalam jumlah yang memadai dan tidak lagi di bawah kendali Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur. Upaya tersebut Berhasil. Setelah kelengkapan dan teknis pelayanan sudah dapat berjalan dengan benar P2T diresmikan pada 27 September 2010.

Selain soliditas birokrasi di bawah kepemimpinan Soekawo dan Saifullah Yusuf, dukungan DPRD Jawa Timur, anggaran yang memadai, faktor pendukung keberadaan P2T adalah letak kantor P2T yang terletak di Jalan Pahlawan 116 Surabaya. Lokasi kantor tersebut merupakan lokasi yang sangat strategis dan muda dijangkau oleh khalayak.

P2T Jawa Timur menerapkan evaluasi kinerja sangat berlapis, berkala dan tahunan. Menurut Pungky, masing – masing jenis perizinan memiliki batas waktu kapan perizinan tersebut harus diselesaikan. Server data elektorik akan merekam semua perizinan dan mencatat semua waktu yang telah dihabiskan dalam menyelesaikan perizinan tersebut. Lebih lanjut, Pungky mengatakan, dari data server elektronik tersebut akan diketahui, apakah petugas P2T telah memberikan perizinan tepat waktu atau tidak. Evaluasi ini dilakukan secara berkala oleh internal P2T. Jika ada keterlambatan dalam pelayanan dan keterlambatan itu karena

18 . http://www.surabayapagi.com. 05/01/ 2010

faktor petugas P2T, maka sebagai konsekwensinya, pihak P2T yang akan mengantar sertifikat perizinan tersebut ke pihak pengguna layanan.19

Selain itu, evaluasi juga datang dari para pengguna layanan. Mereka dimintai pendapat terkait 4 kategori, yaitu : Tingkat Kepuasan; Komplain ; Rekomendasi, & Kebijakan. Evaluasi ini dilakukan oleh internal P2T dan Badan Penanaman Modal. P2T juga menerima masukan dan kritikan dari masyarakat secara luas, baik lewat telpon, surat, email maupun secara langsung. Mekanisme aduan dapat dilihat pada Tabel Layanan Aduan dan Tabel Alur Penyelesaian Pengaduan.

Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 77 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu pasal 10 ayat 3, pengaduan dari pengguna layanan harus ditanggapi selambat – lambatnya 3 hari sejak pengaduan diterima.

Khusus terkait dengan integritas personel P2T, P2T telah bekerjasama dengan KPK. Antara P2T dengan KPK telah menandatangani pakta integritas zona anti korupsi di P2T. KPK akan melakukan evaluasi kinerja P2T untuk melihat ada tidaknya transparansi dan tindak korupsi di P2T dalam memberikan layanan.

Kesediaan P2T menjadi pilot project KPK terkait dengan zona integritas bebas dari korupsi merupkan langkah penting untuk menguatkan pengawasan internal maupun yang melibatkan pihak ketiga lainya seperti kampus yang berkaitan dengan integritas pegawai. Pengawasan atau evaluasi yang dilakukan oleh internal mapun pihak ketiga, seperti kampus dan LSM masih memungkinkan terjadinya tindak kolutif. Evaluasi yang dihasilkan terkadang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Keterlibatan KPK yang selama ini memiliki peforma sebagai lembaga penegak dan pengawas hukum yang sangat kredibel dalam mengawasi proses perizinan di P2T bisa menyakinkan kepada masyarakat bahwa reformasi perizinan dijalankan dengan sepenuh hati. Bukan hanya sekedar pencitraan yang dimaksudkan untuk mengesankan seolah–olah telah terjadi perbaikan pelayanan perizinan di Jawa Timur.

Sebagian besar hasil evaluasi ditindak lanjuti dengan baik oleh P2T. Sebagai contoh, adanya lahan parkir yang memadai, Mushola, adalah salah satu bentuk tindak lanjut kritikan pengguna layanan P2T. Menurut penuturan Punky, sejak berdirinya P2T telah memberhentikan empat orang petugas dan dikembalikan ke instansi asalnya karena

19 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 11

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

terbukti melakukan tindakan di luar sistem20. Ada beberapa masukan masyarakat yang belum bisa ditindak lanjuti dalam waktu singkat, seperti membentuk cabang P2T di kabupaten – kota yang ada di Jawa Timur. Hal ini terjadi lantaran adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh P2T.

