15
Global: Jurnal Politik Internasional Global: Jurnal Politik Internasional Volume 3 Number 0 Article 1 December 1992 RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI SOVIET SOVIET Hero Utomo Kuntjoro-Jakti Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP UI, fi[email protected] Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/global Recommended Citation Recommended Citation Kuntjoro-Jakti, Hero Utomo (1992) "RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI SOVIET," Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 3 : No. 0 , Article 1. DOI: 10.7454/global.v3i0.168 Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol3/iss0/1 This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Social and Political Sciences at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Global: Jurnal Politik Internasional by an authorized editor of UI Scholars Hub.

RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

Global: Jurnal Politik Internasional Global: Jurnal Politik Internasional

Volume 3 Number 0 Article 1

December 1992

RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI

SOVIET SOVIET

Hero Utomo Kuntjoro-Jakti Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP UI, [email protected]

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/global

Recommended Citation Recommended Citation Kuntjoro-Jakti, Hero Utomo (1992) "RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI SOVIET," Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 3 : No. 0 , Article 1. DOI: 10.7454/global.v3i0.168 Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol3/iss0/1

This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Social and Political Sciences at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Global: Jurnal Politik Internasional by an authorized editor of UI Scholars Hub.

Page 2: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

RUNTUHNYA LENINISME,INDUSTRIALISASI, DANHEGEMONI UNI SOVIET

Hero U. Kuntjoro-lakti

Hero U. Kuntjoro-Jakti atlalah staf pengajar lurusanllmu Hubungan lntenrusional, FISIP-UI tahun 1973.

Lulus MLL di Hirosima Unittersity tahun 7980, dan

MA di l)nioersity of Washitgton talrun '1984. Gelar

Ph.D diraihnya di Unioersity of Waslington, AmerikaSeikat, tahun 1988.

Maxaran ini berangkat dari pendapat bah-wa ada tiga faktor penting yang menyebab-kan rontoknya kekuatan adidaya Uni Sovietdan regim-regim di "wilayah taklukannya"di Eropa Timur. Tigi faktor itu masing-masing adalah sistem'leninisme, hegemoni,dan pembangunan ekonomi. Mengingat ke-

terkaitan yang erat antara Uni Soviet mau-pun regim-regim di Eropa Timur, maka pen-jelasan tentang pengaruh ketiga faktor ituharuslah di dalam keterkaitan kedua pihaktadi.

Kemudian penjelasan tadi tidaklah leng-kap apabila tidak disertai pengaruh faktorstruktur politik internasional pada masa

pasca-Perang Dunia Kedua yang disebutsebagai bipolar. Pada masa tersebut terda-pat dua blok yang masing-masing didukungdan dikontrol oleh negara-negara adidayayaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Setiapblok berusaha membuat batasan yang seolahmengisolasinya dari hubungan atau pe-

ngaruh yang datang dari blok lain. Akibat-nya seolah-olah terjadi status quo di mana

masing-masi-ng pihak menghormati batasan-batasan tadi.r

Walaupun begitu, setiap blok sebenarnyabertujuan untuk memiliki kekuatan yang

lebih besar daripada blok laihnya, sehingga

kompetisi merupakan ciri khas struktur bi-rokrasi ini. Konfrontasi dalam batas terten-tu memang ada, hanya saja terbatas yangdisebabkan oleh adanya senjata pamungkasyang menghancurkan kedua pihak (balance

of terror) bahkan menghancurkan seluruhdunia, kalau keduanya benar-benar terlibatkonflik. Itu sebabnya struktur bipolar ter-kenal juga sebagai "perang din;in", antara

lain oleh karena memang yang teriadi pe-

rang dalam kadar yang kurang menghan-curkan. Lagi pula konfrontasi yang teriadibiasanya timbul di wilayah-wilayah "kela-bu", yaitu wilayah-wilayah- yang belum je-

las benar berada di dalam blok yang mana/seperti yang terjadi di Vietnam, Nikaragua,Timur Tengah, dan lain sebagainYa.

Walaupun begitu akan terlihat bahwaantara kedua blok ini terdapat juga ko-munikasi malahan hubungan dagang, wa-laupun terbatas. Kedua belah pihak mem-punyai alasan sendiri mengaPa komunikasi

rLihut Lur."n"e H. Shoup da;r William Minter, Imperial

Brain Trust (New York Moirtly Review Press, 1'977),

hlm. 135-1,0.

Page 3: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

dan hubungan dagang terscbut dibutuhkan. Buat negara-negara yang menganut lenin­ isme ini, hubungan dagang ternyata mem­ bawa mercka kcpada kcbangkrutan yang membawa dampak lcblh jauh, baik kepada kondisi ekonomi maupun politik. Pelbagai macam ketidaksiapan dari mercke. tcrma­ suk efisiensi, semakin mendorong mercka ke dalam kcsulilan. Sudah barang tentu pemerintah-pemcrintah mereka mencari ja­ lan keluar melalui kcbijakan pcnyesuaian. lni ternyata kurang berhasil, dan semak.in diperburuk lagi dengan terjadinya penyer­ buan Soviet ke Afghanistan yang mern­ bawa dampak buruk kepada hubungan da­ gang antara ncgara-ncgara yang menganut le-ninis dengan ncgara-ncgara yang meng­ anut liberal di Barat. Akhirnya untuk men­ jelaskannya, ada sedikit uraian tentang sis­ tcm liberalisme, hegemoni AS, dan pem­ bangunan industrinya.

Akan terlihat nanti bctapa sebenarnya kckuatan hegemon AS juga merosot, na­ mun tidak sampai serontok scperti yang dialami cleb- kekuatan hegemon Soviet sampai ada yang menyatakan sebagal "im­ periya nasha rushcstya" (imperialisme So­ viet jatuh berantakan). Dengan membuat perundingan ini, diharapkan penjelasan tcntang rontoknya kekuatan adidaya Soviet beserta wilayah taklukannya di Eropa Ti­ mur akan lcbih dimengerti.

