16
Kuliah ke 3 (4) Kuliah ke 3 (4) Politik Hukum (15- Politik Hukum (15- 4-2009) 4-2009)

Ruang Lingkup Politik Hukum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ruang Lingkup Politik Hukum

Kuliah ke 3 (4)Kuliah ke 3 (4)Politik Hukum (15-4-Politik Hukum (15-4-

2009)2009)

Page 2: Ruang Lingkup Politik Hukum

Ruang Lingkup Politik HukumRuang Lingkup Politik Hukum

Politik Hukum sebagai arah kebijakan Politik Hukum sebagai arah kebijakan pembangunan hukum suatu negara, hal ini pembangunan hukum suatu negara, hal ini mencakup kebijakan hukum yang telah, mencakup kebijakan hukum yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh suatu negara.sedang dan akan dilakukan oleh suatu negara.

Politik Hukum diartikan sebagai hubungan Politik Hukum diartikan sebagai hubungan pengaruh timbal balik antara hukum dan pengaruh timbal balik antara hukum dan politik.politik.

Page 3: Ruang Lingkup Politik Hukum

Ada dua lingkup utama arah kebijakan Ada dua lingkup utama arah kebijakan pembangunan hukum suatu negara yakni: pembangunan hukum suatu negara yakni: Politik Pembentukan Hukum Politik Pembentukan Hukum Politik Penegakan hukum.Politik Penegakan hukum.

Page 4: Ruang Lingkup Politik Hukum

Politik pembentukan hukumPolitik pembentukan hukum

Politik pembentukan hukum adalah kebijakan yang berkaitan dengan Politik pembentukan hukum adalah kebijakan yang berkaitan dengan penciptaan, pembaharuan dan pengembangan hukum:penciptaan, pembaharuan dan pengembangan hukum:

1.1. Kebijakan pembentukan perudang-undangan:Kebijakan pembentukan perudang-undangan: kebijakan pembentukan hukum kita yang utama adalah lewat perundang-kebijakan pembentukan hukum kita yang utama adalah lewat perundang-

undangan. undangan. Bagi Negara Indonesia yang mengikuti sistem hukum continental undang-Bagi Negara Indonesia yang mengikuti sistem hukum continental undang-

undang adalah sumber utama hukum. undang adalah sumber utama hukum. Karena itu kebijakan pembentukan perundang-undangan harus direncanakan Karena itu kebijakan pembentukan perundang-undangan harus direncanakan

melalui suatu sistem perencanaan nasional yang disusun dalam program melalui suatu sistem perencanaan nasional yang disusun dalam program legislasi nasional. legislasi nasional.

Lewat program legislasi nasional akan tampak arahan undang-undang apa yang Lewat program legislasi nasional akan tampak arahan undang-undang apa yang akan dibuat dalam 20 tahun yang akan datang, 5 tahun yang akan datang, akan dibuat dalam 20 tahun yang akan datang, 5 tahun yang akan datang, ataupun 1 tahun yang akan datang. ataupun 1 tahun yang akan datang.

Namun, boleh saja dalam perjalanannya terjadi perkembangan yang cepat, apa Namun, boleh saja dalam perjalanannya terjadi perkembangan yang cepat, apa yang telah di program diubah berdasarkan kebutuhanyang telah di program diubah berdasarkan kebutuhan

Page 5: Ruang Lingkup Politik Hukum

2.2. Kebijakan (pembentukan) hukum yurisprudensi.Kebijakan (pembentukan) hukum yurisprudensi. Yurispudensi merupakan sumber hukum selain undang-undang. Yurispudensi merupakan sumber hukum selain undang-undang. Pada dasarnya sistem hukum Indonesia Pada dasarnya sistem hukum Indonesia menganut asas hakim tidak terikat menganut asas hakim tidak terikat

pada preceden atau putusan terdahulu mengenai persoalan hukum serupa. pada preceden atau putusan terdahulu mengenai persoalan hukum serupa. UU Kehakiman menganut asas UU Kehakiman menganut asas ius curia novit ius curia novit (pasal 16). Artinya hakim (pasal 16). Artinya hakim

tidak boleh menolak mengadili perkara dengan alasan undang-undang tidak boleh menolak mengadili perkara dengan alasan undang-undang tidak ada, tidak jelas, belum lengkap, tetapi wajib mengadili perkara. tidak ada, tidak jelas, belum lengkap, tetapi wajib mengadili perkara.

