154
BAB I RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK A. PENGERTIAN BANK Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya. Menurut Undang-Undang RI nomor 10 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimoun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya ialah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan 1

Ruang Lingkup Lkb.2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ruang Lingkup Lkb.2003

Citation preview

Page 1: Ruang Lingkup Lkb.2003

BAB I

RUANG LINGKUP

LEMBAGA KEUANGAN BANK

A. PENGERTIAN BANK

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.

Menurut Undang-Undang RI nomor 10 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimoun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.

Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya ialah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.

Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.

1

Page 2: Ruang Lingkup Lkb.2003

Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih di kenal dengan istilah kredit (lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.

Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Disamping bunga simpanan pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun (funding) dan menyalurkan dana (lending) ini merupakan kegiatan utama perbankan.

Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di bank dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu bank mengalami suatu kerugian dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dilkenal dengan nama negative spread.

Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah tidak dikenal istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di bank ini jasa bank yang diberikan disesuaikan dengan prinsip syariah sesuai dengan hokum islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musbarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). System bank berdasarkan prinsip syariah sebelumnya di Indonesia hanya dilakukan oleh bank syariah seperti Bank Muamalat Indonesia dan BPR syariah lainnya. Dewasa ini sesuai dengan Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 yang baru bank umum pun dapat menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah asal sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia.

Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun danmenyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:

Jasa Pemindahan Uang (Transfer) Jasa Penagihan (Inkaso) Jasa Kliring(Clearing) Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas) Jasa Safe Deposit Box

2

Page 3: Ruang Lingkup Lkb.2003

Travelers Cheque Bank Card Bank Draft Letter of Credit (L/C) Bank Garansi dan Referensi Bank Serta jasa bank lainnya

Kelengkapan dari jasa yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank masing-masing. Dengan kata lain semakin mampu bank tersebut, maka semakin banyak ragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas yang dimilikinya.

B. SEJARAH PERBANKAN1. Asal Mula Kegiatan Perbankan

Sejarah dikenalnya asal mula kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan Perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa oleh Bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke Negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun Benua Amerika.

Jika kita telusuri sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal nama dengan pedagang valuta asing (money changer)

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat oleh perbankan dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.

Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di Negara maju maupun Negara berkembang. Bahkan dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern, perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu Negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu Negara.

2. Sejarah Perbankan

3

Page 4: Ruang Lingkup Lkb.2003

Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Namun pada saat itu tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka perkembangan perbankanpun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudah terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan perbankan di daratan Inggris baru dimulai pada abad ke-16. Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian dijajah, maka perkembangan perbankan pun ikut dibawa ke Negara jajahannya.

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada yaitu antara lain:

a. De Javasche NVb. De Post Paar Bankc. De Algemenevolks Crediet Bankd. Nederland handles Maatscappij (NHM)e. Nationale Handles Bank (NHB) f. De Escompto Bank NV

Disamping itu terdapat pula bank-bank milik pribumi, China, Jepang dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:

a. Bank Nasional Indonesiab. Bank Abuan Saudagarc. NV Bank Boemid. The Charteredbenk of Indiae. The Yokohama Species Bankf. The Matsui Bankg. The Bank of Chinah. Batavia Bank

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh Pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:

a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE

ALGEMENE VOLK CREDIET bank atau Syomin Ginko.c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.d. Bank Indonesia di Palembang tahun 1945.

4

Page 5: Ruang Lingkup Lkb.2003

e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.f. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank

Amerta.g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.i. Kalimantan Coorporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank

Pasifik.j. Bank Timur di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari, kemudian merger dengan

Bank Central Indonesia (BCA) tahun 1949.

3. Sejarah Bank Pemerintah

Seperti diketahui bahwa bangsa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya yaitu Belanda. Oleh karena itu sejarah perbankanpun tidak terlepas dari pengaruh Negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah yaitu:

a. Bank SentralBank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No. 13 tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan undang-undang nomor 23 tahun 1999. Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalisir tahun 1951.

b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor ImporBank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank, kemudian dilebur setelah menjadi Bank Tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi:1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan UU No. 21 tahun

1968.2. Yang membidangi Exim dengan UU No. 22 tahun 1968 menjadi Bank Ekspor Impor

Indonesia.c. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)

Bank ini menjalankan fungsi BNI Unit III dengan UU nomor 17 tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.

d. Bank Dagang Negara (BDN)BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisir dengan PP nomor 13 tahun 1960, namun PP ini dicabut dan diganti dengan UU No 18 tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya Bank pemerintah yang berada di luar Bank Negara Indonesia Unit.

e. Bank Bumi Daya (BBD)BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handles Bank kemudian menjadi Nationale Handlesbank, selanjutnya bank ini menjadi bank Negara Indonesia unit IV dan berdasarkan UU No. 19 tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.

f. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)

5

Page 6: Ruang Lingkup Lkb.2003

BAPINDO didirikan dengan UU No.21 tahun 1960 yang merupakan kelanjutan dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951.

g. Bank Pembangunan Daerah (BPD)Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hokum pendiriannya adalah UU No. 13 tahun 1962.

h. Bank Tabungan Negara (BTN)BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No. 20 tahun 1968.

i. Bank MandiriBank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) dan Bank Ekspor Impor (Bank Eksim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.

C. JENIS-JENIS BANK

Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Jika kita melihat jenis perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang-Undang nomor 14 tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun kegiatan utaam atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya.

Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi bank serta kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya.

Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan juga dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual dan harga beli.

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:

1. Dilihat dari Segi FungsinyaMenurut Undang-Undang Pokok Perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis perbankan

menurut fungsinya terdiri dari:a. Bank Umumb. Bank Pembangunanc. Bank Tabungand. Bank Pasare. Bank Desa

6

Page 7: Ruang Lingkup Lkb.2003

f. Lumbung Desag. Bank Pegawaih. Dan bank lainnya

Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan nomor 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari:

a. Bank Umumb. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Di mana Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya menjadi Bank Umum sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, dan Bank Pegawai menjadi bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Adapun pengertian Bank Umum dan bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 adalah sebagai berikut:

a. Bank UmumBank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya yang dilakukan diseluruh wilayah. Bank Umum sering disebut Bank Komersil (commercial bank).

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Bank Perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatnnya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saha yang dimiliki bank yang bersangkutan.

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut:

a. Bank Millik PemerintahDimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.Contoh bank milik pemerintah antara lain: Bank Negara Indonesia 46 (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Tabungan Negara (BTN)

7

Page 8: Ruang Lingkup Lkb.2003

Sedangkan bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing propinsi. Sebagai contoh:

BPD DKI Jakarta BPD Jawa Barat BDP Jawa Tengah BPD Jawa Timur BPD Sumatera Utara BPD Sumatera Selatan BDP Sulawesi Selatan Dan BPD lainnya

b. Bank milik swasta nasionalBank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat Bank Central Asia Bank Bumi Putra Bank Danamon Bank Duta Bank Lippo Bank Nusa internasional Bank Niaga Bank Universal Bank Internasional Indonesia

c. Bank milik koperasiKepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hokum koperasi. Sebagai contoh adalah : Bank Umum Koperasi Indonesia

d. Bank Milik AsingBank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannyapun dimiliki oleh pihak luar negeri.Contoh bank asing antara lain: ABN AMRO bank Deutsche Bank American Express Bank Bank of America Bank of Tokyo Bangkok Bank City Bank European Asian Bank Hongkong Bank Standard Chartered Bank

8

Page 9: Ruang Lingkup Lkb.2003

Chase Manhattan bank

e. Bank milik campuranKepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain: Sumitomo Niaga Bank Bank Merincorp Bank Sakura Swadarma Bank Finconesia Mitsubishi Buana Bank Inter Pacifik Bank Paribas BBD Indonesia Ing Bank Sanwa Indonesia Bank Bank PDFCI

3. Dilihat dari Segi Status

Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat maka bank umum dapat dibagi ke dalam 2 macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.

Kedudukan atau status ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan criteria tertentu.

Status bank yang dimaksud adalah:

a. Bank devisaMerupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luarnegeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non devisaMerupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas Negara.

9

Page 10: Ruang Lingkup Lkb.2003

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu:

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensionalMayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh colonial Belanda.Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan 2 metode yaitu:1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan

maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila suku bunga simpanan lebih tinggi dari suku bunga pinjaman maka dikenal dengan nama negative spread, hal ini telah terjadi di akhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999.

2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menetapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariahBank yang berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Namun di luar negeri terutama di Negara-negara Timur tengah bank yang berdasarkan Prinsip Syariah sudah berkembang pesat sejak lama. Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah dalam penetuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah adalah sebagai berikut:1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (muabahah)4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tganpa pilihan (ijarah)5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga menentukan biaya sesuai Syariah Islam.

10

Page 11: Ruang Lingkup Lkb.2003

Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank Prinsip Syariah dasar hukumnya adalah Alquran dan Sunnah Rosul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah bunga adalah riba.

D. KEGIATAN-KEGIATAN BANK

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagai lembaga keuangan, kegiayan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Sama seperti halnya pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakana adalah membeli uang (menghimpun dana) dan menjual uang (menyalurkan dana) kepada masyarakat umum.

Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.

Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah:

1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk:

1. Simpanan Giro (Demand Deposit)2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)3. Simpanan deposito (Time Deposit)

b. Menyalurkan dana kemasyarakatan (Lending) dalam bentuk:1. Kredit Investasi2. Kredit Modal Kerja3. Kredit Perdagangan

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Service) seperti:1. Transfer (Kiriman Uang)2. Inkaso (Collection)3. Kliring (Clearing)4. Safe Deposit Box5. Bank Card6. Bank Notes7. Bank Garansi8. Referensi Bank9. Bank Draft10. Letter of Credit

11

Page 12: Ruang Lingkup Lkb.2003

11. Cek Wisata (Travellers Cheque)12. Jual beli surat-surat berharga13. Menerima setoran-setoran seperti:

Pembayaran pajak Pembayaran telepon Pembayaran air Pembayaran listrik Pembayaran uang kuliah

14. Melayani pembayaran-pembayaran seperti: Gaji/pension/honorarium Pembayaran deviden Pembayaran kupon Pembayaran bonus/hadiah

15. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi: Penjamin emisi (underwriter) Penjamin (guarantor) Wali amanat (trustee) Perantara perdagangan efek (pialang/broker) Pedagang efek (dealer) Perusahaan pengelola dana (investment company)

16. Dan jasa-jasa lainnya

2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyata. Menghimpun dana dalam bentuk:

Simpanan tabungan Simpanan deposito

b. Menyalurkan dana dalam bentuk: Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Kredit Perdagangan

c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: Menerima simpanan giro Mengikuti kliring Melakukan kegiatan valuta asing Melakukan kegiatan perasuransian

3. Kagiatan-kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing

Pada umumnya bank-bank asing dan campuran yang bergerak di Indonesia adalah bank umum dan tugasnya sama dengan bank umum lainnya, namun mereka lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula.

Kegiatan bank umum campuran dan bank asing di Indonesia dewasa ini adalah:

12

Page 13: Ruang Lingkup Lkb.2003

a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan.

b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu seperti: Perdagangan Internasional Bidang Industri dan Produksi Penanaman Modal Asing/Campuran Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional

c. Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini Jasa transfer Jasa kliring Jasa inkaso Jasa jual beli valuta asing Jasa bank draft Jasa bank card Jasa safe deposit box Jasa pembukaan dan pembayaran L/C Jasa bank garansi Jasa referensi bank Jasa jual beli travelers cheque Dan jasa bank umum lainnya

E. IZIN PENDIRIAN DAN BENTUK HUKUM BANK

Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk apapun haruslah mendapat izin dari instansi yang terkait terlebih dahulu, demikian pula izin untuk melakukan usaha perbankan.

Bagi perbankan sebelum melakukan kegiatannya harus memperoleh izin dari Bank Indonesia. Artinya jika ingin mendirikan bank atau pembukaan cabang baru maka diharuskan untuk memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan Bank Indonesia. Bank Indonesia mempelajari permohonan tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Izin pendirian Bank Umum dan BPR biasanya diberikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Untuk memperoleh izin usaha bank, persyaratan yang wajib dipenuhi menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 sejurang-kurangnya adalah:

1. Susunan organisasi2. Permodalan3. Kepemilikan4. Keahlian di bidang perbankan5. Kelayakan rencana kerja

13

Page 14: Ruang Lingkup Lkb.2003

Semua persyaratan dan tata cara perizinan bank diatas ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Disamping izin yang telah diajukan, maka pemohon dapat memilih bentuk badan hokum yang diinginkan dan yang telah ditentukan. Pemilihan bentuk badan hokum ini tergantung dari jenis bank yang dipilihnya. Masing-masing bentuk badan hokum mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Ada beberapa bentuk hokum bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998.

Bentuk badan hokum Bank Umum dpat berupa salah satu dari alternative di bawah ini:

Perseroan Terbatas Koperasi atau, Perseroan Daerah (PD)

Sedangkan bentuk badan hokum Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 dapat berupa:

Perusahaan Daerah (PD) Koperasi Perseroan Terbatas (PT) Atau bentuk lain yang ditetapkan oleh pemerintah

F. JENIS-JENIS KANTOR PAJAK

Yang dimaksud dengan jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan jasa-jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank. Luasnya kegiatan ini tergantung dari kebijaksanaan kantor pusat bank tersebut. Disampping itu besar kecilnya kegiatan cabang bank tersebut tergantung pula dari wilayah operasinya.

Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(1) Kantor Pusat

Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan operasionalnya sebagaimana kantor bank lainnya akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap cabang-cabangnya. Dapat diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani jasa bank kepada masyarakat umum.

(2) Kantor Cabang Penuh

Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain semua kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu.

14

Page 15: Ruang Lingkup Lkb.2003

(3) Kantor Cabang Pembantu

Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebgaian saja. Perubahan status dari cabang pembantu ke cabang penuh dimungkinkan apabila memang cabang tersebut sudah memenuhi criteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.

(4) Kantor Kas

Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan dan berada dibawah cabang pembantu atau cabang penuh. Bahkan sekarang ini banyak kantor kas yang dilayani dengan mobil dan sering disebut kas keliling.

G. PENILAIAN KESEHATAN BANK

Sebagaimana layaknya manusia, dimana kesehatan merupakan yang paling penting di dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja dan kemampuan lainnya. Begitu pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya.

Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan Pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya.

Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktifitasnya dalam bentuk periode tertentu.

Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau oenurunan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak jadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya dipertahankan terus kesehatannya. Akan tetapi bagi bank terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat pengarahan atau sangsi dari bank Indonesia sebagai pengawas dan Pembina bank-bank.

Bank Indonesia dapat saja menyarankan untuk melakukan perubahan manajemen, merger, konsolidasi, akuisisi atau malah dilikuidir keberadaannya jika memang sudah parah kondisi bank tersebut.

Penilaian yang dilakukan oleh bank Indonesia meliputi beberapa aspek seperti:

1. Aspek Permodalan

15

Page 16: Ruang Lingkup Lkb.2003

Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequaci Ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan ratio tersebut adalah ratio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (AMTR) dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8%.

2. Aspek kualitas assetYaitu untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian asset harus sesuai dengan Peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.

3. Aspek kualitas manajemenDalam mengelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai kualitas manajemennya. Kualitas manajemen dapat juga dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari pendidikan serta pengalaman para kayawannya dalam menangani kasus-kasus yang terjadi dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas. Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang diajukan mengenai manajemen Bank yang bersangkutan.

4. Aspek likuiditasSuatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancer dibagi dengan hutang lancer.

Yang dianalisis dalam rasio ini adalah:

a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktivab. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI,giro, tabungan, deposito,

dan lain-lain.5. Aspek Rentabilitas

Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan:a. Rasio laba terhadap Total Aset (ROA)b. Dan Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO).

Semua aspek penilaian diatas dikenal dengan penilaian analisis CAMEL (Capital, Aset, Management, Earning dan Liquidity).

16

Page 17: Ruang Lingkup Lkb.2003

Disamping dengan penilaian analisis CAMEL yang juga mempengaruhi hasil penilaian terhadap kesehatan Bank adalah penilaian terhadap:

1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) & Pelaksanaan Kredit Ekspor.2. Pelanggaran ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau sering disebut

Legal Lending Limit.3. Pelanggaran Posisi Devisa Netto.

Selanjutnya masing-masing aspek di atas diberikan nilai, kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dari komponen yang dinilai, hasil dari penilaian ini ditetapkan ke dalam 4 golongan predikat kesehatan bank sebagai berikut:

Nilai Kredit Predikat

81 -10066 - <8151 - <660 - <51

SehatCukup SehatKurang SehatTidak Sehat

H. PENGGABUNGAN USAHA BANK

Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah agar dapar hidup terus (survive). Ada kalanya perusahaan hanya bertahan dua atau tiga tahun kemudian bubar dan ada pula yang sampai beranak pinak dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini disebabkan berbagai factor, terutama disebabkan oleh factor manajemennya. Untuk mencapai agar tetap survive, memang tidak mudah, hal ini disebabkan banyak hal-hal yang sulit untuk diprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan.

Bagi perusahaan yang mengalami kesulitan dan kemudian akan mengancam kehidupannya banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap hidup dan berkembang terus. Salah satu caranya adalah bergabung dengan perusahaan lainnya. Hal ini akan lebih baik daripada dibubarkan begitu saja.

Bagi dunia perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan, dimana hidupnya sangat tergantung dari pelayanan yang diberikannya kepada masyarakat. Artinya kalau masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada salah satu bank, maka dampaknya akan berakhir riwayat bank tersebut apabila tidak berubah pelayanannya. Oleh karena kegiatannya menyangkut uang masyarakat dan kepercayaan yang diberikan, maka setiap periode diadakan penilaian tentang kesehatan suatu bank dan bagi bank yang dinyatakan tidak sehat untuk beberapa periode maka disarankan untuk melaksanakan penggabungan dengan bank lainnya.

Penggabungan dalam dunia perbankan tidak hanya bagi bank yang dinilai tidak sehat saja, tetapi bank yang sehatpun dapat pula bergabung dengan bank yang lainnya sesuai dengan tujuan

17

Page 18: Ruang Lingkup Lkb.2003

bank tersebut. Sebagai contoh bank dapat bergabung dengan tujuan untuk menguasai pasar. Namun biasanya penggabungan antar bank yang tidak sehat lebih diutamakan.

Sebelum melakukan penggabungan pihak perbankan dapat memilih beberapa bentuk penggabungan. Masing-masing bentuk mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri, dan tentu saja pemilihan ini didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut.

Adapun penggabungan yang dapat dipilih atau yang biasa dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. MergerAdalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bank dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan.Biasanya bank hasil merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh: Bank Marras melakukan merger dengan Bank Menumbing dan disepakati memakai nama Bank Marras maka nama Bank Menumbing diganti menjadi Bank Marras.

2. KonsolidasiYaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu.Contoh konsolidasi, misalnya Bank Marras melakukan konsolidasi dengan Bank Menumbing, maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan menamakan bank yang baru misalnya Bank Mangkol.

3. AkuisisiMerupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dalam bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya.Contoh diatas misalnya Bank Marras diakuisisi oleh Bank Menumbing maka nama Bank Marras tidak berubah dan yang berubah adalah kepemilikannya saja yaitu menjadi milik Bank Menumbing.

Sebelum melakukan penggabungan badan usahanya, setiap perusahaan tentu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya.

