rti uretra2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 rti uretra2

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Striktur uretra adalah penyempitan uretra abnormal yang dapat disebabkan

    oleh peradangan atau jaringan ikat post operasi, penyakit, dan trauma. Berbeda

    dengan stenosis uretra, yang merupakan suatu penyempitan uretra tetapi dinding

    uretranya tidak mengalami kerusakan. Striktur uretra juga dapat disebabkan oleh

    tekanan eksternal dari pembesaran tumor disekitar uretra, meskipun hal ini jarang

    terjadi.1,2,3,4

    Peningkatan resiko striktur uretra dikaitkan dengan pria yang mempunyai

    riwayat penyakit menular seksual, uretritis berulang atau hiperplasia prostat. Juga

    terdapat peningkatan resiko striktur uretra setelah trauma pada regio pelis.

    !nstrumen yang dimasukkan kedalam uretra seperti kateter atau sistoskop juga

    meningkatkan resiko berkembangnya striktur uretra. !nstrumentasi yang paling

    sering menyebabkan striktur uretra adalah rese"tos"ope, yang digunakan pada

    reseksi prostat transurethral #$%&P'. !nsidensi striktur uretra setelah $%&P

    kurang lebih 14( dan kontur uretra yang ireguler setelah $%&P kurang lebih

    3)(. %mumnya striktur uretra karena instrumentasi terjadi di regio

     bulbomembrana"ea, dan kurang dari 2)( terjadi di penos"rotal jun"tion.4,*

    Striktur uretra dapat memberi gangguan dalam pembuangan air seni

     berupa retensio urin, dapat juga tidak menimbulkan keluhan #asimtomatis'.

    Pengetahuan akan susunan anatomi dan teknologi dalam bidang bedah urologi

    merupakan "ara terbaik dalam menangani pasien dengan striktur uretra. Sebab

    striktur uretra dapat menyebabkan suatu kondisi gawat darurat yang memerlukan

     penanganan se"epatnya.1

    +iagnosis striktur uretra dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan

    isik, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan radiologi.

    Pemeriksaan radiologi meliputi uretrogram retrograd, uretrogram antegrade,

    uretrosistograi, bipolar uretrosistrogram, uretroskopi, endoskopi. Striktur uretra

    dengan penyempitan yang ke"il dapat tak terdeteksi dengan pemeriksaan

    1

  • 8/18/2019 rti uretra2

    2/23

    uretrogram retrograde, tapi dengan mi"turating "ystogram dapat tampak dengan

    melihat dilatasi pada uretra proksimal.1,-,

    Berikut adalah sebuah laporan kasus seorang laki/laki dengan striktur 

    uretra. Pada pasien ini telah dilakukan berbagai pemeriksaan terutama

     pemeriksaan radiologi berupa Bipolar uretro"ystograi. 0aporan kasus ini

    diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa kedokteran, terutama

    tentang hal/hal yang berkaitan dengan pemeriksaan radiologis kasus striktur 

    uretra.

    2

  • 8/18/2019 rti uretra2

    3/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 ANATOMI

    Sistem saluran kemih seluruhnya terletak di bagian retro peritoneal

    sehingga proses patologi seperti obstruksi, radang, dan pertumbuhan tumor terjadi

    di luar rongga abdomen, tetapi gejala dan tandanya mungkin tampak menembus

     peritoneum parietal belakang. Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, esika

    urinaria dan urethra.2,3,

    !!.1.1 injal

    injal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga

    retroperitoneal bagian atas setinggi ertebra thorak !! sampai dengan ertebra

    lumbal !!!. Bentuknya menyerupai ka"ang dengan sisi "ekungnya menghadap ke

    medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur/struktur pembuluh

    darah, sistem limatik, sistem sara dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. *

    Besar dan berat ginjal sangat berariasi, hal ini tergantung pada jenis

    kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. injal kanan terletak 

    lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri. Berat ginjal dewasa ±11*/1) gram

    dengan ukuran panjang 1)/12 "m, lebar */- "m, dengan tebal 3 "m.2,3,*,

    Permukaan ginjal berupa kapsul ibrosis yang tipis tetapi kuat, dan

    disebelah eksternal kapsul ini adalah jaringan lemak yang "ukup banyak yang

    dikenal sebagai kapsul adiposa. Jaringan lemak ini memungkinkan ginjal

    diidentiikasi dengan mudah pada oto polos, karena ini lebih radiolus"ent

    dibandingkan struktur otot sekitarnya. +i sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar 

