35
KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBNGAN TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PEKERJAAN RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG AULADIRAWABOKOR

RKS Renovasi Gedung Aula Rawabokor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Renca kerja dan Syarat

Citation preview

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KEMENTERIAN PERHUBNGAN

TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA DAN SYARAT

(RKS)

PEKERJAAN RENOVASI DAN PENGEMBANGAN

GEDUNG AULADIRAWABOKOR

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

1) LingkupPekerjaan

Pekerjaanini meliputi penyediaan tenagakerja,bahan-bahan,peralatan danalat- alatbantulainnya serta pengangkutanyang dibutuhkanuntukmenyelesaikan semua pekerjaan betonberikut pembersihannyasesuai denganyang tercantum dalam gambarStruktur.

2) Bahan - Bahan

a. Semen

Semua semen yangdigunakan adalah semen portland lokaldengan syarat-syarat:

Peraturan SemenPortland Indonesia (NI.8-1972).

Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971). Mempunyai sertifikat uji (test sertificate). Mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

Semuasemenyangakandipakaiharusdarisatumerkyangsama(tidak diperkenankanmenggunakanbermacam-macamjenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yangsama),dalamkeadaan baru danasli,dikirim dalam kantong-kantong semen yang masihdisegeldan tidakpecah. Dalampengangkutansemenharusterlindungdari hujan. Harus diterimakan dalamsak( kantong) asli dari pabriknya dalam keadaantertutuprapat, dan harusdisimpan di gudang yang cukup ventilasinya dandiletakkan pada tempat yang ditinggikan palingsedikit30 cmdarilantai.Sak-sak semen tersebuttidak bolehditumpuksampai tingginyamelampaui 2matau maximum 10sak,setiappengiriman baru harusditandaidandipisahkan,dengan maksud agarpemakaian semen dilakukan menuruturutanpengirimannya.

Untuk semenyangdiragukanmutunya dan kerusakan-kerusakan akibat salahpenyimpanan,dianggapsudah rusak, membatu, dapat ditolak penggunaannya tanpamelalui test lagi.Bahanyangtelah ditolak harus segeradikeluarkandari lapanganpalinglambat dalamwaktu2x24 jam.

b. Agregat(Aggregates)

Semua pemakaian batupecah (agregatkasar ) danpasirbeton,harus memenuhi syarat-syarat:

PeraturanUmumPemeriksaanBahanBangunan (NI.3-956) PeraturanBetonIndonesia(NI.2-1971).

Tidakmudahhancur(tetapkeras),tidakporous

Bebas daritanah/tanahliat( tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran-kotoranlainnya.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Kerikildanbatupecah(agregatkasar)yangmempunyaiukuran lebihbesar dari25mm untuk penggunaannyaharusmendapatpersetujuanPemberi Tugas.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secarakeseluruhanharusdapat menghasilkanmutubeton yangbaik,padatdanmempunyaidaya kerja yang baikdengansemen dan air,dalamproporsi campuran yang akandipakai.

PemberiTugas dapat meminta kepada Kontraktoruntukmengadakan test kwalitas dari agregat-agregattersebut daritempatpenimbunanyang ditunjuk olehPemberi Tugas,setiapsaatdalamLaboratoriumyangdiakui.

Dalamhal adanyaperubahansumberdari mana aggregattersebut disupply, maka Kontraktordiwajibkan untukmemberitahukankepadaPengawas.

Penyimpanan.

Agregat harusdisimpan ditempatyang bersih, yangkeras permukaannya dandicegahsupaya tidak terjadi pencampuransatusamalaindan terkotori.

c. Air

Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asamalkali), tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, tidak mengandung minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syaratPeraturan Beton Indonesia(NI.2-1971) serta diuji oleh Laboratoriumyangdiakui saholehyangberwajib.

Airyangmengandung garam(airlaut)tidakdiperkenankanuntukdipakai.

d. BesiBeton(SteelReinforcement)

Semua besibeton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:

- PeraturanBeton Indonesia (NI.2-1971). - Standard Industri Indonesia (SII).

Bebas darikotoran-kotoran,lapisan minyak/karatdan tidak cacat(retak- retak, mengelupas, lukadsb.)

Semuadari jenisbajadengan mutuBJTP-24 (polos)danBJTD-40 (ulir),bahan

tersebutdalam segalahal harusmemenuhi ketentuan-ketentuanPBI1971.

MutuBajaBJTP-24(polos)untukdia<=8mm

MutuBajaBJTD-40(ulir)untukdia>=10mm

Mempunyai penampangyangsama rata.

Ukurandisesuaikandengangambar-gambar.

Pemakaian besibetondarijenisyangberlainan dariketentuan-ketentuan diatas,harusmendapatpersetujuanPemberi Tugas.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Besi beton harus disupplydari satu sumber (manufacture )dan tidak dibenarkanuntuk mencampuradukan bermacam-macam sumber besi beton tersebutuntukpekerjaankonstruksi.

Kontraktor harus mengadakanpengujian mutubesibetonyangakan dipakai, sesuaidengan petunjuk-petunjuk dari Pemberi Tugas. Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Pemberi Tugas, berjumlah minimum3(tiga)batanguntuk tiap-tiap jenis percobaan,yangdiameternya samadan panjangnya +/-100 cm.Pengambilan sampledilakukan untuktiap diametersetiapkelipatan50 tonberatbesi tersebut.

Pemasanganbesi betondilakukansesuai dengan gambar gambar, atau mendapatpersetujuanPemberi Tugas. Untuk hal itu sebelumnya Kontraktor harus membuat gambar pembengkokan baja tulangan(bending schedule ),diajukan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatpersetujuannya. Hubungan antara besi beton satu denganyang lainnya harus menggunakan kawat beton,diikat dengan teguh, tidak bergeser selamapengecoran betondanbebasdari lantai kerja, ataupapanacuan.

Sebelum beton dicor,besibeton harus bebas dariminyak,kotoran,cat, karatlepas,kulitgiling ataubahan-bahanlainyangmerusak.Semuabesi betonharusdipasangpada posisiyangtepat.

Penggunaan besibetonyangsudahjadiseperti steel wiremesh atau yang semacam itu, harus mendapatpersetujuanPerencana/Pemberi Tugas.

Besi beton yangtidak memenuhisyarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuaidenganspesifikasi(RKS)danapa yang tercantumdalampasal 4.B.4 diatas harussegera dikeluarkan dari site setelah menerimainstruksi tertulisdari Pemberi Tugas,dalamwaktu2x 24 jam.

3) Syarat–syaratPelaksanaan

a. AdukanBetonnon-Struktural

Adukan Beton YangDibuatSetempat(Site Mixing)untukbeton non-struktural.Adukanbetonharusmemenuhi syarat-syarat :

Semendiukurmenurutvolume.Aggregatdiukurmenurutvolume.Pasirdiukurmenurutvolume.

Adukan beton dibuatdengan menggunakan alatpengadukmesin(batch mixer).

Jumlah adukan beton tidak boleh melebihikapasitasmesinpengaduk. Lamapengadukantidakkurangdari2menit sesudahsemuabahanberada dalammesinpengaduk.

Mesin pengadukyangtidakdipakailebih dari 30menit harus dibersihkan lebih dulu, sebelumadukanbetonyangbarudimulai.

b. AdukanBetonStruktural

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

UntukStrukturharusmenggunakanBetonReady-mix.