Ada beberapa alas an suatu bank melakukan Merger, Akuisisi dan Konsolidasi, yaitu antara lain:

a. Masalah kesehatan bank, maksudnya apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank tersebut melakukan merger dengan

18

Page 19: Ruang Lingkup Lkb.2003

bank yang sehat atau dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang berminat.

b. Modal yang dimiliki relative kecil, sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dari beberapa bank yang ikut bergabung modal bank yang baru bertambah besar.

c. Manajemen bank yang semrawut atau kurang professional sehingga, perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank inipun sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau peleburan usaha dengan bank yang lebih professional.

d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan administrasinya menjadi baik.

e. Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar, biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada.

Untuk mengadakan penggabungan bank baik penggabungan secara merger, konsolidasi, atau akuisisi dapat dilakukan atas:

1. Inisiatif bank yang bersangkutan atau2. Permintaan Bank Indonesia atau3. Inisiatif badan khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan bank.

Dalam melakukan penggabungan, maka pihak perbankan hendaknya Memenuhi beberapa peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Izin untuk melakukan Merger, Konsolidasi atau Akuisisi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi bank yang berbentuk badan hokum Perseroan Terbatas atau rapat sejenis bagi bank yang berbentuk lainnya.

2. Memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.3. Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak termasuk daftar orang yang tercela di bidang

perbankan.4. Dalam hal akuisisi, maka bank wajib memenuhi ketentuan mengenai pengertian modal oleh

bank yang diatur oleh Bank Indonesia.

I. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BANK

Kegiatan perbankan yang dilakukan sehari-hari, baik oleh bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat tidak terlepas dari berbagai kesalahan. Kesalahan ini dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu agar dunia perbankan dapat berjalan sesuai peraturan yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh dunia perbankan. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap dunia perbankan di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia.

19

Page 20: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dalam hal pembinaan dan pengawasan tersebut Bank Indonesia menetapkan kesehatan bank yang meliputi aspek kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Kemudian pihak perbankan wajib memelihara kesehatan bank tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku dan wajib menyampaikan semua informasii yang dibutuhkan oleh Bank Indonesia dan wajib pula menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya resiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. Demikian pula Bank Indonesia berhak untuk memeriksa semua catatan dan berkas-berkas yang ada baik secara berkala maupun atau setiap waktu jika diperlukan.

Perbankan wajib pula menyampaikan kepada Bank Indonesia tentang laporan keuangannya, baik berupa neraca, laporan laba rugi tahunan ataupun laporan perubahan modal dalam waktu dan bentuk yang telah ditetapkan. Laporan keuangan yang disampaikan ini hendaknya telah diaudit oleh akuntan public.

Apabila menurut penilaian Bank Indnesia menilai suatu bank mengalami kesulitan dan membahayakan kelangsungan hidup masyarakat, Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar:

1. Pemegang saham menambah modal2. Pemegang saham mengganti dewan komisaris atau direksi bank3. Bank menghapusbukukan kredit atau pemb iayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang macet

dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya4. Melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban6. Bank menyerahlan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain7. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban kepada bank atau pihak lain.

Kemudian apabila tindakan di atas tidak mampu untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank dan menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan system perbankan maka, pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) guna membubarkan badan hokum bank dan membentuk tim likuidasi.

Oleh karena itu pembinaan perbankan perlu terus dijalankan agar pihak perbankan selalu mematuhi rambu-rambu yang ditetapkan. Pembinaan ini juga ditujukan untuk kepentingan kemajuan bank itu sendiriagar jangan menderita kerugian disamping kepentingan nasional. Pembinaan yang dijalankan juga agar tetap konsisten sehingga dalam pelaksanaan di lapangan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

J. RAHASIA BANK DAN SANKSI ADMINISTRATIF

20

Page 21: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dikarenakan kegiatan dunia perbankan mengelola uang masyarakat, maka bank wajib pula menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bank wajib menjamin keamanan uang tersebut agar benar-benar aman. Agar keamanan nasabahnya terjamin pihak perbankan dilarang untuk memberikan keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan dan hal-hal lain dari nasabahnya. Dengan kata lain bank harus menjaga rahasia tentang keadaan keuangan nasabah dan apabila melanggar kerahasiaan ini perbankan akan dikenakan sanksi.

Namun dalam kasus tertentu kerahasiaan bank tidak berlaku untuk nasabah. Misalnya:

1. Untuk kepentingan perpajakan pimpinan Bank Indonesia atas permintaan Menteri Keuangan berwenang untuk mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tentang keuangan nasabahnya penyimpanan tertentu kepada pejabat pajak.

2. Untuk penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara. Pimpinan Bank Indonesia memberikan izin kepada pejabat Badan Urusan Piutang Negara untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan nasabah debitur.

3. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa atau hakim untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa kepada bank.

4. Dalam rangka tukar menukar informasi antar bank, direksi bank dapat memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain.

Bagi pihak yang merasa dirugikan oleh keterangan yang diberikan oleh bank, mereka berhak untuk mengetahui isi keterangan tersebut dan meminta pembetulan jika terdapat kesalahan dalam keterangan yang diberikan. Pelanggaran terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk kerahasiaan bank, maka akan dikenakan sanksi tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998.

Sanksi juga diberikan kepada siapa saja yang melakukan kegiatan perbankan seperti menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari pimpinan Bank Indonesia. Pelanggaran tersebut diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun penjara dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah).

Kemudian sanksi juga diberikan kepada anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan seperti member keerangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan milyar rupiah).

21

Page 22: Ruang Lingkup Lkb.2003

Perbankan juga harus menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta penjelasannya secara berkala dalam waktu dan bentuk yang telah ditetapkan dan telah pula diaudit oleh akuntan public.

Selanjutnya apabila anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank dengan sengaja:

1. Membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam membukukan atau dalam laporan maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank.

2. Menghilangkan atau memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan dalam pembukuan atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank.

3. Mengubah, mengaburkan atau menyembunyikan, menghapuskan atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening atau dengan sengaja bank mengubah, mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan atau merusak catatan pembukuan diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar) dan paling banyak Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar).

22

Page 23: Ruang Lingkup Lkb.2003

BAB II

SUMBER-SUMBER DANA BANK

A. PENGERTIAN SUMBER-SUMBER DANA BANK

Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk menbiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.

Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.

Jika tujuannya untuk kegiatan sehari-hari jelas berbeda sumbernya, dengan bank yang hendak melakukan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha. Jadi tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa.

Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiriSumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran daripada pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut dipasar modal. Disamping itu pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.

23

Page 24: Ruang Lingkup Lkb.2003

Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri atas:a. Setoran modal dari pemegang sahamb. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu

yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.

c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relative lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.

2. Dana yang berasal dari masyarakat luasSumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relative paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi encairan dana dari sumber ini relative lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk:a. Simpanan girob. Simpanan tabunganc. Simpanan deposito

Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang dibayar kepada pemegangnya relative lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro.

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnyaSumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kenudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia

kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sector-sektor tertetu.

b. Pinjaman antar bank (Call Money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi.

c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.

24

Page 25: Ruang Lingkup Lkb.2003

d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non perusahaan.

Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya. Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu memperhatikan bunganya. Sedangkan bagi mereka yang menyimpan uangna di rekening tabungan disamping kemudahan untuk mengambil uangnya juga adanya pengharapan bunga yang lebih besar jika dibandingkan dengan rekening giro. Kemudian tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito dengan mengharapkan penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada deposan paling tinggi dari simpanan lainnya. Bagi bank simpanan deposito merupakan dana mahal dan simpanan giro dana murah.

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam 3 janis yaitu:

Simpanan giro (Demand Deposit) Simpanan tabungan (saving deposit) Simpanan deposito (time deposit)

B. SIMPANAN GIRO (DEMAND DEPOSIT)

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.

Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai (pemindahbukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro (BG).

25

Page 26: Ruang Lingkup Lkb.2003

Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:

1. Cek (Cheque) Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara

rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus mambayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan.

Syarat hokum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur dalam KUH Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu:

Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK” Surat cek harus berisi perintah taj bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu Nama bank yang harus membayar (tertarik) penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan tanda tangan penarik

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut:

tersedianya dana ada materai yang cukup jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek jumlah uang yang tertulis diangka dan huruf haruslah sama memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen tidak diblokir pihak berwenang resi cek sudah kembali endorsement cek benar kondisi cek sempurna rekening belum ditutup dan syarat-syarat lainnya.

Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek disamping persyaratan diatas juga sangat tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si pemberi cek.

Adapun jenis-jenis cek yang dimaksud:

a. Cek atas namaMerupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp. 3.000.000,-

b. Cek Atas Tunjuk

26

Page 27: Ruang Lingkup Lkb.2003

Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu didalam cek tersebut. Sebagai contoh di dalam cek tersebut bayarlah tunai, atau cash atau tiidak ditulis kata-kata apapun

c. Cek silangJika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang, sehingga cek tersebut berfungsi sebagai pemindahbukuan tunai

d. Cek mundurYang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 1 Mei 1999, Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 1999. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek.

e. Cek kosongYaitu cek yang dananya tidak tersedia sebagai contoh misalnya nasabah menarik cek senilai 66 juta rupiah, tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 20 juta rupiah. Jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.

Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila nasabah melakukan sampai tiga kali, maka nasabah tersebut akan di black list atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan ke seluruh perbankan, sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun. Namun tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih dahulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tertulis sebelumnya.

Akan tetapi apabila bank dapat menutupi kekurangan tersebut dengan pertimbangan nasabah primer yang loyal terhadap bank selama ini dengan tidak ada unsure kesenjangan dengan menggunakan fasilitas over draft. Hal ini dilakukan untuk menghindari nasabah dari black list.

2. Bilyet Giro (BG)

Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

Pemindahbukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika dipindahbukukan ke rekening di bank yang lain, maka harus melalui proses kliring ke bank lain.

Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain:

Ada nama bilyet giro dan nomor serinya Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban rekening yang

bersangkutan

27

Page 28: Ruang Lingkup Lkb.2003

Nama dan tempat bank tertarik Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf Nama pihak penerima Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan perusahaan Tanggal dan tempat penarikan Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersbut.

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti:

Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya. Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula sebagai

tanggal efektif. Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai tanggal

penarikan Dan persyaratan lainnya.

3. Alat Pembayaran Lainnya

Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.

Surat perintah ini dapat bersifat tunai atau pemindahbukuan. Apabila surat perintah pembayaran ditunjukan melalui proses kliring. Apabila ditunjukan pada bank yang sama maupun dilain kota maka, lewat fasilitas transfer.

Surat perintah pembayaran lainnya juga dapat berbentuk surat kuasa dimana si punya rekening memberi kuasa kepada seseorang untuk melakukan penarikan atas rekeningnya. Surat kuasa ini haruslah memenuhi beberapa persyaratan, seperti tanda tangan kedua belah pihak, si pemberi kuasa dan si penerima kuasa, bukti diri dan materai. Pemberian kuasa ini disebabkan si pemberi kuasa berhalangan karena sesuatu hal.

Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

Diantara cek dan bilyet giro yang sama-sama merupakan sarana untuk menarik uang yang ada direkeningnya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan ini hanyalah terletak pada fungsi kedua alat pembayaran tersebut.

Perbedaan yang dimaksud antara lain:

No Keterangan Cek Bilyet Giro1.

2.3.

Indentitas

Sifattanggal

- Atas nama- Atas unjuk- Tunai & non tunaiHanya ada satu tanggal

Atas nama

Non tunaiAda dua tanggal

28

Page 29: Ruang Lingkup Lkb.2003

Contoh Perhitungan jasa Giro

Setiap penyimpan yang menyimpan dananya di rekening giro akan memperoleh balas jasa berupa bunga. Bunga atau jasa giro ini dihitung dengan berbagai metode. Metode perhitungan yang paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan saldo terendah. Artinya bunga dihitung dari saldo terendah dalam bulan tersebut. Hal ini disebabkan dalam rekening giro frekuensi penarikannya dan penyetorannya sangatlah besar. Disamping dengan saldo terendah ada pula bank menentukan perhitungan bunga dengan saldo rata-rata saldo harian.

Untuk lebih jelasnya perhitungan jasa giro tersebut akan diuraikan dengan contoh sebagai berikut ini:

Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Roy Akase selama bulan Juni 1999:

Nama nasabah : Tn. Roy Akase

Nomor Rekening : 26. 121992. 10

- Tgl 3 Juni setor tunai Rp 18.000.000- Tgl 8 Juni tarik tunai Rp 6.000.000- Tgl 13 Juni setor tunai Rp 7.000.000- Tgl 16 Juni setor kliring Rp 1.000.000- Tgl 18 Juni tarik tunai Rp 5.000.000- Tgl 19 Juni setor kliring Rp 2.000.000- Tgl 24 Juni kliring masuk Rp 7.000.000- Tgl 27 Juni setor tunai Rp 4.000.000

Pertanyaan coba saudara hitung berapa bunga bersih yang Tn. Roy Akase peroleh selama bulan Juni jika bunga dihitung dari sldo terendah pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlangsung 18% per tahun dan dikenakan pajak 15% berikut laporan rekening korannya.

Jawab:

Dengan membuat table maka akan terlihat saldo terendah pada bulan yang bersangkutan.

Laporan Rekening Koran

Tn. Roy Akase

Per 30 Juni 1999

(Dalam ribuan rupiah) Bunga 18%

29

Page 30: Ruang Lingkup Lkb.2003

Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo38131618192427

Setor tunaiTarik tunaiSetor tunaiSetor kliringTarik tunaiSetor kliringKliring masukSetor tunai

-6.000--5.000-7.000-

18.000-7.0001.000-2.000-4.000

18.00012.00019.00020.00015.00017.00010.00014.000

1. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendahSaldo terendah pada bulan Juni adalah Rp. 10.000.000,- maka bunga pada bulan Juni adalah:

Bunga =18% X Rp 10.000.000

= Rp. 150.00012 bulan

Pajak 15% X Rp 150.000 = Rp. 22.500

Bunga bersih = Rp. 127.500

2. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rataSaldo rata-rata untuk bulan Juni adalah:

125.000.000= 15.625.000

8Keterangan:

a. Angka 125.000.000,- diperoleh dari menjumlahkan saldo mulai tanggal 3 Juni sampai dengan tanggal 27 Juni.

b. Sedangkan angka 8 diperoleh dari jumlah transaksi yang terjadi selama bulan tersebut.

Maka bunganya adalah sebagai berikut:

Bunga =18% Rp 15.625.000,-

= Rp. 234.375,0012 bulan

Pajak 15% X Rp 234. 375 = Rp. 35.156,00

Bunga bersih = Rp. 199.219,00

- Jadi perbedaan perhitungan dengan kedua metode diatas terdapat selisih yaitu:

Bunga dengan saldo rata-rata adalah Rp. 234.375Bunga dengan saldo terendah adalah Rp. 150.000Selisih Rp. 84.375

30

Page 31: Ruang Lingkup Lkb.2003

Pilihan bagi nasabah dengan perhitungan bunga di atas yang paling menguntungkan adalah dengan saldo rata-rata.

C. SIMPANAN TABUNGAN (SAVING DEPOSIT)

Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya.

Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh dalam hal frekuensi penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung.

Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapar digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah:

1. Buku TabunganYaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

2. Slip PenarikanMerupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang dan tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

3. KwitansiMerupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

4. Kartu yang terbuat dari plasticYaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis.

31

Page 32: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dalam praktek perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak daripada fasilitas yang diberikan kepada si penabung. Dengan demikian si penabung mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis dimaksud adalah:

1. Tabanas

Ada beberapa jenis bentuk tabanas seperti:

- Tabanas Umum- Tabanas Pemuda- Tabanas Pelajar- Tabanas Pramuka

2. Taska

Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.

3. Tabungan Lainnya

Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI.

Hal-hal lainnya yang dapat diatur oleh bank penyelenggara dan sesuai dengan ketentuan BI. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga, nasabah bank tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan.

1. Bank penyelenggaraSetiap bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank pemerintah maupun bank swasta, dan semua bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR).

2. Persyaratan penabungUntuk syarat-syarat menabung, seperti prosedur-prosedur yang harus dipenuhi seperti, jumlah setoran, umur penabung, maupun kelengkapan dokumen tergantung bank yang bersangkutan.

3. Jumlah setoranBaik untuk setoran minimal waktu pertama kali menabung, maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia di buku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank penyelenggara.

4. Pengambilan tabunganMerupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan.

5. Bunga dan insentifBesarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga didasarkan apakah harian, saldo rata-rata atau saldo terendah diserahkan sepenuhnya kepada bank-bank penyelenggara. Begitu

32

Page 33: Ruang Lingkup Lkb.2003

pula dengan insentif, baik berupa hadiah, cendramata dan lain sebagainya dengan tujuan untuk menarik nasabah agar menabung.

6. Penutupan tabunganSyarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu. Sebagai contoh nasabah sudah tidak aktif lagi melakukan transaksi selama 3 bulan.

Kemudian dalam hal perhitungan bunga tabungan dapat pula dihitung dengan beberapa metode tergantung dari Bank yang bersangkutan.

Contoh perhitungan bunga tabungan:

Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Ray Ibrahim selama bulan Juni 1999.

Tgl 1 Juni setor tunai Rp. 6.000.000,00

Tgl 10 Juni setor tunai Rp. 4.000.000,00

Tgl 12 Juni tarik tunai Rp. 3.000.000,00

Tgl 16 Juni transfer masuk Rp. 2.000.000,00

Tgl 20 Juni tarik tunai Rp. 5.000.000,00

Tgl 30 Juni setor tunai Rp. 1.000.000,00

Sedangkan pembebanan suku bunga 18% untuk perhitungan saldo terendah, dan untuk saldo harian dengan suku bunga sebagai berikut:

Dari tgl 1 s/d 10 bunga = 18% / Tahun

Dari tgl 11 s/d 20 bunga = 15% / Tahun

Dari tgl 21 s/d 30 bunga = 20% / Tahun

Pertanyaan:

Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang Tn. Ray Ibrahim terima dengan menggunakan saldo terendah dan saldo harian jika dikenakan pajak 15%. Kemudian buatkan laporan buku tabungannya.

Laporan Rekening Tabungan

Tn. Ray Ibrahim per 30 Juni 1999

(dalam ribuan rupiah)

tgl Transaksi Debet Kredit Saldo11012162030

Setor tunaiSetor tunaiTarik tunaiTransfer masukTarik tunaiSetor tunai

--3.000-5.000-

6.0004.000-2.000-1.000

6.00010.0007.0009.0004.0005.000

33

Page 34: Ruang Lingkup Lkb.2003

1. Perhitungan bunga dengan saldo terendahSaldo terendah bulan ini adalah Rp. 4.000.000,-Jadi perhitungan bunga adalah:

Bunga =18% Rp 4.000,-

= Rp. 60.000,00 12 bulan

Pajak 15% X Rp 60.000,00 = Rp. 9.000,00

Bunga bersih = Rp. 51.000,00

2. Sedangkan perhitungan dengan saldo harian adalah:Tgl 1 s/d 9 Juni

Bunga =18% X Rp. 6.000.000,-

X 9 hari = Rp 26.630365 hari

Tgl 10 Juni

Bunga =18% X Rp. 10.000.000,-

X 1 hari = Rp 4.932365 hari

Tgl 11 Juni

Bunga =15% X Rp. 10.000.000,-

X 1 hari = Rp 4.110365 hari

Tgl 12 s/d 15 Juni

Bunga =15% X Rp. 7.000.000,-

X 4 hari = Rp 11.507365 hari

Tgl 16 s/d 19 Juni

Bunga =15% X Rp. 9.000.000,-

X 4 hari = Rp 14.795365 hari

Tgl 20 Juni

Bunga =15% X Rp. 4.000.000,-

X 1 hari = Rp 1.644365 hari

Tgl 21 s/d 29 Juni

Bunga =20% X Rp. 4.000.000,-

X 9 hari = Rp 19.726365 hari

Tgl 30 Juni

Bunga =20% X Rp. 5.000.000,-

X 1 hari = Rp 2.740365 hari

Total bunga harian = Rp. 86.084

Pajak 15% X Rp. 86.083 = Rp. 12.913

Bunga bersih = Rp. 73.171

34

Page 35: Ruang Lingkup Lkb.2003

D. SIMPANAN DEPOSITO (TIME DEPOSIT)

Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo.

