64
2015 PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUO DESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO 1 Pasal 1 KETENTUAN UMUM 1. Kegiatan : Penataan Kawasan Wisata Bolihutuo Kab. Boalemo 2. Lingkup Pekerjaan : DED Kawasan Wisata pada zona C dan E : Zona Gerbang Masuk Zona Parkir Zona Jalur Pedestrian tepi pantai dan sekitarnya Zona Plaza Penerima zona panggung dan Pelataran - Mobilisasi Tenaga Kerja - Mobilisasi peralatan, pengadaan air dan listrik untuk pekerjaan - Pengadaan Barang dan bahan Pedestrian - Pengadaan Bahan Pembesian - Pengadaan Barang dan bahan media Tanah - Pengadaan Tanaman,Pupuk dan Obat-obatan untuk tanaman - Pekerjaan Pemeliharaan 3. Sarana Pekerjaan 3.1 Tenaga Kerja / Tenaga Ahli Tenaga kerja dan tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan bidang keahliannya dan jumlahnya sesui dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk koordinator dan assisten Koordinator tenaga kerja yang akan melaksanakan Penataan Kawasan Wisata Bolihutuo harus sesuai dengan bidang keahliannya dan dibuktikan dengan sertifikasi keahlian di samping ijasah yang di peroleh dari pendidikan formal, antara lain : Bidang Arsitektur, Bidang Arsitektur Pertamanan, Bidang Kaahlian Sipil. Serta Sertifikat Keahlian lainnya yang dibutuhkan. 3.2 Peralatan Pekerjaan Alat-alat bantu, seperti Kendaraan Pengangkut Bahan /barang, Beton Molen, hand Sprayer, Genset, Pompa air, Alat gali, alat-alat pengangkat dan pengangkit serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. 3.3 Bahan-bahan Bahan-bahan untuk kebutuhan pekerjaan antara lain bahan Pedestrian semen pasir koral besi begel, bahan plumbing dan sanitair, bahan Tanaman,

RKS PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUO.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

1

Pasal 1KETENTUAN UMUM

1. Kegiatan : Penataan Kawasan Wisata Bolihutuo Kab. Boalemo

2. Lingkup Pekerjaan : DED Kawasan Wisata pada zona C dan E : Zona Gerbang Masuk Zona Parkir Zona Jalur Pedestrian tepi pantai dan sekitarnya Zona Plaza Penerima zona panggung dan Pelataran

- Mobilisasi Tenaga Kerja

- Mobilisasi peralatan, pengadaan air dan listrik untuk pekerjaan

- Pengadaan Barang dan bahan Pedestrian

- Pengadaan Bahan Pembesian

- Pengadaan Barang dan bahan media Tanah

- Pengadaan Tanaman,Pupuk dan Obat-obatan untuk tanaman

- Pekerjaan Pemeliharaan

3. Sarana Pekerjaan

3.1 Tenaga Kerja / Tenaga AhliTenaga kerja dan tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan bidangkeahliannya dan jumlahnya sesui dengan volume pekerjaan yang akandilaksanakan. Untuk koordinator dan assisten Koordinator tenaga kerja yangakan melaksanakan Penataan Kawasan Wisata Bolihutuo harus sesuaidengan bidang keahliannya dan dibuktikan dengan sertifikasi keahlian disamping ijasah yang di peroleh dari pendidikan formal, antara lain : BidangArsitektur, Bidang Arsitektur Pertamanan, Bidang Kaahlian Sipil. SertaSertifikat Keahlian lainnya yang dibutuhkan.

3.2 Peralatan PekerjaanAlat-alat bantu, seperti Kendaraan Pengangkut Bahan /barang, Beton Molen,hand Sprayer, Genset, Pompa air, Alat gali, alat-alat pengangkat danpengangkit serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukandalam pelaksanaan pekerjaan.

3.3 Bahan-bahanBahan-bahan untuk kebutuhan pekerjaan antara lain bahan Pedestriansemen pasir koral besi begel, bahan plumbing dan sanitair, bahan Tanaman,

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

2

Media tanam, dan lainnya harus dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenispekerjaan yang akan dilaksanakan dan tepat pada waktunya.

4. Teknis PelaksanaanPekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Gambar kerjayang diterbitkan.Selain RKS dan gambar sebagi pegangan fihak pelaksana. Juga pihak pelaksanaharus merealisasikan Rapat Penjelasan Pekerjaan serta mengikuti petunjuk dankeputusan Direksi.

Pasal 2PENJELASAN RKS & GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dn Syarat-syarat(RKS) termasuk tambahan dan perubahannnya yang dicantumkan dalam BeritaAcara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), makayang mengikat/berlaku adalah (RKS) yang setelah mendapat persetujuanKonsultan pengawas.

3. Ukuran

3.1 Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja danGambar pelengkap meliputi : As- as luar dalam, diameter ( d ),ukuranpanjang dengan simbol ( m1 ) ukuran luas dengan simbol ( m2 ) ukurankubikasi dengan simbol ( m3 ) dan untuk baja besi yang dinyatakan dalaminch atau mm ( Milimeter ) Ukuran tanaman dengan polybeg, ketinggian,diameter batang dan tajuk.

3.2 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka Kontraktor diwajibkanmeneliti terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambarkerja struktur dan gambar kerja lainnya yang termuat di dalam Dokumenlelang/Dokumen Kontrak; terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan,luas penampang dan lain-lain.

3.3 Kontaktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yangtercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi dansegala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor baik dari segibiaya maupun waktu.

3.4 Khusus ukuran-ukuran dalam gambar kerja arsitektur pada dasarnya adalahukuran jadi seperti dalam keadaan selesai (finished)

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

3

4. Perbedaan gambar

4.1 Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplinkerja maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yangmengikat/berlaku.

4.2 Bila ada perbedaan antara gambar kerja desain dengan lapangan, makayang berlaku/mengikat adalah gambar kerja mengingat pekerjaan telahdilaksanakan.

4.3 Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalampelaksanaan akan menimbulkan kesalahan, kontraktor wajib menanyakankepada Konsultan pengawas/pengelola proyek dan kontraktor harusmengikuti keputusan tersebut.

Pasal 3STANDARD RUJUKAN

1. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti normalisasi IndonesiaStandard Industri Konstruksi, peraturan Regional dan Nasional lainnya yang adahubungannya dengan pekerjaan antara lain :

PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia.PUIL-1977 : Peraturan Umun Instalasi Listrik.KEP.LH NO.12/ 1994 : Pedoman umum UKL dan UPL Untuk RTH

2. Jika tidak terdapat dalam peraturan / standart/ Normalisasi tersebut diatas, makaberlaku peraturan/ standar/ Normalisasi Internasional ataupun negara asalprodusen bahan/ material/ komponen yang bersangkutan.

Pasal 4TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuaidengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.

2. Kehadiran direksi selaku wakil pemberi tugas untuk melihat, mengawasi,menegur, atau memberi nasehat tidak mengurangi tangung jawab penuhtersebut diatas.

3. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkandalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakanpekerjaan menjadi tanggung jawab kontraktor.

5. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material, barang milik proyek, direksi dan milik pihak ketiga yang ada di lapanganmaupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Bila terjadikehilangan bahan-bahan bangunan pertamanan yang telah disetujui, baik yang

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

4

telah dipasang maupun belum adalah tanggung jawab kontraktor dan tidakakan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

6. Apabila pekerjaan telah selesai kontraktor harus segera mengangkut bahanbongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagikeluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaan menjadi tanggung jawabkontraktor.`

7. Bila pekerjaan sudah selesai dan di terima oleh pihak Pengguna Jasa, selanjutyapekerjaan pemeliharaan Taman hias selama jangka waktu sesuai kesepakatanmenjadi tanggung jawab kontraktor, baik Penyiangan, penyiraman, pemupukan,pengendalian hama penyakit sampai dengan penggantian bila ada kerusakanatau ada tanaman yang mati.

Pasal 5KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

1. Dilapangan pekerjaan kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa kontraktor ataubiasa disebut pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor, berpendidikan minimal S1Sipil /Arsitektur atau sederajat dengan pengalaman minimal (8) tahun dalambidang Pelaksanaan Proyek atau S1 jurusan Arsitektur Pertamanan denganpengalaman minimal (8) tahun dalam bidang Pelaksanaan dan masing-masingbersetifikat ( SKA, KTP dan Cv ) yang di terbitkan oleh Lembaga resmiKeterampilan khusus.di tambah dengan Asisten Pelaksana minimal berpendidikanSMK ( SKT, KTP dan Cv ) berpengalaman minimal ( 15 ) tahun dilengkapi denganSKT tenaga ahli sesuai dengan bidangnya

2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti kontraktor lepas tanggung jawabsebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada pemimpin kegiatan danDireksi, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemimpin Kegiatan dan Direksi, Pelaksanakurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukankepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.

5. Dalam waktu tujuh hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktorharus sudah menunjuk Pelaksana baru atau kontraktor sendiri (Penanggungjawab / Direktur Perusahaan) yang akan memimpin perusahaan.

Pasal 6KETENTUAN & SYARAT-SYARAT BAHAN

1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)ini maupun dalam berita acara penjelasan, bahan-bahan yang akan dipergunakanmaupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi Persyaratan Umum BahanBangunan Indonesia (PUBI th 1982) Standart Industri Indonesia (SII) untukbahan termasuk serta ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat Tentang Tamandalam Penggunaan Materi Tanaman Hias yang berlaku di Indonesia.

2. Merk Pembuatan Bahan/ Material & Komponen Jadi

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

5

2.1 Semua Merk Pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja danSyarat-syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitasdan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.`

2.2 Bahan dan material komponen jadi yang dipasang/ dipakai harus sesuaidengan yang tercantum dalam gambar, memenuhi standart spesifikasibahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan danPertamanan yang berlaku.

3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yangbersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.

Pasal 7PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN

1. Kontraktor/pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semuabahan- bahan dan bahan tanaman yang diperlukan untuk Pekerjaan Tamantersebut kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan-Bahantersebut didatangkan/dipakai. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakanharus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui Direksi.

2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yangdinyatakan afkir/ditolak oleh Direksi, harus segera dikeluarkan dari lapanganbangunan selambatlambatnya dalam tempo 2 x 24 jam dan tidak bolehdipergunakan.

3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Direksi danternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Direksi berhakmemerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor yang mana segalakerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggunganKontraktor sepenuhnya disamping pihak kontraktor tetap dikenakan dendasebesar 10/00 ( satu permil) dari harga borongan.

4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas daribahan-bahan tersebut, maka kontraktor harus dan memeriksakannya keLaboratorium Balai Penelitian Bahan-bahan Pemerintah untuk diuji dan hasilpengujian tersebut disampaikan kepada Direksi secara tertulis. Segala biayapemeriksaan di tanggung oleh Kontraktor.

5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atautidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankanmelanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebutdiatas.

Pasal 8KOORDINATOR PELAKSANAAN

1. Jadual Pelaksanaan1.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kontraktor wajib

membuat rencana kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupaBar-chat dan Scurve bahan dan tenaga kerja.

1.2 Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahuludari Direksi paling lambat dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalendersetelah Surat Keputusan Penunjukan (SKP) diterima Kontraktor. Rencana

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

6

kerja yang telah disetujui oleh Direksi, akan disyahkan oleh pemberi tugas.Pengawas dari Dinas Terkait akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktorberdasarkan rencana kerja tersebut diatas.

2. Dasar Penentuan/Posisi Bagian-Bagian Pekerjaan2.1 Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala bentuk yang

tertera dalam gambar kerja untuk mendapatkan posisi dan ketetapan dilapangan bagi setiap bagian pekerjaan.

2.2 Kontraktor harus memasang patok-patok pendugaan yang terpenting ditapak untuk patokan titik mula setiap bagian dari pekerjaan.

2.3 Perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan di lapangan harusdilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan pemecahannya.Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuanPengawas.

Pasal 9PEKERJAAN PERSIAPAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan permulaan,pekerjaan penunjang yang saling mendukung satu sama lain untuk melengkapikegiatan secara keseluruhan yang terdiri dari :

1. Mobilisasi /Demobilisasi

Termasuk dalam pekerjaan Mobilisasi/demobilisasi disini adalah kewajibanKontraktor untuk :

• Mendatangkan peralatan untuk sarana bekerja.• Memindahkan peralatan-peralatan sesuai kebutuhan.

2. Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja

2.1 Air untuk bekerja harus disediakan oleh KontraktorAir dapat diambil dari sumber terdekat dilapangan dengan izin dari Direksiatau Pemimpin Kegiatan. Jika sumber sumber air tidak ada atau adalarangan untuk memakai sumber air yang ada, maka Kontraktor harusmembuat sumur pompa atau dipasok dari luar.

2.2 Air yang digunakan harus bersih, bebas dari bau, bebas dari limbah, minyakdan bahan-bahan kimia lain yan merusak.

2.3 Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimcontoh air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakuiuntuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapatmerusak. Biaya pemeriksaan menjadi beban Kontraktor.

2.4 Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sumberlistrik terdekat.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

7

3. Papan nama Proyek

Bentuk ukuran, isi dan warna papan nama proyek/kegiatan harus dibuat sesuaidengan ketentuan yang berlaku dan penempatannya harus mendapatpersetujuan direksi, papan nama proyek tersebut harus sudah dicabut setelahserah terima II.

4. Foto/Dokmentasi Proyeka. Kontraktor diwajibkan membuat foto proyek sesuai dengan

kemajuan pekerjaan (pada saat 0%, 50%. 100%) pada 4 titik yang sama danarah yang sama setiap site, disusun di dalam album, dibuat 3 (tiga) rangkapdan diserahkan kepada Direksi.

b. Foto proyek berwarna, dicetak yang jelas dan bersih ukuran postcard.

c. Foto proyek dibuat rangkap 3 (tiga) dan dimasukkan ke dalam album dandalam bentuk soft copy CD, serta diserahkan kepada Direksi.

5. Pekerjaan Bangsal Kerja

a. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang material/bahan di atastapak pekerjaan. Bangsal Kerja terdiri dari :• Bangsal Konsultan Pengawas/Direksi• Bangsal Kontraktor• Los-los kerja untuk Pekerja

b. Luas bangsal Konsultan Pengawas/Direksi adalah 24 meter persegi denganspesifikasi :• Rangka bangunan : kayu kelas II• Dinding : panel tripleks/multipleks tebal 4 mm, dengan rangka kayu

kelas II.• Atap : Asbes semen gelombang, seng gelombang BJLS 28, dengan

rangka kayu kelas II.• Pintu : kayu kelas II, jumlah secukupnya dan dapat dikunci dengan

baik.

Lantai : Rabat beton 1 pc : 3ps :5krl dengan ketebalan 6 cm. Perlengkapan: Meja dan kursi, papan tulis, papan penempatan gambar,

P3K

c. Kontraktor harus pula membuat bangsal los kerja (workshop) untuk parapekerja dan gudang penyimpan bahan material yang dapat dikunci.

d. Lokasi tempat bangsal kerja, khususnya tempat bangsal penyimpananbahan/material harus sedemikian rupa sehingga :• Mudah dicapai oleh truk pengangkut bahan/material dari luar tapak.• Tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Lokasi tempat

Bangsal kerja dan gudang penyimpanan bahan/material akan ditentukanoleh Konsultan Pengawas/Direksi.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

8

e. Setelah selesai pembangunan, semua bangsal kerja dan gudang penyimpananbahan/material /Bangsal Konsultan/Direksi harus dibongkar dan disingkirkanke luar tapak.