4) TestKubusBeton(Pengujian MutuBeton)

a. Pemberi Tugasberhak meminta setiap saat kepada Kontraktor untuk

membuatkubuscobadariadukanbetonyang dibuat.Mutubeton yang disyaratkan

adalahK-300/fc’=25MPa.Dimanategangantekan karakteristikbetonpadaumur 28hari

harusmencapai300Kg/cm2/25MPa.

b. Cetakan kubuscobaharus berbentuk bujur sangkardalam segala arah

denganukuran15x15x15cm3. Pengambilanadukan beton,percetakan kubuscoba dancuringnya harus dibawah pengawasan. Sample diambiltiap 5 M3, Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam PeraturanBetonIndonesia(NI.2-1971) bab4.7.

c. Semua biaya untukpembuatan dan percobaan kubus cobamenjadi tanggung

jawabKontraktor.

d. Kubus cobaharusditandaidengan suatu kode yang menunjukkan tanggal

pengecoran, pembuatan adukanstruktur yangbersangkutandanlain-lain yang

perludicatat. ( Kode padakubus harus digores dengan paku, tidak

diperbolehkan menggunakan kapur ataucat).

e. Semua kubus harusditestdilaboratoriumbetonyangberwenang,dan disetujui

Pemberi Tugas.

f. Laporan hasil Percobaan harus diserahkan kepadaPemberi Tugas segera sesudah

selesai percobaan, palinglambat7harisesudah pengecoran, denganmencantumkanbesarnya kekuatankarakteristik, deviasi standard, campuranadukandanberatkubusbendauji tersebut.

g. Apabiladalampelaksanaannantikedapatanbahwa mutubetonyangdibuat seperti

yangditunjukkanolehkubuscobanya gagal memenuhi syarat spesifikasi, maka

Pemberi Tugas berhakmeminta Kontraktor supaya mengadakan percobaan-

percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan

mengadakanpercobaancoring.

Percobaan-percobaaniniharusmemenuhi syarat-syaratdalamPeraturanBeton

Indonesia(NI.2-1971 ).

Apabila gagal,makabagianpekerjaantersebut harusdibongkar dandibangun

barusesuai dengan petunjukPemberi Tugas.Semua biaya-biaya untuk percobaan

danakibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut menjaditanggung jawabKontraktor.

5) Pengecoran Beton

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

a. Sebelummelaksanakanpekerjaanpengecoranbeton, Kontraktor harus memberitahukanPemberiTugasdanmendapatpersetujuan.Jikatidak ada persetujuanPemberiTugas, makaKontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan/membongkar betonyang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biayaKontraktorsendiri.

b. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan

menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran- kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan Pemberi Tugas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang digunakan, pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.

c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulaisebelumpemasangan besi

betonselesai diperiksa olehdan mendapatpersetujuanPemberi Tugas

d. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran ( potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain ) dan dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan

menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian melebihi 2.0 meter, yang akan menyebabkan pengendapan agregat.

f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontiniu / tanpa berhenti).

Adukan yang tidak dicor(ditinggalkan) dalamwaktu lebih dari 15 menitsetelah keluar darimesinadukan beton, dan jugaadukan yang tumpah selama pengangkutan, tidakdiperkenanuntukdipakai lagi.

g. Penggunaan bahancampurantambahan(additive) harusdisetujuiPemberi

Tugas. Sebelum Penggunaan bahan campuran tambahan (additive), KontraktorharusmembuatbeberapaTrialMixyangakanditestdi laboratorium yangditunjukolehPemberi Tugas.SemuaResikoakibatpenggunaanbahan campuran tambahan (additive)ditanggungolehKontraktor.

6) PemadatanBeton

a. Betondipadatkandenganmenggunakan vibrator selama pengecoran berlangsungdandilakukansedemikian rupasehinggatidakmerusakacuan maupunposisi tulangan.

b. Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan suatu massa yang

bebas lubang agregasi dan honey combing, memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.

c. Kontraktor harus menyiapkan vibrator-vibrator untuk menjamin effisiensinya

tanpa adanya penundaan. Vibrator yang dipakai harus dari type Rotary Out of Balance dengan frekwensi tidak kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan dari 6 g. pada beton setelah kontak dengan beton.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

d. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan aggregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain, harus dihindarkan.

e. Kontraktor harus menyediakan paling sedikit 1 (satu) vibrator tambahan untuk

digunakan pada saat yang lain rusak.

7) CuringDanPerlindunganAtasBeton.

a. Selamaberlangsungnyaprosespengerasan,beton harusdilindungiterhadap matahari,pengeringan oleh angin,hujan atau aliranairdan pengrusakkan secara mekanis ataupengeringansebelumwaktunya.

b. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 14 hari.

c. Terutama padapengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan

perlindungan atas beton harusdiperhatikan. Kontraktor bertanggung jawab atasretaknyabetonkarenakelalaianini.

d. BiladigunakanbahankimiauntukcuringharusataspersetujuandariPemberi Tugas

dan Kontraktorharus mengadakan percobaan-percobaan yang membuktikanbahwabahankimia tersebuteffektifuntukdigunakan.

8) PembengkokandanPenyetelanBesiBeton.

a. Pembengkokanbesibetonharusdilakukandengan hati-hati dan teliti/tepat pada posisi pembengkokan sesuai gambardan tidakmenyimpang dari PBI (NI.2-1971). Pembengkokan tersebutdilakukan oleh tenaga ahli, untuk ini dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacatpatah,retak-retak dan sebagainya.

b. Sebelumpenyetelandanpemasangandimulai, Kontraktorharus membuat

rencana kerja pemotongan danpembengkokan bajatulangan(bending schedule), yangdiserahkan kepada Pemberi Tugas untukmendapat persetujuannya.

c. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuaidengan

gambardanini sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.

d. Pemasangan denganmenggunakanselimut beton (betondecking) harus sesuai sebagai berikut:

Selimutbetonuntukpelat&dinding2.0cm

SelimutbetonuntukKolom3.0cm

SelimutbetonuntukBalok3.0cm

SelimutbetonuntukPelatPondasi5.0cm

SelimutbetonuntukSloof5.0cm

SelimutbetonuntukPileCap7.5cm

Selimutbetonpelat&dindingBasement4.0cm

e. Sebelum baja tulangan dipasang, baja harus bebas dari besi karat, Lemak, kotoran serta bahan – bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

f. Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada

kedudukanyangteguhuntukmenghindari pemindahan tempat, dengan

menggunakankawat yangberukuran tidakkurangdari 16 mmyangsesuai pada

setiap tiga pertemuan.Pembersihan harus ditunjang dengan beton atau

penunjangbesi,spacersatau besi penggantung seperti yang ditunjuk pada

gambaratau dicantumkan pada spesifikasi ini,penunjang-penunjang metal

tidakboleh diletakkanberhubungandenganbekisting.

g. Beugel-beugel/tulangan melintangharus diikat padatulangan utama dan

jaraknya harus sesuai dengan gambar. Tulangan tidakboleh keluar dari

permukaan beton.

h. Precast Mortar Spacing Block hendaknya digunakan untuk menahan

jarakyangtepat padatulangan dan minimum mempunyai kekuatanbeton yang

kurang lebih samadenganbetonyangakandicor.

