152
PERATURAN NASIONAL OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR IKATAN MOTOR INDONESIA EDISI : 2014

Rule Rally 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Peraturan Rally

Citation preview

  • 0P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    PERATURAN OLAHRAGAKENDARAAN BERMOTOR

    IKATAN MOTOR INDONESIAEDISI : 2014

  • 1P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    DAFTAR ISI

    BAB I UMUMPasal 1 HAK-HAK IMI ...................................................................... 3Pasal 2 PERATURAN NASIONAL ....................................................... 3Pasal 3 PELAKSANAAN PERATURAN-PERATURAN .............................. 3Pasal 4 WEWENANG IMI ................................................................. 3Pasal 5 BADAN-BADAN INTERNASIONAL .......................................... 4

    BAB II PERLOMBAAN DAN PERATURANPasal 6 PERLOMBAAN DI INDONESIA .............................................. 5Pasal 7 JENIS ................................................................................. 5Pasal 8 STATUS .............................................................................. 5Pasal 9 PERLOMBAAN INTERNASIONAL ........................................... 5Pasal 10 KEJUARAAN NASIONAL ....................................................... 6Pasal 11 KEJUARAAN REGIONAL ....................................................... 6Pasal 12 KEJUARAAN DAERAH .......................................................... 6Pasal 13 KEJUARAAN KLUB ............................................................... 6Pasal 14 SIFAT KEJUARAAN .............................................................. 6Pasal 15 PIALA ................................................................................. 7Pasal 16 PERATURAN PERLOMBAAN .................................................. 7Pasal 17 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN ................................ 7Pasal 18 KETENTUAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN ............ 7Pasal 19 INSTRUKSI KHUSUS ............................................................ 7Pasal 20 PELAKSANAAN PERATURAN ................................................. 8

    BAB III PENYELENGGARAANPasal 21 KETENTUAN PENYELENGGARAAN KEJURNAS ........................ 8Pasal 22 JADWAL KEGIATAN OLAHRAGA NASIONAL ........................... 9Pasal 23 ORGANISASI PENYELENGGARA ............................................ 9Pasal 24 PROMOTOR ........................................................................ 10Pasal 25 PENGAMAT PERLOMBAAN ................................................... 10Pasal 26 PENGAWAS PERLOMBAAN/JURI ........................................... 10Pasal 27 KEWAJIBAN PENGAWAS PERLOMBAAN/JURI ......................... 10Pasal 28 WEWENANG PENGAWAS PERLOMBAAN/JURI ........................ 11Pasal 29 KEWAJIBAN PANITIA PENYELENGARA .................................. 13Pasal 30 PANITIA PELAKSANA TEKNIS PERLOMBAAN ......................... 13Pasal 31 PIMPINAN PERLOMBAAN ..................................................... 13Pasal 32 WEWENANG DAN TUGAS PIMPINAN PERLOMBAAN ............... 13Pasal 33 KEWAJIBAN SEKRETARIS PERLOMBAAN ............................... 14

  • 2P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Pasal 34 PETUGAS PENCATAT WAKTU ............................................... 14Pasal 35 KEWAJIBAN PETUGAS PENCATAT WAKTU ............................ 14Pasal 36 TUGAS & WEWENANG PETUGAS PENCATAT WAKTU ............. 15Pasal 37 PARKIR TERTUTUP ............................................................. 15Pasal 38 PESERTA ............................................................................ 15Pasal 39 PERSYARATAN PESERTA ..................................................... 15Pasal 40 DAFTAR PESERTA ............................................................... 16

    BAB IV IJIN-IJINPasal 41 KARTU IJIN START ............................................................. 16Pasal 42 IJIN PENYELENGGARAAN .................................................... 16Pasal 43 PERMOHONAN PENYELENGGARAAN ..................................... 17Pasal 44 ASURANSI .......................................................................... 17Pasal 45 PENDAFTARAN ................................................................... 18Pasal 46 KARTU IJIN START INTERNASIONAL .................................... 18Pasal 47 MASA BERLAKU .................................................................. 18

    BAB V PROTES DAN BANDINGPasal 48 PROTES ............................................................................. 19Pasal 49 PROSEDUR PROTES ............................................................ 19Pasal 50 PROSES PROTES ................................................................. 20Pasal 51 BANDING .......................................................................... 20Pasal 52 PROSEDUR BANDING .......................................................... 20Pasal 53 NAIK BANDING ................................................................... 21Pasal 54 NAIK BANDING INTERNASIONAL ......................................... 21

    BAB VI PENUTUPPasal 55 PENUTUP ........................................................................... 21

  • 3P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    PERATURAN NASIONALOLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    BAB I UMUM

    Pasal 1 HAK-HAK IMI

    IKATAN MOTOR INDONESIA merupakan satu-satunya organisasi olahraga kendaraanbermotor yang telah diakui oleh FIA, FIM dan CIK (induk Organisasi OlahragaKendaraan Bermotor Dunia) serta KONI (Induk Organisasi OIah Raga Indonesia), yangberhak dan berwenang untuk mengawasi dan memimpin seluruh kegiatanperlombaan-perlombaan kendaraan bermotor di Indonesia.

    Pasal 2 PERATURAN NASIONAL

    IMI menetapkan Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor untuk mengaturseluruh segi hukum yang berkaitan dengan kegiatan olahraga kendaraan bermotorsesuai dengan peraturan Internasional yang dikeluarkan oleh FIA, FIM & CIK danmemberlakukannya bagi semua perlombaan di Indonesia.Berdasarkan Peraturan Nasional ini IMI menetapkan Peraturan Perlombaan untukmasing-masing jenis/cabangnya disertai Peraturan Pelengkap Perlombaan pada tiap-tiap penyelenggaraan.

    Pasal 3 PELAKSANAAN PERATURAN-PERATURAN

    IMI bertanggung jawab atas pelaksanaan peraturan dan juga atas semua keputusan-keputusan dan FIA, FIM & CIK

    Pasal 4 WEWENANG IMI

    4.1 Mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan Internasional FIA, FIM dan CIK,serta peraturan Nasional dan juga sanksi-sanksinya.

    4.2 Menetapkan Peraturan Perlombaan untuk setiap macam olahraga kendaraanbermotor di Indonesia sesuai dengan peraturan Internasional.

    4.3 Mengawasi atau menyelenggarakan seluruh kegiatan perlombaan diIndonesia, dan menetapkan/menunjuk penyelenggara event.

    4.4 Menolak atau menyetujui peraturan-peraturan pelengkap yang dikeluarkanoleh panitia lomba, demikian juga untuk kelas-kelas dalam perlombaannyaserta instruksi-instruksi khusus yang dikeluarkan panitia lomba.

    4.5 Menyusun dan mengumumkan jadwal kegiatan perlombaan setiap tahunnya,juga dengan perubahan-perubahan jadwal yang mungkin terjadi.

    4.6 Mengeluarkan atau membatalkan ijin suatu perlombaan.

  • 4P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    4.7 Melarang perlombaan yang melanggar peraturan Internasional, Nasionalmaupun yang berbahaya serta dapat menimbulkan masalah-masaIah berat.

    4.8 Memberikan persetujuan terhadap lintasan atau route perlombaan termasukIingkungannya.

    4.9 Memutuskan semua persoalan yang mencakup pelaksanaan maupunInterprestasi peraturan-peraturan Internasional dan peraturan Nasional.

    4.10 Mengambil keputusan-keputusan atas protes atau banding yang diajukankepada IMI sebagai organisasi olahraga kendaraan bemotor yang tertinggi diIndonesia.

    4.11 Menentukan persyaratan bagi pemilihan penentuan peringkat Nasionalmaupun kejuaraan berseri tingkat Nasional.

    4.12 Mengatur pembagian tingkat kategori perlombaan Internasional, Nasionalterbuka/terbatas, daerah maupun Klub.

    4.13 Menjatuhkan sanksi kepada atlit, team dan penyelenggara yang melanggarperaturan.

    Pasal 5 BADAN-BADAN INTERNASIONAL

    Badan-badan Internasional yang merupakan induk organisasi olahraga kendaraanbermotor di dunia termasuk induk organisasi dan IMI adalah:

    FIA : Federation International delAutomobile, induk organisasi dunia untukolahraga mobil.

    FIM : Federation International of Motorcycle, induk organisasi dunia untukolahraga motor.

    ASN/FMN : Autorites Sportives Nationales (ASN), organisasi olahraga mobil yangdiakui oleh FIA di suatu negara, untuk di Indonesia adalah IMI.

    Federations Motocyclistes Nationalies (FMN), organisasi olahragamotor yang diakui oleh FIM di suatu negara.untuk di Indonesia adalahIMI.

    FIM Asia : Adalah continental union dari FIM untuk Asia.CIK : Commission du Karting.

    BAB II PERLOMBAAN DAN PERATURAN

    Pasal 6 PERLOMBAAN Dl INDONESIA

    Setiap olahraga kendaraan bermotor darat yang berupa balapan, rally, test, usahamembuat rekor atau peristiwa lain dimana kendaraan bermotor tersebut turut ambilbagian dan mempunyai unsur persaingan atau diberi unsur persaingan dengan tujuanuntuk mengadakan kompetisi kecepatan dan keterampilan. Pada setiap perlombaanyang mendapat Izin dari IMI diwajibkan mencantumkan Logo IMI.

  • 5P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Perlombaan di Indonesia hanya boleh diselenggarakan oleh:1. IMI2. Klub-klub bermotor yang telah terdaftar di IMI

    Pasal 7 JENIS

    Olahraga kompetisi kendaraan bermotor di Indonesia dibedakan atas sembilan jenisperlombaan, yaitu:

    1. Motocross & Grass Track2. Balap Motor & Drag Bike3. Balap Mobil4. Drag Race5. Karting6. Rally7. Offroad8. Time Rally9. Slalom

    IMI membentuk Komisi Olahraga untuk masing-masing jenis olahraga kendaraanbermotor tersebut diatas.

    Pasal 8 STATUS

    Tingkatan/status perlombaan di Indonesia dibagi atas lima tingkatan, yaitu:1. Internasional2. Kejuaraan Nasional3. Kejuaraan Regional4. Kejuaraan Daerah5. Kejuaraan Klub

    Sifat dan kejuaraan diatas dapat terdiri dari:a. Terbukab. Tertutup

    Pasal 9 PERLOMBAAN INTERNASIONAL

    Setiap perlombaan yang bertaraf Internasional di Indonesia harus mendapat izinpenyelenggaraan dari IMI. Adapun perlombaan Internasional tersebut hanya dapatdiikuti oleh peserta-peserta dan berbagai bangsa yang sudah menjadi anggota FIAatau FIM serta mendapat ijin (visa) serta Surat Ijin Start Internasional yangdikeluarkan oleh ASN/FMN-nya masing-masing , sedangkan peserta dalam negeridiperbolehkan memakai Kartu Ijin Start IMI pada perlombaan Internasional diIndonesia apabila diperbolehkan oleh peraturan International atas lomba tersebut.Peraturan yang dipergunakan adalah Peraturan Internasional yang dikeluarkan olehFIA, FIM atau CIK.

  • 6P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Pasal 10 KEJUARAAN NASIONAL DAN TINGKAT NASIONAL

    10.1 KEJUARAAN NASIONAL

    Suatu perlombaan yang bersifat Nasional dapat diselenggarakan baik oleh IMIatau IMI Provinsi, maupun Klub yang mendapat wewenang/ijin dari IMI.Dimana para pesertanya dapat terdiri dari peserta dalam maupun luar negeri,tergantung dari sifatnya, yang memiliki Kartu Ijin Start Internasional maupunKartu Ijin Start IMI Provinsi serta perlombaan dapat memakai PeraturanInternasional maupun Peraturan Nasional. Khusus untuk perlombaan yangmemakai judul putaran Kejuaraan Nasional (National Championship) harusmendapat Izin tertulis dari PP IMI.

    10.2 KEJUARAAN TINGKAT NASIONAL

    Suatu perlombaan yang bersifat Nasional dapat diselenggarakan baik oleh IMIatau IMI Provinsi, maupun Klub yang mendapat wewenang/ijin dari IMI.Dimana para pesertanya dapat terdiri dari peserta dalam maupun luar negeri,tergantung dari sifatnya, yang memiliki Kartu Ijin Start Internasional maupunKartu Ijin Start IMI serta perlombaan dapat memakai Peraturan Internasionalmaupun Peraturan Nasional. Khusus untuk perlombaan ini harus mendapatIzin tertulis dari PP IMI.

    Pasal 11 KEJUARAAN REGIONAL

    Perlombaan yang bertaraf Regional adalah perlombaan yang diselenggarakan oleh IMIProvinsi atau Klub yang diberi wewenang ijin oleh IMI. Perlombaan ini merupakankejuaraan dalam satu pulau yang terdiri dan beberapa propinsi atau kejuaraandiantara beberapa propinsi tertentu yang berdekatan. Peserta lomba tersebut harusmempunyai Kartu ijin Start IMI dan KTP di dalam Regionalnya. Perlombaan Regionalini harus menggunakan Peraturan Nasional.

    Pasal 12 KEJUARAAN DAERAH

    Perlombaan ini adalah perlombaan yang diselenggarakan oleh IMI Provinsi atau KIubyang diberi wewenang oleh IMI Provinsi. Perlombaan ini merupakan kejuaraan dalamsatu propinsi. Peserta lomba tersebut harus mempunyai Kartu Ijin Start IMI.Perlombaan ini harus menggunakan Peraturan Nasional.