Sistem Lininisme, Hegemoni, dan Pemba­ ngunan lndustri di Uni' Soviet

Mcngapa leninisme? Kita bclum bisa me­ nyebutnya scbagai sistem komunismc sc­ bab tidak ada di antara ncgara-negara ter­ sebut, yaitu Soviet, negara-ncgara Eropa Timur, bahkan Cina, Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan lain-lain yang dapat dikata­ kan sudah mcncapai masyarakat komunis scpcrti yang dlcita-citakan olch Marx. Un­ tuk mcncapai masyarakal komunis itulah maka Lenin melengkapi pikiran-pik.iran

2

Marx, dcngan membentuk suatu kekuatan revolusioncr berupa partai komunis yang Gcrsifat clastis ilu. Partai inilah yang menja­ lankan kckuasaan dan pcmerintah untuk mewujudkan cita-cita tcrscbut dan menga­ dakan usaha penyebaran pcngaruh ke se­ luruh dunia. Stalin kemudian menciptakan suatu mesin birokrasi untuk melanjutkan peketjaan Lenin ini. Mengingat besamya pcngaruh Uni Soviet terhadap negara­ ncgara di Eropa Timur, Cina, dan lain-lain itu' maka leninisme ini kelak menyebar juga kc sana. Adapun yang menjadi ciri menon­ jol pada regim-regim Lenin adalah sebagai berikut. Biasanya partai komunis menjalan­ kan kekuasaan politik yang bcrsifat mono­ poll absolut. Melalui apa yang dikenal se­ bagai sentralismc yang demokratis, partai komunis mengawasi kehidupan politik. Pengawasan yang vertikal ini dibarengkan dcngan pengawasan yang horisontal di ma­ na partai juga mengawasi organ-organ pe­ merintah dan organisasi massa. Akibatnya sektor-scktor kunci ekonomi di bidang in­ dustri, pertanian, dan jasa-jasa, biasanya berada di bawah pcngawasan partai ko­ munis atau birokrasi yang juga mcncntu­ kan scgi perencanaannya. Ini bcrarti ke­ hidupan ekonomi ditcntukan secara politik dan bukan oleh rnekanisme pasar. Sistem ini cendcrung mengisolasikan negara­ ncgara tersebut secara ekonomi dengan berusaha untuk bcrsifat autarki, �ang ber­ arti rcndahnya tingkat spcsialisasi.

2D.:,nicl Ch.irot, "W'hat Happened in Eastern Europe in }9,!197" dalam Daniel Chirol, ed., The Crisis of Leninism and The Dedine of the 1.eft (SeaUlc: Univ. of Washington Press, 1991), him. 4-122; Doinicl Chirot, Social Chnngc in the Mod"" Em (San Dk-go: I larcourt HraceJovanovich, Publishers, 19116) Bab 10; I land-Jurgen Wagener, nF..co­ nomic Rclalions 1vilh Mark.ct F.conomit"s: A Discusion�, ,!alan1 Michael K,,,;er dan A,lcksandt"r M. Vaicc, L.Js., R,fnnn,, ,,, rung,1 Eronnmic Rd11tions of fl,l.'Jlt.'nl Curripe �11</ Iii,• Sovwt l/11mn, Unite<{ Nations U:nnomic Com· m1ss1on for l:urop, Ecocomic Sludit.'S No. 92 (New York.· UN Publications, 1991), him. 113.

Page 4: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

-\{aiahan kekuasaan partai komunis be-E:1tu besar sehingga mengatur kehidupanrnasvarakat. Di dalam praktelg ada kecen-derungan dari pihak partai untuk mem-benarkan ideologi dan kebijakan serta un-tuk mempertahankan kekuasaan, maka tim-bul kediktatoran yang dijalankan oleh se-kelompok kecil pirnpinan partai. Malahantidik jarang akhirnya timbul kekuasaan dibawah satu orang yang kuat.3 Akibatnyatidak jarang pula di banyak negara di ba-wah pemerintahan yang leninis terdapatpenindasan yang sangat kejam terhadaprakyatnya sendiri seperti di Uni Soviet pa-da masa Stalin, Cina ketika Mao Zedongmelancarkan Gerakan Lompatan ke Depan,dan Kamboja di bawah pol pot denganKhmer Rougene.

Pada waktu Uni Soviet berdiri pada ta-hun 1917, para pemimpinnya beranggapanbahwa Empat Kekuatan Besar (Inggrir,Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat)mengancam untuk meruntuhkannya. Begitubesar kecurigaan yang timbul sehingga So-viet membuat kebijakan yang memberi per-hatian besar kepada pembangunan industriberat, dengan maksud untuk secepatnyamemperkuat kekuatan militer. Ternyata ke-lak prioritas utama pada pembangunan in-

lustri berat menjadi "model Soviet,, yangdicontoh oleh pemerintah-pemerintah le-ninis lain. Namun perlu dicatat, Uni Sovietsanggup melaksanakannya oleh karena me_miliki bahan-bahan mentah dan energiyang kaya dan melalui kekejaman yang d1-lakukan pemerintah serta pengorbanan-rak-yatnya yang sangat besar. Bagi negara_negara leninis yang miskin bahan-bahanmentah seperti Yugoslavia, Hongaria, po_

landia, Ceko-Slovakia, setelah beberapa ta-hun kemudian lebih memilih mengadakanlangkah-langkah penyesua ian.

3Daniel Chirot, 1986, hlm. 265.

Ciri kedua dari "model Soviet" adalahbahwa struktur produksi diasingkan daristruktur permintaan. Hal ini diakibatkanoleh pengaruh politik yang besar di dalammenentukan kebijakan ekonomi. Target mi-salnya ditentukan oleh para pembuat ren-cana nasional, mungkin di dalam partai ko-munis atau di birokrasi. Akibatnya seringterjadi kelebihan atau kekurangan produksiyang disebabkan oleh karena tidak adanyahubungan dengan struktur permintaan tadi.Di dalam hal permodalary seorang manajersuatu perusahaan negara di Uni Soviet ti-dak perlu memikirkan modal, sebab alokasidiatur secara nasional. Kelak sekiranya adakeuntungan, maka keuntungan itu diambiloleh negara sebagai bentuk pajak akibat-nya tidak membantu memberikan insentifbuat para karyawan. Pertimbangan-pertim-bangan inilah yang menyebabkan prosesproduksi berlangsung secara tidak efisien.

Ambil contoh per kapita produksi bajadari Uni Soviet dan negara-negara EropaTimur lebih tinggi daripada per kapita pro-duksi negara-negara industri maju di Barat.Namun dengan meningkatnya pendapatanper kapita, sepantasnya meningkat pula per-mintaan akan barang-barang konsumsi yangtahan lama. Temyata produksi per kapitauntuk barang-barang semacam itu lebih ren-dah daripada negara-negara industri maju diBarat. Misalnya saja Soviet sebagai negarayang terbesar di antara negara-negaraleninis di dalam produksi TV per 1.000orang/ dengan 41 TV untuk 1.000 orang,hanya memproduksi kurang dari 80%produksi TV per 1.000 orang di Inggris.Untuk mobil Jerman Timur sebagai yang ter-banyak menghasilkan per t.000 oranf (13mobil), ternyata tidak mencapai Z0% dariproduksi mobil per 1.000 orang di Inggris.

