57
REKAYASA LALU LINTAS Amelia K. Indriastuti

RLL rekayasa lalu lintas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rekayasa lalu lintas

Citation preview

PENGANTAR TEKNIK LALU LINTAS

REKAYASA LALU LINTASAmelia K. Indriastuti1Tujuan Pembelajaran RLLMahasiswa mengetahui elemen-elemen lalu lintasMahasiswa memahami karakteristik lalu lintasMahasiswa memahami pengaruh lalu lintas terhadap jalan (ruas dan persimpangan), terkait dengan kapasitas dan tingkat pelayanannyaMahasiswa memahami konsep manajemen dan keselamatan lalu lintasMahasiswa mampu melakukan pengumpulan data lalu lintas dan menganalisisnyaMahasiswa mampu merencanakan, mengevaluasi dan mengatur ruas dan persimpangan

Hubungan dengan MK Sipil LainnyaBidang StrukturBidang KeairanBidang GeoteknikBidang TransportasiBidang Manajemen Konstruksi

Hubungan dengan MK Transportasi LainnyaDasar-dasar Rekayasa TransportasiPerencanaan TransportasiGeometri Jalan RayaPerkerasan Jalan RayaEkonomi RekayasaPerencanaan Jalan Rel, Rekayasa Terminal, Teknik Pelabuhan, Teknik Lapangan TerbangElemen Lalu Lintas5Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:Menjelaskan definisi rekayasa lalu lintasMengetahui ruang lingkup rekayasa lalu lintasMengetahui dan menjelaskan masalah lalu lintasMengetahui dan menjelaskan konsep solusi permasalahan lalu lintas

Sistem Transportasi MakroSistem Kelembagaan7Rekayasa Lalu LintasSerangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (UU No. 22 Tahun 2009)Metode perancangan ruang lalu lintas jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan dan efisien dari sudut pandang pembiayaan/penggunaan lahan menurut Putranto (2008)

Obyek yang dilayaniStandar kinerjaAlternatif mana saja yang harus dipertimbangkanPerjanjian-perjanjian/kompromi yang akan dipakai untuk pemilihan alternatifPerimbangan antara batas pelayanan yang harus dicapai dengan besarnya sumber yang dipakaiKeuntungan yang akan didapat dan konsekuensi yang harus ditanggung masyarakatDasar Pertimbangan dalam Rekayasa Lalu Lintas9Penyebab Masalah Lalu Lintas dan Angkutan di Perkotaan :Pertumbuhan penduduk yang tinggiTata guna lahan yang tidak sesuaiTerbatasnya kemampuan penyediaan dan pemeliharaan jalanPenggunaan kendaraan pribadi yang kurang efisienKualitas dan kuantitas angkutan umum yang kurang

10Isu Penting yang terkait Rekayasa Lalu Lintas:Penerapan konsep manajemen lalu lintas Peningkatan integrasi antar modaPeningkatan kinerja angkutan umum Peningkatan peran serta swasta untuk penyediaan angkutan umum Subsidi pemerintah untuk angkutan umum Keterpaduan antara tata guna lahan dan sistem transportasiAspek keselamatan dalam perencanaan prasarana transportasi

11ELEMEN LALU LINTAS

12ELEMEN LALU LINTASManusia :DriverPedestrian & CyclistKendaraanJalan dan lingkungannya

13PengemudiElemen manusia adalah elemen yang paling kompleks dan tak dapat diprediksi dengan baik Kekacauan bahkan kecelakaan dapat disebabkan oleh kesalahan pengemudi, misalnya karena:Salah memperkirakan jarak, waktu dan kecepatanSalah mengerti tentang rambu lalu lintasKurang memahami atau bahkan mengabaikan peraturan lalu lintasKurang fit saat mengemudi

14Karakteristik Pengemudi1. Karakteristik mental : motivasi, intelegensi dan emosi2. Karakteristik fisik : kesehatan, penglihatan, dll.15Karakteristik Mental :Motivasi cepat, murah, amanIntelegensi :Kemampuan untuk memahami faktor eksternal dan kemudian mampu menanggapi kondisi tersebutKemampuan belajar :Mempraktekkan hal yang sama berulang-ulangDengan coba-cobaDengan pengalaman belajar yang duluEmosi mempengaruhi motivasi dan keputusan16Karakteristik Fisik Kemampuan observasi pengemudi didasari oleh :PenglihatanPerasaanPendengaran 17Penglihatan Dan Waktu Reaksi Penglihatan :Ketajaman penglihatan maksimumDaerah pandangan peripheralDinamika dalam penglihatanWaktu reaksi ditentukan oleh :Perception (persepsi)Intelection (penelaahan)Emotion (tanggapan)Volition (tindakan)