    Pasal 13 KEJUARAAN KLUB

    Kejuaraan KIub adalah perlombaan dimana pesertanya hanya terbatas diantaraanggota-anggota suatu Klub atau diantara beberapa klub dengan sifat penggemarkendaraan yang sejenis dan harus mempunyai Kartu Ijin Start IMI dan memakaiPeraturan Nasional.

  • 7P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Pasal 14 SIFAT PENYELENGGARAAN/ KEJUARAAN

    Penyelenggaraan/Kejuaraan dapat bersifat :

    1. Tertutup

    Penyelengaraan/Kejuaraan ini dilaksanakan terbatas dengan peserta sesuaidengan daerah statusnya, tidak ada peserta dari luar daerah sesuai statuskejuaraan tersebut.

    2. Terbuka

    Penyelenggaraan/Kejuaraan ini dapat diikuti oleh peserta dari luar daerah statuskejuaraannya.Penyelenggaraan/Kejuaraan yang dapat bersifat terbuka hanya terbatas untukKejuaraan Nasional. Kejuaraan Regional den Kejuaraan Provinsi.Kejuaraan tersebut diatas dapat bersifat campuran terbuka dan tertutup, yaitu:terbuka untuk menarik peserta, namun dengan memberikan point kejuaraanterbatas sesuai dengan sifat tertutup.

    Pasal 15 PIALA

    Untuk event yang berstatus Regional dan Daerah, bisa diperebutkan Piala Gubernuratau Pejabat Daerah Tingkat I lainnya.Untuk event yang bersifat Nasional, bisa diperebutkan Piala Menteri, Pejabat, KONIPusat, Kapolri.Untuk event yang bersifat Internasional, bisa diperebutkan Piala Presiden, Menteri danseterusnya.

    Pasal 16 PERATURAN PERLOMBAAN

    Peraturan Perlombaan dibuat oleh masing-masing komisi untuk tiap-tiap olahragakendaraan bermotor, berdasarkan peraturan Internasional yang dikeluarkan oleh FIA,FIM atau CIK, yang disesuaikan dengan keadaan Indonesia, dan ditetapkan oleh IMIsebagai peraturan yang berlaku di Indonesia.Peraturan Perlombaan berisi aturan menurut masing-masing jenis perlombaan,Ketentuan-ketentuan Kejuaraan Nasional dan format Peraturan Pelengkap Perlombaan.Peraturan Perlombaan ini merupakan Peraturan (yang bersifat) Nasional dan harusdigunakan dalam tiap perlombaan di Indonesia

    Pasal 17 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

    Peraturan-peraturan yang disusun oleh Panitia Penyelenggara Perlombaan memuathal-hal detail perlombaan serta petunjuk-petunjuk khusus. Untuk itu peraturanpelengkap ini harus disetujui dahulu oleh IMI. Pada semua peraturan-peraturanpelengkap, program maupun formulir pendaftaran harus sesuai dengan jelas

  • 8P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    dicantumkan pernyataan bahwa diselenggarakan sesuai dengan peraturan-peraturanInternasional, FIA, FIM & CIK serta sesuai dengan Peraturan Nasional IMI.

    Pasal 18 KETENTUAN PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

    18.1 Untuk setiap perlombaan, Panitia Penyelenggara harus menyusun suatuperaturan pelengkap untuk disahkan oleh IMI sebelum ijin perlornbaandikeluarkan.

    18.2 Setiap ketentuan yang tertera didalam peraturan pelengkap yang mungkinbertentangan dengan peraturan Internasional maupun peraturan Nasionaldianggap sama sekali tidak berlaku.

    Pasal 19 INSTRUKSI KHUSUS

    Panitia Penyelenggara dapat pula mengeluarkan Instruksi Khusus, terutama pada saatbriefing atau pada saat-saat tertentu baik secara tertulis maupun secara lisan danharus disampaikan kepada para peserta dengan tanda terima (bukti) tertulis bahwasemua/tiap peserta telah menerima Instruksi Khusus tersebut. Dan instruksi Khusus iniharus disetujui oleh Pengawas Perlombaan dan secepatnya dilaporkan kepada IMI.

    Pasal 20 PELAKSANAAN PERATURAN

    Setiap penyelenggara, pelaksana, dan peserta yang terlibat Iangsung dalam suatukegiatan perlombaan, harus:20.1 Tunduk sepenuhnya pada peraturan Internasional FIA, FIM & CIK serta

    peraturan Nasional IMI dan menerima sernua konsekuensi yang timbulkarena peraturan-peraturan tersebut.

    20.2 Dianggap sudah mengetahui dan memahami peraturan-peraturanInternasional dan Nasional tersebut.

    20.3 Menolak setiap badan di luar IMI untuk turut campur dalam hal-hal penjuriandan tidak menanggapi setiap polemik media massa tentang peraturan-peraturan yang berlaku.

    BAB III PENYELENGGARAAN

    Pasal 21 KETENTUAN PENYELENGGARAAN KEJURNAS

    Suatu Kejurnas hanya dapat diselenggarakan oleh IMI Provinsi yang bekerja samadengan Klub-klub yang berada dibawah naungan IMI Provinsi tersebut.

    Peserta pada suatu Kejurnas wajib memiliki Kartu Ijin Start yang masih berlaku untukcabang olahraga yang diikuti dan Kartu Ijin Start tersebut hanya dapat dikeluarkanoleh IMI Provinsi, dimana peserta dan klubnya berdomisili, dan berlaku di seluruhPengprov di Indonesia, dimana Kejurnas tersebut diselenggarakan.

  • 9P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Setiap penyelenggara Kejurnas olahraga mobil/motor harus terdiri dari 2 orangPengawas Perlombaan (Steward/Jury) yang ditunjuk oleh IMI dan seorang PengawasPerlombaan dari Pengprov Penyelenggara serta 1(satu) orang dari Pengamat (biladipandang perlu) dari IMI, Pengawas maupun Pengamat lomba yang akan ditunjukoleh IMI adalah yang diusulkan oleh komisinya.

    Setiap penyelenggara diwajibkan untuk melaporkan nama Ketua Organizing Committeedan nama-nama Racing Committee (Clerk of the Course, Scrutineers, Time Keepers),berikut latar belakang pengalaman (c.v.) masing-masing dibidangnya.

    Penyelenggara Kejurnas tidak dapat membatalkan suatu event yang telah dinominasioleh Pengprov yang bersangkutan, kecuali karena force majeur, dan harus mendapatijin tertulis dan IMI.

    Adapun sanksi yang akan diterapkan jika terjadi pembatalan ialah:Bahwa Pengprov tersebut di tahun berikutnya tidak diperkenankan menyeleng-garakanevent Nasional yang batal selama 1 (satu) tahun.

    Suatu Kejurnas dapat dimundurkan atau ditukar tanggal penyelenggarannya dengansyarat :

    Bahwa Pengprov yang akan mengundur/menukar tanggal eventnya mengajukanpermohonan kepada IMl 3 (tiga) bulan sebelum jadwal yang telah ditentukan semuladan hanya IMl yang kemudian menetapkan jadwal baru setelah Pengprov tersebutmembayar denda sebesar 10 (sepuluh) juta per event yang dimaksud.

    Pihak penyelenggara Kejurnas seperti yang tersebut dalam alinea diatas selayaknyajuga meminta konfirmasi dari IMI mengenai personil yang akan ditunjuk oleh IMIsebagai Pengamat dan Pengawas Perlombaan/Juri. Adapun demi kelancaranmekanisme tersebut diatas, agar surat pengajuan juga ditembuskan kepada Komisiyang bersangkutan.

    Pasal 22 JADWAL KEGIATAN OLAHRAGA NASIONAL(KALENDER OLAHRAGA IMI)

    Pada setiap akhir tahun Ml akan menyusun suatu Jadwal Kegiatan Olahraga Nasional,berisi jadwal kegiatan olahraga kendaraan bermotor yang berstatus Nasional danInternasional di Indonesia berdasarkan permohonan yang masuk serta seleksiterhadap penyelenggarannya.

    Pasal 23 ORGANISASI PENYELENGGARA

    Organisasi penyelenggara suatu perlombaan terdiri dari beberapa bagian/suborganisasi dengan masing-rnasing kewajiban dan wewenangnya, yaitu:

    1. Panitia Penyelenggara (Organizing Committee)2. Pengamat dan Pengawas Perlombaan/Juri Perlombaan3. Panitia Pelaksana (Rally/Racing Committee)

    Sedangkan yang menangani perlombaan, minimum terdiri dari:

  • 10P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    1. Pengamat Perlombaan (bila diperlukan)2. Pengawas Perlombaan/Juri (Steward of the Meeting)3. Panitia Pelaksana (Rally/Racing Committee), yang terdiri dari:

    a. Pimpinan Perlombaan (Clerk of the Course)b. Sekretaris Perlombaan (Secretary of the Meeting)c. Pemeriksa Teknis (Scrutineers)d. Pencatat Waktu (Time Keepers)

    Mereka boleh dibantu oleh beberapa asisten guna menjamin penyelenggaraan yangsempurna dan dapat pula menambah jabatan-jabatan petugas, antara lain:

    a. Course Marshall (Petugas Lintasan)b. Grid Marshallc. Paddock Marshalld. Pit Marshalle. Timing Systemf. Starter & Finisherg. Petugas kesehatan, dan lain sebagainya.

    Pasal 24 PROMOTOR

    Promotor adalah suatu Badan Hukum atau Klub yang hendak menjalin kerja samapenyelenggaraan dalam suatu lomba.Perlombaan hanya dapat diselenggarakan oleh

    a. IMIb. KIub-klub yang sudah diakui dan terdaftar pada IMI.

    Sedangkan Promotor harus menjalin kerjasama dengan IMI/IMI Provinsi ataupun Klubyang ada.

    Pasal 25 PENGAMAT PERLOMBAAN

    IMI dapat menunjuk seorang Pengamat yang bertugas mengamati dan menilaipenyelenggaraan suatu perlombaan, pengamat perlombaan harus mempunyai lisensiIMI untuk Steward/Jury sesuai dengan jenis olahraganya yang masih berlaku, baikmengenai penyelenggaraan secara umum, maupun secara teknis perlombaan.Hasil pengamatan dilaporkan kepada IMI yang akan merupakan dasar penilaian bagiIMI untuk pertimbangan apakah IMI Provinsi yang bersangkutan denganpenyelenggaraan tersebut dapat ditunjuk kembali sebagai penyelenggara pada tahunberikutnya.

    Pasal 26 PENGAWAS PERLOMBAAN (STEWARD OF THE MEETING)/ JURI

    Pengawas Perlombaan/Juri terdiri dan petugas yang berkualitas baik yang diangkatdan ditunjuk oleh IMl bertugas mengawasi pelaksanaan, pengawas perlombaan harusmempunyai lisensi IMI untuk Steward/Jury sesuai dengan jenis olahraganya yang

  • 11P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    masih berlaku, peraturan perlombaan yang ada serta memutuskan persoalan-persoalan yang timbul dalam suatu perlombaan.

    Pengawas Perlombaan adalah istilah untuk olahraga mobil dan Juri istilah untukolahraga motor.

    Hanya mereka yang diangkat dan diakui oleh IMI dapat ditunjuk sebagai PengawasPerlombaan/Juri.

    Pengawas Perlombaan/Juri mempunyai wewenang dan kekuasaan tertinggi dalamsuatu perlombaan untuk melaksanakan semua peraturan-peraturan Internasional,Nasional maupun peraturan Pelengkap Perlombaan.

    Mereka harus sepenuhnya tanpa batas tunduk pada Peraturan FIA, FIM dan CIK.

    Pasal 27 KEWAJIBAN PENGAWAS PERLOMBAAN/JURI

    27.1 Pengawas Perlombaan/Juri harus terlibat langsung pada setiap perlombaansejak dimulainya scrutineering sampai akhir perlombaan (jangka waktu protesberakhir).

    27.2 Juga harus sepenuhnya menguasai segala sesuatunya yang berhubungandengan perlombaan tersebut.

    27.3 Sebelum PertandinganWajib memeriksa hal-hal sebagai berikut:1. ljin dari penguasa setempat2. Ijin FIA, FIM, CIK atau lMI3. Peraturan-peraturan Pelengkap4. Daftar unggulan peserta5. Acara, (khusus untuk Rally dan Offroad) buku route, kartu kontrol dan

    lain sebagainya6. Ijin Start peserta7. Asuransi

    27.4 Memeriksa dan Meneliti1. Faktor keamanan dan jalur-jalur kompetisi (special stages, track atau lintasan

    balap) termasuk perlengkapan kesehatan, dokter, ambulans, pemadamkebakaran, jalan darurat dan lain sebagainya.

    2. Ada tidaknya Pengawas/Juri yang lain (kalau tidak, harus secepatnyaditetapkan penggantinya).

    3. Apakah alat pencatat waktu bekerja baik dan akurat.4. Apakah route special stages atau lintasan kompetisi dapat dilalui tanpa

    rintangan yang berarti.

    27.5 Selama Perlombaan1. Mengecek agar langkah-langkah pengamanan tidak menurun/ mengendur.

    Daerah perlombaan harus tertutup bagi lalu lintas dan umum.