Selain itu P2T juga melakukan evaluasi dan dievaluasi setiap tahun sekali. P2T pada tahun 2011 dievaluasi oleh biro organisasi pemerintah provinsi Jawa Timur. Hasil kinerja P2T dinilai sangat baik

dengan nilai rata – rata 89,26. Sedangkan pada tahun 2012 evaluasi dilakukan oleh Unair. Hasil kinerja P2T dinilai sangat baik dengan nilai rata – rata 96,16. Selain itu penilaian juga dilakukan secara internal. Nilai rata – ratanya mencapai 94,4. Selengkapnya dapat dilihat Tabel Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Dampak Substantif

Berdirinya P2T telah memberi dampak postif yang sangat signifikan terhadap pemerintah secara kelembagaan, pengguna layanan dan masyarakat secara luas.

1. Dampaknya Bagi Pengguna Layanan.

20. Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

Keberadaan P2T setidaknya memiliki tiga dampak positif bagi pengguna layanan:

Pertama, pengguna layanan mendapatkan kepastian waktu dan kecepatan dalam mengurus perizinan. Hal ini tidak didapatkan oleh pengguna layanan sebelum berdirinya P2T. Berdasarkan SOP P2T mengurus perizinan paling cepat 15 menit, bahkan dalam implementasinya bisa 3 menit dan paling lama 17 hari kerja. Sebagai contoh, sejak berdirinya P2T mengurus ijin usaha PMDN cukup

dengan waktu 11 hari. Sebelumnya membutuhkan waktu 78 hari bahkan bisa lebih. Sedang untuk ijin usaha PMA membutuhkan waktu 17 hari. Padahal sebelumnya untuk mengurus izin tersebut butuh 78 hari. Sebelum adanya P2T, mengurus ijin bidan dan perawat butuh waktu antara 3-9 bulan. Setelah Berdirinya P2T hanya membutukan waktu 3–15 menit.

Kedua, pengguna layanan mendapatkan kemudahan. Pengguna layanan yang mengurus perizinan yang membutukan koordinasi dengan pemerintah pusat atau daerah tidak perlu mengurus atau datang sendiri ke daerah atau ke Jakarta. Sebelum berdirinya P2T perizinan tersebut harus diurus sendiri oleh pengguna layanan (pemohon). Begitu juga dengan pemohon yang mengurus perizinan yang membutukan persetujuan lebih dari satu dinas tidak perlu lagi bersusah payah mendatangi dinas – dinas tersebut dan hanya cukup

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 12

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

di P2T. Hal ini tidak terjadi sebelum berdirinya P2T. Ini jelas sangat memudakan sebab sebagian besar kabupaten kota yang ada di Jawa Timur jaraknya sangat jauh dari Surabaya. Selain itu, Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur dikenal dengan lalu lintasnya yang padat dan jarak antara satu dinas dengan dinas yang lain terkadang cukup jauh. Kemudahan ini juga berdampak pada semakin ringannya biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna layanan

Ketiga, sebagian pengguna layanan mendapatkan izin secara gratis dan sebagian dikenakan retrebusi

yang nominalnya sudah dapat dipastikan. Besaran retrebusi dapat dilihat dengan jelas di website P2T dan dikantor P2T. Sebelumnya, semua jenis perizinan ada biayanya dan pengguna layanan tidak dapat kepastian berapa biaya yang harus dikeluarkan.

Salah satu dampak dari rendanya atau efisiensi biaya yang dibutukan dalam mengurus perizinan di Jawa Timur adalah semakin rendanya Incremental

Capital Output Ratio (ICOR)21 Jawa Timur. Selebinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Menurut Soekarwo, investasi di Jatim menjanjikan imbal hasil yang lebih menarik karena mempunyai efisiensi lebih tinggi dibanding provinsi atau

kawasan lain. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim (tahun 2011) hanya 3,2; di bawah rata-rata ICOR nasional sebesar 4,9. "Malaysia saja ICOR-nya 3,7, masih lebih tinggi dibanding Jatim. Artinya investasi di Jatim lebih efisien. Ilustrasinya, kalau Anda bangun satu unit pabrik, hanya perlu

21. ICOR adalah alat untuk mengukur jumlah modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produksi. Dengan melihat icor dapat diketahui efisiensi investasi di suatu daerah. Semakin kecil nilai ICOR, maka semakin efisien infestasi di suatu daerah sebagai tujuan investasi.

