39
LOGO KELOMPOK 12 RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN NEVRADINA 1010531041 AFRIDA YULIANDA FITRI 1010531043 SHINTA MILATINA 1010532052

Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LOGOKELOMPOK 12

RISET AKUNTANSI

KEPERILAKUAN

RISET AKUNTANSI

KEPERILAKUAN

NEVRADINA 1010531041

AFRIDA YULIANDA FITRI 1010531043

SHINTA MILATINA 1010532052

Page 2: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Learning Objectives (LO)

Mengapa Riset Akuntansi Keperilakuan Penting?

Akuntansi dan Keperilakuan

1

2

4

33

Keterbatasan Riset Akuntansi Keperilakuan

Isu-isu Bagi Auditor6

35

Riset Akuntansi Keperilakuan: Definisi dan Cakupan

Representativitas - Bukti

Page 3: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 1. Riset Akuntansi Keperilakuan:Definisi dan Cakupan

Definisi:

Riset akuntansi keperilakuan adalah studi terhadap perilaku

akuntan atau non akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi dan

pelaporan akuntansi.

Riset Pasar Modal

Riset Teori Keagenan

Riset Akuntansi Keperilakuan

Riset Positif

Riset Akuntansi

Page 4: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 1. Riset Akuntansi Keperilakuan:Definisi dan Cakupan

Cakupan:

Riset akuntansi keperilakuan mencakup berbagai bidang yang

terkait dengan aktivitas akuntansi, seperti:

Audit

Akuntansi Manajemen

Selain itu, riset ini juga mencakup tentang bagaimana pengaruh

informasi keuangan yang tersedia dalamlaporan keuangan

terhadap perilaku dan keputusan pengguna eksternal. Riset dalam

bidang ini dikenal dengan Human Judgement Theory (HJT) atau

Human Information Processing (HIP)

Page 5: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 2. Mengapa Riset Akuntansi Keperilakuan Penting?

Riset akuntansi keperilakuan penting karena beberapa alasan, yaitu:

Riset akuntansi keperilakuan digunakan untuk menjawab

pertanyaan tetang bagaimana orang-orang menggunakan dan

memproses informasi akuntansi.

Riset akuntansi keperilakuan dapat menyediakan wawasan-

wawasan berharga dalam bentuk yang berbeda tentang

bagaimana pembuat keputusan menghasilkan, memproses, dan

bereaksi terhadap item-item tertentu atas metode informasi dan

komunikasi akuntansi

- - -CONTINUE....

Page 6: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Riset akuntansi keperilakuan dapat memberikan informasi

yang berguna bagi pembuat keputusan, seperti regulator

akuntansi

Hasil dari riset akuntansi keperilakuan dapat

menyebabkan praktik kerja akuntan dan profesional

lainnya menjadi efisien.

LO 2. Mengapa Riset Akuntansi Keperilakuan Penting?

Page 7: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Dasar penelitian HJT muncul dalam literatur psikologi

Ward Edwards

Pengembangan Riset Akuntansi Keperilakuan

Muncul ContractingTheory

Penerapan penelitian dilakukakan

Istilah Riset Muncul dalam Literatur

1980-an

1974

1967

1954

Page 8: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Gambaran Pendekatan Umum dalam Memahami Proses Informasi

Dalam memahami proses informasi untuk sebuah

pengambilan keputusan, kita dapat mendeskripsikan proses

proses pengambilan keputusan tersebut sebagai “model”.

Ada tiga model / pemdekatan yang umum digunakan, yaitu:

Brunswilk Lens Model

Metode penelusuran proses

Penilaian Probabilistikl

Page 9: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

The Brunswilk Lens Model

Brunswilk Lens Model digunakan sebagai kerangka kerja

analitis dan dasar untuk banyak studi penilaian yang

melibatkan prediksi dan / atau evaluasi.

PROFIT

OPERATING CASH FLOW

ETC

CURRENT RATIO

DEBT TO EQUITY RATIO $ ENVIRONMENT DECISION MAKER

JUDGEMENT (MOST LIKELY ESTIMATE OF

DEFAULT/ NON DEFAULT

ACHIEVEMENT

EVENT (DEFAULT/NON

DEFAULT

Page 10: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Metode Penelusuran Proses

Dengan menggunakan metode ini, praktisi dapat menjelaskan

bagaimana suatu keputusan dibuat.

Dalam metode ini, langkah yang dilakukan adalah:

Pembuat keputusan diberi serangkaian kasus yang perlu

dianalisa

Pembuat keputusan mendeskripsikan setiap langkah

yang dilewati dalam mengambil keputusan secara verbal

Peneliti mencatat deskripsi tersebut dan menganalisanya

dengan menggunakan “pohon keputusan”

- - -CONTINUE....