Konsekuensi lain dari "model Soviet" ter-bawa oleh adanya perhatian yang sangatberlebihan kepada produksi yang munyu-babkan ketertinggalan di dalam pemba-ngunan infrastruktur. Bisa diambil contoh

;an hubungan :liBuat negara-n.r:risme ini, hubur:abarr'a mereka ^":membarva dan.::!kondisi ekonoi:-: i

macam ketidai..::tsuk efisiensi. -:-.ke dalam kesu ;::pemerintah-pem€:1lan keluar meia,*Ini ternvata kur:rdiperburuk la;*r i,buan Soviet k;bawa dampak b-::gang antara n.f::le-ninis dengan r;anut liberal di E::jelaskannva, ad: -tem liberalisme ibangunan ind u-::;

Akan teriih:: rkekuatan heger.::mun tidak sarr13dialami oleh x;lrsampai ada r.ar.;: :

periya nasha ru-.iviet jatuh berai:,perundingan rr,:tentang rontokr,'.:beserta wilavah ::mur akan lebih ;.r

Sistem Lininisme,ngunan Industri cli

Mengapa leninisr::,nyebutnya sebac,"bab tidak ada di a

sebut, yaitu So'.:.Timur, bahkan C.:Vietnam, dan Iai:-kan sudah menc.r:seperti yang dicil:.tuk mencapai m:.maka Lenin firul,

Page 5: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

adalah produksi kekuatan listrik per kapitayang rendah

Kendala-kendala tersebut ternyata kelaksangat memperburuk usaha Soviet untukmempertahankan posisi hegemonnya di du-

nia. Hal yang sama terjadi pada regini-regimleninis lain di Eropa Timur. Mereka juga

menghadapi kesulitan ekonomi yang kemu-

dian membawa dampak politi( yang di-sebabkan oleh sistem yang bukan saja tidakefisien, namun iuga gagal mencukupi ke-

butuhan sehari-hari, selalu dirundung de-

fisit di dalam perdagangan internasionalyang membawa mereka ke dalam lilitanutang/ dan seterusnya. Demi target-targetpolitik, maka taraf hidup rakyat terpaksa di-tekan. Kebutuhan rakyat ditaruh pada prio-ritas yang rendah demi kekuatan industridan kekuatan militer. Maka tampaklah pe-

mandangan yang sering kita lihat di koran

ataupun TV, rakyat yang berjejal mengantriuntuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.Akhirnya timbul "pasar gelap", korupsi, dan

kelompok yang memPeroleh keistimewaanseperti para birokrat, jenderal, tokoh partai,atlit, dan seterusnya. Ini tentu membawa

frustrasi dan kritik ataupun bahkan de-

monstrasi terhadap pernerintah, yang dam-pak politiknya Pun kecil, mengingat posisi

pemerintah yang begitu kuat'Bagi Uni Soviet justru sistem leninisme

dan "model Soviet" memang sangat efektif didalam membawanya ke siklus industri ke-

tiga, yaitu baja dan kimia' Namun, memPer-

sulitnya untuk memasuki siklus industri ke-

empat yaitu mobil dan konsumsi massa. Me-

mang pada kenyataannya Soviet telah me-

masuki siklus kelima yaitu industri teknolo-gi tinggi, namun keteryantungan industri-industri ini kepada pemerintah yang mem-

aYasuo Takachi, "socialist Countries and Structural Ad-justment", Research Institute of Overseas Investment,

The Export-lmport Bank of Japan, Exim Ratiao, Vol 10,

No. 2, 1991, hlm. 25.

punyai tujuan militer, telah menyebabkan

i"ii"t"urigannya menjad i sangat tlrbatas'sSeperti yang akan dituturkan di bagian

lain kelak Soviet (dan juga negara-negara

Eropa Timur) mencoba keluar dari kendala

ini dengan membuka hubungan dengan ne-

gara-negara industri Barat untuk memPer-

oluh t"kttologi yang lebih baik, namun inipun tidak banyak membantu sebab ham-

tatan-harnbatan yang terbawa di dalam sis-

tem leninisme dan status hegemoninya'Di atas telah diketengahkan bahwa ke-

munduran kekuatan adidaya Soviet berku-

rang antara lain oleh karena sistem hege-

^oiinyr. Berikut ini adalah biaya yang ha-

rus dikeluarkan oleh Soviet untuk tujuan

mempertahankan posisi di Eropa Timur'Sebagaimana kita tahu, masuknya Eropa

Timur i.e dalam hegemoni Soviet adalah de-

ngan pensetuiuan dari Churchill, perdana

menteii Inggris ketika itu, di dalam Perse-

tujuan yatti. Uni Soviet dianggap memerlu-

kin Eropa Timur sebagai cordon sanitaite ter-

hadap it"urnun dari Jerman di kemudian

hari. -soviet

menyadari bahwa d.iperlukan ke-

kuatan militer untuk mempertahankan ke-

pentingannya di Eropa Timuryang dituniuk-tu..ryi lewat intervensi di Polandia dan Ho-

ngaria pada paruh kedua 1950-an. Namunbiru pada tahun 1968 lewat Doktrin Brezh-

nev, ketika pasukan-pasukan Soviet me-

nyingkirkan para pemimpin liberal Ceko-

Sio',rikia, termasuk Alexander Dubchek su-

premasi Soviet atas wilayah tersebut dinya-iakan tidak bisa diganggu gugat lewat apa

yang disebut sebagai "intemas_ionalismesosiilis". Dengan demikian wilayah-wilayahEropa Timur ini kemudian menjadi cordon

runitui." irgu terhadap ancaman darikekuatan-kekuatan Barat. Selain itu penem-

patan pasukan-pasukan Soviet di negara-

,,"grtu anggota Pakta Warsawa sebenarnyajuga menguntungkan para pemimpin Eropa

Timur sendiri, r,terutama aPa'ol,:puler. Untuk uii;jakan sekitar il-,keperluan militerdan produksi se

baru. Eropa lrmembelanjakar' se

da-ri segi mili:trbesar bagi Sc" r::ekonomi? Dad re:jarah sebuah k.r-untung dari i;-..dimengerti lilc >u-

tungan S€cd[a €r--

nya motir asi

memeganS Pe:ridalam menguis.3j

Soviet Union

East GermanY

Czechoslovakla

Poland

Hungary

Bulgaria

Rumania

Yugoslavia

China (reference

U.S.A.

Japan

U.K.

Korea

Mexico

Surnber Yasuo Taiq::,No.2, 199' -t

karen Dawisha, !:;2nd. ed. (Cambri:g,htm. 105.

sDaniel Chirot, 1986, hlm. 271-272.

4

Page 6: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

Timur sendiri, mereka merasa terlindungiterutama apabila mereka merasa tidak po-puler. Untuk tujuan ini Soviet membelan-jakan sekitar 72-15% dari GNP-nya untukkeperluan militer, termasuk untuk R & Ddan produksi semua sistem persenjataanbaru. Eropa Timur secara umum hanyamembelanjakan sekitar 6% dai GNP.5 Kalauda-ri segi militer merupakan beban yangbesar bagi Soviet, bagaimana pula dari segiekonomi? Dari pengalamam-pengalaman se-jarah sebuah kekaisaran selalu memperolehuntung dari koloni-koloninya. Akan sulitdimengerti jika Soviet tidak mendapat keun-tungan secara ekonomi. Namury untuk jelas-nya motivasi ekonomi tidak pernahmemegang peranan utama buat Soviet didalam menguasai Eropa Timur. Walaupun

tidak berarti Soviet tidak memiliki keuntung-an ekonomi sama sekali secara GNP perkapita, Soviet lebih rendah daripada hampirsemua negara Eropa Timur (lihat Tabel 1).