Untuk mengadili tersebut hakim harus tunduk pada ketentuan pasal 27 Untuk mengadili tersebut hakim harus tunduk pada ketentuan pasal 27 Undang -undang No. 4 tahun 2004 yang mengatakan " hakim wajib Undang -undang No. 4 tahun 2004 yang mengatakan " hakim wajib menggali, mengikuti nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat" atau menggali, mengikuti nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat" atau living law.living law.

Page 6: Ruang Lingkup Politik Hukum

3.3. Kebijakan terhadap peraturan tidak tertulis lainnya merupahan Kebijakan terhadap peraturan tidak tertulis lainnya merupahan hukum yang tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang hukum yang tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, kebiasaan mana diperlihara dan dalam kehidupan masyarakat, kebiasaan mana diperlihara dan dipertahankan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi.dipertahankan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi. Seperti dalam bidang pertanahan yang mengakui keberadaan hak Seperti dalam bidang pertanahan yang mengakui keberadaan hak

ulayat. Hak ulayat mana diatur menurut sistem hukum adat yang ulayat. Hak ulayat mana diatur menurut sistem hukum adat yang mempunyai ciri khas tidak tertulis, namun Undang-undang Pokok mempunyai ciri khas tidak tertulis, namun Undang-undang Pokok Agraria mengakui hak tersebut sepanjang masih ada dan hidup dalam Agraria mengakui hak tersebut sepanjang masih ada dan hidup dalam kenyataannya di tengah-tengah masyarakat adat tersebut. kenyataannya di tengah-tengah masyarakat adat tersebut.

Undang-undang Kehutanan juga mengakui Hak ulayatUndang-undang Kehutanan juga mengakui Hak ulayat

Page 7: Ruang Lingkup Politik Hukum

Politik Penegakan HukumPolitik Penegakan Hukum

1.1. Kebijakan dibidang peradilan, dalam hal ini bagaimana arah kebijakan Kebijakan dibidang peradilan, dalam hal ini bagaimana arah kebijakan terhadap peradilan. terhadap peradilan.

Misalnya sebelum amandemen UUD 1945 kebijakan terhadap peradilan Misalnya sebelum amandemen UUD 1945 kebijakan terhadap peradilan dikelola melalui dualisme pembinaan. Satu sisi hakim berada dibawah dikelola melalui dualisme pembinaan. Satu sisi hakim berada dibawah pembinaan Mahkamah Aguhg, sisi lain hakim berada di jajaran pembinaan Mahkamah Aguhg, sisi lain hakim berada di jajaran departemen dibawah pembinaan Menteri terkait (eksekutif). departemen dibawah pembinaan Menteri terkait (eksekutif).

Kebijakan demikian melahirkan kecurigaan dan pertanyaan, hakim tidak Kebijakan demikian melahirkan kecurigaan dan pertanyaan, hakim tidak independen/ apakah hakim bisa mandiri dalam mengadili perkara. independen/ apakah hakim bisa mandiri dalam mengadili perkara.

Setelah di amandemen kebijakan terhadap peradilan dilakukan lewat Setelah di amandemen kebijakan terhadap peradilan dilakukan lewat pembinaan satu atap, semuanya pembinaan satu atap, semuanya berada di bawah Mahkamah Agung. berada di bawah Mahkamah Agung. Tetapi untuk menjaga indepensi hakim, dibentuk lembaga yang dikenal Tetapi untuk menjaga indepensi hakim, dibentuk lembaga yang dikenal dengan Komisi Yudisial.dengan Komisi Yudisial.

