10
BAB 9 RODA GIGI KERUCUT Pemakaian spesifik (khusus) dari roda gigi kerucut adalah untuk memindahkan daya dan putaran pada posisi poros berpotongan. Berpotongannya poros dapat 90 o ataupun lebih kecil 90 o . 9.1 Profil dan Tata Nama Roda Gigi Kerucut Gambar 9.1 Pasangan roda gigi kerucut Keterangan: d 1 , d 2 = diameter pitch roda gigi pinion dan yang digerakkan d k = diameter lingkaran kepala a = jarak sisi belakang b = lebar gigi r = jarak kerucut belakang R = panjang sisi kerucut = sudut poros 1 , 2 = sudut kerucut jarak bagi pinyon dan yang digerakkan e = sudut kerucut kaki k = sudut kerucut kepala k = sudut kepala f = sudut kaki H k = tinggi kepala (addendum) H f = tinggi kaki (dedendum) 63

Roda Gigi Kerucut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

shin

Citation preview

DAFTAR ISI

BAB 9Roda Gigi KerucutPemakaian spesifik (khusus) dari roda gigi kerucut adalah untuk memindahkan daya dan putaran pada posisi poros berpotongan. Berpotongannya poros dapat 90o ataupun lebih kecil 90o.9.1 Profil dan Tata Nama Roda Gigi Kerucut Gambar 9.1 Pasangan roda gigi kerucut Keterangan:

d1, d2= diameter pitch roda gigi pinion dan yang digerakkan

dk= diameter lingkaran kepala

a= jarak sisi belakang

b= lebar gigi

r= jarak kerucut belakang

R= panjang sisi kerucut

(= sudut poros

(1, (2= sudut kerucut jarak bagi pinyon dan yang digerakkan

(e= sudut kerucut kaki

(k= sudut kerucut kepala

(k= sudut kepala (f= sudut kaki

Hk= tinggi kepala (addendum)Hf= tinggi kaki (dedendum)

X1, X2= radius lingkaran kaki

9.2 Ukuran Utama Roda Gigi Kerucut Diameter pitch, diameter jarak bagi

d1= m . z1 = 2R. Sin (1d2= m. z2 = 2R. Sin (2Dimensi diameter jarak bagi (d1, d2) ditunjukkan seperti pada notasi Gambar 9.2.

Gambar 9.2 Profil diameter jarak bagi kerucut

Sudut kerucut jarak bagi, (1, (2Sudut kerucut jarak bagi dapat ditentukan dengan rumus:

atau

dengan: = sudut poros

i= angka transmisi

Apabila sudut poros ( = 90o, maka:

tan (1= 1/i = z1/z2tan (2 = i = z2/z1 Panjang sisi kerucut, RR=

Faktor perubahan kepala

x1= 0,46

x2= -x1 Clearance, ckck= 0,188 m, dimana, m = modul

Tinggi kepala, hk:

hk1= (1+x1) m

hk2= (1+x1) m

Tinggi kaki, hf:

hf1= (1-x1) m + ck

hf2= (1+x2) m + ck

Tinggi gigi, H:

H= hk1 + hf1 = hk2 + hf2

= (1+x1) m + (1-x1) m + ck

Sudut kepala pinyon(k1= tan-1

Sudut kepala gear

(k2= tan-1

Sudutkaki pinyon

(f1= tan-1

Sudut kaki gear

(f2= tan-1

Sudut kerucut kepala pinyon

(k1= (1 + (k1 Sudut kerucut kepala gear

(k2= (2 + (k2 Sudut kerucut kaki pinyon

(f1= (1 - (k1 Sudut kerucut kaki pinyon

(f2= (2 - (k2 Diameter lingkaran kepala, dk:

dk1= d1 + 2.hk1 . cos (1dk2= d1 + 2.hk2 . cos (2

Gambar 9.3 Diameter lingkaran kepala

Radius lingkaran kaki:

X1=

X2=

Lebar gigi, b:

b( R/3 atau

b( 10.m

Diameter rata-rata, dm:

Diameter rata-rata adalah titik dimana sebagai tempat perhitungan gaya-gaya bekerja pada roda gigi kerucut.

Gambar 9.4 Diameter rata-rata roda gigi kerucut

dm= 2 rm

rm= radius rata-rata

(= sudut kerucut jarak bagib= lebar gigi

Radius rata-rata, rm:

rm= [ R-b/2] sin (atau

rm= [ R-b/2]

atau

rm= d/2 (b/2) sin (

Contoh soalHitung ukuran utama dari sepasang roda gigi kerucut lurus dengan ukuran sebagai berikut: modul: 4, sudut tekan 20o, jumlah gigi pnyon: 16 T dan jumlah gigi pasangannya : 48 T. Sudut poros 90o.

Solusi: 1. Diameter jarak bagi, d:a. Pinyon:d1 = m. Z1= 4 (16)= 56 mm

b. Gear:d2 = m. Z2= 4 (48)= 172 mm

2. Sudut kerucut jarak bagi, (a. pinyon: (1= tan-1 (1/ i )= tan-1 (16/48) = 18,43o.

b. Gear:(2= tan-1 ( i )= tan -1 (48/16) = 71,57o.c. Cek: (1 + (2= 18,43o + 71,57o = 90o (OK)SOAL LATIHAN1. Roda gigi kerucut lurus mempunyai data-data : jumlah gigi roda gigi pinyon = 15 T, jumlah gigi gear = 45 T, modul = 4 mm/T, sudut tekan = 20o. Hitung semua ukuran geometri pada roda gigi kerucut tersebut.