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 13

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

tambahan modal 3,2 di Jatim. Tapi kalau di Malaysia butuh 3,7; secara nasional butuh 4,9.22

Salah satu dampak dari perubahan karakter perizinan (lebih cepat, mudah, murah dan pasti) di Jawa Timur dapat dilihat dari meningkatnya keparcayaan investor dalam menanamkan modalnya di Jawa Timur. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penanaman modal, baik PMA maupun PMDN sebelum dan setelah P2T dilounching

23 pada 4 Januari 2010. Jumlah PMDN pada tahun 2008 mencapai 34, pada tahun 2009 mencapai 36. Kenaikanya hanya sedikit. Setelah P2T berdiri Jumlah PMDN naik tajam. Pada tahun 2010 Jumlah PMDN mencapai 88 dan pada tahun 2011 mencapai 112. Kondisi serupa juga terjadi pada PMA. Pada tahun 2008 jumlah PMA mencapai 93 dan pada tahun 2009 mencapai 96. Setalah P2T berdiri jumlanya naik tajam. Pada tahun 2010 mencapai 114 dan pada tahun 2011 mencapai 174. Selebinya dapat dilihat pada Tabel Perkembangan Proyek PMDN dan PMA di Jawa Timur 2008 s/d 2011.

2. Dampaknya Bagi Pemerintah (institusi).

Berdirinya P2T setidaknya memiliki dua dampak bagi pemerintah Provinsi Jawa Timur:

Pertama, adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) utamanya dari sektor pajak. Sebab meningkatnya kegiatan perekonomian akan diringi dengan peningkatan wajib pajak. Hal ini bisa dilihat dari PAD yang didapatkan pemerintah Jawa Timur antara sebelum dan sesudah berdirinya P2T. Selebihnya dapat dilihat pada Tabel Prosentase Penerimaan PAD dan Pajak Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2008-2011.

Kedua, meningkatnya jumlah investasi dan pendapatan daerah merupakan faktor penting yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tergolong sangat baik, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, utama dalam tiga tahun terkahir ini atau sejak berdirinya P2T. Selebihnya dapat dilihat pada Tabel Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Jawa Timur.

3. Dampaknya Bagi Masyarakat Secara Luas.

Keberadaan P2T setidaknya memberi dua manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas.

Pertama, keberadaan P2T merupakan salah satu faktor penting yang menjadikan pengangguran di Jawa Timur terus berkurang. Peningkatan penduduk

22 . http://www.kabarbisnis.com/read/(13/12/2011). 23 .masa uji coba.

yang bekerja dan berkurangnya penduduk yang menganggur dalam batas tertentu sejalan dengan peningkatan jumlah tenaga kerja yang dihasilkan dari proses perizinan di P2T Jawa Timur. Secara lebih rinci dapat dilihat Tabel Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Timur (2008-2012).

Kedua, keberadaan P2T juga memiliki implikasi terhadap pengurangan jumlah kemiskinan di Jawa Timur. Peningkatan pendapatan daerah sebagai akibat meningkatnya investasi dan kegiatan usaha yang bersentuhan dengan perizinan menjadikan pemerintahah Jawa Timur memiliki kapasitas lebih dalam menjalankan program pro rakyat termasuk program pengentasan kemiskinan, seperti program Pemberdayaan Potensi Desa / Kelurahan (P3D/K) di bawah koordinasi Bapemas Provinsi Jawa Timur. Tabel di bawah ini menunjukan adanya penurunan kemiskinan, utamanya sejak berdirinya P2T.

Institusionalisasi dan Tantangan Upaya pelembagaan yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur adalah dengan membuat regulasi yang bisa dijadikan titik pijak secara legal formal berdirinya P2T, yaitu, menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010. Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010 mencabut Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 5 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/9/KPTS/013/2010 tentang pelimpahan wewenang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Provinsi Jawa Timur. Sebelum dicabut Pergub dan Kepgub tersebut merupakan payung hukum P2T sebelum diresmikan pada tanggal 27 September 2010.

Merujuk pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2010 pasal 3 ayat 2 dan pasal 7 ayat 1 dan 2, struktur P2T ini berada di bawah Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur.

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 14

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Pelayanan Perizinan Terpadu dipimpin oleh seorang Kepala UPT. Kepala UPT dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga di Gedung P2T. Sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis, kepala P2T dibantu oleh Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan. Selebihnya dapat dilihat pada Bagan Susunan Struktur UPT P2T BPM Jawa Timur.