    anak ginjal atau glandula adrenal suprarenal yang berwarna kuning.2,3,*,

    Seksi longitudinal melalui ginjal memperlihatkan bahwa ginjal terdiri

    dari bagian/bagian sebagai berikut 5

    1. 6orteks

    2. 7edula

    3. Pelis renalis

    4. 6aliks mayor 

    3

  • 8/18/2019 rti uretra2

    4/23

    !!.1.2 %reter 

    %reter adalah organ yang berbentuk tabung ke"il yang berungsii

    mengalirkan urin dari pyelum ginjal ke dalam buli/buli. Panjang uretra kira/kira

    2* "m dan seluruh perjalanannya adalah retroperitoneal, terletak di jaringan

    subperitoneal pada abdomen dan pelis. Bagian ureter yang ada di abdomen

    terletak pada otot besar psoas dan diproyeksikan pada ujung/ujung prosesus

    transersal pada ertebra lumbal. %reter kanan biasanya bersimpangan dengan

    arteri ilia"a eksterna dan ureter kiri bersimpangan dengan arteri ilia"a komunis,

    tetapi tidak selalu demikian.2,3,*,,8

    Sepanjang perjalanan ureter dari pyelum menuju buli/buli, se"ara anatomis

    terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relati lebih sempit daripada di

    tempat lain, sehingga batu atau benda/benda lain yang berasal dari ginjal

    seringkali tersangkut di tempat itu. $empat/tempat penyempitan itu antara lain

    adalah 5*

    1. Pada perbatasan antara pelis renalis dan ureter atau %reteropeli"al jun"tion

    2. $empat ureter menyilang arteri ilia"a di rongga pelis.

    3. Pada saat ureter masuk ke buli/buli atau %reteroesi"al jun"tion

    %ntuk kepentingan radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi

    menjadi 2 bagian yaitu 5 ureter pars abdominalis, yaitu yang berada dari pelis

    renalis sampai menyilang asa iliaka, dan ureter pars pelika, yaitu mulai dari

     persilangan dengan asa iliaka sampai masuk ke buli/buli. +isamping itu se"ara

    radiologis ureter dibagi dalam 3 bagian, yaitu 5*

    1. ureter 9 proksimal mulai dari pelis renalis sampai batas atas sakrum.

    2. ureter 9 medial mulai dair batas atas sakrum sampai pada batas bawah

    sakrum.

    3. ureter 9 distal mulai batas bawah sakrum sampai masuk ke buli/buli.

    !!.1.3 Buli/buli

    Buli/buli adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang

    saling beranyaman. 7ukosa buli/buli terdiri atas sel/sel transisional yang sama

    seperti pada mukosa/mukosa pada pelis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada

    4

  • 8/18/2019 rti uretra2

    5/23

    dasar buli/buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu

    segitiga yang disebut trigonum buli/buli. Buli/buli terletak di dalam pelis minor 

    ke"uali apabila mengalami distensi. !ni berbatasan dengan simisis pubis di

    sebelah anterior dan terpisah dari rektum pada pria oleh duktus deerens dan

    esika seminalis, dan pada wanita oleh uterus dan agina.2,3,*,,8

    %ntuk isualisasi kandung kemih se"ara akurat, biasanya diperlukan

    media kontras. +itinjau dari struktur globuler kandung kemih yang mengalami

    distensi, ini harus diteliti dengan beberapa proyeksi untuk memisualisasikan

    seluruh tepinya. +alam keadaan tidak mengalami distensi, adalah sulit untuk 

    memastikan tentang adanya deek pengisian.2,3,,8

    !!.1.4 %rethra

    %retra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari buli/buli

    melalui proses miksi. %retra dibagi dua bagian yaitu bagian anterior dan bagian

     posterior. %retra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus

    spongiosum penis yang dibagi menjadi meatus uretra eksterna, pendulans uretra,

     bulbus uretra, dan ossa naikularis. %retra anterior ini berupa tabung lurus dan

    terletak bebas diluar tubuh, sehingga bila ada tindakan operasi relati lebih mudah

    mengerjakannya.2,3,*,,8

    %retra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian

    uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan uretra pars mebrana"ea. +i bagian

     posterior lumen uretra prostatika, terdapat suatu tonjolan erumontanum, dan di

    sebelah proksimal dan distal dari erumontanum ini terdapat krista uretralis.

    %retra posterior terletak di posterior tulang pubis dan di anterior rektum. $erdapat

     juga singter internus dan eksternus sehingga mempersulit dalam operasi.2,3,,8 

    +alam keadaan normal lumen uretra laki/laki 24 "h dan perempuan 3)

    "h. :nak/anak 1 "h. Bila 1 "h ; ),3 mm maka lumen uretra normal laki/laki ,2

    mm dan perempuan 8 mm. %rethra wanita adalah kanal yang pendek dari kandung

    ken"ing ke oriisium urethra eksterna yang terletak di atas lubang agina.

