Roadmap Kemenkes

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    1/213

    1

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    2/213

    2

    BAB 1

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengajuan Dokumen

    Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga, yang merupakan tindak lanjut

    dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

    Design Reformasi Birokrasi 2010 2025 dan Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010

    tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 2014, telah ditetapkan bahwa

    pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi hingga tahun 2025 dibagi menjadi tahapan

    tiap lima tahunan, sesuai dengan tahapan RPJKP.

    Untuk tahapan lima tahunanantara 2010 2014, diharapkan keadaan birokrasi

    sudah berhasil mencapai peningkatan berikut ini pada tahun 2014:

    a. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi

    dan nepotisme;

    b.

    Kualitas pelayanan publik.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    3/213

    3

    c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

    d. Profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan

    promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampumendorong mobilitas aparatur antar daerah dan antar pusat dan daerah,

    serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan.

    Pada tahun 2011 seluruh Kementerian/Lembaga diharapkan telah memiliki

    komitmen dalam melaksanakan proses reformasi birokrasi, dan pada tahun 2014

    secara bertahap dan berkelanjutan ditargetkan seluruh Kementerian/Lembaga

    telah memiliki kekuatan untuk memulai proses tersebut. Pelaksanaan Reformasi

    Birokrasi instansi juga diperluas sampai dengan ke daerah, sehingga pada tahun2025 birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi dapat

    diwujudkan.

    Untuk mencapai sasaran tersebut khususnya di Kementerian Kesehatan, maka

    disusunlah Road Mapini sebagai pedoman bagi implementasi Reformasi Birokrasi

    di Kementerian Kesehatan. Secara harfiah, Road Mapdapat diartikan sebagai peta

    penentu atau penunjuk arah. Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu

    kegiatan, road map adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang

    mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program serta kegiatan dalam

    rentang waktu tertentu.

    Road Map ini berisi rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan

    pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Kesehatan sampai dengan tahun

    2014. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, Road Mapini juga menjelaskan

    informasi penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan

    yang diperlukan, anggaran yang diperlukan serta target atau indikator

    pencapaiannya.

    Road Map ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Penyusunan Road MapReformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

    Daerah dan diharapkan dapat menjadi pedoman dalam implementasi Reformasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    4/213

    4

    Birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga berhasil mencapai

    berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

    1.1. GAMBARAN KONDISI DAN PERMASALAHAN SAAT INI

    Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi dan

    permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan.

    1.1.1. Pelayanan Publik

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Pelayanan Publik adalah :

    a) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

    Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

    b) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

    Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

    c) Adanya perbedaan perlakuan pelayanan bagi peserta jaminan

    kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Askes atau asuransi sosial

    lainnya dan masyarakat umum.

    d) Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan

    pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pengawasan pelayanan

    sudah dilakukan, namun belum optimal sesuai dengan harapan

    masyarakat.

    1.1.2. Akuntabilitas Kinerja

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait dengan area perubahan Akuntabilitas Kinerja adalah :

    a) Sistem manajemen kinerja organisasi Kementerian Kesehatan belum

    terpadu dan terintegrasi sehingga kesinambungan proses

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    5/213

    5

    perencanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja di level Kementerian

    sampai ke unit eselon 1 dan 2 belum optimal.

    b) Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada akhir tahun tanpa adanya sistem

    pemantauan kinerja. Hal ini menyebabkan kualitas dari capaian kinerja

    tidak dapat diperbaiki jika ada kinerja yang masih belum tercapai.

    c) Penyusunan laporan kinerja cenderung untuk pemenuhan formalitas

    pelaporan, dan kurang berisikan analisis kinerja.

    1.1.3. Tata Laksana

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Tata Laksana adalah :

    a) Unit pengelola tatalaksana masih belum berfungsi secara optimal

    dalam hal pengelolaan proses bisnis organisasi.

    b) Belum adanya pengelolaan, pengawasan, dan perbaikan yang efektif

    terhadap proses bisnis Kementerian Kesehatan.

    c) Unit pengelola data, informasi, dan teknologi informasi masih belum

    berfungsi secara optimal.

    d) Penggunaan Information and Communication Technology (ICT) masih

    belum optimum dalam mendukung pelaksanaan proses bisnis

    organisasi.

    e) Pemanfaatan data dari ICT belum optimal untuk menyusun kebijakan

    pembangunan kesehatan.

    1.1.4. Perundang-undangan

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Perundang-undangan adalah :

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    6/213

    6

    a) Penyusunan peraturan perundang-undangan belum terintegrasi antar

    Unit sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih dan

    inkonsistensi.

    b) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

    belum efektif.

    c) Proses penyusunan dan manajemen peraturan perundang-undangan

    belum didukung oleh ICT

    d) Belum terbentuknya peraturan perundang-undangan yang kondusif

    untuk menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik.

    1.1.5. Pengawasan

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Pegawasan adalah :

    a) Akuntabilitas pengelolaan keuangan belum sepenuhnya sesuai

    dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan

    perundang-undangan yang berlaku.

    b) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah belum sepenuhnya

    diterapkan.

    c) Peran APIP (Aparatur Pengawas Internal Pemerintah) hanya sebagai

    watch dog.

    1.1.6. Sumber Daya Manusia Aparatur

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Sumber Daya Manusia Aparatur adalah :

    a) Sistem pengelolaan SDM Aparatur belum berdasarkan kompetensi.

    b) Belum ada sistem penilaian kinerja individu pegawai berdasarkan

    pencapaian indikator kinerja dan kompetensi.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    7/213

    7

    c) Belum adanya Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi

    untuk menunjang proses / kegiatan manajemen SDM.

    d) Sistem remunerasi dan kesejahteraan pegawai belum sesuai dengan

    bobot, kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan kinerja.

    1.1.7. Pola Pikir dan Budaya Kerja

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja adalah :

    a) Disiplin pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain disiplin jam

    kerja dan perjalanan dinas.

    b) Profesionalisme pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain

    disiplin jam kerja, kejujuran, akuntabilitas, dan kompetensi.

    c) Efektivitas proses kerja masih belum optimal (kurang komitmen dan

    konsistensi).

    d) Komunikasi dan kerjasama antar Unit belum optimal.

    1.1.8. Organisasi

    Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

    terkait area perubahan Organisasi adalah :

    a) Adanya indikasi duplikasi tugas dan fungsi.

    b) Pembagian unit kerja tidak mendukung proses kerja yang efektif.

    c) Pembagian beban kerja antara pusat dan daerah belum optimal.

    d) Organisasi belum diisi oleh sumber daya manusia yang tepat

    kuantitas dan kualitasnya.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    8/213

    8

    1.2. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI

    2012-2014

    Pada dasarnya rencana program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

    Kesehatan 2011-2014 ini merupakan rencana pembenahan atas kondisi dan

    permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan. Adapun rencana

    Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014

    tersebut adalah sebagai berikut.

    1.2.1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

    Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah:

    a) Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas.

    b) Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

    c) Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A &

    PMA.

    d) Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu.

    e)

    Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan

    Perpustakaan).

    f) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

    pelayanan kesehatan.

    1.2.2. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

    Akuntabilitas Kinerja adalah:

    a) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2.

    b) Pendampingan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja

    Kementerian dan Eselon 1.

    c) Sinkronisasi SAKIP dengan RENSTRA.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    9/213

    9

    1.2.3. Program Penataan Tatalaksana

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

    Tatalaksana adalah:

    a) Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus

    pada proses bisnis). Lihat area perubahan Organisasi.

    b) Pemetaan proses bisnis.

    c) Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses

    bisnis).

    d) Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area

    perubahan Pengawasan.

    e) Program perbaikan (improvement) proses bisnis.

    f) Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan

    teknologi informasi.

    g) Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan

    teknologi informasi.

    h) Pembangunan atau Pengembangan e-Government.

    1.2.4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

    Peraturan Peundang-undangan adalah:

    a) Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan

    oleh Kementerian Kesehatan.

    b)

    Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan

    Perundang-undangan.

    c) Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan

    perundang-undangan.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    10/213

    10

    1.2.5. Program Penguatan Pengawasan

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

    Pengawasan adalah:

    a) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

    Kementerian Kesehatan.

    b) Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

    sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent.

    c) Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

    Terpadu.

    1.2.6. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

    Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah:

    a) Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai berbasis Kompetensi.

    b) Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan.

    c) Assessment Individu berdasarkan Kompetensi.

    d) Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu.

    e) Pembangunan/ Pengembangan Database Pegawai.

    f) Pengembangan pendidikan dan Pelatihan Pegawai berbasis

    Kompetensi.

    g) Pengembangan Pola Karir.

    1.2.7. Program Manajemen Perubahan

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

    Manajemen Perubahan adalah:

    a) Pembentukan TimAdHocManajemen Perubahan.

    b) Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    11/213

    11

    c) Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka

    Reformasi Birokrasi.

    d) Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

    Efektif, Bersih).

    e) Penyusunan Code of Conduct Kementerian Kesehatan.

    f) Penyusunan Delegation of Authority di Kementerian Kesehatan.

    g) Pemutakhiran mekanisme reward & punishment untuk

    meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya.

    1.2.8. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

    dan Penguatan Organisasi adalah:

    a) Restrukturisasi/Penataan tugas dan fungsi unit kerja pada

    Kementerian Kesehatanberdasarkan evaluasi organisasi, proses bisnis

    dan analisis beban kerja.

    b)

    Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana,

    kepegawaian dan diklat pada Kementerian Kesehatan.

    c) Penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik pada

    Kementerian Kesehatan.