Page 11: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Metode Penelusuran Proses

Is debt to

equity

Is current ratio >2?

Is sales to net asset

> 2?

Is size > $ 10 m?

Default

Default Non default Default Non default

NO YES

NO NO

NO

YES

YES

YES

Page 12: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Probabilistik

Model penilaian probabilistik adalah model yang berguna

dalam melihat situasi akuntansi di mana keyakinan awal

mengenai suatu prediksi atau evaluasi perlu direvisi sejak

bukti lebih lanjut tentang hal tersebut didapatkan.

Contoh:

Keputusan investasi seorang investor akan direvisi (ditinjau

kembali) ketika terdapat bukti bahwa suatu perusahaan

terjerat kasus hukum.

- - -CONTINUE....

Page 13: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Probabilistik

Model penilaian probabilistik ini menunjukkan bahwa cara yang

tepat secara normatif untuk merevisi keyakinan awal yang

dinyatakan sebagai probabilitas subjektif ialah dengan menerapkan

“Teorema Bayes”, yang merupakan suatu prinsip dasar dari teori

probabilitas yang dapat dikondisikan.

Teorema Bayes:

- - -CONTINUE....

Page 14: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Probabilistik

Penilaian probabilistik menunjukkan bahwa ketika terdapat

pertimbangan tertentu di dalam studi, maka manusia sebagai

pembuat keputusan bukanlah ahli statistik yang baik secara

intuitif dalam studi tersebut. Temuan ini didukung oleh banyak

riset, termasuk riset yang melibatkan akuntan dan auditor.

Bukti dari beberapa studi menunjukkan bahwa akuntan dan

auditor memerlukan adanya aturan yang didasarkan pada

pengalaman sebelumnya (the rule of thumb) untuk membuat

keputusan. Hal ini dikarenakan oleh kompleksitas penilaian

yang mereka butuhkan dan adanya keterbatasan pemrosesan

informasi yang mereka miliki.- - -CONTINUE....

Page 15: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Probabilistik

Rules of thumb ini cenderung bersifat bias. Namun tidak

berarti bahwa aturan ini bersifat disfungsional atau

menyebabkan penilaian menjadi buruk. Dia mungkin

merepresentasikan metode yang efisien dan efektif dalam

menangani kompleksitas dan keterbatasan proses kognitif

manusia.

Page 16: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Lens Model Studies – The Evidence

Model ini banyak digunakan di dalam studi untuk menguji

keakuratan prediksi manusia terhadap kegagalan suatu bisnis.

Penelitian ini dilakukan dengan menetapkan sejumlah subjek

dengan isyarat numerik yang terkait dengan kasus

kesuksesan atau kegagalan bisnis yang berulang sehingga

dapat digunakan sebagai pembanding kinerja manusia.

- - -CONTINUE....

Page 17: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Lens Model Studies – The Evidence

Penggunaan model ini sebagai alat riset dapat memberikan

berbagai manfaat, seperti:

Model ini membolehkan analisis terhadap konsistensi

penilaian, apakah suatu “model perilaku manusia” dapat

memprediksi penilaian keputusan dengan lebih akurat

dari pada penilaian manusia itu sendiri.

Model ini memungkinkan analisis terhadap kemampuan

dari isyarat-isyarat untuk memprediksi peristiwa yang

dimasalahkan (model environmental).

Model ini dapat memberi wawasan tentang tingkat

konsensus antar pembuat keputusan

Page 18: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Process Tracing Studies – The Evidence

Brunswilk lens model dan process tracing style studies

merupakan teknologi yang berbeda dengan tujuan yang

sama.

Brunswilk lens model secara implisit memperlakukan proses

keputusan sebagai kombinasi linear yang sederhana terhadap

isyarat informasi di mana pohon keputusan diturunkan dari

pernyataan penelusuran proses langkah demi langkah dari

pembuatan keputusan, yang mana isi informasi dari suatu

data berhubungan dengan isi informasi data lainnya..

- - -CONTINUE....

Page 19: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Process Tracing Studies – The Evidence

Larcker dan Lessing:

Process tracing model lebih unggul daripada model linear

statistik (Brunswilk lens model)

Selling dan Shank:

Dalam memprediksi kebangkrutan, brunswilk lens model lebih

unggul daripadan process tracing studies.

Page 20: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Format dan Penyajian Laporan Keuangan

Pada tahun 1976, Libby mengobservasi bahwa ada tiga dasar

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan:

Mengubah penyajian dan jumlah informasi

Mendidik pembuat keputusan

Menempatkan pembuat keputusan dengan model mereka

sendiri atau model “idela cue weighting”.