Beberapa negara yaitu Hongaria, Polandia,

Jerman Timur, dan Ceko Slovakia memilikiGNP per kapita yang lebih tinggi daripadaGNP per kapita Soviet sekarang ini dan bah-kan sejak sebelum Perang Dunia II. Antara1,945-1953 memang terjadi pemindahan danadan daya dari negara-negara Eropa Timur keUni Soviet yang tentunya menguntungkanSoviet, melalui rampasan perang atauPuncara-cara lairy yang jumlahnya mungkinsama dengan Program Bantuan Marshall ASke Eropi Barat sebesar U$ 1,4 milyar.TNamun hal ini merupakan produk sampingbukan tujuan.

Tabel 1

Skala GNP dan GNP per kapita Uni Soviet dan Negara-negara Eropa Timur

Sumber.Yasuo Takachi, "Socialist Countries and Struclural Adustment", Exim Review, The Export lmport Bank of Japan, vol. 10

No.2, 1991, hlm. 18.

karen Dawisha, Eastern Europe, Corbalchat, and Refonn,2nd. ed. (Cambridge: Cambridge Univ. Press, 1990),hlm. 105. 7lbid., hr^. 10.

real GNP estimate(in bilion dollars)

real GNP per capita estimate(in dollars)

Growth rateof (real) net

materialproduct, (%)(1960+7)

GNP growthrate

estimated byclA

(1960-€7)1 960 1 987 1 960 1 987

Soviet Union

East Germany

Czechoslovakia

Poland

Hungary

Bulgaria

Rumania

Yugoslavia

China (reference)

U.S.A.

Japan

U.K.

Korea

Mexico

951.0

96.5

76.7

1t6.9

44.9

25.6

43.9

43.7

6z.lln* 4

1,8E1.6

291.4

t2.4

33.4

2,375.0

197.1

151.4

259.5

E7.6

u.6

t6.o

147.6

293.5

4,4: .1

1,60/.7

696.4

116.6

131.2

4Ax

5,&3

5,745

3,949

4,490

3,366

2,3&

2,375

95(N& a

10,413

3,0c7

7,132

5@

665

&363

tt,g|s

9,76

6,6E3

E,26t

7,2@

6,376

6,306

n3

18,196

13,fia

12, 1

2,8t0

1,602

5.4

4.4

4.2

43

4.6

6.6

7.7

5.5

3.2N'" q

o.)'

2.2N* 3)

6.0(N* l)

3.5("*')

3.4

3.0

3.5

e.o

4.6

7.3

3.4

6.5

8.7

5.2

Page 7: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

Seperti halnya dengan hegemoni AS, sis-tem hegemoni Soviet juga mengenal sistempemberian subsidi kepada negara-negara se-kutu. Ada yang memperkirakan subsidi So-viet untuk negara-negara Eropa Timur yangmenjadi anggota CMEA (Council of MutualEconomic Assistance) berjumlah $ 80 milyarantara tahun 1971.-1980- Menurut pemikiranRAND Corp., subsidi perdagangan Sovietterhadap Eropa Timur adalah $ 4,63milyar walaupun ternyata Soviet tetapmemiliki surplus perdagangan. Dperkirakanbiaya yang dikeluarkan Soviet untuk mem-pertahankan posisinya di sana sekitar 2%GNP. Perlu dicatat bahwa perkiraan inihanya untuk 1970-an mengingat data-datayang diambil memang pada periode itu. Lagipula itu berarti beban pada ekonomi Sovietadalah 5 kali lipat beban yang harus dipikulAS untuk membayar komitmen-komitmenseberang lautannyi.s Memang perkiraan diatas memberikan kesan agak berlebihan.

Namun dari perkiraan yang konservatif pundiakui bahwa apa yang diberikan kembalioleh Soviet ke Eropa Timur pada dasawarsa1970-an itu lebih banyak daripada yang telahdiambilnya dari wilayah itu pada 1945-1953.Sed'angkan untuk periode-periode dasawarsa1960-an dan paruh pertama 1980-anmungkin Soviet lebih diuntungkan. Pem-berian subsidi tersebut bisa juga dilihat darihubungan perdagangan. Soviet, sebagainegara yang kaya bahan mentah dan energi,mengekspornya ke negara-negara EropaTimur anggota CMEA. Peran barang-barangsemacam ini di dalam struktur ekspor Sovietke Eropa Timur sangat penting, yaitu ter-hitung sekitar rata-rata 65% dari mulai dasa-warsa 1960-an sampai sekarang. Dari negara-negara Eropa Timur, Soviet memperolehmesin-mesin, produk-produk kimia, bahan-bahan konstruksi, barang-barang konsumsi,dan bahan-bahan makanan (lihat Tabel 2 dan3).

Tabel 2

Perubahan Slruktur Ekpor di Uni Soviet dan Eropa Timur

Sumber.. yasuo Takachi, Sea=

Namun perlu dic;barang-barang tersebjauh di atas harga inkualitasnya yang bursawarsa 1960-an ftmengenai hal yangusaha ke arah,'der.ismaksud supaya renca

I il ilt

Raw materials,or loodstutfsprodrction,

beverages, etc,,as well asproessesprodrcts

Fuels, rineralraw materials,

metals

Chemi€ls, coftstruction

materials, etc.

Machires, plantvehicles

Cffiuffigoods

Total

Soviet Union

10 37.6 I 1.5 20.7 ,o tm

70 19.5 38.r 16.2 21.5 r00

60 6_3 16.2 15.6 2.5 1m

87 7.1 56.1 t8.7 15.5 2.6 tm

Easl Germany

1 960 5.9 15.7 14.3 49.0 15.1 lm

70 7.4 10.1 10.6 5r.7 20.2 lm60 6.4 4.E 12.7 51.3 14.6 t00

87 6.8 t6.7 | 2.6 48.0 16.0 lm

l

i-

Hungary

Bulgaria

Runnnia

Yugoslavi6(Mto)

EIbil., hl-. 1t1

Page 8: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

I il ilt tv vt

Raw materials,or ,oodstuflsprodEtion,

beverages, etc.,as well asproesaesprodEts

FGb, mireralraw mterials,

metals

ClEmi€ls, coftstruclion

mterials, etc.