    1.2.9. Program Monitoring dan Evaluasi

    Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Monitoring

    dan Evaluasi adalah:

    1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Kementerian Kesehatan :

    a. Penyusunan Formasi dan Koordinasi Tim Manajemen Perubahan

    b. Pembekalan/Pelatihan Manajemen Perubahan

    2. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi

    Kementerian Kesehatan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    12/213

    12

    a. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan Kementerian

    Kesehatan

    b.

    Penyusunan Strategi Komunikasi dalam rangka ManajemenPerubahan Kementerian Kesehatan

    3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam rangka

    Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

    a. Penyusunan Kajian Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

    Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

    Kesehatan

    b. Pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan

    dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

    c. Evaluasi pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

    Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

    Kesehatan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    13/213

    13

    1.3 ANGGARAN

    Seluruh Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan akan

    dilaksanakan dari tahun 2011 sampai 2014 dengan estimasi total anggaran sebesar

    Rp 657.326.330.492 (Enam ratus lima puluh tujuh milyar, tiga ratus dua puluhenam juta, tiga ratus tiga puluh ribu, empat ratus sembilan puluh dua rupiah).

    Perkiraan kebutuhan alokasi anggaran per tahun anggaran untuk pembiayaan

    keseluruhan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

    2011-2014 adalah:

    Tahun 2011 sebesar Rp. 59.548.952.994

    Tahun 2012 sebesar Rp. 182.171.231.193

    Tahun 2013 sebesar Rp. 213.909.239.411

    Tahun 2014 sebesar Rp. 201.696.906.894

    Adapun rincian estimasi anggaran dari keseluruhan Program dan Kegiatan

    Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut.

    A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    NONAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Penerapan

    standar

    pelayanan pada

    Puskesmas

    500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000

    2. Penerapanstandar

    pelayanan pada

    Fasilitas

    Pelayanan

    Kesehatan (Balai

    Kesehatan)

    500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    14/213

    14

    NONAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    3. Penerapanstandar

    pelayanan pada

    Perijinan Rumah

    Sakit Kelas A &

    PMA

    500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000

    4. Penerapanstandar

    pelayanan di Unit

    Layanan Terpadu

    500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000

    5. Penerapan

    standarpelayanan

    informasi

    (Perpustakaan

    ,PTRC, dan Pojok

    Informasi)

    30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000

    6. Peningkatanpartisipasi

    masyarakat dalam

    penyelenggaraan

    pelayanan

    kesehatan

    10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    2.040.000.000 5.823.280.700 4.773.015.000 5.325.278.000

    17.961.573.700

    Tabel 1.1 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    15/213

    15

    B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Penyusunan

    Laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja Tingkat

    Eselon 2

    - 177.120.000 - 40.000.000

    2. Pendampingan

    penyusunan

    laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja

    Kementerian

    dan Eselon 1

    - 199.160.000 - 40.000.000

    3. Sinkronisasi

    SAKIP dengan

    RENSTRA

    - 82.140.000 700.000.000 150.000.000

    Total EstimasiAnggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    - 458.420.000 700.000.000 230.000.000

    1.388.420.000

    Tabel 1.2 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penguatan Akuntabilitas Kinerja

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    16/213

    16

    C. Program Penataan Tatalaksana

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Pemetaan proses

    bisnis.- 145.560.000 - -

    2. Penyusunan SOP

    Pelaksanaan

    Tugas dan Fungsi

    (berdasarkan

    proses bisnis)

    99.160.000 290.875.000 -

    3. Programperbaikan

    (improvement)

    proses bisnis.

    - 14.175.000 75.040.000 190.050.000

    4. Penguatan unit

    yang bertanggung

    jawab untuk data,

    informasi, dan

    teknologi

    informasi.

    - 145.290.000 - -

    5. Pengembangankebijakan dan

    NSPK terkait data,

    informasi, dan

    teknologi

    informasi

    - 2.056.232.500 322.387.500 -

    6. Pembangunan

    atau

    Pengembangan e-

    Government.

    2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 -

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    2.900.000.000 18.967.024.400 5.238.302.500 190.050.000

    27.295.376.900

    Tabel 1.3 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penataan Tatalaksana

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    17/213

    17

    D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Penataan

    berbagai

    peraturan

    perundang-

    undangan yang

    dikeluarkan oleh

    Kementerian

    Kesehatan.

    - 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000

    2. Pengembangan

    Sistem Informasi

    Manajemen

    untuk Peraturan

    Perundang-

    undangan.

    - 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000

    3. Penyebarluasan

    informasi,

    advokasi dan

    sosialisasi

    peraturan

    perundang-

    undangan.

    - 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    - 15.335.000.000 16.485.000.000 17.785.000.000

    49.605.000.000

    Tabel 1.4 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penataan Peraturan Perundang-undangan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    18/213

    18

    E. Program Penguatan Pengawasan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Penerapan

    Sistem

    Pengendalian

    Intern

    Pemerintah

    (SPIP) pada

    Kementerian

    Kesehatan

    - 8.114.920.000 13.653.980.00013.653.980.00

    0

    2. Peningkatan

    Peran Aparat

    Pengawasan

    Intern

    Pemerintah

    (APIP) sebagai

    Quality

    Assurance dan

    Consulting Agent

    - 37.634.393.000 36.527.183.00036.527.183.00

    0

    3. Pengembangan

    Sistem

    Pengelolaan

    Pengaduan

    Masyarakat

    Terpadu

    - 1.065.000.000 16.315.000.00016.315.000.00

    0

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    - 46.814.313.000 66.496.163.000 46.814.313.000

    160.124.789.000

    Tabel 1.5 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penguatan Pengawasan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    19/213

    19

    F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Penataan Sistem

    Rekrutmen

    pegawai

    - 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000

    2. Penyusunan

    Standar

    Kompetensi

    Jabatan

    - 610.995.000 639.770.000 658.995.000

    3. AssessmentIndividu

    berdasarkan

    Kompetensi

    180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000

    4. Penerapan Sistem

    Penilaian Kinerja

    Individu

    - 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000

    5. Pembangunan/

    Pengembangan

    database pegawai

    132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000

    6.Pengembangan

    pendidikan dan

    pelatihan pegawai

    berbasis

    kompetensi

    53.094.562.99

    462.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894

    7 Pengembangan

    Pola Karir420.690.000 420.690.000 420.690.000 -

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    53.827.952.99

    474.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894

    312.473.740.892

    Tabel 1.6 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    20/213

    20

    G. Program Manajemen Perubahan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Pembentukan Tim

    AdHoc

    Manajemen

    Perubahan

    - 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000

    2. Penyusunan

    Pedoman

    Manajemen

    Perubahan

    - 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000

    3. Sosialisasi dan

    Internalisasi

    Manajemen

    Perubahan dalam

    Rangka Reformasi

    Birokrasi.

    - 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000

    4. Penjabaran Nilai-

    nilai Budaya

    Organisasi (Pro-

    Poor, Inklusif,

    Responsif, Efektif,

    Bersih)

    -1.800.000.00

    0250.000.000 -

    5. Penyusunan

    Code of

    Conduct

    Kementerian

    Kesehatan

    - 400.000.000 950.000.000 -

    6. Penyusunan

    Delegation of

    Authority di

    Kementerian

    Kesehatan.

    - - 1.900.000.000 -

    7 Pemutakhiran

    mekanisme

    reward &

    punishment

    untuk

    meningkatkan

    disiplin pegawai,

    termasuk proses

    pengawasannya.

    - 1.650.000.000 - -

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    21/213

    21

    NONAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    Total Estimasi

    Anggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    - 6.541.373.000 6.360.000.000 3.800.000.000

    16.701.373.000

    Tabel 1.7 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Manajemen Perubahan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    22/213

    22

    H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2011 (RP) 2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Restrukturisasi/Pe

    nataan tugas dan

    fungsi unit kerja

    pada

    Kementerian

    Kesehatan

    berdasarkan

    evaluasi

    organisasi, proses

    bisnis dan analisis

    beban kerja.

    89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000

    2. Penguatan unit

    kerja yang mena-

    ngani fungsi

    organisasi,

    tatalaksana,

    kepegawaian dan

    diklat pada

    Kementerian

    Kesehatan.

    642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000

    3. Penguatan unit

    kerja yang

    menangani fungsi

    pelayanan publik

    pada

    Kementerian

    Kesehatan.

