Upload
ununx13
View
755
Download
67
Embed Size (px)
DESCRIPTION
running text
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dan membekali para siswa
yang nantinya akan terjun kedunia industri, maka para siswa ditingkat IV (empat )
SMK N 7 Semarang diwajibkan membuat Tugas Akhir Sekolah yang berupa
pembuatan suatu alat/mesin yang dapat bermanfaat bagi lingkungan, baik itu
lungkungan pendidikan atau lingkungan umum. Tugas Akhir Sekolah tersebut
dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok.
1.1 Alasan pemilihan judul
Dalam pembuatan tugas akhir sekolah ini penyusun mengambil judul
“MECHATRONIC RUNNING TEXT” dengan alasan sebagai berikut :
1. Penulis dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama di Sekolah dan
di Industri tempat melaksanakan Praktek Kerja Industri(Prakerin).
2. Penulis ingin memperkenalkan running text matrix kepada masyarakat
yang selama ini sudah banyak digunakan negara-negara maju sebagai
iklan.
3. Untuk menerapkan ilmu elektro, ilmu logic, dan ilmu fisika.
4. Serta dapat membantu adik kelas untuk belajar mengenai elektro dan cara
pemograman dengan lebih mudah.
2
1.2 Pengertian Tugas Akhir sekolah
Tugas Akhir Sekolah merupakan suatu kewajiban yang diberikan oleh
pihak sekolah kepada setiap siswa pada tingkat IV SMK Negeri 7 Semarang
untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan membuat suatu
alat yang dapat bermanfaat, bagi pembuat, sekolah dan adik kelas. Selain itu
pembuatan tugas akhir sekolah juga merupakan salah satu syarat kelulusan bagi
siswa.
1.3 Tujuan Pembuatan Tugas Akhir Sekolah
Tujuan utama dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu program sekolah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan dan ketrampilan para siswa selama belajar di SMKN 7
Semarang
2. Sebagai sarana bagi para siswa tingkat IV untuk menerapkan ilmu dan
ketrampilan yang didapat dari belajar.
3. Sebagai syarat kelulusan bagi siswa kelas IV.
4. Untuk melatih para siswa agar dapat mengembangkan inspirasi,
kreatifitass dan skill dalam menciptakan suatu alat yang bermanfaat.
5. Untuk memantapkan ketrampilan dan menanamkan sikap selalu aktif
berkarya diri pada siswa sebagai bekal terjun ke dunia industri.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Penyusunan laporan yang baik sangat diperlukan adanya data-data yang
lengkap dan benar. Untuk itu penulis mengumpulkan data-data dengan
menggunakan beberapa metode yaitu :
3
· Metode Literatur
Melalui metode ini, penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan
seperti buku-buku panduan, literatur dari internet dan bukti tertulis
lainnya untuk mendapatkan keterangan dan gambaran secara jelas.
· Metode Demonstrasi
Untuk menempuh metode ini, penulis terjun langsung melakukan
pembuatan alat yang akan dibuat.
· Metode Observasi
Data-data yang sudah terkumpul dicatat, diamati dan dianalisa untuk
dikembangkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan.
· Metode Interview
Untuk mencegah kesimpangsiuran data-data yang diperoleh, maka
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada pembimbing
tugas akhir dan beberapa oarng yang ahli dalam pengetahuan dibidang
elektronika khususnya running text.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis mengatur batasan masalah dalam laporan agar
tidak terjadi pengembangan yang menyimpang dari batasan pokok dan
memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca isi laporan ini, maka
penulis memerlukan sistematika penulisa laporan. Laporan ini terdiri dari 5
bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini penyusun akan menguraikan hal-hal dasar dari
penulisan laporan pembuatan Tugas Akhir Sekolah ini, yang
meliputi
4
· Alasasn Pemilihan Judul
· Tujuan pembuatan Tugas Akhir Sekolah
· Metode pengumpulan data
· Sistematika laporan
BAB II TINJAUAN TEKNIK
Menjelaskan tentang pengertian, jenis-jenis, prinsip-prinsip
mikrokontroler, bahasa pemograman yang dipergunakan dalam
mikrokontroler dan rincian mikrokontroler.
BAB III PROSES PEMBUATAN
Dalam bab ini penyusun menguraikan bagaimana proses
pembuatan sebuah “MECHATRONIC RUNNING TEXT”
BAB IV PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
Pada bab ini berisi tentang penjelasan cara pengoprasian
dan perawatan “MECHATRONIC RUNNING TEXT”.
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pada bab ini berisi tentang rencana anggaran biaya yang
merupakan rincian biaya pada proses pembuatan
“MECHATRONIC RUNNING TEXT”
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan tentang Tugas Akhir Sekolah, Saran yang di
berikan pembuat TAS kepada sekolah tentang hasil karyanya,
Manfaat khusus dan manfaat umum yang didapat dari pengerjaan
Tugas Akhir Sekolah.
5
BAB II
TEORI DASAR MECHATRONIC RUNNING TEXT
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam hal ini pada
bidang elektronika khususnya microcontroller sangatlah pesat. Adanya
perkembangan tersebut membuat manusia untuk berfikir kreatif dalam
menciptakan suatu alat. Hal demikian juga diterapkan pada SMK Negeri 7
Semarang dengan adanya program pembuatan tugas akhir sekolah.
2.1 Sistem Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan
memori program ( ROM ) serta memori serbaguna ( RAM ), bahkan ada
beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM
dalam satu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat
luas dan populer. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler
diantaranya Intel, Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain -
lain. Dari beberapa vendor tersebut, yang paling populer digunakan adalah
mikrokontroler buatan Atmel.
Mikrokontroler AVR ( Alf and Vegard’s Risc prosesor ) memiliki
arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-
bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 ( satu ) siklus clock,
berbeda dengan instruksi MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu
saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur
yang berbeda. AVR berteknologi RISC ( Reduced Instruction Set Computing ),
sedangkan seri MCS 51 berteknologi CISC ( Complex Instruction Set
Computing ). Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu
keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada
dasarnya yang membedakan masing – masing kelas adalah memori, peripheral,
dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bias
dikatakan hampir sama. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk
6
Atmel, yaitu ATMega32. selain mudah didapatkan dan lebih murah ATMega32
juga memiliki fasilitas yang lengkap.
Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu AT Tiny, AVR klasik, ATMega.
Perbedaanya hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain seperti
ADC, EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah ATMega32.
Memiliki teknologi RISC dengan 16 MIPS pada kristal 16 MHz membuat
ATMega32 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS51.
ATMega32 memiliki fasilitas 32 KByte memori program dengan ISP,
ADC 8 kanal dengan resolusi 10 bit, RTC ( Real Time Clock ), 4 PWM
Channels, 1024 Byte EEPROM, 2 KByte RAM, 6 mode sleep yaitu idle,
ADC noise reduction, power save, power down, standby, extended standby.
Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega32 sebagai
mikrokontroler yang powerfull.
Untuk memprogram mikrokontroler dapat menggunakan bahasa assembler
atau bahasa tingkat tinggi yaitu bahasa C. Bahasa yang digunakan memiliki
keunggulan tersendiri, untuk bahasa assembler dapat diminimalisasi penggunaan
memori program sedangkan dengan bahasa C menawarkan kecepatan dalam
pembuatan program. Untuk bahasa assembler dapat ditulis dengan menggunakan
text editor setelah itu dapat dikompilasi dengan tool tertentu misalnya asm51
untuk MCS51 dan AVR Studio untuk AVR. Adapun blok diagramnya adalah
sebagai berikut :
7
Gambar 2.1 Blok Diagram ATMega32 ( www.atmel.com )
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega 32 memiliki bagian
sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B,
Port C, dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
8
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. SRAM sebesar 2 KByte.
7. Memori Flash sebesar 32KB dengan kemampuan Read While
Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 1024 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial.
2.1.1 Fitur ATMega 32
Kapabilitas detail dari ATMega32 adalah sebagai berikut:
1. System mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan
maksimal 16 Mhz.
2. Kapabilitas memory flash 32KB,SRAM sebesar 2 KByte, dan
EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory ) sebesar 1024 byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial ( USART ) dengan kecepatan maksimal
2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
2.1.2 Konfigurasi Pin ATMega32
Konfigurasi pin ATMega32 bisa dilihat pada gambar. Dari
gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin
ATMega32 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu
9
Jala-jala
PLNTransformator Penyearah Penapis Peregulasi
daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A ( PA0..PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin
masukan ADC.
4. Port B ( PB0..PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus,yaitu Timer/Counter,komparator analog,dan SPI.
5. Port C ( PC0..PC7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus,yaitu TWI,komparator analog dan Timer Oscillator.
6. Port D ( PD0..PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan
komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekstenal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.2 Adaptor
Catu daya digunakan untuk mensuplay tegangan dan arus kesemua
rangkaian agar dapat berfungsi atau bekerja. Catu daya dapat diperoleh dari
tegangan jala – jala PLN yang masih dalam kondisi tegangan AC atau tegangan
DC yang sudah disearahkan lebih dahulu. Catu daya DC juga dapat berasal dari
baterai. Prinsip dasar untuk memperoleh tegangan searah ( DC ) dari PLN ( AC )
dapat digambarkan seperti gambar 2.2 ( a ), ( b ) dan ( c )
Gambar 2.2 ( a ). Diagram Blok Catu Daya
10
D1 - D2
IN 402
V out
78XXT1
2A
22OV
AC
RIPPLE
NILAI DC
V L
t
Gambar 2.2 ( b ). Rangkaian Penyearah
Gambar 2.2 ( c ). Karakteristik Tegangan DC
Tegangan bolak – balik ( AC ) berasal dari tegangan jala – jala PLN yang
akan diturunkan tegangannya dengan transformator stepdown sehingga akan
didapatkan tegangan yang dikehendaki. Tegangan yang telah diturunkan oleh
transformator tersebut disearahkan dengan penyearah ( dioda silikon ) sehingga
didapatkan tegangan searah ( DC ). Keluaran dari penyerah masih mengandung
ripple – ripple tegangan yang tidak dikehendaki, dan untuk memperkecil ripple
tegangan tersebut, dapat dilakukan dengan memasang kapasitor yang berfungsi
sebagai penapis, sehingga akan didapatkan tegangan searah ( DC ) yang lebih
baik.
11
2.3 Dot Matix
Dot matrik adalah susunan dari beberapa LED ( Light Emitting Dioda ).
Jumlah LED penyusun dot matrik tergantung dari kebutuhan untuk menampilkan
karakter tulisan. Dot matrik disini berfungsi sebagai penampil yang dapat
menampilkan semua karakter yang dibutuhkan, baik itu karakter yang berupa
angka maupun karakter yang berupa huruf. Selain itu Dot matrik juga lebih
fungsional dan relatife fleksibel ( dalam hal ukuran ) dibanding dengan penampil
yang biasa dipakai seperti seven segmen maupun LCD. Simbol dari dot matrik
dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.3 Dot Matrik 8 x 8
2.4 Dioda Pemancar Cahaya ( LED )
Pada dioda berprategangan maju elektron bebas melintasi persambungan
dan jatuh ke dalam lubang ( hole ). Pada saat elektron ini jatuh dari tingkat energi
yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, ia memancarkan energi.
Pada dioda-dioda biasa, energi ini keluar dalam bentuk panas. Tetapi pada dioda
pemancar cahaya ( Light Emiting Dioda ) disingkat LED, energi memancar
sebagai cahaya. LED telah menggantikan lampu-lampu pijar dalam berbagai
12
pemakaian karena tegangannya rendah, umurnya yang panjang dan switch mati
hidupnya yang cepat.
Dioda-dioda bisa dibuat dari silikon, yaitu bahan-bahan yang meghalangi
pengeluaran cahaya LED berbeda. Dengan menggunakan unsur-unsur seperti
galium, arsen dan fosfor, pabrik dapat meghasilkan LED yang memancarkan
cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga atau infra merah ( tak tampak ). LED
yang menghasilkan pemancaran didaerah cahaya tampak amat berguna dalam
pengukuran, alat hitung ( kalkulator ) dan sebagainya. LED infra merah
pemakaiannya dijumpai dalam sistem bahaya pencurian, pegukuran, kendali jarak
jauh dan bidang-bidang lain yang memerlukan pemancaran cahaya tidak tampak.