MachiB, plantvehicls

Cmumgoods

Total

Czechoslovakia

lqio 10.4 1 9.1 4.4 45.7 N.4 't 00

70 7.3 18.6 7.1 50.4 16.6 100

60 8.6 17.2 8.0 50.3 15.9 100

E7 5.9 '12.3 8.0 58.O 15.8 100

Poland

1!)60 23.1 34.0 4.5 10.1 5.5 '100

70 r 6.9 23.9 4.6 1 5.1 6.4 100

EO 10.0 25.5 4.7 15.3 6.4 100

67 5.1 14.4 3.3 14.3 9.4 100

Hungary

1960 27.4 12.8 3.4 38.6 17.8 100

70 26.7 '14.2 5.0 32.6 21.3 100

60 26.1 14.4 9.9 32.2 17.4 100

67 23.7 11.2 1 t.8 35.2 18. 1 100

Bulgarh

t%0 56.4 9.2 3.6 12.9 't 7.9 100

70 43.4 8.1 4.4 29,O 14.7 't oo

EO 24.4 15.0 7.4 44.4 8.8 100

E7 16.2 5.5 50.6 't 0.6 100

Runlania

lq50 35.9 39.6 4.7 16.7 5.8 'too

70 26.8 9.6 22.8 18. t '100

60 17.5 29.6 1 1.9 24.9 16.2 100

u 13.3 22.O 10.5 36.9 17.3 100

Yugoslavia(Not')

lqto 49.3 23.6 4.1 12.O 1 t.o 100

70 28.0 29.3 5.8 19.9 17.O 100

EO 18.8 1 1.3 22.O 25.7 100

87 13.6 26.4 1 1.3 14.2 34.5 100

Namun perlu dicatat Soviet mengimporbarang-barang tersebut dengan haqga yangjauh di atas harga internasional. Mengingatkualitasnya yang buruk. Memang pada da-sawarsa 1960-an Soviet tidak keberatanmengenai hal yang ini sebab sedantf adausaha ke arah "devision of labor", denganmaksud supaya rencana tersebut didukung

oleh pihak Eropa Timur. Sedangkan padadasawarsa 1980-an sikap Soviet terhadaphal ini mulai berubah.

Dengan kata lain walaupun Soviet diun-tungkan dari perdagangan dengan EropaTimur pada dasawarsd 1960-an dan paruhpertama'1990-an, namun ia tidak memper-oleh barang-barang dengan kualitas yang

v

Page 9: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

(StrElure 0it rate = %)

I il ilRaw matqials fq

foodstuffs produdion,beverags, etc., 6 wellas Drwd Droducts

Fels, mineralraw materials,

metals

Chemicals,@nstrrction

materials, etc.

Machines, plantvehicls

Consumrgooods

Total

Soviet Unbn

1960

70

80

a7

23.7

24.9

9.4

20.7

2n.0

11.E

14.0

123

E.3

9.4

9-5

12.6

31.1

35.6

110

41.4

16.9

1E.3

1L2

13.0

1@

1m

t@

loo

EGt Getmny

1960

70

80

a7

39.2

24.1

18.9

13.1

3E.5

4.6

.7

3E.0

4-3

5.6

E.6

9.1

1L7

34.2

30.E

y.1

5.3

4.5

5.0

5.7

100

1@

1@

1m

CzectEslovakia

1960

70

80

a7

37.1

24.1

1 6.1

10.7

27.9

37.7

'.2

9.9

10.5

o1

ao

2t.7

33.4

36.6

37.3

6.5

5.9

1@

't@

1@

1@

Polard

1960

70

80

a7

33.9

21.4

20:e

12.2

?5.3

.6

37.1

y.9

8.2

9.4

ao

7.9

27.1

.2

114

35.6

6.4

6.4

9.4

1m

1@

1@

1@

Hsgary

1960

70

80

a7

29.2

24.4

r 8.6

15.4

114

23.6

z7.o

2A.8

9.5

13.4

16.0

17.0

24.5

30.9

30-7

31.9

5-1

7-7

7.7

10.9

1m

1m

100

1@

Bulgarh

1960

70

80

a7

16.7

15.9

9.7

8.5

u.3

29.1

42.9

40.5

7.5

E.7

7.6

6.6

43.9

40.6

35.4

39.7

7.6

5-7

4.4

4.7

100

1m

1m

1@

Rtmnh

1960

80

s6

18.4

15.6

14.7

10.6

u.3

30.4

50.3

46.9

6.5

8.2

7.4

33.6

40.3

24.6

29.1

5.2

5.5

3.0

4.5

1@

1@

1m

1m

Yugoslavia@)

1960

70

80

87

23.0

18.2

16.8

15.0

'26.O

33.5

39.4

y.o

9.0

9.3

t2-1

16.3

37.0

28.0

5.0

5.6

3.7

I t.5

1m

1m

1@

1@

LrunaI

1960

70

80

a7

16.8

27.9

33.0

14.7

5.6

35.7

2A.6

15.2

11.3

I1.6

47.6

19.7

27.7

33.9

1.5

3.4

16.1

100

1m

100

100

Tabel 3Perubahan Struktur lmpor Uni Soviet dan Eropa Timur pantas. Dengan dt

negara_negara c\[bagai pasar eksFlclipemasok barang_banyalg tetap berarti.da awal 1980-an Srangi surplus perdtcara meminta kepatgekspor lebih banrHongaria dan Cekomemperoleh surplulain yang tidak berttindakan berupa F,ke negara-negara teluntuk mencegah !utang-utang merekabahwa penguranganan juga disebabkaSoviet untuk rneninlyang disebabkan olrproduksi dan musim

Sementara itu perlSoviet juga memberiVietnam, Mongolia,dan lain-lain. pada avlahan meminta perhnegara sekutunya unnya. Sebenarnya hegtbawa dampak negatilannya. Namun denga;yang liberal, terciptayang kelak mempersmang sistem hegemor;uga memberikan subsnya lewat "Marshall Isinggung di atas. progga diberikan kepadatan, Taiwan, Filipina, c

rn yang mendukung bbert Cilpin, pihak AS r

pada sekutu-sekutunvituan ekonomi tadi jugsar yang besar penyemata uang internasionnya sering dimanipulastunya agar memperolel

grmbd Y.{o Trksch, Sci.ln Co6ti6 aod Stutud kpsmcnl. Exim RevE{ vol 10, No. 2. 199t, hh 27

I

8

Page 10: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

pantas. Dengan demikian keteqgantungannegara-negara CMEA kepada Soviet se-

bagai pasar ekspornya dan juga sebagaipemasok barang-barang mentah dan mi-nyalg tetap berarti. Perlu dicatat bahwa pa-da awal 1980-an Soviet berusaha mengu-rangi surplus perdagangannya itu dengancara meminta kepada mereka untuk men-gekspor lebih banyak ke Soviet. HanyaHongaria dan Ceko-Slovakia yang berhasilmemperoleh surplus. Bagi negara-negaralain yang tidak berhasil, Soviet mengambiltindakan berupa pengurangan ekspornyake negara-negara tersebut dengan maksuduntuk mencegah semakin meningkatnyautang-utang mereka. Perlu diperhatikan,bahwa pengurangan ekspor ini kemungkin-an iuga disebabkan kekurangmampuanSoviet untuk meningkatkan ekspor energiyang disebabkan oleh karena penurunanproduksi dan musim dingin yang gawat.