PASAL 10PELAKSANAAN PEIL DAN UKURAN

a. Pemborong bertanggungjawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan, peil-peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan RKS.

b. Pemborong dalam pelaksanan pekerjaan menurut peil yang sudah ditentukan,bila terjadi kelalaian, Pemborong tidak akan ditolelir kesalahannya danpekerjaannya berhak untuk diulang kembali (bongkar) atas beban biayaditanggung pemborong.

c. Pemborong wajib mencocokkan ukuran-ukuran dengan yang lain dalam setiappekerjaan, jika terjadi selisih/perbedaan segera melaporkan kepada Direksi,untuk diberikan keputusan pembetulannya.

PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)

a. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau borneo super 5/7,tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah,berjarak maksimum 2 m satu sama lain.

b. Papan patok ukur dibuat dari kayu borneo super, dengan ukuran tebal 2 cm,lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).

c. Tinggi sisi atas papan patok ukur sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendakilain oleh Perencana/Pengawas.

d. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 200 cm dari as pondasi terluar, kecualikalau keadaannya lain.

e. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, kontaktor akanmemberitahukan kepada Perencana/Pengawas.

f. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan kontraktor.

PASAL 11KESELAMATAN KERJA

PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARANa. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor akan menyediakan tabung alat

pemadam kebakaran (fire extinguisher) YAMATO lengkap dengan isinya, denganjumlah sekurang-kurangnya minimal 3 (tiga) tabung, masing-masing tabungberkapasitas 15 kg.

b. Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadamkebakaran tersebut tidak menjadi hak milik Pemilik Proyek/Pemberi Tugas.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

9

PASAL 12PEKERJAAN PEMBONGKARAN

Lingkup Pekerjaan.a. Pekerjaan ini terdiri dari pembongkaran untuk memungkinkan

dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.b. Kontraktor harus melaksanakan pembongkaran tanpa menimbulkan kerusakan-

kerusakan yang tidak perlu terhadap bangunan yang ada yang harusdiperhatikan dalam kondisi dapat dipakai. Setiap kerusakan atau kehilanganyang disebabkan kelalaian kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor untukmemperbaikinya.

Pasal 13PENGUPASAN LAPISAN TANAH

a. Pemborong harus melakukan pengupasan (stripping) terlebih dahulu pada lokasiproyek tersebut, sehingga didapatkan permukaan datar/ rata/ bersih yang bebasdari sisa-sisa rumput liar dan material lain yang dapat mengganggu.

b. Ketebalan pengolahan tanah minimal 30 cm dari permukaan tanah asli. Tanahsampah bekas Stripping (kupasan) harus dibuang jauh dari lokasipekerjaan/sesuai dengan petunjuk Direksi.

PASAL 14PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan GalianGalian lubang atau menerus pada permukaan Lahan dilaksanakan pada :• Semua bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian, kolam air mancur,

kolom entrance, bangunan atau Pagar• Semua jalur untuk pekerjaan drainase.• Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman.• Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik.• Semua bagian dari tanah yang akan ditanam Pohon/ semak/ perdu.

`Galian lubang tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik Iebar,panjang, dalam, kemiringan. Bila terjadi kesulitan pelaksanaan pekerjaanmenurut gambar, Pemborong segera mengajukan usulan kepada Direksimengenai penyelesaiannya.

2. Pekerjaaan urugan

Pekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada :

• Semua bekas lubang tanah yang sudah ditanami pohon.• Semua Bekas bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian, kolam air

mancur, kolom entrance, bangunan atau Pagar.• Semua bekas jalur untuk pekerjaan drainase

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

10

• Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman• Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik• Semua bagian dari tanah yang akan ditanam Pohon /semak /perdu• Semua bagian bak bunga yang harus ditinggikan dengan menimbun tanah

subur.• Pelaksanaan Pengurugan menurut gambar serta peil-peil yang telah

ditetapkan.

3. Sumber Penggunaan Material• Bahan material bekas galian yang digunakan untuk urugan harus

seijin/disetujui Direksi.• Apabila tanah untuk pengurugan diambil dari luar lokasi, maka tanah yang

diambil harus dari satu sumber dan disetujui Direksi. Pekerjaan pengurugandimulai, tanah yang sudah dibersihkan harus dilakukan pemadatan.

• Bahan material Pekerjaan adalah bahan produk dalam negeri satandar sni diupayakan bahan alam yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan.

• Apabila bahan material susah didapat di lapangan kontraktor wajib mencarialternatif lain dan harus disetujui Direksi.

4. Tanah dasar Yang Kurang BaikDireksi mempunyai wewenang apabila menghendaki agar tanah yang kurangbaik mutunya digali sampai kedalaman tanah yang dianggap memadai mutunyasebelum pekerjaan dilaksanakan.

5. Pekerjaan Penyelesaian Tanah• Permukaan akhir yang dicapai harus sesuai dengan keperluan ketinggian (peil

batas), kemiringan melintang dan sesuai dengan gambar pelaksanaan.• Pemborong bertanggungjawab atas stabilitas dari timbunan tanah dan harus

mengganti bagian-bagian yang rusak yang akibatnya karena kecerobohan/keteledoran Pemborong dan akibat dari aliran air yang kurang terkendali.

PASAL 15PEKERJAAN PONDASI

1. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan pondasi meliputi :Pekerjaan pondasi telapak beton setempat/ menerus

2. BAHAN-BAHAN : Semen portland atau K 175 untuk pekerjaan pondasi telapak. Semua hal yang menyangkut pekerjaan beton bertulang pada pondasi telapak

mengikuti pasal-pasal yang khusus mengatur mengenai pekerjaan beton dantiang pancang mengikuti pasal-pasal yang khusus mengatur mengenaipekerjaan pemancangan.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN Bila lubang-lubang galian terdapat banyak air (tergenang air tanah/hujan)

maka sebelum pemasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air lumpurdibuang sampai bersih dan dasar lubang dikeringkan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

11

Celah-celah di antara batu tersebut diisi dengan pasir urug sampai padat. Ukuran-ukuran serta letak pondasi yang tercantum dalam gambar yang mana

mutlak akan ditepati, kecuali ada hal-hal lain yang segalanya akan seijinDireksi Pengawas.

PASAL 16PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantu yangdibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat - tempat sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak pada hal-hal berikut: Pasangan batu bata, Adukan, Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan,

dinding dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan, sesuai denganpetunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

`2. STANDAR/ RUJUKAN

2.1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)2.2. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI)2.3. American Society for Testing and Materials (ASTM).2.4. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).

3. PROSEDUR UMUM

3.1 Contoh BahanContoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepadaPengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan kelokasi proyek. Contoh bahan batu bata diserahkan sebanyak minimal 10buah, untuk keperluan pengujian kuat tekan yang disyaratkan. Biayapengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2.Pengiriman dan PenyimpananSemua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bataharus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum 150 cm.Batu Bata harus dikirim sesuai contoh yang telah disetujui DireksiPenyimpanan Batu bata harus dilaksanakan sesuai ketentuan SpesifikasiTeknis.

4. BAHAN-BAHAN4.1 Batu-Bata

4.1.1. Batu bata harus batu bata merah dari mutu yang terbaik denganpembakaran sempurna dan merata, produksi lokal dengan ukurannominal 55 mm x 110 mm x 230 mm atau sesuai dengan ukuranlokal yang dapat diperoleh, yang dibakar dengan baik dan bersudutruncing dan rata, tanpa cacat dan mengandung kotoran. Meskipunukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

12

dengan ukuran tersebut diatas, arus diusahakan supaya tidak terlalumenyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.

4.1.2. Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25kg/cm2, sesuai ketentuan SII-0021-78/SNI.15-2049-1991 dan SK SNIS-04-1989-F.

4.2 Adukan Pasangan BataAdukan dan plesteran untuk pasangan batu-bata harus memenuhi ketentuanSpesifikasi Teknis seperti pada BAB II.11 (Spesifikasi Teknis Adukan danPlesteran).

4.3 Bahan Penutup dan Pengisi CelahBahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan SpesifikasiTeknis seperti pada BAB II.20 (Spesifikasi Teknis Penutup dan PengisianCelah).

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN5.1 Adukan

5.2.1. Adukan harus dicampur dalam alat/tempat mencampur yang telahdisetujui. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulaimengeras dan membubuhkannya untuk dipakai lagi.

5.2.2. Adukan yang dipakai seperti berikut: Untuk pasangan kedap air di daerah basah, 15 cm di bawah

permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai (tergambar ataupuntidak tergambar dalam Gambar Kerja), dan ditempat-tempat lainsesuai petunjuk Gambar Kerja digunakan adukan 1 semen dan 2pasir.

Untuk pasangan biasa digunakan adukan 1 semen dengan 5 pasir.

5.2. Pemasangan5.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa

dengan seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempatpekerjaan tersebut di atas yang akan dilaksanakan. Sebelumdigunakan, batu bata harus direndam dalam air menggunakan bakair/drum hingga jenuh. Dinding harus dipasang dan didirikanmenurut masing-masing ukuran, ketebalan dan ketinggian yangdisyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.2.2. Tidak diperkenankan memasang batu-bata yang patah dua melebihi5% dan yang patah lebih dari dua.

5.2.3. Pasangan dinding bata dengan luas setiap 6 m2 yang terletak diluarbangunan yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolompraktis ukuran minimum 120 mm x 120 mm dengan tulangan danbeugeul seperti diatas.

5.2.4. Pemasangan dinding batu bata dilaksanakan bertahap, setiap tahapterdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti denganpengecoran kolom praktis.

5.2.5. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan haruspadat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yanglurus/ menerus dan rata.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

13

5.2.6. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapihsedalam 10 mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudiandisiram.

5.2.7. Sebelum diplester, pasangan bata harus dibasahi dengan airterlebih dahulu sampai jenuh.

5.3. Perawatan dan Perlindungan5.3.1. Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus.5.3.2. Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu-

waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutupbagian atas dari tembok.

5.3.3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dindingdengan bukaan dinding atau dinding dengan peralatan harusditutup dengan bahan pengisi celah seperti disebutkan dalamSpesifikasi Teknis seperti pada BAB II.20 (Spesifikasi TeknisPenutup dan Pengisian Celah)

PASAL 17BETON COR DI TEMPAT

1. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuai

dengan garis mutu dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Semuapekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempatharus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan standar terkait.

2. STANDAR/RUJUKAN2.1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)2.2. Peraturan Beton Bertulang (1991)2.2. Standar Industri Indonesia (SII) and/or Standar Nasional Indonesia (SNI):

SII.0013-81/SNI. 15-2049-1992 Semen Portland, Mutu dan Cara UjiSemen.

SNI. 03-2847-1992- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untukBangunan Gedung.

American Concrete Institute (ACI) ACI 318-95 Building Requirements for Reinforced Concrete ACI 347-94 Formwork for Concrete

3. PROSEDUR UMUM

3.1 Gambar Detail PelaksanaanGambar Detail Pelaksanaan berikut harus di sertakan Kontraktor kepadaPengawas Lapangan untuk disetujui dan harus meliputi: Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan, kait, lewatan

sambungan dan lainnya sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis. Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi, ukuran,

sambungan, sisipan dan pekerjaan lainnya yang terkait. Metoda pengecoran termasuk desain campuran, tenaga kerja, peralatan

dan alat-alat kerja.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

14

3.2. Pemeriksaan, Pengambilan Contoh dan Pengujian

3.2.1. Pemeriksaan Lapangan Sebelum memulai pekerjaan beton, pengujian pendahuluan

tersebut di bawah akan dilakukan oleh Pengawas Lapangandengan biaya Kontraktor. Kontraktor harus mengacu kepada hasilcampuran percobaan dan estimasi yang akan digunakan dalampekerjaan ini.

Kontraktor harus membantu Pengawas Lapangan dalampelaksanaan pengambilan contoh dan pengujian. Pengujianpendahuluan akan meliputi penentuan hal-hal berikut:- Karakteristik batu pecah.- Tipe dan kualitas semen.- Pemilihan dan dosis bahan tambahan.- Perbandingan kelas batu pecah dan campuran.- Faktor air semen.- Pengujian slump.- Karakteristik campuran beton segar.

Pengujian-pengujian ini harus dilakukan sampai diperoleh campuranyang sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.

3.2.2. Pengambilan Contoh bahan Agrerat BetonPengambilan contoh dan pengujian harus ditentukan oleh PengawasLapangan, seperti tersebut di bawah: Semen

Semen harus memiliki sertifikat dari pabrik pembuat, yangmenunjukkan berat per zak, bahan alkali yang sesuai.

AggregateAggregate halus sesuai dan tahan uji menurut ASTM C 33,pengujian dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton.

BetonMinimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai, Kontraktorharus membuat percobaan campuran untuk pengujian, bahan-bahan yang akan digunakan, dan metoda yang akan digunakanuntuk pekerjaan ini.

Bahan TambahanSemua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai standarASTM C 260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari sebelum pekerjaanbeton dimulai.Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa persetujuanPengawas Lapangan.

3.3. Pengujian Campuran / Campuran Percobaan

3.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton, setiap tipedan kuat tekan yang diaplikasikan, sebelum pelaksanaanpengecoran beton.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

15

3.3.2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen, kadar air,kadar bahan tambahan, kadar semen, kadar agregat, gradasiagregat, slump, kadar udara dan kuat tekan.

3.3.3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yang dirawatdan diuji dalam kondisi lab, kuat tekannya akan melebihi kuat tekanyang diperlukan. Kuat tekan umur 7 hari harus memiliki nilaiminimal 65% dari kuat tekan umur 28 hari.Pengujian beton harusdilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada PengawasLapangan untuk disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidakdiijinkan tanpa hasil pengujian yang memuaskan.

2 BAHAN-BAHAN

4.1.Beton4.1.1. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh

Pengawas Lapangan dan harus memenuhi kondisi berikut: Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis. Campuran alternatif tidak boleh digunakan sebelum disetujui

Pengawas Lapangan. Tanpa air yang berasal dari batu pecah.

4.1.2. Beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda, sesuai ketentuanberikut: Beton mutu K-225 (fc = 291 kg/cm2) digunakan untuk Struktur

bangunan. Beton mutu K-175 (fc = 186 kg/cm2) digunakan untuk Saluran. Beton mutu B-0 digunakan untuk lantai kerja pondasi dan pengisi.

4.2.SemenSemen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SII-0013-81/SNI.15-204-992 atau ASTM C 150-89.Semen harus berasal dari salah satu merk dagang, seperti Semen Tonasa,Semen Tiga Roda, Semen Gresik, Semen Bosowa, Semen Kujang.

4.3.AirAir untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebasdari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahanorganik.

Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji.Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkandi atas, harus diuji dan memenuhi ketentuan ASTM dan/atau disetujuiPengawas Lapangan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

16

4.4.Agregat Halus

4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan halusdisetujui Pengawas Lapangan. Agregat halus harus memenuhiketentuan berikut:

NO.METODA UJI AASHTO

AASHTO BERAT %

1. Gumpalan tanah liat T 112 0,5 %

2. Batubara dan bahan bakar T 113 0,5 %

3. Bahan lolos saringan no. 200 T 11 3 %

4.4.2.Agregat halus tidak boleh mengundang bahan-bahan organik, asam,alkali dan bahan lainnya yang merusak.Agregat halus merata didegradasi dan harus memenuhi ketentuangradasi berikut:

SARINGAN % BERAT YANG LOLOS(AASHTO T 27)

3/8” (9,5 mm) 100No. 4 (4,75 mm) 95 – 100No. 18 (1,18 mm) 45 – 80No. 50 (0,300 mm) 10 – 30No. 100 (0,150 mm) 1 – 10

4.5.Agregat Kasar

4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batupecah, kerak dapur tinggi dan bahan lainnya yang disetujui danmemiliki karakteristik serupa yang keras, tahan lama dan bebas daribahan-bahan yang tidak diinginkan.Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak danharus memenuhi ketentuan berikut:

NO.METODA UJI MAX.

AASHTO BERAT %1. Gumpalan tanah liat T 112 0,25 %2. Bahan lolos saringan no. 200 T 11 1 %3. Bahan tipis panjang lebih dari

5 x ketebalan maksimal- 10 %

Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari bataspresentase yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan/ataudisetujui Pengawas Lapangan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

17

4.5.2. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTM A33 :

UKURANMAKS. BATU

PECAH(CM)

PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %UKURAN SARINGAN

5,08 2,54

1,905 1,27 0,952 No.4 No.8 No.16

3,81 95-100 - - - 10-30

0-5 - -1,905 - 100 90-100 - 20-55 0-10 0-5 -0,952 - - - 10

085-100

10-30

0-10 0-5

4.5.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung denganukuran lain dengan perbandingan berat atau volume untukmenghasilkan batuan yang memenuhi persyaratan gradasi yangditentukan.

4.6.Bahan PerawatanBahan untuk perawatan harus memenuhi ketentuan berikut : Lembaran kain dari sera/goni Lapisan cairan untuk perawatan beton Lembaran polyethylene putih untuk perawatan beton

4.7. Bahan Tambahan

4.7.1. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambatpengerasan beton, bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuanASTM C 494 tipe B dan D.

4.7.2. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton biladiperlukan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.

4.8. Pengisi Sambungan (Join Filler) dan (Joint Sealant)

4.8.1 Joint Filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153 dan USFedera Specification HH-F 341 a type 1 class B, seperti Pavatex atausetara.

4.8.2 Joint sealant harus memenuhi persyaratan ASTM C 920 sepertiElasto-sea 227 atau setara.

4.9. Baja Tulangan

Mutu baja yang dugunakan untuk tulangan beton adalah sebagai berikut :a. diameter < 13 mm, mutu baja : BJTP 24 (polos)b. diameter >= 13 mm, mutu baja : BJTD 32 (ulir)c. Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,

pembengkokan, sambungan dan penghentian akan dibuat dan disampaikanoleh Kontraktor kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuanterlebih dahulu sebelum pelaksanaan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

18

d. Semua detail akan memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalamgambar kerja dan syarat-syarat yang akan diikuti menurut PBI 1971, NI.2.

e. Diameter-diameter pengenal akan sama seperti persyaratan dalam gambarkerja dan bilamana diameter tersebut akan diganti maka jumlah luaspenampang persatuan lebar beton minimal akan sama dengan luaspenampang rencana. Sebelum melakukan perubahan-perubahan Kontraktorakan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pengawas.

f. Tidak diperkenankan membengkok tulangan bila sudah ditempatkan, kecualaiapabila hal itu terpaksa dan sudah mendapat persetujuan dari DireksiPengawas.

g. Tulangan akan ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, danakan dijaga agar jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkantebal selimut beton (beton deking) minimal 5 cm.

h. Untuk itu Kontraktor akan mempergunakan penyekat (spacer), dudukan(chairs) dari blok-blok beton yang mempunyai mutu beton minimal samadengan beton yang bersangkutan.

i. Semua tulangan akan diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidakbergeser pada waktu pengecoran.

j. Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan akan terlebih dahuludiperiksa untuk memastikan penelitian penempatannya, kebersihan danuntuk mendapatkan perbaikan bilamana perlu.

k. Tulangan yang berkarat akan segera dibersihkan atau diganti bilamanadianggap oleh Direksi Pengawas akan melemahkan konstruksi.

l. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui olehDireksi Pengawas.

m. Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan akan cukup kuat dan jaraknyasedemikian sehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidakkurang dari yang disyaratkan.

n. Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan terhadap bidanghorizontalnya adalah ± 4 mm.

3 PELAKSANAAAN PEKERJAAN

5.1 Perancah dan Acuan

5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yangmemadai untuk menerima beban tanpa penurunan.

5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dandiperkuat dengan perancah tambahan yang sesuai. Sebelummenempatkan perancah, gambar rancangan pemasangan/penempatan perancah harus diserahkan kepada Pengawas Lapanganuntuk disetujui.

5.1.3. Acuan harus memenuhi ketentuan berikut : Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang

memadai untuk pemeriksaan dan pembersihan setelahpemasangan baja tulangan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

19

Bahan acuan harus berasal dari papan kayu tebal minimal 20 mm,kayu lapis tebal minimal 9 mm, baja pelat lembaran tebal minimal0,6 mm, atau bahan lain yang disetujui.

Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dandiekspos harus menggunakan acuan kayu lapis.

Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguat menjaditanggung jawab Kontraktor.

Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yangdiakibatkan oleh tekanan alat penggetar dan beban beton ataulainnya.

Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuankonstruksinya sebelum pengecoran.

Semua sudut sambungan, pertemuan harus kaku untuk mencegahterbukanya acuan selama pekerjaan pengecoran berlangsung.Kontraktor bertanggung jawab untuk acuan dan penopangnyayang memadai.

Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusunsedemikian rupa sehingga ketika acuan dibuka, semua metal harusberada tidak kurang dari 5 mm dari permukaan beton ekspos.

Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harusdisingkirkan sampai kedalaman minimal 25 mm dari permukaanbeton tanpa merusak.

5.1.4. Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harusdibiarkan terbuka, dan acuan kayu harus dibasahi dengan airsebelum penempatan beton.

5.2 Pengecoran Beton

a. Pekerjaan pengecoran beton akan dilaksanakan sekaligus dan akandihindarkan penghentian pengecoran kecuali bila sudah diperhitungkanpada tempat-tempat yang aman dan sebelumnya sudah mendapatpersetujuan Direksi Pengawas.

b. Kontraktor akan sudah mempersiapkan segala sesuatunya untukpengamanan, pelindung dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitaspengecoran.

c. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata Kontraktorakan memakai mesin pengaduk beton/concrete mixer.

d. Mesin pengaduk akan cukup untuk melayani volume pekerjaan yangdirencanakan.

e. Mesin pengaduk akan dibersihkan dengan air dan dihindarkan daripengotoran minyak, sebelum dipakai. Setiap campuran beton akan diadukdalam pengaduk sehingga merata / homogen dan waktu pengadukanminimum adalah 2 menit untuk setiap kali mencampur.

f. Bilamana perlu Kontraktor diperkenankan untuk menggunakan concretepump, gerobak-gerobak dorong untuk mengangkut adukan ketempatyang akan dicor. Pengangkutan beton tidak diperkenankan denganember-ember.

g. Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material serta tenagayang diperlukan sudah akan siap dan cukup untuk suatu tahap

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

20

pengecoran sesuai dengan rencana yang sebelumnya disetujui DireksiPengawas.

h. Tulangan, jarak, bekesting dan lain-lain, akan dijaga dengan baik sebelumdan selama pelaksanaan pengecoran.

i. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan akandipadatkan dengan concrete vibrator yang jumlahnya akan mencukupi.Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu dengan perojokan,apabila dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan hal iniakan mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas terlebih dahulu.

j. Pengecoran akan menerus dan hanya boleh berhenti ditempat tempatyang diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dansebelumnya mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.Penghentian maksimum 2 jam.Untuk menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya akandibersihkan permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agarsempurna sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan,permukaan yang akan disambung akan disiram dengan air semen dengancampuran 1PC : 0.5 air.

k. Selama waktu pengerasan , beton harus dilindungi dengan air bersih atauditutup dengan karung karung yang senantiasa dibasahi dengan air, terusmenerus selama paling tidak 10 hari setelah pengecoran.

l. Apabila cuaca meragukan, sedangkan Direksi Pengawas tetapmenghendaki agar pengecoran tetap akan berlangsung, maka pihakKontraktor akan menyediakan alat pelindung/terpal yang cukup untukmelindungi tempat yang sudah / akan dicor.

m. Pengecoran tidak diijinkan selama hujan lebat atau ketika suhu udara naikdiatas 32 derajat Celcius.

n. Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran, Kontraktor diwajibkan membuatminimal 1 (satu) buah contoh (sample) kubus/silinder untuk pemeriksaankekuatan tekan beton, pemeriksaan slump test, dengan prosedursebagaimana ditentukan dalam PBI 1971/PB 89.

o. Slump yang diperkenankan dalam pelaksananan adalah antara 75 mm ±25 mm.

p. Pengambilan-pengambilan contoh diatas dilakukan atas petunjuk DireksiPengawas, kubus-kubus/silinder yang telah diambil akan dijaga agardapat mengeras dengan baik.

q. Demikian pula kubus/silinder beton yang diambil selama pengecoran akandiuji kuat tekannya di laboratorium yang telah disetujui Direksi Pengawasdan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Direksi Pengawas untukdievaluasi. Bilamana hasil pengujian menunjukkan mutu beton kurangdari K225 untuk bagian struktur yang direncanakan, Kontraktordiwajibkan untuk mengajukan rencana perbaikan/ penanggulangankepada Direksi Pengawas dan mengadakan per- kuatan/ penyempurnaankonstruksi dengan biaya Kontraktor apabila hal tersebut dipandang perluoleh Direksi Pengawas.

r. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang darinilai K (kuat tekan karakteristik) yang disyaratkan, Kontraktor akanmengambil core-sample daribagian-bagian konstruski yang diragukan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

21

s. Jumlah sampel kubus untuk tiap pemeriksaan adalah 3 buah, danselanjutnya akan diperiksa di laboratorium dengan petunjuk DireksiPengawas.

t. Hasilnya akan dievaluasi Direksi Pengawas dan apabila ternyata nilai yangdiperoleh membahayakan konstruksi, Kontraktor akan melakukanperbaikan bagian konstruksi tersebut atas biaya Kontraktor.

Additive dapat pula dipergunakan sepanjang tidak menyebabkan kelainan-kelainan pada beton dan untuk itu akan mendapat persetujuan terlebihdahulu dari Direksi Pengawas

5.3 Perlakuan Pembukaan Acuan

Semua dinding acuan harus diberi lapisan yang disetujui sebelumpenempatan baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan airsebelum penempatan beton.Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidakboleh digunakan.

5.4 Penempatan Pipa Drainase dan Konduit

5.3.1. Pipa-pipa drainase, konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasiharus dipasang sebelum pengecoran, dengan tanpa mengurangikekuatan beton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidakakan terisi adukan beton sewaktu pengecoran.

5.3.2. Pipa drainase dan pipa konduit harus sesuai dengan ketentuanSpesifikas Teknis Mekanikal.

5.5 Sambungan Konstruksi

Sambungan konstruksi harus ditempatkan pada tempat-tempat sesuaiGambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.Sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap garis utama tekanan danumumnya ditempatkan pada titik-titik minimal gaya geser pada sambungankonstruksi horizontal.Batang pasak, alat penyalur beban dan alat pengikat yang diperlukan harusditempatkan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.6 Sambungan Terbuka

Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerjadengan menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metalatau bahan lain yang disetujui.Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan tanpa merusakpinggiran atau sudut beton.Penulangan tidak boleh melewati sambungan terbuka kecuali bila ditentukanlain.

5.7 Pengisi Sambungan5.6.1. Sambungan mulai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan

terbuka. Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan muai,

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

22

ketebalan pengisian yang dipasang sesuai dengan ketentuan GambarKerja. Pengisi sambungan harus dipotong dengan bentuk dan ukuranyang sama dengan permukaan yang akan disambung.

5.6.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yangtelah ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidakbergeser bila disampingnya ditempatkan beton.

5.6.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisisambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celahdiantaranya diisi dengan aspal kelas 18 kg, dan salah satu sisinyaharus ditutup dengan aspal panas agar tersimpan dengan baik.

5.6.4. Segera setelah pembongkaran acuan, sambungan muai harusdiperiksa dengan teliti.

5.6.5. Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotongdengan rapih dan dibuang. Bila, selama pelaksanaan, bukaan sebesar3 mm atau lebih muncul pada sambungan yang akan dilalui lalulintas, bukaan tersebut harus ditutup dengan ter panas atau aspalsesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

5.8 Sambungan Besi

Sambungan hasil harus ditempatkan pada semua sambungan konstruksiyang berhubungan langsung dengan tanah atau air bawah tanah dantempat-tempat lain sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk PengawasLapangan.

5.9 Toleransi

Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan, setelahpembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagianbeton yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja. Variasiketinggian lantai harus diukur sebelum pembongkaran pelindung danpenumpu.

5.10 Perbandingan dan Campuran Beton

5.10.1 Perbandingan bahan ditentukan dengan penimbangan ataudengan metoda yang disetujui Pengawas Lapangan. Perbandinganvolume tidak diijinkan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.

5. 10.2 Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuranharus sesuai dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.

5. 10.3 Slump yang diijinkan minimal 75 mm dan maksimal 150 mm untukbalok, kolom dan pelat sedangkan untuk pondasi sumuran minimal50 mm dan maksimal 125 mm. Pencampuran beton tidak bolehdimulai tanpa memastikan persediaan bahan yang memadai,dalam batas yang aman, agar pengecoran beton dapatdilaksanakan.

5. 10.4 Bila pengecoran tidak dapat dihentikan. Kontraktor harusmenyediakan peralatan tambahan dan memadai yang disetujuiPengawas Lapangan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

23

5. 10.5 Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuaiketentuan ASTM C 94 dan ASTM C 685.

5.11 Penempatan Beton dan Pembongkaran Acuan5.11.1.Beton tidak boleh ditempatkan sebelum acuan, penulangan, sisipan

dan lainnya telah disetujui Pengawas Lapangan. Acuan harusdibersihkan, bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran danbengkokan sebelum pengecoran.

5.11.2.Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan SpesifikasiTeknis dan petunjuk Gambar Kerja.

5.11.3.Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selamapengecoran. Penggetaran terus menerus pada jarak 38-40 cm harustetap terjaga untuk mencegah keropos dan untuk mendapatkanpermukaan yang halus.