  • 12P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    2. Menghentikan atau mengambil tindak lanjut dari suatu perlombaan akibatforce majeur atau membatalkan suatu perlombaan setelah diadakanpertimbangan yang matang serta pemeriksaan yang seksama.

    3. Dalam hal terjadi kecelakaan fatal, segera harus diadakan pemeriksaanterhadap sebab-sebab kecelakaan tersebut dan haruslah dibuat laporanterperinci dengan disertai pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh parasaksi, polisi, dokter dan petugas lomba yang bersangkutan.

    4. Bilamana terjadi perselisihan antara sesama peserta atau antara pesertadengan petugas maka Pengawas/Juri harus jadi penengah.

    5. Setelah perlombaan berakhir, Pengawas/Juri dengan bantuan PimpinanPerlombaan harus secepatnya membuat dan mengirimkan laporan kepada lMlmengenai hasil pengawasannya juga hukuman maupun rekomendasiseperlunya.

    Pasal 28 WEWENANG PENGAWAS PERLOMBAAN/JURI

    28.1 Dalam setiap perlombaan yang diselenggarakan haruslah diawasi sekurang-kurangnya oleh seorang Pengawas/Juri dari IMI atau seorang Pengawas/Juriyang ditunjuk oleh IMI.

    28.2 Pengawas/Juri adalah kedudukan kehormatan dan mereka tidak bertanggungjawab mengenai pengorganisasi dari suatu perlombaan dalam hal hubunganini juga tidak mempunyai tugas-tugas sebagai pelaksana, hal mana berartidalam menjalankan tugasnya mereka tidak bertanggung jawab kepadasiapapun kecuali pada IMI.

    28.3 Pengawas/Juri dapat mengambil tindakan-tindakan sebagai berikut:a. Merubah dan mengganti peraturan-peraturan pelengkap perlombaan yang

    disebabkan oleh faktor keamanan, antara lain: menetralisir bagian-bagiantertentu dan lintasan kompetisi dan pos-pos petugas serta merubah jadwal-jadwal yang ada.

    b. Menunda, memberhentikan perlombaan sehubungan dengan force majeurdan keamanan/ketentraman.

    c. Menolak memberikan ijin berlomba kepada para peserta ataukendaraannya bila:1. Peserta membahayakan jalannya pertandingan.2. Kendaraan yang tidak memenuhi syarat serta berbahaya.3. Menurut peraturan mereka tidak berhak untuk ikut berlomba.4. Tindakan peserta yang curang dan melanggar peraturan.

    d. Mengesahkan dan memutuskan dalam kasus-kasus yang timbul, baiksengketa maupun kesalahan-kesalahan yang terjadi.

    e. Menentukan pemenang dalam hal ex equo (sesuai peraturan yang ada).f. Dapat merubah hasil-hasil perlombaan apabila terjadi kesalahan.g. Menentukan hukuman dan pinalti terhadap pelanggar peraturan.

  • 13P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    h. Menentukan apakah peserta yang diskor atau didiskualifikasi oleh panitialomba dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti babak perlombaanberikutnya.

    I. Bila Pengawas/Juri mengetahui ada terjadi pelanggaran terhadapkejujuran, sportifitas dan lain sebagainya, Pengawas/Juri berhakmenjatuhkan hukuman-hukuman dengan segala peraturan yang adapadanya tanpa ada protes yang masuk sekalipun.

    j. Penalti/hukuman-hukuman dapat dijatuhkan kepada panitia penyelenggara,panitia pelaksana, dan seluruh petugas lomba yang ada sesuai denganperaturan yang berlaku.

    k. Hukuman dan penalti dapat berupa :1. Teguran/peringatan2. Denda3. Skorsing untuk selama waktu tertentu4. DISKUALIFIKASI (dari satu babak perlombaan saja).

    Hukuman-hukuman tersebut dapat dijatuhkan setelah diadakan pemeriksaan yangseksama dan untuk hukuman skorsing yang bersangkutan harus dipanggil terlebihdahulu untuk didengar kesaksiannya guna kesempatan membela dirinya.

    Pasal 29 KEWAJIBAN PANITIA PENYELENGGARA (ORGANIZINGCOMMITTEE)

    Panitia Penyelenggara adalah sebuah badan yang terdiri sekurang-kurangnya 3 (tiga)orang yang disetujui oleh IMI dan diberi kuasa serta wewenang menyelenggarakansuatu perlombaan dan melaksanakan peraturan yang berlaku serta peraturan-peraturan tambahannya

    Kewajiban Panitia Penyelenggara adalah sebagai berikut:a. Menyelenggarakan serta membagi tugas kepada para anggota dan petugas.b. Mendaftarkan jadwal Iombanya kepada IMI.c. Mengajukan permohonan ijin penyelenggaraan kepada pihak yang berwajib.d. Menyusun peraturan-peraturan pelengkap, jadwal dan program perlombaan

    bersama-sama dengan Pimpinan Perlombaan.e. Menjamin penyelenggaraan dan bertanggung jawab atas setiap perlombaan baik

    terhadap bidang administrasi, teknis, keuangan, keabsahannya, dan lainsebagainya.

    f. Mengatur keamanan dan keselamatan umum, peserta dan petugas denganberkoordinasi dengan Pimpinan Perlombaan & Pengawas Perlombaan/Juri.

    g. Panitia Penyelenggara bertanggung jawab terhadap pihak ketiga atas kerugianyang timbul selama acara perlombaan berlangsung.

    h. Mengumumkan dan melaporkan hasil-hasil resmi perlombaan kepada IMIdiketahui oleh Pengawas Perlombaan.

  • 14P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    Pasal 30 PANITIA PELAKSANA TEKNIS PERLOMBAAN (RALLY/RACINGCOMMITEE)

    Panitia Pelaksana lomba ini mendapat wewenang dan Panitia Penyelenggara untukmengatur dan memimpin jalannya perlombaan pada hari perlombaan berdasarkanperaturan-peraturan serta penunjukan Pimpinan perlombaannya yang disetujui olehIMI.

    Pasal 31 PIMPINAN PERLOMBAAN (CLERK OF THE COURSE)

    Pimpinan Perlombaan harus mempunyai lisensi IMI untuk Clerk of the Course(Pimpinan Perlombaan) dengan jenis olahraganya yang masih berlaku, dengan dibantuoleh asisten-asistennya dan bertanggungjawab untuk melaksanakan teknisperlombaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Pasal 32 WEWENANG DAN TUGAS PIMPINAN PELOMBAAN

    a. Memelihara ketertiban dengan mengadakan kerjasama dengan pihak polisimaupun militer yang diserahkan tugas menjaga keamanan perlombaan yang jugabertanggung-jawab atas keselamatan umum.

    b. Memastikan apakah semua petugas-petugas sudah berada di posnya masing-masing dan melapor kepada Pengawas/Juri apabila ada yang absen.

    c. Memastikan bahwa semua petugas sudah menerima dan mengerti segalainformasi yang dibutuhkan guna menjalankan tugasnya masing-masing.

    d. Mengawasi peserta-peserta dan kendaraan-kendaraannya dan mengambiltindakan-tindakan terhadap peserta dan kendaraan yang tidak memenuhi syarat.

    e. Memastikan bahwa setiap peserta dan kendaraan sudah mempunyai tanda-tandaidentifikasi yang diharuskan.

    f. Pada perlombaan kecepatan dia harus yakin sebelum perlombaan dimulai bahwajalur kompetisi sudah aman dan tertutup untuk umum.

    g. Memberitahu Pengawas/Juri mengenai usul merubah program atau melaporkantindakan-tindakan pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh peserta.

    h. Mengatur kendaraan-kendaraan tersebut menurut urutan yang sesuai sertamemberikan aba-aba keberangkatan.

    I. Menerima protes-protes dan peserta dan meneruskannya kepada Pengawas/Juriuntuk diproses dan diputuskan.

    j. Harus mengumpulkan catatan-catatan atau data dari petugas-petugas pencatatwaktu dan petugas tehnik, demikian pula keterangan-keterangan dan petugas-petugas Iainnya.

    k. Harus dapat memastikan bahwa tidak ada suatu protes yang belum diselesaikansebelum pembagian hadiah.

    I. Harus membuat laporan Iengkap jalannya perlombaan kepada IMI antara lain:jumlah peserta, protes-protes, sanksi-sanksi yang dijatuhkan, hasil-hasilkejuaraan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan harus dikirimkan

  • 15P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    selambat-lambatnya 6 (enam) hari setelah perlombaan tersebut berakhir dandiketahui oleh Pengawas/Juri.

    Pasal 33 KEWAJIBAN SEKRETARIS PERLOMBAAN (SECRETARY OFMEETING)

    Sekretaris perlombaan bertanggung-jawab atas administrasi serta komunikasiperlombaan yang berhubungan dengan itu, juga mengatur bahan-bahan sertapengumuman yang menyangkut berita/instruksi yang berhubungan dengan perubahanyang ada.

    Sekretaris perlombaan harus yakin bahwa petugas-petugas lomba sudah diperlengkapidengan peralatan-peralatan yang diperlukan dan mengerti akan kewajiban-kewajibannya.

    Pasal 34 PETUGAS PENCATAT WAKTU (TIME KEEPERS)

    Para petugas pencatatan waktu berada langsung dibawah Pimpinan Perlombaan dandiangkat atas persetujuan IMI.

    Pasal 35 KEWAJIBAN PETUGAS PENCATAT WAKTU

    a. Mengatur pencatatan waktu selama perlombaan berlangsung dengan memakaialat-alat pencatat waktu yang akurat.

    b. Mencatat waktu berangkat dan waktu tiba setiap peserta.c. Memberitahukan hasil-hasil catatan waktu hanya kepada Pimpinan Perlombaan

    dan Stewart dengan memberikan time sheets yang asli.d. Hanya time sheets yang asli yang dianggap syah dan harus ditandatangani oleh

    petugas pencatat waktu.

    Pasal 36 TUGAS DAN WEWENANG PETUGAS PEMERIKSA TEKNIK(SCRUTEENERS)

    a. Petugas pemeriksa teknik bertanggung jawab untuk memeriksa keadaan mekanisdan kendaraan-kendaraan lomba, apakah sesuai dengan ketentuan-ketentuanyang berlaku, maupun kepentingan untuk hal keselamatannya.

    b. Juga bertugas untuk memeriksa semua perlengkapan peserta antara lain: helmet,pakaian balap, kaca mata dan sebagainya serta dokumen-dokumen yangdiperlukan antara lain SIM, STNK, Surat Ijin Start, Visa dan FMN dan lainsebagainya.

    c. Pemeriksaan-pemeriksaan dilakukan pada saat sebelum perlombaan dan setelahperlombaan berlangsung.

    d. Mengadakan pengecekan-pengecekan kendaraan di daerah parkir tertutup atasspesifikasi yang berlaku terhadap kendaraan tersebut dan bertanggung jawabatas ketertiban parkir tertutup tersebut.

  • 16P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    e. Berwenang untuk menolak kendaraan peserta untuk turut berlomba ataumeneruskan perlombaan apabila kendaraan tersebut sudah tidak memenuhisyarat lagi.

    Pasal 37 PARKIR TERTUTUP (PARC FERME)

    Daerah lapangan parkir tertutup ini untuk menampung semua kendaraan pesertasebagai daerah terlarang untuk disentuh oleh peserta, maupun mekanik-mekaniknya,kecuali oleh petugas scruttineer guna pemeriksaan kendaraan-kendaraan selamajangka waktu yang telah ditentukan.

    Larangan parkir tertutup tersebut hanya dapat dibuka/dibebaskan oleh PimpinanPerlombaan, sebelum itu tidak satu kendaraanpun yang boleh keluar atau direparasioleh seseorang.

    Pasal 38 PESERTA

    Peserta adalah orang yang pendaftarannya sudah diterima dan memenuhi syaratuntuk suatu perlombaan atau orang yang ikut berlomba dan sudah memiliki Kartu IjinStart yang berlaku.

    Pasal 39 PERSYARATAN PESERTA

    Untuk dapat memenuhi syarat sebagai peserta perlombaan, maka kepada setiap calonpeserta diharuskan mempunyai Kartu Ijin Start yang dikeluarkan oleh IMI Ijin-ijin Starttersebut dapat berupa Ijin Start Internasional maupun Nasional/Regional dan untukpengeluaran Ijin Start tersebut maka IMI dapat mengenakan biaya administrasinya.

    Pasal 40 DAFTAR PESERTA

    Panitia Penyelenggara harus membuat daftar peserta resmi sebelum perlombaandimulai dan dibagikan kepada petugas, peserta dan ditempelkan pada papanpengumuman resmi.

    BAB IV IJIN-IJIN

    Pasal 41 KARTU IJIN START

    Setiap peserta perlombaan olahraga kendaraan bermotor yang diselenggarakan diIndonesia wajib memiliki Kartu ijin Start sesuai dengan jenis perlombaan yang diikuti.Ijin Start hanya dikeluarkan oleh IMI Provinsi dengan ketentuan ketentuan sebagaiberikut:a. Permintaan Ijin Start dapat diajukan kepada IMI Provinsi dengan mengisi formulir

    resmi dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang diminta, yaitu:1. Kartu Tanda Anggota (KTA) yang masih berlaku.2. Surat Ijin Mengemudi yang masih berlaku

  • 17P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    3. Surat Keterangan dari dokter yang ditunjuk, untuk membuktikan bahwayang bersangkutan mempunyai kondisi fisik yang baik.

