49
ROAD-MAP ROAD-MAP DEPARTEMEN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2005 – 2009 TAHUN 2005 – 2009 Membangun Departemen Membangun Departemen Keuangan Keuangan Menuju Menuju Indonesia Mandiri Indonesia Mandiri

ROAD-MAP DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2005 – 2009

  • Upload
    vilmos

  • View
    89

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ROAD-MAP DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2005 – 2009. Membangun Departemen Keuangan Menuju Indonesia Mandiri. HUBUNGAN ANTARA RPJMN, ROAD-MAP , DAN RENSTRA. PLATFORM PRESIDEN. ROAD-MAP DEPKEU. RPJMN. Renstra. RKP. Renja. APBN. RKA. KEPPRES RINCIAN APBN. DOKUMEN PELAKSANAAN - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

  • ROAD-MAP DEPARTEMEN KEUANGANTAHUN 2005 2009

    Membangun Departemen Keuangan Menuju Indonesia Mandiri

  • HUBUNGAN ANTARA RPJMN, ROAD-MAP, DAN RENSTRA

    RPJMN

    RKPAPBNRenstra RenjaRKA PLATFORM PRESIDENKEPPRES RINCIAN APBNDOKUMEN PELAKSANAANANGGARANROAD-MAP DEPKEURoad-Map merupakan panduan penyusunan rencana strategik yang berisi tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Departemen Keuangan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi

  • Visi Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu Perekonomian yang mampu menyediakan Kesempatan kerja dan penghidupan yang layakDengan pondasi bagi pembangunan yang berkelanjutan

    Sasaran Program Ekonomi Nasional (2005 2009)- Pertumbuhan Ekonomi sebesar 7,6 % pada 2009- Mengurangi angka pengangguran terbuka ke 5,1 % di 2009 dari 10,1 % di 2003- Menurunkan angka kemiskinan ke 8,2 % di 2009 dari 17,4 % di 2003- Peningkatan daya saing ekonomi nasional & pengurangan biaya transaksi- Peningkatan investasi khususnya untuk infrastrukturMisi Kabinet Indonesia BersatuMewujudkan Indonesia yang aman dan damaiMewujudkan Indonesia yang adil dan demokratisMewujudkan Indonesia yang sejahteraPENJABARAN PLATFORM PRESIDEN

  • VISI DAN MISI DEPARTEMEN KEUANGANMengembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan serta Mengelola Kekayaan dan Utang Negara Secara Hati-hati (prudent), Bertanggungjawab, dan Transparan.Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara Bertaraf Internasional yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat, serta Instrumen Bagi Proses Transformasi Bangsa Menuju Masyarakat Adil, Makmur, dan Berperadaban Tinggi.VisiMisi (Fiskal)

  • DRIVER PERUBAHANFiscal SustainabilityGood GovernanceKeinginanMencapai visi dan misi Departemen Keuangan Meningkatkan citra dengan menerapkan Good GovernancePlatform Presiden, Visi/Misi Kabinet Indonesia Bersatu, RPJM NasionalTap MPR No. VI/MPR/1998 ttg Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas KKNUU No. 28 Tahun 1999 ttg Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas KKNUU No 3 Tahun 2003 ttg Kebijakan & Strategi Nas.Pengemb.e-GovPaket UU di bidang Keuangan Negara (UU No 17/2003, UU No 1/2004, UU No. 15/2004)UU bidang perpajakan (KUP, PPh, PPN & PPnBM, BM, PBB, dan BPHTB)UU No. 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan DaerahUU No. 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalInpres No. 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

    Excellence Performance

    DEPKEURoad-Map

  • PENCAPAIAN EXCELLENCE PERFORMANCE Menjembatani kesenjangan/gapMonitoring & evaluasi, dan umpan balikKondisi saat iniMencapai Visi dan Misi DepkeuKondisi yang diharapkan

  • PENDEKATAN PENYUSUNAN ROAD-MAPBalanced Scorecard merupakan alat manajemen strategik untuk menerjemahkan visi dan misi organisasi ke dalam strategi dan kebijakan secara komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur

    Balance ScorecardStrategy MapImplementasi Strategi & KebijakanSTRATEGI KEBIJAKANVISI & MISI