LED mempunyai penurunan tegangan lazimnya dari 1,5 V sampai 2,5 V
untuk arus diantara 10 dan 150 mA. Penurunan tegangan yang tepat tergantung
dari arus LED, warna, kelonggaran dan sebagainya. Kalau tak ada hal lain yang
ditentukan, digunakan tegangan jatuh nominal 2 Volt pada saat memperbaiki atau
menganalisa rangkaian-rangkaian LED. Pada saat perancangan sebaiknya
memperhatikan lembaran data, karena tegangan LED mempunyai kelonggaran
yang besar.
Gambar 2.5 memperlihatkan lambang skematis untuk LED. Panah-panah
disebelah luar LED melambangkan cahaya yang dipancarkan.
Gambar 2.4 Lambang skematis LED
Biasanya arus LED berkisar antara 10 sampai 50 mA karena daerah ini
memberikan cahaya yang cukup untuk banyak pemakaian.
13
2.5 Shift Register 74HC595
Shift register atau register geser merupakan salah satu piranti fungsional
yang paling banyak digunakan didalam sistem digital. Pada IC74HC595 Data
bergeser pada positif-akan transisi dari masukan register geser jam (SHCP).Data
dalam register masing-masing akan ditransfer ke register penyimpanan pada
positif akan transisi dari masukan penyimpanan mendaftar jam (STCP). Jika
kedua jam yang terhubung bersama-sama,register geser selalu akan menjadi salah
satu pulsa clock sebelum register penyimpanan.Register geser memiliki input
serial (DS) dan standard output serial (Q7S) untuk cascading. Hal ini juga
disediakan dengan reset asynchronous (RENDAH aktif) untuk semua tahap 8
register geser. Itu penyimpanan mendaftar memiliki 8 paralel output bus 3-negara
driver. Data dalam penyimpanan register muncul pada keluaran setiap kali output
memungkinkan input (OE) adalah RENDAH.
2.5.1 Fitur 74HC595
Kapabilitas detail dari 74HC595 adalah sebagai berikut:
1. 8-bit serial input
2. 8-bit serial atau parallel output
3. Storage register with 3-state outputs
4. Shift register with direct clear
5. 100 MHz (typical) shift out frequency
6. ESD protection:
HBM JESD22-A114F exceeds 2000 V
MM JESD22-A115-A exceeds 200 V
7. Multiple package options
8. Specified from -40C to +85C dan dari -40C to +125C
14
2.5.2 Konfigurasi PIN 74HC595
Gambar 2.5 Konfigurasi pin 74HC595
Konfigurasi pin 74HC595 bisa dilihat pada gambar. Dari
gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin
74HC595 sebagai berikut:
1. Q1 merupakan parallel data output 1
2. Q2 merupakan parallel data output 2
3. Q3 merupakan parallel data output 3
4. Q4 merupakan parallel data output 4
5. Q5 merupakan parallel data output 5
6. Q6 merupakan parallel data output 6
7. Q7 merupakan parallel data output 7
8. GND merupakan ground (0 V)
9. Q7S merupakan serial data output
10. MR merupakan master reset (active LOW)
11. SHCP merupakan shift register clock input
15
12. STCP merupakan stroge register clock input
13. OE merupakan output enable input (active LOW)
14. DS merupakan serial data input
15. Q0 merupakan parallel data output 0
16. VCC merupakan supply voltage
2.6 Port Serial RS-232
Pada prinsipnya, serial ialah pengiriman data dilakukan per bit, sehingga
lebih lambat dibandingkan parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim
8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh serial ialah mouse, scanner dan
system akuisisi data yang terhubung ke port COM1/COM2.
Pada matrix running text ini menggunakan kabel port serial DB-9 sebagai
transferdata penganti tulisan. Berikut ini merupakan tampilan port pada DB-9
Gambar 2.6 Tampilan port pada DB-9
Konfigurasi yang biasanya digunakan pada komputer masa kini yaitu
Gambar 2.7 Konfigurasi port DB-9
16
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Perancangan yang terdapat pada Bab III dibagi menjadi 2, yaitu
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak.
3.1 Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras meliputi:
1) Perancangan dan cara kerja sistem kontrol.
2) Hubungan antar blok sistem.
3.2 Perancangan Dan Cara Kerja Sistem Kontrol
Perancangan sistem yang dilakukan meliputi perancangan diagram blok
dan pembahasan masing-masing blok serta cara kerja sistem secara keseluruhan.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
17
Mikrokontroler ATMega32 merupakan komponen pemroses utama yang
mengatur kerja seluruh komponen yang terdapat di dalam sistem. Pada gambar
3.1 blok diagram sistem, power supply atau catu daya mempunyai tegangan
keluaran sebesar 5 volt digunakan untuk mensupply mikrokontroller dan shift
register. Data huruf atau angka yang tersimpan pada mikro akan ditampilkan
oleh dot matrik satu per satu perkolom secara multiplexing oleh shift register. Hal
ini akan dilakukan secara berurutan pada dot matrik berikutnya sampai dotmatrik
terakhir yang terpasang. Transistor penguat arus yang digunakan disini adalah
jenis BD140, difungsikan untuk memperbesar arus pada LED dot matrik sehingga
nyala LED akan menjadi lebih terang.
3.3 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Pada sub bab ini perancangan perangkat keras (Hardware) meliputi:
· Rangkaian Catu Daya
· Rangkaian Dot Matrik
· Rangkaian ATMega32(Rangkaian Sistim Minimum)
· Rangkaian Shift Register
· Rangkaian Port Komunikasi Data
· Disain sistem Perancangan Dot Matrik
3.3.1 Rangkaian Catu Daya
Perancangan rangkaian catu daya yang digunakan sebagai catu
pada mikrokontroler dan shift register dapat dilihat pada gambar 3.2
dibawah ini:
18
Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya
Mula-mula Switch di ON kan, tegangan listrik 220V dialirkan
ke trafo bagian primer, maka terjadilah arus induksi pada trafo
tersebut. Arus induksi kemudian ditransfer kebagian sekunder trafo.