Dalam prakteknya Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur berfungsi sebagai "Administrator” yaitu pemegang delegasi kewenangan penandatanganan seluruh perizinan dan non perizinan. Sedangkan Kepala P2T berfungsi sebagai "Verifikator”. Ini merupakan saringan terakhir dari seluruh perizinan dan non perizinan yang akan dikeluarkan. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan, bertugas untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi awal dari perizinan dan non perizinan yang akan dikeluarkan sebelum diserahkan ke "Verifikator”. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan dibantuh oleh tim teknis. Tim Teknis bertugas untuk memproses permohonan sesuai dengan sektor (SKPD) masing-masing dan selanjutnya menyerahkan berkas yang sudah lengkap kepada Pelaksana Kegiatan.24 Keberadaan tim teknis ini diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010 pasal 7 ayat 1 dan 2.

Proses perizinan diawali tahapan – tahapan yang jelas dan muda dimengerti. Pada awalnya, pemohon harus datang langsung membawah berkas kelengkapan administrasi. Berkas tersebut selanjutnya diberikan kepada petugas loket. Selanjutnya diadakan pemeriksaan kelengkapan berkas oleh Tim Teknis. Berkas yang lengkap dipilah sesuai dengan sektor (SKPD) masing-masing dan selanjutnya di serakan kepada Pelaksana Kegiatan. Berkas yang tidak lengkap akan dikembalikan ke

24 . www.p2t.jatimprov.go.id.01/01/2013

pemohon untuk dilengkapi dan yang lengkap akan diterbitkan izinnya.

Bila ada perizinan yang membutukan koordinasi dan persetujuan dengan pemerintah kabupaten, kota ataupun pemerintah pusat, atau memerlukan kajian lapangan dan teknis, maka tim Unit Reaksi Cepat akan mengurus proses perizinan tersebut sampai selesai. Tim Unit Reaksi Cepat dibekali fasilitas yang cukup, seperti mobil dan keperluan lainya sehingga dalam proses pengurusan perizinan tersebut Tim Unit Reaksi Cepat tidak perlu memintah bantuan atau difasilitasi oleh pengguna layanan P2T. Keberadan Tim Unit Reaksi Cepat ini diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2010 pasal 7 ayat 1, 3 dan 4.

Sedangkan secara teknis, upaya pelembagaan dibuat berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sangat baik. Secara garis besar, proses perizinan di P2T dimulai, diproses dan dikeluarkan oleh kantor P2T dengan jangka waktu perizinan yang pasti. Proses perizinan berdasarkan SOP berlangsung sangat cepat. Paling cepat lima belas menit dan paling lama 17 hari. Namun dalam implementasinya bisa lebih cepat, yakni 3 menit. Merujuk pada Pergub nomor 77 tahun 2010 pasal 9 ayat 2, SOP ditetapkan oleh BPM selaku administrator.

Beberapa faktor yang membuat perizinan bisa berlangsung cepat adalah dipergunakan tanda tangan kering dengan memanfaatkan aplikasi elektronik sebagaimana di atur dalam Pasal 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur pemegang delegasi kewenangan penandatanganan seluruh perizinan dan non perizinan. Implikasinya, perizinan suatu usaha tidak perlu membutukan tanda tangan banyak orang.

Pemerintah Jawa Timur juga telah membuat standar baku tekait retrebusi. Dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2012 tentang retrebusi daerah merupakan langkah penting untuk menyederhanakan berbagai peraturan tentang retrebusi. Perda tersebut mencabut 10 peraturan daerah yang berkaitan dengan retrebusi yang berlaku sebelumnya.

Menurut Pungky, upaya pelembagaan ini kadang terkendalah oleh adanya beberapa pengguna layanan yang masih berusaha menerobos aturan main yang telah ditetapkan.25 Artinya, beberapa kemudahan dan kecepatan layanan yang telah

25 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 15

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

berusaha diberikan oleh P2T seolah tidak ada artinya. Hal ini bisa terjadi karena kemudahan dan kecepatan Standar Operasional Prosedur (SOP) di P2T juga tidak melupakan prinsip kehati-hatian dan prosedur formal yang penting. Seperti prosedur adanya analisis dampak lingkungan bagi pengguna layanan yang ingin mendirikan perusahaan. Prosedur formal yang penting inilah yang kadang ingin diterobos oleh pengguna layanan. Pemberian perizinan secara sembarangan dan tidak melalui kajian yang mendalam akan menimbulkan masalah cukup besar terhadap wilayah Jawa Timur diberbagai aspek kehidupan.