  • Internal Process PerspectiveSystem & Procedure AspectsLegal AspectsCapacity BuildingInfrastructure AspectsTangible assetsOrganization CapitalLearning and Growth PerpectiveHuman CapitalInformation CapitalIntangible assetsRERANGKA BALANCED SCORECARD

  • Capacity BuildingOrganization CapitalRERANGKA BALANCED SCORECARD

  • RPJMN : TARGET EKONOMI MAKRO DAN FISKAL19,221,022,824,626,328,6Rasio Utang DN/PDB12,614,416,719,321,625,3Rasio Utang LN/PDB31,835,439,543,948,053,9Rasio Utang/PDB13,612,611,911,611,612,1Penerimaan Pajak/PDB0,3-0,0-0,3-0,6-0,7-1,1Defisit APBN/PDB3,04,05,05,57,06,4Laju Inflasi7,67,26,76,15,55,0Pertumbuhan Ekonomi200920082007200620052004

  • Pertumbuhan Ekonomi yang Cukup Tinggi dan Berkualitas

    Peningkatan Kemampuan Pendanaan Pembangunan

    Pasar Modaldan Pasar UangPasar TenagaKerjaPasar BarangDan JasaKEBIJAKANMONETERDAN FISKALKebijakan Fiskal yang MengarahPadaKesinambung-an FiskalStabilitas danPerkembanganSektorKeuanganTARGET 2009OptimalisasiPendapatan dan PengamananKeuangan NegaraEfektivitas dan Efisiensi BelanjaNegaraOptimalisasiPengelolaan Utang dan PerumusanPembiayaan DefisitPemantapan SistemPenganggaranPengamananKekayaan Negaradan PeningkatanAkuntabilitas Keuangan NegaraPenguatan danPengaturan JasaKeuangan,Perlindungan DanaMasyarakat danJaring PengamananSektor KeuanganReformasi Kebijakan & Adm Perpajakan, Reformasi Kebijakan& Adm. Kepabeanan dan Cukai, Reformasi Kebijakan PNBP Efisiensi Pengadaan Barang & Jasa Pemberian Subsidi yang Tepat Sasaran, Belanja Bantuan Sosial yg Langsung Bermanfaat, Koord & Kebijakan Desentralisasi Fiskal Pengamanan Penyerapan Pinjaman Luar Negeri, Pengelolaan Portofolio SUN Penerapan Unified Budget, Penyusunan Belanja Berbasis MTEF, Performace Based Budgeting, Accrual Based Budgeting, Pengamanan Kekayaan Negara, Penerapan TSA, Peningkatan Pengawasan & Kepastian Hukum, PengembanganPasar Infrastruktur, PeningkatanPeran & Kualitas Pelaku, Perluasan Alternatif Investasi & Pembiayaan Pengembangan LKNB & Infrastrukur Pendukung, Perlindungan Nasabah & Peningkatan Koord AntaraInstansi yg Bertanggung Jawabdi Sektor Keuangan Tax Ratio 16%dari PDBAPBNSurplusRasio Utang terhadapPDB < 31,8%Laporan Keuangandgn WTPTerbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Peningkatan PelayananPiutang Negara danLelangReformasi PengurusanPiutang Negara dan LelangRecovery Rate Piutang Negara 15% & Pelaksanaan Lelang 10% pertahunVisi & Misi KabinetTUJUAN, SASARAN, TARGET DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2009

  • BIDANG DEPARTEMEN KEUANGAN 2005KEBIJAKANFISKALLEMBAGA KEUANGANNON BANK, AKUNTAN,DAN PENILAIPASAR MODALPendapatan NegaraDukungan Kebijakan Fiskal:Belanja NegaraSistem Pengelolaan Keuangan NegaraPembiayaan AnggaranKekayaan NegaraHubungan Pusat dan DaerahKerjasama Keuangan InternasionalSistem Informasi dan TeknologiSumber Daya ManusiaAdministrasi dan PendanaanPengawasan Fungsional