    6ebanyakan oto diambil dengan pasien terlentang, walaupun sekurang/

    kurangnya satu ilm dalam pelaksanaan pemeriksaan urograik lengkap diambil

    *

  • 8/18/2019 rti uretra2

    6/23

    dengan pasien dalam posisi tegak untuk mengukur ekskresi ginjal dalam

     perubahan dari posisi berbaring ke posisi tegak.2,3,*,,8

    $erdapat penyempitan yang isiologis dari urethra, yaitu pada urethra

     pars membrana"ea yang terletak di sebelah ujung distal dari garis eromontanum

    sampai dengan konus dari urethra pars bulbaris. $etapi urethra pars membrana"ea

    ini masih bisa berdilatasi sampai -/ mm pada saat miksi. Sedangkan

     penyempitan yang patologis atau sering disebut striktur urethra bisa terdapat di

    urethra anterior ataupun urethra posterior tergantung dari penyebabnya. Penyebab

    dari striktur urethra anterior adalah proses ineksi dan inlamasi, sedangkan

     penyebab tersering striktur urethra pars posterior adalah trauma dan penekanan

    dari massa di sekitar urethra.

    II.2 DEFINISI DAN ETIOLOGI

    Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra karena adanya jaringan

    ibrotik pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya

    mengalami ibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi ibrosis korpus

    spongiosum. Jadi dalam hal ini ada pengurangan diameter lumen uretra atau juga

    elastisitas yang berkurang. Berbeda dengan stenosis uretra, yang merupakan suatu

     penempitan uretra tetapi dinding uretranya tidak mengalami kerusakan.1,1),11

    Penyebab striktur uretra dapat berupa 5

    !!.2.1 !nlamasi

    !neksi pada urethra atau yang disebut urethritis akan menimbulkan

     proses inlamasi, sehingga menyebabkan diameter dari lumen urethra menyempit.

    Penyempitan ini biasanya bersiat kronis sehingga dapat menyebabkan striktur 

    urethra. %rethritis yang paling banyak menyebabkan striktur urethra adalah yang

    disebabkan oleh kuman

  • 8/18/2019 rti uretra2

    7/23

    Sedangkan inlamasi pada ineksi $uberkulosis juga dapat menyebabkan

    striktur urethra namun sangat jarang #kurang dari 2('. Striktur juga dapat

    disebabkan oleh proses inlamasi oleh karena >at kimia dalam pengobatan daerah

    urethra #misalnya podophyllin atau */luorourasil yang digunakan untuk 

     pengobatan kondiloma akuminata'. !neksi oleh bakteri siilis bisa juga

    menyebabkan proses ini. !neksi juga dapat disebabkan bakteri lain atau juga

     pemasangan kateter yang terlalu lama sehingga menyebabkan ineksi dari luar 

    yang masuk melalui meatus uretra.

    !!.2.2 $rauma

    $rauma yang dapat menyebabkan striktur uretra se"ara garis besar dibagi dua,

    yaitu5

    :. $rauma a""idental, meliputi 5

    •?raktur pelis #raktur os pubis atau simisiolisis' yang menyebabkan

    raktur uretra posterior #pars membrana"ea'.

    •Saddle injury, yaitu trauma pada perineum akibat benturan benda keras

    sehingga uretra pads bulbaris tergen"et antara os pubis dan benda keras

    tersebut, sehingga terjadi rupture pars bulbaris.

    Pada umumnya striktur urethra akibat trauma ini mengenai urethra posterior,

    dengan panjang kurang dari 2 "m dan soliter.

    B. $rauma iatrogeni", yaitu akibat tindakan kateterisasi, businasi, dan

    uretroskopi. Pada pemasangan kateter tetap dalam jangka lama, dimana

    kateter tidak diiksasi dalam abdomen bagian bawah atau inguinal, maka

    kateter akan menekan uretra di penos"rotal jun"tion sehingga bisa nekrosa

    dan penyembuhannya berakibat striktur uretra di penos"rotal, atau juga

     proses ibritik pada operasi prostatektomi yang menyempitkan leher esika

    urinaria, dan lain/lain. Striktur urethra iatrogenik biasanya pendek dan bisa

    single ataupun multiple.

  • 8/18/2019 rti uretra2

    8/23

    II.3 BIOMEKANIK STRIKTUR URETRA

    +alam ilmu isika dikenal hukum Boyle/ay/0ussa".

    P ; tekanan

    = ; konstanta P @ A ; = @ & 

    A ; olume

    & ; tahanan

    Jadi dikenal tahanan berbanding terbalik dengan diameter. Pada striktur uretra,

    lumen uretra menge"il sehingga tahanan meninggi. 7aka untuk mempertahankan

    olume sesuai denga hukum Boyle/ay/0ussa", tekanan harus tinggi. Jadi padastriktur uretra pada waktu ken"ing esika urinaria harus meningkatkan tekanan.