Lebih lanjut Pungky mengatakan, terkait dengan munculnya persolan ini petugas bagian informasi tak hentinya memberikan pengertian. Bahkan, sebagai kepala P2T, dirinya bahkan tidak segan turun langsung ke tempat atau kekediaman pengguna layanan yang merasa dipersulit soal perosedur perizinan.26

Jawa Timur sebagai provinsi yang besar cenderung memiliki jumlah permintaan izin usaha yang sangat banyak. Kondisi ini sesekali menyebabkan terjadinya antrean panjang dalam proses perizinan. Hal ini bisa terjadi karena dalam proses pemberian layanan perizinan usaha tidak didukung oleh kapasitas dan sumber daya manusia yang cukup. Menurut Pungky, P2T dalam menjalankan aktivitasnya didukung oleh 72 personil. Namun dukungan personil ini dirasa masih kurang. Sebab P2T dalam waktu tertentu juga melakukan layanan keliling ke luar daerah. Menurutnya, minimnya Sumber Daya Manusia yang tidak bisa segera diatasi karena adanya kebijakan moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil. Kekurangan sumber daya manusia ini terletak pada tim teknis dan tim ahli di lapangan. Lebih lanjut, Pungky menuturkan, minimnya sumberdaya manusia, sudah dikomunikasikan ke Badan Kepegawean Daerah Jawa Timur. Hal ini dimaksudkan agar kekurangan SDM ini bisa terselesaikan dan kualitas pelayanan bisa lebih maksimal. Hanya saja sampai detik ini belum ada titik solusi dari BKD. Meskipun demikian pelayanan di P2T Jawa Timur tetap berjalan normal.27

Selain itu rekrutmen pegawai di lingkungan P2T masih bersumber dari SKPD atau dinas lain. Biasanya SKPD akan memberikan pegawainya yang kurang berkualitas. Menurut Pungky, permasalahan tersebut, dalam batas tertentu bisa

26 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012). 27 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

diatasi dengan sistem evaluasi internal dan pelatihan atau bimbingan teknis yang diadakan secara berkala.28

Salah satu dampak dari persoalan SDM tersebut, P2T belum bisa memberikan semua layanan perizinan online secara menyeluruh. Hanya sebagian perizinan kesehatan yang bisa dilayani secara online. Menurut Pungky, P2T terus berupaya melakukan perbaikan SDM baik dari segi kualitatif maupun kuantitaf agar layanan online bisa terlaksana dalam waktu dekat. Dengan pelayanan online proses perizinan akan jauh lebih cepat dan memutus beberapa mata rantai alur perizinan dan pengguna layanan tidak perlu banyak waktu untuk mendapatkan izin usaha. Sebab pengguna layanan cukup mendaftarkan diri lewat internet. Jika sudah selesai, pengguna layanan di SMS untuk mengambil sertifikat perizinan sambil membawah berkas aslinya. Lebih lanjut Ia mengatakan, perizinan secara online akan menghindarkan orang bertemu orang yang berpotensi terjadinya tindakan diluar sistem. Menurutnya, dengan perizinan online orang akan ditemukan dengan sistem.29

Lesson Learned Sedikitnya ada enam hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran yang paling berharga dari keberadaan P2T di Jawa Timur. Pertama, kemauan pemerintah Jawa Timur dan dukungan DPRD Jawa Timur dalam memberikan pos anggaran yang secara khusus dalam jumlah yang besar untuk oprasionalisasi dan pemenuhan sarana dan prasarana P2T merupakan langkah yang positif. Meskipun bukan satu – satunya faktor, anggaran merupakan salah satu kunci penting dalam menentukan berhasil tidaknya inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Kedua, dibentuknya tim Unit Reaksi Cepat yang bertugas mengurus proses perizinan yang melibatkan persetujuan atau koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah merupakan langkah positif guna memberikan kemudahan dan pelayanan yang perima bagi pengguna layanan. Langkah ini sangat dibutukan untuk mengurangi ongkos trasportasi pengguna layanan dan mempercepat perizinan mengingat jarak tempu antara pemerintah provinsi dengan sebagian besar kabupaten kota maupun dengan pemerintah pusat cukup jauh.

28 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012). 29 . Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012).

