5
Zahrotul Azizah (125020300111051) Sharing Experience Oleh Boyke Subroto Bapak Boyke Subroto merupakan salah satu alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Beliau merupakan alumni dari jurusan manajemen Universitas Brawijaya. Dalam rangka bakti alumni fakultas ekonomi dan bisnis ini, beliau mencoba untuk berbagi cerita tentang kesuksesannya saat ini. Beliau menceritakan awal bisnis yang dijalankannya hingga saat ini telah memiliki berbagai bidang bisnis. Bapak Boyke Subroto memulai berbisnis sejak berada dalam bangku kuliah. Beliau bercerita bahwa meskipun beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan namun tidak membuat beliau malas dan hanya bergantung pada orang tua. Pada saat awal memulai bisnisnya beliau bertekad untuk tidak menerima transferan uang kuliah lagi dari kedua orang tuanya, beliau bertekad untuk hidup mandiri dan memperoleh penghasilannya sendiri dari bisnisnya. Bisnis yang pertama dirintis oleh Bapak Boyke Subroto saat di bangku kuliah adalah berbinis telur selanjutnya memulai bisnis baru dalam bidang pakan ternak. Menurut Bapak Boyke Subroto, beliau tidak malu meskipun harus berbisnis dari hal yang terkecil dari mulai di bangku kuliah, karena berani mencoba dan tidak malu merupakan kunci utama suksesnya sebuah bisnis. Bapak Boyke Subroto membuktikan bahwa dengan memulai satu langkah bisnis yang dimulai dari bangku kuliah dapat menuntunnya

Ringkasan Kuliah Tamu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ringkasan seminar

Citation preview

Page 1: Ringkasan Kuliah Tamu

Zahrotul Azizah (125020300111051)

Sharing Experience

Oleh Boyke Subroto

Bapak Boyke Subroto merupakan salah satu alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya. Beliau merupakan alumni dari jurusan manajemen Universitas

Brawijaya. Dalam rangka bakti alumni fakultas ekonomi dan bisnis ini, beliau mencoba untuk

berbagi cerita tentang kesuksesannya saat ini. Beliau menceritakan awal bisnis yang

dijalankannya hingga saat ini telah memiliki berbagai bidang bisnis.

Bapak Boyke Subroto memulai berbisnis sejak berada dalam bangku kuliah. Beliau

bercerita bahwa meskipun beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan namun tidak

membuat beliau malas dan hanya bergantung pada orang tua. Pada saat awal memulai bisnisnya

beliau bertekad untuk tidak menerima transferan uang kuliah lagi dari kedua orang tuanya, beliau

bertekad untuk hidup mandiri dan memperoleh penghasilannya sendiri dari bisnisnya.

Bisnis yang pertama dirintis oleh Bapak Boyke Subroto saat di bangku kuliah adalah

berbinis telur selanjutnya memulai bisnis baru dalam bidang pakan ternak. Menurut Bapak

Boyke Subroto, beliau tidak malu meskipun harus berbisnis dari hal yang terkecil dari mulai di

bangku kuliah, karena berani mencoba dan tidak malu merupakan kunci utama suksesnya sebuah

bisnis.

Bapak Boyke Subroto membuktikan bahwa dengan memulai satu langkah bisnis yang

dimulai dari bangku kuliah dapat menuntunnya menuju kesuksesan saat ini. Saat ini, beliau telah

berhasil membangun bisnis yang sukses di berbagai bidang. Bapak Boyke Subroto saat ini telah

memiliki berbagai line of business mulai dari bidang telekomunikasi, defense, oil dan gas, serta

aviliasi. Saat ini, beliau telah memiliki sepuluh perusahaan yang terdiri dari berbagai bidang

tersebut.

Pada awal menjalankan bisnisnya Bapak Boyke Subroto mengajukan pinjaman ke Bank

Switzerland dengan jaminan sebuah project yang unggul. Beliau lebih memilih untuk

mengajukan pinjaman ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri karena menurut beliau sistem

yang ada di dalam negeri terlalu berbelit dan cenderung mempersulit pengusaha untuk dapat

Page 2: Ringkasan Kuliah Tamu

berkembang. Awal bisnisnya beliau mendapat suntikan pinjaman sebesar $ 25.000 juta yang

dibagi menjadi tiga pada tiga perusahaan besar di Indonesia salah satunya adalah Peusahaan

Bakrie. Pinjaman yang diterima oleh Boyke Subroto digunakan untuk mengembangkan

bisnisnya pertamanya yaitu dalam bidang bisnis telekomunikasi. Beliau mendapatkan

kesempatan untuk mengembangkan telepon kabel yang saat itu masih ada 100 unit di Indonesia.

