Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Runik D. Purwaningrahayu, Novita Nugrahaeni,Henny Kuntyastuti,
Rina Artari, Rully Krisdiana, Eriyanto Yusnawan, Abdullah Taufiq
LATAR BELAKANG
Kebutuhan kedelai nasional semakin tinggi dari tahun ke tahun, impor hampir 2,5 juta ton
Produksi nasional tidak sampai 1 juta ton
Hampir 70-80 % impor
Upaya pemerintah tingkatkan pasokan kedelai dengan GP-PTT,, PAT-PIP (Perluasan areal tanam –Peningkatan Indeks Pertanman)
2018 pemerintah targetkan luas tanam kedelai 2,5 juta ha ke lahan sub optimal
Lahan hutan kayu putih 248.756 ha ((maluku dan Jawa)
Potensi pemanfaatan lahan hutan sekitar 1 juta ha, jika kisaran hasil 2 ton dapat menyumbang 2 juta ton
Balitbangtan telah merilis kedelai toleran naungan hingga 50 % (Dena 1 dan Dena 2 potensi hasil 2,8-2,9 t/ha rata 1,5 t/ha
TUJUAN & KELUARAN
TUJUAN :
Memperkenalkan varietas unggul Dena 1, Dega 1, Anjasmoro dan Argomulyo, meningkatkan produksi kedelai pada lahan kawasan hutan Kayu Putih seluas 40 ha, mendukung program swasembada kedelai melalui penyediaan benih berkualitas.
KELUARAN:
1. Informasi respon petani terhadap varietas unggul Dena 1, Dega 1, Anjasmoro, dan Argomulyo.
2. Peningkatan produksi kedelai pada lahan kawasan hutan kayu putih seluas 40 ha.
3. Calon benih kedelai sebanyak 40 ton.
METODOLOGI
Lokasi : Lahan kayu putih milik Perhutani KPH
Mojokerto, BKPH Kemlagi. Desa Simo Ngagrok, Kec.
Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto
Umur kayu putih : 2 minggu-8 tahun, tinggi 30cm-6
m, jarak tanam 4 m x 4 m
lahan kayu putih bekas tanaman jagung dengan total
lahan 40 ha
Dengan Jumlah Petani/Pesanggem = 164
Dua kegiatan BUDENA Kayuputih :
1. Teknologi budidaya kedelai dibawah naungan
(varietas unggul, inokulasi Rhizobium, pemupukan
pada lahan seluas 39 ha, terinci sesuai Tabel 2).
2. Superimpose BUDENA kayuputih (varietas unggul,
inokulasi Rhizobium, pemupukan pada lahan seluas
1 ha, dan cara tanam terinci sesuai Tabel 3).
Gambar 1. Lokasi BUDENA
Kayu putih di BKPH
Kemlagi.KPH.Mojokerto
BUDENA Kayu putih, Pengembangan Teknologi Budidaya
Kedelai pada Lahan Naungan di Bawah Tegakan Kayu Putih
Tabel 1. Blok, luas dan jumlah petani kooperator kegiatan BUDENA Kayu Putih di Mojokerto
.2018.
Blok Luas
BUDENA
(ha)
Jumlah
Petani
Umur kayu
putih (tahun)
Jarak tanam
(m)
Persentase
tumbuh (%)
kayu putih
51C 13,82 68 8 4 x 1 90
51D 5,09 24 9 5 x 1 x 1 87
52B 21,14 72 0,4 4 x 1 98
Total 40,14 164
No. Komponen Teknologi Uraian
1. Penyiapan lahan Sisa tanaman sebelumnya dibersihkan, gulma disemprot
herbisida kontak, TOT/olah tanah minimal (tergantung kepadatan
tanah)
2. Saluran drainase Dibuat saluran drainase, lebar bedengan sesuai kondisi setempat
3. Persiapan benih Benih berkualitas, daya tumbuh >80%
4. Varietas Dena 1/ Anjasmoro/Argomulyo/Dega1
5. Perlakuan benih Agrisoy dicampur benih sebelum tanam, dosis 20 g/10 kg benih
6. Cara tanam Tugal, 2-3 biji/lubang, menggunakan alsintan
7. Jarak tanam 40 cm x 15 cm
8. Pupuk organik 1 t/ha
9. Pupuk NPK majemuk 250 kg Phonska/ha + 100 kg SP36/ha
10. Penyiangan Penyiangan ke-I umur 15-20 hari. Penyiangan ke-II pada umur
28-30 hari.