    +alam ilmu isika ada dua ma"am aliran benda "air. :liran striare dimana aliran

    "airan dengan ke"epatan yang sama dan aliran turbulen dengan ke"epatan yang

     berbeda. Pada striktur uretra yang terjadi adalah aliran turbulen dengan ke"epatan

    urine yang berbeda. al ini menyebabkan aliran urin ke"il disamping lumen uretra

    yang menge"il dan juga ber"abang, urine yang ke"epatannya meningkat jauh

     jatuhnya dibandingkan dengan yang rendah ke"epatannya.-

     

    II.4 PATOFISIOLOGI STRIKTUR URETRA

    Trabekua!"# Sakua!"# $a% D"&er'"ke

    Pada stiktur uretra esika urinaria harus kontraksi lebih kuat sesuai dengan hukum

    starling. Bila diberi beban akan berkontraksi lebih kuat sampai suatu saat

    kemudian akan melemah. Jadi pada striktur uretra otot esika urinaria akan

    menebal dan terjadi trabekulasi pada ase kompensasi. Setelah itu pada ase

    dekompensasi timbul sakulasi dan diertikel. Perbedaan antara sakulasi dan

    diertikel adalah esika urinaria pada sakulasi masih di dalam otot esika urinaria.

    Sedangkan pada diertikel menonjol diluar esika urinaria tanpa disertai dinding

    ototnya.3, 

    Re!"$u Ur"%e

    Pada proses kompensasi dimana otot esika urinaria berkontraksi makin

    kuat tidak timbul residu. Pada ase dekompensasi, maka akan timbul residu.

  • 8/18/2019 rti uretra2

    9/23

    &esidu adalah keadaan dimana setelah ken"ing masih ada sisa ken"ing di esika

    urinaria, dimana dalam keadaan normal residu ini tidak ada.3, 

    Re(uk! )e!"k*ure'ra

    +alam keadaan normal waktu ken"ing, urine dikeluarkan dari esika

    urinaria melalui uretra. Pada striktur uretra dimana terdapat tekanan intra esika

    urinaria yang meningkat maka akan terjadi reluks dimana urine dari esika

    urinaria masuk ke ureter kembali bahkan ke ginjal.3, 

    rade1 5 urin reluks sampai dengan ureter saja

    rade2 5 urin reluks sampai dengan "olle"ting system, tanpa dilatasi

    rade3 5 urin reluks sampai dengan "olle"ting system, dengan dilatasi

    ringan

    rade4 5 urin reluks sampai dengan "olle"ting system, dengan dilatasi

    sedang

    rade* 5 urin reluks sampai dengan "olle"ting system, dengan dilatasi berat

    I%(ek!" Saura% Ke+", $a% G"%-a

    +alam keadaan normal esika urinaria dalam keadaan steril. Salah satu

    "ara tubuh mempertahankan esika urinaria dalam keadaan steril adalah dengan

     jalan setiap saat mengosongkan esika urinaria sewaktu buang ai ke"il. +alam

    keadaan kompensasi akan timbul residu. :kibatnya esika urinaria mudah terkena

    ineksi yang dapat menyebabkan timbulnya "ystitis. :danya kuman yang

     berkembang biak di esika urinaria dan timbul reluks, maka akan timbul

     pyeloneritis akut maupun kronik yang akhirnya timbul gagal ginjal dengan segala

    akibatnya.3,

    I%("'ra' ur"%e# ab!e!# $a% "%("'ra'

    :danya sumbatan pada uretra, tekanan intra esika yang meningkat maka

     bisa timbul inhibisi urine keluar esika urinaria atau uretra proksimal dari striktur.

    %rine yang terineksi keluar dari esika urinaria atau uretra menyebabkan

    timbulnya iniltrat urine, kalau tidak diobati iniltrat urine akan timbul abses.

    :bses pe"ah kemudian timbul istel di supra pubis atau uretra pro@imal dari

    striktur.3, 

    8

  • 8/18/2019 rti uretra2

    10/23

    Striktur uretra umumnya terjadi pada uretra anterior dan biasanya terjadi

     pada jaringan ikat erektil spongiosum dari "orpus spongiosum. +apat juga terjadi

    striktur uretra yang kongenital yang diakibatkan usi yang tidak adekuat dari

    uretra anterior dan posterior yang lebih pendek dan tidak berhubungan dengan

     proses inlamasi. :kibat lumen uretra yang menyempit maka penderita "enderung

    untuk mengejan kuat agar dapat mengeluarkan air seni.3, 

    II. GAMBARAN KLINIK 

    ejala yang paling sering mun"ul adalah simptom oiding obstruksi,

    retensi uri, dan intermitten urinarius.  Simptom oiding obstruksi terdiri dari

     penurunan tekanan pan"aran air seni yang keluar dari uretra, pengosongan esika

    urinaria yang tidak sempurna kadang dapat menjadi retensio urinaria, intermitten

    urinarius, dan terminal dribbling. ejala/gejala ini dapat berjalan progresi. Pasien