Sebagai contoh jika seorang deposan mendepositokan uang tanggal 7 Maret 1999 untuk 3 bulan mendatang, maka tanggal jatuh temponya adalah setelah 3 bulan yaitu tanggal 7 Juli 1999 dan apabila dicairkan sebelum tanggal tersebut, maka si deposan akan dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan.

Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan saran yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka menggunakan Bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.

Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini:

1. Deposito BerjangkaMerupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu

deposito biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga.

Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.

Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan batas minimalnya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty rate (denda).

Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik berupa, special rate maupun insentif, seperti hadiah atau cendramata lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut.

Deposito berjangka yang diterbitkan dalam Valuta Asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan, penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti US Dollar, Yen Jepang atau DM jerman.

35

Page 36: Ruang Lingkup Lkb.2003

2. Sertifikat DepositoMerupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12 dan 24 bulan.

Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjual belikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.

Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai.Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya

dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.

3. Deposito on CallMerupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1

bulan, diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan).

Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit.

Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

Agar lebih jelas untuk memahami perbedaan antara ketiga jenis deposito diatas berikut ini akan dibahas dalam bentuk contoh soal disertai dengan penyelesaiannya.

1. Contoh perhitungan deposito berjangkaa. Nn. Nurya Migami ingin menerbitan deposito berjangka untuk jangka waktu 6bulan.

Nominal yang diinginkan adalah Rp. 40.000.000,- dan pembayaran secara tunai. Bunga 18% PA (per tahun) dan bunga diambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dan uangnya diambil tunai.Pertanyaan:Berapa jumlah bunga yang Nn. Nuryan Migami terima setiap bulan jika dikenakan pajak 15%?Jawab:

Bunga =18% X Rp. 40.000.000,-

X 1 = Rp. 600.000,-12 bulan

Pajak 15% X Rp 600.000, = Rp. 90.000,-

Bunga bersih perbulan = Rp. 510.000,-

b. Ny Yulia ingin menerbitkan deposito berjangka dengan nominal Rp. 10.000.000,- jangka waktu yang diinginkan adalah 9bulan bunga dikenakan 18% PA dan diambil setelah

36

Page 37: Ruang Lingkup Lkb.2003

jatuh tempo. Setelah jatuh tempo seluruh deposito dicairkan dan uangnya diambil tunai.Pertanyaan:Berapa jumlah bunga yang Ny. Yulia terima setelah jatuh tempo dengan dikenakan pajak 15%?Jawab:

Bunga =18% X Rp. 10.000.000,-

X 9 = Rp. 1.350.00012 bulan

Pajak 15% X Rp 1.350.000 = Rp. 202.500

= Rp. 1.147.500

2. Contoh perhitungan bunga sertifikat depositoa. tn. Ray Ibrahim ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal a Rp. 10.000.000,-,

bunga 14% PA dan diambil dimuka. Jangka waktu adalah 12 bulan dan pembayaran secara tunai.Pertanyaan:Berapakah jumlah yang harus Tn. Ray Ibrahim bayar kepada pihak bank, jika dikenakan pajak 15%?Jawab:

Total nominative sertifikat deposito 10 X Rp. 10.000.000,- = Rp. 100.000.000,-

Bunga =14% X Rp. 100.000.000,-

X 12 = Rp. 14.000.000,-12 bulan

Pajak 15% X Rp 14.000.000,00 = Rp. 2.100.000,-

= Rp. 11.900.000,-

Jumlah yang harus dibayar = Rp. 88.100.000,-

b. Ny. Pariani ingin membeli 5 lembar sertifikat deposito nominal Rp. 2.000.000,- untuk Jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan ke rekening tabungannya. Bunga 17% dan diambil dimuka tunai.Pertanyaan:Berapa jumlah bunga yang Ny. Pariani terima jika dikenakan pajak sebesar 15%?Jawab:

Bunga =17% X Rp. 10.000.000,-

X 3 = Rp. 425.000,-12 bulan

Pajak 15% X Rp 425.000,- = Rp. 63,750,-

= Rp. 361.250,-

3. Contoh perhitungan bunga deposito On Call

37

Page 38: Ruang Lingkup Lkb.2003

Tn. Arbi Kuris memiliki uang sejumlah Rp. 200.000.000 ingin menerbitkan deposito On Call mulai hari ini tanggal 2 Mei 1996. Bunga yang telah dinegosiasi adalah 3% PM dan diambil pada saat pencairan. Pada tanggal 18 Mei 1996 Tn. Arbi Kuris mencairkan deposito on callnya.Pertanyaan:Berapa jumlah bunga yang Tn. Arbi Kuris terima pada saat pencairan jika dikenakan pajak sebesar 15%?Jawab:

Bunga =3% X Rp. 200.000.000,-

X 16 hari = Rp. 3.200.000,-30 hari

Pajak 15% X Rp 3.200.000,- = Rp. 480.000,-

= Rp. 2.720.000,-

4. Contoh soal jika ditarik sebelum jatuh tempoHari ini tanggal 16 Juli 1996 Tn. Rivan Pratama ingin menerbitkan deposito berjangka senilai Rp. 10.000.000,- untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan ke rekening tabungan, bunga 12% PA. dan diambil setiap bulan tunai, karena sesuatu hal, maka Tn. Rivan Pratama mencairkan depositonya pada tanggal 14 September 1996 untuk itu Tn. Rivan Pratama dikenakan penalty rate sebesar 3% dan dikenakan pajak 15%.Pertanyaan:Coba saudara hitung berapa denda yang harus dibayar oleh tn. Rivan Pratama?jawab:16/7 16/8 16/9 16/10

14/9 dicairkanPerhitungan bunga yang sudah diterima pada bulan Juli adalah:

12% X Rp.10.000.000,-X 1 = Rp 100.000,-

12 Pajak 15% X Rp 100.000,00 = Rp. 15.000,-

Bunga yang sudah diterima = Rp. 85.000,-

Perhitungan bunga setelah kena penalty rate sebesar 3% adalah:

Bunga = 12% - 3% = 9%

Jadi,

Bulan 1 =9% X Rp. 10.000.000,-

X 1 = Rp 75.000,-12

38

Page 39: Ruang Lingkup Lkb.2003

Bulan 2 =9% X Rp. 10.000.000,-

X 28 hari = Rp 70.000,-360 hari

Rp 145.000,-

Dengan demikian denda yang harus dibayar oleh nasabah adalah:

Rp. 145.000,- dikurangi Rp. 85.000,- = Rp. 60.000,-

BAB III

39

Page 40: Ruang Lingkup Lkb.2003

KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

A. PENGERTIAN PENGALOKASIAN DANA

Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dengan istilah alokasi dana.

Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan membelikan berbagai asset yang dianggap menguntungkan bank.

Arti lain dari alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Penjualan dana ini tidak lain agar perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin. Dalam mengalokasikan dananya pihak perbankan harus dapat memilih dari berbagai alternative yang ada.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keuntungan utama bisnis perbankan adalah selisih anatra bunga dari sumber-sumber dana dengan bunga yang diterima dari alokasi dana tertentu. Oleh karena itubaik factor-faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia perbankan. Penentuan bunga sumber dana akan sangat berpengaruh terhadap bunga alokasi dananya.

Pembahasan dalam bab ini hanya dikhususkan kepada alokasi dana yang paling utama dan paling penting bagai kegiatan perbankan. Kegiatan alokasi dana yang terpenting tersebut adalah alokasi dana dalam pinjaman yaitu dikenal dalam bentuk kredit bagi bank berdasarkan prinsip konvensional dan pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.

B. PENGERTIAN KREDIT DAN PEMBIAYAAN

Menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Dari pengertian diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk

40

Page 41: Ruang Lingkup Lkb.2003

pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sanksi apabila si debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.

Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntugan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional keuntungan diperoleh melalui bunga sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil berupa imbalah atau bagi hasil.

Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.

Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya maka, bank terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta factor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Namun factor salah analisis ini bukanlah merupakan penyebab utama kredit macet walaupun sebagian besar kredit macet diakibatkan salah dalam mengadakan analisis. Penyebab lainnya mungkin disebabkan Oleh bencana alam yang memang tidak dapat dihindari oleh nasabah. Misalnya kebanjiran atau gempa bumi atau dapat pula kesalahan dalam pengelolaan.

Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah yang dilakukan untuk penyelamatan kredit tersebut beragam. Dikatakan beragam karena dilihat terlebih dulu penyebabnya. Jika memang masih bisa dibantu, maka tindakan membantu apakah dengan menambah jumlah kredit atau dengan memperpanjang jangka waktunya. Namun jika memang sudah tidak dapat diselamatkan kembali maka tindakan terakhir bagi bank adalah menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah.

C. UNSUR-UNSUR KREDIT

Dari penjelasan diatas dapatlah diuraikan hal-hal apa saja yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihat secara

41

Page 42: Ruang Lingkup Lkb.2003

utuh mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsure-unsur yang terkandung di dalamnya.

Adapun unsure-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

1. KepercayaanYaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

2. KesepakatanDisamping unsure percaya di dalam kredit juga mengandung unsure kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka waktuSetiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

4. ResikoAdanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsure kesengajaan lainnya.

5. Balas jasaMerupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

D. TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Disamping itu pemberian suatu kredit mengandung suatu fungsi.

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:

1. Mencari keuntungan

42

Page 43: Ruang Lingkup Lkb.2003

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.Kemudian hasil lainnya bahwa nasabah yang memperoleh kreditpun bertambah maju dalam usahanya.Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank yang terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidir.

2. Membantu usaha nasabahTujuan lainnya adalah untuk membantu usha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Membantu pemerintahBagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sector.Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah: Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau

perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa Negara.

Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.Tujuan kredit ini berkaitan satu sama lainnya, atau dengan kata lain suatu kredit biasanya mengandung tujuan seperti yang diatas.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit suatu fungsi secara luas. Fungsi kredit secara luas antara lain:

1. Untuk meningkatkan daya guna uangDengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya dari uang jika hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uangDalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

43

Page 44: Ruang Lingkup Lkb.2003

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna dan bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran barangKredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomiDengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri sehingga meningkatkan devisa Negara.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusahaBagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatanSemakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasionalDalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya, sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.

E. JENIS-JENIS KREDIT

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis.

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:

1. Dilihat dari segi kegunaana. Kredit investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relative lebih lama.

b. Kredit modal kerjaDigunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi.

44

Page 45: Ruang Lingkup Lkb.2003

2. Dilihat dari segi tujuan kredita. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industry lainnya.

b. Kredit konsumtifKredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan. Kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.

c. Kredit perdaganganKredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanay untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

3. Dilihat dari segi jangka waktua. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

b. Kredit jangka menengahJangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

c. Kredit jangka panjangMerupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminana. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

45

Page 46: Ruang Lingkup Lkb.2003

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

5. Dilihat dari segi sector usahaa. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau pertanian

rakyat.Sector usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan untuk jangka panjang kambing atau sapi.

c. Kredit industry, yaitu kredit untuk membiayai industry kecil, menengah atau besar.d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka

panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan

prasarana pendidikan atau dapat pula kredit untuk para mahasiswa.f. Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti, dosen, dokter atau pengacara.g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian

perumahan.h. Dan sector-sektor lainnya.

F. JAMINAN KREDIT

Seperti sudah dibahas diatas bahwa kredit dapat diberikan dengan jaminan atau tanpa jaminan. Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah mengalami suatu kemacetan maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan. Sebaliknya dengan jaminan kredit relative lebih aman mengingat setiap kredit macet akan dapat ditutupi oleh jaminan tersebut.

Adapun jaminan yang dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut:

1. Dengan jaminana. jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti:

Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Mesin-mesin / peralatan Barang dagangan Tanaman/kebun/sawah Dan lainnya.

b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti:

46

Page 47: Ruang Lingkup Lkb.2003

Sertifikat saham Sertifikat obligasi Sertifikat tanah Sertifikat deposito Rekening tabungan yang dibekukan Rekening giro yang dibekukan Promes Wesel Dan surat tagihan lainnya.

c. Jaminan orangYaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya.

2. Tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafide dan professional, sehingga kemungkinan kredit tersebut akan macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah.

G. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang besar.

Dalam melakukan penilaian criteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya criteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P.

Adapun penjelasan untuk analisis 5 C kredit adalah sebagai berikut:

1. CharacterSuatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang nasabahnya baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup

47

Page 48: Ruang Lingkup Lkb.2003

yang dianutnya, keadaan keluarga, hoby dan social standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.

2. CapacityUntuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya, termasuk kekuatan yang ia miliki. pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

3. CapitalUntuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

4. ColleteralMerupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

5. ConditionDalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan kemungkinan untuk dimasa yang akan datang sesuai sector masing-masing, serta diakibatkan dengan prospek usaha dari sector yang ia jalankan. penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relative kecil.

Sedangkan penilaian dengan analisis 7 P kredit adalah sebagai berikut:

1. PersonalityYaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

2. PartyYaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

3. PerposeYaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam. sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya.

48

Page 49: Ruang Lingkup Lkb.2003

4. ProspectYaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.

5. PaymentMerupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sector lainnya.

6. ProfitabilityUntuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Proofitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

7. ProtectionTujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

H. ASPEK-ASPEK DALAM PENILAIAN KREDIT

Disamping menggunakan 5 C dan 7 P, maka penilaian suatu kredit layak atau tidak layak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai besar dan berjangka waktu panjang.

Aspek-aspek yang dinilai antara lain:1. Aspek yuridis / hokum

Yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan, sehingga dapat diketahui siapa-siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya adalah seperti:

Surat Izin Usaha Industri (S.I.U.I) untuk sector industri. Surat Izin Usaha Perdagangan (S.I.U.P) untuk sector perdagangan. Tanda Daftar Peusahaan (TDP). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah. Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya.

49

Page 50: Ruang Lingkup Lkb.2003

2. Aspek PemasaranDalam aspek ini yang kita nilai adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan

sekarang ini dan dimasa yang akan datang prospeknya bagaimana. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah:

Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun yang lalu. Rencana penjualan dan produksi minimal 3 bulan atau 3 tahun yang akan datang. Peta kekuatan pesaing yang ada. Prospek produk secara keseluruhan.

3. Aspek KeuanganAspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya

dan bagaimana penggunaan dana tersebut. Disamping itu hendaknya dibuatkan cash flow daripada keuangan perusahaan.

Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya dengan suatu criteria kelayakan investasi yang mencakup antara lain:

Payback period Net Present Value (NPV) Profitability Indek (PI) Internal Rate of Return (IRR) dan Break Even Point (BEP)

4. Aspek teknis / operasiAspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti kapasitas mesin yang

digunakan, masalah lokasi dan lay out ruangan dan mesin-mesin termasuk jenis mesin yang digunakan.

5. Aspek manajemenUntuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumberdaya manusia yang dimiliki serta

latar belakang pengalaman SDM nya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan pertimbangan lainnya.

6. Aspek social ekonomiMenganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti:

Meningkatkan ekspor barang Mengurangi pengangguran atau lainnya Meningkatkan pendapatan masyarakat Tersedianya sarana dan prasarana Membuka isolasi daerah tertentu.

50

Page 51: Ruang Lingkup Lkb.2003

7. Aspek amdalMenyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air atau udara jika proyek atau usaha

tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi antara lain terhadap:

Tanah / darat menjadi gersang Air, menjadi limbah berbau busuk, berubah warna atau rasa Udara mengakibatkan polusi, debu, bising dan panas.

I. PROSEDUR DALAM PEMBERIAN KREDIT

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing.

Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hokum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif.

Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hokum sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain:

Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta.

Maksud dan tujuanApakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan) serta tujuan lainnya.

Besarnya kredit dan jangka waktuDalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) 3 tahun terakhir. Jika dari hasil analisis tidak sesuai dengan permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap hasil analisis mereka dalam memutuskan jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak diberikan kepada si pemohon.

51

Page 52: Ruang Lingkup Lkb.2003

Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya.

Jaminan kredit. hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada unsure kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa, palsu dan sebagainya. Biasanya jaminan diikat dengan suatu asuransi tertentu. Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti:- Akte notaries

Dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas) atau yayasan- TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

merupakan tanda daftar perusahaan yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun, jika habis dapat diperpanjang kembali.

- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)Nomor pokok wajib pajak, dimana sekarang ini setiap pemberian kredit terus dipantau oleh Bank Indonesia adalah NPWPnya.

- Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir- Bukti diri dari pimpinan perusahaan- Foto copy sertifikat jaminan.

Penilaian yang dapat kita lakukan untuk sementara adalah dari neraca dan laporan rugi laba yang ada dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut:- current ratio- acid test ratio- inventory turn over- sales to receivable ratio- profit margin ratio- return on net worth- working capital

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.

3. Wawancara 1

Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Hendaknya dalam wawancara ini dibuat serilek mungkin sehingga diharapkan hasil wawancara akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

52

Page 53: Ruang Lingkup Lkb.2003

4. On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara 1. Pada saat hendak melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5. Wawancara ke II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara 1 dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.

6. Keputusan kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka, dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:

- Jumlah uang yang diterima- jangka waktu kredit- dan biaya – biaya yang harus dibayar.

Keputusan kredit biasanya merupakan keputusan team. Begitu pula bagi kredit yang ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing.

7. Penandatanganan akad kredit / perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit icairkan maka terlebih dulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan:

- antara bank dengan debitur secara langsung atau- dengan melalui notaries

8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan

9.Penyaluran / penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai katentuan dan tujuan kredit yaitu:

53

Page 54: Ruang Lingkup Lkb.2003

- sekaligus atau- secara bertahap

J.TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET

Sepandai apapun analisis kredit dalam menganalisis setiap permohonan kredit, kemungkinan kredit tersebut macet pasti ada, hal ini disebabkan oleh 2 unsur sebagai berikut:

1.Dari pihak perbankanArtinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti, sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisnya dilakukan secara subjektif.

2.Dari pihak nasabahDari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:- Adanya unsure kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud

membayar kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsure kemauan untuk membayar.

- Adanya unsure tidak sengaja. Artinya si debitur mau membayar akan tetapi tidak mampu. Sebagai contoh kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran, kena hama, kebanjiran dan sebagainya. Sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak ada.

Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian.

Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara antara lain:

1.Reschedulinga. Memperpanjang jangka waktu kredit

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

b. Memperpanjang jangka waktu angsuranMemperpanjang angsuran hamper sama dengan jangka waktu kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya pun misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran.

2.ReconditioningDengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti:a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

54

Page 55: Ruang Lingkup Lkb.2003

b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.

Dalam hal penundaan pembayarn bunga sampai waktu tertentu, maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.

c. Penurunan suku bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20% diturunkan menjadi 18%. Hal ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.

d. Pembebasan bungaDalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar kredit tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

3.Restructuringa. Dengan menambah jumlah kreditb. Dengan menambah equity:

-dengan menyetor uang tunai-tambahan dari pemilik

4.KombinasiMerupakan kombinasi dari ketiga jenis diatas.

5.Penyitaan jaminanPenyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya etikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.

BAB IVSUKU BUNGA

A.PENGERTIAN BUNGA BANK

55

Page 56: Ruang Lingkup Lkb.2003

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:

1.Bunga simpananBunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan

uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.

2.Bunga pinjamanAdalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh

nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama factor biaya dan pendapatan bagi

bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA

Seperti dijelaskan di atas bahwa untuk menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping pengaruh factor-faktor lainnya.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kebutuhan danaApabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.

2. PersainganDalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping factor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga

56

Page 57: Ruang Lingkup Lkb.2003

pinjaman kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan pemerintahDalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Target laba yang diinginkanSesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar (spread) maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

5. Jangka waktuSemakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relative lebih rendah.

6. Kualitas jaminanSemakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.

7. Reputasi perusahaahBonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relative kecil dan sebaliknya.

8. Produk yang kompetitifMaksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

9. Hubungan baikBiasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganyapun berbeda dengan nasabah biasa.

10. Jaminan pihak ketiga

57

Page 58: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankanpun juga berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

C. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT

Khusus untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen. Komponen-komponen ini ada yang dapat diperkecil dan ada pula yang tidak.

Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain:

1. Total Biaya danaTergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana melalui produk simpanan. Semakin besar/mahal bunga yang dibebankan, maka semakin tinggi pula biaya dananya dan dalam hal ini termasuk hadiah-hadiah yang dibebankan untuk menarik dana tersebut.

2. Laba yang diinginkanPenentuan besarnya laba juga sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sector-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah untuk pengusaha / rakyat kecil maka labanyapun berbeda dengan yang komersil.

3. Cadangan resiko kredit macetMerupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan, karena setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. Resiko ini dapat timbul baik disengaja atau tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya.

4. Biaya operasiBiaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.

5. Pajakyaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

58

Page 59: Ruang Lingkup Lkb.2003

sebagai contoh komponen dalam menentukan suku bunga kredit adalah sebagai berikut:

Total biaya dana rata-rata 16%Laba yang diinginkan 5%

19%Cadangan resiko kredit macet 1%

20%Total biaya operasi 4%

24%Pajak 20% dari laba 1%

Bunga kredit yang diberikan 25%

D. JENIS-JENIS PEMBEBANAN SUKU BUNGA KREDIT

Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini maksudnya metode perhitungan yang akan digunakan, sehingga mempengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Dimana jumlah angsuran terdiri dari hutang / pinjaman pokok dan bunga.

Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Sliding ratePembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sector produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.

2. Flat ratePembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian juga pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif lainnya.

3. Floating rateJenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang, sehingga bunga yang dibayarkan setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.

59

Page 60: Ruang Lingkup Lkb.2003

E. CONTOH DAN PENYELESAIAN

PT. Sungailiat telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank Marras senilai Rp. 60.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan). Bunga dibebankan sebesar 24% setahun. Disamping itu PT. Sungailiat juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 350.000,-. Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.

Pertanyaan:

Coba saudara hitung dengan menggunakan flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan berikut table perhitungannya secara lengkap?

1. Jawaban pembebanan bunga dengan flat rateSesuai dengan pembebanan bunga dengan metode flat rate, maka setiap bulan bunga yang dibayar adalah tetap sama sampai kredit tersebut lunas. Hal ini juga berarti jumlah angsurannyapun sama setiap bulannya.a. Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut:

Jumlah PinjamanPJ =

Jangka WaktuRp. 60.000.000

PJ = = Rp. 5.000.00012 bulan

b. Selanjutnya menghitung bunga (BG) per bulan adalah:

Bunga X Nominal pinjamanBG = X 1

12 Bulan24% X Rp. 60.000.000

BG = X ! = Rp. 1.200.00012 bulan

Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah:

Pokok pinjaman Rp. 5.000.000Bunga Rp. 1.200.000

Jumlah Angsuran Rp. 6.200.000 jumlah angsuran setiap bulan sama sampai 12 bulan dan jika kita uraikan dalam bentuk table

sebagai berikut:

TABEL PERHITUNGAN KREDIT

60

Page 61: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dengan Flat rate

(Dalam ribuan)

Bulan Sisa Pinjaman Pokok Pinjaman Bunga Angsuran123456789101112

55.00050.00045.00040.00035.00030.00025.00020.00015.00010.0005.0000

5.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.000

1.2001.2001.2001.2001.2001.2001.2001.2001.2001.2001.2001.200

6.2006.2006.2006.2006.2006.2006.2006.2006.2006.2006.2006.200

Jumlah 60.000 14.400 74.400

2. Jawaban pembebanan bunga dengan metode Sliding Rate

Dalam metode Sliding rate, maka perhitungan jumlah bunga yang dibayar didasarkan kepada jumlah sisa pinjamannya. Oleh karena itu jumlah bunga yang dibayarnya setiap bulan semakin mengecil, sedangkan pokok pinjaman tetap. Pada akhirnya jika bunga yang dibayar mengecil dari bulan ke bulan, maka otomatis jumlah angsuran setiap bulanpin semakin menurun.

Pokok pinjaman setiap bulan adalah sama yaitu:

Rp. 60.000.000PJ = = Rp. 5.000.000/ bulan

12 bulan

%Bunga 1 tahun X (sisa pinjaman)BG =

12 Bulana. Angsuran bulan ke 1 adalah

Pokok pinjaman = Rp. 5.000.000

24% X Rp. 60.000.000Bunga = = Rp. 1.200.000 12 Bulan

jumlah angsuran 1 = Rp. 6.200.000

b. angsuran bulan ke 2 adalahPokok pinjaman = Rp. 5.000.000

24% X Rp. 55.000.000Bunga = = Rp. 1.100.000 12 Bulan

61

Page 62: Ruang Lingkup Lkb.2003

jumlah angsuran 2 = Rp. 6.100.000

Catatan:Jumlah Rp. 55.000.000 berasal dari pinjaman Rp. 60.000.000,- dikurangi PJ bulan pertama Rp. 5.000.000,-

c. Angsuran ketiga adalahPokok pinjaman = Rp. 5.000.000

24% X Rp. 50.000.000Bunga = = Rp. 1.000.000 12 Bulan

jumlah angsuran 3 = Rp. 6.000.000

d. Angsuran bulan ke 4 adalahPokok pinjaman = Rp. 5.000.000

24% X Rp. 45.000.000Bunga = = Rp. 900.000 12 Bulan

jumlah angsuran 4 = Rp. 5.900.000

e. Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke 5, ke 6 sampai bulan 12 perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya.

TABEL PERHITUNGAN KREDITDengan Sliding rate

(Dalam ribuan)

Bulan Sisa Pinjaman Pokok Pinjaman Bunga Angsuran123456789101112

55.00050.00045.00040.00035.00030.00025.00020.00015.00010.0005.0000

5.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.0005.000

1.2001.1001.000900800700600500400300200100

6.2006.1006.0005.9005.8005.7005.6005.5005.4005.3005.2005.100

Jumlah 60.000 7.800 67.800Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode di atas adalah sebagai berikut:- dengan metode fla rate adalah Rp. 14.400.000- dengan metode sliding rate adalah Rp. 7.800.000

62

Page 63: Ruang Lingkup Lkb.2003

Selisih Rp. 6.600.000

BAB V

JASA – JASA BANK LAINNYA

A. PENGERTIAN JASA BANK LAINNYA

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan perbankan yang ketiga. Tujuan pemberian jasa-jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, maka semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan, cukup disatu bank saja. Demikian pula sebaliknya jika jasa bank yang diberikan kurang lengkap, maka nasabah terpaksa untuk mencari bank yang lain yang menyediakan jasa yang mereka butuhkan.

Lengkap atau tidaknya jasa bank yang diberikan sangat tergantung dari kemampuan bank tersebut, baik dari segi modal, perlengkapan fasilitas sampai kepada personil yang mengoperasikannya. Semakin lengkap tentunya semakin banyak modal yang dibutuhkan untuk melengkapi peralatan dan personelnya. Disamping itu kelengkapan jasa bank ini juga tergantung dari jenis bank, apakah bank umum atau bank perkreditan rakyat atau dapat pula dilihat dari segi status bank tersebut apakah bank devisa atau non devisa. Jika berstatus bank devisa maka jenis jasa bank yang ditawarkan akan lebih lengkap dibandingkan dengan non devisa. Kemudian kelengkapan jasa bank dapat pula dilihat dari status cabangnya, apakah cabang penuh, cabang pembantu atau kantor kas.

B. KEUNTUNGAN JASA-JASA BANK

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keuntungan pokok perbankan adalah dari selisig bunga simpanan dengan bunga kredit atau pinjaman. Keuntungan ini dikenal dengan istilah Spread based. Namun disamping keuntungan dari kegiatan pokok tersebut pihak perbankan juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang diberikannya dalam jasa-jasa bank lainnya.

63

Page 64: Ruang Lingkup Lkb.2003

Keuntungan dari transaksi dalam jasa-jasa bank ini disebut juga fee based. Keuntungan dari jasa bank dewasa ini semakin dibutuhkan. Bahkan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini disebabkan keuntungan dari spread based semakin kecil mengingat persaingan yang semakin ketat dalam bidang ini. Oleh sebab itu disamping mencari keuntungan utama tetap pada spread based, dewasa ini semakin banyak bank yang mencari keuntungan lewat jasa-jasa bank.

Perolehan keuntungan dari jasa-jasa bank ini walaupun relative kecil, namun mengandung suatu kepastian, hal ini disebabkan resiko terhadap jasa-jasa bank ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kredit.

Disamping factor resiko ragam penghasilan dari jasa inipun cukup banyak, sehingga pihak perbankan dapat lebih meningkatkan jasa-jasa banknya dan yang paling penting justru jasa-jasa bank ini sangat berperan besar dalam memperlancar transaksi simpanan dan pinjaman yang ada di dunia perbankan.

Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank ini antara lain:

1. Biaya administrasi2. Biaya kirim3. Biaya tagih4. Biaya provisi dan komisi5. Biaya sewa6. Biaya iuran7. Biaya lainnya.

Biaya administrasi dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi khusus. Pembebanan biaya administrasi biasanya dikenakan untuk pengelolaan sesuatu fasilitas tertentu. Contoh biaya administrasi seperti biaya administrasi kredit dan administrasi lainnya.

Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang (transfer), baik jasa transfer dalam negeri maupun transfer ke luar negeri.

Biaya tagih merupakan jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya seperti jasa kliring (penagihan dokumen dalam kota) dan jasa inkaso (penagihan dokumen keluar kota). Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan dokumen dalam negeri maupun luar negeri.

Biaya provisi dan komisi biasanya dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankan. Besarnya jasa provisi dan komisi tergantung dari jasa yang diberikan serta status nasabah yang bersangkutan.

Kemudian jasa iuran diperoleh dari jasa pelayanan bank card atau kartu kredit, dimana kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran. Biasanya pembayaran biaya iuran ini dikenakan per tahun.

64

Page 65: Ruang Lingkup Lkb.2003

Selanjutnya jasa sewa dikenakan kepada nasabah yang menggunakan jasa safe deposit box. Besarnya biaya sewa tergantung dari ukuran box dan jangka waktu yang digunakan.

Besar kecilnya penetapan biaya terhadap nasabahnya tergantung dari banknya. Masing-masing bank dapat menggunakan metode tertentu dan biasanya tidak terlalu jauh berbeda, mengingat tingkat persaingan perbankan yang demikian ketat.

C. JENIS-JENIS JASA-JASA BANK LAINNYA

Dalam penjelasan terdahulu dikatakan bahwa kelengkapan jenis-jenis jasa bank yang dapat dilayani oleh tiap-tiap bank sangat tergantung dari kemampuan bank itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis bank yang dapat dikatakan lengkap untuk ukuran perbankan di Indonesia dewasa ini.

1. Kiriman Uang (Transfer)

Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau keluar negeri. Lama pengiriman tergantung dari sarana yang digunakan untuk mengirim. Kemudian besarnya biaya kirim juga sangat tergantung sarana yang digunakan. Sebagai contoh jika Tn. Ahmad bermaksud mengirim uang buat ibunya di Solo lewat BBD Jakarta, maka Tn. Ahmad dapat memilih sarana pengiriman uang yang diinginkan, apakah lewat telex atau telepon. Biaya kirim lewat telepon akan lebih mahal daripada lewat telex. Kecepatan pengiriman juga tergantung sarana yang digunakan, misalnya pengiriman lewat telepon jauh lebih cepat dibandingkan lewat telex.

Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah. Sarana yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman.

Adapun sarana yang biasa digunakan adalah:

- Surat- Telex- Telepon- Faxsmile- On line computer- dan sarana lainnya.Pengiriman uang atau transfer lewat bank akan memberikan beberapa keuntungan bagi nasabah, jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya.

Adapun keuntungannya antara lain:a. Bagi nasabah akan mendapat

- Pengiriman uang lebih cepat- Aman sampai tujuan- Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening

65

Page 66: Ruang Lingkup Lkb.2003

- Prosedur mudah dan murah.b. Bagi bank akan memperoleh

- Biaya kirim- Biaya provisi dan komisi- Pelayanan kepada nasabah

2. Kliring (Clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga kliring ini dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja. Peserta kliring adalah bank yang sudah memperoleh izin dari Bank Indonesia.

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia adalah:

a. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. b. Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, aman dan

efisien.c. Salah satu pelayanan bank kepada nasabahnya.

Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring adalah warkat-warkat yang berasal dari dalam kota seperti:

a. Cekb. Bilyet Giro (BG)c. Wesel bankd. Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kotae. Lalu lintas Giral (LLG) / nota kredit.

Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring terdiri dari:

a. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari penyerahan surat-surat debet keluar dan penyerahan Nota Kredit Keluar (LLG).

b. Kliring masuk, menerima warkat dilembaga kliring dan diproses di bank yang bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet masuk dan Nota Kredit masuk (LLG).

c. Pengembalian kliring (Clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Warkat-warkat yang dikliringkan tidaj selamanya tertagih, bahkan setiap kali transaksi kliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya.

Ada beberapa alas an penolakan kliring pada saat penerimaan warkat-warkat kliring dalam kliring masuk. Penolakan pembayaran cek / BG disebabkan:

66

Page 67: Ruang Lingkup Lkb.2003

a. Asal cek / BG salahb. Tanggal cek / BG belum jatuh tempoc. Materai tidak ada atau tidak cukupd. Jumlah yang tertulis diangka dan huruf berbedae. Tanda tangan tidak sama / lengkapf. Coretan atau perubahan tidak ditandatanganig. Cek atau BG sudah kadaluarsah. Resi belum kembalii. Endorsment cek tidak benarj. Rekening sudah ditutupk. Dibatalkan penarikl. Rekening diblokir oleh berwajibm. Kondisi cek . BG rusak / tidak sempurnan. dan alas an lainnya.

Setalah proses kliring berjalan selama sehari, pada sore harinya masing-masing bank membuat perhitungan kliring hari ini.

Perhitungan kliring dilakukan setiap hari, untuk mengetahui apakah bank tersebut menang kliring atau sebaliknya kalah kliring. Bagi bank yang menang kliring artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pembayaran warkat kliringnya, sehingga terdapat saldo kemenangan. Sebaliknya bagi bank yang kalah kliring justru pembayaran warkat kliring lebih besar dari penerimaan warkat kliringnya.

Bagi bank yang menang kliring menunjukan prestasi bank tersebut dalam membina nasabahnya demikian pula sebaliknya. Bagi bank yang kalah kliring akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan apabila tidak dapat ditutupi, maak bank yang kalah kliring tersebut dapat memperoleh pinjaman Call Money yang waktunya relative singkat.

Call Money diberikan kepada bank yang kalah kliring dan tidak dapat menutupinya. Pinjaman Call Money dibayar pada saat bank yang memberikan call money menagihkannya. Apabila pada saat jangka waktu yang telah ditentukan bank yang bersangkutan belum dapat membayar, maka pinjaman call money tersebut menjadi pinjaman biasa, dan hal ini akan menyebabkan hilangnya kepercayaan bank yang memberikan fasilitas pinjaman call money tersebut termasuk bank lainnya.

3. Inkaso (Collection)

Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Sebagai contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Bandung, maka cek tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Dalam hal ini bank yang di Jakartalah yang menagihkannya ke bank di Bandung dan proses penagihan ini kita sebut inkaso dalam negeri. Begitu pula cek atau bilyet giro yang kita peroleh dan diterbitkan oleh

67

Page 68: Ruang Lingkup Lkb.2003

bank diluar negeri, kemudian kita uangkan di Indonesia, maak proses penagihannya melalui inkaso luar negeri.

Adapun warkat-warkat yang dapat diinkasokan atau ditagihkan adalah warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri seperti:

- cek- bilyet giro- wesel- kuitansi- surat aksep- deviden- kupon- money order- dan surat berharga lainnya.

Lama penagihan warkat dan besarnya biaya tagih yang dibebankan kepada nasabah tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya lama penagihan berkisar antara 1 minggu sampai 4 minggu.

Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam 2 bagian yaitu:

a. Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen yang mewakili surat / barang tersebut.

b. Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili dokumen yang mewakili surat / barang tersebut.

Penyelesaian inkaso luar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri merupakan inkaso masuk dari luar negeri. Jika tidak mempunyai cabang di luar negeri maka inkaso keluar dapat dilakukan melalui “bank koreponden”. Persyaratan untuk inkaso keluar negeri bank yang bersangkutan haruslah berstatus bank devisa.

4. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa bank yang diberikan kepada para nasabahnya. Jasa ini dikenal juga dengan nama safe loket. SDB berbentuk kotak dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda berharga miliknya. Pembukaan SDB dilakukan dengan 2 buah anak kunci, dimana satu dipegang bank dan satu lagi dipegang oleh nasabah.

Kegunaan dari SDB adalah untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting seperti:

68

Page 69: Ruang Lingkup Lkb.2003

- Sertifikat deposito- Sertifikat tanah- Saham- Obligasi- Surat Perjanjian- Akte Kelahiran- Surat nikah- Ijazah- Paspor- dan surat atau dokumen lainnya.

Disamping itu SDB dapat pula digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti:

- Emas- Mutiara- Berlian- Intan- Permata- dan benda yang dianggap berharga lainnya.

Sedangkan larangan menyimpan barang-barang di SDB adalah seperti:

- Narkotik dan sejenisnya- Bahan yang mudah meledak- dan larangan lainnya

Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

- Biaya sewa- Uang setoran jaminan yang mengendap- Pelayanan nasabah

Sedangkan keuntungan bagi nasabah pemegang SDB adalah:

a. Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan, karena pihak bank tidak perlu tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan:- Peralatan keamanan canggih- SDB terbuat dari baja tahan api- Terdapat 2 buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka dengan kedua kunci

tersebut yang masing-masing dipegang oleh bank dan nasabah- Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang SDB maupun

bank.