    4. Surat keterangan orang tua untuk pembalap (dibawah 15 tahun) yang belummemiliki Surat Ijin Mengemudi

    b. Ijin Start hanya dapat diberikan oleh IMI Provinsi untuk pemohon dengan KTAdan surat rekomendasi dari klub yang berada di daerahnya, kecuali pemohon daridaerah lain dengan surat pengantar dari IMI Provinsinya.

    c. Ijin Start Nasional dikeluarkan oleh PP IMI, setelah yang bersangkutan memilikiIjin start yang dikeluarkan oleh IMI Provinsi. Yang diperuntukan mengikuti event:

    1. Internasional event di Indonesia2. Non Internasional event di luar negeri

    d. Ijin Start dapat diberikan kepada:

    1. Penduduk Indonesia sesuai dengan persyaratan diatas.2. Penduduk dan negara lain yang telah mendapat ijin dari ASN/FMNnegaranya.

    e. IMI berhak untuk menolak suatu pemberian ijin start tanpa mengemukakan suatualasan apapun.

    Pasal 42 IJIN PENYELENGGARAAN

    Suatu perlombaan dapat dilaksanakan di jalan-jalan umum atau di lintasan balaptertutup atau di kedua-duanya, tetapi selain ijin lomba yang dikeluarkan oleh IMIharus pula diperoleh ijin-ijin dari pihak-pihak yang berwajib.

    Tak satupun perlombaan baik yang bersifat Internasional, Nasional, Terbuka, Regionalmaupun Klub dapat diselenggarakan tanpa ijin/persetujuan dan IMI. Untuk itu IMIakan memberikan sanksi berupa DISKUALIFIKASI sementara dan DISKUALIFIKASIkepada pihak-pihak yang terlibat (baik promotor, official maupun peserta) dalam suatupenyelenggaraan yang tidak syah.

    Pasal 43 PERMOHONAN PENYELENGGARAAN

    Setiap permohonan ijin penyelenggaraan ditujukan kepada IMI untuk perlombaan-perlombaan yang bersifat Internasional maupun Nasional terbuka/Nasional dan kepadaIMI Provinsi untuk perlombaan yang bersifat Regional dan KIub dengan disertaiketerangan-keterangan sebagai berikut:

    a. Tanggal, tempat, jenis tingkat perlombaan.b. Nama dan alamat pemohon.c. Daftar nama dan pengalaman orang-orang yang duduk dalam Panitia

    Penyelenggara (OC), Panitia Pelaksana (RC), Pengawas/Juri dan surat pernyataankesediaan dan bertanggung-jawab bagi yang bersangkutan.

    d. Rencana peraturan lengkap.e. Alamat sekretariat.

  • 18P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    f. Rencana persiapan pengamanan/keselamatan untuk penonton, peserta danpetugas.

    g. Gambar route/lintasan dan keterangan-keterangan detailnya.

    Permohonan ujin penyelenggaraan harus diajukan dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Untuk suatu perlombaan bertaraf Internasional, pemohon harus sudahmengajukan rencana tanggal penyelenggaraan lomba, selambat-lambatnya padatanggal 30 September pada tahun berjalan guna dimasukkan pada jadwalkegiatan Olahraga IMI untuk tahun berikutnya. Perlombaan Internasionalmendapat prioritas dari semua jadwal perlombaan yang diajukan.Sedangkan permohonan ijin penyelenggaraannya dan semua persyaratannyaharus sudah diajukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum tanggaldimulainya.

    b. Demikian juga untuk Panitia Perlombaan yang bersifat Nasional terbuka maupunNasional harus sudah memasukkan jadwal perlombaannya selambat-lambatnyapada tanggal 30 Oktober tahun berjalan untuk dapat dimasukkan sebagai JadwalKegiatan Olahraga IMl tahun berikutnya sedangkan permohonan ijinpenyelenggaraannya harus sudah selesai dan diajukan selambat lambatnya 3(tiga) bulan sebelum tanggal dimulainya perlombaan.

    c. Untuk perlombaan Regional dari Klub tidak akan dicantumkan dalam JadwalKegiatan Olahraga IMl dan pada prinsipnya perlombaan-perlombaan tersebuttidak boleh bertepatan dengan perlombaan-perlombaan yang bersifatInternasional maupun Nasional yang sejenis, yang diselenggarakan di Indonesia,sedangkan untuk permohonan ijinnya cukup diajukan ke IMI Deerah setempatdengan melaporkan kepada IMI.

    Pasal 44 ASURANSI

    Penyelenggara diharuskan menutup asuransi yang meliputi tanggung jawab merekadan tanggung jawab peserta terhadap pihak ketiga selama acara perlombaanberlangsung.

    Pasal 45 PENDAFTARAN

    a. Pendaftaran yang sah harus tercatat pada formulir pendaftaran:

    1. Nama dan alamat Sekretariat Perlombaan.2. Alamat dan nama Iengkap pendaftar.3. Identitas penyelenggara.4. Tanda tangan peserta.5. Spesifikasi kendaraan.6. Pernyataan orang tua/wali untuk pendaftar dibawah usia 16 tahun.7. Pernyataan yang ditandatangani peserta bahwa penyelenggara dibebaskan

    dari segala tanggung jawab akibat dari perlombaan ini.

  • 19P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    8. Pernyataan bahwa perlombaan akan diadakan berlandaskan dan sesuaidengan peraturan Internasional maupun Nasional.

    b. Pendaftaran dari luar negeri harus mendapat ijin tertulis/stempel dan persetujuandan ASN/FMN pada formulir pendaftaran, demikian juga apabila ada pesertaIndonesia yang akan berlomba ke luar negeri harus dengan persetujuan IMI.

    c. Penolakan pendaftaran dapat ditentukan oleh Panitia Penyelenggara dalamperaturan pelengkap yang dibuatnya.

    Pasal 46 KARTU IJIN START INTERNASIONAL

    IMl hanya mengelurkan Surat Ijin Start Internasional kepada para anggota IMl denganpertimbangan IMI:

    46.1 Pemohon sedikitnya sudah 3 (tiga) kali berhasil menduduki Kejuaraan Umum10 terbaik dalam perlombaan sejenis dan bertaraf Nasional dalam 2 tahunterakhir di Indonesia, atau

    46.2 Sedikitnya 1 kali pernah menduduki kejuaraan umum 10 terbaik dalam salahsatu perlombaan tingkat Internasional dalam 2 tahun terakhir yangdiselenggarakan di Indonesia atau pemohon yang sudah pernah mengikutiperlombaan di Luar Negeri.

    Untuk memperoleh ijin Start harus memenuhi pertimbangan IMI dan IMIberhak untuk menolak permohonan tersebut tanpa alasan.

    46.3 Permohonan harus diajukan oleh Pengprov IMI yang mengeluarkan KIS padapembalap yang hendak memperoleh Surat Ijin Start (Start Permission) dariIMI

    Pasal 47 MASA BERLAKU

    Setiap Ijin Start berlaku sampai tanggal 31 Desember setiap tahunnya denganpengecualian sewaktu-waktu dapat dicabut berlakunya apabila:

    1 Si pemegang ijin telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan etika yangdiberlakukan sesuai dengan Code Sportif Internasional.

    2. Pemegang Ijin berada dalam keadaan tidak sehat jasmani sesuai denganpengamatan petugas kesehatan.

    3. Pemegang Ijin tidak memenuhi syarat lagi, akibat terkena sanksi-sanksi skorsingmaupun DISKUALIFIKASI.

  • 20P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    BAB V PROTES DAN BANDING

    Pasal 48 PROTES

    Hak protes hanya ada pada peserta, sekalipun demikian seorang petugas juga dapatmengajukan protes dalam kedudukannya yang resmi apabila dianggap benar danuntuk itu Ia tidak dibebani uang jaminan.

    Pasal 49 PROSEDUR PROTES

    49.1. Setiap protes harus dialamatkan secara tertulis dengan jelas kepadaPengawas Pertombaan/Juri dan disampaikan melalui Pimpinan Perlombaandisertai biaya yang telah ditentukan. Biaya ini akan dikembalikan apabilaprotesnya benar dan diterima.

    49.2 Protes sudah harus sampai dan terbayar lunas selambat-Iambatnya dalamwaktu 30 menit setelah hasil perlombaan diumumkan.

    49.3. Protes mengenai hasil-hasil kejuaraan juga harus diajukan selambat-Iambatnya 30 menit setelah pengumuman hasil kejuaraan sementaradiumumkan.

    49.4 Setiap protes yang masuk bersifat untuk pembongkaran kendaraan harusdisertai pula dengan uang jaminan pembongkaran yang akan ditentukan olehpanitia, apabila protes ditolak maka uang bongkar akan diberikan kepadapetugas tehnik yang membongkar kendaraan tersebut dan apabila protesditerima uang tersebut kembali kepada penggugat dan pemilik kendaraandiwajibkan untuk membayar ganti rugi pembongkarannya.

    49.5 Alasan protes harus jelas dan ditujukan kepada siapa serta yang mengajukanharus dapat membuktikan bahwa ia adalah pendaftar dan peserta yang sah.

    49.6 Protes tidak diterima apabila diajukan bukan oleh yang berhak, atau jangkawaktu memasukkan protes terlewat, atau tidak disertai uang yang ditentukan,atau protes kolektif ataupun protes Iebih dari satu masalah.

    49.7 Dalam surat protes harus dicantumkan saat penerimaan notes oleh panitiadengan tertera jam dan menit penyerahan serta tanda tangan penerima suratprotes.

    49.8 Bagaimanapun juga suatu protes tidak bisa mengakibatkan pengulanganperlombaan.

    49.9 Apabila ada pasal yang membahas hal sama antara Peraturan NasionalOlahraga Kendaran Bermotor dengan peraturan tiap cabang olahraga makayang digunakan adalah peraturan yang tercantum disetiap cabang olahraga.

    Pasal 50 PROSES PROTES

    50.1. Hanya Pengawas/Juri yang dapat membahas dan mengambil keputusan atasprotes yang masuk.

  • 21P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    50.2 Apabila diperlukan pihak yang protes ataupun yang memprotes dapatdipanggil untuk memberikan keterangan dan alasannya termasuk para saksiyang bersangkutan.

    50.3 Protes sudah harus diputuskan selambat-Iambatnya 24 jam setelah protestersebut masuk.

    50.4. Sementara protes belum diputuskan panitia tidak berhak untukmengumumkan hasil perlombaan atau membagikan hadiah-hadiahnya apabilaprotes tersebut ada hubungannya dengan hasil sementara.

    50.5 Setelah keputusan ditentukan maka Pengawas Perlombaan/Juri akanmengumumkan keputusannya melalui pengumuman panitia atau melalui poskepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan protes tersebut dengan biayaditanggung oleh panitia penyelenggara.

    Pasal 51 BANDING

    Setiap peserta dan panitia pelaksana mempunyai hak untuk naik banding kepada IMIatas hukuman atau keputusan yang dijatuhkan oleh Pengawas Perlombaan/ Jurikepadanya.

    Pasal 52 PROSEDUR BANDING

    52.1 Hak mengajukan banding kepada IMI akan berakhir setelah 48 jam setelahkeputusan Pengawas Perlombaan/Juri diumumkan.

    52.2 Pernyataan naik banding kepada IMI harus diajukan secara tertulis denganalasan-alasan yang jelas disertai uang jaminan dan harus disetor tunai keKas IMI.

    52.3 Apabila banding diterima maka uang jaminan dikembalikan kepada pihaknaik banding dan beban/ongkos-ongkos protes banding dibebankan kepadapihak yang kalah banding sesuai dengan pengeluaran- pengeluaranyang terjadi selama proses banding tersebut tapi tidak lebih dari uangjaminan tersebut.

    52.4 Hanya Kategori Kejuaraan Nasional banding diajukan ke PP IMIsedangkan kategori Kejuaraan Provinsi, Klub, diajukan Kepada Pengprov IMIpenyelenggara.

    Pasal 53 WEWENANG BANDING

    53.1 IMI adalah badan tertinggi yang berhak memberikan keputusan akhir dansuatu protes ataupun banding yang diterimanya dan juga berhak untukmembatalkan keputusan-keputusan yang tidak disetujuinya, memberatkanatau mengurangi hukuman-hukuman yang telah diputuskan ataupun jugamerehabilisasi pihak-pihak yang dirugikan.

    53.2 IMI selambat-Iambatnya 15 hari sudah harus memutuskan suatu perkara naikbanding sejak diterimanya surat banding tersebut oleh Sekretariat IMl Pusat.

  • 22P E R A T U R A N N A S I O N A L OLAHRAGA KENDARAAN BERMOTOR

    53.3 Team pemeriksa banding bebas menentukan kehadiran seseorang ataubeberapa orang yang ahli dan netral agar dapat diperoleh penjelasan-penjelasan, termasuk menghadirkan pihak-pihak yang bersangkutan untukdidengar keterangannya.

    53.4 IMI harus mengumumkan hasil-hasil keputusan tersebut keseluruh IMIProvinsi untuk diketahui beserta hukuman-hukuman yang dijatuhkan.

    Pasal 54 NAIK BANDING INTERNASIONAL

    Hanya berdasarkan perlombaan yang bersifat Internasional/terbuka yang memakaiperaturan Indonesia yang diadakan di Indonesia dapat seseorang atau badan naikbanding ke tingkat Internasional baik FIA, FIM maupun CIK, dimana cara danprosedurnya sudah ditentukan dalam peraturan Internasional yang berlaku.