Sementara itu perlu dicatat pula bahwaSoviet juga memberi subsidi kepada Kuba,Vietnam, Mongolia, Afganistan, Ethiophia,dan lain-lain. Pada awal 1990-an Soviet ma-lahan meminta perhatian kepada negara-negara sekutunya untuk memikul subsidi-nya. Sebenarnya hegemoni AS juga mem-bawa dampak negatif kepada perekonomi-annya. Namun dengan sistem internasionalyang liberal, tercipta suasana persainganyang kelak mempersulit AS sendiri. Me-mang sistem hegemoni AS pada mulanyajuga memberikan subsidi yang besar, misal-nya lewat "Marshall Plan" yang sudah di-singgung di atas. Program semacam ini ju-ga diberikan kepada Jepang, Korea Sela-

tan, Taiwan, Filipina, dan negara-negara la-in yang mendukung blok AS. Menurut Ro-

bert Gilpin, pihak AS memberi keuntunganpada sekutu-sekutunya, selain lewat ban-tuan ekonomi tadi juga alih teknologi, pa-

sar yang besar penyediaan dolar sebagaimata uang internasional yang nilai tukar-nya sering dimanipulasikan oleh para seku-tunya agar memperoleh keuntungan di da-

lam perdagangan dan kebiiaksanaan indus-tri, dan akhirnya perlindungan militcr.'

Dengan subsidi-subsidi tadi yang diman-faatkan oleh pemerintah yang pro pertum-buhan maka bangkitlah kekuatan ekonomi

Jerman, Jepang, dan negara-negara di Ero-pa Barat lainnya. Kebangkitan ini menye-babkan timbulnya persaingan ekonomi,yang pada gilirannya semakin menyebar-kan teknologi dan modal ke seluruh dunia.Perdagangan internasional semakin ber-kembang (lihat Gambar 1). Akibatnya se-

makin mempersulit AS sebab semakin ber-tambah munculnya negara-negara industribaru. Sementara beban yang dibawa dari"payung nuklir" semakin berat iuga. Di si-

nilah AS rnerasa perlunya lebih bersifatproteksionis dan semakin meninggalkankomitmennya pada sistem internasionalyang liberal. Di dalam "security" AS menja-

lankan kebijakan "burden sharing" dengan

meminta negara-ne€iara sekutunya untukmeningkatkan beban yang bisa dipikul me-

reka.Jelas bahwa kekuatan hegemoni AS juga

menurun, namun tidak meniadi rontok. Halini antara lain disebabkan oleh karenanegara-negara sekutunya mampu mcmban-tu dalam tingkatan tertentu untuk meno-

pangnya. Jepang rnisalnya membantu lewatPMA dan berbagai cara pcmindahan modalke AS.

Arus Perdagangan Dua Arah (US $)

Dalam hal kekuatan militcr, peran negara-negara sekutu kini pun cukup berarti. Pada

Soviet, negara-negara sekutunya ternyata ti-dak mampu membantu menoPang kekuat-an hegemoninya. Dan dengan kesulitanyang bcrtambah parah di dalam ekonomi

eRobert Cilpin, The Politicall Economy ol Internastiornl

Rclatiors (New Jersey: Princeton Univ. Press, 1987),

hlm.72-80.

9

Page 11: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

I

Gambar 1

1 970

1 987

----/t:\3,gt-' 9---rr,u

9,7(48,5 times)

domestik makarus mengadakardekati AS danmendesak negartuk mengurangmengikuti Iangkoleh Gorbacher."membantu banr-kehancuran "imyang akan diurai

Kebijakan PenyInternasional

Di atas telah kitisme dan modaldala bagi efisienpuan untuk mem,pat waktu. pada

usainya Perang Idan model Sor,ietsi, sebab modalrelatif rendah, tencara berlebih-lebilnya bahan-bahanngan harga yang r

dasawarsa 7970-atmasalah.

Modal menjadisemakin condong;nya tenaga yang I

pil dan lagi pula i

energi semakin larharganya. PadahaEropa Timur mimentah dan energi

Sementara itu 1

lebihan kepada perat telah menyebroleh barang untulDi Uni Soviet malikesulitan pangan, Isemua negara ang!cukup pesat, ten1950-an dan pan1960-an, dengan mr

58,0(14,5 times)

58,9 -/-I times)\ _-/

-..-< 21( nre, )__ (14,4

\.,0(219,4 times)

(17,

167,8(6,1 times)

12,O(59,9 times)

10

Page 12: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

domestik maka mau tidak mau Soviet ha-rus mengadakan reformasi ekonomi, men-dekati AS dan negara-negara Barat danmendesak negara-negara Eropa Timur un-tuk mengurangi subsidi Soviet denganmengikuti langkah-langkah yang dijalankanoleh Gorbachev. Celakanya hal ini tidakmembantu banyalg malahan mempercepatkehancuran "imperialisme Soviet" sepertiyang akan diuraikan berikut.

Kebijakan Penyesuaian dan KeterkaitanInternasional

Di atas telah kita diskusikan sistem lenin-isme dan modal Soviet yang menjadi ken-dala bagi efisiensi maupun bagi kemam-puan untuk memenuhi permintaan yang te-pat waktu. Pada dua dasawarsa sesudahusainya Perang Dunia II sistem leninismedan model Soviet ini mampu menjadi solu-si, sebab modal yang dibutuhkan masihrelatif rendah, tersedianya tenaga buruh se-cara berlebihJebihan, dan masih tersedia-nya bahan-bahan mentah dan energi de-ngan harga yang murah. Namun memasukidasawarsa 1,970-an dirasakan adanya 1000masalah.

Modal menjadi sulit, struktur penduduksemakin condong kepada semakin banyak-nya tenaga yang lebih terdidik dan teram-pil dan lagi pula bahan-bahan mentah danenergi semakin langka dan terus meningkatharganya. Padahal hampir semua negaraEropa Timur miskin akan bahan-bahanmentah dan energi.

Sementara itu perhatian yang berlebih-lebihan kepada pembangunan industri be-rat telah menyebabkan sulitnya memper-oleh barang untuk kebutuhan sehari-hari.Di Uni Soviet malahan mulai sering terasakesulitan pangan. Pertumbuhan ekonomi disemua negara anggota CMEA ini memangcukup pesat, terutama pada dasawarsa1950-an dan paruh pertama dasawarsa1960-an, dengan mengorbankan taraf hidup

rakyat. Itu sebabnya pada paruh keduadasawarsa 1950-an saja di Polandia danHongaria ada usaha-usaha untuk mening-galkan sistem leninisme dan model Sovietini. Ketika usaha tersebut gagal, Hongariamencoba mengurangi campur tanganpemerintah di dalam , perekonomian danmemberi perhatian yang lebih wajar ke-pada pembangunan industri ringan untukmencapai kehidupan sehari-hari. Ceko-Slovakia kelak mengambil langkah yang sa-ma. Namun langkah-langkah mereka ku-rang berhasil sebab ada persengketaan diantara para pemimpinnya.