Dari kumparan sekunder mengeluarkan tegangan sebesar 12 Volt AC.
Dengan 2 buah dioda yang dipasang sejajar terhadap trafo bagian
sekunder, tegangan AC dirubah menjadi tegangan DC. Setelah
melewati dioda tersebut, tegangan positif (+) disimpan oleh kapasitor
dan kembali ke negatif (-). Setelah melewati kapasitor tegangan akan
menjadi 13 Volt DC yang disebut dengan tegangan puncak
Pada rangkaian catu daya ini dipasang sebuah regulator tetap
yaitu dengan memakai IC 7805. Tegangan output dari IC 7805 sebesar
5 Volt, dan IC 7812 sebesar 12Volt. Catu daya ini digunakan untuk
mencatu rangkaian sensor dan rangkaian mikrokontroler.
3.3.2 Rangkaian Dot Matrik
Dalam perancangan rangkaian dot matrik perlu memperhatikan
konfigurasi dot matrik yang akan digunakan sebagai penampil data
huruf, angka dan karakter yang lain.
19
Jenis dot matrik yang penulis gunakan adalah dot matrik 5x7
dengan konfigurasi sebagai berikut:
Gambar 3.3 Dot Matrik 5 x 7
Dot matrik 2088 AB, tampak belakang seperti gambar 3.4 dibawah
ini:
Gambar 3.4 Dot Matrik Tampak Belakang
20
Setelah kita mengetahui konfigurasi kaki-kaki dot matrik yang
akan digunakan sebagai penampil, maka kita bisa mengatur nyala led
yang diinginkan untuk menampilkan karakter huruf, angka, dan
tampilan-tampilan karakter yang lain.
Untuk menampilkan karakter-karakter tersebut, semuanya
akan dikontrol oleh IC mikro ATMega32 sebagai kontrol utama.
Logis yang digunakan untuk memberikan catu positif ke led - led dot
matrik diatur oleh mikro pada port D.0 sampai D.6. Sedang untuk
catu negatif dot matrik diatur oleh IC 74HC595 sebagai shift register
yang masukan data, clock dan resetnya dikontrol oleh IC mikro.
3.3.3 Rangkaian Shift Register
Shift register atau register geser merupakan salah satu piranti
fungsional yang paling banyak digunakan didalam sistem digital.
Register geser dikelompokan sebagai urutan rangkaian logika, oleh
karena itu register geser disusun dari flip-flop. Register geser
digunakan sebagai memori sementara dan untuk penggeseran data ke
kiri atau ke kanan. Suatu metode pengidentifikasian register geser
adalah bagaimana data dimuat dari unit penyimpanan.
Gambar 3.5 Rangkaian Shift Register
21
Rangkaian Shift Register diatas difungsikan untuk pengaturan
nyala led dot matrik agar tampilannya dapat diubah - ubah sesuai
dengan tampilan yang diinginkan. Pengaktifannya disinkronkan
dengan pengiriman data dari portB.0 sampai portB.2 sehingga
nantinya dapat menampilkan huruf, angka, dan karakter secara
bergeser baik kekiri, kekanan, keatas, maupun kebawah.
Shift Register ini merupakan IC TTL yang memiliki
masukkan input serial dan mengeluarkan output paralel. Jumlah Shift
Register yang dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah dot matrik yang
dipakai.
Pada Shift register ini menggunakan IC 74LS595. Dengan
jumlah output yaitu tujuh serta satu output digunakan untuk
menghubungkan dengan shift register yang lain.
Gambar 3.6 Rangkaian shift register
22
3.3.4 Rangakaian Port Komunikasi Data
Pada rangkaian matrix running ini mrnggunakan system dimna
mempermudah dalam melakukan pergantian text yaitu menggunakan
port komunikasi RS-232 yaitu port DB-9
Gambar 3.7 Rangkaian port komunikasi data
3.3.5 Disain Sistem Perancangan Dot Matrik
Pada saat saklar power di ON kan maka arus catu mengalir
menuju ke mikrokontroler, trasistor sebagai penguat daya dan shift
register. Setelah mikrokontroler mendapat catu, maka mikrokontroler
akan langsung menginisialisasi sesuai dengan program yang telah
dibuat. Mikrokontroler akan mengirimkan data karakter ke dotmatrik
melalui transistor penguat daya secara horisontal, vertikal dan kedip.
Data karakter belum bisa tampil secara langsung sebelum transistor
yang terhubung dengan katoda dotmatrik disaklar oleh shift register.
23
Pensaklaran shift register ke transistor diatur atau dikontrol pula oleh
mikrokontroler melalui port B.1 sebagai clock, port B.2 sebagai reset,
dan port B.0 sebagai data. Sehingga karakter atau huruf agar dapat
ditampilkan maka harus ada sinkronisasi antara pengiriman data
karakter melalui port D.0 – D.6 yang diatur melalui shift register
74HC595.
Berikut adalah disain sistem perancangan dot matrik dengan penguat
daya:
Gambar 3.8 Disain Sistem Perancangan Dot Matrik
24
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
Pada bagian perancangan perangkat lunak akan dijelaskan mengenai:
1) Cara perancangan perangkat lunak
2) Melakukan perubahan tulisan
3.4.1 Cara Perancangan Perangkat Lunak
3.4.1.1 CodeVision AVR
Code Vision AVR merupakan software compiler untuk semua
jenis mikrokontroler AVR dengan menggunakan bahasa C, bahasa yang
digunakan lebih manusiawi dari pada bahasa assembly, dengan software
ini memudahkan kita dalam memprogram suatu mikrokontroller AVR.
Install dengan mengeksekusi file setup.exe yang telah diextrak
dari file codevisionavr.zip maka akan terlihat tampilan seperti berikut :
Gambar 3.9 Instalasi CodeVision AVR
Klik Next lalu pilih I accept the agreement lalu Next lalu
masukan password lalu Next sampai proses instalasi selesai lalu Finish.