    50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000

    Total EstimasiAnggaran Untuk

    Keseluruhan Kegiatan

    781.000.000 13.635.057.000 27.990.000.000 28.030.000.000

    70.436.057.000

    Tabel 1.8 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Penataan dan Penguatan Organisasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    23/213

    23

    I. Program Monitoring dan Evaluasi

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    ANGGARAN

    2012 (RP) 2013 (RP) 2014 (RP)

    1. Monitoring

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    140.000.000 425.000.000

    2. Evaluasi

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    140.000.000 475.000.000

    3. Evaluasi

    Menyeluruh

    atas

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    160.000.000

    Total Estimasi

    Anggaran UntukKeseluruhan Kegiatan

    280.000.000 900.000.000 160000000

    1.340.000.000

    Tabel 1.9 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program

    Monitoring dan Evaluasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    24/213

    24

    Keterangan :

    Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan

    Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing

    kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun

    2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    25/213

    25

    1.4. OPTIMALISASI ANGGARAN DAN RENCANA PENGHEMATAN

    Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran dan rencana penghematan yang

    diharapkan dengan adanya penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian

    Kesehatan adalah:

    A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    1.Penerapan standar

    pelayanan pada

    Puskesmas

    Sosialisasi

    dilakukan per

    regional

    Biaya perjalanan

    dinas berkurangRp. 200,000,000

    2. Penerapan standar

    pelayanan pada

    Fasilitas Pelayanan

    Kesehatan (balai

    kesehatan)

    Sosialisasi stndar

    pelayanan

    kesehatan

    digabung melalui

    pertemuan teknis

    lainnya

    Mengurangi biaya

    pertemuan dan

    perjalanan dinas.

    .

    Rp. 300.000.000

    (13 Balai

    kesehatan)

    3. Penerapan standar

    pelayanan pada

    Perijinan Rumah

    Sakit Kelas A &

    PMA

    Perolehan

    informasi dari

    manual ke on

    line melalui

    web :

    www.buk.go.i

    d

    Pertemuansosialisasi

    digabungkan

    dengan

    pertemuan

    teknis lainnya

    Mengurangi

    pencetakan

    buku pedoman

    Mengurangi

    biayapertemuan dan

    perjalanan

    dinas.

    Pencetakan buku :

    Rp. 40.000.000

    Pertemuan:

    Rp. 250.000.000 /paket meeting.

    4. Penerapan standar

    pelayanan di Unit

    Layanan Terpadu

    Merubah

    pelayanan manual

    menjadi online

    Mempercepat dan

    kepastian layanan

    pada pelanggan

    Dari sisi publik

    menghemat waktu

    pengurusan

    http://www.buk.go.id/http://www.buk.go.id/http://www.buk.go.id/http://www.buk.go.id/http://www.buk.go.id/
  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    26/213

    26

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    perijinan Rp. 66

    juta/bulan .

    (100 org klien x

    30.000 x 22 hr

    kerja).

    5. Penerapan standar

    pelayanan

    informasi (PTRC,

    Pojok Informasi,

    dan Perpustakaan)

    Merubah

    pelayanan

    perpustakaan

    manual menjadi

    online

    Mengurangi biaya

    perjalanan

    masyarakat ke

    perpustakaan

    Dari sisi publik ,

    dengan e-book

    akan menghemat

    biaya fotocopy dan

    transport publik

    datang ke

    perpustakaan

    sebesar Rp. 45

    juta/bulan.

    ( 2000 pengunjung

    online/bln x Rp.

    15.000 dan 300

    pengunjung datang

    x Rp. 50.000).

    6. Peningkatan

    partisipasi

    masyarakat dalam

    penyelenggaraan

    pelayanan

    kesehatan

    Memanfaatkan

    teknologi dalam

    survey kepuasan

    pasien secara on

    line.

    Mengurangi biaya

    survey

    Rp. 100.000.000

    /UPT

    (Rp.100.000.000 x

    32 UPT = 3,2 M)

    Tabel 1.10 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Peningkatan

    Kualitas Pelayanan Publik

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    27/213

    27

    B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    1. Penyusunan

    Laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja Tingkat

    Eselon 2

    Penyusunan

    laporan secara

    bersama dengan

    sistem regional

    dan fasilitasi

    penyusunan ,

    akan terdapatpenghematan

    anggaran

    kesalahan dan

    pengiriman

    Mengurangi

    tingkat

    kesalahan

    substansi

    penyusunan

    laporan dan

    pengiriman

    2. Pendampingan

    penyusunan

    laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja

    Kementerian

    dan Eselon 1

    Sistem

    pendampingan

    penyusunan dan

    evaluasi secara

    periodic dan

    regional akan

    menghemat

    anggaran

    evaluasi

    Pendampingan

    penyusunan dan

    evaluasi akan

    menjaga

    substansi

    laporan dan

    kualitas hasil

    3,7 M/thn

    (rincian

    terlampir)

    3. Sinkronisasi

    SAKIP denganRENSTRA

    Pemanfaatan

    Juklak yangterintegrasi akan

    mengurangi

    kegiatan yang

    tidak

    berkontribusi

    pada pencapaian

    IKU

    Seluruh kegiatan

    diarahkan untukberfokus pada

    pencapaian IKU

    dan sasaran

    organisasi

    sehingga

    berpotensi ke

    dalam

    penghematan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    28/213

    28

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    anggaran

    Pemanfaatan

    sistem e-gov

    untuk

    Manjemen

    Kinerja akan

    mengurangi

    pengeluaran

    dalam rangka

    penyusunan

    LAKIP

    Kualitas Laporan

    Akunta-bilitas

    Kinerja

    terstandard

    dengan adanya

    Juklak yang

    integrated dan

    Tim

    Pendampingan

    Proses

    Penyusunan dan

    Evaluasi

    Penilaian

    8,8 M ( dari 17 M

    menjadi 8,2 M) *)

    rincian terlampir

    Potensi

    penggunaan

    waktu untuk

    aktivitas yang

    lebih produktif,

    misal analisis

    Laporan

    Potensi

    perolehan skorminimal berada

    pada grade B

    Tabel 1.11 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

    Akuntabilitas Kinerja

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    29/213

    29

    C. Program Penataan Tatalaksana

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANGDIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATANANGGARAN (Rp.)

    1. Pemetaan proses

    bisnis. Terpetakannya

    tugas dan fungsi

    Kemenkes sesuai

    visi dan misi

    organisasi

    Masing-masing

    unit kerja jelas

    tugas dan

    fungsinya,

    sehingga

    mengurangi

    kegiatan

    pertemuan/rapat koordinasi

    Rp 1,5 milyar

    (eselon II Pusat

    52, dan 100

    UPT) dengan

    asumsi kegiatan

    Rakon 1 x 10 juta

    per-tahun

    2. Penyusunan SOP

    Pelaksanaan Tugas

    dan Fungsi

    (berdasarkan

    proses bisnis)

    Penyederhanaan

    prosedur/

    birokrasi

    Penyederhaaan

    pelaksanaan

    tugas dan fungsi

    Pelaksanaan

    tugas/

    pelayanan tidak

    tergantung salah

    satu bidang/

    pejabat/

    pegawai

    Pelaksanaan

    tugas fleksibel

    Rp 1,6 milyar

    (penyusunan

    kebijakan

    menjadi lebih

    cepat) dengan

    asumsi 8 unit

    utama x 200 juta

    per-tahun

    3. Program

    perbaikan

    (improvement)

    proses bisnis.

    Evaluasi Proses

    Bisnis (analisis

    dan perbaikan

    tatalaksana)

    Efisiensi dan

    efektivitas

    system, proses

    dan prosedur

    kerja yang jelas

    dan terukur

    Rp 500 juta

    (mengurangi

    waktu

    pertemuan/

    konsinyasi/rapat

    berdasarkanwaktu yang

    tertera dalam

    SOP)

    4. Penguatan unit

    yang bertanggung

    jawab untuk data,

    informasi, dan

    teknologi

    Membuat IT

    komunitas /

    Team think tank

    IT

    Jika IT

    Komunitas ini

    sudah terbentuk

    dan berjalan

    serta SIKDA

    Generik

    Penghematan setelah

    diimplementasikan

    secara Nasional

    tahun 2013 = Rp.

    1.817.000,- terdiri

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    30/213

    30

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    informasi. Membangun

    Sistem yang

    interoperable

    dan terintegrasi

    dengan sistem

    pencatatan dan

    pelaporan

    Puskesmas, RS

    dan dinas

    kesehatan yg

    terpadu (SIKDA

    Generik)

    diimplementasi

    kan akan

    bermanfaat

    antara lain

    dalam hal

    kemudahan

    mengorganisir

    SDM IT di unit di

    unit-unit yg

    bertanggungjaw

    ab terhadapdata, informasi

    dan teknologi

    informasi

    Capacity

    building

    terhadap SDM

    terpadu

    Penghematan

    untuk

    pengadaan

    software,

    hardware dan

    infrastruktur

    Output Data

    menjadi satu

    pintu yang

    realtime, akurat

    dan akuntable

    dari Rp.

    690.000.000,-

    (pelatihan), + Rp.

    1.028.000,-

    (pengadaan

    komputer dan

    perangkatnya)

    Pengembangan

    kebijakan dan

    NSPK terkait data,

    informasi, dan

    teknologi

    informasi

    Membuat PP

    SIK

    Membuat

    Roadmap SIK

    Membuat

    Pedoman SIK

    System yang

    terintegrasi

    Pembangunan

    atau

    Pengembangan e-

    Membangun

    Aplikasi eOffice

    Pembangunan

    dan

    penggunaan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    31/213

    31

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    Government. Membagun

    master plan

    eGov

    Memperluas

    dan

    menstabilkan

    koneksi online

    eGovernment

    akan

    menghasilkan

    transparansi,

    efisiensi,

    cepat, efektif,

    akuntabilitas

    dan

    terstandarisasi

    dalam proses

    penyelenggaraan

    pemerintahan

    di

    kementerian

    kesehatan

    Kemudahan

    Akses

    Dengan

    penyusunanMaster plan

    memudahkan

    pelaksanaan

    analisis

    kepentingan

    berbagai

    sistem aplikasi

    yang

    direncakanan

    sehingga

    anggarandapat

    diutamakan

    untuk

    pengembanga

    n system

    aplikasi yang

    lebih prioritas

    Selain itu

    pengembanga

    n dan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    32/213

    32

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    pemanfaatan

    system aplikasi

    dalam eGov

    dapat

    meningkatkan

    penghematan

    sumber daya

    di berbagai

    satker,

    misalnya

    dalam halpenggunaan

    alat

    penghematan

    tulis, kertas,

    dan sarana

    lainnya.