Beliau sukses dalam mengembangkan bisnis telekomunikasi ini.

Dengan semakin berkembangnya zaman dan semakin ketatnya persaingan dalm bidang

telekomunikasi akhirnya beliau merubah jalur bisnisnya ke bidang lain seperti Oil dan Gas,

Defense yang merupakan bisnis dalam bidang militer dengan mensuplai berbagai peralatan

militer untuk pertahanan yang dikirim ke berbagai negara seperti Israel, Eropa, Amerika, dll, dan

dalam bidang aviliasi yaitu dengan berdirinya Perusahaan Cardigair. Dalam bidang aviliasi ini,

Bapak Boyke Subroto mengakuisisi hampir seluruh saham Cardig dan akhirnya saat ini beliau

menjadi President dan CEO dari PT.Cardigair. PT,Cardigair awalnya hanya sebagai supplier dan

lessor dan akhirnya saat ini berkembang menjadi operator. Saat ini, PT.Cardigair menjalin

kerjasama dengan Qatar Airline yang merupakan salah satu perusahaan penerbangan terbaik di

dunia. Menurut beliau dari sekian bisnis yang dijalankan, bisnis yang paling memiliki risiko

tinggi adalah bisnis dalam bidang aviliasi (penerbangan).

Selain berbagi mengenai kesuksesannya dalam berbagai line business yang dijalankan,

beliau juga berbagi tentang berbagai kiat yang beliau terapkan untuk dapat mencapai kesuksesan

saat ini. Menurut beliau suatu bisnis itu dibagi menjadi dua bagian yaitu :

Bisnis

Trade (Perdgangan) Enterpreneur (Pengusaha)

Contoh dari Bisnis dalam bidang trade (perdagangan itu diantaranya capital market, commodity market, dan money market. Sedangkan bisnis dalam bidang entrepreneur (pengusaha) seperti yang dilakukan oleh Steve Job (Apple), Pendiri Fcebook (Mark Z.), dll. Menurut Bapak Boyke Subroto beliau lebih memilih menjadi sebagai pengusaha karena passion beliau berada dalam bidang ini.

Page 3: Ringkasan Kuliah Tamu

Berbagai kunci sukses yang diterapkan Bapak Boyke Subroto dalam bisnisnya diantaranya yaitu:

1. Mau atau tidak mau. Keberhasilan suatu bisnis itu tergantung dari kemauan kita yang kuat, kita mau berubah atau tidak mau berubah.

2. Jangan Takut atau MaluJangan takut atau malu untuk selalu memulai dan mencoba suatu bisnis. Yakin pada setiap usaha yang kita lakukan

3. Risk Taken (Ambil Resiko)Bisnis itu merupakan risiko. Jadi jika kita akan memulai suatu bisnis maka kita juga akan mengahadapi suatu risiko. Jadi hadapilah setiap risiko yang ada dalam bisnis kita agar bisnis dapat berjalan sukses.

4. Networking (Jaringan)Bangunlah suatu jaringan komunikasi yang kuat untuk mengembangkan bisnis kita.

5. Jangan selalu menjadi “text book”Dalam menjalankan suatu bisnis jangan selalu berdasarkan pada teori-teori buku, kita harus lebih realistis dalam menjalankan suatu bisnis tidak hanya sebatas pada teori-teori saja melainkan juga pada kenyataan.

6. Berani berpikir “gila”Jangan takut untuk memulai berbisnis “gila”, bisnis yang belum tentu terpikirkan oleh orang lain dan beranilah mencoba untuk berbisnis tidak hanya dalam satu bidang cobalah untuk memulai dalam berbagai bidang.

Bapak Boyke Subroto juga menjelaskan tentang tantangan yang akan dihadapi di tahun 2015 yaitu adanya AFTA (ASEAN Free Trade Area Agreement), dengan adanya AFTA ini maka akan terjadi ASM (Asean Single Market) dimana akan terjadi perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN menjadi single market. Efek selanjutnya dari adanya AFTA ini adalah diterapkannya Standardizing ASEAN dimana semua bidang akan dilakukan standarisasi ASEAN mulai dari sertifikasi dan standarisasi di berbagai bidang. Beliau memeberikan beberapa tips untuk dapat mengahadapi AFTA dan agar bisnis dapat menjadi tetap eksis dan sukses.

What To Do Now ?

1. Be Creative2. Persistance 4 prinsip dasar yang penting bagi suatu bisnis.3. Focus4. Networking

Moto :

“Never, never, never give up…… You only have one Life”

“Selama masih hidup, harus tetap bisa menjaga bisnis tetap exist”

Page 4: Ringkasan Kuliah Tamu