Setelah proses instalasi selesai maka software akan meminta license
25
Gambar 3.11 License
Sebelum klik import lakukan eksekusi file keygen.exe pada folder
Master codevision yang sudah diextract tadi maka tampilan akan seperti
dibawah ini.
Gambar 3.12 CodeVision AVR Keygen
Masukan Username dan company masukan serial number yang
tercantum pada License Box pada CVAVR lalu klik Make lalu pilih
26
folder untuk menyimpan file License.DAT, lalu di License Box CVAVR
klik Import lalu pilih License.DAT yang telah disimpan tadi.
3.4.1.2 Perancangan Program
Setelah instalasi selesai, jalankan program tersebut hingga tampil
program CodeVision AVR C Compiler. Untuk membuat project baru,
langkah-langkahnya ialah:
1. Pilih Menu File > New lalu Project. OK, penawaran menggunakan
Wizard pilih YA, lalu seting sesuai kebutuhan.
Gambar 3.13 New Project
2. Setelah selasai, Pilih File, lalu Generate Save and exit,lalu ketikan
nama yang kita inginkan
27
Gambar 3.11 Menyimpan Project
Gambar 3.14 Penulisan Program
3. Setelah code selesai di buat klik menu Project > Compile untuk
kompilasi project anda. Jika tidak ada kesalahan ketik , maka akan
tampil informasi sukses seperti gambar di bawah ini :
28
Gambar 3.15 Hasil Compile
4. Terakhir Anda dapat Mengisi program tersebut ke Mikrokontroller
melalui menu Tools > Chip Programmer lalu pilih Program All.
Atau tekan Shift + F9 lalu Program The Chip. Pastikan
Programmer yang anda gunakan STK200/300 Berbasis PORT
PARALLEL untuk memilih jenis Programmer pilih menu Setting >
Programmer > pilih Tanda System ASTK 200/300. Jika anda
ingin mengisi melalui USB , anda dapat menggunakan XEN-USB
Programmer.
3.4.1.3 Source Program
Berikut adalah source program menggunakan bahasa C dengan
menggunakan software compile yaitu CVAVR
/*****************************************************
This program was produced by the
29
CodeWizardAVR V1.25.9 Professional
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2008 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Chip type : ATmega128
Program type : Application
Clock frequency : 12.000000 MHz
Memory model : Small
External SRAM size : 0
Data Stack size : 1024
*****************************************************/
#include <mega32.h>
#include <string.h>
#define pindata PORTB.0
#define clok PORTB.1
#define stb PORTB.2
#define colom 100
#include <stdio.h>
#include <delay.h>
#include "font.h"
void puts_geser(unsigned char jml,char *str);
char buffer[100];
char buff_geser[1200]; // max karakter 200 * 6
//char buff_geser_ram[53];
//char buff_diam[16];
flash unsigned char speed=245;
#define RXB8 1
#define TXB8 0
30
#define UPE 2
#define OVR 3
#define FE 4
#define UDRE 5
#define RXC 7
#define FRAMING_ERROR (1<<FE)
#define PARITY_ERROR (1<<UPE)
#define DATA_OVERRUN (1<<OVR)
#define DATA_REGISTER_EMPTY (1<<UDRE)
#define RX_COMPLETE (1<<RXC)
// USART Receiver buffer
#define RX_BUFFER_SIZE 206
char rx_buffer[RX_BUFFER_SIZE];
eeprom char text1[200];
eeprom char text2[200];
eeprom char text3[200];
eeprom char text4[200];
char textRAM[200];
eeprom unsigned int
anim1,anim2,anim3,anim4,panjang1,panjang2,panjang3,panjang4;
unsigned int pj1,pj2,pj3,pj4,an1,an2,an3,an4;
char tulisan[17];
#if RX_BUFFER_SIZE<256
unsigned char rx_wr_index,rx_rd_index,rx_counter;
#else
unsigned int rx_wr_index,rx_rd_index,rx_counter;
#endif
31
// This flag is set on USART Receiver buffer overflow
bit rx_buffer_overflow;
unsigned char df;
// USART Receiver interrupt service routine
interrupt [USART_RXC] void usart_rx_isr(void)
char status,data;
status=UCSRA;
data=UDR;
if ((status & (FRAMING_ERROR | PARITY_ERROR |
DATA_OVERRUN))==0)
rx_buffer[rx_wr_index]=data;
if (++rx_wr_index == RX_BUFFER_SIZE) rx_wr_index=0;
if (++rx_counter == RX_BUFFER_SIZE)
rx_counter=0;
rx_buffer_overflow=1;
;
;
if (rx_counter==205)
if (rx_buffer[0]=='A')
anim1=rx_buffer[1]-0x30;
an1=anim1;
panjang1=(((int)rx_buffer[2]-0x30)*100)+(((int)rx_buffer[3]-
0x30)*10)+(rx_buffer[4]-0x30);
pj1=panjang1;
for (df=0;df<200;df++)
text1[df]=rx_buffer[df+5];
32
delay_ms(1);
rx_buffer[0]='Z';
;
#ifndef _DEBUG_TERMINAL_IO_
// Get a character from the USART Receiver buffer
#define _ALTERNATE_GETCHAR_
#pragma used+
char getchar(void)
char data;
while (rx_counter==0);
data=rx_buffer[rx_rd_index];
if (++rx_rd_index == RX_BUFFER_SIZE) rx_rd_index=0;
#asm("cli")
--rx_counter;
#asm("sei")
return data;
#pragma used-
#endif
void memcopy(unsigned char t)
unsigned char j;
switch(t)
33
case 1:
for (j=0;j<200;j++)
textRAM[j]=text1[j];
break;
case 2:
for (j=0;j<200;j++)
textRAM[j]=text2[j];
break;
case 3:
for (j=0;j<200;j++)
textRAM[j]=text3[j];
break;
case 4:
for (j=0;j<200;j++)
textRAM[j]=text4[j];
break;
void kosongkan()
int p;
for (p=0;p<1200;p++)