    BAB VI PENUTUP

    Pasal 55 PENUTUP

    Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan BermotorIMI ini akan diatur Iebih lanjut dalam Peraturan yang ditetapkan oleh IMI.

  • 1Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL

    RALLY

    IKATAN MOTOR INDONESIA

    Edisi : 2014

  • 2Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    DAFTAR ISI

    KETENTUAN UMUM1 KONDISI UMUM KEJUARAAN NASIONAL1.1 PENERAPAN PERATURAN1.2 BAHASA1.3 INTERPRETASI1.4 MASA BERLAKU

    2 ISTILAH ISTILAH2.1 BULETIN2.2 KOMUNIKASI2.3 DAERAH KONTROL2.4 AWAK PESERTA2.5 KEPUTUSAN2.6 AKHIR RALLY2.7 HOLDING PARK2.8 LINK2.9 NETRALISASI2.10 PARC FERME2.11 BANTUAN TERLARANG2.12 PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE2.13 JADWAL PENINJAUAN2.14 REGROUPING2.15 ROADSECTION2.16 SECTION2.17 SERVICE2.18 DIMULAINYA ACARA2.19 SUPER SPECIAL STAGE2.20 KARTU KONTROL/TIME CARD

    PETUGAS RESMI3 PETUGAS RESMI DAN PENGAMAT3.1 PENGAWAS PERLOMBAAN3.2 PENGAMAT3.3 PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA3.4 TANDA PENGENAL PIMPINAN / PETUGAS POS

  • 3Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    KENDARAAN RALLY4 KENDARAAN YANG DAPAT MENGIKUTI KEJUARAAN NASIONAL4.1 UMUM4.2 SPESIFIKASI UMUM4.3 PEMBAGIAN GRUP DAN KELAS

    KEJUARAAN NASIONAL DAN POINT KEJUARAAN5 KEJUARAAN NASIONAL5.1 PENYELENGGARAAN5.2 LAPORAN5.3 PEMBATALAN PENYELENGGARAAN5.4 KEJUARAAN NASIONAL YANG DIPEREBUTKAN

    6 KEJUARAN NASIONAL UNTUK DRIVER DAN CO-DRIVER6.1 KLASIFIKASI

    7 KEJUARAN NASIONAL UNTUK TIM7.1 KETENTUAN KEJUARAAN TIM

    8 JADWAL & KETENTUAN KEJUARAAN NASIONAL8.1 JADWAL KEJUARAAN NASIONAL RALLY 20148.2 KETENTUAN2 KEJUARAAN NASIONAL RALLY

    9 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN & PERUBAHAN-PERUBAHAN9.1 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN9.2 PERUBAHAN-PERUBAHAN PERATURAN - BULETIN9.3 PENERAPAN DAN PENGERTIAN TENTANG PERATURAN

    10 EX-EQUO10.1 DRIVE DAN CO-DRIVER10.2 TEAM

    11 KRITERIA UNTUK SEDEED DRIVER11.1 KRITERIA SEDEED A DRIVER11.2 KRITERIA SEDEED B DRIVER

    12 PROSEDUR PENENTUAN ITINERARY12.1 UMUM12.2 INSPEKSI OLEH PP IMI12.3 KEPATUHAN TERHADAP ITINERARYDAN PROGRAM

  • 4Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    13 KARAKTERISTIK PENYELENGGARAAN RALLY13.1 KONFIGURASI13.2 PROGRAM RALLY13.3 KONFERENSI PRESS

    STANDARD DOKUMEN14 UMUM14.1 STANDARD DOKUMEN KEJUARAAN NASIONAL14.2 BUKU ROUTE14.3 KARTU KONTROL/TIME CARD

    15 PERSETUJUAN PP IMI15.1 ITINERARY15.2 SAFETY PLAN15.3 RENCANA MEDIS

    ASURANSI16 PERTANGGUNGAN ASURANSI16.1 URAIAN PERTANGGUNGAN ASURANSI16.2 KEWAJIBAN UNTUK PIHAK KETIGA16.3 PENGECUALIAN PERTANGGUNGAN

    IDENTIFIKASI KENDARAAN17 NOMOR START17.1 RANGKING NASIONAL

    18 NOMOR START DAN PROMOSI IKLAN18.1 UMUM18.2 PANEL PINTU18.3 KACA BELAKANG18.4 KACA JENDELA BELAKANG18.5 PANEL ATAP18.6 FRONT PLATE18.7 BATASAN IKLAN18.8 IKLAN TAMBAHAN18.9 TANDA PENGENAL & STIKER2

    19 NAMA DRIVER DAN CO-DRIVER19.1 KACA SAMPING BELAKANG19.2 SPAKBOARD DEPAN

  • 5Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    PERILAKU MENGEMUDI20 PERILAKU20.1 ATURAN UMUM20.2 MELEWATI BATAS KECEPATAN SELAMA PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE

    PENDAFTARAN PESERTA21 PROSEDUR PENDAFTARAN21.1 PENYERAHAN FORMULIR PENDAFTARAN21.2 PERUBAHAN DATA2 PENDAFTARAN21.3 PESERTA ASING21.4 PERUBAHAN PESERTA DAN/ATAU ANGGOTA CREW21.5 JANJI PESERTA DAN ANGGOTA TIMNYA21.6 PENOLAKAN PENDAFTARAN21.7 MAXIMUM PESERTA

    21.8 KARTU PENGENAL (ID CARD)

    22 PENUTUPAN PENDAFTARAN22.1 KEPATUHAN22.2 TANGGAL PENUTUPAN PENDAFTARAN

    23 BIAYA PENDAFTARAN23.1 PENGUMUMAN BIAYA PENDAFTARAN23.2 PENERIMAAN FORMULIR PENDAFTARAN23.3 PENGEMBALIAN UANG PENDAFTARAN

    24 KELAS KENDARAAN24.1 PERUBAHAN KELAS

    25 PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE25.1 KENDARAAN UNTUK PENINJAUAN25.2 BAN UNTUK MOBIL PENINJAUAN25.3 PEMBATASAN PENINJAUAN25.4 SELAMA PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE25.5 PARTISIPASI HANYA DALAM PENINJAUAN

    SCRUTINEERING26 SEBELUM START26.1 UMUM26.2 JADWAL

  • 6Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    27 SELAMA BERLANGSUNGNYA RALLY27.1 PEMERIKSAAN TAMBAHAN27.2 TANGGUNG JAWAB AWAK PESERTA

    28. PEMERIKSAAN AKHIR28.1 PARC FERM TERAKHIR28.2 JENIS PEMERIKSAAN28.3 KOMPONEN YANG DIPERIKSA28.4 WAKTU UNTUK PEMERIKSAAN AKHIR

    SHAKEDOWN29 SHAKEDOWN29.1 PERSYARATAN29.2 JALANNYA SHAKEDOWN29.3 SURAT PERNYATAAN MELEPASKAN TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA29.4 PERSYARATAN TEKNIS29.5 KERUSAKAN PADA SAAT SHAKEDOWN

    POS PEMERIKSAAN30 PEMERIKSAAN - PERSYARATAN UMUM30.1 RAMBU2 POS30.2 BATAS DAERAH TERTUTUP30.3 WAKTU BERHENTI DI POS PEMERIKSAAN30.4 KESIAPAN POS30.5 URUTAN PEMERIKSAAN DAN ARAH30.6 INSTRUKSI PETUGAS MARSHAL30.7 ZONA MEDIA30.8 PENGGANTIAN KASET/PITA ON-BOARD CAMERA

    31 POS ROUTE/PASSAGE CONTROL

    32 POS WAKTU/TIME CONTROL32.1 TUGAS POS WAKTU32.2 PROSEDUR MELAPOR32.3 POS WAKTU (TC) YANG DIIKUTI DENGAN SS

    33 PEMECATAN KARENA KETERLAMBATAN33.1 MAKSIMUM KETERLAMBATAN YANG DIPERBOLEHKAN33.2 LAPOR LEBIH AWAL

  • 7Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    33.3 PEMBERITAHUAN UNTUK PEMECATAN

    34 REGROUPING34.1 PROSEDUR PADA REGROUPING34.2 KELUAR DARI DAERAH REGROUP

    SPECIAL STAGE (SS)35. UMUM35.1 WAKTU TEMPUH35.2 PENGAMAT35.3 EVAKUASI DENGAN HELIKOPTER

    36 START SS36.1 TITIK START36.2 PROSEDUR START36.3 PROSEDUR START MANUAL36.4 START DITUNDA KARENA KESALAHAN PESERTA36.5 PENUNDAAN SS36.6 SALAH START36.7 BAN KEMPES

    37 FINISH SS37.1 GARIS FINISH37.2 FINISH STOP38 GANGGUAN PADA SS39 KESELAMATAN PESERTA39.1 PERALATAN DARI AWAK PESERTA39.2 TANDA SOS / OK39.3 PELAPORAN KECELAKAAN39.4 SEGITIGA PENGAMAN39.5 PENGGUNAAN BENDERA KUNING39.6 BENDERA KUNING PADA PENINJAUAN

    40 SUPER SS40.1 KARAKTERISTIK SUPER SS40.2 JALANNYA SUPER SS40.3 KESELAMATAN / SAFETY

  • 8Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    41 ATURAN2 PADA PARC FERM41.1 APLIKASI41.2 YANG DIPERBOLEHKAN BERADA DALAM PARC FERM41.3 MENDORONG KENDARAAN DI PARC FERM41.4 PENUTUP KENDARAAN41.5 PERBAIKAN DI PARC FERME

    START DAN RESTART42 CEREMONIAL START

    43 AREA START43.1 START RALLY43.2 START TIAP LEG43.3 AWAK PESERTA

    44 URUTAN START DAN INTERVAL WAKTU44.1 PERUBAHAN URUTAN START44.2 PERUBAHAN URUTAN DRIVER44.3 URUTAN START LEG 144.4 URUTAN START LEG BERIKUTNYA44.5 INTERVAL WAKTU START

    45 RE-START SETELAH BERHENTI45.1 UMUM45.2 HUKUMAN WAKTU

    46 PERBAIKAN SEBELUM RESTART46.1 LOKASI SERVICE DAN WAKTU YANG DIPERBOLEHKAN46.2 PERSYARATAN TEKNIS BAGI KENDARAAN YANG DIPERBAIKI

    47 SERVICE - KONDISI UMUM47.1 PELAKSANAN LAYANAN SERVICE47.2 TIM PERSONIL & LARANGAN SERVICE47.3 BATASAN PADA JUMLAH PERSONALIA (belum berlaku)

    48 SERVICE PARK48.1 SERVICE PARK - UMUM48.2 JADWAL SERVICE PARK

  • 9Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    48.3 IDENTIFIKASI SERVICE PARK48.4 KECEPATAN DALAM SERVICE PARK48.5 LAY OUT DARI SERVICE PARK

    49 MENGURAS TANGKI DAN/ATAU MENGISI BAHAN BAKAR DI SERVICE PARK

    50 FLEXISERVICE - 45 '50.1 UMUM

    51 REMOTE SERVICE ZONE (RSZ)51.1 UMUM51.2 JUMLAH PERSONIL TIM51.3 PERALATAN DAN PERKAKAS YANG DIPERBOLEHKAN51.4 TANDA MASUK KENDARAAN RSZ

    52 PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK KEJUARAAN52.1 TENDA/RUANG UNTUK PESERTA52.2 JUMLAH SERVICE CAR YANG DIPERBOLEHKAN52.3 JUMLAH MEKANIK (belum berlaku)52.4 TANDA PENGENAL MEKANIK52.5 MENERIMA KOMPONEN52.6 MENGGANTI DATA

    RESULT DAN SYARAT ADMINISTRASI SETELAH PERLOMBAAN53 PENGUMUMAN KEJUARAAN53.1 HASIL KEJUARAAN53.2 PENGUMUMAN HASIL53.3 EX-EQUO53.4 PELIPUTAN ACARA

    54 PROTES DAN BANDING54.1 PENGAJUAN PROTES54.2 BIAYA PROTES54.3 DEPOSIT54.4 BIAYA2 LAINNYA54.5 NAIK BANDING

    55 RISALAH RAPAT

  • 10Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    56 RALLY PRIZE-GIVINGS56.1 UPACARA PODIUM56.2 UPACARA PEMBAGIAN HADIAH56.3 HADIAHPIALA-PENGHARGAAN (MINIMUM)

    57 KEJUARAAN NASIONAL TAHUNAN PP IMI

    58 PROSEDUR PENGISIAN58.1 UMUM58.2 PROSEDUR

    59 BAHAN BAKAR

    BAN DAN RODA60 UMUM60.1 KEPATUHAN60.2 BAN PABRIK60.3 PENGENDALIAN60.4 TYRE MARKING ZONE60.5 PERANGKAT UNTUK MENJAGA KINERJA BAN60.6 ROAD SECTION60.7 POLA SIMETRIS60.8 PENUNDAAN SS60.9 BAN BERPAKU60.10 RODA CADANGAN60.11 TAMBAHAN BAHAN PADA BAN60.12 RODA/PELEK

