Upload
aldi-putra
View
104
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Browsing Internet dengan Wi-Fi Hotspot
Kampus dalam Aktivitas Mahasiswa FMIPA Unlam
Banjarbaru Aldi Pratama Putra#1
#Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Indonesia [email protected]
Abstrak— Internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak
terbantahkan bagi setiap orang. Terutama bagi mahasiswa
FMIPA Unlam Banjarbaru, tidak pernah terlepas dari internet
dalam menjalankan aktivitas harian mereka. Ditambah dengan
adanya fasilitas Wi-Fi Hotspot yang disediakan oleh fakultas
membuat kebutuhan akan internet mereka pun bertambah.
Hampir setiap hari dapat kita jumpai para mahasiswa (yang
sedang tidak ada jadwal kuliah maupun yang baru selesai
perkuliahan) sedang duduk santai sambil browsing internet di
gazebo-gazebo kampus dengan laptop atau gadget mereka
masing-masing. Tidak hanya di gazebo, tempat lain di sekitar
kampus seperti ruang baca, kantin, bahkan di dalam kelas
sekalipun ada saja mahasiswa yang asyik berkelana di dunia
maya. Namun terkadang bila sudah berhadapan dengan internet,
mereka lupa waktu untuk aktivitas yang lain seperti makan,
istirahat, beribadah, dan sebagainya.
Kata Kunci— Mahasiswa FMIPA Unlam, Aktivitas, Wi-Fi
Hotspot, Browsing
I. PENDAHULUAN
. Wi-Fi atau Wireless Fidelity adalah satu standar Wireless
Networking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai
dapat terkoneksi ke jaringan. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk
pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN),
namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses
Internet. Hal ini memungkinan seseorang dapat menggunakan
komputer dan kartu nirkabel (wireless card) atau personal
digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan Internet
dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan Hotspot)
terdekat.
Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang bisa kita
lihat yaitu banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana
wireless yang digunakan dalam hal akses internet. Wi-Fi tidak
hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, tetapi juga
dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di
perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi
dengan “Kebebasan” kepada pemakainya untuk mengakses
internet atau mentransfer data dari tempat mana saja yang
bertanda Wi-Fi Hot Spot. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi
adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network.
Perkembangan teknologi wireless dapat dilihat pada
perkantoran, pertokoan, pabrik, sekolah, kampus, dan bahkan
kafe - kafe dan tempat makan telah terpasang Access Point (AP)
untuk menghubungkan ke internet. Akses internet yang kian
berkembang pesat membuat banyak orang menggunakannya
sebagai alat atau media untuk mendapatkan setiap informasi
yang dibutuhkannya, dan juga berhubungan antar yang satu
dengan yang lainnya.
Menyikapi munculnya aktivitas browsing internet dengan
Wi-Fi kampus yang dilakukan oleh mahasiswa, Horrigan[2]
menggolongkan aktivitas – aktivitas internet yang dilakukan
para pengguna internet menjadi empat kelompok kepentingan
penggunaan internet, yaitu:
1. Email;
2. Aktivitas kesenangan (fun activities), yaitu aktivitas
yang sifatnya untuk kesenangan atau hiburan seperti :
online untuk bersenang – senang, klip video atau audio,
pesan singkat, mendengarkan atau mendownload
musik, bermain game, chatting;
3. Kepentingan informasi (information utility), yaitu
aktivitas internet untuk mencari informasi, seperti:
informasi produk, informasi travel, cuaca, informasi
tentang film, musik, buku, berita, sekolah, kesehatan,
pemerintah, keuangan, pekerjaan, dan informasi
tentang politik;
4. Transaksi (transaction), yaitu aktivitas transaksi (jual
beli) melalui internet seperti: membeli sesuatu,
memesan tiket perjalanan, online banking.
Kemudian penggolongan pengguna internet berdasarkan
intensitas penggunaan internet oleh The Graphic, Visualization
& Usability Center, the Georgia Institute of Technology[2]
menjadi tiga kategori:
a) Heavy users : pengguna internet menghabiskan waktu
lebih dari 40 jam kerja per bulan. Jenis pengguna
internet ini adalah salah satu ciri – ciri pengguna
internet yang addicted.;
b) Medium users : pengguna internet yang menghabiskan
waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan.;
c) Light users : pengguna internet yang menghabiskan
waktu kurang dari 10 jam per bulan.
II. RINGKASAN
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada dasarnya[1] merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angka atau kuantitas. Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan[6].
Gambar 1. Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif
2. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Terdapat kaitan erat anatara masalah dan rumusan masalah
karena setiap rumusan masalah penelitian didasarkan pada
masalah. Bentuk masalah dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif
2. Rumusan masalah komperatif
3. Rumusan masalah asosiatif [6]
3. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel itu, ada bermacam-macam.
Variabel dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable), biasa disebut
dengan variabel prediksi atau variabel yang
sebenarnya. Merupakan hasil manipulasi, atribut atau
potensial kasus diberikan pada investigasi penelitian.
2. Variable terikat (Dependent Variable), disebut juga
dengan variabel luar atau variabel yang bukan
sebenarnya.
Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi
variabel kualitatif dan kuantitatif.
4. Validitas dan Reliabilitas
Validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) berarti
mengukur sesuatu secara konsisten, apapun yang diukur dan
jika pengukuran dilakukan dalam kondisi apapun akan
memberikan hasil yang sama dari data yang dikumpulkan. Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Misalnya skala nominal yang bersifat nonparametrik
digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk
mengukur variabel interval yang bersifat parametrik.
Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau
keterandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara konsisten,
apapun yang diukur dan jika pengukuran dilakukan dalam
kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari data
yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa suatu alat
ukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula dengan alat
ukur yang reliable belum tentu valid.
Gambar 2. Validitas dan Reliabilitas
5. Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu dari suatu populasi,
dapat berupa angka, huruf, suara maupun gambar.
Metode Observasi
Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini
biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
secara detail.
Keunggulan Observasi:
1. Perilaku nonverbal
2. Lebih unggul terutama dalam hal kemampuannya
mengamati pendapat orang akan suatu masalah.
3. Perilaku yang terjadi di masyarakat itu benar-benar
bersifat alami, tidak artifisial dan hasil rekayasa
tertentu.
Kelemahan Observasi:
1. Kurang terkendali
2. Sulit dikuantifikasikan
3. Peneliti memberi skor terhadap pendapat yang
diberikan
4. Ukuran sampel kecil.
6. Tabulasi Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis
menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau
penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian,
berdasarkan data atau fakta yang diperoleh.
Gambar 3. Analisis Data
Penyajian data dalam bentuk gambar dapat memudahkan
dalam pengambilan kesimpulan dengan cepat. Ada beberapa
macam grafik antara lain grafik garis (line Chart), grafik batang
(bar chart), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar
(pictogram) dan lain sebagainya.
1. Grafik Histogram
Gambar 4.1. Histogram Frekuensi untuk Nilai Ujian Statistik
2. Grafik Polygons
Gambar 4.2. Grafik Polygon Frekuensi untuk Nilai Ujian
Statistiik
3. Ogive
Merupakan grafik distribusi frekuensi kumulatif
4. Grafik Batang
Gambar 4.3. Grafik Batang Frekuensi untuk Nilai Ujian
Statistiik
5. Mean: menghitung nilai rata-rata, rumusnya: 𝑋 =∑𝑋𝑖
𝑛
6. Median: Suatu nilai yang membagi frekuensi menjadi
dua bagian yang sama, dikatakan sebagai titik tengah.
7. Modus: Suatu nilai yang terjadi pada frekuensi yang
terbesar.
Analisa Data Kuantitatif
Gambar 5. Tahapan Analisis Data
Distribusi Frekuensi
Merupakan suatu distribusi atau tabel frekuensi yang
mengelompokkan data yang belum terkelompokkan (ungroup
data) ke dalam beberapa kelas, sehingga menjadi data yang
terkelompokkan (group data).
Cross-Tabulations
Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel.
Korelasi
Korelasi merupakan suatu metode yang
menggambarkan hubungan diantara satu variabel
dengan variabel lainnya.
Regresi
Analisis regresi digunakan apabila kita ingin
memprediksi hasil penelitian kita dengan
menggunakan dua varibel atau lebih.
Uji t (t-test)
Analisa t-test (uji t) biasanya digunakan untuk
membandingkan dua kelompok dengan menggunakan
mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
Uji F (F-test)
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat
sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya
relasi yang signifikan antara variabel independent
dengan variabel dependent.
Uji z ( z test)
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan
dengan besar sampel lebih dari 30.
𝑍 =𝑥 − 𝑚
𝑠
Analisis Validitas
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan
metode pearson product moment dengan syarat
sampel yang diambil bersifat normal (> 30) sedangkan
bila sampel yang diambil kecil (< 30) maka dapat
digunakan metode spearman rank correlation.
Analisis Reliabilitas
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan
metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat
< 0.60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel.
III. PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuantitatif dengan desain penelitian survey research. Alasannya
karena analisis data baru bisa dilaksanakan ketika semua data
(berupa hasil survey) telah terhimpun, selain itu penelitian
survey dengan kuisioner bertujuan untuk meneliti perilaku
suatu individu atau kelompok dari para mahasiswa FMIPA
Unlam Banjarbaru dalam menggunakan Wi-Fi Hotspot kampus
untuk browsing internet.
Penelitian ini melibatkan para mahasiswa FMIPA Unlam
Banjarbaru sebagai sampel yang dipilih secara acak dengan
parameter tahun angkatan dan program studi. Metode
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian kali ini
adalah metode cluster sampling, karena penelitian ini terfokus
pada kelompok mahasiswa tertentu yang sering terlihat di
wilayah kampus untuk browsing internet dengan Wi-Fi Hotspot.
IV. KESIMPULAN
Penelitian kuantitatif merupakan suatu pengamatan yang
melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau
kuantitas. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuantitatif dengan desain penelitian survey research. Alasannya
karena analisis data baru bisa dilaksanakan ketika semua data
(berupa hasil survey) telah terhimpun. Penelitian ini melibatkan
para mahasiswa FMIPA Unlam Banjarbaru sebagai sampel
yang dipilih secara acak dengan parameter tahun angkatan dan
program studi.
REFERENSI
[1] Hasibuan, Zainal A. Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia. 2007.
[2] Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2005.
[3] Novianto, Iik. 2013.” Perilaku Penggunaan Internet Di Kalangan
Mahasiswa”. JOURNAL UNAIR: Libri-Net. Vol.2, No.1. Hal: 25-26. [4] Priyambodo, Tri Kuntoro dan Dodi Heriadi. Jaringan WiFi: Teori dan
Implementasi. Yogyakarta: ANDI. 2007.
[5] Sitompul, Indra Antian. (2013). Pengaruh Penggunaan Fasilitas Wi-Fi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa. [Online]. Available:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21326/4/Chapter%20II
.pdf [6] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta, Bandung. 2007.