5.12 Corong dan Saluran5.12.1.Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah

terpisahnya bahan-bahan dan bergesernya baja tulangan. Biladibutuhkan kemiringan yang tajam, corong harus dilengkapi denganpapan-papan berukuran pendek yang mengubah arah gerakan.Semua corong, saluran dan pipa harus dijaga agar bebas dari betonyang mengeras dengan cara menyiram air setiap kali setelahpenuangan. Siraman air harus jauh dari beton yang baru sajaditempatkan.

5.12.2.Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150 cmkecuali melalui corong tertutup pipa. Setelah ikatan awal beton,acuan tidak boleh digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukanpada ujung pelindung tulangan. Beton harus diangkat dari mesinpengaduk dan diangkut dalam waktu 1 jam ke lokasi akhir yangdisetujui Pengawas Lapangan. Hal ini untuk memastikan bahwabeton sesuai dengan mutu yang disyaratkan pada waktupenempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan betonyang menerus/tidak terputus-putus.

5.12.3.Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untukpekerjaan ini harus bersih, dan bekerja dengan baik. Bilamemungkinkan, sebuah unti pengganti atau suku cadang harusdisediakan di lokasi.

5.12.4.Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupasehingga aliran beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harusdisingkirkan.

5.12.5.Kadar air dan ukuran partikel bantuan harus diawasi dengan telitiketika beton dipompa untuk mencegah pemampatan. Kemiringansaluran untuk mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepatsehingga beton dengan kadar air rendah dapat mengalir dalamaliran seragam tanpa pemisahan semen dan bantuan.

5.12.6.Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alas atau dasarharus bersih dan padat, dan bebas dari air atau aliran air.Permukaan lantai yang akan diberi beton harus benar-benar bersihdari lumpur, batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yang

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

24

mengganggu. Prosedur ini harus diketahui dan disetujui PengawasLapangan.

5.13 Pembongkaran Acuan

Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan PengawasLapangan. Persetujuan Pengawas Lapangan tidak membebaskanKontraktor dari keamanan pekerjaan tersebut. Jadwal pembongkaranharus ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

5.14 Perbaikan Beton

5.14.1.Kontraktor harus meminta Pengawas Lapangan untuk memeriksapermukaan beton segera setelah pembongkaran.

5.14.2.Kontraktor atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuaidengan garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yangrusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas,memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjukPengawas Lapangan).

5.14.3.Semua beton yang membentuk permukaan harus memilikipenyelesaian cor di tempat menggunakan acuan khusus. Lubangpengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan permukaan yangakan di cat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-sirip dantetesan adukan yang tersikat halus, dan memiliki permukaan yangbebas dari lapisan penutup dan debu.

5.14.4.Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segerasetelah pembongkaran acuan. Bahan tambahan harus kohesif,tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.

5.14.5.Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang lunturwarnanya atau beton yang akan dicat dengan : Semprotan pasir ringan Pembersihan dengan larutan lembut sabun detergent dan air

yang diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengansikat lembut, kemudian disiram dengan air.

Pembersihan dengan larutan asam muriatik yang mengandungtidak kurang dari 2 % dan tidak lebih dari 5 % asam dalamvolume, yang diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnyatelah dilembabkan dengan air bersih.

Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapatrusak karena asam.

kapur. Mengikir dan menggerinda.

5.15 Penyelesaian Beton

5.15.1.Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segeradiselesaikan setelah pembongkaran dan harus diselesaikan

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

25

sesuai tingkat dan dimensi seperti ditunjukkan dalam GambarKerja.

5.15.2.Floor Hardener harus diaplikasikan pada permukaan beton yangmasih segar secara merata, dengan cara pelaksanaan dan dalamjumlah sesuai rekomendasi dari pabrik pembuatnya, atausebanyak 5 kg/m2 , kecuali bila ditentukan lain oleh PengawasLapangan.

5.16 Perawatan dan Perlindungan

Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi betonsegar yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai betonmengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan yang terlalucepat. Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai

saat pembongkaran. Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus

menerus selama 14 hari setelah pengecoran. Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang

akan ditutup dengan karung lembab atau dilindungi terhadapkekeringan dengan bahan lain yang sesuai.

Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintasdiatas konstruksi, yang menurut pendapat Pengawas Lapangan,belum cukup mengeras.

PASAL 18ADUKAN DAN PLESTERAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknisini.

2. STANDAR/ RUJUKAN2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM)2.2. American Concrete Institute (ACI)2.3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2, 1971)2.4. Standar Industri Indonesia (SII) and / or Standar Nasional Indonesia (SNI):2.5. American Association of State Highway and Transportation Officials2.6. Spesifikasi Teknis – Beton Cor di Tempat.

3. PROSEDUR UMUM

3.1 Contoh Bahan

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

26

Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada PengawasLapangan untuk terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

3.2.Pengiriman dan Penyimpangan3.2.1. Pengiriman dan penyimpangan bahan semen dan bahan lainnya

harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada (SpesifikasiTeknis Beton Cor Di Tempat).

3.2.2. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air,dengan kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi dengansaluran pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda-bendaasing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidakberhamburan.

4. BAHAN-BAHAN4.1.Semen

Semen tipe I harus memenuhi standar SII.0013-81/SNI.15-2049-1992 atauASTM C 150-89 serta Spesifikasi Teknis seperti pada BAB II.4 (SpesifikasiTeknis Beton Cor Di Tempat). Semen yang digunakan harus berasal dari satumerek dagang yang dikenal luas dan mudah diperoleh.

4.2.PasirPasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur ataukotoran yang lain yang merusak.Perbandingan butir-butir harus seragam dari yang kasar sampai denganyang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.

4.3.AirAir harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organic yangbersifat merusak.Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Padadasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan diatas, harus diuji sesuaiketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Pengawas Lapangan.

4.4.Bahan TambahanBahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air terhadap air danmenambah daya lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, sepertiSuper Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran5.1.1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air,

adukan kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 200mm di atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam GambarKerja, plesteran permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempatlain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan danplesteran selain tersebut di atas.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

27

5.1.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkankekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuaidengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.

5.2.PencampuranSemua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alatpencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untukkemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran minimal 1 sampai 2menit sebelum pengaplikasian.Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu percampuran minimal1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelahpencampuran tidak diijinkan digunakan.

5.3.Persiapan dan Pembersihan Permukaan5.3.1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau plesteran

harus bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnyayang mengganggu.

5.3.2. Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainyapemasangan instalasi listrik dan air dan seluruh bagian yang akanmenerima plesteran telah terlindung di bawah atap. Permukaan yangakan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu.Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu denganair hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dandibersihkan.

5.4.Pemasangan

5.4.1. Plesteran Batu Bata Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan

dan pembersihan selesai. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang

plesteran dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang dipasangikelos-kelos sementara dari bambu. Kepala plesteran dibuat padasetiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan menggunakankepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.

Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannyapermukaan dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampairata dan tidak ada kepingan-kepingan kayu yang tertinggal dalamplesteran. Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi,kecuali bila pasangan akan dilapis dengan bahan lain. Sisa-sisapekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.

Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagianpertemuan dengan bukaan dinding atau bagian lain yangditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakanprofil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi dan siku.

5.4.2. Plesteran Permukaan Beton

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

28

Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan,dibersihkan dari bagian-bagian yang lepas dan dibasahi air,kemudian diplester.

Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak,lemak, lumut dan sebagainya sebelum pekerjaan plesterandimulai. Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawatbaja. Setelah plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaanplesteran dirawat dengan penyiraman air. Plesteran yang tidaksempurna, misalnya bergelombang, retak-retak, tidak tegak lurusdan sebagainya harus diperbaiki.

5.5.Ketebalan Adukan dan Plesteran

Tebal adukan dan/atau plesteran minimal 20 mm, kecuali bila dinyatakanlain dalam Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan.

5.6.PengacianPengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehinggaplesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidakada bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atausudah kering betul.Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harusselalu meyirami bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh,sekurangkurangnya dua kali setiap harinya.

5.7.Pemeriksaan dan PengujianSemua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktorsetiap waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas Lapangan untukdapat mengambil contoh pada bagian yang telah diselesaikan.Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakandengan cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dariPemilik Proyek.

Pasal 19PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

PEKERJAAN KUSEN KAYU

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai hasilpekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Persyaratan Bahana. Bahan kosen dari kayu Linggua yang telah dikeringkan, mutu kelas A, kelas

kuat III dan kelas awet III dan kayu Ulin untuk kosen KM/WCb. Ukuran finish kosen sesuai detail gambar.c. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI

tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

29

d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu fan cacat lainnya.

e. Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17%, untuk seluruh bahan kayukosen yang digunakan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, carapemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harusditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidakterkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,angkurangkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannyauntuk bidangbidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekaspenyetelan.

d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu samalain sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongandan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempatpekerjaan/pemasangan.

f. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran,bentuk profil, type kosen dan arah pembukaan pintu/jendela.

g. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku,sehingga mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.

h. Kosen tidak diperkenankan dipoles dengan cat, vernis, meni atau finishinglainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi Pengawas.

i. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angkurdiameter 10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angkurdan untuk sisi kosen jendela 2 angkur.

j. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotorandari akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

k. Pemasangan tiang kosen yang langsung diatas lantai (kosen pintu) dibuatneud tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 koral.

PEKERJAAN DAUN PINTU PANEL

1. Lingkup Pekerjaana. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan,hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pembuatan daun pintu panel dipasangkan pada pintu-pintu danseluruh detail seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

30

a. Bahan rangka dari kayu Linggua yang telah dikeringkan, mutu I, kelas kuat IIdan kelas awet I-II, ukuran 3,5 x 4 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalamgambar.

b. Pengisi pintu (panel) dari bahan block board tebal 18 mm lapis doubleplywood 6 mm dan teak plywood tebal 4 mm. Pelapisan dilakukan pada keduabelah sisi/muka block board. Lapisan teak plywood merupakan penutup palingluar untuk kedua muka, dengan pemasangan tekstur kayu pada bagian luaryang kelihatan.

c. Pada bagian-bagian daun pintu seperti yang telah ditentukan dalam detailgambar, dipasang list dari kayu Ramin yang telah dikeringkan, lebar 2 cm,pemasangan sesuai detail gambar.

d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan permukaan rata,bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.Kelembaban bahan kayu yang digunakan, disyaratkan maksimum 12%.Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKItahun 1961),PUBI 82 pasal37 dan memenuhi persyaratan dlm SII 0458-81.

e. Bahan block board dari jenis yang bermutu baik, buatan dalam negeri merkAsahi, teak plywood dari merk Asahi atau yang setara dan plywood merkSinga Laut, bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalamPUBI tahun 1982 pasal 38 dan memenuhi SII 0404-81.

f. Setiap sambungan rangka daun pintu dan setiap penempelan permukaanbahan pelapis untuk panel daun pintu, digunakan lem kayu yang bermutubaik, merk Aica Aibon atau merk lain yang setara.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, carapemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu ditempatpekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yangbaik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dankelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu agar tetapterjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak bolehada lubanglubang atau cacat bekas penyetelan.

d. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku-sikusatu sama lain sisi-sisinya ukuran rangka kayu merupakan ukuran jadi.

e. Penyambungan rangka daun pintu dibuat sistim lubang dan pen denganpaku/pasak kayu atau bambu serta digunakan lem kayu yang bermutu baikproduk dalam negeri dari merk seperti yang telah disyaratkan dan disetujuiDireksi Pengawas. Pekerjaan daun pintu dilakukan dibengkel penyambunganrangka dan penempelan dari seluruh bahan panel, dilakukan dengan sistimpres di pabrik).

f. Tebal lapisan panel daun pintu, bentuk dan susunan pelapisannya, sesuaiyang ditunjukkan dalam detail gambar.

g. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuanDireksi Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan kayuyang tampak.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

31

h. Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintirdan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

PEKERJAAN DAUN JENDELA KACA

1. Lingkup Pekerjaana. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan,hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan daun pintu kaca meliputi pembuatan daun jendela kaca/frame darikayu linggua untuk seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan BahanBahan PanelUntuk panel digunakan bahan kaca yang memenuhi persyaratan dalam PUBI 82pasal 63 dan SII 0819-78. Digunakan kaca Reflektif tebal 5 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambargambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang),termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan,mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan jendela ditempatpekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yangbaik, tidak terkenan cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dankelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka jendela dan penguatlain agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjagakerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

d. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuanDireksi Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat pada permukaan rangkayang tampak.

e. Untuk daun jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang,tidak melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.

Pasal 20PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaana. Yang termasuk pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,

perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dansempurna.

b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengawasan dan perawatan dari seluruhalat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruhdetail yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

32

2. Persyaratan Bahan2.1 Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,

seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telahdisetujui Direksi Pengawas.

2.2 Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuangambar.

2.3 Perlengkapan Daun Pintua. Engsel (butt ghinges) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu enkel dan

2 x 3 buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum dipasang 2buah setiap daunnya, menggunakan engsel merk Schlage, Falcon atauCurbin type/serie 414, atau merk lain yang setara dan yang disetujuiDireksi Pengawas.Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahansama dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satinchromium.

b. Pada daun pintu yang telah disyaratkan/ditentukan dalam gambar,dipasang Door Closer merk Schlage, Falcon, Curbin type/serie LCN 1000(steel grey).

c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah disyaratkan/ditentukandalam gambar, dipasang peralatan-peralatan dari merk Schlage, Falcon,Curbin atau merk lain, antara lain :• Flush Bolt type/serie FB 007 dari Satin Stainless Steel• Door Guard type/serie DG 005 dari Polish Chromium• Door Stop type/serie 431 dari alumunium• Door viewer type/serie DV 004 dari Brass• Rack Bolt type/serie WB 006 dari Brass

d. Lock set, Handle dan Back Plate• Pada seluruh daun pintu panel kayu, daun pintu double teak Teakwood

dan daun pintu glasal, digunakan kunci pintu merk Schlage type/serieA dan B dengan material finish satin stainless steel atau satinchromium.

• Knob handle untuk kunci-kunci pintu type/serie A dan D adalah Orbit.e. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.f. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya

yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan samasekali.

g. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberidoor stop dari merk dan type seperti yang telah disyaratkan, dipasangdengan baik pada lantai dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum

dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada DireksiPengawas untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan/penyerahan harusdisertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

b. Apabila dianggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta untukmengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contohbahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya testlaboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

33

c. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 20 cm (as) dari sisi atas pintu kebawah.Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantaikeatas. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engseltersebut.

d. Penarik ‘lock’ dan ‘latch’ harus diajukan oleh Kontraktor kepada DireksiPengawas untuk mendapatkan persetujuan.

Pasal 21PEKERJAAN PLAFOND

PEKERJAAN KAYU RANGKA PLAFON1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan danalat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperolehhasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan kayu rangka plafond ini dilakukan pada ruang serta seluruh detailyang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk DireksiPengawas.

2. Persyaratan Bahana. Bahan : Kayu Linggua, disetujui Direksi Pengawas.b. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.c. Rangka kayu bangkirai yang telah dikeringkan, rangka pembagi ukuran 5 x 7

cm dan sebagai penggantung utama dengan kayu 5 x 10 cm. Polapemasangan rangka pembagi maksimal dibuat 60 x 60 cm serta kelos kayuukuran 3 x 4 cm yang dipasang pada setiap sambungan rangka pembagi.

d. Bahan kayu yang digunakan harus dipilih dari mutu terbaik, kering, tua, lurusdan tanpa cacat. Kelembaban maksimum 17 % dan memenuhi persyaratanyang ditentukan dalam NI-5.

e. Bagian bawah dari seluruh rangka diratakan / diserut sampai rata dan lurus.Seluruh permukaan rangka kayu dilapis bahan cat.meni kayu yang bermutubaik sampai rata.

f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalamPUBI 82 pasal 38, memenuhi SII 0404-81 dan NI-5.