    61 PEMASOK TUNGGAL BAN61.1 PEMASOK61.2 HANDCUTTING

    62 JUMLAH BAN

    KOMPONEN MESIN63 KOMPONEN MESIN63.1 PENGGANTIAN MESIN63.2 TURBOCHARGER

  • 11Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    63.3 TRANSMISI

    64 SYARAT TAMBAHAN PADA KENDARAAN64.1 KAMERA DALAM KENDARAAN

    LAMPIRANI RAMBU POS/DAERAH KONTROLII STANDARD DOKUMENIII PETUGAS PENGHUBUNG PESERTAIV KENDARAAN GRUP GR.2V KENDARAAN GRUP N15& N12VI KENDARAAN GRUP SVII KENDARAAN GRUP RRCVIII KENDARAAN GRUP JIX KOMISI RALLYX KETENTUAN PENYELENGGARAAN RALLY NASIONALXI STANDARD PROSEDUR PENGAWAS PERLOMBAANXII KESELAMATAN DALAM OLAH RAGA RALLYXIII SAFETY PLANXIV DAFTAR SANKSI PELANGGARAN

    POINT RALLY 2013 & SEDEED DRIVER RALLY 2014POINTRALLY 2013SEDEED DRIVER RALLY 2014

  • 12Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    PERATURAN PERLOMBAAN

    KETENTUAN UMUM

    1 KONDISI UMUM KEJUARAAN NASIONALPeraturan ini merupakan peraturan untuk olah raga kendaraan bermotor rally diIndonesia yang harus digunakan untuk setiap perlombaan di Indonesia, terutamauntuk Kejuaraan NasionalPada umumnya peraturan ini diambil dari peraturan internasional yang dikeluarkanoleh FIA dan disesuaikan dengan kebutuhan di IndonesiaPeraturan ini merupakan Peraturan Perlombaan yang berisi 64 pasal dan 14 lampiranserta akan dilengkapi dengan Peraturan Pelengkap Perlombaan yang dikeluarkan olehpihak penyelenggara untuk masing-masing putaran

    1.1 PENERAPAN PERATURAN1.1.1 Peraturan ini dikeluarkan oleh PP IMI, pelanggaran terhadap peraturan ini

    akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, yang dapat menetapkanhukuman yang akan dijatuhkan kepada pelanggarnya, sesuai denganperaturan ini. Jika tidak tercantum dalam peraturan ini, PengawasPerlombaan akan mempelajari jenis pelanggaran dan berwenang menentukandan menetapkan hukuman yang akan dijatuhkan.

    1.1.2 Pimpinan Perlombaan bertanggung jawab atas pelaksanaan/penerapanperaturan ini, sebelum dan selama perlombaan berlangsung. PimpinanPerlombaan harus memberitahu Pengawas Perlombaan segala kejadian yangpenting yang memerlukan penerapan peraturan ini atau Peraturan PelengkapPerlombaan

    1.1.3 Segala sesuatu yang tidak tercantum dalam peraturan ini adalah terlarang

    1.2 BAHASA YANG DIGUNAKANDalam setiap Kejuaraan Nasional, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia,kecuali jika Kejuaraan Nasional itu berlangsung bersama-sama dengan KejuaraanInternasional, maka digunakan bahasa sesuai dengan peraturannya. Jika adaperbedaan interpretasi, maka peraturan ini lebih diutamakan

    1.3 INTERPRETASIJika ada perbedaan interpretasi atas peraturan ini, maka hanya PP IMI yangberwenang memberikan keputusan terakhir atas perbedaan tersebut

    1.4 MASA BERLAKUPeraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014

  • 13Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    2 ISTILAH-ISTILAH2.1 BULETINDokumen tertulis resmi yang dikeluarkan oleh panitia untuk merubah, menjelaskanatau melengkapi Peraturan Pelengkap Perlombaan yang telah dikeluarkan (LampiranII)

    2.2 KOMUNIKASIDokumen tertulis resmi untuk menjelaskan sesuatu masalah, yang dikeluarkan olehPimpinan Perlombaan atau Pengawas Perlombaan

    2.3 DAERAH KONTROLDaerah antara rambu kuning hingga rambu abu-abu dengan tiga garis miring adalahmerupakan daerah control

    2.4 AWAK PESERTAAwak peserta terdiri dari dua orang pada kendaraannya yang disebut sebagai driverdan co-driver. Keculi ditentukan lain pada peraturan, kedua awak peserta dapatmengemudikan kendaraannya sepanjang rally berlangsung, dan harus memiliki KISyang berlaku yang dikeluarkan oleh IMI. Entrant akan bertanggung jawab atas awakpesertanya, jika awak peserta tidak berada dalam kendaraannya selama Rallyberlangsung

    2.5 KEPUTUSANDokumen yang dikeluarkan oleh Pimpinan Perlombaan atau Pengawas Perlombaanuntuk mengumumkan suatu temuan, hearing atau pemeriksaan

    2.6 AKHIR RALLYRally berakhir pada pengumuman Final Official Classification. yaitu hasil perhitunganpeserta hingga pada finish di Pos Waktu terakhir

    2.7 HOLDING PARKTempat seperti Parc Ferme, namun media dan awak team yang menggunakanidentitas tertentu dapat masuk

    2.8 LINKMinimum 2 Rally digabung untuk tujuan membatasi penggunaan komponen mesinatau transmisi

    2.9 NETRALISASISaat dimana para peserta diminta berhenti oleh penyelenggara karena alasan apapun,dan untuk itu diberlakukan aturan Parc Ferme

    2.10 PARC FERME

  • 14Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    Daerah dimana dilarang mengadakan perbaikan atau hal lain, kecuali dalam hal-halyang diperbolehkan baik yang tertera dalam peraturan dari International Championshipdan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan

    2.11 BANTUAN TERLARANGPeserta dilarang menggunakan atau menerima segala macam barang (padat maupuncair, kecuali air minum yang diberikan oleh penyelenggara), suku cadang, perkakasatau peralatan selain yang telah dibawa di dalam kendaraan peserta, juga dilaranghadirnya awak team seperti yang tertera pada aturan nomor 47.2

    2.12 PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTESaatpeserta melakukan pengenalan route SS yang waktunya ditentukan panitia

    2.13 JADWAL PENINJAUANJadwal yang dikeluarkan oleh panitia dalam buku Peraturan Pelengkap Perlombaan,agar peserta dapat melakukan peninjauan route SS

    2.14 REGROUPINGTempat berhenti yang dijadwalkan oleh panitia di dalam parc ferme, kemudiandikelompokkan kembali, waktu berhenti ini dapat berlainan diantara para peserta

    2.15 ROAD SECTIONBagian dari rally antara dua TC atau Start SS dan TC

    2.16 SECTIONBagian dari satu Rally, antara Start dan Regrouping, antara Regrouping danRegrouping, atau antara Regrouping dan Finish Rally

    2.17 SERVICESegala pekerjaan yang dilakukan pada kendaraan peserta yang dibatasi oleh aturannomor 47

    2.18 DIMULAINYA ACARAProgram Acara Rally secara langsung terhitung dimulai 7 hari sebelum jadwal Startdilaksanakan. Bagi seluruh peserta dan panitia wajib mengikuti ketentuan jadwal yangdiberlakukan, apabila ada hal-hal yang berhubungan dengan area kegiatan agar wajibmelapor kepada Pimpinan Perlombaan, pelanggaran akan hal ini akan diberikansanksi oleh Pengawas Lomba

    2.19 SUPER SPECIAL STAGESpecial Stage yang dibuat untuk disaksikan penonton, yang dimungkinkan untukdistart masing2 lebih dari satu peserta. Panjang Super SS antara 1,5 km hingga 5 km

    2.20 KARTU KONTROL/TIME CARD

  • 15Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    Kartu untuk mencatat waktu tiba/kedatangan peserta pada pos-pos kontrol yangdijadwalkan selama perlombaan

    PETUGAS RESMI

    3 PETUGAS RESMI DAN PENGAMAT3.1 PENGAWAS PERLOMBAANTerdiri dari tiga orang, satu ditunjuk olah PP IMI sebagai Ketua Pengawas, satuditunjuk olah Pengurus Provinsi dan satu ditunjuk oleh Penyelenggara. AntaraPengawas Perlombaan dan Pimpinan Perlombaan harus selalu berkomunikasi selamarally berlangsung, setidaknya satu Pengawas Perlombaan berada di Rally HQ agarkeputusan dapat dibuat dengan segera

    3.2 PENGAMATJika diperlukan satu orang Pengamat ditunjuk oleh PP IMI, dan tidak boleh merangkapsebagai Pengawas Perlombaan

    3.3 PETUGAS PENGHUBUNG PESERTAPetugas Penghubung Peserta akan selalu hadir di scrutineering area, start, regroupingpoint, parc ferme (start dan finish dari setiap leg), jadwal dan tugas dari PetugasPenghubung Peserta akan dicantumkan pada papan pengumuman resmiPetugas Penghubung Peserta harus dengan mudah dikenali oleh peserta

    3.4 TANDA PENGENAL PIMPINAN / PETUGAS POSPimpinan Petugas Pos dan Petugas Pos menggunakan rompi, sbb::1. Pimpinan Petugas Pos : bertuliskan Chief2. Petugas Pos : bertuliskan Marshal3. Petugas Pengamanan : bertuliskan Safety4. Scrutineer : bertuliskan Scrutineer5. Koordinator Trayek Istimewa : bertuliskan Stage Commander6. Petugas Kesehatan : bertuliskan Medical7. Petugas Resque : bertuliskan Resque8. Petugas Penghubung Peserta : mengenakan jaket hijau

    KENDARAAN RALLY

    4 KENDARAAN YANG DAPAT MENGIKUTI KEJUARAAN NASIONAL4.1 UMUM300 HP merupakan batas tenaga maximum dari semua kendaraan yang mengikutirally-rally internasional/nasionalHanya kendaraan grup A, N, R, GR2, N15, S dan J yang dapat mengikut rally-rallynasional.

  • 16Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    Hanya kendaraan grup A, N, R, GR2, N15 dan S1 yang berhak mendapatkan pointuntuk peringkat nasional (Kelas SB dan J tidak memperebutkan Kejuaraan Nasionaldan Kejuaraan Grup).Truk, pickup dan minibus tidak diperbolehkan mengikuti kejuaraan ini.

    4.2 SPESIFIKASI UMUMKendaraan yang dapat mengikuti Kejuaraan Nasional dalam rally adalah:- Grup A Mobil gerak 4 roda atau 2 roda yang mempunyai homologasi grup

    A dari FIA (masih berlaku maupun sudah tidak berlakumasanya)dengan pembatas turbo maximum 34 mm.

    - Grup N Mobil dengan gerak 4 roda atau 2 roda yang mempunyaihomologasi grup N dari FIA dengan pembatas turbo maximum 33mm

    - Grup R Mobil dengan gerak 4 roda atau 2 roda yang mempunyaihomologasi grup R dari FIA

    -Grup GR2 Mobil buatan dalam negeri atau import, gerak 2 roda, non turbo,kap maximum 2000 cc (Lampiran IV)

    - Grup N15& N12 Mobil buatan dalam negeri atau import oleh ATPM, gerak 2 roda,non turbo, kapasitas max 1500 cc dengan max sampai oversizestandard pabrik, yang merupakan production car denganpenjualan minimum di Indonesia 100 unit (Lampiran V)

    - Grup S Mobil dengan gerak 4 roda atau 2 roda yang tidak mempunyaihomologasi dan ukuran turbo bebas (Lampiran VI)

    - Grup J Mobil Jeep nonturbo/nonsupercharger, max 6 cylynder (lihatLampiran VIII)

    - Grup RRC Mobil dengan penggerak dua roda yang dikeluarkan sebelum th1988 (Lampiran VII)

    4.3 PEMBAGIAN GRUP DAN KELAS RALLYKendaraan-kendaraan yang terdaftar akan dibagi dalam grup dan kelas (cc) sebagaiberikut:

    Kapasitas cc A, N, R GR2 N12 N15 S J

    0 - 1600 R2 GR2.1 N12 N15S1

    J1> 1600 2000 GR2.2

    > 2000A, N4, R4 S open

    > 2500 J2

  • 17Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    S open (bebas) :- Rangka dan mesin tidak harus sama merknya, yang terdaftar adalah merk rangkanya- Mobil yang tidak sesuai lagi dengan homologasinya- Mobil yang tidak memenuhi syarat kendaraan Kejuaraan Nasional

    Penyelenggara dapat menambahkan kelas untuk retrorally car, dengan mesin yangsesuai dengan body/chasisnya, persyaratan spesifikasinya dicantumkan dalamPeraturan Pelengkap Perlombaan, namun tidak mengikuti Kejuaraan Nasional(Lampiran VII)

    KEJUARAAN NASIONAL DAN POINT KEJUARAAN

    5 KEJUARAAN NASIONAL5.1 PENYELENGGARAANKejuaraan Nasional rally dilaksanakan oleh penyelenggara dari Pengprov IMI setelahterdaftar pada tahun yang bersangkutan dengan memenuhi syarat-syarat administrasi

    5.2 LAPORANPP IMI akan menunjuk seorang pengamat yang akan membuat laporan mengenaijalannya rally dimaksud. Laporan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagiKomisi Rally untuk usulan kepada PP IMI dalam memberikan ijin penyelenggaraanKejuaraan Nasional tahun berikutnya bagi Pengprov IMI tersebut

    5.3 PEMBATALAN PENYELENGGARAANSetiap pembatalan satu kejuaraan nasional, akan merupakan catatan penilaian danpertimbangan PP IMI dan Komisi Rally untuk memutuskan penyelenggaraan tahunberikutnya

