14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Identitas Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : XI/2 Mata Pelajaran : Kimia Materi pokok : Asam Basa Waktu : 45 menit II. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. III. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. IV. Indikator Mengidentifikasi asam dan basa monovalen, divalen, dan trivalen menurut teori Arrhenius Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan indikator kertas lakmus Menghitung pH larutan asam kuat atau basa kuat yang diketahui konsentrasinya. V. Tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi kelompok siswa mampu menggolongkan asam dan abasa monovalen, divalen, dan trivalen menurut teori Arrhenius Melalui diskusi kelompok dan mengamati simulasi siswa mapu mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan indikator kertas lakmus

rpp asam-basa.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rpp asam-basa.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. Identitas

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Kelas/Semester : XI/2

Mata Pelajaran : Kimia

Materi pokok : Asam Basa

Waktu : 45 menit

II. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

III. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

menghitung pH larutan.

IV. Indikator

− Mengidentifikasi asam dan basa monovalen, divalen, dan trivalen menurut teori

Arrhenius

− Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan indikator kertas lakmus

− Menghitung pH larutan asam kuat atau basa kuat yang diketahui konsentrasinya.

V. Tujuan Pembelajaran :

− Melalui diskusi kelompok siswa mampu menggolongkan asam dan abasa

monovalen, divalen, dan trivalen menurut teori Arrhenius

− Melalui diskusi kelompok dan mengamati simulasi siswa mapu mengidentifikasi

sifat larutan asam dan basa dengan indikator kertas lakmus

− Melalui diskusi kelompok siswa mampu Menghitung pH larutan asam kuat atau

basa kuat yang diketahui konsentrasinya.

VI. Materi Pembelajaran

TEORI ASAM BASA

a. Teori Arrhenius

Svante Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila

dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+). Asam umumnya adalah

senyawa kovalen dan akan bersifat asam bila sudah larut ke dalam air.

Contohnya: gas hidrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi bila dilarutkan dalam air

akan menghasilkan ion H+. Dengan reaksi:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq)

Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dilepaskan, asam dapat dikelompokkan menjadi:

Page 2: rpp asam-basa.docx

Asam monovalen (asam bervalensi 1)

Asam yang menghasilkan satu ion H+ dari tiap molekulnya. Contohnya: HF, HCl,

HBr, CH3COOH, HNO3

Asam bivalen (asam bervelensi dua)

Asam yang menghasilkan dua ion H+ dari tiap molekulnya. Contohnya: H2S,

H2SO4, H2C2O4

Asam polivelen (asam bervelensi banyak)

Asam yang menghasilkan banyak ion H+ dari tiap molekulnya. Contohnya: H3PO4

Berdasarkan kekuatannya asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah.

Asam kuat adalah asam yang mudah terionisasi dan banyak menghasilkan ion H+

dalam larutannya. Contohnya : HCl

Asam lemah adalah asam yang sedikit terionisasi dan menghasilkan sedikit ion H+

dalam larutannya. Contohnya: CH3COOH

Basa menurut Svante Arrhenius adalah suatu senyawa yang dalam air (larutan) dapat

menghasilkan ion OH-. Umumnya terbentuk dari senyawa ion yang mengandung gugus

hidroksil (OH-) didalamnya. Amonia meskipun termesuk senyawa kovalen yang tidak

mengandung gugus hidroksil tetapi dalam air dapat menghasilkan ion OH-.

Berdasarkan kekuatannya basa dapat dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah.

Basa kuat adalah basa yang mudah terionisasi dan banyak menghasilkan ion OH-

dalam larutannya. Contohnya : NaOH

Basa lemah adalah basa yang sedikit terionisasi dan menghasilkan sedikit ion OH -

dalam larutannya. Contohnya: NH3 dan Al(OH)3.

b. Indikator Asam Basa

Indikator adalah suatu zat yang memberi warna berbeda pada larutan asam dan larutan

basa. Indikator asam basa yang sudah dikenal adalah kertas lakmus. Lakmus merah

merupakan indikator untuk larutan basa dan lakmus biru merupakan indikator larutan

asam.

Selain kertas lakmus, yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa

diantaranya mahkota bunga, kunyit, kulit manggis. Misalnya, mahkota bunga hydrangea,

memiliki warna merah muda hingga bergantung tanah tempat tumbuhnya. Hydrangea,

memiliki warna merah muda hingga biru bergantung tanah tempatnya tumbuhnya.

Hydrange biru tumbuhnya di tanah asam, sedangkan di tanah netral atau basa berwarna

merah muda.

Sebenanya indikator asam basa merupakan senyawa organik yang mempunyai

suatu warna pada larutan yang mengandng konsentrasi hidrogen tinggi dan memberikan

warna lain untuk konsentrasi hidrogen yang lebih rendah.