Besarnya waktu piev = 0,5 4 dt.Waktu piev rencana = 2,5 detik18

19Karakteristik Pejalan Kaki Pengetahuan tentang peraturan lalu lintasKepedulian terhadap peraturan lalu lintas

Kecepatan pejalan kaki 1 1,5 m/dtk

Kecepatan reaksi = 4 5 detik 20

21

Karakteristik KendaraanDimensiUkuran, Berat, dan Kapasitas Angkut KendaraanKinerjaKekuatan Mesin dan Kemampuan Pengereman Pengendalian KendaraanKonsumsi Bahan Bakar (Biaya Operasional)23Faktor KendaraanKuantitas KendaraanKualitas Kendaraan, pemeliharaan kendaraan diharapkan dapat: a) Mengurangi jumlah kecelakaan b) Mengurangi jumlah korban kecelakaan pada pemakai jalan lainnya c) Mengurangi besar kerusakan pada kendaraan bermotor d) Kendaraan dapat tetap laik jalan e) Komponen kendaraan selalu dalam kondisi siap untuk dioperasionalkanKarakteristik Ukuran KendaraanLebarPanjang OverhangTinggiJari-jari Putar

25Beberapa Standar Ukuran Kendaraan Indonesia (meter)Jenis KendaraanPanjang Lebar TinggiDepan Overhang Jarak GandarBelakang OverhangRadius Putar MinKendaraan Penumpang4,71,72,00,82,71,26Truk/Bus tanpa Gandengan12,02,54,51,56,54,012Kombinasi16,52,54,01,34 depan9 belakang2,21226Muatan Yang Melebihi Kapasitas Angkut Kerusakan Kendaraan, danKerusakan Jalan

>>> Semakin Cepat

Efek psikologis bagi pengguna jalan lainnya

27

Biaya Operasi Kendaraan Konsumsi Bahan BakarKeausan RodaBiaya PerawatanKonsumsi Oli : Mesin, Rem, GardanDepresiasi

> Kemacetan Lalu Lintas berpengaruh terhadap Biaya Operasi Kendaraan29Teknologi Informasi pada Kendaraan ModernNight VisionMata ElektronikPengenalan Bahasa Perintah LisanLAN sesama KendaraanAutomatic Driving

30Cadillac Night Vision Technology Night Vision Mounted on grill Detects infrared or heat energy Projected on the windshield Range of sight 500 yards 300,000 deer accidents per year Cost = $2000

31

32

33Jaringan Jalan Terdiri atas ruas dan simpulRuas jalan meliputi badan jalan, trotoar, drainase dan seluruh perlengkapan jalan yang terkait, seperti rambu lalu lintas, lampu penerangan, dan lain-lain.Simpul dapat berupa persimpangan atau terminalPersimpangan merupakan tempat dimana ruas jalan yang satu bertemu dengan ruas jalan lainnya.Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang dan atau barang.34Sistem Jaringan JalanJaringan Jalan PrimerJaringan Jalan SekunderFungsi Jalan Berdasarkan Sifat dan Pergerakan AngkutanArteriKolektorLokalLingkunganFungsi Jalan & Sifat PergerakanJaringan PrimerJaringan SekunderArteri PrimerKolektor PrimerLokal PrimerArteri SekunderKolektor SekunderLokal SekunderMenghubungkan antarPKN atau PKN dg. PKWMenghubungkan antarPKW atau PKW dg. PKLMenghubungkan antar PKN dg. Persil, PKW dg.persil, PKL dg. PKL, PKL dg. persilMenghubungkan kws. Primer dg. Sekunder I, antar Kws. Sekunder I, Kws. Sekunder I dg. II Menghubungkan antar Kws. Skdr. II, atau Kws.Skdr II dg. IIIMenghubungkan antar Kws. Skdr. I atau II atau III dst. dg. PerumahanPengelompokan Jalan Menurut StatusJalan NasionalJalan PropinsiJalan Kabupaten/KotaJalan DesaJalan KhususContoh: Hirarki Jalan Perkotaan

