Upload
elsa-junistisa-pratiwi
View
1.043
Download
224
Embed Size (px)
DESCRIPTION
RPP berkarakter
Citation preview
TUGASPEMBELAJARAN MIKRO (MICROTEACHING)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013
DISUSUN OLEH
NAMA : Elsa Junistisa Pratiwi
NIM : E1M012012
KELAS : A ( REGULER )
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMA
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 2 MATARAM
Mata Pelajaran : `KIMIA
Kelas/semester : XII/ 2
Materi Pokok : Korosi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )
A. KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
B. KOMPETENSI DASAR
KD 3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
KD 4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah atau mengatasi
terjadinya korosi.
KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam reaksi redoks sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
KD 2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
C. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4.1 Mengidentifikasi faktor-faktor
Yang mempengaruhi terjadinya
korosi.
1. Siswa mampu mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi
melalui gambar / video dengan
diskusi kelompok
4.4.1 Mengemukakan ide atau
gagasan cara
mencegah/mengatasi
terjadinya korosi melalui
diskusi kelompok dan
presentasi.
4.4.2 Mengembangkan keterampilan
berpikir kritis melalui
pembelajaran korosi.
1. Siswa mampu mengemukakan
ide atau gagasan cara
mencegah/mengatasi terjadinya
korosi melalui diskusi kelompok
dan presentasi.
2. Siswa dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis
melalui pembelajaran korosi.
1.1.1 Menyadari adanya keteraturan 1. Siswa menyadari dan
reaksi redoks sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME.
menghayati adanya keteraturan
reaksi redoks sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME
2.3.1 Mengasah perilaku responsive
dan pro-aktif dalam berdiskusi
dan bijaksana dalam
menyampaikan dan menerima
pendapat.
1. Siswa mampu menunjukan sifat
responsive dan pro-aktif dalam
berdiskusi untuk mengatasi
masalah yang diberikan.
2. Siswa tanggap atau responsive
terhadap pertanyaan mengenai
masalah yang diberikan.
3. Siswa mampu mengemukan dan
menerima pendapat dengan
bijaksana
D. MATERI AJAR
Proses korosi adalah peristiwa logam yang mengalami oksidasi. Karat
logam yang terbentuk adalah oksida logam atau garam-karbonat dari logam
yang teroksidasi.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi:
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor,
antara lain:
1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam
sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi
akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi
TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan
penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS.
Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh
karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya
pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada
kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya
reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+
(aq) + 2e- → H2
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi
dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam
yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan
mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah
dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang
berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik
yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan
menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan
yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena
mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida
(H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara
berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2,
hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi
anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini
dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka
hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang,
karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut:
1) Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan
udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi
terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang
tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan
dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode,
bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain
yang mudah teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta
(logam dengan potensial reduksi lebih positif dari besi). Hanya saja logam Al
dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah teroksidasi,
tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan
cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu
masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak
bisa digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling
sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di
sini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang
besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.
3) Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga
biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.
4) Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan
menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis.
Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada
yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor,
misalnya bumper mobil.
5) Pelapisan dengan timah (Tin plating )
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi
umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara
elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama
lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru
mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif
dari timah.
6) Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal
ini karena potensial elektrode besi lebih negative dari pada seng, maka besi
yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi
sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi
akan terlindungi.
7) Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan
perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik
sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium
kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium
merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
8) Cromium plating (Pelapisan dengan Kromium)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk member
lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink,
kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada
yang rusak.
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan Proses
Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab dan penugasan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Kegiatan Deskripsi kegiatan Berpikir tingkat
tinggi
Alokasi
waktu
pendahuluan Guru mengucapkan salam dan
siswa menjawab salam
Guru memimpin doa bersama
Apersepsi :
Guru mencontohkan fenomenal yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Guru menampilkan gambar yaitu :
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Membangun
keterampilan
dasar
(
10 menit
Gambar 4
Gambar 1 merupakan contoh dari
reaksi redoks. Gambar 2, 3 dan 4
merupakan proses korosi. Jadi, Sama
halnya dengan proses korosi yang
mengalami oksidasi. Dimana korosi
juga terjadi karena adanya pengikatan
oksigen oleh logam seperti besi.