9) CetakanBeton/Bekisting.

a. Kontraktor harus memberikansamplebahan yang akandipakai untuk cetakanbeton,untuk disetujui olehPemberiTugas. Tiap-tiap bagiandari bekisting, bagian-bagian yang strukturilharus mendapat persetujuandari Pemberi Tugas,sebelumbetondicorpadabagianitu.

b. Cetakanbetonharusdibersihkandarisegala kotoran-kotoranyangmelekat seperti

potongan-potongan kayu,paku,tahi gergaji,tanahdansebagainya.

c. Cetakanbetonharusdipasangsedemikianrupasehingga tidak akanterjadi kebocoran

atau hilangnya airselama pengecoran,tetap lurus (tidakberubah bentuk)dan tidakbergoyang.

d. Cetakanbetonharusdibuatkuat sehinggatidak memungkinkanterjadinya

perubahanbentuk ataumelengkung, garis ketinggian dan dimensibeton sebagaimanadiperlihatkanpadagambar.

e. Penunjangbekisting menggunakan steger besi (scafolding

).Penggunaandolkenataubalokkayuuntukselama masih memenuhi syarat.

f. Baut-baut dantierodyangdiperlukanuntuk ikatan-ikatandalambetonharus

diatursedemikian, sehingga bila bekisting dibongkarkembali,maka semua besi tulanganharusberadadalampermukaanbeton.

g. Pada bagianterendah(darisetiapphase pengecoran)dari bekisting harus adabagianyang mudah dibukauntukinspeksi danpembersihan.

10) PembongkaranCetakanBeton

a. PembongkarandilakukansesuaidenganPBI(NI.2-1971), dimana bagian konstruksiyang dibongkar cetakannyaharus dapat memikulberatsendiri dan beban-bebanpelaksanaannya.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

b. Cetakan-cetakandapatdilepasdalamwaktuminimum3hariuntukbagian

sampingbalok,kolomdandinding.

Untukbagianbawahpelat,balokdan lisplankbaru dapatdilepassetelah 21

hari.Walaupun sudahdibukacetakannya,Konstruksi tersebut belum dapat

dibebani sebelum pengerasanbetonsempurna (minimum28hari ).

c. Pekerjaan pembongkarancetakanharusdilaporkan dandisetujui

sebelumnyaolehPemberi Tugas.

d. Apabila setelahcetakandibongkarternyata terdapatbagian-bagian beton yang

kropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Pemberi Tugas, untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisianatau menutupnya.

Semua resiko yang terjadisebagai akibat pekerjaan tersebut

dan biaya-biaya pengisian atau penutupan bagian tersebut,

menjadi tanggungjawabKontraktor.

e. Meskipunhasilpengujiankubus-kubusbeton memuaskan,Pemberi Tugas

mempunyaiwewenanguntukmenolak konstruksibetonyangcacatseperti berikut:

Konstruksi betonyangsangat kropos. Konstruksi betonyangtidaksesuaidengan bentukyang direncanakan

atau posisi-posisinya tidak seperti yangditunjukolehgambar. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang

direncanakan. Konstruksi betonyangberisikankayu atau bendalainnya.

11) PemasanganAlat-Alat DidalamBeton.

a. Kontraktor tidakdibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau

memotongkonstruksi betonyangsudah jadi tanpasepengetahuandanseijin

Pemberi Tugas. b. Ukuran dan pembuatanlubang, pemasangan alat-alat didalam beton,

pemasangansparing,pemasangan dudukan pondasi mesin dan sebagainya, harus menurutpetunjuk-petunjuk PemberiTugas yangsesuai dengan data teknismesinyangakandipasang.

-----oooOOOooo------

B. PEKERJAAN ARSITEKTURTUR DINDING

1) Lingkup Pekerjaan

Meliputi pembuatan:

Dindingtoilet,dindingpembatasruangandanlain-lain.

Dindingsisi luarbangunan,pekerjaandindinglainnya sesuai gambar.

2) Bahan

a. Material

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Batu bata yang digunakan adalah jenis beton ringan aerasi

ukuran dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang

disyaratkan dalam gambar (15 cm), yaitu :

- 7,5 x 20 x 60 cm

- 10 x 20 x 60 cm

Kontraktor wajib memberikan contoh pada Perencana / MK / Pemberi

Tugas untuk dimintakan persetujuannya.

Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat oleh

MK / Perencana / Pemberi Tugas, maka MK/ Perencana/ Pemberi Tugas

berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk

segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan menggantikan yang

baru (yang disetujui).

b. Semen atau Prime Mortar

Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang

lantainya kering dan minimum ±30 cm lebih tinggi dari permukaan

tanah disekitarnya. Penyimpanan semen tidak boleh lebih dari 1 bulan

untuk menghindari agar semen tidak membatu.

Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah

lembab dan menunjukkan gejala membatu, maka semen tersebut tidak

boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi

pembangunan.

Supplier/Pedagang yang mengirim semen ke pekerjaan hendaknya

dapat menunjukkan sertifikat dari pabriknya.

3) Jenis Pasangan dan Adukan yang digunakan

Ada dua jenis pasangan dan alternatif jenis adukan yang dapat digunakan, yaitu :

a. Pasangan Kedap Air (Trasraam)

1. Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang

Adukan 1 PC : 2 PS digunakan untuk :

- pasangan bata dalam tanah dari sloof s/d 20 cm diatas lantai

- pasangan bata untuk toilet dari lantai sampai ketinggian 1,5

m.

Adukan 1 PC : 3 PC digunakan untuk : pasangan seluruh dinding

luar yang tidak terlindungi overstek.

2. Jika menggunakan adukan semen instant

Menggunakanjenissesuaiyangdisyaratkandalamspesifikasimaterial

arsitektur

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

b. Pasangan Biasa

1) Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang.

Adukan 1 PC : 5 PS digunakan untuk semua pasangan bata diluar

pasangan kedap air.

2) Jika menggunakan adukan semen instant.

Menggunakan jenis sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi

material arsitektur.

Pelaksanaan pembuatan adukan semen instant :

Tuang 40 kg mortar utama ke dalam air secara bertahap. Aduk selama

2 menit untuk menghasilkan campuran yang merata.

Sebaiknya menggunakan alat pengaduk elektrik (Mixer).

Biarkan selama 1 menit sebelum digunakan

4) Pelaksanaan Pembuatan Dinding

a. Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-

letak dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan

gambar.

b. Di dalam satu hari, pasangan batu tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter dan

pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi,

untuk menghindari retak dinding dikemudian hari.

Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan

benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasangan benang terhadap

pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.

c. Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat

pengikatan yang sempurna.

Untuk pasangan batu bata maupun beton ringan aerasi tidak

dibenarkan menggunakan batu bata ringan pecahan separuh panjang,

kecuali sesuai

dengan peraturannya (di sudut).

Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-

zag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang).

Pada pasangan satu bata dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka

pelaksanaan harus sesuai petunjuk / peraturan yang disyaratkan (NI-3).

d. Untuk dinding bata dan kolom harus diberi angkur 10 mm tiap 1 m tinggi,

sedangkan dinding hebel diberi besi strip lebar 1”, tebal 3 mm tiap 60 cm

tinggi. Demikian juga setiap luas dinding 12 m2 harus diberi penguat kolom

praktis dan balok. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut

90 derajat.

e. Sebelum dimulai pemasangan bata ringan aerasi harus direndam lebih dahulu

di dalam air dan permukaan yang akan dipasangpun harus basah.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Tebal siar pasangan batu bata ringan tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm)

dan siarnya harus benar-benar terisi adukan.

f. Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang

ditentukan pada gambar.

g. Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak

merata dengan adukan Mortar agar tidak terlihat lobang-lobang yang

terdapat pada dinding, sebelum plesteran dipasang.

h. Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang

dapat mengurangi efektifitas perekatan.

i. Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata ataupun batu bata

ringan yang cacat atau tidak sempurna, Kontraktor wajib untuk menggantinya.