3. Persyaratan Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari DireksiPengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untukpenyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitasterbaik dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).d. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang

dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletakdiatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

34

e. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal danperlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebutdiatas tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebihdahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain).Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Direksi Pengawas.

PEKERJAAN PLAFON GYPSUM1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan danalat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga diperolehhasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan plafond gysum ini dilakukan pada ruang serta seluruh detail yangdisebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk DireksiPengawas.

2. Persyaratan Bahana. Bahan : gypsum tebal 9 mm produk bermutu baik, disetujui

Direksi Pengawas.b. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam

PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII 0404-81 dan NI-5.

3. Persyaratan Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari DireksiPengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untukpenyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitasterbaik dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).d. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang

dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletakdiatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

e. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal danperlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebutdiatas tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebihdahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain).Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Direksi Pengawas.

f. Pola pemasangan langit-langit gypsum tebal 9 mm harus sesuai dengan yangditunjukkan dalam gambar.

g. Bidang pemasangan langit-langit tripleks harus rata / waterpass dan sesuaidengan detail gambar. Hasil pemasangan harus betul-betul bersih.

h. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yangditujukkan dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang di finish cat sesuaiyang disyaratkan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

35

Pasal 22PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAP

PEKERJAAN KUDA-KUDA KAYU LINGGUA

1. Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai hasilpekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Persyaratan Bahana. Bahan kuda-kuda dari kayu Bangkirai yang telah dikeringkan, mutu kelas A,

kelas kuat I-II dan kelas awet III.b. Ukuran kuda-kuda sesuai detail gambar.c. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI

tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,

bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu fan cacat lainnya.e. Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17 %, untuk seluruh bahan kayu

kuda-kuda yang digunakan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajaribentuk, lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detailsesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harusditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidakterkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannyauntuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekaspenyetelan.

d. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu samalain sisisisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan /pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongandan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan /pemasangan.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP METAL

1. Lingkup Pekerjaana. Meliputi pengadaan dan pemasangan semua bahan penutup atap seperti yang

tertera pada Bill of Quantity dan gambar rencana. Pekerjaan ini meliputipenyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnyayang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasilpekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

36

b. Mengadakan koordinasi dengan disiplin lain, yang berkaitan dengan pekerjaanpemasangan atap, seperti pekerjaan baja, pekerjaan kayu dan pekerjaanlainnya.

2. Persyaratan BahanSebelum didatangkan penutup atap di datangkan ke lokasi pekerjaan, contoh-contoh semua bahan atap, bubungan dan lain sebagainya yang akan digunakanharus diajukan terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan konsultanperencana dan konsultan pengawas.a. Bahan : Multiroof.b. Bahan tidak mudah pecah,tidak mudah berlumut atau berjamur, tahan

terhadap perubahan cuaca, dan dapat mereduksi udara panas dan suarahujan.

c. Spesifikasi bahan :Ukuran reng gording disesuaikan dengan ukuran genteng multiroof dan sesuaipersetujuan konsultan pengawas.

d. Warna sesuai persetujuan perencana dan konsultan pengawas.

3. Persyaratan Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari DireksiPengawas.

b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untukpenyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitasterbaik dari jenisnya dan harus disetujuan dari Direksi Pengawas.

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

Pasal 23PEKERJAAN PLAMBING/SANITASI

1. Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan dan lain-lain, pengiriman ke site, pemasangan, pengujian atau pengetesan(commissioning) dan pemeliharaan seluruh Pekerjaan Plambing/Sanitasi sepertidisyaratkan dalam :1) Spesifikasi Teknik2) Gambar Perencanaan3) Bill Of Quantity

Pada dasarnya spesifikasi teknis, gambar perencanaan dan bill of quantitymerupakan satu kesatuan dan bersifat saling melengkapi danmenyempurnakan. Apabila terdapat hal-hal yang tidak termuat didalamspesifikasi teknis, namun ada pada gambar perencanaan atau ada pada bill ofquantity maka spesifikasi teknis harus mengikuti gambar perencanaan ataubill of quantity, Berita Acara Aanwijzing.

4) AddendumDalam pekerjaan ini termasuk pula pekerjaan-pekerjaan lain yangberhubungan dengan pekerjaan plambing yang tidak mungkin disebutkansecara terperinci, tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi danoperasi plambing.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

37

5) Klarifikasi Teknis`Klarifikasi teknis perlu dilakukan sebelum ditetapkan pemenang tenderterhadap penawaran-penawaran yang menjadi calon pemenang tender untukmasalah-masalah yang secara teknis belum dapat dimengerti atau perludijelaskan oleh peserta tender dihadapan panitia tender (Pemberi Tugas,Perencana, dan Konsultan Pengawas/Direksi).

2. Sistem Instalasi Air Bersiha. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa serta kelengkapannya dari sumur.b. Pengadaan dan pemasngan pompa air bersih yang terdiri dari pompa suplai

air bersih beserta kelengkapannya (motor listrik, valve, kontrol pengaman danlain-lain) termasuk instalasi pemipaannya di ruang pompa. Brosur lengkapharus disertakan dalam penawaran berisikan curve-curve karakteristik.

c. Pengadaan pipa distribusi dan kelengkapannya (fitting, valve dan lain-lain)serta pemasangan dan pengujian instalasinya.

d. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanandengan pompa yang disediakan oleh Kontraktor.

e. Pengujian system instalasi air bersih terhadap kebocoran pada seluruh systemjaringan pipa dari setiap lantai dengan pengujian tekanan hidrolik yangdilakukan secara bertahap pada setiap lantai, kemudian dilanjutkan secarakeseluruhan setelah jaringan pipa terpasang semuanya.

f. Pengujian system instalasi air bersih secara keseluruhan dan mengadakanpengamatan sampai system itu bekerja dengan baik dan aman (sesuaiperencanaan)

g. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani plambingbeserta kelengkapannya.

h. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian(pembobokan) dan pembersihan site oleh Kontraktor.

3. Kemampuan Operasia. Sistem Instalasi Air Bersih

1) Instalasi pipa dan kelengkapannya menyalurkan air dari sumur2) Pompa distribusi untuk pendistribusian air ke Kolam.

4. Spesifikasi Teknis Material dan Peralatana. Sistem Instalasi air Bersih

1) Pipaa. Pipa saluran air bersih dari pipa PAM ke reservoirb. Diameter pipa seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari

bahan GIP (Galvanise Iron Pipe).c. Pipa distribusi dari kolamd. Diameter pipa seperti ditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari bahan

GIP. Diameter pipa antara dia. 1” s/d dia. 3” baik pipa utama maupunpipa cabang terbuat dari bahan GIP

2) AccessoriesFitting harus terbuat dari material yang sama dengan material pipa yaituGIP

3) Valvea. Gate Valve

(1) Untuk diameter 2 1/2 “ keatas harus mempunyai spesifikasi SNI

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

38

(2) Valve pada fixture unit terbuat dari Brass metal atau dari bahanAlloy yang anti karat, khusus dibuat untuk fixture-fixture unittersebut, tampak harus mengkilat tanpa ada cacat seperti stainlesssteel.

4) Pompa Air Bersih dan Perlengkapannyaa. Kontraktor harus memasang Pompa Air Bersih sesuai dengan gambar

dokumen untuk Pompa distribusikapasitas : 110 liter/menitTotal Head : 33 - 57 Meter

b. Motor listrik harus sesuai dengan N.E.M.A Standard dan National ElectricCode.`

c. Brosur lengkap harus disertakan dalam penawaran berisikan curve-curvekarakteristik dan susunan bagian-bagian pompa. Pemilihannya harusdiberi tanda dengan warna

5. Sistem Instalasi air Buangan

5.1 PipaSemua pipa dan air buangan harus ada pipa vent yang terdapat didalamkolam, demikian pula dengan pipa dari Bak kontrol terbuat dari bahan PVCclass AW, dari buatan WAVIN atau yang setara, yang disetujui KonsultanPengawas/Direksi lapangan.

5.2 AccessoriesSemua fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan pipa, yaitu PVCClass 5 Bar Semua Floor Drain dan Clean Out terbuat dari bahan StainlessSteel sesuai dengan daftar merk.

6. Peralatan Pendukung/Alat Bantu6.1 Pemipaan pada peralatan/unit mesin seperti tangki, pompa dan lainnya

harus ditopang secara terpisah sehingga tidak membebani unitmesin/peralatan tersebut, dan jika diperlukan harus disertai peredamgetaran.

6.2 Sistem sambungan harus dilengkapi dengan peralatan yang berfungsiuntuk mengatasi gerakan-gerakan thermal dan/atau gerakan-gerakanakibat aliran fluida pada tempattempat tertentu dengan system sambunganswing, flexible expansion loop dan lainnya.

6.3 Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan union atauflange pada setiap cabang dan pada setiap pipa masuk dan pipa keluar dariunit mesin peralatan seperti pompa, tangki, traps, katup otomatis, danlainnya, dengan tujuan untuk mengisolasi peralatan unit mesin tersebutatau cabang pemipaan tersebut pada saat terjadi kerusakan atau untukpemeriksaan dan pemeliharaan.

6.4 Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan cap atauplug pada setiap titik yang disiapkan untuk perluasan, sesuai denganindikasi pada gambar.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

39

6.5 Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penguras (drain) berikutpemipaannya ke saluran air hujan terdekat pada setiap titik tersendah darisetiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan katup isolasi.

6.6 Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran air hujanterdekat untuk pengaliran air dari katup pengaman pelepas tekanan dansejenisnya.

6.7 Dalam system pemipaan harus disediakan dan dipasang fitting koneksi daripipa untuk penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap padatempat-tempat yang penting.

6.8 Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik danketelitian tinggi serta simetris.

6.9 Harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa dan tempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.

6.10 sesuai seperti yang tercantum pada gambar dokumen.Cara Pengetesana. Pengujian Terhadap Tekanan Dan Kebocoran

1) Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diujidengan tekanan hidrolik sebesar 10 kg/cm2 selama 24 jam tanpaterjadi perubahan/penurunan tekanan.

2) Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.3) Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Direksi, dan

melaporkan hasil pengujian secara tertulis ke KonsultanPengawas/Direksi dan Perencana atau yang dikuasakan untuk itu.

4) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, pemborong harusmemperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujiankembali sampai berhasil dengan baik.

5) Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demibagian dari panjang maksimum 100 meter.

6) Dalam hal ini semua biaya pengujian ditanggung oleh pemborong,termasuk biaya pemakaian air dan listrik.

b. Setelah semua instalasi air bersih terpasang semuanya, termasuk pulapompa dan switch boardnya, maka pemborong harus melakukanpengujian terhadap sistem kerja (Trial Run) dari seluruh instalasi airbersih, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Direksi,

c. Pekerjaan lain-lain :Termasuk pula didalamnya pembobokan dinding/selokan galian danpengangkutan tanah hasil galian dan lain-lainnya yang ditemui di site,serta memperbaiki kembali seperti semula, maka semua biayadiperhitungkan dan ditanggung oleh Kontraktor.

d. Penyerahan, Pemeliharaan, jaminan dan Pendidikan1) Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan

Pada saat penyerahan Gambar-gambar jadi (shop drawing), dalam bentuk gambar cetak

sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk mikro film sebanyak 1(satu) set

Katalog spare part. Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

40

Data-data tersebut harus diserahkan kepada pemilik sebanyak 3(tiga) set dan kepada Konsultan Pengawas/Direksi 2 (dua) set, bilagambar dan data-data tersebut belum lengkap diserahkan makapekerjaan Kontraktor belum bisa diprestasikan 100%. Kontraktorharus memberikan pendidikan teori dan praktek mengenai operasidan perawatan kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk olehPemilik/Pengelola Proyek secara Cuma-Cuma sampai cakapmenjalankan tugasnya minimal 3 orang selama 3 bulan sebelumpenyerahan pertama proyek ini dilakukan. Kontraktor harusmengajukan rencana system pendidikan ini terlebih dahulu kepadaPengelola Proyek/Konsultan Pengawas/Direksi. Segala biayaselama masa pendidikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2) Service dan Garansi Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang

rusak selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang.Segala biaya penggantian perawatan selama masa garansimerupakan tanggung jawab Kontraktor.

Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang disupplyjuga terhadap system , minimal selama 1 (satu) tahun sejak serahterima kedua.

Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas segalakerusakan untuk selama 1 (satu) tahun sesudah serah terimakedua.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat melakukangaransi dengan memperhitungkan kedalam harga satuan sebagairesiko keterlambatan dalam menyelesaikan pembangunan.

Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompokbarangbarang atau system yang tidak sesuai dengan persyaratanspesifikasi, akibat keslahan pabrik atau pengerjan yang salahselama jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelahproyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.

Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap harikerja untuk mengoperasikan/merawat peralatan Plambing danmendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu untukmemeriksa atau melakukan balancing selama masa pemeliharaan.

Kontraktor harus memberikan service secara Cuma-Cuma untukseluruh system Plambing selama 180 (seratus delapan puluh) harisetelah ini diserah terimakan pertama kali dan garansi 1 (satu)tahun setelah serah terima kedua.

3) Perijinan Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin

diperlukan itu untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukanoleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.

Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alatyang dipatenkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini Kontraktor wajibmenyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut diatas.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

41

Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keteranganresmi yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini kepadaPengelola Kegiatan/Konsultan Pengawas/Direksi Konstruksi ataupihak ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.

Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari PengelolaProyek/Konsultan Pengawas/Direksi setiap akan melakukansesuatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakanpekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).

Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan denganpajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadapinstalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya yangdikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut harusdibayar oleh Kontraktor.

Penyetelan seluruh system agar lengkap dan dapat bekerjadengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dangambar-gambar yang ada.

Pengadaan pemasangan seluruh instalasi Plambing sesuai denganpersyaratan dokumen, spesifikasi dan yang lainnya sesuai dengankontrak.

Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan lebih lanjut kepadaPengelola Proyek/Kontraktor Konsultan Pengawas/Direksi,Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini. Apabila sampaiterjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggungjawab atas kerugiankerugian yang mungkin terjadi.

Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasiPlambing harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuaidengan spesifikasi teknik, serta addendum lainnya.

Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal/point-point yang ditulis/disebutkankembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malahmempertegas spesifikasinya.

Pasal 24PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi pengadan tenaga kerja, peralatan dan bahan sertapemasangan berikut penyerahan seluruh system, penerangan dalam keadaanbaik dan siap untuk dipergunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan padaGambar Kerja. diantaranya :

Instalasi Penerangan dan pompa air termasuk pemasangan TitikLampu,Stop kontak dan Saklar

Lighting Fixtures

2. Standar/Rujukan2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987)2.2. International Electrotechnical Comission2.3. Standar Industri Indonesia (SII)/Satandar Nasional Indonesia (SNI)

3. Prosudur Umum

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

42

3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan3.1.1.Sebelum diadakan kelapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis

bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu kepadaEngineer untuk disetujui.