Melalui materi korosi ini kita dapat
mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya korosi
sehingga dapat dicari cara
pencegahannya. Untuk itu, kalian
diharapkan bersungguh-sungguh
dalam mengarungi pembelajaran hari
ini.
Guru memberi tahu tujuan
pembelajaran yang akan di
capai
Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok secara heterogen.
Mempertimbang
kan apakah
sumber dapat
dipercaya atau
tidak)
Inti
MENGAMATI
Siswa mengamati video / gambar
yang mengalami korosi yang
ditampilkan oleh guru.
MENANYA
Guru membimbing siswa sehingga
muncul pertanyaan
“mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Faktor apa saja yang mempengaruhi?
MENGUMPULKAN DATA
Siswa melakukan diskusi kelompok
membahas factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya korosi yang
dikaitkan dengan gambar yang telah
ditampilkan guru.
MENGASOSIASIKAN
Siswa bersama kelompoknya
menyimpulkan atau menyatukan
pendapat yang paling baik guna
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Memberikan
penjelasan
sederhana
(bertanya dan
menjawab
pertanyaan)
Membangun
keterampilan
dasar
(mempertimbang
kan apakah
sumber dapat
dipercaya atau
tidak)
Memberikan
penjelasan
sederhana
(menganalisis
70 menit
menjawab permasalahan yang ada.
MENGKOMUNIKASIKAN
Setiap kelompok dipersilahkan
mengemukakan hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat mengajukan
tanggapan.
argumen/pertany
aan)
Mengatur
strategi dan
taktik
(Berinteraksi
dengan orang
lain)
Penutup Guru sekilas mengulas
kembali materi yang telah
didiskusikan.
Guru menuntun siswa untuk
dapat menyimpulkan hasil
yang diperoleh dari hasil
pembelajaran hari ini.
Siswa bersama kelompoknya
diberi tugas membuat resume
dan video observasi yang
berkaitan dengan pencegahan
korosi dan dipresentasikan
pada pertemuan berikutnya
dan guru membagikan LKS.
Guru menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Menyimpulkan
(menginduksi
dan
mempertimbang
kan hasil
induksi)
10 menit
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi kegiatan Berpikir tingkat
tinggi
Alokasi
waktu
pendahulua
n
Guru mengucapkan salam dan
siswa menjawab
Guru memimpin doa bersama.
Apresepsi dan motivasi
Apersepsi :
Guru mencontohkan fenomenal yang
ada disekitar kepada siswa. Contoh
Makanan dalam kaleng dari baja
berlapiskan tipis timah menjadi tahan
lama. Mengapa demikian?
Motivasi :
Guru memberikan motivasi bahwa
peristiwa yang terjadi pada makanan
dalam kaleng menjadi tahan lama bila
dilapisi tipis timah Karena potensial
reduksi besi < timah, sehingga baja yg
terbuat dari besi tidak mudah berkarat
bila dilapisi timah dan tidak terjadi
reaksi kimia dengan makanan dalam
kaleng sehingga makanan menjadi
tahan lama. Pada pembelajaran ini
diharapkan siswa bersungguh-sungguh
dalam mempelajari cara pencegahan
korosi. Karena Korosi tidak hanya
merugikan secara material namun juga
keselamatan dan keindahan dalam
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Membangun
keterampilan
dasar
(mempertimbang
kan apakah
sumber dapat
dipercaya atau
tidak)
10 menit
kehidupan kita.
Inti Siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan masing-masing
resume beserta video observasinya,
dan kelompok lain diberi kesempatan
menanggapi bila ada yang belum
dimengerti.
Mengatur
strategi dan
taktik
(Berinteraksi
dengan orang
lain)
70 menit
Penutup Guru sekilas mengulas kembali
materi yang telah didiskusikan
Guru menuntun siswa untuk
dapat menyimpulkan hasil
yang diperoleh dari hasil
pembelajaran hari ini.