  • KEBIJAKAN FISKAL`Pendapatan NegaraBelanja NegaraSistem Pengelolaan Keuangan NegaraPembiayaan AnggaranKekayaan NegaraTUJUANOptimalisasi pendapatan negara Efisiensi dan efektifitas belanja negara Optimalisasi pengelolaandan penilaian kekayaan negara Optimalisasi pengelolaan pembiayaan (utang negara) Transparansi dan akuntabilitas sistem penganggaranKesinambungan fiskal Sistem Pelaksanaan Anggaran berjalan baikSistem penyusunan laporan keuangan yang memadai FUNGSI

  • PERMASALAHAN & KENDALA BIDANG PENDAPATAN NEGARA PAJAK Kurangnya akses informasi transaksi keuangan (lack of acces to financial) Rendahnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak yang menjadi kewajibannyaKurangnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi (KISS) antar instansi (lack of KISS to non financial transaction information) Belum terbentuknya Bank Data Nasional dan SIN (Single Identification Number) Penerapan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak belum memadai Sistem manajemen sumber daya manusia belum memadai

  • PERMASALAHAN & KENDALA BIDANG PENDAPATAN NEGARA (Lanj.)BEA DAN CUKAISistem dan prosedur pelayanan belum efisienSistem dan prosedur pengawasan belum efektifOrganisasi dan tatakerja DJBC belum mengakomodir tuntutan stakeholderProfesionalisme dan integritas pegawai masih rendahSarana, prasarana, dan anggaran yang tersedia dalam rangka mendukung sistem pelayanan dan pengawasan kepabeanan dan cukai kurang memadaiPenyuluhan dan koordinasi dengan stakeholders belum efektif.

    PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAKPengelolaan PNBP belum memadai.

  • PERMASALAHAN & KENDALA BIDANG BELANJA NEGARABELANJA PUSATKomposisi dan struktur belanja negara yang tidak sehatSubsidi belum tepat sasaran

    BELANJA DAERAHTumpang tindih belanja di daerahKurangnya akuntabilitas pengelolaan dana desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan

  • PERMASALAHAN & KENDALA BIDANG PEMBIAYAAN ANGGARANLUAR NEGERIPemanfaatan utang luar negeri belum efisien dan efektifBeban pembayaran cicilan pokok utang dan bunga utang cukup besar

    DALAM NEGERI Pengelolaan portofolio Surat Utang Negara (SUN) belum memadaiBelum optimalnya pasar dan infrastruktur SUN

  • PERMASALAHAN & KENDALA BIDANG KEKAYAAN NEGARAPIUTANGEfektifitas pengurusan piutang negara belum optimal

    DALAM NEGERI Pengelolaan dan penilaian barang milik/kekayaan negara belum memadai

  • PERMASALAHAN & KENDALA SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

    Kesinambungan fiskal belum terjamin, Sistem penganggaran belum transparan dan akuntabel, Sistem pelaksanaan anggaran belum berjalan dengan baik, dan Sistem penyusunan laporan keuangan belum memadai.

  • FOKUS STRATEGI ROAD-MAPVisi & Misi Departemen Keuangan RI

  • Perspektif Stakeholders Perspektif InternalPerspektif Keuangan Perspektif Pembelajaran & PertumbuhanOptimalisasi Pendapatan Kualitas PelayananCitra SDMKompetensi SDM Sistem Informasi Yang Terintegrasi OrganisasiOrganisasi dgn sistem administrasi modernGood Governance Org. Keadilan dan perlindungan masyarakatFOKUS STRATEGI: PENDAPATAN NEGARAS a r a n a d a n P r a s a r a n aStrategy &PolicyIntangibleAssetsGoalsInformasiTangible AssetsCapacity BuildingObjectives

  • Ekonomis & Efisien(Cost Awareness)Keadilan Sosial (Equity & Equality)Tepat Sasaran(Effective) Citra FOKUS STRATEGI: BELANJA NEGARAPerspektif Stakeholders Perspektif InternalPerspektif KeuanganPerspektif Pembelajaran & PertumbuhanS a r a n a d a n P r a s a r a n aStrategy &PolicyGoalsKualitas Pelayanan IntangibleAssetsTangible AssetsCapacity BuildingObjectives

  • FOKUS STRATEGI: PEMBIAYAAN ANGGARANPerspektif Stakeholders Perspektif InternalPerspektif KeuanganPerspektif Pembelajaran & PertumbuhanS a r a n a d a n P r a s a r a n aStrategy &PolicyGoalsOptimalisasi Pemanfaatan Hibah & Utang Citra Biaya rendah Penurunan Stok Utang Rasa AmanIntangibleAssetsTangible AssetsCapacity BuildingObjectives

