9
DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE DI KALANGAN PELAJAR OLVY MUTIARA HASELLA Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Lambung mangkurat [email protected]

Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE DI KALANGAN PELAJAROLVY MUTIARA HASELLA

Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPAUniversitas Lambung mangkurat

[email protected]

Page 2: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

Abstrak Zaman sekarang ini, para pelajar sangat familiar dengan yang namanya smartphone, baik itu BlackBerry, Android, dan lainnya. Sebagian besar pelajar, pelajar Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi mereka. Bahkan banyak juga pelajar yang menggunakan lebih dari satu telepon seluler. Para pelajar cenderung menggunakan smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti trend, ataupun untuk menjadi aktif di media social seperti facebook, twitter, instagram, path, dan sebagainya. Dengan menggunakan smartphone, para pelajar dapat aktif di media social dengan mudah karena smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet lebih mudah, kapan saja, siapa saja, dan di mana saja. Smartphone tidak lagi digunakan sebagai alat komunikasi saja tetapi juga merupakan kebutuhan social dan pekerjaan. Beberapa aplikasi memfasilitasi pelajar untuk belajar bahasa inggris, seperti kamus, tata bahasainggris, dan sebagainya.

Kata Kunci: Smartphone

I. PENDAHULUAN

Zaman sekarang ini, para pelajar sangat familiar

dengan smartphone. Sebagian besar pelajar, baik itu pelajar

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah

Menengah Atas menggunakan smartphone sebagai alat

komunikasi mereka. Bahkan,beberapa pelajar menggunakan

lebih dari satu telepon seluler. Para pelajar cenderung

menggunakan smartphone karena banyak alasan, seperti

hanya ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di

media social seperti facebook, twitter, instagram,path, dan

sebagainya. Dengan menggunakan smartphone, para pelajar

dapat aktif di media social dengan mudah karena smartphone

memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya

untuk terhubung dengan internet lebih mudah, kapan saja, dan

di mana saja.

Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan

seperti komputer, biasanya memiliki layar yan besar dan

system operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-

aplikasi yang umum. Menurut Backer, smartphone adalah

telepon yang menyatukan kemampuan-kemampuan terdepan,

ini merupakan bentuk kemampuan dari Wireless Mobile

Device (WMD) yang dapat berfungsi seperti sebuah computer

dengan menawarkan fitur-fitur seperti Personal Digital

Asistant (PDA), akses internet, email, dan Global Positioning

System (GPS). Smartphone juga memiliki fungsi-fungsi

seperti kamera, video, MP3 Player, seperti telepon biasa.

Dengan kata lain, smartphone dapat dikategorikan sebagai

mini-komputer yang memiliki banyak fungsi.

Smartphone tidak lagi digunakan sebagai alat

komunikasi saja tetapi juga merupakan kebutuhan social dan

pekerjaan. Beberapa aplikasi memfasilitasi pelajar untuk

belajar bahasa Inggris, seperti kamus, tata bahasa Inggris, dan

sebagainya. Smartphone tentu saja memiliki dampak positif

dan negatif pada para pelajar. Ketika sesuatu memiliki efek

terhadap seseorang, itu dapat dikatakan sebagai dampak.

Sekarang ini, dapat dilihat bahwa penggunaan smartphone

telah mempengaruhi hidup masyarakat, termasuk para pelajar.

Oleh karena smartphone telah menjadi fenomena saat ini

sebagian besar pelajar menggunaka smartphone.

II. RINGKASAN

A. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan suatu pengamatan yang

melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau

kuantitas. Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada

perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, dan juga

perhitungan statistik lainnya [1].

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan [2].

B. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif

Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah

merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data. Terdapat kaitan erat antara masalah dan

rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian

didasarkan pada masalah [3].

Page 3: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup

untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya.

Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam

bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.

Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk

agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara

empiris [3].

C. Variabel

Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau

sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan diteliti. Masalah sebaiknya mencerminkan

hubungan dua variabel atau lebih, karena pada prakteknya

peneliti akan mengkaji pengaruh antara variabel tertentu

terhadap variabel lainnya.Variabel adalah sesuatu yang bisa

kita ukur baik berupa pendapat, kepuasan, kinerja, dan lain

sebagainya yang sifatnya berubah-ubah [3].

Variabel itu, ada bermacam-macam. Variabel dapat dibagi

atas dua bagian yaitu:

1) Variabel bebas (Independent Variable): Biasa disebut

dengan variabel prediksi atau variabel yang sebenarnaya.

2) Variable terikat (Dependent Variable): Disebut juga

dengan variabel luaran atau variabel yang bukan sebenarnya.

Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi

variabel kualitatif dan kuantitatif.

1) Variabel kualitatif: menunjukkan sifat kualitas dari obyek

yang menghasilkan data kualitatif melalui pengamatan. Dalam

menganalisis data kualitatif (yang berasal dari data kualitatif

ini), bila mana akan menggunakan metode statistika maka

data kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan melalui cara

pemberian skor (skoring).