12. Pengendalian
hama/penyakit
Secara preventif dengan pestisida kimia
13. Saat panen Bila polong berwana coklat, cara manual
14. Pembijian Menggunakan thresher
Tabel 2. Teknologi BUDENA kayu putih di Jawa Timur, MK I tahun 2018.
Gambar 2. Periode tanam dan luas tanam kegiatan BUDENA Kayu Putih. Mojokerto, 2018.
Gambar 3. Luas tanam per varietas kedelai pada kegiatan BUDENA Kayu putih. Mojokerto, 2018.
No Komponen Teknologi unggulan 1 Teknologi unggulan 2
1. Penyiapan lahan Sisa tanaman sebelumnya dibersihkan, gulma disemprot herbisida kontak, TOT/olah tanah minimal (tergantung kepadatan tanah)
Sisa tanaman sebelumnya dibersihkan, gulma disemprot herbisida kontak, TOT/olah tanah minimal (tergantung kepadatan tanah)
2. Saluran drainase Dibuat saluran drainase, lebar bedengan sesuai kondisi setempat
Dibuat saluran drainase, lebar bedengan sesuai kondisi setempat
3. Persiapan benih Benih berkualitas, daya tumbuh >80% Benih berkualitas, daya tumbuh >80%
4. Varietas Dena 1, Anjasmoro, Argomulyo, Dena 1, Anjasmoro, Argomulyo
5. Perlakuan benih Agrisoy dicampur benih sebelum tanam, dosis 20 g/10 kg benih
Agrisoy dicampur benih sebelum tanam, dosis 20 g/10 kg benih
6. Cara tanam Tugal, 2-3 biji/lubang Tugal, 2-3 biji/lubang
7. Jarak tanam 40 cm x 15 cm jajar legowo 50 cm x (30 cm x 15 cm)
8. Pupuk organik 1 t/ha 1 t/ha
9. Pupuk NPK majemuk 250 kg Phonska/ha + 100 kg SP36/ha 250 kg Phonska/ha + 100 kg SP36/ha
10. Penyiangan Penyiangan ke-I umur 15-20 hari. Penyiangan ke-II pada umur 28-30 hari.
Penyiangan ke-I umur 15-20 hari. Penyiangan ke-II pada umur 28-30 hari.
11. Pengendalian hama/penyakit
Secara preventif dengan pestisida kimia Secara preventif dengan pestisida kimia
12. Saat panen Bila polong berwarna coklat, cara manual
Bila polong berwarna coklat, cara manual
13. Pembijian Menggunakan thresher bilamana tersedia di lokasi
Menggunakan thresher bilamana tersedia di lokasi
Tabel 3. Teknologi superimpose cara tanam BUDENA Kayu Putih
Kooperator Tanggal tanam Luas (ha) Varietas
Rizik 12/02/2018 0,16 Anjasmoro
Wakat 13/02/2018 0,23 Dena 1
Nadi 13/02/2018 0,27 Argomulyo
Bandi 16/02/2018 0,41 Dega 1
Tabel 4. Petani Kooperator, tanggal tanam, luas tanam dan varietas pada kegiatan superimpose
cara tanam BUDENA Kayu putih.
Gambar 4 .Tanam BUDENA kayuputih. Mojokerto.2018
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Tanah dan Iklim
Petak Berat isi (g/cm3)
Kadar air (cm3/cm3)
Fraksi (%) Kelas Tekstur
pF 2,5 pF 4,2 Pasir Debu Liat 51C dan 51D 1,1 0,27 0,13 44 22 34 lempung liat
berpasir 52D 1,2 0,41 0,25 5 22 73 liat
Tabel 5 . Karakteristik fisik tanah BUDENA kayu putih. Mojokerto, 2018.
No. Unsur iklim Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust 1 Curah hujan mm 196 460 212 196 0 14 0 0
2 suhu maksimum oC 31,4 31,4 31,3 32,2 33,2 33 32,7 32,9
3 Suhu minimum OC 24,4 23,6 23,6 23,6 22,3 21,9 20 19,6
4 Kelembaban udara % 82 83 84 78 76 75 74 74
5 Lama penyinaran % 56 49 65 93 91 54 82 95
6 Radiasi matahari Kal/cm2 14,7 16,7 16,1 20,3 18,2 17,4 17,1 16,6
Tabel 6. Karakteristik iklim BUDENA Kayu Putih. Mojokerto, 2018
• Petak 51C dan 51D tanah berpasir sehingga kurang dapat menyimpan air
•Kendala pada curah hujan
• curah hujan tertinggi pada bulan Februari, sehingga waktu tanam kedelai yang
optimal adalah Januari hingga pertengahan Februari
BUDENA tanam terakhir 15 Maret terjadi kekeringan berakibat produksi tidak
optimal
2. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
A. Teknologi BUDENA Kayu putih
Gambar 5. Produktivitas kedelai dari 164 kooperator BUDENA kayu putih. Mojokerto, 2018.