    yang perlu ditangani dengan segera atau pasien yang berada dalam kondisi gawat

    darurat adalah pasien dengan gejala simptom oiding obstruksi yang parah,

    kalkulus esika urinaria, ineksi traktus urinarius, atau pengobatan konserati 

    yang gagal.1,3, 

    II./ PEMERIKSAAN DAN GAMBARAN RADIOLOGIS

    Pemeriksaan se"ara radiologis merupakan pemeriksaan penunjang utama

    dalam menegakkan diagnosis striktur uretra. :da beberapa pemeriksaan radiologis

    untuk menunjang diagnosis striktur uretra diantaranya !ntraena %rography,

    :nterograde %rethro"ystography, &etrograde %rethro"ystography, Bipoler 

    %rethro"ystography dan 7i"tio =ystourethrography.12

    I%'ra&e%a Ur*0ra,

    Pemeriksaan ini se"ara umum dilakukan untuk mengetahui ungsi

    ekskresi ginjal, keadaan anatomi traktus urinarius serta kemampuan miksi dengan

    "ara menyuntikan kontras melalui ena. 6ontras kemudian akan diekskresi

    melalui ginjal yang akan menghasilkan gambaran radioopak pada @ oto. +alam

    keadaan ungsi ginjal yang normal, kontras akan mengisi esi"a urinaria dalam

    waktu 3)/4* menit. +engan melakukan !A% yang diperlambat, yaitu membiarkan

    1)

  • 8/18/2019 rti uretra2

    11/23

    esi"a urinaria terisi penuh kemudian dilakukan oto pada saat kemih akan

    didapatkan gambaran anatomi uretra, namun pemeriksaan ini selain memerlukan

    waktu lama juga membutuhkan kontras dengan dosis tinggi untuk mendapatkan

    gambaran uretra yang jelas.12

    A%'er*0ra$e Ure',r*!'*0ra,

    Pemeriksaan ini se"ara umum dilakukan untuk mengetahui anatomi

    esi"a urinaria dan uretra posterior dengan "ara memasukan kontras melalui

     pyelum ginjal dengan suntikan langsung. 6ontras akan langsung terkumpul pada

    esi"a urinaria dan dengan melakukan oto pada saat miksi dapat tergambar 

    anatomi uretra. +engan "ara ini konsentrasi kontras dalam saluran kemih lebih

    mudah diatur, walaupun pada pasien dengan ungsi ginjal buruk. Camun apabila

    ada sumbatan pada aliran urine akan sulit menentukan adanya lesi pada distal

    sumbatan.12 

    Re'r*0ra$e Ure',r*!'*0ra,

    Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui keadaan anatomi saluran uretra,

    khususnya uretra anterior. 6ontras dimasukan dari urethra distal sampai seluruh

    urethra terisi menggunakan kateter yang diiksasi dengan brodney "lamp. Pasien

    dalam posisi obliDue yang diputar 3)° ke kanan belakang.12 

    B"*er Ure',r*!'*0ra,

    Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui letak dan panjang sumbatan aliran

    urine pada uretra misalnya pada striktur uretra. Pemeriksaan ini merupakan

    gabungan dari :nterograde dan &etrograde %rethro"ystography, dimana kontras

    dimasukkan melalui dua arah, yaitu dari esi"a urinaria yang biasanya melaui

    kateter "ystostomi dan dari urethra dengan abo"ath kateter. Pada saat kontras dari

    kateter "ystostomi mengisi esi"a urinaria, penderita diminta mengejan sementara

    kontras dialirkan masuk dari uretra.12 

    )*"$"%0 !'*ure',r*0ra,

    Pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan sistogram dn bertujuan

    untuk menilai esika urinaria dan urethra, mengetahui adanya reluks ureter serta

    mengealuasi kemampuan berkemih. Prosedur pemeriksaannya adalah pasien

    dalam keadaan terlentang dengan posisi :P obliDue #perempuan' atau posisi

    11

  • 8/18/2019 rti uretra2

    12/23

    obliDue yang diputar 3)° ke arah kanan belakang #laki/laki'. 6ateter ukuran ke"il

    ditempatkan dalam esika urinaria dan diisi penuh dengan kontras. 6emudian pasien diminta ken"ing sambil berdiri dan dioto. Setelah selesai berkemih dioto

    lagi pada posisi :P.12

    Ga+bara% Ra$"**0"!

    $idak ada gambaran radiologis yang patognomonik untuk striktur uretra,

    namun diagnosis striktur uretra dapat ditegakkan melalui gambaran radiologis

    ditambah dengan riwayat trauma atau uretrititis #onorrhoe' serta dengan

     pemeriksaan klinis. Suatu sumbatan pada uretra oleh karena striktur dapat

    dibedakan dengan sumbatan oleh suatu massa intraluminer, dimana pada striktur 

    akan tampak dinding yang tidak rata dan bergerigi #beaded appearance' oleh

    karena suatu pergantian dinding lumen uretra oleh jaringan parut. Pada sumbatan

    oleh massa intraluminer yang biasanya berbentuk kebulatan #round shape' akan

    tampak permukaan proksimal sumbatan membentuk sudut lan"ip pada kedua sisi.