- - -CONTINUE....

Page 21: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Format dan Penyajian Laporan Keuangan

Dalam upaya untuk memastikan format dan penyajian laporan

keuangan yang ideal, penelitian yang dilakukan sangatlah sedikit.

Penelitian yang ada cenderung memeriksa perubahan radikal

laporan keuangan dalam bentuk grafik multidimensional. Namun

demikian, peneliti kembali ke isu penyajian ideal dari format tabel

yang lebih tradisional.

- - -CONTINUE....

Page 22: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Format dan Penyajian Laporan Keuangan

Lens model berguna dalam menguji isu penyajian laporan

keuangan. Dia memungkinkan analisis keakuratan penilaian

manusia dalam hal menentukan sejauh mana individu mendeteksi

sifat dasar dari tugas penilaian dan secara konsisten menerapkan

kebijakan penilaian.

Page 23: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Probabilistic Judgement Studies – The Evidence

Riset penilaian probabilistic didasarkan pada analisis mengenai

apakah seseorang akan mengubah keyakinan mereka menjadi

sebuah keyakinan yang sesuai dengan teorema Bayes setelah

adanya bukti baru yang didapatkan.

Riset HJT dalam model ini pun secara konsisten telah

mendemonstrasikan bahwa manusia memiliki beragam tingkat

kemampuan dengan beragam tugas yang diamati dan mereka

mengubah probabilitas awal mereka yang ke tingkat yang lebih

rendah daripada yang ditunjukkan oleh Teorema Bayes.

- - -CONTINUE....

Page 24: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Probabilistic Judgement Studies – The Evidence

Konservatisme ini berkaitan dengan penggunaan rules of thumb

Rules of Thumb:

Representativeness

Availability

Anchoring and Adjustment

Page 25: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 3. Representativeness – The Evidence

Kahneman dan Tversky:

“Proses pengambilan keputusan cenderung mengandung

representativeness (keterwakilan) dan mengabaikan

keyakinan awal”.

Banyak riset, baik dalam bidang psikologi maupun akuntansi,

yang menginvestigasi fenomena tersebut.

- - -CONTINUE....

Page 26: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 3. Representativeness – The Evidence

Hasil:

Bukti yang ditemukan dari investigasi yang dilakukan oleh

banyak riset tersebut ternyata tidak meyakinkan.

Kadang-kadang keyakinan awal diabaikan

Kadang-kadang keyakinan awal digunakan sewajarnya

Penggunaan keyakinan awal tersebut tergantung pada

keragaman tugas dan konteks yang akan dinilai.

- - -CONTINUE....

Page 27: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 3. Representativeness – The Evidence

Joyce dan Biddle:

Subyek akan cenderung mengabaikan keyakinan awal yang lemah

Subjek = Auditor

Meskipun auditor tidak mengabaikan keyakinan awal mereka

yang lemah, mereka tidak mempertimbangkan keyakinan

tersebut dengan cukup.

Penilaian audit yang menggunakan keyakinan awal lemah

memungkinkan adanya kejadian-kejadian yang berdampak besar,

seperti kecurangan.

- - -CONTINUE....

Page 28: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 3. Representativeness – The Evidence

Holt:

Temuan Joyce dan Biddle merupakan uraian masalah yang

cenderung mengarah kepada efek pembingkaian (perspektif

kognitif yang ditimbulkan oleh karakteristik tugas), yang

mempengaruhi hasil temuan mereka.

Dampak pembingkaian ini sering dianalogikan dengan gelas

setengah penuh setengah kosong.

Setengah Penuh : Optimis

Setengah Kosong : Pesimis

Page 29: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Availability – The Evidence

Moser:

Beberapa peristiwa yang terkait dengan perusahaan tertentu

mungkin akan memperngaruhi prediksi investor secara

sistematis.

Investor individual mungkin akan cenderung memprediksi

bahwa harga saham akan naik atau turun karena semuanya

cenderung memikirkan perusahaan dari perspektifyang sama

– optimis atau pesimis.

- - -CONTINUE....

Page 30: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Anchoring and Adjustment – The Evidence

Joyce dan Biddle menguji dampak perubahan system

pengendalian internal terhadap pengujian ekstensivitas dan

subsantif auditor

Mereka berekspektasi bahwa auditor akan menyesuaikan

perubahan system pengendalian internal dengan menyesuaikan

cakupan audit. Namun demikian, tidak ada bukti bahwa anchoring

dan adjustment ditemukan.