Di beberapa negara hal ini tidak hanyamenciptakan kesulitan ekonomi, namun ju-ga kesulitan politik. Yang paling jelas ada-lah dorongan akan reformasi di Ceko-Slovakia pada tahun 1968. Sementara itupada negara-negara anggota CMEA merasabahwa kerja sama di antara mereka tidakbanyak menyelesaikan masalah. Denganmelihat ini semua banyak dari negara-negara ini melihat perlunya beranjak daripembangunan yang intensif menjadi pem-bangunan yang ekstensif. Pembangunanyang ekstensif adalah dengan mempe{Bu-nakan pasokan dan teknologi dari luar, ter-rnasuk dari Barat.

Mungkin pertimbangan itu semua yangmenyebabkan adanya "detente", ketika Pre-siden Brezhnev dari Uni Soviet danPresiden Nixon dari AS mengadakan per-temuan puncak pada tahun 1972. Sebagiandorongan ini juga berasal dari adanya pen-dekatan AS-Cina. Cina malahan menjadiAnggota PBB pada tahun 1971. Walaupunproses detente agak tersendat-sendat akibatpecah perang Arab-Israel ronde ke-3, na-mun kedua adidaya memiliki taruhan be-sar akan keberhasilan proses tersebut. Itusebabnya pertemuan puncak itu berlanjutterus. )

Detente tentu saja bertujuan untuk me-ngurangi ancaman pecahnya perang nuklirdengan cara merundingkan pembatasan

11

Page 13: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

I

x

I

senjata-senjata tersebut. Namun di lain pi-hak detente juga membuka kemungkinanhubungan ekonomi. Pihak Uni Soviet ber-harap blok Barat mau membuka pasarnyauntuk barang-barang dari Uni Soviet danEropa Timur, dan diperolehnya teknologiuntuk program restrukturisasi industriuntuk jangka panjang, maupun barang-barang konsumsi (termasuk bahan pangan)yang dibutuhkan untuk jangka pendek.Apabila program restrukturisasi ini berjalanseperti yang dil-rarapkan, maka kemungkin-an subsidi dari Soviet bisa diturunkan. Se-

benarnya orientasi ke arah ekspor di antaraSoviet dan negara-negara Eropa Timur su-dah berjalan secara lebih tinggi pada da-sawarsa 1960-an, yaitu mencapai rata-ratapertumbuhan 8-10% yang secara umummeliputi rata-rata, -tingkat pertumbuhan per-dagangan dunia.lO Untuk dasawarsa 1060-an, Bulgaria rnenjadi negara yang sangattergantung kepada perdagangan luar ne-geri. Dan pada tahun 1986, rasio impordengan pendapatan nasional negara terse-but rnalahan mencapai 53%. Bahkan UniSoviet sebagai suatu ne[iara yang palingsedikit tergantung pada perdagangan luarnegeri, juga telah meningkatkan faktor ke-tergantungan ini dari 3,5% untuk tahunl9(r0-arr rnenjadi 70,7/, pada tahun 1986.11

Adapun kecenderungan akan jenis ko-moditi yang diperdagangkan di antara CM-EA sejak dasawarsa 1980-an ini beralih daribahan pangan, sayur-mayur, bahan-bahanmcntah, produk-produk kimia, peralatankonstruksi, dan lain-lain, menuju kepadanrineral dan minyak, mesin-mesin dan

101..s..ph E Snrolik, "Evolution of Extrnal Trarle anclI:'aynrents of the' Europcan Centrally PlannedEconrrnr ic's", Lc'rrrolric R./i,r lr irt Cettlrdly PlannedI-'crrloniir,s tuLl tlk,iil ltnpdcl p11 tlw Gltinil Llconony, Jour-nal of Devc.lopmerrt l)lanning No. 20, 1990 (Nt'w York:United Nations, 1990), hlnr.51.ttY'".ro l-akachi, o|.cif., hlni. 7i.

barang-barang korsumsi. Walaupun demi-kian bagi Uni Soviet peran mineral, minyakbumi, dan bahan-bahan rnentah lain tetappenting di dalam struktur ekspornya. Malah-an di tahun 1987 mineral dan minyak bumimencapai sekitar 50% dari ekspornya. Jelasterlihat adanya ketergantungan dari pihaknegara-negara Eropa Timur kepada mineraldan minyak bumi dari Uni Soviet. Sementaraitu negara-negara Eropa Timur banyak me-masukkan mesin-mesin di dalam ekspornya.Bahkan Rumania dan Bulgaria, yang jugapenghasil bahan pangan dan bahan-bahanmentah nonmineral/ mesin-mesin merupa-kan lebih dari60% dari ekspornya.

Di atas telah dikemukakan bahwa seribumasalah yang ada pertumbuhan ekonomianggota-anggota CMEA ini menyebabkanberalih orientasi dari pembangunan yangintensif ke pembangunan yang eksteruiftermasuk keterkaitan dengan pihak Barat.Mengenai perdagangan dengan Barat padadasawarsa 1970-an para anggota CMEAmulai membuka hubungan dagang denganBarat untuk mengimpor teknologi dan per-alatan dari Barat. Hubungan perdagangandengan cepat meningkat. Hal tersebut di-alami Uni Soviet yang pada tahun 7972bagian perdagangannya dengan negara-negara Barat mencapai 27% pada tahun1980 menjadi 33,6%, Hongaria mencapai28,4% menjadi 36,7% untuk periode yangsama, Polandia 27,7% rnenjadi 34,8%. BagiJerman Timur, CekoSlovakia, Bulgaria, danHongaria tidak banyak mengalami per-ubahan, walaupun tidak bisa dikatakan ku-rang pcnting.r2

Bagi Uni Soviet, perdagangan denganblok Barat kelihatannya ingin dimanfaatkanuntuk mempengaruhi teknologinya. Misal-nya pada tahun 19t18, sepertiga dari pem-belian Soviet dari negara:hegoro blok Barat

12,Ilril., hlnr. 30.

mencakup mesirti seperempat dkomoditi semaqlain. Pada tahupakan 7% dari ptik di dalam mqimpor bahan-babarang semi marlat, pipa baja rernyak dan $as, pl,penting. Malahaakhir-akhir ini ac

termasuk gandurnya. Sedangkan e

ting terdiri daridan batu bara. Lbarang industri, I

peralatan agakmengingat mututkirakan hanya se1

sin dan peralatanstandar intemasio

Sementara ituperdagangan derlmampu menaikkajadi bencana yaitunyak bumi pada I

pada tahun 1978. C

nyebabkan negararesesi yang berartiakan impor. Kesulekspor dibarengi prcari pinjaman banmenceburkan nesaldalam malah utalnegara Eropa Tini:milyar untuk lglltpada tahun 198b. \rutang adalah Hon1982 memiliki urarUtang Uni Soviet i

l3Boris M. pichuginUnion with Marketdan Alcksander lr4.