    Sedangkan apabila sumbatan berasal dari desakan ekstraluminer, akan tampak 

    lumen uretra pada proksimal dan distal sumbatan berbentuk sudut lan"ip pada satu

    sisi.12

      Striktur uretra yang biasanya didahului dengan adanya ruptur uretra

     biasanya akan memberikan gambaran ekstraasasi kontras pada tempat terjadinya

    ruptur. :pabila jaringan parut yang terbentuk telah sempurna menutup ruptur,

     biasanya akan didapatkan gambaran elongasio uretra dengan gambaran lumen

    yang berkelok/kelok. Pada striktur yang berlangsung lama, oleh karena tekanan

    hidrostatik, uretra pada proksimal sumbatan akan tampak melebar. Sehingga pada

    gambaran radiologisnya akan tampak kontras mengisi urethra yang melebar dan

    diikuti penyempitan. Camun hal ini tidak khas pada striktur uretra, karena

    sumbatan oleh karena massa baik intra maupun ekstraluminer yang hampir total

    akan memberikan gambaran serupa.12

    6husus untuk striktur akibat uretritis gonorrhoe, sumbatan biasanya

    multiple dan panjang, namun biasnya parsial. Sehingga lumen uretra diantara dua

    sumbatan tidak terisi kontras se"ara optimal sehingga menyulitkan penilaian. Pada

     pemeriksaan uretrograi jarang didapatkan ekstraasasi kontras, namun dinding

    12

  • 8/18/2019 rti uretra2

    13/23

    yang mengalami ibrosis akan berbentuk lebih irreguler dengan panjang men"apai

     beberapa sentimeter.12

    II. DIAGNOSIS

    Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan isik 

    dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi dan teknik endoskopi.

    Seluruh uretra baik proksimal maupun distal striktur uretra harus tetap diealuasi

    se"ara endoskopi maupun radiograi.

    !!..1 :namnesis3, 

    Pada kasus/kasus striktur uretra kadang/kadang tidak memberikan keluhan

     pada penderita tetapi kadang memberikan keluhan yang sangat tidak nyaman

    dalam berkemih oleh karena adanya retensi urine. $erutama dari tanda dan

    gejala seperti yang dijelaskan dalam gambaran klinis.

    !!..2 Pemeriksaan ?isik 3,.

    • Perhatikan pada waktu penderita miksi dan nilai pan"aran air seninya,

    waktu, dan lain/lain. 0ihat juga apakah ada istula atau abses perium.

    • Pada palpasi uretra, daerah striktura teraba keras dan nyeri tekan.

    !!..3 Pemeriksaan Penunjang3,

    • $es 0aboratorium

    Pemeriksaan urine kultur untuk melihat adanya ineksi.

    Pemeriksaan ureum kreatinin untuk menilai ungsi aal ginjal.

    • &ontgenologis

    Pemeriksaan dengan menggunakan uretrography seperti dijelaskan diatas

    merupakan pemeriksaan penunjang utama yang dapat menentukan adanya

    striktur uretra dengan sensitiitas mendekati 1))(. +engan pemeriksaan

    ini diharapkan dapat menentukan letak striktur uretra dan panjang striktur 

    sehingga dapat meren"anakan pengelolaan yang lebih tepat. 0ebih lengkap

    lagi mengenai panjang striktur adalah dengan membuat oto bipolar 

    "ystourethrography dengan ara memasukan bahan kontras se"ara

    antegrade dari buli/buli dan se"ara retrograde dari urethra.

    13

  • 8/18/2019 rti uretra2

    14/23

    • %retroskopi, pemeriksaan dengan endoskopi untuk melihat se"ara

    langsung striktur transuretra. Jika diketemukan striktur langsung diikutidengan urethrotomi interna #sa"hse' yaitu memotong jaringan ibrotik 

    dengan memakai pisau sa"hse.

    • %rolometri, adalah pemeriksaan untuk mengetahui jumlah urine yang

    dipan"arkan penderita. +erasnya pan"aran dapat diukur dengan membagi

    olume urin yang dikeluarkan pada saat miksi dibagi dengan lama proses

    miksi. 6e"epatan pan"aran pria normal adalah 2) mldetik. Jika ke"epatan

     pan"aran kurang dari 1) mldetik menandakan adanya obstruksi.

    II.5 TERAPI*

    Jika pasien datang karena retensi urin, se"epatnya dilakukan sistostomi

    suprapubik untuk mengeluarkan urin. Jika dijumpai abses periuretra dilakukan

    insisi dan pemberian antibiotika.

    $indakan khusus yang dilakukan terhadap striktur uretra adalah 5

    1. businasi #dilatasi' dengan busi logam yang dilakukan se"ara hati/hati. $indakan

    yang kasar akan semakin merusak uretra sehingga menimbulkan luka baru

    yang pada akhirnya menimbulkan striktur yang lebuh berat. $indakan ini dapat

    menimbulkan salah jalan #alse route'

    2. uretrotomi interna 5 yaitu memotong jaringan sikatriks uretra dengan pisau

  • 8/18/2019 rti uretra2

    15/23

    diganti dengan kulit preputium atau kulit penis dan dengan ree grat atau

     pedikelgrat yaitu dibuat tabung uretra baru dari kulit preputium atau kulit

     penis dengan menyertakan pembuluh darahnya.