69

Page 70: Ruang Lingkup Lkb.2003

Kemudian disamping memperoleh keuntungan seperti diatas, nasabah juga dikenakan berbagai macam biaya.

Adapun biaya yang dikenakan kepada nasabah yang menyewa SDB ada 2 macam yaitu:

a. Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu sewa. Biaya sewa dibayar biasanya per tahun.

b. Setoran jaminan, merupakan biaya penggati, apabila kunci yang dipegang oleh nasabah hilang dan box harus dibongkar. Akan tetapi jika tidak terjadi masalah, maka apabila SDB tidak dperpanjang setoran jaminan dapat diambil kembali.

Biasanya untuk menyewa SDB pihak perbankan lebih mengutamakan kepada para nasabahnya yang sudah lama. Nasabah lama dan aktif berhubungan dengan bank tersebut serta selalu mempunyai etikat baik seringkali disebut nasabah primer. Akan tetapi perbankan juga ,emyediakan fasilitas SDB untuk nasabah sekunder.

Untuk menjadi pemegang SDB tidaklah terlalu rumit, bahkan sangat sederhana. Sebagai contoh nasabah cukup menyerahkan foto copy KTP/SIM/Paspor serta pas photo. Begitu pula saat membuka atau menyimpan barangnya nasabah cukup melaporkan dan menunjukan kartu identitas SDB nya.

Jika anak kunci yang dipegang nasabah hilang, maka nasabah cukup melaporkannya ke bank dengan membawa surat keterangan dari kepolisian. Kemudian bank akan membongkar box dengan disaksikan oleh pejabat yang berwenang. Untuk memperpanjang kembali nasabah dikenakan setoran jaminan kunci baru.

5. Bank Card

Bank card merupakan “kartu plastic” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat tertentu seperti supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan dan tempat lainnya. Disamping itu dengan kartu ini juga dapat dituangkan di berbagai tempat seperti di ATM (Automated Teller Machine). ATM biasanya tersebar di berbagai tempat yang strategis seperti di pusat perbelanjaan, hiburan, dan perkantoran.

Sistem kerja bank card mulai dari permohonan sampai dengan melakukan transaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada.

b. Bank akan menerbitkan kartu apabila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah.c. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti

pembayarannya.d. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan membayar sesuai perjanjian.

70

Page 71: Ruang Lingkup Lkb.2003

e. Bank akan menagihkan ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan disertai suku bunga.

f. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Dalam system kerja bank card diatas terlihat ada 3 pihak yang terlibat dalam proses bank card yaitu:

a. Bank sebagai penerbit dan pembayar.b. Pedagang (merchant), sebagai tempat berbelanja seperti hotel, supermarket, pasar

swalayan, tempat-tempat hiburan, restoran dan tempat-tempat lainnya dimana bank mengikat perjanjian.

c. Pemegang kartu (card holder), yang berhak melakukan transaksi.

Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi keada jenis bank card yang dimilikinya. Setiap jenis bank card memiliki keunggulan dan kekurangannya. Adapun jenis-jenis bank card yang ada saat ini adalah:

a. Charge cardSuatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua penagihan yang terjadi atas dirinya sekligus pada saat jatuh tempo.

b. Credit cardAdalah suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya secara angsuran pada saat jatuh tempo.

c. Debet cardPembayaran atas tagihan nasabah melalui pendebetan atas rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu.

d. Smart cardMerupakan kartu yang berfungsi sebagai rekening terpadu, kartu ini dapat berhubungan dengan rekening pribadi dan dapat menyimpan dan memperbaharui data dalam microchip, sehingga pemegang kartu dapat mengetahui keadaan semua rekeningnya.

e. Private label cardMerupakan kartu yang bukan diterbitkan oleh bank, melainkan suatu badan usaha seperti supermarket, hotel dan perusahaan lainnya. Pemakaian kartu ini hanya terbatas pada perusahaan yang mengeluarkannya.

Cara memilih jenis kartu yang baik dapat dilihat dari berbagai segi. Ada beberapa cara untuk memilih kartu kredit yang baik dan hal ini lebih banyak sesuai dengan keinginan pemohon. Setiap kartu mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Secara umum kartu kredit dikatakan baik apabila:

a. Proses cepat dan mudahb. Mempunyai jaringan yang luas, sehingga dengan mudah dapat dibelanjakan di berbagai

tempat

71

Page 72: Ruang Lingkup Lkb.2003

c. Biaya rendah termasuk uang iuran dan bungad. Mempunyai multi fungsie. Prestise memberikan rasa bangga kepada pemakainya.

Penggunaan bank card dalam setiap transaksi akan memberikan berbagai keuntungan, bukan hanya kepada pemegang kartu saja, akan tetapi kepada berbagai pihak antara lain:

a. Keuntungan bagi bank- iuran tahunan- bunga pada saat berbelanja atau mengambil uang tunai- loyalitasnasabah

b. Keuntungan bagi pemegang kartu antara lain:- kemudahan berbelanja- kemudahan memperoleh uang tunai- bonafiditas- dan lain-lain

c. Bagi pedagang yaitu:- meningkatkan omset penjualan- pelayanan kepada para pelanggannya- dan lain-lain.

Disamping keuntungan bank card juga mengandung beberapa kerugian jika tidak dilakukan secara hati-hati. Kerugian memang suatu resiko yang pasti ada setiap ada kegiatan bisnis. Kerugian tersebut tidak hanya monopoli bank, akan tetapi juga bagi si pemegang kartu. Kerugian dimaksud antara lain:

a. Kerugian bagi bank antara lain:Jiak terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda-benda berharga sebagaimana layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya dengan jaminan bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.

b. Kerugian bagi nasabah.Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa tidak mengeluarkan uang tunai untuk berbelanja, sehingga kadang-kadang ada hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibelikan.

Salah satu sarana yang memegang peranan penting dalam penggunaan bank card adalah Automated Teller Machine (ATM). ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat (24 jam) termasuk hari libur.

Pelayanan yang diberikan ATM antara lain:

- dapat menarik uang tunai- memesan buku cek dan bg- meminta rekening Koran

72

Page 73: Ruang Lingkup Lkb.2003

- melihat saldo rekening- pembayaran listrik, telepon dan pembayaran lainnya.

Sedangkan manfaat lain yang dapat diberikan oleh ATM disamping yang diatas adalah:

- praktis, memudahkan pelayanan- pengoperasiannya mudah- melayani 24 jam termasuk hari libur- menjamin keamanan dan privacy- memungkinkan mengambil uang tunai lebih dari 1 kali sehari.

6. Bank Notes

Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank notes juga dikenal dengan istilah “devisa tunai” yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai. Tidak semua bank notes dapat diperjual belikan, hal ini tergantung daripada peraturan devisa di Negara yang asal bank notes.

Sedangkan yang dimaksud dengan jual beli bank notes merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan nilai tukar yang terjadi pada saat itu.

Dalam transaksi jual beli bank notes, bank mengelompokkan bank notes kedalam dua klasifikasi. Yaitu bank notes yang lemah dan bank notes yang kuat dan bank biasanya lebih menyukai bank notes yang nilainya kuat.

Pengelompokkan bank notes yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut:

a. Bank notes tersebut mudah diperjualbelikan.b. Nilai tukar terkendali/stabil.c. Frekuensi penjualan sering terjadi.d. dan pertimbangan lainnya.

Sedangkan kelompok bank notes yang lemah kebalikan dari bank notes yang kuat, dalam pengelompokkan ini tergantung dari bank yang bersangkutan.

Dalam praktiknya bank tidak selalu menerima penjualan dan pembelian bank notes. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu:

a. kondisi bank notes cacat/rusakb. tergolong dalam valuta lemahc. tidak memiliki persediaand. diragukan keabsahannya

Untuk bank notes yang lemah dan sulit diperdagangkan maka bank menjualnya kembali ke Bank Indonesia atau kantor pusat bank yang bersangkutan.

73

Page 74: Ruang Lingkup Lkb.2003

Penjualan bank notes juga dilakukan antar bank dan juga diperjualbelikan di travel, authorized money changer (pedagang valuta asing) dan tempat lainnya.

Contoh bank notes yang tergolong dalam kategori kuat adalah sebagai berikut:

- USD : United State Dollar (Amerika)- SGD : Singapore Dollar (Singapura)- GBP : Great Britain Poundstarling (Inggris)- AUD : Australian Dollar (Australia)- DEM : Deutsche Mark (Jerman)- JPY : Japanese Yen (JEpang)- HKD : Hongkong Dollar (Hongkong)

Sedangkan bank notes yang masuk dalam kategori golongan lemah antara lain:

- ITL : Italian Lira (Itali)- NLG : Netherlands Guilder (Belanda)- FRF : French Franc (Perancis)- CAD : Canadian Dollar (Canada)- NZD : New Zealands Dollar (Selandia baru)- MYR : Malaysian Ringgit (Malaysia)- THB : Thai Baht (Thailand)

Dalam transaksi jual beli bank notes bank menggunakan kurs. Kurs ini setiap hari diperoleh dari kurs konversi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana isinya perbandingan antara nilai tukar mata uang rupiah dengan valuta asing.

Kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia oleh perbankan dijadikan patokan harga mata uang asing tersebut. Kurs ini dipergunakan untuk transaksi jual dan beli ditambah dengan keuntungan yang diharapkan oleh bank tersebut. Berikut ini beberapa pengertian:

valuta : mata uang kurs : nilai valuta asing konversi : penyesuaian kurs konversi : penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah

Dalam transaksi jual beli bank notes ada dua macam kurs yaitu kurs beli (buying rate) dan kurs jual (selling rate). Penggunaan kurs beli dan kurs jual dalam transaksi bank notes adalah sebagai berikut:

Kurs jual pada saat menjual, artinya dalam hal ini nasabah membeli. Kurs beli pada saat bank membeli, artinya dalam hal ini nasabah menjual.

7. Travellers Cheque

74

Page 75: Ruang Lingkup Lkb.2003

Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya dipergunakan oleh mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh turis. Travellers cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.

Penggunaan travelers cheque dapat dibelanjakan diberbagai tempat terutama dimana bank yang mengeluarkan travelers cheque tersebut melakukan pengikatan dan perjanjian. Disamping itu travelers cheque juga dapat diuangkan di berbagai bank.

travelers cheque yang diterbitkan dalam mata uang asing dalam setiap transaksinya baik transaksi penjualan maupun transaksi pencairan menggunakan kurs. Kurs yang digunakan baik dalam pembelian maupun penjualan. travelers cheque valas adalah kurs devisa umum.

Keuntungan serta manfaat penggunaan travelers cheque terutama bagi mereka yang suka bepergian / berwisata antara lain:

a. Memberikan kemudahan berbelanja, karena travelers cheque dapat dibelanjakan atau diuangkan di berbagai tempat.

b. Mengurangi resiko kehilangan uang karena setiap travelers cheque yang hilang dapat diganti.

c. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai travelers cheque dilayani secara prima.d. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah.e. Biasanya untuk pembelian travelers cheque, tidak dikenakan biaya, begitu pula pada saat

pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang menerbitkannya.

Jenis-jenis travelers cheque yang beredar dapat dilihat dari segi mata uang antara lain:

travelers cheque mata uang rupiah travelers cheque dalam valuta asing untuk travelers cheque dalam valuta asing diterbitkan

oleh bank yang berstatus bank devisa.

Antara travelers cheque dengan cek biasa (personal cheque) terdapat beberapa perbedaan. travelers cheque merupakan cek wisata sedangkan Personal cheque merupakan cek yang diperoleh seseorang dengan membuka rekening giro di suatu bank. Meskipun dalam banyak hal terdapat perbedaan, namun berfungsi sama yaitu sebagai alat pembayaran.

Perbedaan antara personal cek dengan travelers cheque adalah sebagai berikut:

Personal Cheque Travellers Cheque1. Umumnya mak 70 hari

2. Hanya dapat diuangkan pada bank dimana di buka rekening.

3. Besarnya nilai cek ditulis pada saat penerbitan cek.

4. Dikenakan bea materai

1. Umumnya tidak dibatasi tergantung dari bank yang menerbitkannya.

2. Dapat dibelanjakan dan diuangkan di berbagai tempat yang punya hubungan dengan bank yang mengeluarkannya.

3. Besarnya nilai Travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu.

4. Tidak dikenakan materai.

75

Page 76: Ruang Lingkup Lkb.2003

5. Tanda tangan dibubuhkan pada saat cek diterbitkan.

6. Dapat ditandatangani lebih dari 2 orang.

7. Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana di bank.

8. Cek biasa jika hilang, maka tidak dapat digantikan.

5. Tanda tangan dibubuhkan 2 kali yaitu pada saat pembelian dan pencairan.

6. Hanya ditandatangani oleh satu orang (yang berhak).

7. TC pada hakikatnya bukan berasal dari simpanan di bank.

8. TC jika hilang dapat diganti sesuai nominal yang hilang tersebut.

8. Letter of Credit (L/C)

Letter of Credit (L/C) merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor impor) termasuk barang dalam negeri (antar pulau). Kegunaan Letter Of Credit adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importer) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.

Pengertian secara umum L/C merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (biasanya importer) untuk menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (penerima L/C atau eksportir). L/C sering disebut dengan kredit berdokumen atau documentary credit.

Pembukaan L/C oleh importer dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening bank atau issuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan. Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut advising bank.

Penyelesaian transaksi antara eksportir dengan importer sangat tergantung dari jenis L/C nya. Adapun jenis-jenis L/C antara lain:

a. Revocable L/CMerupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa pemberitahuan terlebih dulu kepada beneficiary.

b. Irrevocable L/CKebalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.

c. Sight L/CMerupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank.

d. Usance L/C

76

Page 77: Ruang Lingkup Lkb.2003

Sedangkan usance L/C merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

e. Restricted L/CMerupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C.

f. Unrestricted L/CL/C yang mmbebaskan negosiasi dokumen di bank manapun.

g. Red clause L/CMerupakan L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum beneficiary menyerahkan dokumen.

h. Transferable L/CMerupakan L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak lainnya.

i. Revolving L/CL/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-ulang.

j. Dan lain-lain

Disamping jenis-jenis L/C, maka factor-faktor lain yang mempunyai andil besar dalam proses penyelesaian L/C adalah dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen L/C yang dibutuhkan meliputi:

a. Bill of Lading (B/L) atau konosemenB/L mempunyai fungsi sebagai:

- bukti tanda pengiriman- bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang- bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang.

b. Draft (wesel)Merupakan perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis yang ditujukan oleh seseorang yang menariknya dan mengharuskan orang yang dialamatkan atau si tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu yang telah ditentukan untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk atau kepada si pemegang wesel. Wesel dapat dipindahtangan atau diperjualbelikan kepada pihak lain.

c. Faktur ( invoice)Merupakan daftar perincian harga dari barang-barang yang dikeluarkan oleh penjual atas suatu transaksi sebagai tanda bukti transaksi dan dapat juga dijadikan sebagai alat tagihan.

d. AsuransiMerupakan perusahaan yang akan menanggung dan mengganti terhadap kerugian yang akan dialami para eksportir apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barangnya.

e. Daftar pengepakan (packing list)Merupakan daftar uraian barang-barang yang dimasukkan dalam peti (container).

f. Certificate of origin

77

Page 78: Ruang Lingkup Lkb.2003

Merupakan surat keterangan asal barang yang diekspor.g. Certificate of Inspection

Merupakan surat keterangan pemeriksaan tentang keadaan barang yang dibuat oleh independent surfeyor.

h. Dan lain-lain.

Berikut ini skema mekanisme proses penyelesaian L/C guna memperlancar kegiatan-kegiatan perdagangan antara eksportir dengan imprtir.

1

5

9 2 6 4 7

3

8

Keterangan lebih lanjut mekanisme diatas adalah sebagai berikut:

1. Importir dan eksportir mengadakan persetujuan dan perjanjian penjualan barang yang tertuang dalam sales contact.

2. Importir melakukan pembukaan L/C di opening bank.3. Berdasarkan aplikasi importer, opening bank meneruskan L/C ke advising bank berikut

syarat-syarat yang harus dipenuhinya.4. L/C berikut dokumen diserahkan oleh advising bank kepada eksportir.5. Setelah menerima dokumen dari advising bank maka eksportir mengirim barang kepada

importer sesuai dengan perjanjian.6. Bukti pengiriman barang berikut dokumen oleh eksportir diserahkan untuk memperoleh

pembayaran dari advising bank. 7. Advising bank akan melakukan pembayaran setelah mempelajari dokumen yang

diserahkan eksportir memenuhi syarat.8. Advising bank meneruskan dokumen pembayaran dan pengapalan barang kepada opening

bank untuk menerima pembayaran kembali.9. Opening bank akan mempelajari dokumen dari advising bank dan apabila sudah lengkap

barulah akan dibayar kembali.10. Opening bank memberitahukan importer atas kedatangan dokumen dari eksportir

(advising bank).11. Importir akan melunasi pembayaran L/C yang telah dibuatnya serta memperoleh dokumen

yang dikirim oleh advising bank.

78

Importir

“A”

Eksportir

“B”

Opening Bank Advising bank

Page 79: Ruang Lingkup Lkb.2003

9. Bank garansi dan referensi bank

Bank garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan / lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cedera janji.

Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada 3 pihak terlibat yaitu:

pihak penjamin (bank) pihak terjamin (nasabah) pihak penerima jaminan (pihak ketiga)

Sebagai contoh proses permohonan bank garansi dapat dilihat dari skema berikut ini:

5

4

1

32

6 6

Adapun keterangan lebih lanjut penjelasan dari skema diatas adalah sebagai berikut:

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke bank BBD, hal ini dilakukan karena kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan milik PLN.

2. BBD akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat termasuk telah menyetor jaminan lawan.

3. Bang Garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PLN.4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan pihak PLN.

misalnya kontraktor ingkar janji maka pihak PLN dapat langsung membawa garansi asli yang dipegangnya di BBD untuk dicairkan.

5. Pihak BBD akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.

6. Jika terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PLN akan mengembalikan garansi asli ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke BBD.

Bank dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan membayar sejumlah uang kepada pihak PLN apabila si kontraktor ingkar janji tidak dapat memenuhi kewajibannya atau cedera janji.

79

Bank BBD PLN

Kontraktor

PT “X”

Page 80: Ruang Lingkup Lkb.2003

Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si penerima jaminan atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah.b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa

pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak perbankan.

c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang menerima jaminan.

d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik bagi bank maupun bagi pihak lainnya.

e. Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.

Disamping memiliki tujuan bank garansi juga memiliki sifat-sifat tertentu. Adapun sifat Bank Garansi adalah hanya berlaku untuk 1 kali transaksi yaitu sampai dengan tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai dengan klausa yang tercantum dalam surat bank garansi yang bersangkutan. Bank garansi tidak dapat diperpanjang tetapi dapat diajukan permohonan oleh nasabah untuk diperbaharui atas persetujuan tertulis dari pemegang surat bank garansi.