Page 8: Ruang Lingkup Politik Hukum

Kebijakan dibidang pelayanan hukum. Kebijakan dibidang pelayanan hukum. Dalam Dalam hal ini perlu pelayanan hukum yang cepat, hal ini perlu pelayanan hukum yang cepat, mudah, terjangkau oleh masyarakat, transparan mudah, terjangkau oleh masyarakat, transparan dan akuntabel. dan akuntabel. Dalam hal ini juga dilakukan Dalam hal ini juga dilakukan kebijakan yang dapat memberantas terjadinya kebijakan yang dapat memberantas terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Page 9: Ruang Lingkup Politik Hukum

Kelima komponen arah kebijakan pembentukan Kelima komponen arah kebijakan pembentukan hukum tersebut akan membentuk sistem hukum hukum tersebut akan membentuk sistem hukum nasional. nasional.

Hukum nasional itu akan berfungsi ditentukan oleh 5 Hukum nasional itu akan berfungsi ditentukan oleh 5 faktor yaitu :faktor yaitu : Substansi hukum /materi hukum (Substansi hukum /materi hukum (legal substance)legal substance) Budaya hukum (kesadaran hukum masyarakat (Budaya hukum (kesadaran hukum masyarakat (legal legal

cultureculture Aparatur penegak hukum (Aparatur penegak hukum (legal aparatus)legal aparatus) Sarana dan prasarana (equitment)Sarana dan prasarana (equitment) Pendidikan hukum Pendidikan hukum (legal education)(legal education)

Page 10: Ruang Lingkup Politik Hukum

Kedua lingkup utama arah kebijakan Kedua lingkup utama arah kebijakan pembangunan hukum tersebut (kebijakan pembangunan hukum tersebut (kebijakan pembentukan perundang-undangan/hukum pembentukan perundang-undangan/hukum tertulis dan kebijakan penegakan hukum) tertulis dan kebijakan penegakan hukum) tersebut hanya dapat dibedakan dan tidak dapat tersebut hanya dapat dibedakan dan tidak dapat dipisahkan. dipisahkan.

Keduanya saling berkait dan berfungsi sebagai Keduanya saling berkait dan berfungsi sebagai suatu sistem, dimana sub sistem yang lain suatu sistem, dimana sub sistem yang lain merupakan satu kesatuan yang tidak dapat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan saling berhubungan sebagai suatu dipisahkan, dan saling berhubungan sebagai suatu totalitas.totalitas.

Page 11: Ruang Lingkup Politik Hukum

Keberhasilan suatu peraturan perundang-undangan tergantung Keberhasilan suatu peraturan perundang-undangan tergantung pada penerapannya. Apabila penegakan hukum tidak dapat pada penerapannya. Apabila penegakan hukum tidak dapat berfungsi dengan baik peraturan perundang-undangan yang berfungsi dengan baik peraturan perundang-undangan yang bagaimanapun sempurnanya tidak atau kurang memberikan bagaimanapun sempurnanya tidak atau kurang memberikan arti sesuai dengan tujuan.arti sesuai dengan tujuan.

Putusan dalam rangka penegakkan hukum merupakan Putusan dalam rangka penegakkan hukum merupakan instrumen kontrol bagi ketepatan dan kekurangan suatu instrumen kontrol bagi ketepatan dan kekurangan suatu peraturan perundang-undanganperaturan perundang-undangan

Penegakan hukum merupakan dinamisator peraturan Penegakan hukum merupakan dinamisator peraturan perundang-undangan Melalui putusan dalam rangka perundang-undangan Melalui putusan dalam rangka penegakan hukum peraturan perundang-undangan menjadi penegakan hukum peraturan perundang-undangan menjadi hidup dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan hidup dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.perkembangan masyarakat.

Page 12: Ruang Lingkup Politik Hukum

Pembentukan hukum dan penegakan hukum Pembentukan hukum dan penegakan hukum melibatkan SDM, tata kerja, pengorganisasian, sarana melibatkan SDM, tata kerja, pengorganisasian, sarana dan prasarana. dan prasarana.

SDM yang handal, pengorganisasian yang efektif dan SDM yang handal, pengorganisasian yang efektif dan efisien, sarana dan prasarana yang memadai akan efisien, sarana dan prasarana yang memadai akan turut menentukan keberhasilan pembentukan dan turut menentukan keberhasilan pembentukan dan penegakan hukum.penegakan hukum.