Kinney dan Ucker menemukan bukti anchoring dan adjustment

dalam tinjauan analitis (analisis rasio) dan tugas pengujian ketaatan

(pengujian audit atas pengendalian internal)

Page 31: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Ahli dan Petunjuk Praktis

Newell dan Simon:

Manusia memiliki daya ingat jangka pendek dengan kapasitas

terbatas dan daya ingat jangka panjang yang tidak terbatas secara

virtual. Kombinasi dari struktur daya ingat tersebut dan karakteristik

tugas yang dinilai lah yang akan menentukan bagaimana masalah

berbeda di representasikan di dalam ingatan (representative kogitif)

dan bagaimana cara masalah tersebut diselesaikan.

Seorang ahli adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk

mengembangkan daya ingat yang berhubungan dengan keahlian

mereka dengan efektif

- - -CONTINUE....

Page 32: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Ahli dan Petunjuk Praktis

Bouwman:

Penelitian: 15 orang mahasiswa (pemula) dan 3 orang akuntan

(ahli) menganalisa 4 kasus yang berisi

informasi keuangan.

Hasil:

Ahli : Analisa dilakukan secara langsung. apabila ada

pelanggaran, maka ahli tersebut akan mencoba

menemukan penyebabnya, baik dengan

mengonfirmasi bukti maupun tidak.

- - -CONTINUE....

Page 33: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

Penilaian Ahli dan Rules of Thumb

Pemula : Analisa dilakukan secara bertahap, apabila

terdapat pelanggaran, maka pemula tersebut hanya

berusaha mencari bukti, tanpa mencari penjelasan atas

penyebabnya.

Sejumlah studi dalam audit mengonfirmasi bahwa ahli audit

(auditor) memiliki ingatan, kemampuan integritas, dan

kemampuan belajar dari kesalahan yang lebih baik daripada

pemula.

Page 34: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 4. Akuntansi dan Keperilakuan

Akuntansi merupakan fungsi dari perilaku dan aktivitas manusia.

Informasi akuntansi akan mempengaruhi perilaku individual

secara signifikan, baik di dalam entitas maupun di luar entitas.

Pengaruh tersebut bersifat dua arah. Hal ini dikarenakan oleh

individu (atau sekelompok individu) mempengaruhi struktur

sistem akuntansi dan pengungkapan informasi secara langsung

maupun tidak langsung.

Page 35: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 5. Keterbatasan Riset Akuntansi Keperilakuan

Maines:

Ada tiga kritikan yang terkait dengan keterbatasan riset akuntansi

keperilakuan.

Studi terhadap topic yang sama menghasilkan temuan yang

berbeda

subjek dan latar eksperimen yang digunakan dalam studi sering

kali berbeda dari yang ditemukan dalam pembuatan keputusan

yang riil

Terdapat pertanyaan suatu apakah kebijakan dipengaruhi oleh

riset terhadap individu pembuat keputusan

- - -CONTINUE....

Page 36: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 5. Keterbatasan Riset Akuntansi Keperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan belum memiliki teori tunggal yang

mendasari dan membantu penggabungan bermacam-macam

masalah dan temuan dalam riset akuntansi keperilakuan.

Peneliti di bidang keperilakuan dan praktisi akuntansi perlu

mengakui sifat dasar pengguna dan penggunaan informasi

akuntansi yang kompleks serta pengaruh pengguna terhadap

praktik dan pengungkapan akuntansi.

Page 37: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 6. Isu-isu Bagi Auditor

Riset audit keperilakuan menginvestigasi karakteristik kinerja

auditor dan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian auditor.

Hasilnya menunjukkan bahwa auditor spesialis industri lebih unggul

daripada auditor lain ketika mereka berada di dalam lingkungan

industri spesialis mereka. Mereka memproses informasi ganda

untuk menentukan adanya salah saji dengan lebih efisien dan

efektif . Riset yang bersifat eksperimen pun menunjukkan bahwa

ada interaksi yang kompleks antara pengalaman dan konteks daan

keputusan pelaporan auditor.

- - -CONTINUE....

Page 38: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LO 6. Isu-isu Bagi Auditor

Di samping itu, riset ini menunjukkan bahwa investor bereaksi

seolah-olah mereka merasa independensi auditor terganggu ketika

auditor menerima pendapatan jasa non audit dari klien auditnya

bahkan jika independensi auditor secara aktual tidak berpengaruh.

Namun demikian, peneliti eksperimen menghadapi tantangan ketika

mereka berusaha menyeimbangkan realisme dan kesederhanaan

dalam desain penelitian.

Page 39: Riset Akuntansi Keperilakuan - Edit

LOGO