12

Page 14: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

mencakup mesin dan peralatan yang berar-ti seperempat dari impor untuk komoditi-komoditi semacam itu dari negara-negaralain. Pada tahun 1987, impor tadi meru-pakan 7% dari pembentukan modal domes-tik di dalam mesin dan peralatan. Memangimpor bahan-bahan mentah dan barang-barang semi manufaktur seperti logam bu-lat, pipa baja termasuk untuk industri mi-nyak dan $as, plastik, dan lain-lainnya jugapenting. Malahan yang semakin pentingakhir-akhir ini adalah impor bahan pangantermasuk gandum, mentega, dan sebagai-nya. Sedangkan ekspor Soviet yang terpen-ting terdiri dari minyak bumi, gas bumi,dan batu bara. Untuk mengekspor barang-barang industri, terutama mesin-mesin danperalatan agak terbatas kemampuannyamengingat mutunya yang rendah. Diper-kirakan hanya sepertiga dari produksi me,sin dan peralatan yang disesuaikan denganstandar internasiona l.

I3

Sementara itu ada banyak bukti bahwaperdagangan dengan Barat ternyata tidakmampu menaikkan efisiensi. Selain itu ter-jadi bencana yaitu: meningkatnya harga mi-nyak bumi pada tahun 7973 yang diulangipada tahun 1978. Guncangan minyak ini me-nyebabkan negara-negara Barat mengalamiresesi yang berarti menurunkan permintaanakan impor. Kesulitan untuk meningkatkanekspor dibarengi pula dengan kesulitan men-cari pinjaman baru akibat resesi, akhirnyamenceburkan negara-negara Eropa Timur kedalam malah utanti. Total utang negara-negara Eropa Timur meningkat dari g 6,1milyar untuk 1971 menjadi $ 95,6 milyarpada tahun 1988. Negara yang paling banyakutang adalah Hongaria yang pada tahun1982 memiliki utang sebcsar $ 20 milyar.Utang Uni Soviet sendiri berjumlah $ 26,5

l3Boris M. Pichugin, "Economic Rt'lations of the SovietUnion with Market Economies", dalam Michacl Kaserdan Aleksander M. Vasic, e,ds., o;,.ci1., hlm. 101-102.

milyar untuk 1981, dan terus melaju menjadi$ 38 milyar pada tahun 1988.

Pada akhir dasawarsa 1970-an pemerin-tah di Uni Soviet dan Eropa Timur mulaimengumumkan program-program penye-suaian. Celakanya belum lama program-program itu berjalan, timbullah penyerbuantentara Soviet ke Afghanistan. Dengan sertamerta blok Barat menghentikan ekonomiyang telah berjalan. Pinjaman teknologi danperalatan dari Barat menjadi semakin di-persulit. Apalagi terjadi lonjakan harga mi-nyak babak kedua pada tahun 7978"Padahal utang negara-negara Eropa Timurmenumpuk terus. Sementara itu guncanganpolitik ikut membuat percoalan menjadikompleks: ketika menghilangnya bahan-bahan pangan di Polandia yang menyebab-kan harga-harga menaik maka gerakan bu-ruh di Polandia memaklumkan berdirinyaSolidaritas pada tahun 1980. Masalah pan-gan juga cukup gawat di Uni Soviet de-ngan adanya embargc'r gandum oleh AS.Akibatnya pemerintah berupaya untuk me-lancarkan program untuk membangunagroindustri. Dan ketika pada dasawarsa1980-an pemerintah di beberapa negaramengambil langkah-langkah untuk me.mbe-baskan harga dari pengaturan pemerintahmaka tingkat inflasi melonjak di hampirsemua ncgara itu yang menambah sulitnyapenyelesaian ekonomi ini.

Kesulitan ekonomi domestik, biaya mi-Iiter yang semakin meningkat, persainganpersenjataan dengan AS akan semakin ma-hal dengan masuknya rencana "Perang Bin-tang", dan ditambah lagi kesulitan ekonomipada negara-negara CMEA Eropa Timurmenyebabkan adanya dukungan politik diSovict terl-radap munculnya kepremimpinanCorbachcv. Corbachcv menawarkan bcbe-rapra solusi torhadap berbagai kesulitan tcr-scbut, di dalam bidang stratcgi adalahpcnghcntian pcrlombaan scnjata, penarikanmunclur pasukan Solrict dari Afghanistan,dan pcngurangan scnjata stratcgis, di da-

13

Page 15: RUNTUHNYA LENINISME, INDUSTRIALISASI, DAN HEGEMONI UNI …

lam ekonomi adalah merupakan resep lamayang diperbaiki: memperdalam pemba-ngunan eksteruif. Perlu ditambahkan bah-wa Gorbachev menghadapi AS yang men-dukung garis keras konservatisme dan na-sionalisme di bawah kepemimpinan Presi-den Ronald Reagan. Koalisi politik domes-tik di AS sangat mendukung garis kerasReagan tersebut. Oleh karena itu untuk me-yakinkan pihak AS akan perlunya pende-katan kembali dengan Soviet maka Gor-bachev harus menawarkan kartu-kartuyang kuat yang telah dikemukan di atasuntuk dipertukarkan. Gorbachev malahanjrgu melonggarkan kontrol politik yang

mengizinkan orang-orang Yahudi yangingin meninggalkan Soviet, dan memberiangin kepada hak-hak asasi manusia. Gor-bachev juga mendesak negara-negara EropaTimur untuk mengikuti "arah baru' UniSoviet ini. Kartu-kartu ini ternyata diman-faatkan oleh kelompok-kelompok sosial disemua negara Eropa Timur yang sudah ca-pai dan lapar di bawah regim-regim le-ninisme. Akhirnya timbul gerakan-gerakanpolitik yang mam-pu meruntuhkan tembokBerlin, membunuh Ceasescu, dan me-nyingkirkan Jaruzelski. "Imperiya nashyaRushetsya".

LITHUALUAR NI

fussac Kantl

Jussac Kantjana adalah '!-

bungan Intenrasional F IStrI

Teruccel 6 SeptemberSoviet dengan resmikaan tiga republiknr.aEstonia, Latvia, danluas, wilayah, dan jutiga republik tersebutbanding republik-repulain.n Namun peristirsrmengingat Uni Sor,iergara adikuasa, sehirgnegara ini akan membekonomi, dan keamaru

Salah satu dampak I

ini ialah ketidakpasriarviet di badan-badanDewan Keamanan pBE

Pemisahan diri \"airepublik-republik jugakekacauan ekonomi vasodus besar-besaran pke Eropa Barat.s Hal i

'Artikel ini merupakan ringtberjudul "Realisme dalam ?ohadap Uni Soviet Pasca-per:Kebijakan Bush dalam \{sallal;ill Smolowe, "Knell oi the7991, hlm.3L2luas wilayah ketiga repuHtpersen wilayah total Uni S:,r.rmereka jumlahnya kurang,iaUni Soviet.

14