2. Roda gigi kerucut lurus mempunyai data-data: jumlah gigi roda gigi pinyon = 15, jumlah gigi gear 45, diametral pitch (PD) = 6, sudut tekan 20o. Hitung semua ukuran geometri pada roda gigi kerucut tersebut.9.3 GAYA-GAYA PADA RODA GIGI KERUCUT

Gaya-gaya pada roda gigi kerucut ada 3 macam, yaitu gaya tangensial (Ft), gaya radial (Fr) dan gaya aksial (Fa). Resultatne ketiga gaya tersebut dinamakan gaya normal (Fn). Gaya tangensial, Ft dapat dihitung dengan rumus:

Ft= 9,74.105

dengan:

Ft= gaya tangensial, kg

Pd= daya rencana, kW

n= putaran poros, rpm

rm= radius rata-rata, mm

Hubungan antara gaya-gaya tersebut adalah sebagai berikut:Fn= Ft/cos( = Ft. sec (Fa= Ft. tan ( . sin (Fr= Ft. tan (. cos ( Gambar 9.5 Gaya-gaya pada roda gigi kerucut lurus

Gaya-gaya pada roda gigi kerucut lurus dalam bentuk lain dapat ditunjukkan seperti gambar berikut. Sudut poros 90o.

Gambar 9.6 Gaya gaya pada roda gigi kerucut lurus

Gambar roda gigi diatas diasumsikan sebagai roda gigi penggerak dengan putaran berlawanan putaran jarum jam. Bila roda gigi berpasangan antara penggerak dan yang digerakkan (penggerak dengan indek 1 dan yang digerakkan dengan indek 2), maka hubungan gaya-gaya diantaranya adalah:

Gambar 9.7 Hubungan antara gaya-gaya yang terjadi

Bila sudut poros, ( = 90oFa2= Fr1Fr2= Fa1 Bila sudut poros, ( < 90o, berlaku hubungan:

Fa1= Ft. tan (. Sin (1Fa2= Ft. tan (. Sin (2Fr1= Ft. tan (. cos (1F2= Ft. tan (. cos (2CONTOH SOAL[1]. Sepasang roda gigi kerucut lurus dengan sudut tekan 20o. Jumlah gigi roda gigi 1 dan 2 masing-masing 40 dan 60. modul = 6 mm, lebar gigi = 60 mm, putaran pinyon = 600 rpm. Bila diasumsikan gaya tangensial = 650 kg, tentukan : (1, (2, Fa1, Fa2, Fr1, Fr2. Pada konstruksi ini sudut poros, ( = 90o.Solusi:

Gambar 9.8 Susunan roda gigi Sudut kerucut jarak bagi, ((1= tan-1 i= 33,69o(2= 56,31o.

Diameter pitch

Pinyon:d1 = m. Z1= 6 (40)= 240 mm

Gear:

d2 = m. Z2= 6 (60)= 360 mm Radius rata-rata, rm:

rm1= d1/2 (b/2) sin (1

= 103,4 mm

rm2= d2/2 (b/2) sin (2

= 155 mm

Kecepatan keliling, V:V1= 2(.rm.n= 390 m/s

Daya, P:P=

= 56,33 hp

Gaya-gaya, F:

Fr1= Ft. tan (. cos (1= 197 kgFa1= Ft. tan (. sin (1= 131,23 kgFr2= Ft. tan (. cos (2= 131,23 kgFa2= Ft. tan (. sin (2= 197 kg Torsi, T:T1= Ft.rm1= 650 (0,1034) = 67,21 kg m

T2 Ft.rm2

= 650 (0,115) = 7,21 kg m

SOAL LATIHAN[1]. Sepasang roda gigi kerucut memindahkan daya 100 hp, pada putaran pinyon 600 rpm. Angka transmisi = 3/2. Diameter pitch pinyon = 25,4 cm. Lebar gigi 5 cm. Sudut poros 900. Hitung gaya-gaya yang terjadi (gaya tangensial, radial dan aksial). Tentukan dulu sudut kerucut jarak bagi, diameter rata-rata, masing-masing pada roda gigi pinyon dan roda gigi yang digerakkan. Sudut tekan, ( = 20

[2]. Sepasang roda gigi kerucut memindahkan daya 8 kW pada putraran pinyon 360 rpm. Sudut poros 700. Diameter jarak bagi pinyon = 20 cm, sudut tekan = 200. Lebar gigi = 38 mm. Putaran gear = 120 rpm. Hitung gaya-gaya yang terjadi (gaya tangensial, radial dan aksia) tentukan dulu sudut kerucut jarak bagi, masing-masing pada roda gigi pinyon dan gigi yang digerakkan.[3]. Pasangan Roada gigi kerucut lurus memindahkan daya 35 KW pada putaran pinyon 900rpm. Diameter pitcth masing-masing 15 cm, 30 cm. Modul 5 mm. Tentukan ukuran utama (adendum, dedendum, jumlah gigi) roda gigi 1 dan 2. Hitung juga gaya -gaya yang terjadi (gaya tangensial, radial dan aksial). Sudut tekan 20o. [4]. Sepasang roda gigi kerucut lurus dengan sudut tekan 20, modul = 6 mm, jumlah gigi masing-masing = 30 dan 45, lebar gigi = 6,5 cm. Daya yang dipindahknn 10 kW. Berapakah putaran pinyon saat itu, jika torsi yang terjadi 75 Nm.

PAGE 63

_1181969525.unknown

_1182004608.unknown

_1182005570.unknown

_1182158066.unknown

_1182004630.unknown

_1181969620.unknown

_1181969739.unknown

_1181970058.unknown

_1181969549.unknown

_1181966301.unknown

_1181966453.unknown

_1181966487.unknown

_1181966410.unknown

_1181965476.unknown