Kemudian Bank Garansi terdiri dari berbagai jenis. Jenis ini dapat dilihat dari tujuannya sebagai berikut:

a. Bank Garansi untuk penagguhan bea masukMerupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.

b. Bank garansi untuk pita cukai tembakauYaitu bea cukai yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atas rook-rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.

c. Bank garansi untuk tender dalam negeri yaitu bank garansi yang diberikan kepada bouwheer (yang member pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender dalam negeri.

d. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaanBank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima dari bouwheer.

e. Bank Garansi untuk uang muka pekerjaanBank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan pekerjaan.

f. Bank garansi untuk tender luar negeriBank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor yang akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer adalah pihak luar negeri.

80

Page 81: Ruang Lingkup Lkb.2003

Bank Garansi untuk menjamin kontraktor/eksportir Indonesia yang turut tender/melaksanakan kontrak.

g. Bank garansi untuk perdaganganBank garansi yang diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau depot-depot perdagangan.

h. Bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak.

i. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang, bank garansi yang diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importer.

Selanjutnya setiap transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan biaya. Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan permohonan bank garansi merupakan balas jasa atau pendapatan bagi bank. Biaya-biaya ini merupakan kompensasi dari resiko yang akan dihadapi bank yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Biaya-biaya dimaksud adalah:

a. Biaya provisiMerupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya provisi ditetapkan berdasarkan tujuan penggunaan bank garansi dan ditetapkan berdasarkan presentase. Pemerintah melalui Bank Indonesia menetapkan besarnya provisi bank garansi secara umum tanpa membedakan tujuan penggunaan garansi bank.Contoh:Jumlah bank garansi Rp. 10.000.000,-Jangka waktu 3 bulanProvisi ditetapkan 1% setahunBesarnya biaya provisi dapat dihitung sebagai berikut:3/12 X 1% X Rp. 10.000.000,- = Rp. 25.000

b. Biaya administrasiMErupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung bank masing-masing.

c. Bea MateraiMerupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi yang ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.

Disamping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan. Jaminan lawan yang akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap resiko yang mungkin timbul di kemudian hari. Dalam menentukan besarnya jaminan pihak bank selalu berpedoman pada ketentuan bank sentral dan kelaziman yang berlaku di dunia perbankan. Oleh karena bank garansi mengandung suatu tingkat resiko, maka pertimbangan tentang resiko ini perlu diperhatikan dan jaminan lawan atau disebut counter guarantee.

81

Page 82: Ruang Lingkup Lkb.2003

Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa:

a. uang tunaib. giro yang dibekukanc. sertifikat depositod. surat-surat berharga, seperti saham, obligasie. sertifikat tanahf. dan jaminan lawan lainnya

Setelah semua persyaratan dipenuhi maka bank akan menerbitkan Surat garansi bank yang akan diberikan kepada nasabah pemohon (terjamin). Selanjutnya terjamin menandatangani surat perjanjian garansi bank serta membayar lunas biaya-biaya yang telah ditetapkan.

Surat garansi yang diterbitkan oleh bank hendaknya memuat hal-hal minimal sebagai berikut:

a. judul garansi bank atas bank garansib. nama dan alamat terjaminc. nama dan alamat bank pemberi garansid. nama dan alamat penerima jaminane. macam transaksi antara terjamin dan penerima jaminanf. tanggal penerbitan surat bank garansig. jumlah uang yang dijaminkan oleh bankh. batas waktu untuk mengajukan claim kepada banki. pernyataan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi pembayaran hingga suatu jumlah

tertentu dengan terlebih dulu menyita dan menjual lebih dulu benda-benda milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan

j. Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung saat bank menerima tuntutan.

k. tanda tangan pihak bank pemberi garansi.

Ketentuan dan syarat-syarat lainnya tidak boleh dimuat dalam surat garansi bank antara lain:

Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin terlebih dulu harus memenuhi syarat-syarat tertentu

Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak.

Disamping bank garansi biasanya nasabah juga diminta untuk melengkapinya dengan surat referensi bank. Referensi bank merupakan sejenis surat untuk menunjukan bahwa yang diberi referensi mempunyai tindak tanduk baik selama menjadi nasabah bank yang memberikan referensi bank. Referensi bank ini diberikan kepada nasabah untuk keperluan tertentu misalnya mengikuti tender.

82

Page 83: Ruang Lingkup Lkb.2003

Sebelum pemberian referensi ini, bank terlebih dulu melihat catatan-catatan tentang nasabah di bank yang bersangkutan yang tentu saja nasabah pemohon referensi bank haruslah nasabah bank tersebut.

Penelitian tentang kondite nasabah yang memohon surat referensi bank juga dilakukan dari sumber diluar bank itu sendiri, misalnya dari catatan bank lainnya atau dari pihak berwajib.

10. Memberikan Jasa-Jasa di Pasar Modal

Di dalam pasar modal pihak perbankan mempunyai peranan yang sangat besar dalam rangka memajukan perkembangan pasar modal. Perbankan mendukung setiap kegiatan yang ada demi kelancaran transaksi pasar modal di bursa efek.

Jasa-jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran transaksi di pasar modal antara lain:

penjamin emisi (underwriter) penjamin (guarantor) wali amanat (trustee) perantara perdagangan efek / pialang (broker) pedagang efek (dealer) perusahaan pengelola dana (investment company).

11. Menerima Setoran-Setoran

Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam mengumpulkan setoran atau pembayaran lewat bank. Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank antara lain:

pembayaran listrik pembayaran telepon pembayaran pajak pembayaran uang kuliah pembayaran rekening air setoran ONH

12. Melakukan pembayaran gaji pensiun bonus hadiah deviden

13. dan kegiatan lainnya

83

Page 84: Ruang Lingkup Lkb.2003

BAB VI

TUGAS-TUGAS

BANK INDONESIA

Ditinjau dari segi fungsinya, salah satu jenis perbankan yang paling utama dan paling penting adalah Bank Sentral (central bank). Bank Sentral di setiap Negara hanya ada satu dan mempunyai cabang hamper di setiap propinsi. Fungsi utama Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu Negara secara luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia tugas Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI).

Bank Indonesia beasal dari De Javasche Bank N. V yang merupakan salah satu bank milik pemerintah Belanda. De Javasche Bank N. V didirikan pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 1827 dalam rangka membantu pemerintah Belanda, untuk mengurus keuangannya di Hindia Belanda pada waktu itu. Kemudian De Javasche Bank N. V dinasionalisir pemerintah Republik Indonesia tanggal 6 Desember 1951 dengan undang-undang nomor 24 tahun 1951 menjadi bank milik pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965, Bank Indonesia bersama bank-bank lainnya seperti Bank Koperasi Tani dan Nelayan, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara dilebur ke dalam Bank Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Bank Negara Indonesia terdiri dari BNI unit I, BNI unit II, BNI unit III, BNI unit IV dan BNI unit V. Bank Negara Indonesia unit I kemudian berfungsi sebagai Bank sirkulasi, Bank Sentral dan Bank Umum dan dijadikan Bank Indonesia di Indonesia dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1968. Selanjutnya status Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dikukuhkan lagi dalam Undang-Undang RI nomor 23 tahun 1999.

Kantor Pusat Bank Sentral terletak di Ibukota Negara. Di Indonesia, bank sentral berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor di seluruh wilayah Indonesia (biasanya di tiap-tiap ibukota propinsi) serta perwakilan-perwakilan dan koresponden di luar negeri. Fungsi Bank Sentral di Negara manapun memegang peranan sangat penting dalam memajukan perkembangan pembangunan di negaranya, begitu pula dengan Bank Sentral di Indonesia yang diemban oleh Bank Indonesia juga mempunyai posisi strategis dalam pembangunan, baik dalam melayani pemerintah maupun dunia keuangan dan perbankan, yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia

Peranan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau sering juga disebut bank to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya. Hal ini disebabkan bahwa pembangunan di sector apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian

84

Page 85: Ruang Lingkup Lkb.2003

disamping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya.

Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal (kertas dan logam) dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bungan dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Disamping itu hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagai pemegang kas pemerintah. Begitu pula hubungan keuangan dengan dunia internasional juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri.

Dalam menjalankan tugas sehari-hari Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan Guberbur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyaknya 7 orang Deputi Gubernur. Dalam hal ini Deputi Gubernur Senior merupakan Wakil gubernur dan apabila Gubernur dan Deput Senior berhalangan, maka Gubernur atau Deputi Gubernur Senio menunjuk seorang Deputi Gubernur untuk memimpin Dewan Gubernur.

Kedudukan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk masa jabatan 5 tahun. Kemudian masa jabatan yang sama dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya.

A. TUJUAN BANK INDONESIA

Tujuan Bank Indonesia seperti tertuang dalam Undang-Undang RI nomor 23 tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Mata uang rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang ditimbulkan apabila suatu mata uang tidak stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah terjadinya inflasi yang sangat memberatkan masyarakat luas. Oleh karena itu tugas Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan sangatlah penting. Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah:

1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.

2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas antara lain:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebiakan moneter

85

Page 86: Ruang Lingkup Lkb.2003

2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran3. Mengatur dan mengawasi bank

Dalam pelaksanaan tugas diatas pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

B. TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang nomor 23 Tahun 1999.

1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:

a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.

b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah maupun valas. penetapan tingkat diskonto. penetapan cadangan wajib minimum. pengaturan kredit atau pembiayaan.

c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90 (Sembilan puluh) hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan.

d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar bardasarkan system nilai tukar yang telah ditetapkan.e. Mengelola cadangan devisa.f. Menyelenggarakan survey secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat

bersifat makro dan mikro.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran Bank Indonesia berwenang:

a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa system pembayaran.

b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya.

c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

86

Page 87: Ruang Lingkup Lkb.2003

d. Mengatur system kliring antar bank baik dalam mata uang rupiah maupun asing.e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank.f. Menetapkan macam, harga, cirri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan

tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.g. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan

uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama.

3. Mengatur dan Mengawasi Bank

Dalam hal mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia berwenang:

a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-hatian.b. Memberikan dan mencabut izin usaha bank.c. Memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank.e. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan usaha tertentu.f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan dan penjelasan sesuai dengan

tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila

diperlukan.h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan

transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia terhadap suatu transaksi patut diduga merupakan tindakan pidana di bidang perbankan.

i. Mengatur dan mengebangkan informasi antar bank.j. Mengambil tindakan terhadap suatu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang

tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau membahayakan perekonomian nasional.

k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawasan sector jasa keuangan yang independen dan dibentuk dengan Undang-Undang.

C. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai pemegang kas Pemerintah2. Untuk dan atas nama Pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negeri,

menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.

87

Page 88: Ruang Lingkup Lkb.2003

3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau mengundang Bank Indonesia dalam sidang cabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau kewenagan Bank Indonesia.

4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.

5. Dalam hal Pemerintah menerbitkan surat-surat hutang Negara, Pemerintah wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan Pemerintah juga wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat hutang Negara yang diterbitkan Pemerintah.

7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada Pemerintah.

D. HUBUNGAN DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional, maka Bank Indonesia:

1. Dapat melakukan kerjasama dengana. Bank Sentral Negara lainb. Organisasi dan Lembaga Internasional

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga Multilateral adalah Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.

88

Page 89: Ruang Lingkup Lkb.2003

BAB VII

LEMBAGA PEMBIAYAAN LAINNYA

Lembaga pembiayaan yang akan dibahas dalam Bab ini antara lain:

1. Perusahaan Pegadaian2. Perusahaan Sewa Guna Usaha3. Koperasi Simpan Pinjam4. Perusahaan Asuransi5. Perusahaan Anjak Piutang6. Perusahaan Modal Ventura7. Dana Pensiun8. Lembaga Keuangan Internasional

Perbedaan antara lembaga pembiayaan di atas dengan pasar modal dan pasar uang adalah para pelaku dan sasaran yang ingin dicapai. Para pelaku yang memnutuhkan modal di pasar modal dan uang biasanya perusahaah-perusahaan yang relative besar, sedangkan lembaga pembiayaan diatas melayani kebutuhan modal semua lapisan pengusaha, baik pengusaha kecil maupun besar. Demikian pula dana yang hendak dicari di pasar modal relative lebih besar dan di lembaga pembiayaan lainnya relative lebih kecil (terbatas).

89

Page 90: Ruang Lingkup Lkb.2003

Agar lebih jelas dan mudah dipahami perbedaan dan persamaan antara lembaga pembiayaan yang ada maka uraian dari masing-masing lembaga pembiayaan di atas akan dibahas satu persatu berikut ini.

A. PERUSAHAAN PEGADAIAN

Untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya relative tinggi, maka perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke perum Pegadaian bukan hanya prosedurnya yang mudah dan cepat, tapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari Perum Pegadaian dalam memberikan pinjaman kepada nasyarakat dengan moto “menyelesaikan masalah tanpa masalah”.

Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke beberapa sumber dana seperti lembaga keuangan non bank atau ke bank. Akan tetapi kendala utamanya adalah prosedur dan persyaratan yang lebih sulit, dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat agak mengalami kesulitan. Begitu pula dengan jaminan yang diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan jaminan di bank.

Namun pegadaian masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjamanpun keluar. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh jaminan adalah jaminan dengan kain sarung saja sudah cukup.

Kemudahan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dapat dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya, begitu pula dengan sangsinya apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu maka jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjamannya.

Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari jaminan yang diberikan. Semakin besar nilainya maka semakin besar pula pinjaman yang dapat diperoleh oleh nasabah demikian pula sebaliknya. Namun biasanya pegadaian hanya melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah masyarakat menengah ke bawah. Penggolongan nasabahpun berdasarkan jumlah pinjamannya. Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan yang besarnya tergantung dari golongan nasabah.

Untuk menaksir nilai jaminan yang dijaminkan pihak pegadaian memiliki ahli-ahli taksir, misalnya jika yang dijaminkan adalah sebuah televise merek “X” keluaran tahun “z”, maka si ahli taksir dengan cepat menaksir beberapa nilai riil televise tersebut. Yang jelas nilai taksiran pasti lebih rendah dari nilai pasar, hal ini dimaksudkan jika terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman, maka dengan mudah pihak pegadaian melelang jaminan yang diberikan nasabah. Disamping itu pihak pegadaian juga mempunyai timbangan serta alat ukur tertentu, misalnya

90

Page 91: Ruang Lingkup Lkb.2003

untuk mengukur karat emas atau gram emas. Tujuan akhir dari penilaian ini adalah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan.

Asal Mula Pegadaian

Usaha pegadaian di Indonesia dimulai pada zaman penjajahan Belanda (VOC) dimana pada saat itu tugas pegadaian adalah membantu masyarakat untuk meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Pada mulanya usaha ini dijalankan oleh pihak swasta, namun dalam perkembangan selanjutnya usaha pegadaian ini diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan dijadikan perusahaan Negara, menurut Undang-Undang pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu dengan status Dinas Pegadaian.

Dalam sejarah dunia usaha pegadaian pertama kali dilakukan di Italia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya meluas ke wilayah-wilayah Eropa lainnya seperti Belanda dan oleh pihak VOC usaha pegadaian dibawa masuk ke Hindia Belanda.

Di zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih usaha Dinas Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) pegadaian berdasarkan undang-undang no. 19 Prp. 1960. Perkembangan selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 berdasarkan peraturan pemerintah RI no.7 tahun 1969 PN pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 10 tahun 1990 Perjan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) pegadaian. Sampai saat ini lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas hokum gadai hanyalah Perum Pegadaian.

Barang Jaminan

Bagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari Perum Pegadaian, maka hal yang paling penting diketahui adalah masalah barang yang dapat dijadikan jaminan di Perum Pegadaian. Perum Pegadaian dalam hal jaminan menetapkan ada beberapa jenis barang berharga yang dapat diterima untuk digadaikan. Barang-barang tersebut nantinya ditaksir nilainya, sehingga dapatlah diketahui berapa nilai taksiran dari barang yang digadaikan. Besarnya jaminan diperoleh dari 80-90% dari nilai taksiran. Semakin besar nilai taksiran barang, maka semakin besar pula pinjaman yang akan diperoleh.

Adapun jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh Perum Pegadaian sebagai berikut:

a. Barang-barang atau benda-benda perhiasan antara lain:1. Emas2. Perak3. Intan4. Berlian

91

Page 92: Ruang Lingkup Lkb.2003

5. Mutiara6. Platina7. Jam

b. Barang-barang berupa kendaraan seperti:1. Mobil (termasuk bajaj dan bemo)2. Sepeda motor3. Sepeda biasa (termasuk becak)

c. Barang-barang elektronik antara lain:1. Televisi2. Radio3. Radio tape4. Video5. Komputer6. Kulkas7. Tustel8. Mesin tik

d. Mesin-mesin seperti:1. Mesin jahit2. Mesin kapal motor

e. Barang-barang keperluan rumah tangga seperti:1. Barang tekstil, berupa pakaian, permadani atau kain batik.2. Barang-barang pecah belah dengan catatan bahwa semua barang-barang yang

dijaminkan haruslah dalam kondisi baik dalam arti masih dapat dipergunakan atau bernilai. Hal ini bagi pegadaian penting mengingat apabila nasabah tidak dapat mengembalikan pinjamannya, maka barang jaminan akan dilelang sebagai penggantinya.

Prosedur Pinjaman

Seperti diketahui bahwa menariknya peminjaman uang di pegadaian disebabkan prosedurnya yang mudah, cepat dan biaya yang dikenakanrelatif ringan. Disamping itu biasanya perum pegadaian tidak begitu mementingkan untuk apa uang tersebut digunakan. Yang penting setiap proses peminjaman uang di pegadaian haruslah dengan jaminan barang-barang tertentu. Hal ini tentu sangat berlawanan dengan prosedur peminjaman uang di lembaga keuangan lainnya seperti bank.

Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian dapat dijelaskan berikut ini:

a. Nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk memperoleh penjelasan tentang pegadaian, misalnya tentang barang jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah pinjaman dan biaya sewa modal (bunga pinjaman).

92

Page 93: Ruang Lingkup Lkb.2003

b. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya dapat langsung membawa barang jaminan ke bagian penaksir untuk ditaksir nilai jaminan yang diberikan. Pemberian barang jaminan disertai bukti diri seperti KTP atau surat kuasa bagi pemilik barang yang tidak dapat datang.

c. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan, baik kualitas barang maupun nilai barang tersebut, kemudian barulah ditetapkan nilai taksir barang tersebut.

d. Setelah nilai taksir ditetapkan langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan dan kemudian diinformasikan ke calon peminjam.

e. Jika calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman, berikut surat bukti gadai.

Kemudian untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Pembayaran kembali pinajaman berikut sewa modalnya dapat langsung dilakukan di kasir dengan menunjukan surat bukti gadai dan melakukan pembayaran sejumlah uang.

b. Pihak pegadaian menyerahkan barang jaminan apabila pembayarannya sudah lunas dan diserahkan langsung ke nasabah untuk diperiksa kebenarannya dan jika sudah benar dapat langsung dibawa pukang.

c. Pada prinsipnya pembayaran kembali pinjaman dan sewa modal dapat dilakukan sebelum jangka waktu pinjaman jatuh tempo. Jadi nasabah jika sudah punya uang dapat langsung menebus jaminannya.

d. Bagi nasabah yang tidak dapat membayar pinjamannya, maka barang jaminannya akan dilelang secara resmi ke masyarakat luas.

e. Hasil penjualan lelang diberitahukan kepada nasabah dan seandainya uang hasil lelang setelah dikurangi pinjaman dan biaya-biaya masih lebih akan dikembalikan ke nasabah.

Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya

Mungkin selama ini masyarakat kita hanya mengenal usaha pegadaian secara sepintas saja yaitu sebagai tempat peminjam uang dengan cara menggadaikan barangnya. Padahal dalam praktiknya disamping usaha peminjaman uang Perum Pegadaian juga melakukan usaha lain.

Usaha yang dilakukan oleh Perum Pegadaian adalah seperti:

a. Melayani jasa taksiran, bagi masyarakat yang ingin menaksir nilai riil barang-barang berharga miliknya seperti emas, intan, berlian, mobil, televise dan barang-barang lainnya, hal ini berguna bagi masyarakat yang ingin menjual barang tersebut atau hanya sekedar ingin mengetahui jumlah kekayaannya.

b. Melayani jasa titipan barang, bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang berharganya. Jasa penitipan ini diberikan untuk memberikan rasa aman kepada pemiliknya dari kehilangan, kebakaran atau kecurian.

93

Page 94: Ruang Lingkup Lkb.2003

c. Memberikan kredit, terutama bagi karyawan yang mempunyai penghasilan tetap. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan memotong gaji si peminjam secara bulanan.

d. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga, misalnya dalam pembangunan perkantoran atau pembangunan lainnya

Yang jelas bahwa usaha pokok pegadaian merupakan usaha peminjaman uang dengan system gadai sedangkan usaha lainnya merupakan usaha penunjang kegiatan pokok Perum Pegadaian.

B. PERUSAHAAN SEWA GUNA USAHA

Perusahaan sewa guna usaha (leasing) di Indonesia sering disebut leasing. Kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini artinya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara kredit, maka pihak leasing dapat membiayai keinginan nasabah tersebut sesuai perjanjian kedua belah pihak.

Perusahaan leasing dapat diselenggarakan oleh atau badan usaha yang berdiri sendiri. Keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank seperti memberikan simpanan dan kredit dalam bentuk uang. Oleh karena itu perusahaan leasing harus pandai-pandai dalam memberikan atau memilih sasarannya jangan sampai bertentangan dengan jasa yang diberikan oleh lembaga keuangan bank.

Ketentuan Mengenai Leasing

Kegiatan leasing secara resmi diperbolehkan beroperasi di Indonesia setelah keluar surat keputusan bersama antara Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan nomor Kep.122/MK/IV/2/1974, nomor 32/M/SK/2/74 dan nomor 30/Kpb/I/74 tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha leasing di Indonesia.

Wewenang untuk memberikan usaha leasing dikeluarkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan nomor 649/MK/IV/5/1974 tanggal 6 Mei 1974 yang isinya mengatur mengenai ketentuan tata cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di Indonesia.

Perkembangan selanjutnya adalah dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi 20 Desember 1988 (Pakdes 20 1988) yang isinya mengatur tentang usaha leasing di Indonesia dan dengan keluarnya kebijaksanaan ini, maka ketentuan mengenai usaha leasing sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. Kemudian dalam Keppres nomor 61 tahun 1988 dan keputusan Menteri Keuangan nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 diperkenalkan adanay istilah pembiayaan yaitu kegiatan pembiayaan dalam bentuk dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat luas.

Lembaga pembiayaan menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk melakukan salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti:

94

Page 95: Ruang Lingkup Lkb.2003

a. Sewa guna usaha (leasing)b. Modal Ventura (venture capital)c. anjak piutang (factoring)d. pembiayaan konsumen (consumer finance)e. kartu kredit (credit card)

Pemberian izin untuk melakukan usaha-usaha pembiayaan seperti diatas, terlebih dulu harus memperoleh izin dari Menteri Keuangan.

Pihak-Pihak yang Terlibat

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas leasing, dimana masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, Namun saling berkaitan satu sama lainnya.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah:

a. Lessor

Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.

b. LesseeAdalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessors untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.

c. SupplierYaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai perjanjian antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.

d. AsuransiMerupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee. Dimana dalam hal lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.

Kegiatan Leasing

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara satu perusahaan leasing dengan perusahaan leasing lainnya yang berbeda. Didalam surat keputusan Menteri Keuangan nomor 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November 1991, kegiatan leasing dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara sebagai berikut:

a. Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi leaaee (finance lease)b. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee (operating lease)

95

Page 96: Ruang Lingkup Lkb.2003

Adapun cirri-ciri kedua kegiatan leasing seperti yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:

a. Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi persyaratan: Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa guna usaha pertama

kali ditambah dengan nilai sisa barang yang dilease harus dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dilease dan keuntungan bagi pihak lessor.

Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessee.

b. Sedangkan criteria untuk operating lease adalah memenuhi persyaratan sebagai berikut: Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi harga

perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak lessor. Di dalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi lessee.

Dalam praktiknya transaksi finance leasing dibagi lagi ked lam bentuk-bentuk sebagai berikut:

a. Direct finance leaseTransaksi ini dikenal juga dengan nama true lease. Dimana dalam transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas permintaan lessee dan sekaligus menyewagunakan barang tersebut kepada lessee. Lessee dapat menentukan spesifikasi barang yang diinginkan termasuk penentuan harga dan supliernya. Oleh karena itu proses pembelian yang dilakukan lessor hanyalah untuk memenuhi kebutuhan pihak lessee.

b. Sales dan lease backProses dilakukan dimana pihak lessee menjual barang modalnya kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewaguna usaha atas barang tersebut, antara lessee dengan lessor. Metode ini biasanya digunakan untuk menambah modal kerja pihak lessee.

Sedangkan dalam operating lease dimana pihak lessor sengaja membeli barang modal untuk kemudian dileasekan kepada pihak lessee. Biaya yang dikenakan terhadap lessee adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan oleh lessee berikut bunganya.

Jenis-Jenis Perusahaan Leasing

Setelah kita mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan leasing, maka selanjutnya dapat kita bagi lagi perusahaan leasing menurut jenis-jenis perusahaannya.

Adapun jenis perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dibagi ke dalam 3 (tiga) jenis sebagai berikut:

a. Independent leasingMerupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk dileasekan.

96

Page 97: Ruang Lingkup Lkb.2003

b. Captive lessorDalam perusahaan leasing jenis ini produsen atau supplier mendirikan perusahaan leasing jadi yang mereka leasekan adalah barang-barang milik mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk dapat meningkatkan penjualan, sehingga mengurangi penumpukan barang di gudang / toko.

c. Lease brokerPerusahaan jenis ini kerjanya hanyalah mempertemukan keinginan lessee untuk memperoleh barang modal kepada pihak lessor untuk di leasekan. Jadi dalam hal ini lease broker hanya sebagai perantara antara pihak lessor dengan pihak lessee.

Perjanjian Leasing

Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut “lease agreement”, dimana didalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak, lessor dan lessee.

Adapun isi kontrak tersebut secara umum memuat antara lain:

a. Nama dam Alamat lesseeb. Jenis barang modal yang diinginkanc. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkand. Syarat-syarat pembayarane. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnyaf. Biaya-biaya yang dikenakang. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janjih. dan lain-lain.

Jika seluruh persyaratan sudah disetujui, maka pihak lessor akan menghubungi supplier untuk negosiasi barang dan menghubungi pihak asuransi untuk menanggung resiko kemacetan pembayaran oleh lessee. Namun dalam praktiknya dapat pula sebelum nasabah mengajukan permohonan ke perusahaan leasing, pihak lessee terlebih dulu melakukan negosiasi dengan suppliernya, kemudian barulah mencari perusahaan leasing yang akan menjadi lessornya.

Biaya-Biaya yang Dikeluarkan

Kepada setiap fasilitas leasing yang diberikan oleh perusahaan leasing kepada pemohon (lessee) akan dikenakan berbagai macam biaya. Biaya-biaya ini besarnya ditentukan oleh masing-masing perusahaan leasing. Artinya antara perusahaan leasing biaya yang dibebankan terhadap lessee tidak sama. Besar kecilnya biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya akan mempengaruhi keuntungan yang diterima oleh perusahaan leasing.

97

Page 98: Ruang Lingkup Lkb.2003

Adapun biaya-biaya yang dibebankan kepada lessee biasanya terdiri dari:

a. Biaya administrasi yang besarnya dihitung per tahunb. Biaya materai untuk perjanjianc. Biaya bunga terhadap barang yang di leasekand. Premi asuransi yang disetor kepada pihak asuransi

Prosedur Permohonan Leasing

Setiap permohonan yang diajukan oleh pihak lessee haruslah langsung kepihak lessor, baik secara lisan maupun tertulis, kemudian oleh pihak lessor akan dipelajari seksama sehingga pada akhirnya nanti tidak akan merugikan pihak lessor akibat terjadi kesalahan analisis.

Adapun prosedur permohonan fasilitas leasing oleh lessee kepada lessor secara umum dapatlah digambarkan sebagai berikut:

a. Pihak lessee mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas suatu barang modal baik secara lisan maupun tertulis.

b. Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan permohonan lessee serta meneliti kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Jika masih ada dokumen atau informasi yang kurang dimohon untuk melengkapinya selengkap mungkin dan yang diteliti biasanya meliputi:1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada pihak leasing, yang berisi antara lain

maksud dan tujuan mengajukan leasing serta cara pembayarannya.2. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yayasan.3. KTP dan kartu keluarga jika lessee berbentuk perorangan.4. Laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) 3 tahun terakhir jika lessee berbentuk

PT.5. Slip gaji dan bukti penghasilan lainnya jika lessee berbentuk perseorangan.6. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) baik untuk perorangan atau perusahaan.

c. Jika dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, maka pihak lessor memberilan informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kontrak antara lessee dengan lessor, termasuk hak dan kewajibannya masing-masing.

d. Pihak lessor akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap informasi dan data yang diberikan lessee dengan cara:1. Penelitian data untuk mengukur kemampuan dan kemauan lessee membayar kembali.

Penelitian ini dapat dilakukan dengan 5C yaitu: Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral.

2. Meneliti langsung ke lokasi lessee berada (on the spot)3. Meneliti ke lokasi dimana lessee punya hubungan.

98

Page 99: Ruang Lingkup Lkb.2003

e. Hasil penelitian data baik untuk mengukur kemampuan untuk membayar dan kemauan untuk membayar dengan disertai kebenaran informasi dan data yang ada di lapangan maka, dapatah ditarik 3 kesimpulan yaitu sebagai berikut:1. Menolak permohonan lessee dengan alasan tertentu2. Masih dipertimbangkan dengan catatan ditunda atau permohonan belum dapat

diproses sampai jangka waktu tertentu dengan berbagai alasan.3. Menerima permohonan lessee karena telah sesuai dengan kainginan lessor.

f. Jika permohonan lessee telah diterima pihak lessor, maka pihak lessor mengadakan pertemuan dengan pihak lessee, tentang persyaratan yang harus dipenuhi antara lain penandatanganan surat perjanjian serta biaya-biaya yang harus dibayar oleh lessee.

g. Pihak lessee membayar sejumlah kewajibannya dan menandatangani surat perjanjian antara lessee dengan lessor.

h. Pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan barang yang diinginkan lessee dan membayar sesuai dengan perjanjian dengan pihak supplier.

i. Pihak lessor juga menghubungi serta membayar premi asuransi yang sudah disetor lessee sebelumnya kepada pihak lessor.

j. Pihak supplier mengirim barang sesuai dengan surat pesanan dan surat bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh lessor.

k. Pihak lessor juga mengirim polis asuransi kepada lessee setelah diterbitkan oleh pihak lessor atas nama lessee.

Dalam praktiknya setiap permohonan fasilitas leasing oleh lessee, maka prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan leasing berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini sesuai dengan kepentingan perusahaan leasing itu sendiri dan secara umum memang prosedur dan persyaratannya tidak jauh berbeda seperti yang telah diuraikan diatas.

Sangsi-Sangsi

Seperti jenis pinjaman lainnya, bahwa tidak semua pinjaman berjalan mulus atau berjalan sesuai prosedur yang ada sekalipun sudah melalui prosedur yang benar, hal ini disebabkan oleh banyak factor. Begitu pula dengan perusahaan leasing jelas tidak semua barang modal yang dibiayai akan terlunasi sesuai rencana. Oleh karena itu perlu ada tindakan lebih lanjut bagi lessee yang lalai.

Adapun sangsi-sangsi yang diberikan pihak lessor kepada pihak lessee apabila lessee ingkar janji atau tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut:

a. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi.b. Jika teguran lisan tidak digubris, maka akan diberikan teguran tertulis.c. Dikenakan denda sesuai perjanjiand. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.

99

Page 100: Ruang Lingkup Lkb.2003

C. KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang menjadi anggota koperasi, dimana dalam perkumpulan ini terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama dalam arti mempunyai tujuan bersama diantara para anggotanya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik barang maupun pinjaman uang.

Dalam menjalankan kegiatannya memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang dikumpulkan para anggota tersebut dijadikan modal untuk dikelola oleh pengurus koperasi, kemudian dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Pembagian keuntungan diberikan tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam koperasi. Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.

Jenis-jenis koperasi yang ada seperti koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba guna. Yang membedakan jenis koperasi tersebut adalah usaha yang mereka jalankan. Sebagai contoh untuk koperasi konsumsi, dimana usahanya adalah menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Jadi dari segi lapangan usaha inilah dapat digolongkan masuk ke jenis yang mana koperasi tersebut.

Didalam koperasi simpan pinjam, setiap anggota yang menyimpan uangnya di koperasi akan diberikan imbalan jasa. Oleh pengurus koperasi uang para anggota yang disimpan dipinjam kembali kepada para anggota koperasi yang membutuhkannya. Prosedur simpan pinjam juga cukup sederhana tanpa jaminan tertentu, asal si peminjam merupakan anggota koperasi tersebut, begitu pula sangsi yang dikenakan terhadap para anggota yang lalai, juga tidak sekeras lembaga lainnya. Sangsi yang biasa digunakan bagi para anggota koperasi yang lalai adalah tidak diperbolehkan kembali meminjam atau sangsi yang paling keras anggota tersebut dikeluarkan.

Pembagian keuntungan di dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya, akan diberikan sesuai dengan jumlah yang ia pinjam. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannyapun semakin besar pula.

Pendirian lembaga koperasi, cukup sederhana yaitu cukup dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaries, kemudian didaftarkan di kanwil Departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahannya. Dalam susunan organisasi koperasi rapat

100

Page 101: Ruang Lingkup Lkb.2003

pengurus mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari-hari diserahkan kepada pengelola koperasi.

Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relative murah sekitar 12% setahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota koperasi, dan dana yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi, sedangkan dana masih lebih, maka tidak menutup kemungkinan koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.

D. PERUSAHAAN ASURANSI

Untuk mengurangi atau menutupi terjadinya resiko yang tidak kita inginkan dimasa yang akan datang, seperti resiko kehilangan, resiko kebakaran serta resiko macetnya pinjaman kredit bank, maka diperlukan jasa asuransi, sehingga resiko tersebut dapat ditutupi bila terjadi kemacetan. Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.

Resiko yang dihadapi oleh perseorangan atau perusahaan bermacam-macam, oleh sebab itu perusahaan asuransipun terdiri dari berbagai jenis tergantung dari resiko yang akan dihadapinya.

Jenis-jenis asuransi terdiri dari:

a. Asuransi kerugian (Non Life Insurance)b. Asuransi Jiwa (Life Insurance)c. Reasuransi (Reinsurance)

Tiap-tipa jenis asuransi mempunyai spesialisasi dibidangnya masing-masing. Dalam perjanjian asuransi dimana tergtanggung dan penanggung mengikat suatu perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing serta persyaratan yang harus dipenuhi. Perusahaan asuransi membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai resiko yang akan dihadapi. Semakin besar resiko, maka semakin besar premi yang harus dibayar dan sebaliknya.

Perjanjian asuransi tersebut tertuang dalam polis asuransi, dimana disebutkan syarat-syarat, hak dan kewajiban masing-masing pihak serta jumlah uang yang dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi resiko, maka pihak asuransi akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani bersama sebelumnya.

Perkembangan Asuransi

Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di Indonesia merupakan kelanjutan asuransi yang ditinggalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan peraturan pemerintah Indonesia

101

Page 102: Ruang Lingkup Lkb.2003

yang mengatur tentang asuransi baru dikeluarkan pada tahun 1976 dengan keluarnya surat keputusan Menteri Keuangan pada waktu itu.

Adapun surat Keputusan Menteri Keuangan yang dikeluarkan adalah nomor 1136/KMK/IV/1976 tentang penetapan besarnya cadangan premi dan biaya oleh perusahaan asuransi di Indonesia. Selanjutnya keluar Keputusan Menteri Keuangan nomor 1249/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan di bidang asuransi kerugian dan nomor 1250/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang asuransi jiwa.

Peraturan Menteri Keuangan ini kemudian tidak berlaku lagi dengan keluarnya Undang-Undang nomo 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian di Indonesia dan peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian. Disamping kedua perundang-undangan dan peraturan tersebut dasar acuan pembinaan dan pengawasan usaha asuransi di Indonesia juga didasarkan kepada Keputusan Menteri Keuangan nomor:

223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang izin perusahaan asuransi dan reasuransi.

224/ KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi.

225/ KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang penyelenggaraan usaha asuransi dan perusahaan reasuransi.

226/ KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan usaha penunjang usaha asuransi.

Jenis-Jenis Asuransi

Perusahaan asuransi yang beroperasi di Indonesia terdiri dari beberapa jenis dan masing-masing jenis asuransi berjalan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut:

a. Dilihat dari segi fungsinya1. Asuransi Kerugian

Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 asuransi kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu resiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha diluar asuransi kerugian, yang termasuk dalam asuransi kerugian adalah:

Asuransi kebakaran Asuransi pengangkutan

2. Asuransi JiwaAsuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan penanggulangan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis-Jenis asuransi jiwa adalah:

102

Page 103: Ruang Lingkup Lkb.2003

Term insurance (berjangka) Endowment insurance (tabungan) Whole life insurance (seumur hidup) Anuity contrak insurance (anuitas)

3. ReasuransiMerupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini digolongkan ke dalam:

Bentuk treaty Bentuk facultative Kombinasi dari keduanya.

b. Dilihat dari segi kepemilikannyaDalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut, baik asuransi kerugian, asuransi jiwa ataupun reasuransi. Adapun jenis tersebut dapat dilihat dari:1. Asuransi milik perusahaan pemerintah

Dimana perusahaan tersebut sahamnya dimiliki sebagian besar atau 100% oleh pemerintah.2. Asuransi milik perusahaan swasta nasional

Kepemilikan sahamnya sepenuhnya milik swasta nasional, sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham, maka memiliki suara terbanyak dalam RUPS.

3. Asuransi milik perusahaan asingPerusahaan asuransi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah merupakan cabang dari Negara lain dan jelas kepemilikannyapun dimiliki oleh 100% oleh pihak asing.

4. Asuransi milik campuran antara nasional dan asingUntuk kepemilikan campuran biasanya antara swasta nasional dengan pihak asing, dimana untuk hal-hal tertentu haruslah dimiliki oleh pihak swasta nasional.

E. PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG (FACTORING)

Perusahaan anjak piutang (factoring) merupakan jenis perusahaan yang relative baru dikenal di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang punya piutang).

Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pengambilalihan dan pengelolaan kredit suatu perusahaan, tergantung permintaan. Bagi perusahaan kreditur dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan. Disamping itu mereka juga dapat lebih berkonsentrasi terhadap kegiatan lain di perusahaannya.

Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan keputusan Menteri Keungan nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang Kegiatan Anjak Piutang di Indonesia dan berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi kegiatan seperti:

103

Page 104: Ruang Lingkup Lkb.2003

a. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan, baik dengan cara dibeli atau dengan cara lainnya sesuai dengan kesepakatan.

b. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan.Dalam kegiatan sehari-harinya perusahaan anjak piutang seperti halnya perusahaan lainnya juga akan mencari keuntungan. Keuntungan yang diperoleh perusahaan anjak piutang antara lain dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap kliennya.Biaya-biaya yang dipungut terdiri dari:

Jasa penagihan (service charge)Yaitu biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang kepada kliennya. Besarnya bunga tergantung dari kesepakatan bersama.

Biaya administrasi (discount charge)Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah melakukan pengelolaan perusahaan kreditor oleh klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.

Pihak yang Terlibat dan Fasilitas yang Diberikan

Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat beberapa pihak yang saling berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak dibawah ini maka kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan berjalan.

Adapun pihak-pihak yang terlibat antara lain:

a. Kreditur atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.

b. Perusahaan anjak piutang (Factoring), yaitu perusahaan yang akan mengambil alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.

c. Debitur yaitu nasabah yang mempunyai masalah (hutang) kepada kreditur (klien).

Kemudian ada beberapa fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur (kliennya). Fasilitas tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. DisclosedYaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur.

b. UndisclosedMerupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa sepengetahuan si debitur.

c. Withrecourse

104

Page 105: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dalam hal apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala kewajibannya, maka resiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab pihak si kreditur.

d. Without recourseSemua resiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya.

Jasa-Jasa yang Diberikan

Sama seperti halnya perusahaan keuangan lainnya, perusahaan anjak piutang juga memiliki berbagai ragam produk atau jasa yang dapat ditawarkan kepada para nasabahnya. Kelengkapan produk atau jasa yang ditawarkan sangat tergantung kepada kemampuan perusahaan anjak piutang masing-masing.

Dalam kegiatan sehari-harinya perusahaan anjak piutang mempunyai 2 macam jasa. Adapun jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan anjak piutang sebagai berikut:

a. Jasa Pembiayaan (financing service)Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran dimuka (prefinancing) kepada kreditur yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withresource atau dengan without resource.

b. Jasa non pembiayaan (non financing service)Jasa-jasa non financing ini meliputi pemberian jasa pengelolaan kredit yang dimulai dari:1. Analisis kelayakan suatu kredit2. Melakukan administrasi kredit3. Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya4. Perlindungan terhadap suatu resiko kredit5. Janis-jenis anjak piutang

Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan anjak piutang juga memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis ini dilihat dari kemampuannya dan keragaman dari produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

Oleh karena itu dalam praktiknya terdapat berbagai jenis lembaga anjak piutang dalam melayani masyarakat. Kemampuan dari masing-masing lembaga anjak piutang sangat berbeda, hal ini tergantung dari tujuan didirikannya perusahaan tersebut oleh pemiliknya.

adapun jenis-jenis dimaksud adalah:

a. Full service factoringMerupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua jenis jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa non pembiayaan.

b. Resource factoring

105

Page 106: Ruang Lingkup Lkb.2003

Jasa yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang meliputi hamper semua anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayarnya tagihan. Dalam hal ini resiko kredit tetap berada pada kreditur (klien).

c. Bulk factoringJasa yang diberikan terhadap kreditur hanyalah jasa pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur.

d. Maturity factoringDalam perusahaan jenis ini jasa yang diberikan kepada kreditur adalah perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atas penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan tanpa pembiayaan.

e. Agency factoringDalam hal ini kreditur menyerahkan seluruh penjualan kredit kepada perusahaan anjak piutang atas dasar pemberitahuan.

f. Invoice discountingPemberian jasa hanyalah untuk yang berbentuk pembiayaan anjak piutang.

g. Undisclosed factoringPerusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap kemacetan pelunasan piutang sampai dengan presentase tertentu dari jumlah faktur yang telah disetujui.

F. PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Dalam melakukan suatu investasi tidak semuanya dapat dilakukan dengan mudah, karena tidak semua investasi yang kita lakukan tanpa mengandung suatu resiko. Bagi investasi yang mempunyai resiko rendah hamper semua inbestor ingin melakukannya. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki resiko tinggi, maka tidak mudah untuk mencapai investor yang mau melakukannya.

Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi dimana investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi, baik dalam hal penyertaan modal maupun dalam bentuk pinjaman.

Pertanyaan yang timbul mengapa perusahaan modal ventura berani dan mau melakukan usaha dalam unvestasi yang mengandung resiko yang tinggi. JAwabannya adalah karena hal itu sejalan dengan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura, yaitu membiayai suatu usaha yang mengandung suatu resiko tinggi, namun mengandung suatu maksud tertentu. Tujuan ini tidak selamanya berdasarkan hanya kepada keuntungan semata, akan tetapi dapat pula hanya bersifat social.

Adapun tujuan pendirian modal ventura antara lain adalah:

106

Page 107: Ruang Lingkup Lkb.2003

1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, dimana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi lebih bersifat social.

2. Pengembangan suatu teknologi baru, atau pengembangan produk baru. Pembiayaan untuk usaha ini dalam jangka panjang lebih banyak diarahkan untuk memperoleh keuntungan.

3. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan mengambil alih kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan.

4. Kemitraan (Pengentasan kemiskinan), dengan tujuan untuk membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal akan tetapi tidak punya jaminan materil, sehingga sulit memperoleh pinjaman.

Kemudian jenis-jenis perusahaan modal ventura jika dilihat dari segi kemampuannya memperoleh modal untuk dipinjamkan kembali sebagai berikut:

1. Leverage ventura capitalYaitu dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan modal ventura meminjam kepada pemerintah atau perusahaan swasta lainnya.

2. Equity vebture capitalYaitu dalam memenuhi kebutuhan dananya perusahaan modal ventura diperoleh dari modal sendiri yaitu dari para pemegang sahamnya.

Selanjutnya jenis-jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura terhadap perusahaan lain adalah dengan cara:

Penyertaan modal dalam perusahaan Obligasi konversi Pinjaman subordinasi Pinjaman konversi Serta jasa lainnya.

G. DANA PENSIUN

Diera tahun 70-an sampai tahun 80-an, terutama masyarakat pedesaan Indonesia berlomba-lomba masuk menjadi pegawai negeri dengan tujuan untuk memperoleh pension dimasa tuanya. Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah berakhir masa kera seseorang dan masa itu masyarakat masih berpikir bahwa pada usia menjelang pension adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pilihan utama mereka terjun ke dunia kerja adalah pegawai negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu memberikan kepastian adanya pension.

Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan dana pension bagi karyawannya, maka diera tahun 90 menjadi sebaliknya. Apalagi setelah keluarnya UU nomor 11 tahun 1992 yang mengatur tentang dana pension. Hampir seluruh perusahaan dewasa ini telah menyelenggarakan dana pension bagi karyawannya, baik dikelola sendiri atau lewat

107

Page 108: Ruang Lingkup Lkb.2003

lembaga lainnya. Bahkan bagi perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana bagi karyawannya, banyak alternative pilihan untuk memperoleh pension dari lembaga lainnya.

Pemberian pension kepada para karyawannya bukan saja hanya memberikan kepastian penghasilan di masa depan, akan tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi para karyawannya untuk lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa pension para karyawannya merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pension sudah tidak produktif lagi. Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang merasa masih produktif juga akan memberikan motivasi bahwa jasa-jasa mereka masih dihargai oleh perusahaannya.

Berkembangnya jasa pension dewasa ini telah menarik beberapa lembaga untuk mendirikan dana pension. Hal ini disebabkan pengelolaan dana pension ini jika dilihat dari kaca mata bisnis sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh dari dana iuran yang diperoleh tanpa bunga kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk berbagai bidang.

Pengertian dana pension secara umum dapat dikatakan merupakan dana yang sengaja dipungut oleh preusahaan dari karyawannya dan merupakan pendapatan yang akan diperoleh seseorang setelah mengabdi dan bekerja sekian tahun. Pensiun diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pension atau ada sebab-sebab lain. Menurut UU nomor 11 tahun 1992 dana pension adalah “Badan hokum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pension”. Dengan demikian bahwa yang mengelola dana pension adalah badan hokum seperti bank umum atau asuransi jiwa.

Tujuan Pensiun

Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, pelaksanaan pension atau harapan untuk memperoleh pension dihubungkan dengan berbagai tujuan. Masing-masing tujuan memiliki makna tersendiri, baik penerima pension maupun penyelenggara pension.

Tujuan penyelenggaraan dan penerima pension dapat dilihat 2 atau 3 pihak yang terlibat. Jika 2 pihak berarti antara pemberi kerja dengan karyawannya sendiri. Sedangkan 3 pihak yaitu pemberi kerja, karyawan dan lembaga pengelola dana pension.

Adapun tujuan bagi Pemberi kerja dengan menyelenggarakan dana pension bagi karyawannya adalah:

a. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di perusahaan tersebut.

b. Agar dimasa usia pension karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.

c. Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan turn over karyawan.

d. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.e. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.

108

Page 109: Ruang Lingkup Lkb.2003

Bagi karyawan yang menerima pension manfaat yang diperoleh dengan adanya pension adalah:

a. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang.b. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

Sedangkan bagi lembaga pengelola dana pension tujuan penyelenggaraan dana pension adalah:

a. Sebagai bakti social terhadap para karyawanb. Mengelola dana pension untuk memperoleh keuntunganc. Turut membantu dan mendukung program pemerintah

Jenis-Jenis Pensiun

Proses pelaksanaan pension dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Para penerima pension dapat memilih dari berbagai alternative yang ada sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pension yang ditawarkan dapat dilihat dari berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Secara umum jenis pension yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pension antara lain:

a. Pensiun NormalYaitu pension yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pension seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata usia pension di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun.

b. Pensiun dipercepatJenis pension ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya pension dikarenakan karyawan tersebut menerima musibah sehingga tidak dapat lagi bekerja secara normal. Pensiun ini dapat pula diberikan karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.

c. Pensiun ditundaMerupakan pension yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pension sendiri, namun usia pension belum memenuhi untuk pension. Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia pension tercapai.

Sistem Pembayaran Pensiun

Pada saat akan menerima pension, biasanya perusahaan dapat menawarkan system pembayarannya kepada pegawai. Pembayaran ini ditujukan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Dengan kata lain setiap system pembayaran mengandung suatu maksud tertentu.

Ada 2 jenis pembayaran uang pension yang biasa dilakukan oleh perusahaan yaitu:

109

Page 110: Ruang Lingkup Lkb.2003

a. Pembayaran sekaligusPembayaran sekaligus dilakukan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa,

Perusahaan tidak mau pusing dengan karyawan yang sudah pension. Untuk memberikan kesempatan kepada pensiunan agar dapat mengusahakan

uanng pension yang diperolehnya untuk berusaha, karena biasanya pension sekaligus uangnya dalam jumlah besar.

Karena permintaan pensiunan itu sendiri.b. Pembayaran normal

Pembayaran pension jenis ini biasanya umum dilakukan di Indonesia. Pensiunan akan memperoleh penghasilan berupa pension sampai meninggal dunia dengan tanggungan anak dan istri. Khusus untuk anak dibayar sampai usia tertentu dan untuk istri biasanya sampai meninggal dunia.

Jenis Dana Pensiun

Menurut Undang-Undang nomor 11 tahun 1992 Dana Pensiun dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis yaitu:

a. dana pension pemberi kerjab. dana pension lembaga keuangan

Pengelolaan dana pension dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau lembaga keuangan mempunyai beberapa alternative. Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hal karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain:

a. mendirikan sendiri dana pension bagi karyawannyab. mengikuti program pension yang diselenggarakan oleh dana pension lembaga keuanganc. bergabung dengan dana pension yang didirikan oleh pe,beri kerja laind. atau mendirikan dana pension secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.

Penyelenggaraan dana pension lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari menteri keuangan.

H. LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL

Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relative panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan internasional swasta.

110

Page 111: Ruang Lingkup Lkb.2003

Dalam bab ini hanya akan dibahas 3 buah lembaga keuangan internasional yang memegang peranan sangat penting dalam pembangunan internasional. Namun demikian lembaga keuangan internasional jumlahnya cukup banyak apalagi lembaga keuangan internasional yang dimiliki swasta.

Adapun lembaga keuangan internasional yang akan dibahas adalah:

1. Bank Dunia (World Bank)

Bank dunia didirikan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Kegiatan utamanya pada waktu itu lebih difokuskan untuk membantu proses rekonstruksi bagi Negara-negara yang menderita karena Perang Dunia II. Bantuan bank dunia selanjutnya dialihkan kepada pemberian bantuan pinjaman dalam rangka membantu Negara-negara berkembang yang menjadi anggota bank dunia. Pinjaman yang dibiayai oleh bank dunia hanya ditujukan untuk proyek-proyek yang produktif.

Bantuan yang diberikan oleh bank dunia dari tahun ke tahun semakin beragam. Hal ini sesuai pula dengan perkembangan begara-negara di dunia. Dewasa ini bantuan yang dapat dibiayai oleh bank dunia, mulai dari pembangunan jalan, pembangkit tenaga listrik, pembangunan pelabuhan, telekomunikasi, pengembangan dunia pendidikan dan bidang-bidang lainnya yang sesuai dengan tujuan bank dunia.

Sumber-sumber dana bank dunia diperoleh dari bank dunia sendiri, pemerintah-pemerintah asing, dan modal swasta. Kemudian dana tersebut dikembalikan kepada Negara-negara anggota yang membutuhkannya dengan resiko dibebankan kepada Negara yang bersangkutan.

Asal mula bank dunia adalah dari IBRD (Internasional Bank for Reconstruction and Development). IBRD didirikan dalam rangka memecahkan masalah moneter dan masalah keuangan lainnya. Pendirian bank dunia tahun 1945 ini bersamaan dengan didirikannya IMF (International Monetery Fund). Tujuan berdirinya kedua lembaga ini sama yaitu dalam rangka penyediaan perangkat moneter dan keuangan untuk menuju kea rah kemakmuran dunia. Bank dunia mulai melakukan kegiatannya sejak tahun 1946.

Bank dunia saat ini memiliki 2 keanggotaan yang meliputi keanggotaan:

a. IFC (International Finance Corporation)Kegiatan lembaga ini dalam rangka memberikan bantuan kepada sector-sektor swasta di Negara-negara berkembang.

b. IDA (International Development Association)Kegiatannya sama dengan IFC, hanya bantuan lebih ditujukan kepada Negara-negara miskin, dan dengan persyaratan pinjaman yang lebih mudah. IDA juga turut mensponsori kegiatan ICSID (international for the settelement investment development).

111

Page 112: Ruang Lingkup Lkb.2003

Kenudian persyaratan untuk menjadi anggota bank dunia, terlebih dulu harus menjadi anggota IMF dan persyaratan lainnya.

2. Bank Pembangunan Asia (The Asian Development Bank)

Bank Pembangunan Asia didirikan dalam rangka memberikan bantuan keuangan kepada Negara-negara di Asia. Bank Pembangunan Asia didirikan tahun 1966 sebagai rasa solidaritas bangsa-bangsa di Asia yang sangat memerlukan dana bagi pembangunan negaranya. Tujuan pendirian Bank Asia lebih didasarkan dalam rangka kerja sama ekonomi dan pembangunan akibat sulitnya memperoleh bantuan dari Negara-negara maju.

Tugas Bank Pembangunan Asia adalah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara-negara di benua Asia dan meningkatkan kerjasama yang lebih erat di berbagai bidang dengan sesama anggotanya. Pemberian bantuan kepada anggotanya dapat berupa bantuan keuangan atau bantuan teknik secara berkala atau sesuai dengan kebutuhan.

Sumber-sumber dana Bank Pembangunan Asia, sebagian besar dari Negara-negara Asia. Begitu pula pimpinannya baik presiden maupun anggota direksi adalah orang Asia. Selain itu struktur permodalan Bank Pembangunan Asia juga diperoleh dari luar Negara Asia. Saat ini anggota Bank Pembangunan Asia tidak hanya Negara-negara di kawasan Asia akan tetapi sudah meliputi Negara-negara non Asia.

Adapun kegiatan Bank Pembangunan Asia antara lain:

a. memberikan bantuan pinjaman untuk berbagai proyek, baik mata uang local maupun mata uang asing.

b. memberikan bantuan teknik seperti: penyediaan jasa konsultasi penyediaan jasa tenaga ahli

3. International Monetary Fund (IMF)

Seperti diketahui bahwa kelahiran International Monetary Fund (IMF) bersamaan dengan kelahiran Bank Dunia. IMF atau dana keuangan international lahir setelah konferensi di Bretton Woods Amerika Serikat. Pada saat itu 44 negara hadir berunding untuk mendirikan IMF dan Bank Dunia. Hasil perundingan ini merupakan kompromi antara white plan dengan Keynes plan sebelumnya.

Struktur organisasi IMF terdiri dari para anggota dimana pemimpinnya dipegang oleh board of governors, seorang gubernur dan seorang pengganti yang ditunjuk oleh masing-masing anggota. Dewan ini memegang kekuasaan tertinggi dan biasanya dewan melakukan pertemuan 1tahun sekali. Sebagian dari tugas dan kekuasaan didelegasikan kepada executive directors. Executive directorlah yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dimana jumlahnya sebanyak 12 orang yang dipilih dan diangkat dari anggota IMF.

112

Page 113: Ruang Lingkup Lkb.2003

Tidak semuanya tugas dan kekuasaan diserahkan kepada Executive Director. Kekuasaan dan tugas yang masih tetap dipegang oleh Board of Governor adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan anggota IMF yang baru2. Peninjauan quota masing-masing anggota3. Hak untuk menarik keanggotaan seseorang.

Pendirian IMF didasarkan kepada beberapa tujuan sebagaimana yang tercantum dalam articles of agreement. Adapun tujuan tersebut adalah:

1. Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama internasional dalam bidang keuangan.

2. Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang di antara para anggotanya dan membantu perekonomian para anggotanya.

3. Berusaha meniadakan competitive depresiations dan mengusahakan tercapainya stable exchange rate.

4. Menghilangkan exchange restrictions.5. Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar

jangan mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan Negara yang bersangkutan dan Negara lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.

6. Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca pembayaran Negara anggota IMF.

Kemudian kegiatan IMF diutamakan untuk membantu Negara-negara anggotanya melalui Bank Sentral masing-masing anggota iMF. Keanggotaan IMF mengucurkan bantuan berupa kredit melalui bank sentral mengingat bank sentral memegang peranan penting dan pengambil kebijakan keuangan tertinggi di negaranya.

Sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya yang dikenal dengan Quota. Sumber ini dapat berupa emas atau valuta masing-masing anggota. Besarnya Quota dihitung berdasarkan mata uang US Dolar. Selanjutnya Quota ditinjau setiap 5 tahun sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan dari anggota masing-masing serta kebutuhan perdagangan internasional. Disamping itu para anggota diwajibkan pula untuk membayar iuran kepada IMF.

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

113

Page 114: Ruang Lingkup Lkb.2003

114