3.1.2.Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akandigunakan dan menyerahkannya kepada Engineer untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail

Pelaksanaan kepada Engineer untuk disetujui. Gambar DetailPelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan sehinggadiperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahanwaktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. Gambar DetailPelaksanaan harus lengkap dan berisi tata letak dan detail-detail yangdiperlukan.

3.2.2. Bila ada perbedaan antaraGambar Kerja yang satu dengan GambarKerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis,Kontraktor harus menyampaikannya kepada Engineer untuk dicarikanjalan keluarnya.

3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan danperalatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan.Gambar Kerja iniharus diikuti dengan seksama mungkin. Dalam mempersiapkanGambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yangdigambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan GambarKerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

3.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan denganKontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untukmemastikan bahwa semua bahan dapat dipasang pada tempat yangtelah ditentukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan

baik, baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, datateknis dan data lain yang diperlukan.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya padatempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidak sesuaianEngineer berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasangyang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaanyang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

4. Persyaratan Bahana. Kabel yang digunakan adalah kabel yang memenuhi SPLN dan LMK yang

ditandai dengan adanya tulisan pada kabel tersebutb. Jenis Kabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

43

Kabel Power induk digunakan jeni NYY HY 4 x 10 mm Sek. Prima ( Kabeltanah )

Kabel Power Pompa digunakan jenis NYY HY 3 x 2,5 mm Sek. Prima ( Kabeltanah )

Kabel Untuk Pentanahan digunakan jenis Bc 50 mm + pipa giv 1 inc. NFB dan perlengkapannya Instalasi titik lampu/Saklar adalah jenis kabel 3 X 2,50 mmNYM Instalasi Stop Kontak adalah jenis kabel 3 x 2,5 mm NYY Untuk Instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi dengan

pipa PVC listrik dia 5/8” dan diklem pada dinding Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm,merek yang dapat digunakan

adalah merek PRIMA / setaraf,Penyambungan kabel menggunakanTerminal Box dan dengan sistim terminal

c. Instrumen PanelInstrumen Panel dipasang pada ruanagn bangunan dengan jumlah grouppada setiap panel,sesuai yang tercantum pada gambar kerja Instrumen Paneldilengkapi dengan kabel Arde BC-16 mm2,tertanam ditanah sehinggamempunyai tahanan pentanahan maksimal 2ohm

5. Penerangan Luar Dalam Lampu Pijar 25 watt setaraf Philip Lampu Taman Lampu PL E 18 watt setaraf Philip

6. Pelaksanaan Pekerjaan6.1. Pemasangan Penerangan

Kontraktor harus melengkapi semua armatur, perlengkapan penerangan,komponen, tenaga kerja dan bahan pemasangan yang diperlukan agarsystem penerangan terpasang dengan lengkap seperti ditunjukkan dalamGambar Kerja. Semua Armatur dan peralatanpenerangan harus dipasang lengkap

dengan aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang, reflector,penyebar cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yang diperlukanserta seluruh pengkabelan yang dibutuhkan.

Setelah selesainya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Kontraktor harusmelakukan pengujian lengkap dan pengukuranyang dianggap perludengan dihadiri Engineer. Semua system dan peralatan harusdioperasikan agar berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

Peralatan, fasilitas pengujian, Konsultan Pengawas/Direksi pengujian danpemeliharaan peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakanoleh Kontraktor.

Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secara resmikepada Engineer sebelum serah terima pekerjaan.

Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentuka oleh Engineer. Semua peralatan harus lulus uji fungsional. Kontraktor bertanggung jawab untuk menganti setiap

peralatan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastik atau penyebarcahaya sampai pada saat pemeriksaaan terakhir dan penyerahan kepadaEngieer.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

44

Pasal 25PEKERJAAN SARANA TAMAN

Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah :1. Pasangan Paving Block2. Pasangan Grass Block3. Beton sikat4. Batu alam5. Pasangan Kansteen6. Pekerjaan Rabat beton7. Bak bunga8. Pekerjaan kolam Air Mancur9. Pekerjaan fitur Air Jatuh10. Kolom Entrance11. Pekerjaan Pergola12. Sculpture13. Pekerjaan Saluran Air hujan Grevel U 20 cm14. Pekerjaan Sumur Resapan, Septictank dan Rembesan

PEKERJAAN LANTAI PAVING BLOCK

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan berbagai jenisPaving Block pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja sertaSpesifikasi Teknis ini atau sesuai Petunjuk Pengawas Lapangan.

2. STANDAR/ RUJUKAN

2.1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982).2.2. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).2.3. Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SNI).2.4. Spesifikasi Teknis – Adukan dan plesteran.

3. PROSEDUR UMUM

3.1.Contoh Bahan dan Data TeknisContoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harusdiserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk disetujuisebelum dikirim ke lokasi proyek. Contoh bahan Paving Block harusdiserahkan sebanyak 3 (tiga) buah dengan 4 (empat) gradasi warna untuksetiap bahan. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawabkontraktor.

3.2.Pengiriman dan PenyimpananPengiriman Paving Block ke lokasi proyek harus dalam label/merek dagangyang utuh dan jelas. Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

45

2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diserahkan kepada PemilikProyek.

4. BAHAN-BAHAN

4.1.Umum.Paving Block harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal.Paving Block yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus,sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat yang lainnya, tidak bolehdipasang.

4.2.Tipe dan warna masing-masing Paving Block harus sesuai Skema warnayang ditentukan kemudian, berasal dari merek yang setara yang disetujuioleh Pengawas Lapangan.

4.3.Paving Block BetonPaving Block beton harus dari mutu beton K 350. warna permukaan yangwarna merah, kuning dan tidak berwarna. Ukuran dan tebal sesuaiketentuan dalam Gambar Kerja.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.Persiapan5.1.1. Pekerjaan pasangan Paving Block baru boleh dilakukan setelah

pekerjaan lainnya benar-benar selesai.5.1.2. Pemasangan Paving Block harus menunggu sampai semua pekerjaan

pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau di bawah pasangan Paving Block ini telah diselesaikanterlebih dahulu.

5.2.Pemasangan5.2.1. Sebelum pemasangan Paving Block pada Lahan, Tanah dalam

keadaan kering, padat, rata dan bersih.5.2.2. Sebelum dipasang, Paving Block harus dipilah terlebih dahulu.5.2.3. dengan direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.5.2.4. pasangan Paving Block pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan

pasir padat, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerjapermukaannya harus dimiringkan dan sedemikian rupa menuju kearah lubang pembuangan.

5.2.5. Paving Block harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak bolehberongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidangPaving Block yang terpasang tetap lurus dan rata. Paving Block yangsalah letaknya, cacat atau pecah, harus dibongkar dan diganti.

5.2.6. Paving Block mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetriyang dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.

5.2.7. Sambungan atau celah-celah antara Paving Block harus lurus, ratadan seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari1.6mm, kecuali bila ditentukan lain.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

46

5.2.8. Pemotongan Paving Block harus dengan keahlian dan dilakukanhanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangankhusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran danbentuk-bentuk yang lainnya harus dikerjakan rapih dan sesempurnamungkin.

5.3. Pengecoran Siar/Celah5.3.1. Pengecoran siar/celah antara Paving Block harus dilaksanakan setelah

pasangan Paving Block benar-benar rata. Hal ini perlu diperhatikanuntuk mencegah terjadinya aus

5.3.2. Siar/celah antara Paving Block dicor dengan pasir betonII,Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuhgaris-garis siar.

5.3.3. Setelah pasir pengisi cukup rata, bekas-bekas pengecoran segeradibersihkan.

5.3.4. Setelah permukaan paving block di pasang dan di cor rataselanjutnya di lakukan pemadatan dengan stamper kodok sampaipermukaan rata dan disetujui oleh konsultan pengawas.

5.4.Pembersihan dan PerlindunganSetelah pemasangan selesai, permukaan Paving Block harus benar-benarbersih, tidak ada cacat, bila dianggap perlu permukaan Paving Block harusdiberi perlindungan misalnya dengan coating anti lumut atau cara lain yangdiperbolehkan, tanpa merusak permukaan Paving Block.

PEKERJAAN GRASS BLOCK

a. Grass block memiliki ukuran 16 x 16 cm dengan tebal 10 cm.b. Mengupas permukaan tanah setebal 20cm pada Plaza dan jalur parkir yang akan

menggunakan grass block. Kemudian diratakan dengan menggunakan alat beratBaby Roller 1,5 ton.

c. Setelah rata, dilapisi (ditimbun) pasir setebal 10 cm.d. Grass block lalu dipasang dan diratakan, dengan menggunakan benang dan

waterpass.e. Tanah yang telah dicampur pupuk kandang kompos dengan perbandingan 1:1

diisikan pada rongga grass block. Lalu potongan rumput jepang diisikan didalamnya.

SPESIFIKASI BATU SIKAT (PEBBLE STONE)

1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan danpemasangan pebble stone, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2. STANDAR / RUJUKAN2.1. Standar Industri Indonesia (SII).2.2. British Standar d (BS).

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

47

2.3. Spesifikasi : SI – 004 Penggalian, Pengurugan dan Pemadatan. SI – 002 Persiapan Tanah Dasar (Sub grade). SI – 003 Lapisan dasar (Sub base).

3. PROSEDUR UMUM

3.1.Contoh dan Data Teknis3.1.1. Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikan contoh dan data

teknis yang berhubungan dengan pekerjaan ini pada Konsultanpengawas untuk mendapatkan persetujuan.Data teknis harus terdiridari deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan.

3.1.2. Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawab kontraktor.

3.2.Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)Kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)pada Konsultan pengawas sebelum pemasangan.

3.3.Pemeriksaan dan Pengetesan3.3.1.Semua pekerjaan perkerasan beton sikat harus diperiksa an diuji.

Segala bentuk pemasangan perkerasan beton sikat yang tidakmemuaskan harus dibongkar dan diganti dengan perkerasan betonsikat yang baru tanpa ada biaya tambahan ke pemilik/ owner.

3.3.2.Unit perkerasan batu sikat yang tidak melalui uji labolatorium sepertiyang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus ditolak dan diganti denganproduk berkualitas lebih baik, oleh kontraktor tanpa biaya tambahanapapun.

4. BAHAN-BAHAN

4.1.Lapisan Batu Sikat (Pebble Stone)Lapisan Batu Sikat harus terbuat dari krikil dengan taburan butiran batu diatasnya dengan warna yang telah ditentukan dua jenis yakni: putih, merah,coklat, seperti Pearlstone (diameter between 5-10 mm) produk lokal.

4.2.PasirPasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liat dan lumpur danharus diurug dengan benar dan disetujui oleh Konsultan pengawas.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.Lapisan Pasir Dasar5.1.1.Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuk transfer dan

profil longitudinal yang benar. Memiliki minimum kemiringan of 2%,atau seperti yang dtunjukkan dalam gambar.

Persiapan tanah dasar harus sesuai persyaratan Spesifikasi PersiapanTanah Dasar, dan landasan harus sesuai dengan persyaratanSpesifikasi Landasan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

48

5.3.1.Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merata seperti yangditunjukkan dalam gambar.

5.3.2.Pasir dasar disebarkan setelah landasan dengan lapisan yang seragam,ketebalan yang harus ditetapkan berdasarkan kondisi lapangan untukmemberikan kedalaman setelah pemadatan 50 mm, atau seperti yangditunjukkan dalam gambar.

5.2.Lapisan Beton5.2.1.Lapisan Beton dasar /rabat harus disebarkan di atas lapisan pasir atau

dibuat balok pada lapisan yang sama, ketebalan minimum 10 mm5.3.3. Setelah menempatkan beton rabat, kemudian lapisan dipadatkan guna

mencapai kesatuan dengan landasan pasir dan menghasilkanketinggian dan profil yang didisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga)pass, menggunakan plat pemadat yang sesuai.

5.3.Batu Sikat (Pebble Stone)5.2.1.Balok perkerasan beton sikat harus diletakkan secara manual di atas

lapisan beton rabat tebal sesuai dengan pola yang ditentukan.5.3.4.Setelah meletakkan batu sikat (pebble stone), setelah itu perlu

dipadatkan untuk mencapai level dan bentuk yang didisain.5.3.5.Bila Permukaan beton sudah setengah kering selanjutnya di sikat

dengan sikat injuk sampai tercapai permukaan yang bertekstur rata5.3.6.Pembersihan dan perlindungan Pembersihan dan perlindungan beton

sikat dengan coating anti lumut atau cara lain yang diperbolehkan,tanpa merusak permukaan batu sikat.

SPESIFIKASI BATU TEMPLEK ( TILE STONE)

1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan danpemasangan Batu Templek, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2. STANDAR / RUJUKAN2.1. Standar Industri Indonesia (SII).2.2. British Standard (BS).2.3. Spesifikasi :

SI – 004 Penggalian, Pengurugan dan Pemadatan. SI – 002 Persiapan Tanah Dasar (Sub grade). SI – 003 Lapisan dasar (Sub base).

3. PROSEDUR UMUM

3.1.Contoh dan Data Teknis3.1.1. Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikan contoh dan data

teknis yang berhubungan dengan pekerjaan ini pada Konsultanpengawas untuk mendapatkan persetujuan. Data teknis harus terdiridari deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan.

3.1.3. Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawab kontraktor

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

49

3.2.Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)Kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)pada Konsultan pengawas sebelum pemasangan.

Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) harus sesuai dengan bentuk,ukuran, dimensi dan kelas beton yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

3.3.Pemeriksaan dan Pengetesan3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan Batu Templek harus diperiksa an diuji.

Segala bentuk pemasangan perkerasan Batu Templek yang tidakmemuaskan harus dibongkar dan diganti dengan perkerasan BatuTemplek yang baru tanpa ada biaya tambahan ke pemilik/ owner.

3.3.3. Unit perkerasan Batu Templek yang tidak memnuhi persyaratan dalamspesifikasi ini harus ditolak dan diganti dengan produk berkualitaslebih baik, oleh kontraktor tanpa biaya tambahan apapun.

4. BAHAN-BAHAN

4.1.Lapisan Batu TemplekLapisan Batu Templek harus terbuat dari batu alam asli dengan warna yangtelah ditentukan (hitam/gelap).

4.2.PasirPasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liat dan lumpur danharus diurug dengan benar dan disetujui oleh Konsultan pengawas.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.Lapisan Pasir Dasar5.1.1. Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuk transfer dan

profil longitudinal yang benar. Memiliki minimum kemiringan of 2%,atau seperti yang dtunjukkan dalam gambar. Persiapan tanah dasrharus sesuai persyaratan Spesifikasi Persiapan Tanah Dasar, danlandasan harus sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Landasan.

5.1.2. Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merata seperti yangditunjukkan dalam gambar.

