13
A. Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi

Rumusan Masalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bagaimana menentukan rumusan masalah

Citation preview

Page 1: Rumusan Masalah

A. Latar Belakang

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional adalah  untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan

yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan.  Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada

ketersediaan fasilitas belajar mengajar.  Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh

dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat

latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam

tempat kerjanya kelak.

Dikemukakan pada PP Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk

penunjang   proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013,

siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu

konsep. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus

dikelola dan dimanfaatkan  dengan baik. Sebagus  dan selengkap  apapun suatu laboratorium

tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk

mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar

mengajar.

Untuk mengetahui apakah laboratorium di SMPN 11 Semarang sudah sesuai dengan kriteria

laboratorium ideal, maka dilakukan observasi laboratorium.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut :

Page 2: Rumusan Masalah

1. Apakah laboratoriuum IPA SMPN 11 Semarang digunakan secara optimal ?

2. Bagaimana desain tata ruang laboratorium IPA di SMPN 11 Semarang ?

3. Bagaimana manajemen laboratorium IPA di SMPN 11 Semarang ?

4. Apakah kondisi laboratorium IPA SMPN 11 Semarang sudah sesuai dengan kriteria

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari dilaksanakannya observasi laboratorium di SMPN 11 Semarang adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ke optimalan penggunaan laboratorium IPA SMPN 11 Semarang

2. Untuk mengetahui desain tata ruang laboratorium IPA di SMPN 11 Semarang.

3. Untuk mengetahui manajemen laboratorium IPA SMPN 11 Semarang

4. Untuk mengetahui kondisi laboratorium IPA SMPN 11 Semarang apakah sudah sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.

D. Manfaat

E. Tinjauan Pustaka

Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut laboratorium, adalah unit penunjang

akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen

atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau

produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan

metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

Dalam  pengelolaan laboratorium, pengelolaannya meliputi beberapa aspek yaitu sebagai

berikut:

1.              Perencanaan

2.       Penataan

3.              Pengadministrasian

4.              Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai aspek-aspek tersebut di atas.

Page 3: Rumusan Masalah

1.       Perencanaan

Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan

yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Perencanaan ini dimaksudkan untuk

merencakan konsep dari suatu laboratorium itu sendiri. Bagaimanakah bentuk laboratorum yang

ideal? Berapa besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita

dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum

laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa

laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium yang akan digunakan untuk pembelajaran

Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan memiliki bentuk yang berbeda dengan

laboratorium untuk penelitian. Demikian pula, laboratorium untuk penelitian atau percobaan

fisiologi tumbuhan akan berbeda dengan laboratorium untuk ekologi. Pada umumnya bentuk,

ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai

laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.

Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi

laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat

individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam

konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan

laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya

percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100

m2  dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan

tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk

keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4

m2 untuk setiap mahasiswa.

2.       Penataan

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di

laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk

beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,

yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan

penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah

Page 4: Rumusan Masalah

penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja

harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas,

aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat

kerja dengan mudah dan lancar.

Tujuan Tata Letak laboratorium

a. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

b. memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operator.

c. Memaksimalkan penggunaan peralatan.

d. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal

e. Mempermudah pengawasan.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan

laboratorium adalah:

a.  mudah dilihat

b.  mudah dijangkau

c.  aman untuk alat

d.  aman untuk pemakai

3.    Pengadministrasian

Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris. Inventaris adalah

sutu kegiatan dan usaha untuk mnyediakan catatan tentang keadaan semua fasilitas, barang-

barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMP yang mempunyai beberapa lab sangat penting untuk

mendata fasilitas/menginventaris alat dan bahan lab untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan

kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat diperoleh pedoman untuk mempersiapan

anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun yang akan datang.

Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab dari pengelola

yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan mempermudah untuk mengetahui dimana suatu

peralatan akan ditempatkan. Dengan demikian akan mempermudahkan pengontrolan, seperti

terhadap kehilangan yang disebabkan oleh kecerobohan atau kecurian.