No. Tanggal tanam
Uraian Tinggi tanaman
(cm)
Jumlah/tanaman Bobot biji
(g/tan)
Bobot 100 biji (g)
Kadar air biji (%)
Hasil biji
KA 12% (t/ha)
Caba- ng
Buku subur
Polo- ng isi
1 26 Januari -31 Januari 2018
Minimum 40,7 0,9 8,6 17,3 8,0 11,0 8,3 0,3
Maksimum 74,9 3,6 22,8 55,4 23,0 14,2 15,8 1,8
Rata-rata 62,9 2,7 17,1 39,6 15,5 12,9 11,9 1,1
Std 7,5 0,6 2,9 8,6 3,5 0,9 1,6 0,3
2 1 Februari-28 Februari 2018
Min 34,5 0,7 9,4 16,1 2,8 8,8 7,3 0,1
Maks 97,8 4,1 28,2 67,6 21,0 23,0 45,6 1,9
Rata2 60,0 2,4 15,3 30,3 9,8 13,1 11,3 0,9
Std 10,5 0,6 3,3 8,5 3,6 1,8 3,9 0,4
3 1 Maret -15 Maret 2018
Min 34,1 0,4 8,0 14,0 1,9 7,5 8,0 0,1
Maks 61,0 4,0 17,3 51,8 9,1 14,9 39,2 0,7
Rata-rata 44,9 2,0 12,1 24,4 4,1 10,6 11,8 0,3
Std 6,7 0,7 2,2 7,1 1,6 1,5 4,5 0,2
Tabel 7. Keragaan hasil dan komponen hasil BUDENA kayu putih berdasarkan tanggal tanam.
Mojokerto, 2018
Produktivitas bervariasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air (curah hujan) selama perode
pertumbuhan tanaman. Periode tanam I (26 Jan – 31 Jan 2018) rata-rata produktivitas paling
tinggi 1,1 t/ha, periode tanam kedua (1 Februari-28 Februari 2018) produktivitas lebih rendah
0,9 t/ha dan pada periode tanam paling akhir (1 Maret – 15 maret 2018) hasil biji paling
rendah hanya 0,3 t/ha.
B. Superimpose BUDENA kayu putih
Kooperator Varietas Jarak tanam (cm)
TT (cm)
Jcab JPI B100 (g) KA (%)
Y (t/ha)
Rizik Anjasmoro 50x(30 x15) 88,1 2,3 31,8 14,00 10,07 1,72
40 x 15 78,7 2,3 26,6 13,63 9,47 1,56
Wakat Dena 1 50x(30 x15) 100,1 3,4 32,4 14,79 9,73 2,36
40 x 15 95,5 2,2 26,5 14,08 9,83 1,88
Nadi Argomulyo 50x(30 x15) 67,1 2,3 25,8 13,23 8,93 1,59
40 x 15 66,4 2,2 26,2 14,18 9,40 1,71
Bandi Dega 1 50x(30 x15) 57,9 2,3 21,5 22,30 9,70 1,71
40 x 15 58,4 2,3 22,4 23,67 9,67 1,65
Tabel 8. Keragaan pertumbuhan dan hasil superimpose Budena kayu putih. Mojokerto, 2018.
Keterangan: TT: tinggi tanaman; Jcab: jumlah cabang; JPI: jumlah polong isi; B100: bobot 100 biji; KA: kadar air biji; Y: hasil biji KA 12%
* Var Dena 1 pertumbuhan relatif lebih baik, dengan tinggi tanaman 95-100 cm pada kedua jarak
tanam,produktivitas mencapai 2,36 t/ha, lebih baik dibandingkan varietas lain. Var.Anjasmoro
menunjukkan pertumbuhan yang bagus meskipun ditanam diantara tegakan kayu putih. Var.Anjasmoro
menghasilkan 1,72 t/ha (baris ganda) serta 1,56 t/ha pada jarak tanam normal (40 cm x 15 cm).
