22
KATA PENGANTAR Om Swastiastu Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Proses Efek Rumah Kaca” tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memerlukan perbaikan dan pengembangan selanjutnya, guna mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, diharapkan nantinya ada masukan-masukan atau revisi yang sifatnya konstruktif dari para pembaca. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kiat semua. Singaraja, Juni 2012 Penulis

Rumah kaca

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia lingkungan

Citation preview

Page 1: Rumah kaca

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “ Proses Efek Rumah Kaca” tepat pada

waktunya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memerlukan perbaikan dan

pengembangan selanjutnya, guna mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu,

diharapkan nantinya ada masukan-masukan atau revisi yang sifatnya konstruktif

dari para pembaca. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kiat semua.

Singaraja, Juni 2012

Penulis

Page 2: Rumah kaca

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iii

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................2

1.5 Metode Penulisan.................................................................................................2

PEMBAHASAN..................................................................................................................3

2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca....................................................................................3

2.2 Proses Efek Rumah Kaca...........................................................................................5

2.3 Dampak dari Efek Rumah Kaca.................................................................................8

PENUTUP..........................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan........................................................................................................11

3.2 Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

Page 3: Rumah kaca

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1..................................................................................................................8

Page 4: Rumah kaca

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia pada

saat ini. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir

memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir

disebabkan oleh tindakan manusia yang mana temperatur dibumi telah naik secara

cepat, perubahan iklim juga dipengaruhi oleh aktivitas matahari dan ozon serta

kegiatan vulakanik dan sulfat. Namun sejak tahun 1960-an, penyebab utama

naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca yang menurut sebagian

ahli disebabkan oleh meningkatnya kandungan gas karbon dioksida dan partikel

polutan lainnya di atmosfer bumi.

Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) adalah salah satu fenomena yang

dianggap sebagai penyebab terbesar dari Global Warming. Efek rumah kaca

memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan mahluk hidup di

mka bumi. Disebut sebagai pelindung karena gas karbondioksida, metana dan

jenis lain termasuk uap air dalam konsentrasi seimbang berfungsi menahan energi

panas matahari yang memancarkan sinarnya ke bumi, sehingga permukaannya

selalu dalam kondisi hangat. Tetatpi selama 200 tahun terakhir ini, konsentrasi gas

tersebut di udara naik sepertiga dari sebelumnya. Ini juga mengakibatkan suhu

udara meningkat hingga 0,50 samapai 10 C. Jika konsentrasi ini tidak segera

diperbaiki maka abad ke-21 kenaikannya diprekirakan mencapai 20-60 C.

Peningkatan konsentarsi ini disebabkan karena penggunaan sumberdaya fosil

seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara, penggundulan dan pembakaran

hutan yang dilakukan secara berlebihan.efek yang ditimbulkan adalah perubahan

iklim secara global yang berdampak pada peningkatan permukaan laut yang pada

akhirnya akan menggenangi kawasan yang berada di dataran rendah seperti

wilayah yang berada di bagian Timur pulau Sumater, terutama propinsi Riau. Bisa

dibayakan jika suhu global kemudian meningkat hingga 2,50 C. Tidak hanya

wilayah Riau bahkan Samudra Pasifik pun bisa lenyap.

1.2 Rumusan Masalah

Page 5: Rumah kaca

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Apa pengertian dari efek rumah kaca ?

b. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca ?

c. Bagaimana dampak dari efek rumah kaca ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini yaitu :

a. Mengetahui pengertian dari efek rumah kaca.

b. Mengetahui proses terjadinya efek rumah kaca

c. Mengetahui dampak dari efek rumah kaca

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :

1. Bagi mahasiswa dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam

memahami proses dari efek rumah kaca.

2. Bagi Dosen pembimbing penulisan makalah ini dapat dijadikan

sebagai tolak ukur pemahaman mahasiswa terhadap bidang mata

kuliah Kimia Lingkungan sesuai dengan judul yang dibagikan dan

dijadikan sebagai pencarian nilai.

3. Bagi para pembaca meningkatkan kesadaran pembaca akan pentingnya

menjaga lingkungan dan sehingga mengetahui apa sebenarnya efek

rumah kaca tersebut dan bagaimana kah dampak dari efek rumah kaca

tersebut.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan makalah adalah

metode kepustakaan, dimana dalam penulisan makalah ini penulis mencari

dan membaca literatur-literatur baik dari media cetak dan media elektronik

internet yang relevan dengan topik yang dikaji.

BAB II

Page 6: Rumah kaca

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Efek Rumah KacaEfek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824,

merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars,

Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)

memiliki efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua

hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek

rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Yang belakangan

ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan,

meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Istilah efek rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan green house

effect ini dulu berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang

yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga bungaan.

Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari

masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang

pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa

sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat

dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan

terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan

perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan

rumah kaca.

Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup

semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti karbondioksida

(CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33

derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman industrialisasi, awal akhir abad ke-

17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis.

Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan

konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi

konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan

ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah

Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek

Page 7: Rumah kaca

Rumah Kaca. Beberapa bukti bahwa efek rumah kaca terjadi adalah sebagai

berikut:

Berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk

menahan panas. Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.

Pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat

konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan peningkatan ini

berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan

berbagai aktivitas manusia lainnya.

Penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es

telah berusia 250 ribu tahun . Artinya:

o Konsentrasi Gas Rumah Kaca di udara berbeda-beda di masa lalu

dan masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan

temperatur

o Konsentrasi Gas Rumah Kaca terbukti meningkat sejak masa pra

industri.

Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida

(CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC),

perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis Gas Rumah

Kaca yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca

adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari

pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan

transport, penggundulan hutan , dan pertanian . Sementara, untuk gas rumah kaca

lainnya (HFC, PFC, SF6 ) hanya menyumbang kurang dari 1%. Sumber-sumber

emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil

(minyak bumi dan batu bara):

36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak, dll)

27% dari sektor transportasi

21% dari sektor industri

15% dari sektor rumah tangga dan jasa

1% dari sektor lain -lain.

Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam.

Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang

Page 8: Rumah kaca

energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Misalkan, energi yang digunakan

100 unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang

adalah 65 unit. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik

bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun.

Kedua, pembakaran kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan

bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap

tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara.

2.2 Proses Efek Rumah KacaSegala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika

energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang

menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan

memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra

merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud

radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas

tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca

antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap

gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi

gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan

di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan

suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi

sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi

gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Setiap benda dengan suhu permukaan di atas 00 K memancarkan radiasi

dan setiap radiasi mempunyai sifat gelombang. Suhu permukaan menentukan

kisaran panjang gelombang energi yang dipancarkan. Misalnya, radiasi dari

matahari yang sampai ke bumi termasuk radiasi dengan panjang gelombang

pendek, antara 0,2 sampai dengan 4,0 milkrometer. Sementara itu radiasi dari

permukaan bumi dalam bentuk gelombang infra merah mempunyai gelombang

yang lebih panjang, yaitu antara 4,0 sampai dengan 100,0 mikrometer. Gas-gas

yang membentuk atmosfer seperti uap air dan gas rumah kaca relatif transparan

terhadap radiasi-radiasi bergelombang pendek, tetap tidak terlalu transparan

Page 9: Rumah kaca

terhadap radiasi bergelombang panjang. Oleh karenanya, gas-gas tersebut

membiarkan setengah radiasi matahari masuk ke permukaan bumi, tetapi

menjebak 80-90 persen radiasi di dalam atmosfer. Radiasi yang terjebak inilah

yang memberi kehangatan bagi semua mahluk hidup di permukaan bumi.

Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas

matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan

kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbondioksida, nitrogen, oksigen

dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut dan awan.

Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara

diatasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi

inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi

inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya

sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keselurahannya adalah bahwa

permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbondioksida dan

semacamnya.

Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang

jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas

bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai

permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yag

terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar

ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dan pembusukan-mengabsorbsikan

sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas.

Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan

kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorbsikan tersebut akan

diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang

atau panas jika bumi menjadi dingin.

Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorbsikan

oleh karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer

akan meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi

menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah

yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu

atmosfer dan bumi akan meningkat. Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan

Page 10: Rumah kaca

dari pencemaran udara terbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca.

Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar matahari yaitu sinar inframerah,

sehingga temperatur udara menjadi lebigh tinggi karenanya. Temperatur udara

rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat

mengakibatkan meleburnya es dan salju kutub dan di puncak-puncak pegunungan,

sehingga permukaan air laut naik.

Lapisan atmosfir yang terdiri dari, berturut-turut : troposfir, stratosfir,

mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang

terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak

sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek

(sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya

dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan

dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini,

14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51%

yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung

dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan

troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi,

sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali

dalam bentuk sinar inframerah. Sinar inframerah yang dipantulkan bumi

kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20,

CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap

dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan

bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah Kaca.

Ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas

lainnya, maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi

menjadi naik. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari efek rumah kaca yang

sudah berubah komposisi gas rumah kaca nya.

Page 11: Rumah kaca

Gambar 1

Proses terjadinya efek rumah kaca

2.3 Dampak dari Efek Rumah KacaMeningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan berbagai macam

dampak. Dampak yang ditumbulkan seperti :

a. Iklim Mulai Tidak Stabil 

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian

Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari

daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan

daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara

tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak

akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang

ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam

akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam

hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab

karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu

Page 12: Rumah kaca

yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan

pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas

rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada

atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan

yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke

angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban

yang tinggi akan meningkatkan curah hujan. Badai akan menjadi lebih sering.

Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah

akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan

mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai yang memperoleh kekuatannya

dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan

yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola

cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. 

b. Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan

menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi

permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama

sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut

di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm selama abad ke-20, dan para ilmuan

IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah

pantai. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi

lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.

Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi

daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat

melakukan evakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut

akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai.

c. Suhu Global Cendrung meningkat.

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan

lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di

Page 13: Rumah kaca

beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan

mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa

tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika

mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air

irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika musim dingin, yang

berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan

masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan

penyakit yang lebih hebat.

d. Gangguan ekologis 

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek

pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam

pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas

pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah

baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan

manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke

utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian

mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat

berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. 

Page 14: Rumah kaca

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dan mengacu pada rumusan

masalah dan tujuan penulisan, maka dapat disimpulkan bahwa efek rumah kaca

merupakan sebuah proses alami tetapi karena peningkatan dari gas rumah kaca

seperti karbon dioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,

perfluorokarbon, sampai sulfur heksafluorida maka efek rumah kaca menjadi

proses yang berakibat buruk dan menimbulkan berbagai dampak negatif.

3.2 Saran

3.2.1 Bagi para pembaca, agar dapat lebih memahami pengertian dan proses

dari efek rumah kaca serta dapat mengetahui dampak dari efek rumah

kaca. Dan juga dapat dijadikan referensi pembuatan makalah-makalah

selanjutnya, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan

pembaca.

3.2.2 Bagi penulis, dapat memenambah wawasan, pengetahuan dan dapat

membuat tulisan yang lebih baik.

Page 15: Rumah kaca

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, D. (2004). Kimia Lingkungan. Jakarta: Andi Yogyakarta.

http://gemcha4nn15.blogspot.com/2010/11/efek-rumah-kaca.html 25/05/12

http://putraprabu.wordpress.com/2008/10/26/gas-rumah-kaca-pemanasan-global/

25/05/12

http://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-

global-dan-perubahan-iklim/ 25/05/12