  • Optimalisasi ManfaatEkonomis(Assets Awareness)Kepentingan Lain(Penjualan, tukar guling, BOT, dll) Citra FOKUS STRATEGI: KEKAYAAN NEGARAPerspektif Stakeholders Perspektif InternalPerspektif KeuanganPerspektif Pembelajaran & PertumbuhanS a r a n a d a n P r a s a r a n aStrategy &PolicyObjectivesGoalsOptimalisasi ManfaatNilai SosialIntangibleAssetsTangible AssetsCapacity Building

  • HUMAN CAPITAL DEVELOPMENTStrategyMapIdentifikasi kelompok pekerjaan strategisMendefinisikan profil kompetensiInventarisasi kompetensiSDM yang adaLaporan kesiapan SDMProgram Pengembangan SDM

  • INFORMATION CAPITALDeparteman KeuanganUnit Eselon IIT PolicyIT PlanIT StandardIT Strategy FrameworkKeandalan Pelayanan Sistem yang komprehensif dan terintegrasiOptimalisasi pemanfaatan teknologiPemanfaatan potensi dunia usahaPengembangan kapasitas SDMPengembangan sistem secara sistematikIT StrategyBusiness ProcessBusiness Process Visualization (e-payment, etc.)

  • ORGANIZATION CAPITALEfektifitas organisasi ditentukan oleh kejelasan pembagian wewenang.Kewenangan pengelolaan keuangan negara dibagi dalam tiga (3) area besar yaitu: perumusan kebijakan fiskal,Perencanaan, alokasi, dan penyusunan APBN,pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN.

  • PEMBAGIAN WEWENANG PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARAUU Keuangan NegaraUU Perbendaharaan NegaraFiscal PolicyFiscal ImplementationBudget ExecutionP r o s e sPerumusan kerangka ek. makro dan pokok-pokok kebijakan fiskalAsumsi dasar ekonomi makro Pokok-pokok kebijakan fiskal Perencanaan dan Penyusunan APBN - UU APBN- Keppres Rincian APBN Pelaksanaan dan Pertanggung-jawaban APBN- DIPA/SKO- PAN & NERACA Pengkajian kebijakan ekonomi, keuangan dan fiskal Kajian ekonomi dan rekomendasi kebijakan fiskalFiscal Research

  • PEMBAGIAN WEWENANG PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA PADA DEPARTEMEN KEUANGAN - 2005FUNGSIPERUMUSAN KEBIJAKAN FISKALPERENCANAAN & ALOKASIPELAKSANAAN & PERTANGGUNG- JAWABANPENGAWASAN FUNGSIONALPENDAPATAN NEGARABELANJA NEGARAPEMBIAYAAN ANGGARANKEKAYAAN NEGARADJAPKDJAPKDJAPK-DJP DJBC DJAPK*DJPBNDJPBNDJPLN DJPBNITJENITJENITJENITJENPENGKAJIAN FISKALDJAPKDJAPK-DJP DJBC DJAPKBAPEKKIBAPEKKIBAPEKKI-*PNBP (termasuk BLU)PELAPORANDJPBNDJPBNDJPBNDJPBNDJAPK*

  • PROSES PEMBENTUKAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL (BKF)DJAPK

    Fs. Kebijakan ekonomi makro & Pokok-pokok Kebijakan FiskalDJP

    DJBC

    Fs. Kebijakan PerpajakanFs. Kebijakan Kepabeanan & CukaiFs. Kebijakan PNBPBAPEKKI

    Fs. Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi & Keu. DaerahFs. Pelaksanaan Kebijkan Pajak & Retribusi DaerahSebelum

  • PROSES PEMBENTUKAN BADAN KEBIJAKAN FISKAL (BKF)BKF

    DJAPK

    Fs. Kebijakan ekonomi makro & Pokok-pokok Kebijakan FiskalDJP

    DJBC

    Fs. Kebijakan PerpajakanFs. Kebijakan Kepabeanan & CukaiFs. Kebijakan PNBPBAPEKKI