    Namun hal ini

    baru dapat

    dirasakan

    setelahaplikasi selesai

    dibangun dan

    dimanfaatkan

    secara

    optimal.

    Tabel 1.12 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

    Tatalaksana

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    33/213

    33

    D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANGDIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATANANGGARAN (Rp.)

    1. Penataan berbagai

    peraturan

    perundang-

    undangan yang

    dikeluarkan oleh

    Kementerian

    Kesehatan.

    Penyusunan

    Peraturan

    perundang

    undangan yang

    lebih baik dan

    sistematis, akan

    terjadi

    penghematan dari

    biaya pembahasan

    yang lebih singkat

    Mengurangi biaya

    rapat dan

    konsinyering

    4.000.000.000

    2. Pengembangan

    Sistem Informasi

    Manajemen untuk

    Peraturan

    Perundang-

    undangan.

    Pengembangan e-

    library

    Mengurangi

    biaya fotokopi

    dan lemari arsip

    Efisiensi tempat

    200.000.000

    3. Penyebarluasan

    informasi,

    advokasi dan

    sosialisasi

    peraturan

    perundang-

    undangan.

    Pengiriman

    peraturan dalam

    bentuk CD

    peraturan

    perundang-

    undangan

    Mengurangi biaya

    fotokopi dan

    cetakan

    600.000.000

    Tabel 1.13 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

    Peraturan Perundang-undangan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    34/213

    34

    E. Program Penguatan Pengawasan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANGDIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATANANGGARAN (Rp.)

    1. Penerapan Sistem

    Pengendalian

    Intern Pemerintah

    (SPIP) pada

    Kementerian

    Kesehatan

    -

    Pembentukan

    ULP

    -

    Penerapan Zona

    Integritas

    menuju WBK

    -

    Pelaksanaan

    kegiatan

    dilakukan sesuai

    dengan

    peraturan,

    efektif & efisien

    -

    Penghematan 5

    10%

    2. Peningkatan Peran

    Aparat

    Pengawasan

    Intern Pemerintah

    (APIP) sebagai

    Quality Assurance

    dan Consulting

    Agent

    -

    Penerapan join

    audit

    -

    Konsultasi

    pengadaan

    barang/jasa

    -

    Pelaksanaan

    kegiatan

    dilakukan sesuai

    dengan

    peraturan,

    efektif & efisien

    -

    Penghematan 5

    10%

    3. Pengembangan

    Sistem

    Pengelolaan

    Pengaduan

    Masyarakat

    Terpadu

    -

    Penerapan Sistim

    Informasi Dumas

    Terpadu

    -

    Pelaksanaan

    kegiatan

    dilakukan sesuai

    dengan

    peraturan,

    efektif & efisien

    -

    Penghematan 5

    10%

    Tabel 1.14 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

    Pengawasan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    35/213

    35

    F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANGDIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATANANGGARAN (Rp.)

    1. Penataan Sistem

    Rekrutmen

    pegawai

    Perubahan

    mekanisme dari

    manual menjadi

    online

    Adanya

    pengurangan

    anggaran untuk

    pengadaan ATK,

    berkurangnya

    potensi terjadinya

    KKN.

    Perlu kesepakatan

    besaran anggaran

    dasar tahun 2013.

    2. Penyusunan

    Standar

    Kompetensi

    Jabatan

    (tidak diperlukan

    diklat Diklat

    Karena dapat

    menunjuk pejabat

    yang sesuai

    dengan

    kompetensinya)

    (Rekrutmen

    pegawai sesuai

    kompetensi yang

    dibutuhkan

    organisasi (lebih

    sedikti))

    pengurangan

    biaya rekrutmen)

    (pengurangan

    pembayaran gaji)

    (Pengurangan

    anggaran diklat)

    Rp. 91 milyar

    (asumsi rekrutmen

    pegawai dikurangi

    menjadi 1000

    orang dari 4000)*

    3. Assessment

    Individu

    berdasarkan

    Kompetensi

    Membuat peta

    kompetensi

    pegawai

    Memudahkan

    dalam

    pelaksanaan pola

    rotasi dan promosi

    pegawai

    4. Penerapan Sistem

    Penilaian Kinerja

    Individu

    Penerapan Sistem

    penilaian kinerja

    pegawai (SKP)

    Memudahkan

    perhitungan

    tunjangan kinerja

    Penilaian kinerja

    lebih transparan

    dan objektif

    5. Pembangunan/

    Pengembangan

    database pegawai

    Mengintegrasikan

    system

    pengelolaan data

    Manajemen SDM

    Aparatur tertata

    lebih baik

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    36/213

    36

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    kepegawaian

    6. Pengembangan

    pendidikan dan

    pelatihan pegawai

    berbasis

    kompetensi

    TNA berdasarkan

    peta kompetensi

    individu

    Peningkatan

    kompetensi para

    pejabat

    Penghematan

    biaya diklat

    7 Pengembangan

    Pola Karir

    Penerapan alur

    karir

    Penempatan

    sesuai dengan

    kompetensi

    Peningkatan

    kinerja organisasi

    NOTE : *Gaji Pokok Golongan IIIa + tunjangan kinerja kelas 6 X 12 bulan (2.064.000 +

    5.566.000) x 12 bulan = 91.560.000.000

    Tabel 1.15 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan Sistem

    Manajemen SDM Aparatur

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    37/213

    37

    G. Program Manajemen Perubahan

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANGDIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATANANGGARAN (Rp.)

    1. Pembentukan Tim

    AdHocManajemen

    Perubahan

    a. Rapat

    koordinasi

    pembentukan

    tim

    b. Penentuan

    kriteria

    c. Pemilihan

    anggota tim

    d. Penetapan SK

    timAdhoc

    Terbentuknya tim

    yang dapat

    membantu

    mempermudah

    kerja tim reformasi

    birokrasi

    Pelaksanaan

    sosialisasi dan

    internalisasi RB lebih

    efektif dan efisien

    2. Penyusunan

    Pedoman

    Manajemen

    Perubahan

    a. Rapat

    koordinasi tim

    MP

    b. Pengumpulan

    bahan

    c. Penyusunan

    draft

    d. Pembahasan

    draft pedoman

    MP

    e. Penetapan

    Pedoman

    f. Pencetakan

    pedoman MP

    g. Sosialisasi

    Pedoman MP

    Pelaksanaan

    Manajemen

    Perubahan lebih

    terstruktur.

    Pelaksanaan

    perubahan lebih

    efektif dan efisien

    3. Sosialisasi dan

    Internalisasi

    Manajemen

    Perubahan dalam

    Rangka Reformasi

    Birokrasi.

    a. Rapat

    koordinasi

    b.

    Pengumpulan

    bahan

    c. Penyusunan

    bahan sosialisasi

    d. Pembahasan

    strategi

    sosialisasi

    e. Sosialisasi

    Adanya pemahaman

    tentang perubahan

    dalam Reformasi

    Birokrasi

    Rendahnya resistensi

    yang terjadi dalam

    pelaksanaan

    reformasi birokrasi

    4. Penjabaran Nilai-

    nilai Budaya

    Organisasi (Pro-Poor,

    a. Rapat

    koordinasi

    b.

    Pengumpulan

    Perubahan sikap dan

    perilaku

    205,293,227,717.95*

    )

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    38/213

    38

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    Inklusif, Responsif,

    Efektif, Bersih)

    bahan

    c. Penyusunan

    draft

    penjabaran

    nilai-nilai

    d. Pembahasan

    draft

    penjabaran

    nilai-nilai

    e. Penetapan

    penjabaran

    nilai-nilai

    f. Pencetakan

    penjabaran

    nilai-nilai

    g. Sosialisasi

    penjabaran

    nilai-nilai

    5. Penyusunan Code

    of Conduct

    Kementerian

    Kesehatan

    a. Rapat

    koordinasi

    b.

    Pengumpulan

    bahan

    c. Penyusunan

    draft Code of

    Conduct

    d. Pembahasan

    draft Code of

    Conduct

    e. Penetapan

    Code of

    Conduct

    f. Pencetakan

    Code of

    Conduct

    g. Sosialisasi

    penjabaran

    nilai-nilai

    Peningkatan disiplin

    pegawai

    10,602,150,000**)

    6. Penyusunan

    Delegation of

    Authority di

    Kementerian

    a. Rapat

    koordinasi

    b. Pengumpulan

    bahan

    Adanya kejelasan

    dalam

    pendelegasaian

    wewenang

    Pelaksanaan

    wewenang kebijakan

    lebih efektif dan

    efisien

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    39/213

    39

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    Kesehatan. c. Penyusunan

    draft

    Delegation of

    Authority

    d. Pembahasan

    draft

    Delegation of

    Authority

    e. Penetapan

    Delegation of

    Authority

    Pencetakan

    Delegation of

    Authority

    f. Sosialisasi

    Delegation of

    Authority

    7 Pemutakhiran

    mekanisme reward

    & punishment

    untuk meningkatkan

    disiplin pegawai,

    termasuk proses

    pengawasannya.