    *. Bedah Endoskopi

    !ndikasi untuk melakukan bedah endoskopi dengan alat sa"he adalah striktur 

    uretra anterior atau posterior yang masih ada lumen walaupun sangat ke"il dan

     panjang tidak lebih dari 2 "m dan tidak ada istel kateter dipasang selam 2/3

    hari pas"a tindakan. Setelah penderita pulang, pendertia harus tetap kontrol tiap

    minggu sampai sebulan kemudian. $iap bulan sampai - bulan dan tiap - bulan

    sampai seumur hidup. Pada waktu "ontrol dilakukan pemeriksaan

    urolowmetri. 6alau ke"epatannya kurang dari 1) mldtk dilakukan bouginasi.

    1*

  • 8/18/2019 rti uretra2

    16/23

  • 8/18/2019 rti uretra2

    17/23

    &iwayat operasi lain disangkal.

    &iwayat trauma disangkal.

    &iwayat hipertensi disangkal

    &iwayat +7 disangkal

    R"7aa' Pe%ak"' Keuar0a 8

    $idak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini

    &iwayat +7 dan hipertensi disangkal

    R"7aa' S*!"a Ek*%*+" 8

    Pasien seorang petani. !stri tidak bekerja. Biaya ditanggung oleh JPS

    6esan 5 Sosial Ekonomi kurang

    9. PEMERIKSAAN FISIK 

    6eadaan %mum 5 Baik 

    6esadaran 5 =omposmentis

    $anda Aital 5 $ensi 5 8)-)mmg Cadi 5 -) @menit

    Suhu 5 3,2 o= && 5 2) @menit

    BB 5 *) kg

    $B 5 1-) "m

    6epala 5 Bentuk normal #mesoseal', $urgor dahi "ukup

    7ata 5 =onjun"tia palpebre pu"at HH, e"hymosis //, sklera ikterik //, pupil

    isokor φ 2,* mm 2,* mm, relek "ahaya HCHC

    $elinga 5 dis"harge //, nyeri ketok mastoid //, tinnitus //

    idung 5 dis"harge I/, epista@is // , naas "uping //

    7ulut 5 bibir pu"at #/', bibir kering #/'

    $enggorok 5 $1/1, mukosa aring hiperemis #/'

    0eher 5 JAP & I 2 "m 2

  • 8/18/2019 rti uretra2

    18/23

    Pe 5 Batas atas 5 S!= !! linea parasternal sinistra

    Batas kanan 5 linea parasternal de@tra

    Batas kiri 5 S!= A 2 "m medial linea mid "lai"ula sinistra.

    6onigurasi jantung 5 dbn

    :u 5 Suara Jantung 5 :1 :2, P1 P2, $1 K $2, 71 K 72, → SJ !/!! 5

    murni, bising #/', gallop #/'.

    Pulmo # depan dan belakang '

    ! 5 simetris statis dinamis

    Pa 5 stem remitus kanan ; kiri

    Pe 5 sonor seluruh lapangan paru

    :u 5 S+ esikuler, S$ #/'

    :bdomen ! 5 $erpasang sistostomi

    :u 5 bising usus #H' normal

    Pe 5 timpani, pekak sisi #H' C, pekak alih #/', nyeri ketok "ostoertebra

    kanan #H'

      Pa 5 supel, hepar tidak teraba, lien tak teraba,nyeri tekan supra

     pubik#/', ginjal kanan dan kiri tidak teraba, nyeri tekan #/'

    enitalia 5 7eatal stenosis #H'

    &e"tal tou"her 5 $S: "ukup, 7ukosa 0i"in, :mpula re"ti tak kolaps, nodul #/'

    Prostat 5 0/0 2,*, Sul"us medianus "ekung, Polus anterior teraba, nodul #/'

    Ekstremitas Superior !nerior  

     

  • 8/18/2019 rti uretra2

    19/23

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    $anggal 24

  • 8/18/2019 rti uretra2

    20/23

    Pe+er"k!aa% B"*ar Ure',r*!'*0ra,

    BC< 5 $ak tampak diskontinuitas tulang, tak tampak batu opak pada uretra.

    6ontras masuk melalui kateter "ystostomi mengisi A% hingga penuh,

    kemudian pasien mengejan, tampak reluks sampai ke ginjal dekstra dengan

    disertai pelebaran ureter dekstra dan dilatasi sedang P=S ren dekstra.

    A%5 dinding ireguler, tak tampak illing dee"t, additional shadow maupun

    indentasi.

    6ontras masuk melalui ostium urethra eksternum mengisi urethra dan

    terhambat pada bagian proksimal urethra pars bulbosa tetapi masih dapat

    mengisi sampai urethra pars prostatika.

    $ampak penyempitan pada urethra pars bulbosa bagian proksimal

    $ampak penyempitan pada urethra pars prostatika

    $ampak ekstraasasi di sekitar urethra masuk ke pembuluh darah sekitarnya.