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 16

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

Ketiga, berdirinya pelayanan terpadu yang cepat, efektif, efisien dan transparan dibutukan adanya inisiatif yang sangat kuat kepala daerah. Artinya political will dari kepala daerah merupakan kunci penting untuk mewujudkan perizinan terpadu yang murah cepat dan tidak berbelit. Selain itu, pengalaman kepala daerah dalam mengatur birokrasi dan kemampuan komunikasi kepala daerah dengan jajaran SKPD, legislatif dan aktor politik lain menjadi faktor pendukung terlaksananya gagasan pelayanan perizinan terpadu bisa berjalan dengan baik.

Keempat, dibutukan ketegasan pemimpin untuk memberi sangsi manakalah melihat jajaranya melakukan pelanggaran. Sebab pemakluman terhadap suatu pelanggran akan menimbulkan pelanggaran berikutnya oleh orang yang sama atau orang lain.

Kelima, selain sangsi yang tegas, pemberian itensif yang memadahi terhadap pegawai merupakan salah satu cara yang rasional dan manusiawi untuk mencegah tindak suap menyuap sebab perizinan merupakan wilayah basah. Peluang godaan untuk melakukan tindakan kolutif dengan pengguna layanan yang sangat membutukan sangat besar.

Keenam, terwujudnya proses perizinan bisa diselesaikan dengan cepat (tiga menit masimal 17 hari) dan tidak rumit. Dipergunakannya tanda tangan kering dengan memanfaatkan aplikasi elektronik. Pemusatan kewenangan penandatanganan seluruh perizinan dan non perizinan di tangan kepala BPM. Pengambil-alihan tim kajian teknis oleh P2T yang pada awalnya menjadi kewenangan SKPD lain merupakan langkah maju untuk mempercepat peroses perizinan. Perizinan yang cepat dan tidak rumit merupakan ciri utama reformasi birokrasi dibidang perizinan.

Peluang Replikasi

Syarat utama yang dibutukan agar P2T bisa direplikasi oleh daerah lain adalah, komitmen yang sangat kuat dari kepala daerah. Peran aktor menjadi sangat penting karena secara institusionalis belum ada satupun regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat yang mengatur sanksi bagi daerah yang tidak menerapkan PTSP. Implikasinya regulasi yang ada tidak mampu menekan aktor (kepala daerah) agar menjalankan PTSP. Secara sosiologis, kondisi masyarakat Indonesia utama yang ada di daerah terpencil kurang kritis. Minim media lokal yang kritis. Media nasional juga alpa dalam menjangkau persoalan perizinan di daerah terpencil. Karenanya, sulit diharapkan perbaikan perizinan – utamanya di

daerah terpencil - akan muncul dari tuntutan kelompok sosial yang kritis. Padahal beberapa daerah terpencil tersebut banyak yang memiliki potensi investasi yang besar.

Secara matrealistik, keberhasilan Jawa Timur dalam mengembangkan P2T memungkinkan mendorong kepala daerah di daerah lain untuk membuat dan mengembangkan PTSP dengan serius dan sepenuh hati. Pasalnya perbaikan atau penyederhanaan perizinan usaha di Jawa Timur terbukti mampu meningkatkan laju pertumbuhan investasi dan berdampak pada peningkatan PAD, utamanya dari sektor pajak. Peningkatan PAD, pajak dan retrebusi pada akhirnya sangat menguntungkan secara finansial bagi kepala daerah dan wakilnya. Merujuk pada data yang dirilis oleh Seknas FITRA, Gubernur Jawa Timur memperoleh penghasilan tertinggi di antara gubernur-gubernur lainnya. Setiap bulan, Gubernur Jawa Timur diperkirakan memperoleh penghasilan sebesar Rp 642.360.003 yang terdiri dari gaji pokok sebesar Rp. 3.000.000, tunjangan jabatan sebesar Rp 5.400.000, tunjangan operasional30 Rp 566.760.000, dan insentif pemungutan pajak dan retribusi31 sebesar Rp 67.200.000. Besarnya insentif yang diperoleh oleh gubernur Jawa Timur dikarenakan pajak dan retribusi yang diperoleh pada tahun 2012 sebesar Rp 7,3 Triliyun. Sehingga, gubernur Jawa Timur mendapatkan insentif 8 kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat. Selain itu, besarnya tunjangan operasional yang diperoleh dikarenakan PAD tahun 2012 lebih dari Rp 500 Milyar, sehingga dia mendapatkan tunjangan operasional sebesar 0,15% dari PADnya. Dengan demikian, dalam satu tahun 2012 ini, Gubernur Jawa Timur memperoleh penghasilan sebesar Rp 7,7 Milyar. Sedangkan wakil Gubernur Jawa Timur diperkirakan mendapatkan Rp 627.240.003 perbulan atau Rp 7.526.880.036 pertahun dari hasil komulatif gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan orasional dan insentif pungutan pajak dan retrebusi.32