Var.Argomulyo secara baris tunggal dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm mencapai 1,59 t/ha serta pada
jarak baris tunggal menghasilkan 1,71 t/ha. Var. Dega 1 tumbuh dengan kondisi kurang baik karena
cekaman air, mampu menghasilkan 1,65-1,71 t/ha dengan kadar biji rata-rata 22,3-23,6 g/ 100 biji.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Inte
nsi
tas
cah
aya
(lu
x)
Varietas, cara tanam
luar
dalam
Intensitas Cahaya
Gambar 6. Intensitas cahaya di dalam dan luar tajuk pada dua cara tanam kedelai umur 20-23 hst kegiatan BUDENA kayu putih. Mojokerto, 2018
3. Benih dan Distribusi Benih Hasil BUDENA
Varietas Calon benih (kg) Benih bersertifikat (kg) Kelas benih
Argomulyo 18.777,35 14.575 Benih Pokok
Anjasmoro 10.436,3 8.400 Benih Pokok
Dega1 492 150 Benih Pokok
Dena1 321,5 315 Benih Sebar
Total 30.027,15 23.440
Tabel 9. Calon benih dan benih berlabel hasil kegiatan BUDENA Kayu putih. Mojokerto, 2018.
Varietas Daerah distribusi Jumlah (kg)
Argomulyo Lampung Tengah 10.000
Argomulyo Pesugihan. Kab. Cilacap 4.575
Anjasmoro Madiun 6.400
Dena 1 Riau 50
Total 21.025
Tabel 10. Distribusi benih hasil kegiatan BUDENA Kayu Putih. Mojokerto, 2018
Dari kegiatan BUDENA Kayuputih memperoleh calon benih 30.027,15 kg yang kemudian dibawa ke Penngkar benih Karya Tani di Binangun, Blitar untuk dilakukan prosesing menjadi benih. Hasil benih yang tersertifikasi menjadi tiga varietas berkelas benih benih pokok dan satu varietas bersertifikat benih sebar (Tabel 15). Distribusi benih yaitu: var. Argomulyo ke Lampung tengah dan Pesugihan Kab. Cilacap, var. Anjasmoro dan Dena 1 ke Madiun dan Riau.
3. Analisis Finansial BUDENA Kayu putih
No. Komponen Fisik Satuan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
A. Sarana produksi 1 Benih Kedelai SS 40 kg 7.000 280.000
2 Pupuk SP36 100 kg 2.200 220.000
Phonska 250 kg 2.400 600.000
Petroganik 400 kg 500 200.000
NPK Mutiara 2 kg 13.000 26.000
Atonik 250 cc 1 botol 30.000 30.000
3 Agrisoy 40 g 2 sachet 15.000 30.000
4 Pestisida/Fungsida Furadan 12 kg 17.500 210.000
Marshall 100 g 8 pack 40.000 320.000
Regent 500 ml 1 btl 130.000 130.000
Sankil 2 btl 25.000 50.000
Sidametrin 400 ml 2 btl 30.000 60.000
Prevaton 250 ml 2 btl 135.000 270.000
Dangke 100 g 1 pak 25.000 25.000
Siklon 2 pak 40.000 80.000
Decis 50cc 4 btl 30.000 120.000
Matador 50 cc 1 btl 20.000 20.000
5 Herbisida Rumpas 100 ml 7 btl 38.000 266.000
Round up 1 lt 2 btl 78.000 156.000
Agil 100 ec 3 btl 38.000 114.000
Jumlah A 3.093.000
Tabel 11. Curahan Saprodi BUDENA Kayu putih. Mojokerto, 2018.
No Komponen Fisik Satuan Harga satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Pembersihan lahan 4 HOK 70.000 280.000
2 Tanam 14 HOK 40.000 560.000
3 Pemupukan 4 HOK 70.000 280.000
4 Penyiangan herbisida 4 HOK 70.000 280.000
5 Penyiangan manual 6 HOK 70.000 420.000
6 Penyemprotan pestisida 14 HOK 70.000 980.000
7 Panen 8 HOK 70.000 560.000
8 Prosesing 8 HOK 40.000 320.000
Jumlah biaya tenaga kerja 3.680.000
Jumlah Biaya Saprodi dan tenaga kerja 6.773.000
Tabel 12. Curahan Tenaga Kerja BUDENA Kayu putih. Mojokerto, 2018.
No Uraian Jumlah (Rp) 1 Biaya sarana produksi (Rp/ha) 3.093.000
2 Biaya tenaga kerja (Rp/ha) 3.680.000
3 Total biaya (Rp/ha) 6.773.000
4 Produksi riil (kg/ha) 790
5 Penerimaan 5.135. 000
6 Keuntungan -1.638.000
7 B/C -0,24
8 R/C 0,75
Tabel 14 . Analisis Finansial BUDENA Kayu putih. Mojokerto, 2018.
•Analisis Finansial
•Tabel 11, 12 dan 13 menunjukkan :
•Total pengeluaran untuk sarana produksi adalah Rp 3.093.000/ha.