Untuk pekerjaan rangka kayu / kosen, gunakan beton ringan aerasi Lintel

pada ujung atas kusen, atau blok bata tipe Ublok dan diisi oleh tulangan

ringan serta pasangan beton ringan.

j. Rangka kayu/kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan

pekerjaan pasangan.

Rangka kayu/kosen, pemasangannya harus diperkuat dengan angkur besi

berbentuk L, yang ujungnya disekrup kedalam kosen, sedangkan ujung

bengkoknya ditanamkan kedalam pasangan dinding/kolom praktis. Panjang

angkur terpasang tidak lebih dari 22,50 cm.

Tiap-tiap angkur dipasang dengan jarak 60 cm satu sama lainnya.

k. Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam

dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada

pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya

pipa/alat-alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan

secara sempurna, yang dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh

dinding.

l. Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat

ayam yang dipakukan pada dinding, untuk menghindari keretakan dikemudian

hari.

m. Sesudah pasangan bata ringan aerasi selesai dikerjakan, dan sudah kering

baru pekerjaan plesteran dimulai.

n. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.

o. Untuk pengakhiran sudut plesteran / dinding, hendaknya dibuat dengan sudut

tumpul.

p. Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan non shrink concrete

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

5) Pekerjaan Plesteran

a. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding / bidang yang akan

diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pemlesteran itu sendiri pada dinding-

dinding yang akan diselesaikan dengan cat, sesuai dengan yang tertera dalam

gambar denah dan notasi dpenyelesaian dinding. Seluruh dinding pasangan

bata baik yang terlihat ataupun tidak terlihat (pasangan beton ringan aerasi

diatas plafond dan dinding shaft) harus tetap diplester

b. Bahan

Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang

a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi

persyaratanC sesuai NI-8.

b. Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus halus dengan

warna asli/alami, sesuai NI-3 dan telah mendapat persetujuan dari

MK / Perencana / Pemberi Tugas.

c. c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas harus sesuai

NI-3 pasal 10.

Jika menggunakan semen instant, yang direkomendasikan adalah

produk yang sudah terkenal. Dalam penggunaannya harus

mengikuti petunjuk pabrik pembuat.

Untuk penggunaan dinding bata ringan atau beton aerasi

direkomendasikan untuk menggunakan semen instan, dan apabila

digunakan dinding bata biasa direkomendasikan untuk menggunakan

adukan semen dan pasir pasang biasa

c. Jenis Plesteran

Jenis-jenis plesteran dan adukan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Plesteran dinding kedap air / trasraam

a) Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang :

Adukan 1 PC : 2 PS untuk plesteran dari sloof sampai 20 cm diatas

lantai dan untuk area toilet dari lantai sampai ketinggian dinding

1,5 m.

Adukan 1 PC : 3 PS untuk plesteran seluruh dinding luar

yang tidak terlindung overstek dan plesteran beton atau plesteran

sudut.

b) Jika menggunakan adukan semen instant :

Menggunakan jenis sesuai dengan spesifikasi material arsitektur.

2. Plesteran dinding biasa

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

a) Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang :

Adukan 1 PC : 5 PS untuk plesteran dari sloof sampai 20 cm diatas

lantai dan untuk area toilet dari lantai sampai ketinggian dinding

1,5 m.

b) Jika menggunakan adukan semen instant :

Menggunakan jenis sesuai dengan spesifikasi material arsitektur.

d. Persiapan Dinding yang akan diplester

1) Semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam + 1 cm agar bahan

plesteran dapat lebih merekat.

2) Permukaan bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram

air sebelum bahan plester dimulai (permukaan dinding harus basah pada

waktu diplester).

3) Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu

sejak penempelan plesterannya (dengan jalan menyiramnya dengan air).

4) Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu harus

dikasarkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan plesteran dimulai

e. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran

Antara lain harusmemperhatikanhal-hal sebagaiberikut :

1) Adukan Plesteran

Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan

sesuai persyaratan MK/Perencana/Pemberi Tugas. Apabila dipandang

perlu dan sesuai dengan rencana, Kontraktor diperkenankan

menggunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran.

Hanya semen yang baik yang boleh dipergunakan.

2) Contoh-contoh

Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap

macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta, sehingga

jenis/macam pekerjaan tersebut dapat diterima oleh Perencana/Pemberi

Tugas.

Dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus sama dengan

contoh yang dibuat.

Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya

diadakan pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan

menggunakan garisan panjang yang digerakkan secara vertikal dan

horizontal (silang) dan atau dengan alat bantu lainnya. Tebal plesteran

harus diukur supaya mendapatkan ketebalan yang sama pada kedua

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

muka dinding dan hasil akhir dari dinding tembok setelah diplester adalah

15 cm kecuali ditentukan lain. Setelah itu baru diadakan pengacian.

3) Sudut-sudut Plesteran

Semua sudut vertikal dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan

secara sempurna, tegak dan siku.

4) Perbaikan Bidang Plesteran

Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata) harus

diperbaiki secara sempurna. Bagian-bagian yang akan diperbaiki

hendaknya dibobok

secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran

baru

harus rata dengan sekitarnya.

5) Naad Plesteran

Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana.

Besarnya naad akan ditentukan kemudian.

Pembuatan naad harus lurus dan rata baik horizontal maupun

vertikal, dan kedalamannya harus sama.

Pembuatan naad harus menggunakan list kayu (sesuai ukuran

naad) dan tali untuk mengukur kelurusan horizontal/vertikal agar

rapi

-----oooOOOooo------

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI

1. Pekerjaan Lantai Homogenius Tile

a. Lingkup Pekerjaan

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan

untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam

gambar, memenuhi uraian dan syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi

spesifikasi dan persyaratan dari pabrik pembuatnya.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

2. Melaksanakan pekerjaan lantai homogeneous tile dengan mengikuti

ketentuan dari pabrik pembuatnya, hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik

dan memuaskan

b. Persyaratan Bahan

1. Homogeneous tile dibuat dari bahan yang khusus digunakan untuk bahan

homogeneous tile, diproses secara mekanis dan dibakar dengan proses single

firing (pembakaran tunggal) dalam oven dengan suhu yang sesuai.

2. Tebal minimal 6 - 8 mm, dengan permukaan diglasur hingga menghasilkan

warna dan kilap permukaan yang rata dan seragam (lapisan permukaan dari

kelas heavy duty).

3. Ukuran nominal untuk lantai 60x60cm, 40x40cm, 30x30cm, dimana

sudut-sudutnya membentuk sudut siku-siku 90º, secara keseluruhan bentuk

dan ukurannya harus seragam.

4. Khusus untuk tangga dilengkapi anti slip (step nosing) yang sejenis dengan

lantainya.

5. Bahan grouting harus berkualitas baik dengan warna yang sesuai dengan

lantainya.

