Upload
lytuong
View
235
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
A. EXERCISE / TERAPI LATIHAN 1. MANUAL TERAPI
Pemberian latihan / manual terapi kepada pasien
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional yang menitik beratkan pada
kondisi pasien bedah / bedah orthopaedi, post trauma
dan cidera olahraga.
2. MLDV ( MANUAL LYMPH DRAINAGE VODDER)
Teknik massage yang bekerja pada jaringan lunak,
nodus lymphaticus, cairan interstitial dan vena pada
kondisi bengkak, rematik, lympedema, sinus, bell’s
palsy, vertigo, dll
B. PERALATAN FISIOTERAPI RS SIAGA RAYA 1. DIATHERMY
2. ULTRA SOUND
3. ELECTRICAL STIMULATION / STIMULASI LISTRIK
4. INFRA RED
5. COLD TERAPI
6. PARAFIN BATH
7. TRAKSI CERCICAL & LUMBAL
8. INHALASI
C. ALAT BANTU FISIOTERAPI RS SIAGA RAYA SHOULDER WHEEL & PULLEY SET
MODALITAS FISIOTERAPIRS SIAGA RAYA
FISIOTERAPI
www.rssiagaraya.com
KESEMBUHAN ANDA
ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI
RS SIAGA RAYAJl. Siaga Raya Kav 4-8, Pejaten Barat Ps. Minggu,
Jakarta Selatan 12510, IndonesiaTelp. (021) 7972750
Fax. (021) 7970627-7970494www.rssiagaraya.com
@rssiagarayaRumah Sakit Siaga Raya
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang dituju-
kan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembang-
kan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penan-
ganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan ( fisik,
elektroterapeutis dan mekanis). Pelatihan fungsi dan komu-
nikasi (kepmenkes 1363 tahun 2001)
DEFINISIFISIOTERAPI
CARDIOPULMONARY (JANTUNG & PARU)Fisioterapi rehabilitasi cardiopulmonary menangani berbagai
keadaan pasien yang berhubungan dengan kelainan pada
jantung dan paru seseorang atau orang yang baru selesai
menjalani operasi jantung atau paru.
GERIATIC (MANULA)Fisioterapi geriatic memiliki cakupan yang luas berhubungan
dengan isu-isu seputar orang yang sudah melewati batas usia
orang dewasa normal, tapi fokus utamanya adalah pada
orang lanjut usia.
NEUROLOGIS (SARAF)Fisioterapi neurologis adalah membantu orang-orang yang
mengalami kelainan atau penyakit neurologis (saraf), seperti
penyakit Alzheimer, cerebral palsy, cedera/gegar otak, multi-
ple sclerosis, parkinson, cedera saraf tulang belakang dan
stroke. Umumnya, kelainan yang terkait dengan kondisi
neurologis berupa gangguan yang terjadi pada penglihatan,
keseimbangan, aktivitas, gerakan dan berkurangnya kebeba-
san fungsional tubuh.
ORTHOPAEDIFisioterapis orthopaedi mendiagnosa, mengelola dan menan-
gani pasien yang mengalami kelainan dan luka-luka pada
sistem muscculoskeletal termasuk rehabilitasi setelah men-
jalani bedah Orthopaedi. Fisioterapis Orthopaedi dilatih untuk
terampil dalam menangani pasien pasca bedah Orthopaedi,
fraktur/patah tulang, cedera olahraga akut, radang sendi
(arthritis), keseleo (sprain), strain (kaku otot/tegang), sakit
punggung & leher, gangguan tulang belakang dan amputasi.
RUANG LINGKUP BERDASARKANPELAYANAN MEDIS
Mobilisasi atau manipulasi sendi dan tulang belakang, terapi
latihan, pendidikan neuromuscular, terapi panas atau dingin
dan stimulasi listrik merupakan modalitas yang sering diguna-
kan untuk mempercepat pemulihan dalam Fisioterapi Ortho-
paedi.
PEDIATRICFisioterapi pediatric membantu mendeteksi masalah kese-
hatan lebih dini dan menggunakan berbagai modalitas dalam
menangani kelainan-kelainan gerak dan fungsi gerak di
lingkungan pediatric.
INTEGUMENTARY (BERHUBUNGAN DENGAN KULIT DAN BAGIAN-BAGIANNYA)Kondisi yang ditangani adalah luka dan luka bakar. Fisiotera-
pis integumentary menggunakan alat-alat bedah, mechanical
lavage, perban, dan topical agen untuk memperbaiki jairngan
nekrotik dan mempercepat proses penyembuhan jaringan
yang luka.
KESEHATAN WANITAFisioterapi pada kesehatan wanita membahas masalah-masa-
lah yang berhubungan dengan kelahiran anak, dan pasca
persalinan. Kondisi ini termasuk lymphedema, osteoporosis,
nyeri panggul, post partum periode & prenatal, dan inkontin-
ensia urin.
OLAHRAGAFisioterapi pada kondisi yang berhubungan dengan olahraga
baik untuk pencegahan maupun cidera yang disebabkan oleh
faktor intrinsik (postur yang kurang baik, kelemahan otot,
latihan yang salah, fisik yang tidak fit), ekstrinsik (bentur-
an/tabrakan, lapangan yang jelek) pemakaian yang berlebi-
h/overuse.