7
Statistika Morbiditas Pendahuluan Di Negara- negarmaju dengan taraf kesehatan yang tinggi, tingkat kematian telah dapat ditekan serendah- rendahnya, terutam kematian yang disebabkan penyakit infeksi, tetapi pada beberapa decade terakhir ini tampak bahwa pola penyakit telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit- penyakt non infeksi, seperti penyakit jantung, hipertensi, penyakit pembuluh darah dan lain- lain. Di Negara- negar berkembang, sebagian besar kematian masih didominasi oleh penyakit- penyakit menular dan penyakit infeksi lain. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa di samping mempelajari mortalitas, dibutuhkan juga statistika morbiditas untuk memperoleh informasi tentang jumlah penderita, lamanya sakit, frekuensi sakit, fatalitas penyakit, distribusi penyakit menurut golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat social ekonomi, geografi, perubahan pola penyakit dan lain- lain. Dari informasi tersebut di atas dapat disusun rencana penanggulangan sebaik-baiknya mengadakan evaluasi program kesehatan yang dijalankan agar menjadi lebih relevan, lebih efektif dan lebih efisien. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari penyakit- penyakit yang berbahaya hingga taraf kesehatan dan produktivitas dapat meningkat.

ruang lingkup morbiditas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Di Negara- negarmaju dengan taraf kesehatan yang tinggi, tingkat kematian telah dapat ditekan serendah- rendahnya, terutam kematian yang disebabkan penyakit infeksi, tetapi pada beberapa decade terakhir ini tampak bahwa pola penyakit telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit- penyakt non infeksi, seperti penyakit jantung, hipertensi, penyakit pembuluh darah dan lain- lain. Di Negara- negar berkembang, sebagian besar kematian masih didominasi oleh penyakit- penyakit menular dan penyakit infeksi lain.Dari uraian di atas, jelaslah bahwa di samping mempelajari mortalitas, dibutuhkan juga statistika morbiditas untuk memperoleh informasi tentang jumlah penderita, lamanya sakit, frekuensi sakit, fatalitas penyakit, distribusi penyakit menurut golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat social ekonomi, geografi, perubahan pola penyakit dan lain- lain.Dari informasi tersebut di atas dapat disusun rencana penanggulangan sebaik-baiknya mengadakan evaluasi program kesehatan yang dijalankan agar menjadi lebih relevan, lebih efektif dan lebih efisien. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari penyakit- penyakit yang berbahaya hingga taraf kesehatan dan produktivitas dapat meningkat.

Citation preview

Page 1: ruang lingkup morbiditas

Statistika Morbiditas

Pendahuluan

Di Negara- negarmaju dengan taraf kesehatan yang tinggi, tingkat kematian telah dapat ditekan

serendah- rendahnya, terutam kematian yang disebabkan penyakit infeksi, tetapi pada beberapa

decade terakhir ini tampak bahwa pola penyakit telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit-

penyakt non infeksi, seperti penyakit jantung, hipertensi, penyakit pembuluh darah dan lain- lain.

Di Negara- negar berkembang, sebagian besar kematian masih didominasi oleh penyakit-

penyakit menular dan penyakit infeksi lain.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa di samping mempelajari mortalitas, dibutuhkan juga statistika

morbiditas untuk memperoleh informasi tentang jumlah penderita, lamanya sakit, frekuensi sakit,

fatalitas penyakit, distribusi penyakit menurut golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, tingkat social ekonomi, geografi, perubahan pola penyakit dan lain- lain.

Dari informasi tersebut di atas dapat disusun rencana penanggulangan sebaik-baiknya

mengadakan evaluasi program kesehatan yang dijalankan agar menjadi lebih relevan, lebih

efektif dan lebih efisien. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari penyakit- penyakit

yang berbahaya hingga taraf kesehatan dan produktivitas dapat meningkat.

Beberapa masalah dalam statistika morbiditas

Morbiditas merupakan hal yang kompleks dan berbeda dengan statistika mortalitas, karena itu

statistika morbiditas tidak dimasukakn kedalam statistika perikehidupan. Masalah morbiditas

akan menjadi jelas bila dibandingkan dengan mortalitas. Perbedaan dan masalah yang timbul

adalah sebagai berikut:

1. Mortalitas merupakan kejadian yang unik dan hanya terjadi satu kali seumur hidup,

sedangkan sakit dapat terulang pada orang yang sama, baik untuk penyakit yang sama

maupun penyakit yang berbeda.

Page 2: ruang lingkup morbiditas

Masalah yang timbul ialah dalam pengumpulan data morbiditas, apakah hanya

menghitung banyaknya penyakit atau menghitung juga banyaknya orang yang sakit atau

keduanya.

2. Kematian terjadi dalam satu saat, sedangkan sakit berlangsung dalam suatu periode.

Masalah yang timbul ialah, apakah kita hanya ingin mengetahui jumlah kasus baru dalam

suatu periode tertentu atau ditambah dengan penyakit- penyakit yang telah ada dalam

periode tersebut. Apakah harus dibedakan antara penyakit yang timbul dan berakhir

dalam periode yang sama dengan penyakit yang berlangsung terus sampai periode

berikutnya. Apakah kita juga perlu menghitung penyakit yang timbul dalam periode

sebelumnya dan berakhir pada periode berikutnya.