Kecepatan desain tipikal Jalan Lokal: 30 km/jamJalan Kolektor: 50 km/jamJalan Arteri: 65 km/jamJalan Bebas Hambatan: 100 km/jam40Masalah Utama pada persimpangan Volume dan kapasitas.Disain geometrik dan kebebasan pandang.Parkir dan aksesibilitas.Pejalan kaki.Jarak antar persimpangan.41Pengendalian persimpangan diperlukan untuk :Mengurangi atau menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik-titik konflik.Menjaga agar kapasitas persimpangan dapat optimal Harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti guna mengarahkan arus lalu lintas untuk menggunakan persimpangan.42Pengendalian Persimpangan dapat dilakukan dengan : Modifikasi geometrik persimpangan Lampu-lampu pengatur lalu lintas (time sharing/penggunaan waktu secara bersama-sama).Bundaran lalu lintas (space sharing/penggunaan ruang secara bersama-sama).43

Terminal Transportasi JalanTerminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum termasuk juga halteTerminal Barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi45Faktor JalanPrasarana (Rambu-rambu, Marka jalan, Alat pemberi isyarat lalu lintas, Alat pengawasan, pengendali dan alat pengamanan pemakai jalan)Lokasi Jalan (Dalam kota dan luar kota)Volume Lalu LintasKelas JalanFasilitas pendukung (fasilitas pejalan kaki, parkir pada badan jalan, halte, tempat istirahat, dan penerangan jalan)

KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PENGENDARA DAN PEMAKAI JALAN Aktivitas tata guna lahanCuaca kemampuan kendaraan, kondisi jalan dan jarak pandangKondisi arus lalu lintas47Faktor Lingkungan,Lingkungan sebagai sumber informasiPenglihatanSentuhanPendengaranKebisinganCuaca

Pelaksanaan transportasi darat untuk angkutan penumpang di Indonesia mempunyai banyak masalah. (Nasution H.M.N, 1996): Kemacetan lalu lintas Trayek-trayek yang tumpang tindih Tidak sesuainya jumlah bus pada suatu trayek Volume pelayanan (dimensi bus tidak sesuai, panjang trayek) Jumlah penumpang yang berubah Efisiensi yang rendah

Konsep Solusi PermasalahanPelaksanaan pemecahan masalah lalu lintas dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu (Alamsyah, 2005:6):Penyelidikan/EvaluasiTindakan secepatnya Perencanaan akan datang

Untuk memecahkan masalah klasik lalu lintas tersebut ada tiga kemungkinan yang dapat dilaksanakan, yaitu:Memperlebar atau membangun jalan secukupnya penambahan kapasitas (supply)batasi permintaan akan jalan dengan membatasi jumlah kendaraan pembatasan demandgabungan antara a dan bPola Transportasi Makro (KepGub DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2004):Meningkatkan aksesibilitas di seluruh wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sekitarnya dan menata ulang moda transportasi secara terpadu.Masyarakatkan sistem angkutan umum massal.Menggalakkan penggunaan angkutan umum dan kereta api.Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan.Menambah jaringan jalan primer, Bus Priority, Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT)Meningkatkan jaringan jalan non tol dan membangun jalan baru.

PTM akan mengintegrasikan empat sistem transportasi umum, yaitu: Bus Priority (antara lain bus way)Light Rail Transit/komuter Mass Rapid Transit (MRT)/ Transportasi Cepat Massal ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Dengan simulasi, permasalahan-permasalahan transportasi yang dapat dipecahkan pada umumnya berkaitan dengan upaya untuk: Meminimalkan jumlah antrian Menentukan durasi traffic light Menentukan waktu keberangkatan dan kedatangan bus pada shelter Menentukan jumlah optimal bus untuk suatu trayek Menentukan trayek optimum Menentukan penjadwalan bus

Beberapa hal yang diperhitungkan dari aspek keuangan (Sutojo, 2000) yaitu: Anggaran Investasi (modal tetap dan modal kerja) Struktur pembiayaan Perkiraan biaya produksi Kemampuan menghasilkan keuntungan (analisis profitabilitas) Analisis Break Event Point.

55

Kamsahamnida

Airport

Text

Warehouse

Factory

Ferry

Train station

Outdoor mall

Drag the side handle to change the width of the text block.

Pergudangan

Bandar Udara

Kawasan Industri