2) Variabel kuantitatif: menunjukkan sifat kuantitas, akan

menghasilkan data kuantitatif melalui cara pencacahan, atau

pengukuran, atau pemeriksaan laboratorium dan lain-lain,

yang bisa berupa data diskrit atau kontinyu dengan skala ukur

interval dan rasio.

Macam-macam data variabel:

1) Berdasarkan katagori (Categorical)

Binary/dichotomous yaitu variabel yang mempunyai dua

nilai kategori yang saling berlawanan. Contohnya murid

dan bukan murid, laki dan perempuan, dan sebagainya

Nominal/non-ordered polytomous. Misalnya, untuk

jenis kelamin laki-laki dengan kode (1) dan perempuan (2)

2) Ordinal: biasanya data ini diambil dari suatu penentuan

skala pada suatu individu. Contoh: Skala Likert yang

mengukur tingkat kepuasan mulai dari skala satu sangat puas

hingga skala lima sangat tidak puas (1=Sangat puas, 2=Puas,

4=Kurang puas, 5= Tidak puas, 6=sangat tidak puas).

3) Ukuran-Ukuran (Metric Variables)

Interval merupakan angka kuantitatif namun tidak

memiliki nilai nol mutlak.

Rasio hanya berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai

nol mutlak [3].

D. Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan atau

desain penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut

diperoleh melalui pengamatan, percobaan maupun

pengukuran gejala yang diteliti. Data-data yang dikumpulkan

merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti [3].

Pada dasarnya, data dapat dikelompokkan pada berbagai

macam jenis dan bagian.

1) Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari obyek

penelitian atau merupakan data yang berasal dari sumber asli

atau pertama. Pencarian data primer bisa dilakukan dengan

cara wawancara atau interview langsung dengan responden,

melalaui telepon, email dan sebagainya.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara

langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal

dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder dapat kita kumpulkan dari perpustakaan,

perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.

2) Jenis Data Berdasarkan Sumber Data

Page 4: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

Data Internal

Menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi

secara internal. Misal: data keuangan, dan data pegawai.

Data Eksternal

Menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar

organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu

produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.

3) Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya

Data Kuantitatif

Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya

adalah tinggi badan, dan berat badan.

Data Kualitatif

Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang

mengandung makna. Contoh: anggapan para ahli terhadap

bencana alam yang terjadi di Indonesia.

4) Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data

Data Diskrit

Data yang nilainya adalah bilangan asli. Contoh nilai mata

uang rupiah.

Data Kontinyu

Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau

berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya

penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira.

5) Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

Data Cross Section

Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contoh: laporan

keuangan per 31 Desember 2006.

Data Time Series (Berkala)

Data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke

waktu atau periode secara historis. Contoh: data

perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dari

tahun 2005 sampai 2006 [3].

E. Metode Observasi

Metode observasi ini biasanya digunakan untuk mengetahui

perilaku masyarakat secara detail. Ada beberapa keunggulan

observasi jika dilakukan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Perilaku nonverbal: Observasi dianggap unggul dalam

penelitian survey, eksperimen, atau studi dokumen.

2) Metode survey yang lebih unggul: Metode ini lebih unggul

terutama dalam hal kemampuannya mengamati pendapat

orang akan suatu masalah. Hubungan sosial antar anggota

masyarakat di suatu tempat bisa diamati dengan observasi

3) Lingkungan alami: perilaku yang terjadi di masyarakat itu

benar-benar bersifat alami, tidak artifisial dan hasil rekayasa

tertentu.

Sementara itu observasi juga memiliki beberapa kelemahan,

antara lain adalah sebagai berikut:

1) Kurang terkendali (lack of control): variabel-variabel lain

yang secara sengaja tidak dijadikan target penelitian, atau bisa

juga berupa variabel tersembunyi yang hanya masyarakat

tersebut yang ‘boleh’ tahu hanya sedikit saja yang bisa

diketahui oleh peneliti. Padahal variabel-variabel tersebut lah

yang mungkin lebih banyak pengaruhnya.

2) Sulit dikuantifikasikan: Pengukuran pada studi observasi

biasanya hanya didasarkan kepada persepsi kualitatif peneliti

dan bukannya didasarkan kepada kuantitas

3) Peneliti memberi skor terhadap pendapat yang diberikan.

4) Ukuran sampel kecil: Biasanya studi observasi

menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan

dengan pada studi survey [3].

F. Analisa Data Kuantitatif

Berikut adalah metode statistika yang umum digunakan dalam

penelitian kuantitatif:

1) Distribusi frekuensi

Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel

frekuensi yang mengelompokkan data yang belum

terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,

sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data)3.

Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan

informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau

populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya,

distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu

katagorikal dan numerik. Jika pengelompokkan klasifikasi

frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat

Page 5: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain

sebagainya, maka disebut dengan distribusi frekuensi

katagorikal.

JENIS KELAMIN JUMLAH PESERTA

PRIA 20

WANITA 30

JUMLAH 50

Gambar 2.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin

2) Cross-Tabulations

Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang

memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross

tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran

tentang data yang dikumpulkan selama penelitian.