    Pemberian reward

    dan punishment

    didasarkan atas

    prestasi kerja

    pegawai

    Peningkatan kinerja

    organisasi yang

    disebabkan

    tingginya prestasi

    kerja pegawai

    1,179,380,944,000**

    *)

    Keterangan :

    * = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF

    ** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000

    ( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi

    jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar

    uang lembur golongan I )*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)

    Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah

    pegawai yang tepat)

    Tabel 1.16 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Manajemen

    Perubahan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    40/213

    40

    H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISMEEFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    1. Restrukturisasi/P

    enataan tugas

    dan fungsi unit

    kerja pada

    KementerianKesehatan

    berdasarkan

    evaluasi

    organisasi,

    proses bisnis dan

    analisis beban

    kerja.

    1. Melakukan

    analisis

    terhadap

    tugas dan

    fungsi unitkerja dan

    menggabung

    kan /

    merampingk

    an struktur /

    unit kerja

    yang

    memiliki

    beban kerja

    rendah

    dengan

    fungsi yang

    mirip

    dan/untuk

    menghindari

    tugas dan

    fungsi yang

    tumpang

    tindih.

    2. Melakukan

    ABK secara

    simultan

    1. Efisiensi dan

    efektifitas

    struktur

    organisasi

    Kemenkesyang right

    sizing

    2. Hasil ABK

    terkait

    jumlah

    kebutuhan

    pegawai yang

    ideal dapat

    menjadi

    dasar

    penghemata

    n biaya

    belanja

    pegawai

    Rp. 20 Milyar

    Besaran anggaran

    disesuaikan

    dengan

    perhitungan

    Pokja Penguatan

    SDM Aparatur

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    41/213

    41

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    untuk unit

    kerja yang

    serumpun

    2. Penguatan unit

    kerja yang

    menanganifungsi organisasi,

    tatalaksana,

    kepegawaian

    dan diklat serta

    pelayanan publik

    pada

    Kementerian

    Kesehatan.

    Melakukan

    analisis terhadap

    pelaksanaantugas dan fungsi

    unit kerja yang

    menangani

    fungsi organisasi,

    tatalaksana,

    kepegawaian,

    diklat dan

    pelayanan publik

    Efisiensi dan

    efektifitas

    pelaksanaantugas dan fungsi

    di unit kerja yang

    menangani

    fungsi organisasi,

    tatalaksana,

    kepegawaian,

    diklat dan

    pelayanan

    publik, dengan

    adanya SDM

    yang kompeten,

    penggunaan

    aplikasi secara

    on line,

    menurangi

    penggunaan ATK

    dan FC, dll

    Besaran anggaran

    disesuaikan

    denganperhitungan

    Pokja Tatalaksana

    Tabel 1.17 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan dan

    Penguatan Organisasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    42/213

    42

    I. Program Monitoring dan Evaluasi

    NO

    NAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    1. Monitoring

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Pelaksanaan

    monitoring

    dapat

    dilakukan

    secara simultan

    untuk kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi yang

    masih saling

    terkait dan

    dalam waktu

    pelaksanaan

    yang sama

    dalam program

    Reformasi

    Birokrasi yang

    sama, sehingga

    dapat

    mengoptimalka

    n penggunaan

    anggaran

    monitoring

    Target

    penghematan

    yang dapat

    diperolehadalah

    penurunan

    anggaran

    pelaksanaan

    Monitoring

    sebesar 10%

    Adanya

    pembekalan/pe

    latihan tentang

    Monitoring dan

    Evaluasi dan

    penyusunan

    pedoman dan

    perangkat

    Monev,

    sehingga

    adanya

    optimaliasi

    pelaksanaan

    pemantauan

    pelaksanaan

    kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi di

    Kementerian

    Kesehatan yang

    juga

    berdampak

    pada

    optimalisasi

    anggaran

    Targetpenghematan

    yang dapat

    diperoleh

    adalah

    penurunan

    anggaran

    pelaksanaan

    seluruh

    kegiatan

    Monitoring

    pelaksanaan setiap

    kegiatan Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    43/213

    43

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    sebesar 10%

    2. Evaluasi

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Pelaksanaan

    evaluasi dapat

    dilakukan

    secara simultan

    untuk kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi yang

    masih saling

    terkait dan

    dalam waktu

    pelaksanaan

    yang sama

    dalam program

    Reformasi

    Birokrasi yang

    sama, sehingga

    dapat

    mengoptimalka

    n penggunaan

    anggaran

    evaluasi

    Target

    penghematan

    yang dapat

    diperoleh

    adalah

    penurunan

    anggaran

    pelaksanaan

    Evaluasi

    sebesar 10%

    Adanya

    pembekalan/pe

    latihan tentang

    Monitoring dan

    Evaluasi dan

    penyusunan

    pedoman dan

    perangkat

    Monev,

    sehingga

    adanya

    optimaliasi

    pelaksanaan

    evaluasi

    pelaksanaan

    kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi di

    Kementerian

    Kesehatan yang

    juga

    berdampak

    pada

    optimalisasi

    anggaran

    Target

    penghematan

    yang dapat

    diperoleh

    adalah

    penurunan

    anggaran

    pelaksanaan

    seluruh

    kegiatan

    Evaluasi

    pelaksanaan setiap

    kegiatan Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    44/213

    44

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    sebesar 10%

    3. Evaluasi

    Menyeluruh atas

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Pelaksanaan

    evaluasi

    menyeluruh

    dapat

    dilakukan

    secara simultan

    karena

    dilakukan

    bersamaan

    pada semester

    2 tahun 2014

    untuk kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    dalam area

    perubahan

    yang sama,

    sehingga dapat

    mengoptimalka

    n penggunaan

    anggaran

    evaluasi

    menyeluruh

    Target

    penghematan

    yang dapat

    diperoleh

    adalah

    penurunan

    anggaran

    pelaksanaan

    Evaluasi

    Menyekuruh

    sebesar 10%

    a)

    Adanya

    pembekalan/pe

    latihan tentang

    Monitoring dan

    Evaluasi dan

    penyusunan

    pedoman dan

    perangkat

    Monev,

    sehingga

    adanya

    optimaliasi

    pelaksanaan

    evaluasi

    menyeluruh

    atas

    pelaksanaan

    kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi di

    Kementerian

    Kesehatan yang

    juga

    berdampak

    pada

    optimalisasi

    anggaran

    secara

    keseluruhan

    b)

    Target

    penghematan

    yang dapat

    diperoleh

    adalah

    penurunan

    Evaluasi

    Menyeluruh atas

    pelaksanaan setiap

    kegiatan Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    45/213

    45

    NONAMA

    KEGIATAN

    MEKANISME

    EFISIENSI/

    OPTIMALISASI

    ANGGARAN

    PENGHEMATAN/

    MANFAAT YANG

    DIPEROLEH

    BESARAN

    PENGHEMATAN

    ANGGARAN (Rp.)

    anggaran

    pelaksanaan

    seluruh

    kegiatan

    sebesar 10%

    Tabel 1.18 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan

    Penghematan atas Pelaksanaan Program Monitoring dan

    Evaluasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    46/213

    46

    1.5

    Kriteria Keberhasilan

    Berikut ini dipaparkan tentang kriteria keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan-

    kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 20112014.

    A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Penerapan

    standar pelayananpada Puskesmas

    1.

    Tersusunnya pedoman

    akreditasi Puskesmas2.

    Tersusunnya

    instrument standar

    akreditasi Puskesmas

    3.

    Tersusunnya jadwal

    pelaksanaan sosialisasi

    akreditasi Puskesmas

    Tersosialisasinya Pedoman

    Akreditasi di 33 provinsi

    2.

    Penerapan

    standar pelayanan

    pada FasilitasPelayanan

    Kesehatan (Balai

    Kesehatan)

    1.

    Tersusunnya standar

    pelayanan pada seluruh

    Fasyankes2.

    Tersusunnya jadwal dan

    terlaskananya sosialisasi

    standar pelayanan

    3.

    Tersedianya pedoman

    monitoring dan evaluasi

    penerapan standar

    pelayanan

    Terimplementasinya

    standar pelayanan pada

    seluruh FasilitasPelayanan Kesehatan

    (Balai Kesehatan)

    3.

    Penerapan

    standar pelayanan

    pada Perijinan

    Rumah Sakit Kelas

    A & PMA

    1.

    Tersusunnya standar

    pelayanan pada proses

    perijinan RS

    2.

    Tersedianya pedoman

    monitoring dan evaluasi

    penerapan proses perijinan.

    3.

    Tersusunnya standar

    feedback terhadap hasil

    mintoring dan evaluasi

    terhadap RS.

    Terimplementasinya

    standar pelayanan pada

    proses Perijinan Rumah

    Sakit Kelas A & PMA

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    47/213

    47

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)4.

    Penerapan

    standar pelayanan

    di Unit Layanan

    Terpadu (ULT)

    Tersedianya pedoman

    standar pelayanan.

    Terimplementasinya standar

    pelayanan pada Unit Layanan

    Terpadu

    5.