3. Pada umumnya, kematian dapat dinyatakan dengan pasti, sedangkan penyakit

mempunyai spectrum yang sangat luas, mulai dari tanpa gejala sampai berat sekali.

Karena itu, pada morbiditas timbul berbagai katagori berikut:

a. Penyakit congenital atau penyakit yang didapat sebagai akibat ruda paksa atau cacad

akibat penyakit yang diderita.

b. Penyakit yang laten atau tidak tampak dan tidak terasa oleh penderita dan ditemukan

secara kebetulan pada pemeriksaan laboratorium, seperti diabetes mellitus, tbc, dan

lain-lain.

Kesukaran yang timbul ialah menentukan waktu atau gejala yang dianggap sebagai

permulaan sakit. Ketidakseragaman dalam menentukan criteria permulaan sakit yang

digunakan, akan menimbulkan ketidaktepatan dalam menentukan jumlah insidensi

penyakit.

c. Penyakit yang diketahui oleh dkter yang memeriksa maupun oleh penderita.

Pengumpulan data tergantung dari kebutuhan, misalnya untuk penyakit tbc bagi

kesehatan masyarakat hanya ditekankan pada tbc paru- paru, sedangkan klinis semua

jenis tbc dikumpulkan. Hal di atas, dlaam laporan morbiditas harus dicantumkan, agar

tidak menimbulkan kesalahan dalam menarik kesimpulan bila data yang diperoleh

akan dibandingkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulakan bahwa masalah morbiditas adalah sebagai

berikut :

Page 3: ruang lingkup morbiditas

1. Pencatatan dan pelaporan

2. Batasan sakit

3. Klasifikasi sehat dan sakit

4. Diagnose penyakit

5. Penyakit yang menyerang kelompok tertentu

6. Indeks morbiditas

7. Sumber dan cara pengumpulan data morbiditas

1. Pencatatn dan Pelaporan

Waupun pencatatan dan pelaporan penyakit telah dilakukan sejak zaman

dahulu tetapi kini masih belum dapat dibakukan. Hal ini disebabkan karena:

a. Klasifikasi penyakit yang masih selalu mengalami perubahan

b. Laporan penyakit yang berasal dari berbagai sumber denga kualitas yang

berbeda

c. Kemampuan dan peralatan untuk menegakkan diagnose yang berbeda-

beda

2. Batasan Sakit

Dalam menentukan batasan sakit, kita dihadapkan dengan berbagai kesulitan

yang disebabkan karena suatu penyakit dapat ditinjau dari berbagai segi,

misalnya, mulai sakit, berakhirnya penyakit. Lamanya sakit dan lain-lain.

Suatu penyakit dapat pula dibedakan antara penyakit baru, penyakit lama,

penyakit tang terjadi terus menerus atau tidak, tingkat beratnya penyakit,

komplikasi yang timbul dan lain-lain. Kesulitan yang dihadapi ialah dalam

menentukan batasan sakit yang dapat memenuhi semua aspek tersebut di atas.

Kesulitan lain yang timbul ialah karena banyaknya gejala yang bersifat

subyektif hingga sulit dikuantifikasi. Karena banyaknya kesulitan untuk

menentukan batasa sakit, WHO memberikan sedikit kelonggaran dalam

Page 4: ruang lingkup morbiditas

menentukan batasan sakit dalam statistika morbiditas yaitu semua statistika

yang berhubungan dengan gangguan kesehatan dapat dimasukakan ke dalam

statistika morbiditas.

Untuk kepentingan analisis data penyakit dapat digunakan batasan

berdasarkan penderita, penyakit dan frekuensi penyakit. Batsan ini telah

mencakup permulaan dan lamanya sakit.

Batasa Sehat dan Sakit

Di dalam banyak hal, antara sehat dan sakit dapat dibedakan denga jelas dan

mudah, tetapi tidak jarang pula terdapat keadaan yang sedemikian rupa hingga

sulit sekali untuk menentukan apakah seseorang menderita sakit atau tidak.

Hal ini antara lain disebabkan karena reaksi seseorang terhadap suatu infeksi

tidak semuanya sama. Bahkan dalam keadaan sehatpun, fungsi organ tubuh

manusia mengalami perubahan setiap saat, misalnya, denyut nadi, tekanan

darah dan lain- lain.

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data penyakit, perhitungan indeks

statistika morbiditas dan penggunaannya, penentuan sakit dilakukan

berdasarkan criteria sebagai berikut:

1. Sakit ditentukan secara subyektif

Ini berarti bila seorang merasa dirinya sakit harus dianggap demikian

meskipun dalam pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.

2. Sakit ditentukan secara obyektif

Penentuan sakit secara obyektif ialah seseorang dianggap sakit bila dalam

pemeriksaan ditemukan adanya kelainan dalam fungsi organ tubuhnya,

walaupun yang bersangkutan tidak mengeluh adanya penyakit.

3. Sakit ditentukan berdasarkan hasil tes diagnostic

Page 5: ruang lingkup morbiditas

Yang dimaksud dengan criteria ini ialah seseorang dikatakan sakit bila

dalam hasil suatu tes diagnostic ditemukan adanya kelainan fungsi organ

tubuhnya, misalnya, tes laboratorium terhadap penyakit diabetes mellitus.