Selain itu, prestasi atau penghargaan33 yang diraih P2T Jawa Timur di usianya yang masih sangat muda akan memungkinan menarik daerah lain untuk mereplikasi konsep dan praktek yang ditepakan oleh P2T.

Dearah lain bisa mereplikasi banyak aspek dari

30 . Ini berdasarkan pada Pasal 9 ayat (1) dan (2) PP No. 109 tahun 2000 31 . Ini berdasarkan pada Pasal 7 PP No. 69 tahun 2010 32 . http://seknasfitra.org/1/1/2013. 33 . Seperti juara satu Investment Award kategori penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal tingkat Provinsi selama dua kali

Peleng Ngari: Beasiswa Dari Desa Untuk Desa Kabupaten Aceh Tenggara 17

http://igi.fisipol.ugm.ac.id

keberhasilan Jawa Timur dalam mengembangkan P2T, seperti inisiasi, desain implementasi, dan institusionalisasi. Hal – hal tersebut menurut penulis secara konseptual dan implementasinya sudah sangat idial dan bagus. Satu – satunya kekurangan yang dimiliki P2T Jawa Timur adalah belum bisa melayani perizinan secara online untuk semua jenis perizinan.

Bagi daerah lain yang ingin melakukan replikasi terhadap keberhasilan Jawa Timur dalam mengembangkan P2T sangatlah mudah. Sebab berbagai regulasi, SOP, dan keterangan atau informasi penting lainya dapat dengan mudah dilihat di website P2T. Selain itu, P2T juga membuka diri seluas – luasnya bagi daerah lain yang ingin berkonsultasi secara langsung. Kepala P2T dan jajarannya selalu membuka diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan daerah lain. Termasuk jika ada daerah lain ingin mengudangnya menjadi narasumber maupun sebagai Instruktur acara yang berkaiatan dengan perizinan.

REFRENSI

Wawancara Wawancara Pungky, Kepala UPT P2T Jawa Timur. Di Kantor P2T Jawa Timur. Surabaya. (pukul 14:10, Tanggal 29 Juni 2012)

Wawancara Tutut Herawati, Kepala BPM Jawa Timur 2009 – 2010. Di Kantor Ketahanan Pangan Jawa Timur (pukul 13:35, Tanggal 21 Februari 2013).

Buku / Dokumen / Booklet / Jurnal Bagijo, Himawan Estu. Jurnal Prespektif. Volume XVI. No 1 Tahun 2011. Dr. Soekarwo. Prioritas Rencana Kerja Pembangunan Daerah Jawa Timur 2013 Harold Crouch. Patrimonialism and Military Rule in Indonesia. World Politics, Vol. 31, No. 4 (Juli, 1979), pp. 571-587 Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia. BPS. Jakarta. 2010. Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan III 2009. Bank Indonesia Surabaya Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan IV 2009. Bank Indonesia Surabaya Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan IV 2011. Bank Indonesia Surabaya Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur Triwulan IV 2012. Bank Indonesia Surabaya

Undang – Undang / Peraturan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Perpres No. 27 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. Permendagri No. 20/2008 Tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah. Pergub No.71/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur Pergub No.77/2010 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Perda No. 1 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 5 tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/9/KPTS/013/2010 tentang pelimpahan wewenang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Provinsi Jawa Timur. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik PP No. 109 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah PP No. 69 tahun 2010 Tentang Tata Cara Pemberian Dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

Internet http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2012/06/11

www.tempo.co/read/news/2010/05/20

www.jatim. BPS.go.id / 18/02/2013

http://www.kabarbisnis.com. /2010/01/07, 07/12/2012, 13/12/2011

http://www.surabayapost.co.id/12/02/2013

http://kominfo.jatimprov.go.id 16/01/2010.

http://www.surabayapagi.com. 05/01/ 2010

www.p2t.jatimprov.go.id / 01/01/2013

http://seknasfitra.org/01/01/2013.