Menurut Instruksi Mendikbud No. 4/M/1980 tentang tata pelaksanaan dan pelaporan hasil

inventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Depdikbud, maka ada beberapa daftar

alat inventarisasi yang harus digunakan atau diisi, diantaranya:

Page 5: Rumusan Masalah

a. Buku Induk Barang Inventaris

b. Buku Catatan Barang Inventaris

c. Buku Golongan Barang Inventaris

d. Laporan Triwulan Mutasi barang

e. Daftar Isian Barang

f. Daftar Rekapitulasi barang Inventaris

g. Laboratorium di sekolah terdiri atas beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda,

namun dari sudut pandang pengadministrasian memiliki pola dan aspek yang serupa.

Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa format yang terdiri atas:

1. Format A : Data ruangan laboratorium

2. Format B1 : Kartu barang

3. Format B2 : Daftar barang

4. Format B3 : Daftar penerimaan/pengeluaran barang

5. Format B4 : Daftar usulan/permintaan barang

6. Format C1 : Kartu alatFormat C2 : Daftar alat

7. Format C3 : Daftar penerimaan/pengeluaran alat

8. Format C4 : Daftar usulan/permintaan alat

9. Format D1 : Kartu zat

10. Format D2 : Daftar zat

11. Format D3 : Daftar penerimaan/pengeluaran zat

12. Format D4 : Daftar usulan/permintaan zat

Teknik administrasi laboratorium sering kali dilakukan secara manual, namun akan

lebih mudah apabila menggunakan bantuan komputer.

1. Pengadministrasian Ruangan Laboratorium

Setiap laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan macam

ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas.Ruangan-ruangan

tersebut harus tercatat namanya, ukuran, dan kapasitas dalam Format A.

2. Pengadministrasian Fasilitas Umum Laboratorium

Fasilitas umum laboratorium yang dimaksud adalah barang-barang yang merupakan

perlengkapan laboratorium. Barang-barang yang termasuk ke dalam kategori ini seperti:

o Alat pemadam kebakaran

Page 6: Rumusan Masalah

o Perlengkapan P3K

o Mebeler

o Blower

o Instalasi air

o Instalasi listrik

o Instalasi gas, dll.

Untuk mengadministrasikan fasilitas umum laboratorium digunakan 4 macam format,

yaitu format B1, B2, B3, dan B4. Format B1 disebut kartu barang. Kartu ini digunakan

di gudang maupun disetiap lab. Oleh karena itu sebaiknya untuk setiap barang sejenis

nomor kartu di gudang harus sama dengan nomor kartu di setiap lab, dan kartu ini hanya

digunakan untuk satu macam barang. Pada bagian atas kartu barang tertera abjad dari A

sampai Z, untuk memberi nama awal dari suatu barang. barometer dan blower, kedua

barang tersebut berawalan huruf B, karena secara urutan alfabetis urutan kata barometer

(Ba) lebih dahulu dari kata Blower (Bl), maka nomor kartu untuk barometer harus lebih

rendah dari nomor kartu blower, misalnya barometer nomor 1 dan blower nomor 2.

Informasi lain yang harus diisi pada kartu barang adalah nama barang, golongan, nama

induk barang, lokasi penyimpanan, spesifikasi (merek, ukuran, pabrik, kode barang),

mutasi barang, riwayat barang. Golongan barang dimaksudkan apakah barang tersebut

barang perkakas, barang optik, barang elektronik, dsb. Kode barang biasanya sudah

diberikan pabrik/katalog. Nomor induk adalah nomor pada buku induk/daftar barang.

Pada kolom mutasi, jika barang diterima, hendaknya pada kolom keterangan diisikan

sumber dana dan tahun pengadaan, sedangkan apabila barang tersebut dipindahkan pada

kolom keterangan dituliskan tempat terakhir yang dituju. Di bagian setelahnya kartu

barang memuat informasi tentang riwayat barang, yaitu keterangan tentang pelaksanaan

pemeliharaan atau perbaikan dari barang tersebut.