buff_geser[p]=0xff;
34
void display_puts(char *str)
int k;
int l,m;
for (m=0;m<17;m++)
k=*str;
for (l=0;l<6;l++)
buffer[(m*6)+l]=~font[(k*6)+l];
*str++;
void display_putsf(char flash *str)
int k;
int l,m;
for (m=0;m<17;m++)
k=*str;
for (l=0;l<6;l++)
35
buffer[(m*6)+l]=~font[(k*6)+l];
*str++;
void putsf_geser(unsigned char jml,char flash *str)
int k;
int l,m;
for (m=0;m<(jml*6);m++)
buff_geser[m]=0xFF;
for (m=0;m<jml;m++)
k=*str;
for (l=0;l<6;l++)
buff_geser[(m*6)+l]=~font[(k*6)+l];
*str++;
void puts_geser(unsigned char jml,char *str)
int k;
36
int l,m;
for (m=0;m<(jml*6);m++)
buff_geser[m]=0XFF;
for (m=0;m<jml;m++)
k=*str;
for (l=0;l<6;l++)
buff_geser[(m*6)+l]=~font[(k*6)+l];
*str++;
void tampil1()
unsigned char g,b,hitung,huruf;
hitung=0;
for (b=0;b<8;b++)
stb=0;
pindata=1;clok=0;clok=1;
for(g=0;g<colom;g++)
huruf=buffer[g];
37
if (hitung==0)pindata=huruf&0x80;
if (hitung==1)pindata=huruf&0x40;
if (hitung==2)pindata=huruf&0x20;
if (hitung==3)pindata=huruf&0x10;
if (hitung==4)pindata=huruf&0x08;
if (hitung==5)pindata=huruf&0x04;
if (hitung==6)pindata=huruf&0x02;
if (hitung==7)pindata=huruf&0x01;
clok=0;delay_us(1);clok=1;delay_us(1);
//pindata=1;clok=0;clok=1;
stb=1;
if (b==1)PORTC=0b10111111;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==2)PORTC=0b11011111;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==3)PORTC=0b11101111;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==4)PORTC=0b11110111;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==5)PORTC=0b11111011;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==6)PORTC=0b11111101;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
if (b==7)PORTC=0b11111110;delay_ms(1);PORTC=0xff;delay_us(2);
hitung++;
//if (b==7)PORTF=0b11111111;
38
void geser(unsigned int jml_hurufr,unsigned char sped )
unsigned int p,l,n,y;
for (l=0;l<((jml_hurufr*6)+colom);l++)
y=0;
for (n=0;n<colom;n++)
if (l<colom)
if (n<colom-l)buffer[n]=0xff;y=0;
else buffer[n]=buff_geser[y];
if (l>(colom-1)&&l<((jml_hurufr*6)+colom))
buffer[n]=buff_geser[l+n-(colom-1)];
if (l>((jml_hurufr*6)+(colom-1)))
if (n<colom)buffer[n]=buff_geser[l];
else buffer[n]=0xff;
y++;
for (p=0;p<256-sped;p++)
if
(rx_buffer[0]=='A'||rx_buffer[0]=='B'||rx_buffer[0]=='C'||rx_buffer[0]=='D'
)goto EX;
39
tampil1();
EX:
void diam()
unsigned char h;
for (h=0;h<100;h++)
display_puts(textRAM);tampil1();
void jalan()
kosongkan();
memcopy(1);
switch(an1)
case 0:diam();break;
case 1:puts_geser(pj1,textRAM);geser(pj1,249);break;
void main(void)
40
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
PORTB=0x00;
DDRB=0xFF;
PORTC=0xFF;
DDRC=0xFF;
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x90;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x4D;
#asm("sei")
while (1)
jalan();
// memcopy(1);
//puts_geser(pj1,textRAM);geser(pj1,249);
//display_puts(textRAM);tampil1();
;
41
Setelah di compile menjadi file hex
: 0c0000000c9479010c9400000c9400009a
: 10000c000c9400000c9400000c9400000c94000064
: 10001c000c9400000c9400000c9400000c94000054
: 10002c000c9400000c9400000c9400000c94000044
: 10003c000c9400000c9400000c9400000c94000034
: 10004c000c9400000c940000000000000000000064
: 10005c000000000000000000000000000000000094
: 10006c000000000000000000000000000000000084
: 10007c000000000000000000000000000000000074
: 10008c000000000000000000000000000000000064
: 10009c000000000000000000000000000000000054
: 1000ac000000000000000000000000000000000044
: 1000bc000000000000000000000000000000000034
: 1000cc000000000000000000000000000000000024
: 1000dc000000000000000000000000000000000014
: 1000ec000000000000000000000000000000005fa5
: 1000fc0000000007000700147f147f14242a7f2ab5
: 10010c001227156b5472364956205000000b07000d
: 10011c00001c2241000041221c002a1c7f1c2a08c2
: 10012c00083e080800583800000808080808006055
: 10013c0060000020100804023e5149453e00427ff9
: 10014c004000724949494622414949361814127fe8
: 10015c001027454545393c4a494930017109050389
: 10016c003649494936064949291e003636000000f1
: 10017c005b3b0000081422410014141414140041b9
: 10018c002214080201510906324979413e7c1211b0
: 10019c00127c417f49493e3e41414122417f4141d0
: 1001ac003e7f494941417f090901013e4149493a94
: 1001bc007f0808087f00417f41002040413f017fbc
42
: 1001cc00081422417f404040407f020c027f7f0296
: 1001dc0004087f3e4141413e7f090909063e4141e9
: 1001ec00215e7f09192946264949493201017f01bf
: 1001fc00013f4040403f07186018077f2018207fc0
: 10020c0063140814630304780403615149454300e3
: 10021c007f41410002040810200041417f0004028c
: 10022c0001020440404040400000070b00205454a1
: 10023c0054387f28444438003844444438444428d3
: 10024c007f3854545418087e090902085454543cfd
: 10025c007f1008087000447d00002040443d0000e1
: 10026c007f10284400417f40007c047804787c088f