    Ke!a% 5 esikoureteral reluks grade !A dekstra

      idroureter dekstra dengan "ystitis

      Striktur urethra anterior dan posterior, prostatika dan bulbosa

    E. DIAGNOSIS

    Aesikoureteral reluks grade !A dekstra

    idroureter dekstra dengan "ystitis

    Striktur urethra anterior dan posterior, prostatika dan bulbosa

    F. TERAPI

    &en"ananya akan dilakukan Bedah Endoplasti yang akan

    dilakukan oleh bagian bedah urologi setelah pemeriksaan Bipolar 

    %retro"ystography.

    2)

  • 8/18/2019 rti uretra2

    21/23

    BAB I)

    PEMBAHASAN

    Pada penderita ini #laki/laki 3 tahun' dengan diagnosis esikoureteral

    reluks grade empat dekstra, hidroureter dekstra dengan "ystitis, striktur uretra

     pars anterior dan posterior ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan isik dan

     pemeriksaan penunjang. +ari anamnesis didapat keluhan sulit buang air ke"il

    sejak anak/anak, dan sejak dua bulan yang lalu keluhan memberat. Jika ken"ing

     pan"aran melemah, ke"il dan putus/putus, pada saat ken"ing harus mengejan,

    ken"ing tidak lan"ar dan merasa tidak puas setelah buang air ke"il. Pasien sering

    mengeluh anyang/anyangan. Satu bulan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak 

     bisa ken"ing dan kemudian berobat ke &S% Slawi. +i &S% Slawi dilakukan

    sistostomi.

  • 8/18/2019 rti uretra2

    22/23

    mengakibatkan timbulnya "ystitis. al ini sesuai dengan gambaran radiologis

    yang didapatkan pada pasien ini, tampak esika urinaria dengan dinding irreguler.

    BAB )

    KESIMPULAN

    Seorang laki/laki 3 tahun datang ke &S+6 6arena dirujuk oleh &S%

    Slawi post sistostomi satu bulan yang lalu. Setelah dilakukan anamnesis,

     pemeriksaan isik dan pemeriksaan radiologi berupa Bipolar uretro"ystograi,

     pasien didiagnosis dengan esikoureteral reluks grade !A dekstra, hidroureter 

    dekstra dengan "ystitis, striktur urethra anterior dan posterior, prostatika dan

     bulbosa. +an penderita diren"anakan akan menjalani bedah endoskopi oleh bedah

    urologi.

    22

  • 8/18/2019 rti uretra2

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Fim +e Jong, Sjamsuhidajat &.Buku :jar !lmu Bedah. E= .Jakarta 188 L

    1)24/3)

    2. raDinger & ,:llison +J .+iagnosti" &adiology.Se"ond Edition .Aol 2.

    =hur"hil 0iingstone 1882.

    3. 7er"ks manual +iagnosis and therapy. =lini"al ealuation o

    enitourinary disorders. :ailable on %&0 5

    http5www.mer"k."omhtbinredire"tspubssubna.plMurl;arti"les.asp last

    updated 30 october 2005

    4. Feldon, Aernon. %rethral Stri"tures5 aailable on %&0 5

    http://www.marinurology.com/articles/stricture/  last updated 30 october

    2005

    5. Purnomo BB. Buku +asar/dasar %rologi. =A inomedika. Jakarta, 2))).

    6. +aidsonNs artman .&adiology o 6idney. ?ith edtion. Aolume !. 0ittle

    Brown and 0amp Boston, %S:1883 5 28/34,11/8.

    7. Sutton +. : $e@tbook o &adiology and !maging. Seent Edition. Aol 2.

    =hapter 4*. 0ower urinary tra"t obstru"tionL in"ontinen"eL post

     prostate"tomy problems. =hur"ill 0iingstone, %S: 2))35 11/8.

    . Possey, Jon $imothy. %rethral Stri"ture 5 aailable on %&0 5

    http://www.emedicine.com/specialties/surgey/urology/articles.htm. last

    updated 30 october 2005

    !. :lbert, Steiner. Journal o urethral disorders. E medi"ineL aailable on

    %&05http5www.emedi"ine."omjournalmemberssibdir.plMurl;arti"les.asp 

    last updated 30 october 200510. Budjang Curlelo. $raktus %urinaria. +alam &adiologi +iagnostik. &asad

    S, 6artoleksono S, Ekayuda !. Ed ?6%! Jakarta , 1885 2/282.

    11. &esni"k 7!, Coi"k := .%rology Se"rets. !no :""es and +istribution

    Pte.0t". Singapore, anley and Belus !n" 188*L1)/21, -/2, 238/4), 244

    12. Bontrager 60. $e@tbook o &adiographi" Positioning and &e"tal :natomy.

    $hird Edition. =hapter 15&adiographi" :natomy and Positioning o 

    %rinary system. 7osby year book, St 0ouis, %S:,18835*)3/3)

    http://www.marinurology.com/articles/stricture/http://www.marinurology.com/articles/stricture/