6. Homogeneous tile harus memenuhi standar :

- Presisi Persegi : 1% (ASTM-C 502)

- Ukuran sisi : 1,5% (ASTM-C 499)

- Ketebalan : 1% (ASTM-C 499)

- Ketajaman sudut : 1% (ASTM-C 502)

- Kerataan Permukaan : 1% (ASTM-C 485)

- Daya serap air : ≤ 0,5% (ASTM-C 373)

- Kekuatan tenur (MOR) : 250 P (ASTM-C 468)

≥ 27 N/mm2 (EN – 100)

- Kekuatan dalam satuan Mohs : ≥ 6 (EN – 101)

- Ketahanan terhadap gesekan : ≥ 100 (ASTM-C-501)

≤ 205 mm3 (EN-102)

- Koefisien pemuaian : 9 x 10-6 x K-1 (EN-103)

- Ketahanan terhadap

perubahan suhu : Terjamin (ASTM-C 484 / EN – 104)

- Ketahanan warna : Tidak ada penyimpangan warna

(DIN – 51094)

- Ketahanan zat kimia : Tidak meninggalkan noda kimia

(DIN-51091 / EN-106)

- Ketahanan terhadap asam

dan basa : Sesuai standar (EN-106)

- Ketahanan terhadap

pembekuan : Sesuai standar (UNI-6672 / EN-202)

7. Kualitas produksi buatan dalam negeri:

Homogeneous tile : Essenza atau setara

Grouting : AM atau setara

8. Warna dari homogeneous tile, plint serta grouting akan ditentukan olehPemberi

Tugas / Konsultan Perencana

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

c. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile

1. Persiapan Pelaksanaan

a) Sebelum memulai pemasangan penutup lantai, Kontraktor terlebih dahulu

harus menyerahkan contoh-contoh penutup lantai yang akan dipasang

lengkap dengan penjelasan spesifikasinya untuk mendapat persetujuan

dari Konsultan Perencana. Contoh-contoh tersebut apabila oleh Konsultan

Pengawas dianggap perlu, harus di test di laboratorium yang sudah

disetujui Konsultan Pengawas. Biaya penngujian di laboratorium ini

menjadi tanggung jawab Kontraktor

b) Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan dan shop drawing untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Shop drawing harus

menunjukkan pola pemasangan homogeneous tile yang baik dan pola yang

menerus ke dinding (bila dinding memakai finishing yang sejenis).

c) Kontraktor harus membuat mock-up pemasangan lantai homogeneous

tile (dan menerus ke dinding) untuk mendapatkan persetujuan dari

Konsultan Pengawas.

d) Sebelum memulai pemasangan penutup lantai, Kontraktor terlebih dahulu

harus memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh bahan

penutup lantai.

e) Pekerjaan yang harus diperiksa diantaranya adalah :

Pekerjaan pemasangan instalasi-instalasi di bawah lantai misalnya pipa-

pipa, conduit dan sebagainya.

- Pekerjaan waterproofing

- Dan lain-lain yang dianggap perlu

f) Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, Kontraktor harus

meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk melanjutkan

pekerjaannya.

g) Sebelum pemasangan lantai homogeneous tile, alas permukaan lantai

harus dibuat rata terlebih dahulu.

h) Kecuali ditentukan lain pada lantai dasar yang akan dipasang

penutup lantai terlebih dahulu tanahnya harus dipadatkan agar

pasangannya tidak turun / retak sewaktu menerima beban di atasnya. 2. Pelaksanaan Pekerjaan

a) Pemasangan homogeneous tile harus dilaksanakan oleh tenaga kerja

yang berpengalaman dalam jenis pekerjaan ini.

b) Sebelum homogeneous tile dipasang harus disortir terlebih dahulu.

c) Homogeneous tile yang ukurannya tidak sama, tidak siku, mempunyai

perbedaan warna, melengkung, tidak boleh dipasang dan harus

dikeluarkan dari lapangan.

d) Sedapat mungkin pemotongan homogenous tile harus dihindari kecuali jika

tercantum dalam gambar. Pemotogan harus dilakukan dengan hati-hati

tanpa pinggirnya bergerigi. Potongan homogeneous tile tidak boleh lebih

kecil dari ½ ukuran tile, kecuali jika tercantum dalam gambar.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

e) Adukan alas homogeneous tile harus penuh pada permukaan bawah

homogeneous tile tidak boleh ada bagian yang kosong.

f) Setiap sambungan atau naat homogeneous tile harus dibuat selebar 1

@ 2 mm dan masing-masing membentuk garis lurus yang lebarnya sama.

Bila lantai homogeneous tile berhubungan dengan homogeneous tile

dinding, maka naat harus dibuat lurus dan menerus antara naat lantai

dengan naat dinding.

g) Setelah homogeneous tile dipasang, permukaannya harus dibersihkan

dengan lap yang dibasahi air hingga diperoleh permukaan lantai yang

benar-benar bersih, bebas dari noda-noda semen dan sebagainya.

-----oooOOOooo------

D. PEKERJAAN LANTAI CONBLOK

1. Pekerjaan Lantai Conblok

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti yang

ditunjukkan dalam gambar kerja.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini

sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna

3. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub grade” dan

lantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam

gambar.

4. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang ditunjukkan

dalam gambar

b. Persyaratan Bahan

1. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII,

terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.

2. Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia

atau lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat

c. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile

1. Persiapan Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari

Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi

dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus

baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas

/ Pemberi Tugas

c. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan

pasir urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah

dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan)

dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai

daya dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan

sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.

d. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya

harus dikerjakan dan diselesaikan sebelum pekerjaan paving blok

dilaksanakan.

e. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop

drawing dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas /

Pemberi Tugas.

f. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar

siar-siar), harus sama lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail

gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas, yang

membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya, untuk

siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling

berpotongan tegak lurus sesamanya.

g. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus

menggunakan key block dan pemotongan harus menggunakan alat

pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

h. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate

vibrator ukuran plate 0,3 – 0,5 m2 dan mempunyai tekanan

sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan dilakukan 3 kali sebelum siar-

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

siar di isi pasir, setelah itu dipadatkan dan diratakan beberapa kali dengan

roller 3 ton.

i. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan

terkunci.

j. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan

perbedaaan ketinggiansetiap blok tidak lebih dari 2 mm.

k. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen maupun

oli.

l. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya

pekerjaan, seluruh areapaving block harus tertutup dari lalu lintas dan

pekerjaan lainnya

E. PEKERJAAN PLAFON

A. UMUM

Bagian ini meliputi seluruh langit-langit GRC yang berhubungan langsung

dengan cuaca dan dan gypsum yang tidak berhubungan langsung dengan cuaca

sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar, persyaratan-persyaratan

dan petunjuk ahli.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

1. Ketentuan Umum

Pekerjaan penyelesaian baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan

instalasi yang harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan

diuji coba (test).

Semua pekerjaan langit-langit dan partisi harus rata, rapih dan tidak

bergelombang.

Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, dan

tidak melengkung.

Warna dan tekstur bahan harus sama.

Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana

2. Material

GRC, yang dipakai adalah kelas terbaik tiga lapis ketebalan 6 mm

dengan ukuran modul 1200 x 1200 mm, setara Kuda Laut, BAP. Alat

pengikat yang dipakai adalah paku galvanis ukuran 20 mm garis tengah 1,5

mm dalam jarak- jarak dan pola ditunjukkan Direksi.