    5.4 KEJUARAAN NASIONAL YANG DIPEREBUTKAN

    5.4.1 Grup Kejuaraan yang diperebutkan sbb:Kejuaraan Umum Nasional diperebutkan oleh mobil grup A, N, R, GR2, N15,dan S1Kejuaraan Grup hanya diperebutkan oleh grup GR2 dan N15Kejuaraan kelas hanya dipertandingkan untuk kelas R2, GR2/1, GR2/2, kelasS1, SB, J1 dan J2

    5.4.2 Tiap putaran Kejuaraan Nasional Rally memperebutkan kejuaraan-kejuaraansebagai berikut:- Kejuaraan Umum (5)- Kejuaraan Grup GR2 (3)- Kejuaraan Non Seeded Grup N15 (3)- Kejuaraan Kelas R2, GR2/1, GR2/2, S1, SB, J1, J2 (pasal 26.9)- Kejuaraan Team

  • 18Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    5.4.3 Kejuaraan Non Seeded Grup N15- Hanya diikuti oleh peserta Non Seeded yang mengendarai N15/N12- Panjang SS yang dihitung 100 % seluruh panjang SS Kejuaraan Nasional- Peserta Non Seeded mengikuti juga kejuaraan umum rally tersebut

    5.4.4 Jumlah point yang diperebutkan tiap putaran sbb:- Kejuaraan Umum 1 s/d 10 dengan point : 20, 16, 13, 10, 8, 6, 4, 3, 2, 1- Kejuaraan Grup 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1- Kejuaraan S1 masing-masing 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1

    5.4.5 Kejuaraan Nasional yang merupakan jumlah point seluruh putaran satu tahunmemperebutkan:- Juara Nasional Driver dan Navigator (Juara 1 s/d 3)- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup GR2 (Juara 1 s/d 3)- Juara Nasional NON SEEDED Driver dan NavigatorGrup N15 (Juara 1 s/d 3)- Best Driver dan Navigator Grup S (Juara 1)- Best Driver dan Navigator Grup J (Juara 1)- Juara TeamRally Nasional (Juara 1)

    5.4.6 Point Kejuaraan Nasional yang digabung dengan penyelenggaraan kejuaraaninternasional, dikalikan dengan 1,5 X point normal, mengingat jarak SS yanglebih panjang

    5.4.7 Penyelenggara dianjurkan membuka kejuaraan kelas tersendiriuntuk mobil2 klasik (RRC), dengan spesifikasi ditentukan dalamPeraturan Pelengkap Perlombaan, selain ikut dalam kelas tersendirimobil tersebut juga tetap masuk dalam kelas S1 kejuaraan nasional

    6 KEJUARAN NASIONAL UNTUK DRIVER DAN CO-DRIVER6.1 KLASIFIKASIKejuaraan Nasional yang merupakan jumlah point seluruh putaran satu tahunmemperebutkan:

    - Juara Nasional Driver dan Navigator (Juara 1 s/d 3)- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup GR2 (Juara 1 s/d 3)- Juara Nasional NON SEEDED Driver dan Navigato Grup N15 (Juara 1 s/d 3)- Best Driver dan Navigator Grup S (Juara 1)- Best Driver dan Navigator Grup J (Juara 1)- Juara Team Rally Nasional (Juara 1)

    7 KEJUARAN NASIONAL UNTUK TEAM7.1 KETENTUAN KEJUARAAN TEAM- Satu team terdiri dari 2(dua) atau 3(tiga) mobil dari grup A, N, GR2, S1 atau N15.- Anggota team bebas boleh dari grup yang sama atau berbeda-beda

  • 19Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    - Jumlah angka/point kejuaraan yang diperoleh 2(dua) anggota team terbaik dalamkejuaraan umum atau grupnya ditiap putaran akan menjadi angka perolehanteamnya

    - Jika anggota team memperoleh angka di kejuaraan umum dan grup, maka hanyasatu angka tertinggi yang dihitung untuk team

    - Dalam satu putaran team harus mendaftar minimum 2(dua) dan maksimum3(tiga) mobil, dan semuanya harus menjadi starter.

    - Walaupun hanya satu anggota team yang finish, jika yang bersangkutanmemperoleh angka, angkanya tetap dihitung menjadi angka team.

    - Team yang mengumpulkan angka terbanyak dalam tiap putaran menjadi juarateam dalam putaran tersebut.

    - Angka yang diperoleh di tiap putaran akan dikumpulkan selama satu seri (satutahun) untuk memperebutkan kejuaraan nasional team, dimana nama team harussama walaupun anggota team berubah.

    8 JADWAL & KETENTUAN KEJUARAAN NASIONAL8.1 JADWAL KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2014 (sementara)Kejuaraan Nasional Rally seri tahun 2014 terdiri dari tiga putaran, yaitu:

    Putaran Lokasi Waktu NPKNI Sumatera Selatan 12 13 April 2014 601/14II Sumatera Utara 31 Mei - 1 Juni 2014 602/14III Sulawesi Selatan 6 7 September 2014 603/14

    8.2 KETENTUAN2 KEJUARAAN NASIONAL RALLY8.2.1 LEG & KECEPATAN1. Lamanya setiap leg tidak lebih dari 18 jam ditambah maximum 3 jam

    regrouping2. Untuk rally satu leg kurang dari 6 jam, waktu istirahat minimal sama dengan

    lama 1 leg3. Untuk rally satu leg dengan waktu lebih dari 6 jam waktu istirahat 6 jam4. Kecepatan rata-rata dalam satu SS max. 120 km/jam, dan kecepatan pada

    Road Section harus mengikuti peraturan setempat

    8.2.2 PESERTA1. Kategori peserta dalam suatu penyelenggaraan akan ditentukan berdasarkan

    kategori yang lebih tinggi dari peserta yang terdapat didalam 1 (satu)kendaraan dari peserta tersebut

    2. Satu orang tidak diperkenankan mendapat Ranking Driver dan Navigator secarabersama-sama

  • 20Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    3. Peserta diwajibkan menggunakan pakaian overall. Untuk peserta grup N,peserta wajib menggunakan overall berhomologasi, sedang peserta lainnyaboleh menggunakan overall buatan lokal

    4. Peserta grup N diwajibkan menggunakan hans berhomologasi

    9 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN & PERUBAHAN-PERUBAHAN9.1 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN9.1.1 Peraturan Pelengkap Perlombaan dengan format A5 dikeluarkan oleh

    penyelenggara yang ditunjuk oleh PP IMI dan dibuat sesuai dan tidakbertentangan dengan Peraturan Perlombaan ini

    9.1.2 Logo PP IMI, logo Kejuaraan Nasional harus ada pada buku PeraturanPelengkap Perlombaan, Buletin dan Unofficial Result

    9.1.3 Pada buku Peraturan Pelengkap Perlombaan harus berisi juga kapan dandimana hasil resmi diumumkan, serta jadwal dan lokasi rapat PengawasPerlombaan. Setiap keterlambatan harus diumumkan pada papan pengumumanresmi

    9.1.4 Seluruh peraturan yang telah dikeluarkan beserta perubahan-perubahannyamengikat dan merupakan suatu kesatuan

    9.2 PERUBAHAN-PERUBAHAN PERATURAN - BULLETIN9.2.1 Perubahan-perubahan yang tercantum dalam peraturan ini hanya dapat

    dilakukan bila sesuai dengan pasal 66 dan pasal 141 dari International SportingCode

    9.2.2 Setiap perubahan atau penambahan ketentuan akan diumumkan melaluipengumuman resmi (bulletin) yang bertanggal dan bernomor serta merupakansuatu kesatuan dengan peraturan ini

    9.2.3 Bulletin tersebut akan dipasang di sekretariat, di Rally Headquarters dandipapan pengumuman resmi panitia, dan juga akan diberitahukan kepada parapeserta secara langsung dengan tertulis dan ditandatangani sebagai bukti,kecuali bila keadaan tidak memungkinkan yaitu sewaktu perlombaan sedangberlangsung

    9.2.4 Bulletin dicetak di atas kertas berwarna kuning

    9.3 PENERAPAN DAN PENGERTIAN TENTANG PERATURAN9.3.1 Pimpinan Perlombaan bertugas untuk menerapkan peraturan-peraturan beserta

    ketentuan-ketentuannya selama perlombaan berlangsung. Namun PimpinanPerlombaan wajib melaporkan kepada para Pengawas Perlombaan ataskeputusan penting yang akan dilakukannya berdasarkan peraturan perlombaan

    9.3.2 Setiap protes dari pesertaharus diajukan kepada Pengawas Perlombaan untukdipertimbangkan dan diputuskan. (Pasal 171 dari International Sporting Code)

    9.3.3 Masalah-masalah yang tidak diatur dalam peraturan ini akan menjadi bahanpemikiran bagi para Pengawas Perlombaan yang memiliki wewenang tertinggiuntuk mengambil keputusan (Pasal 141 dari International Sporting Code)

  • 21Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    9.3.4 Bila terjadi perbedaan tentang pengertian dalam buku peraturan ini, makahanya peraturan dalam bahasa Indonesia yang mengikat dan berlaku

    9.3.5 Pengemudi bertanggung jawab sebagai peserta, walaupun tidak bersamakendaraannya selama rally berlangsung

    9.3.6 Setiap tindakan curang atau tidak sportif yang dilakukan oleh peserta atauteamnya akan mendapat penilaian dari Pengawas Perlombaanyang akanmenentukan hukuman yang dapat berlanjut sampai pemecatan

    10 EX-EQUO10.1 DRIVE DAN CO-DRIVERBila terjadi nilai sama (ex-equo) untuk point Kejuaraan Nasional, maka penentuanakan berdasarkan:10.1.1 Point tertinggi yang dicapai10.1.2 Jumlah point tertinggi yang dicapai10.1.3 Point tertinggi yang didapat lebih dahulu

    10.2 TEAMBila terjadi nilai sama (ex-equo) untuk point Kejuaraan Nasional untuk team, makapenentuan akan berdasarkan:10.2.1 Point tertinggi yang dicapai10.2.2 Jumlah point tertinggi yang dicapai10.2.3 Point tertinggi yang didapat lebih dahulu10.2.4 Keputusan Pengawas tiap putaran atau keputusan PP IMI Dep. Olah Raga

    didalam satu seri (satu tahun) yang mengikat

    11 KRITERIA UNTUK SEDEED DRIVER11.1 KRITERIA SEDEED A DRIVER11.1.1 Rangking Nasional 1 s/d 511.1.2 Juara Umum 1 atau 2 pada satu putaran11.1.3 Berlaku selama dua tahun, dimulai pada tahun berikutnya, selanjutnya

    menjadi seeded B11.1.4 Usulan Komisi Rally

    11.2 KRITERIA SEDEED B DRIVER11.2.1 Ex Seeded A yang telah dua tahun tak berprestasi seeded A11.2.2 Juara Umum Non Seeded Grup N15 pada satu tahun11.2.3 Non seeded yang menjadi juara ketiga atau kurang di grup pada satu putaran

    selain grup N15 dengan minimum 5 peserta11.2.4 Juara Grup pada satu tahun11.2.5 Berlaku selamanya, dimulai pada tahun berikutnya11.2.6 Usulan Komisi Rally

    Pengemudi seded di Rally otomatis menjadi seeded di Sprint

  • 22Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    12 PROSEDUR PENENTUAN ITINERARY12.1 UMUMSS yang cocok untuk digunakan dalam penyelenggaraan rally sepenuhnya merupakantanggung jawab dari pihak penyelenggara, yang harus menghindari jalan2 yang tidaksesuai dengan aturan maupun rekomendasi PP IMI. Keselamatan merupakan halutama yang diperhatikan dalam pemilihan route SS. Pemilihan route rally juga harusmenghindari jalan umum dengan memperhatikan juga lalu lintas bagi penonton rallyyang cukup banyak

    12.2 INSPEKSI OLEH PP IMI12.2.1 Jika lebih dari 50 % panjang SS dari suatu rally merupakan route SS yang

    baru, atau tidak digunakan dalam 5 tahun terakhir, atau pada rallysebelumnya telah diminta adanya perbaikan-perbaikan pada inspeksi PP IMI,maka rally tersebut harus diinspeksi oleh PP IMI

    12.2.2 Inspeksi awal oleh seorang inspektur dari PP IMI akan dilaksanakan palinglambat 2 bulan sebelum penyelenggaraan

    12.2.3 Laporan tertulis beserta perbaikan2 yang diperlukan akan dibuat tertulis damakan disampaikan kepada PP IMI serta penyelenggara paling lambatseminggu setelah pemeriksaan

    12.2.4 Inspektur bisa:- mengusulkan mengurangi suatu SS yang diusulkan dalam itinerary

    secukupnya- mengusulkan segala sesuatu pada penyelenggara dalam inspeksi, untuk

    meningkatkan keselamatan12.2.5 Laporan inspeksi dari PP IMI berisi SS yang harus dibatalkan untuk sebuah

    Kejuaraan Nasional, jika suatu SS tidak bisa dijamin keselamatannya

    12.3 KEPATUHAN TERHADAP ITINERARYDAN PROGRAM12.3.1 Kecuali adanya force majeure, Pimpinan Perlombaan harus menjamin bahwa

    itinerary telah ditetapkan dan diperiksa, akan dipatuhi12.3.2 Tidak boleh ada perubahan2 yang dibuat, sebelum dan selama rally

    berlangsung, kecuali telah disetujui oleh Pengawas perlombaan12.3.3 Setelah start rally, dilarang adanya penyebarluasan informasi diantara peserta

    mengenai kondisi SS. Setiap pelanggaran akan dilaporkan kepadaPengawas Perlombaan

    13 KARAKTERISTIK PENYELENGGARAAN RALLY13.1 KONFIGURASI13.1.1 Permukaan Jalan

    SS dapat merupakan jalan aspal maupun tanah atau batu. Jenis jalan inidapat merupakan campuran dalam tiap SS maupun berbeda antara tiap SS

    13.1.2 Special Stages

  • 23Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    - Total panjang SS 175 km dengan toleransi 10%. Kecuali ditentukan lainoleh PP IMI.