5.1.3. Pasir dasar disebarkan setelah landasan dengan lapisan yangseragam, ketebalan yang harus ditetapkan berdasarkan kondisilapangan untuk memberikan kedalaman setelah pemadatan 50 mm,atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

5.2.Lapisan rabat Plesteran5.2.1. Lapisan Rabat harus disebarkan di atas lapisan pasir atau dibuat

balok pada lapisan yang sama, ketebalan minimum 30 mm5.2.2. Setelah menempatkan Rabat, kemudian lapisan dipadatkan guna

mencapai kesatuan dengan landasan pasir dan menghasilkanketinggian dan profil yang didisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga)pass, menggunakan plat pemadat yang sesuai.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

50

5.3.Batu Templek5.3.1. Batu Templek di pasang diatas rabat plesteran secara merata dengan

desain sesuai gambar kerja dengan nad antara yang seukuranSetelah meletakkan Batu Templek setelah itu perlu di bersihkan dandicuci dengan Hcl yang ada di pasaran dengan consentrat sesuaikemasan pabrikasi.

PASAL 26PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan,tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatanselengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini. Kecualiditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat denganstandar pengecatan minimal 2 (dua) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.

2. STANDAR/ RUJUKAN2.1. Steel Structures Painting Council (SSPC).2.2. Swedish Standard Institution (SIS).2.3. British Standard (BS).2.4. Petunjuk Pelaksanaan dari pabrik pembuat cat yang digunakan.

3. PROSEDUR UMUM3.1. Data Teknis dan Kartu Warna

Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari catyang akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh PengawasLapangan. Semua warna ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan akanditerbitkan secara terpisah dalam suatu Skema Warna.

3.2. Contoh dan Pengujian3.2.1. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi

proyek dalam kemasan tertutup, bertanda merek dagang danmencantumkan identitas cat yang ada di dalamnya, serta harusdiserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaanpengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktupengujian selama 30 (tiga puluh) hari.

3.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawaslapangan mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dandiambil secara acak dari kaleng/kemasan contoh harus diadukdengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benardapat mewakili.

3.2.3. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut diatas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semenberserat berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masing warna.1 (satu) contoh disimpan kontraktor dan 1 (satu) contoh lagidisimpan Pengawas lapangan guna memberikan kemungkinan

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

51

untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyatatidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.

3.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warnamenjadi tanggung jawab kontraktor.

4. BAHAN-BAHAN

4.1.Umum.4.1.1.Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan

masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atauspesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatanpabrik, petunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yangkesemuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semuabahan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pada daftarcat.

4.1.2.Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satupabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan. Untukmenetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua catyang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasilproduksi yang setara.

4.2.Cat DasarCat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yangsetara: Alkali Resisting Primer/Alkali Resistant Sealer untuk permukaan plesteran,

beton, gypsum dan semen berserat. Aluminium Wood Primer Undercoat untuk permukaan kayu lapis. Quick-Drying Metal Primer Chromate/Zinc Chromate Primer untuk

permukaan lapis besi/baja.

4.3.Cat AkhirCat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yangsetara: Acrylic Emulsion/Vinyl Acrylic Emulsion untuk permukaan interior

plesteran, beton, gypsum dan panel semen berserat. Setara Pentalite dariICI-Dulux atau Danacryl dari Danapaint.

Acrylic Emulsion/Vinyl Acrylic Emulsion khusus untuk permukaan eksteriorplesteran, beton dan panel semen berserat. Setara Weather shield dariICIDulux atau Danashield dari Danapaint.

Synthetic Enamel/Synthetic Super Gloss untuk permukaan kayu danbesi/baja. Setara Super gloss

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.5.3.1. Umum

Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

52

sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yangakan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelumpelaksanaan persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.

Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahlidalam bidang tersebut.

Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukanpersiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak danlemak harus dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zatpelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyaititik nyala di atas 380C

Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikianrupa sehingga debu dan pencemar lain yang berasal dari prosespembersihan tersebut tidak jatuh di atas permukaan cat yang barudan basah.

5.3.2. Pelaburan Permukaan Plesteran dan Beton.Permukaan plesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnyaselang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka.Semua` pekerjaan plesteran atau semen yang dicat harus dipotongdengan tepitepinya dan ditambal dengan plesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.Permukaan plesteran yang akan dicat harus dipersiapkan denganmenghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu,lumpur lemak minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan. Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan,permukaan plesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragamdengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapaidengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut denganmempersiapkan selang waktu dari saat penyemprotan hingga airdapat diserap.

5.3.4. Pengecatan Permukaan Barang Besi/Baja.

a. Besi/Baja Baru.Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-bendaasing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikatkawat atau penyemprotan pasir / sand blasting sesuai standar Sa2 ½. Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harusdibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilapdengan kain bersih.

Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semuapermukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapaiketebalan yang disyaratkan.

b. Besi/Baja Dilapis Dasar Pabrik/Bengkel.Bahan cat dasar yang diaplikasikan di pabrik / bengkel harus darimerek yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

53

Spesifikasi Teknis ini. Barang/besi atau baja yang telah dilapisdasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat, baiksebelum maupun sesudah pemasangan dengan cara segeramerawat permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harussegera dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu,kotoran, minyak, gemuk.Bagian-bagian permukaan yang tergores atau berkarat harusdibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan cat yangsama dengan telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yangdisyaratkan.

5.4.Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicatharus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yangdisyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-persiapan diatas selesai.Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakanpada permukaan yang sudah disiapkan diatas.

5.5.Pelaksanaan Pengecatan.5.5.1. Umum Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,

tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warnadan tekstur. Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harussudah sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisandengan ketebalan yang sama.

Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasukbagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa diperoleh ketebalanlapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.

Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan denganpermukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus diberilapisan cat dasar terlebih dahulu.

5.5.2. Proses PengecatanHarus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan yang berikutnyauntuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, sesuai dengankeadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan catkering), sesuai ketentuan berikut:

a. Permukaan Interior Plesteran, Beton, Gipsum dan Panel SemenBerserat.Cat dasar : 2 (dua) lapis Alkali Resisting Primer/ Alkali Sealer Resistant.Cat akhir : 2 (dua) lapis Vinyl Acrylic Emulsion/Acrylic Emulsion.

b. Permukaan Eksterior Plesteran, Beton dan Panel SemenBerserat.Cat dasar : 2 (dua) lapis Alkali Resisting Primer/Alkali Sealer Resistant.Cat akhir : 2 (dua) lapis Vinyl Acrylic Emulsion/Acrylic Emulsion.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

54

c. Permukaan Besi/Baja.Cat dasar : 2 (dua) lapis Quick Drying Metal Primer Chromate/ZincChromate Primer.Cat akhir : 2 (dua) lapis Synthetic Super Gloss/Synthetic Enamel.

d. Tebal Lapisan Cat.Tebal lapisan cat dalam keadaan kering harus sesuai dengan standar daripabrik pembuat cat yang dipilih untuk digunakan.

5.5.3. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda

mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tandakerusakan lainnya Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruhdan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan.

Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca, danmetoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelumdilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikanoleh pabrik pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zatpengencer yang baik untuk 4 liter cat.

Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawabKontraktor untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampumenutup warna lapis dibawahnya).

5.5.4. Metoda Pengecatan. Cat dasar untuk permukaan beton, plesteran dan panel semen

berserat diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya bolehdengan kuas atau rol.

Cat dasar untuk permukaan panel gypsum diberikan dengan kuasdan lapisan berikutnya dengan kuas atau rol.

Cat dasar untuk permukaan kayu lapis diberikan dengan kuas danlapisan berikutnya dengan kuas atau rol.

Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengankuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya bolehmenggunakan semprotan.

PASAL 27SPESIFIKASI PEKERJAAN PENATAAN TANAMAN

1. UMUM

1.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan Penataan RTH mencakup pekerjaan :1.1.1 Penataan Taman ( Shoft Material )

Persiapan media Pupuk oganik dan anorganik, Obat hamapenyakit

Pengadaan Air bersih untuk penyiraman Pengadaan Bibit tanaman Hias dari mulai jenis rumput s/d

tanaman tinggi.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

55

1.1.2 Perangkat Keras ( Hard Material ) Pengadaan Peralatan dan Alat kerja Pengadaan Media Tanam dengan mendatangkan Tanah Humus Pengadaan bahan bahan bangunan semen, pasir, batu, bata Pengadaan Bahan finising pedestrian, cat Tembok, cat kayu, cat

besi Pengadaan peralatan dan listrik unuk Penerangan Pengadaan peralatan pemeliharaan

1.1.3 Pekerjaan Pemeliharaana. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman Pemupukan Pemangkasan Penyiangan Penggemburan Pengendalian hama penyakit Penyulaman

b. Pemeliharaan Bangunan / Pedestrian dan sarana RTH Perbaiakan Retakan Bangunan atau pedestrian Penggantian Bahan pedestrian yang rusak / lapuk Pelaburan Ulang bekas perbaiakan Perbaikan Instalasi listrik dan air yang bermasalah Penggantian Ornamen armature lampu yang mati Pengurugan ulang bila bekas urugan ada lendutan

1.2 PemeliharaanAreal yang sudah dibangun/ ditanami harus dipelihara Pemborong selama 6(enam) bulan atau sampai tumbuh baik setelah pekerjaan penanamandianggap selesai.

2. PEKERJAAN PENANAMAN

2.1 PERSIAPAN LAHANa. Untuk lubang tanaman pohon (sesuai ukuran) dibiarkan selama 5-7 hari.b. Disiapkan tanah subur dan kompos (pupuk organik) untuk mengurug

pada setiap lubang tanaman.c. Tanah bekas galian lubang tanaman disingkirkan/dibuang, kalau tidak

memenuhi standar tingkat kesuburan.d. Untuk lahan perumahan setelah bersih dari kotoran, gulma-gulma dan

berangkal diratakan dan diberi campuran kapur dan pupuk organiksampai merata.

e. Untuk memperoleh peil/ketinggian yang diinginkan harus diurug dengantanah subur.

2.2. PERSIAPAN DAN PERALATANa. Pemborong harus memelihara hasil pekerjaan sesuai jadwal kerja yang

sudah dibuat pemberi tugas.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

56

b. Peralatan harus dipersiapkan oleh Pemborong dan disimpan dengan tertibdi gudang.

c. Alat-alat yang perlu disediakan adalah :

Cangkul Skop Garpuh Golok Gunting stek Gergaji Pacul kecil

Ember Handsprayer Masker Mesin pompa dan lain-lain Gunting rumput gendong Emrat

2.3. PERSIAPAN DAN PENGADAAN BIBIT TANAMAN

a. Kontraktor harus menyiapkan lahan penampungan sementara bibittanaman dekat lokasi proyek yang aman, terlindung dan mudah bongkarmuat.

b. Tersedianya air yang cukup untuk pemeliharaan penyiraman.c. Bibit tanaman dalam keadaan sehat, tumbuh subur dalam bungkus

vollibag.d. Membuat daftar bibit tanaman, jenis tanaman, jumlah, ukuran, dan

asal/sumber tanaman)

2.4. PENANAMAN POHON

a. Bibit tanaman pohon yang akan ditanam dalam stadia medium siap tanam(ketinggian 3 m).

b. Bibit tanaman pohon perakarannya dalam keadaan utuh/terbungkusvollibag/plastik dan tidak boleh terpecah.

c. Bungkus/vollibag/plastik harus dibuang ketika ditanam pada lubang yangsudah disiapkan.

d. Pengurugan pada tanaman pohon adalah campuran tanaman subur danpupuk organik dan disiram air sampai basah dan padat.

e. Pohon yang sudah ditanam perlu diberi bambu penguat.

2.5. PENANAMAN POHON PELINDUNGa. Pohon pelindung dipilih yang besar/sedang sehat dan memiliki akar yang

baik.b. Pada lahan yang akan ditanam pohon lindung dilakukan penggalian

ukuran 80 x 80 cm dengan kedalaman 60 cm atau disesuaikan denganakar pohon yang didapat.

c. Isi sepertiga bagian lubang tersebut dengan campuran tanah dan pupukkandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1.

d. Tanaman dimasukkan dengan karungnya/polybag.e. Karung pembungkus yang dimasukkan harus memiliki jarak dengan batas

galian tanah. Untuk sisi kanan kirinya minimal memiliki jarak 10 cm danjarak 20 cm dari permukaan tanah.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

57

f. Tanaman yang tinggi ketika ditanam pertama kali pada lahan cukuprapuh sehingga perlu diikat pada tiga tongkat penguat yang salingmenyilang membentuk bentuk segitiga terbuat dari kayu dolken dengandiameter 4 cm dengan menggunakan pengikat ijuk (fiber palem).

g. Lalu tutup sisa lubang dengan tanah galian yang gembur denganmenyisakan ruang 5-10 cm dari permukaan tanah. Ruang ini akan diisioleh Mulsa tetapi jangan menempel pada pohon, karena mulsa akanmengalami proses pemusukan dan mengandung bakteri atau jamur.Mulsa terbuat dari jerami, rumputrumputan atau dedaunan kering.Setelah itu padatkan dan siram secukupnya.Penyiraman baru dapat dikatakan sempurna jika air terisap oleh tanahsedalam 30 – 40 cm.

2.6. PENANAMAN POHON TINGGI

a. Pohon perdu tinggi dan rendah dipilih yang besar/sedang sehat danmemiliki akar yang baik.

b. Pada lahan yang akan ditanam pohon perdu tinggi dilakukan penggalianukuran 40 x 40 cm dengan kedalaman 40 cm atau disesuaikan denganakar pohon yang didapat.

c. Pada lahan yang akan ditanam pohon perdu rendah dilakukan penggalianukuran 20 x 20 cm dengan kedalaman 20 cm atau disesuaikan denganakar pohon yang didapat.

d. Bersihkan media sekam dari akar pohon dengan cara mengalirkan airmelalui selang (semprot), baru ditanaman tersebut ditanam dalam lubangyang sepertiga bagiannya berisi campuran tanah dan pupuk kandang ( 1 :1 ).

e. Tanaman perdu ketika ditanam pertama kali pada lahan cukup rapuhsehingga perlu diikat pada empat tongkat penguat yang membentukbentuk segi empat dengan satu kayu diatasnya yang menyilang agar rigidterbuat dari kayu dolken dengan diameter 4 cm dengan menggunakanpengikat ijuk (fiber palem).

f. Lalu tutup sisa lubang dengan tanah galian yang gembur denganmenyisakan ruang 5-10 cm dari permukaan tanah. Ruang ini akan diisioleh Mulsa tetapi jangan menempel pada pohon, karena mulsa akanmengalami proses pembusukan dan mengandung bakteri atau jamur.Mulsa terbuat dari jerami, rumput-rumputan atau dedaunan kering.Setelah itu padatkan dan siram secukupnya.Penyiraman baru dapat dikatakan sempurna jika air terisap oleh tanahsedalam 30 – 40 cm.

2.7. PENANAMAN PERDU RENDAH

a. Tanaman penutup disini yang dipakai jenis tanaman yang tumbuhmerayap yang berfungsi menutup tanah yang terbuka.

b. Menyiapkan penanaman dengan melakukan pembuatan lubang padalahan dengan menggali lubang yang digali memanjang dengankedalaman 10 cm dan sepertiga bagiannya diberi campuran tanah danpupuk kandang (1 : 1).