: 10027c0004047838444444387c14141408081414c6
: 10028c00147c7c08040408485454542400043f444f
: 10029c00443c4040207c1c2040201c3c403c403cca
: 1002ac0044281028440c5050503c4464544c440096
: 1002bc0008364100000077000000413608000201ba
: 1002cc000204022a552a552a2020202020202054be
: 1002dc00416e7961206a616469206e64612c776b70
: 1002ec00776b776b0000f894ee27ecbbf1e0fbbf6b
: 1002fc00ebbfe5bff8e1f1bde1bd8de0a2e0bb27ae
: 10030c00ed938a95e9f780e098e0a0e6ed930197ec
: 10031c00e9f7efe5edbfe8e0eebfc0e6d2e00c9404
: 10032c003402c09ac098c19ac198089523970e942c
: 10033c00b90220e030e0e0e0ef83e887af81b885d8
: 10034c00a415b50558f5ef81f885e05afd4fe0810d
: 10035c00ee83ae81e5e0ea9f800140e050e045305d
: 10036c00e0e05e0778f4d901ac53bd4ff801ec5acc
: 10037c00ff4fe491ec930f5f1f4f2f5f3f4f4f5f89
: 10038c005f4fedcf0e947302e0e0ec932f5f3f4f85
: 10039c00ef81f8853196ef83f887d0cf0e94c002a9
: 1003ac002996089524970e94b902e8e0f0e0e4153c
43
: 1003bc00f50528f50e9478020e947f02b8f4c29ad3
: 1003cc000e948602c29841e050e04932e0e05e07ac
: 1003dc0028f40e9486024f5f5f4ff7cf20e030e099
: 1003ec00e885f9853196e887f987e6cff5013196ee
: 1003fc005f016a147b0410f4aa24bb242bc0aa242a
: 10040c00bb24a614b70430f50e9478020e947f0228
: 10041c0030f4e885f9853196e887f987f7cfc29ae9
: 10042c0080df0e9473020e949a0201e010e0083201
: 10043c00e0e01e0748f4c29874df0e9473020e9429
: 10044c009a020f5f1f4ff3cf20e030e0f501319699
: 10045c005f01d7cf0e94c0022a9608956d978de157
: 10046c00a0e0b0e0e4edf2e00e94c702efefe7bbe2
: 10047c00e4bbe1bbe0e6f2e0fa93ea93fe013296cc
: 10048c00fa93ea930e945e02fe01fa93ea930e94a9
: 10049c0069022f01f201a9e0b0e00e94b1023f0114
: 1004ac0045dfe3e09e2eaa24bb247cdffecfffcfea
: 1004bc00e991f991a991b991cd0161916d9366235f
: 1004cc00e1f7fc010895a991b991ee27ff276d91f1
: 1004dc00662311f03196fbcf0895a4ecb2e0a20f85
: 1004ec00b31f089520e030e0e1e0f0e0e887f98701
: 1004fc000895e92da885b985f0e0ae17bf070895da
: 10050c000e949701f501e20ff31fee83ff83ec537a
: 10051c00fd4fe081e2bbe1e0f0e0fa93ea930e9448
: 10052c00a5022f5f3f4f0895ec91e2bbe1e0f0e0b4
: 10053c00fa93ea930e94a5022f5f3f4f0895e99129
: 10054c00f991309639f088eb9be00197f1f7a8957b
: 10055c003197c9f70895fa9ff02deb9ff00dea9fa4
: 10056c00e02df10d08955a934a933a932a931a93d6
: 10057c000a9308955d814c813b812a811981088100
: 10058c000895ac0fbd1f05900d928a95e1f7089563
: 00000001ff
44
3.4.2 Melakukan perubahan tulisan
Melakukan pergantian tulisan mengunakan communikasi pada via kabel
serial dengan program yang telah tersedia yaitu Display Matrix.exe
Gambar 3.16 Display Matrix
Ketikan tulisan yang diinginkan pada kolom yang telah tersedia, pilih jenis
animasi.
Gambar 3.17 Pergantian tulisan
Pilih setting lalu pilih port yang digunakan lalu OK, klik connect,dan Send
All.
45
3.5 Pengujian Alat
Setelah pembuatan serta perangkaian selesai dilakukan kini memulai
percobaan alat.
Gambar 3.18 Pengujian Alat
Memasukan tulisan menggunakan Display Matrix.exe sesuai pada gambar
3.15.
Gambar 3.19 Display Matrix
46
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
4.1 Percobaan Pembuatan Running Text
NO NAMA
BARANG SPESIFIKASI JUMLAH
HARGA
SATUAN TOTAL
1 Dot Matrix 8x8 1 Rp. 27.500,00 Rp. 27.500,00
2 Steker Unimet 1 Rp. 1.500,00 Rp. 1.500,00
3 resistor Ry2wt 5 Rp. 50,00 Rp. 250,00
4 Led merah 5mm 5 Rp. 250,00 Rp. 1.250,00
5 53+ lamp 3p220 1 Rp. 1.750,00 Rp. 1.750,00
6 PCB SC 255k 2 Rp. 1.200,00 Rp. 2.400,00
7 Capasitor 4700mf /25v 2 Rp. 2.500,00 Rp. 5.000,00
8 Capasitor 100mf /16v 2 Rp. 100,00 Rp. 200,00
9 Capasitor 1000mf /25v 2 Rp. 600,00 Rp. 1.200,00
10 Capasitor Milar 100mf 2 Rp. 200,00 Rp. 400,00
11 Dioda IN5401 4 Rp. 300,00 Rp. 1.200,00
12 IC Regulator 7805 1 Rp. 2.500,00 Rp. 2.500,00
13 IC Regulator 7812 1 Rp.2500,00 Rp. 2.500,00
14 Trafo 1A, CT 18v 1 Rp. 19.000,00 Rp. 19.000,00
15 Kabel Ly 2,5 perdana 2 Meter Rp. 4.500,00 Rp. 9.000,00
16 IC 7404 2 Rp. 2.500,00 Rp. 5.000,00
17 Dot Matrix 5x7 1 Rp. 17.500,00 Rp. 17.500,00
18 Transistor TIP 32 A 8 Rp. 2.500,00 Rp. 20.000,00
19 Transistor FCS9013 8 Rp. 250,00 Rp. 2.000,00
20 Resistor 220Ω , ½ watt 10 Rp. 50,00 Rp. 500,00
21 IC 74HC164 1 Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00
22 IC 74HC595 1 Rp. 2.500,00 Rp. 2.500,00
23 IC 24LS04 1 Rp. 2.500,00 Rp. 2.500,00
24 Soket IC 16pin 1 Rp. 500,00 Rp. 500,00
25 Soket IC 14pin 1 Rp. 350,00 Rp. 350,00
JUMLAH Rp. 129.500,00
47
4.2 Barang yang dipesan
NO NAMA
BARANG SPESIFIKASI JUMLAH
HARGA
SATUAN TOTAL
1 Sistem
Minimum
Komponen +
PCB 1
Rp. 1.050.000,00
2 Sistem Shift
Register
Komponen +
PCB 13
3 Rangkaian
Dot matrix
Komponen+
PCB 5
4 Rangkaian
Power supply
Komponen +
PCB 1
JUMLAH
4.3 Total Anggaran biaya
NO NAMA
BARANG SPESIFIKASI JUMLAH
HARGA
SATUAN TOTAL
1 Total
Percobaan
Komponen +
PCB
Rp. 129.500,00
2 Total yang
memesan
Komponen +
PCB
Rp. 1.050.000,00
3 Conector DB 9 pin 1
Rp.