Guru mengarahkan siswa
untuk menyadari kebesaran
Tuhan YME dengan
mengambil hikmah dari materi
yang telah dipelajari.
Guru memberikan tugas
berupa latihan soal “uji
kepemahaman”
Guru menginformasikan
rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan salam
Menyimpulkan
(menginduksi
dan
mempertimbang
kan hasil
induksi)
10 menit
G. SUMBER DAN BAHAN BELAJAR
1. Media
a. LCD Projector
b. White board
c. LKS
d. Laptop
2. Alat
a. Spidol
b. Penghapus
3. Bahan
a. Slide Powerpoint
4. Sumber
a. Buku Teks Kimia SMA Kelas XII.
b. Buku BSE untuk Kimia Kelas XII.
c. Sumber dari internet yang relevan (misal : chem-is-try.org)
H. PENILAIAN
No Aspek Mekanisme dan
Prosedur
Instrumen
1 Sikap Observasi Kerja
Kelompok
Observasi Sikap Sosial
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal Uraian
3 Keterampilan Kinerja Presentasi Kinerja Presentasi
Mataram, 29 April 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs. Saprunadi
NIP. 140722032008120194
Elsa Junistisa P , S.Pd.
NIP. 1407071193220320011
LAMPIRAN I
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering menggunakan besi. Besi adalah
logam yang berasal dari bijih besi (tambang). Besi banyak digunakan karena memang
mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi, pengolahannya
juga relatif mudah dan murah, selain itu persediaan besi dikulit bumi cukup besar.
Alat atau bangunan yang berbahan besi sangat mudah ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, misalkan saja digunakan untuk perkakas dapur, mesin,
jembatan, pagar, railing, pipa besi, tiang telepon, dan masih banyak lagi. Namun
sayangnya, besi memiliki kelemahan, yaitu mudah mengalami korosi. Dengan korosi
maka bisa mengurangi umur pakai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi
antara lain adalah oksigen dan air. Agar tidak terjadinya korosi maka diperlukan cara
mencegah atau mengatasi terjadinya korosi.
Buatlah resume tentang 2 cara pencegahan korosi (masing-masing kelompok
tidak boleh sama) sesuai dengan gagasan yang diajukan oleh setiap kelompok
kemudian buatlah video observasi (bisa survey langsung atau kajian pustaka)
mengenai gagasan tersebut.
LAMPIRAN II
A. Penilaian kognitif
1. Berdasarkan urutan logam pada deret volta, kemukakan alasan anda,
logam-logam apa sajakah yang dapat digunakan untuk melindungi besi
secara katodik dibawah ini? (diketahui data E0 Cu=+0,34V, E0Al=-1,66V
E0Ag=+0,80V, E0 Mn= -1,18V.
a. Al
b. Ag
c. Mn
d. Cu
C3 indikator memberikan penjelasan sederhana (bertanya dan
menjawab pertanyaan)
2. Sesuai dengan pemahaman anda, mengapa logam alumunium lebih awet
dan tidak mudah berkarat dari pada besi, sedangkan alumunium
merupakan logam yang lebih reaktif dari pada besi.! C4 indikator
Menyimpulkan (Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)
3. Au, Fe, merupakan contoh beberapa logam yang terdapat di dalam sistem
periodik unsur. Fe merupakan logam yang dapat mengalami korosi karena
beberapa faktor diantaranya faktor dari lingkungan salah satunya adalah
udara (gas oksigen). Fe akan mengalami korosi apabila dibiarkan berada
di lingkungan bebas tanpa diberi perlindungan. Emas merupakan logam
yang terdapat di sistem periodik unsur, apabila emas dibiarkan berada di
lingkungan bebas dan berinteraksi bebas dengan gas oksigen, mungkinkah
emas akan mengalami korosi seperti besi? Jelaskan pendapat anda? C4
indikator Memberikan penjelasan lanjut (Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu definisi)
4. Berdasarkan pemahaman anda tentang factor-faktor yang mempengaruhi
korosi, Logam yang bagaimankah yang dapat mengalami korosi? Dan
bagaimana pula pengaruh pH dan alkalinitas terhadap terjadinya korosi?