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

58

Tanaman ditanam tiap rumpun dengan jarak yang leluasa, 10-15 cm,agar tumbuhnya tidak berdesakan. Setelah itu padatkan dan siramsecukupnya.Penyiraman baru dapat dikatakan sempurna jika air terisap oleh tanahsedalam 30 – 40 cm.

2.8.PENANAMAN TANAMAN DALAM POT

a. Penggunaan pot tanaman ditujukan untuk memberikan aksen yangmenarik. Di seluruh area Plaza memiliki tanaman dalam pot denganmenggunakan jenis tanaman Bougenvile hasil Varigata, yang merupakanjenis tanaman tahan cuaca panas, berbunga lama.

b. Ukuran pot yang digunakan diamatere 80 cm dengan tinggi 80 cm .Jenisbahan rabat beton finishing dengan ornamen cat besi tempa paduanwarna silver/gold dan hitam.

c. Pot harus kedap air dan dilapisi kembali oleh lapisan semen yangdicairkan dengan sedikit air.

d. Siapkan media tanah humus untuk pot tanaman. Humus yang diambilberasal dari pengomposan pupuk kandang berupa campuran tanahtaman, pupuk kandang yang agak basah dan pasir dengan perbandingan3 : 1 : 1. Aduk dan jemur campuran tersebut selama sehari lalu rendamdengan air selama satu minggu. Setelah satu minggu buang airnya laludapat digunakan untuk ditanami tanaman dalam pot.

2.9.PENANAMAN TANAMAN VERTIKAL DAN MERAMBATa. Tanaman vertikal diterapkan sebagai dinding pembatas dengan bangunan

samping taman dan pada pergola.b. Menggunakan jenis tanaman vertikal mempunyai elemen daun yang rapat, yang

dapat mengurangi polusi udara karena taman vertikal dapat menangkappartikel-partikel kotoran berupa tanaman morning glory, calatea ungu.

c. menempelkan kawat ram di antara kolom sebagaimana ditampakkan padagambar teknis kemudian membelitkan tanaman rambat pada beberapa bagianpada kawat tersebut, dan dirawat dengan baik maka tanaman akan menyebardengan sendirinya.

d. Media tanah humus setinggi 40 cm diisi ke dalam bak bunga antar kaki kolom,lalu tanam bibit tanaman merambat dengan panjang 80 cm – 100 cm padamedia tersebut kemudian belitkan pada kawat ram.

e. Pada bangunan pergola, tanamlah tanaman merambat pada bak bunga disekeliling kaki kolom pergola yang telah diberi media tanam humus sedalam 40cm, kemudian belitkan tanaman pada kolom pergola.

2.10 PENANAMAN RUMPUTa. Bibit rumput harus berupa lempengan yang tumbuh subur, segar dan

terdapat tanah top soilnya.b. Rumput lempengan harus langsung ditanam setelah didatangkan dan

tempat asainya.c. Penanaman rumput harus disertai kondisi permukaan tanah dalam

keadaan basah.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

59

d. Penanaman rumput lempeng pada lahan miring harus diberi pasak daribambo agar tidak longsor

e. Penanaman rumput tandur di atas grass block diambil dari lempengan.f. Setelah ditanami rumput, perbanyak penyiraman.

2.11 PENANAMAN RUMPUT DALAM GRASS-BLOKa. Persiapan Lahan Tanam

Penanaman elemen taman selain rumput harus ditanam dan dibuat lebihdahulu agar tidak mengganggu pekerjaan penanaman rumput. Lahantaman untuk rumput diolah sesuai tahap-tahap berikut : Lahan tanah digemburkan yaitu pada ruang tempat lantai carport yang

berasal dari pc batu koral warna sikat dan grass block berada, denganmenggunakan sekop kecil atau garpu kecil.

Lahan tanah diberi pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompossecara merata dan didiamkan selama 1 minggu.

Kupas permukaan tanah setebal 20 cm pada jalur parker yang akanmenggunakan grass block. Kemudian diratakan dengan menggunakanalat berat Baby Roller 1,5 ton.

Setelah rata, dilapisi (diurug) pasir setebal 10 cm. Grass block lalu dipasang dan diratakan. Tanah yang telah dicampur pupuk kandang kompos dengan

perbandingan 1:1 diisikan pada rongga grass block.b. Pemilihan Jenis Rumput

Untuk jalur pemisah atau antara carport dan lubang pada grass block diisioleh rumput jepang.

c. Penanaman Setelah lahan dibiarkan 1 minggu, rumput mulai ditanam di jalur

pemisah lantai batu koral warna sikat maupun jalur grass block. Di jalur pemisah lantai batu koral warna sikat dan grass block ditanam

rumput bentuk potongan (suwiran).d. Perawatan setelah rumput ditanam (masa pemeliharaan pekerjaan)

Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan dan pemangkasan. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari sehari, yaitu pada pagi harisekitar pukul 7.00-9.00 dan sore pukul 16.00-18.00. Lamanyapenyiraman dan jumlah air yang digunakan tergantung kepadapenampakan rumput dan kelembapan tanah.

PemupukanRumput membutuhkan banyak unsur nitrogen untuk pertumbuhandaunnya.Unsur nitrogen diberikan dalam bentuk pupuk urea. Pemberian pupukurea dilakukan tiga bulan sekali dengan dosis 10 gram/m2. Pupuk ureaini dilarutkan dalam air sebanyak 8 liter dan kemudian disiramkan.

PemangkasanPemangkasan dilakukan jika rumput tumbuh berlebihan sehinggamerusak bentuk semula. Sebaiknya pemangkasan dilakukan 10 harisekali. Pemangkasan rumput pada jalur pemisah lantai batu koralwarna sikat dan grass block ditanam rumput dengan menggunakangunting pangkas.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

60

2.12.PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMANPekerjaan pemeliharaan Taman di laksanakan setelah dilaksanakan setiapaitem pekerjaan penanaman Tanaman hias. Setiap jenis tanaman akan diterima direksi bila tanaman dinyatakan tumbuh subur dan sehat dan sesuaidengan gambar rencana awal atau perubahan yang di setujui dua belahfihak. Jaminan pemeliharaan taman sesuai ketentuan adalah tiga bualandari tanggal berita acara serah terima pekerjaan ke satu dan di buktikandengan hasil pekerjaan di lapangan.Pekerjaan Pemeliharaan yang harus di laksanakan adalah sebagai berikut :

2.12.1 PENYIRAMANa. Pemborong harus membuat jadwal penyiraman dam peralatan.b. Rumput yang baru ditanam dilakukan penyiraman tiap hari

(pagi dan sore).c. Pohon yang baru ditanam dilakukan 1-2 hari sekali.d. Air yang dipakai penyiraman sesuai petunjuk/standar air baku.

2.12.2 PEMUPUKANa. Pupuk kornpos (organik) diberikan saat/waktu penanaman.b. Pupuk an-organik diberikan waktu tanaman tumbuh 1-2 bulan,

dosisnya disesuaikan atau sesuai kemasan.c. Pupuk an-organik diantaranya urea, NPK.

2.12.3 PEMANGKASANa. Tanaman yang baru ditanam dipangkas bila ada ranting/batang

yang mengganggu.b. Pemangkasan diperlukan bila ingin membentuk tanaman yang

diinginkan.c. Pemangkasan dilakukan setelah tumbuh 1-2-3 bulan. atau

sesuai kebutuhand. Peralatan pemangkasan disiapkan sesuai kebutuhan.

2.12.4 PENYIANGANa. Penyiangan dilakukan setelah tanaman tumbuh 1 bulan.b. Gulma-gulma harus dibuang.

2.12.5 PENGGEMBURANa. Penggemburan dilakukan sesudah tumbuh 2-3 bulan.b. Penggemburan tidak merusak perakaran.c. Bila kurang media tanah pertu segera ditambah.

2.12.6 PENGENDALIAN HAMA PENYAKITa. Tanaman yang rusak karena terserang hama penyakit dibuang

dan digantib. Aplikasi Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai kondisi

Tanamanc. Pestisida yang digunakan harus sesuai anjuran/petunjuk

pemberi tugas.

2.12.7 PENYULAMAN

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

61

a. Tanaman yang hilang/mati segera diganti (disulam) sesuaiukuran yang sudah tumbuh.

b. Tanaman pengganti harus kondisi siap tanam, subur dan sesuaiSpesifikasinya.

2.13 KETENTUAN LAIN-LAINa. Masa pemeliharaan selama 3 bulan.b. Pemborong masih diwajibkan untuk memelihara tanaman sampai

tumbuh stabil.c. Pemborong harus membuat Laporan Pasca Penanaman.d. Jenis-jenis tanaman harus sesuai dengan usulan desain.e. Jarak tanaman dan jumlah harus sesuai dengan gambar desain.f. Setiap ada perubahan jenis dan jarak tanam harus sepengetahuan

pemberi tugas.

PASAL 28PEKERJAAN PENERANGAN (LIGHTING)

1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini mencakup Pekerjaan Penerangan jalan/ jalur pedestrian,penerangan Plaza, Hall Pelataran dan Penerangan lampu Taman.a. Penerangan Jalan dan Jalur Pedestrian

System pencahayaan buatan menggunakan PJU Tenaga Surya 40 watt. Jenisini merupakan paket standar yang meliputi :

1 unit Panel surya 185WP Monocrystalin 1 unit Battery VRLA 12-100 AH 1 unit lampu LED highpower 12- 50 watt 1 unit Box Battery

o 1 unit BCR 12/24 – 20 ampereo 1 unit MCB, Rel MCBo 1 unit Kabel dll

1 lot aksessories

b. Penerangan lampu Taman

Spesifikasi Teknis Tiang Lampu : Dimension : T. 3000 mm (sesuai gambar rencana) Bahan : - Alumunium Casting + Pipa Octogonal

- Steel Pipe

- Base Plate

- Fuse Box

Finishing : - Finishing terhadap tiang lampu ini terlebih dahulu harusdilakukan pengecatan dasar menggunakan Epoxy sebagai anti karat,sehingga finishing cat utama dapat tahan lama. Warna cat akanditentukan kemudian

Lampu : - 20 Watt

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

62

Setiap tiang lampu taman dilengakapi dengan pintu (Fuse box) dan MCB6 A terpasang didalamnya.

Pemasangan Lampu Taman dengan 1 (satu) Tiang Pekerjaan Pengadaan Kabel Listrik

- Kabel NYM 2x2,5 mm2 untuk instalasi dalam tiang lampu taman

- Kabel NYY 4x10 mm2 untuk instalasi jaringan antar tiang lampu taman

- Mempunyai standar mutu LMK dan mengutamakan produksi dalamnegeri

Penarikan Kabel Listrik adalah :

Pemasangan kabel listrik harus ditanam dibawah tanah sesuai batastoleransi yang dibenarkan didalam peraturan yang ditetapkan olehpemerintah dan atau secara teknis

PASAL 29ELEMEN PENANDA (SIGNAGE)

1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alatkerja serta pemasangan papan nama, sesuai petunjuk Gambar Kerja danSpesifikasi Teknis ini.Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut: Papan nama eksterior. Dan tanda-tanda lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau

sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.

2. STANDAR/ RUJUKAN2.1. Standar Industri Indonesia (SII/ Standar Nasional Indonesia (SNI).2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).2.3. Spesifikasi Teknis – Berbagai Jenis Metal.

3. BAHAN-BAHAN.3.1.Bahan Papan Nama

Bahan yang di gunakan adalah kayu local dan kayu lapis dengan bentuk dandimensi serta ketebalan sesuai dengan ketentuan dalam gambar kerja.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1.Persiapan.Periksa keadaan lokasi dan permukaan bidang dimana papan nama akandipasang. Pemasangan baru dapat dilakukan setelah semua cacat ataukesalahan pada permukaan bidang tersebut telah diperbaiki dan disetujuiPengawas Lapangan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

63

4.2.Aplikasi Grafis.

4.2.1.Aplikasi tulisan pada panel dengan proses cetak saring. Cetakan harusdibuat dari saringan foto yang disiapkan dari karya asli. Cetak saringdibuat dengan potongan tangan/manual tidak diperkenankan.

4.2.2.Karya asli harus ditetapkan sebagai pekerjaan seni yang merupakanreproduksi generasi pertama pekerjaan tersebut. Sisi-sisi dan sudut-sudut harus bersih. Sudut-sudut membulat, potongan atau sisi-sisiyang kasar /tidak rata, permukaan yang tidak rata atau cacat tidakditerima.

4.3.Pemasangan.Pasang papan nama pada lokasi-lokasi seperti ditentukan kemudian.Pastikan semua papan nama terpasang lurus dan benar, pada ketinggiandan dengan cara sesuai ketentuan. Jangan memasang papan nama di ataspintu atau permukaan lainnya sebelum pekerjaan pada bagian-bagiantersebut diselesaikan.

4.4.Perlindungan.Perlindungan pekerjaan dan pekerjaan sekitarnya serta bahan-bahan darikerusakan selama pekerjaan berlangsung sampai selesai. Bungkus pekerjaanyang telah selesai dengan kertas, lembaran plastik atau pita kedap air untukpengiriman dan penyimpanan dan dilindungi dari kerusakan selamapemasangan.

4.5.Perbaikan dan Pembersihan.Setiap kerusakan yang terjadi selama pemasangan harus diperbaiki. Papannama yang tidak dapat diperbaiki harus diganti dengan yang baru. Bersihkanbingkai dan permukaan papan nama agar diperoleh hasil yang baik.

Pasal 30PEKERJAAN PEMBONGKARAN, PENGAMAN DAN PEMBERSIHAN

SETELAH PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalamLingkup pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam bukuRKS ini dari semua barang atau bahan material lainnya yang dinyatakan tidakdigunakan lagi setelah pekerjaan selesai menjadi tanggung jawab Kontraktorbersangkutan.

2. Semua bekas bongkaran sisa bahan, sampah dan sebagainya harus dikeluarkandari lokasi tapak/site

3. Selama Pelaksanaan berlangsung Kontraktor harus menjaga keamananbahan/material, barang maupun peralatan yang di gunakan sampai tahap serahterima penyelesaian pekerjaan.

2015PENATAAN KAWASAN WISATA BOLIHUTUODESA BOLIHUTUO, KECAMATAN BOTUMOITO, KABUPATEN BOALEMO

64

Pasal 31PEKERJAAN LAIN-LAIN / PENUTUP

1. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian dilapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas/Direksi danKontraktor. Bila diperlukan akan dibicarakan bersama konsultan perencana.

2. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaanyang belum sempurna, dan harus diperbaiki, arean taman harus ditata rapi dansemua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.

3. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, memupuk, mendangir,menyiram memangkas, mengamankan dan memperbaiki ornament taman darisegala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakanpekerjaan benar-benar telah sempurna.

4. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasanternyata diperlukan, akan dicantumkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

PerencanaPerwakilan Tim Swakelola

………………………………….

Tilamuta, ....... Maret 2015

PemeriksaPenanggung Jawab/Ketua Tim Swakelola

Kabupaten Boalemo

……………………………………..NIP………………………………..

MengetahuiKuasa Pengguna Anggaran/PPK/KASATKER/SKPD

PROVINSI GORONTALO

……………………………………NIP. ………………………………..