1.500,00
Rp. 1.500,00
4 Soket
Conector
DB 9 pin 1
Rp.
1.500,00
Rp. 1.500,00
5 Cover Plastik DB 9 pin 2
Rp.
1.250,00
Rp. 2500,00
6 Kabel Tipon isi 3 2 Meter
Rp.
2.000,00
Rp. 4.000,00
7 Lem Lem bakar 4
Rp.
1.000,00
Rp. 4.000,00
8 Lem Altecho 1
Rp.
4.000,00
Rp. 4.000,00
8 IC Atmega 32 1
Rp.
95.000,00
Rp. 95.000,00
9 Cat Pylox Warna 109A 4
Rp.
20.000,00
Rp. 80.000,00
10 Mor dan Baut 3x10 20 Rp. 50,00 Rp. 1.000,00
48
11 Mor dan Baut 3x50 20 Rp. 300,00 Rp. 6.000,00
12 Mor dan Baut 3x15 40 Rp. 100,00 Rp. 4.000,00
13 Mor dan Baut 5x30 5 Rp. 200,00 Rp. 1.000,00
14 Alumunium L ½ coklat 5
Rp.
5.000,00
Rp. 25.000,00
15 Resistor 100Ω, ¼ watt 114 Rp. 25,00 Rp. 2.850,00
16 Acrilic bening 220cmx80cm ,
2mm 1 Lembar
Rp. 190.000 Rp. 190.000,00
17 Pembuatan
manual book
+ laporan
TAS
Rp.100.000,
00
Rp. 100.000,00
18 Dan lain-lain Parkir, dan
Bensin
Rp. 48.150,00
JUMLAH Rp. 1.750.000,00
4.4 Harga Jual
Setelah proses pembuatan Running Text ini selesai, maka langka
selanjutnya merencanakan harga penjualan. Rencana harga jual Running Text ini
adalah:
Harga Jual = (Total Harga+ Keuntungan 30%) + Pajak 10%
= (Rp. 1.750.000,00+ Rp. 350.000,00) + Pajak 10%
= Rp. 2.100.000,00 + Rp. 210.000,00
= Rp. 2.310.000,00
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan Tugas Akhir Sekolah diperlukan kerja sama kelompok,
karena dengan kerja sama Tugas Akhir Sekolah akan cepat diselesaikan,
Disamping itu dalam pembuatan Tugas Akhir Sekolah harus ada manfaatnya dan
tujuan, maka dari itu penyusun menguraikan beberapa manfaat dan tujuan dari
Tugas Akhir Sekolah ini:
5.2 Manfaat Khusus
1. Memahami cara kerja IC beserta gerbang-gerbang yang ada dalam sebuah
IC, dapat membuat sebuah rangkaian electro secara efektif, kreatif dan
praktis, mencari letak kesalahan sebuah pemograman jika terjadi tidak
kecocokan dengan gerakan electric yang kita inginkan dan mampu
mengatasi permasalahan serta membenarkan rangkaian dan pemograman
jika terjadi kesalahan.
2. Mengembangkan potensi diri dan pengetahuan yang dimiliki agar dapat
diwujudkan dalam bentuk yang sebenarnya berdasarkan kemampuan yang
dimiliki.
3. Mengetahui cara-cara pembuatan sebuah running text yang sekarang telah
membumi dimasyarakat dunia.
5.3 Manfaat Umum
1. Sebagai salah satu program sekolah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan dan ketrampilan para siswa selama belajar di SMK Negeri 7
Semarang.
2. Sebagai sarana bagi siswa tingkat IV untukk menerapkan ilmu dan
ketrampilan yang didapat selama belajar.
50
3. Untuk melatih para siswa agar dapat mengembangkan inspirasi dan
kreativitas dalam menciptakan alat yang berguna.
4. Untuk menetapkan ketrampilan dan menanamkan sikap selalu aktif
berkarya diri pada siswa sebagai bekal terjun ke dunia industri.
5.4 Saran
Setelah melaksanakan Tugas Akhir Sekolah, penyusun dapat mengerti
situasi dan kondisis pihak sekolah. Oleh karena itu penulis mencoba
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Hasil Tugas Akhir Sekolah yang telah selesai agar dirawat dan
dipergunakan sebagaimana mestinya
2. Perbanyak dan mengembangkan alat-alat bermanfaat lain yang ada
hubungannya didunia industri.
3. Mewujudkan segala inspirasi yang tadinya tabu menjadi nyata berbekal
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah disahkan selama ini
diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang berguna dan dapat dimanfaatkan
orang banyak.
Demikian laporan hasil Tugas Akhir Sekolah tahun ajaran 2012/2013 dibuat.
Semoga laporan ini dapat menjadi panduan dan acuan untuk kegiatan yang akan
datang yang dapat dipedomani oleh siapapun dan untuk menyamakan presepsi
dalam pelaksanakan tugas.
51
DAFTAR PUSTAKA
· Xentronic Innovation
· http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/A/T/M/E/ATMEGA32.s
html
· http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/7/4/H/C/74HC595.shtml