Page 3: rpp asam-basa.docx

Larutan indikator akan terionisasi dalam reaksi kesetimbangan sebagai berikut.

Hln(aq) H+(aq) + In-

(aq)

Misalnya indikator dinitrofenol, dimana Hln tidak berwarna In- berwarna kuning.

Pada larutan asam, dinitrofenol tidak berwarna dan dalam larutan basa berwarna kuning.

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Dalam larutan asam, ion H+ dari asam akan memperbesar ion H+ yang ada dalam

kesetimbangan, sehingga kesetimbangan bergeser ke arah kiri, akibatnya (Hln) akan

bertambah dan mendominasi larutan menjadi tidak berwarna.

b. Dalam larutan basa, ion OH- dari basa bereaksi dengan ion H+ yang ada dalam

kesetimbangan bentuk H2O. Karenanya ion H+ pada kesetimbangan berkurang,

mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke arah kanan, sehinga terjadi pembentukan ion

In-. In- mendominasi warna larutan sehingga larutan berwarna kuning.

Beberapa Idikator Asam Basa

Indikator Warna dalam larutan

Asam Basa

Fenolftalein Tidak berwarna Merah

Bromtimol biru Kuning Biru

Metil kuning Merah Kuning

Metil jingga Merah Kuning

Metil merah Merah Kuning

Dinitrofenol Tidak berwarna Kuning

Timolftalein Kuning Ungu

Derajat keasaman (pH)

Ion hidrogen dan hidroksida dalam air biasanya sangat kecil sehingga untukkemudahan

penulisan digunakan besaran lain. Untuk menghindari penggunaan angka yang sangat

kecil, Sorensen (1868 – 1939) mengusulkan konsep pH, agar memudahkan kimiawan

dalam mengukur konsentrasi ion H+ dan perubahannya dalam suatu larutan.

Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam

suatu larutan:

pH = – log [H+]

dengan menggunakan analogi yang sama, maka kita dapat menentukan harga konsentrasi

ion OH– dalam larutan:

pOH = – log [OH–]

Page 4: rpp asam-basa.docx

VII. Metode, Pendekatan , dan Model pembelajaran:

1. Metode : Diskusi kelompok dan tanya jawab

2. Pendekatan : Induktif

3. Model Pembelajaran : STAD

VIII. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Kegiatan awal

Gru memberikan salam kepada

siswa

Guru melakukan mengecek

kehadiran siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan

pembelajaran yang akan

dilaksanakan

Memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terkait pengetahuan

sebelumnya yang berkaitan

dengan materi yang akan

dipelajari.

“ anak-anak, pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai teori asam-basa arhenius. Ada yang masih ingat apa yang dikemukakan oleh Arrhenius?

Coba berikan contohnya!

Guru memberikan motivasi

kepada siswa dengan

mengajukan pertanyaan :

“Iya benar, menurut teori asam-

basa Arrhenius asam merupakan

suatu zat/senyawa yang dapat

melepasakan ion hidrogen dalam

Siswa menjawab salam dari

guru

Memperhatikan presensi yang

dilakukan oleh guru.

Siswa menyimak penjelasan

yang disampaikan oleh guru

dan menanyakan kepada guru

apabila belum jelas.

Siswa merespon dan memberi

tanggapan apersepsi yang

disampaikan oleh guru.

Siswa merespon dan memberi

tanggapan motivasi yang

disampaikan oleh guru.

5 menit

Page 5: rpp asam-basa.docx

air dan basa dapat melepasakan

ion hidroksida dalam air. Nah

bagaimana kita dapat menguji

bahwa larutan tersebut

merupakan suatu asam atau

basa?”

“ iya benar yaitu menggunakan

suatu indikator. Nah, pada

pertemuan kali ini kita akan

membahas tentang indikator

beberapa indikator lain. Selain

itu kita juga akan membahas

mengenai penentuan harga pH

suatu asam ataupun basa.

Kegiatan inti

Eksporasi

Guru menyuruh siswa untuk

membuat kelompok berjumlah 4

orang secara heterogen.

Guru mengeksporasi

kemampuan siswa dengan

memberikan masalah yang sama

ke masing-masing kelompok

tentang asam monoprotrik,

diprotik dan triprotik

Masing-masing kelompok

mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dan

langsung menjawabnya jika

sudah menemukan jawabannya

Elaborasi

Setiap kelompok secara

bergiliran menjawab

permasalahan yang diberikan

Siswa membuat kelompok

sesuai dengan arahan guru.

Siswa duduk sesuai dengan

kelompok yang telah

ditentukan.