3) Korelasi

Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan

hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.

Korelasi bertujuan mengukur kekuatan hubungan (asosiasi)

linier diantara dua variabel. Sebagai contoh kita ingin melihat

bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan

nilai ujian yang didapatkan.

4) Regresi

Analisis regresi merupakan proses membuat fungsi atau

model matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi

atau menentukan satu variabel dari variabel lainnya.

Analisis regresi sederhana biasanya melibatkan dua variabel

yaitu variabel terikat (dependent variable) yang merupakan

variabel yang akan diprediksi (y) serta variabel bebas

(explanatory variable atau independent variable) merupakan

variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Persamaan garis

regresi sederhana bisa dirumuskan dengan formula sebagai

berikut: y = b0+ b1X y

dimana :

b0 = intercept sampel

b1 = slope sampel

Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil (least square

analysis) yang merupakan suatu proses dimana model regresi

dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil.

Analisis regresi berganda (multiple regression model)

merupakan analisis regresi yang mengkaji hubungan non

linear dan model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas

atau analisis regresi dengan dua atau lebih variabel bebas atau

dengan sedikitnya satu prediktor non linear. Model regresi

berganda probabilistik dapat dirumuskan dengan formula

sebagai berikut:

y= β0+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + ... + βkXk

Dimana:

k = banyaknya variabel bebas

β0 = konstanta regresi

βi = koefisien regresi parsial untuk variabel independen I;

menunjukkan bertambahnya y apabila variabel independen I

meningkat 1 unit dan variabel independen lainnya tidak

berubah.

X2 dapat berupa X12 (suku non linear dari x1)

5) Uji t (t-test)

Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi

perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya

digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan

menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.

Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua

kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak.

Contohnya jika diambil tinggi badan mahasiswa Fasilkom

yang terbagi atas 10 orang mahasiswa putri dan 10 orang

mahasiswa putra, maka varians tinggi badan mahasiswa putra

dan putri harus dianggap sama.

6) Uji F (F-test)

Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel

diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang

signifikan antara variabel independent dengan variabel

dependent.

7) Uji z ( z test)

Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan

besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau

menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan

melihat rata-rata sampelnya. Berikut ini merupakan

perhitungan statistik uji z :

Page 6: Ringkasan Penelitian Dampak Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar Nama : Olvy Mutiara Hasella NIM : J1F111022

Z =

8) Analisis Validitas

Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode

pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil

bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang diambil

kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman rank

correlation.

9) Analisis Reliabilitas

Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode

Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60, maka

instrumen penelitian tersebut reliable [3].

III. PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dampak tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Jenis desain dari riset yang saya lakukan

adalah penelitian studi kasus (case studies research).

Alasannya yaitu karena penelitian ini memusatkan perhatian

pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau

kelompok sebagai bahan studinya. Kasus di sini adalah

dampak penggunaan smartphone di kalangan pelajar, baik

pelajar Sekolah Menengah Pertama maupun pelajar Sekolah

Menengah Atas.

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian ialah

pelajar Sekolah Menengah Pertama dan pelajar Sekolah

menengah Atas. Sampel yang terlibat dalam riset ini hanya

sebagian pelajar yang mewakili Sekolah Menengah Pertama

dan Sekolah Menengah Atas yang menggunakan smartphone.

Peneliti memilih sampel ini karena meskipun subjek yang

diteliti relatif luas, namun variabel-variabel dan fokus yang

diteliti cukup sempit dimensinya. Metode sampel yang

digunakan yaitu metode pemilihan sampel non probabilitas

dengan teknik purposive sampling. Metode ini mengambil

sampel secara tidak acak untuk tujuan dan maksud tertentu

saja karena penelitian ini hanya memerlukan subjek yang

menggunakan smartphone tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang

dilakukan secara mendalam terhadap suatu organisme

(individu), gejala tertentu dengan subjek yang sempit. Data

yang terlibat pada penelitian antara pengguna, dan data hasil

wawancara informal. Tujuan penggunaan data yaitu untuk

mengetahui dampak penggunaan smartphone di kalangan

pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas.

Referensi

Anggita. N. Dampak Penggunaan BlackBerry.2013.http://anggita-nurlyn.blogspot.com/2013/05/dampak-penggunaan-blacberry-di.html?m=1 (diakses tanggal 18 Oktober 2013)

Choirunnisa. Dampak dan Pengaruh Bagi Pengguna Smartphone. 2012.http://chochoirunnisa.wordpress.com/2012/12/14/dampak-dan-pengaruh-bagi-pengguna-smartphone/(diakses tanggal 18 Oktober 2013

Forum keadilan. Pengguna Smartphone dapat menimbulkan dampak negative. 2012.http://forumkeadilan.com/read/2012/10/31/pengguna-smartphone-dapat-menimbulkan-dampak-negatif/(diakses tanggal 18 Oktober 2013)

Wulan. T. Pengaruh Smartphone. 2013.http://wulantarigan.blogspot.com/2013/04/karya-ilmiah-pengaruh-smartphone.html?m=1(diakses tanggal 18 Oktober 2013)