•Total biaya tenaga kerja adalah Rp 3.680.000/ha sehingga total biaya produksi Rp
6.773.000.
Penghitungan produksi berdasarkan produksi riil. Rata-rata produksi riil 790 kg/ha.
Harga penjualan riil di lokasi penelitian Rp 6.500/kg, sehingga penerimaan Rp
5.135.000 atau petani mengalami kerugian Rp 1.638.000.
Dengan demikian nisbah keuntungan atas biaya usahatani atau B/C<1, menunjukkan
usaha tani kedelai di bawah tegakan kayu putih secara ekonomi kurang layak.
Analisis Finansial Superimpose
Tabel 15 menunjukkan :
Peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi apabila digunakan teknologi
superimpose. Produktivitas pada kegiatan superimpose relatif tinggi 1,59 - 2,36 t/ha.
Teknologi budidaya menggunakan var. Dena baris ganda 50 cm x (30 cm x 15 cm)
menghasilkan 2,36 t/ha sehingga mampu menghasilkan keuntungan sebesar
Rp.8.541.642, atau B/C sebesar 1,26 artinya secara ekonomi layak serta R/C sebesar
2,26 yang secara ekonomi menguntungkan
Varie- tas
Jarak tanam (cm)
Hasil biji (t/ha)
Saprodi (Rp)
Tenaga kerja
(Rp/ha)
Total biaya (Rp)
Penerimaan (Rp)
Keuntu ngan (Rp)
Nis bah B/C
Nisbah R/C
Anjasmoro
50x(30x15) 1,72 3.093.000 3.680.000 6.773.000 11.188.028 4.415.028 0,65 1,65
40x15 1,56 3.093.000 3.680.000 6.773.000 10.112.253 3.339.253 0,49 1,49
Dena 1
50x(30x15) 2,36 3.093.000 3.680.000 6.773.000 15.314.642 8.541.642 1,26 2,26
40x15 1,88 3.093.000 3.680.000 6.773.000 12.219.258 5.446.258 0,80 1,80
Argo mulyo
50x(30x15) 1,59 3.093.000 3.680.000 6.773.000 10.350.439 3.577.439 0,53 1,53
40x15 1,71 3.093.000 3.680.000 6.773.000 11.146.965 4.373.965 0,65 1,65
Dega1 50x(30x15) 1,71 3.093.000 3.680.000 6.773.000 11.107.811 4.334.811 0,64 1,64
40x15 1,65 3.093.000 3.680.000 6.773.000 10.749.822 3.976.822 0,59 1,59
Rata-rata
1,80 3.093.000 3.680.000 6.773.000 11.523.652 4.750.652 0,70 1,70
Tabel 14. Analisis finansial Superimpose BUDENA kayu putih. Mojokerto, 2018.
KESIMPULAN
Keragaan pertumbuhan kedelai varietas Anjasmoro, Argomulyo, Dena 1 dan Dega 1 di bawah tegakan kayu putih relatif baik, tetapi produktivitas beragam dari rendah (0,3 t/ha) hingga tinggi (2,36 t/ha). Keragaman produktivitas karena periode waktu tanam yang panjang sehingga pada periode tanam yang terakhir mengalami kekeringan. Ketersediaan air merupakan kunci keberhasilan budidaya kedelai pada lahan di bawah tegakan kayu putih.
Produktivitas varietas Dena 1 dengan cara tanam baris ganda 50 cm x (30 cm x 15 cm) adalah 1,80-2,36 t/ha. Meskipun demikian, cara tanam tersebut tidak berbeda dengan baris tunggal 40 cm x 15 cm. Pada tingkat hasil tersebut, BUDENA di bawah tegakan kayu putih secara ekonomi dan layak. Respons petani terhadap teknologi BUDENA kayu putih positif bila harga jual layak dan secara ekonomi menguntungkan.
Kegiatan ini menghasilkan calon benih 30 ton atau 75% dari target, dan dari jumlah tersebut diperoleh benih bersertifikat 23,44 ton atau 78%, dan telah terdistribusi sebanyak 21,025 ton ke beberapa kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Riau.
Keragaan tanaman hingga menjadi benih
Budena katu putih fase vegetatif
Budena kayu putih fase generatif
Panen dan prosesing
Penjemuran, sortasi dan kegiatan sertifikasi
di penangkar benih
Balitbangtan,Puslitbangtan, Balitkabi, Perum Perhutani KPH Mojokerto, BKPH Kemlagi, LMDH Simo
Ngagrok, Dawar Blandong, BPTP Jatim, BPSB Mojokerto,Kediri, Penangkar Benih Karya Tani,
Teknisi Detasir: Afik Setiawan, Suntono