    - Dalam keadaan force majeur status Kejurnas tetap berlaku apabila 80 %dari jarak total SS telah terlaksana.

    - Dalam suatu rally, type SS boleh campuran aspal dan tanah asal diberiwaktu service selama 60 menit pada pergantian type SS

    - Peninjauan route& shakedown harus dibuat jadwal untuk pembatasan yangdisesuaikan dengan kondisi setempatdan maximum 2 kali untuk tiap SS

    - Route untuk SS tidak boleh dipergunakan lebih dari 2 kali dengan arahyang sama dalam satu rally

    13.2 PROGRAM RALLYDiluar yang disebutkan di bawah ini, penyelenggara dapat menambahkan acara dalamprogramnya13.2.1 Jadwal acara suatu rally harus mecakup acara di bawah ini:

    - reconnaissance atau peninjauan route- administrasi- scrutineering- shakedown- ceremonial start- rally- podium ceremony

    13.2.2 Maksimum jumlah hari penyelenggara adalah selama 3 (tiga) hari.13.2.3 Penyelenggaraan harus berakhir pada hari Sabtu atau Minggu

    13.3 KONFERENSI PRESS13.3.1 Pre-event Press Conference

    Dalam tiap penyelenggaraan Kejuaraan Nasional akan ditentukan oleh MediaCenter Official siapa yang akan turut dalam konferensi ini. Waktu dan tempatakan dicantumkan dalam Buku Peraturan Pelengkap Perlombaan

    13.3.2 Post-event Press ConferenceTiga juara umum tiap rally harus hadir dalam konferensi ini, bertempat diMedia Center setelah finish suatu Kejuaraan Nasional

    13.3.3 Jumpa dengan PesertaTiga juara diharuskan hadir dalam konferensi ini, yang diadakan tiap akhirsatu leg kecuali akhir rally, yang juga dihadiri oleh wartawan serta penontonumum

    13.3.4 Sesi Tanda tanganPada tiap akhir leg kecuali leg terakhir, sampai dengan 5 awak atau anggotateam harus hadir untuk sebuah sesi tanda tangan yang berlangsung selama15 menit. Mereka yang terpilih akan diberitahu mengenai waktu dan lokasiyang tepat

    13.3.5 Agenda Kegiatan Promosi

  • 24Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    Penyelenggara dapat bekerja sama dengan promotor kejuaraan untukmengatur partisipasi peserta dan anggota team dalam kegiatan promosi yangwajar selama survey atau rally berlangsung. Untuk hal itu harus diberikanwaktu yang cukup dalam jadwal dan mereka yang terlibat harusdiberitahukan pada setidaknya 7 hari sebelum dimulainya acara tersebut.

    STANDARD DOKUMEN

    14 UMUM14.1 STANDARD DOKUMEN KEJUARAAN NASIONALFormat dan prosedur dari dokumen-dokumen berikut dalam Lampiran II harus diikuti:

    - Peraturan Pelengkap Perlombaan- Bulletin- Rally Guide 1 & 2 dan Pre Event Information(melalui internet)- Itinerary- Buku Route- Kartu Kontrol/Time Card- Formulir Pendaftaran- Entry List- Starting List dan hasil rally- Buku Safety Plan dan Media

    14.2 BUKU ROUTESemua peserta akan menerima buku route yang berisi penjelasan rinci tentangitinerary. Rencana perjalanan dan route yang harus diikuti olehsetiap peserta. Setiappenyimpangan akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, dan diputuskanpada akhir satu leg14.2.1 Setiap peserta harus selalu mengikuti route tepat seperti yang tercantum

    pada Buku Route termasuk service area, park ferme, dan lain-lain, kecualidiputuskan lain oleh Pengawas Perlombaan karena force majeure

    14.3 KARTU KONTROL/TIME CARD14.3.1 Setiap peserta bertanggung jawab terhadap:

    - Kartu control/time card nya- Penyampaian kartu kontrol di pos kontrol dan ketepatan waktunya- Setiap pengisian yang dibuat pada kartu kontrol

    14.3.2 Hanya Petugas pos yang bersangkutan diperbolehkan untuk mengisi kartukontrol, kecuali pada kotak "competitors use"

    14.3.3 Tidak adanya cap atau tanda tangan dari pos manapun, tidak adanya catatanwaktu pada suatu TC, atau kegagalan untuk menyampaikan kartu kontrolpada masing-masing pos akan mengakibatkan pemecatan peserta dari rallyyang akan diputuskan oleh Pimpinan Perlombaan di akhir satu section

  • 25Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    14.3.4 Setiap perbedaan pencatatan waktu yang dicatat antara kartu kontrol danpada formulir laporan petugas, maka akan diperiksa mana yang benar dandiputuskan oleh Pimpinan Perlombaan

    14.3.5 Pada start rally atau start satu legatau start section, tiap peserta akandiberikan kartu kontrol (time card), di dalamnya tercantum waktu tempuhsemua jarak antara dua pos waktu. Kartu kontrol ini harus diserahkan di akhirleg/sectiondan akan diberikan yang baru sebelum start leg/sectionberikutnya

    15 PERSETUJUAN PP IMISebelum PP IMI mengeluarkan SK Kejuaraan Nasional Rally, maka PP IMI akanmemeriksa dokumen2 sbb:

    15.1 ITINERARY15.1.1 Itinerary dan peta disampaikan kepada PP IMI, paling lambat 3 bulan

    sebelum dimulainya leg 1 dari rally.15.1.2 SS yang baru (termasuk yang berjalan dalam arah yang berlawanan) harus

    diidentifikasikan15.1.3 SS yang baru harus dijelaskan juga dari sudut pandang keamanan.15.1.4 Batas waktu untuk setiap komentar atau perubahan yang besar adalah 2

    minggu setelah diserahkan kepada PP IMI

    15.2 SAFETY PLAN15.2.1 Safety Plan harus disampaikan langsung kepada PP IMI minimal 2 bulan

    sebelum leg 1 dari rally. Rancangan ini harus mencakup:- Itinerary Rally yang lengkap- Detail yang tepat dari daerah-daerah yang terlarang untuk publik pada SS- Tanggal dan waktu yang diusulkan untuk pre-briefing medis dan pra-latihan

    penyelamatan- Safety Plan khusus dibuat untuk SS yang berlangsung di malam hariJawaban dari PP IMI akan diberikan dalam satu minggu

    15.2.2 Helikopter medis sangat diperlukan. Draft Rencana harus dengan rincianposisi tempat untuk helikopter tersebut

    15.3 RENCANA MEDIS15.3.1 Satu bulan sebelum dimulainya reli, sebuah rencana medis, rumah sakit yang

    berkaitan dlluntuk suatu rally harus dikirim kepada PP IMI. Setiap perubahansebelum acara harus diberitahukan kepada PP IMI

    15.3.2 Tidak kurang dari 14 hari sebelum rally, Chief Medical sudah harusmenyampaikan surat ke rumah sakit yang dipilih untuk meminta layanandarurat agar siaga, dan harus menerima jawaban tertulis

    ASURANSI

    16 PERTANGGUNGAN ASURANSI

  • 26Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    16.1 URAIAN PERTANGGUNGAN ASURANSIPeraturan Pelengkap Perlombaan harus memberikan rincian mengenai asuransi yangdiambil oleh penyelenggara. Sertifikat akan berisi nama peserta, promotor kejuaraan,PP IMI dan panitia rally (termasuk rincian risiko dan jumlah yang ditanggung).

    16.2 KEWAJIBAN UNTUK PIHAK KETIGA16.2.1 Premi asuransi yang harus disertakan dalam biaya termasuk harus menjamin

    untuk tanggung jawab terhadap pihak ketiga (kewajiban umum). Totalminimum Rp 100.000.000 untuk pertanggungan pihak ketiga sangatdianjurkan. Jumlah pertanggungan harus disetujui oleh PP IMI berdasarkanalasan2 yang tepat

    16.2.2 Kewajiban asuransi juga diberikan untuk semua yang turut ambil bagian dalamacara rally tersebuat

    16.2.3 Penutup asuransi paling sedikit harus berlaku selama tahap pemeriksaan dansaat berlangsungnya rally sesuai Itinerary sejak awal leg 1 sampai akhir reliatau di saat peserta telah dipecat dari rally atau pengecualian. Mobil yangtelah dipecat dan restart kembali pada hari berikutnya tidakdianggap telahdipecat

    16.3 PENGECUALIAN PERTANGGUNGANService Cardan mobil yang digunakan untuk peninjauan/survey, walaupun merekamenggunakan tanda2 khusus yang dikeluarkan oleh penyelenggara, tidak dilindungioleh polis asuransi rally

    IDENTIFIKASI KENDARAAN

    17 NOMOR START17.1 RANGKING NASIONALNomor Start ditetapkan sesuai dengan Rangking Nasional tahun sebelumnyadandipergunakan 1 tahun oleh perally, kecuali pada event internasional

    18 NOMOR START DAN PROMOSI IKLAN

    18.1 UMUM18.1.1 Penyelenggara akan menyediakan untuk masing-masing peserta dengan

    nomor start dan sticker2 iklan, yang harus ditempelkan mobil mereka padaposisi yang ditentukan sebelum scrutineering

    18.1.2 Setiap sticker iklan ini adalah wajib dipasang oleh peserta di posisi yangditentukan, kecuali adanya aturan lain

    18.1.3 Sticker-sticker tersebut tidak boleh menutupi nomor polisi, meskipun hanyasebagian. Pelanggaran hal ini akan mengakibatkan hukuman denda (pasal20.3)

  • 27Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    18.1.4 Hilangnya salah satu nomor start atau sticker pada waktu perlombaanberlangsung, akan dikenakan denda sebesar Rp 100.000,- olehPimpinan Perlombaan

    18.1.5 Hilangnya kedua nomor start dan/atau lambang rally akan dilaporkankepada Pengawas Perlombaan

    18.2 PANEL PINTU18.2.1 Dua buah sticker nomor start berukuran lebar 67 cm tinggi 17 cm termasuk

    garis tepi selebar 1 cm, sesuai dengan peraturan FIA pada WRC, dengannomor start tinggi 14 cm dan lebar garis angka 2 cm dalam kotak 15 cm x 15cm di sebelah depan kendaraan. Nomor berwarna kuning fluorescent (PMS803) dan warna dasar hitam.Sticker ini wajib dipasang di pintu depan dantidak boleh dipotong-potong sanksi denda Rp 100.000,- oleh PimpinanPerlombaan

    18.2.2 Nomor start yang diberikan oleh panitia penyelenggara harus diletakkanhorisontal berjarak antara 7 10 cmdi bawah garis kaca kedua pintu depankendaraan selama perlombaan berlangsung

    18.2.3 Ruang 710cm di atas sticker nomor start itu tidak boleh ditempatkan apapun

    18.3 KACA BELAKANGRuang berukuran lebar 30 cm dan tinggi 10 cm di kaca belakang dicadangkan untukpanitia, yang letaknya akan ditentukan pada buku Peraturan Pelengkap Perlombaan.Dan didekatnya ada ruang untuk nomor peserta berukuran 15 cm x 15 cm dengannomor berukuran tinggi 14 cm warna oranye fluorescent (PMS 804) tanpa (warna)dasar, nomor peserta ini harus dapat dilihat dengan jelas dari belakang kendaraan

    18.4 KACA JENDELA BELAKANGDua nomor pada setiap jendela samping belakang yang tingginya 25 cm dengan lebargaris angka paling sedikit 25 mm, berwarna oranye fluorescent (PMS 804), tanpawarna dasar. Angka-angka ini harus ditempatkan pada jendela samping bagianbelakang berbatasan dengan nama pengemudi.

    18.5 PANEL ATAP18.5.1 Satu sticker nomor start, 50 cm lebar 52 cm tinggi, untuk ditempatkan di

    atap, dengan bagian atas nomor pada arah depan mobil, nomor start hitam,lebar garis angka 5 cm dan tinggi 28 cm , dengan dasar putih lebar 50 cmdan tinggi 38 cm

    18.5.2 Pemasangan iklan dengan lebar yang sama (50 cm) dan tinggi 14 cm (atau 2x 7 cm tinggi), terletak di atas dan/atau di bawah angka.

    18.6 FRONT PLATEJuga satu stiker persegipanjang dengan ukuran 43 cmlebar dan 21,5 cm tinggi, yangberisi setidaknya nomor start dan nama lengkap perlombaan

  • 28Peraturan Kejuaraan Nasional Rally Peraturan Kejuaraan Nasional Rally

    18.7 BATASAN IKLAN18.7.1 Peserta diijinkan untuk memasang semua jenis iklan untuk mobil mereka,

    dengan syarat:- Hal ini