Politik pembentukan dan penegakan hukum harus Politik pembentukan dan penegakan hukum harus disertai pula dengan politik pembinaan sumber daya disertai pula dengan politik pembinaan sumber daya manusia, tata kerja, pengorganisasian dan manusia, tata kerja, pengorganisasian dan sarana/prasarana.sarana/prasarana.

Page 13: Ruang Lingkup Politik Hukum

Hubungan kausalitas antara hukum Hubungan kausalitas antara hukum dan politikdan politik

Politik Hukum Politik Hukum sebagai kebijakan hukum sebagai kebijakan hukum (legal policy) (legal policy) yg sudah, akan atau telah yg sudah, akan atau telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah mencakup pula pengertian bagaimana politik mencakup pula pengertian bagaimana politik mempengaruhi hukum dengan cara melihat mempengaruhi hukum dengan cara melihat konfigurasi kekuatan yang ada dibekang konfigurasi kekuatan yang ada dibekang pembuatan dan penegakan hukumpembuatan dan penegakan hukum

Page 14: Ruang Lingkup Politik Hukum

hubungan kausalitasnya maksudnya adalah, apakah hubungan kausalitasnya maksudnya adalah, apakah hukum yg mempengaruhi politik atau politik yang hukum yg mempengaruhi politik atau politik yang mempengaruhi hukummempengaruhi hukum Hukum determinan atas politik dalam arti kegiatan-kegiatan politik di Hukum determinan atas politik dalam arti kegiatan-kegiatan politik di

atur dan tunduk pada aturan-aturan hukum (mereka yg memandang hk atur dan tunduk pada aturan-aturan hukum (mereka yg memandang hk sebagai das sollen (keharusan) para idealis)sebagai das sollen (keharusan) para idealis)

Politik determinan atas hukum, karena hukum merupakan hasil atau Politik determinan atas hukum, karena hukum merupakan hasil atau kristalisasi dari kehendak politik yg saling berintegrasi dan bersaing. kristalisasi dari kehendak politik yg saling berintegrasi dan bersaing. Mereka memandang hukum sebagai das sain, penganut empiris dan Mereka memandang hukum sebagai das sain, penganut empiris dan memandang realitas.memandang realitas.

Politik dan hukum sebagai subsistem kemasyarakatan berada pada Politik dan hukum sebagai subsistem kemasyarakatan berada pada posisi dan derajat determinan yang seimbang, sekalipun hk produk posisi dan derajat determinan yang seimbang, sekalipun hk produk politik tetapi jika hkm ada, politik harus tunduk pada hukum.politik tetapi jika hkm ada, politik harus tunduk pada hukum.

Page 15: Ruang Lingkup Politik Hukum

Dalam politik hukum terdapat dua variabel, Dalam politik hukum terdapat dua variabel, yakni variabel terpengatur (hukum) dan yakni variabel terpengatur (hukum) dan variabel yang mempengaruhi (politik).variabel yang mempengaruhi (politik).

Dalam studi Politik Hukum kita tidak melihat Dalam studi Politik Hukum kita tidak melihat hukum hukum ansich das sollen ansich das sollen tetapi juga tetapi juga das sain.das sain.

Page 16: Ruang Lingkup Politik Hukum

Asumsi dasar disini "hukum merupakan produk Asumsi dasar disini "hukum merupakan produk politik".politik".

Dalam melihat hubungan keduanya, hukum sebagai Dalam melihat hubungan keduanya, hukum sebagai terpengaruh terpengaruh (dependent variable) (dependent variable) dan politik sebagai dan politik sebagai variabel yang berpengaruh variabel yang berpengaruh (independent variable). (independent variable).

Hukum dipengaruhi politik atau politik determinan Hukum dipengaruhi politik atau politik determinan atas hukum mudah dipahami dan realitasnya atas hukum mudah dipahami dan realitasnya demikian karena hukum merupakan kristalisasi dari demikian karena hukum merupakan kristalisasi dari kehendak politik yang saling berintegrasi kehendak politik yang saling berintegrasi dilingkungan pengambil keputusandilingkungan pengambil keputusan