    Penerapan

    standar pelayanan

    informasi (PTRC,

    Pojok Informasi, &

    Perpustakaan).

    Tersedianya pedoman standar

    pelayanan

    Terimplementasinya standar

    pelayanan dalam pelayanan

    informasi (PTRC, Pojok

    Informasi, dan Perpustakaan)

    6.

    Peningkatan

    partisipasi

    masyarakat dalam

    penyelenggaraan

    pelayanan

    kesehatan

    1.

    Tersedianya pedoman

    kerjasama masyarakat

    2.

    Tersedianya pedoman

    monitoring dan evaluasi

    terhadap kerjasama dengan

    masyarakat

    Adanya kerjasama dengan

    masyarakat dalam pelayanan

    publik, terutama pada proses

    perencanaan dan

    pengawasan pelayanan.

    Tabel 1.19 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    48/213

    48

    B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Penyusunan

    Laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja Tingkat

    Eselon 2

    1.

    Tersedianya pedoman

    LAKIP

    2.

    Tersedianya jadwal

    kegiatan evaluasi

    penyusunan LAKIP

    Tersusunnya LAKIP Tingkat

    Eselon 2 sesuai dengan

    Permenpan No. 29 Tahun

    2010 dan mengacu pada

    Permenpan No. 35 Tahun

    2011.

    2.

    Pendampingan

    penyusunan

    laporan

    Akuntabilitas

    Kinerja

    Kementerian dan

    Eselon 1

    1.

    Tersedianya pedoman

    LAKIP

    2.

    Tersedianya jadwal

    kegiatan evaluasi

    penyusunan LAKIP

    Tersusunnya LAKIP

    Kementerian dan Eselon 1

    sesuai dengan Permenpan

    No. 29 Tahun 2010 dan

    mengacu pada Permenpan

    No. 35 Tahun 2011 dengan

    disertai proses

    pendampingan penyusunan

    LAKIP Triwulan dan proses

    pendampingan penilaian

    evaluasi tengah tahun untuk

    Tingkat Eselon 1

    3.

    Sinkronisasi

    SAKIP dengan

    RENSTRA

    1.

    Terbentuknya

    pedoman standar

    manajemen kinerja

    2.

    Tersusunnya kegiatan

    evaluasi sistem

    manajemen kinerja

    Terbangunnya Sistem

    Manajemen Kinerja

    Organisasi yang

    terintegrasi dengan

    RENSTRA, RAP, RAK dan

    tersusunnya Petunjuk

    Pelaksanaan Sistem

    Manajemen Kinerja

    Kementerian Kesehatan,

    yang mencakup proses

    perencanaan,

    pemantauan dan evaluasi

    kinerja .

    Tabel 1.20 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penguatan Akuntabilitas Kinerja

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    49/213

    49

    C. Program Penataan Tatalaksana

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Penguatan unit

    tatalaksana sesuai

    dengan kebutuhan

    (strategic, fokus

    pada proses

    bisnis). Lihat area

    perubahan

    Organisasi.

    1.

    Terbentuknya unit

    tatalaksana sesuai

    kebutuhan (baik

    secara level organisasi,

    maupun kualitas dan

    kuantitas SDM).

    Berfungsinya unit

    tatalaksana sesuai

    kebutuhan yang dapat

    dilihat dari hasil output

    dan kinerja unit terkait

    2.

    Pemetaan proses

    bisnis

    1.

    Tersedianya dan

    tersosialisasikannya

    proses bisnis level 0

    dan level 1 ke semua

    Satker.

    Berfungsinya bisnis level 0

    dan 1 di semua Staker

    3.

    Penyusunan SOP

    Pelaksanaan Tugas

    dan Fungsi

    (berdasarkan

    proses bisnis)

    1.

    Tersedianya dan

    tersosialisasikannya SOP

    berdasarkan proses bisnis

    ke semua pegawai

    Terinformasikannya SOP

    ke semua pegawai di

    Kementerian

    4.

    Audit Kepatuhan

    terhadap Proses

    secara Periodik.

    Lihat area

    perubahan

    Pengawasan

    1.

    Tersedianya rencana audit

    dan terlaksananya audit

    sesuai dengan yang

    direncanakan

    Terlaksananya Audit sesuai

    rencana dan target

    5.

    Program perbaikan

    (improvement)

    proses bisnis

    1.

    Tersedianya program

    perbaikan (improvement)

    proses bisnis

    Terlaksananya program

    perbaikan tersebut disertai

    penyesuaian SOP terkait.

    6.

    Penguatan unit

    yang bertanggung

    jawab untuk data,

    informasi, dan

    teknologi informasi

    1.

    Tersedianya pedoman

    penguatan SDM

    2.

    Tersusunnya jadwal

    pelatihan, diklat bagi SDM

    3.

    Tersedianya pedoman

    evaluasi kegiatan

    penguatan unit dan SDM

    Meningkatnya SDM IT

    secara kualitas dan

    kuantitas, untuk dapat

    menjawab kebutuhan

    berkaitan dengan data,

    informasi, dan teknologi

    informasi

    7.

    Pengembangan 1.

    Tersedianya kebijakan dan Tersosialisasikannya

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    50/213

    50

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)kebijakan dan

    NSPK terkait data,

    informasi, dan

    teknologi informasi

    NSPK berkaitan dengan

    data, informasi, dan

    teknologi informasi

    kebijakan dan NSPK

    berkaitan dengan data,

    informasi, dan teknologi

    informasi

    8.

    Pembangunan atau

    Pengembangan e-

    Government

    1.

    Tersedianya aplikasi e-

    governmentyang

    direncanakan dan

    terintegrasi.

    Terimplementasikannya e-

    government secara

    menyeluruh di

    Kementerian

    Tabel 1.21 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penataan Tatalaksana

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    51/213

    51

    D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Penataan

    berbagai

    peraturan

    perundang-

    undangan yang

    dikeluarkan oleh

    Kementerian

    Kesehatan.

    1.

    Tersedianya pedoman

    penyusunan peraturan

    perundang-undangan

    2.

    Tersedianya jadwal

    penyusunan peraturan

    perundang-undangan

    3.

    Tersusunnya jadwal

    sosialisasi peraturan

    perundang-undangan

    1.

    Teridentifikasinya dan

    terpetakannya produk

    Hukum dan Peraturan

    Perundang-undangan

    yang tidak sinkron dan

    tidak harmonis.

    2.

    Terlaksananya regulasi

    dan deregulasi

    peraturan perundang

    undangan pada

    Kementerian

    Kesehatan.

    2.

    Pengembangan

    Sistem

    Informasi

    Manajemen

    untuk Peraturan

    Perundang-

    undangan

    1.

    Tersedianya dan

    terimplementasinya

    Sistem Informasi

    Manajemen untuk

    peraturan perundang-

    undangan.

    Pemanfaatan Sistem

    Informasi Manajemen

    untuk kegiatan

    penyusunan peraturan

    perundang-undangan

    meningkat .

    2.

    Penyebarluasan

    informasi,

    advokasi dan

    sosialisasi

    peraturan

    perundang-

    undangan

    1.

    Terbentuknya tim

    sosialisasi dan

    internalisasi

    2.

    Tesusunnya jadwal

    kegiatan dan evaluasi

    kegiatan

    Terinformasikannya

    peraturan perundang-

    undangan di bidang

    kesehatan secara

    efektif.

    Tabel 1.22 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penataan Peraturan Perundang-undangan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    52/213

    52

    E. Program Penguatan Pengawasan

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Penerapan Sistem

    Pengendalian

    Intern Pemerintah

    (SPIP) pada

    Kementerian

    Kesehatan

    1.

    Tersedianya

    pedoman umum

    penyelenggaraan

    SPIP

    2.

    Tersusunnya jadwal

    sosialisasi penerapan

    SPIP

    3.

    Tersedianya

    pedoman monitoring

    dan evaluasi

    penerapan SPIP

    Tersedianya Pedoman

    Umum Penyelenggaran

    SPIP Kementerian

    Kesehatan, dan terjadinya

    peningkatan ketaatan,

    efisiensi dan efektivitas

    pelaksanaan tugas dan

    fungsi di seluruh jajaran

    Kementerian

    2.

    Peningkatan Peran

    Aparat

    Pengawasan Intern

    Pemerintah (APIP)

    sebagai Quality

    Assurance dan

    Consulting Agent

    1.

    Tersusunnya jadwal

    monitoring dan evaluasi

    pengelolaan keuangan

    Opini BPK Wajar Tanpa

    Pengecualian (WTP)

    3.

    Pengembangan

    Sistem Pengelolaan

    Pengaduan

    Masyarakat

    Terpadu

    1.

    Tersusunnya standar

    penanganan

    pengaduan

    masyarakat

    2.

    Tersedianya jadwal

    monitoring dan

    evaluasi penanganan

    pengaduan

    masyarakat

    Tertanganinya dan

    terselesaikannya

    pengaduan masyarakat

    secara terpadu

    Tabel 1.23 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penguatan Pengawasan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    53/213

    53

    F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    Penataan Sistem

    Rekrutmen pegawai

    Terumuskan sistem seleksi

    (seleksi administrasi, tes

    tertulis, wawancara, tes

    psikologi, sistem penilaian, dll).

    Tersedianya sistem seleksi

    dengan menuju pada

    penerapan sistem online.