Format B2 disebut daftar barang atau buku induk. Daftar barang merupakan

rekapitulasi dari B1 (kartu barang). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian

atau pendistribusian daftar barang adalah nomor urut, nomor induk, kode barang,

spesifikasi, dan jumlah barang yang diisikan dalam format B2 (daftar barang). Jangan

sekali-kali menghilangkan nama barang pada B2 sekalipun jumlah persediaan yang

Page 7: Rumusan Masalah

tercantum pada B1 tidak ada, karena akan menyulitkan pelacakan barang tersebut pada

masa mendatang.

Fomat B3 disebut daftar penerima/pengeluaran barang. Format B3 bagi teknisi

yang bekerja di lab berfungsi sebagai alat penerimaan dari gudang atau pengeluaran pada

lab lain.

Format B4 disebut juga format usulan barang. Usulan barang dapat berupa

perbaikan/rehabilitasi atau pengadaan baru. Mekanisme kerja pengusulan barang

dilakukan oleh penanggung jawab lab berdasarkan kebutuhan yang diajukan oleh para

guru pembimbing praktikum. Alur selanjutnya penanggung jawab lab melaporkan

kepada kepala sekolah. Dalam pengusulan, spesifikasi barang/alat/zat mempunyai

fungsi yang sangat penting, karena apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan

pengajuan/pemesan mempunyai dasar yang kuat untuk menolak barang tersebut. Oleh

karena itu untuk memudahkan perencanaan, setiap laboratorium minimal di gudang, atau

sekolah harus memiliki katalog barang, alat, maupun katalog bahan

3. Pengadministrasian alat dan zat

Alat yang dimaksudkan adalah alat-alat yang di gunakan untuk pelaksanaan praktikum.

4.          Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

Pada  dasarnya  pengamanan, perawatan dan pengawasan  laboratorium  merupakan 

tanggung  jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara  laboratorium

merupakan upaya agar  laboratorium selalu tetap  berfungsi  sebagaimana  mestinya.  Sedangkan 

upaya  menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan sewaktu bekerja di  laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Usaha yang

dilakukan dalam memelihara kelancaran penggunaan laboratorium, antara lain:

a.     Jadwal penggunaan laboratorium yang jelas

b.     Tata tertib laboratorium yang dilaksanakan dengan tegas

c.     Alat penanggulangan kecelakaan: pemadam kebakaran, kotak P3K, dll dalam keadaan baik dan

dipahami

Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati di hampir semua laboratorium antara lain:

a.       Saluran air dengan kran dan shower

b.      Saluran gas dengan kran sentral

c.       Jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus

d.      Kotak p3k yang berisi lengkap obat

Page 8: Rumusan Masalah

e.       Nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter

f.        Alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau

g.      Aturan dan tata tertib penanggulangan kecelakaan

Adapun untuk pengawasan biasanya hanya dilakukan oleh ara  pengelola  laboratorium  yang 

memiliki  pemahaman  dan keterampilan  kerja  di  laboratorium,  bekerja  sesuai  tugas  dan 

tanggung jawabnya,  dan  mengikuti  peraturan.  Pengelola  laboratorium  di  sekolah umumnya

sebagai berikut:

a. Kepala SekolahDeskripsi tugas kepala sekolah:

1. Memberi tugas kepala laboratorium/koordinator laboratorium untuk mengoptimalkan

fungsi laboratorium.

2. Memberikan bimbingan, pengarahan, monitoring, dan evaluasi kepada tenaga-tenaga

yang bertugas di laboratorium.

3. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA untuk memanfaatkan sarana

laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar IPA.

4. Menyediakan dana untuk keperluan operasional laboratorium IPA.

b.   Kepala/koordinator Laboratorium

Deskripsi tugas kepala/koordinator laboratorium:

1.Bertanggung jawab penuh atas kelengkapan administrasi laboratorium IPA.

2.Bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan laboratorium IPA.

3.Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan yang

dibutuhkan.

c.  Pengelola laboratoriumDeskripsi tugas pengelola laboratorium (Guru dan laboran)

Bagi sekolah yang tidak memiliki tenaga laboran maka pekerjaan ini harus dikerjakan

oleh guru:

1.Mengerjakan administrasi laboratorium.

2.Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan dalam

KBM IPA.

3.Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan dan alat laboratorium.

4.Memperbaiki alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.

Page 9: Rumusan Masalah

5.Membuat LKS.