C5 indikator Membangun keterampilan dasar
(Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak).
5. Pada Percobaan Berikut ini, buktikan sesuai dengan pendapat anda.
Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat dan Paling Lambat
terhadap ketiga perlakuan tabung tersebut? C6 indikator Menyimpulkan
(Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)
Jawaban
1. Perlindungan logam secara katodik adalah cara melindungi besi dari
korosi dengan menghubungkan besi dengan logam lain yang mempunyai
E0 lebih kecil. Logam-logam tersebut yang dapat digunakan secara katodik
untuk melindungi besi adalah logam Al dan Mn. Hal ini dikarenakan
logam Al dan Mn mempunyai E0 lebih kecil dibandingkan besi.
2. Logam Aluminium lebih reaktif dari pada besi dimana E0 Al lebih kecil
dibandingkan Fe dalam deret volta dan lebih mudah teroksidasi dari pada
besi. Namun logam ini lebih awet dikarenakan apabila teroksidasi,
aluminium oksida yang terbentuk akan melapisi logam aluminium bagian
dalamnya yang belum teroksidasi sehingga proses oksidasi tidak terus
berlanjut seperti besi.
3. Emas terdapat dalam deret volta paling kanan. Semakin ke kanan, maka
semakin sulit teroksidasi. Hal ini dikarenakan pada logam emas
dibutuhkan energi yang sangat besar untuk mengalami proses oksidasi.
Hal inilah yang menyebabkan emas sulit melakukan oksidasi/perkaratan.
Dan emas dapat berkarat, tetapi dengan kadar yang sangat rendah dan
diperlukan waktu yang lama.
4. Logam yang dapat mengalami korosi yaitu suatu logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, sehingga
menyebabkannya akan mudah terkorosi.
pH dan Alkalinitas mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH
dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada
kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya
reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) +
2e- → H2
5. Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi
masuknya air atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang
tersisa dalam wadah dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan
akibat perubahan suhu lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya. Jadi,
Percobaan 1 terjadi korosi yang paling cepat. Serta Pada percobaan 2 dan
3, kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan
yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai
pengering berwarna biru, sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna
merah muda, sehingga kemampuan penyerapannya berkurang. Sehingga
pada percobaan 2 dan 3 dikatakan terjadinya korosi yang paling lambat
dikarenakan adanya silika gel sebagai bahan pengering untuk menyerap
kelembaban.
B. Penilaian Afektif
Instrumen Penskoran Pengamatan Sikap
Skor Kriteria Indikator
1 Kurang BT(belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan
usaha
sungguh – sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2 Sedang MT(mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi
masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3 Baik MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaaikan tugas yang
cukup sering dan
mulai ajeg/konsisten.
4 Sangat Baik MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha
sungguh -sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan
ajeg/konsisten.
Indikator Sikap Pada KD 2 :
“Mengasah perilaku responsive dan pro-aktif dalam berdiskusi dan bijaksana
dalam menyampaikan dan menerima pendapat”
1. Pro-aktif
a. Aktif dalam menyelesaikan tugas.
b. Aktif dalam berdiskusi di dalam kelompok.
2. Responsif
a. Tanggap terhadap pertanyaan yang diberikan.
b. Tanggap akan pendapat yang dilontarkan oleh temannya.
3. Bijaksana
a. Bijaksana menerima pendapat teman yang lain.
b. Memberikan kesempatan yang lain untuk memberilekan pendapat.
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
No Nama SiswaSkor Sikap
Total Skor
Pro-Aktif Responsif Bijaksana
1 Nani
2 Widya
3 Yoyo
4 Irfan
C. Penilaian Psikomotorik
1. Indikator Penilaian
Aspek Kriteria
Aspek 1 Penguasaan isi materi
Aspek 2 Teknik bertanya/ menjawab
Aspek 3 Metode Penyajian
2. Kriteria Skor
Skor Kriteria Skor
4 Sangat baik
3 Baik
2 Sedang
1 Kurang
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
No Nama SiswaSkor Penilaian Aspek
Total
Skor
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3