Siswa mencermati setiap

pertanyaan yang diberikan dan

mendiskusikan jawabannya

dengan kelompoknya

Siswa menjawab permasalahan

yang diberikan eleh guru

15 menit

10 menit

Page 6: rpp asam-basa.docx

oleh guru selama proses

pembelajaran berlangsung

Setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusibya di depan kelas

(pengayaan pada akhir

pelajaran)

Konfirmasi

Guru memberikan komentar

terhadap masing-masing hasil

diskusi dari kelompok dan

menanyakan masalah yang

berhubungan dengan diskusi

yang telah dilaksanakan siswa.

Memberi apresiasi terhadap

kelompok yang paling aktif dan

baik.

Siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di depan

kelas

Siswa menyimak masukan yang

diberikan dan menanyakan

apabila ada yang belum

dimengerti

10 menit

Kegiatan akhir

Guru mengajak siswa untuk

membuat kesimpulan pelajaran

dalam bentuk rangkuman.

Guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya mengenai

topik yang telah dipelajari.

Siswa menyimak dan mencatat

hal-hal yang dianggap perlu.

Siswa mengajukan pertanyaan

terkait topik yang telah

dipelajari (jika ada).

5 menit

IX. Media/Sumber Pembelajaran/Referensi

a. Sumber Pembelajaran: Buku-buku kimia SMA kelas XI semester genap

b. Referensi: Sutresna, Nana. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Bandung:Grafindo

X. Alat dan Media

Media : Animasi perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam dan basa

Alat : Komputer dan LCD.

XI. Penilaian (instrumen penilaian terlampir)

o Kognitif : Post Test

o Psikomotor: Aktivitas selama proses belajar mengajar berlangsung

Page 7: rpp asam-basa.docx

o Afektif: Kehadiran, kerapian mengerjakan tugas

Page 8: rpp asam-basa.docx

RUBRIK PENLAIAN

PENILAIAN KOGNITIF

No SoalSkor

maksimum

1 Jelaskan apakah asam-basa menurut teori brownsted-lowry dan

asam basa lewis dapat ditentukan kekuatan keasamannya?

Mengapa?

5

2 Sebutkan minimal 2 indikator tunggal yang anda ketahui dan

jelaskan bagaimana indikator tersebut dapat memberikan

perubahan pada trayek pH tertentu!

5

3 Tentukanlah pH HCl 0,01 M 5

4 Jelaskanlah mengapa harga pKw = 10-14! 5

5 Hitunglah pH 250 mL larutan yang mengandung 0,05 mol

NaOH !5

PENILAIAN AFEKTIF

NoNama siswa /

kelompokAspek Penilaian

Skor setiap kelompok/individuSangat Baik

Baik Cukup

Kurang

Sangat

Kurang

1 .

Kehadiran di kelas & ketepatan kehadiran di kelas

Ketepatan waktu pengumpulan tugas

Sikap yang ditunjukan pada saat kegiatan pembelajaran

Sikap saat kerjasama dengan anggota kelompok atau dengan teman di dekatnya pada saat menyelesaikan masalah

Perolehan skorNilai akhir = x 100

Skor maksimal

Page 9: rpp asam-basa.docx

2 .

Kehadiran di kelas & ketepatan kehadiran di kelas

Ketepatan waktu pengumpulan tugas

Sikap yang ditunjukan pada saat kegiatan pembelajaran

Sikap saat kerjasama dengan anggota kelompok atau dengan teman di dekatnya pada saat menyelesaikan masalah

Penilaian : N =

jumlah skor yang diperoleh20 x 100

PENILAIAN PSIKOMOTOR

NoNama siswa /

kelompokAspek Penilaian

Skor setiap kelompok/individuSangat Baik

Baik Cukup

Kurang

Sangat

Kurang

1 .

Partisipasi dalam memberikan pendapat di dalam diskusi kelompok

Partisipasi di dalam diskusi kelompok

Partisipasi dalam menjawab pertanyaan secara lisan

Partisipasi dalam bertanya

2 .

Partisipasi dalam memberikan pendapat di dalam diskusi kelompok

Partisipasi di dalam diskusi kelompok

Partisipasi dalam menjawab pertanyaan secara lisan

Partisipasi dalam bertanya

Penilaian : N =

jumlah skor yang diperoleh20 x 100

Page 10: rpp asam-basa.docx

Keterangan Penilaian

Kriteria skor Kriteria Penilaian

1 = sangat kurang

2 = kurang / jarang

3 = cukup

4 = baik / sering

5 = sangat baik/ sangat sering

25 – 49 = sangat kurang (SK)

50 – 59 = kurang (K)

60 – 74 = cukup (C)

75 – 80 = baik (B)

81 – 100 = sangat baik (A)