Rangka, untuk langit-langit GRC disyaratkan menggunakan bahan

galvanished steel folded sheet dengan spesifikasi yang sesuai dengan

petunjuk gambar dan keterangan pabrik pembuat

3. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran,

pengiriman, penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan

peralatan.

b. Meliputi penyediaan bahan plafond : compound, tape, rangka penggantung

plafond, pemasangan rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-

tempat yang sesuai dengan gambar rencana, serta bahan rangka partisi.

Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku untuk seluruh pekerjaan langit-

langit dan partisi.

c. Bagian yang terkait:

Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan Plesteran

Pekerjaan Keramik

Pekerjaan Marmer / Granit

Pekerjaan Curtain Wall

Pekerjaan Carpentry dan Sambungan

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

4. Refrensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar

ASTM C 1396 Standard Board

ASTM C 645 Rangka Metal; Stud, U Channel, Metal Furring

ASTM C 475 Joint compound dan Joint tape

ASTM C 1002 Drywall Screw

ASTM C 840 Aplikasi dan finishing papan gypsum

ASTM C754 Instalasi rangka metal papan gypsum

menggunakan sekrup

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Untuk area lembab digunakan gypsum Moistureshield sesuai dengan standard

ASTM C1396 dan dapat dikategorikan sebagai Water Resistant Gypsum

Backing Board.

b. Quality Assurance

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi

oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang

sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dan Pemberi

Tugas

c. Kualifikasi Pekerja

Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian

ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill

yang dibutuhkan.

Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan

Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya

5. Pengiriman (Submittals)

Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, MK, dan Perencana hal-

hal berikut untuk direview sebelum memulai pekerjaan :

a) Shop drawing, yang menunjukkan:

1. Penunjukkan lay-out

2. Detail insert dan hanger spacing, serta fastening

3. Metode spasi/penyetelan untuk semua main dan cross runner.

4. Detail-detail perubahan level

5. Detail pemasangan pada ceiling di daerah perlengkapan (fixture) ceiling.

6. Posisi untuk manhole (inspection manhole)

7. Gambar-gambar koordinasi yang menunjukkan koordinasi ME

dan/atau perlengkapan plumbing dan fixtures (lampu, sprinkler, dan

sebagainya) bila ada, serta design ceiling dan konstruksinya.

b) Contoh material ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna.

c) Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling.

d) Fotocopy lengkap spesifikasi teknik dari pabrik termasuk detail instruksi untuk

pemasangan material.

6. Penyimpanan dan Perawatan Produk

a. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik

dengan nama pabrik, warna, ukuran dan tipe.

b. Material harus dipegang/dijaga dengan hati-hati untuk menghindari

kerusakan sesuai dengan instruksi dari pabrik.

c. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari

lantai dan terlindung dari air, yang semuanya sesuai petunjuk pabrik.

B. BAHAN

1. Material dan Komponen

a. Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai

dengan peraturan dan standar-standar yang disebut disini, dan/atau setara

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

dengan peraturan-peraturan dan standar-standar internasional, yang

disetujui oleh Pemberi Tugas, MK, dan Perencana.

b. Urutan pekerjaan papan gypsum : pekerjaan ceiling kemudian pekerjaan

partisi.

Pemasangan papan gypsum : staggered (saling – silang) dengan jarak

overlap 600mm.

c. Jarak maks. Metal Furring (tebal 0.5mm) : 400mm (papan gypsum

tebal 9mm)

600mm (papan gypsum

tebal 12mm

Jarak Maks. C Channel (tebal1,2mm) : 1200mm

Jarak Maks. Threaded Rod (dia.4,5mm) : 1200mm

d. Sekrup pengencang sistem ceiling gypsum plasterboard berupa

hubungan rata (flush) untuk menghasilkan permukaan kontinyu yang halus

yang ideal untuk segala bentuk dekorasi.

e. Rangka penggantung harus terdiri dari Metal Furring, C Channel, Saddle Clip

dan pendukung aksesorisnya yang lain sesuai dengan rekomendasi dari

pabrik.

f. Sekrup untuk pemasang plasterboard harus anti karat.

g. Tipe ceiling dan polanya harus sesuai dengan persetujuan MK, Pemberi

Tugas, dan Perencana

2. Sistem Plafon

Gypsum Board

a. Finish : Cat Tembok

b. Ukuran : 1200 x 2400 mm

c. Tebal : 9 mm atau 12 mm (Sesuai Gambar)

d. Fire Rating : 30 Menit

e. Material : 100% Natural Gypsum

f. Area Lembab : Moistureshield Gypsum Board, Kelembaban

sampai 95%

Rangka Penggantung:

a. Sistem Pemasangan : Metal Furring System Knauf

b. Material : hot dip galvanize dengan tebal lapisan

minimum G40 sesuai ASTM A653 tebal

0,45mm - BMT

c. Identifikasi : Embossed Triangle

d. Ukuran : Metal Furring 40 mm x 27 mm dan C

Channel, 38 mm x 12 mm

e. Aksesoris : Sadle Clip, Suspension Bracket,

Threaded Rod, Soffit Cleat dan Wall

Angle

f. Lis Pinggir : W-Section atau Wall Angle

g. Finishing Gap : Jointing Compound, Joint Tape/Corner

Flex Tape

3. Merk

• Panel gypsumboard : Knauf system atau yang setara

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

• Rangka plafon harus memakai standar material yang sama dengan

panelnya ( satu system), yang terdiri dari :

• Metal Furring

• C Channel

• Saddle Clip

• Suspension Bracket

• Threaded Rod

• Sofit cleat

• Wall Angle

• Produk : Knauf atau yang setara

C. PEMASANGAN

1) Pemeriksaan

a. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit ceiling penggantung ini

untuk mengetahui ketidakrataan, ketidaksamaan dan lembab yang

mungkin mempengaruhi kualitas dan pelaksanaan dan pelaksanaan

pekerjaan.

b. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi

yang sulit sebelum pemasangan.

c. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan

elektrikal dan untuk itu diperlukan pemeriksaan sampai kesiapan

menyeluruh telah dilakukan dan pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah

selesai seluruhnya.

d. Kontraktor harus memasang panel gypsum plasterboard dan aksesori-

aksesorinya sesuai dengan petunjuk dari pabrik, shop drawings, dan

spesifikasi ini.

e. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari

spesifikasi disini, harus memakai rekomendasi dari pabrik, kecuali

bahwa spesifikasi disini harus diberlakukan sesuai petunjuk MK dan

Pemberi Tugas.

2) Pemasangan rangka plafon dan penggantungnya

a. Papan gypsum sesuai dengan standard ASTM C1396.

b. Fixing, pekerjaan sambungan dan material untuk finishing serta

aksesorisnya, sesuai dengan rekomendasi Knauf.

c. Pekerjaan papan gypsum disarankan boleh dipasang hanya setelah

bangunan telah tertutup/ terlindung dari cuaca luar. Lindungi terhadap

kelembaban yang ekstrim dilapangan , misalnya akibat genangan air yang

terdapat di sekitar pemasangan papan gypsum.

d. Saat memotong papan gypsum usahakan jangan merusak kertas

pelapisnya.

e. Pastikan papan gypsum terpasang pada rangka yang telah level satu

sama lain secara akurat.

f. Saat memasang sekrup gypsum, jangan sampai merobek kertas papan

gypsum dan terbenam terlalu dalam.

g. Jangan gunakan papan yang telah rusak/robek kertasnya.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

h. Saat mengaplikasikan sambungan papan gypsum, lakukanlah sesuai

dengan ketentuan untuk sambungan papan gypsum

3) Penerapan dan finishing gypsum board

Umum

a. Aplikasikan 3 lapisan (coat) Jointing Compound untuk mendapatkan non-

cracking joint system

b. Gunakan sekrup khusus gypsum (25mm).

c. Jarak pemasangan sekrup

Bagian tepi papan gypsum @150mm

Bagian tengah papan gypsum @230mm

Jarak maksimum dari ujung/tepi papan : 50mm

4) Pemasangan

Gantilah gypsumboard yang rusak selama pelaksanaan dengan tanpa biaya

tambahan kepada Pemberi Tugas.