    Tersusunnya program orientasi

    pegawai baru untuk

    Kementerian Kesehatan.

    Diperolehnya para pegawai

    baru maupun yang sedang

    berkarir yang memiliki

    tingkat kompetensi yang

    dipersyaratkan oleh

    jabatan.

    Penyusunan Standar

    Kompetensi Jabatan

    Tersedianya Standar

    Kompetensi bagi seluruh

    Jabatan di lingkungan

    Kementerian Kesehatan.

    Tersusunnya sistem standar

    kompetensi jabatan di

    database(online).

    Tersedianya profil

    kompetensi untuk masing-

    masing jabatan di dalam

    organisasi.

    Assessment Individu

    berdasarkan

    Kompetensi

    Tersedianya informasi peta

    profil kompetensi individu

    secara komprehensif dan

    akurat.

    Tersedianya informasi profil

    kompetensi individu secara

    komprehensif dan akurat.

    Penerapan Sistem

    Penilaian Kinerja

    Individu

    Tersedianya sistem pengukuran

    kinerja individu yang obyektif,

    transparan dan akuntabel.

    Terwujudnya sistem penilaian

    kinerja individu yang objektif,

    transparan dan akuntabel.

    Pembangunan/

    Pengembangan

    database pegawai

    Tersedianya sistem Aplikasi

    Onlineyang terintegrasi

    sehingga tersedia data yang

    akurat, up-dateddan mampu

    memberikan informasi sesuai

    kebutuhan organisasi.

    Berjalannya sistem informasi

    pegawai yang objektif,

    transparan dan akuntabel.

    Pengembangan

    pendidikan dan

    pelatihan pegawai

    berbasis kompetensi

    Tersusunnya program Diklat

    berbasis kompetensi secara

    optimal dan berdasarkan pada

    hasil assessment/kebutuhan

    untuk mengurangi kesenjangan

    Berjalannya sistem

    pendidikan dan pelatihan

    pegawai yang mengurangi

    kesenjangan antara

    kompetensi yang dimiliki oleh

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    54/213

    54

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)kompetensi pegawai. seorang pegawai dan

    kompetensi yang

    dipersyaratkan oleh jabatan.

    Pengembangan Pola

    Karir

    Tersusunnya pola karir untuk

    Kementerian Kesehatan.

    Berjalannya pengembangan

    karir yang efektif dan optimal

    bagi jajaran Kementerian

    Kesehatan.

    Tabel 1.24 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    55/213

    55

    G. Program Manajemen Perubahan

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Pembentukan Tim

    AdHocManajemen

    Perubahan

    1.

    Tersedianya

    pedoman

    pembentukan tim

    AdHoc

    2.

    Tersedianya jadwal

    kegiatan timAdHoc

    Berfungsinya TimAdHoc

    Manajemen Perubahan

    dalam melaksanakan

    strategi komunikasi untuk

    setiap kegiatan Reformasi

    Birokrasi

    2.

    Penyusunan

    Pedoman

    Manajemen

    Perubahan

    Tersusunnya Pedoman

    Manajemen Perubahan

    Kementerian.

    Digunakannya Pedoman

    Manajemen Perubahan

    untuk melaksanakan

    perubahan.

    3.

    Sosialisasi dan

    Internalisasi

    Manajemen

    Perubahan dalam

    Rangka Reformasi

    Birokrasi

    1.

    Terbentuknya tim

    sosialisasi dan

    internalisasi

    2.

    Tesusunnya jadwal

    kegiatan dan evaluasi

    kegiatan

    Peningkatan pengetahuan

    dan pemahaman

    reformasi birokrasi di

    Lingkungan Kementerian

    Kesehatan

    4.

    Penjabaran Nilai-

    nilai Budaya

    Organisasi (Pro-

    Poor, Inklusif,

    Responsif, Efektif,

    Bersih)

    1.

    Tersusunnya nilai Budaya

    Organisasi Kementerian

    dan pedoman penerapan

    Penerapan nilai-nilai

    Kementerian Kesehatan

    dalam budaya kerja

    5.

    Penyusunan Code

    of Conduct

    Kementerian

    Kesehatan

    1.

    Tersusunnya nilai Code of

    Conduct Kementerian

    dan pedoman penerapan

    2.

    Tersusunnya jadwal

    sosialisasi

    Penerapan Code of

    Conduct dengan tepat dan

    menyeluruh di

    Kementerian termasuk UPT

    6.

    Penyusunan

    Delegation of

    Authority di

    Kementerian

    Kesehatan

    1.

    Adanya pedoman

    Delegation of Authority

    yang menjadi pedoman

    bagi seluruh jajaran dalam

    pelaksanaan tugas dan

    fungsi

    Penerapan Delegation of

    Authority secara tepat dan

    terarah

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    56/213

    56

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)7.

    Pemutakhiran

    mekanisme

    reward &

    punishment untuk

    meningkatkan

    disiplin pegawai,

    termasuk proses

    pengawasannya

    1.

    Tersusunnya pedoman

    peraturan dan sistem

    reward and punishment

    Penerapan mekanisme

    reward and punishment.

    Tabel 1.25 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Manajemen Perubahan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    57/213

    57

    H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Restrukturisasi/Pen

    ataan tugas dan

    fungsi unit kerja

    pada Kementerian

    Kesehatan

    berdasarkan

    evaluasi organisasi,

    proses bisnis dan

    analisis beban

    kerja.

    1.

    Tersedianya peta

    tugas dan fungsi

    serta kewenangan

    unit kerja yang

    tepat fungsi dan

    tepat ukuran (right

    sizing), yang disusun

    berdasarkan hasil

    evaluasi organisasi

    terhadap pedoman

    evaluasi tugas dan

    fungsi, proses bisnis

    dan ABK pada

    organisasi

    Kementerian

    Kesehatan

    1.

    Meningkatknya

    efisiensi birokrasi pada

    Kementerian

    Kesehatan ( dapat

    diukur dengan IKU,

    ABK, Indeks Kepuasan

    Konsumen/Stakeholde

    r)

    1.

    Penguatan unit

    kerja yang

    menangani

    fungsi

    organisasi,

    tatalaksana,

    kepegawaian

    dan diklat serta

    pelayanan publik

    pada

    Kementerian

    Kesehatan

    1.

    Terbentuknya unit kerja

    yang menangani fungsi

    organisasi, tatalaksana,

    kepegawaian dan diklat

    yang efektif dan mampu

    mendukung tercapainya

    tujuan dan sasaran

    reformasi birokrasi

    1.

    Meningkatknya efisiensi

    birokrasi pada

    Kementerian Kesehatan

    ( dapat diukur dengan

    IKU, ABK, Indeks

    Kepuasan

    Konsumen/Stakeholder)

    .

    2.

    Penguatan unit

    kerja yang

    menangani

    fungsi pelayanan

    1.

    Terbentuknya unit kerja

    yang menangani fungsi

    pelayanan publik yang

    efektif dan mampu

    1. Meningkatnya jumlah

    layanan dan

    penyelesaian

    permasalahan yang

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    58/213

    58

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)publik pada

    Kementerian

    Kesehatan

    mendukung tercapainya

    tujuan dan sasaran

    reformasi birokrasi

    berhubungan dengan

    pelayanan publik

    serta meningkatknya

    tingkat kepuasan

    pelayanan publik .

    Tabel 1.26 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Penataan dan Penguatan Organisasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    59/213

    59

    I. Program Monitoring dan Evaluasi

    KEGIATAN

    INDIKATOR KINERJA

    KELUARAN

    (OUTPUT)

    HASIL

    (OUTCOME)

    1.

    Monitoring

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Tersedianya Laporan

    Monitoring pelaksanaan atas

    setiap kegiatan Reformasi

    Birokrasi Kementerian

    Kesehatan

    Pelaksanaan kegiatan

    Reformasi Birokrasi

    Kementerian Kesehatan yang

    sesuai dengan Rencana Aksi

    yang telah disusun agar

    diperoleh hasil/outcome dari

    masing-masing kegiatan

    Reformasi Birokrasi sesuai

    yang telah ditetapkan dalam

    kriteria keberhasilan

    2.

    Evaluasi

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Tersedianya Laporan Evaluasi

    Tahunan atas pelaksanaan

    setiap kegiatan Reformasi

    Birokrasi Kementerian

    Kesehatan

    3.

    Evaluasi

    Menyeluruh atas

    pelaksanaan

    setiap kegiatan

    Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian

    Kesehatan

    Tersedianya Laporan Evaluasi

    Lima Tahunan atas pelaksanaan

    keseluruhan kegiatan Reformasi

    Birokrasi Kementerian

    Kesehatan

    Tabel 1.27 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

    Monitoring dan Evaluasi

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    60/213

    61

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    61/213

    62

    Pada dasarnya, reformasi birokrasi merupakan suatu proses perubahan yang

    dilaksanakan secara bertahap, sistematis dan berkesinambungan dalam rangka

    menciptakan tata kelola yang bersih dan meningkatkan pelayanan publik. Proses

    perubahan ini dapat dipandang sebagai perubahan dari kondisi saat ini menuju ke

    kondisi yang diinginkan dalam lingkup Reformasi Birokrasi. Terkait dengan proses

    perubahan ini, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi saat ini dan

    kondisi yang diinginkan dalam rangka reformasi birokrasi.

    Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi saat ini di

    Kementerian Kesehatan yang mencakup masalah-masalah yang dihadapi dan juga

    kondisi yang diinginkan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

    Berdasarkan pemahaman dan analisis terhadap kondisi dan permasalahan ini,

    maka dapat dipaparkan langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan dalam

    rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    62/213

    63

    2.1 KONDISI BIROKRASI YANG TERKAIT DENGAN 8 (DELAPAN)

    AREA PERUBAHAN

    2.1.1. Area Perubahan Terkait Pelayanan Publik

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Pelayanan kesehatan kepada

    masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

    Kesehatan, yang dikelola oleh

    pemerintah dan swasta, belum

    optimal.

    Fasilitas pelayanan kesehatan

    memberikan pelayanan yang sesuai

    standar yang telah ditetapkan untuk

    meningkatkan derajat kesehatan dan

    kepuasan masyarakat.

    Kualitas pelayanan perijinan masih

    belum memenuhi harapan masyarakat.

    Proses pelayanan yang memenuhi

    standar pelayanan yang sudah

    ditetapkan dan memenuhi harapan

    masyarakat.

    Adanya perbedaan perlakuan

    pelayanan bagi peserta jaminan

    kesehatan masyarakat (Jamkesmas),

    Askes atau asuransi sosial lainnya dan

    masyarakat umum.

    Terjadinya kesetaraan perlakuan

    pelayanan kesehatan bagi semua

    anggota masyarakat.

    Keterlibatan masyarakat dalam proses

    pembuatan kebijakan pelayanan,

    pelaksanaan pelayanan, dan

    pengawasan pelayanan sudahdilakukan, namun belum optimal

    sesuai dengan harapan masyarakat.

    Terjadinya peningkatan partisipasi

    masyarakat dalam penyelenggaraan

    pelayanan kesehatan, mulai dari

    proses perencanaan pelayanan,pelaksanaan pelayanan, sampai pada

    pengawasan pelayanan.

    Tabel 2.1 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan Pelayanan Publik

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    63/213

    64

    2.1.2. Area Perubahan Terkait Akuntabilitas Kinerja

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Sistem manajemen kinerja organisasi

    Kementerian Kesehatan belum terpadu

    dan terintegrasi sehingga

    kesinambungan proses perencanaan,

    pemantauan dan evaluasi kinerja di

    level Kementerian sampai ke uniteselon 1 dan 2 belum optimal.

    Terimplementasinya sistem

    manajemen kinerja organisasi

    Kementerian Kesehatan yang menjadi

    standar baku bagi Kementerian dan

    berbagai unit di bawahnya dalam

    proses perencanaan kinerja (IKU),pemantauan kinerja, dan evaluasi

    kinerja.

    Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada

    akhir tahun tanpa adanya sistem

    pemantauan kinerja. Hal ini

    menyebabkan kualitas dari capaian

    kinerja tidak dapat diperbaiki jika ada

    kinerja yang masih belum tercapai.

    Terlaksananya proses pemantauan

    pencapaian kinerja secara berkala

    (pelaporan setiap triwulan, dan

    evaluasi pada bulan keenam dengan

    proses pendampingan) agar tindakan

    perbaikan dapat dilakukan segera

    untuk berbagai indikator kinerja yang

    belum tercapai.

    Penyusunan laporan kinerja cenderung

    untuk pemenuhan formalitas

    pelaporan, dan kurang berisikan

    analisis kinerja.

    Tersedianya SDM Pengelola yang

    memiliki kompetensi untuk melakukan

    analisis pencapaian kinerja dan

    memberikan usulan perbaikan kinerja

    yang relevan.

    Tabel 2.2 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan Akuntabilitas Kinerja

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    64/213

    65

    2.1.3. Area Perubahan Terkait Tata Laksana

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Unit pengelola tatalaksana masih

    belum berfungsi secara optimal

    dalam hal pengelolaan proses

    bisnis organisasi.

    Adanya unit tatalaksana yang kompeten dan

    berkapasitas, dengan wewenang yang cukup

    untuk mengelola proses bisnis.

    Belum adanya pengelolaan,

    pengawasan, dan perbaikan yang

    efektif terhadap proses bisnis

    Kementerian Kesehatan.

    Adanya identifikasi, pengelolaan, dan

    pengawasan proses bisnis dan prosedur

    kerja Kemenkes yang optimal untuk

    mencapai peningkatan efisiensi dan

    efektivitas pelaksanaan pekerjaan

    Kementerian Kesehatan.

    Unit pengelola data, informasi,

    dan teknologi informasi masih

    belum berfungsi secara optimal.

    Adanya unit pengelola data, informasi, dan

    teknologi informasi yang memadai untuk

    memastikan optimalnya pengelolaan data,informasi, dan teknologi informasi di

    Kementerian Kesehatan.

    Penggunaan Information and

    Communication Technology (ICT)

    masih belum optimum dalam

    mendukung pelaksanaan proses

    bisnis organisasi.

    Tersedianya sistem e-Governmentyang

    terpadu untuk menunjang proses bisnis

    yang efektif dan efisien.

    Pemanfaatan data dari ICT belum

    optimal untuk menyusun

    kebijakan pembangunan

    kesehatan.

    Berbagai data dan informasi yang diperoleh

    dari sistem ICT dimanfaatkan sepenuhnya

    untuk mengambil keputusan dan menyusun

    kebijakan pembangunan kesehatan.

    Tabel 2.3 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan Tatalaksana

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    65/213

    66

    2.1.4. Area Perubahan Terkait Perundang-undangan

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Penyusunan peraturan perundang-

    undangan belum terintegrasi antar

    Unit sehingga memungkinkan

    terjadinya tumpang tindih dan

    inkonsistensi.

    Tertatanya peraturan perundang-

    undangan Kementerian Kesehatan

    sehingga menjamin integrasi,

    kejelasan, konsistensi, dan efektifitas.

    Pelaksanaan peraturan perundang-

    undangan di bidang kesehatan belum

    efektif.

    Terlaksananya peraturan perundang-

    undangan di bidang kesehatan secara

    efektif.

    Proses penyusunan dan manajemen

    peraturan perundang-undangan belum

    didukung oleh ICT

    Adanya sistem manajemen peraturan

    perundang-undangan yang efektif dan

    didukung oleh ICT (Information and

    Communication Technology).

    Belum terbentuknya peraturan

    perundang-undangan yang kondusif

    untuk menunjang pelaksanaan tata

    kelola pemerintahan yang baik.

    Terbentuknya peraturan perundang-

    undangan yang kondusif untuk

    menunjang pelaksanaan tata kelola

    pemerintahan yang baik.

    Tabel 2.4 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan Perundang-undangan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    66/213

    67

    2.1.5. Area Perubahan Terkait Pengawasan

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Akuntabilitas pengelolaan keuangan

    belum sepenuhnya sesuai dengan

    Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

    dan ketentuan perundang-undangan

    yang berlaku.

    Akuntabilitas pengelolaan keuangan

    dilaksanakan sesuai dengan Standar

    Akuntansi Pemerintah (SAP) dan

    ketentuan perundang-undangan yang

    berlaku.

    Sistem Pengendalian Intern

    Pemerintah belum sepenuhnya

    diterapkan.

    Sistem Pengendalian Intern

    Pemerintah diterapkan sepenuhnya

    sesuai ketentuan perundang-undangan

    yang berlaku (PP No. 60 Tahun 2008).

    Peran APIP (Aparatur Pengawas

    Internal Pemerintah) hanya sebagai

    watch dog.

    APIP berperan lebih sebagai Quality

    Assurance dan Consulting Agent.

    Tabel 2.5 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan Pengawasan

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    67/213

    68

    2.1.6. Area Perubahan Terkait Sumber Daya Manusia Aparatur

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIINGINKAN

    Sistem pengelolaan SDM Aparatur

    belum berdasarkan kompetensi.

    Pengelolaan SDM berbasis kompetensi,

    baik dalam seleksi, promosi/rotasi, dan

    pengembangan individu sehingga

    mencerminkan kualitas SDM yang

    profesional.

    Belum ada sistem penilaian kinerja

    individu pegawai berdasarkan

    pencapaian indikator kinerja dan

    kompetensi.

    Terlaksananya penilaian kinerja

    individu Pegawai yang obyektif dan

    transparan berbasis kinerja dan

    kompetensi.

    Belum adanya Sistem Informasi

    Manajemen SDM yang terintegrasi

    untuk menunjang proses / kegiatan

    manajemen SDM.

    Terimplementasinya Sistem Informasi

    Manajemen yang menunjang berbagai

    proses manajemen SDM, seperti

    pelatihan, karir, kehadiran,kompetensi, dan lainnya.

    Sistem remunerasi dan kesejahteraan

    pegawai belum sesuai dengan bobot,

    kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan

    kinerja.

    Terciptanya sistem remunerasi dan

    kesejahteraan pegawai Kementerian

    Kesehatan yang menjamin keadilan

    internal.

    Tabel 2.6 Analisis Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang

    Diinginkan Terkait Area Perubahan SDM Aparatur

  • 7/21/2019 Roadmap Kemenkes

    68/213

    69

    2.1.7. Area Perubahan Terkait Pola Pikir dan Budaya Kerja

    Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat disajikan dalam tabel

    berikut ini.

    KONDISI SAAT INI KONDISI YAN