    Fs. Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi & Keu. DaerahFs. Pelaksanaan Kebijkan Pajak & Retribusi DaerahSesudah

  • PEMISAHAN FUNGSI PENGELOLAANPNBP DAN BLUDJAPK(Dit. PNBP&BLU)

    *) Fungsi pengelolaan kas dari pungutan PNBP dan setoran surplus BLU (sepanjang dipersyaratkan) mengikuti pengelolaan kas pada umumnya, yaitu berada di DJPBN.Fs. Perencanaan & Alokasi Fs. Kebijakan makro PNBPFs. Pengelolaan Kas pungutan PNBP & Setoran Surplus BLU*)Sebelum

  • PEMBENTUKAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA (DJPKN)DJPLN

    DJPBN

    DJP

    Fungsi Pengelolaan BM/KNFungsi Akuntansi BM/KNFungsi Penilaian Sebelum

  • Sesudah

  • PROSES PENGGABUNGAN BAPEPAM DAN DJLK BAPEPAM

    DJLK

    Fungsi Pembinaan Akuntan dan Jasa PenilaiSebelum

  • Sesudah

  • Penguatan fungsi debt management termasuk penambahan fungsi risk management, penambahan debt swap, dan moratorium dalam tupoksi unit yang menangani fungsi debt management.Pemisahan fungsi Akuntansi dan Pelaporan dengan fungsi Sistem dan Pembinaan ProfesiPENAMBAHAN PERAN / FUNGSI II. INSPEKTORAT JENDERAL1. Compliance office untuk pelaksanaan good governance 2. Compliance office untuk pelaksanaan risk managementPenambahan peran:I. DITJEN PERBENDAHARAAN

  • PENAMBAHAN PERAN / FUNGSI III. DITJEN BEA DAN CUKAIIV. SEKRETARIAT JENDERALDukungan terhadap:IndustriFasilitasi perdaganganPerlindungan masyarakat

    Penambahan fungsi Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai

  • PEMBAGIAN WEWENANG PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DEPARTEMEN KEUANGAN - 2009*** Termasuk kebijakan hubungan pemerintah pusat dan daerah

  • DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2005DEPARTEMEN KEUANGAN RISETJENITJENDJPDJBCDJAPKDJPBNBAPEKKIDJPLNBAPEPAMDJLKBPPK

  • DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2006DEPARTEMEN KEUANGAN RISETJENITJENDJPDJBCDJAPKDJPBNBKFDJPKNBAPEPAM - LKBPPK

  • DEPARTEMEN KEUANGAN RISETJENITJENDJPDJBCDJAPKDJPBNBKFDJPKNBAPEPAM - LKBPPKDEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2007

  • DEPARTEMEN KEUANGAN RISETJENITJENDJPDJBCDJAPKDJPBNBKFDJPKNOJKBPPKDEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2008

  • DEPARTEMEN KEUANGAN RISETJENITJENDJPDJBCDJAPKDJPBNBKFDJPKNBPPKDEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2009

  • EVOLUSI ORGANISASI DEPARTEMEN KEUANGANDEPARTEMEN KEUANGANDJBC memiliki peran tambahan yaitu dukungan kepada industri, fasilitasi perdagangan, dan perlindungan masyarakat.Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai dipindahkan dari DJLK ke SETJENITJEN memiliki peran tambahan sebagai compliance office untuk good governance dan risk management.

  • SARANA DAN PRASARANASarana & Prasarana Umum Perbaikan lingkungan kerja di departemen keuangan. Contoh: penambahan ruangan kantor, gedung, dan pengadaan peralatan penunjangnya 2. Sarana & Prasarana KhususDibutuhkan untuk mendukung perlaksananya fungsi tertentu Departemen Keuangan.Contoh: pengadaan speedboat dan rehabilitasi kapal (fungsi penerimaan negara)

  • ISU STRATEGIS SARANA DAN PRASARANAPengamananPengamanan fisik maupun non fisik Penggunaanuntuk mengkaji kebutuhan yang dimilikinya sehingga pengadaannya yang bersifat incremental tanpa perencanaan dapat dihindari PenghapusanPenghapusan sarana dan prasarana yang tidak digunakan akan mengurangi biaya pemeliharaan

  • Terima Kasih TIM ROAD-MAP DEPARTEMEN KEUANGAN