5) Pembersihan

Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak

tangan, kotoran, lemak, dan benda-benda asing lain. Sekarang telah siap difinish

sesuai dengan yang diinginkan (spesifikasikan).

-----oooOOOooo------

F. PEKERJAAN ATAP PENUTUP

A. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang

dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian dan syarat-syarat di bawah ini

serta memenuhi spesifikasi dan persyaratan dari pabrik pembuatnya.

Melaksanakan pekerjaan penutup atap hingga diperoleh hasil yang baik dan

memuaskan.

2. Persyaratan Bahan

1) Genteng Keramik Berglasur

Genteng keramik terbuat dari tanah liat yang bermutu tinggi dan khusus

digunakan untuk bahan genteng keramik, diproses secara mekanis

didalam pabrik dan dibakar dalam oven dengan suhu yang sesuai.

Permukaan genteng di glasur hingga menghasilkan warna dan kilap

permukaan yang rata dan seragam (lapisan permukaan dari kelas heavy

duty).

Standar mutu tingkat I, serta memenuhi peraturan standar SII.

Warna dari genteng keramik akan ditentukan kemudian oleh

Pemberi Tugas / Konsultan Perencana.

Standar kualitas produksi dalam negeri dari :

: KIA atau setara

Kaso dan reng dari kayu Kamper Singkil dengan ukuran dan perletakan

sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pabrik genteng keramik yang

disetujui.

2) Lisplang

Lisplang atap terbuat dari kayu Kamper Samarinda Oven. Dengan tebal

dan ketinggian sesuai dengan gambar.

Finishing untuk lisplang adalah menggunakan cat besi dari ICI atau setara.

3. Pelaksanaan

a. Persiapan Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan

contoh material lengkap dengan penjelasan spesifikasinya untuk

mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.

Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan dan shop drawing

yang disesuaikan dengan material yang akan dipakai dan telah

disetujui.

Kontraktor harus memeriksa dan mengukur kembali kondisi

lapangan yang akan mempengaruhi pekerjaannya, dan

memperbaikinya bila kondisinya tidak mungkin menghasilkan

pekerjaan penutup atap yang baik.

b. Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli

dan berpengalaman dalam jenis pekerjaan ini.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Reng dan kaso dipasang dengan jarak yang sesuai dengan

yang disyaratkan oleh pabrik genteng.

Pemasangan genteng harus betul-betul tersusun rapi, rata dan

lurus ke segala arah dengan cara yang sesuai dengan

ketentuan dari pabrik. Kaitan-kaitannya antara satu genteng

dengan genteng yang lain harus menutup rapat dan saling

mengunci satu sama lain. Khusus pada bangunan utama semua

genteng harus dipaku ke rengnya dengan menggunakan paku yang

sesuai. Pemotongan genteng harus menggunakan alat pemotong

yang khusus untuk itu.

Lisplang papan semen dipasang pada tempatnya sesuai dengan

gambar rencana. Sambungan antara bagian-bagian lisplang harus

ditutup dengan bahan yang khusus untuk itu. Finishing lisplang

adalah menggunakan cat besi.

Hasil akhir pemasangan penutup atap genteng adalah suatu

permukaan atap yang utuh, dan rapih, tidak bocor, dengan lisplang

lurus dan rapih tanpa terlihat sambungannya.

-----oooOOOooo------

G. PEKERJAAN MEP

1. Peraturan Umum

A. Peraturan Pemasangan

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi

peraturan‐peraturan sebagai berikut:

1. PUIL Tahun ‐ 2000

2. A V E

3. National Fire Protection Association (NFPA)

4. Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.

5. Fire Office Comitte (FOC)

6. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,

seperti PLN, PERUMTEL, Dit.Jen.Bina Lindung.

7. Pedoman Plumbing Indonesia ( SNI PLUMBING – 2000 )

8. Keputusan Menteri P.U. No.02/KPTS/1985.

Pekerjaan Instalasi ini harus dilaksanakan oleh:

1. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari instansi yang berwenang

dan telah biasa mengerjakannya dan suatu daftar eferensi pemasangan harus

dilampirkan dalam surat penawaran.

2. Khusus untuk izin dari Instansi PDAM/PLN (PAS PDAM/PLN dengan kelas

yang sesuai) diperkenankan bekerja sama dengan perusahaan lain yang

telah memiliki PAS PDAM/PLN yang dimaksud)

B. Gambar – Gambar

1. Gambar ‐ gambar rencana dan persyaratan ‐ persyaratan ini merupakan suatu

kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar ‐ gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari

peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan

kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan

service/main‐tenance jika peralatan‐ peralatan sudah dioperasikan.

3. Gambar ‐ gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi

untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.

4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja

dan detail kepada Direksi/Manajemen Konstruksi untuk dapat diperiksa dan

disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar ‐ gambar tersebut,

Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang

berhubungan dengan instalasi ini.

5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar ‐ gambar instalasi

terpasang yang disertai dengan perating dan Maintenance Instruction serta

harus diserahkan kepada Direksi/Manajemen Konstruksi pada saat

penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan

daftar isi dan data notasi.

C. Koordinasi

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi

lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan.

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi

kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua

akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

D. Pelaksanaan Pemasangan

1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus

menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/Manajemen

Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.

2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan

kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang

diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/Manajemen

Konstruksi. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang

salah akan menjadi tanggung jawab Pemborong.

E. Testing dan Commisionning

1. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang

dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat

berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.

2. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan

testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.

F. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat

penyerahan pertama.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6 (enam) bulan terhitung sejak

saat penyerahan pertama.

3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi

segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai

dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak

melaksanakanteguran dari Direksi/Manajemen Konstruksi atas

perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Direksi/Manajemen

Konstruksi berhak menyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut

kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.

6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas

‐ petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi

dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.

7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada

bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh

Pemborong dan Direksi/Manajemen Konstruksi serta dilampiri Surat Ijin

Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang

lainnya.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

G. Laporan – Laporan

1) Laporan Harian dan Mingguan

Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang

memberikan gambaran mengenai:

Kegiatan fisik

Catatan dan perintah Direksi/Manajemen Konstruksi yang disampaikan

secara

lisan maupun secara tertulis.

Jumlah material masuk/ ditolak

Jumlah tenaga kerja

Keadaan cuaca, dan

Pekerjaan tambah / kurang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah

ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada

Direksi/Manajemen Konstruksi untuk diketahui/ disetujui.

2) Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/Manajemen

Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal ‐ hal sebagai berikut:

Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.

Hasil pengetesan peralatan

Hasil pengetesan kabel

dan lain‐lainnya.

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan

oleh pihak Direksi/Manajemen Konstruksi.

H. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab

pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,

yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk

memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam

menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/Manajemen

Konstruksi.

Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada

saat diperlukan/dikehendaki oleh pihak Direksi/Manajemen Konstruksi.

I. Penambahan /Pengurangan/Perubahan Instalasi

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan

dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari

pihak Konsultan Perencana dan Direksi/Manajemen Konstruksi.

2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang

ada kepada pihak Direksi/Manajemen Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga).

3. Perubahan material, dan lain ‐ lainnya, harus diajukan oleh pemborong

kepada Direksi/Manajemen Konstruksi, secara tertulis dan pekerjaan tambah/

kurang/ perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/Manajemen

Konstruksi secara tertulis.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

J. Ijin – Ijin

Pengurusan ijin‐ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh

biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

K. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam

pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi

lingkup pekerjaan instalasi ini.

2. Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat dilaksanakan

apabila ada persetujuan dari pihak Direksi/Manajemen Konstruksi secara

tertulis.

L. Pemeriksanaan Rutin dan Khusus

1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara

periodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.

2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila

ada permintaan dari pihak Direksi/Manajemen Konstruksi/ Pemilik dan atau

bila ada gangguan dalam instalasi ini.

M. Rapat Lapangan

Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi

tugas

-----oooOOOooo------

2. SISTEM INSTALASI ELEKTRIKAL

A. Lingkup Pekerjaan Elektrikal

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

1. Syarat – Syarat Fisik

1. Bahan atau peralatan dari kualifikasi atau type yang sama diminta merek

atau dibuat oleh pabrik yang sama.

2. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku‐suku dari peralatan yang

jumlahnya jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap

setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga merupakan unit yang

lengkap.

3. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau

mereknya, hal ini dimaksud untuk mengikat mutu, type perencanaan dan

karakteristik.

2. Komponen – Komponen Pengaman yang dapat dipakai adalah:

a. A.C.B.

b. MCCB

c. LBS

d. HRC Fuse

e. Miniatur Circuit Breaker

‐ Rated current : sesuai gambar

‐ Operating voltage : 200 V, 380 V

‐ Frequency : 50 Hz

‐ Breaking capacity :

‐ Permitted ambient temp : 55°C

‐ Overload release : sesuai gambar.

f. Auxiliary relay

g. Komponen‐komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :

MCCB.

M.C.C.B pada incoming

outgoing. Rated continous

current

T y p e

Number of pole

Rated operating voltage Rated

Frequency Permitted ambient

temp

Rated short time current (0.5 s)

Rated peak withstarcurrent

Operator Mechanisem Over load

release Instantenous over current

Auxilliary release yang

mungkin ada (lihat

gambar) Auxiliary switch

Dilengkapi dengan EFR(Erth Fault

R)

Miniatur Circuit Breaker

- Rated current

- Operating voltage

- Frequency

: 40 A, 80 A,100 A. atau di

nyatakan lain pada gambar.

: Fixed mounted.

: 3 phase, 4 pole.

: 380 Volt.

: 50 Hz.

: max. 55° C.

: 22 s/d 35 KA

: 60 KA

: Manual Operation

: Adjustable.

: Adjustable.

: NO + 1 NC

: sesuai gambar

: 200V, 380 V

: 50 Hz

:

:

: 55° C

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

- Breaking capacity

- Permitted ambient

- Temp

- Overload release

: sesuai gambar.

h. Komponen‐komponen pengukuran yang dapat dipakai :

- Ampermeter

- Voltmeter

3. Kabel Tegangan Rendah

a. Kabel‐kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan

min.0,6 kV dan

b. 0,5 KV untuk kabel NYM.

c. Pada prinsipnya kabel‐kabel daya yang dipergunakan adalah: Jenis NYFGbY

dan

d. NYY, untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY atau

NYY.

e. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus

dimintakan

f. persetujuan terlebih dahulu pada Pengawas.

g. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2

4. Penangkal Petir

a. Penangkal Petir (penyalur petir) digunakan adalah type Electro Static non

Radio Aktif yang terpasang pada atap bangunan.

b. Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel NYY 70 mm².

c. Klem penyangga harus dibuat dari bahan besi plat, sebelum dipasang

harus dizinc chromat terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat

sebanyak dua kali.

d. Untuk electrode pentanahan dipergunakan pipa galvanized dengan

diameter minimum 1,5" (satu setengah) pada ujung bawah pipa harus

dipasang copper rod yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m.

e. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal 12 m.

f. Nilai tahanan pentanahan maximum 2 ohm diukur setelah minimal 3 hari

tidak turun hujan.

5. Kontak – Kontak dan Saklar

a. Kotak ‐ kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata

dinding partisi adalah type pemasangan masuk/inbow (flush ‐ mounting).

b. Kotak ‐ kontak dinding (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10A dan

mengikuti standard VDE, sedangkan Kotak ‐ kontak khusus (outbow)

mempunyai rating 15A dan mengikuti standard VDE atau BS dengan

lubang bulat.

c. Flush ‐ box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak ‐ kontak dinding

dan push button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal

d. Kotak ‐ kontak dinding dipasang 30 cm dari permukaan lantai, pada ruang

‐ ruang yang basah/lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk

saklar dipasang 120 cm dari permukaan lantai.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

6. Pekerjaan Air Conditioning

a. Ketentuan Umum

Pasal –pasal dibawah ini menjelaskan secara umum ketentuan.yang perlu

dikuti untuk semua bagian yang dalam pelaksanaanya berhubungan

dengan instalasi tata udara. Gambar dan spesifikasi adalah ketentuan yang

saling melengkapi dan sama mengikatnya.

b. Publikasi Code dan Standar

Publikasi, code dan standar yang berlaku di Indonesia wajib dijadikan

pedoman untuk instalasi maupun perlatan.Untuk publikasi, code dan

standar yang belum ada di Indonesia, Pemborong wajib mengikuti standar

codes atau Publikasi Intrernational yang berlaku dan merupakan edisi

terakhir antara lain seperti :

SMACNA

ASHRAE – Guide and Data Book

NFPA – 90 A

ARI

AMCA

SNI 03 – 6572 – 2001; Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan

Pengkondisian

Udara Pada Bangunan Gedung.

Dan lainya yang berlaku untuk bagian peralatan yang belum tercantum

diatas

c. Spesifikasi Peralatan

Komponen Utama setiap Unit AC harus terdiri Paling tidak

1. Outdoor Unit:

1. Compressor

2. Air Cooled Condenser

3. Condenser fans

4. Fan Motor

5. Auxiliary Component

2. Indoor Unit:

1. Cooling Coil

2. Cooling Coil Fan

3. Auxiliary Component

4. Air Filter

3. Kompresor

Kompressor yang dipakai reciprocating compressor jenis hermetic

atau semi hermetic atau jenis scroll compressor, dan harus

terpasang pada frame dengan memakai spring vibration isolator.

Unit kompressor harus dilengkapi dengan :

• Thermal & current sensitive overload divice untuk proteksi

kompressor.

RKS_ Pekerjaan Renovasi Dan Pengembangan Gedung AulaDirawabokor

• Valve pada bagian discharged dan suction.

4. Condenser

Air cooled condenser dari pipa copper dengan fin dari aluminium.

Condensing unit cabinet harus tahan cuaca luar terbuat dari BJLS

dan dicat dengan baked enamel, dengan warna ditentukan

kemudian.

-----oooOOOooo------